SKRIPSI ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BALAI BENIH IKAN KABUPATEN SOPPENG ADE ASMI PRATIWI 10572 03260 11 FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015
KABUPATEN SOPPENG
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BALAI BENIH IKAN
KABUPATEN SOPPENG
pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Nama Mahasiswa : Ade Asmi Pratiwi
No. Stambuk/NIM : 10572 03260 11
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Strata 1 (S1)
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar.
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan di ujikan di depan
panitia
Penguji skripsi pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Makassar, November 2015
NBM: 1093 485 NIDN: 0901126906
Mengetahui:
Dr. H. Mahmud Nuhung. MA Moh. Aris Pasigai, SE., MM
NBM: 497 794 NBM: 1093 485
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya orang yang paling bahagia di dunia adalah orang yang
dalam
hidupnya dapat bermanfaat untuk membahagiakan orang lain atas
ridho-Nya.
Menyerahlah ketika peluang sudah benar-benar habis. Tetapi jika
masih ada
satu harapan, raihlah dengan kerja keras dan buang semua hal
yang
menghadang.
Skripsi ini kupersembahkan untuk;
Ibunda Hasnah tercinta yang dengan penuh kasih dan sayang,
keikhlasan dan
kesabaran yang telah mendidik dan membimbing ananda dari kecil
hingga
dewasa, dan kepada beliau semoga Allah Subhanallahu Wa Ta’Ala
meridhoi
segala amal ibadah dan dilipat gandakan-Nya.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas segala
limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan
skripsi yang berjudul “Analisa Pengaruh Upah dan Motivasi Kerja
Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng”. Tak
lupa pula, sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW
yang senantiasa kita tunggu-tunggu syafaatnya kelak nanti di hari
akhir.. Skripsi
yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Oleh
karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada
berbagai pihak tersebut, diantaranya:
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib M.Pd. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE,. MM selaku Ketua Jurusan
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
vi
4. Seluruh dosen dan staf tata usaha di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Makassar dan buat Bapak Arifuddin Rampeng, SE.
selaku
Penasehat Akademik.
5. Terima kasih kepada Kepala UPTD BBI (Balai Benih Ikan) Ompo
Kabupaten
Soppeng yang bersedia untuk mengizinkan penulis melakukan
penelitian.
6. Ibu Dr. Al Fatih Manggabarani, S.E., MM. Selaku Pembimbing I dan
Ibu St.
Marhumi, S.E., MM. selaku pembimbing II yang dengan senang
hati
meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam
penyusunan isi skripsi ini.
7. Sahabat tersayangku Andi Hardinah, Andi Fitriani S, dan Laras
Prapilia yang
sudah membantu selama penyusunan skripsi ini.
8. Untuk seluruh keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan satu per
satu yang
selalu memberikan semangat, dukungan dalam menyelesaikan
pendidikanku.
9. Terima kasih kepada kakak sepupuku Hasbia dan keluarga yang
selama ini
membimbingku dalam menyelesaikan pendidikanku.
10. Terima kasih kepada tante tercinta Hj. Sumanna dan Nuripah
yang
memberikan dukungan moril dan materil yang tak terhinggah sehingga
dapat
menyelesaikan pendidikan.
11. Kepada yang terhormat Ibunda yang penulis sayangi, yang dengan
tulus ikhlas
telah mendidik dan memberikan pengorbanan yang tak ternilai,
dorongan
moril dan materil serta doa dan cinta yang selama ini diberikan
kepada penulis
dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Dengan segala kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa skripsi
ini
masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan dari
berbagai pihak.
Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripisi ini sepenuhnya
menjadi
tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan. Kritik dan
saran yang
membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.
Makassar, Juni 2015
Ade Asmi Pratiwi
Ade Asmi Pratiwi, Stambuk. 10572 03260 11. Analisa Pengaruh
Motivasi
Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng, dibimbing oleh Al Fatih Manggabarani dan St.
Marhumi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
besar
pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Balai
Benih Ikan
Kabupaten Soppeng. Penelitian dilaksanakan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng, dengan menjaring 30 orang karyawan sebagai sampel,
sedangkan
pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner, dokumentasi, dan
wawancara.
Untuk menjelaskan karakteristik responden menggunakan
analisis
persentase, sedangkan untuk menjelaskan deskripsi penelitian yang
berkaitan
dengan hipotesis dianalisis dengan menggunakan analisis; Regresi
Sederhana
dengan menggunakan program SPSS versi 21.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap peningkatan produktivitas tenaga
kerja pada Balai
Benih Ikan (BBI) Kabupaten Soppeng.
Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja.
ix
A. Motivasi
......................................................................................
5
x
B. Produktivitas
...............................................................................
13
3. Pengukuran Produktivitas
....................................................... 15
C. Tenaga Kerja
...............................................................................
18
D. Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Produktivitas
.................. 22
E. Kerangka pikir
.............................................................................
23
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
..................................................... 24
B. Metode Pengumpulan Data
......................................................... 24
C. Jenis Dan Sumber Data
...............................................................
25
D. Populasi Dan Sampel Penelitian
................................................. 26
E. Metode Analisis Data
..................................................................
27
F. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
............................ 28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..............................
29
A. Sejarah Singkat Perusahaan
........................................................ 29
B. Struktur Organisasi, Tugas, Dan Tanggung Jawab
..................... 33
xi
A. Analisis Hasil Penelitian
.............................................................
39
1. Deskripsi Data
.......................................................................
39
B. Pembahasan
.................................................................................
64
2. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )
..................................... 66
3. Uji t (Uji Parsial)
...................................................................
66
BAB VI KESIMPULAN DAN
SARAN............................................... 68
A. Kesimpulan
.................................................................................
68
B. Saran
............................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................
70
Tabel 2. Organisasi Yang DiBudidayakan
.......................................................... 33
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
.......................................... 40
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
.......................... 40
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan.................. 41
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
.......................... 41
Tabel 7. Tanggapan Responden Mengenai Upah Pada Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng
............................................................................
42
Benih Ikan Kabupaten
........................................................................
43
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
................................................ 44
Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Anak dan
Istri
Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
....................................... 45
Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Makan Pada
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
........................................................ 46
Tabel 12. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Transport
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
......................................................... 47
Tabel 13. Tanggapan Responden Mengenai Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
................................................ 48
Tabel 14. Tanggapan Responden Mengenai Dana Pensiun Pada
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
......................................................... 49
Tabel 15. Tanggapan Responden Mengenai Asuransi Kecelakaan
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
......................................................... 50
Tabel 16. Tanggapan Responden Mengenai Perlengkapan
Keselamatan
Kerja Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
...................................... 51
Tabel 17. Tanggapan Responden Mengenai Interaksi Pada Balai
Benih
Ikan Kabupaten Soppeng
....................................................................
52
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
......................................................... 53
xiii
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
................................................ 54
Tabel 20. Tanggapan Responden Mengenai Pendidikan Dan
Pelatihan
Karyawan Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
...................... 55
Tabel 21. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kehadiran
Karyawan Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
...................... 56
Tabel 22. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penyelesaian
Pekerjaan Karyawan Pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
..............................................................................................
57
Soppeng
..............................................................................................
58
Soppeng
..............................................................................................
59
Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
....................................... 60
Tabel 26. Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Karyawan Pada
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
................................................ 61
Tabel 27. Tanggapan Responden Mengenai Sikap Karyawan Pada
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
......................................................... 62
Tabel 28. Tanggapan Responden Mengenai Konsisten Karyawan
Dalam
Melaksanakan Tugas Pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
..............................................................................................
63
Meningkatkan Produktivitas Pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
.............................................................................................
64
Tabel 32. Hasil Uji t (Uji Parsial)
......................................................................
67
xiv
Gambar 2. Kerangka
Pikir..............................................................................
23
1
Usaha Budidaya Perikanan di Indonesia memiliki potensi yang
sangat
besar, baik di wilayah perairan tawar (darat), maupun perairan
laut. Potensi
sumber daya perikanan meliputi keanekaragaman jenis ikan dan lahan
perikanan.
