53
VARIASI BAHASA DALAM RAGAM JURNALISTIK PADA BROSUR DI UNIVERSITAS HASANUDDIN: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Oleh: Sri Wahyuningsih F111 13 007 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

VARIASI BAHASA DALAM RAGAM JURNALISTIK PADA BROSUR DI

UNIVERSITAS HASANUDDIN: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian

guna memperoleh gelar Sarjana Sastra

pada Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Hasanuddin

Oleh:

Sri Wahyuningsih

F111 13 007

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

iv

Page 3: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

v

Page 4: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

vi

Page 5: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat dan karunia Allah swt karena dengan taufik

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini adalah upaya penulis memenuhi salah satu syarat ujian akhir

guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Departemen Sastra Indonesia

Universitas Hasanuddin. Ada berbagai rintangan yang penulis hadapi dalam

upaya perampungan tugas ini tetapi dengan ketekunan dan kerja keras disertai

doa, akhiranya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari adanya berbagai kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini sebagai akibat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis selalu membuka diri untuk menerima

koreksi atau kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sebagai upaya

penyempurnaan skripsi ini. Koreksi atau kritik tersebut tidak saja berguna untuk

memperbaiki karya tulis ini tetapi juga berguna untuk pengembangan ilmu

pengetahuan yang penulis geluti selama ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan, dorongan,

semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak, penyelesaian skripsi ini tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan baik moral maupun material dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A. selaku rektor Unhas serta Prof. Dr.

Akin Duli, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya. Terima kasih atas

kebijaksanaan yang beliau berikan.

Page 6: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

viii

2. Dr. AB. Takko Bandung, M.Hum. dan Dra. St. Nursa’adah, M.Hum. sebagai

Ketua Departemen dan Sekertaris Departemen Sastra Indonesia Universitas

Hasanuddin. Terima kasih atas arahan serta didikan yang beliau berikan.

3. Dra. Jasmani Tahir, M. Hum. selaku konsultan I. Beliau sudah seperti ibu

kedua bagi penulis, sosok beliau yang selalu memberikan nasihat serta arahan

sehingga penulis tetap sabar dan tidak berputus asa dalam mengerjakan

skripsi ini dengan baik.

4. Dr. Hj. Munira Hasyim, M.Hum. selaku konsultan II. Sosok beliau sangat

tegas bagi penulis yang memberikan arahan tepat pada saat bimbingan, sosok

tegas namun penyayang yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

5. Prof. Dr. Tadjuddin Maknun, S.U., selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa bersedia meluangkan waktu untuk memberikan nasihat.

6. Drs. H. Hasan Ali, M. Hum. selaku penguji I dan Dr. Ikhwan M. Said, M.

Hum. selaku penguji II. Terima kasih kepada beliau yang sudah menjadi

dosen terbaik bagi penulis.

7. Serta para panitia ujian dan tim penguji Dr. AB. Takko Bandung. M.Hum.

selaku ketua. Dr. Hj. Nurhayati, M.Hum. selaku sekertaris. Drs. H. Hasan

Ali, M.Hum. selaku penguji I. Dr. Ikhwan M. Said, M. Hum. selaku penguji

II. Dra. Jasmani Tahir, M. Hum. selaku konsultan I. Dr. Hj. Munira Hasyim,

M.Hum. selaku konsultan II. Terima kepada beliau yang telah membantu dan

memberikan arahan selama penulis ujian.

Page 7: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

ix

8. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik, membimbing serta memberikan

nasihat kepada penulis untuk menekuni berbagai mata kuliah dari awal

hingga akhir studi.

9. Segenap pegawai Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Hasanuddin yang telah melayani penulis dengan baik, terutama

buat Ibu Rani yang telah membantu dan melayani penulis dalam berbagai

pengurusan berkas akademik dan buat kak Ina sebagai staf baru terima kasih

atas pelayanan dalam pengurusan berkas ujian, serta kak Kama terima kasih

atas pelayanan selama penulis menjalani perkuliahan di Departemen Sastra

Indonesia.

10. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dan cintai. Buat bapak (Kuwat

Warsito) terima kasih atas segala cinta, perhatian, bimbingan dan doa yang

tulus, yang senantiasa diberikan kepada penulis hingga detik ini dan buat

mama (Kamiyem) yang senantiasa mendoakan penulis dan selalu

memberikan bantuan materil dalam mengerjakan skripsi ini dengan baik.

11. Terima kasih kepada para guru di SMA Negeri 12 Makassar yang telah

mendidik dan mengajar penulis hingga kejenjang perguruan tinggi ini.

12. Buat sahabat-sahabat penulis (Murnisma, Umratunnisah, dan Achmad

Zulakbar). Terima kasih telah menjadi sahabat penulis baik dalam suka

maupun duka, semua tertumpah bersama dengan kalian.

13. Teman-teman Ekspresi 2013 (Asmira, Israya, Reski Amaliah, Marham,

Hendriadi Saputra, Sunardin, Reski Reynaldi, Safitri, Wahyuni, Nurjanna,

Nur Jannah, Ikki Pramatasari Kadir, Mutmainnah, Risah, Dewi Agustin, Andi

Page 8: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

x

Hermawati, Dian Moudyan Arham, Dian Angreani, Ririn Isnawati,

Nurginaya, Nurwahyu Puspitasari, Herlinda, Haslinda, Yohannes Egen Helin,

Warhamni Iriansyah, Juliana, Sari Bunga, Renita, dan Fajrin). Terima kasih

teman-teman yang selalu menemani dalam suka maupun duka.

14. Rekan-rekan Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (IMSI), kanda-kanda serta

para adinda yeng telah memberikan banyak pelajaran dalam menekuni dan

mengarungi dunia kemahasiswaan.

15. Buat adikku Nanang Dwi Prasetyo yang sangat penulis sayangi. Terima kasih

telah menjadi adikku yang memberikan semangat tiada henti.

16. Buat seseorang yang telah senantiasa menemani sejak satu tahun yang lalu

(Ahmad Nur), yang memberikan semangat, wawasan pengetahuan serta

bantuan dalam pengerjaan skripsi ini.

17. Serta semua pihak yang telah membantu namun tak sempat kutuliskan

namanya satu persatu.

Semoga semua bantuan yang diberikan mendapat pahala dari Allah SWT.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat berguna baik bagi diri penulis maupun

bagi yang sempat membaca skripsi ini.Amin ya Allah.

Makassar, 22 Oktober 2017

Penulis

Page 9: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................................... xiii

ABSTRACT ................................................................................................................... xiv

BAB I ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 4

1.3 Batasan Masalah ................................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

BAB II ............................................................................................................................... 8

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 8

2.1 Sosiolinguistik ................................................................................................ 8

2.1.1 Ragam Bahasa .......................................................................................... 11

2.1.2 Variasi Bahasa .......................................................................................... 12

2.1.2.1 Variasi bahasa dari segi penutur ............................................................... 13

2.1.2.2 Variasi dari segi Pemakaian ..................................................................... 14

2.1.2.3 Variasi dari Segi Keformalan ................................................................... 17

2.1.2.4 Variasi bahasa dari segi sarana ................................................................. 21

2.1.4 Variasi bahasa menurut para ahli .............................................................. 22

2.1.4.1 Variasi bahasa menurut Harimurti Kridalaksana ...................................... 22

2.1.4.2 Variasi bahasa menurut Mansoer Pateda .................................................. 24

2.1.4.3 Variasi bahasa menurut Martin Joss ......................................................... 28

2.1.5 Bahasa jurnalistik ............................................................................................ 31

2.1.6 Variasi bahasa pada Brosur ............................................................................. 33

2.1.7 Brosur sebagai salah satu media cetak ...................................................... 33

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 38

Page 10: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

xii

2.3 Kerangka Pikir ............................................................................................. 40

BAB III ............................................................................................................................ 41

BAB III ............................................................................................................................ 42

METODE PENELITIAN ............................................................................................. 42

3.1 Sumber Data ................................................................................................. 42

3.1.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 42

3.2 Populasi ........................................................................................................ 42

3.3 Sampel ............................................................................................................... 42

