125
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN DI DESA BLIMBING KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN Oleh: JEFRI NUVIKA RATMA NIM: 201403066 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2018

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN

DI DESA BLIMBING KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Oleh:

JEFRI NUVIKA RATMA

NIM: 201403066

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

ii

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN

DI DESA BLIMBING KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh:

JEFRI NUVIKA RATMA

NIM: 201403066

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

iii

Page 4: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

iv

Page 5: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

v

Page 6: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Jefri Nuvika Ratma

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 23 November 1995

Agama : Islam

Alamat : Ds. Blimbing, Rt.13 Rw.05 Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Blimbing 02 (2002 – 2008)

2. SMPN 3 Dolopo (2008 – 2011)

3. SMAN 1 Babadan Ponorogo (2011 – 2014)

4. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun (2014 –

sekarang)

Page 7: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

jenjang Sarjana di Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan ini :

1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid), selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun dan selaku pembimbing ke II yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penyususnan skripsi ini.

2. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Ketua Prodi S1

Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

3. Bapak H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Riska Ratnawati, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Dewan Penguji dalam

skripsi ini.

5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, peneliti

ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Page 8: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

viii

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi penelitian skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan, dan

kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan

skripsi penelitiaan ini.

Penulis juga berharap semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan bagi penulis serta orang-orang yang peduli dengan

dunia kesehatan masyarakat pada khususnya.

Madiun, 14 September 2018

Penyusun

Page 9: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

ix

Program Studi Kesehatan Masyarakat

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRAK

JEFRI NUVIKA RATMA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN

DI DESA BLIMBING KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN

124 halaman + 17 tabel + 4 gambar + 12 lampiran

Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian jamban

dalam hal buang air besar yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh

lingkungan yang sehat. Dimulai dari bagaimana masyarakat mengetahui

pengertian jamban, syarat jamban sehat hingga cara pemeliharaan jamban secara

partisipasi aktif masyarakat memanfaatkanya. Penggunaan jamban cemplung di

desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sebanyak 380 pengguna.

Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

Metode: Rancangan penelitian dengan desain Crossectional. Jumlah Responden

pada penelitian ini sebanyak 92 responden. Teknik pengambilan sampel dengan

menggunakan simple random sampling dengan analisis bivariat menggunakan Chi

square test.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable yang berhubungan dengan

penggunaan jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

pada variabel pengetahuan (P=0,000; RP=2,35) Variabel Ekonomi (P=0,000;

RP=3,14), Variabel Sikap (P=0,000; RP=3,75), Variabel Perilaku (P=0,000;

RP=2,87).

Kesimpulan dan saran: Berdasarkan penelitian ini, saran yang dapat diberikan

yaitu masyarakat untuk menggunakan jamban yang sehat memenuhi syarat

kesehatan sehingga layak digunakan.

Kata Kunci : Penggunaan Jamban, Pengetahuan, Ekonomi, Sikap. Perilaku.

Kepustakaan : 27 (2010-2017)

Page 10: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

x

Public Health Program

Health Science College of Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRACT

JEFRI NUVIKA RATMA

THE EFFECTED FACTORS ON USED OF LATRINES IN BLIMBING

VILLAGE, DOLOPO DISTRICT, MADIUN REGENCY

124 pages + 17 tables + 4 pictures and 12 appendixes

Background: The use of latrines is use of latrines of pooping in the community to

obtain healthy environment. Starting from how the community knows the meaning

of latrines, the requirements of healthy latrines for how to maintain latrines with

active participation by the community. The used of cemplung’s latrines in

Blimbing village, Dolopo District, Madiun regency, was 380 users. The purpose

of this research was to determine the affected factors that influence on used of

latrines in Blimbing Village, Dolopo District, Madiun Regency.

The method: The kind of this research was crossectional study. The numbers of

respondents in this research were 92 respondents. The sampling technique of this

research was simple random sampling. The data analyzed was bivariate analysis

used Chi square test.

The results: The results showed that the variables associated on the use of

latrines in Blimbing Village, Dolopo district, Madiun Regency were knowledge

(P=0,000; RP=2,35), economy (P=0,000; RP=3,14), attitude (P=0,000; RP=3,75),

behavioral (P=0,000; RP=2,87).

Discuss and conclusion: Based on this research it was suggested to public to use

a healthy latrines to fill up health requirements so it may be appropriate.

Keywords : The use of latrines, knowledge, economy, attitude, behavioral.

Literature : 27 (2010-2017)

Page 11: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN . ............................................................................................ i

SAMPUL DALAM ............................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR. ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI. ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 8

1.5 Keaslian Penelitian ................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamban

2.1.1 Pengertian Jamban .......................................................... 11

2.1.2 Persyaratan Jamban Sehat................................................ 12

2.1.3 Jenis-jenis Jamban ......................................................... 14

2.1.4 Penentuan Letak Jamban ............................................... 15

2.1.5 Pemeliharaan Jamban ..................................................... 16

2.1.6 Pemanfaatan Jamban ...................................................... 16

2.2 Konsep Pengetahuan

2.2.1 Pengertian Pengetahuan ................................................. 19

2.2.2 Tingkat Pengetahuan ...................................................... 21

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ........... 22

2.2.4 Pengukuran Pengetahuan ................................................ 25

2.3 Konsep Status Ekonomi

2.3.1 Pengertian Status Ekonomi ............................................. 26

2.3.2 Macam-macam Status Sosial Ekonomi ........................... 30

2.4 Konsep Sikap

2.4.1 Pengertian Sikap ............................................................. 32

2.4.2 Komponen Pokok Sikap ................................................. 33

2.4.3 Tingkatan Sikap .............................................................. 33

2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................... 34

2.4.5 Pengukuran Sikap ........................................................... 35

Page 12: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xii

2.5 Konsep Perilaku ......................................................................... 36

2.5.1 Pengertian Perilaku ......................................................... 36

2.5.2 Perilaku Kesehatan ......................................................... 37

2.5.3 Domain Perilaku ............................................................. 38

2.5.4 Peranan Perilaku Terhadap Kesehatan ........................... 42

2.6 Faktor Pendukung ...................................................................... 42

2.6.1 Sarana / Fasilitas ............................................................. 42

2.6.2 Kondisi Jamban .............................................................. 43

2.7 Faktor Penguat ........................................................................... 45

2.7.1 Peran Petugas Kesehatan ................................................ 45

2.7.2 Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat .................. 45

2.8 Kerangka Teori ........................................................................... 47

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 48

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 48

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 50

4.2 Populasi dan Sampel.................................................................... 50

4.2.1 Populasi .......................................................................... 50

4.2.2 Sampel ............................................................................ 51

4.3 Teknik Sampling ........................................................................ 53

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 53

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............. 54

4.5.1 Variabel Penelitian .......................................................... 54

4.5.2 Definisi Operasional ....................................................... 55

4.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 57

4.6.1 Uji Validitas .................................................................... 57

4.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 58

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 58

4.7.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 58

4.7.2 Waktu Penelitian ............................................................. 58

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 59

4.9 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 60

4.9.1 Pengolahan Data ............................................................. 60

4.9.2 Analisis Data .................................................................... 61

4.10 Etika Penelitian ........................................................................... 64

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 65

5.1.1 Gambaran Umum ............................................................ 65

5.2.1 Karakteristik Responden ................................................. 66

5.3.1 Analisis Univariat ........................................................... 69

5.4.1 Hasil Analisis Bivariat .................................................... 70

5.2 Pembahasan ................................................................................. 75

Page 13: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xiii

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 81

6.2 Saran ............................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 84

LAMPIRAN ....................................................................................................... 86

Page 14: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................ 9

Tabel 4.1 Perhitungan sampel dari setiap Dusun .................................. 52

Tabel 4.2 Operasional Variabel Penelitian ........................................... 56

Tabel 5.1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Blibing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun ................................................... 66

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 67

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kelompok

umur pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ...................... 67

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan tingkat

Pendidikan pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ...................... 67

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jumlah

Keluarga pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ...................... 68

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Penghasilan

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 68

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 69

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Ekonomi

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 69

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 69

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Perilaku pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 ................................... 70

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Pengaruh Pengetahuan dengan

Penggunaan Jamban .............................................................. 71

Tabel 5.12 Tabulasi Silang Pengaruh Pendapatan Ekonomi terhadap

Penggunaan Jamban .............................................................. 72

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan

Jamban ................................................................................... 73

Tabel 5.14 Tabulasi Silang Pengaruh Perilaku terhadap Penggunaan

Jamban ................................................................................... 74

Page 15: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................. 47

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................. 48

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ................................................ 54

Gambar 5.1 Peta Wilayah Desa Blimbing ............................................ 65

Page 16: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal dari STIKES ........... 86

Lampiran 2 Surat Ijin Pengambilan Data Awal dari

BANKESBANGPOL ....................................................... 87

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................... 88

Lampiran 4 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian ................................... 89

Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden ....................... 91

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed

Consent) ............................................................................ 92

Lampiran 7 Kuesioner Penelitian ......................................................... 93

Lampiran 8 Tabulasi Data .................................................................... 96

Lampiran 9 Hasil Uji SPSS .................................................................. 98

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian .................................................... 105

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Bimbingan ......................................... 106

Lampiran 12 Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi ............................. 107

Page 17: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

xvii

DAFTAR SINGKATAN

BAB : Buang Air Besar

BABS : Buang Air Besar Bembarangan

DepKes : Departemen Kesehatan

ODF : open defecation free

RisKesDas : Riset Kesehatan Dasar

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

KemenKes : Kementrian Kesehatan

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

Pustu : Puskesmas Pembantu

Prokesga : Program Kesehatan Keluarga

SPAL : Saluran Pembuangan Akhir Limbah

RI : Republik Indonesia

MDG’s : Millenium Development Goals

WHO : World Health Organization

Page 18: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.

Peningkatan derajat kesehatan dapat terwujud melalui terciptanya

masyarakat Indonesia yang ditandai dengan perilaku masyarakat di

lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil serta merata. Derajat

kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : lingkungan, perilaku,

pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat

mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan

pemukiman atau perumahan, tempat kerja, sekolahan dan tempat umum,

air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi.

Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola

makan, kebersihan perorangan, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya

kesehatan (Depkes RI, 2012).

Adanya kebutuhan fisiologis manusia seperti memiliki rumah, yang

mencangkup kepemilikan jamban sebagai bagian dari kebutuhan setiap

anggota keluarga. Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan salah

satu indikator rumah sehat selain pintu ventilasi, jendela, air bersih, tempat

pembuangan sampah, saluran air limbah, ruang tidur, ruang tamu, dan

Page 19: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

2

dapur. Jamban sehat berfungsi untuk membuang kotoran manusia, ada

berbagai macam bentuk seperti leher angsa, cemplung dan sebagainya.

Dalam kaitnya dengan sarana pembuangan air besar, hubunganya

yang paling mendasar dengan kualitas lingkungan yakni fasilitas dan jenis

penampungan tinja yang digunakan. Masalah kondisi lingkunga tempat

pembuangan kotoran manusia tidak lepas dari aspek kepemilikan terhadap

sarana yang digunakan terutama dikaitkan dengan pemeliharaan dan

kebersihan sarana.

Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 1,1

milyar orang atau 17% penduduk dunia masih buang air besar di area

terbuka, dari data tersebut diatas sebesar 81% penduduk yang Buang Air

Besar Sembarangan (BABS) terdapat di 10 negara dan Indonesia sebagai

negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di area

terbuka, yaitu India (58%), Indonesia (12,9%), China (4.5%), Ethiopia

(4,4%), Pakistan (4,3%), Nigeria (3%), Sudan (1,5%), Nepal (1,3%),

Brazil (1,2%), dan Niger (1,1%) (WHO, 2010).

Peningkatan sanitasi diupayakan pemerintah agar dapat berjalan

dengan baik untuk mendukung komitmen nasional dan pencapaian target

kesepakatan pembangunan negara-negara di dunia, tertuang dalam

Milleniun Development Goals (MDG’s). Salah satu target MDG’s terkait

sanitasi yakni terjadinya peningkatan akses air minum dan sanitasi dasar

secara berkesinambungan sebesar separuh dari proporsi penduduk yang

belum mendapatkan akses pada tahun 2015. Kebijakan pemerintah dalam

Page 20: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014)

yang juga selaras dengan target MDG’s menyasar terwujudnya kondisi

sanitasi yang bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada

tahun 2014.

Menurut jenis tempat buang air besar yang digunakan, sebagian rumah

tangga di Indonesia menggunakan kloset berjenis leher angsa sebesar

84,4%, plengsengan sebesar 4,8%, cemplung/lubang tanpa lantai sebesar

7,2% dan cemplung/lubang dengan tantai sebesar 3,7%. Berdasarkan

tempat pembuangan akhir tinja, hasil Riskesdas 2013, sebesar 66% rumah

tangga di Indonesia menggunakan tangki saptik sebagai tempat

pembuangan akhir tainja. Rumah tangga yang menggunakan tempat

Saluran Pembuangan Akhir Limbah (SPAL) sebesar 4%, kolam/ wadah

4,4%, sungai/ danau/ laut sebesar 13,9%, lubang tanah sebesar 8,6%,

pantai/ tanah lapang/ kebun 2,7% (Depkes RI, 2013).

Terkait Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS) hingga bulan

november tahun 2016, akses sanitasi di Provinsi Jawa Timur sudah

mencapai 82,88% sedangkan desa yang sudah mencapai status ODF (open

defecation free) mencapai 5002 desa (25,96%) dari 7724 (Profil Kesehatan

Jatim, 2016).

Kabupaten Madiun merupakan salah satu kabupaten yang ada di

wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Madiun merupakan penduduk

dengan akses sanitasi layak jamban sehat pada tahun 2017 sebesar 89,17%.

