27
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rah karunia-NYA skripsi ini dapat terselesaikan guna memenuhi salah s untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Pertanian Uniersi !" Agustus !#$% Samarinda& Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan dan u'apan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ( !& )ekan Fakultas Pertanian Uniersitas !" Agustus !#$% Samarinda& *& +apak ,r& ,smail .&P& selaku pembimbing , dan ,r& )jumandi ) .&P& sel pembimbing ,, yang telah banyak membimbing dan mengarahkan dal penulisan skripsi ini& /& +apak 0umani S&1ut dan ,bu Sri 2ndayani S&1ut yang telah memberik saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini& $& Sta3 karya4an dan )osen Fakultas Pertanian Uniersitas !" Agustus Samarinda& %& Teristime4a Ayahanda ,bunda serta adik-adik ter'inta yang telah memberikan doa dan dorongan hingga mampu memberikan motiasi dalam menyesuaikan studi& 5& Teman-teman serta semua pihak yang se'ara langsung maupun tidak langsu telah membantu bagi terselesaikannya skripsi ini& Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang leb besar dari Allah SWT& Penulis menyadarimasih banyak kekurangan dan kelemahandalam penulisan skripsi ini mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki& penulis berharap semoga tulisan ini berman3aat& Penulis

Skripsi - Sarviah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-NYA skripsi ini dapat terselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

2. Bapak Ir. Ismail, M.P. selaku pembimbing I dan Ir. Djumandi D, M.P. selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Jumani, S.Hut dan Ibu Sri Endayani, S.Hut yang telah memberikan saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Staf karyawan dan Dosen Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

5. Teristimewa Ayahanda, Ibunda serta adik-adik tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan hingga mampu memberikan motivasi dalam menyesuaikan studi.

6. Teman-teman serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu bagi terselesaikannya skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Namun penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat.

Penulis,

Sarviah, Riap Jenis Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata Pada Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa Primata Samboja, (dibawah bimbingan Ir. Ismail, M.P. dan Ir. Djumansi D, M.P.)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam yaitu pada tahun 1992 hingga berumursebelas tahun terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan yaitu pada tahun 2003.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa Primata yang masih termasuk di dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.

Data primer atau data utama yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data tentang diameter, tinggi dan volume masing-masing jenis tanaman yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata masing-masing ditentukan sebanyak 15 sampel tanaman dan dipilih secara sengaja (purposive sampling).

Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada tanaman berumur 11 tahun masing-masing sebesar 18,31 cm, 9,8 m dan 0,1845 m3. Untuk tanaman jenis Shorea parvifolia masing-masing sebesar 11,36 cm, 5,63 m dan 0,0422 m3. Dan untuk jenis Dryobalanops lanceolata masing-masing sebesar 13,52 cm, 6,43 m dan 0,0718 m3. Sedangkan untuk rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume jenis tanaman Shoreaa leprosula pada saat berumur 11 tahun masing-masing sebesar 1,66 cm/tanaman/tahun, 0,89 m/tanaman/tahun dan 0,0168 m3/tanaman/tahun. Shorea parvifolia sebesar 1,03 cm/tanaman/tahun, 0,51 m/tanaman/tahun, dan 0,0038 m3/tanaman/tahun. Dan Dryobalanops lanceolata masing-masing sebesar 1,23 cm/tanaman/tahun, 0,58 m/tanaman/tahun dan 0,0065 m3/tanaman/tahun.DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN PENGESAHAN ........................................................................i

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...........................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................

B. Tujuan Penelitian ........................................................................

C. Hasil Yang Diharapkan ...............................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

A. Riap Tegakan Hutan ....................................................................

B. Pengaturan Hasil .........................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

B. Bahan dan Alat Penelitian ...........................................................

C. Pengumpulan Data ......................................................................

D. Pengolahan Data .........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN..................................................................

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..............................................

B. Hasil Pengukuran dan Perhitngan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman ........................................................................

C. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman ......................................................................................

BAB V. PEMBAHASAN ..........................................................................

A. Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata ..........................

B. Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata ..........................

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................

B. Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

DAFTAR TABELNomorTubuh UtamaHalaman

1. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Diameter ..................................

2. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Tinggi ......................................

3. Perhitungan Riap Volume ...............................................................

4. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula .....................................................

5. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia ......................................................

6. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata ........................................

7. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula .....................................................

8. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia ......................................................

9. Hasil Perhitungan Dan Perhitungan Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata .......................................

10. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman Berumur 11 Tahun ..........................................

11. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi Dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman Berumur 11 Tahun ..........................................

DAFTAR GAMBAR

NomorTubuh UtamaHalaman

1. Hasil Dokumentasi Di Lapangan .....................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kehutanan telah banyak mengeluarkan berbagai kebijakan dalam hal pengelolaan hutan di Indonesia, diantaranya adalah kebijakan tentang sistem silvikultur. Kebijakan tentang silvikultur ini dimaksudkan agar pengusahaan atau pengelolaan hutan yang ada di Indonesia dapat mencapai tujuannya, yaitu tetap terjaminnya kelestarian hutan agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik masyarakat yang ada sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Sistem silvikultur yang berlaku di dalam pengelolaan hutan di Indonesia sampai dengan saat ini adalah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Alam (THPA) dan Sisitem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB). Sistem silvikultur yang diterapkan di dalam pengelolaan hutan alam di Indonesia adalah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia sedangkan sistem silvikultur yang diterapkan di dalam pengelolaan hutan tanaman di Indonesia adalah Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Alam dan Sisitem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan.

Hutan tanaman yang ada di Indonesia ada yang diusahakan atau dikelola oleh perusahaan swasta murni dan ada yang dikelola oleh perusahaan milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta yang dikelola secara bersama-sama oleh perusahaan swasta dan BUMN baik dalam bentuk patungan maupun dalam bentuk Kerja Sama Operasional (KSO).

Sampai saat ini jenis tanaman yang ditanam pada hutan tanaman yang ada di Indonesia masih didominasi oleh jenis-jenis cepat tumbuh (fast growing specias) seperti jenis Sengon, Akasia, Eucalypus dan Gmelina, selain jenis tanaman Jati yang mendominasi hutan tanaman Pulau Jawa. Jenis-jenis tanaman cepat tumbuh yang berada di luar Pulau Jawa ini selain ada yang diusahakan oleh pemerintah dan/atau swasta yang biasanya dalam skala besar yaitu berupa hutan tanaman, juga ada yang diusahakan oleh masyarakat atau perorangan dalam skala kecil.

Agar dapat memberi manfaat baik bagi masyarakat yang ada sekarang maupun untuk generasi yang akan datang, maka pengusahaan atau pengelolaan hutan tanaman yang ada di Indonesia selain harus harus menerapkan sistem silvikultur juga harus menerapkan prinsip-prinsip kelestarian di dalam pengelolaannya terutama prinsip kelestarian hasil atau kelestarian produksi. Agar kelestarian hasil dapat tercapai maka sebaiknya jumlah atau besarnya panenan tidak melebihi jumlah atau besarnya riap dari tegakan hutan yang diusahakan atau dikelola. Untuk mencapai tujuan tersebut maka mutlak diperlukan data atau informasi tentang riap tegakan hutan itu sendiri.

Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, maka dianggap perlu untuk melakukan pengukuran dan perhitungan riap tegakan hutan terutama riap diameter, tinggi dan volume tegakan seperti yang dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu tentang riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam sampai dengan tanaman tersebut berumur sebelas tahun yaitu terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata sejak awal ditanam yaitu pada Tahun 1992 hingga berumur sebelas tahun terhitung sampai dengan penelitian ini dilaksanakan yaitu pada Tahun 2003.

