Upload
trinhdang
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PERDA KOTA
YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 (STUDI KASUS KENAIKAN HARGA
RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI KAWASAN WISATA KOTA
YOGYAKARTA)
SKRIPSI
SKRIPSI DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK
MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM.
OLEH:
IRA FATUNNISA
NIM: 11380086
PEMBIMBING:
MUHRISUN M.Ag.,M.SW
JURUSAN MUAMALAT
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015
i
ABSTRAK
Yogyakarta merupakan kota yang banyak menyediakan tempat-tempat
wisata, dimana lokasi tersebut disediakan tempat parkir yang diperuntukan untuk
pengunjung. Banyak orang dari berbagai daerah hanya untuk berwisata di kota
Yogyakarta ini. Namun demikian, tidak sedikit masalah yang dialami para pendatang
di kota ini. Salah satu masalah yang ada adalah sistem tata kota terkait sistem parkir.
Namun dalam kenyataanya, asas keadilan kurang tercapai,seperti tarif retribusi parkir
yang telah di tentukan dalam Perda Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012 belum
telaksanakan. Dalam hal ini juru parkir di kawasan kota Yogyakarta menaikan harga
dua kali lipat.
Tujuan penelitianmenjelaskan dan mendalami permasalahan terkait kenaikan
harga retribusi parkir yang dilakukan oleh juru parkir. Kemudian menjelaskan dan
mendiskripsikan peraturan daerah kota Yogyakarta No.5 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Umum dimana retribusi parkir ada pada bab VIII.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field
research), yaitu dengan mencari sumber-sumber data langsung di tempat parkir
wisata Kota Yogyakarta diantaranya : kawasan wisata Malioboro, Alun-Alun
Selatan, dan Keraton. Selain di tempat wisata tersebut penulis juga mencari data di
Dinas Perhubungan Yogyakarta dengan cara wawancara dan meminta data-data
statistik yang berkaitan dengan sistem parkir.
Dalam pelaksanaanya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tidak
diimplementasikan dengan benar pada area parkir kawasan wisata di Daerah
Istemewa Yogyakarta terutama Malioboro, Alun-alun selatan dan Keraton, karena
terjadi kenaikan tarif antara Rp.2000 sampai dengan Rp.3000 untuk kendaraan
bermotor. Dalam kartu parkir sebenarnya telah tertera harga retribusi parkir sebesar
Rp.1000, tapi pada kenyataanya juru parkir memungut retribusi dua kali lipat dari
harga asli yang telah tertera. Sikap memaksa yang dijalankan oleh juru parkir
menjadikan banyak penitip kendaraan tidak mampu menolak harga retribusi tersebut.
Menurut hukum Islam, menaikan retribusi parkir tidak diperbolehkan serta tidak
memenuhi syarat sahnya akad.
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah pengalih hurufan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain.
Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalih hurufan dari bahasa
Arab ke bahasa Indonesia Latin. Transltiterasi Arab-Latin yang digunakan dalam
skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Republik
Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
158/1987 dan 0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:
A. Konsonan tunggal
Berikut adalah daftar huruf arab dan transliterasinya dengan latin
HURUF
ARAB NAMA HURUF LATIN KETERANGAN
alȋf tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
bȃ‟ B Be ب
tȃ‟ T Te ت
sȃ‟ ṡ es (dengan titik di atas) ث
jȋm J Je ج
hȃ‟ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
khȃ‟ Kh ka dan ha خ
dȃl D De د
zȃl Ż zet (dengan titik di atas) ر
rȃ‟ R Er ر
zai Z Zet ز
sin S Es ش
vi
syin Sy es dan ye ش
sȃd ṣ es (dengan titik di bawah) ص
dȃd ḍ de (dengan titik di bawah) ض
tȃ‟ ṭ te (dengan titik di bawah) ط
zȃ‟ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain „ koma terbalik di atas„ ع
gain G Ge غ
fȃ‟ F Ef ف
qȃf Q Qi ق
kȃf K Ka ك
lȃm L `el ل
mȋm M `em و
nûn N `en
wȃwû W W و
hȃ‟ H Ha ه
hamzah ' Apostrof ء
yȃ‟ Y Ye ي
B. Vokal
1. Vokal pendek
Fathah ditulis A
ditulis fa‟ala فعم
Kasrah ditulis I
vii
ف ditulis Kaifa ك
Dammah ditulis U
ditulis Żukira ركر
2. Vokal panjang
1 Fathah + alif Ditulis Ā
Ditulis jāhiliyyah جا ههة
2 Fathah + ya‟ mati Ditulis Ā
Ditulis tansā تنسى
3 Kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī
Ditulis karīm كرى
4 Ḍammah + wawu mati Ditulis Ū
Ditulis furūḍ فروض
3. Vokal rangkap
1 Fathah + ya‟ mati Ditulis Ai
Ditulis bainakum بنكى
2 Fathah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaul قول
C. Ta’marbutah
Transliterasi untuk ta‟marbutah ada dua, yaitu:
1. Ta‟marbutah hidup
Ta‟marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah dan dhammah,
transliterasinya adalah “t”.
viii
2. Ta‟marbutah mati
Ta‟marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya
adalah “h”.
3. Kalau pada kata terakhir dengan ta‟marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka
ta‟marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
Contoh:
rauḍah al-aṭfāl - روضة األطفال
- rauḍatul aṭfāl
نورة نةان ذ al-Madīnah al-Munawwarah - ان
- al-Madīnatul-Munawwarah
D. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah
tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang
diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
rabbanā - ربنا
nazzala - نسل
al-ḥajj - انحج
ix
E. Kata Sandang
Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال,
namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf qamariyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan
sesuai aturan yang digarskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda
sempang.