Wilayah Kabupaten Madiun terdiri atas 15 Kecamatan yang terbagi atas 26

Page 21: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

4

puskesmas. Dari 26 puskesmas tersebut terdapat 5 puskesmas dengan

prosentase akses sanitasi layak yang rendah antara lain puskesmas

Kebonsari pada tahun 2015 jumlah pengguna 1940, pada tahun 2016 1500

pengguna pada tahun 2017 83,74% dengan jumlah pengguna 66 jiwa,

puskesmas Mlilir pada tahun 2015 6880 pengguna, pada tahun 2016 5.635

pengguna yang memiliki akses sanitasi layak 83,45% dengan jumlah

pengguna 5.696 jiwa, puskesmas Bangunsari yang memiliki akses sanitasi

layak pada tahun 2015 4.270 pengguna , pada tahun 2016 4.086 pengguna

dan pada tahun 2017 83,51% dengan jumlah pengguna sebesar 4.998 jiwa

pada tahun 2017, puskesmas Kare yang memiliki akses sanitasi layak pada

tahun 2015 4.507 pengguna pada tahun 2016 7.604 Pada tahun 2017

83,60% dengan jumlah pengguna sebesar 5.572 jiwa dan puskesmas

Mejayan yang memiliki akses sanitasi layak pada tahun 2015 1696

pengguna, pada tahun 2016 420 pengguna dan pada tahun 2017 83,44%

dengan jumlah pengguna 116 jiwa. Maka, dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa puskesmas dengan akses sanitasi layak yang memiliki

prosentase terendah dengan jumlah pengguna jamban tertinggi adalah

puskesmas Mlilir yang berada di wilayah Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun. Sedangkan di Desa Blimbing pada tahun 2017 merupakan akses

sanitasi layak jamban yang persentase penggunanya paling kecil di antara

Puskesmas Mlilir Kecamatan Dolopo yaitu sebesar 78,2%.

Menurut data Pustu Blimbing 2017 terdapat 3 dusun yaitu Dusun

Duren, Dusun Krajan, dan Dusun Pakisaji dengan jumlah 1.145 pemilik

Page 22: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

5

rumah. Masyarakat di Desa Blimbing yang masih menggunakan jamban

cemplung sebanyak 380 pemilik rumah, dan yang menggunakan jamban

leher angsa sebanyak 765 pemilik rumah (Prokesga Desa Blimbing, 2017).

Untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan, maka pembuangan

tinja manusia harus dikelola dengan baik, yaitu jamban. Jamban sehat

menurut Notoatmodjo (2007) adalah sebagai berikut : tidak mengotori

permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah

disekitanya, tidak terjangkau oleh serangga, tidak menimbulkan bau,

mudah digunakan dan dipeliaha, sederhana desainya dan murah.

Umumnya masyarakat pedesaan menggunakan jamban langsung dan

permukaan tanah sebagai tempat pembuangan tinja. Hal ini disebabkan

karena faktor pendidikan yang masih rendah tentunya akan mempengaruhi

faktor pengetahuan, dengan pendidikan rendah maka faktor pengetahuan

juga akan ikut rendah. Selain itu penyebabnya adalah faktor ekonomi yang

kurang pada masyarakat tersebut, jamban leher angsa memerlukan biaya

yang mahal untuk membuatnya (Joharudin, 2010). Masyarakat juga

mengatakan banyaknya warga yang menggunakan jamban cemplung

sehingga mempengaruhi pembuatan selanjutnya yaitu dengan ikut-ikutan

membuat jamban cemplung.

Dari berbagai masalah yang terjadi langkah awal yang dilakukan yaitu

dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu dengan cara bekerja

sama dengan pihak kesehatan terkait untuk membentuk kader-kader

kesehatan untuk memberikan pengarahan terhadap masyarakat luas

Page 23: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

6

tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan terutama BAB di jamban yang

sehat. Selain itu harus sering diadakannya penyuluhan kesehatan tentang

BAB yang baik dan benar dan juga cara pembuatan dan perawatan jamban

yang baik dan benar kepada masyarakat. Dengan pendekatan seperti ini

diharapkan masyarakat sendiri akan bergerak dan ada kesadaran yang

tumbuh di masyarakat yang pada akhirnya bisa menumbuhkan upaya

hidup yang lebih sehat (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat-

ITS, 2013). Melihat dari data diatas penulis ingin mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan jamban di Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

penggunaan jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun“?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun.

Page 24: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penggunaan

jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

2. Mengetahui gambaran ekonomi masyarakat tentang penggunaan

jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

3. Mengetahui gambaran sikap tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

4. Mengetahui gambaran perilaku tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

5. Menganalisis faktor pengetahuan tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

6. Menganalisis faktor ekonomi tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

7. Menganalisis faktor sikap tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

8. Menganalisis fakor perilaku tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

Page 25: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

8

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan jamban masyarakat.

2. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar

khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

jamban masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pukesmas Desa Blimbing

Dapat merencanakan program di masa yang akan datang agar

pemakaian jamban sehat keluarga untuk BAB meningkat sehingga

angka kejadian penyakit dapat menurun.

2. Bagi Masyarakat Desa Blimbing

Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban

sehingga masyarakat dapat menggunakan jamban yang sehat dan

benar.

1.5 Keaslian Penelitian

Keaslian dari penelitian ini dapat diketahui dari penelitian serupa

dengan penelitian yang di lakukan oleh penulis, diantaranya :

Page 26: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

9

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti /

Tahun Judul Metode

Varibel

Penelitian Hasil

1. Otik

Widyastuti,

2016

Faktor yang

berhubungan

dengan

pemilikan

jamban sehat di

Desa Malikian,

Kalimantan

Barat

Pendekatan cross-

sectional dan

rancangan

penelitian

observasional

deskriptif analitik

Variable bebas

: penghasilan,

pengetahuan,

sikap.

Variable terikat

: pemilihan

jamban

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa adanya

hubungan

penghasilan

terhadap

pemilihan

jamban

(p=0.037),

pengetahuan

(p=0.037), dan

sikap (p=0.037)

2. Aminah

Arfah

Pulungan,Wir

sal Hasan,

2013

Faktor-faktor

yang

berbubungan

dengan

kepemilikan

jamban

keluarga di

Desa Sipange

Julu Kecamatan

Sayur Matinggi

Kabupaten

Tapanuli

Selatan

Penelitian

observasional

deskriptif analitik

dengan rancangan

penelitian cross

sectional

Variable bebas

:

Pengetahuan

dan kebiasaan.

Variable

terikat:

pemilihan

jamban

Hasil penelitian

menunjukan

tingkat

pengetahuan

(p=0.040) dan

kebiasaan

(p=0.486)

3. Eti Martina,

Junaid, 2016

Faktor-faktor

yang

berhubungan

dengan

kepemikilan

jamban sehat di

Desa

Napalakura

Kecamatan

Napabalano

Kabupaten

Muna

Penelitian analitik

observasional

dengan pendekatan

menggunakan

cross-sectional

study.

Pengambilan

sampel

menggunakan

simple random

sampling.

Variable bebas

:

Ekonomi,

dukungan

keluarga,

tingkat

pendidikan

Variable terikat

: pemilihan

jamban sehat

Hasil penelitian

menunjukan

tingkat ekonomi

berhubungan

dengan

pemilihan

jamban

(p=0,015),

dukungan

keluarga

(p=0,027) tingkat

pendidikan

(p=0,025)

Page 27: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

10

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang

dilakukan adalah :

Variabel bebas : sikap dan perilaku masyarakat

Variabel terikat : pemilihan jamban

Subyek penelitian : masyarakat yang menggunakan jamban

Metode penelitian : menggunakan metode kuantitatif dengan

menggunakan uji Chi-Square.

Desain penelitian : menggunakan desain Cross Sectional.

Tempat penelitian : Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, Kabupaten

Madiun.

Page 28: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamban

2.1.1 Pengertian Jamban

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk temoat

membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa disebut

kakus/wc. Sehingga kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu tempat

tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebaran penyakit dan

mengotori lingkungan pemukiman (Depkes RI, 2013)

Pengertian lainya tentaang jamban adalah pengumpulan kotoran

manusia di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang

ada pada kotoran manusia dan mengganggu estetika (Hasibuan, 2011).

Sementara menurut Kementrian Kesehatan RI jamban sehat adalah

fasilitas pembangunan tinja yang efektif untuk memutus rantai penularan

penyakit (Kemenkes, 2012: 852).

Salah satu upaya untuk mencegah berkembangnya penyakit dan

menjaga lingkungan menjadi bersih dan sehat dengan cara membangun

jamban di setiap rumah. Karena jamban merupakan salah satu kebutuhan

pokok manusia. Maka diharapkan tiap individu untuk memanfaatkan

fasilitas jamban untuk buang air besar. Penggunaan jamban akan

bermanfaat untuk menjaga lingkungan tetap bersih, nyaman dan tidak

berbau (Dedi dan Datna, 2013:172).

Page 29: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

12

Jamban keluarga sangat berguna bagi manusia dan merupakan bagian

dari kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah berkembangnya

penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia yang

tidak dikelola dengan baik.

2.1.2 Persyaratan Jamban Sehat

Jamban yang sehat adalah salah satu akses sanitasi yang layak. Akses

sanitasi yang layak apabila penggunaan fasilitas tempat buang air besar

adalah milik sendiri atau milik bersama, kemudian kloset yang digunakan

adalah jenis leher angsa dan tempat pembuangan akhir tinja menggunakan

tangki septic/sarana pembuangan air limbah (SPAL). Berikut syarat

jamban sehat menurut (Depkes RI, 2012).

1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan

kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur. Namun jarak ini

akan menjadi lebih jauh pada jenis tanah liat atau berkapur terkait

dengan porositas tanah, selain itu akan berbeda juga pada kondisi

topografi yang menjadikan posisi jamban diatas muka dan mengikuti

aliran air tanah.

2. Tidak berbau serta memungkinkan serangga tidak dapat masuk ke

lubang jamban. Hal ini dilakukan misalnya dengan menutup lubang

jamban tersebut.

3. Air seni, air pembersih yang digunakan untuk menyiram tinja tidak

mencemari tanah di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan membuat lantai

Page 30: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

13

jamban dengan luas 1x1 meter dengan sudut kemiringan yang cukup

kearah lubang jamban.

4. Jamban mudah dibersihkan dan aman digunakan. Untuk itu harus

dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.

5. Jamban memiliki dinding dan atap pelindung.

6. Lantai kedap air

7. Ventilasi dan luas jamban yang cukup.

8. Tersedianya air, sabundan alat pembersih. Tujuanya agar jamban tetap

bersih dan terhindar dari bau tinja. Pembersihan tinja dilakukan

minimal 2-3 hari sekali.

Pembuangan kotoran harus disesuaikan dengan konstruksi jamban,

ada beberapa syarat penting pembuatan jamban (Mubarak, 2013).

1. Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum,

dan permukaan tanah yang ada di sekitar jamban.

2. Menghindarkan berkembang biaknya cacing tambang pada permukaan

tanah.

3. Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

4. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang

tidak diinginkan.

5. Mengusahakan konstruksi yang sederhana, kuat dan murah.

6. Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima masyarakat

setempat.

Page 31: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

14

2.1.3 Jenis-Jenis Jamban

Jamban keluarga yang didirikan mempunyai beberapa pilihan. Pilihan

yang baik adalah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki

kebutuhan air yang tercukupi dan berada didalam rumah. Terdapar

beberapa jenis jamban (Mubarak, 2013).

1. Jamban Cemplung (Pit Latrine)

Merupakan jamban paling sederhana yang digunakan masyarakat,

namun kurang sempurna. Dinamakan jamban cemplung karena hanya

terdiri dari galian dan atasnya diberi lantai sehingga kotoran langsung

masuk kedalam penampungan dan dapat mengotori tanah.

2. Jamban Plengsengan

Merupakan tempat untuk membuang kotoran dimana terdapat saluran

yang bentuknya miring penghubung antara tempat jongkok ke tempat

pembuangan kotoran. Jamban plengsengan lebih baik bila di

bandingkan jamban cemplung karena baunya lebih berkurang dan

leboh aman bagi pemakai jamban. Namun sebaiknya bagi jamban

cemplug dan plengsengan ada baiknya tempat jongkok harus

dibuatkan tutup.

3. Jamban Empang (Overhung Latrine)

Jamban yang dibangun di atas sungai, rawa dan empang. Kotoran dari

jamban ini jatuh kedalam air dan akan dimakan oleh ikan atau

dikumpulkan melalui saluran khusu dari bambu atau kayu yang

ditanam mengelilingi jamban.

Page 32: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

15

4. Jamban Kimia (chemical toilet)

Jamban model ini biasanya dibangun pada tempat-tempat rekreasi,

pada transportasi seperti kereta api, pesawat terbang dan lain-lain.

Disini tinja disenfaksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan

pembersihnya dipakai dengan kertas tisue (toilet piper). Jamban kimia

sifatnya sementara, karena kotoran yang telah terkumpul perlu

dibuang lagi.

5. Jamban Leher Angsa (angsalatrine)

Merupakan jamban leher lubang kloset berbentuk lengkung, dengan

demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat

mencegah bau kotoran serta masuknya serangga.

2.1.4 Penentuan Letak Jamban

Dalam penentuan letak jamban ada dua hal yang perlu di perhatikan

yaitu jarak jamban dengan sumber air. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi daya resapan tanah (Mubarak, 2013).

1. Keadaan daerah datar atau lereng.

Bila daerah lereng maka jamban dibuat disebelah bawah dari letak

sumber air atau jarak tidak boleh kurang dari 15 meter dan letak

jamban agak ke kanan atau kiri sumur. Jika tanahnya datar sebaiknya

lokasi jamban harus diluar daerah rawan banjir.

2. Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam.

3. Sifat, macam dan susunan tanah berpori, padat, pasir, tanah liat atau

kapur.