C. Hasil Yang Diharapkan

Adapun hasil dari penelitian ini yang diharapkan antara lain adalah sebagai berikut :

Dapat sebagai bahan perbandingan baik terhadap riap jenis tegakan yang sam yang tumbuh secara alami pada hutan alami melalui pemantauan riap pada Petak Ukur Permanen (PUP) maupun terhadap jenis-jenis tanaman yang lain yang ditanam pada hutan tanaman.

Dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang riap jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ditanam yang selama ini hanya diketahui riap jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ada pada hutan alam yang tumbuh secara alami.BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata Samboja yaitu tepatnya di Km 7 lokasi penanaman Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata yang masih termasuk di dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yang meliputi kegiatan antara lain yaitu :

Orientasi lapangan dan permohonan ijin penelitian serta permohonan data hasil pengukuran awal kepada pihak pengelola Wanariset Samboja selama kurang lebih dua minggu.

Pengukuran akhir selama kurang lebih satu minggu.

Pengolahan data selama kurang lebih satu minggu.

Penyusunan skripsi selama kurang lebih empat minggu.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Tongkat Ukur, untuk mengukur tinggi tanaman

Pipa Meter, untuk mengukur diameter tanaman.

Spidol, untuk memberi tanda letak pengukuran diameter.

Meteran Rol, untuk mengukur jarak tanam.

Kalkulator dan alat tulis menulis, untuk menghitung dan mengolah data.

Kamera dan negatif film, untuk dokumentasi penelitian.

C. Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data Primer

Data primer atau data utama yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data tentang diameter, tinggi, dan volume masing-masing jenis tanaman yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing ditentukan sebanyak 15 sampel tanaman dan dipilih secara sengaja (purposive sampling). Adapun cara pengukuran dan perhitungannya adalah seperti berikut ini : Diameter tanaman diukur pada ketinggian 1,30 m dari permukaan tanah.

Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah hingga batas tajuk teratas.

Volume tanaman dihitung berdasarkan hasil pengukuran diameter dan tinggi tanaman dengan menggunakan rumus seperti berikut ini :

Dimana :

v = Volume tanaman (m3)

d = Diameter tanaman (cm)

h = Tinggi tanaman (m)

f = Faktor bentuk

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder atau data pendukung yang dikumpulkan di dalam penelitian ini antara lain : Jarak tanam masing-masing jenis yaitu Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata.

Keadaan umum lokasi penanaman.

D. Pengolahan Data

1. Riap Diameter Tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata

Riap diameter tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran diameter tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap diameter tahunan rata-rata dan dapat ditulis bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).

Dimana :id = Riap diameter tahunan rata-rata (cm/tanaman/tahun)

dt = Diameter tanaman pada wajtu pengukuran (cm)

t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)

Hasil pengukuran dan perhitungan riap diameter tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu bentuk tabel seperti terlihat sebagai berikut.

Tabel-1. Pengukuran Dan Perhitungan Riap Diameter

Nomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Diameter

Tanaman

(cm)Riap Diameter

(cm/tanaman/tahun)Keterangan

1

2

3

.

.

.

n

Rata-Rata

2. Riap Tinggi Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata

Riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap tinggi tahunan rata-rata dan dapat ditulis dalam bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).

Dimana :

ih = Riap tinggi tahunan rata-rata (m/tanaman/tahun/)

ht = Tinggi tanaman pada waktu pengukuran (m)

t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)

Hasil pengukuran dan perhitungan riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu tabel seperti terlihat sebagai berikut.

Tabel-2. Pengukuran Dan Perhitungan Riap TinggiNomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)TinggiTanaman

(m)Riap Tinggi(m/tanaman/tahun)Keterangan

1

2

3

.

.

.

n

Rata-Rata

3. Riap Volume Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata

Riap volume tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran dilakukan sehingga diperoleh riap tinggi tahunan rata-rata dan dapat ditulis dalam bentuk rumus seperti berikut ini (Ruchaemi, 1994).

Dimana :

iv = Riap volume tahunan rata-rata (m3/tanaman/tahun/)

vt = Volume tanaman pada waktu pengukuran (m3)

t = Umur tanaman pada waktu pengukuran (tahun)

Hasil pengukuran dan perhitungan riap tinggi tanaman Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata masing-masing dimuat ke dalam suatu tabel seperti terlihat sebagai berikut.

