54
PENGARUH OPINI AUDIT, TINGKAT KETERGANTUNGAN PEMERINTAH DAERAH DAN UKURAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP AUDIT DELAY (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

(SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

PENGARUH OPINI AUDIT, TINGKAT KETERGANTUNGAN PEMERINTAH

DAERAH DAN UKURAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

AUDIT DELAY

(SKRIPSI)

Oleh

MERYZA PURNAMA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

ABSTRAK

PENGARUH OPINI AUDIT, TINGKAT KETERGANTUNGAN

PEMERINTAH DAERAH DAN UKURAN PEMERINTAH

DAERAH TERHADAP AUDIT DELAY

Oleh

MERYZA PURNAMA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari opini audit,

tingkat ketergantungan pemerintah daerah, dan ukuran pemerintah daerah terhadap

audit delaypada kabupaten/kota di Indonesia.

Peneliti menggunakan metode purposive samplingpada penelitian ini. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan kabupaten/kota yang terdapat di Indonesia

untuk tahun 2013 sampai dengan 2016. Sampel yang diperoleh adalah sebanyak 1664

kabupaten/kota di Indonesia. Hipotesis dalam penelitian ini diuji meggunakan metode

regresi logistik (logistic regression) untuk menguji bagaimana pengaruh variabel

opini audit, tingkat ketergantungan pemerintah daerah, dan ukuran pemerintah daerah

terhadap audit delay.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel opini audit, tingkat ketergantungan

pemerintah daerah, dan ukuran pemerintah daerah berpengaruh negatif signifikan

terhadap audit delay.

Kata Kunci : Audit Delay, Opini Audit, Tingkat Ketergantungan Pemerintah

Daerah dan Ukuran Pemerintah Daerah

Page 3: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

ABSTRACT

THE EFFECT OFAUDIT OPINION, LOCAL GOVERNMENT DEPENDENCE

AND LOCAL GOVERNMENT SIZE ON AUDIT DELAY

By

MERYZA PURNAMA

This study aims to examine whether there is an effect from audit opinion, local

government dependence, and local government size on audit delay in districts/cities

in Indonesia.

The researcher used a purposive sampling method in this study. The population used

in this study is the district/city found in Indonesia for 2013 to 2016. The samples

obtained were as many as 1664 districts/cities in Indonesia. The hypothesis in this

study was tested using the logistic regression method to examine how the effect of

audit opinion variables, local government dependence, and local government size on

audit delay.

The results showed that the audit opinion variable, local government dependence,

and local government size had a significant negative effect on audit delay.

Keywords : Audit Delay, Audit Opinion, Local Government Dependence And

Local Government Size.

Page 4: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

PENGARUH OPINI AUDIT, TINGKAT KETERGANTUNGAN PEMERINTAH

DAERAH DAN UKURAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

AUDIT DELAY

Oleh

MERYZA PURNAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan
Page 6: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan
Page 7: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan
Page 8: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 25 Januari 1995

sebagai putri pertamadari dua bersaudara, buah hati dari

pasangan Bahrizal dan Kartina. Kakak dariSalsabila.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di

TK Sari Teladan pada tahun2001.Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Negeri 1 Beringin

Rayapadatahun 2007, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung pada

tahun2010, dan kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2013.

Padatahun 2013, penulisditerimasebagaimahasiswiJurusan Diploma III

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung melaluijalur non-

SNMPTN.Kemudianpadatanggal7 Juli 2015 sampaidengan 4 September 2015

penulismengikutiPraktekKerjaLapangan (PKL) yang

diselenggarakanolehFakultasdanpenulisditempatkandi PT Astra International Tbk

- Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung, dan lulus padabulanmarettahun 2016.

Penulisterdaftarsebagaimahasiswa S1

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung padabulan September

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 25 Januari 1995

sebagai putri pertamadari dua bersaudara, buah hati dari

pasangan Bahrizal dan Kartina. Kakak dariSalsabila.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di

TK Sari Teladan pada tahun2001.Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Negeri 1 Beringin

Rayapadatahun 2007, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung pada

tahun2010, dan kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2013.

Padatahun 2013, penulisditerimasebagaimahasiswiJurusan Diploma III

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung melaluijalur non-

SNMPTN.Kemudianpadatanggal7 Juli 2015 sampaidengan 4 September 2015

penulismengikutiPraktekKerjaLapangan (PKL) yang

diselenggarakanolehFakultasdanpenulisditempatkandi PT Astra International Tbk

- Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung, dan lulus padabulanmarettahun 2016.

Penulisterdaftarsebagaimahasiswa S1

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung padabulan September

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 25 Januari 1995

sebagai putri pertamadari dua bersaudara, buah hati dari

pasangan Bahrizal dan Kartina. Kakak dariSalsabila.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di

TK Sari Teladan pada tahun2001.Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Negeri 1 Beringin

Rayapadatahun 2007, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung pada

tahun2010, dan kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2013.

Padatahun 2013, penulisditerimasebagaimahasiswiJurusan Diploma III

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung melaluijalur non-

SNMPTN.Kemudianpadatanggal7 Juli 2015 sampaidengan 4 September 2015

penulismengikutiPraktekKerjaLapangan (PKL) yang

diselenggarakanolehFakultasdanpenulisditempatkandi PT Astra International Tbk

- Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung, dan lulus padabulanmarettahun 2016.

Penulisterdaftarsebagaimahasiswa S1

AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung padabulan September

Page 9: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

2016 melaluijalur Alih Program.

SelamadiperkuliahanpenulisterdaftarsebagaianggotaaktifKomunitas@JagoAkunta

nsi Indonesia Chapter Lampung.Padatanggal27 sampaidengan 30 September

2018penulismenghadirimusyawarahnasional ke-6 Komunitas @JagoAkuntansi

Indonesia yang diselenggarakan di Kota PalembangdandilantiksebagaiStaff Prodi

Auditing DirektoratAkademikKomunitas@JagoAkuntansi Indonesia.

Page 10: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin

Pujisyukurkepada Allah SWT atassegalakarunia, berkahdanrahmat yang

begitubesarkepadapenulis.

Kupersembahkanskripsiinikepada :

Keduaorangtuakutercinta, Papa Bahrizaldan Mama Kartina.

Terimakasihkepada Mama dan Papa yang selalumemberikandoa yang

tiadahentiuntukMery, nasihat yang bermanfaat, kekuatandalamsegalakondisi,

danselalumemberikandukunganuntukMery. Semoga Allah SWT

senantiasamemberikanperlindungan di duniamaupundi akhiratuntuk Mama dan

Papa. Amin

Adik-adikku tersayang,Salsabila.

Terimakasihatassegalakeceriaan, candatawa, kasihsayang,

pengertiandandukungannyaselamaini.

Seluruhkeluarga, sahabatdanteman-temanku yang

selalumemberikansemangat, doa, dandukungantiadahenti.

Almamaterkutercinta, Universitas Lampung.

Page 11: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

MOTTO

“Sesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan, makaapabilakamutelah

selesai (darisuatuurusan), kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang

lain, danhanyakepada Allah lahhendaknyakamuberharap.”

(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)

“Barangsiapa yang mengikutijalanuntukmenuntutilmu, maka Allah

akanmempermudahjalannyamenujusurga.”