Page 33: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

16

4. Arah aliran air tanah.

2.1.5 Pemeliharaan Jamban

Pemeliharaan jamban, menurut Dedi (2014) pemeliharaan jamban

yang baik dengan cara :

1. Lantai jamban hendaknya selalu kering dan bersih.

2. Tidak ada sampah berserakan dan tersedia alat pembersih.

3. Tidak ada genangan air di lantai jamban.

4. Tempat duduk dalam keadaan bersih.

5. Tidak ada serangga dan hewan pada rumah jamban.

6. Tersedia air bersih pada rumah jamban.

7. Jika ada bagian jamban yang rusak segera diperbaiki.

8. Hindarkan pemasukan sampah padat yang sulit diuraikan (kain bekas,

pembalut, logam, gelas, dan sebagainya) serta bahan kimia beracun

bagi bakteri kedalam lubang jamban.

2.1.6 Pemanfaatan Jamban

Pemanfaatan jamban berati penggunaan atau pemakaian jamban pada

masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kata pemanfaatan

berasal dari kata manfaat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia

pemanfaatan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan memanfaatkan

(Samsudin, 2013). Pemanfaatan jamban berati penggunaan atau pemakaian

jamban dalam hal buang air besar yang dilakukan oleh masyarakat untuk

memperoleh lingkungan yang sehat. Dimulai dari bagaimana masyarakat

mengetahui pengertian jamban, syarat jamban sehat hingga cara

Page 34: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

17

pemeliharaan jamban secara partisipasi aktif masyarakat memanfaatkanya

(Hamzah, 2014)

Upaya pemanfaatan jamban yang dilakukan oleh keluarga akan

berdampak besar pada penurunan penyakit, karena setiap anggota keluarga

yang buang air besar di jamban. Maka dari itu perlu diperhatikan oleh

kepala keluarga dan setiap anggota keluarga menurut (Taringan, 2010)

yaitu :

1. Jamban keluarga layak digunakan oleh setiap anggota keluarga.

2. Membiasakan diri untuk menyiram menggunakan air bersih setelah

menggunakan jamban.

3. Membersihkan jamban dengan alat pembersih minimal 2-3 kali

seminggu.

Tindakan atau praktik merupakan suatu sikap yang sudah terwujud

(overtbehaviour). Untuk mewujudkan tindakan nyata dari sebuah sikap

maka diperlukan faktor pendukung yang memungkinkan yaitu fasilitas

yang ada (Soekidjo, 2010).

Pemanfaatan jamban disertai partisipasi keluarga akan lebih baik, jika

didukung oleh faktor yang berasal dari diri individu tersebut (faktor

internal) antara lain pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan, kebiasaan,

pekerjaan, jenis kelamin, umur, suku dan sebagainya. Kemudian dari luar

individu (faktor eksternal) seperti bagaimana kondisi jamban, sarana air

bersih, pengaruh lingkungan dan peran petugas kesehatan termasuk tokoh

adat dan tokoh agama (Depkes RI, 2015).

Page 35: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

18

Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan dan kebiasaan masyarakat. Pemanfaatan jamban di

masyarakat belum sesuai dengan harapan pemerintah, karena masih ada

masyarakat yang buang air besar (BAB) di tempat-tempat yang tidak

sesuai dengan kaidah kesehatan, misalnya di sungai, kolam, dan ladang.

Selain dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat,

fasilitas yang kurang terpenuhi serta sikap dan perilaku masyarakat sendiri

ataupun kurangnya informasi yang mendukung pemanfaatan jamban

dalam keluarga (Andreas, 2014).

Sanitasi serta pemanfaatan jamban yang buruk erat kaitanya dengan

penyakit yang disebabkan oleh kotoran tinja manusia akibat dari perilaku

seseorang dalam memanfaatkan atau tidak memanfaatkan jamban.

Penyakit Cholera, Hepatitis A, Polio adalah satu dari diantara penyakit

menular yang dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk

ke dalam sumber air yang digunakan setiap keluarga dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Tinja yang tidak tertampung dengan baik dapat

mengakibatkan penyakit menular tersebut (Soemirat, 2009).

Maka diharapkan masyarakat mengurangi kebiasaan buang air besar

(BAB) di sembarang tempat dengan upaya pemanfaatan jamban, karena

menurut Chandra (2010) tinja yang di buang sembarang dapat

menimbulkan kontaminasi pada air, tanah, dan mendatangkan penyakit

yang mudah terjangkit seperti waterborne disease antar lain tifoid, diare,

paratifoid, disentri, kolera, penyakit cacing dan sebagainya.

Page 36: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

19

Sedangkan menurut Mubarak (2013) membangun dan menggunakan

jamban dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Lingkungan lebih bersih.

2. Bau berkurang, sanitasi dan kesehatan meningkat.

3. Peningkatan martabat dan hak pribadi.

4. Keselamatan pemakai jamban lebih baik.

5. Memutus siklus penyebaran penyakit yang berhubungan dengan

sanitasi.

2.2 Konsep Pengetahuan

2.2.1 Pengertian Pengetahuan

Menurut Bloom, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang (overt behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis bahwa

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2012).

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk

mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja

maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang malakukan kontak atau

pengamatan terhadap suatu obyek tertentu (Mubarok, dkk, 2013)

Page 37: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

20

Pengetahuan merupakan justified true believe. Seorang individu

membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan

observasinya mengenai dunia. Jadi bila seseorang menciptakan

pengetahuan, ia menciptakan pemahaman atas suatu situasi baru dengan

cara berpegang pada kepercayaan yang telah dibenarkan. Dalam definisi

ini, pengetahuan merupakan

Konstruksi dari kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara

abstrak. Penciptaan pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi dari

fakta-fakta, namun suatu proses yang unik pada manusia yang sulit

disederhanakan atau ditiru. Penciptaan pengetahuan melibatkan perasaan

dan sistem kepercayaan (belief sistems) dimana perasaan atau sistem

kepercayaan itu bisa tidak disadari (Bambang, 2013).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang

mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi

proses yang berurutan), yakni :

1. Awareness (kesadaran)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih

dahulu terhadap stimulus (objek).

Page 38: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

21

2. Interest (merasa tertarik)

Terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah

mulai timbul.

3. Evaluation (menimbang-menimbang)

Terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

4. Trial

Sikap dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adaption

Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

1. Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali suatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah

di terima dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dpat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Page 39: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

22

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan

sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

4. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu

materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur

organisasi tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan yang

lain dapat ditunjukan dengan menggambarkan, membedakan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur dengan

wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur dari objek

penelitian (Notoadmodjo, 2011)

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Notoatmodjo (2011) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

Page 40: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

23

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur

hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,makin tinggi

pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung

untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media

massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat

kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah

pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua

aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .

2. Media masa atau informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

Page 41: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

24

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, penyuluhan

dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini

dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi

baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang

Page 42: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

25

berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya

interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman

pribadi maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman ini

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu

pengetahuan.

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap

dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik. Pada usia tengah (41-60 tahun) seseorang tinggal

mempertahankan prestasi yang telah dicapai pada usia dewasa.

Sedangkan pada usia tua (> 60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi

dan hanya menikmati hasil dari prestasinya. Semakin tua semakin

bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan sehingga

menambah pengetahuan (Cuwin, 2009)

2.2.4 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

Page 43: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

26

kitaketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan

diatas (Nursalam, 2008) :

1. Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75% - 100%

2. Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56% - 75%

3. Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 56%

2.3 Konsep Status Ekonomi

2.3.1 Pengertian Status Ekonomi

Status ekonomi adalah suatu kondisi ekonomi keluarga yang dapat

diukur dari pekerjaan maupun pendapatan dari kepala keluarga yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan

(Zakaria, 2012)

Bedasarkan penelitian yang dilakukan Simajuntak (2009) semkin

tinggi status ekonomi suatu keluarga maka semakin mudah seseorang

untuk merubah perilakunya. Hasil penelitian menyebutkan keluarga yang

berpenghasilan rendah 4 kali berpengaruh dalam pemnfaatan jamban.

Menurut George Soul, ekonomi adalah pengetahuan sosial yang

mempelajari tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat

khususnya dengan usaha memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai

kemakmuran dan kesejahteraan (Richard G Lipsey dan Pete O Steiner,

1991:9).

Tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri status sosial

ekonomi seseorang berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat,

pekerjaan, bahkan pendidikan. Menurut Polak (Abdulsyani, 2007:91)

Page 44: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

27

status (kedudukan) memiliki dua aspek yaitu aspek yang pertama yaitu

aspek struktural, aspek struktural ini bersifat hierarkis yang artinya aspek

ini secara relatif mengandung perbandingan tinggi atau rendahnya

terhadap status-status lain, sedangkan aspek status yang kedua yaitu aspek

fungsional atau peranan sosial yang berkaitan dengan status-status yang

dimiliki seseorang. Kedudukan atau status berarti posisi atau tempat

seseorang dalam sebuah kelompok sosial. Makin tinggi kedudukan

seseorang maka makin mudah pula dalam memperoleh fasilitas yang

diperlukan dan diinginkan.

Kata status dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti keadaan atau

kedudukan (orang atau badan) dalam hubungan dengan masyarakat di

sekelilingnya (kamus besar bahasa Indonesia, 1988). Menurut Soerjono

Soekanto (Abdulsyani, 2007:92), status sosial merupakan tempat

seseorang secara umum dalam masyarakatnya yang berhubungan dengan

orang-orang lain, hubungan dengan orang lain dalam lingkungan

pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajibannya. Status sosial

ekonomi menurut Mayer (Soekanto, 2007:207) berarti kedudukan suatu

individu dan keluarga berdasarkan unsur-unsur ekonomi.

Menurut Nasution, kedudukan atau status menentukan posisi

seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan

orang lain. Status atau kedudukan individu, apakah ia berasal dari

golongan atas atau ia berasal dari golongan bawah dari status orang lain,

hal ini mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat

Page 45: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

28

kedudukan atau status sosial ekonomi seseorang. Tetapi cara seseorang

membawakan peranannya tergantung pada kepribadian dari setiap

individu, karena individu satu dengan yang lain berbeda (Nasution,

1994:73).

Sedangkan FS. Chapin (Kaare, 1989:26) mengungkapkan status sosial

ekonomi merupakan posisi yang ditempati individu atau keluarga yang

berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang

kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi

dalam aktifitas kelompok dari komunitasnya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa status sosial ekonomi adalah tinggi rendahnya prestise yang

dimiliki seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam suatu

masyarakat berdasarkan pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya

atau keadaan yang menggambarkan posisi atau kedudukan suatu keluarga

masyarakat berdasarkan kepemilikan materi.

Selain ditentukan oleh kepemilikan materi, status sosial ekonomi

seseorang dapat didasarkan pada beberapa unsur kepentingan manusia

dalam kehidupannya, status dalam kehidupan masyarakat, yaitu status

pekerjaan, status dalam sistem kekerabatan, status jabatan dan status

agama yang dianut. Dengan memiliki status, seseorang dapat berinteraksi

dengan baik terhadap individu lain (baik status yang sama maupun status

yang berbeda), bahkan banyak pergaulan sehari-hari seseorang tidak

mengenal seseorang secara individu, namun hanya mengenal status

individu tersebut. Status sosial ekonomi orang tua berkaitan dengan

Page 46: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

29

kedudukan dan prestise seseorang atau keluarga dalam masyarakat serta

usaha untuk menciptakan barang dan jasa, demi terpenuhinya kebutuhan

baik jasmani maupun rohani.

Status sosial merupakan keadaan kemasyarakatan yang selalu

mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial

terjadi karena adanya interaksi sosial. Menurut Abdulsyani (2002:152),

interaksi sosial diartikan sebagai hubungan timbale balik yang dinamis

yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perseorangan,

antara kelompok manusia maupun antara orang dengan kelompok-

kelompok manusia. Sedangkan kondisi ekonomi adalah keadaan atau

kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang

keadaan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi

kebutuhannya. Jadi permasalahan ekonomi yang dihadapi orang tua atau

keluarga utama adalah usaha atau upaya orang tua atau keluarga untuk

dapat memenuhi kebutuhannya sehingga mencapai kemakmuran.

Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani (material) dan

kebutuhan rohani (spiritual). Kondisi sosial ekonomi orang tua dalam

kehidupan sehari-hari dihadapkan pada dua hal yang saling berhubungan

yaitu adanya sumber-sumber penghasilan yang dimiliki orang tua atau

keluarga (pendapatan) yang sifatnya terbatas yang akan digunakan untuk

membiayai atau memenuhi kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik

jumlah maupun kualitasnya.

Page 47: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

30

2.3.2 Macam-macam Status Sosial Ekonomi

Menurut proses perkembangannya, status sosial dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu:

1. Ascribet status atau status yang diperoleh atas dasar keturunan.

Kedudukan ini diperoleh atas dasar turunan atau warisan dari

orang tuanya, jadi sejak lahir seseorang telah diberi kedudukan dalam

masyarakat. Kedudukan ini tidak memandang perbedaan-perbedaan

ruhaniah dan kemampuan seseorang tapi benar-benar didapatkan dari

keturunan (kelahiran). Contoh seorang suami dikodratkan memiliki

status berbeda dengan istri dan anaknya dalam keluarga, di masa

dimana emansipasi telah berkembang di bidang pendidikan, politik,

pekerjaan dan jabatan, wanita berkedudukan sama dengan laki-laki

namun wanita tidak akan bisa menyamai laki-laki dalam hal fisik dan

biologis (Abdulsyani, 2007: 93).

2. Achieved status atau status yang diperoleh atas dasar usaha yang

dilakukan secara sengaja.

Kedudukan ini diperoleh setelah seseorang berusaha melalui

usaha-usaha yang dilakukan berdasarkan kemampuannya agar dapat

mencapai kedudukan yang diinginkan. Contoh seseorang bisa

mendapatkan jabatan sebagai manager perusahaan asalkan bisa

memenuhi syarat yang telah ditentukan dan berusaha serta bekerja

keras dalam proses pencapaian tujuannya (Basrowi, 2005:63).

