Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU
TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV
SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI
MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
ARI MASLAHAH
NIM : 114-12-013
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN
DIPUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ari Maslahah
NIM : 114 12 013
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti Menyatakan bahwa
skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dengan ini pula saya
mengijinkan naskah skripsi ini untuk dipublikasikan.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
MOTTO
“Lebih baik berilmu sedikit bermanfaat bagi orang banyak, Dari pada berilmu
banyak untuk diri sendiri”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ayah (Wahab Sudirman) dan bunda (Siti Mukaromah) tercinta, yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah
putus untuk anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan selalu dalam
lindungan-Nya
2. Bapak (Pasiman) dan Ibu (Sutarmi) Mertua, yang selalu membantu tanpa
kenal lelah dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Suami (Baihaqi Atno) Tercinta yang selalu menemani dalam menyusun
skriosi ini semoga menjadi suami yang sholeh,
4. Ananda (Arifah Auliya Putri dan Aida Kanza Atqiya) tercinta, semoga selalu
semangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu dan berguna bagi nusa
bangsa.
5. Teman-teman Ekstensi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan
kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah
menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zakam
kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada
bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.
Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah
penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa peneliti ucapkan banyak
terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:
1. Bapak Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga;
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
beserta stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan
ketika penyusunan skripsi ini;
vi
4. Bapak Sutrisna, S.Ag, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan
dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam
penulisan skripsi ini;
5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian
akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada
peneliti; dan
6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Saw yang
telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian
akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan
atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang
dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.
Salatiga, Juni 2017
Ari Maslahah NIM: 114 12 013
vii
ABSTRAK
Maslahah Ari, NIM : 114 12 013, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag, M.Pd.
Kata kunci: Hasil, Metode Jigsaw.
Tujuan dari penelitian ini adalah: Peningkatan Hasil belajar siswa melalui penerapan metode Jigsaw mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi pokok berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Semester ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang menjadi subjek untuk penelitian ini kelas IV. Dalam penelitian ini digunakan satu kelas untuk menerapakkan Model Jigsaw dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu kelas IV berjumlah 26 Siswa. Setelah dilaksanakan tindakan melalui Model Jigsaw dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup siswa semangat belajar dan hasil belajar maksimal. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Siklus Aktivitas belajar siswa mempunyai Persentase 27% dan rata-rata tes akhir 61. Pada Siklus I setelah dilaksanakan tindakan aktivitas belajar siswa menjadi 69% dan rata-rata tes akhir 70. Sedangkan pada Siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II aktivitas belajar mengalami peningkatan yaitu aktivitas siswa dipersentase menjadi 92% dan rata-rata tes akhir siswa adalah 74.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian membuktikan bahwa ada
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi perilaku terpuji melalui metode Jigsaw. Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase kesiapan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tahap Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dan dari rata-rata hasil tes akhir dari tiap siklusnya.
viii
Daftar Isi
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii
Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii
Deklarasi ............................................................................................................ iv
Motto .................................................................................................................. v
Persembahan ...................................................................................................... v
Kata Pengantar ................................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................. 7
E. Kegunaan Penelitian ............................................................. 8
F. Definisi Operasional ............................................................. 9
G. Metode Penelitian ................................................................. 11
H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Hasil Belajar ……............................................ 16
1. Pengertian Peningkatan ................................................. 16
2. Hasil Belajar ……………............................................ 16
ix
B. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 27
C. Materi Berperilaku Terpuji ................................................... 28
D. Metode Jigsaw ....................................................................... 30
E. Kerangka Berfikir ................................................................... 33
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………................................................... 34
B. Subjek, Tempat, dan waktu Penelitian serta Pihak yang
memantau ............................................................................. 35
C. Dasar Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Medayu Suruh ..................... 47
1. Profil ………………………………………………….. 47
2. Data guru dan siswa ………………………………….. 48
3. Visi, Misi, dan Tujuan ………………………………… 49
4. Sarana Prasarana ………………………………………. 51
B. Hasil Penelitian ................................................................... 51
C. Pembahasan …………......................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 71
B. Saran .................................................................................... 72
Daftar Pustaka .............................................................................................. 73
Lampiran-lampiran ……………………………………………………….. 74
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar
bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta
didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran. Menurut M. J. Langkeveld pendidikan adalah kegiatan
membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri (Jumali dkk,
2007; 20). Secara sederhana dan umum pendidikan adalah usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat
dan kebudayaan (Indar, 1994; 16).
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar
memperoleh ilmu pengetahuan untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia
itu sendiri (Muhibin Syah, 2001: 58). Sebagaiman firman Allah dalam Al-
Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11
.
Artinya :”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
1
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al Qur’an Terjemah, 2007;793).
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar
merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang
dari dua subjek, yaitu siswa dan guru (Dimyati, 2002; 17). Siswa adalah subjek
yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan guru
adalah sebagai subjek pembelajaran yang berhubungan lansung dengan siswa
dimana guru memiliki peran penting dalam pembelajaran. Guru seharusnya
mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat
membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang
dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan Hasil
belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI).
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seringkali dipandang
sebagai mata pelajaran yang membosankan hal tersebut dapat dilihat dari
adanya ketidak tuntasan siswa. Selama ini metode pembelajaran agama Islam
yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti
ceramah, dan menghafal. Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa
bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar sehingga Hasil belajar
menurun.
Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana yang memberanakkan
2
meteri pembelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian
rupa sehinga dapat dipahami atau diserap oleh siswa menjadi pengertian-
pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Arif, 2000; 197).
Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu
menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi
siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian
Hasil belajar siswa secara optimal (Ismail, 2008; 25). Guru harus dapat
menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehinga dapat
mengajar dengan tepat, efektif, efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan
belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sehingga Hasil
belajar siswa meningkat.
Madrasah menyelenggarakan pendidikan secara terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan
saja tetapi juga membekali siswa dengan berperilaku yang terpuji. Materi
tentang Berperilaku Terpuji termuat dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI).
Di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh
pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian
materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit
peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran
menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif sehingga hasil belajar siswa
3
rendah khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
siswa kelas IV di sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Suruh Kondisi awal
kegiatan belajar mengajar pada saat melakukan observasi di kelas tersebut
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi
berperilaku terpuji menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), ini dapat dilihat dari 26 siswa, 7
orang siswa atau 27 % siswa kelas IV nilainya kurang dari 70 sebagai batas
KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Berperilaku Terpuji Siswa Kelas IV SD Medayu Suruh
(Pra Siklus)
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1. Elvina Benita Dewi P 75 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 55 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 60 Belum Tuntas
4. Dewi Indriyani P 60 Belum Tuntas
5. M. Bayu Andika L 55 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 50 Belum Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 65 Belum Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 60 Belum Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 72 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 65 Belum Tuntas
11. Eva Nurul F P 45 Belum Tuntas
4
12. Ghifari Yasser A L 45 Belum Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 55 Belum Tuntas
14. Neldawati P 50 Belum Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 60 Belum Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 50 Belum Tuntas
17. Pratama Adi S L 60 Belum Tuntas
18. Rafi Limas K L 72 Tuntas
19. Raul Aditya S L 68 Belum Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 74 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 60 Belum Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 65 Belum Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 70 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 76 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 50 Belum Tuntas
Jumlah 1587
Rata-Rata 61
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
=27%
Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar
Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh pada mata pelajaran Pendidikan
5
Agama Islam (PAI) materi Berperilaku Terpuji peneliti mencoba merubah
metode pengajaran yang semula dengan menggunakan metode ceramah
dirubah dengan metode Jigsaw. Strategi pembelajaran model Jigsaw
dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Jigsaw
merupakan strategi pembelajaran yang mengkhususkan dari pada suatu materi
pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang
pengalaman siswa dan membantu sesama agar bahan pelajaran menjadi lebih
bermakna (Anita, 2004; 69).
Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar
Negeri (SD) Medayu khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada materi Berperilaku Terpuji peneliti berminat melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR
NEGERI MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan Hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang berperilaku
6
terpuji pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui
Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas
IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan yaitu suatu alternatif tindakan yang di pandang paling
tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti
(Basrowi, 2008; 91). Berdasarkan dari kajian teori yang telah diuraikan diatas,
maka hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan metode Jigsaw
yang diterapkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang
berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dapat
ditingkatkan.
Untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan penelitian ini, maka
dirumuskan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut:
Sekurang-kurangnya 75% siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar dari
nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 70.
7
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini secara khusus adalah untuk perbaikan kualitas
pembelajaran Al-qur’an Hadits yang selama ini dilaksanakan oleh peneliti.
Secara umum penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Untuk siswa
a. Dapat meningkatkan minat dan keaktifan dalam mengikuti proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
b. Dapat meningkatkan Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI).
2. Untuk Guru.
a. Guru dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.
b. Guru dapat mengetahui kesulitan siswa.
c. Guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dalam
pembelajaran.
d. Guru mendapat wawasan tentang metode pembelajaran yang baru, yakni
Jigsaw.
3. Untuk Madrasah
Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan.
4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya.
8
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994;
19). Sedangkan Nasrun Harahap mengemukakan bahwa Hasil adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Hasil adalah hasil
penilaian kemajuan siswa terhadap suatu kegiatan yang telah dikerjakan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slamento, 2010; 2). Sedangkan Menurut Muhibin Syah (2003; 63) belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994; 14) adalah suatu upaya yang
dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh suatu kepandaian
dan perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah hasil usaha
kemajuan yang dicapai siswa baik berupa perubahan tingkah laku maupun
kepandaian atau ilmu.