(HR. Muslim)

“Pengetahuanadalahkekuatan”

(MeryzaPurnama)

Page 12: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

SANWACANA

Alhamdulillah, pujisyukurkehadirat Allah SWT yang

telahmelimpahkanrahmatdanhidayah-Nya

sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsidenganjudul“PengaruhOpini Audit,

Tingkat KetergantunganPemerintah Daerah Dan UkuranPemerintahDaerah

TerhadapAudit Delay”

sebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelarSarjanaEkonomipadaJurusanAkunta

nsiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung.

Dalamkesempataninipenulismengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang

telahmemberikanbimbingan, dukungan, danbantuanselama proses

penyusunandanpenyelesaianskripsiini. Secarakhusus,

penulismengucapkanterimakasihkepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. SatriaBangsawan, S.E., M.Si.

selakuDekanFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si.,Akt.

selakuKetuaJurusanAkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas

Lampung.

Page 13: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

3. IbuYuztityaAsmaranti, S.E., M.Si.,Akt.

selakuSekretarisJurusanAkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas

Lampung.

4. IbuDr. Rindu Rika Gamayuni, S.E.,

M.Si..selakuDosenPembimbingUtamaataskesediaannyamemberikanwaktu,

bimbingan, saran,nasihatdansegalabantuanyang bermanfaatselamaproses

penyelesaianskripsiini. TerimakasihbanyakIbu.

5. IbuYunia Amelia, S.E., M.Sc.,

CA.selakupembimbingduaataskesediaannyamemberikanwaktu,

bimbingan, saran dannasihat yang bermanfaatselama proses

penyelesaianskripsiini.

6. Ibu Dr. RatnaSeptiyanti, S.E., M.Si.,Akt.selakuDosenPengujiUtama yang

telahmemberikan saran-saran yang

membangunmengenaipengetahuanuntukpenyempurnaanskripsiini.

7. BundaDr. AgriantiKomalasari, S.E., M.Si., CA., Akt..,

selakuDosenPembimbingAkademikyang telahmemberikan saran

dannasihatselamapenulismenjadimahasiswa.

8. SeluruhBapak/IbuDosen di FakultasEkonomidanBisnisUniversitas

Lampung yang telahmemberikanilmudanpengetahuannya,

sertapembelajaranselama proses perkuliahanberlangsung.

9. Seluruhkaryawan di FakultasEkonomidanBisnisUniversitas Lampung

yangtidakdapatpenulissebutkansatupersatu.

Terimakasihtelahmemberikanbantuandanpelayananterbaikselamapenulism

enempuhpendidikan diUniversitas Lampung.

Page 14: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

10. Kedua orang tuaku; Papa

BahrizaldanMamakutersayangKartinauntuksegalabentukpengorbanan,

perjuangan, kasihsayang, support,sabardandidikan, sertadoanya. Semoga

kalian sehatselalu.

11. Adikku yang menyebalkan; Salsabila. Terimakasih untuk segala support-

nya danbantuanselamapengolahan data skripsiini.

Semogakamurajinbelajarnyasupaya IPK nyanaik.

12. Sahabatterbaik, Gita Marindra, S.P., AisyaRachmadieny, S.Psi.,

danIntanChairanissaLubis, S.AB.

TerimaKasihsudahmenjadisahabatselamalebihdari 10 tahun. Sahabat yang

selalumendengarkankeluhkesahkusetiaphari,

memberikanmotivasidanpelajaranterbaik,

selalumendukungdalampenyelesaianskripsiini.Akhirnyagw lulus jugagaes!

13. Sahabatterbaikusemasa SMA sampaisekarang,SitiAnnisaSalsabila,

MentariAnggraini, Silvia Anggraeni, Marseliana, MarlinaSimbolon,

Laprilla El. Terimakasihselalunyemangatinaku.Semogaapa yang kitacita-

citakandarimasa SMA secepatnyatercapaiya, amin.Cukupkitaaja yang tau

wkwk.

14. GrupSementaraSendiri, HurinAinindan Linda Lestari aliasMbakAik.

Terimakasihyagaestemanseperjuanganku, hurin yang

selalubikinnafsumakandanmbakaik yang selalumemberikannasehatnya

yang sangatberguna. Berjuangselaluuntukkita.

Semogagrupsementarasendiriinibeneransendirinyahanyasementara. Kita

tidakbolehmendahuluiMbakAikyarin!Aku saying kalian.

Page 15: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

15. Sahabatterbaikkudarizaman DIII Akuntansi A2, Indah Monica yang

akhirnya lulus jugadenganskripsikerennya,

terimakasihyamonatassemuabantuandantebengannyaselamainidarinaik

BRT, motor, hinggamubil. Semogakegabutannyaberkurang. Dan

MelatiKoniChantika, teman yang namanyaselaluberdampingan,

terimakasihyamelatasbantuanselamamasamasaujianwkwk.

Terimakasihjugaatassegalapemberian.

16. Orang-orang dibalikterselesaikannyaskripsiini.TriaSaraswati,

terimakasihyayeksudahmembantuselamainidarizamanawalbimbingan,nem

eninke BPK bantungolah SPSS, bantu belajar, bantu

semuanyapokoknyasampe lulus juga,

buatBudedanPakdejugaterimakasihrumahnyaselaludiberantakinoleh kami.

RuriAnitamaaliasyuye, temanseperjuanganskripsiandariawal,

kerjanyakitadulu di perpusdaripagihinggapetang. Yuye yang

selalungeselinsekaligusngangenin, yang nemenindikampus, belajarbareng,

wisudabarengjugatentunya, terimakasihbanyakyuye!

17. Orang-orang dibalikterselesaikannyaskripsiiniseason 2. ArifKurniadi,

orang pertama yang

memulaimenggarapskripsisehinggamembuatkitasemuaterpacuuntukskripsi

an, terimakasihbanyakya rip selalustaydikampus,

jadiadatemenuntukmenemanibimbingandannunggudosenwkwk. Dimas

Ardyasatetanggakuh,

terimakasihbanyakmassudahmenebengidanmembantudalamsegalaproses

Page 16: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

skripsiandarinyubuhbuatnungguinbuRatna, nyubuhbuatpendadaran,

sampainyubuhbuatKompresertabanyaklagi. HidupTaomingse!

18. SahabatGabutersku, RisayandaaliasIcha. Terimakasihbanyak cha

kamuselalumendengarkanceritasaya, menemanisaya,

membantusayadisaatsayatidakadakerjaan.

Terimakasihsudahmengantarsayasehabissayamengantarkamu cha

disaatmaghribitu.

19. Devia, S.E.,

temanseperjuangandarimasapendadaranhinggamenyusunberkaswisuda.

20. Teman-temanseperjuanganKonversiAkuntansi 2013, Aripuddin, Arifah,

Betik, Devia, Dimas, Dwinta, Dyah, Fesa, Humin, Icha, Monique,

MbakAik, Melati, Riska, Yuye, Iyek, Yogi, danMbakyul.

Terimakasihtimsuksesdisetiapacara, baik seminar hinggakompre. Hidup

HIMAKON!

21. Temanbaruseperjuanganskripsi, TiasParalel, Yuli, MbaSusi danKak Ferry.

22. Teman KKNDesa Sungai Langka, Komala, Viska, Cuwand, Tungki,

WiradanNiki.

23. Seluiruh teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah membantu dan mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atasbantuandandukungannya, penulismengucapkanterimakasih,

semogamendapatbalasandari Allah SWT.