Page 48: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

31

Mayor Polak membedakan lagi atas satu macam status yaitu

Assigned status atau status yang diberikan. Status ini berhubungan erat

dengan achieved status, status ini biasanya diperoleh karena

pertimbangan tertentu sehingga status tersebut diberikan, sebagai

contoh seseorang yang telah berjasa dalam memperjuangkan sesuatu

dalam memenuhi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, individu

yang bersangkutan mendapatkan status tersebut..

Tingkat pendapatan yang tinggi memungkinkan seseorang untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang baik jika dibandingkan

dengan seseorang yang berpenghasilan rendah yang cenderung kurang

memanfaatkan pelayanan kesehatan serta memelihara kesehatan untuk

membeli obat ataupun untuk ongkos transportasi yang dirasa berat

untuk pengeluaran (Soekidjo, 2007).

Sejalan dengan penelitian Kamria (2013) menyebutkan bahwa ada

hubungan antar tingkat pendapatan dengan pemanfaatan jamban

keluarga (p=0,013). Masyarakat dengan pendapatan rendah tidak

memanfaatkan jamban sebesar 48 (44,9%) dan memanfaatkan jamban

keluarga sebesar 41 (38,3%). Sedangkan masyarakat dengan

penghasilan tinggi yang tidak memanfaatkan jamban sebanyak 4

(3,7%).

Page 49: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

32

2.4 Konsep Sikap

2.4.1 Pengertian Sikap

Sikap adalah juga merespon tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang-tidak senang, setuju –tidak setuju, baik – tidak baik,

dan sebagainya). Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial

menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata

lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau

aktivitas, akan tetapi merupakan faktor predisposisi perilaku (reaksi

tertutup) (Notoatmodjo, 2011)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Dari pengertian tersebut

dapat disimpulkan manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat tetapi hanya

dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara

nyata menunujukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus

tertentu yang dalam kehidupan sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb dalam Soekidjo (2003),

salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan

kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi

terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai penghayatan terhadap objek.

Page 50: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

33

2.4.2 Komponen Pokok Sikap

1. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap obyek, artinya

bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang

terhadap objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek, artinya bagaimana

penilaian (terkandung didalamnya faktor emosi) orang tersebut

terhadap objek.

3. Kecenderungan untukk bertindak (tend to behave), artinya sikap

adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku

terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku

terbuka.

2.4.3 Tingkatan Sikap

1. Menerima (Receiving)

Diartikan bahwa seseorang atau subyek menerima stimulus yang

diberikan (objek). Misalnya, sikap seseorang terhadap periksa hamil

dapat diketahui dan diukur dari kehadiran si ibu untuk mendengarkan

penyuluhan di lingkungannya.

2. Menanggapi (Responding)

Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan

terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya, seorang ibu

yang mengikuti penyuluhan tersebut ditanya atau diminta menanggapi

oleh penyuluh, kemudian ia menjawab atau menanggapainya.

Page 51: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

34

3. Menghargai (valuing)

Menghargai diartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai yang

positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan

orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau

menganjurkan orang lain merespons.

4. Bertanggung Jawab (Responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab

terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil

sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus beranni

mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya

risiko lain.

2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek

sikap antara lain :

1. Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang diangap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

Page 52: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

35

berafilisasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang

yang di anggap penting tersebut.

3. Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4. Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisannya, akibatnya

berpengaruh terhadap sikap.

5. Lembaga Pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan agama sangat

menentukan sitem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau

pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6. Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang

berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego.

2.4.5 Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak

langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan dengan

Page 53: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

36

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang stimulus atau objek yang

bersangkutan. Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan

cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata “setuju” atau “tidak

setuju” terhadap pernyataan-pernyataan objek tertentu, dengan

menggunakan skala likert (Notoatmodjo, 2011).

2.5 Konsep Perilaku

2.5.1 Pengertian Perilaku

Perilaku mansia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti

pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang

mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri idividu

sendiri yang disebut faktor internal sebagian lagi terletak diluar dirinya

atau disebut faktor exsternal yaitu faktor lingkungan (Notoatmodjo, 2012)

Menurut Skiner (1938) dalam Soekidjo (2007:133) Perilaku merupakan

suatu reaksi atau respon dari seseorang terhadap stimulus (rangsang dari

luar). Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus Skiner membagi

perilaku menjadi dua yaitu:

1. Perilaku tertutup (covert behaviour)

Bentuk respons ini masih tertutup, terbatas hanya pada persepsi,

perhatian, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada

seseorang dan dapat diamati oleh orang lain.

2. Perilaku Terbuka (overt behaviour)

Merupakan respons seseorang terhadaparangsangan berupa tindakan

nyata. Dapat dilihat oleh orang lain dalam bentuk tindakan / praktik.

Page 54: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

37

Misalnya seorang ibu yang pergi ke puskesamas untuk memeriksakan

kandungannya. Sedangkan menurut Soekidjo (2007) perilaku

merupakan tindakan atau semua aktivitas manusia yang dapat diamati

secara langsung ataupun tidak langsung oleh orang lain.

2.5.2 Perilaku Kesehatan

Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner dalam Soekidjo (2007:136)

yang dimaksud perlaku kesehatan adalah respons seseorang terhadap suatu

rangsangan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan di klasifikasikan menjadi

3 kelompok :

1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (Health maintanance) Merupakan

usaha atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga

kesehatan jika sakit, serta usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan

Kesehatan (Health seeking behaviour) Perilaku kesehatan berupa

tindakan yang dilakukan apabila menderita suatu penyakit serta

kecelakaan. Tindakan ini dimulai dari mengobati diri sendiri hingga

mencari pengobatan ke luar negeri.

3. Perilaku Kesehatan Lingkungan Perilaku seseorang untuk menjaga

lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial dan budaya agar tidak

mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakat.

Sedangkan menurut Becker (1979) dalam Soekidjo (2007)

menyebutkan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health

relatedbehaviour) adalah:

Page 55: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

38

1. Perilaku Kesehatan (health behaviour) yaitu hal hal yang berkaitan

dengan tindakan dalam memelihara kesehatan, termasuk didalamnya

tindakan mencegah penyakit, hygiene perorangan, kebersihan memilih

makanan, sanitasi, dan sebgainya.

2. Perilaku Sakit (illness behaviour) segala tindakan yang dilakukan

seseorang yang merasa sakit untuk mencoba mengenal kemampuan

atau pengetahuan individu, penyebab sakit, serta usaha usaha untuk

mencegah sakit.

3. Perilaku Peran Sakit (the sick role behaviour) segala tindakan individu

atau seseorang yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.

Perilaku ini berpengaruh terhadap kesehatannya sendiri, juga

terhadapa orang lain, anak anak misalnya yang belum memiliki

tanggung jawab sendiri tentang kesehatannya.

2.5.3 Domain Perilaku

Perilaku merupakan aktivitas seseorang yang merupakan bentuk

respons terhadap suatu stimulus dari luar, dan berbeda beda tiap respons

yang diberikan tergantung pada faktor faktor darin orang yang

bersangkutan, baik faktor internal ataupun eksternal. Faktor faktor yang

membedakan respons terhadap rangsangan merupakan determinan

perilaku. Menurut Bloom (1908) dalam Soekidjo (2007:139) perilaku

manusia terbagi menjadi 3 domain antara lain:

Page 56: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

39

1. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan merupaka hasil dari tahu setelah terjadi pengindraan

terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengindraan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain

yang sangat penting dalam membentuk suatu tindakan seseorang.

Tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang pernah di

pelajari sebelumnya. Mulai dari menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang telah di ketahui. Termasuk di

dalamnya menjelaskan, menyimpulkan, meramalkan terhadap

suatu objek yang telah dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari ke dalam situasi atau kondisi yang

sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi kedalam

komponen-komponen, sepeti mengelompokkan, menggambarkan,

dan sebagainya.

Page 57: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

40

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun komponen-

komponen ke dalam suatu bentuk yang baru.Misalnya menyusun,

meringkas teori yang sudah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu objek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

2. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan kesiapan untuk betindak terhadap objek di

lingkungan tertentu terhadap suatu objek. Sikap belum tergolong suatu

tindakan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku, karena

sikap merupakan reaksi yang masih tertutup. Pengukuran sikap dapat

secara langsung atau tidak langsung.

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:

a. Menerima (Receiving)

Menerima artinya seseorang mau menerima stimulus yang

diberikan.

b. Merespon (Responding)

Merespon artinya memberikan jawaban atas pertanyaan,

mengerjakan serta menyelesaikan stimulus (tugas) yang

diberikan.

Page 58: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

41

c. Menghargai (Valving)

Menghargai diartikan bahwa seseorang mampu mengajak orang

lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu objek.

d. Bertanggung Jawab (Responsible)

Bertanggung jawab artinya menerima segala sesuatu yang telah

diplihnya dengan berbagai resiko.

3. Praktik atau Tindakan (Practice)

Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan atau praktik.

Sehingga perlu faktor pendukung atau fasilitas untuk mewujudkan

sikap menjadi suatu tindakan nyata. Pengukuran praktik atau tindakan

dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan wawancara, dan

secara langsung dengan observasi kegiatan responden. Praktik atau

Tindakan memiliki beberapa tingkatan:

a. Persepsi (Perception) Persepsi diartikan sebagai tindakan

mengenal serta memilih objek sehubungan dengan tindakan yang

akan dilakukan.

b. Respons terpimping (Guided response) Merupakan tindakan yang

dilakukan sesuai dengan urutan yang benar.

c. Mekanisme (Mecanism) Mekanisme diartikan apabila tindakan

yang dilakukan sudah sesuai dengan urutan yang benar dan sudah

menjadi kebiasaan.

d. Adopsi (Adoption) Adaptasi diartikan sebagai tindakan yang

sudah berkembang dengan baik.

Page 59: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

42

2.5.4 Peranan Perilaku Terhadap Kesehatan

Blum (1974) dalam Machfoedz (2010) menegaskan bahwa tidak

hanya perilaku yang mempengaruhi sehat atau tidaknya seseorang. Ada

faktor-faktor lain, yakni faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor

pelayanan kesehatan dan barulah faktor perilaku. Dengan demikian, faktor

perilaku hanyalah sebagian dari masalah yang harus kita upayakan untuk

menjadi individu dan masyarakat menjadi sehat.

2.6 Faktor Pendukung

2.6.1 Sarana/ Fasilitas

Sarana sanitasi merupakan sarana peturasan yang diperlukan dalam

suatu rumah tangga, kantor, dan fasilitas sosial. Dapat berupa sarana

jamban keluarga (JAGA) atau jamban institusi (JASI) yang dapat

digunakan untuk keperluan 10-25 jiwa, tergantung luas lahan dan jumlah

pemakai yang direncanakan.

1. Sarana sanitasi ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Jamban individual merupakan jamban keluarga (JAGA) yang

hanya dimiliki oleh satu keluarga (rumah), serta memiliki

bangunan penampungan tinja setempat yang saniter berupa tangki

septik, cubluk atau yang sejenisnya.

b. Jamban komunal lebih merupakan jamban kolektif, karena

penampungan tinjanya digunakan secara bersama, namun

bangunan jambannya dapat ditempatkan 2 – 5 unit pada masing–

masing rumah tangga yang berada disekitarnya. Umumnya

Page 60: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

43

jamban komunal ini dapat ditempatkan pada lokasi terbatas atau

disekitar lokasi yang terdapat banyak sarana air bersihnya seperti

sumur gali/ sumur bor yang masih berfungsi baik untuk keperluan

memasak dan mencuci.

c. Jamban institusi (JASI) merupakan jamban yang digunakan

secara bersama oleh anggota institusi tersebut atau bagi

masyarakat yang memerlukannya. Bangunan jamban ini dapat

lebih dari satu ruang, sesuai dengan keperluannya. Umumnya

jamban institusi ini ditempatkan pada fasilitas umum yang

terdapat di desa, masjid, sekolah, kantor desa/ camat dan

Puskesmas.

2. Sarana Penampungan Air Limbah (SPAL), merupakan juga sarana

sanitasi untuk keperluan peresapan air kotor hasil aktivitas

penggunaan air bersih oleh masyarakat, sisa pencucian, mandi, dapur

dan dari sisa pemakaian air bersih melalui sarana Sumur Gali, Kran

Umum, Hidran Umum, dll.

2.6.2 Kondisi Jamban

Bangunan jamban dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:

1. Bangunan bagian atas, disebut Rumah Jamban, berlabel “A”;

2. Bangunan bagian tengah, disebut Slab atau dudukan jamban, berlabel

“T”

3. Bangunan bagian bawah, disebut penampung tinja, berlabel “B”.

Setiap bagian diuraikan dengan lebih terperinci di bawah ini:

Page 61: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

44

a. Bangunan bagian atas (Rumah Jamban) Bagian ini secara utuh

terdiri dari bagian atap, rangka, dan dinding. Namun dalam

prakteknya, kelengkapan bangunan ini disesuaikan dengan

kemampuan dari masyarakat di daerah tersebut. − Atap

memberikan perlindungan kepada penggunanya dari sinar

matahari, angin dan hujan. Dapat dibuat dari daun, genting, seng,

dan lain-lain. − Rangka digunakan untuk menopang atap dan

dinding. Dibuat dari bambu, kayu, dan lain-lain. − Dinding adalah

bagian dari rumah jamban. Dinding memberikan privasi dan

perlindungan kepada penggunanya. Dapat dibuat dari daun,

gedek/ anyaman bambu, batu bata, seng, kayu, dan lain-lain.

b. Bangunan bagian tengah (Slab/ Dudukan Jamban) − Slab

menutupi sumur tinja (pit), dan dilengkapi dengan tempat

berpijak. Slab dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menopang

penggunanya. Bahanbahan yang digunakan harus tahan lama dan

mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu dengan tanah liat,

pasangan bata dan sebagainya. − Tempat abu atau air adalah

wadah untuk menyimpan abu pembersih atau air. Penaburan

sedikit abu ke dalam sumur tinja (pit) setelah digunakan akan

mengurangi bau, mengurangi kadar kelembaban dan membuatnya

tidak menarik bagi lalat untuk berkembang biak. Air dan sabun

dapat digunakan untuk mencuci tangan dan membersihkan bagian

yang lain.

