143
SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI DESAPELEM KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN MAGETAN Oleh: NANDA RISKI ARDHI NIM: 201402034 PROGAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

SKRIPSI

PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL

TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA

DI DESAPELEM KECAMATAN KARANGREJO

KABUPATEN MAGETAN

Oleh:

NANDA RISKI ARDHI

NIM: 201402034

PROGAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

ii

SKRIPSI

PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL

TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA

DI DESAPELEM KECAMATAN KARANGREJO

KABUPATEN MAGETAN

Diajukan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi S1 Keperawatan STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun

Oleh :

NANDA RISKI ARDHI

NIM : 201402034

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nanda Riski Ardhi

NIM : 201402034

Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan

kadar asam urat pada lansia di desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini berdasarkan pemikiran

dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan

mencamtumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya apabila

dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi lain sesuai dengan

peraturan yang berlaku di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan

dari pihak manapun.

Madiun, Maret 2018

Nanda Riski Ardhi

20140234

Page 6: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

vi

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Nanda Riski Ardhi

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 09 Oktober 1996

JenisKelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Desa Dukuh RT 18, RW 03 Kec. Bendo, Kab. Magetan

Email : [email protected]

No. Hp : 0895363517278

Latar Belakang Pendidikan

1. Pendidikan Tunas Harapan 2 Tahun2000 - 2001

2. Pendidkan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 1 Tahun 2001 - 2006

3. Pendidikan Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Bendo Tahun 2006 - 2009

4. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Takeran Tahun 2009 -

2013

5. Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun

2014 – Sekarang

Page 7: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Al-hamdu lillahi robbil alamin

Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu Tuhanku yang Maha Agung nan

Maha Tinggi atas takdirMu telah Kau jadikan aku manusia yang senantiasa

berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga ini menjadi satu langkah awal

untuk meraih cita-citaku. Kupersembahkan ini untuk ;

1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat

dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu

kuat dalam menjalani segala rintangan. Kalian ikhlas demi hidupku

mengorbankan perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh

nyawa hingga segalanya. Terima kasih telah Kau lahirkan aku dari

rahim seorang perempuan yang begitu penyayang dan tangguh serta

seorang laki-laki yang begituikhlas menjagaku.

2. Bapak dan Ibu dosen pembimbing serta penguji ;

- Bapak Priyoto,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing I

- Bapak Hariyadi, S.Kp., M.Pd selaku Pembimbing II

- Bapak Cholik Harun, M.Kes selaku Penguji

Terima kasih telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat

dukungan, mendengarkan keluh kesah kesulitan saya, menuntun,

mengarahkan saya agar menjadi lebih baik hingga terseleseikan ini.

Terima kasih dosen pengajar telah ikhlas memberikan pelajaran, dan

pengetahuan tak ternilai harganya.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

viii

3. Keluarga dan saudara kembar ku Nandi Riski A yang telah tulus ikhlas

memberikan doa nya untukku, semangat dan dukunganya.

4. Sahabat dan Teman tersayang, terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan

terima kasih untuk semangat, dukungan dan bantuan yang kalian

berikan, canda,tawa tangis dan perjuangan yang selama ini kita lewati

bersama, kenangan manis yang telah terukir.

5. Terima kasih untuk para sahabat terbaikku Pejuang S.Kep yang selama

ini telah memberikan semangat, dukungan, doa dan segalanya yang

terbaik. Terima kasih untuk kesiapan waktunya yang selalu siap diajak

kesana kemari, terima kasih bisa menjadi partner berjuang selama 4

tahun, dan partner dari segala partner suka maupun duka.

Terimakasih semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Madiun, Juli 2018

By Nanda

Page 9: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

ix

MOTTO

“MAN JADA WAA JADA”

“Siapa yang bersungguh sungguh pasti berhasil”

Page 10: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ................................................................................................ i

Sampul Dalam ................................................................................................ ii

Lembar Persetujuan ...................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ...................................................................................... iv

Halaman Pernyataan ..................................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... vi

Lembar Persembahan ................................................................................... vii

Motto .............................................................................................................. ix

Daftar Isi ....................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .............................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ............................................................................................ xv

Daftar Singkatan ............................................................................................ xvi

Daftar Istilah .................................................................................................. xvii

Kata Pengantar .............................................................................................. xx

Abstrak .......................................................................................................... xxii

Abstrack ........................................................................................................ xxiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Masyrakat ........................................................... 5

1.4.2 Manfaat Bagi Insitusi Kesehatan ............................................... 5

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ............................................. 5

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia

2.1.1 PengertianLanjut Usia ............................................................ 6

2.1.2 Batasan-batasa lanjut usia ...................................................... 7

2.1.3 Tipe Lansia ............................................................................ 7

2.1.4 Tugas Perkembangan Lansia ................................................... 8

2.1.5 Proses Menua ......................................................................... 9

2.1.6 Teori-teori Proses Menua ....................................................... 9

2.1.7 Permasalahan yang terjadi pada lansia..................................... 10

2.1.8 Perubahan fisik / biologis yang lazim pada usia lanjut ............ 11

2.2 Asam Urat

2.2.1 Pengertian Asam Urat ............................................................ 16

2.2.2 Metabolisme asam urat ........................................................... 17

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Asam Urat......................... 20

2.2.4 Penyakit / Masalah yang berhubungan dengan Asam Urat....... 24

Page 11: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xi

2.2.5 Manifestasi Asam Urat ........................................................... 29

2.2.6 Patofisiologi Asam Urat .......................................................... 32

2.2.7 Penatalaksanaan Asam Urat .................................................... 34

2.3 Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

2.3.1 Pengertian Senam Ergonomik Berbasis Spiritual .................... 41

2.3.2 Definisi SenamErgonomik .................................................... 43

2.3.3 Manfaat SenamErgonomik ..................................................... 44

2.3.4 Prinsip progam latihan senam ................................................. 44

2.3.5 Hal yang menjadi perhatian dalam melakukan senam .............. 45

2.3.6 Gerakan dan tehnik senam ergonomik ..................................... 46

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 53

3.2 Hipotesa Penelitian .............................................................................. 54

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 55

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi ................................................................................. 55

4.2.2 Sampel ................................................................................... 56

4.2.3 Kriteria Sampel ...................................................................... 57

4.3 Teknik Sampling ................................................................................. 58

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................... 59

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Indentifikasi Variabel ............................................................. 61

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ................................................ 61

4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 62

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 63

4.7.1 Lokasi Penelitian ................................................................... 63

4.7.2 Waktu Penelitian .................................................................... 63

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 63

4.9 Teknik Analisa Data

4.9.1 Pengolahan Data .................................................................... 65

4.9.2 Analisa Data .......................................................................... 67

4.10 EtikaPenelitian ................................................................................. 68

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ................................................................ 70

5.2 Data Umum Responden ....................................................................... 71

5.3 Data Khusus Responden ...................................................................... 74

5.4 Pembahasan ......................................................................................... 75

5.4.1Kadar Asam Urat Sebelum Diberikan Intervensi ........................ 76

5.4.2 Kadar Asam Urat Sesudah Diberikan Intervensi ....................... 77

5.4.3 Pengaruh Senam Ergonomik berbasis Spiritual

Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat Pada Lansia ................. 79

5.5 Keterbatasan Penelitian........................................................................ 86

Page 12: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xii

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 87

6.2 Saran ................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

Lampiran-lampiran ......................................................................................... 91

Page 13: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Skema Pre & Post Test Group Design ............................ 55

Tabel 4.5.2 Devinisi Operasional Variabel ......................................... 62

Page 14: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor JudulGambar Halaman

Gambar 2.4 Kerangka Teori Virginia Henderson ................................ 51

Gambar 2.4.1 Penerapan Kerangka Teori Virginia Henderson .............. 52

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................ 53

Gambar 4.4 Kerangka Kerja Penelitian ............................................... 60

Page 15: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Izin Pengambilan Data Awal ................................... 91

Lampiran 2 Lembar Izin Penelitian Dari Stikes ....................................... 92

Lampiran 3 Lembar Izin Penelitian BANKESBANGPOL ........................ 93

Lampiran 4 Lembar Bukti Penelitian Dari Desa ...................................... 97

Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................ 98

Lampiran 6 Lembar Pernyataan Menjadi Responden ............................... 99

Lampiran 7 Lembar SOP Senam Ergonomik ........................................... 100

Lampiran 8 Lembar SOP Pengukuran Asam Urat ................................... 103

Lampiran 9 Lembar Observasi ................................................................ 105

Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Responden ................................... 106

Lampiran 11 Lembar Tabulasi Data ........................................................ 107

Lampiran 12 Lembar Uji Normalitas ....................................................... 108

Lampiran 13 Lembar Distribusi Frekuensi .............................................. 109

Lampiran 14 Lembar Data Khusus .......................................................... 111

Lampiran 15 Lembar Uji Statistik ........................................................... 112

Lampiran 16 Lembar Jadwal Kegiatan .................................................... 113

Lampiran 17 Lembar Foto Penelitian ....................................................... 114

Lampiran 18 Lembar Konsul ................................................................... 115

Page 16: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AMP : Adenosine Monophospate

ATP : Adenosis Triphospate

DNA : Asam Deoksribonukleat

FJHN : Familyal Juvenile Hiperuricarmic Nephropathy

FUAC : Fractional Uric Acid Clearance

GMP : Guanosine Monophospate

HCN : Hidrogen Sianida

HDL : High Density Lipoprotein

HGPRT : Hypoxanthine Phosphorybosyl

IK : Interval Konfidens

IMP : Inosine Monophospate

IMT : Indeks Masa Tubuh

INH : Iso Niacyd Hydrazide

KEMENKES : Kementrian Kesehatan

MSU : Monosodium Urat

MSUM : Monosodium Urat Monohidrat

MTP-1 : Metatarsofalangeal-1

NHANES : National Health and Nutrition Survey

PRPP : Phosphosribosyl Pyrophospate

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RNA : Ribo Nukleat Acid

SD : Standar Deviasi

TBC : Tuberculosis

WHO : World Health Organization

Page 17: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xvii

DAFTAR ISTILAH

Achilles : Tendon pada bagian tungkai bawah

Activity of daily living : Kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari

Allopurinol : Obat asam urat

Anuria : Kegagalan ginjal menghasilkan urin

Avaskular : Kematian jaringan pada pasokan darah

Benefit : Manfaat

Buffer : Larutan untuk mempertahankan ph

Confidentiality : Rahasia

Crystal shedding : Pelepasan kristal monosodium urat

Diuretic : Anti diuretik

Drop-out : Subjek cadangan pada penelitian

Duktus Kolektivus : Saluran pengumpul yang akan menerima cairan

dan zat terlarut dari tubulus kontortus distal.

Ekstensor : Meluruskan sendi, menambah sudut interior

Etambutol : Obat untuk TBC

Follow Up : Tindak lanjut

Gout : Asam urat

Hazard ratio : Jenis risiko relatif yang dihitung menggunakan

teknik statistika Survival Analysis

Hemolisis :Kerusakan atau penghancuran sel darah merah

karena gangguan integritas membran sel darah

merah yang menyebabkan pelepasan hemoglobin

Hiperurisemia : Peningkatan kadar asam urat darah

Hipoxanthine : Enzim hypoxanthine

Informed consent : Lembar persetujuan menjadi responden

Interstial medula : Cairan pada jaringan di medulla

Page 18: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xviii

Liver spot : Pigmen berwarna coklat pada kulit

Lottery Technique : Mengundi anggota populasi

Nefropati : Penyakit ginjal karena kerusakan pembuluh darah

Nekrosis : Kematian suatu jaringan

Nodul : Benjolan pada kulit atau dibawah kulit

Nucleoprotein : Pembentuk senyawa asam nukleat dan protein

Oliguria : Produksi urin sedikit

Osteoarthritis : Kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi

ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung

tulang penyusun sendi

Osteoporosis : Keadaan dimana tulang menjadi keropos dan rapuh

Outcome : Efek jangka panjang

Oxalate :Zat kimia yang bisa menyebabkan terbentuknya

kristal-kristal kecil yang terbuat dari mineral dan

garam yang ditemukan di urine

Pirazinamida : Obat anti tuberkulosis

Post-test : Sesudah dilakukan test

Prebiakusis : Gangguan pada pendengaran

Prepatella : Infeksi atau radang bursa

Prespitasi : Pengendapan antigen terlarut oleh antibodi.

Pre-test : Sebelum dilakukan test

Random Number : Teknik undian dan dengan menggunkan table

bilangan atau angka acak

Reinforcement : Pemberian ulang informasi

Renin angiotensin : Hormon yang mengatur tekanan darah dan air (cairan)

keseimbangan

Sampling : Sampel

Page 19: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xix

Simple random sampling : Teknik pengambilan sampel

Sinovia : Cairan sendi

Software : Perangkat lunak

Thalasemi : Kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh

tidak memproduksi cukup hemoglobin

Toddler : Usia antara 1-4 tahun

Tofus : Benjolan deposit dari kristal monosodium urat

Ulserasi : Lesi pada kulit atau mukosa mulut

Uric acid : Asam urat

Vaasokontriksi : Penyempitan pembuluh darah.

Xanthine oksidase : Enzim flavoprotein dan molibdenum

Page 20: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xx

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap kadar asam urat pada

lansia di desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan”.

Adapun maksud penulis menyusun skripsi ini adalah memenuhi

persyaratan dalam menyeleseikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terseleseikan berkat dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

2. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

3. Cholik Harun, M.Kes selaku penguji skripsi ini.

4. Priyoto,S.Kep.,Ns.,M.Kesselaku pembimbing 1 dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Hariyadi, S.Kp.,M.Pd selaku pembimbing 2 dalam penyususnan skripsi

ini.

6. Seluruh Staf Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan dan Kepala Desa

Pelem yang telah memberikan izin dan kesempatan melakukan penelitian.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xxi

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman - teman kelas 8A keperawatan dan semua pihak yang

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan

skripsi ini.

Madiun, Maret 2018

Nanda Riski Ardhi

201402034

Page 22: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xxii

Progam Studi S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun 2018

ABSTRAK

Nanda Riski Ardhi

PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL TERHADAP

PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI DESA PELEM

KECAMATAN KARANGREJOKABUPATEN MAGETAN

Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme dari purin yang berbentuk

nucleoprotein, yakni salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti

sel-sel tubuh. Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan

atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf serta aliran darah,

memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, keringat,

termoregulasi, pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, Kristal

oksalat, kesegaran tubuh dan imunitas.

Desain penelitian ini menggunakanpra-eksperimentaldengan rancangan

One group pre-post test design. Sampel penelitian berjumplah 28 lansia dengan

tehnik sampling simple random sampling dan alat ukur yang di gunakan SOP

danEasy Touch GCU digital. Analisa data menggunakan uji statistic wilcoxon.

Analisis statistik menggunakan Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon terhadap 28

orang didapatkan perubahan kadar asam urat dengan nilai p-value 0,000. Hasil uji

statistik menunjukkan nilai p-value lebih kecil dari nilai α (0.05), dengan

demikian Ho ditolak. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh senam

ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia

Dengan demikian dapat diharapkan penderita asam urat seharusnya

menerapkan senam ergonomik berbasis spiritual untuk mengurangi kadar asam.

Kata Kunci: Asam Urat, Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

Page 23: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

xxiii

Progam Studi S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun 2018

ABSTRACT

Nanda Riski Ardhi

THE EFFECT OF ERGONOMICSSPIRITUAL EXERCISE TO URIC ACID

LEVELS (HYPERURICEMIA) ON THE ELDERLY INPELEMVILLAGE OF

KARANGREJODISTRICT OF MAGETAN CITY

Uric Acid (hyperuricemia) represent metabolism end result of purin which

form of nucleoprotein, namely one of component of nucleat acid that found on

core of body cells.Ergonomic exercise is a technique to restore or making

correction the position and the suppleness of the nerves system as well as blood

flow, maximize the supply of oxygen into the brain, opens the system intelligence,

sweat, termoregulasi, cholesterol, uric acid burning , blood sugar, lactic acid,

oxalic, Crystalline freshness and immune of the body.

The design of this research method using pra-eksperimental One group

pre-post test design. The samples in this research 28elderly samples. Sampling

techniques in the research with simple random sampling and the measuring SOP

and Easy Touch GCU digital. Data analysis using wilcoxon statistic test.

Statistical analysis is usingWilcoxon. Test result ofWilcoxon to 28 people

got differences of uric acid level with p-value 0,000. Result of statistical test

shown p-value smaller than ( 0.05), thereby Ho have refused. This research

proving that there is aneffectof ergonomics exercise to decrease the levels of uric

acid in elderly.

Thereby Ergonomics spiritual exercise highly recommended for

hyperuricemia patient to lessen uric acid level.

Keyword : Uric Acid level, Ergonomicsspiritual exercise therapy

Page 24: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit asam urat sudah dikenal luas pada masa Hippocrates, bapak

Kedokteran Modern, yang hidup antara 460 SM sampai 377 SM. Asam urat sering

dinamakan sebagai penyakit para raja dan raja dari penyakit, karena sering

muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial ekonomi tinggi

(Isma Fauzi, 2014).

Penyakit asam urat atau biasa dikenal dengan Gout Athritis merupakan

suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di

dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah

satu komponen asam nukleat yang yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan

kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti

perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang

teramat sangat bagi penderitanya.