Penulismenyadarimasihbanyakkekurangandalam proses penulisanskripsiini,

makapenulismengharapkanadanyakritikataupun saran yang

Page 17: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

dapatmembantupenulisdalammenyempurnakanskripsiini. Demikianlah,

semogaskripsiinidapatmemberikanmanfaatbagi yang membacanya.

Bandar Lampung,17 Januari 2019

Penulis,

MeryzaPurnama

Page 18: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 8

2.1.1 Teori Kepatuhan ......................................................................... 8

2.1.2 Teori Agensi ............................................................................... 9

2.2 Audit Delay ........................................................................................... 10

2.3 Opini Audit ........................................................................................... 11

2.4 Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah ....................................... 13

2.5 Ukuran Pemerintah Daerah .................................................................. 14

2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 14

2.7 Kerangka Konseptual ........................................................................... 18

2.8 Pengembangan Hipotesis ..................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 23

3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................................ 23

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 23

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 24

3.4 Metode Analisis Data ........................................................................... 26

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 26

3.4.2 Uji Hipotesis ............................................................................... 26

3.4.2.1 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit .............. 27

3.4.2.2 Overall Fit Model .......................................................... 28

3.4.2.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) .............. 28

Page 19: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 29

4.1 Data dan Sampel .................................................................................... 29

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 30

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................... 32

4.3.1 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit ............................ 32

4.3.2 Overall Fit Model ........................................................................ 33

4.3.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ........................... 34

4.3.4 Hasil Uji Regresi Logistik ........................................................... 35

4.4 Pembahasan .......................................................................................... 37

4.4.1 Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay ............................. 37

4.4.2 Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah

Terhadap Audit Delay ................................................................. 38

4.4.3 Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah Terhadap Audit Delay ..... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42

5.1 Simpulan ............................................................................................... 42

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 44

5.3 Saran ..................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... vi

LAMPIRAN ..................................................................................................... vii

Page 20: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 14

4.1 Kriteria Penerimaan Sampel ..................................................................... 29

4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................... 30

4.3 Nilai Statistik Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test ................... 32

4.4 Nilai -2 Log Likehood (Block number = 0) ................................................ 33

4.5 Nilai -2 Log Likehood (Block number = 1) ................................................ 34

4.6 Nilai Nagelkerke R Square ......................................................................... 34

4.7 Hasil Uji Regresi Logistik .......................................................................... 35

Page 21: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Grafik Persentase Audit Delay Tahun 2011-2013 ..................................... 4

2.1 Gambar Kerangka Konseptual .................................................................. 18

4.1 Grafik Persentase Audit Delay di Indonesia Tahun 2013-2016 ................ 38

Page 22: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen

dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Seperti yang

tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang menyatakan bahwa

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Salah satu syarat

agar laporan keuangan dapat dikatakan relevan jika laporan keuangan tersebut

dapat dilaporkan secara tepat waktu (Ziza dan sukirman, 2016).

Berdasarkan pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Kompartemen

Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001) khususnya tentang standar

pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan

lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan,

pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan

bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan

pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan.

Page 23: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

2

Dalam instansi pemerintahan di Indonesia proses audit hanya dapat dilakukan jika

pemerintah daerah telah menyerahkan laporan keuangannya kepada Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK selanjutnya akan mengeluarkan surat tugas

audit kepada auditornya, surat tugas audit berisi lamanya waktu yang diberikan

untuk melakukan pekerjaan lapangan. Hal ini berbeda dengan proses audit yang

terjadi pada sektor swasta di mana auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan

tidak diberikan batas waktu. Berdasarkan pada hal tersebut maka audit delay yang

terjadi pada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia lebih dipengaruhi oleh kapan

audit dimulai. Artinya lamanya audit delay dipengaruhi oleh lamanya pemerintah

daerah dalam menyusun laporan keuangan dan menyerahkan laporannya kepada

BPK (Ziza dan Sukirman, 2016).

Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan

perundang-undangan (Mardiasmo, 2009). Berdasarkan dengan Teori Kepatuhan

dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjelaskan bahwa kepatuhan

berasal dari kata patuh. Patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah

atau aturan dan berdisiplin.

Berdasarkan perspektif normatif maka sudah seharusnya teori kepatuhan ini dapat

diterapkan. Kepatuhan entitas pelaporan dalam menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan merupakan suatu hal yang mutlak

dalam memenuhi kepatuhan terhadap pengungkapan informasi dalam laporan

keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (Rosalin, 2011).

Page 24: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

3

Hal ini berarti pemerintah mempunyai keterikatan untuk patuh pada peraturan

perundangundangan yang secara tegas telah memberikan batasan waktu

penyampaian laporan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Pasal 31

ayat (1) : “Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan

daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD

berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa

Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran

berakhir”.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara,

Pasal 56 ayat (3): “Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan gubernur/bupati/walikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan

paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir”.

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal 17 ayat (1): “Laporan hasil

pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah disampaikan oleh

BPK kepada DPRD selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima

laporan keuangan dari pemerintah daerah”.

Seperti yang telah disebutkan dalam peraturan perundang-undangan diatas

pemerintahan daerah seharusnya menyerahkan laporan keuangan kepada BPK

paling lambat 3 bulan setelah tahun anggran berakhir. Apabila terjadi

keterlambatan penyerahan laporan keuangan, maka akan menyebabkan BPK

terlambat untuk memberikan opini audit. Perbedaan waktu antara tanggal

penyampaian laporan keuangan oleh pemerintah daerah kepada BPK dengan

tanggal penyampaian opini audit oleh BPK disebut sebagai audit delay.

Dengan diberlakukannya undang-undang diatas, ternyata tidak dapat

menyelesaikan permasalahan yang terjadi salah satunya terkait dengan audit delay

di sektor pemerintahan. Terbukti banyaknya keterlambatan penyampaian laporan

keuangan selama 3 periode di provinsi di Indonesia seperti tertera di grafik

dibawah ini:

Page 25: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

4

Sumber : Data yang diolah dari BPK RI

Gambar 1.1 Grafik Persentase Audit Delay di Indonesia Tahun 2011-2013

Berdasarkan informasi dari grafik diatas dapat dijadikan fenomena bahwa masih

ada beberapa provinsi yang mengalami audit delay serta adanya peningkatan audit

delay selama tahun 2011-2013. Hal ini dapat diartikan pula bahwa masih ada

beberapa pemerintah daerah yang tidak patuh terhadap peraturan

perundangundangan yang telah memberikan batasan waktu dalam penyampaian

laporan keuangan.

Penelitian ini replikasi dan kombinasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Rachmawi, dkk. (2016) dan Siregar (2015). Berdasarkan penelitian

Rachmawi,dkk. (2016) menunjukkan bahwa variabel kemandirian daerah, lokasi

daerah, opini audit dan temuan audit pemerintah daerah memiliki pengaruh pada

ketepatan waktu pelaporan keuangan daerah, penelitian ini dilakukan pada

pemerintah daerah baik Provinsi, Kabupaten ataupun Kota tahun anggaran 2013.

Sedangkan, berdasarkan penelitian Siregar (2015) menunjukkan bahwa variabel

Page 26: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

5

ukuran pemerintahan memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay, variabel

nilai APBD memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay dan variabel leverage

memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay. Penelitian ini meggunakan data

sekunder dengan populasi seluruh pemerintah kabupaten dan kota di DIY dan

Jawa Tengah, Indonesia pada tahun 2011 dan 2012.

