100
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI DEPARTEMEN METALFORMING PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat OLEH: MOCHAMMAD IQBAL M.S NIM: 1110101000022 PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2014

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

  • Upload
    dohanh

  • View
    259

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI DEPARTEMEN

METALFORMING PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:

MOCHAMMAD IQBAL M.S

NIM: 1110101000022

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2014

Page 2: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

i

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Skripsi, November 2014

MOCHAMMAD IQBAL MAULANA S, NIM: 1110101000022

Gamabaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada

Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

Xiii + 72 Halaman, 2 Bagan, 7 Tabel, 3 Lampiran

ABSTRAK

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap akhir dari metode

pengendalian bahaya. Namun penggunaan APD akan menjadi sangat penting apabila

pengendalian secara teknis dan administratif yang telah dilakukan secara maksimal

sebelumnya masih memiliki potensi bahaya yang tergolong tinggi. Manfaat menggunakan

APD saat bekerja sangat besar dalam mencegah kecelakaan kerja, namun dalam

kenyataannya masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD dengan baik dan sesuai

dengan potensi bahaya pada saat bekerja.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross

sectional Jumlah sampel yang digunakan yaitu seluruh pekerja di Departemen Metalforming

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu 50 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 pekerja (94%) tidak menggunakan APD, 45

pekerja (90%) berpendidikan rendah, 41 pekerja (82%) memiliki masa kerja baru, 27 pekerja

(54%) memiliki pengetahuan baik, 46 pekerja (92%) memiliki APD cukup,

Saran dari penelitian ini yaitu meningkatkan kesadaran pekerja terkait penggunaan

APD, bahaya potensial ditempat kerja dan kesadaran pentingnya menjaga keselamatan dan

kesehatan pada saat bekerja. Selain itu peruasahaan diharapkan lebih memperketat

pengawasan penggunaan APD dan memberikan penghargaan atau hukuman terkait

penggunaan APD pada saat bekerja.

Daftar bacaan : 26 (1958-2013)

Kata kunci : Perilaku Pekerja, Alat Pelindung Diri (APD), Pengetahuan, Pendidikan, Masa

Kerja, Ketersediaan APD, Pelatihan, PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Page 3: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

ii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

PROGRAM STUDY OF PUBLIC HEALTH

DEPARTEMENT OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

Undergraduated Thesis, November 2014

MOCHAMMAD IQBAL MAULANA S, NIM: 1110101000022

The Factors Associated With the Behavior of the Use of Personal Protective Equipment

(PPE) for Workers at the Departement of Metalforming of PT. Indonesian Aerospace

(Persero) in 2014

Xiii + 72 Pages, 2 Charts, 7 Tables, 3 Attachment

ABSTRACT

Use of Personal Protective Equipment (PPE) is the final stage of hazard control

methods. However, the use of PPE will be very important if the control is technically and

administratively to the maximum has been done before still have a relatively high potential

danger. The benefits of using PPE when working very large in preventing workplace

accidents, but in reality there are many workers who do not use PPE properly and in

accordance with the potential hazards at work.

This research is a descriptive study with a quantitative approach and using cross

sectional method. The number of samples used were all workers in the Department of

Metalforming PT. Aerospace Indonesia (Persero) is 50 people.

The results showed that the 47 workers (94%) did not use PPE, 45 workers (90%)

with low education, 41 workers (82%) have a new working period, 27 workers (54%) have a

good knowledge of, 46 workers (92%) have sufficient PPE.

The suggestion of this research is to improve awareness of workers related to the use

of PPE, potential hazards in the workplace and awareness of the importance of maintaining

the safety and health at work. Additionally peruasahaan expected to tighten supervision over

the use of PPE and giving rewards or penalties related of the use of PPE.

Reading list : 26 (1958-2013)

Keywords :Behavior Workers, Personal Protective Equipment (PPE), Knowledge,

Education, Work Period, Availabiliy of PPE, Training, PT. Indonesian

Aerspace.

Page 4: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 5: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 6: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 7: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI:

Nama : Mochammad Iqbal Maulana S.

Tempat/Tanggal Lahi r : Depok/9 Desember 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Berat/tinggi badan : 60 kg/168 cm

Alamat : Jl. Datuk Kuningan No.9 RT 03/03 Kelurahan Beji,

Kecamatan Beji, Kota Depok. 16421.

Telp : 0251-7774081 / 081213046173

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1997 - 1998 : RA AN-NURIYAH

2. 1998 - 2004 : MI AN-NURIYAH

3. 2004 - 2007 : SMP Negeri 5 Depok

4. 2007 - 2010 : SMA Negeri 6 Depok

5. 2010 - sekarang : Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran

Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

PENDIDIKAN NON-FORMAL

2013 : Basic Fire Fighting Training oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Jak-Sel.

2013 : QHSE Management System Socialization and Fire Fighting Training oleh PT.

IMECO INTER SARANA.

PENGALAMAN ORGANISASI

2013 – 2014 : Wakil Ketua Biro Event Organizer Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Shalawat dan salam

tercurah bagi junjungan Nabi Muhammad SAW. Syukur Alhamdulillah peneliti dapat

menyelesaikan skripsi “Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun

2014” dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih atas dukungan yang

telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Drs. Syaepudin dan Ibu Lilih Solihat, S.Pdi.

Terimakasih atas kasih sayang, kesabaran, doa dan dukungannya sehingga penulis

dapat melanjutkan pendidikan dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Adik saya tercinta, Siti Maghfira. Terimakasih atas dukungannya, semoga dapat

segera meraih gelar sarjana dan ikut membahagiakan papah dan mamah.

3. Prof.Dr (hc). dr. M. K. Tajudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat.

5. Ibu Fase Badriah, SKM, M.Kes, Ph.D dan Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si

selaku dosen pembimbing. Terimakasih telah memberikan bimbingan dan

dukungan sehingga skripsi ini dapat selesai sesuai dengan jadwal.

6. Ibu Iting Shofwati, ST, M.KKK, Ibu Yuli Amran, SKM, MKM dan Ibu Meilani

Anwar, M.Epid selaku dosen penguji, terimakasih atas masukannya yang sangat

berguna bagi kelancaran penulisan skripsi ini.

7. Segenap Bapak/Ibu dosen program studi Kesehatan Masyarakat yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.

8. Bapak Sudaryanto dan seluruh staff K3LH PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Terimakasih telah membimbing penulis ketika melakukan proses penelitian

dilapangan.

9. Seluruh pekerja Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero),

terimakasih atas kerjasamanya dalam memberikan informasi terkait penelitian ini.

10. Teman-teman Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 2010,

terimakasih atas kebersamaannya.

Page 9: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

v

11. Sahabat terbaik Angga, Evi, Nia, Supri, Icha, Isni, Siva, Eliza, Anis, terimakasih

atas dukungan dan perhatiannya selama penulis mengenyam pendidikan di bangku

perkuliahan. Semoga kita semua menjadi orang sukses, semua mimpi dan cita-cita

tercapai. Amin, semangat!

12. Teman-teman Kesehatan Masyarakat 2010, terimakasih atas kebersamaannya

selama 4 tahun terakhir.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi banyak pihak. Amin.

Jakarta, November 2014

Penulis

Page 10: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................................ vi

DAFTAR ISI................................................................................................................ viii

DAFTAR BAGAN...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 3

1.3 Pertanyaan Penelitian...................................................................................... 4

1.4 Tujuan............................................................................................................. 4

1.4.1. Tujuan Umum........................................................................................ 4

1.4.2. Tujuan Khusus....................................................................................... 4

1.5 Manfaat.......................................................................................................... 5

1.5.1 Bagi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)................................................ 5

1.5.2. Bagi Peminatan K3 Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta 5

1.5.3. Bagi Mahasiswa..................................................................................... 5

1.6 Ruang Lingkup............................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja............................................................... 7

2.1.1 Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)................................... 7

2.1.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).................................... 7

2.2 Kecelakaan Kerja.......................................................................................... 8

2.3 Perilaku......................................................................................................... 12

2.3.1. Teori Perilaku...................................................................................... 12

2.3.2. Batasan Perilaku.................................................................................. 13

2.3.3. Determinan Perilaku............................................................................ 14

2.3.4. Pembentukan Perilaku......................................................................... 15

2.3.5. Faktor-Faktor Perilaku......................................................................... 16

Page 11: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

vii

2.3.5.1. Faktor-Faktor Predisposisi............................................................. 16

2.3.5.1.1. Tingkat Pendidikan.................................................................. 16

2.3.5.1.2. Pengetahuan............................................................................. 16

2.3.5.1.3. Masa Kerja............................................................................... 17

2.3.5.1.4. Sikap........................................................................................ 18

2.3.5.2. Faktor-Faktor Pendukung.............................................................. 18

2.3.5.2.1. Ketersediaan Alat Pelindung Diri............................................ 18

2.3.5.2.2. Pelatihan................................................................................... 19

2.3.5.3. Faktor-Faktor Pendorong............................................................... 20

2.3.5.3.1. Pengawasan.............................................................................. 20

2.3.5.3.2. Hukuman dan Penghargaan..................................................... 20

2.3.6. Pengukuran Perilaku............................................................................. 21

2.4 Hirarki Pengendalian Kecelakaan................................................................. 21

2.5 Alat Pelindung Diri...................................................................................... 23

2.5.1. Definisi Alat Pelindung Diri................................................................ 23

2.5.2. Dasar Hukum Alat Pelindung Diri....................................................... 24

2.5.3. Syarat-Syarat Alat Pelindung Diri........................................................ 25

2.5.4. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri............................................................. 26

2.5.5. Penyimpanan dan Pemeliharaan Alat Pelindung Diri........................... 33

2.5.6. Kelemahan Alat Pelindung Diri............................................................ 34

2.6 Kerangka Teori.............................................................................................. 35

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep.......................................................................................... 36

3.2 Variabel yang Tidak Diteliti.......................................................................... 37

3.2 Definisi Operasional...................................................................................... 38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian.............................................................................................. 39

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................ 39

4.3 Populasi dan Sampel..................................................................................... 39

4.4 Instrumen Penelitian..................................................................................... 39

4.5 Uji Validitas dan Realibilitas........................................................................ 40

4.6 Teknik Pengambilan Data............................................................................ 41

4.7 Pengolahan Data........................................................................................... 41

Page 12: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

viii

4.8 Analisis Data................................................................................................ 43

4.9 Penyajian Data.............................................................................................. 43

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum PT. Dirgantara Indonesia................................................ 44

5.1.1. Profil Perusahaan................................................................................... 44

5.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...................................................................... 44

5.1.3. Satuan Kerja.......................................................................................... 45

5.2. Gambaran Penggunaan APD pada pekerja di Departemen Metalforming

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014.......................................

51

5.3. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014 Berdasarkan Tingkat

Pendidikan.................................................................................................

52

5.4. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014 Berdasarkan Masa

Kerja...........................................................................................................

53

5.5. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014 Berdasarkan Pengetahuan.....

54

5.6. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014 Berdasarkan Ketersediaan

APD...........................................................................................................

55

5.7. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014 Berdasarkan

Pelatihan....................................................................................................

56

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 57

6.2 Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun

2014...........................................................................................................

57

6.3 Gambaran Tingkat Pendidikan Pekerja di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............................................

60

6.4 Gambaran Masa Kerja Pekerja di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............................................

61

6.5 Gambaran Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun

2014...........................................................................................................

62

Page 13: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

ix

6.6 Gambaran Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada

Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Tahun 2014................................................................................................

64

6.7 Gambaran Pengetahuan Pekerja di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014.............................................