9
2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bagian
dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di kelas IV
Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh. Materi mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan dalam
pembelajaran pada kelas IV semester Gasal (satu) tahun pelajaran
2016/2017, khususnya yang diteliti mengenai Berperilaku Terpuji.
3. Metode Jigsaw
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan (Ismail, 2008; 8).
Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Ismail, 2008;
82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari
beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yang dimaksud metode
Jigsaw adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan melalui pembelajaran kooperatif dimana
kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu
mengajarkan kepada kelompok yang lain.
10
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan
untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah
perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2006;
105). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan
keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya.
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan kemampuan
pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan
sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu terhitung mulai
tanggal 01 Oktober sampai 30 November 2016 di Sekolah Dasar Negeri
(SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
(SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sejumlah 26 siswa
yang terdiri dari 14 putra dan 12 putri, serta masih menempuh semester
gasal tahun pelajaran 2016/2017, satu orang guru dan 1 orang observer.
11
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Peneliti akan mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara
jelas meneliti tentang Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
siswa-siswi kelas IV di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
b. Tindakan
Pada tahap ini rancangan strategi yang peneliti lakukan adalah
menerapkan metode Jigsaw.
c. Pengamatan atau observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
d. Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul
kemudian melakukan evaluasi.
4. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Butir soal tes;
b. Lembar observasi;
12
c. Lembar hasil tes.
5. Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakakan dalam penelitian tiandakan kelas
ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Merupakan pengamatan terhadap perubahan sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan dan pengamatan saat belajar mengajar.
b. Tes
Tes yang diberikan kepada siswa berupa pilihan soal pilihan
ganda dan uraian yang diberikan pada setiap siklus setelah pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai
hasil belajar siswa setiap siklus dan foto pada saat pembelajaran
menggunakan metode Jigsaw.
6. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen
refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil
yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk
peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan
melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam
menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan
apabila telah terpenuhi nilai tuntas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh
13
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini di susun dalam
format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi
sebagai berikut:
Bagian Awal Skripsi memuat: Sampul, Lembar Berlogo, Judul,
PersetujuanPembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan,
Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel,
Daftar Gambar, Daftar Lampiran.
Bagian inti skripsi ini terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN, yang berisi: Latar belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat: (1)
Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian,
(4) Instrumen Penelitian (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data,
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi: Peningkatan Hasil Belajar: (1)
Belajar, (2) Hasil Belajar, (3) Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
Pendidikan Agama Islam, Materi Berperilaku Terpuji, Metode Jigsaw
meliputi: (1) Pengertian Metode Jigsaw, (2) Langkah-langkah Metode Jigsaw,
(3) Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw, dan Kerangka berfikir.
14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi: Subjek Penelitian yang
berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Mata Pelajaran serta Karakteristik
Siswa. Prosedur Penelitiian siklus I, Siklus II dan Siklus III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi: Deskripsi
Penelitian, Analisis Data Penelitian dan Pembahasan Penelitian
BAB V PENUTUP, meliputi: Kesimpulan dan Saran
Bagian Akhir Skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan
Daftar Riwayat Hidup Peneliti
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Hasil Belajar
1. Pengertian Peningkatan
Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan
derajat taraf dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan
sebagainya proses cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan
sebagainya kini telah diadakan di bidang pendidikan, sedangkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyatakan Mutu adalah ukuran baik buruk
suatu benda taraf atau derajat kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya
kualitas.
2. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nasar Hasil Belajar adalah merupakan kemampuan
yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Berbagai
pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah dikemukakan oleh
para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana dikutip oleh
Briggs mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, ranah sikap dan psikomotor. Setiap ranah dapat
diklasifikasikan menjadi enam yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi (Nashar, 2003: 78).
16
Sedangkan menurut Purwanto, hasil belajar adalah perubahan
berperilaku yang terjadi setelah mengikuti suatu proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Dari teori dan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari
perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai tujuan, dari perbuatan
belajar yang dilakukan.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : (Suprijono, 4-5)
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis
faktakonsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani. Sikap adalah kemampuan menerima
atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
17
Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi
nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai stsndar berperilaku .
b. Bentuk-bentuk Hasil Belajar
Menurut Benjamin S. Bloom, memaparkan bahwa hasil
belajar diklarifikasikan kedalam 3 ranah yaitu :
1) Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual ranah kognitif
terdiri dari 6 aspek, yaitu :
a) Pengetahuan hafalan (knowedge)
ialah tingkat kemampuan untuk mengenal atau
mengetahui adanya respon, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai dan menggunakannya
b) Pemahaman
adalah kemampuan memahami arti konsep, situasi serta
fakta yang diketahuinya. Pemahaman dibedakan menajdi
kategori:
(1) Pemahaman terjemahan,
(2) pemahaman penafsiran,
(3) pemahaman eksplorasi.
18
c) Aplikasi atau penerapan
adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkrit yang
dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis.
d) Analisis
adalah kemampuan menguraikan suatu intregasi atau
situasi tertentu kedalam komponen-komponen atau unsur-unsur
pembentuknya.
e) Sintesis
yaitu penyatuan unsure-unsur atau bagian-bagian kedalan
suatu bentuk menyeluruh.
f) Evaluasi
adalah membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan,
konsep, situasi, dan lain sebagainya.
2) Ranah Afektif
a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif
berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat
secara lebih aktif.
b) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulun
dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan.
19
c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan
sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencapai
jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas yang terjadi.
d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk
suatu system nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang
dipercaya.
e) Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk
mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu
merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau
membuat pertimbangan-pertimbangan. (Dimyati,
Mudjiono;2006,206)
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan
motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan
koordinasi saraf dan koordinasi badan antara lain:
a) Gerakan tubuh, merupakan kemampuan gerakan tubuh yang
mencolok.
b) Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan, merupakan
keterampilan yang berhubungan dengan urutan atau pola dari
gerakan yang dikoordinasikan biasanya berhubungan dengan
gerakan mata, telinga dan badan.
20
c) Perangkat komunikasi non verbal, merupakan kemampuan
mengadakan komunikasi tanpa kata.
d) Kemampuan berbicara, merupakan yang berhubungan dengan
komunikasi secara lisan (Sudjana;1995:24)
Menurut M. Gagne ada 5 macam bentuk hasil belajar :
1) Keterampilan Intelektual (yang merupakan hasil belajar yang
terpenting dari system lingkungan)
2) Strategi Kognitif (mengatur cara belajar seseorang dalam arti
seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah)
3) Informasi Verba, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
Kemampuan ini dikenal dan tidak jarang.
4) Keterampilan motorik yang diperoleh disekolah, antar lain
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan
sebagainya
5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan intensitas emosional yang
dimiliki oleh seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari
kecenderungan bertingkah laku terhadap orang, barang dan
kejadian.
21
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Didalam proses belajar mengajar itu ikut berpengaruh
sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan masukan dari
lingkungan dan sejumlah factor instrumentalyang dengan sengaja
dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapaianya
keluaran yang dikehendaki (Djamarah;2002:142)
Adapun Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
yakni :
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan l;ingkungan sosial budaya. Interaksi dari
kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi
kehidupan anak didik.Keduanya mempunyai pengaruh cukup
signifikan terhadap belajar anak didik disekolah. Oleh karena itu
kedua lingkungan ini akan dibahas satu demi satu dalam uraian
berikut :
a) Lingkungan Alami
Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka
bagi peserta didikyang hidup didalamnya salah satunya udara
yang tercemar, oleh karena itu keadaan suhu dan kelembaban
udara berpengaruh terhadap belajar peserta didik disekolah.
22
Belajar dengan keadaan udara yang segar akan lebih baik
hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang pengap.
b) Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa
lepaskan diri dari ikatan sosial.System sosial yang terbentuk
mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma
sosial, susila, dan hukumk yang berlaku dalam
masyarakat.Demikian juga halnya disekolah, ketika anak didik
berada disekolah, maka dia berada dalam sistem sosial
disekolah.
Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak didik taati.
Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan
sanksi sesuai dengan jenis berat ringannya pelanggaran.
Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan
membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan
belajar disekolah. (Djamarah;2002:145)
2) Faktor Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai,
program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan
kualitas dan hasil belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang
tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna
dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik disekolah.
Adapun yang terdapat dalam faktor instrumental yakni:
23
a) Kurikulum
Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat
berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan
dalam suatu pertemuan kelas, sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan
isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas
sasarannya.
b) Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan.
Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari
baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia,
baik tenaga, sarana dan prasarana.
c) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.
Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang stretegis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengjar disekolah. Salah satu
persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan
gedung sekolah, yang didalamnya da ruang kelas, ruang kepala
sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP,
ruang tata usaha, auditorium, dan halam sekolah yang
24
memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan
pelayanan anak didik.
d) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan
kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya
ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi
kegiatan belajar mengajar disekolah. Jangankan ketiadaan
guru, kekurangan guru saja sudah merupakan masalah. mata
pelajaran tertentu pasti kekosongan guru yang dapat
memegangnya. Itu berarti mata pelajaran itu tidak dapat
diterima anak didik, karena tidak ada guru yang memberikan
pelajaran untuk mata pelajaran itu. (Djamarah;2002:151).
Dalam konteks ini bukan sekedar keberadaan guru yang
diperlukan, tetapi metode yang dipakai guru juga merupakan
bagian instrumental yang penting dalam proses belajar
mengajar dan bagi hasil belajar anak didik.