Karena terdapat perbedaan variabel dan tahun anggaran antara beberapa penelitian

sebelumnya ini yang menjadi acuan penulis untuk meneliti mengenai

permasalahan audit delay dengan lingkup yang lebih luas daripada yang dilakukan

Rachmawi, dkk (2016) dan Sukirman, dkk (2016) yaitu seluruh Kabupaten dan

Kota di Indonesia yang mengalami keterlambatan penyampaian laporan keuangan

pemerintah daerah dengan tahun anggaran 2013 sampai dengan 2016, dengan

mengkombinasi variabel kedua penelitian sebelumnya yaitu; opini audit, tingkat

ketergantungan pemerintah daerah, dan ukuran pemerintah daerah.

Semakin baik opini yang diberikan oleh BPK atas LKPD mencerminkan bahwa

penyajian LKPD semakin baik dan telah sesuai dengan SAP. Audit delay akan

berkurang pada pemerintah daerah yang mendapatkan opini WTP dari BPK atas

LKPD-nya.

Semakin tingginya tingkat ketergantungan daerah dengan dana perimbangan yang

diberikan pemerintah maka pemerintah daerah akan lebih tepat waktu dalam

melaporkan LKPD (Rachmawi dkk, 2016). Pemerintah daerah yang tingkat

ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan pemerintah pusat akan semakin

tunduk untuk mematuhi peraturan pemerintah pusat termasuk peraturan terkait

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Cohen dan Leventis, 2013).

Page 27: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

6

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan pasal 75 ayat (1) disebutkan bahwa SKPD yang secara sengaja

atau lalai dalam menyampaikan laporan akan dikenakan sanksi kepada pemerintah

daerah berupa penundaan pencairan dana bantuan apabila pemerintah daerah

terlambat menyampaikan laporan keuangan kepada Pemerintah Pusat dan

penghentian alokasi dana dan tugas pembantuan untuk tahun anggaran berikutnya.

Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah akan lebih

tepat waktu dan audit delay akan berkurang (Muladi, 2014).

Semakin besar ukuran pemerintah daerah maka audit delay akan semakin rendah

(Sukirman dkk, 2016). Ukuran pemerintah yang lebih besar cenderung memiliki

kontrol internal yang lebih baik dan sumber daya manusia yang lebih terampil

dalam melakukan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan

(Carslaw dan Kaplan, 1991).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan menguji apakah variabel opini, tingkat

ketergantungan dan ukuran pemerintah berpengaruh terhadap audit delay di

pemerintah daerah kabupaten/kota dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari BPK dan DJPK untuk tahun 2013 sampai dengan 2016. Peneliti

memutuskan untuk mengambil judul : “Pengaruh Opini Audit, Tingkat

Ketergantungan Pemerintah Daerah, dan Ukuran Pemerintah Daerah Terhadap

Audit Delay”

Page 28: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin menguji pengaruh opini audit

,tingkat ketergantungan pemerintah daerah, dan ukuran pemerintah daerah

terhadap audit delay. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah opini audit berpengaruh terhadap audit delay?

2. Apakah tingkat ketergantungan pemerintah daerah berpengaruh terhadap

audit delay?

3. Apakah ukuran pemerintah daerah berpengaruh terhadap audit delay?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti secara empiris

pada Kabupaten/Kota seluruh Indonesia mengenai rumusan masalah yang ada

serta dapat menjawab pertanyaan pada rumusan masalah tersebut. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Akademis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay pada pemerintah daerah dan juga dapat sebagai

bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Bagi Praktisi

Penilitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada

pemerintah daerah dalam hal audit delay, agar pemerintah daerah dapat

menyajikan informasi laporan keuangan tepat waktu sehingga dapat

meningkatkan perkembangan pemerintahan daerah yang lebih baik lagi.

Page 29: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Kepatuhan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjelaskan bahwa kepatuhan

berasal dari kata patuh. Patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah

atau aturan dan berdisiplin.

Berdasarkan perspektif normatif maka sudah seharusnya teori kepatuhan ini dapat

diterapkan di bidang akuntansi. Kepatuhan entitas pelaporan dalam

menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan merupakan

suatu hal yang mutlak dalam memenuhi kepatuhan terhadap pengungkapan

informasi dalam laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi

pemerintahan (Rosalin, 2011).

Komitmen normatif melalui moralitas personal (normative commitment through

morality) berarti memenuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai suatu

keharusan, sedangkan komitmen normatif melalui legitimasi (normative-

commitment through legitimaty) berarti mematuhi peraturan karena otoritas

Page 30: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

9

penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku (Rachmawi dkk,

2016).

Hal ini berarti pemerintah mempunyai keterikatan untuk patuh pada peraturan

perundangundangan nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-

undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Undang-

undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara.

2.1.2 Teori Keagenan

Halim dan Abdullah (2010) menjelaskan bahwa hubungan keagenan terdapat dua

pihak yang melakukan kesepakatan atau kontrak, yakni yang memberikan

kewenangan atau kekuasaan disebut prinsipal dan yang menerima kewenangan

disebut agen. Hubungan keagenan dalam pemerintahan dapat ditunjukkan melalui

hubungan rakyat sebagai prinsipal dengan pemerintah sebagai agen. Hubungan

yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan oleh rakyat yang

menggunakan pemerintah untuk menyediakan jasa yang menjadi kepentingan

rakyat.

Menurut Siregar (2015) teori keagenan tidak hanya berkaitan dengan hubungan

pemegang saham dan manajemen. Teori keagenan juga tidak hanya relevan dalam

organisasi komersial. Hubungan yang dijelaskan dalam teori keagenan dapat

terjadi pada berbagai organisasi termasuk dalam organisasi pemerintahan. Asumsi

tentang sifat manusia, hubungan antar-anggota organisasi dan asimetri informasi

juga relevan dalam teori keagenan pada organisasi pemerintahan. Dalam

organisasi pemerintahan, publik adalah prinsipal. Dalam hal ini publik diwakili

Page 31: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

10

oleh dewan yang mewakili rakyat, sedangkan pengelola atau manajemen adalah

pemerintahan atau eksekutif.

Pengaruh teori keagenan dipemerintahan yaitu ketika pemerintah daerah dituntut

oleh masyarakat untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang tepat waktu

dan melakukan transpransi laporan keuangan agar terhidar dari pertentangan

masyarakat untuk lebih mempercayakan hasil kinerja yang telah diberikan agen

dalam melaporkan transparasi pelaporan keuangan untuk pihak principal agar

tercipta nya akuntabilitas publik.

Menurut Mardiasmo (2009) akuntabilitas publik itu sendiri menjelaskan bahwa

kewajiban agen untuk memberikan pertanggung jawaban, menyajikan,

melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya kepada prinsipal yang memiliki hak untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut. Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas

publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja

finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan

tersebut.

2.2 Audit Delay

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991), audit delay didefinisikan sebagai periode

antara akhir tahun buku perusahaan dengan tanggal laporan audit diterbitkan.

Sejalan dengan Carslaw dan Kaplan, Payne dan Jensen (2002) menyebutkan audit

delay sebagai waktu antara akhir tahun buku pemerintah daerah dengan

penyelesaian laporan audit keuangan. Audit delay dapat dipengaruhi oleh dua hal

Page 32: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

11

yaitu kapan dimulai dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan

audit tersebut (Carslaw dan Kaplan, 1991).