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data............................................................. 43

3.4.1 Metode Observasi ..................................................................................... 43

BAB IV ............................................................................................................................ 45

4.1 Variasi bahasa dalam ragam jurnalistik pada brosur ........................................... 45

4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal ............................................... 45

4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha atau ragam konsultatif .................................. 47

4.1.3 Variasi bahasa ragam santai ............................................................................ 50

4.2 Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa dalam

ragamjurnalistik pada brosur .................................................................................... 52

4.2.1 Faktor mengajak untuk berpartisipasi .............................................................. 53

4.2.2 Faktor mengundang ......................................................................................... 57

4.2.3 Faktor mengingatkan ................................................................................ 59

4.2.4 Faktor menginformasikan ................................................................................ 60

BAB V ............................................................................................................................. 63

PENUTUP ................................................................................................................... 63

5.1 Simpulan ............................................................................................................ 63

5.2 Saran-saran ......................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 65

Perbandingan variasi bahasa dalam ragam jurnalistik ...................................................... 73

Page 11: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

xiii

ABSTRAK

SRI WAHYUNINGSIH Variasi Bahasa dalam ragam Jurnalistik pada Brosur di

Universitas Hasanuddin: Tinjauan Sosiolinguistik. (dibimbing oleh Jasmani

Tahir dan Munira Hasyim).

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan variasi bahasa jurnalistik dan

faktor-faktor penyebab terjadinya variasi bahasa jurnalistik pada brosur di

Universitas Hasanuddin. Data dalam penelitian ini adalah variasi bahasa pada

brosur di Universitas Hasanuddin. Metode yang digunakan dalam pengumpulan

data adalah metode observasi dengan teknik catat dan dokumentasi. Analisis data

digunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi bahasa

dalam ragam jurnalistik sangat sederhana, komunikatif dan singkat.Variasi bahasa

jurnalistik pada brosur ditemukanadanya variasi bahasa ragam usaha atau

konsultatif, ragam formal, dan ragam santai. Faktor penyebab terjadinya variasi

bahasa yaitu adanya faktor mengajak untuk berpartisipasi, faktor mengundang,

faktor mengingatkan, dan faktor menginformasikan.

Page 12: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

xiv

ABSTRACT

SRI WAHYUNINGSIH. Variation of Journalism Language variety on

Brochures in Hasanuddin University: Sosiolinguistics Review. (Introduced by

Jasmani Tahir and Munira Hasyim).

This research aims to description about variation of language and casual

factor of journalism language variation on brochures in Hasanuddin

University.Data in this research is variation of journalism language on brochures

in Hasanuddin University. There methods in this research are freid research, like

record method and documentation method. Data were analyzed by descriptive

manner.Ther results of this research indicate that variation of journalism language

are so simple, communicative, and concise. Variation of journalism language on

brochure found there are many variations, consultative variation, formal variation,

and relax variation, casual factor of language variations are invitation factor for

participation, remind factor and inform factor.

Page 13: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, terbukti dari

penggunaannya untuk percakapan sehari-hari,tentu ada peran bahasa yang

membuat satu sama lain dapat berkomunikasi saling menyampaikan maksud serta

tujuan. Tidak hanya bentuk lisan, namun bahasa juga digunakan dalam bentuk

tulisan dan pemikiran seseorang akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah

dituliskan sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin

disampaikan seorang penulis. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam suatu

komunikasi adalah adanya persamaan pengertian atau makna.

Informasi yang disampaikan harus saling dimengertisemua masyarakat

tidak terkecuali orang asingpun dapat berkomunikasi menggunakan bahasa

Indonesia dengan mempelajarinya terlebih dahulu. Sebuah komunikasi akan

berlangsung lancar jika bahasa yang digunakan dapat dipahami sehingga pesan

dapat tersampaikan (Lyons : 1981). Di dalam bahasa pun banyak terdapat bentuk

variasi seperti variasi bahasa dalam ragam jurnalistik yang terdapat pada brosur.

Penulis mengambil objek yang berkaitan di sekitaran Universitas Hasanuddin

dengan alasan banyaknya variasi bahasa pada ragam jurnalistik yang terdapat

pada brosur.

