Upload
nur-hayani
View
113
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
skripsi
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS DAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS DAN STATUS EKONOMI ORANG TUA DENGAN STATUS EKONOMI ORANG TUA DENGAN
PERILAKUPERILAKUMEROKOK PADA REMAJA MEROKOK PADA REMAJA
DI SMAN BUKIT BATUDI SMAN BUKIT BATUKec. Bukit Batu Kec. Bukit Batu Kab. BengkalisKab. Bengkalis
IMAM PARMONOIMAM PARMONO
08.301.001408.301.0014
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERINEGERI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PEKANBARUPEKANBARU
2012201211
22
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
1,3 milyar perokok di dunia dan sepertiganya 1,3 milyar perokok di dunia dan sepertiganya berasal dari populasi yang berusia 15 tahun ke berasal dari populasi yang berusia 15 tahun ke
atas (WHO)atas (WHO)
Indonesia peringkat ke-4 dunia sebagai bangsa Indonesia peringkat ke-4 dunia sebagai bangsa yang jumlah penduduknya paling suka yang jumlah penduduknya paling suka
merokok, yaitu sekitar 140 juta orang setiap merokok, yaitu sekitar 140 juta orang setiap harinya mengkonsumsi tembakau (Kholish, harinya mengkonsumsi tembakau (Kholish,
2011). 2011).
Rekor baru, jumlah perokok remaja di Indonesia Rekor baru, jumlah perokok remaja di Indonesia juga tertinggi di dunia, dimana sebanyak 13,2 juga tertinggi di dunia, dimana sebanyak 13,2 % dari total keseluruhan remaja di Indonesia % dari total keseluruhan remaja di Indonesia
adalah perokok aktif (Rossi, 2006).adalah perokok aktif (Rossi, 2006).
3
Hasil survey Riskesdas 2007 diperoleh prevalensi merokok di
Riau menduduki posisi ke-12 dari provinsi yang ada di Indonesia dengan nilai persentase 34.8%
(Wijaya, 2011)
44
Rumusan masalah
Tujuan Penelitian
Adakah Hubungan Antara Tingkat Stres Dan Status Ekonomi Orang Tua Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMAN 1 Bukit Batu kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis?
Manfaat Penelitian
Umumkhusus
Bagi penelitiBagi penduduk tempat penelitianBagi perkembangan profesi penelitian
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Remaja Remaja
Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun (Soetjiningsih, 2010).18 tahun (Soetjiningsih, 2010).Perilaku Merokok Pada Remaja: Merokok merupakan sebuah Perilaku Merokok Pada Remaja: Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokokkebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok
StressStressStress adalah suatu keadaan dimana keadaan tubuh terganggu Stress adalah suatu keadaan dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis ( Wangsa, 2010).karena tekanan psikologis ( Wangsa, 2010).
55
2 September 20102 September 2010 YosiekoYosieko 66
Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan (Kartono dalam Suparyanto, 2010).
Konsep dasar status ekonomi
YosiekoYosieko 77
Penelitian terkait
“Perilaku Merokok Pada Remaja” menyatakan
bahwa: ada beberapa faktor dan motif perokok,
tetapi paling banyak disebabkan oleh faktor
psikologis seperti dalam mengatasi stress.
Jumlah rokok yang mereka konsumsi berkaitan
dengan tingkat stress yang mereka alami,
semakin besar stress yang dialami, semakin
banyak rokok yang mereka konsumsi
Nasution (2007)
Penelitian terkaitPenelitian terkait
88
Sudaryanto (2008)
Hasil analisa menunjukkan ada hubungan bermakna antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Putra SLTPN 2 Tanon, Sragen
Fiskiawan (2009) Dari hasil analisis korelasional diperoleh hubungan yang positif antara tingkat stres dan perilaku merokok pada mahasiswa perokok yang sedang mengerjakan skripsi
99
Kerangka konsep & hipotesa
Tingkat stress
Status ekonomi orang tua
Variabel independenVariabel independen
Variabel dependenVariabel dependen
Perilaku merokok
Ha : Ada hubungan antara Tingkat Stres Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Ho : Tidak ada hubungan antara Tingkat Stres Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Jenis dan desain penelitian
10
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
Desain penelitian ini bersifat korelasi dengan menggunakan pendekatan studi Cross Sectional
11
Populasi: seluruh siswa laki-laki berjumlah 160 siswa yang sedang menuntut ilmu di SMAN Bukit
Batu kecamatan Bukit Batu kabupaten Bengkalis
Sampel:
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling
Nn = 1+N(d2)
12
No Variabel penelitian Definisi Operasional Alat ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1 Variabel bebas:Tingkat stress
Status ekonomi
Stress adalah suatu keadaan dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis.Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan
Kuesioner
KuesionerDengan metode ceklis
Ordinal
Ordinal
1. Ringan:2. Sedang:3. Berat:
a. Bawah:Apabila pendapatan
<Rp1.000.000b. Menengah:Apabila pendapatan per
bulan Rp1.000.000-2.000.000
c. Atas: Apabila penghasilan per bulan >Rp2.000.000
2 Variabel Terikat:Perilaku merokok-Ringan-Sedang-Berat
-Perilaku merokok adalah Tindakan menghisap rokok yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi perokok.
Observasi dan metode ceklis
Ordinal -Ringan: 1-4 batang per hari-Sedang: 5-14 batang per hari-Berat: >15 batang per hari
Defenisi operasional
Instrumen penelitian
13
Kuesioner yag brisikan 10 pertanyaan
Tingkat stress
Kuesioner yag brisikan 5 pertanyaan
Status ekonomi
Kuesioner yag brisikan 5 pertanyaan
Perilaku merokok
14
Mengurus surat izin
Mendatangi responden di SMAN 1 Bukit Batu
Menjelaskan cara pengisian lembar kuesioner
Inform concent
Menganalisa data
Prosedur pengambilan data
15
Teknik pengambilan data
Entry
Coding
Editing
Analizing
Analisa yang dilakukan terhadap 2 variabel penelitian sekaigus. Yakni antara tingka stress dan status ekonomi dengan perilaku merokok
Dalam penelitian ini dicari persentase tingkat stress, status ekonomi dan perilaku merokok dengan tabel distribusi frekuensi
1616
Analisa data
Univariat
Bivariat
2 September 20102 September 2010 YosiekoYosieko 1717
1818