3) Kondisi Fisiologis
Pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya
akan berlaianan belajarnya dari orang yang dalam keadaan
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan
belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereeka
lekas lelah mudah ngantuk, dan sukar menerima pelajaran.
Demikian pendapat Noehi Nasution, dkk.
25
4) Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh
karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tertentu saja
mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah
berdiri sendiri, maka dari itu minat, kecerdasan,bakat, motivasi dan
kemampuan-kemampuan kognitif adalah factor psikologis yang
utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Demi
jelasnya , kelima factor ini akan diuraikan satu demi satu. Yakni :
a) Minat
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pertanyaan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Dapat pula
dipartisipasikan dalam suatu aktivitas.
b) Kecerdasan
Seorang ahli seperti Raden Cahaya Prabu berkeyakinan
bahwa perkembangan taraf intelegensi sangat pesat pada masa
umur balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf
intelegensi tidak mengalami penurunan, yang menurun hanya
penerapannya saja, terutama setelah berumur 65 tahun ke atas
bagi mereka alat indranya mengalami kerusakan.
c) Bakat
disamping intelegensi (kecerdasan), bakat merupakan
fakktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
26
belajar seseorang. Hamper tidak ada orang yang membantah
bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat
memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Akan tetapi
banyak sekali hal-hal yang menghalangi untuk terciptanya
kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang.
d) Motivasi
Mengingat motivasi merupakan motor penggerak dalam
perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki motivasi
intrinsic, diperlukan dorongan dari luar, yaitu motivasi
ekstrinsik agar anak didik termotivasi untuk belajar
(Djamarah;2002:167)
B. Pendidikan Agama Islam
Pengertian pendidikan Agama Islam menurut Dr. Zakiah Daradjat dkk
adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi
siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama islam. (Daradjat Zakiah,
2004; 172).
Menurut Qodri A. Azizy. Pendidikan Agama Islam adalah merupakan
upaya, proses, usaha untuk mendidik murid disamping untuk memahami atau
mengetahui juga sekaligus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam. (A. Azizy A. Qodri, 2003; 19).
Menurut Mohammad Nor Ichwan Pendidikan Agama Islam adalah
merupakan usaha sadar untuk membimbing, memelihara baik secara jasmani
dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial, untuk
27
mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju
terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan
berakhlak terpuji serta taat pada agama Islam sehingga dapat tercapai
kehidupan bahagia dan sejahtera lahir dan batin di dunia dan akhirat. (Ichwan
Mohammad Nor, 2008; 36-37).
Dari beberapa pengertian di atas jadi dapat disimpulkan bahwa upaya
meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu
kegiatan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam menaikkan
hasil belajar anak didiknya dalam rangka membentuk manusia yang ideal
yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat beragama.
Dalam definisi ini terlihat jelas bahwa pendidikan Islam itu
membimbing anak didik dalam perkembangan dirinya baik jasmani maupun
rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama pada anak didik
nantinya yang didasarkan pada hukum-hukum Islam.
C. Materi Berperilaku Terpuji
Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh salah satunya adalah agar siswa
mempunyai berperilaku terpuji. Kata berperilaku berarti perbuatan,
kelakuan, cara menjalankan atau berbuat (Ali, 1998; 102). Dalam hal ini yang
dimaksud dengan berperilaku adalah tingkah laku atau perbuatan individu
sehari-hari. Sedangkan manurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua
mengartikan berperilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang
terwujud dalam gerakan (tingkah laku), baik berupa ucapan maupun
28
perbuatan. Menurut Abdul Azis Ahyadi berperilaku merupakan pernyataan
atau ekspresi kehidupan kejiwaan yang dapat diatur, dihitung dan dipelajari
melalui alat dan metode ilmiah secara obyektif (Ahyadi, 1987; 35).
Dari pengertian tersebut diatas berperilaku seseorang dapat dilihat
dari perbuatannya. Karena berperilaku seseorang dalam bentuk perbuatan.
Sebagaimana berperilaku sendiri merupakan sesuatu yang dipelajari dan
menentukan bagaimana individu itu bereaksi dengan lingkungannya,
dipelajari melalui peniruan dan melalui contoh-contoh. Sedangkan
berperilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik
sesuai ajaran Islam. Kendati pun manusia menilai baik, namun apabila tidak
sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebaliknya,
walaupun manusia menilai kurang baik, apabila Islam menyatakan baik, maka
hal itu tetap baik.
Pada mata Pelajaran Pendidikan Islam Kelas 4 semester gasal siswa
akan mempelajari materi tentang berperilaku terpuji. Adapun Kompetensi
Dasar salah satunya adalah siswa memiliki sikap gemar membaca sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al- Alaq 96: 1-5. Tujuan dari
pembelajaran ini adalah Siswa dapat bersikap gemar membaca, bersikap
pantang menyerah, bersikap hemat, bersikap rendah hati, mencontohkan sikap
hemat, mencontohkan sikap rendah hati.
29
D. Metode Jigsaw
1) Pengertian Metode Jigsaw
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai
dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail, 2008; 8)
Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok. (Ismail,
2008; 82). Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang
paling fleksibel (Slavin, 2005; 246). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Sudrajat, 2008; 1).
Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri
dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan Jigsaw adalah model pembelajaran merupakan strategi yang
menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi
menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan
penyampaian.
30
2) Langkah-langkah penerapan Jigsaw
a) Pilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam beberapa segmen
(bagian);
b) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada 4
maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang;
c) Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada;
d) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya;
e) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompoknya;
f) Berikan peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka
terhadap materi yang sedang dipelajari;
g) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw
a) Kelebihan
Beberapa kelebihan strategi ini antara lain:
(1) Dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran;
(2) Bertanggung jawab secara individu untuk memahamkan tentang
suatu materi pokok kepada teman sekelasny;
(3) Menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di muka;
31
(4) Melatih peserta didik untuk terbiasa berdiskusi;
(5) Melatih siswa untuk berargumen.
b) Kekurangan
Adapun untuk kekurangan dalam pembelajaran mengunakan strategi
Jigsaw ini antara lain:
(1) Dalam berdiskusi yang mendalam memerlukan waktu yang lama.
Dikarenakan delegasi dalam satu kelompok harus bisa
menjelaskan ke semua kelompok. Perasaan dibatasi waktu hanya
akan menimbulkan kedangkalan diskusi yang hasilnya tidak
bermanfaat;
(2) Dapat menimbulkan suasana gaduh di kelas apabila tidak dikontrol
guru dengan baik;
(3) Kurangnya keseriusan dalam menerima penjelasan dikarenakan
penyampaian materi dari teman sendiri;
(4) Dalam diskusi atau menyampaikan pertanyaan biasanya
didominasi oleh peserta didik yang berani atau yang biasa
berbicara. Murid-murid yang pemalu dan pendiam biasanya tidak
menggunakan kesempatan itu untuk berbicara;
(5) Banyaknya anggota kelompok dalam sebuah tim juga akan
mempengaruhi kesempatan bagi peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu sebaiknya anggota
tim dalam diskusi kelompok kecil tidak lebih dari 6 peserta didik;
32
(6) Rasa permusuhan “kelompok-isme” merasa bahwa dirinya atau
kelompoknya lebih pandai dan serba tahu, menganggap orang lain
atau kelompok lain yang menentang pendapatnya sebagai saingan.
Bahkan dikhawatirkan akan timbul rasa permusuhan apabila
pendapatnya bertentangan ditentang oleh kelompok lain.
E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan pengamatan dikelas, pembelajaran PAI terasa monoton,
menggunakan metode konvensional, sedangkan Hasil belajar PAI rendah.
Model pembelajaran Jigsaw diharapkan dapat memecahkan masalah ini.
Caranya adalah melatih guru (peneliti) PAI dan mengaplikasikan secara
kolaboratif. Hasilnya, diharapkan proses pembelajarn dikelas tidak lagi
monoton dan menggunakan metode konvensional, serta Hasil belajar PAI
siswa juga akan meningkat.
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi
khi
Guru hanya menggunakan Metode Ceramah dan belum menggunakan
metode Jigsaw
Siklus II Metode Jigsaw
Siswa kurang trampil dalam
memberikan contoh akhlak terpuji
Siklus I Metode Jigsaw
Guru hanya menggunakan Metode Jigsaw
Diduga melali pengunaan metode pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI Siswa Kelas IV Tahun
Pelajaran 2016-2017
33
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Research (CAR), yaitu Penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu prakti pembelajaran di kelasnya (Arikunto,
2008; 56). Penelitian tindakan kelas sebagai penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Jigsaw.
Dalam penelitian ini peneleti bekerjasama dengan guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) di SD N Medayu 01. Dimana guru sebagai kolaborator
dan peneliti sebagai observer. peneliti bekerjasama dengan guru dalam
membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan
tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.
Upaya perbaikan ini dilakukan dengan cara melakukan tindakan untuk
mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi berperilaku terpuji
pada siswa kelas IV di SD N Medayu 01. Permasalahan itu merupakan
permasalahan yang faktual yang benar-benar dihadapi di lapangan, bukan
permasalahan yang dicari atau direkayasa.
Penelitian tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai upaya atau
tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan
dalam proses pembelajaran, yaitu rendahnya Hasil belajar Pendidikan Agama
34
Islam (PAI) materi Berperilaku terpuji pada siswa kelas IV di SD N Medayu
01, melalui kegiatan penelitian.
Hasil yang diharapkan dengan dilakukan penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode Jigsaw diharapkan Hasil belajar siswa kelas IV
di SD N Medayu 01 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
dengan materi pokok berperilaku terpuji.