Page 62: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

45

c. Bangunan bagian bawah (Penampung Tinja) Penampung tinja

adalah lubang di bawah tanah, dapat berbentuk persegi, lingkaran/

bundar atau empat persegi panjang, sesuai dengan kondisi tanah.

Kedalaman bergantung pada kondisi tanah dan permukaan air

tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil, penampung

tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan bahan

penguat seperti anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan lain-

lain.

2.7 Faktor Penguat

2.7.1 Peran Petugas Kesehatan

Penyuluh kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan merupakan

salah satu tugas pokok puskesmas. Keluarga merupakan salah satu unit

terkecil yang memiliki kewenangan dalam mendapatkan arahan dari

pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas tersebut.

Hasil penelitian Erlinawati (2011) menyebutkan adanya hubungan

yang bermakna antara pembnaan penggunaan jamban oleh petugas

puskesmas dengan perilaku keluaga terhadap penggunaan jamban

(OR=0,45). Artinya keluarga yang telah mendapatkan pembinaan dari

petugas kesehatan memiliki peluang penggunaan jamban sebesar 4,5 kali

dibandingkan dengan keluarga yang tidak mendapatkan bembinaan.

2.7.2 Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat

Dukungan yang tersedia bagi seseorang melalui interaksi dengan

orang lain disekitarnya, seperti keluarga akan mempengaruhi kesehatan

Page 63: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

46

dan kesejahteraan orang tersebu. Seseorang yang mendapatkan dukungan

social akan lebih merasa nyaman, diperdulikan, dihargai, dibantu dan

diterima suatu kelompok. Dengan adanya dukungan tersebut maka dapat

menciptakan respon yang positif terhadap kesehatan seseorang (Eunike R.,

2008: 80).

Dalam penelitian Mukherje (2011) menunjukan salah satu faktor yang

menyebabkan seseorang buang air besar disungai adalah karena melihat

orang tua dan tetangganya melakukan hal yang sama. Keberadaan orang di

masyarakat dapat merubah perilaku tersebut kea rah yang lebih baik.

Menurut Erlinawati (2011) dukungan tokoh masyarakat sangat

berpengaruh serta dianggap penting oleh masyarakat. Hasil penelitianya

menyebutkan adanya hubungan yang bermakna antara dukungan tokoh

masyarakat dengan perilaku keluarga terhadap penggunaan jamban

(OR=0,8) yaitu keluarga yang mendapatkan dukungan dari tokoh

masyarakat, kader posyandu, LSM memiliki peluang menggunakan

jamban 2,8 kali dibandingkan keluarga yang tidak mendapatkan dukungan.

Page 64: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

47

2.8 Kerangka Teori

Menurut L. Green dalam notoatmodjo (2011), perilaku ditentukan

oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi (predisposing factors),

faktor pendukung (enabling factors), dan faktor penguat (reinforcing

factors).

Gambar 2.1 : Kerangka Teori

Sumber : Lawrence Green (Notoatmodjo, 2011)

Faktor

predisposisi

Faktor

pendukung

Faktor penguat

Pemilihan

jamban

Pengetahuan

Status Ekonomi

Perilaku

Sarana/fasilitas

Kondisi jamban

Peran petugas

kesehatan

Dukungan

keluarga dan

tokoh masyarakat

Sikap

Page 65: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

48

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan anatara

konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti,

yang gunannya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang

lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. (Sapto Haryoko dalam

iskandar, 2008) Kerangka Konseptual dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesa Penelitian

Hipotesa Penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban

sementara terhadap masalah yang kan diteliti (Sugiyono, 2013).

Ha : Ada pengaruh pengetahuan terhadap penggunaan jamban

1. Pengetahuan

2.5.1 Ekono

mi

2.5.2 Sikap

2.5.3 Perilak

u

Penggunaan Jamban

2. Ekonomi

2.5.4 Ekonomi

2.5.5 Sikap

2.5.6 Perilaku

3. Sikap

2.5.7 Ekonomi

2.5.8 Sikap

2.5.9 Perilaku

4. Perilaku

2.5.10 Ekonomi

2.5.11 Sikap

2.5.12 Perilaku

Page 66: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

49

Ha : Ada pengaruh ekonomi terhadap penggunaan jamban

Ha : Ada pengaruh sikap terhadap penggunaan jamban

Ha : Ada pengaruh perilaku terhadap penggunaan jamban

Page 67: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

50

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik

Observasional penelitian ini bertujuan menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi, selanjutnya melakukan analisis dinamika

korelasi antar fenomena tersebut (Sulistyaningsih, 2011). Dalam penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan jamban di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross

sectional. Pendekatan ini mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dan efeknya. Variabel-variabel yang termasuk faktor resiko

dan variabel yang termasuk efek di obserfasi sekaligus pada saat yang

sama (Sulistyaningsih, 2011).

Dalam penelitian ini merupakan anlisis data yang diperoleh dari data

Desa Blimbing dimana variabel bebas dan terikat diukur dalam waktu

yang bersamaan yaitu pada saat pengisisan kuesioner

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Page 68: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

51

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek

itu (Notoatmodjo, 2011). Populasi merupakan keseluruhan sumber data

yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Populasi target pada penelitian ini adalah jumlah seluruh pemilik

rumah yang berada di tiga dusun Yaitu dusun Duren, Dusun Krajan, Dusun

Pakisaji Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian populasi dengan ciri-cirinya yang diselidiki

atau di ukur (Sumantri, 2011). Sampel penelitian adalah sebagian yang

diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Sampel pada penelitian adalah sebagian dari jumlah

seluruh pemilik rumah yang berada di tiga dusun di Desa Blimbing

kecamtan Dolopo Kabupaten Madiun yang sudah di hitung menggunakan

rumus Slovin Sebagai berikut :

Rumus Slovin :

n = N

1+ (Nx e)2

Keterangan :

n : Ukuran sampel

N : Populasi

e : Error

Page 69: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

52

Dalam Penelitian ini Besaran sampel penelitian dapat diperoleh dengan

rumus slovin (Nursalam,2013) sebagai berikut :

n = 𝑁

1+ (𝑁𝑥 𝑒)2

n = 1145

1+1145 𝑥 (0,1)2

n = 1145

1+(1,145 𝑥 0,01)

n = 1145

1+11,45 = 91,96

dibulatkan menjadi = 92

Dari perhitungan rumus slovin diatas didapatkan hasil jumlah

responden sebanyak orang. Untuk menentukan jumlah sasaran 92 rumah.

Untuk penentuan sampel di setiap desa menggunakan rumus sebagai

berikut :

n =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑢𝑠𝑢𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Berikut perhitungan sampel dari setiap Dusun di Desa Blimbing,

Kabupaten Madiun dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Sampel dari setiap Dusun

No Lokasi Sampel

1. DUSUN DUREN n =401

1145𝑥 92 = 32

2 DUSUN KRAJAN n =368

1145𝑥 92 = 30

3. DUSUN PAKISAJI n =376

1145𝑥 92 = 30

TOTAL 92

Page 70: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

53

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Menurut

Notoatmodjo (2012) Teknik sampling adalah cara atau teknik-teknik

tertentu dalam mengambil sampel penelitian sehingga sampel tersebut

sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik sampling sampel diambil

dengan menggunakan teknik Propotional Random Sampling. Maka setiap

unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang

yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasinya. Cara

tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik

tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu

populasi tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan simple

random sampling dapat dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun

tabel bilangan random.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian merupakan kerangka pelaksanaan penelitian

mulai dari pengambilan data sampai menganalisa hasil penelitian (STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun, 2015:44).

Kerangka kerja dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

54

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berada dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel ini dibedakan menjadi dua yaitu

variabel independent (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah jumlah seluruh rumah sebesar 1145 yang berada

di tiga Dusun Desa Blimbing Kecamtan Dolopo Kabupaten Madiun.

Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari rumah yang berada di Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun sebanyak 92 pemilik rumah.

Desain penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan

crossectional

Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan yaitu data kuesioner dan observasi

Pengolahan data

Pengolahan data Editing, entry, coding, cleaning, tabulating

Penyajian hasil dan kesimpulan

Tekhnik Sampling

Propotional Random Sampling

Analisa data univariat dan bivariat

Page 72: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

55

1. Variabel Independent (bebas)

Variabel Independent (bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependent (Sugiyono, 20013). Variabel independent dalam

penelitian ini adalah pengetahuan, status ekonomi, sikap, perilaku

2. Variabel Dependent (terikat)

Variabel Dependent (terikat) merupakan variabel yang di

pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2013). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah

pemilihan jamban.

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang bagaimana

suatu variabel akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk

mengukurnya. Definisi operasional variabel bukanlah define teoritis. Tidak

semua variabel peril diberikan definisi operasional, hanya variabel yang

mempunyai lebih dari satu cara pengukuran, atau variabel yang

pengukurannya spesifik, atau variabel yang belum memiliki alat ukur

standar dan perlu dikembangkan alat ukur oleh penrliti (Rosjidi & Liawati,

2013: 81). Berikut definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 73: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

56

Tabel 4.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Data

Independen

Pengetahuan

Pengetahuan

responden

mengenai

pemilihan

jamban yang

meliputi

:pengertian,

jenis-jenis

jamban, hingga

pemanfaatan

jamban.

1. Mengetahui

Tentang

Pengertian

jamban.

2. Mengetahui

Tentang jenis-

jenis jamban.

3. Mengetahui

pemanfaatan

jamban.

Kuesioner Pengetahuan

kurang baik jika

≤50

Pengetahuan baik

jika >50%

Nominal

Idependen

Status

ekonomi

Status ekonomi

didasarkan

pada

pendapatan

yaitu segala

bentuk

penghasilan

yang diterima

oleh keluarga

dalam bentuk

rupiah yang

diterima setiap

bulannya.

1. Pendapatan

rendah

2. Pendapatan

tinggi

kuesioner 1. Pendapatan

rendah

(kurang dari

besaran

UMR=

Rp.1.500.000)

2. Pendapatan

tinggi (lebih

dari atau

sama dengan

besaran UMR

=

Rp.

1.500.000)

Nominal

Independen

Perilaku

Tindakan

responden

dalam

pemilihan

jamban sebagai

tempat setiap

buang air besar

Perilaku responden :

1. Tidak

menggunakan

Jamban Sehat.

2. Menggunakan

jamban sehat.

Kuesioner 1. Jamban Tidak

Srehat

2. Jamban sehat

Nominal

Independen

Sikap

Sikap

responden

terhadap

pemilihan

jamban.

Sikap Responden :

1. Negatif jika

responden

tidak menerima

masukan atau

saran mengenai

jamban sehat.

2. Positif jika

responden mau

menerima

masukan atau

saran mengenai

jamban sehat.

Kuesioner

menggunakan

skala likert

Jika data

berdistribusi

normal :

1. Sikap positif,T

≥ Mean

2. Sikap negatif,

T < Mean

Jika data tidak

berdistribusi

normal:

1. Sikap positif ,

T ≥ Median

2. Sikap negatif,

T < Median

Ordinal

Dependent

Penggunaan

Jamban

Pemilihan

jamban adalah

kemampuan

individu dalam

1. Kurang Biak

jika Memilih

menggunakan

jamban tidak

Kuesioner

dan

Observasi.

Kurang Baik jika

≤50%

Baik jika >50%

Nominal

Page 74: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

57

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Data

menentukan

type jamban

yang mereka

gunakan.

sehat

(Cemplung,

Bab disungai)

2. Baik jika

Memilih

Menggunakan

Jamban sehat

(Jamban leher

angsa, Jamban

duduk)

4.6 Instrumen Penelitian

4.6.1 Uji Validitas

Pada pengamatan dan pengukuran observasi, harus diperhatikan

beberapa hal yang secara prinsip sangat penting yaitu uji validitas,

reabilitas dan ketepatan fakta atau kenyataan hidup (data) yang

dikumpulkan dari alat dan cara pengumpulan data maupun kesalahan-

kesalahan yang sering terjadi pada pengamatan atau pengukuran oleh

pengumpul data (Nursalam, 2013). Prinsip validitas adalah pengukuran

dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrument dalam

mengumpulkan data.

Sebelum kuesioner digunkan untuk memperoleh data primer, dilakuan

uji validitas dan reabilitas pada item-item pertanyaan dalam kuesioner.

Jadi kuesioner yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel pula (Sugiyono,

2010).

Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan pada kuesioner.

Validitas kuesioner dapat diketahui dengan cara melakukan korelasi antar

Page 75: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

58

skor masing-masing variabel dengan skor total Hasil r hitung dibandingkan

dengan r tabel, dimana df = n-2 dengan signifikasi 5%. Jika r hitung > r

tabel maka pertanyaan tersebut valid (Sujarweni, 2015). Teknik korelasi

yang digunakan adalah korelasi pearson product moment menggunakan

program aplikasi pengolah data statistik SPSS 16.0.

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 maka nilai r

tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment pearson dengan df

(degree of freedom) = n-2, sehingga df = 30 – 2 = 28, maka r tabel =

0,312.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka selanjutnya melakukan uji

reliabilittas. Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati

berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2013). Uji reliabilitas

dapat dilihat pada nilai cronbach alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka

kontruk pernyataan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel.

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun.

4.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Mei- selesai 2018.

Page 76: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

59

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer didapat dari jawaban atas kuesioner yang diberikan

kepada responden petani padi .