Seiring bertambahnya usia seseorang maka terjadi kecenderungan

menurunya berbagai kapasitas fungsional baik pada tingkat seluler maupun pada

tingkat organ yang dapat mengakibatkan terjadinya degenarasi sejalan dengan

proses menua. Proses menua dapat mempengaruhi pada perubahan fisiologis yang

tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi

dan tanggapanya pada kehidupan sehari hari. Pada lanjut usia terjadi kemunduran

Page 25: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

2

sel sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan

organ, kemunduran fisik timbulnya berbagai macam penyakit seperti peningkatan

kadar asam urat (hiperurisemia) (Sutrani, 2009).

Angka prevalensi penyakit asam urat bervariasi pada negara-negara Barat

yaitu antara 2,3-17,6 %. Prevalensi hiperurisemia di Amerika Serikat adalah 5 %.

Prevalensi hiperurisemia di Scotlandia sebesar 8 %, sedangkan di Inggris sekitar

6,6% dan meningkat setiap tahunnya.

Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap 100.000

orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah 34

tahun sebesar 32 % dan di atas 34 tahun sebesar 68 %.(8) Menurut World Health

Organization (WHO) tahun 2013, sebesar 81 % penderita asam urat di Indonesia

hanya 24 % yang pergi ke dokter, sedangkan 71 % cenderung langsung

mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun

2013, pravelensi penyakit sendi adalah 11,9% dan kecenderungan pravelensi

penyakit sendi, encok dan rematik (24,7%). Sedangkan berdasarkan Riskedas

Provinsi Jawa Timur gout merupakan salah satu penyakit terbanyak yang diderita

lansia yaitu, pada tahun 2013 sebanyak 26,4 % lansia menderita asam urat.

(Kemenkes RI, 2013).

Perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup

sehat dan juga upaya lain, seperti olahraga ringan dapat mengurangi penumpukan

asam urat dalam tubuh. Namun dapat juga mengarah pada peningkatan konsertrasi

Page 26: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

3

urine karena dehidrasi. Oleh karena itu, olahraga dengan memperhatikan kadar

kepekatan darah dapat mengurangi tingkat penumpukan asam urat dalam tubuh.

Olahraga mampu membantu ginjal dalam melanacarkan proses

metabolisme penumpukan asam urat dalam tubuh. Dalam kondisi normal asam

urat yang di hasilkan akan di keluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin dan fases.

Proses pembuangan ini di atur oleh ginjal yang berfungsi mengatur kestabilan

kadar asam urat dalam tubuh. (Pranatahadi, 2012).

Beberapa contoh dari kegiatan olahraga diantaranya yaitu senam. Senam

yang dapat dilakukan oleh lansia di antaranya yaitu senam ergonomis. Senam

ergonomis itu sendiri merupakan suatu teknik senam untuk mengembalikan atau

membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah. Gerakan yang

terkandung dalam senam ergonomis merupakan gerakan yang sangat efektif,

efisien, dan logis (Sagiran. 2012).

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2018

diperoleh data bahwa 10 orang di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan menderita asam urat. Peneliti melakukan wawancara dan pengecekan

kadar asam urat terhadap 10 orang yang menderita asam urat, mereka mengatakan

selama ini untuk mengurangi keluhan tersebut lansia melakukan terapi

farmakologis dari pada melakukan tindakan nonfarmakologis. Ternyata penderita

selama ini belum pernah melakukan senam ergonomik berbasis spiritual.

Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwasenam ergonomik berbasis

spiritualberpengaruh terhadap kadar asam urat. Berdasarkan fenomena tersebut

Page 27: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

4

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kepada penderitaasam urat

yangberjudul “Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap

perubahankadar asam urat pada lansia”.

1.2 Rumusan Masalah

“Adakah pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan

kadar asam urat pada lansia di wilayah Desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan? “

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum :

“Mengidentifikasi pengaruhsenam ergonomik berbasis spiritual terhadap

perubahan kadar asam urat”.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi perubahan kadar asam urat pada lansia penderita asam

urat sebelum dilakukan senam ergonomik berbasis spiritual di wilayah

Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.

2. Mengidentifikasi perubahan kadar asam urat pada lansia penderita asam

urat sesudah dilakukan senam ergonomik berbasis spiritual di wilayah

Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

5

3. Menganalisa pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap

perubahankadar asam urat pada lansia di wilayah Desa Pelem Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat, khususnya kepada penderita asam urat, mengenaipengaruhsenam

ergonomik berbasis spiritual terhadap kadar asam urat di dalam tubuh.

1.4.2 Manfaat Bagi Instituti Kesehatan

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan

untuk mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan progam pelayanan

kesehatan.

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan bidang kesehatan sebagai wadah

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan bagimahasiswa selanjutnya dapat

mengembangkan penelitian atau dapat di gunakan sebagai acuan penelitian.

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang pengaruhsenam ergonomik berbasis

spiritual terhadap perubahan kadar asam urat.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia

2.1.1 Pengertian lanjut usia

Lansia adalah seseorag yang telah mencapai umur 60 tahun ke atas.

Menurut WHO dan Undang – Undang No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan

lanjut usia pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia

permulaan tua. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatagorikan ada 4

golongan lansia yaitu :

1. Usia pertengahan (middle age) 45 – 59 tahun.

2. Lanjut usia (elderly ) 60 – 74 tahun.

3. Lanjut usia tua ( old ) 75 -90 tahun.

4. Usia sangat tua ( very old ) yaitu yang lebih dari 90 tahun .

Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-

tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin

rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan

kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan,

pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring

meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel,

jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada

kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruhpada

Page 30: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

7

ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity

of daily living (Fatmah, 2010).

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak

hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan

kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah

melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2009).

2.1.2 Batasan-batasan lanjut usia

Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda-beda umumnya

berkisar antara 60-65 tahun. Beberapa para ahli tentang batasan usia lansia adalah

sebagai berikut :

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada empat yaitu :

1. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun.

2. Lanjut usia (elderly) usia ( 60-74) tahun.

3. Lanjut usia tua (old) usia (75-90) tahun.

4. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun.

2.1.3 Tipe lansia

Tipe lansia tergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan,

kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Padila, 2013). Tipe tersebut

diantaranya adalah

Page 31: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

8

1) Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan

perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah rendah hati,

sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.

2) Tipe mandiri

Menggantikan kegiatan yang hilang dengan baru, selektif dalam

mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan.

3) Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabra, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik,

dan banyak menuntut.

4) Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal,

pasif dan acuh tak acuh.

2.1.4 Tugas perkembangan lansia

Menurut padila tahun 2013 kesiapan lansia untuk beradaptasi terhadap

tugas perkembangan lansia dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap

sebelumnya. Tugas perkembangannya adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.

2) Mempersiapkan diri untuk pensiun.

3) Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.

4) Mempersiapkan kehidupan baru.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

9

5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial / masyarakat

secara santai.

6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

2.1.5 Proses menua (Aging Proces)

Menjadi tua (Menua) adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua adalah proses sepanjang hidup yang ridak

hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimuali sejak permulaan

kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah

memulai tahap-tahap kehidupan yang neonatus, toddler, pra school, school,

remaja, dewasa, dan lansia. Tahapan berbeda ini dimulai baik secara biologis

maupun psikologis (Padila, 2013).

2.1.6 Teori-teori proses menua

Sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang menjelaskan tentang proses

menua yang tidak seragam. Proses menua bersifat individual, dimana proses

menua pada setiap orang terjadi dengan usia yang berbeda, dan tidak ada satu

faktorpun yang di temukan dalam mencegah proses menua. Adakalanya seseorang

belum tergolong tua (masih muda), tetapi telah menunujukan kekurangan yang

mencolok. Adapun orang yang tergolong lanjut usia penampilannya masih sehat,

bugar, badan tegap, akan tetapi meskipun demikian harus di akui bahwa ada

berbagai penyakit yang sering di alami oleh lanjut usia. Misalnya, hipertensi,

diabetes, rematik, asam urat, dimensia senilis, sakit ginjal (Padila, 2013).

Page 33: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

10

Teori-teori tentang penuaan sudah banyak di kemukakan, namun tidak

semuanya bisa di terima. Teori-teori itu dapat di golongkan dalam dua kelompok,

yaitu yang termasuk kelompok teori biologis dan teori psikososial (Padila, 2013).

2.1.7 Permasalahan yang terjadi pada lansia

Menurut Sunaryo (2016) berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

pencapaian kesejahteraan lanjut usia,antara lain

1. Permasalahan umum

a. Makin besar jumplah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan

b. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang

berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati.

c. Lahirnya kelompok masyarakat industry

d. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga professional pelayanan

lanjut usia

e. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan

lansia

2. Permasalahan khusus

a. Berlangsunya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik,

mental maupun social.

b. Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.

c. Rendahnya produktifitas kerja lanjut.

d. Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat.

e. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan

masyarakat individualistic.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

11

f. Adanya dampak negative dari proses pembangunan yang dapat

mengganggu kesehatan fisik lansia.

2.1.8 Perubahan fisik / biologis yang lazim pada usia lanjut :

1. Perubahan biologis

Menurut padila tahun 2013, usia lanjut mengalami perubahan biologis sebagai

berikut :

1. Perubahan dan konsekuensi fisiologis usian lanjut pada sistem

kardiovaskuler

a. Elastis dinding aorta menurun.

b. Perubahan miokard, atrofi menurun.

c. Lemak sub endocard menurun, fibrosis, menebal, sclerosis.

d. Katup jantung mudah fibrosis dan klasifikasi (kaku).

e. Peningkatan jaring ikat pada Sa Node.

2. Perubahan dan konsekuensi fisiologis usian lanjut pada sistem

gastroistestinal

a. Terjadi atropi mukosa.

b. Atropi dari sel kelenjar, sel pariental, dan sel chief akan menyebabkan

sekresi asam lambung, pasien dan faktor intrinsik berkurang.

c. Ukuran lambung pada lansia menjadi kecil, sehingga daya tampung

makanan menjadi lebih berkurang.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

12

3. Perubahan dan konsekuensi fisiologis usian lanjut pada sistem respiratori :

a. Perubahan seperti hilangnya silia dan menurunnya refleks batuk dan

muntah mengubah keterbatasan fisiologis dan kemampuan perlindungan

pada sistem pulmonal.

b. Perubahan anotomis sperti penurunan komplians paru dan dinding dada

turut berperan dalam peningkatan kerja pernapasan sekitar 20% pada usia

60 tahun.

c. Atrofi otot-otot pernafasan dan penururn kekuatan otot-otot pernapasan

pada lansia.

4. Perubahan dan konsekuensi fisiologis usian lanjut pada sistem

muskuloskeletal :

a. Penurunan kekuatan otot yang di sebabkan oleh penurunan massa otot

(atropi otot).

b. Ukuran otot mengecil dan penurunan massa otot lebih banyak terjadi pada

ekstremitas bawah.

c. Sel otot yang mati di gantikan oleh jaringan ikat dan lemak.

d. Kekuatan atau jumlah daya yang di hasilkan oleh otot menurun dengan

bertambahnya usia.

e. Kekuatan otot ekstremitas bawah berkurang sebesar 40% antara usia 30

sampai 80 tahun.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

13

2. Perubahan fisik

Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara

degeneratif yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia,

tidak hanya perubahan biologis, tetapi juga fisik (Azizah dan Lilik M, 2011).

Perubahan fisik yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Sistem Indra

Sistem pendengaran; Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karena

hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama

terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit

dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.

2. Sistem Intergumen

Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan berkerut.

Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak.

Kekeringan kulit disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera,

timbul pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver spot.

3. Sistem Muskuloskeletal

Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia: Jaringan penghubung

(kolagen dan elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi.. Kolagen sebagai

pendukung utama kulit, tendon, tulang, kartilago dan jaringan pengikat

mengalami perubahan menjadi bentangan yang tidak teratur. Kartilago:

jaringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi,

sehingga permukaan sendi menjadi rata. Kemampuan kartilago untuk

regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah progresif,

Page 37: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

14

konsekuensinya kartilago pada persendiaan menjadi rentan terhadap gesekan.

Tulang: berkurangnya kepadatan tulang setelah diamati adalah bagian dari

penuaan fisiologi, sehingga akan mengakibatkan osteoporosis dan lebih lanjut

akan mengakibatkan nyeri, deformitas dan fraktur. Otot: perubahan struktur

otot pada penuaan sangat bervariasi, penurunan jumlah dan ukuran serabut

otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot

mengakibatkan efek negatif. Sendi; pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi

seperti tendon, ligament dan fasia mengalami penuaan elastisitas.

4. Sistem kardiovaskuler

Perubahan pada sistem kardiovaskuler pada lansia adalah massa jantung

bertambah, ventrikel kiri mengalami hipertropi sehingga peregangan jantung

berkurang, kondisi ini terjadi karena perubahan jaringan ikat. Perubahan ini

disebabkan oleh penumpukan lipofusin, klasifikasi SA Node dan jaringan

konduksi berubah menjadi jaringan ikat.

5. Sistem respirasi

Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru

tetap tetapi volume cadangan paru bertambah untuk mengkompensasi

kenaikan ruang paru, udara yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada

otot, kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu

dan kemampuan peregangan toraks berkurang.

6. Pencernaan dan Metabolisme

Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi

sebagai kemunduran fungsi yang nyata karena kehilangan gigi, indra

Page 38: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

15

pengecap menurun, rasa lapar menurun (kepekaan rasa lapar menurun), liver

(hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, dan

berkurangnya aliran darah.

7. Sistem perkemihan

Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi

yang mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi

oleh ginjal.

8. Sistem saraf

Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif

pada serabut saraf lansia. Lansia mengalami penurunan koordinasi dan

kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

9. Sistem reproduksi

Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary dan

uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat

memproduksi spermatozoa, meskipun adanya penurunan secara berangsur-

angsur.

Page 39: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

16

2.2 Asam Urat

2.2.1 Pengertian Asam Urat

Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme dari purin yang berbentuk

nucleoprotein, yakni salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti

sel-sel tubuh. Asam urat juga merupakan senyawa yang memiliki sifat sangat sulit

larut di dalam air, yang disebut juga dengan senyawa semi solid. Dengan istilah

uric acid dan rumusan kimia C5H4N405, asam urat diproduksi ketika tubuh

memecah zat yang disebut purin (Rahmatul, 2015).

Asam urat terjadi akibat mengkonsumsi zat purin secara berlebih. Pada

kondisi normal zat purin tidak berbahaya. Apabila zat tersebut sudah berlebihan di

dalam tubuh, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat purin sehingga zat tersebut

mengkristal menjadi asam urat yang menumpuk di persendian. Asam urat

dihasilkan oleh setiap makhluk hidup akibat proses metabolise utama yaitu proses

kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang kelangsungan hidup (Ari

Wulandari, 2016).

Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian – persendian

tubuh. Asam urat umumnya menyerang sendi jari tangan, tumit, jari kaki, siku,

lutut dan pergelangan tangan. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan asam urat

ini sangat menyakitkan. Penyakit ini dapat membuat bagian – bagian tubuh yang

terserang mengalami pembekakan dan peradangan, sehingga menambah rasa sakit

yang dialami oleh pasien (Yekti, 2016)

Page 40: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

17

2.2.2 Metabolisme asam urat

Pembentukan asam urat dalam darah dapat meningkat disebabkan oleh

faktor dari luar seperti makanan dan minuman yang merangsang pembentukan

asam urat. Ganggguan timbul dalam proses ekskresi dalam tubuh yaitu produksi

asam urat lebih banyak dibanding pembuangannya, sehingga menyebabkan

penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian (Kertia, 2012).

Proses metabolisme ini dimulai dari makanan yang berupa karbohidrat,

protein, dan serat dengan melalui proses kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi

energi dan bahan–bahan kimia lain yang dibutuhkan tubuh. Penyimpangan dalam

proses metabolisme akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukan

asam urat (Isma Fauzi, 2014).

Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh dan pada sel hidup. Tubuh

menyediakan 85% senyawa purin khusus untuk kebutuhan setiap hari. Purin yang

dihasilkan itu berasal dari makanan, konversi asam urat nukleat dari jaringan, dan

pembentukan purin dalam tubuh. Di dalam bahan pangan, purin terdapat dalam

asam nukleat berupa nukleoprotein. Di usus, asam nukleat dibebaskan dari

nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Asam nukleat akan dipecah lagi menjadi

mononukleotida. Mononukleotida dihidrolisis menjadi nukleosida yang dapat

secara langsung di serap oleh tubuh dan sebagian di pecah menjadi purin dan

piramidin.purin teroksidasi menjadi asam urat (Neti, 2014).

Asam urat dapat diabsorbsi melalui mukosa usus dan diekskresikan

melalui purin. Pada manusia sebagian besar purin dalam asam nukleat yang

Page 41: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

18

dimakan langsung diubah menjadi asam urat, tanpa terlebih dahulu digabung

dengan asam nukleat tubuh. Dengan demikian kondisi prazat, pembentukan purin

tersedia dalam jumlah yang mencukupi di dalam tubuh dan purin bebas dari bahan

pangan tidak berfungsi sebagai pembentuk asam nukleat jaringan tubuh (Neti,

2014).

Inosine monophospat (IMP) merupakan nukleotida purin pertama yang

dibentuk dari gugus glisin dan mengandung basa hipoxanthine. IMP (Inosine

monophospate) berfungsi sebagai titik cabang nukleotida adenin dan guanin.