Selain itu, dalam pengembangan usaha budidaya perikanan sangat
tergantung
pada ketersediaan induk dan benih unggul.
Induk dan benih unggul merupakan salah satu faktor penentu dalam
usaha
peningkatan produksi budidaya perikanan. Tersedianya induk dan
benih ikan akan
terjamin pengadaannya baik species, tempat, jumlah, mutu, ukuran,
waktu dan
harga yang tepat akan mempengaruhi susksesnya usaha budidaya
tersebut.
Di Sulawesi Selatan permintaan produk perikanan mengalami
peningkatan, hal ini dilihat dari tingginya permintaan pasar pada
produk
perikanan, tidak hanya pada pasar dalam negeri, pasar ekspor pun
demikian
sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut dibutuhkan produksi
benih secara
kontinyu, baik kualitas maupun kuantitasnya. Karena permintaan
pasar yang
tinggi itu pulalah sehingga pemerintah Kabupaten Soppeng sudah
memulai usaha
budidaya ikan yang bekerjasama dengan masyarakat Kabupaten Soppeng,
yang
dilakukan baik di sawah maupun di keramba, hal ini karena di
wilayah tersebut
jauh dari laut dan tidak memungkinkan masyarakatnya untuk memiliki
mata
pencaharian sebagai nelayan, sehingga perikanan darat memliki
peluang yang
cukup besar untuk dikembangkan usaha budidaya.
2
.
Budidaya perikanan di atas tidak terlepas dari peran Unit Pelaksana
Teknis
Dinas Budidaya Air Tawar Kabupaten Soppeng. Yang merupakan Balai
Benih
Ikan yang berkualitas dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani
ikan air
tawar serta dapat mensejahterakan masyarakat dan mempunyai kemajuan
dalam
bidang keamanan pangan, ramah lingkungan dan mampu memenuhi
kebutuhan
petani budidaya air tawar.
Dengan adanya Balai Benih Ikan di Kabupaten Soppeng, tentunya
akan
banyak menyerap tenaga kerja, sehingga akan mengurangi angka
pengangguran.
Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan
keterampilan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng, dan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
peningkatan
produktivitas tenaga kerja adalah dengan menumbuhkan motivasi kerja
karyawan.
Motivasi adalah suatu pendorong seseorang untuk mau bekerja dengan
giat dan
sungguh-sungguh untuk mecapai tujuan yang diinginkan. Motivasi
timbul dengan
adanya beberapa kebutuhan yang tidak terpeuhi sehingga menimbulkan
tekanan
atau ketidakpuasan tersendiri sehingga mendorong terciptanya
produktivitas kerja
karyawan yang tinggi.
pencapaian tujuan perusahaan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik
untuk
mengadakan penelitian yang berjudul: “Analisa Pengaruh Motivasi
Kerja
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng”.
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana
pengaruh
motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng?”
Adapun tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh
motivasi
kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih Ikan
(BBI) Kabupaten
Soppeng.”
1. Bagi Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng diharapkan dapat
memberikan
masukan-masukan mengenai peranan upah dan motivasi kerja
dalam
upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga
terjadi
pertimbangan dalam pelaksanaannya.
2. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam
mengenai peranan upah dan motivasi kerja dalam upaya
meningkatkan
produkivitas tenaga kerja dengan melihat praktiknya secara
langsung.
4
.
3. Bagi pihak lain, yaitu sebagai tambahan referensi bagi
rekan-rekan yang
memerlukan sumber data dalam melakukan penelitian dengan tajuk
dan
objek tugas akhir yang sama.
5
Motivasi ditinjau dari ilmu manajemen merupakan suatu fungsi atau
alat
yang erat kaitanya dengan manusia sebagai penggerak orang-orang
agar mampu
melakukan kegiatan-kegiatan organisasi. Bagi pimpinan organisasi
kegiatan
manajemen penting dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh para bawahan dapat menunjang ke arah pencapaian
tujuan
secara efektif dan efisien. Setiap pimpinan selalu berusaha
melaksanakan motivasi
kepada para bawahannya walaupun kenyataannya selalu mengalami
hambatan
mengingat orang-orang yang mempunyai keinginan dan kebutuhan yang
berbeda-
beda.
“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan”.
Motivasi akan meberikan arti besar kecilnya usaha seseorang,
berusaha
atau bekerja giat untuk mencapai kebutuhannya. Sebaliknya,
seseorang dengan
motivasi yang rendah tidak akan pernah mencapai hasil melebihi
kekuatan
motivasinya.
diciptakan atau didorong terlebih dahulu, sesuai dengan yang
dinyatakan oleh
Moekijat (2002:5) menyatakan “Motivasi adalah suatu daya pendorong
atau
6
seseorang dipengaruhi oleh kebutuhannya.
adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu
untuk melakukan kegiatang-kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan”.
Menurut Robert L. Mathis dan Jackson (2001:89), mengemukakan
bahwa
“Motivasi merupakan hasrat dalam didalam seseorang yang menyebabkan
orang
tersebut melakukan tindakan”.
pekerjaannya secara ikhlas dengan suatu konsep yang menguraikan
tentang
kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang mendukung
keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan.
Oleh karena itu setiap orang mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda,
maka diperlukan pemahaman kebutuhan umum yang selalu ada pada
setiap orang.
Hal ini dapat dilakukan karena pada dasarnya setiap orang mempunyai
kebutuhan
yang dominan. Dengan mengetahui kebutuhan apa yanng
mendominasi
pekerjaannya, seorang pemilik atau manajer akan dapat memotivasi
pekerjaannya
dengan jalan memenuhi kebutuhan pekerja tersebut sehingga dapat
bekerja secara
maksimal.
manajer harus mampu melihat dan mengetahui latar belakang,
keinginan dan
ambisi yang dimiliki oleh bawahannya, sehingga manajer dapat
mengambil
7
keputusan dan kebijakan yang tepat serta dapat melakukan tindakan
memotivasi
yang tepat.
memberi perintah kepada bawahannya tanpa menimbulkan perlawanan
ataupun
kebencian.
tujuan yang dapat meningkatkan berbagai hal, menurut Hasibuan
(2004:146)
tujuan pemberian motivasi kerja karyawan adalah untuk :
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahan
d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
e. Mengefektikan pengadaan karyawan
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi
karyawan
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugas-tugasnya
j. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan
baku.
8
berikut:
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan
motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat
karena
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
b. Motivasi Negatif
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik.
Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka
waktu
pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk
jangka
waktu panjang akan berakibat kurang baik.
4. Metode-Metode Motivasi Kerja
berikut :
Yaitu motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap
individu
karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi
sifatnya
khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam, dan
lain
sebagainya.
9
Yaitu motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas
yang
mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga
para
karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya
kursi
yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang tenang
dan
nyaman, suasana dan lingkungan pekerjaan yang baik dan lain
sebagainya.
Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk
merangsang
semangat kerja karyawan sehingga produktivitas kerja
meningkat.
5. Model-Model Motivasi Kerja
model, yaitu sebagai berikut :
insentif material atau imbalan berupa upah/gaji kepada karyawan
yang
berprestasi baik. Artinya apabila mereka rajin bekerja dan aktif,
upahnya
akan dinaikkan. Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya
para
karyawan adalah malas dan dapat didorong kembali dengan
imbalan
keuangan.
dengan cara mengakhiri kebutuhan sosial mereka dengan membuat
mereka
merasa penting dan berguna. Ini berarti kepuasan dalam
kepuasan
10
membuat mereka merasa penting dan berguna. Ini berarti kepuasan
dalam
bekerja karyawan harus ditingkatkan, antara lain dengan cara
memberikan
lebih banyak kebebasan kepada karyawan untuk mengambil
keputusan
dalam menjalankan pekerjaan mereka. Disini ditumbuhkan kontak
sosial
atau hubungan kemanusiaan dengan karyawan yang lebih baik,
sebagai
faktor memotivasi.