Jenis Data antara lain :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari kuesiner yang langsung ke lokasi di

desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dan

memberikan lembar kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah

penggunaan jamban di desa Blimbing Kabupaten Madiun

Proses-proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Meminta izin kepada Kaprodi Kesehatan Masyarakat STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun dan Pimpinan untuk

menandatangani surat ijin penelitian dan diserahkan kepada

Badan Kesatuan Bangsa dan Negara Kabupaten Madiun untuk

menyetujui surat ijin penelitian.

b. Mendapatkan ijin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Madiun dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.

c. Mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Madiun.

Page 77: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

60

d. Mendatangi rumah atau tempat tinggal responden yang telah

memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi di desa Blimbing

Kabupaten Madiun.

e. Meminta kesediaan responden yang menjadi sampel dengan

terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

f. Meminta kesukarelaan responden untuk menandatangani

informed consent.

g. Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi. Pada saat

responden kesulitan maka kuesioner dibacakan dan responden

diminta menjawab sesuai pilihan dalam kuesioner.

h. Mengumpulkan hasil kuisioner yang telah diisi responden,

selanjutnya dilakukan pengolahan data dan dianalisis.

4.9 Pengolahan dan Analisis Data

4.9.1 Pengolahan Data

Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk mememeriksa atau pengecekan

kembali data maupun kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan.

Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data, pengisian

kuesioner, dan setelah data terkumpul (Notoatmodjo, 2010).

Page 78: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

61

2. Entry

Mengisi masing–masing jawaban dari responden dalam bentuk

kode dimasukkan ke dalam program atau kolom–kolom lembar kode

(Notoatmodjo, 2010).

3. Cleaning

Cleanig merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidak lengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

(Notoatmodjo, 2010).

4. Coding

Coding setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan pengodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo,

2010).

5. Tabulating

Tabulating yaitu memasukkan data dari hasil penelitian kedalam

tabel-tabel sesuai kriteria (Notoatmodjo, 2010).

4.9.2 Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase

dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Data yang akan di analisis

Page 79: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

62

dengan univariat adalah Pengetahuan masyarakat tentang kegunaan

jamban sehat, Macam-macam Jamban Sehat, Status Ekonomi

Masyarakat sekitar, Perilaku Masyarakat dalam penggunaan jamban,

Sikap Masyarakat dalam mengaplikasikan jamban dalam kehidapan

sehari-hari mereka dalam pemilihan jamban.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo,

2010). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang

signifikan dari kedua variabel, yaitu variabel independent dan

dependent. yang dianalisis dengan uji statistik Chi-square dan

menggunakan SPSS versi 16 for Windows dengan tingkat kemaknaan

α = 0,05.

Syarat Uji Chi Square adalah sebagai berikut :

a. Untuk tabel lebih dari 2 x 2, continuity correction untuk tabel 2 x

2 dengan expected count < 5.

b. Sedangkan Fisher’s exact digunakan untuk tabel 2 x 2 dengan

expected count > 5.

c. Semua pengamatan dilakukan dengan independen.

d. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan 1 (satu). Sel- sel

dengan frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari

total sel.

Page 80: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

63

Hasil Uji Chi Square hanya dapat menyimpulkan ada/ tidaknya

perbedaan proporsi antar kelompok atau dengan kata lain hanya dapat

menyimpulkan ada/ tidaknya hubungan antara dua variabel kategorik.

Dengan demikian Uji Chi Square dapat digunakan untuk mencari

hubungan dan tidak dapat untuk melihat seberapa besar hubungannya

atau tidak dapat mengetahui kelompok mana yang memiliki resiko

lebih besar (Sujarweni, 2015). Untuk mengetahui derajat hubungan,

dikenal ukuran Risiko Relatif (RR) dan Ratio Prevalens (OR).

Keputusan dari pengujian Chi Square:

a. Apabila p value ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga antara kedua variabel ada hubungan yang bermakna.

b. Apabila p > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga

antara kedua variabel tidak ada hubungan yang bermakna.

Syarat Ratio Prevalens, sebagai berikut (Saryono, 2013) :

1) OR (Ratio Prevalens) < 1, artinya faktor yang diteliti merupakan

faktor protektif resiko untuk terjadinya efek.

2) OR (Ratio Prevalens) > 1, artinya faktor yang diteliti merupakan

faktor resiko.

3) OR (Ratio Prevalens) = 1, artinya faktor yang diteliti bukan

merupakan faktor resiko.

Ratio Prevalens dipakai untuk mencari perbandingan

kemungkinan peristiwa terjadi di dalam satu kelompok dengan

kemungkinan hal yang sama terjadi di kelompok lain. Rasio odds

Page 81: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

64

adalah ukuran besarnya efek dan umumnya digunakan untuk

membandingkan hasil dalam uji klinik (Sujarweni, 2015).

4.10 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek

penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar

manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,

sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung

tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2012). Etika yang harus diperhatikan

antara lain :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Confidentially (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok dua tertentu yang

berhubungan dengan penelitian ini dilaporkan pada hasil riset.

3. Anomity (Tanpa Nama)

Selama untuk menjaga kerahasiaannya identitas nama responden

tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Lembar tersebut

hanya diberikan kode tertentu (Hidayat, 2012)

Page 82: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

65

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

5.1.1 Gambaran Umum

5.1.1.1 Keadaan Geografis Desa Blimbing

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

merupakan salah satu desa yang terletak di dataran tinggi antara 20-

1.500 m di atas permukaan laut dengan total luas wilayah 378,0 Ha.

Dengan batas desa sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Hutan Sareng Desa Sareng Kecamatan

Dagangan

b. Sebelah Selatan : Desa Suluk Kecamatan Dolopo

c. Sebelah Timur : Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo

d. Sebelah Barat : Desa Tileng Kecamatan Dagangan

Gambar 5.1 Peta Wilayah Desa Blimbing

Sumber : Profil Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Tahun 2017

Page 83: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

66

5.1.1.2 Kependudukan

Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun memiliki

jumlah penduduk 3.393 Jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 1.427

dan jumlah penduduk perempuan 1.618 dan Memiliki 980 Kepala

Keluarga. Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

terbagi dalam 19RT dan 7RW.

Tabel 5.1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Blibing Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun :

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(Jiwa)

1 Petani 930

2 Buruh Tani 513

3 Sopir 12

4 Wiraswasta 45

5 Pemuka agama 8

6 Pedagang 38

7 Tukang batu 35

8 Industri kecil dan kerajinan rumah tangga 52

9 Tukang jahit 4

10 Tukang kayu 8

11 Pemilik usaha warung dan rumah makan 9

12 PNS/TNI POLRI 15

Sumber : Data Profil Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun,

Tahun 2017

Berdasarkan table 5.1 di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada tahun 2017 Jumlah mata Pencaharian paling

banyak adalah sebagai Petani 930 dan yang paling sedikit adalah

sebagai tukang jahit 4 orang.

5.1.2 Karakteristik Responden

Berikut hasil analisis univariat pada Responden di Wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun :

Page 84: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

67

5.1.2.1 Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1. Laki-Laki 57 62

2. Perempuan 35 38

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui responden sebagian besar responden

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 57 orang (62%).

5.1.2.2 Umur

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kelompok umur

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 No Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%)

1. 17-25 6 6,5

2. 26-35 5 5,4

3. 36-45 12 13,0

4 46-55 20 21,7

5 56-65 49 53,3

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui responden sebagian besar responden

berumur 56-65 tahun sebanyak 49 orang (53,3%).

5.1.2.3 Pendidikan

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan tingkat Pendidikan

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018 No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. Tamat SD 56 60,9

2. Tamat SMP 14 15,2

3. Tamat SLTA 8 8,7

4. Tamat Perguruan Tinggi 14 53,3

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui sebagian besar responden memiliki

tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 56 orang (60,9%).

Page 85: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

68

5.1.2.4 Jumlah Keluarga

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jumlah Keluarga

pada Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun pada Tahun 2018

No Jumlah Keluarga

(Orang)

Jumlah

(Orang) Persentase (%)

1. 1 2 2,2

2. 2 20 21,7

3. 3 28 30,4

4. 4 24 26,1

5. 5 14 15,2

6. 6 4 4,3

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui sebagian besar responden memiliki

jumlah keluarga sebanyak 3-4 orang (30,4%) dan (26,1%).

5.1.2.5 Penghasilan

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Penghasilan pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun pada Tahun 2018 No Penghasilan Jumlah Persentase (%)

1. Rendah

<Rp500.000,00 57 62,0

2. Tinggi

>Rp1.000.000,00 35 38,0

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui sebagian besar responden memiliki

Penghasilan Rendah sebanyak 57 orang (62%).

Page 86: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

69

5.1.3 Analisis Univariat

5.1.3.1 Pengetahuan

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun pada Tahun 2018 : No Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1. Kurang baik 54 58,7

2. Baik 38 41,3

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui sebagian besar responden memiliki

Pengetahuan Kurang baik sebanyak 54 orang (58,7%).

5.1.3.2 Ekonomi

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Ekonomi pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun pada Tahun 2018 : No Ekonomi Jumlah Persentase (%)

1. Rendah 57 62,0

2. Tinggi 35 38,0

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.8 diketahui sebagian besar responden memiliki

Ekonomi Rendah sebanyak 57 orang (62,0%).

5.1.3.3 Sikap

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun pada Tahun 2018 : No Sikap Jumlah Persentase (%)

1. Negatif 47 51,1

2. Positif 45 48,9

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui sebagian besar responden memiliki

Sikap Negatif sebanyak 47 orang (51,1%).

Page 87: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

70

5.1.3.4 Perilaku

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Perilaku pada

Responden di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun pada Tahun 2018 : No Perilaku Jumlah Persentase (%)

1. Negatif 48 52,2

2. Positif 44 47,8

Total 92 100%

Sumber : Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.10 diketahui sebagian besar responden memiliki

Perilaku Negatif sebanyak 48 orang (52,2%).

5.1.4 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dan besarnya

odd ratio faktor resiko, dan digunakan untuk mencari hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan

dengan skala data yang ada. Uji statistik yang digunakan Chi-square dan

penentuan Ratio Prevalens (RP) dengan taraf kepercayaan (CI) 95% dan

tingkat kemaknaan 0,05. Beriku adalah analisis Bivariat Hubungan

Pengetahuan,Ekonomi,Sikap dan Perilaku dengan Penggunaan Jamban di

wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Berikut

adalah hasil analisa bivariat penelitian menggunakan aplikasi pengolah

data statistik SPSS 16.0 :

Page 88: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

71

1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Jamban di wilayah

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Pengaruh Pengetahuan dengan

Penggunaan Jamban

Pengetahuan

Penggunaan Jamban

Jamban

Tidak Sehat

(Cemplung)

Jamban

Sehat

TOTAL

RP

95% CI

P-

Value F % F % F %

Kurang Baik 46 88,5 6 11,5 52 100 2,35

(1.562-3.561) 0,000 Baik 15 37,5 25 62,5 40 100

Total 46,1 66,3 31 33,7 92 100

Sumber : Olahan data SPSS hasil penelitian bulan Juli, 2018

Berdasarkan tabel 5.11 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki pengetahuan baik mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 15 (37,5%) dan pengetahuan baik mempunyai jamban sehat

sebanyak 25 (62,5%) sedangkan responden memiliki pengetahuan

kurang baik mempunyai jamban tidak sehat 46 (88,5%) dan

pengetahuan kurang baik tetapi mempunyai jamban sehat sebanyak 6

(11,5%). Hasil analisis uji chisquare Pengaruh Pengetahuan terhadap

Penggunaan Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 kurang

dari α = 0,05. Artinya bahwa secara statistik ada pengaruh antara

pengetahuan terhadap penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens (RP

= 2,35). Maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa responden

yang memiliki pengetahuan kurang baik 2,35 kali berpengaruh

dibandingkan responden memiliki pengetahuan baik tentang jamban

sehat.

Page 89: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

72

2. Pengaruh Ekonomi terhadap Penggunaan Jamban di wilayah

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Tabel 5.12 Tabulasi Silang Pengaruh Pendapatan Ekonomi terhadap

Penggunaan Jamban

Ekonomi

Penggunaan Jamban

Jamban

Tidak

Sehat

(Cemplung)

Jamban

Sehat TOTAL RP

95% CI

P-

Value

F % F % F %

Rendah 49 94,2 3 5,8 52 100 3,14

(1.947-5.067) 0,000 Tinggi 12 30,0 28 70,0 40 100

Total 61 66,3 31 33,7 92 100

Sumber : Olahan data SPSS hasil penelitian bulan Juli, 2018

Berdasarkan tabel 5.12 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki ekonomi rendah mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 94,2% (49) dan memiliki ekonomi rendah mempunyai

jamban sehat sebanyak 5,8% (3) sedangkan responden memiliki

ekonomi tinggi mempunyai jamban tidak sehat 30,0% (12) dan

responden memiliki ekonomi tinggi tetapi mempunyai jamban sehat

sebanyak 28 (70,0%). Hasil analisis uji chisquare Pengaruh

pendapatan Ekonomi terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun menunjukkan

bahwa nilai p-value = 0,000 kurang dari α = 0,05. Artinya bahwa

secara statistik ada Pengaruh antara tingkat ekonomi terhadap

penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens (RP) = 3,14. Maka secara

statistik dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki tingkat

ekonomi rendah 3,14 kali berpengaruh dibandingkan responden

memiliki tingkat ekonomi tinggi.

Page 90: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

73

3. Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan

Jamban

Sikap

Penggunaan Jamban

Jamban

Tidak Sehat

(Cemplung)

Jamban

Sehat TOTAL RP

95% CI

P-

Value

F % F % F %

Negativ 51 96,2 2 3,8 53 100 3,75

(2.193-6.421) 0,000 Positiv 10 25,6 29 47,4 39 100

Total 61 66,3 31 33,7 92 100

Sumber : Olahan data SPSS hasil penelitian bulan Juli, 2018

Berdasarkan tabel 5.13 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki sikap rendah mempunyai jamban tidak sehat sebanyak

51 (96,2%) dan memiliki sikap negativ mempunyai jamban sehat

sebanyak 2 (3,8%) sedangkan responden memiliki sikap tpositiv

mempunyai jamban tidak sehat 10 (25,6%) dan responden memiliki

sikap positiv tetapi mempunyai jamban sehat sebanyak 29 (47,4%).