AMP berasal IMP melalui penambahan sebuah gugus amino aspartat ke karbon

enam cincin purin dalam reaksi yang memerlukan Guanosinetriposphate (GTP).

Guanosine monophospate (GMP) berasala dari IMP melalui pemindahan satu

gugus amino dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin, reaksi ini

membutuhkan ATP (Lamb, et al, 2011).

Gambar 2.1 Jalur metabolisme pembentukan Asam Urat (Ishikawa T et al, 2013)

Page 42: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

19

AMP mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP

mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine

terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh

xanthineoxidase menjadi xanthineserta guanin akan mengalami deaminasi untuk

menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh xanthine oksidase

menjadi asam urat. Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap yaitu asam

urat ari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi di glomerulus,

sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal, selanjutnya

disekresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal dan direabsoorbsi kembali

pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan kedalam urin sekitar 6%-12%

dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di glomerulus, hampir semua direabsorbsi

kembali di tubuli proksimal. pH urin yang rendah di traktus urinarius menjadikan

urat diekskresikan dalam bentuk asam urat (Spieker, et al.,2011).

Pembentukan asam urat di mulai dari ribose 5-phospate, suatu pentose

yang berasal dari glycidic metabolism, di rubah menjadi PRPP (Phosphoribosyl

pyrophosphate) dan kemudian phosporibosilamene, lalu di transformasi menjadi

inosine monophospate (IMP). Senyawa perantara yang berasal dari adenosine

monophospate (AMP) dan Guanosine Monophospate (GMP), Purinic Nucleotides

merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi yang berfungsi untuk DNA dan

RNA, inosine akan mengalami degrasi menjadi Hypoxantin Guanyl

Phosporylbosyl Transferase (HGPRT), sisanya akan diubah menjadi xanthine dan

akirnya menjadi uric acid (asam urat) oleh enzim xanthine (Yenrina, 2014).

Page 43: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

20

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Asam Urat

Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak berasa lalu

mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN)

sehingga cairan ekstrasesular yang disebut sodium urat. Jumlah asam urat dalam

darah dipengaruhi oleh konsumsi dari luar, biosintesis asam urat / metbolisme,

dan banyaknya ekskresi asam urat (Kumalasari, 2009).

1. Faktor Produksi / Konsumsi

a. Konsumsi asupan purin berlebih

Asupan purin yang berlebihmelalui makanan dapat meningkatkan kadar

asam urat dalam darah dan yang termasuk sumber purin yang tinggi

diantaranya adalah daging serta makanan dari tumbuh-tumbuhan dan lain lain.

Proses tejadinya penyakit asam urat pada awalnya disebabkan oleh konsumsi

zat yang mengandung purin secara berlebihan. Setelah zat purin dalam jumlah

banyak sudah masuk ke dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme, purin

tersebut berubah menjadi asam urat.hal ini mengakibatkan kristal asam urat

menumpuk di persendian, sehingga sendi terasa nyeri, membengkak, meradang

dan juga kaku.

b. Konsumsi Alkohol

Konsumsi Alkohol merupakan faktor resiko terjadinya pirai pada laki-

laki dengan asam urat. Selain mengandung purin dan etanol, alkohol juga

menghambat ekskresi asam urat. Konsumsi minuman yang mengandung

fruktosa tinggi, seperti soda juga sedikit berpengaruh pada peningkatan resiko

terjadinya gout, terutama pada pria. Kadar laktat darah meningkat sebagai

Page 44: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

21

akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol, sehingga

menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal.

c. Faktor Metabolisme

AMP mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP

mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine

terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh

xanthineoxidase menjadi xanthineserta guanin akan mengalami deaminasi

untuk menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh xanthine

oksidase menjadi asam urat. Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap

yaitu asam urat ari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi

di glomerulus, sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal,

selanjutnya disekresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal dan

direabsoorbsi kembali pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan

kedalam urin sekitar 6%-12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di

glomerulus, hampir semua direabsorbsi kembali di tubuli proksimal. pH urin

yang rendah di traktus urinarius menjadikan urat diekskresikan dalam bentuk

asam urat (Spieker, et al.,2011).

d. Faktor ekskresi

a. Mengkonsumsi obat-obatan

Konsumsi obat-obatan juga berperan dalam pemicu terjadinya

peningkatan kadar asam urat. Ini merupakan faktor resiko terjadinya asam

urat. Penggunaan obat-obatan diuretika,obat sititoksik, pirazinamid, obat

Page 45: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

22

kanker, vitamin B12 dapat meningkatkan absorbsi asam urat di ginjal

sebaliknya dapat menurunkan ekskresi asam urat urin.

b. Faktor resiko lain

a). Genetik

Kadar asam urat dikontrol oleh beberapa gen. Analisis The

National Heart,Lung, and Blood Intitute Family studies menunjukkan

hubungan antara faktor keturunan dengan asam urat sebanyak 40%.

Kelainan genetik FJHN (FamilyalJuvenile Hiperuricarmic Nephropathy)

juga merupakan kelainan yang diturunkan secara autosomal dominant

dan secara klinis sering terjadi di usia muda. Pada kelainan itu juga

terjadi penurunan FUAC (Fractional Uric Acid Clerance) yang

menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara cepat.

b). Peningkatan Pergantian Asam Nukleat

Asam nukleat mempengruhi terjadinya asam urat yaitu dapat

dilihat pada kelainan seperti anemia hemolisis, thalasemia dan lain lain.

Dalam hal ini, asam urat disebabkan oleh adanya kerusakan jaringan

yang berlebihan.

c). Indeks Masa Tubuh

Indeks masa tubuh yang sering dihubungkan dengan kegemukan

atau obesitas, yang dihubungkan dengan peningkatan dan produksi asam

urat. Kenaikan berat badan sering dihubungkan dengan kadar asam urat

serum dan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asam urat. Hal

ini dihubungkan dengan insiden hiperurisemia yang sesuai dengan

Page 46: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

23

beratnya kegemukan. Penelitian di Hongkong didapatkan adanya

hubungan yang kuat antara peningkatan indeks masa tubuh dan kadar

asam urat. Kebanyakan kasus gout diakibatkan oleh karena berat badan

berlebih, terutama IMT ≥ 25 kg dapat meningkatan kadar asam urat dan

juga memberikan beban menahan yang berat pada penopang sendi tubuh.

Peningkatan masa tubuh dihubungkan dengan peningkatan produksi

asam urat endogen.

d). Usia

Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam

pembentukan enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi

alotonin yang mudah dibuang. Apabila pembentukan enzim ini terganggu

maka kadar asam urat darah menjadi naik. Penyakit asam urat lebih

sering menyerang pria diatas 30 tahun dan wanita setelah menopause ≥

50 tahun, karena pada usia ini wanita mengalami gangguan produksi

hormon estrogen. (Rahmatul, 2015)

e). Jenis kelamin

Asam urat merupakan penyakit dominan pada pria dewasa,

sebagaimana disampaikan Hipocrates bahwa asam urat jarang ditemukan

pada pria sebelum masa remaja, sedangkan pada perempuan jarang

sebelum menopause. Proporsi penyakit asam urat berdasarkan jenis

kelamin di jumpai 25% pada pria dan 75% pada wanita. Wanita memiliki

resiko lebih besar terkena nyeri sendi dibandingkan laki-laki pada semua

Page 47: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

24

kelompok umur, meskipun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan

sama pada usia lanjut.

f). Penyakit komplikasi

Kegagalan fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat melalui

air seni. Ginjal tidak dapat membuang asam urat karena mengalami

peningkatan kandungan asam. Selain penyakit ginjal, penyakit yang

dapat memicu munculnya asam urat adalah terganggunya fungsi organ

tubuh, seperti gangguan fungsi hati, saluran kemih, penderita diabetes,

hipertensi, kanker darah dan hipotiroid, pengguanaan obat-obatan seperti

TBC, INH, pirazinamida dan etambutol, serta obat dalam golongan

diuretic.

2.2.4 Penyakit / Masalah yang berhubungan dengan Asam Urat

Secara alamiah, setiap orang memiliki asam urat. Namun, tidak boleh

melebihi kadar normal. Kadar asam urat pada setiap orang memang berbeda.

Untuk kadar asam urat normal pada pria berkisar antara 2-7,5 mg/dl, dan pada

wanita 2-6,5 mg/dl, sedangkan pada tekhnik biasa kadar asam urat normal

maksimal < 7 mg/dl, tidak normal > 7 mg/dl. Ekskresi netto asam urat total pada

manusia normal rata-rata adalah 400-600 mg/24 jam (Rahmatul, 2015).

Penyakit asam urat diawali dengan persendian terasa kaku, berlanjut pada

tahap kesemutan pada telapak kaki. Gangguan-gangguan yang muncul pada

Page 48: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

25

malam hari adalah merasakan panas terbakar dan sakit pada sendi-sendi jari, siku

dan lutut (Rahmatul, 2015).

Adapun penyakit yang berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat darah

adalah :

1. Batu Ginjal

Asam urat sangat erat kaitannya dengan kinerja ginjal. Ginjal adalah

organ yang mengatur pembuangan sisa-sisa metabolik dan zat-zat lain yang

tidak diperlukan oleh tubuh. Pada penderita asam urat ada dua penyebab

gangguan pada ginjal yaitu terjadinya batu ginjal (batu asam urat) dan resiko

kerusakan ginjal. Batu asam urat terjadi pada penderita yang memiliki asam

urat lebih tinggi dari 13 mg/dl (Noviyanti, 2015).

Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung subtansi yang

membentuk kristal, seperti kalsium, oksalat dan asam urat. Pada saat yang

sama, urine mungkin kekurangan subtansi yang mencegah kristal menyatu.

Kedua hal ini menjadikan lingkungan yang ideal terbentuknya batu ginjal

(Noviyanti, 2015).

Kegagalan fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat melalui air seni

mengkibatkan ginjal tidak dapat membuang asam urat karena mengalami

peningkatan kandungan asam. Terhambatnya sirkulasi darah pada ginjal, akan

memicu aktivitas renin angiotensin untuk menstimulasi peningkatan aliran

darah ginjal, yakni dengan melakukan vasokontriksi vaskuleryang berakibat

pada hipertensi. Adanya hipertensi tersebut menyebabkan peningkatan kerja

Page 49: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

26

jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai kompensasinya,

maka jantung akan mengalami hipertrofi otot. Apabila keadaan ini terjadi

secara terus menerus, maka akan menyebabkan payah jantung. Disamping

itu,terdapat tiga bentuk dari kelainan ginjal yang diakibatkan oleh

hiperurisemia, yaitu :

a) Nefropati urat, yaitu deposisi kristal pada interstitial medulla dan piramida

ginjal yang merupakan proses kronis, ditandai dengan adanya reaksi sel

giant di sekitarnya.

b) Nefropati Asam Urat, yaitu prespitasi asam urat dalam jumlah banyak

yang besar pada duktus kolektivus dan ureter, sehingga menimbulkan

keadaan gagal ginjal. Nefropati asam urat ditandai dengan hiperurisemia >

20 mg/dl, produksi urin sedikit (oliguria) atau tidak memproduksi urin

sama sekali (anuria), dan rasio asam urat urin berbanding kreatinin urin

lebih dari 1,0.

c) Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan gout

primer. Pada bagian itu, komplikasi pada gout dapat menyebabkan cacat,

tofus penyakit ginjal dan nekrosis yang avaskular dari tulang paha.

2. Arthritis Gout

Arthritis gout muncul sebagai serangan dari radang sendi yang timbul

secara berulang-ulang. Gejala yang muncul biasanya baru menyerang satu

sendi saja, seperti pembengkakan, kemerahan, nyeriyang sangat hebat dan

gangguan gerak sendi yang terserang secrara mendadak, yang mencapai

puncaknya kurang dari 24 jam. Awal mula serangan gout antara lain

Page 50: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

27

berhubungan dengan perubahan pada kadar asam urat yang menurun

dengan cepat, dan pemberian obat penurunan asam urat yang berlebih

(Rahmatul, 2015).

Rasa nyeri disebabkan karena adanya penumpukkan kadar asam urat

dicelah sendi dan menimbulkan peradangan. Asam urat ini mengendap di

sinovia persendian dan jaringan pengikat di sekitarnya. Apabila sudah

mencapai tahap kronis, maka akan terjadi kerusakan permanen pada sendi.

Persendian terasa kaku, berlanjut pada tahap kesemutan pada telapak kaki

dan rasa nyeri biasanya berpusat dibagian tulang, sendi otot dan jaringan,

terutama pada sendi jari kaki, jari tangan, tumit, lutut, siku dan

pergelangan tangan. (Rahmatul, 2015).

Sendi-sendi yang terserang akan tampak memerah, mengkilat

bengkak, hangat dan terasa kaku pada sendi yang diserang. Pada

umumnya, asam urat menyerang jari terlebih dahulu, tetapi tidak menutup

kemungkinan bisa terjadi di mana saja. Serangan pertama kali biasanya

terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan dapat sembuh dengan

sendirinya. Adapun penyebab nyeri ini karena adanya kristal MSUM

(Monosodium Urat Monohidrat) dalam sendi yang menggerakkan sendi,

sehingga otot terasa seperti robek (Rahmatul, 2015).

Pembentukan asam urat berlebihan juga mengakibatkan penyakit gout

metabolik. Gout primer metabolik terjadi karena sintesa atau pembentukan

asam urat yang berlebihan. Gout sekunder metabolik terjadi karena

pembentukan asam urat berlebihan karena penyakit lain, seperti leukimia,

Page 51: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

28

terutama yang diobati dengan sitostatika, psoriasis, polisitemiavera, dan

mielofibrosis (Rahmatul,2015).

Pengeluaran asam urat melalui ginjal berkurang (gout renal). Gout

renal primer terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuli distal

ginjal yang sehat. Gout renal sekunder disebabkan oleh ginjalyang rusak,

misalnya pada glomerunofritis kronik, kerusakan ginjal kronis (Cronic

renal failure)(Rahmatul, 2015).

Dalam keadaan gout akut deposit, asam urat akan bereaksi lebih.

Biasanya, terjadi pada sendi pangkal ibu jari kaki. Sendi ibu jari tersebut

akan terlihat membengkak dan kemerahan, rasanya sakit dan terkadang

juga disertai demam. Reaksi ini menggambarkan adanya proses

peradangan yang mengakibatkan kristal urat akan mengaktifkan sistem

peradangan tubuh. Asam urat pada tahap ini merupakan fase

ketidakmampuan, dimana akan terus berkembang selama 10 tahun dan

mengakibatkan kerusakan sendi serta kerusakan pada ginjal (Rahmatul,

2015).

3. Kelainan pada Tofi

Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat di sekitar

persendian seperti tulang rawan sendi, sinoval, bursa atau tendon. Di luar

sendi tofi juga bisa ditemukan seperti jaringan lunak, otot jantung

(miokard), katup bicuspid jantung, retina mata, dan pangkal tenggorokan

(laring). Tofi tampak seperti kecil (nodul) berwarna pucat, bagian

Page 52: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

29

punggung (ekstensor) lengan bursa disamping tulang tempurung lutut

(prepatella), dan pada tendon Achilles.

Terbentuknya tofi dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat darah,

faktor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi baru ditemukan pada kadar asam

urat 10-11 mg/dl. Pada kadar >11 mg/dl, pembentukan tofi menjadi sangat

progresif. Bila hiperurisemia tidak terkontrol, tofi bisa membesar dan

menyebabkan kerusakan sendi sehingga fungsi sendi terganggu. Tofi juga

bisa menjadi koreng (ulserasi) dan mengeluarkan cairan kental seperti

kapur yang mengandung kristal MSU (monosodium urat). Dengan adanya

tofi, mungkin sudah terjadi juga pengendapan Na urat di ginjal. Tofi bisa

timbul pada penderita athritis gout yang mempunyai keadaan menderita

lebih dari 10 tahun, serangan pertama terjadi pada usia muda, serangan

pertama yang terjadi sangat berat, tidak mendapatkan pengobatan,

mendapat serangan arthritis yang berulang.

2.2.5 Manifestasi Asam Urat

Biasanya, serangan asam urat hanya menyerang satu sendi dan

berlangsung selama beberapa hari. Kemudian gejalanya menghilang secara

bertahap. Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita asam urat pada satu atau

beberapa sendi. Umumnya, serangan terjadi pada malam hari. Biasanya penderita

tampak segar bugar tanpa gejala atau keluhan, tepatnya pada tengah malam

menjelang pagi, penderita terbangun karena merasakan sakit yang sangat hebat

disertai nyeri yang semakin memburuk dan tidak tertahankan (Junaidi, 2012).

Page 53: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

30

Gejala asam urat sering kali tidak ditanggapi dengan serius oleh orang

yang mengalaminya pada tahap awal. Umunya banyak orang yang menganggap

hal tersebut terjadi karena mereka bekerja keras, sehingga kelelahan dianggap

sebagai hal biasa. Gejala asam urat pada tahap awal, antara lain (Yekti Mumpuni,

2016) :

1. Selalu merasa capek dan badan pegel – pegel.

2. Nyeri di bagian otot, persendian pinggang, lutut, punggung dan bahu.

Selain nyeri biasanya juga di tandai dengan timbulnya pembengkakan,

kemerahan, serta rasa sangat nyeri dibagian persendian,baik di pagi hari

maupun malam hari. Rasa nyeri tersebut biasanya bertambah parah dan

hebat pada saat udara dingin atau musim penghujan.

3. Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur, maupun malam

hari.

4. Muncul rasa linu dan kesemutan yang sangat parah.

5. Penderita kesulitan untuk buang air kecil.

Gejala penyakit asam urat sebenarnya dapat di bedakan menjadi 3

tingkatan, yaitu gejala awal, gejala menengah, gejala akut (Yekti Mumpuni, 2016)

1. Gejala Awal

Pada saat gejala awal sering tidak di sadari sebagai gejala asam urat.

Akibatnya, penderita yang tahu – tahu sudah mengalami asam urat akut atau

kronis, sehingga pengobatanya menjadi lebih sulit dan memerlukan biaya

yang lebih banyak. Pada gejala awal ini, biasanya penderita mengalami

Page 54: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

31

serangan pada sendi yang khas selama beberapa hari. Mereka menyadari

adanya rasa nyeri yang menyerang, tetapi karena tidak terlalu berat biasanya

mereka mengbaikanya. Kebiasaan masyarakat luas Indonesia, bila

kecapekan mereka minta di pijit atau sekedar di urut dengan minyak kayu

putih atau minyak gosok. Selanjutnya dalam masa 2 – 10 tahun, penderita

akan mengalami lagi serangan pada sendi seperti yang di alami seperti

pertama kali, waktu yang terjadi antara satu penderita dan penderita lain

berbeda – beda. tergantung pada pola makan dan pola hidupnya. Namun

jarak waktu yang cukup lama, biasanya mereka sudah lupa bahwa apa yang

pernah terjadi di masa lalu sebenarnya persoalan serius.

2. Gejala Menengah

Setelah mengalami masa jeda serangan sendi pada serangan awal,

umunya penderita kan mengalami peradangan yang lebih khas. Jarak

serangan anatara perandangan yang satu ke yang berikutnya menjadi lebih

sering dan lebih panjang, di tambah dengan sendi yang terkena juga lebih

banyak. Pada gejala inilah umumnya penderita sadar kalau terkena penyakit

asam urat secara serius. Penanganan di masa ini sudah harus lebih banyak

dan penderita sangat dituntut untuk mengikuti pola makan yang sehat agar

asam uratnya tidak semakin parah.

3. Gejala Akut

Setelah mengalami gangguan dan gejala menengah selama kurang

lebih 10 tahun, penderita akan mendapatkan benjolan – benjolan disekitar

sendi yang sering meradang. Benjolan ini di sebut tofus yaitu serbuk seperti

Page 55: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

32

bubuk kapur yang merupakan kumpulan Kristal monosodium urat. Tofus

ini akan menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya.

Apabila terjadi pada kaki dan ukuranya besar, umunya penderita tidak bias

memakai sepatu lagi.

2.2.6 Patofisiologi Asam Urat

Kadar asam urat dalam serum merupakan hasil keseimbangan antar

produksi dan sekresi. Ketika terjadi keseimbangan antara dua proses tersebut

maka terjadi keadaan hiperurisemia, yang menimbulkan hipersaturasi asam urat

yaitu kelarutan asam urat di serum melewati ambang batasnya, sehingga

merangsang timbunan urat dalam bentuk garamnya terutama monosodium urat di

berbagai tempat/jaringan (Hidayat, 2012).

Awalan serangan asam urat akut berhubungan dengan perubahan asam

urat serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar asam urat serum yang stabil,

jarang mendapat serangan. Pengobatan dini dengan alopurinol yang menurunkan

kadar asam urat serum dapat memperesipitasi serangan gout. Penurunan urat

serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari depositnya

dalam tofi (crystal shedding) (Hidayat, 2012).

Penelitian Simkin di dalam Tehupeiory (2009) didpatkan kecepatan difusi

molekul urat dari ruang sinovia kedalam plasma hanya setengah kecepatan air.

dengan demikian konsentrasi asam urat dalam cairan sendi seperti MTP-1

(metatarsofalangeal-1) menjadi seimbang dengan asam urat dalam plasma pada

siang hari selanjutnya bila cairan sendi diabsorbsi waktu berbaring, akan terjadi

Page 56: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

33

peningkatan kadar asam urat lokal. Keasamaan dapat meningkatkan nuklesi urat

in vitro melalui pembentukan dari protoned solid phases. Walaupun kelarutan

sodium urat bertentangan terhadap asam urat, biasanya kelarutan meninggi, pada

penurunan pH dari 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran Ph serta kapasitas buffer pada

sendi dengan gout,gagal untuk menentukan adanya asidosis. Hal ini meninjukkan

bahwa perubahan pH secara tidak signifikan mempengaruhi kristal MSU

(monosodium urat) sendi.

Bertambah tinggi kadar asam urat dan bertambah lama menetap,

kemungkinan untuk menderita asam urat dan terbentuknya kristal urat akan

bertambah besar. Kristal monosodium urat cenderung untuk mengendap pada

jaringan jika konsentrasinya dalam plasma lebih 8-9 mg/dl. Pada PH 7 atau lebih

asam urat ada dalam bentuk monosodium urat. Endapan terjadi pada permukaan

atau pada rawan sendi atau pada synovium dan juga struktur sendi termasuk bursa,

tendon dan selaputnya (Hamdani, 2012).

Asam urat tidak menimbulkan sakit pada sendi, yang menimbulkan rasa

sakit adalah pengendapan mikrokristal monosodium urat yang terdapat pada celah

sendi ataupun pembebasan deposit urat pada celah tersebut.

Peradangan atau inflamasi merupakan reaksi penting pada arthritis pirai

terutama gout akut. reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik

untuk menghindari kerusakan jaringan agen penyebab. Peradangan pada arthritis

gout akut adalah akibat penumpukkan agen penyebab yaitu kristal monosodium

urat. Pelepasan kristal MSU akan merangsang proses inflasi dengan mengaktifkan

Page 57: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

34

komplemen melalui jalur klasik maupun alternatif. Sel makrofag, netrofil dan sel

radang lain juga teraktivasi, yang akan menghasilkan mediator-mediator kimiawi

yang juga berperan pada proses inflasi (Hidayat, 2012).

2.2.7 Penatalaksanaan Asam Urat

Menurut (Junaidi, 2012), secara umum penatalaksanaan gout adalah

dengan memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahatkan sendi dan pengobatan.

Penatalaksanaan gout ada dua macam, yaitu penatalaksanaan farmakologi dan

penatalaksanaan non farmakologi.

1. TerapiFarmakologi

a. Medis

a). Allopurinol

Obat yang menghambat pembentukkan asam urat di dalam tubuh,

yang memiliki kadar asam urat yang tinggi dan batu ginjal atau mengalami

kerusakan ginjal. Pemberian allopurinol bisa mencegah pembentukan batu

ginjal. Allopurinol dapat menyebabkan gangguan pencernaan, memicu

munculnya ruam kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih dan kerusakan

hati. Allopurinol digunakan jika produksi asam urat berlebihan, dan

terutama efektif pada gout metabolik sekunder.

b). Urikosurik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat rebsorpsi asam urat

di tubuli ginjal. Obat ini meliputi probenesid yang mempunyai toksisitas

Page 58: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

35

kecil, diberikan dalam dosis 1-3 gram sehari, disesuaikan dengan kadar

asam urat serum. Sementara itu, sulfinpirazon diberikan dalam dosis 200-

400 mg sehari. Efek samping kedua obat ini adalah gangguan pada saluran

pencernaan dan juga terdapat insufisiensi ginjal.

c). Kolkisin

Kolkisin yang diberikan 0,55 mg-0,6 mg dua kali sehari bisa efektif

untuk mencegah artritis berulang pada pasien yang tidak terlihat memiliki

tophi dan konsentrasi serum uratnya sedikit naik. Pasien yang merasakan

onset serangan akut harus meningkatkan dosis menjadi 1mg tiap 2 jam,

umumnya serangan akan hilang setelah 1 atau 2 mg. Pasien dengan riwayat

gout berulang dan konsentrasi serum asam urat yang naik signifikan

mungkin paling baik dirawat dengan terapi penurun asamurat.

Kolkisin, 0,5 mg dua kali sehari harus diberikan selama 6-12 bulan

pertama. Terapi antihiperurisemia untuk mengurangi resiko serangan akut

yang bisa terjadi selama awal terapi penurunan asam urat. Tujuan terapetik

dari terapi antihiperurisemi adalah mengurangi konsentrasi serum urat di

bawah 6 mg/dl.

2. Terapi NonFarmakologi

Menurut Herliana (2013), mencegah lebih baik daripada mengobati

agar terhindar dari penyakit asam urat sebaiknya lakukanlah upaya pencegahan

sebagai berikut:

Page 59: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

36

a. Mengatur pola makan (diet makanan tinggipurin)

Mencegah penyakit asam urat dapat dilakukan dengan mengatur pola

makan yang seimbang. Pengaturan pola makan dapat dilakukan untuk

mengobati penyakit asam urat. Penyakit asam urat dapat diakibatkan oleh

pola makan. Terapi diet dapat dilakukan apabila kadar asam urat sudah mulai

tinggi, bahkan melebihi kadar asam urat normal. Terapi diet dilakukan untuk

mengatur asupan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran (makanan

yang mengandung purin rendah) dan menghindari atau membatasi makanan-

makanan yang mengandung purin tinggi (jeroan, kacang-kacangan , melinjo,

sarden, sayur-sayuran hijau seperti kangkung, bayam dan makanan yang

mengandung lemak seperti santan (Krisnatuti, 2010).

b. Meminum air putih secararutin

Tubuh membutuhkan asupan air untuk menjalani berbagai macam

sistem di dalam tubuh. Air terbaik yang dibutuhkan tubuh berupa air putih

tanpa dicampur dengan zat apapun. Air putih memiliki daya larut paling

tinggi. Air putih dapat melarutkan semua zat yang larut di dalam cairan

termasuk purin. Asam urat yang terlarut dalam airakan dibuang dan

diekskresikan melalui ginjal bersama purin (Herliana, 2013).

Intake cairan di dalam tubuh sebaiknya dijaga agar tubuh tidak

mengalami kekurangan cairan. Jika tubuh kekurangan air, ekskresi asam urat

dapat terhambat sehingga akan memicu peningkatan asam urat. Salah satu

indikator yang menunjukkan bahwa tubuh kekurangan air dapat diamati dari

Page 60: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

37

warna urin, urin yang berwarna kuning pekat menunjukkan tubuh kekurangan

air. Tubuh membutuhkan air dalam jumlah tertentu, beberapa ahli

menganjurkan agar mengkonsumsi air putih sebanyak 8-10 gelas perhari,

akan tetapi setiap orang memiliki kebutuhan air yang berbeda. Hal ini

ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu

kondisi iklim, cuaca dan aktivitas fisik. Meningkatkan intake cairan (air putih

yang cukup) (Herliana,2013).

c. Istirahatteratur

Pada saat tidur akan terjadi penguraian asam laktat di dalam tubuh.

Bila seseorang melakukan tidur dengan cukup maka penguraian asam laktat

akan sempurna, tapi bila tidur nya kurang maka asam laktat belum sempurna

penguraiannya sehingga terjadi penumpukan asam laktat di dalam tubuh

(Sagiran, 2012).

d. Aktifitas fisik / Olahraga

Menurut Neil F Gordon gaya hidup yang tidak efektif dan tingkat

kebugaran yang rendah merupakan dua ciri pembawa penderita asam urat.

Penyakit ini mengurangi kemampuan seseorang untuk menggerakan sendi

mereka dalam jangkauan gerakan yang penuh. Jangkauan gerakan yang

terganggu di terjemahkan dalam kapasitas fungsional yang semakin rendah

atau melakukan kemampuan aktivitas semakin berkurang. Untuk itulah sangat

penting dilakukan olahraga ringan yang rutin bagi penderita asam urat.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

38

Olahraga ringan dapat mengurangi penumpukan asam urat dalam

tubuh. Namun dapat juga mengarah pada peningkatan konsertrasi urine

karena dehidrasi. Oleh karena itu, olahraga dengan memperhatikan kadar

kepekatan darah dapat mengurangi tingkat penumpukan asam urat dalam

tubuh. Olahraga mampu membantu ginjal dalam melanacarkan proses

metabolisme penumpukan asam urat dalam tubuh. Dalam kondisi normal

asam urat yang di hasilkan akan di keluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin

dan fases. Proses pembuangan ini di atur oleh ginjal yang berfungsi mengatur

kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebih

ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan

Kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini

sebabnya persendian terasa nyeri dan bengkak. Jika asam urat dalam tubuh

terlalu banyak terus maka ginjal tidak dapat memproses secara maksimal dan

ginjal akan mengalami kerusakan.

Dengan olahraga yang ringan otot akan rileks, relaksasi otot yang

nantinya akan meningkatkan proses penyerapan kembali asam urat pada urine

karena kadar asam urat dalam darah berkurang. Berkurangnya kadar asam

urat dalam darah pada proses relaksasi otot memicu proses homeostasis untuk

tetap memepertahankan konsentrasi asam urat pada darah dengan reabsorpsi

asam urat.

Olahraga menggunakan O2 untuk proses pembakaran maka akan

memerlukan banyak air untuk mengankut zat sisa dari pada olahraga. Pada

olahraga membutuhkan O2 dalam proses pembakaran dan mengasilkan uap

Page 62: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

39

air yang dapat digunakan untuk membantu proses pengeluaran zat sisa.

Olahraga ringan merupakan aktivitas daya tahan tubuh yang tidak

membutuhkan kecepatan atau tenaga yang berlebihan tetapi memberikan

tuntutan pada sistem jantung dan pembuluh darah, sehingga mempercepat

proses ginjal dalam mereabsorpsi asam urat (Pranatahadi, 2012).

Kurangnya olahraga membuat system metabolisme tubuh jadi lebih

rendah mengalami gangguan fungsi organ dan kita pun menjadi lebih mudah

sakit. Hal itu di sebabkan tidak terlatih tubuh dalam bekerja keras

mengimbangi asupan makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan Olahraga

maka sendi – sendi tubuh akan meregang dan bergerak sehingga penumpukan

purin / kadar asam urat pada sendi di tubuh tidak terjadi. Menumpuknya

kristal garam pada persendian tubuh inilah yang pada akirnya menyebabkan

peradangan sendi atau lebih di kenal dengan asam urat.(Mujianto, 2013)

Peradangan sendi yang terjadi pada penyakit pada penyakit asam urat

yaitu berupa pembengkakan yang disertai rasa nyeri yang timbul pada bagian-

bagian tubuh tertentu seperti lutut, jari kaki, siku, pergelangan kaki, dan juga

pergelangan tangan. Selain itu, pembengkakan yang terjadi pada penderita

asam urat serta gejala-gejala lain yang terjadi seperti timbulnya ruam pada

kulit, sensitifnya kulit disekitar engsel atau persendian, serta rasa sakit saat

menggerakkan kaki pergelangan tangan, dan pergelangan kaki, Olahraga

ringan sangat diperlukan bagi penderita asam urat agar aliran darah dan

sistem metabolisme dalam tubuh menjadi lancar Sistem metabolisme yang

berjalan lancar akan mengurangi resiko menumpuknya asam urat di dalam

Page 63: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

40

tubuh. Jadi memang hal yang diperlukan tubuh untuk mnegatasi dan

mengurangi resiko asam urat ini adalah olahraga atau aktifitas fisik (Sagiran,

2012)

e. Menghindarialkohol

Makanan atau minuman yang mengandung alkohol perlu dihindari

untuk mencegah terjadinya asam urat. Dampak dari konsumsi alkohol

terhadap kesehatan, terutama asam urat tidak dapat dianggap remeh.

Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa mengkonsumsi alkohol dapat

menyebabkan kenaikan kadar asam urat. Kadar alkohol yang tinggi di dalam

tubuh dapat menyebabkan kerusakan beberap fungsi organ didalam tubuh,

seperti mengurangi fungsi jantung untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh

dan menggangu fungsi ginjal dalam mengekskresikan asam urat

(Herliana,2013).

Page 64: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

41

2.3 Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

2.3.1 Pengertian Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

Senam ergonomik berbasis spiritual merupakan gabungan antara senam

ergonomik di sertai dengan berzikir dengan bacaan tasbih “Subhanallah” tahmid

“Alhamdulillah” dan takbir “Allahuakbar”. Setiap melakukan gerakan senam

ergonomik peserta senam akan berzikir dengan mengucapkan “Subhanallah,

Alhamdulillah,Allahuakbar "

Arti dari kata Subhanallah, Alhamdulillah,Allahuakbar adalah sebagai berikut :

1. Kata "Subhanallah" diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk /

jelek, ucapkan "Subhanallah" sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci

dari keburukan tersebut. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah

digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk).

Bacaan Subhanallah dapat mengundang ampunan Allah SWT,

menghapus keburukan dan memenuhi timbangan kebajikan. Tasbih juga

merupakan bagian dari dzikir atau mengingat Allah SWT, hanya dengan

mengingat Allah jiwa kita akan menjadi bersih dan pikiran kita akan

menjadi bersih.