Contoh:
ar-rajulu - انرجم
as-sayyidu - انسذ
al-qalamu - انقهى
F. Hamzah
Huruf hamzah ditransliterasikan dengan lambing apostrof. Namun, itu
hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah
terletak diawal kata, tidk dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
x
ta‟khużūna - تأكم
ء syai‟un - ش
inna - إ
umirtu - أيرت
G. Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain. Karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan,
maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang
mengikutinya.
Contoh:
م وانسا wa aufūl-kaila wal mȋzāna - وأوفوا انك
م ى انخه ibrāhȋmul-khalȋl - إبراه
xi
MOTTO
Kecukupan itu bukan dinilai dari kuantitas
Tapi dinilai dari kualitasnya
xii
PERSEMBAHAN
Terimakasih kepada semua pihak yang telah menjadi penyemangat dan telah
mendukung penuh, sehingga sekripsi ini dapat diselesaikan, dan secara khusu karya
ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya, bapak ibu serta kakak adik saya yang telah memberi
semangat penuh dan motivasi.
2. Bapak Muhrisun, M.Ag., M.Sw selaku dosen pembimbing dan Dosen serta
Staff jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
3. Teman-teman Muamalat angkatan 2011 serta teman-teman KKN 83
Girikerto, Turi yang telah memberikan bantuan dan doanya.
4. Teman terkasih yang selalu menemani dan membantu saya dalam proses
penyelesaian ini.
xiii
KATA PENGANTAR
اهلل وبركاتهانسالو عهكى ؤرحة
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kelimpahan rahmatnya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriringan salam semoga selalu
tercurahka kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang terang benderang.
Dalam penulisan skripsi ini penyusun menyadari bahwa tidak mengkin dapat
menyelesaikan dengan baik tanpa dukungan dari pihak lain. Ucapan terimakasih ini
secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Akhmad Minhaji, MA., Ph.D., selaku rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. H. Syafiq M. Hanafi, S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari‟ah da
Hukum Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Muhrisun, M.Ag., M.SW selaku pembimbing dan pengarah yang telah
berkenan meluangkan waktunya memberikan arahan, bimbingan dan koreksi
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap dosen dan staf Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
5. Keluargaku serta teman-teman handai taulan yang telah memberikan dukuangan
dan penyemangat, semoga Allah mengekalkan ikatan kasih ini.
xiv
6. Kepada kepala UPT Malioboro dan UPT Dinas Perhubungan Kota Yoyakarta
yang telah bersedia memberikan ilmu dan dukunganya, serta petugas juru parkir
yang telah bersedia memberikan bantuan demi kelancaran proses sekripsi ini.
Penyusun menyadari sebagai karya ilmiah skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kritik dan saran sangat penyusun harapakan.
Akhirnya, semoga kaya sederhana ini dapat bermanfaat dan menjadi amal
baik di hadapan Illahi Robbi. Amiin…
Yogyakarta, 4 Sya‟ban 1436 H
23 Mei 2015
Penyusun
Ira Fatunnisa
11380086
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL….. .............................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................................... i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
PEDOMAN TRANSLITASI ARAB-LATIN...........................................................v
HALAMAN MOTTO………………………………….............................................xi
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………...xii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….xiii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..xv
DAFTAR LAMPIRAN.………………………………………………………….xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Pokok Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................................ 5
D. Telaah Pustaka ................................................................................................... 5
E. Kerangka Teori................................................................................................... 8
F. Metode Penelitian............................................................................................. 12
G. Sistematika Pembahasan .................................................................................. 16
BAB II AKAD PENITIPAN BARANG DAN RETRIBUSI PARKIR
A. Perjanjian dalam Hukum Islam dan Hukum Positif ......................................... 18
B. Akad Wadiah .................................................................................................... 22
C. Jenis-jenis Akad Wadi’ah ................................................................................ 27
D. Pemungutan Pajak dalam Islam ....................................................................... 30
xvi
E. Teori Retribusi di Indonesia ............................................................................. 34
BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI SISTEM PARKIR DI KAWASAN
WISATA KOTA YOGYAKARTA
A. Pelaksanaan retribusi menurut Perda Kota Yogyakarta No.5 Tahun 2012 ...... 37
1. Publikasi dan Tujuan .................................................................................... 37
2. Dasar Hukum ................................................................................................ 38
3. Besaran Retribusi Parkir ............................................................................... 41
4. Surat Tugas Juru Parkir ................................................................................ 43
5. Tata Cara Penugasan Juru parkir ................................................................. 45
B. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Parkir di Kawasan Wisata Kota
Yogyakarta .............................................................................................................. 45
a. Letak Geografis ............................................................................................ 45
b. Lokasi Parkir Menurut Peraturan Daerah ..................................................... 48
c. Mekanisme Pelaksanaan ............................................................................... 48
d. Kewajiban Pengelola Parkir ......................................................................... 51
e. Ganti Rugi Atas Kehilangan dan Kerusakan dan Penyelesaianya ............... 53
f. Penegakan Terhadap Juru Parkir Yang Melanggar ...................................... 54
g. Mekanisme Pengawasan dan Penegakan Hukum ........................................ 54
h. Kedudukan, Fungsi dan Tugas Pengelola .................................................... 55
i. Sanksi Hukum .............................................................................................. 57
BAB IV ANILISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI
PERTURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
RETRIBUSI
A. Materi Peraturan Daerah .................................................................................. 58
B. Analisis Akad dan Syarat Barang Titipan ........................................................ 62
C. Anilis Tanggung Jawab Pengelola Jasa Parkir................................................. 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................................. 68
xvii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 70
DAFTAR TERJEMAH ........................................................................................... 75
CURRICULUM VITAE. ......................................................................................... 76
BIOGRAFI ULAMA ............................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 79
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN
LAMPIRA 2 DATA NARASUMBER
LAMPIRAN 3 PERDA DIY NOMOR 5 TAHUN 2012
LAMPIRAN 4 SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 5 BUKTI KARCIS PARKIR
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem penataan parkir adalah salah satu bagian dari kerja pemerintah
daerah terkait penataan kota. Untuk mewujudkan sistem parkir yang rapi dan
aman juga membutuhkan biaya. Biaya parkir masuk dalam retribusi daerah yang
dipungut oleh juru parkir kepada pemakai jasa parkir. Yogyakarta merupakan
kota yang banyak menyediakan tempat-tempat wisata, pada lokasi tersebut
disediakan tempat parkir yang diperuntukkan untuk pengunjung. Banyak orang
dari berbagai daerah hanya untuk berwisata di kota Yogyakarta.