Hasil analisis uji chi square Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan

Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten

Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 kurang dari α =

0,05. Artinya bahwa secara statistik ada Pengaruh antara tingkat sikap

terhadap penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens (RP) = 3,75. Maka

secara statistik dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki

tingkat sikap rendah 3,75 kali berpengaruh dibandingkan responden

memiliki tingkat sikap yang tinggi.

Page 91: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

74

4. Pengaruh Perilaku Terhadap Penggunaan Jamban di wilayah

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Tabel 5.14 Tabulasi Silang Pengaruh Perilaku terhadap Penggunaan

Jamban.

Perilaku

Penggunaan Jamban

Jamban

Tidak Sehat

(Cemplung)

Jamban

Sehat TOTAL RP

95% CI

P-

Value F % F % F %

Negative 49 90,7 5 9,3 54 100 2,87

(1.786-4.624) 0,000 Positive 12 31,6 26 68,4 38 100

TOTAL 61 66,3 31 33,7 92 100

Sumber : Olahan data SPSS hasil penelitian bulan Juli, 2018

Berdasarkan tabel 5.14 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki perilaku rendah mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 49 (90,7%) dan memiliki perilaku rendah mempunyai

jamban sehat sebanyak 5 (3,8%) sedangkan responden memiliki

perilaku tinggi mempunyai jamban tidak sehat 12 (31,6%) dan

responden memiliki perilaku tinggi tetapi mempunyai jamban sehat

sebanyak 26 (68,4%). Hasil analisis uji chisquare Pengaruh Perilaku

terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo, Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000

kurang dari α = 0,05. Artinya bahwa secara statistik ada Pengaruh

antara perilaku terhadap penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens

(RP) = 2,87. Maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa

responden yang memiliki tingkat perilaku rendah 2,87 kali akan

berpengaruh dibandingkan responden memiliki tingkat perilaku yang

tinggi.

Page 92: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

75

5.2 PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki pengetahuan baik mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 15 (37,5%) dan pengetahuan baik mempunyai jamban sehat

sebanyak 25 (62,5%) sedangkan responden memiliki pengetahuan

kurang baik mempunyai jamban tidak sehat 46 (88,5%) dan

pengetahuan kurang baik tetapi mempunyai jamban sehat sebanyak 6

(11,5%). Hasil analisis uji chi square Pengaruh Pengetahuan terhadap

Penggunaan Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 kurang

dari α = 0,05. Artinya bahwa secara statistik ada pengaruh antara

pengetahuan terhadap penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens (RP)

= 2,35. Maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa responden

yang memiliki pengetahuan kurang baik 2,35 kali berpengaruh

dibandingkan responden memiliki pengetahuan baik tentang jamban

sehat.

Hal ini sejalan dengan penelitian Hamzah Bachtiar (2014) bahwa

pengetahuan adalah penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia

tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau kemampuan

teknis dalam memecehkan berbagai persoalan hidup yang belum

dibuktikan secara sistematis. Makin baik pengetahuan seseorang

Page 93: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

76

tentang penggunaan jamban yang memenuhi syarat maka semakin

besar juga kesadaran orang tersebut dalam penggunaan jamban yang

memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian walaupun pengetahuannya baik belum

tentu penggunaan jamban memenuhi syarat yang dikarenakan

kurangnya fasilitas dan faktor faktor ekonomi yang kurang

mendukung. Pengetahuan merupakan merupakan faktor penting dalam

upaya peningkatan pengelolaan jamban keluarga, karena dengan

baiknya pengetahuan maka semakim memahami dan mampu

melaksanakan upaya pengelolaan jamban keluarga yang baik, baik

dalam pemeliharaan, pemeliharaan jamban jika rusak atau tersumbat

serta menjaga kebersihan jamban dari berbahai kotoran, sehingga

lingkungan tempat tinggal bersih dan sehat dan dapat mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan. Pengetahuan seseorang didapatkan

dari pengalaman dan informasi yang didapatkan, baik melalui

pelatihan, bimbingan, pembinaan

2. Pengaruh Pendapatan Ekonomi Terhadap Penggunaan Jamban di

wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki ekonomi rendah mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 49 (94,2%) dan memiliki ekonomi rendah mempunyai

jamban sehat sebanyak 3 (3,8%) sedangkan responden memiliki

ekonomi tinggi mempunyai jamban tidak sehat 49 (90,7%) dan

responden memiliki ekonomi tinggi tetapi mempunyai jamban sehat

Page 94: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

77

sebanyak 5 (9,3%). Hasil analisis uji chi square Pengaruh Ekonomi

terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo, Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000

kurang dari α = 0,05. Artinya bahwa secara statistik ada hubungan

antara tingkat ekonomi dengan penggunaan jamban Nilai Ratio

Prevalens (RP) = 3,14. Maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa

responden yang memiliki tingkat ekonomi rendah 3,14 kali

berpengaruh dibandingkan responden memiliki tingkat ekonomi

tinggi.

Menurut George Soul, ekonomi adalah pengetahuan sosial yang

mempelajari tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat

khususnya dengan usaha memenuhi kebutuhan dalam rangka

mencapai kemakmuran dan kesejahteraan (Richard G Lipsey dan Pete

O Steiner, 1991:9).

Berdasarkan hasil penelitian ekonomi merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penggunaan jamban di setiap lingkungan karena

rendahnya ekonomi dapat menghambat dalam pembangunan jamban

yang memenuhi syarat sehingga dalam penggunaan jamban masih

banyak yang kurang memenuhi syarat.

3. Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.9 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki sikap negative mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 51 (96,2%) dan memiliki sikap negative mempunyai jamban

Page 95: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

78

sehat sebanyak 2 (3,8%) sedangkan responden memiliki sikap positive

mempunyai jamban tidak sehat 10 (25,6%) dan responden memiliki

sikap positive tetapi mempunyai jamban sehat sebanyak 29 (47,4%).

Hasil analisis uji chisquare Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan

Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten

Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 kurang dari α =

0,05. Artinya bahwa secara statistik ada pengaruh tingkat sikap

dengan penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens (RP) = 3,75. Maka

secara statistik dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki

tingkat sikap rendah 3,75 kali akan berpengaruh dibandingkan

responden memiliki tingkat sikap yang tinggi.

Menurut Faizal Azwiansyah ,2014 Sikap adalah juga respon

tertutup pada seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang

sudah melibatkan pendapat dan emosi yang bersangkutan (suka-tidak

suka, setuju-tidak setuju). Sikap adalah kumpulan gejala yang

merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran,

perasaan, perhatian dan sebagainya. penelitian Elisabeth (2007)

menunjukkan bahwa sikap mempunyai malabsorbsi, alergi, keracunan,

imunodefisiensi dan penyebab lain, Amirudin (2007). Hal ini lebih

ditegaskan lagi oleh Azwar (2002) sikap itu merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak. Sikap merupakan predisposisi tindakan

suatu objek, dan sikap itu masih merupakan reaksi tertutup dan

memiliki 3 komponen pokok yaitu kepercayaan, emosional dan

Page 96: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

79

kecenderungan untuk bertindak. Dalam penentuan sikap yang utuh

emosional memegang peranan penting.

Berdasarkan hasil penelitian sikap merupakan salah satu faktor

penting yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

sesuatu seperti halnya melakukan pembangunan suatu jamban

keluarga yang memenuhi syarat di rumah sehingga dalam penggunaan

jamban dapat memenuhi syarat kesehatan seperti penggunaan jamban

leher angsa.

4. Pengaruh Perilaku terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.10 diatas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki perilaku rendah mempunyai jamban tidak sehat

sebanyak 49 (90,7%) dan memiliki perilaku rendah mempunyai

jamban sehat sebanyak 5 (3,8%) sedangkan responden memiliki

perilaku tinggi mempunyai jamban tidak sehat 12 (31,6%) dan

responden memiliki perilaku tinggi tetapi mempunyai jamban sehat

sebanyak 26 (68,4%). Hasil analisis uji chisquare Pengaruh Perilaku

terhadap Penggunaan Jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan

Dolopo, Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000

kurang dari α = 0,05. Artinya bahwa secara statistik ada pengaruh

antara perilaku terhadap penggunaan jamban Nilai Ratio Prevalens

(RP) = 21,2. Maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa

responden yang memiliki tingkat perilaku rendah 21 kali berpengaruh

dibandingkan responden memiliki tingkat perilaku yang tinggi.

Page 97: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

80

Perilaku mansia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan

seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal

yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri

idividu sendiri yang disebut faktor internal sebagian lagi terletak

diluar dirinya atau disebut faktor exsternal yaitu faktor lingkungan

(Notoatmodjo, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian perilaku seseorang menjadi faktor

yang berhubungan dengan penggunaan jamban karena pada sesorang

yang memiliki pengetahuan rendah atau kurang dapat mempengaruhi

perilaku seseorang untuk bertindak dan melakukan sesuatu seperti

melakukan perubahan penggunaan jamban dari yang belum memenuhi

syarat hingga memenuhi syarat.

Page 98: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

81

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan penggunaan jamban di wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan masyarakat tentang penggunaan jamban di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sebagain besar

responden memiliki pengetahuan kurang baik.

2. Berdasarkan tingkat ekonomi masyarakat tentang penggunaan jamban

di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sebagain

besar responden memiliki tingkat ekonomi rendah.

3. Sikap masyarakat tentang penggunaan jamban di Desa Blimbing

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sebagain besar responden

memiliki sikap yang negatif.

4. Perilaku masyarakat tentang penggunaan jamban di Desa Blimbing

Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sebagain besar responden

memiliki perilaku yang negatif.

5. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap penggunaan jamban di

wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

6. Ada pengaruh antara tingkat ekonomi terhadap penggunaan jamban di

wilayah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Page 99: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

82

7. Ada pengaruh antara sikap terhadap penggunaan jamban di wilayah

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

8. Ada pengaruh antara perilaku terhadap penggunaan jamban di wilayah

Desa Blimbing Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti

dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan masyarakat dapat menyadari pentingnya penggunaan

jamban yang baik dan sehat, sehingga dapat mengubah sikap mereka

dari kebiasaan menggunakan jamban tidak sehat dengan jamban sehat.

2. Bagi Dinas Kesehatan Madiun

a. Diharapkan untuk melakukan penyuluhan dan pengarahan kepada

seluruh masyarakat agar menggunakan jamban yang baik dan

sehat, sehingga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

masyarakat dan terciptanya derajat kesehatan yang lebih baik.

b. Mengadakan kerja sama dengan aparat desa, untuk mengadakan

pelatihan membangun jamban sehat yang hemat dana, dan hemat

bahan material.

3. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sebuah strategi dalam

pelayanan kesehatan yang dapat untuk meningkatkan pelayanan dan

Page 100: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

83

hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan

pustaka berkaitan penggunaan jamban.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan datang disarankan juga melakukan

pendekatan dengan case control dan menambah variabel yang lebih

banyak lagi.

Page 101: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

84

DAFTAR PUSTAKA

Agus Riyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Andreas, Horhorruw. 2014. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Keluarga dalam Menggunakan Jamban di Desa Tawin Kecamatan Teluk

Kota Ambon. Tesis. Universitas Diponegoro.

Arito. 2011. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban Umum

bagi Rumah Tanga yang Belum Mempunyai Jamban Pribadi. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azwar, A. 1983. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta. Rineka Cipta.

Chandra, N. Dewi Dunggio. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perilaku Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Di Desa Madelamo

Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Universitas

Negeri Gorontalo.

Dedi, A dan Ratna, M. 2013. Pilar Dasar ilmu Kesehatan Masyarakat.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2013. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun

2013. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Erlinawati Pane. 2009. Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan

Jamban. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 3 Nomor 5. Hlm

230-234.

Goode, William. J. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta. Bumi Aksara.

Hamzah, Bachtiar. 2014. Gambaran Pemanfaatan Sarana Air Bersih dan Jamban

Keluarga yang dilakukakn Melalui Proyek PAB-PLP. Universitas Sumatera

Utara. (Diakses 15 April 2015).

Hayden, J. 2009. Introduction to Health Behaviour Theory. University of

Arcansas.

Page 102: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

85

Hermawan, Yoni. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi dengan

Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan.

Universitas Siliwangi.

I Nengah Darsana, dkk. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Kepemilikan Jamban Keluarga di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku,

Kabupaten Bangli Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.4 No.2

november 2014: 124-143.

Ibrahim, I., D.Nuraeni, dan T.Ashar. 2012. Faktor Nfaktor Yang Berhubungan

Dengan Pemanfaatan Jamban Di Desa Pintu Langit Jae Kecamatan

Padangsidimpuan Angkoloa Julu Tahun 2012. 21 januari 2014.

Ka.SiePromkesLing. 2014. Rekapitulasi Hasil Pemetaan Rumah Tangga Sehat

Kota Semarang. Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Kamria, dkk. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Terhadap

Pemanfaatan Jamban Keluarga di Desa Bontotallasa Dusun Makuring

Kabupaten Maros. Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013.hlm 99- 102.