Mengemukakan bahwa motivasi karyawan tidak hanya pada upah
atau
kepuasan kerja, namun beraneka ragam. Motivasi yang penting
bagi
karyawan menurut model sumber daya manusia ini adalah
pengembangan
tanggung jawab bersama utnuk mencapai tujuan organisasi dan
anggota-
anggota organisasi, dimana setiap karyawan menyumbangkan
sesuai
dengan kepentingan dan kemampuan mereka.
6. Proses Motivasi
yang berbeda-beda tergantung dari umur, pendidikan dan latar
belakang keluarga.
Begitu juga karyawan dalam perusahaan mempunyai keinginan dan
tujuan yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga mendorong ia
berperilaku
tertentu guna memenuhi kebutuhannya. Menurut Malayu S.P.
Hasibuan
(2003:151) mengemukakan bahwa proses motivasi adalah sebagai
berikut :
11
Pada gambar 1. terlihat bahwa orang yang berusaha akan
memenuhi
kebutuhannya yang bermacam-macam. Kebutuhan yang tidak
terpenuhi
menyebabkan orang untuk mencari jalan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Oleh karena itu, orang memilih suatu tindakan dan
terjadilah perilaku
yang mengarahkan pada pencapaian tujuan. Setelah beberapa waktu
manajer
menilai perilaku tersebut, dimana hasil dan evaluasi prestasi
tersebut
menghasilkan berbagai macam bentuk baik berupa imbalan maupun
hukuman.
Hasil tersebut dinilai oleh orang bersangkutan dan kebutuhan yang
belum
dipenuhi ditinjau kembali. Hal ini menggerakkan proses dan pola
berlingkar
(siklus) dimulai lagi.
kerja karyawan dipengaruhi oleh kebutuhan fisik, kebutuhan akan
keamanan dan
1. Kebutuhan yang tidak
tujuan yang dicapai)
indikator-indikator untuk mengetahui tingkat motivasi kerja pada
karyawan, yaitu:
a. Kebutuhan fisik, ditunjukan dengan : pemberian gaji, pemberian
bonus,
uang makan, uang transport, fasilitas perumahan, dan
sebagainya.
b. Kebutuhan rasa aman dan keselamatan, ditunjukan dengan :
fasilitas
keamanan dan keselamatan kerja yang diantaranya seperti adanya
jaminan
sosial tenaga kerja, dana pensiun, tunjangan kesehatan,
asuransi
kecelakaan, dan perlengkapan keselamatan kerja.
c. Kebutuhan sosial, ditunjukan dengan : melakukan interaksi dengan
orang
lain yang diantaranya untuk diterima dalam kelompok dan
kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai.
penghargaan berdasarkan kemampuannya, yaitu kebutuhan untuk
dihormati dan dihargai oleh karyawan lain dan pimpinan terhadap
prestasi
kerja.
menarik dan menantang, dimana karyawan tersebut akan
mengerahkan
kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensinya. Dalam
pemenuhan
kebutuhan ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan.
dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan
oleh individu atau
kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja.
Dalam hal ini,
semakin tinggi produk yang dihasilkan dalam waktu yang semakin
singkat dapat
dikatakan bahwa tingkat produktivitas mempunyai nilai yang tinggi
begitupun
sebaliknya.
produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang
diperoleh (output)
dengan jumlah sumber daya yang dipergunakan sebagai masukan
(input).
Adapun Nanang Fattah dalam Tjutju Yuniarsih (2009:157)
menyimpulkan
bahwa dalam konsep produktivitas berkembang dari pengertian teknis
sampai
kepada pengertian perilaku. Produktivitas dalam arti teknis mengacu
pada derajat
keefektifan dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya,
sedangkan
dalam pengertian perilaku, produktivitas merupakan sikap mental
yang senantiasa
berusaha untuk terus berkembang.
Dengan demikian, secara umum produktivitas dapat dimaknai sebagai
nilai
output dalam interaksi dan interelasinya dengan kesatuan
nilai-nilai input.
Produktivias kerja karyawan biasanya dinyatakan imbangan hasil
rata-rata yang
dicapai oleh tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam
proses produksi.
Sehubungan dengan hal tersebut, konsep produktivitas pada dasarnya
mencakup
sikap mental dan perilaku yang beriorentasi pada perbaikan
berkelanjutan
14
(continuous improvement), dan mempunyai pandangan bahwa kinerja
hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin, dan kinerja hari esok mesti
lebih baik dari
prestasi hari ini.
fisik dan produktivitas nilai. Produktivitas fisik diukur dari
aspek kuantitas dan
kualitas produk yang dihasilkan, sedangkan produktivitas nilai
diukur atas dasar
nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi, dan
komitmen terhadap
pekerjaan. Oleh karena itu mengukur tingkat produktivitas tidaklah
mudah,
disamping banyaknya variabel yang harus diukur, juga alat ukur
yang
digunakannya sangat bervariasi.
Tjutju Yuniarsih (2009:159) mengelompokkan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas ada dua kelompok yaitu :
a. Faktor Internal
2) Struktur dan desain pekerjaan
3) Motivasi, disiplin dan etos kerja yang mendukung ketercapaian
target
4) Dukungan sumber daya yang bisa digunakan untuk menunjang
kelancaran
pelaksanaan tugas
6) Perlakuan yang menyenangkan yang bisa diberikan oleh pimpinan
dan /
atau rekan kerja
15
9) Kesesuaian antara tugas yang diemban dengan latar belakang
pendidikan,
pengalaman, minat, keahlian, dan keterampilan yang dikuasai
10) Komunikasi inter dan antar individu dalam membangun kerja
sama
b. Faktor Eksternal
2) Kemitraan (networking) yang dikembangkan
3) Kultur dan mindset lingkungan di sekitar organisasi
4) Dukungan masyarakat dan stakeholders secara keseluruhan
5) Tingkat persaingan
6) Dampak globalisasi
3. Pengukuran Produktivitas
Sedangkan berdasarkan nilai, produktivitas diukur atas dasar
nilai-nilai
kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi dan komitmen
terhadap pekerjaan
/ tugas.
karena akan menjadi landasan dalam membuat kebijakan perbaikan
produktivitas
secara keseluruhan dalam proses manajemen. Menurut Gasperesz dalam
Tjutju
Yuniarsih (2009:163) ada beberapa kondisi prasyarat dalam
pengukuran
produktivitas antara lain :
produktivitas. Berbagai masalah yang berkaitan dengan produktivitas
serta
peluang untuk memperbaikinya.
keseluruhan.
bersifat partisipatif.
nantinya dapat ditunjukkan atau ditampilkan dalam bentuk
peta-peta,
diagram-diagram, tabel-tabel perhitungan statistik.
produktivitas pegawai / karyawannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengukur
tingkat perbaikan produktivitas kerja pegawainya dari waktu ke
waktu dengan
cara membandingkannya dengan produktivitas standar yang telah
ditetapkan oleh
pimpinan. Gasperesz dalam Tjutju Yuniarsih (2009:164) mengemukakan
ada
beberapa manfaat dalam pengukuran produktivitas dalam suatu
organisasi yang
antara lain :
1) Organisasi dapat menilai efisiensi konversi penggunaan sumber
daya, agar
dapat meningkatkan produktivitas.
2) Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien
melalui
pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka
panjang
maupun jangka pendek.
sudut produktivitas.
dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat
produktivitas sekarang.
diantara tingkat produktivitas yang diukur (actual productivity).
Dalam hal
ini tingkat produktivitas akan memberikan informasi dalam
mengidentifikasi masalah atau perubahan yang terjadi sebelum
tindakan
korektif diambil.
membandingkan tingkat produktivitas antarorganisasi yang sejenis,
serta
bermanfaat pula untuk informasi produktivitas organisasi pada
skala
nasional atau global.
menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat
keuntungan
organisasi.
18
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.
Menurut
Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk
masyarakat (Subijanto, 2011:708). Secara garis besar penduduk suatu
negara
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga
kerja.
Sedangkan menurut DR Payaman Siamanjuntak dalam bukunya
“Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia” tenaga kerja adalah
penduduk yang
sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan
yang
melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah
tangga.
Sedangkan menurut H.Manululang Sendjun (2011:03), Secara praktis
pengertian
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh batas umur
.
Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang
sedang
mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang
atau jasa
yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah
ditetapkan
oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah
untuk
kebutuhan hidup sehari-hari.
bersistem atau berkelompok menurut standar yang ditentukan. Maka,
klasifikasi
19
tenaga kerja adalah pengelompokan akan ketenaga kerjaan yang sudah
tersusun
berdasarkan criteria yang sudah di tentukan. Yaitu:
a. Berdasarkan Penduduknya
1) Tenaga kerja
bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
Menurut
Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai
tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai
denga
64 tahun.
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu
dan
tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut
Undang-
Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk
diluar usia, yaitu mereka yang berusia dibawah 15 tahun dan
berusia
diatas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan,
para
lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
b. Berdasarkan batas kerja
maupun yag sedang aktif mencari pekerjaan.
20
2) Bukan Angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yag berumur 10 tahun ke
atas
yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan
mahasiswa,
para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan para pengangguran
sukarela.
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian
atau kemahiran dalam bidang tertentu degan cara sekolah atau
pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pegacara, dokter,
guru,
dan lain-lain.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
dalam
bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli
bedah,
mekanik, dan lain-lain.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja
kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh
angkut,
pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
21
perusahaan. Hal ini dikarenakan pengusahaan perikanan membutuhkan
banyak
keterampilan tenaga kerja mulai dari penanganan bahan baku,
penyortiran kualitas
bahan sampai proses produksi menjadi produk jadi. Jenis tenaga
kerja pada
perusahaann perikanan pada umumnya ada 3 jenis yaitu :
a. Tenaga kerja tetap (bulanan)
Yaitu karyawan yang bekerja secara tetap diperusahaan, dapat pula
terikat
dengan perusahaan melalui kontrak kerja. Sistem pembayaran berupa
gaji
yang dibayarkan setiap bulan. Biasanya yang termasuk dalam tenaga
kerja
tetap adalah didasarkan pada keahliannya seperti; Direktur,
Kepala
Bagian, Pengawas, Analis/laboran, bagian administrasi dan
mekanik.
b. Tenaga kerja harian tetap
Adalah karyawan yang telah terdaftar pada perusahaan dan
pemberian
upahnya didasarkan pada kehadiran tiap harinya serta dibayarkan
pada
akhir pekan.
Adalah karyawan yang tidak terikat oleh perusahaan dan bekerjanya
bila
diperlukan perusahaan. Sistem bekerjanya bersifat borongan
artinya
imbalan kerja/upah didasarkan pada banyaknya unit yang mampu
dihasilkan oleh karyawan tersebut. Pada perusahaan sebagian
besar
karyawannya merupakan karyawan borongan.
Produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan
kegiatan
yang menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu
yang
ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga
kerja. Setiap
organisasi pada dasarnya akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda
terhadap
sumber daya manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas
kerja
karyawan. Dalam pencapaian yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan antara
lain adalah adanya motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja,
dan stres kerja
karyawan bertambah. Keempat yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan
diharapkan mampu memberikan jalan bagi karyawan guna mencapai
produktivitas
kerja yang lebih baik lagi. Motivasi kerja adalah kondisi atau
keadaan dalam suatu
perusahaan yang ingin meningkatkan keuntungan yang lebih besar
dari
sebelumnya maka dari itu motivasi kerja sangat berperan penting
dalam mendapat
produktivitas yang maksimal. Karena tujuan dari motivasi kerja
adalah
memberikan semangat kerja kepada setiap karyawan agar karyawan
dapat
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dampak yang
terjadi apabila
didalam perusahaan tidak ada motivasi kerja, dimana karyawan akan
melakukan
pekerjaannya dengan biasa-biasa saja dan kurang semangat dalam
melaksanakan
tugasnya.
23
maka kerangka pikir yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut
:
Gambar 2.
Kerangka Pikir
F. Hipotesis
terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih Ikan (BBI)
Kabupaten
Soppeng.”
Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Balai
Benih
Ikan (BBI) yang berlokasi di Kabupaten Soppeng. Adapun waktu
penelitian ini
dilakukan ±2 bulan pada bulan April-Mei 2015.
B. Metode Pengumpulan Data
dua tahap penelitian, yaitu:
Studi kepustakaan digunakan untuk menngumpulkan data sekunder
dari
perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian
ini dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara lain
dengan
mengumpulkan data yang bersumber dari literatur-literatur, bahan
kuliah,
dan hasil penelitiaan lainnya yang ada hubugannya dengan
objek
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan
mengenai masalah yang sedang dibahas.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan
dengan
cara melakukan pengamatan, langsung pada perusahaan yang
bersangkutan, baik melalui observasi, penyebaran kuisioner kepada
para
karyawan dan wawancara.
a. Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang
menunjang
analisis dalam penelitian.
pengamatan langsung pada obyek yang diteliti sehingga
diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.
c. Kuisioner dalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan
daftar
pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel
penelitian.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kualitatif
Yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak
dapat
dihitung dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan
dan
karyawan dalam perusahaan serta informasi-informasi yang diperoleh
dari
pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Data kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat
dihitung,
yang diperoleh dari kuisioner yang dibagikan dan berhubungan
dengan
masalah yang diteliti.
.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
macam
yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer
kebutuhan dalam penelitian ini.
Yaitu data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut
diperoleh
penulis dari dokumen-dokumen perusahaan dan buku-buku literatur
yang
memberikan informasi tentang upah, motivasi kerja dan
produktivitas
karyawan.
Sugiyono (2008:115) mengemukakan bahwa populasi adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai
kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel, menurut sugiyono
(2008:116) adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam
penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan karyawan Balai
Benih Ikan
(BBI) Kabupaten Soppeng yang berjumlah 30 orang karyawan.
Kemudian,
dikarenakan jumlah populasi yang kecil maka akan digunakan teknik
Sampling
27
.
Jenuh dimana seluruh karyawan yang berjumlah 30 orang ini akan
penulis jadikan
sebagai sampel dalam penelitian.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis
regresi sederhana. Regresi linier sederhana merupakan suatu metode
statistic
umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel
bebas
(independen) dengan variabel terikat (dependen). Analisis regresi
sederhana
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi
kerja
terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih Ikan (BBI)
Kabupaten
Soppeng. Formulasi persamaan regresi sederhana sendiri adalah
sebagai berikut
Y = a + bX
Dimana : a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual dan
menganggap
dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat
diestimasi
dengan membandingkan antara nilai Ttabel dengan nilai
Thitung.
28
variabel independen secara individual tidak memengaruhi variabel
dependen.
Thitung > Ttabel berarti H0 ditolak dan menerima H1
Thitung< Ttabel berarti H0 diterima dan menolak H1
Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:
Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima
Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak.
F. Variabel Penelitian dan Defenisi Opersional
Variabel penelitian dan definisi operasional sebagai berikut
:
1. Motivasi Kerja (X)
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan
tenaga
kerja pada Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Soppeng.
2. Produktivitas (Y)
menghasilkan uotput pada tenaga kerja di Balai Benih Ikan
(BBI)
Kabupaten Soppeng.
1. Sejarah Singkat Tentang UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Ompo
Balai benih ikan (BBI) ompo berdiri pada tahun 1961.BBI Ompo
ini
berdiri karena memiliki banyak sumber air yang berasal dari air
permandian
Ompo yang sebagian besar mengalir ke BBI Ompo. BBI Ompo awalnya
hanya
milik masyarakat karena BBI Ompo ini menjadi sangat potensial untuk
kegiatan
pembibitan sehingga BBI ini ditukar dan akhirnya menjadi milik
pemerintah
daerah. Pada tahun 60an BBI Ompo ini hanya seperti persawahan belum
ada
bangunan-bangunan. Karena perubahan waktu akhirnya BBI Ompo mulai
di
bangun untuk kegiatan permanen pada tahun 2005 sampai sekarang.
Pada tahun
2005 semua kolam dijadikan kolam tembok (Intensif). Pada tahun 2004
kolam
yang ada hanya berjumlah 8 setelah di bangun dan semakin berkembang
akhirnya
berjumlah 28.