2. Kata “Alhamdulillah” merupakan sebuah ungkapan pujian kepada Allah

SWT sebagaimana arti dari lafadznya yaitu segala puji bagi Allah, dan

ucapan sebagai rasa syukur kita kepada Allah, karena kita meyakini

bahwa segala nikmat adalah datang dari Allah SWT. Orang yang mau

mengucapkan alhamdulillah berati orang tersebut telah memuji Allah

maka Allah akan memberikan pahala atas orang tersebut. Jika orang

Page 65: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

42

tersebut mengucapkan alhamdulilah lagi yang kedua kali maka Allah

akan menambah lagi pahala baru untuk orang tersebut. Jadi sebenarnya

kitamencari pahala tidak sulit dengan mengucapkan alhamdulillah saja

Allah akan memberi pahala kepada kita tentunya mengucapkan

alhamdulillah dengan niat yang baik dan ikhlas.

3. Kata “Allahuakbar”artinya ialah Allah Maha Besar/Agung. Seruan ini

dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan nama Tuhan atau

asma Allah.Bahwa mengingat Allah atas berbagai nikmat yang agung

dan anugerah mulia, serta dorongannya kepadamu melalui ajakannya

kepadamu agar taat kepadanya, adalah nikmat paling besar dibanding

dzikir anda kepadanya, dengan mengingat nikmat-nikmat itu, karena

anda semua tidak akan pernah mampu mensyukuri nikmatnya.

Menurut teori Abhidamma (dalam Triantoro, 2009) dzikir merupakan

strategi untuk menuju kepribadian dan kesehatan jiwa yang sehat. Dzikir

membuat individu berkonsentrasi pada faktor- faktor jiwa yang sehat, seperti

pemahaman, ketenangan, sikap penuh perhatian dan kenetralan yang

menghambat munculnya faktor-faktor jiwa yang tidak sehat menguasai jiwa

individu.

Dzikir membuat individu bisa memahami dengan tepat setiap perubahan-

perubahan jiwa, timbul tenggelamnya kombinasi faktor- faktor jiwa yang sehat

dan tidak sehat, kemudian berusaha memunculkan faktor-faktor jiwa yang sehat

sehingga menekan faktor-faktor jiwa yang tidak sehat. Dzikir juga meningkatkan

perluasan kesadaran individu untuk menyadari perubahan-perubahan yang

Page 66: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

43

terjadi pada dirinya, dan meningkatkan kemampuan diri untuk mampumenyadari

konflik-konflik terpendamnya, pengalaman-pengalaman yang direpresikan di

alam bawahsadar.

2.3.2 Definisi Senam Ergonomik

Gerakan senam ergonomik adalah gerakan yang mengoptimalkan posisi

tubuh pada ruang kerja dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan

kelelahan.Posis tubuh tersebut antara lain posisi tulang belakang, posisi

penglihatan (jarak dan pencahayaan), posisi jangkauan (berdiri atau

dudukkeselarasan tangan kanan dan kiri dan posisi benda kerja sehingga diperoleh

kenyamanan dan produktivitas yang tinggi (Wratsongko,2015).

Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau

membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf serta aliran darah,

memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, keringat,

termoregulasi, pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, Kristal

oksalat, kesegaran tubuh dan imunitas. Senam ergonomik merupakan senam yang

gerakan dasarnya terdiri atas lima gerakan yang masing-masing memiliki manfaat

berbeda tetapi saling terkait satu sama lainnya (Wratsongko, 2015).

Gerakan dalam senam ergonomik adalah gerakan yang efektif, efisien dan

logis karena rangkaian gerakannya merupakan rangkaian gerak yang dilakukan

oleh manusia sejak dahulu yaitu deviasi gerakan shalat.Senam dapat langsung

membuka, membersihkan dan mengaktifkan seluruh sistem- sistem tubuh seperti

kardiovaskular, perkemihan dan sistem reproduksi (Wratsongko,2015).

Page 67: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

44

Gerakan senam ergonomik merupakan perpaduan aktivitas otot dan teknik

pernafasan.Setiap gerakan senam diawali dengan menarik nafas dan menggunakan

teknik nafas dada.Tujuannya adalah untuk mengembangkan paru-paru secara

optimal agar dapat menghimpun oksigen lebih banyak (Wratsongko, 2015).

2.3.3 Manfaat SenamErgonomik

Senam ergonomik bermanfaat bagi tubuh. Melakukan senam ergonomik

secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot dan efektifitas fungsi jantung,

mencegah pengerasan pembuluh arteri dan melancarkan sistem pernafasan.

Gerakan fisik teratur dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang betmanfaat

bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.Senam ergonomik juga dapat

menurunkan glukosa darah, mencegah osteoporosis dan penyakit lainnya. Senam

ergonomik sangat efektif dalam memelihara kesehatan karena gerakannya

anatomis, sederhana dan tidak berbahaya sehingga dapat dilakukan oleh semua

orang dari anak-anak hingga lanjut usia (Wratsongko,2015).

2.3.4 Prinsip progam latihan senam

Roni (2009) berpendapat bahwa progam senam mempumyai prinsip antara

lain :

1) Membantu tubuh agar tetap bergerak / berfungsi

2) Menaikan kemampuan daya tahan tubuh

3) Memberi kontak psikologis dengan sesame,sehingga tidak merasa

terasingkan

4) Mencegah terjadinya cidera

Page 68: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

45

5) Mengurangi / menghambat proses penuaan.

2.3.5 Hal yang menjadi perhatian dalam melakukan senam

Komponen – komponen kesegaran jasmani yang di latih selama senam

meliputi : ketahanan kardio pulmunal, kelenturan, kekuatan otot komposisi

tubuh,keseimbngan, kelincahan gerak.

1. Selalu memperhatikan keselamatan / menghindari cidera.

2. Senam dilakukan secara teratur dan tidak terlalu berat, sesuai dengan

kemampuan.

3. Senam di lakukan dengan dosis berjenjang atau dosis d naikan sedikit

demi sedikit.

4. Hindari kompetensi dalam bentuk apapun.

5. Perhatikan kontra indikasi senam dan sebaiknya dikonsulkan ke dokter

terlebih dahulu. Pengukuran tingkat kesegaran jasmani diperlukan

untuk penjaringan kesehtan dan merupakan tahap persiapan senam.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

46

2.3.6 Gerakan dan Teknik SenamErgonomik

A. Gerakan ke-1, LapangDada

1. Tahapan Gerakan LapangDada

Berdiri tegak, kedua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin,

tarik nafas dalam melalui hidung lalu hembuskan perlahan melalui

mulut.Saat dua lengan di atas kepala, jari kaki dijinjit.

2. Manfaat Gerakan LapangDada

a. Putaran lengan menyebabkan stimulus regangan dan tarikan pada

saraf di bahu, mengoptimalkan fungsi organ paru, jantung, hati, ginjal,

lambung dan usus sehingga metabolismeoptimal.

b. Kedua kaki dijinjit menstimulasi sensor-sensor saraf yang merefleks

fungsi organdalam.

3. Gerakan dilakukan sebanyak 15 kali putaran. Satu gerakan memutar butuh

waktu

Page 70: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

47

4. detik sebagai gerakan aerobic. Keseluruhan 15 kali putaran dalam waktu

2 menit. Kemudian istirahat sebelum melakukan gerakan kedua.

B. Gerakan ke-2, TundukSyukur

1. Tahapan Gerakan TundukSyukur

a. Gerakan tunduk syukur berasal dari gerakan rukuk. Posisi tubuh

berdiri tegak dengan menarik napas dalam perlahan, lalu tahan napas

sambil membungkukkan badan ke depan sempurna. Tangan

berpegangan pada pergelangan kaki, wajah menengadah dan

hembuskan napas secara rileks danperlaha menarik napas dalam

dengan menahan di dada merupakan teknik menghimpun oksigen.

b. Membungkukkan badan ke depan dengan dua tangan berpegangan

pada pergelangan kaki akan menyebabkan posisi tulang belakang

dalam posisi segmen dada-punggung sehingga menyebabkan relaksasi

dan membantu mengoptimalkan fungsi serabut pada tulang belakang.

Gerakan ini dapat menguatkan struktur anatomi-fungsional otot,

Page 71: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

48

ligament,tulang belakang.

2. Manfaat Gerakan TundukSyukur

a. Posisi tunduk syukur dapat menyebabkan tarikan pada serabut saraf

yang menuju ke tungkai, meningkatkan fungsi dan membantu

menghindari resiko saraf terjepit.

b. Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan fleksi tulang leher dan

mengaktivasi serabut saraf simpatis yang berada di leher. Gerakan ini

berperan dalam meningkatkan, mempertahankan suplai darah dan

oksigenasi otak secaraoptimal.

c. Gerakan tunduk syukur berfungsi untuk meregangkan otot-otot

punggung bawah, paha dan betis serta berfungsi memompakan darah

ke batang tubuh bagian atas dan melonggarkan otot-otot perut dan

ginjal.

3. Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai

dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk nafas, jadi keseluruhan

gerakan selesai dalam 4menit.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

49

C. Gerakan ke-3, DudukPerkasa

1. Tahapan Gerakan DudukPerkasa

Posisi duduk dengan jari kaki sebagai tumpuan, tarik napas dalam lalu

tahan sambil membungkukkan badan ke dapan.Tangan memegang

pergelangan kaki dan wajah menengadah.

2. Manfaat Gerakan DudukPerkasa

a. Duduk perkasa dengan lima jari kaki ditekuk dapat menstimulasi

fungsi organ tubuh.

b. Ibu jari terkait dengan fungsi energi tubuh, jari telunjuk terkait dengan

fungsi pikiran, jari tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari manis

terkait dengan fungsi metabolisme serta detoksifikasi dalam tubuh dan

jari kelingking terkait dengan fungsi hati serta sistem kekebalantubuh.

c. Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan badan

kedepandenganduatanganbertumpupadapahadapat meningkatkan

tekanan dalam rongga dada yang dapat meningkatkan sirkulasi dan

oksigenasiotak.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

50

3. Gerakan dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai daam

waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk menarik nafas, jadi keseluruhan

gerakan selesai dalam waktu 4menit.

D. Gerakan ke 4,Duduk Pembakaran

1. Tahapan Gerakan Duduk Pembakaran

Posisi duduk seperti duduk perkasa kemudian telapak tangan pada pangkal

paha, tumit di samping pantat, tarik napas dalam sambil membungkukkan

badan ke depan sampai punggung terasa teregang, wajah menengadah

sampai terasa teregang. Hembuskan napassecara rileks dan perlahan.

2. Manfaat Gerakan DudukPembakaran

a) Gerakan menarik napas dalam lalu ditahan meningkatkan tekanan di

dalam saluran saraf tulang belakang sehingga meningkatkan suplai

darah oksigenasi ke otak.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

51

b) Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan fleksi ruas tulang leher

dan menstimulasi saraf simpatis dileher.

c) Kedua tangan menggenggam pergelangan kaki berfungsi melebarkan

ruang antar ruas tulang pada tangan dan leher, memberikan efek

relaksasi pada serabut saraf simpatis sehingga terjadi relaksasi dinding

pembuluhdarah.

3. Gerakan dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai

dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk menarik nafas, jadi

keseluruhan gerakan selesai dalam waktu 4menit.

E. Gerakan ke-5, BerbaringPasrah

1. Tahapan Gerakan BerbaringPasrah

Posisi kaki seperti pada gerakan duduk pembakaran kemudian baringkan

badan perlahan semampunya.Jika bisa punggung menyentuh lantai atau

alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas dada, perut mengecil.Apabila

tidak mampu menekuk kaki maka kaki dapatdiluruskan.

Page 75: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

52

2. Manfaat Gerakan BerbaringPasrah

Gerakan berbaring dengan meluruskan lengan di atas kepala dapat

menyebabkan regangan atau tarikan pada serabut saraf tulang belakang

sehingga dapat merilekskan tulang belakang.

3. Gerakan dilakukan minimal 2 menit, gerakan dilakukan perlahan dan tidak

dipaksakan saat merebahkan badan.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

53

Peningkatan asam urat

Kadar asam

urat berubah

Terapi Non Farmakologi :

1. Mengatur pola makan

2. Minum air putih secara rutin

3. Istirahat teratur

4. Menghindari alcohol

5.

Penurunan fungsi

ginjal

Tofi Reumatik gout

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Keterangan

: Tidak diteliti Berhubungan

: Diteliti Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat Pada Lansia

Faktor penyebab :

1. Faktor Produksi

Asupan purin berlebih

Mengkonsumsi

alcohol

2. Gangguan fungsi ginjal

3. Penggunaan obat –

obatan

4. Penyebab lain

Usia

-Jenis kelamin

-Genetik

Aktifitas fisik / Olahraga

Page 77: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

54

Gambar 3.1 Dalam proses ini lansia rentan terkena penyakit asam urat.

Faktor – factor yang mempengaruhi penyakit asam urat yaitu asupan purin yang

berlebih , mengkonsumsi alcohol, gangguan fungsi ginjal, penggunaan obat –

obatan, usia, jenis kelamin dan genetik. Penatalaksanaan asam urat dibagi menjadi

2 yaitu terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis

diantaranya Mengatur pola makan, minum air putih secara rutin, istirahat teratur,

menghindari alcohol dan aktifitas fisik / olahraga. Peneliti senam ergonomik

berbasis spiritual untuk pemberian terapi pada lansia penderita asam urat.

Sehingga akan berpengaruh pada perubahan kadar asam urat pada lansia.

3.2. Hipotesis Penelitian

H1 : Ada Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan

kadar asam urat pada lansia.

Page 78: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

55

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimental

dengan one-group pre-post test design. Penelitian ini adalah mengungkapkan

hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek yang

diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi. Membandingkan sebelum diberi perlakuan dengan setelah mendapat

perlakuan dengan senam ergonomik berbasis spiritual. (Nursalam, 2016)

Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes

K O X O1

Keterangan :

K : Subyek

O : Observasi sebelum perlakuan

X : Intervensi

O1: Observasi setelah perlakuan

4.1 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di wilayah

Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan sejumplah 50 orang

Page 79: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

56

4.2.1 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoatmodjo, 2012). Besar sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan

rumus Slovin :

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁 (𝑑)2

Keterangan :

n : besar sampel

N : besar populasi

d : tingkat signifikan atau tingkat kesalahan yang dipilih ( d=0,5)

Dari rumus di atas di peroleh jumlah sampel sebagai berikut :

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁(𝑑)2

𝑛 =37

1 + 37(0,05)2

𝑛 =37

1 + 50 (0,0025)

𝑛 =37

1 + 0,125

𝑛 =37

1,125

𝑛 = 32,8 = 33 orang

Page 80: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

57

Jadi setelah dilakukan perhitungan didapatkan besar sampel kasus sebanyak 33

responden

Untuk menghindari Drop Out dalam penelitian, maka perlu penambahan jumlah

sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus berikut :

n’ = 𝑛

(1−𝑓)

= 33

(1−0,05)

= 33

0,95

= 34,7

= 35

4.2.2 Kriteria sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khusunya jika terdapat variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruhterhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eklusi (Nursalam, 2013).

Adapun kriteria pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013).

Page 81: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

58

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Penderita asam urat

b. Bersedia menjadi responden

c. Usia 60 tahun ke atas

1. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a. Tidak dalam sakit parah

b. Penderita dengan penyakit komplikasi gagal ginjal dan gagal jantung

c. Lansia yang mengkonsumsi obat asam urat

d. Memiliki kelemahan fisik

4.3 Teknik sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling yaitu bahwa setiap subjek dalam populasi mempunyai

kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Teknik pengambilan

sampel secara acak ini dibedakan menjadi dua cara yaitu dengan mengundi

anggota populasi (Lottery Technique) atau teknik undian dan dengan menggunkan

table bilangan atau angka acak (Random Number). (Nursalam, 2013)

Page 82: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

59

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep

yang ingin diteliti atau diukur mealui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka

konsep ini dikembangkan atau diacukan kepada tujuan penelitian yang telah

dirumuskan serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan dalam tinjauan

pustaka sebelumnya. Oleh karena itu kerangka konsep terdiri dari variabel-

variabel serta hubungan variabel yang satu dengan yang lain (Notoatmodjo,

2012).

Page 83: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

60

Gambar 4.4 kerangka kerja penelitian pengaruh senam ergonomik berbasis

spiritual terhadap perubahan kadar asam urat.

Sampel :

Sebagian lansia yang menderita asam urat di Desa Pelem Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetansejumplah 33 orang

Sampling : Simple random sampling

Variabel bebas :

Senam ergonomik

berbasis spiritual

Variabel terikat :

Kadar asam urat

Pengolahan data :

Editing, coding, scoring, tabulating

Analisis :

wilcoxon

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan

Desain penelitian :

One group pre-post test design

Populasi :

Semua lansia di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan

sebesar 50 orang

Pengumpulan data :

Wawancara dan mengukur kadar asam urat

Page 84: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

61

4.5 Variabel penelitian dan Definisi operasional

4.5.1 Identifikasi variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yangmemberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2016). Variabel

dalam penelitian ini adalah Independent Variable dan Dependent Variable.

1. Variable Independent (Bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Adapun Independent

Variable dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berbasis spiritual.

2. Variable Dependent (Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2016 ). Pada penelitian ini yang

merupakan variable dependent adalah kadar asam urat.

4.5.2 Defisini Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau

fenomena. Pada definisi operasional dirumuskan untuk kepntingan akurasi,

komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2013).

Page 85: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

62

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Parameter

Alat ukur

Skala

Skor

Kriteria

Independe

nt variable

Senam

ergonomik

berbasis

spiritual

Senam

ergonomik

berbasis

spiritual

adalah suatu

metode

penyembuhan

dengan

gerakan

senam yang di

lakukan

sambil

mengucapkan

“Subhanallah,

Alhamdulillah

,Allahuakbar”

Senam

dilakukan

1 kali

dalam

seminggu

selama 1

bulan.

