Upload
komang-wahyu-krisna-brata
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
skripsi
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-NYA skripsi ini dapat terselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
2. Bapak Ir. Ismail, M.P. selaku pembimbing I dan Ir. Djumandi D, M.P. selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Jumani, S.Hut dan Ibu Sri Endayani, S.Hut yang telah memberikan saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
4. Staf karyawan dan Dosen Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
5. Teristimewa Ayahanda, Ibunda serta adik-adik tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan hingga mampu memberikan motivasi dalam menyesuaikan studi.
6. Teman-teman serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu bagi terselesaikannya skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Namun penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat.
Penulis,
Sarviah, Riap Jenis Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata Pada Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa Primata Samboja, (dibawah bimbingan Ir. Ismail, M.P. dan Ir. Djumansi D, M.P.)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam yaitu pada tahun 1992 hingga berumursebelas tahun terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan yaitu pada tahun 2003.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa Primata yang masih termasuk di dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
Data primer atau data utama yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data tentang diameter, tinggi dan volume masing-masing jenis tanaman yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata masing-masing ditentukan sebanyak 15 sampel tanaman dan dipilih secara sengaja (purposive sampling).
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada tanaman berumur 11 tahun masing-masing sebesar 18,31 cm, 9,8 m dan 0,1845 m3. Untuk tanaman jenis Shorea parvifolia masing-masing sebesar 11,36 cm, 5,63 m dan 0,0422 m3. Dan untuk jenis Dryobalanops lanceolata masing-masing sebesar 13,52 cm, 6,43 m dan 0,0718 m3. Sedangkan untuk rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume jenis tanaman Shoreaa leprosula pada saat berumur 11 tahun masing-masing sebesar 1,66 cm/tanaman/tahun, 0,89 m/tanaman/tahun dan 0,0168 m3/tanaman/tahun. Shorea parvifolia sebesar 1,03 cm/tanaman/tahun, 0,51 m/tanaman/tahun, dan 0,0038 m3/tanaman/tahun. Dan Dryobalanops lanceolata masing-masing sebesar 1,23 cm/tanaman/tahun, 0,58 m/tanaman/tahun dan 0,0065 m3/tanaman/tahun.DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN PENGESAHAN ........................................................................i
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Tujuan Penelitian ........................................................................
C. Hasil Yang Diharapkan ...............................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
A. Riap Tegakan Hutan ....................................................................
B. Pengaturan Hasil .........................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
B. Bahan dan Alat Penelitian ...........................................................
C. Pengumpulan Data ......................................................................
D. Pengolahan Data .........................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN..................................................................
A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..............................................
B. Hasil Pengukuran dan Perhitngan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman ........................................................................
C. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman ......................................................................................
BAB V. PEMBAHASAN ..........................................................................
A. Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata ..........................
B. Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata ..........................
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
DAFTAR TABELNomorTubuh UtamaHalaman
1. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Diameter ..................................
2. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Tinggi ......................................
3. Perhitungan Riap Volume ...............................................................
4. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula .....................................................
5. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia ......................................................
6. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata ........................................
7. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula .....................................................
8. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia ......................................................
9. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata .......................................
10. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman Berumur 11 Tahun ..........................................
11. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman Berumur 11 Tahun ..........................................
DAFTAR GAMBAR
NomorTubuh UtamaHalaman
1. Hasil Dokumentasi Di Lapangan .....................................................
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kehutanan telah banyak mengeluarkan berbagai kebijakan dalam hal pengelolaan hutan di Indonesia, diantaranya adalah kebijakan tentang sistem silvikultur. Kebijakan tentang silvikultur ini dimaksudkan agar pengusahaan atau pengelolaan hutan yang ada di Indonesia dapat mencapai tujuannya, yaitu tetap terjaminnya kelestarian hutan agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik masyarakat yang ada sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.
Sistem silvikultur yang berlaku di dalam pengelolaan hutan di Indonesia sampai dengan saat ini adalah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Alam (THPA) dan Sisitem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB). Sistem silvikultur yang diterapkan di dalam pengelolaan hutan alam di Indonesia adalah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia sedangkan sistem silvikultur yang diterapkan di dalam pengelolaan hutan tanaman di Indonesia adalah Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Alam dan Sisitem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan.