Permendagri No. 13 Tahun 2006 dan UU No. 15 Tahun 2004 telah memisahkan

dengan tegas antara jangka waktu penyampaian laporan keuangan dari Pemerintah

Daerah kepada BPK dan jangka waktu pemeriksaan oleh BPK. Jangka waktu

tersebut telah ditetapkan bahwa jangka waktu dalam penyampaian laporan

keuangan dari Pemerintah Daerah kepada BPK adalah 3 bulan setelah tahun

anggaran berakhir dan jangka waktu pemeriksaan LKPD oleh BPK adalah 2 bulan

sejak LKPD tersebut diterima.

Dalam instansi pemerintahan di Indonesia proses audit hanya dapat dilakukan jika

pemerintah daerah telah menyerahkan laporan keuangannya kepada Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK selanjutnya akan mengeluarkan surat tugas

audit kepada auditornya, surat tugas audit berisi lamanya waktu yang diberikan

untuk melakukan pekerjaan lapangan. Hal ini berbeda dengan proses audit yang

terjadi pada sektor swasta di mana auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan

tidak diberikan batas waktu. Berdasarkan pada hal tersebut maka audit delay yang

terjadi pada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia lebih dipengaruhi oleh kapan

audit dimulai. Artinya lamanya audit delay dipengaruhi oleh lamanya pemerintah

daerah dalam menyusun laporan keuangan dan menyerahkan laporannya kepada

BPK (Ziza dan Sukirman, 2016).

2.3 Opini Audit

Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, opini audit adalah

Page 33: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

12

pernyataan profesional pemeriksa atas tingkat kewajaran informasi keuangan

yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Tingkat kewajaran

tersebut didasarkan pada kriteria: kesesuaian dengan standar akuntansi

pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan dan efektivitas system pengendalian

intern.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011) terdapat 5 (lima) jenis opini

yang diberikan oleh pemeriksa dalam pemeriksaan keuangan, yakni:

1. Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) pendapat yang

diberikan ketika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan

standar auditing yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, seperti yang

terdapat dalam standar profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan

bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang cukup untuk mendukung

opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan material atas

penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, maka auditor dapat memberikan

pendapat wajar tanpa pengecualian.

2. Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan

dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory

language), pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang

mengharuskan auditor menambahkan paragraph penjelasan (atau bahasa

penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat

wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.

3. Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), menyatakan bahwa

laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

Page 34: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

13

posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan

SAK/ETAP/IFRS, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang

dikecualikan (ketiadaan bukti kompeten yang cukup).

4. Opini tidak wajar (adversed opinion), pendapat ini menyatakan bahwa

laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil

usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.

Pendapat ini dinyatakan bila, menurut pertimbangan auditor, laporan

keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan

SAK/ETAP/IFRS.

5. Pernyataan tidak memberikan opini (disclaimer of opinion), pendapat ini

diberikan bila auditor tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu

pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan

SAK/ETAP/IFRS dan dalam dasar auditnya terdapat penyimpangan yang

material dari SAK/ETAP/IFRS serta dapat disebabkan oleh pembatasan ruang

lingkup audit

2.4 Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah

Dalam rangka pemerataan pembangunan nasional, pemerintah pusat memberikan

bantuan kepada pemerintah daerah setiap tahun berupa Dana Alokasi Umum

(DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Penggunaan DAU dan DAK oleh

Pemerintah daerah telah diatur oleh pemerintah pusat. Menurut Cohen dan

Leventis (2013) pemerintah daerah yang tingkat ketergantungan yang tinggi

terhadap bantuan pemerintah pusat akan semakin tunduk untuk mematuhi

peraturan pemerintah pusat termasuk peraturan terkait ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Page 35: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

14

2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pasal 75 ayat (1) disebutkan

bahwa SKPD yang secara sengaja atau lalai dalam menyampaikan laporan akan

dikenakan sanksi kepada pemerintah daerah berupa penundaan pencairan dana

bantuan apabila pemerintah daerah terlambat menyampaikan laporan keuangan

kepada Pemerintah Pusat dan penghentian alokasi dana dan tugas pembantuan

untuk tahun anggaran berikutnya. Dengan demikian, penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah akan lebih tepat waktu dan audit delay akan

berkurang (Muladi, 2014).

2.5 Ukuran Pemerintah Daerah

Ukuran organisasi menunjukkan seberapa besar suatu organisasi tersebut,

organisasi besar lebih cenderung memiliki banyak aturan dan ketentuan dari pada

organisasi kecil (Suhardjanto dan Yulianingtyas, 2011). Ukuran pemerintah

merupakan gambaran besar kecilnya pemerintah daerah yang ditentukan

berdasarkan jumlah aset yang dimiliki (Ilna, 2015). Ukuran pemerintah yang lebih

besar cenderung memiliki kontrol internal yang lebih baik dan sumber daya

manusia yang lebih terampil dalam melakukan pengelolaan keuangan dan

penyusunan laporan keuangan (Carslaw dan Kaplan, 1991).

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil

1. Rachmawi,

Rini, Fitri.

(2016)

Faktor - Faktor

YangMempengaruhi

Ketepatan Waktu

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah Daerah

1. Ketepatan

waktu

2. Kemandirian

Daerah

3. Lokasi

Pemerintah

Berdasarkan hasil

uji regresi

logistik (logistic

regression)

menunjukkan

bahwa

Page 36: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

15

Di Indonesia. Daerah

4. Keterpilihan

kembali kepala

daerah

5. Posisi

keuangan

daerah

6. Performa

keuangan

daerah

7. Temuan

auditor

8. Opini audit

kemandirian

daerah, lokasi

pemerintah

daerah, opini

audit dan temuan

audit pemerintah

daerah

berpengaruh

terhadap

ketepatan waktu

pelaporan

keuangan daerah

di Indonesia.

Sedangkan,faktor

lainnya tidak

berpengaruh pada

ketepatan waktu

pelaporan

keuangan daerah

di Indonesia.

2. Siregar,

(2015).

Pengaruh

Karakteristik

Pemerintahan

terhadap Audit

Delay Laporan

Keuangan

Pemerintah Daerah.

1. Ukuran

Pemerintah

2. Nilai APBD

3. Leverage

4. Audit Delay

Ukuran

pemerintahan dan

tingkat leverage

berpengaruh

negatif terhadap

audit delay

laporan keuangan.

Nilai APBD tidak

signifikan

mempengaruhi

audit delay

laporan keuangan.

3. Hardini,

Sukirman.

(2016).

Analisis Determinan

Audit Delay Pada

Pemerintah

Kabupaten/Kota Di

Indonesia.

1. Akuntabilitas

kinerja

2. Ukuran daerah

3. Opini audit

4. Audit delay

Hasil penelitian

membuktikan

bahwa

Akuntabilitas

kinerja tidak

berpengaruh

terhadap audit

delay, sedangkan

ukuran daerah

dan opini auditor

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap audit

delay pada

pemerintah

kabupaten/kota di

Indonesia. Secara

Page 37: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

16

simultan variabel

independen

berpengaruh

signifikan

terhadap variabel

dependen.

4. Kartiko,

Fitriany,

Siregar.

(2015)

Pengaruh Opini

Audit, Kualitas

Auditor, Dan Sistem

Informasi Akuntansi

Terhadap

Keterlambatan

Penerbitan Laporan

Hasil Pemeriksaan

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah.