SOP

- -

Dependent

Variable

Kadar

asam urat

pada lansia

Kadar asam

urat pada

penderita

asam urat

dengan

melakukan

pengukuran

kadar asam

urat dalam

tubuh.

Nilai

normal

asam urat :

Laki - laki

2 – 7,5

mg/dl

Prempuan

2 -6,5

mg/dl

Glucose

Cholestero

l Urid acid

(GCU)

Interval

-

Page 86: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

63

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto,

2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar SOP dan

GCU meter,alcohol swab,lancets,puncture (lancing device),stik asam urat. Alat

Tes asam urat dengan menggunakan Easy Touch/GCU digital dengan tingkat

ketelitian 2,4-13,2 mg/dl. Pada penelitian ini alat GCU yang digunakan baru maka

tidak perlu di tera ulang

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan.

4.7.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian di lakukan pada April - Mei 2018

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2013). Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Page 87: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

64

1. Mengurus surat ijin penelitian dengan membawa surat dari Stikes

Bhakti Husada Mulia Madiun, kemudian ditujukan kepada

BANKESBANGPOL Magetan, setelah diijinkan dilanjutkan ke Dinas

Kesehatan Magetan.

2. Setelah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan Magetan, surat ijin

ditujukan kepada Kepala Puskesmas Karangrejo dan kemudian di

arahkan ke Desa Pelem.

3. Peneliti Bekerjasama dengan petugas Puskesmas dan Posyandu lansia

Desa Pelem.

4. Memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan dari Senam

ergonomik berbasis spiritual. Pada kelompok perlakuan (Intervensi)

Senam ergonomik berbasis spiritual:

Persiapan alat : GCU.

a. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta

meminta persetujuan dari responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian.

b. Setiap responden diberikan kebebasan untuk memberikan persetujuan

atau menolak menjadi subjek penelitian. Setelah calon responden

menyatakan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian, maka

responden diminta untuk menandatangani lembar informed consent

yang telah disiapkan peneliti (lampiran). Setelah mengisi lembar

informed consent, kemudian responden diminta untuk mengisi data

demografi meliputi nama, usia, dan jenis kelamin.

Page 88: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

65

c. Peneliti melakukan pemeriksaan kadar asam urat (pre-test) pertama

kali, selanjutnya akan dilihat setelah dilakukan intervensi selama satu

minggu. Hasil pemeriksaan kadar asam urat tersebut dicatat pada

lembar observasi kadar asam urat (lampiran).

d. Peneliti mengajak lansia untuk senam ergonomik berbasis spiritual.

e. Peneliti melakukan pemeriksaan kadar asam urat responden kembali

(post-test) setelah dilakukan intervensi selama satu minggu. Hasilnya

dicatat pada lembar observasi kadar asam urat.

f. Mengumpulkan data dan untuk selanjutnya data diolah dan dianalisis.

g. Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atau

keterlibatanya dalam penelitian.

4.9 Teknik Analisa Data

4.9.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012) pengolahan data meliputi :

1. Editing

Editing adalah data yang terkumpul, baik data kualitatif maupun data

kuantitatif harus dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data

tersebut dijadikan bahan analisis atau tidak (Nasehudin, 2012)

2. Coding

Memberikan skor atau nilai pada setiap item atau jawaban. Data yang

terkumpul bisa berupa angka, kata, atau kalimat ( Notoadmodjo 2012 ).

Pada penelitian ini hasil dari scoring diberikan kode antara lain yaitu :

Page 89: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

66

a. Jenis Kelamin :

- Laki –laki : diberi kode 1

- Perempuan : diberi kode 2

b. Usia :

- 60 – 65 : di beri kode 1

- 66 – 70 : di beri kode 2

- 71 – 75 : di beri kode 3

- 76 – 80 : di beri kode 4

c. Pendidikan

- Tidak sekolah : diberi kode 1

- SD : diberi kode 2

- SMP : diberi kode 3

- SMA : diberi kode 4

- Perguruan tinggi : diberi kode 5

d. Pekerjaan

- Tidak bekerja : diberi kode 1

- Pedagang : diberi kode 2

- Petani : diberi kode 3

- Pegawai negeri : diberi kode 4

- Swasta : diberi kode 5

- TNI / POLRI : di beri kode 6

Page 90: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

67

d. Scoring

Menentukan skor atau nilai untuk setiap item pertanyaan dan tentukan

nilai terendah dan tertinggi. Tahapan ini dilakukan setelah ditentukan

kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban resonden atau

hasil observasi dapat diberikan skor (Arikunto, 2010).

e. Tabulating

Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012). Tabel

yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang sesuai dengan

kebutuhan analisis.

4.9.2 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Dilakukan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan dari masing-

masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan karakteristik

responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas/independen

adalah Senam ergonomik berbasis spiritualdan variabel terikat/dependen

adalah kadar asam urat.

Page 91: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

68

2.Analisa bivariat (uji hipotesis)

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa

bivariat dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan populasi

atau kelompok data independent yang mendapatkan senam ergonomik berbasis

spiritual. Dimana uji statistic yang digunakan adalah wilcoxon Sign Rank Tesk

Interprestasi uji wilcoxon jika :

a. Sig < 0,05 maka Hadi terima artinya ada pengaruh antar variable

b. Sig ≥ 0,05 maka H0 di tolak, artinya tidak ada pengaruh antar

variable.

4.10 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup perilaku peneliti atau perlakuan peneliti

terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi

masyarakat. Peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya berpegang teguh

pada etika penelitian, meskipun penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau

membahayakan subjek (Notoatmodjo , 2012 ). Seara garis besar dalam melakukan

penelitian prinsip yang harus dipegang adalah

1. Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang memiliki hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai

Page 92: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

69

pengganti identitas pasien ( Notoadmodjo, 2012 ). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan coding untuk pengganti identitas responden.

2. Prinsip manfaat (benefit)

Sebuah penelitian hendakna memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subjek.

3. Prinsip keadilan dan keterbukaan (respect for justice on inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan dan keterhatihatian. Untuk itu lingkungan peneliti perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan yaitu dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan menjamin bahwa semua

subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan agama, etnis dan sebagainya ( Notoadmodjo , 2012 ). Dalam

penelitian ini peneliti menjelaskan prosedur penelitian pada semua

responden.

Page 93: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

70

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data

dengan melakukan pengukuran cek kadar asam urat pada lansia. Pengumpulan

data dilakukan selama 1 bulan yaitu pada tanggal 23April sampai 14 Mei 2018.

Jumlah lansia sebanyak 27 orang. Penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data

umum dan data khusus. Data umum berisi karakteristik lansia meliputi jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan usia. Data khusus yang disajikan berdasarkan

hasil pengukuran variabel, yaitu kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan

intervensisenam ergonomik berbasis spiritual.

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Pelem merupakan salah satu dari 11 desa di wilayah Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetan, desa Pelem mempunyai luas wilayah seluas 177

hektar. Jumplah Penduduk 2872 penduduk. Struktur organisasi pada Desa Pelem

ini dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa dan Staf

karyawan desa.

Di desa Pelem juga terdapat satu unit pelayanan kesehatan yaitu

POLINDES (Pondok Bersalin Desa ). Setiap satu bulan sekali dilakukan kegiatan

Posyandu Lansia, Posyandu Balita, dan Posbindu yang dibantu oleh bidan desa.

Sumber ekonomi penduduk di desa Pelem sebagian besar bermata pencarian

sebagai petani. Progam POLINDES di desa Pelem pertama kali dilaksanakan pada

Page 94: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

71

bulan Januari 2016. Progam POLINDES ini bekerja sama dengan Puskesmas

Karangrejo. Progam POLINDES dilakukan satu bulan sekali setiap tanggal 13 dan

diikuti oleh lansia peserta yang memiliki penyakit kronis seperti DM, Hipertensi

dan Asam Urat. Kegiatan yang dilakukan saat POLINDES yaitu penyuluhan

kesehatan, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar Gula Darah dan

Asam Urat

5.2 Data Umum Responden

1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2.1 Karakteristik LansiaPenderita Asam Urat Berdasarkan Jenis Kelamin

Di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Bulan

April 2018

No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Laki-laki 4 14,3

2 Perempaun 24 85,7

Total 28 100

(Sumber :Data Primer, 2018)

Tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa dari 28 lansia sebagian besar penderita

asam urat adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 24 orang ( 85,7%) .

Page 95: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

72

2. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2.2 Karakteristik LansiaPenderita Asam Urat Berdasarkan Pendidikan Di

Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Bulan April

2018

No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Tidak Sekolah 9 32,2

2 SD 16 57,1

3 SMP 3 10,7

Total 28 100

(Sumber : Data Primer,2018)

Tabel 5.2.2 menunjukkan bahwa dari 28 lansia sebagian besar

berpendidikan SD dengan jumlah 16 orang (57,1%), dan terendah berpendidikan

SMP 3 orang (10,7%).

3. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.2.3 Karakteristik LansiaPenderita Asam Urat Berdasarkan Pekerjaan

Dalam Penelitian Di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan Bulan April 2018 No Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Tidak bekerja 10 35,7

2 Pedagang 6 17,9

3 Petani 13 46,4

Total 28 100

(Sumber : Data Primer,2018)

Tabel 5.2.3 menunjukkan bahwa dari 28 lansia yang diteliti sebagian

besar bekerja sebagai petani dengan jumlah 13 orang (46,4%) dan prosentase

terendah lansia bekerja sebagai pedagang dengan jumplah 6 orang (17,9%).

Page 96: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

73

4. Karakteristik Berdasarkan Usia

Tabel5.2.4Karakteristik Lansia Penderita Asam Urat berdasarkan Usia Dalam

Penelitian Di Desa PelemKecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan Bulan April 2018

Usia

(Tahun)

N Mean Median Modus SD Min-max CI – 95%

28 67,55 68,00 70,00 3,969 60-74 64,04 –69,06

(Sumber : Data Primer, 2018)

Tabel 5.2.4 menunjukkan bahwa rata-rata usia penderita asam urat 67,55

tahun, usia penderita yang paling banyak 70 tahun, usia penderita asam urat

terendah 60 tahun dan tertinggi 74 tahundan pada tingkat kepercayaan 95%

diperkirakan usia lansia berada pada rentang 64 - 69 tahun.

5. Karakteristik Berdasarkan Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

Tabel 5.2.5 Distribusi Frekuensi Lansia yang Mengikuti Senam Ergonomik

Berbasis Spiritual selama 1 Bulan di Desa Pelem Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetan Bulan April 2018.

No

Jumplah Melaksanakan

senam ergonomik berbasis

spiritual dalam satu bulan

Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Minggu 1 28 100

2 Minggu 2 28 100

3 Minggu 3 28 100

4 Minggu 4 28 100

(Sumber : Data Primer, 2018)

Dari tabel 5.2.5 diatas dapat diketahui bahwa semua lansia

(100%)mengikuti penelitian Senam Ergonomik Berbasis Spiritual selama 1 bulan.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

74

5.3 Data Khusus Responden

1. Karakteristik Kadar Asam Urat sebelum diberikan Senam Ergonomik

Berbasis Spiritual

Tabel 5.3.1 Kadar Asam Urat Lansia sebelum diberikan Senam Ergonomik

Berbasis Spiritualdi Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan Kadar Asam Urat

Sebelum di berikan

Senam Ergonomik

berbasis Spiritual

N Mean Median Modus SD Min-max CI – 95%

28 7,76 7,71 8 .547 7-10 7,54-7,94

(Sumber : Data Primer, 2018)

Tabel 5.3.1 menunjukkan bahwa kadar asam urat lansia sebelum dilakukan

intervensisenam ergonomik berbasis spiritual adalah dengan mean 7,76 mg/dl,

median 7,71 mg/dl, Modus 8 mg/dl, standart deviasi .547 mg/dl, min-max 7-10

mg/dldan pada tingkat kepercayaan 95% diperkirakan kadar asam urat sebelum

diberikan senam ergonomik berbasis spiritual dalam rentang 7,54 - 7,94 mg/dl.

2. Karakteristik Kadar Asam Urat sesudah diberikan diberikan Senam

Ergonomik Berbasis Spiritual

Tabel 5.3.2 Kadar Asam Urat Lansiasesudah diberikan Senam Ergonomik

Berbasis Spiritualdi Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan Kadar Asam Urat

Sesudah diberikan

Senam Ergonomik

berbasis Spiritual

N Mean Median Modus SD Min-max CI – 95%

28 5,88 5,75 6 .805 5 – 8 5,75 – 6,19

(Sumber : Data Primer, 2018)

Tabel 5.3.2 menunjukkan bahwa kadar asam urat lansia sesudah dilakukan

intervensi senam ergonomik berbasis spiritual adalah dengan mean 5,88 mg/dl,

median 5,75 mg/dl, modus 6 mg/dl, standart deviasi .805 mg/dl,min-max 5 -

Page 98: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

75

8mg/dldan pada tingkat kepercayaan 95% diperkirakan kadar asam urat sesudah

diberikan intervensi dalam rentang 5,75 – 6,19 mg/dl.

3. Pengaruh Senam Ergonomik Berbasis Spiritual Terhadap Perubahan

Kadar Asam Urat

Mengetahui Pengaruh Senam Ergonomik Berbasis Spiritual Terhadap

Perubahan Kadar Asam Urat sebelum dan sesudah diberikan Senam Ergonomik

Berbasis Spiritual di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.

Tabel 5.3.3 Analisis Mengetahui Pengaruh Senam Ergonomik Berbasis Spiritual

Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat sebelum dan sesudah

diberikan Senam Ergonomik Berbasis Spiritual Kadar Asam Urat N Prosentase (%) P Value

Negative Ranks 23 82,1 0,000 Positive Ranks 0 0

Ties 5 17,9

(Sumber : Data Primer, 2018)

Berdasarkanhasil analisis lansia yang menglami asam urat sebelum dan

sesudah diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual dijelaskan bahwa

sebelum diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual dengan jumplah

28 lansia atau seluruh lansia menderita asam urat. Sedangkan sesudah diberikan

intervensi senam ergonomik berbasis spiritual dijelaskan bahwa lansia yang

mengalami penurunan asam urat adalah 23 lansia dan yang tetap atau tidak terjadi

penurunan berjumlah 5 lansia. Uji statistik wilcoxon Sign Rank Test

menunjukkan nilai p = 0,000 < α = 0,05 hal ini berarti Ho ditolak dan Hı diterima

artinya dapat diartikan ada pengaruh yang signifikan senam ergonomik berbasis

spiritual terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di desa Pelem

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan

Page 99: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

76

5.4 Pembahasan

5.4.1Kadar Asam Urat Lansia Sebelum Diberikan Intervensi Senam

Ergonomik Berbasis Spiritual

Kadar asam urat pada lansiasebelum diberikan intervensi senam

ergonomik berbasis spiritual di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Magetan

Tabel 5.3.1menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan dari 28

orang, dengan kadar sebelum diberikan intervensi senam ergonomik berbasis

spiritual rata-rata mean 7,76 mg/dl. Kadar asam urat rata-rata yang didapatkan

pada lansia sebelum dilakukan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual

melebihi nilai normal, di mana nilai normal asam urat untukPerempuan 2-6,5

mg/dl dan laki – laki 2-7,5 mg/dl. Kadar asam urat pada penelitian ini melebihi 7

mg/dl.

Hasil penelitian berdasarkan usia yang dijelaskan pada tabel 5.2.4 dapat

diketahui bahwa rata-rata usia penderita asam urat 67 tahun, usia penderita yang

paling banyak 70 tahun, usia penderita asam urat terendah 60 tahun dan tertinggi

74 tahun dan tingkat kepercayaan 95% dengan rentang 66,04 –69,06.

Berdasarkan hasil pengukuran kadar asam urat masing-masing lansia

didapatkan bahwa usia mempengaruhi kadar asam urat di dalam darah, khususnya

pada wanita yang sudah memasuki proses penuaan hal itu dikarenakan jumlah

hormon estrogen mulai mengalami penurunan dimana hormon estrogen tersebut

membantu dalam pembuangan asam urat melaluiurin.

Page 100: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

77

Penyebab lain dari meningkatnya kadar asam urat dalam darah seiring

proses penuaan yaitu disebabkan karena menurunnya fungsi ginjal sehingga

mengakibatkan penurunan ekskresi asam urat dalam tubulus ginjal dalam bentuk

urin. Selain itu, akibat proses penuaan juga terjadi penurunan produksi enzim

urikinase yang merupakan enzim yang berfungsi untuk merubah asam urat

menjadi bentuk alatonin yang akan diekskresikan melalui urin sehingga

pembuangan asam urat menjadi terhambat.

Dari uraian diatas peneliti berpendapat, bahwa tingginya kadar asam urat

seseorang disebabkan faktor usia yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kadar

asam urat, terdapat faktor lain yaitu jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

5.4.2 Kadar Asam Urat Sesudah Diberikan Intervensi Senam Ergonomik

Berbasis Spiritual

Kadar asam urat pada lansiasesudahdiberikan intervensi senam ergonomik

berbasis spiritual di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan

Hasil penelitian berdasarkan tabel 5.3.2 menunjukkan bahwa kadar asam

urat sesudahdilakukan senam ergonomik berbasis spiritual rata-rata 5,88 mg/dl.