B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian Serta Pihak yang Memantau
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
(SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sejumlah 26 siswa
yang terdiri dari 14 putra dan 12 putri, serta masih menempuh semester
gasal tahun pelajaran 2016/2017, satu orang guru dan 1 orang observer.
2. Tempat Penelitian dan Waktu
a) Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Medayu Suruh Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tepatnya didesa Medayu Jalan Suruh
Gunung Tumpeng KM 3.
b) Waktu
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan terhitung
mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 30 November 2016.
Penelitian ini bertepatan dengan masa pembelajaran semester gasal
tahun pelajaran 2016/2017. Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan
35
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
(SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang:
Tabel 3.1 Tabel Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran
NO Kegiatan Waktu
Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Perencanaan
2 Pra Siklus Pelaksanaan Pra Siklus
Refleksi
3 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi
Refleksi
4 Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Analisi Data
Penyusunan Hasil Pelaporan
36
3. Pihak yang membantu
a) Kolaborator
1) Nama : Rohimah
2) NIP : 19571125 197912 2 003
3) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 25 November 1957
4) Alamat : Susukan, Tanjungsari RT03/04
5) Jabatan : Guru
b) Observer
1) Nama : Ari Maslahah
2) NIP : ---
3) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 06 Agustus 1984
4) Alamat : Congol, Medayu, Suruh
5) Jabatan : Mahasiswa
C. Dasar Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model
spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan
dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan pada siklus
sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi
(Rochiati, 2005; 66).
37
Gambar 3. 1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto:16)
1. Pra siklus
Pada tahap prasiklus dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober
sampair 2016. Peneliti melihat pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) secara langsung siswa kelas IV di SD N Medayu Suruh. Dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut masih
menggunakan metode ceramah yang siswanya masih belum banyak ikut
aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang
pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan siswa atau peserta didik
hanya mendengarkan sehingga hasil belajar siswa pada mata pelejaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) materi pokok berperilaku terpuji masih
rendah.
38
Pada akhir pembelajaran di lakukan tes formatif untuk
mengetahui peningkatan Hasil belajar siswa apakah sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70, pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) materi pokok berperilaku terpuji.
2. Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 24
Oktober 2016 pada siswa kelas IV di SD N Medayu Suruh. Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Langkah-
langkah dalam siklus I ini di mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Perencanaan
1) Meninjau kembali rancangan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI);
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan
Agama Islam (PAI) materi pokok berperilaku terpuji dengan
metode Jigsaw.
b) Pelaksanaan tindakan
1) Guru memberikan apersepsi tentang materi berperilaku terpuji
yang akan di bahas;
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) materi pokok berperilaku terpuji;
3) Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri dari 5-6 anak;
39
4) Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu
berhitung secara berurutan;
5) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahami materi
yang ada dalam buku panduan Mata Pelajaran;
6) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil
diskusi;
7) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil
kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya
yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok;
8) Setelah melalui proses zig zag dan masing-masing siswa terlihat
dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut
disampaikan kepada masing-masing teman sekelompoknya;
9) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya
ada masalah yang belum terpecahkan;
10) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menjajagi
pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa;
11) Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak
lanjut.
c) Pengamatan
Hasil Pengamatan dilakukan mulai proses pembelajaran
berlangsung hingga akhir pelaksanaan tindakan pra siklus sampai
dengan siklus I . Hasil pengamatan siswa selama proses pembelajaran
pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa yang tuntas hanya 7 anak
40
atau 27% saja dan yang belum tuntas sebanyak 19 anak atau 73%
dengan nilai rata-rata siswa 61. Berdasarkan pengamatan di lapangan
pada pertemuan 1, sebagian siswa masih ada yang belum berani untuk
bertanya, baik kepada teman satu kelompok maupun kepada guru
berkenaan dengan materi pelajaran yang diberikan. Guru masih
mendominasi pembelajaran di kelas dan kurang memperhatikan
alokasi waktu yang diperlukan, sehingga pelaksanaan kegiatan akhir
kekurangan waktu. Siswa juga belum berani tampil ke depan kelas
untuk menjawab pertanyaan guru dengan inisiatif sendiri. Pada
pelaksanaan siklus I siswa yang tuntas hanya 18 anak atau 69% saja
dan yang belum tuntas sebanyak 8 anak atau 31% dengan nilai rata-
rata siswa 70.
Pada siklus ini siswa sudah diberikan arahan tentang
pentingnya bekerja sama dan saling memberikan bantuan kepada
teman yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, tetapi
masih ada siswa yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu,guru belum melakukan pendekatan secara
individual. Motivasi yang disampaikan gurubelum mampu membuat
siswa bersikap sungguh-sungguh. Hasil pengamatan siswa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
41
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Pra Siklus-Siklus I
Siswa Kelas IV SD Negeri Medayu Suruh
NO Pengamatan Tuntas Tidak Tuntas Persentasi
1 Pra Siklus 7 19 27 %
2 Siklus I 18 8 69%
d) Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, peneliti bersama
observer/pengamat mengadakan refleksi untuk pelaksanaan tindakan
pada siklus II. Refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, dari awal hingga akhir pembelajaran berlangsung. Dari
hasil pengamatan ditemukan datadata sebagai berikut:
(1) Peneliti belum berhasil memberikan motivasi kepada siswa untuk
berani bertanya dan mengeluarkan pendapat.
(2) Kecenderungan peneliti menjawab langsung pertanyaan siswa,
padahal peneliti seharusnya melemparkan dahulu pertanyaan
tersebut kepada siswa lain untuk memberikan jawabannya. Selain
itu peneliti dapat memberikan pujian (reward) kepada siswa yang
bertanya maupun menjawab.
(3) Siswa yang berperan aktif dalam kelompok masih sedikit, masih
didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi
42
sedangkan siswa yang kemampuannya rendah masih cenderung
pasif.
(4) Dari hasil tes siklus I siswa kelas IV SD Negeri Medayu Suruh,
yang telah mencapai skor ke tuntasan minimal sebanyak 18 siswa
atau sekitar 69% dan yang belum tuntas sebanyak 8 orang atau
31%.
(5) Sebagian besar siswa belum optimal mengikuti proses
pembelajaran dan mengalami kesulitan khususnya berkaitan
dengan pembagian.
Dengan melihat data dan hasil refleksi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus I belum berhasil karena belum
memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat
dilihat dari Nilai tes hasil belajar siswa yang mencapai KKM (70)
sebesar 69%. Hasil belajar tersebut masih di bawah standar indiktor
keberhasilan. Indikator keberhasilan hasil belajar siswa sekurang-
kurangnya 75% siswa memperoleh nilai 70.
Hal tersebut merupakan masalah yang harus dicari
solusinya sebagai upaya pening katan mutu pembelajaran. Pendapat
dan saran dari observer merupakan dasar tindakan selanjutnya.
Peneliti merasa perlu melangkah ke siklus ke-2 untuk melakukan
perbaikan pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini, memutuskan
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan penekanan
kembali khususnya berkaitan dengan materi pembagian di mana
43
beberapa anak mengalami kesulitan. Dengan persiapan dan
perencanaan yang matang, diharapkan pada siklus ke-2 pembelajaran
dapat berjalan dengan lebih baik dan berhasil dalam upaya
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
3. Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut atas
refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 November 2016
pada siswa kelas IV di SD N Medayu Suruh. Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun kegiatan pada
siklus II adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah;
2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus I.
Penekanan perencanaan disini adalah partisipasi aktif dalam diskusi
serta presentasi dan kinerja individu;
3) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap
kegiatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
materi pokok berperilaku terpuji.
b) Pelaksanaan Tindakan
1) Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) materi pokok berperilaku terpuji.
44
sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan di revisi
berdasarkan evaluasi pada siklus I;
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Melaksanakan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi pokok
berperilaku terpuji. sesuai dengan metode Jigsaw dan hasil refleksi
siklus I. Adapun pada siklus II ini materi yang disampaikan yaitu
mengulas kembali materi yang disampaikan pada siklus I;
3) Guru melakukan tes formatif secara individual.
c) Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan, dengan
menggunakan instrument observasi yang telah disiapkan. Fokus
pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu yang
sesuai dengan skenario penggunaan metode Jigsaw dengan melihat
partisipasi aktif dalam diskusi serta presentasi dan kinerja individu;
2) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi berperilaku terpuji dan di bandingkan dengan
hasil pengamatan siklus I;
3) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif untuk
mengetahui penguasaan siswa, apakah sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimum (KKM);
4) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian;
45
5) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan.
d) Refleksi
Refkeksi pada siklus II ini dilakukan untuk penyempurnaan
tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
materi Berperilaku terpuji dengan menggunakan metode Jigsaw
yang diharapkan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa dalam
rangka untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) secara maksimal yaitu 70.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD N Medayu 01 Suruh
1. Profil SD N Medayu 01
Sebelum memasuki masalah penelitian yaitu penyajian data,
penulis terlebih dahulu melaporkan keadaan atau gambaran umum
mengenai obyek penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
a) Nama Sekolah : SD N Medayu 01
b) Alamat : Jln. Suruh-Gunung Tumpeng KM 3
Desa Medayu
Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
c) Tahun didirikan : 1951
d) Tahun mulai beroperasi : 1951
e) Status Tanah : Milik Desa Medayu
SD N Medayu 01 berada di wilayah desa Medayu diatas tanah
milik desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Bangunan SD
N Medayu 01 merupakan bangunan sekolah yang didirikan pada 1 Januari
1951, oleh masyarakat disebut Sekolah Rakyat III yang dalam
perjalanannya akhirnya pada tanggal 26 Februari 1926 NO.ISR/BI/I/165
perluasan sekolah rakyat negeri di Medayu yang baru berkelas V menjadi
berkelas VI daerah Kota Praja Semarang. Pemilik Sekolah Rakyat
47
Tengaran terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1926 dengan sebutan SR
Medayu. Luas tanah 4775 m2 diatas tanah bondo Desa tanggal 25
September 1986.