Namun demikian, tidak sedikit masalah yang dialami para pendatang di
kota Yogyakarta. Salah satu masalahnya adalah sistem tata kota terkait sistem
parkir. Sistem Parkir merupakan tata tertib yang masuk dalam peraturan daerah
dan kota. Masalah sistematika dan retribusi besaran biayanya ditetapkan dalam
sebuah Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2012 Kota Yogyakarta. Retribusi jasa
parkir masuk dalam golongan retribusi jasa umum yang besarnya ditentukan oleh
pemerintah daerah ataupun pemerintah kota. Asas pemungutan retribusi tidak
jauh beda dengan asas pemungutan pajak, di antaranya dengan asas keadilan dan
teori ekonomi.
2
Namun dalam kenyataanya asas keadilan kurang tercapai, karena timbal
balik yang terjadi antara juru parkir dan pengguna tidak tercapai ketika terjadi
suatu pelanggaran. Hampir semua juru parkir di kawasan kota Yogyakarta
menaikan harga dua kali lipat. Harga awal retribusi parkir kendaraan roda dua
yang telah ditetapkan pemerintah kota adalah sebesar Rp.1000. Namun dalam
kenyataannya juru parkir memungut uang parkir sebesar Rp.2000 padahal dalam
karcis parkir tertera harga parkir Rp.1000.
Dari harga retribusi Rp.2000 itu masih ada beberapa kejadian yang
menimbulkan kerugian yang lebih mahal. Salah satunya adalah faktor ketidak
sengajaan juru parkir sehingga mengakibatkan kerugian yang dialami pihak
pengguna, terutama kendaraan roda dua. Di antaranya kehilangan helm, sperpart
kendaraan, lecetnya kendaraan, kerusakan atau bahkan sampai kehilangan
kendaraan yang sedang dititipkan. Namun tidak semua pihak penyedia layanan
berupaya mengganti dan menyelesaikan masalah kerugian tersebut.
Terkait sistem pajak di Indonesia, terdapat dua jenis pajak yaitu pajak
pusat dan pajak daerah. Pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh
pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang berguna untuk
menunjang penerimaan pendapatan asli daerah, dimana hasil penerimaan tersebut
masuk dalam APBD.1 Menurut UU Nomor 34 tahun 2000 Jenis pajak
kabupaten/kota di antaranya ada pajak hotel, restoran, hiburan, reklame,
penerangan jalan, pengambilan bahan galian golongan C dan pajak parkir. Dalam
1 Sunarto, Pajak dan Retribusi Daerah, (Yogyakarta: AMUS dan Citra Pustaka, 2005), hlm. 38.
3
mengukur potensi parkir dapat ditempuh melalui jumlah marka yang tersedia
atau jumlah kendaraan yang ada di daerah tersebut, di samping memerhatikan
prosentasi kendaraan yang datang dari luar kota yang bersangkutan.
Pada awal pemerintah memberlakukan pajak daerah, penetapan kebijakan
perparkiran ditetapkan oleh masing-masing daerah kabupaten. Dalam lingkup
perkotaan biasanya pengenaan parkir waktunya dibatasi, misalnya 2 jam pertama
dengan tarif dasar dan jam-jam berikutnya dihitung dengan tarif tambahan sesuai
dengan peraturan daerah yang diberlakukan. Pada daerah perkotaan, penyedia
lahan parkir tidak menjadi monopoli pemerintah daerah, tetapi swastapun
dimungkinkan untuk menyediakan jasa pelayanan ini karena kebutuhan layanan
parkir yang semakin meningkat.
Dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan di tempat parkiran
swasta, harga yang telah ditetapkan pemerintah daerah kota Yogyakarta bisa
dibilang murah. Retribusi yang dipungut oleh parkiran swasta sekitar Rp.1500 –
2000, namun pelayanan yang diberikan juga sebanding dengan harga retribusi.
Di tempat parkir tersebut sistem parkir sudah diberlakukan dengan teknologi
canggih dan terawasi dengan CCTV. Selain itu, disebagian besar tempat parkir
swasta sudah diberlakukan sistem asuransi kendaraan, sehingga pengunjung
cukup merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan dari pihak penyedia jasa
parkir di tempat tersebut.
Juru parkir di kawasan wisata Kota Yogyakarta sendiri harus terdaftar
pada Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta sebagaimana peraturan yang ada.
4
Selain itu juru parkir juga harus mendapat surat ijin parkir untuk bekerja di
wilayah lahan parkir yang sudah ditentukan. Namun yang menjadi peraturan
adalah sejauh mana Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam mengawasi
sistem kerja juru parkir tersebut, dan apa alasan juru parkir menaikkan harga
retribusi menjadi Rp.2000, padahal setiap bulan juru parkir harus membayarkan
75% dari keseluruhan pendapatan parkir kepada Dinas Perhubungan. Dari
permasalahan inilah penulis melakukan penelitian dalam skripsi ini.
B. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan pokok-pokok
masalahnya sebagai berikut:
1. Apa alasan pengelola parkir di kawasan wisata kota Yogyakarta menaikkan
harga restribusi hingga dua kali lipat?
2. Sejauh mana pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota
Yogyakarta terhadap pelaksanaan sistem parkir yang ada?
3. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kenaikan retribusi parkir di
kawasan wisata Kota Yogyakarta?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
5
a. Menjelaskan dan mendalami permasalahan terkait kenaikan harga
retribusi parkir yang dilakukan oleh juru parkir.
b. Menjelaskan dan mendiskripsikan peraturan daerah kota Yogyakarta No.5
Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum dimana retribusi parkir ada
pada bab VIII.
c. Mendiskripsikan pandangan hukum Islam terhadap kenaikan harga
retribusi parkir.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara akademisi penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan mengkaji
ulang dalam melihat kembali kebijakan Pemerintah Daerah terkait produk
yang telah dikeluarkan khususnya terkait hukum Islamnya.
b. Secara ilmiah penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengembangan
pemikiran dalam bidang hukum Islam.
c. Untuk menambah wawasan dan memberikan saran dalam meningkatkan
keamanan dan ketertiban parkir di kawasan Kota Yogyakarta.
D. Telaah Pustaka
Sejauh penelusuran yang telah penyusun lakukan, belum ada pembahasan
yang secara khusus dan rinci membahas tentang harga retribusi parkir di kawasan
wisata Kota Yogyakarta berkaitan dengan Perda Kota Yogyakarta No.05 Tahun
6
2012, namun demikian ada beberapa skripsi yang dijadikan pedoman adalah
sebagai berikut :
Skripsi karya Farida Hidayat yang berjudul “Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah dalam Perspektif Hukum Islam : Studi atas Pasal 1 dan 18 UU No.34
Tahun 2000 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah”. Dalam skripsi ini juga
masih bersifat umum yaitu menjelaskan tentang macam-macam pajak daerah dan
retribusi daerah dan tidak secara khusus membahas tentang parkir.2
Skripsi karya Bayung Ari Rusadi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
terhadap Tanggung Jawab Pengelola Tempat Parkir (Studi Pelaksanaan Perda
Kota Yogyakarta No.18 Tahun 2009 tantang Penyelenggaraan Perparkiran)”.
Skripsi ini mengkaji tentang mekanisme pelaksanaan manajemen perparkiran
sesuai Perda Sistem Parkir.3
Skripsi karya Umi Hanifah yang berjudul “Aplikasi Peraturan daerah
No.19 Tahun 2002 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Di Kota
Yogyakarta di tinjau dari Hukum Islam”. Skripsi tersebut menjelaskan tentang
2 Farida Hidayat, “Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Perspektif Hukum Islam : Studi atas
pasal 1 dan 18 UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah”, Skripsi mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2003).
3 Bayung Ari Rusadi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tanggung Jawab Pengelola Tempat
Parkir (Studi Pelaksanaan Perda Kota Yogyakarta No.18 Tahun 2009 tantang Penyelenggaraan
Perparkiran)”, Skripsi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
7
implementasi prinsip-prsinsip hukum Islam dalam peraturan daerah kota
Yogyakarta No.19 tahun2002.4
Skripsi karya Murlan Suryanto, dengan judul “Pengeruh Retribusi Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo”. Skripsi tersebut
menjelaskan mengenai adanya pengaruh terhadap pendapatan asli masyarakat di
daerah Kabupaten Sidoarjo.5
Skripsi karya M Niam Al-Faiz yang berjudul “Penyelenggaraan
Perparkiran Di Kota Yogyakarta (Studi Pelaksanaan Perda No.18 Tahun 2009
Tentang Penyelenggaraan Perparkiran)”. Skripsi ini lebih menekankan pada
bagaimana penyelenggaraan perparkiran yang sesuai dengan Peraturan Daerah
Kota Yogyakarta yang menjelaskan tentang mekanisme pelaksanananya.6
Artikel karya Sheila Ratna Dewi Fakultas Ilmu Hukum Atmajaya yang
berjudul “Peranan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah Kota Magelang”. Artikel ini menjelakan upaya yang dilakukan
Pemerintah Kota Magelang dalam mengoptimalkan penerimaan dari retribusi
parkir. Dalam peranannya retribusi parkir memiliki peran yang tidak terlalu besar
4 Umi Hanifah, “Aplikasi Peraturan daerah No.19 Tahun 2002 tentang Retribusi Parkir di Tepi
Jalan Umum Di Kota Yogyakarta di tinjau dari Hukum Islam”, Skripsi mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
5 Murlan Suryanto, “Pengeruh Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Sidoarjo”, Skripsi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (2010).
6 M Niam Al-Faiz, “Penyelenggaraan Perparkiran Di Kota Yogyakarta (Studi Pelaksanaan Perda
No.18 Tahun 2009 Tenteng Penyelenggaraan Perparkiran)”, Skripsi mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013).
8
dibandingkan dengan retribusi daerah dan pajak daerah lainnya di Kota
Magelang.7
Sedangkan dalam skripsi ini penyusun membahas mengenai kenaikan
harga retribusi parkir menurut Perda Kota Yogyakarta No.5 Tahun 2012.
Mengapa kenaikan harga retribusi parkir ini dimanfaatkan oleh penyedia jasa
parkir untuk menaikan kembali dua kali lipat dari harga penetapan aslinya,
karena harga retribusi parkir tersebut tidak sesuai dengan layanan yang diberikan.
Sejauh Ini penulis belum menemukan skripsi yang mengkaji masalah tersebut.
E. Kerangka Teori
Dalam kajian ekonomi dan fikih Islam dikenal istilah kata muamalat.
Menurut Muhammad Yusuf Musa pengertian fikih muamalat yaitu, Peraturan-
peraturan Allah yang harus diikuti dan dita’ati dalam hidup bermasyarakat untuk
menjaga kepentingan manusia.8 Namun belakangan ini pengertian muamalah
lebih banyak dipahami sebagai aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda.
Jadi pengertian Fikih muamalat adalah hukum-hukum yang berkaitan
dengan tindakan manusia dalam persoalan keduniaan, misalnya dalam persoalan
7 Sheila Ratna Dewi, “Peranan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kota Magelang”, Jurnal Skripsi (2013) . Diakses melalui Atmajaya.ac.id, pada 25 November 2014
19:35.
8 KH. Basyir Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalat(hukum perdata islam), (Yogyakarta:
UII pres, 2000,2004). hlm.7.