Penulis dapat meneliti perbedaan kevariasian dengan menganalisis

variasi-variasi bahasa yang tercantum pada kolom brosur yang terdapat pada

lokasi Universitas Hasanuddin. Terjadinya kevariasian bahasa ini bukan hanya

Page 14: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

2

disebabkan oleh para penuturnya yang heterogen, karena kegiatan interaksi

sosial yang mereka lakukan sangat beragam, Adapun contoh brosur yang penulis

temukan seperti “Kajian Umum “Satu mayat dua ritus (pergumulan Budaya

Toraja dan Ajaran Islam)” Hari: Jumat, 10 Feb 2017, Pukul: 15.20 WITA-

Selesai, Pemateri: Arifuddin , S.SOS, Himpunan Mahasiswa Antropologi” Pada

data tersebut menggunakan jenis kalimat ragam resmi atau ragam formal

ditandai dengan adanya konteks “satu mayat dua ritus”, yang di mana kalimat

tersebut merupakan acara yang berkaitan dengan pergumulan Budaya Toraja.

(Lampiran 1)

Variasi bahasa dalam ragam jurnalistik pada brosur sulit mendapatkan

informasinya secara cepat karena keterbatasan teknologi dan hal itu terjadi pada

tahun 1940-an, pada masa modern masyarakat dengan cepat memperoleh

informasi melalui media cetak dalam bahasa yang ringkas, yang dimaksudkan

yaitu mudah dipahami dalam waktu yang singkat yaitu pada brosur. Brosur juga

didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas. Adapun penjelasan

bahwasanya tidak semua variasi bahasa pada brosur menggunakan bahasa yang

baku untuk menarik perhatian pembaca namun dengan bahasa yang tidak

efektifpun brosur dapat menarik perhatian masyarakat. Dijelaskan pada contoh di

atas penggunaan variasi bahasa tersebut menggunakan contoh bahasa jurnalistik.

Bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri yaitu sederhana menggunakan kata

yang lugas,jelas, dan komunikatif. Bahasa komunikatif yaitu menggunakan

bentuk bahasa yang logis dan ringkas yaitu penggunaan katanya mudah dipahami

masyarakat. Jika dirincikan, penggunaan bahasa jurnalistik sangat tepat digunakan

Page 15: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

3

dalam penelitian ini, yaitu bahasa jurnalistik tidaklah berbeda dengan bahasa

Indonesia baku lainnya, yang membedakan antara keduanya hanyalah pada

penggunaannya, bahasa jurnalistik yang digunakan di media massa memiliki

kekhasan tersendiri dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan

lain (Anwar, 1984:1).

Bahasa jurnalistik sebenarnya dipandang sinis karena dianggap perusak

bahasa terbesar. Bahasa jurnalistik seolah-olah dianggap sebagai bahasa lain yang

tak pantas dilirik, padahal bahasa yang digunakan para pewarta pun menggunakan

bahasa Indonesia. Bahkan, para sesepuh jurnalistik ataupun sesepuh bahasa kerap

mengatakan bahasa jurnalistik itu harus bersandar pada bahas abaku, namun

penulis menggunakan bahasa jurnalistik pada variasi penggunaannya dengan

tujuan bahwa tidak hanya bahasa baku yang dapat dianalisis namun bahasa yang

tidak efektif pun dapat dianalisis.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menemukan beberapa data yang

kemudian dianalisis, seperti pada contoh “Kampanye bendera Rasulullah dengan

tema moment aksi bela Islam 212 bendera Ar-rayah berukuran besar diarak oleh

ummat Islam menuju Monas, Jakarta, 2 Desember 2016”. Penggunaan jenis

kalimat dari data di atas yaitu ragam usaha atau ragam konsultatif ditandai adanya

tema “moment aksi bela Islam 212 bendera Ar-rayah berukuran besar diarak oleh

ummat Islam menuju Monas”. Tema tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan

membela islam merupakan suatu usaha agar masyarakat mengetahui bagaimana

kebaikan Rasulullah terhadap ummat-umatnya. (Lampiran 27)