Dalam perkembangannya sebetulnya ada 2 kampus yakni SD N
Medayu 01 dan SD N Medayu 02. Kemudian pada tanggal 23 Mei 2005
penetapan penggabungan SD N Medayu 02 yang digabung menjadi SD N
Medayu 01.
Secara geografis SD N Medayu 01 berada di daerah pedesaan.
lokasi yang berada di tengah-tengah perkampungan dan jauh dari tempat
keramaian umum menjadi faktor pendukung dalam kelancaran kegiatan
belajar mengajar. Dukungan dan partisipasi masyarakat masih minim bagi
perkembangan sekolah baik secara fisik maupun dalam kegiatan
operasional sekolah. Diantaranya kerja sama dengan pihak lain. Sekolah
dan peran guru yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembelajaran para
guru di SD N Medayu 01 Suruh.
2. Data Guru dan Siswa
a. Data Guru
1) Kepala sekolah : Arifati. Z, M.Pd.
2) Guru kelas I : Bahriyah, S.Pd.
3) Guru kelas II : Gunarto
4) Guru kelas III : Rini Widyastuti
5) Guru kelas IV : Faizatul K
6) Guru kelas V : Sahudi
48
7) Guru kelas VI : Bayu DM, S.Pd.
8) Guru Bahasa Inggris : Zulfa Wardhani
9) Tenaga Perpustakaan : Wiji Winasih
10) Penjaga Sekolah : Eko Prasetyo
11) Tukang Kebun : Junaidi
b. Data Siswa
DATA SISWA SD NEGERI MEDAYU 01
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
NO KELAS
JENIS KELAMIN JUMLAH
L P
1 I 8 11 19
2 II 10 8 18
3 III 3 11 14
4 IV 14 12 26
5 V 14 7 21
6 VI 11 8 19
JUMLAH 60 57 117
3. Visi, Misi dan Tujuan
1) Visi sekolah
Berhasil didasari iman taqwa, berperilaku sopan dan berwawasan
pada lingkungan sehat.
49
2) Misi sekolah
a) Melaksanakan pembelajaran yang aktif dan efisien sehingga peserta
didik meraih prestasi;
b) Pembiasaan disiplin untuk melaksanakan ibadah;
c) Membiasakan berberperilaku sopan santun baik ucap, berperilaku
dan sikap terhadaporang lain;
d) Melaksanakan kegiatan yang mengarah pada ketrampilan di bidang:
(1) Olahraga
(2) Pramuka
(3) Seni budaya
(4) Kesehatan
e) Melibatkan seluruh warga sekolah, komite dan stake holder
3) Tujuan sekolah
a) Rata-rata nilai UN 7,00;
b) Memiliki berbagai Hasil ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan di
tingkat provinsi;
c) Lulus dapat diterima disekolah unggul minimal 70%;
d) Memiliki tempat ibadah yang layak;
e) Memiliki aktifitas keagamaan yang bermutu ;
f) Mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang SERASI ;
g) Berkembang kegiatan seni budaya;
h) Terciptanya keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional,
rasional.
50
4. Sarana Prasarana
NO NAMA BARANG JUMLAH
1. Ruang kelas 6
2. Papan data sekolah 25
3. Kipas angin 1
4. Televisi 2
5. Komputer dan laptop 5
6.. Wireless 1
7. LCD 1
8. UKS 1
9. Perpustakaan 1
10. Mushalah 1
11. Kamar mandi 4
12. Kantin 1
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas IV di SD N
Medayu Suruh peneliti mendapatkan data sebagai hasil penelitian yang
dilakukan dengan metode pembelajaran yang telah peneliti tentukan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang jalannya proses
kegiatan belajar mengajar pada pelaksanaan pembelajaran siswa kelas IV di SD
N Medayu Suruh. Untuk itu pada bab ini peneliti menuangkan hasil penelitian
pra siklus dan hasil dari setiap siklus. Adapun hasil nya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap pra siklus
Sebelum proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan,
peneliti telah melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang
51
berlangsung. Tahap pra siklus dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2016.
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mendapatkan hasil evaluasi dari
siswa. Hasil penilaian ini disampaikan dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi awal siswa, memberikan gambaran ada dan tidaknya kemajuan
yang dicapai dalam proses pembelajaran siklus I. Adapun hasil ulangan
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas IV di SD N
Medayu 01 Suruh tentang tentang Berperilaku terpuji sebelum
pembelajaran siklus I adalah sebagai brikut:
Tabel 4.1 Hasil Pra Siklus
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1. Elvina Benita Dewi P 75 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 55 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 60 Belum Tuntas
4. Dewi Indriyani P 60 Belum Tuntas
5. M. Bayu Andika L 55 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 50 Belum Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 65 Belum Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 60 Belum Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 72 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 65 Belum Tuntas
11. Eva Nurul F P 45 Belum Tuntas
52
12. Ghifari Yasser A L 45 Belum Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 55 Belum Tuntas
14. Neldawati P 50 Belum Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 60 Belum Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 50 Belum Tuntas
17. Pratama Adi S L 60 Belum Tuntas
18. Rafi Limas K L 72 Tuntas
19. Raul Aditya S L 68 Belum Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 74 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 60 Belum Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 65 Belum Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 70 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 76 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 50 Belum Tuntas
Jumlah 1587
Rata-Rata 61
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 27%
53
2. Siklus I
Hasil pembelajaran siklus I siswa kelas IV SD N Medayu 01 Suruh
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2016/2017.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Materi Pokok : Berperilaku terpuji
Hari/Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Tempat : SD N Medayu 01 Suruh
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Elvina Benita Dewi P 78 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 55 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 70 Tuntas
4. Dewi Indriyani P 72 Tuntas
5. M. Bayu Andika L 55 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 70 Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 70 Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 70 Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 75 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 74 Tuntas
54
11. Eva Nurul F P 68 Belum Tuntas
12. Ghifari Yasser A L 65 Belum Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 70 Tuntas
14. Neldawati P 65 Belum Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 72 Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 60 Belum Tuntas
17. Pratama Adi S L 70 Tuntas
18. Rafi Limas K L 75 Tuntas
19. Raul Aditya S L 74 Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 77 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 72 Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 70 Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 72 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 75 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 65 Belum Tuntas
Jumlah 1809
Rata-Rata 70
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 69%
55
3. Siklus II
Hasil pembelajaran siklus I siswa kelas IV SD N Medayu 01 Suruh
Suru Semester Gasal Tahun Pelajaran 2016/2017.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Materi Pokok : Berperilaku terpuji
Hari/Tanggal : Senin, 14 November 2016
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Tempat : SD N Medayu 01 Suruh
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Elvina Benita Dewi P 85 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 68 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 74 Tuntas
4. Dewi Indriyani P 72 Tuntas
5. M. Bayu Andika L 60 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 72 Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 74 Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 75 Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 75 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 74 Tuntas
11. Eva Nurul F P 70 Tuntas
56
12. Ghifari Yasser A L 72 Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 74 Tuntas
14. Neldawati P 74 Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 72 Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 74 Tuntas
17. Pratama Adi S L 75 Tuntas
18. Rafi Limas K L 75 Tuntas
19. Raul Aditya S L 74 Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 77 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 72 Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 70 Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 72 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 75 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 74 Tuntas
Jumlah 1915
Rata-Rata 74
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 92%
57
C. Pembahasan
1. Pra Siklus
Penelitian tindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan metode Jigsaw. Tahap
ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum penelitian
dilaksanakan.
Tabel 4.4 Hasil Pra Siklus
NO NAMA L/P NILAI KET 1. Elvina Benita Dewi P 75 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 55 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 60 Belum Tuntas
4. Dewi Indriyani P 60 Belum Tuntas
5. M. Bayu Andika L 55 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 50 Belum Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 65 Belum Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 60 Belum Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 72 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 65 Belum Tuntas
11. Eva Nurul F P 45 Belum Tuntas
12. Ghifari Yasser A L 45 Belum Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 55 Belum Tuntas
14. Neldawati P 50 Belum Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 60 Belum Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 50 Belum Tuntas
17. Pratama Adi S L 60 Belum Tuntas
58
18. Rafi Limas K L 72 Tuntas
19. Raul Aditya S L 68 Belum Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 74 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 60 Belum Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 65 Belum Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 70 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 76 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 50 Belum Tuntas
Jumlah 1587
Rata-Rata 61
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 27%
Hasil belajar siswa pada pelaksanaan tahap prasiklus hasil belajar
peserta didik yang mencapai ketuntasan adalah 7 siswa dari 26 siswa. Hal
ini menunjukkan pencapaian ketuntasan belajar peserta didik masih rendah
sebelum dilaksanakan penelitian. Data diatas menunjukkan bahwa
prosentase ketuntasan belajar pada materi berperilaku terpuji 27% dengan
nilai rata-rata 61 Dari data yang diperoleh tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklus dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) masih banyak terdapat nilai
peserta didik dibawah rata-rata ketuntasan minimum yang telah diterapkan
yaitu 70 (tujuh puluh).
59
Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa permasalahan yang
terjadi sehingga menyebabkan nilai hasil belajar peserta didik rendah
adalah:
a) Belum adanya media pembelajaran yang tepat dengan materi yang
sedang diajarkan, sehingga peserta didik bosan dan kurang semangat
dalam menerima pelajaran;
b) Pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah sehingga
siswa pasif;
c) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, motivasi yaitu
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula, atau dengan
kata lain itensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasinya.