65

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan................................................................................................... 67

7.2 Saran......................................................................................................... 68

7.2.1. Bagi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)........................................... 68

7.2.2. Bagi Pekerja Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia

(Persero)............................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 70

LAMPIRAN

Page 14: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori......................................................................................... 35

Bagan 3.1 Kerangka Konsep..................................................................................... 36

Page 15: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional................................................................................. 38

Tabel 5.1 Standar Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)..................................

48

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan APD di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

51

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

52

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

53

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

54

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan APD di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

55

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014..............

56

Page 16: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan sampai tahun

2013 tidak kurang dari enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja

di Indonesia. Angka tersebut tergolong tinggi dibandingkan dengan negara Eropa yang

hanya sebanyak dua orang meninggal dunia setiap harinya karena kecelakaan kerja.

Sementara menurut data International Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata

per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Dari total tersebut, sekitar 70%

berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup (ILO, 2013).

PT. Jamsostek menyatakan dalam tahun 2012 terjadi total 103.000 kasus

kecelakaan kerja. Diwilayah Jawa Barat dan Banten terjadi 37.390 kasus kecelakaan kerja

dengan pembayaran klaim mencapai Rp 139,6 miliar. Sementara diwilayah pantura

seperti Bekasi, Cikarang, Karawang dan Purwakarta terdapat 10.109 kasus kecelakaan

kerja dengan total pembayaran klaim sebesar Rp 45 miliar (Jamsostek, 2013).

Setiap aktivitas yang melibatkan manusia, mesin dan material yang melalui

tahapan proses produksi memiliki risiko bahaya dengan tingkatan risiko berbeda-beda

yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko kecelakaan

dan penyakit akibat kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber-sumber bahaya

akibat dari aktivitas kerja di tempat kerja. Umumnya di semua tempat kerja selalu

terdapat sumber-sumber bahaya. Hampir tidak ada tempat kerja yang sama sekali bebas

dari sumber bahaya (Sahab, 1997).

Dalam usaha melaksanakan program K3 dan mencegah kecelakaan dan penyakit

akibat kerja, biasanya dilakukan usaha-usaha yang dapat mengendalikan resiko bahaya

Page 17: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

2

yang biasa dikenal dengan hirarki pengendalian resiko. Umumnya terdapat lima metode

dalam hirarki pengendalian resiko yaitu eliminasi, substitusi, engineering, administratif

dan alat pelindung diri. Eliminasi yaitu dengan cara menghilangkan bahaya kerja,

substitusi dengan cara mengganti bahan atau proses kerja dengan yang lebih aman,

engineering dengan cara membuat pelindung pada bagian mesin yang membahayakan

pekerja, administratif dengan cara job rotation dan terakhir yaitu Alat Pelindung Diri

(APD).

Penggunaan alat pelindung diri sebenarnya menempati prioritas pengendalian

resiko paling akhir, setelah pengendalian dengan eliminasi, substitusi, engineering dan

pengendalian secara administratif tidak berhasil dilakukan. Banyak perusahaan yang lebih

memiliki menggunakan pilihan terakhir yaitu dengan merekomendasikan pemakaian Alat

Pelindung Diri (APD) sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya kecelakaan dan

penyakit akibat kerja yang timbul ditempat kerja. Penggunaan APD yang baik, dapat

memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dari keparahan dampak kecelakaan kerja dan

dapat mendukung kinerja karyawan, sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan

produktivitas baik karyawan maupun perusahaan (Absari, 2006).

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun,

pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang. Kegiatan produksi PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) didukung oleh 232 unit mesin dan peralatan. Selain itu, terdapat

beberapa peralatan lainnya yang tersebar di berbagai lini perakitan, laboratorium,

pelayanan dan unit pemeliharaan. Melalui pelaksanaan program restrukturisasi di awal

tahun 2004, PT. Dirgantara Indonesia (Persero) saat ini didukung oleh kurang lebih

4064 karyawan dengan unit bisnis bagian saat ini yaitu Aircraft Integration (Pesawat

dan Helicopter), Aircraft Services (Maintenance, Overhaul, Perbaikan dan Perubahan),

Page 18: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

3

Aerostructure (Parts dan komponen, sub sidang, sidang peralatan dan perlengkapan),

Engineering services (teknologi komunikasi, teknologi simulator, solusi teknologi

informasi, design center) dan Corporation.

Kejadian kecelakaan kerja di PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan dan paling banyak terjadi di

departemen Metalforming. Pada tahun 2012 kejadian kecelakaan kerja di departemen

Metalforming terdapat 2 kasus (18,18%) dari total 11 kasus kecelakaan kerja di PT.

Dirgantara Indonesia (Persero). Kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 3 kasus

(50%) dari total 6 kasus kecelakaan. Setelah dilakukan investigasi oleh tim K3LH PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa salah satu faktor dari setiap kasus

kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah tidak

menggunakan Alat Pelindung Diri dengan benar (PT. Dirgantara Indonesia, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 50 pekerja di

Departemen Metalforming, PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 37

pekerja (74%) tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan potensi

bahaya pekerjaan mereka. Hal ini menunjukan terdapat permasalahan terkait perilaku

penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja. Oleh karena itu, peneliti ingin

melakukan penelitian mengenai gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero).

Page 19: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

4

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun

2014?

2. Bagaimana gambaran faktor predisposisi (Pengetahuan, Pendidikan dan Masa

Kerja) pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia

(Persero) tahun 2014?

3. Bagaimana gambaran faktor pendukung (Pelatihan dan Ketersediaan APD) pada

pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun

2014?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

tahun 2014.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun

2014.

b. Mengetahui gambaran faktor predisposisi (Pengetahuan, Pendidikan dan Masa

Kerja) pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia

(Persero) tahun 2014.

Page 20: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

5

c. Mengetahui gambaran faktor pendukung (Pelatihan dan Ketersediaan APD)

pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

tahun 2014.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

a. Perusahaan akan mendapat informasi mengenai perilaku penggunaan alat

pelindung diri pada pekerja di departemen metalforming di PT. Dirgantara

Indonesia (Persero).

b. Dapat dijadikan bahan tambahan studi kepustakaan PT. Dirgantara Indonesia

(Persero).

1.5.2 Bagi peminatan K3 progam studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta

a. Sebagai sarana membina kerjasama dengan perusahaan di bidang K3.

b. Sebagai masukan yang bermanfaat dalam kurikulum pembelajaran di peminatan

K3.

1.5.3 Bagi mahasiswa

a. Sebagai sarana penerapan dan pengaplikasian keilmuan K3 yang diperoleh di

perkuliahan.

b. Sebagai sarana menemukan gambaran tempat kerja yang sebenarnya.

c. Sebagai sarana menambah ilmu dan pengalaman.

Page 21: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

6

1.6 Ruang Lingkup

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor

perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu

Pengetahuan, Pendidikan, Masa Kerja, Pelatihan dan Ketersediaan APD. Kegiatan

penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

desain cross sectional. Menggunakan data primer dengan instrumen kuesioner dan lembar

observasi.

Page 22: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.1.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Kesehatan

Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang

mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit,

kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan. OHSAS 18001:2007

mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor

yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan

pekerja (termasuk pekerja kontrak dan kontraktor), tamu atau orang lain di

tempat kerja. Dari definisi keselamatan dan kesehatan kerja di atas serta

definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia dan OHSAS dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan

Kerja adalah suatu program yang harus diterapkan guna menjamin

keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja.

2.1.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Secara umum, kecelakaan diartikan sebagai kejadian yang tidak

terduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena mengabaikan keselamatan kerja

atau berperilaku tidak selamat. Cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah

dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan

pengawasan yang ketat (Silalahi, 1995).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya adalah usaha untuk

mencari dan menemukan kelemahan yang memungkinkan terjadinya

Page 23: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

8

kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah

pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.

Menurut Mangkunegara (2002) tujuan dari keselamatan dan kesehatan

kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pekerja mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-

baiknya selektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

gizi pekerja.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

g. Agar setiap pekerja merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

2.2. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang selalu mempunyai sebab dan selalu

berakibat kerugian. Menurut Dessler (2003: 649-652) ada dua penyebab utama timbulnya

kecelakaan dalam perusahaan.

a) Kondisi yang tidak aman

Kondisi yang tidak aman adalah kondisi mekanik atau fisik yang

mengakibatkan kecelakaan. Yang termasuk dalam kondisi ini antara lain meliputi:

a. Peralatan yang tidak diamankan dengan baik

Page 24: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

9

b. Peralatan yang rusak

c. Pengaturan atau prosedur yang berbahaya, atau disekitar mesin-mesin

atau peralatan

b) Tindakan yang tidak aman

Tindakan yang tidak aman merupakan sebab utama kecelakaan dan

manusialah yang menimbulkan tindakan tidak aman tersebut. Yang termasuk

dalam kategori tindakan yang tidak aman ini antara lain:

a. Tidak mengamankan peralatan.

b. Tidak menggunakan pakaian pelindung atau peralatan pelindung tubuh

c. Membuang benda sembarangan.

d. Bekerja dengan kecepatan yang tidak aman, apakah terlalu cepat atau

terlalu lambat.

e. Menyebabkan tidak berfungsinya alat pengaman dengan

memindahkan, menyesuaikan atau memutuskan.

f. Menggunakan peralatan yang tidak aman dalam memuat,

menempatkan, mencampur atau mengkombinasi.

g. Mengambil barang dengan posisi yang tidak aman dibawah beban yang

tergantung.

h. Mengangkat barang dengan ceroboh.

i. Mengganggu, menggoda, bertengkar, bermain dan sebagainya.

Kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman tersebut akan

mengakibatkan kecelakaan kerja dan bilamana sering terjadi akan mengancam

operasi perusahaan.

Kecelakaan kerja ini dapat langsung mengakibatkan:

Page 25: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

10

a. Penderitaan fisik tenaga kerja, misalnya kematian, cacat tubuh dan

sebagainya.

b. Kehilangan waktu kerja, kerusakan harta benda dan lain sebagainya.

Menurut Harianja (2005: 316) ada beberapa penyebab kecelakaan kerja

yaitu:

a. Faktor manusia

Manusia memiliki keterbatasan diantaranya lelah, lalai, atau

melakukan kesalahan-kesalahan. Yang disebabkan oleh persoalan

pribadi atau keterampilan yang kurang dalam melakukan pekerjaan.

b. Faktor peralatan kerja

Peralatan kerja bisa rusak atau tidak memadai, untuk itu perusahaan

senantiasa harus memperhatikan kelayakan setiap peralatan yang

dipakai dan melatih pegawai untuk memahami peralatan kerja tersebut.

c. Faktor lingkungan

Lingkungan kerja bisa menjadi tempat kerja yang tidak aman, sumpek

dan terlalu penuh, penerangan dan ventilasinya yang tidak memadai.

Selain hal diatas menurut Fathoni (2006:110) penyebab terjadi

kecelakaan yaitu:

a. Berkaitan dengan sistem kerja yang merupakan penyebab utama dan

kebanyakan kecelakaan yang terjadi pada suatu organisasi. Diantaranya

tempat kerja yang tidak baik, alat atau mesin-mesin yang tidak

mempunyai sistem pengamanan yang tidak sempurna, kondisi

penerangan yang kurang mendukung, saluran udara yang tidak baik

dan lain-lain.

Page 26: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

11

b. Berkaitan dengan pekerjaannya selaku manusia bisa yang dalam hal

akibat dan sistem kerja, tetapi biasa juga bukan dari kelalaian

manusianya selaku pekerja. Seperti malas, ceroboh, menggunakan

peralatan yang tidak aman dan lain-lain.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2011:163) beberapa sebab yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan yaitu :

a) Keadaan Tempat Lingkungan Kerja.

a. Penyusunan dan penyimpangan barang-barang berbahaya

kurang diperhitungkan keamanannya

b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya

b) Pengaturan Udara

a. Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja

yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).

b. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

c) Pengaturan Penerangan

a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.

b. Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang

d) Pemakaian Peralatan Kerja

a. Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpan pengaman yang baik.

e) Kondisi fisik dan mental pegawai

a. Kerusakan alat indera, stamina karyawan yang tidak stabil

b. Emosi karyawan yang tidak stabil, kepribadian karyawan yang

rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah,

Page 27: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

12

motivasi kerja rendah, sikap karyawan yang ceroboh, kurang

cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas

kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.