9
jual beli (bay’), kerjasama (musya>rakah), sewa-menyewa (ija>rah) dan penitipan
barang (wadi>’ah). Penitipan kendaraan bermotor masuk dalam fiqh muamalah
dengan akad wadi>’ah. Wadi>’ah berasal dari bahasa Arab dari kata wad’u berarti
meninggalkan. Wadi>’ah menurut bahasa adalah sesuatu yang ditinggalkan pada
orang yang bukan pemiliknya untuk dijaga.9
Wadi>’ah menurut bahasa adalah wadi>’a asy-asya’i yang berarti
meninggalkannya. Dinamai wadi>’a asy-asya’i karena sesuatu yang ditinggalkan
seseorang pada orang lain untuk dijaga dengan sebutan qadi>’ah lantaran ia
meninggalkannya pada orang yang menerima titipan.10
Dalam hadis juga
ditemukan beberapa riwayat, antara lain: "Serahkanlah amanah orang yang
mempercayai engkau, dan jangan kamu mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.”11
Wadi>’ah menurut jenisnya terbagi menjadi dua macam, yaitu wadi>’ah yad
dhama>nah dan wadi>’ah yad ama>nah. Wadi>’ah ini mempunyai ciri masing-masing
pada proses penerapanya, bahkan konseskuensi yang dihasilkanpun berbeda-
beda.12
9 Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Bank Syari’ah, (Jakarta, PT. Grasindo,
2005), hlm. 196.
10
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz 13, Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, (Bandung: PT.Al-
Ma’arif, 1997), hlm. 74.
11
H.R. Abu Dawud, Turmudzi dan al-Hakim.
12
Fitriyah, Tazqiyatul. "Aplikasi Akad Wadiah pada Tabungan iB Tunas Hasanah di BNI Syariah
Kantor Cabang Semarang." jurnal (2013).
10
Sistem hukum yang bersangkutan dalam hal pemungutan retribusi ini
diatur dalam beberapa pasal dalam undang-undang. Dalam undang-undang
dijelaskan secara umum tentang definisi pajak, jenis-jenis pajak dan sistematika
pajak. Kemudian dari undang-undang tersebut dijabarkan lebih spesifik pada
peraturan daerah dalam rangka menjalankan otonomi daerah.
Pasal 23 A Undang-Undang Dasar Tahun 1945 amandemen ketiga
dinyatakan, “Pajak dan pungutan lain yang sifatnya memaksa untuk keperluan
Negara diatur dengan Undang-Undang”. Pajak dan pungutan itu masuk dalam
keuangan Negara. Keuangan Negara adalah yang berkaitan dengan badan-badan
kenegaraan itu seperti pemerintah (presiden atau parlemen-parlemenya).
Hubungan di antara badan-badan kenegaraan itu meliputi pembagian tugas,
wewenang pertanggung jawaban dan lain-lain. Sedangkan hubungan dengan
administrasi negara meliputi teknik penyusunan anggaran, proses pengesahan,
sumber-sumber keuangan, pajak retribusi, sumbangan, aspek pemasukan dan
pengeluaran, sumber pendapatan daerah, aktiva dan hutang negara dan
sebagainya. Di dalam literatur keuangan negara, kita temukan teori-teori yang
memberikan dasar pembenaran landasan filosofi wewenang negara untuk
memungut pajak dengan cara yang dipaksakan.13
Pengertian lainnya yang berkaitan dengan pemungutan biaya adalah
retribusi. Pemungutan retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat
dipaksakan dan dapat jasa balik secara langsung dapat ditunjuk paksaan disini
13
H. Bohari, Pengantar Hukum Pajak (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hlm. 36.
11
bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari
pemerintah, tidak dikenakan iuran, misalnya retribusi pasar dan retribusi parkir
tempat khusus.14
Pemerintah daerah selain mememungut pajak juga melakukan
pemungutan retribusi. Retribusi itu pungutan daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah
untuk kepentingan pribadi atau badan.15
Jenis-jenis retribusi yang dipungut oleh
pemerintah daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pemungutan retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat
dipaksakan dan dapat jasa balik secara langsung dapat ditunjuk paksaan di sini
bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari
pemerintah, tidak dikenakan iuran, misalanya retribusi pasar dan retribusi parkir
tempat khusus.16
Kota Yogyakarta dengan kewenangan wilayahnya menyelenggarakan
semua kegiatan pajak dan retribusi jasa umum sesuai Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta yang telah diberlakukan. Seperti halnya pemberlakuan harga
14
Muhammad Djafar Saidi, Pembaharuan Hukum Pajak (Jakarta: Raja Grafindo, 2007) hlm. 26.
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010), hlm.53.
16
Muhammad Djafar Saidi, Pembaharuan Hukum Pajak (Jakarta: Raja Grafindo, 2007) hlm. 26.
12
retribusi parkir yang telah diatur dalam Perda Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012
Tentang retribusi Jasa Umum.
F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field
research), yaitu dengan mencari sumber-sumber data langsung di tempat
parkir wisata Kota Yogyakarta di antaranya: kawasan wisata Malioboro,
Alun-Alun Selatan, dan Keraton. Selain di tempat wisata tersebut penulis juga
mencari data di Dinas Perhubungan Yogyakarta dengan cara wawancara dan
meminta data-data statistik yang berkaitan dengan sistem parkir.
2. Sifat penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Menggali informasi dari
beberapa narasumber terkait kenaikan harga retribusi. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang tujuannya memberikan gambaran mengenai
keadaan populasi secara sistematik dan akurat.17
Dalam penelitian ini Penulis
berusaha menggambarkan kondisi atau keadaan yang terjadi pada saat proses
parkir berlangsung di kawasan wisata Malioboro, Alun-alun Selatan dan
Keraton.
17
Yuyun Wahyuni, Metodelogi Penelitian Bisnis Bidang Kesehatan, cet ke-1 (Yogyakarta:
Fitramaya, 2009), hlm. 15.