Page 16: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

4

Selain itu, terdapat pula contoh yang dianalisis penulis, seperti “Membuka

pendaftaran bakal calon dewan mahasiswa pemerintahan bakal calon Presiden

dan wakil Presiden Himapem Fisip Unhas” Pendaftaran: hari.tanggal: Rabu, 05

April 2017-Selasa, 11 April 2017, Waktu: pukul 09.00-23.00 WITA, tempat:

secretariat Himpamem Fisip Unhas”. Brosur di atas menggunakan jenis kalimat

ragam santai dengan penjelasan bahwa kalimat di atas menggunakan kata “bakal”

sebagai penanda ragam tersebut. Ragam santai ini banyak menggunakan bentuk

kata atau ujuran yang dipendekkan atau banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan

unsur bahasa daerah namun pada contoh di atas hanya terdapat kata “bakal” untuk

menunjukkan ragam tersebut. (Lampiran 17)

Berdasarkan fenomena dan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik

untuk meneliti dan mengetahui variasi bahasa dalam ragam jurnalistik pada brosur

di Universitas Hasanuddin tinjauan sosiolingustik.

1.2. Identifikasi Masalah

Berbicara tentang struktur bahasa Indonesia dalamvariasi bahasa dalam

ragam jurnalistik pada brosur di Universitas Hasanuddin: Tinjuan sosiolingustik.

Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul

sehubungan dengan judul yang ada. Adapun permasalahan tersebut dapat

diidentifikasikan sebagai berikut ini.

1. Terdapat variasi bahasa dalam ragam jurnalistik yang digunakan pada

brosur di Universitas Hasanuddin.

2. Terdapat variasi pilihan kata yang digunakan pada brosur di Universitas

Hasanuddin.

Page 17: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

5

3. Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa

dalam ragam pada brosur diUniversitas Hasanuddin.

4. Terdapat dialek bahasa yang berbeda-beda pada brosur di Universitas

Hasanuddin.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada :

1. Variasi bahasa dalam ragam jurnalistik yang digunakan pada brosur di

Universitas Hasanuddin.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa dalam

ragam jurnalistik pada brosur di Universitas Hasanuddin.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana variasi bahasa dalam ragamjurnalistik yang digunakan pada

brosur di Universitas Hasanuddin?

2. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa

dalam ragam jurnalistik pada brosur di Universitas Hasanuddin?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menjelaskan variasi bahasa dalam ragam jurnalistik yang digunakan pada

brosur di Universitas Hasanuddin.

Page 18: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

6

2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa

dalam ragam jurnalistik pada brosur di Universitas Hasanuddin.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penyusunan karya ilmiah yang diharapkan dapat

menjadi acuan ataupun sebagai bahan referensi bagi para peneliti

selanjutnya yang akan menyangkut topik penelitian yang sama, Selain

itu, juga diharapkan untuk pengembangan ilmu bahasa.

2. Manfaat praktis

Secara praktis, penyusunan karya ilmiah ini diharapkan dapat

memberi pemahaman bagi pengguna bahasa serta apa sajakah faktor-

faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa jurnalistikpada

brosur.Adapun manfaat bagi peneliti dan Universitas dalam tulisan ini di

jelaskan pada poin berikut ini.

1) Kegunaan bagi peneliti

Penulis mengharapkan tulisan ini berguna bagi penulissebagai

aplikasi ilmu, yakni tentang variasi bahasa jurnalistik yang terdapat pada

brosur.

2) Bagi Universitas

Tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi bagi mahasiswa

Universitas Hasanuddin kedepannya dalam mengungkap variasi bahasa

Page 19: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

7

dalam ragam jurnalistik serta faktor-faktor yang memengaruhi

penggunaannyapada brosur tersebut.

Page 20: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sosiolinguistik

Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara

bahasa dan masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual

terhadap variasi penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang

alami.Variasi dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau

mempengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam masyarakat. Kelahiran

Sosiolinguistik merupakan buah dari perdebatan panjang dan melelahkan dari

berbagai generasi dan aliran.