Pembangunan BBI Ompo dilakukan secra bertahap dari tahun ke
tahun
dan kolam yang sudah berjumlah 28 selesai dikerjakan pada tahun
2005. Pada
tahun 2005 di BBI Ompo di bangun rumah jaga dengan maksud
memudahkan
pengontrolan hasil pembenihan dan sebagai salah satu upaya untuk
kegiatan
sertifikasi, dengan maksud semua yang bersangkutan denagn BBI harus
steril.
BBI Ompo mendapat sertifikasi pada tahun 2010. Kelengkapan untuk
BBI Ompo
semuanya sudah lengkap hanya saja kurang tenaga pengelolah. Semua
kegiatan di
30
BBI Ompo dilakukan secara merangkap. BBI Ompo memiliki kegiatan
binaan
seperti pembangunan waduk dan sebagai supplier benih untuk
masyarakat dengan
jalan bagi hasil. BBI Ompo ini sudah memiliki cabang yaitu BBI
Lajoa dan BBI
Citta. Sampai sekarang BBI ini sudah dikenal oleh masyarakat.
Gambar 3.
Keterangan Gambar denah Lokasi
3. Kolam induk Betina Mas 27. Kantor
4. Kolam induk Betina Mas 28. Kantor dan ruang Jaga
5. Kolam induk Ikan Nila 29. Gedung serbaguna
6. Kolam Pendederan Mas (p1) 30. Laboraturium basah
7. Kolam Pendederan Nila (p1) 31. Laboraturium Kering
8. Kolam Pendederan Nila (p2) 32. Bak penampungan Air
31
10. Kolam Pendederan Nila (p1) 34. Kolam penampungan 1
11. Kolam pengolahan Limbah industri 35. Kolam penampungan 2
12. Rumah jaga 36. Kolam penampungan 3
13. Kolam pendederan Mas (p1) 37. Pos Jaga
14. Kolam pendederan Mas (p3) 38. Sterilisasi kendaraan
15. Kolam pendederan Mas (p3) 39. Bak Bangsal
16. Kolam pendederan Mas (p3) 40. Kolam penampungan 4
17. Kolam pendederan Mas (p3) 41. Kolam penampungan 5
18. Kolam pendederan Mas (p2) 42. Gudang pupuk
19. Kolam pendederan Mas (p2) 43. Jalan raya
20. Kolam induk jantan mas
21. Kolam induk jantan mas
22. Kolam induk jantan mas
23. Kolam induk jantan mas
24. Kolam ikan hias
2. Visi dan Misi UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Ompo
Adapun visi dan misi UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Ompo yaitu:
a. Visi
2) Konservasi sumberdaya ikan
32
memadai, merupakan kunci utama keberhasilan usaha perikanan
budidaya. Karena itu, sangatlah tepat BBI Ompo berprinsip ”
Tanpa
Benih Aktivitas Budidaya Tak Dapat Berjalan ”. Tidak hanya
untuk
kegiatan produksi ikan melalui budidaya, kemampuan
memproduksi
benih yang memadai juga menentukan keberhasilan upaya
konservasi
sumberdaya ikan.”
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
1. Kantor 1 Unit -
3. Ruang jaga 1 Unit -
4. Pos jaga 1 Unit -
5. Rumah jaga 1 Unit Semi permanen
6. Rumah dinas pegawai BBI 3 unit -
7. Gudang peralatan 1 Unit -
8. Gudang pakan 1 Unit -
9. Gudang pupuk 1 Unit -
10. Rumah generator 1 Unit -
11. Bak penampungan air 1 Unit -
12. Laboratorium basah 1 Unit -
33
4. Kolam pendederan 13 -
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4. Struktur Organisasi UPTD BBI Ompo
KEPALA UPTD
SUB SEKSI
PELAYANAN TEKNIS
a. Kepala UPTD
1) Kepala UPTD berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada
Kepala Dinas.
a) Memimpin UPTD dalam pelaksanaan tugas yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan Pemerintah Kabupaten;
dibidang balai benih ikan;
menyangkut bidang teknologi pembenihan di kabupaten atas
persetujuan Kepala Dinas;
dan kegiatan dilapangan; dan
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
35
1) Subbagian Tata Usaha adalah unsur pembantu Kepala UPTD
dibidang
pembinaan dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian.
2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.
3) Subbaian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi
penyusunan program kerja, pengelolaan administrasi umum,
perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat,
dokumentasi, penataan arsip, organisasi, ketatalaksanaan dan
pelayanan
administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan UPTD.
c. Sub Seksi Pelayanan Teknis Produksi
Sub Seksi Pelayanan Teknis Produksi mempunyai tugas melakukan
pelayanan dan publikasi teknis kegiatan penerapan teknis
perbenihan,
pelestarian seumberdaya ikan dan lingkungan, pengendalian
hama
penyakit serta melakukan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu
atau
sertifikasi benih dan pengawasan mutu benih.
d. Petugas Operasional
1) Petugas operasional adalah unsur pelaksana teknis operasional
dibidang
balai benih ikan.
Kepala UPTD.
Bimbingan Teknis Pengelolaan dan Pelaksanaan Operasional
Balai
Benih Ikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. Kegiatan Usaha
1. Persiapan Wadah
karena dengan adanya persiapan maka kegiatan yang akan dilakukan
dapat
dilaksanakan dengan baik. Adapun persiapan yang dilakukan sebelum
pengolahan
tanah yaitu:
f. Pengisian Air
g. Pemasangan Hafa
Memilih induk yang baik merupakan salah satu cara
meningkatkan
produksi benih, oleh karena itu pemeliharaan calon induk atau induk
yang dipilih
harus dilakukan dengan baik dan benar. Kesalahan dalam pemilihan
induk dapat
37
menghasilkan keturunan yang tidak normal dan anak yang diperoleh
pun
jumlahnya sedikit.
Tujuan dari pemindahan induk yaitu sebagai tahap dalam proses
pemijahan ikan mas serta sebagai proses membiasakan diri antara
kedua induk
ikan mas.
Tujuan dari pemasangan kakaban ini yaitu sebagai substrat atau
tempat
menempelnya telur pada saat terjadi proses pemijahan.
5. Proses pemijahan
Tujuan dari proses pemijahan ini yaitu agar jumlah ikan mas
tidak
berkurang dan stok benih tetap terjamin baik secara kualitas maupun
kuantitas.
6. Penetasan telur
selanjutnya yaitu:
memakan telurnya sendiri.
Adapun tujuan dari proses penetasan telur yaitu untuk mendapatkan
calon
larva yang sehat sehingga proses pembudidayaan tidak
terhambat.
38
Tujuan dari pengangkatan kakaban ini yaitu agar telur yang
menempel
pada kakaban dapat telepas sehingga kakaban bisa digunakan
kembali.
8. Pemeliharaan Benih
Adapun tujuan dari pemberian pakan yaitu sebagai penopang
dalam
pertumbuhan benih ikan mas baik dalam kebutuhan protein maupun
untuk nutrisi
lainnya.
9. Hama
Hama ikan mas merupakan salah satu factor resiko budidaya yang
harus
ditekan atau dihilangkan. Serangan hama ini bisa berakibat terhadap
produktifitas
hingga menyebabkan gagal panen yang berpotensi menggerus
keuntungan. Hama
biasanya berukuran lebih besar atau lebih kecil dari ikan yang
dibudidayakan.
10. Pemanenan benih
Tujuan dari pemanenan benih yaitu untuk memenuhi permintaan
konsumen selain itu panen juga biasa dilakukan untuk memindahkan
benih kebak
pendederan atau pemeliharaan.
kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar upah dan
motivasi
kerja dalam memengaruhi produktivitas pada karyawan Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 30 orang
karyawan
sebagai sampel penelitian.
responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah
satu tujuan
dengan karakteristik responden adalah memberikan gambaran objek
yang menjadi
sampel dalam penelitian ini.
inikemudian dikelompokkan menurut usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir dan
lama bekerja. Untuk memperjelas karakteristik responden yang
dimaksud, maka
akan disajikan tabel mengenai data responden seperti yang
dijelaskan berikut ini.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berikut ialah berdasarkan usia. Berikut
ini
merupakan data responden berdasarkan usia:
40
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
berusia
antara 20-35 tahun berjumlah 27 orang atau 90%, 35-45 tahun
sebanyak 1 orang
atau 3%, dan usia lebih dari 45 tahun berjumlah 2 orang atau 7%.
Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Balai Benih Ikan berusia
antara 20-
35 tahun.
Karekteristik responden menurut jenis kelamin dapat dilihat melalui
tabel
dibawah ini, yaitu :
Jenis Kelamin Jumlah
Sumber : Data primer yang telah diolah,2015
Berdasarkan tabel 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
berjenis
laki-laki yaitu 30 orang atau 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng didominasi oleh laki-laki.
41
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat
melalui pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.
Pendidikan Jumlah
Responden Persentase (%)
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
karyawan
Balai Benih Ikan berlatar belakang SMA yaitu sebanyak 26 orang atau
87%,
pendidikan Diploma tidak ada dan Sarjana 4 orang atau 13%.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat
melalui
pada tabel dibawah ini :
Lama Bekerja Jumlah
> 10 Tahun 2 7
42
.
Berdasarkan tabel 5.4 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
karyawan
Balai Benih Ikan memiliki masa kerja antara 5-10 tahun yaitu
sebanyak 18 orang
atau 60%, masa kerja kurang dari 5 tahun 10 orang atau 33% dan masa
kerja lebih
dari 10 tahun 2 orang atau 7%.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Dari uraian mengenai analisa pengaruh motivasi kerja yang dilakukan
oleh
tanggapan responden terhadap produktivitas tenaga kerja, dapat
diuraikan sebagai
berikut :
1) Kebutuhan Fisik
a) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai upah
dengan
pertanyaan “menurut anda, apakah upah yang diberikan oleh
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah sesuai dengan hasil
pekerjaan
pegawai?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 7.
Kabupaten Soppeng
No Jawaban
3 Kurang
4 Tidak Sesuai 1 2 2 2
Jumlah 30 86 100
43
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan bahwa 5%
“sangat
sesuai” atau sebanyak 1 responden, 91% “cukup sesuai” atau
sebanyak
26 responden, 2% “kurang sesuai” atau sebanyak 1 responden,
dan
6,66% “tidak sesuai” atau sebanyak 2 responden sehingga total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
b) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
pemberian
bonus Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng, dengan pertanyaan
“Bagaimana pendapat anda, tentang bonus yang diberikan oleh
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng?” maka dapat disimpulkan dalam
tabel
berikut ini:
Tabel 8.
No Jawaban
3 Kurang
4 Tidak Sesuai 1 2 2 2
Jumlah 30 87 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai bonus Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng, menyatakan 9% “sangat sesuai ”
atau
44
responden, 2% “kurang sesuai” atau sebanyak 1 responden, dan
2%
“tidak sesuai” atau sebanyak 2 responden sehingga total
responden
yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak
30
orang dengan total persentase 100%.
c) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
tunjangan
tetap yang berupa tunjangan perumahan, dengan pertanyaan
“Menurut
pendapat anda, tentang tunjangan perumahan yang diberikan oleh
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng?” maka dapat disimpulkan dalam
tabel
berikut ini:
Tabel 9.
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
3 Kurang
4 Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 106 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai tunjangan
perumahan pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng bahwa 64%
“sangat sesuai” atau sebanyak 17 responden, 34% “cukup sesuai”
atau
sebanyak 12, dan 2% “kurang sesuai” atau sebanyak 1 responden
45
ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
d) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
tunjangan
anak dan istri pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan
pertanyaan “Menurut anda, apakah tunjangan anak dan istri
yang
diberikan oleh Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah
sesuai
dengan kebutuhan pegawai?” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 10.
Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
Jumlah 30 83 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai tunjangan
anak dan istri menyatakan bahwa 5% “sangat sesuai” atau sebanyak
1
responden, 86% “cukup sesuai” atau sebanyak 24 responden, 5%
“kurang sesuai” atau sebanyak 2 responden, dan 4% “tidak
sesuai”
atau sebanyak 3%. sehingga total responden yang berpartisipasi
dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase
100%.
46
telah memberikan tunjangan makan yang cukup untuk para
pegawainya?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 11.
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
3 Kurang Sesuai 2 - - -
Jumlah 30 97 100
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai tunjangan
makan pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan 54%
“sangat sesuai” atau sebanyak 13 responden, 43% “cukup sesuai”
atau
sebanyak 14 responden, dan 3% “tidak sesuai” atau sebanyak 3
responden sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian
kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase
100%.
f) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
tunjangan
transport Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan
pertanyaan
“Apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah memberikan
47
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 12.
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup 3 20 60 67
3 Kurang
4 Tidak Cukup 1 3 3 3
Jumlah 30 89 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai tunjangan
transport pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan
27%
“sangat cukup” atau sebanyak 6 responden, 67% “cukup” atau
sebanyak 20 responden, 2% “kurang cukup” atau sebanyak 1
responden, dan 3% “tidak cukup” atau sebanyak 3 responden,
sehingga
total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
2) Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Keselamatan
g) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
jaminan
sosial tenaga kerja Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan
pertanyaan “Menurut anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten
48
pegawainya?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 13.
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
4 Tidak
Jumlah 30 88 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai jaminan
sosial
tenaga kerja pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
14% “sangat memberi” atau sebanyak 3 responden, 82% “cukup
memberi” atau sebanyak 24 responden, 2% “kurang memberi” atau
sebanyak 1 responden dan 2% “ tidak memberi” atau 2
responden,
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner
ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
h) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
dana
pensiun Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan pertanyaan
“Menurut anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
telah
49
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 14.
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
2 Cukup
3 Kurang
4 Tidak
Jumlah 30 88 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai jaminan
sosial
tenaga kerja pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
23% “sangat memberi” atau sebanyak 5 responden, 68% “cukup
memberi” atau sebanyak 20 responden, 7% “kurang memberi” atau
sebanyak 3 responden dan 2% “ tidak memberi” atau 2
responden,
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner
ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
i) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
asuransi
kecelakaan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng, dengan
pertanyaan
“Menurut anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
telah
mendaftarkan pegawainya untuk asuransi kecelakaan?” maka
dapat
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
50
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
4 Tidak
Jumlah 30 51 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai asuransi
kecelakaan pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan
82% “kurang memberi” atau sebanyak 21 responden, dan 18%
“tidak
memberi” atau sebanyak 9 responden, sehingga total responden
yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
dengan pertanyaan “Menurut anda, Bagaimana perlengkapan
keselamatan kerja yang digunakan di Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
51
Kerja Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
4 Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 103 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai perlengkapan
keselaamatan kerja pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan 62% “sangat sesuai” atau sebanyak 16 responden,
32%
“cukup sesuai” atau sebanyak 11 responden, dan 3% “kurang
sesuai”
atau sebanyak 3 responden, sehingga total responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
k) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
interaksi di
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan pertanyaan “Menurut
anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dapat
berinteraksi dengan baik?” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut
ini:
52
Ikan Kabupaten Soppeng
3 Kurang Baik 2 - - -
4 Tidak Baik 1 - - -
Jumlah 30 118 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai interaksi
pada
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan 95% “sangat
baik”
atau sebanyak 28 responden, dan 5% “cukup baik” atau sebanyak
2
responden, sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase
100%.