13
3. Pendekatan Penelitian
Penyusun menggunakan pendekatan hukum Islam dengan tujuan
mendekati masalah-masalah yang ada, dengan cara melihat keadaan
masyarakat yang melakukan penitipan sepeda motor.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi populasi yaitu para
pengguna jasa parkir, Juru Parkir di area parkir Malioboro, Alun-Alun
selatan dan Keraton, dan pihak UPT serta Dinas Perhubungan Kota
Yogyakarta.
b. Sampel
Dalam pengambilan sampel dari populasi yang dijadikan obyek
penelitian, penyusun menggunakan metode non acak yaitu metode
pengambilan sampel dimana setiap objek yang ada di populasi tidak
mempunyai kesempatan (peluang) yang sama untuk dijadikan sampel.18
Penyusun mengambil tiga tempat obyek wisata dari dua belas
tempat wisata di kota Yogyakarta, disebabkan tiga tempat tersebut
merupakan tempat wisata yang paling terkenal dengan frekuensi
pungunjung paling banyak. Dalam hal ini penyusun memilih observasi di
tempat kawasan wisata kota yaitu Malioboro, Alun-Alun Selatan dan
Keraton yang lokasinya dekat dengan dinas Perhubungan dan UPT yang
18
Ibid.,hlm. 71.
14
memungkinkan untuk lebih mudah dilakukan pengawasan oleh dinas
Perhubungan.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yaitu merupakan metode pengumpulan data primer
dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi
penelitian.19
Penulis melakukan observasi secara langsung di tiga tempat
wisata di kawasan Kota Yogyakarta yang paling sering di kunjungi yaitu:
Malioboro, Alun-Alun Selatan dan Keraton, dengan cara menjadi
konsumen secara langsung serta memperhatikan sistem parkir yang
berjalan dan melakukan interview dengan pengunjung lain serta juru
parkir yang sedang bertugas di kawasan wisata tersebut.
b. Interview
Metode wawancara yaitu metode pengumpulan data primer yang
diperoleh dengan cara bertanya langsung kepada responden.20
Metode ini
dilakukan dengan cara menanyakan secara bertatap muka langsung
kepada responden yang berkedudukan sebagai pelaku atau juru parkir,
konsumen, dan narasumber, dalam hal ini jawaban-jawaban dari
wawaancara tersebut dicatat untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
19
Ibid., hlm. 95.
20
Ibid., hlm. 98.
15
Responden yang penulis interview terdiri dari tiga orang juru parkir
yang bertugas di kawasan wisata yang merupakan sample dari tiga tempat
tersebut. Narasumber lain yaitu dari pihak UPT Malioboro Kota
Yogyakarta yang terkait dalam sistem parkir. Dari narasumber penyusun
dapat memperoleh data statistik pendapatan parkir dan mengetahui
kepastian harga retribusi parkir serta hal-hal terkait lainya.
6. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan bersifat kualitatif, sehingga tidak
mempergunakan perhitungan angka-angka tetapi dengan menarik kesimpulan
dari sumber informasi yang relevan sebagai pelengkap data. Metode yang
digunakan dalam menganalisis data adalah dengan metode content analysis
(analisis isi), yaitu penelitian dilakukan dengan menganalisis dokumen-
dokumen atau teks serta data-data hasil wawancara dengan partisipan di
lapangan. Analisis dilakukan untuk mengetahui isi dari pesan-pesan tersirat
serta membantu dalam memahami maksud dari interaksi-interaksi sosial
dengan menghubungkan kepada konteks sosial dari pesan yang dibuat.21
21 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relatons, advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:
Kencana, 2006), hlm. 249.
16
G. Sistematika Pembahasan
Dalam rangka mempermudah pemahaman terhadap pembahasan
permasalahan yang diangkat penyusun, maka pembahasan ini disusun secara
sistematis sesuai dengan tata urutan permasalahan yang ada. Penyusun
membaginya menjadi lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari beberapa
sub bab.
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari tujuh sub bab
yang isinya latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian ini, telaah
pustaka dari penelitian yang sebelumnya sudah ada, kerangka teori yang akan
digunakan dalam pelaksanaan penelitian, metode penelitian yang digunakan saat
penelitian dan yang terahir sistematika pembahasan yang merupakan dasar-dasar
pengkajian yang saling berkaitan dengan bab-bab berikutnya.
Bab kedua penyusun menjelaskan secara teoritis mengenai tinjauan hukum
Islam mengenai akad yang digunakan dalam perparkiran di kawasan wisata Kota
Yogyakarta, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai akad wadi>’ah, definisi
wadi>’ah, rukun dan syarat sahnya wadi>’ah, pembagian dan jenis-jenis akad
wadi>’ah, implementasi akad wadi>’ah dalam kehidupan sehari-hari, keterkaitanya
retribusi parkir dengan jizyah, khara>j dan ‘Usyr. Selanjutnya dijelaskan sekilas
mengenai pengertian retribusi dan pajak di Indonesia serta jenis-jenis dan
penetapan retribusi yang dilakukan di Indonesia.
17
Bab ketiga akan dipaparkan gambaran umum mengenai tinjauan Hukum
Islam terhadap kenaikan harga retribusi Parkir di Kawasan Wisata Kota
Yogyakarta. Dalam bab ini akan diuraikan tentang dasar hukumnya, mekanisme
dan tujuan pembuatan Perda Nomor 5 Tahun 2012, aplikasi dari perda yang telah
diberlakukan sebagi patokan harga reribusi parkir.
Bab keempat menganalisa tenteng kenaikan harga retribusi parkir di
Kawasan Wisata Kota Yogyakarta dalam tinjauan Hukum Islam.