Puncak ketidakpuasan kaum yang kemudian menamakan diri sosiolinguis

ini sangat dirasakan ketika aliran Transformasional yang dipelopori Chomsky

tidak mengakui realitas sosial yang sangat heterogen dalam masyarakat. Oleh

Chomsky dan pengikutnya ini, heterogenitas berupa status sosial yang berbeda,

umur, jenis kelamin, latar belakang suku bangsa, pendidikan, dan sebagainya

diabaikan sebagai faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan-

pilihan berbahasa.

Berpijak dari paradigma ini Sosiolinguistik berkembang ke arah studi yang

memandang bahwa bahasa tidak dapat dijelaskan secara memuaskan tanpa

melibatkan aspek-aspek sosial yang mencirikan masyarakat.Istilah sosiolinguistik

sendiri sudah digunakan oleh Haver C. Curie dalam sebuah artikel yang terbit

tahun 1952, judulnya “A Projection of Sociolinguistics: the relationship of speech

to social status” yang isinya tentang masalah yang berhubungan dengan ragam

bahasa seseorang dengan status sosialnya dalam masyarakat. Kelompok-

Page 21: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

9

kelompok yang berbeda profesi atau kedudukannya dalam masyarakat cenderung

menggunakan ragam bahasa yang berbeda pula.

Dari pengantar ilmu sosiolinguistik tersebut, beberapa ahli berpendapat

tentang studi hal tersebut. Diantaranya:

1) Chaer (2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian

yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai

lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat,

sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari

bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek

kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Sosiolinguistik

adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam

kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.

2) Sumarsono (2007:2) mendefinisikan Sosiolinguistik sebagai linguistik

institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-

orang yang memakai bahasa itu. Maksud dari penjelasan tersebut pada

dasarnya menyatakan.

3) Rafiek (2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa

dalam pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari

bagaimana konvensi-konvensi tcntang relasi penggunaan bahasa untuk

aspek-aspek lain tcntang perilaku sosial.

4) Booiji (dalam Rafiek, 2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai

cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan

dalam pemakaian bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.

Page 22: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

10

5) Wijana (2006:7) berpendapat bahwa sosiolinguistik merupakan cabang

linguistik yang memandang atau menempatkan kedudukan bahasa

dalam hubungannya dengan pemakai bahasa itu di dalam masyarakat.

Pendapat tersebut pada intinya berpegang pada satu kenyataan bahwa

dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu,

akan tetapi sebagai masyarakat sosial.

6) Fishman. Ia memberikan defini sosiolinguistik sebagai “the study of the

characteristics of language varities, the characteristics of their functions,

and the characteristics of their speakers as these three constantly

interact, change, and change one another within a speech community.”

7) Nababan, mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan pengkajian

bahasa dengan dimensi kemasyarakatan.

8) Wikipedia,Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang

mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan.

Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu

wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi

dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.

9) Fasold (1993: 11) mengemukakan bahwa inti sosiolinguistik tergantung

dari dua kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut

pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa. Kedua, bahasa

digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-

pikiran dari seseorang kepada orang lain.

Page 23: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

11

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sosiolinguistik

adalah adalah ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta

hubungan di antara para pengguna bahasa dengan fungsi variasi bahasa itu di

dalam suatu masyarakat bahasa(Ferdinan, 1988).

2.1.1 Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-

beda dengan topik yang dibicarakan, baik menurut pembicara, lawan bicara, orang

yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh

penuturnya dianggap sebagai ragam yan baik, yang biasa digunakan di kalangan

terdidik, di dalam karya ilmiah (kalangan teknis, perundang-undangan), di dalam

suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut

ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi (Sugono, 1999 : 9).

Ragam bahasa di dalam Kridalaksana (1974) bahwasanya ragam bahasa

adalahvariasi bahasa, variasi bahasa atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok

dalam studi sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan

ciri-ciri variasi bahasa menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan

ciri-ciri social kemasyarakatan. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.