Belajar sangat memerlukan motivasi. Motivation is an esential
condition of learning. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi
belajar. Ada 3 macam fungsi motivasi (Sardiman, 2009; 85).
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan;
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya;
60
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Misalnya saja seorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu,
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Setelah melihat beberapa permasalahan di atas pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) harus dikemas semenarik mungkin,
memberikan inovasi baru dalam proses pembelajaran khusus nya pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) supaya siswa menambah
keaktifan peserta didik di kelas saat pembelajaran berlangsung dan dapat
meningkatkan Hasil belajar siswa.
Untuk mewujudkannya maka perlu adanya metode baru dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Salah satu metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan Hasil
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) adalah dengan menggunakan metode Jigsaw.
2. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I pada siswa kelas IV SD N
Medayu 01 Suruh dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 Oktober 2016.
Pada siklus ini metode yang digunakan adalah jigsaw dengan pokok
materi berperilaku terpuji. Dalam pelaksana kegiatan pembelajaran
61
menerapkan strategi sesuai dengan langkah-langkah sebagaimana yang
telah dikembangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Untuk mengukur pemahamaman serta ketercapaian sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 75 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya
pada materi berperilaku terpuji. Untuk mengetahui itu semua peneliti
memberikan tes evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta
didik. Tes berbentuk poin-poin pertanyaan tentang materi berperilaku
terpuji dengan jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5
pertanyaan essay.
Hasil tes evaluasi peserta didik pada siklus I adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI
KET
1. Elvina Benita Dewi P 78 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 55 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 70 Tuntas
4. Dewi Indriyani P 72 Tuntas
5. M. Bayu Andika L 55 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 70 Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 70 Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 70 Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 75 Tuntas
62
10. Desi Riviana Putri P 74 Tuntas
11. Eva Nurul F P 68 Belum Tuntas
12. Ghifari Yasser A L 65 Belum Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 70 Tuntas
14. Neldawati P 65 Belum Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 72 Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 60 Belum Tuntas
17. Pratama Adi S L 70 Tuntas
18. Rafi Limas K L 75 Tuntas
19. Raul Aditya S L 74 Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 77 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 72 Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 70 Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 72 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 75 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 65 Belum Tuntas
Jumlah 1809
Rata-Rata 70
Sumber: Hasil Penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 69%
Pada siklus pertama setelah menggunakan metode jigsaw
diperoleh data siswa yang tuntas pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) materi berperilaku terpuji dari 26 siswa sebanyak 18 siswa
63
atau 69% siswa tuntas mendapatkan nilai sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimum (KKM). Hasil ini meningkat dibandingkan pada pra
siklus dimana dari 26 siswa hanya 7 siswa atau 26% siswa yang
mendapatkan nilai tuntas.
Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus
pertama siswa mengalami peningkatn Hasil belajar dibandingkan denan
pada pra siklus dimana Hasil belajar siswa sangat rendah. Walaupun Hasil
belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan pra
siklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil yang diharapkan dari
penggunaan metode Jigsaw. Hal ini dapat terlihat baru 69% siswa tuntas
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya materi
pokok berperilaku terpuji. Adanya kekurangan keberhasilan pada siklus I
maka perlu dilakukan perbaikan dalam melaksanakan tindakan
pembelajaran di kelas. Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II.
3. Siklus II
Seperti pada tahap sebelumnya, pada tahap siklus II ini juga
menggunakan metode Jigsaw, penelitian dilaksanakan pada hari senin, 14
November 2016. Tindakan yang telah dirumuskan dalam siklus I
dilaksanakan pada siklus II dalam materi berperilaku terpuji . Untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk mengukur
ketercapaian materi-materi yang telah didiskusikan, peneliti memberikan
tes evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta didik. Tes
64
berbentuk pertanyaan tentang materi pokok berperilaku terpuji dengan
jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan essaay.
Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik
pada siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI
KET
1. Elvina Benita Dewi P 85 Tuntas
2. Putri Dian Fadila P 68 Belum Tuntas
3. Aldi Fernanda L 74 Tuntas
4. Dewi Indriyani P 72 Tuntas
5. M. Bayu Andika L 60 Belum Tuntas
6. Adnan Rahmat D L 72 Tuntas
7. Anggih Tri Listiyanto L 74 Tuntas
8. Bagas Febriyanto L 75 Tuntas
9. Derisma Al Zahra P 75 Tuntas
10. Desi Riviana Putri P 74 Tuntas
11. Eva Nurul F P 70 Tuntas
12. Ghifari Yasser A L 72 Tuntas
13. M. Faiq Nabil L 74 Tuntas
14. Neldawati P 74 Tuntas
15. Nutqi Amirul F L 72 Tuntas
16. Olivia Vitriyani P 74 Tuntas
17. Pratama Adi S L 75 Tuntas
65
18. Rafi Limas K L 75 Tuntas
19. Raul Aditya S L 74 Tuntas
20. Raihan Hafiz R L 77 Tuntas
21. Inzalna Revani P 70 Tuntas
22. Taraka Fahmi G L 72 Tuntas
23. Yulia Effendi Bangun P 70 Tuntas
24. Zasmiatus Zahra P 72 Tuntas
25. Aulia Faizudda R P 75 Tuntas
26. Ahmad Fahrozi L 74 Tuntas
Jumlah 1915
Rata-Rata 74
Sumber: Hasil penelitian
Persentase siswa yang memenuhi KKM =
= 92%
Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik ada
peningkatan yang pesat yaitu sebanyak 24 peserta didik yang mengalami
ketuntasan, dengan nilai rata-rata sebesar 74 sedangkan prosentase
ketuntasan belajar sebesar 92%. Hanya masih terdapat dua peserta didik
yang belum tuntas bagi 2 siswa yang belum tuntas tersebut diberikan
tugas mandiri sehingga bisa tercapai nilai yang memenuhi KKM.
Dari data tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada
siklus ke II hasil belajar siswa kelas IV di SD N Medayu 01 Suruh pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pada materi
berperilaku terpuji dengan menggunakan metode jigsaw mengalami
66
peningkatan Hasil belajar yang pesat dimana dari 69% atau sekitar 18
anak yang tuntas menjadi 92% atau 24 anak dari 26 anak yang mencapai
nilai tuntas sesuai dengan criteria ketuntasan minimum (KKM).
Kegiatan pada siklus II sudah berjalan dengan baik dibandingkan
dengan siklus I, pada umumnya semua anggota kelompok sudah aktif
mulai terlibat dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Metode yang
diterapkan juga cukup menarik dan mengurangi kebosanan terhadap
kegiatan belajar mengajar.
4. Perbandingan pra siklus, siklus I, dan siklus II
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas
IV di SD N Medayu 01 Suruh pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) pokok materi berperilaku terpuji dengan menggunakan
metode jigsaw menghasilkan:
a) Terjadinya peningkatan penguasaan materi pada siswa kelas IV di SD N
Medayu 01 Suruh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
pokok materi berperilaku terpuji dari pra siklus, siklus I dan siklus II;
b) Terjadinya peningkatan keaktifan dalam proses belajar mengajar pada
siswa kelas IV di SD N Medayu 01 Suruh pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) pokok materi berperilaku terpuji pra
siklus, siklus I dan siklus II;
c) Terjadinya peningkatan Hasil belajar pada siswa kelas IV di SD N
Medayu 01 Suruh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
pokok materi berperilaku terpuji dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
67
Tabel 4.6 Daftar Nilai Per Siklus
NO
NAMA HASIL BELAJAR
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1. Elvina Benita Dewi 75 78 85
2. Putri Dian Fadila 55 55 68
3. Aldi Fernanda 60 70 74
4. Dewi Indriyani 60 72 72
5. M. Bayu Andika 55 55 60
6. Adnan Rahmat D 50 70 72
7. Anggih Tri Listiyanto 65 70 74
8. Bagas Febriyanto 60 70 75
9. Derisma Al Zahra 72 75 75
10. Desi Riviana Putri 65 74 74
11. Eva Nurul F 45 68 70
12. Ghifari Yasser A 45 65 72
13. M. Faiq Nabil 55 70 74
14. Neldawati 50 65 74
15. Nutqi Amirul F 60 72 72
16. Olivia Vitriyani 50 60 74
17. Pratama Adi S 60 70 75
68
18. Rafi Limas K 72 75 75
19. Raul Aditya S 68 74 74
20. Raihan Hafiz R 74 77 77
21. Inzalna Revani 70 70 70
22. Taraka Fahmi G 60 72 72
23. Yulia Effendi Bangun 65 70 70
24. Zasmiatus Zahra 70 72 72
25. Aulia Faizudda R 76 75 75
26. Ahmad Fahrozi 50 65 74
Jumlah 1587 1809 1915
Rata-Rata 61 70 74 Sumber: Data Hasil Penelitian
Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing siklus
diatas menunjukkan adanya peningkatan Hasil belajar yang signifikan di
tiap-tiap siklusnya, terbukti dengan jumlah nilai pada pra siklus 1587,
siklus I 1809 dan siklus II 1915. Untuk mengetahui adanya peningkatan
pencapaian nilai rata-rata dan ketuntasan belajar pada siswa kelas IV di SD
N Medayu 01 Suruh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
pokok materi berperilaku terpuji dapat dilihat pada tabel berikut:
69
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Prosentase Pencapaian
Hasil Belajar Peserta Didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II
NO Pelaksanaan Tindakan Nilai Rata-rata Persentase
1 Pra Siklus 61 27 %
2. Siklus I 72 69 %
3. Siklus II 74 91 %
Sumber: Hasil Presentasi Penelitian
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak
perlu dilakukan siklus berikutnya. Karena siswa mengalami peningkatan
Hasil belajar yang semula nilai rata-rata 61 dengan Persentase 27 % atau
sebanyak 7 anak dari 26 siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus I nilai
rata-rata 72 dengan Persentase 69 % atau sebanyak 18 anak dari 26 siswa
yang tuntas dan pada siklus ke II rata-rata 74 dengan Persentase 91 % atau
sebanyak 24 anak dari 26 siswa yang tuntas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan Hasil belajar pada siswa
kelas IV di SD N Medayu 01 Suruh Suru pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan materi pokok berperilaku terpuji dapat
meningkatkan Hasil belajar siswa.