Bab kelima penutup merupakan bab terahir memuat kesimpulan yang
merupakan jawaban dari pokok-pokok permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini, dan ditutup dengan saran-saran yang ditujukan kepada para pihak
yang dianggap berkepentingan untuk menjelaskan hambatan dan tantangan
dalam masalah ini.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis tentang hukum Islam terhadap Peraturan Daerah
Nomor 05 Tahun 2012 dalam masalah kenaikan harga retribusi parkir di kawasan
wisata kota Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaanya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tidak
diimplementasikan dengan benar pada area parkir kawasan wisata di Daerah
Istemewa Yogyakarta terutama Malioboro, Alun-alun selatan dan Keraton,
karena terjadi kenaikan tarif antara Rp.2000 sampai dengan Rp.3000 untuk
kendaraan motor. Dalam kartu parkir sebenarnya telah tertera harga retribusi
parkir sebesar Rp.1000, tapi pada kenyataanya juru parkir memungut
retribusi dua kali lipat dari harga asli yang telah tertera. Sikap memaksa yang
dijalankan oleh juru parkir menjadikan banyak penitip kendaraan tidak
mampu menolak harga retribusi tersebut.
2. Pihak UPT dan Dinas Perhubungan sendiri telah mengetahui adanya banyak
kecurangan yang dilakukan juru parkir, namun tidak mengetahui secara jelas
siapa dan di wilayah manakah juru parkir itu melakukan pelanggaran. Hal itu
terjadi karena pihak UPT dan Dinas Perhubungan belum mampu mengawasi
secara perseorangan maupun secara perwilayah kawasan. Sedangkan yang
dapat dilakukan oleh pihak UPT dan Dinas perhubungan tersebut yaitu
69
melakukan tindak pengawasan sekilas dan pembinaan terhadap juru parkir
dan melaksanakan operasi gabungan dengan dinas penertiban.
3. Menurut hukum Islam, tindakan menaikan tarif retribusi di luar pengetahuan
pihak yang berwenang adalah tidak diperbolehkan, karena dapat merusak tali
silaturrahmi yang dapat menjadikan konflik kerukunan. Pada prinsipnya
hukum Islam itu bersifat konstan, tidak terpengaruh dengan ruang dan
waktu. Pemikiran dan interpretasi umat Islamlah yang senantiasa berubah,
sesuai dengan perubahan kondisi sosiohistoris, dan dinamika kemajuan
zaman. Menurut hukum Islam, mencari keuntungan pribadi secara diam-
diam tanpa sepengetahuan pihak yang berwenang adalah hukumnya haram,
seperti jual beli yang yang tidak transparan. Dalam fikih muamalat, setiap
umatnya diwajibkan untuk berdagang secara jujur dan transparan supaya
antar pihak saling mengetahui kondisinya.
B. Saran
1. Untuk UPT dan Dinas Perhubungan supaya lebih diperketat lagi segi
pengawasannya, semisal dalam kartu karcis diberi tulisan peringatan atau
nomer pengaduan.
2. Untuk Pemerintah Dearah perlu mengkaji peraturan baru dengan melihat
kondisi lingkungan, kemajuan zaman dan terutama masalah ekonomi.
70
3. Akan lebih baik jika pembayaran kartu parkir dilakukan secara elektronik
seperti yang telah diterapkan di beberapa kota lain, sehingga juru parkir
hanya bertugas menata ketertibannya saja.
71
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Quran dan Hadits
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan,
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Penterjemah Imam Ghazali Zaid, A. Zainudin,
Jilid IV, Jakarta: Pustaka Amani, Cet. Ke-1, 1995. Ibn Khaldun, al-
Muqaddimah, (Beirut: Dar al-Fikr,tt).
Ibn-Alqayyim, I’lam-Almuwaaqqi’in, 4 jilid, (kairo:sa’dah, 1995), III:14.
Syaikh al-Albani, Shahihul Jami’(Al Maktab Al Islami: cetakan III), Versi
Indinesia: Shakhil Al Jami’ Ashaghir, Jilid V, no. 7518.
B. Fiqh atau Ushul Fiqh
Afandi, M. Yazid, Fiqh Muamalah dan Implementasinya Dalam Lembaga
Keuangan Syaria’ah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009.
Al- Zuhaili, Wahbah, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Terj. Agus Efendi dan
Baharuddin Fananny), Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2000.
Azhar, Basyir Ahmad, Asas-asas Hukum Muamalat (hukum perdata islam),
yogyakarta: UII pres, 2000.
Dimyaudin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2010.
Ghafur, W.Muhammad, Memahami Bunga dan Riba Ala Muslim Indonesia,
Yogyakarta: Biruni Press, 2008.
Inayah, Ghazy, Teori Komprehensif Tentang Zakat dan Pajak, Yogyakarta :
Tiara Wacana, 2003.
72
Khatib, Ahmad, Hukum Islam dan Perubahan Masyarakat, Jakarta: Intermasa,
1980.
Nawawi, Ismail, Zakat Dalam Perspektif Fiqh, Sosial dan Ekonomi, Surabaya,
Putra Media Nusantara, 2010.
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana, 2012.
Ash Shadieqy, Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat menurut Al-Qur’an Dan As
Sunnah, Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2006.
Sahrini, Sohari., dkk, Fikih Muamalah, Bogor:Ghalia Indonesia, 2011.
Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Juz 13, Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki,
Bandung: PT.Al-Ma’arif, 1997.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
C. Buku-buku Lain
Azmi, Sabahuddin, Islamic Economics: Public Finance in Early Islamic Thought
(Goodword Books, New Dehli, 2002), Edisi terj. Oleh Widyawati,
Ekonomi Islam, Keuangan Publik Dalam Pemikiran Islam Awal, Bandung:
Nuansa, 2005.
Ali Hasan, M, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah),
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007.
B.Ilyas, Irawan & Richard Burton, Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Bohari, Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Daud Ali, Muhammad, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1995.
73
Arifin, Zainur, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Alvabet, 2003.
Ensilkopedia Indonesia, Jakarta: Ikhtiar baru van Houve, 1990.