Tabel-3. Pengukuran Dan Perhitungan Riap VolumeNomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)VolumeTanaman

(m3)Riap Volume(m3/tanaman/tahun)Keterangan

1

2

3

.

.

.

n

Rata-Rata

BAB IVHASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

1. Letak

Lokasi penelitian terletak di Km 7 lokasi penanaman Loka Penelitian Dan Pengembangan Satwa Primata Samboja yang berdasarkan Administrasi Pemerintahan termasuk di dalam wilayah Kecamtan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Sedangkan berdasarkan Administrasi Kehutanan termasuk di dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur.

2. Topografi

Keadaan topografi lokasi penelitian adalah datar sampai dengan bergelombang ringan hingga berat dengan kelerengan lahan maksimal 45 %. Ketinggian tempat lokasi penelitian ini berkisar antara 20 60 meter dari permukaan laut.

3. Geologi dan Tanah

Secara geologis jenis tanah areal sekitar lokasi penelitian didominasi oleh jenis tanah Podsolik Merah Kuning yaitu lebih kurang 75 %, Komplek Merah Kuning, Latosol dan Litosol lebih kurang 20 % serta Alluvial lebih kurang 5 % dan terdiri dari Batuan Endapan Non Vulkanik.

4. Iklim

Berdasarkan pencatatan data curah hujan pada Stasiun Pengamat Iklim Pusrehut Bukit Soeharto, tipe iklim di sekitar kawasan Bukit Soeharto menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1951) termasuk dalam Tipe A dengan Nilai Q sebesar 13, 4 %.B. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman

1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula

Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel -4. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosulaNomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman

(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman

(m)Volume Tanaman

(m3)

11119,42100,2073

21118,469,50,1780

31119,749,50,2035

41116,5590,1355

51117,519,50,1601

61119,1010,50,2106

71120,60110,2589

81120,3711,50,2623

91120,3710,50,2395

101115,6090,1204

111118,789,50,1842

121116,559,50,1431

131115,6080,1070

141118,4610,50,1967

151117,519,50,1601

274,711472,7672

RataRata18,319,80,1845

2. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia

Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel -5. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia Nomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman

(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman

(m)Volume Tanaman

(m3)

1119,554,50,0226

21112,1050,0402

31111,785,50,0420

41111,1450,0341

51113,6960,0618

6117,963,50,0122

71110,194,50,0257

81111,145,50,0375

91110,1950,0285

101114,0180,0863

111111,4660,0433

121111,466,50,0469

131112,107,50,0604

141111,465,50,0397

151112,106,50,0523

170,3384,50,6335

RataRata11,365,630,0422

3. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata

Hasil pengukuran dan perhitungan diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel -6. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolataNomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Diameter Setinggi Dada Tanaman

(cm)Tinggi Bebas Cabang Tanaman

(m)Volume Tanaman

(m3)

11110,5050,0303

21111,4650,0361

31115,927,50,1045

41115,928,50,1184

51111,7850,0381

6119,2340,0187

71112,4160,0508

81114,016,50,0701

91115,6080,1070

101115,607,50,1003

111113,696,50,0670

121112,1050,0402

131118,469,50,1780

141113,056,50,0609

151113,0560,0562

202,7896,51,0766

RataRata13,526,430,0718

C. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman 1. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula

Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel -7. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shore leprosula Nomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume(m3/tanaman/tahun)

1111,770,910,0188

2111,680,860,0162

3111,790,860,0185

4111,500,820,0123

5111,590,860,0146

6111,740,950,0191

7111,881,000,0235

8111,851,050,0238

9111,850,950,0218

10111,420,820,0109

11111,710,860,0167

12111,500,860,0130

13111,420,730,1780

14111,680,950,0097

15111,590,860,0146

24,9713,370,2514

RataRata1,660,890,0168

2. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia

Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel -8. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shorea parvifolia Nomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume

(m3/tanaman/tahun)

1110,870,410,0021

2111,100,450,0037

3111,070,500,0038

4111,010,450,0031

5111,240,550,0056

6110,720,320,0011

7110,930,410,0023

8111,010,500,0034

9110,930,450,0026

10111,270,730,0078

11111,040,550,0039

12111,040,59

13111,100,680,0055

14111,040,500,0036

15111,100,590,0048

15,477,680,0576

RataRata1,030,510,0038

3. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolata

Hasil perhitungan riap diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel -9. Hasil Perhitungan Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Dryobalanops lanceolataNomor

TanamanUmur Tanaman

(tahun)Riap Diameter (cm/tanaman/tahun)RiapTinggi (m/tanaman/tahun)Riap Volume

(m3/tanaman/tahun)

1110,970,450,0028

2111,040,450,0033

3111,450,680,0095

4111,450,770,0108

5111,070,450,0035

6110,840,360,0017

7111,130,550,0046

8111,280,590,0064

9111,420,730,0097

10111,420,680,0091

11111,240,590,0061

12111,100,450,0037

13111,680,860,0162

14111,190,590,0055

15111,190,550,0051

18,458,750,0980

RataRata1,230,580,0065

BAB VPEMBAHASAN

A. Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata

Dimensi suatu organisme dalam hal ini ialah pohon atau tegakan akan mengalami perubahan menjadi bertambah besar sejalan dengan pertambahan umumnya. Pertambahan membesar ini disebut dengan pertumbuhan atau growth yang dalam prakteknya istilah pertumbuhan sering kali didefinisikan sama dengan riap, dimana sebenarnya tidak sama (Suharlan dan Sudiono, 1977 dalam Arwini, 1990).

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan, rata-rata diameter, tinggi dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel -10. Rata-Rata Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman 11 TahunNomorJenis TanamanRata-rata Diameter Tanaman

(cm)Rata-rata

Tinggi Tanaman

(m)Rata-rata Volume

Tanaman

(m3)

1Shoreaa leprosula18,319,80,1845

2Shorea parvifolia11,365,630,0422

3Dryobalanops lanceolata13,526,430,0718

Husch et.al (1982) dalam Arwini (1990) menjelaskan bahwa pertumbuhan pohon dipengaruhi oleh kemampuan genetis dari individu yang berinteraksi dengan lingkungan meliputi : Faktor tanah, yaitu sifat fisik dan kimia kelembaban dan mikro organisme

Faktor iklim, yaitu suhu udara, curah hujan, angin dan sinar matahari.

Sifat topografi, yaitu kelerengan dan ketinggian.

Pengaruh kompetisi individu pohon lain

Jenis tanaman

Binatang

B. Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Di dalam bidang kehutanan, pertumbuhan adalah penting oleh karena hal ini menentukan riap dan hasil dari tegakan-tegakan (Sukotjo, 1976). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata riap diameter, tinggi dan volume Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel -11. Rata-Rata Riap Diameter, Tinggi dan Volume Tanaman Jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata Pada Saat Tanaman 11 TahunNomorJenis TanamanRata-rata Riap Diameter Tanaman

(cm/tanaman/tahun)Rata-rata Riap

Tinggi Tanaman

(m/tanaman/tahun)Rata-rata Riap Volume

Tanaman

(m3/tanaman/tahun)

1Shoreaa leprosula18,319,80,1845

2Shorea parvifolia11,365,630,0422

3Dryobalanops lanceolata13,526,430,0718

Sistem Silvikultur Tebang Pilih Indonesia (TPI) mengasumsikan riap diameter hutan alam 1 cm per tahun (Anonim, 1976), sedangkan menurut Dipodiningrat (1990) berdasarkan salah satu hasil penelitian disebutkan bahwa besarnya riap diameter hutan alam kurang dari 1 cm per tahun.

Apabila dibandingkan antara riap tegakan terutama riap diameter tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata dari hasil penelitian ini dengan riap diameter hutan alam seperti tersebut di atas, maka riap diameter tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata berdasarkan hasil penelitian relatif lebih besar daripada riap diameter hutan alam.