1. Opini Audit

2. Kualitas

Auditor

3. Sistem

Informasi

Akuntansi

4. Keterlambatan

Penerbitan

LHP LKPD

Opini audit

WTPakan

menekan waktu

keterlambatan

penerbitan laporan

hasil pemeriksaan

atas laporan

keuangan Pemda

(LHP LKPD) oleh

BPK. Kualitas

auditor

berdasarkan

jenjang strata 2 di

bidang akuntansi

dan sertifikasi

audit yang

diperoleh oleh

manajer audit

turut

mempersingkat

waktu

keterlambatan

penerbitan LHP

LKPD.

Selanjutnya,

pemanfaatan

sistem informasi

akuntansi melalui

teknologi

informasi yang

terintegrasi

mampu

mempercepat

keterlambatan

waktu penerbitan

LHP LKPD.

Ketersediaan data

transaksi

akuntansi yang

dapat diperoleh

dengan cepat dan

lebih akurat dalam

data yang

terintegrasi

Page 38: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

17

meningkatkan

kinerja

pemrosesan

informasi

akuntansi dan

audit.

5. Cohen dan

Laventis

(2013).

Effects of

Municipal,

Auditing and

Political Factors on

Audit Delay.

1. Pengalaman

pemerintah

dalam

akuntansi

akrual

2. Tingkat

ketergantungan

pemerintah

daerah

3. Lokasi wilayah

4. Posisi yang

kuat

5. Terpilihnya

kembali

walikota yang

lama

6. Akuntan

eksternal dan

akuntan internal

7. Jumlah temuan

audit

8. Tipe auditor

Kepala

pemerintah

daerah yang telah

berpengalaman

memimpin suatu

daerah selama

lebih dari empat

tahun, maka dia

akan cukup akrab

dengan standar

dan prosedur

akuntansi serta

langkah-langkah

persiapan yang

diperlukan untuk

memfasilitasi

prosedur audit.

Pemerintah

daerah dengan

tingkat

ketergantungan

yang tinggi

terhadap

bantuan

pemerintah pusat

akan semakin

tunduk untuk

mematuhi

peraturan

pemerintah pusat

termasuk untuk

melaporkan

keuangan daerah

secara tepat

waku.

6. Karlina,

Lindrianasari,

Gamayuni.

(2018)

Determinant

Analysis of Audit

Report Lag in

Regional

Governments in

Indonesia

1. Ukuran

Pemerintah

Daerah

2. Usia

Pemerintah

Daerah

3. Kepala Daerah

Ukuran

pemerintah

daerah, Kepala

Daerah,

pendapat, dan

DAK tidak

mempengaruhi

Page 39: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

18

4. Temuan Audit.

5. Opini Audit

6. DAK

audit report lag.

Usia pemerintah

daerah

mempengaruhi

audit report lag.

Temuan Audit

mempengaruhi

audit report lag

Sumber : Rachmawi (2016), Siregar (2015), Sukriman (2016), Kartiko (2015),

Laventis (2013), Karlina (2018)

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay

Opini Audit merupakan pendapat yang dikeluarkan oleh auditor atas hasil atau

laporan keuangan tahunan pada akhir tahun, pendapat ini dapat menjadi sebuah

penilaian akan kesuksesan suatu kinerja baik keuangan/non-keuangan

pemerintahan daerah. Terdapat 4 macam opini audit yang dikeluarkan oleh BPK

yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP),

Tidak Wajar dan Tidak Memberikan Pendapat. Opini wajar dengan pengecualian

(WDP), tidak wajar ataupun tidak mengemukakan pendapat dapat dianggap sebuah

catatan buruk kinerja keuangan pemerintah daerah yang bersangkutan.

Opini Audit (X1)

Tingkat Ketergantungan Daerah (X2)

Ukuran Pemerintah Daerah (X3)

Audit Delay (Y)

Page 40: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

19

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Wajar Tanpa Pengecualian Dengan

Paragraf Penjelasan (WTP DPP) merupakan opini yang paling baik dikarenakan

hasil pemeriksaan menunjukan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan

laporan keuangan sesuai dengan standar laporan keuangan dan tidak ditemukannya

kesalahan atau penyimpangan. Hal ini didukung oleh McLelland & Giroux (2000)

yang menyatakan bahwa opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) merupakan

sebuah pertanda buruk bagi pengguna laporan keuangan, oleh karena itu proses

pemeriksaan laporan keuangan pemerintahan akan berlangsung lebih lama guna

memastikan tidak ada kekeliruan pada laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sukirman, dkk (2016) menyatakan bahwa Opini

Auditor secara parsial berpengaruh negatif terhadap Audit Delay pada Pemerintah

Kabupaten/Kota di Indonesia. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Payne dan

Jensen (2000) yang menyatakan bahwa semakin buruk opini yang didapatkan

maka semakin lama kemungkinan terjadinya audit delay. Penelitian dilakukan oleh

Rachmawi, dkk. (2016) yang menunjukan bahwa ketika suatu pemerintahan

mendapatkan opini WTP maka pemerintahan daerah tersebut akan berusaha untuk

mempertahankan kinerjanya dengan tetap tepat waktu. Berdasarkan teori

kepatuhan dan teori keagenan, apabila suatu pemerintah daerah telah patuh dengan

segala peaturan perundang undangan yang ada, maka audit delay tidak akan terjadi

dan opini audit pun akan mengarah ke opini yang baik, ini membuktikan bahwa

kinerja yang dilakukan pemerintah sebagai agen telah terlaksanakan dengan baik

sehingga masyarakat sebagai principal lebih mempercayai kinerja pemerintah

tersebut . Dengan asumsi tersebut, maka diajukan hipotesis:

Page 41: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

20

H1 : Opini Audit WTP dan WTP DPP berpengaruh negatif terhadap audit

delay

2. Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah Terhadap Audit Delay

Berdasarkan penelitian Cohen dan Leventis (2013) ketergantungan pemerintah

daerah terhadap bantuan pemerintah pusat berhubungan negatif terhadap audit

delay. Semakin tinggi tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap bantuan

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah semakin tunduk untuk mematuhi peraturan

Pemerintah Pusat. Sebagai akibatnya, penyusunan laporan keuangan pemerintah

daerah akan lebih tepat waktu dan akan mengurangi audit delay. Didukung dengan

penelitian Karlina, dkk (2018) yaitu DAK berpengaruh negatif terhadap Audit

Report Lag, terkait dengan penelitian Cohen dan Leventis (2013) ada kesamaan

nilai antara bantuan pemerintah dan DAK yang keduanya dukungan dari

pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang digunakan untuk pendanaan

operasional dan investasi di daerah. Hasil penelitian Rachmawi dkk (2016)

menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pemda berpengaruh terhadap audit

delay.

Berdasarkan teori kepatuhan dan teori keagenan, hal ini berarti pemerintah sebagai

agen mempunyai keterikatan untuk patuh pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun

2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pasal 75 ayat (1) disebutkan

bahwa SKPD yang secara sengaja atau lalai dalam menyampaikan laporan akan

dikenakan sanksi kepada pemerintah daerah berupa penundaan pencairan dana

bantuan apabila pemerintah daerah terlambat menyampaikan laporan keuangan

kepada Pemerintah Pusat dan penghentian alokasi dana dan tugas pembantuan

Page 42: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

21

untuk tahun anggaran berikutnya. Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan

pemerintah daerah akan lebih tepat waktu dan audit delay akan berkurang, yang

berarti bahwa kinerja yang dilakukan pemerintah sebagai agen telah terlaksanakan

dengan baik sehingga masyarakat sebagai principal lebih mempercayai kinerja

pemerintah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan

hipotesis sebagai berikut :

H2: Tingkat ketergantungan pemerintah daerah berpengaruh negatif

terhadap audit delay.