Gusfahmi, Pajak Menurut Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Huda, Miftahul, Syari’ah Sosial: Etika-Pranata-Kultur, (LEPPIM IAIN
Mataram, 2011.
Sunarto, Pajak dan Retribusi Daerah, Yogyakarta: AMUS dan Citra Pustaka,
2005.
Saidi, Muhammad Djafar, Pembaharuan Hukum Pajak, Jakarta: Raja Grafindo,
2007.
Tebba, Suderman, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press).
Wahyuni, Yuyun, Metodelogi Penelitian Bisnis Bidang Kesehatan, Yogyakarta:
Fitramaya, 2009.
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Bank Syari’ah, Jakarta, PT.
Grasindo, 2005.
Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Perbankan Syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim,
2003.
D. Skripsi dan Artikel
Al-Faiz, M. Niam, Penyelenggaraan Perparkiran Di Kota Yogyakarta (Studi
Pelaksanaan Perda No.18 Tahun 2009 Tenteng Penyelenggaraan
Perparkiran), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013).
Hidayat, Farida, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Perspektif Hukum
Islam : Studi atas pasal 1 dan 18 UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak
74
daerah dan Retribusi Daerah, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2003).
Dewi, Sheila Ratna, Peranan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah Kota Magelang, Jurnal Skripsi (2013).
Hanifah, Umi, Aplikasi Peraturan daerah No.19 Tahun 2002 tentang Retribusi
Parkir di Tepi Jalan Umum Di Kota Yogyakarta di tinjau dari Hukum
Islam, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
Rahmadiani, Rani, Alternatif Pengelolaan Perparkiran Kendaraan Bermotor Roda
Dua Di Itenas Bandung, Paper, (2012).
Rusadi, Bayung Ari, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tanggung Jawab
Pengelola Tempat Parkir (Studi Pelaksanaan Perda Kota Yogyakarta No.18
Tahun 2009), Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).
Rositawati, Rona, Sistem Pemungutan Pajak Daerah dalam Era Otonomi (Studi
Kasus di Kabupaten Bogor), thesis, 2009.
Suryanto, Murlan, Pengeruh Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Sidoarjo, Skripsi, Fakultas Sosial Politik Universitas
Pembagunan Nasional Yogyakarta (2010).
Tazqiyatul, Fitriyah, "Aplikasi Akad Wadiah pada Tabungan iB Tunas Hasanah
di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang." Jurnal Skripsi (2013).
Widodo, Pelaksanaan Penyelenggaraan Safe Deposit Box Pada PT.Bank Rakyan
Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Tesis Program Studi Kenotariatan
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2008.
E. Website
Wikipedia.Org
75
F. Undang-Undang
Subektin, R dan R Tjiptosudibyo, Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
cet. Ke-39, Jakarta: Pradnya Pramita, 2008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010.
Peraturan Daerah Istemewa Yogyakarta Nomor 05 Tahun 2012, Tentang
Retribusi Jasa Uumum
Peraturan Daerah Istemewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009,
Pelaksanaan Sistem Parkir.
Peraturan Daerah Istemewa Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2009, Retribusi
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.
Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 92 Tahun 2009, Tentang
Pendirian UPT.
76
DAFTAR TERJEMAH
BAB Halaman Fotnoote Terjemahan
2
23 32
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.
24 33
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu´amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya).
24 34 Siapa saja yang dititipi sebuah tititpan, maka ia tidak berkewajiban
menjamin.
4
58 85 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.
68 98
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
lagi Maha melihat.
77
CURRICULUM VITAE
A. Data Pribadi
Nama : IRA FATUNNISA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Batang, 14 Juli 1993
Alamat : Ds.Candigugur, Kec.Bawang, Kab.Batang,
Jawa tengah.
Telepon : 085 842 051 867
Agama : Islam
B. Pendidikan
• Tahun 2011 – 2015 : Menempuh S1 Jurusan MUAMALAT UIN
Sunan Kalijaga Yogayakarta
• Tahun 2008 – 2011 : SMA N 1 Bawang ( IPA )
• Tahun 2005 – 2008 : SMP N 1 Bawang
• Tahun 1999 – 2005 : SD N 1 Candigugur
78
BIOGRAFI ULAMA
IBNU KHALDUN
Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad
bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan
sebutan Ibnu Khaldun. lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332
M. adalah dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal
Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai
bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi
yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith
(1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori
ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah
menyebar ke mana-mana.
(diakses melalui http://indo-sejarah.blogspot.com/2010/06/biografi-ibnu-
khaldun.html, pada 12 Juni 20015, 01:25.)
YUSUF al-QARADAWI
Yusuf al-Qaradawi (lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September
1926; umur 88 tahun) adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari
Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini.
79
Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua
majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai
bahan Referensi atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang
mengkritik fatwa-fatwanya.
Diakses melaui https://id.wikipedia.org/wiki/Yusuf_al-Qaradawi pada
tanggal 24 Juni 2015, 01:16
IBNU TAIMIYAH
Ibnu Taimiyah saja (lahir: 22 Januari 1263/10 Rabiul Awwal 661 H –
wafat: 1328/20 Dzulhijjah 728 H), adalah seorang pemikir dan ulama Islam
dari Harran, Turki. Ia berasal dari keluarga religius. Ayahnya Syihabuddin bin
Taimiyah adalah seorang syaikh, hakim, dan khatib. Kakeknya Majduddin
Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani adalah
seorang ulama yang menguasai fiqih, hadits, tafsir, ilmu ushul dan penghafal
Al Qur'an (hafidz). Ibnu Taimiyah lahir di zaman ketika Baghdad merupakan
pusat kekuasaan dan budaya Islam pada masa Dinasti Abbasiyah. Ketika
berusia enam tahun (tahun 1268), Ibnu Taimiyah dibawa ayahnya ke
Damaskus disebabkan serbuan tentara Mongol atas Irak.
Diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Taimiyah pada tanggal 24
Juni 2015, 01:22