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan pertanyaan “Menurut
anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah
memberikan
penghargaan kepada para pegawai yang berprestasi?” maka dapat
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
53
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
2 Cukup
3 Kurang
4 Tidak
Jumlah 30 94 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai penghargaan
pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan 43%
“sangat
memberi” atau sebanyak 10 responden, 51% “cukup memberi” atau
sebanyak 16 responden, 4% “kurang memberi” atau sebanyak 2
responden, dan 2% “ tidak memberi” atau 2 responden, sehingga
total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
5) Kebutuhan Perwujudan Diri
karyawan pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng dengan
pertanyaan “Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan
pekerjaan?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
54
No Jawaban
3 Kurang
Mampu 2 - - -
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai kemampuan
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
92% “sangat mampu” atau sebanyak 27 responden, dan 8% “cukup
mampu” atau sebanyak 3 responden, sehingga total responden
yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
Ikan Kabupaten Soppeng telah cukup dalam mengembangkan
produktivitas kerja pegawainya?” maka dapat disimpulkan dalam
tabel
berikut ini:
No Jawaban
3 Kurang Cukup 2 - - -
4 Tidak Cukup 1 - - -
Jumlah 30 116 100
Pada tabel diatas, tanggapan responden mengenai kemampuan
karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng menyatakan 90%
“sangat cukup” atau sebanyak 26 responden, dan 10% “cukup
cukup”
atau sebanyak 4 responden, sehingga total responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
1) Produktivitas Fisik
kehadiran pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng,
dengan pertanyaan “Menurut penilaian anda, apakah tingkat
kehadiran
pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng?” maka dapat
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
56
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Memenuhi 2 - - -
4 Tidak
Memenuhi 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai tingkat
kehadiran pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan 81% “sangat memenuhi” atau sebanyak 23 responden,
dan
19% “cukup memenuhi” atau sebanyak 7 responden, sehingga
total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
p) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
tingkat
penyelesaian pekerjaan pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng, dengan pertanyaan “Setujukah anda, bahwa
pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah
menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu?” maka dapat disimpulkan dalam tabel
berikut ini:
Karyawan Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
3 Kurang Setuju 2 - - -
4 Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 108 100
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai tingkat
penyelesaian pekerjaan pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng, menyatakan 67 % “sangat setuju” atau
sebanyak
18 responden, dan 33 % “cukup setuju” atau sebanyak 12
responden,
sehingga total responden yang berpartisipasi dalam pengisian
kuisioner
ini ada sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
q) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
kecepatan
penyelesaian pekerjaan pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng, dengan pertanyaan “Menurut anda, apakah
pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng memiliki kecepatan
dalam menyelesaikan pekerjaannya?” maka dapat disimpulkan
dalam
tabel berikut ini:
Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Memiliki 2 - - -
4 Tidak
Memiliki 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai kecepatan
penyelesaian pekerjaan pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng, menyatakan 57% “sangat memeliki” atau
sebanyak 15 responden, dan 43% “cukup memiliki” atau sebanyak
15
responden, sehingga total responden yang berpartisipasi dalam
pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30 orang dengan total
persentase
100%.
penyelesaian pekerjaan pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng, dengan pertanyaan “Menurut anda, apakah
pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng memiliki ketepatan
dalam menyelesaikan pekerjaannya?” maka dapat disimpulkan
dalam
tabel berikut ini:
Pekerjaan Karyawan Pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Memiliki 2 - - -
4 Tidak
Memiliki 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai tingkat
kehadiran pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan 81% “sangat memiliki” atau sebanyak 23 responden,
dan
19% “cukup memiliki” atau sebanyak 7 responden, sehingga
total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
2) Produktivitas Nilai
kerja pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng,
dengan pertanyaan “Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng telah disiplin dalam menyelesaikan
pekerjaannya?”
maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
60
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Disiplin 2 - - -
4 Tidak
Disiplin 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai disipli
kerja
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
87% “sangat disiplin” atau sebanyak 25 responden, dan 13%
“cukup
disiplin” atau sebanyak 5 responden, sehingga total responden
yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
pegawai/karyawan pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng,
dengan
pertanyaan “Menurut anda, bagaimana perilaku pegawai Balai
Benih
Ikan Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan pekerjaan?” maka
dapat
disimpulkan dalam tabel berikut ini:
61
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
3 Kurang Baik 2 - - -
4 Tidak Baik 1 - - -
Jumlah 30 117 100
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai perilaku
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
92% “sangat baik” atau sebanyak 27 responden, dan 8% “cukup
baik”
atau sebanyak 3 responden, sehingga total responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng, dengan
pertanyaan “Menurut pendapat anda, bagaimana sikap positif
pegawai
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng terhadap profesinya?” maka
dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
62
Benih Ikan Kabupaten Soppeng
3 Kurang Positif 2 - - -
4 Tidak Positif 1 - - -
Jumlah 30 111 100
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai sikap
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
74% “sangat positif” atau sebanyak 21 responden, dan 24%
“cukup
positif” atau sebanyak 9 responden, sehingga total responden
yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng, dengan
pertanyaan “Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng konsisten dalam melaksanakan tugasnya?”
maka
dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:
63
dalam Melaksanakan Tugas Pada Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Konsisten 2 - - -
4 Tidak
Konsisten 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai konsisten
dalam melaksanakan tugas Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan 70% “sangat konsisten” atau sebanyak 19 responden,
dan
30% “cukup konsisten” atau sebanyak 11 responde, sehingga
total
responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini
ada
sebanyak 30 orang dengan total persentase 100%.
w) Berdasarkan data yang diperoleh dari responden mengenai
komitmen
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng, dengan
pertanyaan “Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan
Kabupaten Soppeng memiliki komitmen untuk meningkatkan
produktivitasnya?” maka dapat disimpulkan dalam tabel berikut
ini:
64
Kabupaten Soppeng
No Jawaban
2 Cukup
3 Kurang
Komitmen 2 - - -
4 Tidak
Komitmen 1 - - -
Pada tabel di atas, tanggapan responden mengenai komitmen
pegawai/karyawan Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
menyatakan
95% “sangat komitmen” atau sebanyak 28 responden, 5% “cukup
komitmen” atau sebanyak 2 responden, sehingga total responden
yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini ada sebanyak 30
orang
dengan total persentase 100%.
Analisis regresi linear sederhana digunakan dalam penelitian ini
dengan
tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh
variabel motivasi
kerja (X) terhadap produktivitas (Y). Perhitungan statistik dalam
analisis regresi
linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan
65
menggunakan bantuan program SPSS 21.00 for Windows. Hasilnya dapat
dilihat
pada tabel berikut:
1 (Constant) 26.572 2.418 10.988 .000
X .160 .054 .486 2.941 .007
a. Dependent Variable: Y Sumber : Data diolah dengan menggunakan
SPSS V.21.00
Berdasarkan hasil olah data maka dapat disusun persamaan
regresi
berganda sebagai berikut :
1. Nilai konstanta persamaan di atas sebesar 26,572. Angka
tersebut
menunjukkan tingkat produktivitas bila tingkat variabel motivasi
kerja
diabaikan.
2. Variabel independen motivasi kerja (X) berpengaruh positif
terhadap tingkat
produktivitas (Y) dengan nilai koefisien sebesar (0,160). Hal ini
berarti bahwa
jika terjadi kenaikan tingkat motivasi kerja maka tingkat
produktivitas juga
66
variabel independen yang lain dianggap konstan.
2. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar
pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel
terikatnya. Berikut
hasil koefisien determinasi:
Model Summary b
Mode
l
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .486 a .236 .209 1.558
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS V.21.00
Dari hasil analisis faktor-faktor yang memengaruhi
produktivitas
menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,236
hal ini berarti
variabel bebas yakni motivasi kerja (X) memiliki pengaruh sebesar
23,6%
terhadap variabel terikat (Y) yakni produktivitas, sedangkan
sisanya sebesar
76,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari penelitian
ini.
3. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel
independen (motivasi kerja) secara individual dalam menerangkan
variabel
dependen (produktivitas). Hasil uji t pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel
berikut:
67
Coefficients a
Model Unstandardized
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS V.21.00
Berdasarkan hasil uji t di atas, diperoleh nilai t hitung sebesar
2,941
dengan tingkat signifikansi 0,007, dan nilai t tabel sebesar 2,048.