3. Ukuran Pemerintah Daerah Terhadap Audit Delay

Ukuran pemerintah yang lebih besar cenderung memiliki kontrol internal yang

lebih baik dan sumber daya manusia yang lebih terampil dalam melakukan

pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan (Carslaw dan Kaplan,

1991). Perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil, karena

terdapat pengawasan dari investor dan menyangkut pada value perusahaan di

kemudian. Dalam konteks organisasi pemerintah, pemerintah kabupaten/kota

besar yang cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar memungkinkan

pemerintahan untuk menerapkan tertib administrasi dan pengelolaan keuangan

daerah juga terdapat tekanan olitis yang dialami oleh birokrasi pemerintah local

tersebut untuk lebih transparan dan tepat waktu dalam pengelolaan dan pelaporan

keuangan (Siregar, 2015).

Berdasarkan penelitian Siregar (2015), ukuran pemerintah daerah memiliki

hubungan negatif terhadap audit delay. Hal tersebut didukung oleh penelitian

Courtis (1976), penelitian Gilling (1977), penelitian Davies dan Whittered (1980)

Page 43: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

22

dalam Imam (2001) yang menunjukkan bahwa audit delay memiliki hubungan

negatif dengan ukuran pemerintahan. Sehubungan dengan teori kepatuhan,

pemerintahan yang memiliki aset yang lebih besar biasanya lebih patuh dalam

melaporkan laporan keuangannya serta lebih cepat dibandingkan dengan

pemerintahan yang memiliki asset yang lebih kecil, dikarenakan pemerintahan

yang lebih besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf

akuntansi, dan sistem informasi yang lebih canggih, sedangkan pemerintahan

yang lebih kecil lebih kurang mematuhi peraturan perundang undangan

dikarenakan masih minimnya SDM dan system informasi yang canggih. Artinya,

bahwa semakin besar asset pemerintahan maka kemungkinan akan terjadinya

audit delay semakin kecil. Dengan asumsi tersebut, maka diajukan hipotesis:

H3 : Ukuran pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Page 44: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

yang digunakan oleh peneliti berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah serta

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pemerintah daerah/kota yang ada di Indonesia tahun 2013 - 2016. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah yang memenuhi kriteria

purposive sampling untuk kebutuhan data penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah se-Indonesia. Sampel

dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan

sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria yang dibuat peneliti. Kriteria atas

sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Menyajikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

daerah secara lengkap sesuai dengan variabel yang dibutuhkan pada tahun

2013 sampai dengan 2016

Page 45: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

24

3.3 Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay, berdasarkan instansi

pemerintahan di Indonesia proses audit hanya dapat dilakukan jika pemerintah

daerah telah menyerahkan laporan keuangannya kepada Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). BPK selanjutnya akan mengeluarkan surat tugas audit kepada

auditornya, surat tugas audit berisi lamanya waktu yang diberikan untuk

melakukan pekerjaan lapangan. Hal ini berbeda dengan proses audit yang terjadi

pada sektor swasta di mana auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan tidak

diberikan batas waktu. Berdasarkan pada hal tersebut maka audit delay yang

terjadi pada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia lebih dipengaruhi oleh kapan

audit dimulai. Artinya lamanya audit delay dipengaruhi oleh lamanya pemerintah

daerah dalam menyusun laporan keuangan dan menyerahkan laporannya kepada

BPK (Ziza dan Sukirman, 2016). Dalam penelitian ini audit delay dilihat

berdasarkan ketepatan waktu penyampaian LKPD ke BPK. Dengan kata lain

apabila suatu pemerintah daerah menyelesaikan LKPD dengan tepat waktu maka

audit delay tidak akan terjadi. Dalam penelitian ini variabel audit delay

merupakan variabel dummy yang diukur dengan nilai 1 untuk pemerintah daerah

kabupaten/kota yang mengalami audit delay dan nilai 0 untuk yang tidak

mengalami audit delay.

Page 46: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

25

2. Variabel Independen

a. Opini Audit

Merujuk pada penelitian yang dilakukan Rachmawi dkk, (2016) opini audit diukur

menggunakan skala dummy dengan angka 1 mewakili entitas yang menerima

WTP atau WTP-DPP dan angka 0 jika entitas \menerima opini selain WTP atau

WTP-DPP.

b. Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah

Tingkat ketergantungan pemerintah daerah dapat dinyatakan dengan rasio jumlah

realisasi pendapatan transfer dari pemerintah pusat yang diterima oleh pemerintah

daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah yang tercantum dalam Laporan

Realisasi Anggaran pemerintah daerah pada tahun bersangkutan.

c. Ukuran Pemerintah Daerah

Ukuran pemerintah daerah merupakan kondisi dimana pemerintahan daerah

dilihat seberapa besar aset yang dimiliki. Karena aset dapat menunjukkan sumber

daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki pemerintah sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan

dapat diperoleh. Maka untuk mengukur ukuran pemerintah daerah pada penelitian

ini menggunakan rumus sebagai berikut :

Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat ( DAU + DAK )

Total Pendapatan Daerah

Ukuran Pemerintah = Log Total Aset

Page 47: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

26

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif menunjukkan nilai maksimum, minimum, mean dan

standar deviasi dari setiap variabel independen dan dependen yang dijabarkan

dalam bentuk statistik (Ghozali, 2013). Analisis deskriptif digunakan untuk

mengetahui gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yaitu audit delay,

opini audit, tingkat ketergantungan pemerintah daerah dan ukuran pemerintah

daerah.

3.4.2 Uji Hipotesis

Guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan memiliki pengaruh atau tidak,

pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan regresi

logistik (logistic regression) karena menurut Ghozali (2013) metode ini cocok

digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal

(nominal atau non metrik). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu audit delay dengan dikategorikan menjadi pemerintah yang tidak

mengalami audit delay dan pemerintah daerah yang mengalami audit delay.

Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel ukuran

pemerintah daerah, opini audit dan leverage mempengaruhi audit delay. Dalam

hal ini dapat dianalisis dengan Logistic Regression karena tidak perlu uji asumsi

klasik (normalitas, multikolinearitas, auotokorelasi, heteroskedastisitas) data pada

variabel bebasnya (Ghozali, 2013).

Page 48: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

27

Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ε

Keterangan :

Y = Audit delay

β0 = Konstanta

β1..β3 = Koefisien regresi

X1 = Opini Audit

X2 = Tingkat Ketergantungan Pemerintah Daerah

X3 = Ukuran Pemerintah Daerah

ε = Residual (standar error)

3.4.2.1 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa

data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model

dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and

Lemeshow Goodness of fit test statistics sama dengan atau kurang dari 0.05, maka

hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan

nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak

dapat memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2013).