Kathleen, Elizabeth. 2014. Health and Place, The Toilet Tripod: Understanding

Successful Sanitation in Rural India. Elsivier Ltd.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Profi Kesehatan Indonesia

2012. Kemenkes RI. Jakarta.

Page 103: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian
Page 104: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

86

Lampiran 1

Page 105: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

87

Lampiran 2

Page 106: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

88

lampiran 3

Page 107: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

89

Lampiran 4

Page 108: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

90

Page 109: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

91

Lampiran 5

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat di STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun. Saya mengadakan penelitian ini sebagai salah satu

kegiatan untuk menyelesaikan tugas akhir Program Studi Sarjana Kesehatan

Masyarakat di STIKES Bhakti Husada Mulia Mulia Madiun.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penggunaan Jamban Di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun”

Saya mengharap jawaban yang saudara berikan sesuai dengan kenyataan

yang ada. Saya menjamin kerahasiaan jawaban saudara serta informasi yang

diberikan hanya akan dipergunakan untuk mengembangkan ilmu kesehatan

masyarakat dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas, artinya saudara bebas

ikut atau tidak tanpa sanksi apapun. Apabila saudara setuju terlibat dalam

penelitian ini dimohon menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Peneliti

JEFRI NUVIKA RATMA

NIM. 201403066

Page 110: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

92

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah mendapatkan penjelasan serta mengetahui manfaat penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Jamban Di Desa

Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun”, saya menyatakan setuju diikut

sertakan dalam penelitian ini yang bersifat sukarela. Oleh karena itu secara

sukarela saya ikut berperan serta dalam penelitian ini. Saya percaya apa yang saya

buat dijamin kerahasiaannya.

Madiun, 2018

Responden,

( )

Page 111: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

93

Lampiran 7

KUESIONER

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN

DI DESA BLIMBINGPETUNJUK KECAMATAN DOLOPO

KABUPATEN MADIUN

Pengisian Kuesioner:

1. Sebelum Saudara menjawab pertanyaan yang saya ajukan, terlebih dahulu

isilah identitas saudara.

A. IDENTITAS RESPONDEN

Keterangan : Berilah tanda centang (√) pada jawaban kotak

NO. RESPONDEN

NAMA RESPONDEN

UMUR

PENDIDIKAN: 1. Tidak Sekolah

2. SD/ Tamat SD

3. SMP/ Tamat SMP

4. SMA/ Tamat SMA

5. Tamat Perguruan Tinggi

Jumlah Keluarga

Pendapatan

1. ≤ Rp. 500.000

2. > Rp. 500.000

Page 112: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

94

Petunjuk pengisian: Pilihlah jawaban dengan memberi centang (√) pada kolom

yang sudah tersedia.

B. KEPEMILIKAN JAMBAN

No Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah Saudara memiliki jamban dirumah

2. Bila memiliki jamban, jenis jamban apa yang Anda

miliki ?

- Jamban cemplung

- Jamban leher angsa

C. PENGETAHUAN

No Pernyataan Benar Salah

1. Jamban adalah tempat untuk membuang dan

mengumpulkan kotoran manusia.

2 Jamban adalah sarana pokok yang harus dimiliki

oleh setiap keluarga.

3 Penularan penyakit muntah-berak dapat dicegah

dengan membiasakan menggunakan jamban

4 Jamban sehat harus dibangun jauh dari rumah

5 Septic tank bukan merupakan tempat / suatu bak

untuk menampung feses

6 Selain dapat mencegah penularan penyakit, manfaat

yang dapat diperoleh dengan menggunakan jamban

adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Page 113: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

95

D. SIKAP

No Pertanyaan Setuju Tidak

Setuju

1. Mendirikan jamban merupakan cara untuk

memutus rantai terhadap penularan penyakit dari

tinja

2 BAB di sembarang tempat dapat menimbulkan

penyakit

3 BAB sembarangan dapat menyebabkan pencemaran

lingkungan

4 Jarak penampungan tinja dengan sumber air

minimal 10 meter

5 Pemerintah memiliki peraturan untuk memiliki atau

membuat jamban sehat

E. PERILAKU

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah selalu tersedia air bersih yang digunakan dalam

jamban dirumah?

2. Apakah terdapat ventilasi yang cukup pada jamban

dirumah?

3. Pada jamban cemplung, apakah lubang jamban ditutup

kembali setelah digunakan?

4. Apakah saudara rutin membersihkan jamban?

5. Apakah jarak saptictank jamban lebih dari 10 meter?

6. Apakah selalu tersedia sabun yang digunakan dalam

jamban dirumah?

Page 114: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

96

Lampiran 8

TABULASI DATA

No. Umur Pendidikan Pendapatan Pengetahuan Sikap Perilaku Penggunaan

Jamban

1 22 SD 600 1 1 2 1

2 17 SD 850 1 2 1 2

3 20 SMP 750 2 2 2 2

4 25 SD 500 2 1 2 2

5 20 SD 900 2 2 1 1

6 24 PT 950 1 1 2 1

7 27 SD 800 2 2 1 2

8 26 SLTA 750 1 2 2 1

9 30 SD 750 2 1 2 2

10 31 SMP 650 1 2 2 2

11 32 SD 500 1 2 1 1

12 36 SD 550 2 1 2 1

13 40 SD 500 2 2 1 1

14 41 SLTA 650 1 2 2 2

15 44 SD 700 2 1 2 1

16 42 SD 700 1 2 1 2

17 41 SD 800 2 2 2 2

18 37 PT 800 1 1 2 1

19 36 SD 900 2 2 2 2

20 38 SD 1000 1 2 1 1

21 39 SD 950 1 2 2 2

22 42 SD 650 2 1 2 1

23 41 SD 700 1 2 1 2

24 46 SD 1250 2 2 2 1

25 48 PT 1300 1 1 2 2

26 47 SD 500 2 2 2 1

27 49 SD 600 2 1 1 2

28 51 PT 750 1 2 2 2

29 52 SD 670 2 2 2 1

30 53 SD 800 1 1 1 2

31 55 SD 950 2 2 2 2

32 47 SD 1000 2 1 2 1

33 48 SD 1300 2 2 2 1

34 49 SD 1250 2 2 2 1

35 50 SD 900 1 1 2 1

36 50 SD 450 1 2 2 1

37 52 SD 450 2 2 2 1

38 53 SD 400 2 1 1 1

39 51 SMP 475 1 2 2 1

40 48 SD 300 1 2 2 1

41 47 SD 480 2 1 2 1

42 51 SD 300 1 2 1 1

43 49 SD 290 1 1 2 1

44 56 SD 400 2 2 2 1

45 55 SMP 200 1 2 2 1

46 58 SD 300 1 2 1 1

47 60 SD 200 1 2 1 2

48 62 SD 450 2 2 1 1

Page 115: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

97

No. Umur Pendidikan Pendapatan Pengetahuan Sikap Perilaku Penggunaan

Jamban

49 56 PT 450 1 1 1 2

50 57 SLTA 440 1 1 2 1

51 59 SD 350 1 1 1 1

52 61 SD 450 2 2 2 1

53 63 SD 450 1 1 1 1

54 61 SD 400 1 1 1 1

55 64 SD 300 2 1 1 1

56 65 SD 357 1 2 2 2

57 56 SMP 456 1 1 1 2

58 57 PT 1500 1 1 1 1

59 58 SMP 1650 1 1 1 1

60 59 SD 1700 2 2 1 1

61 60 PT 1850 1 1 2 1

62 61 SD 2000 1 1 2 1

63 63 SMP 2500 1 1 1 2

64 55 PT 2300 2 2 1 1

65 58 SMP 2200 2 1 1 1

66 60 SMP 3000 1 2 2 1

67 62 SD 3500 1 2 1 1

68 56 SD 2750 2 1 1 2

69 57 SMP 3000 1 2 2 2

70 61 SMP 3500 2 2 1 1

71 64 SLTA 3000 1 1 1 1

72 65 SD 2550 2 2 2 1

73 56 SLTA 2300 1 1 1 2

74 57 SMP 2700 1 1 2 2

75 55 SLTA 2300 2 2 1 1

76 62 SD 2200 1 1 2 1

77 56 SLTA 3000 1 1 1 1

78 57 SD 1600 2 2 1 1

79 61 PT 1700 1 1 1 2

80 64 SMP 2300 1 1 1 1

81 55 PT 3000 2 1 1 1

82 58 SLTA 2750 1 2 1 2

83 62 PT 3500 1 1 1 1

84 59 PT 3000 1 1 1 1

85 61 SD 2300 2 1 1 1

86 61 SD 2300 1 2 1 2

87 55 SMP 2200 1 1 2 1

88 62 PT 3000 2 1 1 1

89 56 SMP 1600 1 2 1 2

90 56 SD 1700 2 1 1 1

91 57 PT 2300 1 1 1 2

92 55 SD 2500 1 2 1 1

Page 116: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

98

Lampiran 9

HASIL UJI SPSS

1. Frekuensi data umum

a. umur UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17-25 6 6.5 6.5 6.5

26-35 5 5.4 5.4 12.0

36-45 12 13.0 13.0 25.0

46-55 20 21.7 21.7 46.7

56-65 49 53.3 53.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

b. Pendidikan PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TAMAT SD 56 60.9 60.9 60.9

TAMAT SMP 14 15.2 15.2 76.1

TAMAT SLTA 8 8.7 8.7 84.8

TAMAT PERGURUAN TINGGI

14 15.2 15.2 100.0

Total 92 100.0 100.0

2. frekuensi data khusus Statistics

PENGETAHUAN EKONOMI SIKAP PERILAKU

N Valid 92 92 92 92

Missing 0 0 0 0

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG BAIK 54 58.7 58.7 58.7

BAIK 38 41.3 41.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Page 117: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

99

EKONOMI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid RENDAH 57 62.0 62.0 62.0

TINGGI 35 38.0 38.0 100.0

Total 92 100.0 100.0

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid NEGATIF 47 51.1 51.1 51.1

POSITIF 45 48.9 48.9 100.0

Total 92 100.0 100.0

PERILAKU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid NEGATIF 48 52.2 52.2 52.2

POSITIF 44 47.8 47.8 100.0

Total 92 100.0 100.0

PENGGUNAAN_JAMBAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid JAMBAN TIDAK SEHAT CEMPLUNG

61 66.3 66.3 66.3

JAMBAN SEHAT 31 33.7 33.7 100.0

Total 92 100.0 100.0

Page 118: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

100

3. Spss Tabulasi Silang

a. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Penggunaan Jamban

Crosstab Pengetahuan*Penggunaan Jamban

Penggunaan_Jamban

Total

JAMBAN TIDAK SEHAT

CEMPLUNG JAMBAN SEHAT

PENGETAHUAN kurang baik

Count 46 6 52

% within PENGETAHUAN

88.5% 11.5% 100.0%

Baik Count 15 25 40

% within PENGETAHUAN

37.5% 62.5% 100.0%

Total Count 61 31 92

% within PENGETAHUAN

66.3% 33.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 26.281a 1 .000

Continuity Correctionb 24.050 1 .000

Likelihood Ratio 27.457 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

25.996 1 .000

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.48.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 119: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

101

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for PENGETAHUAN (kurang baik / baik)

12.778 4.406 37.054

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN TIDAK SEHAT CEMPLUNG

2.359 1.562 3.561

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN SEHAT

.185 .084 .407

N of Valid Cases 92

b. Tabulasi Silang Ekonomi dengan Penggunaan Jamban Crosstab Ekonomi *Penggunaan Jamban

Penggunaan_Jamban

Total

JAMBAN TIDAK SEHAT

CEMPLUNG JAMBAN SEHAT

EKONOMI Rendah Count 49 3 52

% within EKONOMI 94.2% 5.8% 100.0%

Tinggi Count 12 28 40

% within EKONOMI 30.0% 70.0% 100.0%

Total Count 61 31 92

% within EKONOMI 66.3% 33.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 41.749a 1 .000

Continuity Correctionb 38.924 1 .000

Likelihood Ratio 45.767 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

41.295 1 .000

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.48.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 120: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

102

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for EKONOMI (rendah / tinggi)

38.111 9.903 146.668

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN TIDAK SEHAT CEMPLUNG

3.141 1.947 5.067

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN SEHAT

.082 .027 .252

N of Valid Cases 92

c. Tabulasi Silang Perilaku dengan Penggunaan Jamban

Crosstab Perilaku*Penguunaan Jamban

Penggunaan_Jamban

Total

JAMBAN TIDAK SEHAT

CEMPLUNG JAMBAN SEHAT

PERILAKU kurang baik Count 49 5 54

% within PERILAKU 90.7% 9.3% 100.0%

Baik Count 12 26 38

% within PERILAKU 31.6% 68.4% 100.0%

Total Count 61 31 92

% within PERILAKU 66.3% 33.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 34.943a 1 .000

Continuity Correctionb 32.345 1 .000

Likelihood Ratio 36.860 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

34.563 1 .000

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.80.

Page 121: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

103

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 34.943a 1 .000

Continuity Correctionb 32.345 1 .000

Likelihood Ratio 36.860 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

34.563 1 .000

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.80.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for PERILAKU (kurang baik / baik)

21.233 6.747 66.827

For cohort lPenggunaan_Jamban = JAMBAN TIDAK SEHAT CEMPLUNG

2.873 1.786 4.624

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN SEHAT

.135 .057 .321

N of Valid Cases 92

d. Tabulasi Silang Sikap dengan Penggunaan Jamban Crosstab

Penggunaan_Jamban

Total

JAMBAN TIDAK SEHAT

CEMPLUNG JAMBAN SEHAT

SIKAP kurang baik Count 51 2 53

% within SIKAP 96.2% 3.8% 100.0%

baik Count 10 29 39

% within SIKAP 25.6% 74.4% 100.0%

Total Count 61 31 92

% within SIKAP 66.3% 33.7% 100.0%

Page 122: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

104

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 50.103a 1 .000

Continuity Correctionb 46.994 1 .000

Likelihood Ratio 56.140 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

49.559 1 .000

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.14.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for SIKAP (kurang baik / baik)

73.950 15.154 360.873

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN TIDAK SEHAT CEMPLUNG

3.753 2.193 6.421

For cohort Penggunaan_Jamban = JAMBAN SEHAT

.051 .013 .200

N of Valid Cases 92

Page 123: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

105

Lampiran 10

Dokumentasi

Page 124: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

106

Lampiran 11

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

Page 125: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN …repository.stikes-bhm.ac.id/334/1/SKRIPSI JEFRI... · Latar belakang: Penggunaan jamban adalah penggunaan atau pemakaian

107

Lampiran 12