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan setelah peneliti melakukan perbaikan
pembelajaran Pendidikan Agama Islma materi tentang berperilaku terpuji
dari pra siklus sampai dengan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islma materi tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas
IV di SD N Medayu tahun pelajaran 2016/2017.
Hal ini dibuktikan dengan data kuantitatif dan hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang dilaksanakan pada tiap
siklus. Pada pelaksanaan Pra Siklus, siswa yang tuntas memenuhi KKM
sebanyak 7 siswa atau 27%. Pada pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas
memenuhi KKM sebanyak 18 siswa atau 69%. Pada pelaksanaan siklus II,
siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 24 siswa atau 92%. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang berperilaku
terpuji pada siswa kelas IV semester gasal di SD N Medayu tahun pelajaran
2016/2017.
71
B. Saran
Dari simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain:
1. Guru
Untuk siswa yang belum mencapai nilai KKM diberikan tugas
mandiri agar bisa tercapai hasil belajar sesuai dengan KKM yang
ditentukan oleh pihak sekolah.
2. Sekolah/Kepala Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan sebaiknya
selalu meningkatkan pembinaan kepada guru-guru. Dengan harapan, dari
pembinaan tersebut semakin baik pelayanan yang diberikan guru kepada
siswa.
3. Peneliti
Kepada peneliti selanjutnya untuk bisa meneliti ulang masalah yang
peneliti bahas sebagai bahan komparasi dan penemuan ilmu pengetahuan.
Penulis berharap semoga penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam penelitian
selanjutnya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Aiagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. Agus Suprijono, Cooperative Learning..., hal. 5-6 Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Raja Grafindo Persada Depag, 2007. Al-Qur’an Terjemah, Surakata: Media Insani. Departemen Pendidikan Nasional,2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Ketiga), Jakarta: Balai Pustaka Djali, 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati.Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta : Rineka Cipta Indar, Djumberansyah, 1994.Psikologi Pendidikan, Surabaya: Karya Abitama Jumali, M, dkk, 2007. Landasan Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah
University Pres. Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran
(Jakarta : Delia Press,2003) Purwanto, Evaluas Hasil Belajar…, hal. 54 Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Slavin, 2005. Metode Pembelajaran. Bandung: Grafindo.
73
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung :
Remaja Rosdakarya Sudrajat, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Grafindo Surya Brata,Sumadi. 2000. Proses Belajar di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Andi
Office. Syah, Muhibin, 1995. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset. Syaiful Bahri Djamarah,2002. Psikologi Belajar, Jakarta :Rineka Cipta Uno B, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
74
Lampiran-1
1
Lampiran 2
NO NAMA L/P
1. Elvina Benita Dewi P
2. Putri Dian Fadila P
3. Aldi Fernanda L
4. Dewi Indriyani P
5. M. Bayu Andika L
6. Adnan Rahmat D L
7. Anggih Tri Listiyanto L
8. Bagas Febriyanto L
9. Derisma Al Zahra P
10. Desi Riviana Putri P
11. Eva Nurul F P
12. Ghifari Yasser A L
13. M. Faiq Nabil L
14. Neldawati P
15. Nutqi Amirul F L
16. Olivia Vitriyani P
17. Pratama Adi S L
18. Rafi Limas K L
19. Raul Aditya S L
20. Raihan Hafiz R L
21. Inzalna Revani P
22. Taraka Fahmi G L
23. Yulia Effendi Bangun P
24. Zasmiatus Zahra P
25. Aulia Faizudda R P
26. Ahmad Fahrozi L
2
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD Negeri Medayu Suruh
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pelajaran : 8
Tema : Mari Berperilaku Terpuji
Subtema : Gemar Membaca
Kelas/Semester : IV/1
AlokasiWaktu : 4 x 35 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanyakan berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD)
2.5 Memiliki sikap gemar membaca sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- ‘Alaq/96: 1-5.
2.7 Memiliki sikap pantang menyerah sebagai implementasi dari kisah keteladanan Nabi Mūsa
a.s.
2.8 Memiliki sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Isra’/17: 37.
2.9 Memiliki perilaku hemat sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Isra’/17: 27.
3.8 Memahami sikap rendah hati sebagai implementasidari pemahaman Q.S. al- Isra’/17:37.
3.9 Memahami perilaku hemat sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Isra’/17:27.
4.8 Mencontohkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Isra’/17: 37.
3
4.9 Mencontohkan perilaku hemat sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Isra’/17: 37.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa memahami dan memiliki sikap gemar membaca.
2. Siswa memahami memiliki sikap pantang menyerah implementasi dari kisah teladan nabi
Musa a.s.
3. Siswa memahami dan memiliki sikap rendah hati.
4. Siswa dapat mencontohkan sikap rendah hati dan perilku hemat.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Bersikap gemar membaca.
2. Besikap pantang menyerah.
3. Bersikap hemat.
4. Bersikap rendah hati.
5. Mencontohkan sikap hemat.
6. Mencontohkan sikap rendah hati.
E. Materi Pembelajaran
Materi tentang berperilaku terpuji gemar membaca, sikap pantang menyerah, sikap hemat, dan
sikap rendah hati.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan :Sientifik
2. Metode :
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya Jawab
d) Demontrasi
G. Media Pembelajaran
Gambar berisi materi tentang berperilaku terpuji gemar membaca, sikap pantang menyerah, sikap
hemat, dan sikap rendah hati.
H. Sumber Belajar
1. Al-Qur’an dan terjemahan.
2. Buku PAI dan Budi Pekerti SD Kelas IV
I. Langkah-langkah Pembelajaran
4
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru Membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah dilanjutkan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat do’a mecari ilmu: “Robbizidnii ‘ilman Warzuqnii Fahmaa”.
“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berilah aku pengertian yang baik.
2. Guru Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan surah Al Fatihah.
3. Guru mengarahkan kesiapan diri peserta didik dan kehadiran peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan tema beriman kepada malaikat Allah-menerima keberadaan Malaikat Allah Swt.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. 6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menyimak,menanya, berdialog, mengkomunikasikan dengan menyampaian, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil pembelajaran
10
menit
2. Kegiatan Inti
• Mengamati h) Guru memilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam
beberapa segmen (bagian); i) Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada 4 maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang;
j) Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada;
k) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya;
l) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompoknya;
m) Guru memberikan peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang sedang dipelajari;
n) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. • Menanya
1. Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang perilaku terpuji manfaat kegemaran membaca.
2. Peserta didik menanyakan tentang arti dan kandungan Q.S. al-‘Alaq/96:1-5.
120
menit
5
• Mengekplorasi/menalar. 1. Peserta didik mengamati gambar suasana di perpustakaan sekolah
yang ada di dalam buku teks. 2. Peserta didik mengemukakan isi gambar tersebut. 3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang ada
dalam buku teks dan apa yang dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
4. Sebagai penguatan, guru dapat menceritakan kisah Averoes (Ibnu Rush) yang sangat gemar membaca dan hanya dua kesempatan yang tidak membaca yakni saat pernikahan dan ketika ayahnya meninggal. Guru pun bisa menceritakan tokoh Avicenna (Ibnu Sina) yang gemar membaca dan bila berkunjung ke perpustakaan, semua buku perpustakaan itu habis dibacanya.
• Mengasosiasi/mencoba. 1. Pada sesi berikutnya, guru membagi peserta didik ke dalam beberapa
kelompok dan diberi tugas ke perpustakaan untuk membaca buku pengetahuan yang diminatinya kemudian mendiskusikan isinya.
2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menyimak serta menanyakan dan menyatakan beberapa hal yang dianggap relevan.
3. Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan manfaat kegemaran membaca yang telah dilakukannya.
4. Guru memberi penguatan bahwa kegemaran membaca merupakan jalan menuju kesuksesan hidup. Ilmu tersebar di antaranya di berbagai buku pengetahuan dan kuncinya adalah membaca. Dengan membaca kita akan menjadi pintar, bertambah pengetahuan dan informasi, dapat memperbanyak ide, dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan kandungan Q.S. al-‘Alaq/96:1-5 yang memerintahkan “membaca.”
• Komunikasi/demonstrasi/Networking 1. Peserta didik menjelaskan/menceritakan kembali gambar/materi
tentang perilaku terpuji. 2. Peserta didik menjelaskan/menceritakan kembali tentang manfaat
kegemaran membaca. 3. Menyampaikan hasil diskusi baik secara individu maupun perwakilan
kelompok dan menyampaikan kesimpulan. 3. • Penutup
1. Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
2. Tugas, guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “insya Allah aku bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
3. Kegiatan ini dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru dan orang tua atau komunikasi langsung dengan
10
Menit
6
orang tua untuk mengamati perilaku gemar membaca, pantang menyerah, rendah hati, dan hemat yang ditunjukkan anak dalam keluarganya.beruntung dan lain sebagainya.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. Membaca do’a penutupan majelis taklim (Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik) Artinya : Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu, aku bersaksi bahwa tiada Illah kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu
J. Penilaian Hasil Belajar
Pengetahuan
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : 10 pilihan ganda 5 uraian
7
1. Nama :
2. No.Absen :
3. Hari/Tanggal :
SOAL PRA SIKLUS
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang tepat !