Kadar asam urat setelah diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual

rata-rata mengalami penurunan yang nilai kadar asam uratnya lebih rendah dari

kadar asam urat sebelum diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual.

Perbedaan Kadar asam urat Sebelum dan sesudah di berikan intervensi senam

ergonomik berbasis spiritual yaitu sebelum di berikan 7,76 dan sesudah di berikan

turun menjadi 5,88 terdapat penurunan 1,88

Page 101: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

78

Senam ergonomik berbasis spiritual sangat efektif untuk menurunkan

kadar asam urat. Penurunan kadar asam urat disebabkan karena senam ergonomik

merupakan kombinasi gerakan otot dan teknik pernapasan. Teknik pernapasan

yang dilakukan secara sadar dan menggunakan diafragma memungkinkan

abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Teknik pernapasan

tersebut mampu memberikan pijatan pada jantung akibat dari naik turunnya

diafragma, membuka sumbatan-sumbatan dan memperlancar aliran darah ke

jantung dan aliran darah ke seluruh tubuh.Sehingga memperlancar pengangkatan

sisa pembakaran seperti asam urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal dan usus

besar untuk dikeluarkan dalam bentuk urindan feses.

Dengan olahraga senam ergonomik berbasis spiritual yang ringan otot

akan menjadi rileks, relaksasi otot yang nantinya akan meningkatkan proses

penyerapan kembali asam urat pada urine karena kadar asam urat dalam darah

berkurang. Berkurangnya kadar asam urat dalam darah pada proses relaksasi otot

memicu proses homeostasis untuk tetap memepertahankan konsentrasi asam urat

pada darah dengan reabsorpsi asam urat.

Page 102: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

79

5.4.3 Pengaruh Senam Ergonomik Berbasis Spiritual Terhadap perubahan

Kadar Asam Urat Pada Lansia

Peneliti membuktikan kadar asam uratpada lansia di Desa Pelem

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan mengalami perubahan sesudah

diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual seperti terlihat pada tabel

5.3.3 dimana didapatkan rata-rata kadar asam urat sesudah diberikan senam

ergonomik berbasis spiritual adalah 5,8 mg/dl. Perubahan ini menunjukkan bahwa

senam ergonomik berbasis spiritual sangat berpengaruh terhadap kadar asam urat

pada penderita asam urat. Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual kadar

asam urat telah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Uji wilcoxon pada

tingkat kemaknaanα = 0,05 dengan nilai (ρ) yang diperoleh sebesar 0,000 dengan

bantuan spss 16. Karena nilai (ρ) lebih kecil dari nilai (α), maka Ho ditolak Hı

diterima, ada pengaruh yang signifikanantara senam ergonomik berbasis spiritual

terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia

Penelitian sebelumnya Anis Komariah (2015), yang mengatakan terdapat

perubahan senam ergonomik terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di

Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur, dengan hasil penelitian

ada perubahan kadar asam urat pada lansia sebelum dan sesudah di berikan senam

ergonomik. Hasil penelitian sebelum diberikan intervensi senam ergonomik

sebesar 8 mg/dl, dan hasil penelitian sesudah sebesar 4,61 mg/dl, terdapat

penurunan sebesar 3,49 mg/dl.

Page 103: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

80

Senam Ergonomik berbasis spiritual salah satu olahraga yang gerakanya

efektif, efisien dan logis karena rangkaian gerakannya tidak susah dan mudah di

terapkan serta setiap gerakan di lakukan sambil mengucapkan tasbih

“Subhanallah” tahmid “Alhamdulillah” dan takbir “Allahuakbar”.

Sehinggapada saat melakukan gerakan senam ergonomik bisa lebih tenang dan

kosentrasi. Karena bacaan tasbih “Subhanallah” tahmid “Alhamdulillah” dan

takbir “Allahuakbar”akan membuat hati kita akan menjadi tenang dan damai.

Dengan metode berdzikir atau bermeditasi,segala persoalan-persoalan duniawi

disandarkan kepada Allah dzat yang mengatasi segalanya. Senam ergonomik

berbasis spiritual merupakan perpaduan aktivitas otot dan teknik

pernafasan.Setiap gerakan senam diawali dengan menarik nafas sambil berdzikir

dan menggunakan teknik nafas dada.Tujuannya adalah untuk mengembangkan

paru-paru secara optimal agar dapat menghimpun oksigen lebih banyak.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23 April –

14 Mei 2018 juga terdapat perubahan kadar asam urat sebelum dan sesudah

diberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual. Peneliti memberikan

intervensi senam ergonomik berbasis spiritual selama 1 bulan, dimana setiap 1

minggu sekali peneliti memberikan intervensi senam ergonomik berbasis spiritual,

jadi 1 bulan di lakukan 4 kali senam. Hasil perbedaan tersebut diperoleh dari hasil

lembar observasi yang dilakukan pada lansia kemudian dianalisis dengan

menggunakan uji statistik, sehingga terdapat hasil perbedaan kadar asam urat

sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam ergonomik berbasis

Page 104: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

81

spiritualyaitu sebelum dengan nilai 7,76 mg/dl dan nilai sesudah sebesar 5,88

mg/dl, sehingga terdapat penurunan sebesar 1,88 mg/dl.

Menurut teori Abhidamma (dalam Triantoro, 2009) dzikir merupakan

strategi untuk menuju kepribadian dan kesehatan jiwa yang sehat. Dzikir membuat

individu berkonsentrasi pada faktor- faktor jiwa yang sehat, seperti pemahaman,

ketenangan, sikap penuh perhatian dan kenetralan yang menghambat munculnya

faktor-faktor jiwa yang tidak sehat menguasai jiwa individu.

Dzikir membuat individu bisa memahami dengan tepat setiap perubahan-

perubahan jiwa, timbul tenggelamnya kombinasi faktor- faktor jiwa yang sehat

dan tidak sehat, kemudian berusaha memunculkan faktor-faktor jiwa yang sehat

sehingga menekan faktor-faktor jiwa yang tidak sehat. Dzikir juga meningkatkan

perluasan kesadaran individu untuk menyadari perubahan-perubahan yang terjadi

pada dirinya, dan meningkatkan kemampuan diri untuk mampumenyadari konflik-

konflik terpendamnya, pengalaman-pengalaman yang direpresikan di alam

bawahsadar.

Menurut Neil F Gordon gaya hidup yang tidak efektif dan tingkat

kebugaran yang rendah merupakan dua ciri pembawa penderita asam urat.

Penyakit ini mengurangi kemampuan seseorang untuk menggerakan sendi mereka

dalam jangkauan gerakan yang penuh. Jangkauan gerakan yang terganggu di

terjemahkan dalam kapasitas fungsional yang semakin rendah atau melakukan

kemampuan aktivitas semakin berkurang. Untuk itulah sangat penting dilakukan

olahraga ringan yang rutin bagi penderita asam urat.

Page 105: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

82

Olahraga ringan dapat mengurangi penumpukan asam urat dalam tubuh.

Namun dapat juga mengarah pada peningkatan konsertrasi urine karena dehidrasi.

Oleh karena itu, olahraga dengan memperhatikan kadar kepekatan darah dapat

mengurangi tingkat penumpukan asam urat dalamtubuh. Olahraga mampu

membantu ginjal dalam melanacarkan proses metabolisme penumpukan asam urat

dalam tubuh. Dalam kondisi normal asam urat yang di hasilkan akan di keluarkan

oleh tubuh dalam bentuk urin dan fases. Proses pembuangan ini di atur oleh ginjal

yang berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika

kadar asam urat berlebih ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya

sehingga kelebihan Kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan

jaringan. Ini sebabnya persendian terasa nyeri dan bengkak. Jika asam urat dalam

tubuh terlalu banyak terus maka ginjal tidak dapat memproses secara maksimal

dan ginjal akan mengalami kerusakan.

Dengan olahraga yang ringan otot akan rileks, relaksasi otot yang nantinya

akan meningkatkan proses penyerapan kembali asam urat pada urine karena kadar

asam urat dalam darah berkurang. Berkurangnya kadar asam urat dalam darah

pada proses relaksasi otot memicu proses homeostasis untuk tetap

memepertahankan konsentrasi asam urat pada darah dengan reabsorpsi asam urat.

Olahraga menggunakan O2 untuk proses pembakaran maka akan

memerlukan banyak air untuk mengankut zat sisa dari pada olahraga. Pada

olahraga membutuhkan O2 dalam proses pembakaran dan mengasilkan uap air

yang dapat digunakan untuk membantu proses pengeluaran zat sisa. Olahraga

ringan merupakan aktivitas daya tahan tubuh yang tidak membutuhkan kecepatan

Page 106: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

83

atau tenaga yang berlebihan tetapi memberikan tuntutan pada sistem jantung dan

pembuluh darah, sehingga mempercepat proses ginjal dalam mereabsorpsi asam

urat. (Pranatahadi, 2012).

Kurangnya olahraga membuat system metabolisme tubuh jadi lebih rendah

mengalami gangguan fungsi organ dan kita pun menjadi lebih mudah sakit. Hal

itu di sebabkan tidak terlatih tubuh dalam bekerja keras mengimbangi asupan

makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan Olahraga maka sendi – sendi tubuh

akan meregang dan bergerak sehingga penumpukan purin / kadar asam urat pada

sendi di tubuh tidak terjadi. Menumpuknya kristal garam pada persendian tubuh

inilah yang pada akirnya menyebabkan peradangan sendi atau lebih di kenal

dengan asam urat.(Mujianto, 2013)

Peradangan sendi yang terjadi pada penyakit pada penyakit asam urat

yaitu berupa pembengkakan yang disertai rasa nyeri yang timbul pada bagian-

bagian tubuh tertentu seperti lutut, jari kaki, siku, pergelangan kaki, dan juga

pergelangan tangan. Selain itu, pembengkakan yang terjadi pada penderita asam

urat serta gejala-gejala lain yang terjadi seperti timbulnya ruam pada kulit,

sensitifnya kulit disekitar engsel atau persendian, serta rasa sakit saat

menggerakkan kaki pergelangan tangan, dan pergelangan kaki, Olahraga ringan

sangat diperlukan bagi penderita asam urat agar aliran darah dan sistem

metabolisme dalam tubuh menjadi lancar Sistem metabolisme yang berjalan

lancar akan mengurangi resiko menumpuknya asam urat di dalam tubuh. Jadi

memang hal yang diperlukan tubuh untuk mnegatasi dan mengurangi resiko asam

urat ini adalah olahraga atau aktifitas fisik(Sagiran, 2012)

Page 107: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

84

Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau

membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf serta aliran darah,

memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, keringat,

termoregulasi, pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, Kristal

oksalat, kesegaran tubuh dan imunitas. Senam ergonomik merupakan senam yang

gerakan dasarnya terdiri atas lima gerakan yang masing-masing memiliki manfaat

berbeda tetapi saling terkait satu sama lainnya.

Gerakan dalam senam ergonomik adalah gerakan yang efektif, efisien dan

logis karena rangkaian gerakannya merupakan rangkaian gerak yang dilakukan

oleh manusia sejak dahulu yaitu deviasi gerakan shalat.Senam dapat langsung

membuka, membersihkan dan mengaktifkan seluruh sistem- sistem tubuh seperti

kardiovaskular, perkemihan dan sistem reproduksi. Gerakan senam ergonomik

merupakan perpaduan aktivitas otot dan teknik pernafasan.Setiap gerakan senam

diawali dengan menarik nafas dan menggunakan teknik nafas dada.Tujuannya

adalah untuk mengembangkan paru-paru secara optimal agar dapat menghimpun

oksigen lebih banyak.

Senam ergonomik sangat efektif untuk menurunkan kadar asam urat.

Penurunan kadar asam urat disebabkan karena senam ergonomik merupakan

kombinasi gerakan otot dan teknik pernapasan. Teknik pernapasan yang dilakukan

secara sadar dan menggunakan diafragma memungkinkan abdomen terangkat

perlahan dan dada mengembang penuh. Teknik pernapasan tersebut mampu

memberikan pijatan pada jantung akibat dari naik turunnya diafragma, membuka

sumbatan-sumbatan dan memperlancar aliran darah ke jantung dan aliran darah ke

Page 108: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

85

seluruh tubuh.Sehingga memperlancar pengangkatan sisa pembakaran seperti

asam urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal dan usus besar untuk dikeluarkan

dalam bentuk urindan feses. (Wratsongko, 2015)

Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa senam ergonomik berbasis

spiritual terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap perubahan kadar asam urat darah pada penderita asam

urat.

Page 109: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

86

5.5 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbtasan penelitian diantaranya

adalah

1. Penelitian di laksanakan pada sore hari jam 15.30, Sehingga waktu

penelitian kurang maksimal.

2. Keterbatasan waktu, karena penelitian di lakukan kurang lebih hanya 1 jam

setengah.

Pada waktu senam ergonomik berbasis spiritual ada responden dating

tidak sesuai dengan jadwalmyang di tentukan peneliti. Dimana pemberian

intervensi senam ergonomik berbasis spiritual sudah selesai responden

baru datang.

Page 110: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

87

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Kadar asam urat pada penderita asam urat sebelum diberikan intervensi

senam ergonomik berbasis spiritual di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan rata-rata 7,76 mg/dl.

2. Kadar asam urat pada lansia penderita asam urat sesudah diberikan

intervensi senam ergonomik berbasis spiritual di Desa Pelem Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetan rata-rata 5,88 mg/dl.

3. Ada pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan

kadar asam urat pada lansia di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan dengan nilai signifikan p Value = 0,000.

6.2 Saran

1. Bagi Penderita Asam Urat

Kepada penderita asam urat di Desa Pelem Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan hendaknya menerapkan senam ergonomik berbasis

spiritual secara rutin minimal seminggu 3 kali, tujuanya agar hasil

perubahan kadar asam urat bisa turun

Page 111: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

88

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan dalam memberikan senam ergonomik

berbasis spiritual juga bisa sebagai upaya promosi kesehatan dalam

meningkatkan tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dalam

pengembangan ilmu dan skill dapat memberikan manfaat bagi masyarakat

luar.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Untuk peneliti berikutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang

pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar

asam urat pada lansia dengan 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan. Kemudian menambah pemberian senam ergonomic

berbasis spiritual sesuai dengan metode yang benar. Rentang waktu yang

lebih sering sehingga dapat mengetahui efektifitas pengaruh senam

ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam urat.

Page 112: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

89

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, N. 2008. Kesehatan Olahraga. Buku Ajar Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana, Denpasar pp. 1-2.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga: Jakarta.

Fauzi, Isma. 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala Dan Pengobatan Asam Urat,

Diabetes dan Hipertensi. Yogyakarta:Araska

Hamadani. 2012. Kadar asam urat normal dalam darah. Yogyakarta.

Hamdani, S. 2012, Diktat Praktikum Kimia Analisis, Sekolah Tinggi Farmasi

Indonesia, Bandung

Herliana. 2013.Penyakit asam urat kandas berkat herbal. Jakarta:Fmedia

Hidayat, I.2012.Kadar Asam Urat Pada Dm Tipe 2 Yang Mengalami Stroke

Iskemik. Tesis. Universitas Sumatra Utara.

Ishikawa, T et al 2013. Jurnal Asam Urat pada

Lansia.http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277cfe7b5aed11dfa45b8789c4

8ac.pdf diunduh pada 20 Januari 2018 pada pukul 21.00 WIB.

Juandy J. Gout dan Diet.2009 http:www.depkes.go.id. diakses 15 Januari 2018

Junaidi, I. 2012.Rematik dan Asam Urat. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Kertia, N. 2012. Panjang Umur Dengan Kontrol Kolestrol Dan Asam Urat.

Yogyakarta:Cahaya Utama Pustaka.

Krisnatuti, Rina Yenrina. 2010. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan

Asam Urat.Jakarta: Penebar Swadaya.

Kumalasari TS, Saryono, Purnawan I. 2009. Hubungan Indeks Massa Tubuh

dengan Kadar Asam Urat Darah pada Penduduk Desa Banjaranyar.

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing),

Volume 4, No.3, November 2009

Mujianto. 2013. Cara cepat Mengatasi 10 besar kasus Muskuloskeletal dalam

praktek klinik Fisioterapi. Jakarta: CV Trans Info Media.

Mumpuni Yekti dan Ari Wulandari. 2016. Cara Jitu Mengobati Asam Urat.

Jogjakarta : Andi Offest

Nasehudin. Gozali,N. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka

Setia

Notoadmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Page 113: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

90

Noviyanti, 2015. Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Kadar Asam Urat.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26474/1/Anis

Khomariah.FKIK.pdf. diakses pada 16 Januari 2018 pada pukul 22.01

WIB.

Nugroho, Wahjudi. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta:

EGC.

Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan..

Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika

Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika

Pranatahadi, Suharjana, Warsito A. 2012. Pelatihan instruktur senam lansia

bugar di desa Wijirejo Pandak.

Rahmatul, F. 2015. Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.

Riskedes. I 2013. Angka Kejadian Asam UratDi Indonesia. http://www.depkes.go

.id/resources/download/general/hasil%20Riskesdes%202013.pdf diunduh

pada 20 Januari 2018 pada pukul 21.00 WIB.

Roni, S. 2009. Senam Vitalisasi Otak Meningkatkan kognitif lansia.

Jakarta:Salemba Medika.