Pertama variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman

sosial penutur bahasa itu dan keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman

fungsi bahasa itu, Jadi variasi atau ragam bahasa itu terjadi sebagai akibat dari

adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.Andaikata penutur bahasa

itu adalah kelompok yang homogen, baik etnis, status sosial maupun lapangan

pekerjaannya, maka variasi atau keragaman itu tidak akanada, artinya bahasa itu

Page 24: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

12

menjadi seragam. Kedua, alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang

beranekaragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak.Yang

jelas, variasi atau ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya

keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial (Fishman, (1971

: 4).

2.1.2 Variasi Bahasa

Sebagai sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan subsistem

yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu. Namun, karena penutur

bahasa tersebut, meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan

manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang konkret, yang disebut parole,

menjadi tidak seragam. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi (catatan:

istilah variasi sebagai padanan kata Inggris variety bukan variation). Terjadinya

keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para

penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang

mereka lakukan sangat beragam.

Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman

bahasa itu. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut

digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat

luas. Misalnya bahasa Inggris yang digunakan hampir seluruh dunia, bahasa Arab

yang luas wilayahnya dari Jabal Thariq di Afrika Utara sampai perbatasan Iran

(dan juga sebagai bahasa agama Islam dikenal hampir di seluruh dunia), dan

bahasa Indonesia yang wilayah penyebarannya dari Sabang sampai Merauke .

Page 25: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

13

Dalam hal ini variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama

variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial

penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi atau ragam bahasa

itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman itu tidak akan ada, artinya bahasa

itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan

masyarakat yang beranekaragam.Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun

ditolak. Yang jelas, variasi atau ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan

berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat

sosial oleh (Abdul Chaer dan Leonie Agustina).

2.1.2.1 Variasi bahasa dari segi penutur

1) Idiolek, yakni variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut

konsep idiolek, setiap orang memiliki variasi bahasanya atau idioleknya

masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara,

pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Namun yang

paling dominan adalah “warna” suara itu, sehingga jika kita cukup akrab

dengan seseorang, hanya dengan mendengar suaranya tanpa melihat

orangnya, kita dapat mengenalinya. Mengenali idiolek seseorang dari

suaranya memang lebih mudah daripada melalui karya tulisnya.

2) Dialek, yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya

relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu, karena

dialek ini didasarkan pada wilayah atau tempat tinggal penutur, maka

dialek ini lazim disebut dialek area, dialek regional, atau dialek geografi.

Para penutur dalam suatu dialek, meskipun mereka mempunyai idioleknya

Page 26: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

14

masing-masing memiliki kesamaan ciri yang memadai bahwa mereka

berada pada satu dialek yang berbeda dengan sekelompok penutur lain,

yang berada dalam dialeknya sendiri dengan cirri lain yang memadai

dialeknya juga.

3) Kronolek atau temporal, yakni variasi bahasa yang digunakan oleh

kelompok sosial pada masa tertentu. Umpamanya, variasi bahasa Indonesia

pada masa tahun 30-an, variasi yang digunakan tahun 50-an, dan variasi

yang digunakan pada masa kini. Variasi bahasa pada ketiga zaman itu

tentunya berbeda, baik dari segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksis,

yang paling tampak biasanya dari segi leksikon, karena bidang ini mudah

sekali berubah akibat perubahan sosial budaya, ilmu pengetahuan, dan

teknologi.

4) Sosiolek atau dialek sosial, yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan

status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Dalam sosiolinguistik

biasanya variasi bahasa inilah yang paling banyak dibicarakan, karena

variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya,

seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan

sosial ekonomi, dan sebagainya. Perbedaan variasi bahasa ini bukanlah

berkenaan dengan ini, melainkan perbedaan dalam bidang morfologi,

sintaksis, dan juga kosakata.

2.1.2.2 Variasi dari segi Pemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya, atau

fungsinya disebut fungsiolek (Nababan, 1984), Ragam, atau register. Variasi ini

Page 27: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

15

biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya atau tingkat

keformalan, dan saana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian

ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.

Misalnya, bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian,

perdangangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Variasi dalam bidang kosakata.

Setiap bidang kegiatan ini biasanya mempunyai sejumlah kos kata khusus atau

tertentu yang tidak digunakan dalam bidang lain.