1. Terhadap orang tua sikap kita sebaiknya … a. Hormat b. Membantah c. Memaki d. Menghina
2. Dibawah ini yang bukan akhlak terpuji terhadap orang tua adalah … a. Mengikuti segala nasehat oran b. Mendo’akan orang tua c. Membantu orang tua dalam segala hal d. Melanggar perintah orang tua
3. Sikap kita dalam bertutur kata kepada orang tua hendaknya … a. Kasar b. Keras-keras c. Menghina d. Lemah lembut
4. Ketika ibu sedang sibuk membersihkan rumah, maka sikap kita sebaikya … a. Membantu b. Bermain c. Tidur d. Pura-pura tidak tahu
5. Hal-hal yang harus dihindari dari bersikap kepada orang tua adalah … a. Berkata lemah lembut b. Selalu membantu pekerjaan orang tua c. Menghardik orang tua d. Mendengarkan nasehat orang tua
6. Orang tua mendidik kita dengan penuh rasa …
a. Menyesal b. Kasih sayang c. Pamrih d. Terpaksa
7. Selain orang tua yang wajib kita hormati adalah … a. Teman b. Hewan peliharaan c. Artis Idola d. Guru
8. Terhadap orang yang lebih tua sikap kita sebaiknya … a. Membantah b. Menghormati c. Memusuhi d. Membenci
9. Anak yang tidak patuh dan hormat kepada orang tua termasuk anak … a. Durhaka b. Pandai c. Rajin d. Pintar
10. Kepada orang yang lebih muda sikap kita sebaiknya … a. Membenci b. Memaki c. Menyuruh-nyuruh d. Menyanyangi
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan 3 contoh akhlak terpuji kepada orang tua ! 2. Bagaimana sikap hormat dan patuh kepada orang tua ! 3. Apa akibatnya kalau anak tidak patuh pada orang tua ! 4. Sebutkan 3 contoh akhlak tercela kepada orang tua ! 5. Ketika ibu sedang memasak kami diminta untuk membantu ibu, bagaimana sikap mu!
Lampiran 3
8
1. Nama :
2. No.Absen :
3. Hari/Tanggal :
SOAL SIKLUS 1
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang tepat !
1. Anak yang sholeh adalah anak yang …
peintah orang tua nya a. Membantah b. Membiarkan c. Mematuhi d. acuh tak acuh
2. Jika saling menghormati hidup akan … a. Tentram b. Selalu berkelahi c. Tidak tenang d. Sedih
3. Berkata jujur termasuk perilaku … a. Tercela b. Terpuji c. Biasa-biasa saja d. Terhormat
4. Setiap berbuat kesalahan harus … a. Meminta maaf b. Diam saja c. Pura – pura tidak tahu d. Menangis
5. Jika dinasehati orang tua maka sikap kita … a. Mendengarkannya b. Berbicara sendiri c. Mematuhinya d. Pura-pura tida tahu
6. Ani suka belajar di rumah, ani termasuk anak …
a. Malas b. Rajin c. Pintar d. Bodoh
7. Contoh perilaku terpuji adalah … a. Menonton TV b. Bermain c. Belajar d. Tidur
8. Kepada orang tua kita harus … a. Membantah b. Menghormati c. Melawan d. Mencaci maki
9. Fatimah sedang menonton televisi, ibunya sedang memasak. Sikap Fatimah seharusnya … a. Membantu Ibu b. Menonton Televisi c. Bermain d. Tidur
10. Anak yang malas belajar akan … a. Pandai b. Pintar c. Rajin d. Bodoh
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan contoh perilaku terpuji !
2. Berbohong menyebabkan perasaan !
3. Apa yang harus kamu lakukan setelah merusak barang milik orang lain !
4. Berikan tiga contoh sikap disiplin dalam rumah !
5. Kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan kepada !
9
Nama :
No. Absen :
Hari/Tanggal :
SOAL SIKLUS 2
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang tepat !
1. Orang yang lebih mudah harus … orang yang lebih tua a. Membenci b. Membantu c. Menghormati d. Menyianyiakan
2. Kita tidak boleh … ketika dinasehati orang tua a. Meniru b. Mendiamkan c. Membantah d. Mengerjakan
3. Ketika orang tua menyuruh kita, sikap kita sebaiknya ... a. Membantah b. Mentaati c. Membiarkannya d. Mendiamkannya
4. Jika saling menghormati hidup akan … a. Tentram b. Selalu berkelahi c. Tidak tenang d. Sedih
5. Terhadap yang lebih tua kita harus bersikap… a. Membantah b. Melawan c. Mendiamkan d. Hormat
6. Anak yang tidak patuh terhadap orang tua termasuk anak yang …
a. Baik b. Sopan c. Kurang ajar d. Santun
7. Berkata kasar dapat ….orang tua a. Menyenangkan b. Menyakiti c. Membanggakan d. Menghormati
8. Apabila mendapat tugas dari guru maka kamu harus… a. Didiamkan b. Rame sendiri c. Dikerjakan d. Tidak dikerjakan
9. Jika kita ingin dihormati orang lain maka kita harus … a. Melawan b. Mendiamkan c. Menghormati d. Meniru
10. Berkatalah dengan … kepada orang tua a. Kasar b. Membantah c. Keras d. Sopan
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan akibat dari tidak taat dan patuh kepada orang tua !
2. Bagaimana cara menghormati orang tua !
3. Bagaimana cara bersikap sopan kepada orang tua !
4. Sebutkan ciri-ciri anak yang patuh kepada orang tua !
5. Berikan contoh sikap patuh kepada orang tua !
10
Lampiran 4
Lembar Observasi Guru
Nama Guru : ............................................................................................... Kelas : ............................................................................................... Hari/tanggal : ............................................................................................... Siklus ke : ...............................................................................................
Petunjuk penggunaan:
Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian
aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah 0 = tidak sesuai/tidak
tampak; 1 = kurang baik; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik.
No. Aspek Penilian Kategori
A. Persiapan -
1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan seksama 0 1 2 3 4
2. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP 0 1 2 3 4
3. Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya 0 1 2 3 4
4. Guru mempersiapkan media pembelajaran 0 1 2 3 4
5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk pembelajaran 0 1 2 3 4
6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental 0 1 2 3 4
B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran 0 1 2 3 4
8. Guru memilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam beberapa segmen (bagian); 0 1 2 3 4
9. Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada 4 maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang;
0 1 2 3 4
10. Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada; 0 1 2 3 4
1
11. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya; 0 1 2 3 4
12. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompoknya; 0 1 2 3 4
13. Guru memberikan peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang sedang dipelajari; 0 1 2 3 4
14. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 0 1 2 3 4
C.. Karakteristik Pribadi Guru -
15. Guru sabar terutama untuk memancing respon siswa 0 1 2 3 4
16. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 0 1 2 3 4
17. Guru bersikap tegas dan jelas 0 1 2 3 4
18. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 0 1 2 3 4
19. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 0 1 2 3 4
20. Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang selalu punya inisiatif, kreatif, dan berprakarsa 0 1 2 3 4
Catatan Observer: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Suruh, November 2017
Observer
Ari Maslahah
2
Lampiran 5
3
Lampiran 6
Kegiatan Pembelajaran Sebelum Menggunakan Metode Jigsaw
Siswa berbicara sendiri tidak medengarkan Penjelasan Guru
4
Lampiran 7
Kegiatan pembelajaran Menggunakan Metode Jigsaw
Siswa sedang melakukan diskusi kelompok sehingga anak aktif
5
JUDUL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI BERPERILAKU
TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW
SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL
SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU
KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Abstrak :
Pengarang : a. Nama : Ari Maslahah
b. E-mail : [email protected]
Pembibing : a. Nama : Sutrisna, S.Ag, M.Pd.
b. E-mail : -
Fakultas : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Jumlah Halaman : 74 Halaman
6
ABSTRAK
Maslahah Ari, NIM : 114 12 013, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag, M.Pd.
Kata kunci: Hasil, Metode Jigsaw.
Tujuan dari penelitian ini adalah: Peningkatan Hasil belajar siswa melalui penerapan metode Jigsaw mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi pokok berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Semester ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang menjadi subjek untuk penelitian ini kelas IV. Dalam penelitian ini digunakan satu kelas untuk menerapakkan Model Jigsaw dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu kelas IV berjumlah 26 Siswa. Setelah dilaksanakan tindakan melalui Model Jigsaw dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup siswa semangat belajar dan hasil belajar maksimal. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Siklus Aktivitas belajar siswa mempunyai Persentase 27% dan rata-rata tes akhir 61. Pada Siklus I setelah dilaksanakan tindakan aktivitas belajar siswa menjadi 69% dan rata-rata tes akhir 70. Sedangkan pada Siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II aktivitas belajar mengalami peningkatan yaitu aktivitas siswa dipersentase menjadi 92% dan rata-rata tes akhir siswa adalah 74.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian membuktikan bahwa ada
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi perilaku terpuji melalui metode Jigsaw. Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase kesiapan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tahap Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dan dari rata-rata hasil tes akhir dari tiap siklusnya.
7
8
i