Hutan tanaman yang ada di Indonesia ada yang diusahakan atau dikelola oleh perusahaan swasta murni dan ada yang dikelola oleh perusahaan milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta yang dikelola secara bersama-sama oleh perusahaan swasta dan BUMN baik dalam bentuk patungan maupun dalam bentuk Kerja Sama Operasional (KSO).
Sampai saat ini jenis tanaman yang ditanam pada hutan tanaman yang ada di Indonesia masih didominasi oleh jenis-jenis cepat tumbuh (fast growing specias) seperti jenis Sengon, Akasia, Eucalypus dan Gmelina, selain jenis tanaman Jati yang mendominasi hutan tanaman Pulau Jawa. Jenis-jenis tanaman cepat tumbuh yang berada di luar Pulau Jawa ini selain ada yang diusahakan oleh pemerintah dan/atau swasta yang biasanya dalam skala besar yaitu berupa hutan tanaman, juga ada yang diusahakan oleh masyarakat atau perorangan dalam skala kecil.
Agar dapat memberi manfaat baik bagi masyarakat yang ada sekarang maupun untuk generasi yang akan datang, maka pengusahaan atau pengelolaan hutan tanaman yang ada di Indonesia selain harus harus menerapkan sistem silvikultur juga harus menerapkan prinsip-prinsip kelestarian di dalam pengelolaannya terutama prinsip kelestarian hasil atau kelestarian produksi. Agar kelestarian hasil dapat tercapai maka sebaiknya jumlah atau besarnya panenan tidak melebihi jumlah atau besarnya riap dari tegakan hutan yang diusahakan atau dikelola. Untuk mencapai tujuan tersebut maka mutlak diperlukan data atau informasi tentang riap tegakan hutan itu sendiri.
Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, maka dianggap perlu untuk melakukan pengukuran dan perhitungan riap tegakan hutan terutama riap diameter, tinggi dan volume tegakan seperti yang dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu tentang riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam sampai dengan tanaman tersebut berumur sebelas tahun yaitu terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam yaitu pada Tahun 1992 hingga berumur sebelas tahun terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan yaitu pada Tahun 2003.
C. Hasil Yang Diharapkan
Adapun hasil dari penelitian ini yang diharapkan antara lain adalah sebagai berikut :
Dapat sebagai bahan perbandingan baik terhadap riap jenis tegakan yang sam yang tumbuh secara alami pada hutan alami melalui pemantauan riap pada Petak Ukur Permanen (PUP) maupun terhadap jenis-jenis tanaman yang lain yang ditanam pada hutan tanaman.
Dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang riap jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ditanam yang selama ini hanya diketahui riap jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ada pada hutan alam yang tumbuh secara alami.BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata Samboja yaitu tepatnya di Km 7 lokasi penanaman Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata yang masih termasuk di dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yang meliputi kegiatan antara lain yaitu :
Orientasi lapangan dan permohonan ijin penelitian serta permohonan data hasil pengukuran awal kepada pihak pengelola Wanariset Samboja selama kurang lebih dua minggu.
Pengukuran akhir selama kurang lebih satu minggu.
Pengolahan data selama kurang lebih satu minggu.
Penyusunan skripsi selama kurang lebih empat minggu.
B. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
Tongkat Ukur, untuk mengukur tinggi tanaman
Pipa Meter, untuk mengukur diameter tanaman.
Spidol, untuk memberi tanda letak pengukuran diameter.
Meteran Rol, untuk mengukur jarak tanam.
Kalkulator dan alat tulis menulis, untuk menghitung dan mengolah data.
Kamera dan negatif film, untuk dokumentasi penelitian.
C. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer atau data utama yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data tentang diameter, tinggi, dan volume masing-masing jenis tanaman yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing ditentukan sebanyak 15 sampel tanaman dan dipilih secara sengaja (purposive sampling). Adapun cara pengukuran dan perhitungannya adalah seperti berikut ini : Diameter tanaman diukur pada ketinggian 1,30 m dari permukaan tanah.
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah hingga batas tajuk teratas.
Volume tanaman dihitung berdasarkan hasil pengukuran diameter dan tinggi tanaman dengan menggunakan rumus seperti berikut ini :
Dimana :
v = Volume tanaman (m3)
d = Diameter tanaman (cm)
h = Tinggi tanaman (m)
f = Faktor bentuk
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder atau data pendukung yang dikumpulkan di dalam penelitian ini antara lain : Jarak tanam masing-masing jenis yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata.