Sukotjo (1976) menjelaskan bahwa pertumbuhan tegakan-tegakan berbeda dibandingkan dengan pertumbuhan dari masing-masing pohon. Pertumbuhan tinggi dan diameter atau bidang dasar juga tidak sama pertumbuhannya. Riap atau volume dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor variabel. Selanjutnya dikatakan bahwa riap atau volume total pada suatu areal tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti species, komposisi tegakan, kualitas tempat tumbuh, bentuk tegakan, kerapatan tegakan, gangguan faktor luar dan perlakuan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 18,31 cm, 9,8 m dan 0,1845 m3.

2. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 11,36 cm, 5,63m dan 0,0422 m3.

3. Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 13,52 cm, 6,43 m dan 0,0718 m3.

4. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shoreaa leprosula pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,66 cm/tanaman/tahun, 0,89 m/tanaman/tahun dan 0,0168 m3/tanaman/tahun.

5. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Shorea parvifolia pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,03 cm/tanaman/tahun, 0,51 m/tanaman/tahun dan 0,0038 m3/tanaman/tahun.

6. Rata-rata riap diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang dan volume tanaman jenis Dryobalanops lanceolata pada saat tanaman berumur 11 (sebelas) tahun masing-masing sebesar 1,23 cm/tanaman/tahun, 0,58 m/tanaman/tahun dan 0,0065 m3/tanaman/tahun.

B. Saran

1. Untuk melengkapi data atau informasi tentang riap tanaman jenis Shoreaa leprosula, Shorea parvifolia, dan Dryobalanops lanceolata yang ditanam dan tumbuh di lokasi penelitian maka perlu untuk melanjutkan penelitian ini pada umur tanaman selanjutnya.

2. Mengingat tanaman jenis Shoreaa leprosula menghasilkan riap atau pertambahan tumbuh yang lebih besar baik diameter, tinggi maupun volume dibandingkan dengan Shorea parvifolia dan Dryobalanops lanceolata maka diperlukan juga adanya penelitian tentang hama dan penyakit tanaman terutama hama dan penyakit tanaman jenis Shoreaa leprosula karena dikhawatirkan dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan/riap jenis tanaman ini.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta

Anonim. 1992. Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi Kalimantan Timur. Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur. Samarinda.

Anonim. 1993. Dinas Kehutanan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I. Kalimantan Timur.

Anonim. 1993. Pedoman Pembuatan dan Pengukuran Petak Ukur Permanen Untuk Pemantauan Pertumbuhan dan Riap Hutan Alam. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Arwini. 1990. Riap Eucaliptus deglupta Blume setelah 4 Tahun Dijarangi Di PT. ITCI Kenangan Balikpapan. Skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Tidak diterbitkan.

Dipodiningrat. 1990. Manajemen Hutan, Organisasi Dan Tata Laksana Pengusahaan. Yayasan Pembinaan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Kartodiharjo dan Suntana. 1997. Konsep dan Prosedur Sertifikasi Ekolabel. Oleh Lembaga Ekolabel. Bogor.

Loetsch, F., F. Zohrer and K. E. Haller. 1965. Forest Inventory Vol. 1. Verleggesellchapt. Munchen.

Pambudhi, F. 1981. Efisiensi Cara-Cara Pengukuran Riap Dari Metode Countinous Forest Inventory Di Hutan Dipterocarpaceae Pada PT. ITCI. Skripsi Sarjana Kehutanan Universitas Mulawarman. Tidak diterbitkan.

Ruchaemi, A. 1994. Bahan Kuliah Analisa Pertumbuhan dan Hasil. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Tidak diterbitkan.

Sagala, P. 1984. Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Soediman, S. 1998. Perencanaan Hutan (Edisi Pertama). Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda.

Soekotjor. 1976. Silvikultur. Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor.

v = 0,25 x x (d : 100)2 x h x f

id = dt : t

ih = ht : t

iv = vt : t