2.3. Perilaku

2.3.1. Teori Perilaku

Perilaku manusia berhubungan dengan keadaan individu dan

lingkungannya. Perilaku manusia didorong oleh motif tertentu sehingga

manusia berperilaku (Ircham, 2005). Teori perilaku menurut Ircham (2005),

yaitu:

a. Teori insting

Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan dan akan

mengalami perubahan karena pengalaman.

b. Teori dorongan (drive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu

mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan-

dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme

yang mendorong organisme berperilaku.

c. Teori insentif (incentive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu

disebabkan karena adanya insentif. Dengan insentif akan

mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif atau juga

disebut sebagai reinforcement ada yang positif dan ada yang

negatif. Reinforcement yang positif adalah berkaitan dengan hadiah

dan akan mendororong organisme dalam berbuat. Sedangkan

Page 28: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

13

reinforcement yang negatif berkaitan dengan hukuman dan akan

menghambat organisme berperilaku.

d. Teori atribusi

Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku seseorang.

Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (misal

motif, sikap, dan sebagainya), atau oleh keadaan eksternal (Ircham,

2005).

2.3.2. Batasan Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu

organisme atau makhluk hidup. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah

tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang

sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, membaca dan

sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua

kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang

tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Skiner, seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar. Dalam teori Skiner dibedakan adanya dua respon:

a. Respondent respons atau flexive, yakni respon yang ditimbulkan

oleh rangsangan-rangsangan tertentu. Stimulus ini disebut

eleciting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang

relatif tetap.

b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang

timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau

Page 29: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

14

perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing

stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka Notoatmodjo

(2003) membagi perilaku menjadi dua:

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap

yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan

belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam

bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati

atau dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo, 2003).

2.3.3. Determinan Perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respon terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar, namun dalam memberikan respon sangat tergantung

pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari yang bersangkutan. Faktor-

faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut

determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua

faktor yaitu:

Page 30: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

15

a. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang

bersifat bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional,

jenis kelamin, dan sebagainya.

b. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini

sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku

seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Benyamin Bloom (1908) yang dikutip Notoatmodjo (2007), membagi

perilaku manusia ke dalam tiga domain yakni: kognitif, afektif, dan

psikomotor. Dalam perkembangannya, teori ini dimodifikasi untuk

pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu: pengetahuan, sikap dan praktik

atau tindakan (Notoatmodjo, 2007).

2.3.4. Pembentukan Perilaku

Menurut Ircham (2005) ada beberapa cara pembentukan perilaku

diantaranya:

a. Kebiasaan (Condisioning)

Pembentukan perilaku dengan cara membiasakan diri untuk

berperilaku seperti yang diharapkan, sehingga akan terbentuklah

perilaku tersebut.

b. Pengertian (insight)

Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau

insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu

belajar dengan disertai adanya pengertian.

Page 31: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

16

c. Menggunakan model

Pembentukan perilaku dengan menjadikan pemimpin sebagai

model atau contoh oleh yang dipimpinya. Cara ini didasarkan atas

social learning theory atau Observational learning theory yang

dikemukakan oleh Bandura (1977).

2.3.5. Faktor-Faktor Perilaku

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku menurut teori

Lawrence Green:

2.3.5.1. Faktor-faktor predisposisi

2.3.5.1.1. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang

pernah diikuti oleh seseorang. Tingkat pendidikan ini erat kaitannya

dengan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing pekerja. Pada

umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan formal yang pernah

dicapai seseorang, maka semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat dan dipelajari oleh orang tersebut.

Menurut penelitian, tingkat pendidikan sangat berpengaruh

terhadap pengetahuan pekerja dan membentuk perilaku secara

langsung maupun tidak langsung (Kudus, 2003).

2.3.5.1.2 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera

Page 32: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

17

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penelitian Rogers

mengatakan bahwa perilaku apabila didasari oleh pengetahun,

kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebut akan bersifat lebih

tahan lama dibandingkan jika tidak didasari oleh pengetahuan dan

sikap yang negatif. Menurut pengetahuan yang positif mengenai suatu

hal maka diharapkan seseorang akan berbuat yang baik sesuai dengan

apa yang diketahuinya.

Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian sejenis yang

dilakukan oleh beberapa peneliti. Salah satunya penelitian yang

dilakukan Hapidin di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan

Komajang, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku

pekerja dalam menggunakan APD (Hapidin, 2007).

2.3.5.1.3 Masa Kerja

Pengalaman seseorang dalam bekerja dapat diperoleh

berdasarkan masa kerja seseorang, semakin lama bekerja maka

pengalaman yang diperoleh akan lebih banyak. Lama kerja

menyanngkut jumlah waktu yang telah dilewati oleh pekerja semenjak

pekerja masuk pertama kali bekerja di perusahaan sampai saat ini.

Bertambahnya masa kerja seseorang akan mempengaruhi

kuantitas dan kualitas pekerjaannya. Semakin lama seseorang bekerja

maka mereka akan lebih berhati-hati dalam bekerja karena mereka

sudah paham akan resiko akibat dari bekerja jika kurang hati-hati.

Kategori senior dan junior dalam pekerjaan umumnya

merupakan hasil dari lama kerja tiap pekerja. Seorang pekerja

Page 33: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

18

termasuk kedalam pekerja baru atau junior apabila bekerja selama

kurang dari dua tahun. Dan masuk menjadi senior apabila sudah

bekerja selama lebih dari dua tahun (Winardi, 2004).

Menurut penelitian yang dilakukan Kudus, masa kerja seorang

pekerja berpengaruh dengan perilakunya dalam penggunan APD.

Seseorang dengan dengan masa kerja lama cenderung lebih

memperhatikan aspek keselamatan karena dipengaruhi oleh

pengalamannya pada saat bekerja (Kudus, 2003).

2.3.5.1.4 Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap secara nyata meunjukkan

konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap

belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan

predisposisi tindakan atau perilaku.

Teori Green ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan Linggasari di PT. Kiat Pulp & Paper Tbk, tidak terdapat

hubungan antara sikap pekerja dengan perilaku penggunaan APD pada

saat bekerja. (Linggasari, 2008)

2.3.5.2. Faktor-faktor pendukung

2.3.5.2.1 Ketersediaan Alat Pelindung Diri

Teori Green menyatakan bahwa hasil belajar seseorang adalah

terjadinya perubahan perilaku. Perubahan perilaku didasari adanya

perubahan atau penambahan pengetahuan sikap dan keterampilannya.

Page 34: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

19

Namun demikian, perubahan pengetahuan dan sikap ini belum

merupakan jaminan terjadinya perubahan perilaku sebab perilaku

tersebut kadang-kadang memerlukan dukungan material dan

penyediaan sarana (enabling factors).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumbung, tidak

ada hubungan antara ketersediaan APD dengan perilaku penggunaan

APD. Sebagian besar pekerja menyatakan bahwa ketersediaan APD

yang disediakan perusahaan telah mencukupi namun terdapat beberapa

jenis APD yang kurang nyaman pada saat dipakai. Sehingga pekerja

tidak disiplin dalam menggunakannya (Sumbung, 2000).

2.3.5.2.2 Pelatihan

Pelatihan adalah salah satu metode terbaik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi perilaku manusia yang bertujuan

dalam pengembangan kebiasaan perilaku bekerja yang aman. Pelatihan

mempunyai pengaruh yang besar dan merupakan suatu alat pemotivasi

yang kuat dalam keselamatan. Melalui pelatihan seseorang umumnya

dapat diberikan tiga hal yaitu pengetahuan, keterampilan dan motivasi.

Menurut penelitian yang dilakukan Sumbung, tidak terdapat

hubungan antara pelatihan dengan penggunaan APD. Meski sebagian

besar pekerja pernah mengikuti pelatihan terkait K3, pengetahuan

mereka mengenai penggunaan APD tergolong kecil. Hal ini mungkin

terjadi dan membuktikan bahwa pelatihan tersebut tidak sukses

mengubah perilaku atau memberikan pengetahuan lebih kepada para

pekerja (Sumbung, 2000).

Page 35: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

20

2.3.5.3. Faktor-faktor pendorong

2.3.5.3.1 Pengawasan

Sistem pengawasan termasuk segala usaha penegakan peraturan

yang harus dipatuhi yang merupakan salah satu cara guna

meningkatkan keselamatan kerja (ILO, 1989). Pengawasan

berpengaruh terhadap perilaku seorang pekerja. Pekerja kerap kali

mengindahkan peraturan yang telah ditetapkan karena longgarnya

pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Menurut penelitian yang dilakukan Hapidin, tidak terdapat

hubungan antara pengawasan dengan penggunaan APD. Hal ini terjadi

karena pengawasan hanya dilakukan oleh pihak internal sehingga

kurang tegas menghadapi pekerja yang lebih senior, maka pengawasan

terkesan kurang mengenai sasaran (Hapidin, 2007).

2.3.5.3.2 Hukuman dan Penghargaan

Hukuman adalah konsekuensi yang diterima individu atau

kelompok sebagai bentuk akibat dari perilaku yang tidak diharapkan

(Syaaf, 2008). Hukuman dapat menekan atau melemahkan perilaku.

Hukuman tidak hanya berorientasi untuk menghukum pekerja yang

melanggar peraturan melainkan sebagai kontrol terhadap lingkungan

kerja sehingga pekerja terlindungi dari kecelakaan kerja.

Sedangkan penghargaan adalah konsekuensi positif yang

diberikan kepada individu atau kelompok dengan tujuan

mengembangkan, mendukung dan memelihara perilaku yang

diharapkan (Syaaf, 2008). Jika digunakan sebagaimana mestinya,

Page 36: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

21

penghargaan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme

dalam diri si penerimanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Syaaf, terdapat

hubungan antara pemberian hukuman dan penghargaan dengan

perilaku penggunaan APD pada pekerja (Syaaf, 2008). Dengan

pemberian hukuman dan penghargaan akan merangsang motivasi

pekerja untuk bekerja dengan baik dan mematuhi peraturan, salah

satunya dengan menggunakan APD pada saat bekerja sesuai dengan

ketentuan yang sudah ditetapkan.

2.3.6. Pengukuran Perilaku

Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua

cara, secara langsung, maupun secara tidak langsung. Pengukuran perilaku

yang baik adalah secara langsung, yakni dengan pengamatan atau observasi,

yaitu mengamati tindakan dari subyek dalam rangka memelihara

keselamatannya dalam bekerja. Sedangkan secara tidak langsung

menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini dilakukan

melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subyek tentang apa yang telah

dilakukan berhubungan dengan obyek tertentu (Notoatmodjo, 2005).

2.4. Hirarki Pengendalian Kecelakaan

Untuk mengatasi bahaya keselamatan dan kesehatan yang muncul di tempat

kerja, perlu dilakukan suatu pengendalian bahaya. Menurut PERMENAKERTRANS

No.08/MEN/VII/2010, pengusaha atau pengurus wajib melaksanakan manajemen

APD ditempat kerja, meliputi:

Page 37: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

22

a. Identifikasi kebutuhan dan syarat APD

b.Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan

kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh.

c. Pelatihan

d. Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan

e. Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan

f. Pembinaan

g. Inspeksi

h. Evaluasi dan pelaporan

Pengendalian resiko dapat mengikuti Pendekatan Hirarki Pengendalian

(Hirarchy of Control). Hirarki pengedalian resiko adalah suatu urutan-urutan dalam

pencegahan dan pengendalian resiko yang mungkin timbul yang terdiri dari beberapa

tingkatan secara berurutan (Tarwaka, 2008).