Keadaan umum lokasi penanaman.
D. Pengolahan Data
1. Riap Diameter Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata
Riap diameter tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran diameter tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap diameter tahunan rata-rata dan dapat ditulis bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).
Dimana :id = Riap diameter tahunan rata-rata (cm/tanaman/tahun)
dt = Diameter tanaman pada wajtu pengukuran (cm)
t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)
Hasil pengukuran dan perhitungan riap diameter tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu bentuk tabel seperti terlihat sebagai berikut.
Tabel-1. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Diameter
Nomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Diameter
Tanaman
(cm)Riap Diameter
(cm/tanaman/tahun)Keterangan
1
2
3
.
.
.
n
Rata-Rata
2. Riap Tinggi Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata
Riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap tinggi tahunan rata-rata dan dapat ditulis dalam bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).
Dimana :
ih = Riap tinggi tahunan rata-rata (m/tanaman/tahun/)
ht = Tinggi tanaman pada waktu pengukuran (m)
t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)
Hasil pengukuran dan perhitungan riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu tabel seperti terlihat sebagai berikut.
Tabel-2. Pengukuran Dan Perhitungan Riap TinggiNomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)TinggiTanaman
(m)Riap Tinggi(m/tanaman/tahun)Keterangan
1
2
3
.
.
.
n
Rata-Rata
3. Riap Volume Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata
Riap volume tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap tinggi tahunan rata-rata dan dapat ditulis dalam bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).
Dimana :
iv = Riap volume tahunan rata-rata (m3/tanaman/tahun/)
vt = Volume tanaman pada waktu pengukuran (m3)
t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)
Hasil pengukuran dan perhitungan riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu tabel seperti terlihat sebagai berikut.
Tabel-3. Pengukuran Dan Perhitungan Riap VolumeNomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)VolumeTanaman
(m3)Riap Volume(m3/tanaman/tahun)Keterangan
1
2
3
.
.
.
n
Rata-Rata
BAB IVHASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
1. Letak
Lokasi penelitian terletak di Km 7 lokasi penanaman Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata Samboja yang berdasarkan Administrasi Pemerintahan termasuk di dalam wilayah Kecamtan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Sedangkan berdasarkan Administrasi Kehutanan termasuk di dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur.
2. Topografi
Keadaan topografi lokasi penelitian adalah datar sampai dengan bergelombang ringan hingga berat dengan kelerengan lahan maksimal 45 %. Ketinggian tempat lokasi penelitian ini berkisar antara 20 60 meter dari permukaan laut.
3. Geologi dan Tanah
Secara geologis jenis tanah areal sekitar lokasi penelitian didominasi oleh jenis tanah Podsolik Merah Kuning yaitu lebih kurang 75 %, Komplek Merah Kuning, Latosol dan Litosol lebih kurang 20 % serta Alluvial lebih kurang 5 % dan terdiri dari Batuan Endapan Non Vulkanik.