Dimana thitung
<ttabel, H0 diterima dan jika thitung> ttabel, maka H1
diterima, begitupun jika sig >
(0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < (0,05), maka
H0 ditolak H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan dengan nilai t hitung sebesar
2.941 > t
table sebesar 2,048 dengan tingkat signifikan < 0,05, maka H0
ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti variabel motivasi kerja (X) mempunyai
pengaruh yang
positif dan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (Y).
artinya bahwa
apabila Kepala UPTD memberikan motivasi kerja terhadap para
pegawainya
maka produktivitas meningkat.
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis data bahwa variabel motivasi kerja
bepengaruh
signifikan dan positif terhadap produktivitas tenaga kerja pada
Balai Benih
Ikan (BBI) Kabupaten Soppeng, Simpulan ini ditunjukkan dari
analisis
regresi atau uji t (uji parsial) yang diperoleh dengan perbandingan
nilai t
hitung (2,941) > t table (2,048) dengan tingkat signifikansi
0,007 <
(0,05). artinya bahwa apabila Kepala UPTD memberikan motivasi
kerja
terhadap para pegawainya maka produktivitas meningkat.
2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu
diperoleh
bahwa variabel motivasi kerja (X) memberi pengaruh sebesar
23,6%
terhadap variabel terikat (Y) yakni produktivitas, sedangkan
sisanya
sebesar 76,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari
penelitian ini.
B. Saran
Dari hasil penelitian mengenai analisa pengaruh upah dan motivasi
kerja
terhadap produktivitas tenaga kerja pada Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng,
maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk UPTD Balai Benih Ikan, sebaiknya lebih memperhatikan
lagi
hubungan antara para tenaga kerja dengan atasan agar para tenaga
kerja
69
akhirnya menghasilkan produktivitas kerja yang optimal.
2. Memberikan penghargaan atas prestasi karyawan dalam bentuk nyata
yaitu
seperti memberikan hadiah-hadiah maupun piagam. Agar karyawan
lebih
semangat dan termotivasi dalam bekerja.
3. Meningkatkan perlengkapan keselamatan kerja para karyawan
sehingga
memberikan rasa aman karyawan dalam bekerja.
4. Bagi peneliti-peneliti berikutnya yang ingin mengadakan
penelitian serupa,
agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan mengangkat
objek
penelitian pada perusahaan lainnya dengan jenis pekerjaan yang
berbeda.
Serta menambahkan variabel bebas selain motivasi kerja yang
mungkin
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.
70
Sondang, P. Siagian. 2005(Ed), pengertian produktivitas.
(http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-
Dwiyanto, Agus, dkk, 2006. Reformasi Birokrasi Publik di
Indonesia.Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Hal 45
Hani T. Handoko, 2001. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Martoyo Susilo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kempat,
BPFE:
Yogyakarta.
Ketujuh. Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Malayu S.P Hasibuan, 2004. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:
BPFE.
Moekijat, 1992. Dasar-Dasar Administrasi dan Manadjemen
Perusahaan.
Bandung: Mandar Maju.
Nawawi H. Hadari, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Edisi
Kedua, BPFE: Yogyakarta.
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Management
buku 2.
Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Pius Partanto dkk, 2001. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arloka.
Hal 345
Purwanti Pudji dan Mochammad Fatah, 2012. Perencanaan Tenaga Kerja
Modul
Kuliah Manajemen Industri Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu
Kelautan. Universitas Brawijaya Malang
Indonesia. Jakarta: PT Rineka Citra. Hal 03
Simanjuntak Payaman, 2003. Manajemen Hubungan Industrial. Jakarta:
Pustaka
Sinar Harapan.
Alfabeta.
Suwarto, 2003. Hubungan Industrial Dalam Praktek. Jakarta: Asosiasi
Hubungan
Industrial Indonesia.
Bandung: Alfabeta.
LAMPIRAN I
Item
No.
Item
Motivasi
Item
No.
Item
Produktivitas
(Y)
“Analisa Pengaruh Upah dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas
Tenaga
Kerja Pada Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng”.
Untuk menyelesaikan penelitian ini, maka diharapkan kiranya
Bapak/Ibu/Saudara (i) sebagai responden agar berkenan dapat
memberikan
jawaban yang obyektif terhadap semua pertanyaan yang ada dalam
kuesioner.
Jawaban-jawaban responden adalah informasi yang sangat berharga
bagi
keberhasilan penelitian ini, dan kami sebagai peneliti akan
menjamin
keberhasilannnya.
ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Berilah tanda centang () pada kotak alternatif jawaban yang
dianggap paling
sesuai dengan pikiran anda.
A. Variabel Motivasi (X)
o Kebutuhan Fisik
1. Menurut anda, apakah upah yang diberikan oleh Balai Benih
Ikan
Kabupaten Soppeng telah sesuai dengan hasil pekerjaan
pegawai?
Jawaban : () (Skor)
2. Bagaimana pendapat anda, tentang bonus yang diberikan oleh
Balai
Benih Ikan Kabupaten Soppeng?
diberikan oleh Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng?
Jawaban : () (Skor)
a. Sangat Sesuai 4
b. Cukup Sesuai 3
c. Kurang Sesuai 2
d. Tidak Sesuai 1
4. Menurut anda, apakah tunjangan anak dan istri yang diberikan
oleh
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah sesuai dengan
kebutuhan
pengawai?
5. Menurut penilaian anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
telah memberikan tunjangan makan yang cukup untuk para
pegawainya?
tunjangan transport yang cukup untuk para pegawainya?
Jawaban : () (Skor)
7. Menurut anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
telah
memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja kepada para
pegawainya?
Jawaban : () (Skor)
8. Menurut anda, apakah Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng
telah
memberikan dana pensiun kepada para pengawainya yang telah
pensiun?
9. Menurut anda, apakah Balai Benih ikan Kabupaten Soppeng
telah
mendaftarkan pegawainya untuk asuransi kecelakaan?
Jawaban : () (Skor)
digunakan di Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng?
Jawaban : () (Skor)
11. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
dapat berinteraksi dengan baik?
12. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
telah memberikan penghargaan kepada para pegawai yang
berprestasi?
Jawaban : () (Skor)
13. Menurut anda, apakah pegawai di Balai Benih Ikan
Kabupaten
Soppeng mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan?
Jawaban : () (Skor)
Balai Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah cukup dalam
mengembangkan produktivitas kerja pegawainya?
Benih Ikan Kabupaten Soppeng telah memenuhi standar?
Jawaban : () (Skor)
16. Setujukah anda, bahwa pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
telah menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu?
Jawaban : () (Skor)
17. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
memiliki kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaannya?
Jawaban : () (Skor)
18. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
memiliki ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaannya?
Jawaban : () (Skor)
19. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
telah disiplin dalam menyelesaikan pekerjaannya?
Jawaban : () (Skor)
Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan pekerjaan?
Jawaban : () (Skor)
21. Menurut pendapat anda, bagaimana sikap positif pegawai Balai
Benih
Ikan Kabupaten Soppeng terhadap profesinya?
Jawaban : () (Skor)
22. Menurut anda, apakah pagawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
konsisten dalam melaksanakan tugasnya?
23. Menurut anda, apakah pegawai Balai Benih Ikan Kabupaten
Soppeng
memiliki komitmen untuk meningkatkan produktivitasnya?
Jawaban : () (Skor)
No.
Resp.
Skor Item Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
.
No.
Resp.
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9
.
Mode
l
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .486 a .236 .209 1.558
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Tabel Hasil Uji t
a. Dependent Variable: Y
a. Dependent Variable: Y
Kabupaten Luwu Timur pada tanggal 30 oktober 1993. Anak
tunggal dari pasangan Muhammad Amin dan Hasnah, S.Pd.
Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1999 di
SD Negeri
233 Balantang dan tamat pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan
pendidikan
kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Malili dan
tamat
pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Malili dan tamat pada tahun
2011.
Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan kejenjang pendidikan
Program
Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar dan diterima
melalui
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru pada jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis di Universitas Muhammadiyyah Makassar.
KATA PENGANTAR.pdf (p.1-9)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf (p.10-11)
DAFTAR ISI.pdf (p.12-17)
BAB 1-6.pdf (p.18-88)
LAMPIRAN II KUESIONER.pdf (p.92-99)
RIWAYAT HIDUPku.pdf (p.103)