Hirarki atau metode yang dilakukan untuk mengendalikan risiko antara lain:

a. Eliminasi (Elimination)

Eliminasi dapat didefinisikan sebagai upaya menghilangkan

bahaya. Eliminasi merupakan langkah ideal yang dapat dilakukan

dan harus menjadi pilihan utama dalam melakukan pengendalian

risiko bahaya. Hal ini berarti eliminasi dilakukan dengan upaya

mengentikan peralatan atau sumber yang dapat menimbulkan

bahaya.

b. Substitusi (Substitution)

Substitusi didefinisikan sebagai penggantian bahan yang berbahaya

dengan bahan yang lebih aman. Prinsip pengendalian ini adalah

Page 38: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

23

menggantikan sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang

lebih aman ataulebih rendah tingkat resikonya.

c. Rekayasa (Engineering Control)

Rekayasa (Engineering Control) merupakan upaya menurunkan

tingkat risiko dengan mengubah desain tempat kerja, mesin,

peralatan atau proses kerja menjadi lebih aman. Ciri khas dalam

tahap ini adalah melibatkan pemikiran yang lebih mendalam

bagaimana membuat lokasi kerja yang memodifikasi peralatan,

melakukan kombinasi kegiatan, perubahan prosedur, dan

mengurangi frekuansi dalam melakukan kegiatan berbahaya.

d. Administrasi

Dalam upaya sacara administrasi difokuskan pada penggunaan

prosedur seperti SOP (Standart Operating Procedurs) sebagai

langkah mengurangi tingkat risiko.

e. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri merupakan langkah terakhir yang dilakukan

yang berfungsi untuk mengurangi keparahan akibat dari bahaya

yang ditimbulkan.

2.5. Alat Pelindung Diri

2.5.1. Definisi Alat Pelindung Diri

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA),

Personal Protective Equipment (PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD)

didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka

atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards)

Page 39: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

24

di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,

mekanik dan lainnya.

Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang

dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan

kerja. Alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah

kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh

akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan yang terjadi.

2.5.2. Dasar Hukum Alat Pelindung Diri

1. Undang-Undang No.1 tahun 1970.

a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Menyatakan bahwa salah satu syarat-syarat

keselamatan kerja adalah dengan cara memberikan Alat Pelindung

Diri (APD) pada pekerja.

b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan

menjelaskan pada setiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung

Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

c. Pasal 12 butir b: Tenaga kerja diwajibkan untuk memakai Alat

Pelindung Diri (APD).

d. Pasal 12 butir e: Pekerja boleh mengatakan keberatan apabila Alat

Pelindung Diri (APD) yang diberikan diragukan keamanannya.

e. Pasal 13: Barang siapa yang akan memasuki suatu tempat kerja,

diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan

memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan.

f. Pasal 14 butir c: Pengurus (pengusaha) diwajibkan mengadakan

secara cuma-Cuma, semua Alat Pelindung Diri (APD) yang

Page 40: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

25

diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya

dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat

kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan

menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan

kerja.

2. PERMENAKERTRANS No.08/MEN/VII/2010

a. Pasal 2 ayat 1: Pengusaha wajib menyediakan APD bagi

pekerja/buruh ditempat kerja.

b. Pasal 6 ayat 1: Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki

tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai

dengan potensi bahaya dan risiko.

2.5.3. Syarat-syarat Alat Pelindung Diri

Pemilihan APD yang handal secara cermat merupakan persyaratan

mutlak yang sangat mendasar. Pemakaian APD yang tidak tepat dapat

mencelakakan pekerja yang memakainya karena mereka tidak terlindung dari

bahaya potensial yang ada di tempat mereka terpapar. Jadi, pemilihan APD

harus sesuai ketentuan seperti berikut (Boediono, 2003) :

a. Harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat terhadap

bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh

tenaga kerja.

b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak

menyebabkan rasa tidak nyaman yang berlebihan.

c. Harus dapat dipakai secara fleksibel dan bentuknya harus cukup

menarik.

Page 41: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

26

d. Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya

yang dikarenakan bentuk dan bahayanya tidak tepat atau karena

salah dalam penggunaannya.

e. Harus memenuhi standar yang telah ada dan tahan lama.

f. Tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.

g. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah

pemeliharaannya.

Menurut Suma’mur (1992) persyaratan yang harus dipenuhi alat

pelindung diri:

a. Nyaman dipakai

b. Tidak mengganggu kerja

c. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

2.5.4. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri

a) Alat Pelindung Kepala

Menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Safety Helmet

Safety Helmet dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya

kejatuhan, terbentur dan terpukul oleh benda-benda keras atau

tajam. Safety helmet harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Tahan terhadap pukulan atau benturan

2. Tidak mudah terbakar

3. Tahan terhadap perubahan cuaca (suhu dan kelembaban

udara yang tinggi dan rendah)

4. Tidak menghantarkan listrik

Page 42: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

27

5. Ringan dan mudah dibersihkan

6. Bagian dalam dari topi pengaman biasanya dilengkapi

dengan anyaman penyangga yang berfungsi untuk

menyerap keringat dan juga untuk mengatur pertukaran

udara

7. Khusus bagi pekerja tambang dan terowongan, topi

pengaman dilengkapi dengan lampu pada bagian depannya.

b. Hood

Hood digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya bahan-bahan

kimia, api, dan panas radiasi yang tinggi.

c. Hair Cap

Hair Cap digunakan untuk melindungi kepala dari kotoran atau

debu dan melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin-mesin

yang berputar.

Alat pelindung kepala wajib digunakan dengan tujuan :

1. Mencegah rambut pekerja agar tidak terjerat oleh mesin

yang berputar.

2. Bahaya terbentur oleh benda tajam/keras yang dapat

menyebabkan luka gores.

3. Bahaya kejatuhan benda-benda atau terpukul oleh benda-

benda yang melayang di udara

4. Panas radiasi, api dan percikan bahan-bahan kimia korosif

Alat pelindung kepala dapat dibuat dari berbagai bahan seperti:

a. Plastik (bakelite)

Page 43: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

28

Keuntungannya yaitu enak dipakai karena ringan, sangat tahan

terhadap benturan atau pukulan benda-benda keras dan tidak

menyalur listrik.

b. Serat gelas (fiber glass)

Keuntungannya yaitu sangat tahan terhadap asam atau basa kuat.

b) Alat Pelindung Mata dan Wajah

Alat pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari

percikan bahan-bahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang

melayang di udara, paparan gas-gas atau uap yang dapat menyebabkan

iritasi pada mata, dan benturan benda keras.

Menurut bentuknya, alat pelindung mata digolongkan menjadi :

a. Kaca mata (Spectacles) dengan atau tanpa pelindung samping

b. Goggles

Kurang disenangi karena selain tidak nyaman alat ini juga akan

menutupi mata dengan ketat sehingga tidak terjadi pertukaran

udara di dalamnya yang akibatnya lensa dari goggles mudah

mengembun. Untuk mencegah terjadinya pengembunan, lensa

dilapisi dengan suatu bahan hidrofil atau goggles dilengkapi

dengan lubang-lubang ventilasi. Lensa ini dapat dibuat dari bahan:

Plastik (poly carbonat, cellulose acetat, poly carbonat vinyl) yang

transparan atau kaca policarbonat jenis plastik yang mempunyai

daya tahan yang paling besar terhadap benturan.

c. Tameng muka

Page 44: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

29

Untuk melindungi mata dari radiasi elektro magnetik yang tidak

mengion (infra merah, ultra violet) lensa ini dilapisi dengan oksida

dari cobal dan diberi warna biru atau hijau juga untuk mengurangi

kesilauan. Sedangkan yang mengion (sinar x) lensa tersebut

dilapisi oleh timah hitam (Pb).

c) Alat Pelindung Telinga

Alat pelindung ini bekerja sebagai penghalang antara sumber

bising dan telinga dalam. Selain dapat berfungsi melindungi telinga

dari ketulian akibat kebisingan tetapi juga untuk melindungi telinga

dari percikan api atau logam-logam yang panas misalnya pada

pengelasan.

Alat pelindung telinga dibedakan menjadi :

a. Sumbat telinga (Ear plug)

b. Tutup telinga (Ear muff)

d) Alat Pelindung Pernafasan

Alat yang berfungsi untuk melindungi pernafasan terhadap gas,

uap, debu, atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang bersifat

racun, korosi maupun rangsangan. Alat pelindung pernafasan dapat

berupa masker yang berguna mengurangi debu atau partikel-partikel

yang lebih besar yang masuk kedalam pernafasan. Masker ini biasanya

terbuat dari kain dan juga respirator yang berguna untuk melindungi

pernafasan dari debu, kabut, uap logam, asap dan gas.

Page 45: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

30

Respirator dapat dibedakan atas chemical respirator,

mechanical respirator, dan cartidge atau canister respirator dengan

Salt Contained Breating Apparatus (SCBA) yang digunakan untuk

tempat kerja yang terdapat gas beracun atau kekurangan oksigen serta

Air Supplay Respirator yang mensuplai udara bebas dari tabung

oksigen.

e) Alat Pelindung Badan

Alat yang berfungsi untuk melindungi badan dari temperatur

ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair, semburan

dari tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam dan kontaminasi debu.

Macam-macam alat pelindung badan yaitu:

a. Apron

Ketentuan memakai sebuah apron pelindung harus dibiasakan

diluar baju kerja. Apron kulit dipakai untuk perlindungan dari

rambatan panas nyala api.

b. Pakaian pelindung

Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit,

maka pakaian biasa akan terhindar dari percikan api terutama pada

waktu mengelas dan menempa. Lengan baju jangan digulung,

sebab lengan baju akan melindungi tangan dari sinar api.

c. Baju parasut (Jumpsuit)

Direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi

seperti menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam

jumlah yang sangat banyak. Baju parasut ini terbuat dari material

Page 46: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

31

yang dapat didaur ulang. Bahan dari peralatan perlindungan badan

ini haruslah mampu memberikan perlindungan kepada pekerja

laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab,

dan radiasi.

f) Safety Harness

Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,

biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta

tempat tertutup atau boiler. Harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

Jenis-jenis safety harness antara lain : Penggantung unifilar,

penggantung berbentuk U, gabungan penggantung unifilar dan bentuk

U, penunjang dada (chest harness), Penunjang dada dan punggung

(chest waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).

g) Alat Pelindung Tangan

Alat ini berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda

tajam, bahan-bahan kimia, benda panas atau dingin, infeksi kulit dan

kontak arus listrik.

Macam-macam alat pelindung tangan :

a. Sarung tangan kain

Digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya dibiasakan

bila memegang benda yang berminyak, bagian-bagian mesin atau

bahan logam lainnya.

b. Sarung tangan asbes

Page 47: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

32

Sarung tangan asbes digunakan terutama untuk melindungi tangan

terhadap bahaya pembakaran api. Sarung tangan ini digunakan bila

setiap memegang benda yang panas, seperti pada pekerjaan

mengelas dan pekerjaan menempa.

c. Sarung tangan kulit

Sarung tangan kulit digunakan untuk memberi perlindungan dari

ketajaman sudut pada pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini

dipakai pada saat harus mengangkat atau memegang bahan

tersebut.

d. Sarung tangan karet

Terutama pada pekerjaan pelapisan logam. Sarung tangan ini

menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam atau melindungi

dari kepenasan cairan pada bak atau panic dimana pekerjaan

tersebut berlangsung.