Page 49: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

28

3.4.2.2 Overall Fit Model

Untuk menilai keseluruhan model (overall model fit) dengan menggunaan Log

likehood value yaitu dengan membandingkan antara -2 Log Likehood pada saat

model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likehood (block number

= 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel bebas (block

number = 1). Apabila nilai -2 Log Likehood (block number = 0) > nilai -2 Log

Likehood (block number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model

regresi yang baik. Penurunan -2 Log Likehood menunjukkan model semakin baik

(Ghozali, 2013).

3.4.2.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi

variabel dependen. Koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen sangat terbatas (Ghozali, 2013).

Page 50: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uji regresi logistik yang dilakukan oleh penulis maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Hasil pengujian terhadap variabel opini audit menyatakan bahwa variabel

opini audit WTP dan WTP DPP berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Berdasarkan teori kepatuhan dan teori keagenan, daerah yang mendapatkan

opini WTP atau WTP-DPP mencerminkan bahwa daerah tersebut telah patuh

dengan segala peraturan yang ada termasuk patuh dalam menyusun laporan

keuangan secara tepat waktu sesuai dengan standar yang berlaku sehingga

audit delay tidak akan terjadi, dibandingkan dengan daerah yang

mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW),

dan Tidak Memberikan Pendapat (TMP) sehingga masyarakat sebagai

principal tetap dapat percaya terhadap hasil kinerja yang diberikan oleh

pemerintah sebagai agen.

2. Hasil pengujian terhadap menyatakan bahwa variabel tingkat ketergantungan

pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hal ini

dikarenakan pemerintah daerah yang sangat bergantung pada pemerintah

Page 51: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

43

pusat maka akan semakin tunduk pada peraturan yang berlaku, misalnya pada

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008. Berdasarkan teori kepatuhan dan

teori keagenan, hal ini berarti pemerintah mempunyai keterikatan untuk patuh

pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan pasal 75 ayat (1) disebutkan bahwa SKPD yang secara sengaja

atau lalai dalam menyampaikan laporan akan dikenakan sanksi kepada

pemerintah daerah berupa penundaan pencairan dana bantuan apabila

pemerintah daerah terlambat menyampaikan laporan keuangan kepada

Pemerintah Pusat dan penghentian alokasi dana dan tugas pembantuan untuk

tahun anggaran berikutnya. Dengan demikian, pemerintah daerah akan patuh

dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah yang tepat waktu dan

audit delay tidak terjadi sehingga masyarakat sebagai principal tetap dapat

percaya terhadap hasil kinerja yang diberikan oleh pemerintah sebagai agen.

3. Hasil pengujian terhadap variabel ukuran pemerintah menunjukan bahwa

ukuran pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap audit delay. .

Berdasarkan dengan teori kepatuhan dan teori agensi, pemerintah yang

ukurannya besar biasanya memiliki aset yang besar serta memiliki lebih

banyak sumber informasi, sumber daya manusia yang terampil, serta sistem

informasi yang lebih canggih sehingga lebih patuh terhadap pelaporan

keuangan yang tepat waktu sehingga audit delay tidak terjadi sehingga

masyarakat sebagai principal tetap dapat percaya terhadap hasil kinerja yang

diberikan oleh pemerintah sebagai agen.

Page 52: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

44

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan data tahun 2013

sampai dengan tahun 2016, tingkat audit delay di Indonesia sudah mengalami

penurunan yang baik disetiap tahunnya. Dengan penurunan audit delay disetiap

tahunnya berarti pemerintah daerah di Indonesia sudah lebih mematuhi

kewajibannya dalam melaporkan laporan keuangan pemerintah daerah yang tepat

waktu.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1 Penelitian ini menggunakan sumber data yang terbatas.

2 Penelitian ini tidak menyajikan secara lengkap seluruh pemerintah

kabupaten/kota di Indonesia karena penelitian ini didasarkan pada sumber

data skuender yang dipublikasikan dan terdapat beberapa pemerintah daerah

yang variabelnya tidak terpublikasikan sehingga tidak dimasukan ke data

penelitian oleh penulis

3 Penelitian ini hanya menguji tiga variabel, yaitu; opini audit, tingkat

ketergantungan pemerintah daerah dan ukuran pemerintah daerah.

4 Penelitian ini tidak dapat menemukan faktor lain yang menyebabkan

penurunan signifikan tingkat audit delay disetiap tahunnya.

5.3 Saran

1 Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menyajikan secara lengkap

pemerintah daerah yang ada di Indonesia

2 Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel lain

yang dapat mempengaruhi terjadinya audit delay.

Page 53: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

DAFTAR PUSTAKA

Afify, H. A. E. 2009. Determinants of Audit Report Lag: Does Implementing

Corporate Governance Have Any Impact? Empirical Evidence from

Egypt. Journal of Applied Accounting Research. 10(1): 56-86.

Carlsaw, C.A.P.N, dan S.E. Kaplan. 1991. An Examination of Audit Delay:

Further Evidence from New Zealand. Accounting and Business

Research,Volume 22 (85).

Cohen, Sandra. dan Laventis, Sergio. 2013. Effects of Municipal, Auditing and

Political Factors on Audit Delay. Accounting Forum Volume 37. Elsevier.

Eisenhardt, M. Kathleen. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The

Academy of Management Review. Vol 14, No 1. ( 1 Jan, 1989), PP 57-74.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ilna, Nabila. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Pemerintah Daerah Se-Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Imam, Shahed. 2001. Association of Audit Delay and Audit Firms International

Links: Evidence from Bangladesh. Managerial Auditing Journal,

Volume16.

Halim, A. 2011. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Yogyakarta.

Halim, A. dan Abdullah, S. 2010. Hubungan dan Masalah Keagenan di

Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 2 No. 1.

Hardini, Ziza Gita & Sukirman. 2016. Analisis Determinan Audit Delay Pada

Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Accounting Analysis Journal,

Volume 5 (1).

Page 54: (SKRIPSI) Oleh MERYZA PURNAMAdigilib.unila.ac.id/55473/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Salah satu ciri khusus Akuntansi Sektor Publik adalah patuh terhadap peraturan perundang-undangan

Karlina, Lindrianasari, dan Gamayuni, 2018. Determinant Analysis of Audit

Report Lag in Regional Governments in Indonesia. International Journal

of Scientific & Technology Research Volume 1 (1).

Kartiko, W.S., Fitriany., dan Siregar, N.P.V.S. 2015. Pengaruh Opini Audit,

Kualitas Auditor, dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keterlambatan

Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keungan Pemerintah

Daerah.Simposium Nasional Akuntansi XVIII Universitas Sumatera Utara.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. (2011). Akuntansi Intermediate, Edisi Kedua

Belas, Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Muladi, Aris. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit delay Pada

Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Skripsi. Universitas

Diponegoro.

Rachmawi, S., Rini, Fitri, Y. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia.

Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi, Volume 9 (1).

Rosalin, Faristina. 2011 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan

Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. Semarang:

Skripsi Fakultas Ekonomi Diponegoro.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara. DPR RI. Jakarta.

________________. 2004. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2004 Tentang

Perbendendaharan Negara. DPR RI. Jakarta.

________________. 2004. Undang-Undang RI No. 15 Tahun 2004 Tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. DPR

RI. Jakarta.

________________. 2006. Undang-Undang RI No. 15 Tahun 2006 Tentang

Badan Pemeriksa Keuangan. DPR RI. Jakarta.

________________. 2008. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2008 Tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Jakarta.

________________. 2010. Peraturan Pemerintah RI No. 71 Tahun 2010 Tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta.

www.bpk.go.id

www.djpk.kemenkeu.go.id