4. Iklim
Berdasarkan pencatatan data curah hujan pada Stasiun Pengamat Iklim Pusrehut Bukit Soeharto, tipe iklim di sekitar kawasan Bukit Soeharto menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1951) termasuk dalam Tipe A dengan Nilai Q sebesar 13, 4 %.B. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman
1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula
Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel -4. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosulaNomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman
(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman
(m)Volume Tanaman
(m3)
11119,42100,2073
21118,469,50,1780
31119,749,50,2035
41116,5590,1355
51117,519,50,1601
61119,1010,50,2106
71120,60110,2589
81120,3711,50,2623
91120,3710,50,2395
101115,6090,1204
111118,789,50,1842
121116,559,50,1431
131115,6080,1070
141118,4610,50,1967
151117,519,50,1601
274,711472,7672
RataRata18,319,80,1845
2. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia
Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel -5. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia Nomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman
(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman
(m)Volume Tanaman
(m3)
1119,554,50,0226
21112,1050,0402
31111,785,50,0420
41111,1450,0341
51113,6960,0618
6117,963,50,0122
71110,194,50,0257
81111,145,50,0375
91110,1950,0285
101114,0180,0863
111111,4660,0433
121111,466,50,0469
131112,107,50,0604
141111,465,50,0397
151112,106,50,0523
170,3384,50,6335
RataRata11,365,630,0422
3. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata
Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel -6. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolataNomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman
(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman
(m)Volume Tanaman
(m3)
11110,5050,0303
21111,4650,0361
31115,927,50,1045
41115,928,50,1184
51111,7850,0381
6119,2340,0187
71112,4160,0508
81114,016,50,0701
91115,6080,1070
101115,607,50,1003
111113,696,50,0670
121112,1050,0402
131118,469,50,1780
141113,056,50,0609
151113,0560,0562
202,7896,51,0766
RataRata13,526,430,0718
C. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman 1. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula
Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel -7. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shore leprosula Nomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume(m3/tanaman/tahun)
1111,770,910,0188
2111,680,860,0162
3111,790,860,0185
4111,500,820,0123
5111,590,860,0146
6111,740,950,0191
7111,881,000,0235
8111,851,050,0238
9111,850,950,0218
10111,420,820,0109
11111,710,860,0167
12111,500,860,0130
13111,420,730,1780
14111,680,950,0097
15111,590,860,0146
24,9713,370,2514
RataRata1,660,890,0168
2. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia
Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel -8. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia Nomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume
(m3/tanaman/tahun)
1110,870,410,0021
2111,100,450,0037
3111,070,500,0038
4111,010,450,0031
5111,240,550,0056
6110,720,320,0011
7110,930,410,0023
8111,010,500,0034
9110,930,450,0026
10111,270,730,0078
11111,040,550,0039
12111,040,59
13111,100,680,0055
14111,040,500,0036
15111,100,590,0048
15,477,680,0576
RataRata1,030,510,0038
3. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata
Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel -9. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolataNomor
TanamanUmur Tanaman
(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume
(m3/tanaman/tahun)
1110,970,450,0028
2111,040,450,0033
3111,450,680,0095
4111,450,770,0108
5111,070,450,0035
6110,840,360,0017
7111,130,550,0046
8111,280,590,0064
9111,420,730,0097
10111,420,680,0091
11111,240,590,0061
12111,100,450,0037
13111,680,860,0162
14111,190,590,0055
15111,190,550,0051
18,458,750,0980
RataRata1,230,580,0065
BAB VPEMBAHASAN
A. Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata
Dimensi suatu organisme dalam hal ini ialah pohon atau tegakan akan mengalami perubahan menjadi bertambah besar sejalan dengan pertambahan umumnya. Pertambahan membesar ini disebut dengan pertumbuhan atau growth yang dalam prakteknya istilah pertumbuhan sering kali didefinisikan sama dengan riap, dimana sebenarnya tidak sama (Suharlan dan Sudiono, 1977 dalam Arwini, 1990).
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan, rata-rata diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel -10. Rata-Rata Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman 11 TahunNomorJenis TanamanRata-rata Diameter Tanaman
(cm)Rata-rata
Tinggi Tanaman
(m)Rata-rata Volume
Tanaman
(m3)
1Shoreaa leprosula18,319,80,1845
2Shorea parvifolia11,365,630,0422
3Dryobalanops lanceolata13,526,430,0718
Husch et.al (1982) dalam Arwini (1990) menjelaskan bahwa pertumbuhan pohon dipengaruhi oleh kemampuan genetis dari individu yang berinteraksi dengan lingkungan meliputi : Faktor tanah, yaitu sifat fisik dan kimia kelembaban dan mikro organisme
Faktor iklim, yaitu suhu udara, curah hujan, angin dan sinar matahari.
Sifat topografi, yaitu kelerengan dan ketinggian.
Pengaruh kompetisi individu pohon lain
Jenis tanaman
Binatang
B. Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Di dalam bidang kehutanan, pertumbuhan adalah penting oleh karena hal ini menentukan riap dan hasil dari tegakan-tegakan (Sukotjo, 1976). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata riap diameter, tinggi dan volume Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel -11. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman 11 TahunNomorJenis TanamanRata-rata Riap Diameter Tanaman
(cm/tanaman/tahun)Rata-rata Riap
Tinggi Tanaman
(m/tanaman/tahun)Rata-rata Riap Volume
Tanaman
(m3/tanaman/tahun)
1Shoreaa leprosula18,319,80,1845
2Shorea parvifolia11,365,630,0422
3Dryobalanops lanceolata13,526,430,0718
Sistem Silvikultur Tebang Pilih Indonesia (TPI) mengasumsikan riap diameter hutan alam 1 cm per tahun (Anonim, 1976), sedangkan menurut Dipodiningrat (1990) berdasarkan salah satu hasil penelitian disebutkan bahwa besarnya riap diameter hutan alam kurang dari 1 cm per tahun.