Sarung tangan karet digunakan pula untuk melindungi kerusakan

kulit tangan karena hembusan udara pada saat membersihkan

bagian-bagian mesin dengan menggunakan kompresor.

h) Alat Pelindung Kaki

Alat ini berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam,

larutan kimia, benda panas, kontak listrik. lantai licin, lantai basah,

benda jatuh, dan aberasi. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang

disesuaikan dengan jenis pekerjaan.

Macam-macam alat pelindung kaki :

a. Sepatu pengaman (Safety shoes)

Page 48: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

33

Sepatu pengaman ini biasa digunakan pada pekerja di bengkel

logam.

b. Sepatu beralas karet

Khusus untuk menginjak daerah yang licin seperti permukaan seng

digunakan sepatu yang beralaskan karet agar tidak mudah

terpeleset.

2.5.5. Penyimpanan dan Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

Setelah digunakan, Alat Pelindung Diri (APD) wajib untuk disimpan

ditempat semula yang aman dan terhindar dari kontak bahaya. Selain itu juga

APD perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar tidak

berkurang fungsi dan kefektifannya.

Ketentuan penyimpanan dan pemeliharaan APD yaitu:

a. Meletakkan APD pada tempatnya setelah selesai digunakan.

b. Melakukan pembersihan secara berkala.

c. Memeriksa APD sebelum dipakai untuk mengetahui adanya

kerusakan atau tidak layak pakai.

d. Memastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan jika

tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.

e. Menjaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut

cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.

f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat yang

kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta

tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

Page 49: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

34

2.5.6. Kelemahan Alat Pelindung Diri

Sama dengan metode lain dalam hirarki pengendalian resiko dan

bahaya. APD juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

a. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai

APD yang kurang tepat.

b. Fungsi dari ADP ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi

yang berpotensi menimbulkan bahaya.

c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.

d. Cara pemakaian APD yang salah.

e. APD yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.

f. APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter

dan penyerap (cartridge).

g. APD tertentu dapat menularkan penyakit apabila dipakai

bergantian.

Page 50: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

35

2.6. Kerangka Teori

Perilaku adalah hasil dari proses interaksi stimulus dengan respon. Dalam

bidang kesehatan terdapat teori yang sering dijadikan acuan dalam sebuah

penelitian terkait perilaku yaitu teori Lawrence Green.

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Faktor Predisposisi:

- Pendidikan

- Pengetahuan

- Masa Kerja

- Sikap

Perilaku Penggunaan

Faktor Pendukung: APD

- Ketersediaan Fasilitas APD

- Kegiatan Pelatihan

Faktor Pendorong:

- Pengawasan

- Hukuman dan Penghargaan

Sumber: Teori Lawrence Green

Page 51: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

36

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini sesuai dengan teori yang sebelumnya digunakan untuk

menilai perilaku yaitu teori Lawrence Green. Teori ini menjelaskan konsep sehat yang

dilihat dari faktor perilaku yang mempengaruhinya, yaitu diawali dengan adanya

faktor predisposisi berupa pengetahuan, pendidikan dan masa kerja kemudian

dipengaruhi oleh faktor pendukung yaitu kegiatan pelatihan dan ketersediaan APD.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Faktor Predisposisi:

- Pengetahuan

- Pendidikan

- Masa kerja Perilaku

Penggunaan APD

Faktor Pendukung:

- Ketersediaan APD

- Pelatihan

*tidak mencari hubungan

Page 52: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

37

3.2. Variabel yang Tidak Diteliti

Dalam penelitian ini, variabel Sikap, Pengawasan, Hukuman dan Penghargaan

tidak diteliti.

a. Sikap

Berdasarkan penelitian sejenis sebelumnya yang dilakukan oleh Linggasari

di PT. Kiat Pulp & Paper Tbk. Pada tahun 2008, tidak terdapat hubungan

antara Sikap dengan perilaku pekerja dalam menggunakan APD pada saat

bekerja. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk tidak meneliti variabel

Sikap.

b. Pengawasan

Berdasarkan hasil analisis data yang sudah peneliti lakukan sebelumnya,

data variabel Pengawasan memiliki kecenderungan Homogen. Oleh karena

itu, peneliti menghilangkan variabel Pengawasan dalam penelitian kali ini.

c. Hukuman dan Penghargaan

Hukuman dan Penghargaan tidak masuk dalam variabel penelitian karena

di PT. Dirgantara Indonesia (Persero), belum ada peraturan khusus yang

mengatur pemberian hukuman dan Penghargaan terkait penggunaan APD

pada saat bekerja.

Page 53: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

38

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Perilaku

penggunaan

APD

Wujud pekerja

menggunakan

APD pada saat

bekerja

Observasi Lembar

Observasi

0 = Tidak

menggunakan

1 = Mengunakan

Ordinal

Pengetahuan Semua

informasi

tentang APD

yang diketahui

dan dimengerti

pekerja

Wawancara Kuesioner 0 = Buruk

1 = Baik

Ordinal

Pendidikan Jenjang belajar

formal terakhir

yang pernah

dicapai oleh

pekerja

Wawancara Kuesioner 0 = Pendidikan

rendah (SD, SMP,

SMA)

1 = Pendidikan

tinggi (D3, S1)

Ordinal

Masa Kerja Lama kerja tiap

pekerja

Wawancara Kuesioner 0 = ≤ 2 tahun (baru)

1 = > 2 tahun (lama)

Ordinal

Pelatihan Kegiatan

pemberian

informasi terkait

penggunaan

APD

Wawancara Kuesioner 0 = Tidak pernah

1 = Pernah

Ordinal

Ketersediaan

APD

Kesesuaian

Jumlah APD

yang dimiliki

pekerja dengan

APD yang

disediakan

perusahaan

sesuai potensi

bahaya ditempat

kerja

Observasi Lembar

Observasi

0 = Tidak Cukup

1 = Cukup

Ordinal

Page 54: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

39

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.

Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Desain ini dapat

mengetahui dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitannya

hubungan sebab akibatnya (Notoatmodjo, 2005).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) pada bulan September 2014.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah pekerja yang bekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Sampel penelitian ini adalah

seluruh pekerja di Departemen metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

sebanyak 50 orang.

4.4. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner dan

lembar observasi. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006). Kelebihan metode

pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner adalah dengan waktu yang relatif

Page 55: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

40

singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan

responden dapat menjawab dengan bebas tanpa pengaruh orang lain. Dalam penelitian

ini, peneliti akan membagikan kuesioner kepada 50 pekerja di departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) untuk diisi.

Seluruh variabel penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

independen dilakukan proses scoring. Scoring yaitu pemberian skor jawaban

responden pada beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan

menjadi satu variabel. Proses scoring untuk masing-masing variabel yaitu sebagai

berikut:

1. Variabel pengetahuan tentang APD terdapat 15 pertanyaan, dimana pertanyaan 1-

15 diberi skor 0-1. Mempunyai jumlah nilai 15. Berdasarkan hasil uji normalitas,

data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sehingga menggunakan mean

sebagai cut of point. Pengetahuan dikategorikan baik apabila mempunya jumlah

nilai ≥ 9,4, sedangkan dikategorikan buruk apabila mempunyai jumlah < 9,4.

2. Variabel pelatihan khusus APD terdapat 1 pertanyaan, dimana responden diberi

skor 0 jika tidak pernah mengikuti pelatihan seputar APD dan diberi skor 1 jika

pernah mengikuti pelatihan seputar APD.

4.5. Uji Validitas dan Realibitas

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden utama, peneliti memberikan

kuesioner responden pada sasaran yang berbeda namun memiliki kesamaan karakteristik,

yaitu pekerja di PT. Pindad (Persero) di Bandung. Uji validitas menunjukkan sejauh

mana pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur. Perhitungan dilakukan

dengan rumus korelasi Product Moment kemudian membandingkan antara nilai korelasi

atau r hitung dari variabel penelitian dengan r tabel.

Page 56: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

41

Keputusan uji:

Bila r hitung > r tabel maka Ho ditolak, artinya variabel valid.

Bila r hitung < r tabel maka Ho gagal ditolak, artinya variabel tidak valid.

Jumlah responden yang dipakai dalam uji kuesioner ini adalah 30 responden,

nilai r tabel dilihat dengan tabel tabel r dengan menggunakan df (N-2) menjadi df 30-2 =

28. Pada tingkat kemaknaan 5% didapat angka r tabel = 0,361. Berdasarkan hasil

pengujian tersebut setiap item pertanyaan memiliki nilai > 0,361 sehingga semua

pertanyaan pada kuesioner penelitian ini dinyatakan valid.

Kemudian item pertanyaan yang valid dilakukan uji realibilitas. Untuk

mengukur realibilitas caranya adalah dengan membandingkan nila r tabel dengan nilai r

hasil. Dalam uji realibilitas sebagai nilai r hasil adalah nilah Alpha (Cronbach’s Alpha).

Ketentuannya apabila r alpha > r tabel maka kuesioner tersebut reliabel. Berdaarkan hasil

uji realibilitas, nilai alpha yaitu 0,769 lebih besar dari 0,361 sehingga kuesioner tersebut

dinyatakan realiabel.

2.6. Teknik Pengambilan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari satu jenis yaitu data primer. Dalam

pengumpulannya data primer diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi

oleh responden dan lembar observasi yang diisi oleh peneliti.

4.7. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data dilakukan beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

1. Coding

Yaitu proses pemberian kode pada jawaban kuesioner untuk memudahkan

peneliti saat memulai proses komputerisasi yaitu tahap memasukan data ke

Page 57: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

42

komputer. Coding merupakan kegiatan merubah data dari bentuk huruf

menjadi data dalam bentuk angka atau bilangan.

Kode pada penelitian ini adalah:

a. Perilaku penggunaan APD yaitu 0 jika tidak menggunakan APD dan 1 jika

menggunakan APD.

b. Pengetahuan yaitu 0 jika memiliki pengetahuan buruk dan 1 jika memiliki

pengetahuan baik terkait APD.

c. Pendidikan yaitu 0 jika berpendidikan terakhir rendah (SD, SMP, SMK)

dan 1 jika berpendidikan terakhir tinggi (D3, S1). (Kudus, 2003)

d. Masa Kerja yaitu 0 jika tergolong pekerja baru yang bekerja ≤ 2 tahun dan

1 jika tergolong pekerja lama yang bekerja > 2 tahun. (Winardi, 2004)

e. Pelatihan yaitu 0 jika tidak pernah mengikuti pelatihan dan 1 jika pernah

mengikuti pelatihan khusus APD.

f. Ketersediaan APD yaitu 0 jika APD yang disediakan tidak cukup dengan

jumlah pekerja dan 1 jika APD yang disediakan cukup.

2. Editing

Yaitu proses menyunting data dan mengidentifikasi kembali variabel

pertanyaan yang belum di coding serta melihat kelengkpan, kejelasan, relevan,

dan konsistensi jawaban sebelum di entry.

3. Entry Data

Yaitu proses memasukan data dari kuesioner ke komputer dengan

menggunakan bantuan program komputer setelah semua jawaban kuesioner

diberikan kode serta kuesioner terisi penuh dan benar.

Page 58: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

43

4. Cleaning

Yaitu proses pengecekan kembali data yang sudah di entry untuk memastikan

tidak terdapat kesalahan pada data tersebut. Kemudian data tersebut siap

diolah dan dianalisis.

4.8. Analisis Data

Analisis univariat merupakan analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran yang distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel dependen dan

independen yang ada pada penelitian ini yaitu perilaku penggunaan APD,

pengetahuan, tingkat pendidikan, masa kerja, pelatihan dan ketersediaan APD.