Sagiran. 2012. Mukjizat Gerakan Sholat. Edisi ke-2. Jakarta: Qultum Media

Spieker. Et al 2011. Jurnal Asam Urat pada Lansia. http://erepo.unud.ac.id/

11011/3/51277cfe7b5aed11dfa45b8789c48a.pdf diunduh pada 20

januari 2018 pada pukul 21.00 WIB

Suriana, Neti. 2014. Herbal Sakti Atasi Asam Urat. Depok:Mutiara Allamah

Utama

Sustrani, L., Alam, S., & Broto, I. H. 2006. Asam urat. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Wratsongko, Madyo. 2015.Mukjizat Gerakan Sholat. Jakarta Selatan: Mizania

Yenrina, R. 2014. Diet Sehat Untuk Penderita asam urat. Jakarta:

Penebar Swadaya

Page 114: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

91

Lampiran 1

Page 115: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

92

Lampiran 2

Page 116: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

93

Lampiran 3

Page 117: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

94

Page 118: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

95

Page 119: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

96

Page 120: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

97

Lampiran 4

Page 121: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

98

Lampiran 5

Surat Permohonan Menjadi Responden

Kepada

Yth. Calon responden Di Tempat

Dengan Hormat,

SayayangbertandatangandibawahiniadalahmahasiswaS1Keperawatan

Stikes Bhakti Husada MuliaMadiun.

Nama : Nanda Riski Ardhi

NIM : 201402034

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh senam ergonomik

berbasis spiritual terhadap kadar asam urat pada lansia di desa Pelem Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Magetan”. Sehubungan dengan judul penelitian diatas,

data yang di peroleh dari penelitian akan sangat bermanfaat bagi peneliti

untuk melakukan penelitian. Semua data yang di peroleh akan di rahasiakan.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan dalam berpartisipasi sebagai

responden dalam peneliatian ini, saya menyampaikan terimakasih

Hormat saya

Nanda Riski Ardhi

NIM. 201402034

Page 122: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

99

Lampiran 6

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Dengan menandatangani lembar ini, saya:

Nama :

Usia :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang

berjudul “Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap kadar asam urat

pada lansia di desa Pelem Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan”.

Saya telah dijelaskan bahwa senam ergonomik berbasis spiritual dan

dilakukannya pengecekkan kadar asam urat sebelum dan sesudah ini hanya

digunakan untuk keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi

responden penelitian ini

Madiun, April 2018

Yang Menyatakan

( )

Page 123: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

100

Lampiran 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SENAM ERGONOMIK

Nama Kegiatan Senam ergonomik

Pengertian Gerakan senam ergonomik adalah gerakan yang

mengoptimalkan posisi tubuh pada ruang kerja dengantujuan

mengurangi atau menghilangkan kelelahan.

Tujuan 1. Untuk menghilangkankelelahan 2. Untuk mengembalikan atau membetulkan posisidan

kelenturan sistem saraf serta alirandarah 3. Memaksimalkan suplai oksigen keotak

Waktu Dilakukan 4 kali selama 1 bulan.

Langkah - Langkah 1. Gerakan lapangdada Berdiri tegak, kedua lengan diputar ke belakang

semaksimal mungkin, tarik nafas dalam melalui hidung lalu

hembuskan perlahan melalui mulut. Saat dua lengan di atas

kepala, jari kaki dijinjit.

2. Gerakan tunduksyukur

Gerakan tunduk syukur berasal dari gerakan rukuk.

Posisi tubuh berdiri tegak dengan menarik napas dalam

perlahan, lalu tahan napas sambil membungkukkan badan

ke depan sempurna. Tangan berpegangan pada pergelangan

kaki, wajah menengadah dan hembuskan napas secara rileks

dan perlahan.

3. Gerakan dudukperkasa

Posisi duduk dengan jari kaki sebagai tumpuan, tarik

napas dalam lalu tahan sambil membungkukkan badan ke

dapan. Tangan bertumpu pada paha dan wajah menengadah.

4. Gerakan dudukpembakaran

Posisi duduk seperti duduk perkasa kemudia dua

tangan menggenggam pergelangan kaki, tarik napas dalam

sambil membungkukkan badan ke depan sampai punggung

terasa teregang, wajah menegadah sampai terasa teregang.

Hembuskan napas secara rileks dan perlahan.

5. Gerakan berbaringpasrah Posisi kaki seperti pada gerakan duduk pembakaran

Page 124: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

101

kemudian baringkan badan perlahan semampunya. Jika bisa

punggung menyentuh lantai atau alas, dua lengan lurus di

atas kepala, napas dada, perut mengecil. Apabila tidak

mampu menekuk kaki maka kaki dapat diluruskan.

Frekuensi

1. Gerakan LapangDada Gerakan ini dilakukan sebanyak 15 kali putaran. Satu

gerakan memutar butuh waktu 5 detik sebagai gerakan

aerobik. Keseluruhan 15 kali putaran dalam waktu 2 menit.

Kemudian istirahat sebelum melakukan gerakan kedua.

2. Gerakan TundukSyukur

Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1

kali gerakan selesai dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik

untuk nafas, jadi keseluruhan gerakan selesai dalam 4 menit.

3. Gerakan DudukPerkasa

Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1

kali gerakan selesai daam waktu 35 detik ditambah 10 detik

untuk menarik nafas, jadi keseluruhan gerakan selesai dalam

waktu 4 menit.

4. Gerakan DudukPembakaran

Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1

kali gerakan selesai dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik

untuk menarik nafas, jadi keseluruhan gerakan selesai dalam

waktu 4 menit.

5. Gerakan BerbaringPasrah

Gerakan ini dilakukan minimal 2 menit, gerakan

dilakukan perlahan dan tidak dipaksakan saat merebahkan

badan maupun bangun.

Manfaat Gerakan 1. Gerakan LapangDada

a. Putaran lengan menyebabkan stimulus regangan dan

tarikan pada saraf di bahu, mengoptimalkan fungsi organ

paru, jantung, hati, ginjal, lambung dan usus sehingga

metabolisme optimal.

b. Kedua kaki dijinjit menstimulasi sensor-sensor saraf yang

merefleks fungsi organdalam.

2. Gerakan TundukSyukur

a. Posisi tunduk syukur dapat menyebabkan tarikanpada

serabut saraf yang menuju ke tungkai, meningkatkan

fungsi dan membantu menghindari resiko saraf terjepit.

Page 125: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

102

b. Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan fleksi

tulang leher dan mengaktivasi serabut saraf simpatis yang

berada di leher. Gerakan ini berperan dalam

meningkatkan, mempertahankan suplai darah dan

oksigenasi otak secara optimal.

c. Gerakan tunduk syukur berfungsi untuk meregangkan

otot-otot punggung bawah, paha dan betis serta berfungsi

memompakan darah ke batang tubuh bagian atas dan

melonggarkan otot-otot perut danginjal.

3. Gerakan DudukPerkasa

a. Duduk perkasa dengan lima jari kaki ditekuk dapat

menstimulasi fungsi organ tubuh. Ibu jari terkait dengan

fungsi energi tubuh, jari telunjuk terkait dengan fungsi

pikiran, jari tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari

manis terkait dengan fungsi metabolisme serta

detoksifikasi dalam tubuh dan jari kelingking terkait

dengan fungsi hati serta sistem kekebalantubuh.

b. Menarik napas dalam lalu ditahan sambil

membungkukkan badan ke depan dengan dua tangan

bertumpu pada paha dapat meningkatkan tekanan dalam

rongga dada yang dapat meningkatkan sirkulasi dan

oksigenasiotak.

4. Gerakan DudukPembakaran

a. Gerakan menarik napas dalam lalu ditahan meningkatkan

tekanan di dalam saluran saraf tulang belakang sehingga

meningkatkan suplai darah oksigenasi keotak.

b. Gerakan menengadahkan kepala menyebabkan fleksi ruas

tulang leher dan menstimulasi saraf simpatis dileher.

c. Kedua tangan menggenggam pergelangan kaki berfungsi

melebarkan ruang antar ruas tulang pada tangan dan

leher, memberikan efek relaksasi pada serabut saraf

simpatis sehingga terjadi relaksasi dinding pembuluh

darah.

5. Gerakan BerbaringPasrah

Gerakan berbaring dengan meluruskan lengan di atas kepala dapat menyebabkan regangan atau tarikan pada serabut saraf tulang belakang sehingga dapat merilekskan tulang belakang.

Page 126: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

103

Lampiran 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGUKURAN KADAR ASAM URAT

Nama Kegiatan Pengukuran kadar asam urat

Pengertian

Asam urat adalah zat kimia hasil metabolisme purin. Purin

adalah protein yang ditemukan dalam banyak makanan dan

minuman. Asam urat biasanya dibawa dalam darah, melewati

ginjal dan dikeluarkan dalam urin.

Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat pada lansia sebelum dan sesudah diberikan perlakuan senam ergonomik berbasis spiritual

Waktu Dilakukan pada pre test dan post test.

Aspek Pengukuran

Hasil pengukuran asam urat dinyatakan dalam mg/dL 1) Laki-laki dewasa kadar normal asam uratnya adalah 2 – 7,5

mg/dL, sementara laki-laki dengan usia di atas 40 tahun

kadar normal asam uratnya adalah 2 – 8,5mg/dL.

2) Wanita dewasa kadar normal asam uratnya adalah 2 – 6,5

mg/dL, sementara wanita dengan usia di atas 40 tahun

kadar normal asam uratnya adalah 2 – 8 mg/dL (WHO,

2016).

Langkah-langkah Alat dan Bahan: 1) Kapasalkohol

2) Lanset dan jarum lansetsteril

3) 1 set alat pengukur kadar asam uratdarah

Prosedur Pelaksanaan:

1) Alat pengukur kadar asam urat disiapkan dengan

memasang stik pengukur kadar asam pada alat dan

memasang jarum lanset steril pada bloodlanset.

2) Ujung jari responden yang akan diperiksa disterilkan

dengan menggunakan kapasalkohol.

3) Ujung jari responden yang sudah disterilkan selanjutnya

ditusuk menggunakan lanset hingga mengeluarkan darah

secukupnya.

4) Darah yang keluar ditempelkan pada ujung stik yang sudah

dipasang pada alat hingga meresap ke dalamstik. 5) Alat akan mendeteksi kadar asam urat dalam 20detik.

Page 127: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

104

6) Sambil menunggu hasil, usap jari responden yang sudah

ditusuk dengan menggunakankapas.

7) Setelah hasil keluar, catat angka yang ditampilkan pada

layar alatpengukur.

Page 128: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

105

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI ASAM URAT

Nama :

Usia :

Lama menderita Asam Urat :

Riwayat menderita Asam urat : Ada

Tidak

Frekuensi melakukan aktifitas fisik dalam satu minngu (bersepeda, berjalan kaki,

berenang, senam dll)

Tidak pernah :

1 kali :

2 kali :

3 kali :

Setiap hari :

Sejak kapan mengikuti senam :

Hasil Pemeriksaan Asam Urat

PRE POST

Page 129: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

106

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI RESPONDEN

Hari/Tanggal :

NO NAMA Sebelum (Pre) Sesudah (Post)

1 Tn.S 7.5 6.2

2 Tn.Y 7.5 5.7

3 Tn.S 7.9 6

4 Tn.A 7.9 7

5 Ny.S 7.1 5.7

6 Ny.D 7.9 4.6

7 Ny.E 8 6.4

8 Ny.M 7 5

9 Ny.W 7.6 7.8

10 Ny.B 8.3 5.2

11 Ny.S 7.7 5.6

12 Ny.K 7.7 5.1

13 Ny.A 7.4 5.9

14 Ny.T 7.6 5.4

15 Ny.S 7 5.3

16 Ny.K 7.5 5.8

17 Ny.W 7.9 5,9

18 Ny.T 8.5 7.4

19 Ny.R 7.6 5.1

20 Ny.I 7.8 5.4

21 Ny.S 9.7 6

22 Ny.B 7.7 5.3

23 Ny.S 7.3 5.5

24 Ny.W 7.7 5.9

25 Ny.T 8.7 7.2

26 Ny.U 7.6 6.1

27 Ny.S 7.8 7.2

28 Ny.J 7.3 5.8

Page 130: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

107

Lampiran 11

Tabulasi Data

No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan

Kadar

asam urat pre

Kadar

asam urat post

1 Tn.S Laki - laki 70 SD Petani 7.5 6.2

2 Tn.Y Laki - laki 70 SD Petani 7.5 5.7

3 Tn.S Laki - laki 68 Tidak Sekolah Pedagang 7.9 6

4 Tn.A Laki - laki 70 Tidak Sekolah Tidak bekerja 7.9 7

5 Ny.S Perempuan 72 SD Tidak bekerja 7.1 5.7

6 Ny.D Perempuan 70 SD Tidak bekerja 7.9 4.6

7 Ny.E Perempuan 71 Tidak Sekolah Petani 8 6.4

8 Ny.M Perempuan 68 SD Petani 7 5

9 Ny.W Perempuan 69 Tidak Sekolah Tidak bekerja 7.6 7.8

10 Ny.B Perempuan 73 SD Pedagang 8.3 5.2

11 Ny.S Perempuan 70 SD Tidak bekerja 7.7 5.6

12 Ny.K Perempuan 68 SMP Petani 7.7 5.1

13 Ny.A Perempuan 69 Tidak Sekolah Petani 7.4 5.9

14 Ny.T Perempuan 65 SD Petani 7.6 5.4

15 Ny.S Perempuan 67 SD Pedagang 7 5.3

16 Ny.K Perempuan 60 SD Petani 7.5 5.8

17 Ny.W Perempuan 74 Tidak Sekolah Petani 7.9 5,9

18 Ny.T Perempuan 63 SD Petani 8.5 7.4

19 Ny.R Perempuan 66 Tidak Sekolah Tidak bekerja 7.6 5.1

20 Ny.I Perempuan 71 SMP Tidak bekerja 7.8 5.4

21 Ny.S Perempuan 60 SD Petani 9.7 6

22 Ny.B Perempuan 65 Tidak Sekolah Pedagang 7.7 5.3

23 Ny.S Perempuan 66 SD Pedagang 7.3 5.5

24 Ny.W Perempuan 70 SD Tidak bekerja 7.7 5.9

25 Ny.T Perempuan 68 Tidak Sekolah Petani 8.7 7.2

26 Ny.U Perempuan 60 SMP Tidak bekerja 7.6 6.1

27 Ny.S Perempuan 71 SD Petani 7.8 7.2

28 Ny.j Perempuan 60 SD Tidak bekerja 7.3 5.8

Page 131: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

108

Lampiran 12

Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pre_Kadar_Asam_Urat 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Post_Kadar_Asam_Urat 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_Kadar_Asam_Urat .218 28 .001 .851 28 .001

Post_Kadar_Asam_Urat .190 28 .011 .850 28 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Page 132: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

109

Lampiran 13

Hasil Distribusi Frekuensi

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki - laki 4 14.3 14.3 14.3

Perempuan 24 85.7 85.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Sekolah 9 32.1 32.1 32.1

SD 16 57.1 57.1 89.3

SMP 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Bekerja 10 35.7 35.7 35.7

Pedagang 5 17.9 17.9 53.6

Petani 13 46.4 46.4 100.0

Total 28 100.0 100.0

Page 133: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

110

Aktifitas_fisik_olahraga_dalam_satu_minggu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 Kali 16 57.1 57.1 57.1

2 Kali 7 25.0 25.0 82.1

3 Kali 2 7.1 7.1 89.3

Setiap hari 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Descriptives

Statistic Std. Error

Usia Mean 67.55 .737

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 66.04

Upper Bound 69.06

5% Trimmed Mean 67.63

Median 68.00

Variance 15.756

Std. Deviation 3.969

Minimum 60

Maximum 74

Range 14

Interquartile Range 5

Skewness -.699 .434

Kurtosis -.279 .845

Page 134: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

111

Lampiran 14

Data Khusus

1. hasil pre

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pre_Kadar_Asam_Urat 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pre_Kadar_Asam_Urat Mean 7.76 .103

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.54

Upper Bound 7.97

5% Trimmed Mean 7.71

Median 7.70

Variance .300

Std. Deviation .547

Minimum 7

Maximum 10

Range 3

Interquartile Range 0

Skewness 1.779 .441

Kurtosis 5.089 .858

Page 135: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

112

Lampiran 15

Hasil Uji Statistik

Hasil Wilcoxon

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Pre_Test - Post_Test Negative Ranks 23a 12.00 276.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 5c

Total 28

a. Pre_Test < Post_Test

b. Pre_Test > Post_Test

c. Pre_Test = Post_Test

Test Statisticsb

Pre_Test -

Post_Test

Z -4.796a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 136: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

113

Lampiran 16

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 Pengajuan

judul atau

masalah,

proses

bimbingan,

proposal

penelitian

2 Ujian

proposal

penelitian

3 Perbaikan

ujian

proposal

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Proses

bimbingan

skripsi

6 Ujian

skripsi

Page 137: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

114

Lampiran 17

Page 138: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

115

Lampiran 18

Page 139: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

116

Page 140: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

117

Page 141: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

118

Page 142: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

119

Page 143: SKRIPSI PENGARUH SENAM ERGONOMIK BERBASIS SPIRITUAL ...repository.stikes-bhm.ac.id/263/1/43.pdf · Judul : Pengaruh senam ergonomik berbasis spiritual terhadap perubahan kadar asam

120