Apabila dibandingkan antara riap tegakan terutama riap diameter tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata dari hasil penelitian ini dengan riap diameter hutan alam seperti tersebut di atas, maka riap diameter tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata berdasarkan hasil penelitian relatif lebih besar daripada riap diameter hutan alam.
Sukotjo (1976) menjelaskan bahwa pertumbuhan tegakan-tegakan berbeda dibandingkan dengan pertumbuhan dari masing-masing pohon. Pertumbuhan tinggi dan diameter atau bidang dasar juga tidak sama pertumbuhannya. Riap atau volume dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor variabel. Selanjutnya dikatakan bahwa riap atau volume total pada suatu areal tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti species, komposisi tegakan, kualitas tempat tumbuh, bentuk tegakan, kerapatan tegakan, gangguan faktor luar dan perlakuan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 18,31 cm, 9,8 m dan 0,1845 m3.
2. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 11,36 cm, 5,63m dan 0,0422 m3.
3. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 13,52 cm, 6,43 m dan 0,0718 m3.
4. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,66 cm/tanaman/tahun, 0,89 m/tanaman/tahun dan 0,0168 m3/tanaman/tahun.
5. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,03 cm/tanaman/tahun, 0,51 m/tanaman/tahun dan 0,0038 m3/tanaman/tahun.
6. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,23 cm/tanaman/tahun, 0,58 m/tanaman/tahun dan 0,0065 m3/tanaman/tahun.
B. Saran
1. Untuk melengkapi data atau informasi tentang riap tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ditanam dan tumbuh di lokasi penelitian maka perlu untuk melanjutkan penelitian ini pada umur tanaman selanjutnya.
2. Mengingat tanaman jenis Shoreaa leprosula menghasilkan riap atau pertambahan tumbuh yang lebih besar baik diameter, tinggi maupun volume dibandingkan dengan Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata maka diperlukan juga adanya penelitian tentang hama dan penyakit tanaman terutama hama dan penyakit tanaman jenis Shoreaa leprosula karena dikhawatirkan dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan/riap jenis tanaman ini.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta
Anonim. 1992. Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi Kalimantan Timur. Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. Samarinda.
Anonim. 1993. Dinas Kehutanan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I. Kalimantan Timur.
Anonim. 1993. Pedoman Pembuatan dan Pengukuran Petak Ukur Permanen Untuk Pemantauan Pertumbuhan dan Riap Hutan Alam. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Arwini. 1990. Riap Eucaliptus deglupta Blume setelah 4 Tahun Dijarangi Di PT. ITCI Kenangan Balikpapan. Skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Tidak diterbitkan.
Dipodiningrat. 1990. Manajemen Hutan, Organisasi Dan Tata Laksana Pengusahaan. Yayasan Pembinaan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Kartodiharjo dan Suntana. 1997. Konsep dan Prosedur Sertifikasi Ekolabel. Oleh Lembaga Ekolabel. Bogor.
Loetsch, F., F. Zohrer and K. E. Haller. 1965. Forest Inventory Vol. 1. Verleggesellchapt. Munchen.
Pambudhi, F. 1981. Efisiensi Cara-Cara Pengukuran Riap Dari Metode Countinous Forest Inventory Di Hutan Dipterocarpaceae Pada PT. ITCI. Skripsi Sarjana Kehutanan Universitas Mulawarman. Tidak diterbitkan.
Ruchaemi, A. 1994. Bahan Kuliah Analisa Pertumbuhan dan Hasil. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Tidak diterbitkan.
Sagala, P. 1984. Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Soediman, S. 1998. Perencanaan Hutan (Edisi Pertama). Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda.
Soekotjor. 1976. Silvikultur. Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor.
v = 0,25 x x (d : 100)2 x h x f
id = dt : t
ih = ht : t
iv = vt : t