4.9. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan untuk menyusun informasi secara baik dan akurat

sehingga memudahkan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini akan disajikan

dalam bentuk tabel disertai uraian mengenai isi tabel tersebut.

Page 59: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

44

BAB V

HASIL

5.1. Gambaran Umum PT. Dirgantara Indonesia

5.1.1. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Alamat : Jl. Pajajaran 154 Bandung 04174

Kelurahan : Husein Sastranegara

Kecamatan : Cicendo

Telp. Kantor : (022) 60033200

Jumlah Karyawan : 4064 karyawan

Hari dan Jam Kerja : Senin s.d Kamis (07.30 s.d 16.30)

Jum’at (07.30 s.d 17.00)

5.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Visi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu menjadi perusahaan dirgantara

kelas dunia yang berbasiskan penguasaan teknologi unggul dan persaingan

harga di pasar global.

b. Misi

Misi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu:

1). Melakukan kegiatan produksi berorientasi pada harga

yang kompetitif.

Page 60: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

45

2). Menjadi pusat kompetensi bagi industri dirgantara terutama pada bidang

rekayasa, desain, manufaktur, produksi, dan perawatan baik

untukkepentngan komersial maupun militer.

3). Menjadi pemain utama dalam industr global yang bekerjasama dengan

industri dirgantara kelas dunia lainnya.

5.1.4. Satuan Kerja

a. Aircraft

Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil,

militer, dan juga misi khusus.

1) NC-212

Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi,

dapat lepas landas dengan mendarat dalam jarak pendek, serta mampu

beroperasi pada landasan rumput/tanah dll.

2) CN-235

Pesawat angkut komuter serbaguna dengan kapasitas 35-40

penumpang ini, dapat digunakan dalam berbagai misi, dapat lepas

landas dan mendarat dalam jarak pendek dan mampu beroprasi pada

landasan rumput/tanah/es/ dll.

3) NBO-105

Holikopter multi guna ini mampu membawa 4 penumpang,

sangat baik untuk berbagai macam misi; mempunyai kemampuan

hovering dan manuver dalam situasi penerbangan apapun.

4) SUPER PUMA NAS-332

Helikopter modern ini mampu membawa 17 penumpang,

dilengkapi dengan aplikasi multi misi yang aman dan nyaman.

Page 61: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

46

5) NBELL – 412

Helikopter yang mampu membawa 13 penumpang ini, memiliki

prioritas rancanan yang rendah resiko: keamanan yang tinggi, biaya

perawatan dan biaya operasi yang rendah.

b. Aerostructure

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunya

kemampuan tinggi dalam manufaktur dengan dilengkapi pula dengan fasilitas

manufaktur dengan ketepatan tinggi (high precision), seperti : mesin-mesin

canggih, bengkel sheet metal & welding/pengelasan, composite & bonding

center, jig & tool shop, calibration, testing equipment & quality inspection

(peralatan test & uji kualitas), pemeliharaan, disb.; bisnis Satuan Usaha

Aerostructure meliputi :

Pembuatan komponen aerostructure (Machined parts, Sub-assembly,

Assembly)

Pengembangan rekayasa (engineering package): pengembangan

komponen aerostructure yang baru.

Perancangan dan pembuatan alat-alat (tool design & manufacturing).

Memberikan program-program kontrak tambahan (subcontract

programs) dan offset, untuk Boeing, Airbus Industries, BAe System, Korean

Airlines Aerospace Division, Mitsubishi Heavy Industries, AC CTRM

Malaysia.

Page 62: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

47

c. Aircraft services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft

Services menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai

jenis, yang meliputi: penyediaan suku cadang, pembaharuan dan modifikasi

struktur pesawat, pembaharuan interior maintenance & overhaul.

d. Engineering services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih,

fasilitas uji berteknologi tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan

berpengalaman standard internasional, Satuan Usaha Engineering Services

siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering.

e. Defence

Bisnis utama Satuan Usaha Defence, terdiri dari : produk-produk

militer, perawatan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi baik secara mekanik

maupun elektrik dengan tingkat akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat

penyerang, produksi beragam sistem senjata antara lain : FFAR 2,75” rocket,

SUT Torpedo, dll.

Page 63: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

48

Tabel 5.1 Tabel Standar Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

STANDAR PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DEPARTEMEN

K3LH & PRODUKTIVITAS

NO MESIN / ALAT/

PROSES MATERIAL

ASPEK K3LH /

AKTIVITAS POTENSI BAHAYA APD YANG DI PERLUKAN

1. Frais Machine

(Mesin Milling) Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terlilit/tertarik

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terpercik beram

- Kontak dengan benda berputar

- Ergonomi/posisi kerja

- Kebisingan

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

2. Turning Machine

(Mesin Bubut) Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terlilit/tertarik

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terpercik beram

- Kontak dengan benda berputar

- Ergonomi/posisi kerja

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

Page 64: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

49

3.

Drilling Machine

(Mesin Bor)

- Drilling Mach Conv

- Jig Boring Machine

Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terlilit/tertarik

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terpercik beram

- Kontak dengan benda berputar

- Ergonomi/posisi kerja

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

4.

Sawing Machine

- Hack Saw machine

- Circular Saw Mach

- Band Saw Machine

- Jig Saw Machine

Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terlilit/tertarik

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terpercik beram

- Kontak dengan benda berputar

- Kontak dengan permukaan panas

- Ergonomi/posisi kerja

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

5. Bending Machine

(Mesin Tekuk) Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terjepit/Terseret/Terhimpit

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terlilit/Tertarik

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

Page 65: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

50

6. Shapping Machine

(Mesin skrap)

Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Terlilit/tertarik

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Terpercik beram

- Kontak dengan benda berputar

- Ergonomi/posisi kerja

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

7. Press Machine Logam

- Mat & tool handling

- Setting / pemasangan

- Proses kerja

- Pembongkaran benda

kerja & tool

- Tergores/tersayat/terpotong/tertusuk

- Terpukul/tertimpa/terbentur

/tersandung

- Tertarik

- Terseret/Terhimpit/Terjepit

- Spectacles/kacamata

- Sarung tangan kulit

(hanya digunakan pada saat

handling, setting &

pembongkaran)

- Safety shoes

- Ear plug

- Masker

- Apron

Page 66: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

51

5.2. Gambaran Perilaku Penggunaan APD Pada Pekerja di Departemen Metalforming

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan APD di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

Penggunaan APD n %

Tidak Menggunakan APD 47 94

Menggunakan APD 3 6

Total 50 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa 47 responden (94%) tidak menggunakan APD

dengan lengkap, lebih banyak dari responden yang menggunakan APD dengan lengkap yaitu

3 responden (6%). APD dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisi potensi bahaya di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang meliputi Masker, Ear

Plug, Safety Glasses, Apron, Safety Shoes dan Sarung tangan.

Page 67: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

52

5.3. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara

Indonesia (Persero) Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Tingkat Pendidikan di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia (Persero) Tahun 2014

Tingkat Pendidikan

Penggunaan APD

Total Tidak

Menggunakan Menggunakan

n % n % n %

Rendah 44 93,6 1 33,3 45 90

Tinggi 3 6,4 2 66,7 5 10

Total 47 100 3 100 50 100

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa 45 pekerja (90%) berpendidikan

rendah yaitu (SD, SMP, SMK) dan 5 pekerja (10%) berpendidikan tinggi (D3,

S1/Sederajat). Pekerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan tidak

menggunakan APD lebih banyak yaitu 44 pekerja (93,6%), daripada pekerja yang

memiliki pendidikan tinggi dan tidak menggunakan APD yaitu 3 pekerja (6,4%).

Page 68: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

53

5.4. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara

Indonesia (Persero) Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Masa Kerja Pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia (Persero) Tahun 2014

Masa Kerja

Penggunaan APD

Total Tidak

Menggunakan Menggunakan

n % n % n %

≤ 2 Tahun (baru) 41 87,2 0 0 41 82

> 2 Tahun (lama) 6 12,8 3 100 9 18

Total 47 100 3 100 50 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa 41 pekerja (82%) memiliki masa kerja

baru (≤ 2 tahun) dan 9 pekerja (18%) memiliki masa kerja lama (> 2 tahun). Pekerja

dengan masa kerja baru dan tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 41 pekerja

(87,2%), daripada pekerja dengan masa kerja lama dan tidak menggunakan APD yaitu

6 pekerja (12,8%).

Page 69: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

54

5.5. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara

Indonesia (Persero) Berdasarkan Pengetahuan

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Pengetahuan Pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia (Persero) Tahun 2014

Pengetahuan

Penggunaan APD

Total Tidak

Menggunakan Menggunakan

n % n % n %

Buruk 22 46,8 1 33,3 23 46

Baik 25 53,2 2 66,7 27 54

Total 47 100 3 100 50 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa 23 pekerja (46%) memiliki

pengetahuan buruk terkait APD dan 27 pekerja (54%) memiliki pengetahuan baik

terkait APD. Pekerja yang memiliki pengetahuan baik dan tidak menggunakan APD

lebih banyak yaitu 25 pekerja (53,2%), daripada pekerja yang memiliki pengetahuan

buruk dan tidak menggunakan APD yaitu 22 pekerja (46,8%).

Page 70: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

55

5.6. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara

Indonesia (Persero) Berdasarkan Ketersediaan APD

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Ketersediaan APD di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia (Persero) Tahun 2014

Ketersediaan APD

Penggunaan APD

Total Tidak

Menggunakan Menggunakan

n % n % n %

Tidak Cukup 13 27,7 3 100 16 32

Cukup 34 72,3 0 0 34 68

Total 47 100 3 100 50 100

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa 16 pekerja (32%) memiliki APD tidak

cukup dan 34 pekerja (68%) memiliki APD cukup. Pekerja dengan APD cukup dan

tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 34 pekerja (72,3%), daripada pekerja

dengan APD tidak cukup dan tidak menggunakan APD yaitu 13 pekerja (27,7%).

Page 71: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

56

5.7. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara

Indonesia (Persero) Berdasarkan Pelatihan

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Pelatihan Pada Pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia (Persero) Tahun 2014

Pelatihan

Penggunaan APD

Total Tidak

Menggunakan Menggunakan

n % n % n %

Tidak Pernah 4 8,5 0 0 4 8

Pernah 43 91,5 3 100 46 92

Total 47 100 3 100 50 100

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa 4 pekerja (8%) tidak pernah mengikuti

pelathan khusus APD dan 46 pekerja (92%) pernah mengikuti pelatihan khusus APD.

Pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dan tidak menggunakan APD lebih banyak

yaitu 43 pekerja (91,5%), daripada pekerja yang tidak pernah mengikuti pelatihan dan

tidak menggunakan APD yaitu 4 pekerja (8,5%)

Page 72: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

57

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) ini tidak terlepas dari keterbatasan yang terjadi, serta beberapa

kelemahan lain yang tidak bisa dihindarkan. Adapun keterbatasan tersebut diantaranya:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terkait faktor-faktor yang dapat diukur dan

diperkirakan memiliki hubungan dengan perilaku individu yang dalam hal ini

adalah perilaku penggunaan APD.

2. Penelitian ini bersifat subjektif tentang perilaku yang hasilnya hanya terbatas pada

perusahaan tempat penelitian ini dilakukan.

6.2. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Alat

Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka

atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik

yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. Dalam

hirarki pengendalian kecelakaan, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir apabila

tahap awal pengendalian tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan

lingkungannya, yang berarti bahwa keduanya secara langsung menentukan perilaku

(Thoha, 2003). Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Oleh karena itu perlu

Page 73: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

58

diadakan penelitian yang seksama terkait faktor-faktor manakah yang dominan dalam

mempengaruhi perilaku tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) tahun 2014 menunjukkan bahwa 47 pekerja (94%) tidak

menggunakan APD, lebih banyak dari responden yang menggunakan APD yaitu 3

responden (6%). APD dalam penelitian ini digunakan berdasarkan potensi bahaya

pekerjaannya yang meliputi Masker, Ear Plug, Safety Glasses, Apron, Safety Shoes dan

Sarung tangan.

Dari hasil ini terlihat bahwa kepedulian pekerja akan keselamatan dan kesehatan

para pekerja saat bekerja masih sangat rendah. Banyak bahaya di tempat kerja yang

sewaktu waktu dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan para pekerja. Apabila

pekerjanya sendiri tidak sadar dengan kondisi tersebut dan tidak mencegahnya dengan

menggunakan APD, maka dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau penyakit

akibat kerja.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari enam APD yang wajib dipakai

di Departemen Metalforming, safety glasses dan ear plug menjadi APD yang paling

jarang digunakan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah faktor

kenyamanan. Dari 50 pekerja, hanya 16 pekerja (32%) yang menggunakan safety glasses

dan 21 pekerja (42%) yang menggunakan ear plug. Berdasarkan analisis potensi bahaya,

safety glasses dan ear plug berguna untuk melindungi pekerja dari bahaya percikan

beram dan kebisingan. Pekerja mengaku merasa tidak nyaman ketika harus bekerja

menggunakan safety glasses dan ear plug. Padahal menurut penelitan yang dilakukan

Syaaf, kenyamanan akan timbul apabila seseorang membiasakan diri melakukan sesuatu

hal (Syaaf, 2008)

Page 74: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

59

Selain faktor kenyamanan, faktor lain yang menjadi penyebab tingginya angka

pekerja yang tidak menggunakan APD yaitu sikap pekerja dalam memandang APD.

Sikap belum merupakan suatu tindakan, akan tetapi mempengaruhi terjadinya perilaku.

Terkait penggunaan APD, pembentukan sikap terjadi melalui beberapa tahap yaitu

pertama menerima bahwa penggunaan APD merupakan suatu keharusan, kemudian

merespon penggunaan APD dengan melakukan tindakan pencegahan, setelah itu

menghargai pendapat mengenai penggunaan APD sebagai salah satu upaya menjaga

keselamatan dalam bekerja sehingga pekerja bertanggung jawab apabila mengalami

kecelakaan karena tidak menggunakan APD (Absari, 2006).

Meskipun pekerja setuju bahwa menggunakan APD merupakan sebuah

keharusan, faktanya mayoritas pekerja tidak menggunakan APD pada saat bekerja. Hal

ini mungkin saja terjadi, pekerja memiliki sikap yang baik dalam memandang APD

namun tidak memiliki motivasi untuk membuat sikap itu menjadi kenyataan.

Motivasi dapat terbentuk dari beberapa hal seperti dari lingkungan pekerjaan atau

rangsangan lain berupa beberapa perlakuan (Mahfoedz, 2005). Seseorang akan memiliki

motivasi yang baik apabila berada dilingkungan yang baik. Dalam hal penggunaan APD,

pekerja memang memiliki sikap yang baik terhadap APD namun karena lingkungan

pekerjaan yang sudah terbiasa tidak menggunakan APD membuat rendahnya motivasi

pekerja untuk menerapkan sikap yang dimiliki.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan penggunaan APD sebaiknya perusahaan

memperbaiki dan meningkatkan sistem pengawasan terkait penggunaan APD pada saat

bekerja. Dan untuk menumbuhkan motivasi, perusahaan dapat memberikan beberapa

perlakuan seperti pemberian hukuman bagi pekerja yang tidak menggunakan APD pada

saat bekerja dan pemberian penghargaan bagi pekerja yang secara rutin menggunakan

APD pada saat bekerja sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.

Page 75: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

60

6.3. Gambaran Tingkat Pendidikan Pekerja di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 45 pekerja (90%)

berpendidikan rendah yaitu (SD, SMP, SMK) dan 5 pekerja (10%) berpendidikan tinggi

(D3, S1/Sederajat). Pekerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan tidak

menggunakan APD lebih banyak yaitu 44 pekerja (93,6%), daripada pekerja yang

memiliki pendidikan tinggi dan tidak menggunakan APD yaitu 3 pekerja (6,4%).

Pendidikan yaitu suatu proses penyampaian bahan atau materi yang dilakukan

oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingkah laku.

Seseorang dengan latar belakang pendidikan formal tinggi akan mempunyai tingkat

pengetahuan dan penalaran yang tinggi serta persepi yang beragam terkait sesuatu hal

dibandingkan dengan seseorang dengan latar belakang pendidikan formal rendah

(Siagian, 2001). Selain itu, pendidikan juga dapat mempengaruhi cara berpikir

seseorang dalam bekerja (Suma’mur, 1992).

Dalam penelitian ini, mayoritas pekerja adalah lulusan SMK/sederajat dan

mereka menerima pendidikan khusus terkait pembuatan pesawat terbang sebelum mulai

bekerja selama periode tertentu. Pendidikan SMK/sederajat adalah syarat minimum

yang diajukan perusahaan kepada para pekerjanya. Tingginya angka pekerja yang tidak

menggunakan APD ini terjadi karena mayoritas pekerja memiliki latar pendidikan

formal rendah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kudus, tingkat pendidikan sangat

berpengaruh terhadap pengetahuan pekerja dan membentuk perilaku secara langsung

maupun tidak langsung. Seseorang dengan latar belakang rendah cenderung labil dalam

bertindak karena dipengaruhi dari cara mereka berpikir (Kudus, 2003). Hal inilah yang

Page 76: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

61

menimbulkan kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pada

saat bekerja.

Oleh karena itu, meski tergolong meski mayoritas pekerja berpendidikan

rendah, perusahaan dapat meminimalisir dampak dari perilaku para pekerja dengan

pendidikan rendah dalam hal penggunaan APD dengan cara memberikan pendidikan

tambahan dan pelatihan khusus penggunaan APD agar pengetahuan mereka terkait

APD bertambah dan menumbuhkan pola pikir betapa pentingnya menggunakan APD

pada saat bekerja.

6.4. Gambaran Masa Kerja Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) tahun 2014.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 41 pekerja (82%)

memiliki masa kerja baru (≤ 2 tahun) dan 9 pekerja (18%) memiliki masa kerja lama (>

2 tahun). Pekerja dengan masa kerja baru dan tidak menggunakan APD lebih banyak

yaitu 41 pekerja (87,2%), daripada pekerja dengan masa kerja lama dan tidak

menggunakan APD yaitu 6 pekerja (12,8%).

Bertambahnya masa kerja seseorang akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas

pekerjaannya. Semakin lama seseorang bekerja maka mereka akan lebih berhati-hati

dalam bekerja karena mereka sudah paham akan resiko akibat dari bekerja jika kurang

hati-hati. Pengalaman seseorang dalam bekerja dapat diperoleh berdasarkan masa kerja

seseorang, semakin lama bekerja maka pengalaman yang diperoleh akan lebih banyak.

Pekerja dengan masa kerja lama (>2 tahun) memiliki pengalaman yang lebih

banyak daripada pekerja baru dengan masa kerja ≤ 2 tahun. Pekerja dengan banyak

pengalaman akan lebih memperhatikan setiap tindakannya, termasuk menjaga

Page 77: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

62

keselamatan diri pada saat bekerja. Pengalaman buruk mengalami kecelakaan pada

saat bekerja atau melihat pekerja lain terluka akibat tidak menggunakan APD pada

saat bekerja akan mempengaruhi perilaku bekerja seseorang.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Syaaf, selain pengalaman faktor

kebiasaan juga mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada saat bekerja. Pekerja

baru cenderung tidak terbiasa menggunakan APD pada saat bekerja, sehingga mereka

merasa tidak nyaman dan akhirnya tidak menggunakan APD. Berbeda dengan pekerja

lama yang sudah terbiasa bekerja dengan menggunakan APD (Syaaf, 2003).

Perusahaan diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem

pengawasan terkait penggunaan APD pada saat bekerja. Selain itu, pekerja dengan

masa kerja lama dan termasuk senior dapat memberikan bimbingan kepada pekerja

dengan masa kerja baru atau juniornya. Pekerja senior dan junior juga bisa saling

mengingatkan apabila diantara mereka tidak menggunakan APD sesuai dengan

ketentuan pada saat bekerja.

6.5. Gambaran Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Departemen Metalforming

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 16 pekerja (32%)

memiliki APD tidak cukup dan 34 pekerja (68%) memiliki APD cukup. Pekerja dengan

APD cukup dan tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 34 pekerja (72,3%),

daripada pekerja dengan APD tidak cukup dan tidak menggunakan APD yaitu 13

pekerja (27,7%).

Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 pasal 14 butir c dikatakan

Pengurus (Pengusaha) diwajibkan mengadakan secara cuma-cuma semua Alat

Page 78: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

63

Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja dibawah pimpinannya. Hal

ini juga serupa dalam PERMENAKERTRANS No.8/MEN/VII/2010 dalam pasal 2 ayat

1 yang mengatakan Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh ditempat

kerja.

Perusahaan sudah menyediakan APD sesuai dengan potensi bahaya ditempat

kerja namun jumlahnya APD yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah pekerja.

Beberapa APD seperti ear plug dan safety glasses tersedia hanya tersedia 40 buah

untuk 50 pekerja. Berbeda dengan apron, sepatu, masker dan sarung tangan yang

jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja yaitu 50 buah.

Sebuah perilaku terbentuk tidak hanya dengan satu faktor, begitupula dengan

perilaku penggunaan APD pada saat bekerja. Meski APD cukup tersedia namun jika

tidak didorong dengan pengawasan, perilaku yang terbentuk tidak akan sempurna.

Pengawasan penting dilakukan sebagai stimulus kepada pekerja untuk membiasakan

diri menjaga kesehatan dan keselamatannya pada saat bekerja dengan menggunakan

APD.

Dalam beberapa hal, pengawasan yang kurang terencana dengan baik juga

akan mempengaruhi perilaku pekerja dalam menggunakan APD. Pekerja hanya akan

menggunakan APD apabila merasa diawasi atau mengetahui bahwa sedang ada

pengawasan. Oleh karena itu sebuah perencanaan yang matang serta didukung dengan

peraturan tertulis yang disosialisasikan penting dilakukan sebelum dilakukannya

pengawasan. Pengawasan yang baik dilakukan secara bertahap dan terus menerus.

Page 79: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

64

6.6. Gambaran Pelatihan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tahun 2014.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 4 pekerja (8%)

tidak pernah mengikuti pelathan khusus APD dan 46 pekerja (92%) pernah mengikuti

pelatihan khusus APD. Pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dan tidak

menggunakan APD lebih banyak yaitu 43 pekerja (91,5%), daripada pekerja yang

tidak pernah mengikuti pelatihan dan tidak menggunakan APD yaitu 4 pekerja

(8,5%).

Pelatihan adalah seluruh kegiatan yang didisain untuk membantu

meningkatkan pekerja memperoleh pengetahuan, keterampilan dan meningkatkan

sikap, perilaku yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik yang

sekarang menjadi tanggungjawabnya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai

(Atmodiwirio, 2002).

Perusahaan mewajibkan para pekerja untuk mengikuti pelatihan umum

ditahun awal bekerja dan pelatihan khusus penggunaan APD di setiap tahunnya.

Meski mayoritas pekerja pernah mengikuti pelatihan khusus penggunaan APD,

namun dengan melihat masih tingginya angka pekerja yang tidak menggunakan APD

membuktikan pelatihan tersebut tidak sukses merubah perilaku para pekerja dalam hal

penggunaan APD. Atau pelatihan tersebut sukses memberikan pengetahuan dan

pemahaman baru pekerja terkait penggunaan APD, namun karena mereka sudah

terbiasa dengan lingkungan yang tidak menggunakan APD maka tidak ada perubahan

dalam perilaku penggunaan APD.

Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya melakukan follow up dengan

melakukan pengawasan dan membandingkan keadaan sebelum para pekerja

Page 80: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

65

melakukan pelatihan dan sesudahnya untuk melihat indikator keberhasilan dari

pelatihan tersebut. Perusahaan juga dapat memberikan hukuman dan penghargaan

untuk menumbuhkan motivasi pekerja dalam hal penggunaan APD pada saat bekerja.

6.7. Gambaran Pengetahuan Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) tahun 2014.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja di Departemen

Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diketahui bahwa 23 pekerja (46%)

memiliki pengetahuan buruk terkait APD dan 27 pekerja (54%) memiliki pengetahuan

baik terkait APD. Pekerja yang memiliki pengetahuan baik dan tidak menggunakan

APD lebih banyak yaitu 25 pekerja (53,2%), daripada pekerja yang memiliki

pengetahuan buruk dan tidak menggunakan APD yaitu 22 pekerja (46,8%).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (open behavior). Pengetahuan yang didasari oleh

pengalaman dan penelitian akan lebih mengarahkan seseorang untuk berperilaku

dengan baik (Notoatmodjo, 2003). Selain pengalaman, menurut Ann. Mariner

lingkungan juga dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok (Wawan & Dewi, 2010).

Pernyataan diatas dapat menjadi dasar mengapa tidak ada hubungan antara

pengetahuan yang baik dengan perilaku penggunaan APD pada saat bekerja.

Seseorang dengan pengetahuan tinggi dan berada di lingkungan pekerjaan yang buruk

dapat mempengaruhi perilakunya yang dalam hal ini yaitu menggunakan APD.

Pengetahuan yang baik jika tidak didukung oleh motivasi untuk menerapkan

pengetahuannya tersebut juga akan sia-sia. Meski pekerja mayoritas berpendidikan

tinggi, motivasi pekerja untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya pada saat

Page 81: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

66

bekerja masih tergolong rendah. Hal inilah yang akhirnya membuat pekerja tidak

menggunakan APD pada saat bekerja, meskipun mereka sebenarnya mengatahui

bahwa menggunakan APD adalah sebuah keharusan untuk menjaga mereka dari

bahwa kecelakaan pada saat bekerja.

Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memperketat pengawasan terkait

penggunaan APD pada saat bekerja. Perusahaan juga dapat memberikan hukuman dan

penghargaan untuk menumbuhkan motivasi pekerja untuk menjaga kesehatan dan

keselamatan dirinya pada saat bekerja.

Page 82: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

67

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Departemen Metalforming PT. Dirgantara

Indonesia (Persero) tahun 2014 tentang gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan

Alat Pelindung Diri (APD), dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran penggunaan APD pada pekerja di Departemen Metalforming PT.

Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu 47 responden (94%) tidak menggunakan

APD, lebih banyak dari responden yang menggunakan APD yaitu 3

responden (6%).

2. Gambaran faktor predisposisi perilaku penggunaan APD pada pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu 45

pekerja (90%) berpendidikan rendah (SD, SMP, SMK) dan 5 pekerja (10%)

berpendidikan tinggi (D3, S1/Sederajat). 41 pekerja (82%) memiliki masa

kerja baru (≤ 2 tahun) dan 9 pekerja (18%) memiliki masa kerja lama (> 2

tahun). 23 pekerja (46%) memiliki pengetahuan buruk terkait APD dan 27

pekerja (54%) memiliki pengetahuan baik terkait APD.

3. Gambaran faktor pendukung perilaku penggunaan APD pada pekerja di

Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu 16

pekerja (32%) memiliki APD tidak cukup dan 34 pekerja (68%) memiliki

APD cukup. 4 pekerja (8%) tidak pernah mengikuti pelathan khusus APD dan

46 pekerja (92%) pernah mengikuti pelatihan khusus APD

Page 83: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

68

7.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian diatas, maka penulis mencoba

memberikan saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan perbaikan kedepannya

yaitu:

7.2.1 Bagi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

1. Perusahaan diharapkan menyediakan APD sesuai dengan jumlah pekerja.

Saat ini perusahaan sudah menyediakan APD sesuai dengan potensi bahaya

ditempat kerja, namun jumlah yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah

pekerja sehingga beberapa pekerja tidak memakai APD secara lengkap.

2. Perusahaan diharapkan lebih memperketat pengawasan penggunaan APD

dan mensosialisasikan peraturan penggunaan APD kepada para pekerja.

3. PT. Dirgantara Indonesia (Persero) telah memiliki peraturan tersendiri

menyangkut penggunaan AP D, tetapi belum diterapkan secara maksimal.

Agar penggunaan APD lebih meningkat, sebaiknya peraturan yang ada

dipertegas dengan diberlakukannya sanksi dan penghargaan terhadap

pekerja yang melanggar dan mematuhi peraturan tersebut.

7.2.2. Bagi Pekerja Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia

(Persero)

1. Perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman terkait penggunaan APD,

bahaya potensial di tempat kerja dan kesadaran pentingnya menjaga

keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja.

Page 84: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

69

2. Pekerja diharapkan dapat saling mengingatkan rekan kerjanya apabila

tidak menggunakan APD pada saat bekerja. Hal ini baik dilakukan untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat bekerja.

Page 85: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

70

DAFTAR PUSTAKA

Absari, Rafika. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Bagian Produksi

Kulkas/Freezer di PT. Sharp Elektronik Indonesia Tahun 2006. Laporan magang FKM

UI, Depok: Tidak dipublikasikan.

Andrian. 2013. Ancaman Kecelakaan Kerja di Indonesia Masih Tinggi. Diakses pada 1

Oktober 2013. Dari: http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/content/news.php?id=3151

Anonim. 2013. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2013. Dari: http://ilo.org/global/statistics-

and-databases/lang--en/index.htm

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT. Ardadizya Jaya.

Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa Paramita Rahayu.

Edisi Kesepuluh. Jakarta: Prehalindo

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hapidin, Rahman. 2007. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Terhadap Penggunaan APD Pada Pekerja Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT.

Indonesia Power unit Bisnis Pembangkitan Komajang tahun 2007. Tesis Program Studi

Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto: Tidak

Diterbitkan.

Harianja, Marihot Tua Effendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Page 86: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

71

Kelman, H.C. 1958. Compliance, identification and internalization three processes of

attitude change. Inggris: Conflict Resolution.

Kudus. 2003. Analis Faktor Perilaku Pekerja Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri di

PT. X tahun 2003. Tesis Program Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal

Soedirman. Purwokerto: Tidak Diterbitkan.

Linggasari. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung

Diri di Departemen Engineering PT. Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang Tahun 2001.

Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok: Tidak

Diterbitkan.

Mahfoedz, Ircham. 2005. Ilmu Perilaku dan Aplikasinya dalam Masyarakat. Jakarta: Rineka

cipta.

Miftah Thoha, 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Dara Grafindo

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Sahab, Syukri. 1997. Tehnik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT

Bina Sumber Daya Manusia.

Siagian, T. 2001. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Prima Aksara.

Silalahi, B.N.B. dan Silalahi, Rumendang B. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. Jakarta : PT. Binaan Pustaka Presindo.

Page 87: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

72

Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Badan Penebit Universitas

Diponegoro.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Alfabeta.

Suma’mur, 1992. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT. Toko

Gunung Agung.

Suma’mur, 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung

Agung.

Sumbung, Johny. 2000. Studi Tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Alat

Pelindung Diri di Bagian Dryer dan Gluing Pabrik Kayu Lapis PT. Jati Dharma Indah

Batu Gong Kota Ambon tahun 2000. Tesis Program Magister Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. Depok: Tidak Diterbitkan.

Suryanto. 2013. Jamsostek Setiap Hari 9 Meninggal Karena Kecelakaan Kerja. Diakses pada

tanggal 1 Oktober 2013. Dari: http://www.antaranews.com/berita/360749/jamsostek-

setiap-hari-9-meninggal-karena-kecelakaan-kerja

Syaaf, Fathul Mashuri. 2008. Analisis Perilaku Berisiko (at-risk behavior) Pada Pekerja Unit

Usaha Las Sektor Informal di Kota X. Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. Depok: Tidak Diterbitkan.

Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media.

Page 88: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

KUESIONER

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia

Tahun 2014

Oleh:

Mochammad Iqbal M.S

NIM: 1110101000022

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya mahasiswa peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) program studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian untuk kepentingan skripsi.

Saya mohon dengan segala kerendahan hati agar kiranya Bapak/Saudara dalam

menjawab pertanyaan berikut dengan jujur dan sesuai dengan keadaan sebenarnya saat ini.

Jawaban Bapak/Saudara tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan akan saya jamin

kerahasiannya.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Saudara saya ucapkan terimakasih.

Responden Peneliti

_______________ Moch. Iqbal Maulana S

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.

2. Isilah setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Daftar Pertanyaan

Identitas Responden

Nama :.......................................................................

No. Handphone :.......................................................................

Tempat, Tanggal Lahir :.......................................................................

Pendidikan Terakhir : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3/S1

Tahun Awal Kerja :.......................................................................

Bagian Pekerjaan :.......................................................................

Page 89: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

A. Pengetahuan

No. Pertanyaan Jawab

(Diisi oleh responden) Skoring

(Diisi oleh peneliti) Ya Tidak

1. Tahukah anda apa yang dimaksud dengan APD? Jelaskan........................................................

2.

Apakah kegunaan APD? a. Untuk menjaga keselamatan dan

kesehatan pada saat bekerja

b. Untuk meminimalisasi dampak kecelakaan pada saat bekerja

3.

Apakah ini termasuk APD? a. Masker

b. Safety glasses (kacamata pengaman)

c. Ear Plug

d. Apron

e. Sarung tangan

f. Safety shoes (sepatu pengaman)

4.

Apa akibat jika tidak menggunakan APD? a. Menimbulkan kecelakaan

b. Bisa cedera saat bekerja

5.

Apakah anda tahu tentang bahaya dan risiko dalam menggunakan mesin.......................... ? Jika Ya, sebutkan..............................................

6.

Kapan seharusnya APD mulai digunakan? a. Pada saat di ruang ganti pakaian

b. Pada saat hendak memulai pekerjaan

c. Bila terjadi kecelakaan kerja

Page 90: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

B. Pelatihan

No. Pertanyaan Jawab

(Diisi oleh responden) Skoring

(Diisi oleh peneliti) Ya Tidak

1.

Apakah anda pernah mengikuti pelatihan K3 khususnya tentang APD yang diadakan di perusahaan?

Page 91: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

LEMBAR OBSERVASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI DEPARTEMEN METALFORMING PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) TAHUN 2014

Nama :

Bagian/mesin :

No. Alat Pelindung Diri (APD) Menggunakan Tidak Menggunakan

1. Masker

2. Safety Glasses (Kacamata pengaman)

3. Ear Plug

4. Apron

5. Sarung Tangan

6. Safety Shoes (Sepatu pengaman)

Catatan:

Page 92: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

LEMBAR OBSERVASI KETERSEDIAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI DEPARTEMEN METALFORMING PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) TAHUN 2014

Nama :

Bagian/mesin :

No. Alat Pelindung Diri (APD) Ada Tidak Ada Kondisi

1. Masker

2. Safety Glasses (Kacamata pengaman)

3. Ear Plug

4. Apron

5. Sarung Tangan

6. Safety Shoes (Sepatu pengaman)

Catatan:

Page 93: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 94: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 95: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

Analisis Univariat

Page 96: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 97: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 98: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

Uji Validitas & Realibilitas

Page 99: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung
Page 100: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26116/1... · gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan alat pelindung

Uji Normalitas