Namun demikian, variasi berdasarkan bidang kegiatan ini tampak pula

dalam tataran morfologi dan sintaksis. Variasi bahasa atau ragam bahasa sastra

biasanya menekankan penggunaan bahasa dari segi estetis, sehingga dipilihlah dan

digunakanlah kosa kata yang secara estetis memiliki ciri eufoni serta daya ungkap

yang paling tepat. Struktur morfologis dan sintaksis yang normatif seringkali

dikorbankan dan dihindarkan untuk mencapai efek keeufonian dan ungkapan yang

tepat atau paling tepat. Begitu juga kalau dalam bahasa umum orang

mengungkapkan sesuatu secara lugas dan polos, tetapi dalam ragam bahasa sastra

akan diungkapkan secara estetis. Dalam bahasa umum orang, misalnya, akan

mengatakan, “saya sudah tua”. Tetapi dalam bahasa sastraa Ali Hasjmi, seorang

penyair Indonesia, mengatakan dalam bentuk puisi.

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Page 28: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

16

Ragam bahasa jurnalistik juga mempunyai ciri tertentu, yakni bersifat

sederhana, komunikatif, dan ringkas. Sederhana karena haus dipahami dengan

mudah, komunikatif karena jurnalistik harus menyampaikan berita secara tepat,

dan ringkas karena keterbatasan ruang (dalam media cetak). Dan keterbatasan

waktu (dalam media elektronika). Dalam bahasa Indonesia ragam jurnalistik ini

dikenal dengan sering ditanggalkannya awalan me- atau awalan ber- yang di

dalam ragam bahasa baku harus digunakan. Umpamanya kalimat, “Gubenur tinjau

daerah banjir”(dalam bahasa baku berbunyi, “Gubernur meninjau daerah banjir”).

Contoh lain, “Anaknya sekolah di Bandung”(dalam bahasa ragam baku

adalah,”Anaknya bersekolah di Bandung”).

Ragam bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan bersifat

tegas, sesuai dengan tugas dan kehidupan kemiliteran yang penuh dengan disiplin

dan intruksi. Ragam militer di Indonesia dikenal dengan cirinya yang memerlukan

keringkasan dan ketegasan yang dipenuhi dengan berbagai singkatan dan akronim.

Bagi orang di luar kalangan militer, singkatan, dan akronim itu memang seringkali

sukar dipahami, tetapi bagi kalangan militer itu sendiri tidak menjadi persoalan.

Ragam bahasa ilmiah yang juga dikenal dengan cirinya yang lugas, jelas,

dan bebas dari keambiguan serta segala macam metafora dan idiom. Bebas dari

segala keambiguan karena bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan

secara jelas, tanpa keraguan akan makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran

makna yang berbeda. Oleh karena itulah juga bahasa ilmiah tidak menggunakan

segala macam metafora dan idiom.

Page 29: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

17

Variasi bahasa berdasarkan fungsi ini lazim disebut register. Dalam

pembicaraan tentang register ini biasanya dikaitkan dengan masalah dialek. Kalau

dialek berkenaan dengan bahasa itu digunakan oleh siapa, di mana dan kapan,

maka register berkenaan dengan masalah bahasa itu digunakan untuk kegiatan

apa. Dalam kehidupannya mungkin saja seseorang hanya hidup dengan satu

dialek, misalnya, seorang penduduk di desa terpencil di lereng gunung atau di tepi

hutan. Tetapi, dia pasti tidak hidup hanya dengan lebih dari satu dialek (regional

maupun sosial) dan menggeluti sejumlah register, sebab dalam masyarakat

modern orang sudah pasti berurusan dengan seumlah kegiatan yang berbeda.

2.1.2.3 Variasi dari Segi Keformalan

Berdasarkan tingkat keformalannya, (Martin Joos, 1967) dalam bukunya

The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya (Inggris:Style),

yaitu gaya atau ragam beku (frozen), gaya atau ragam resmi (formal), gaya atau

ragam usaha (konsultatif), gaya atau ragam santai (consual), dan gaya atau ragam

akrab (intimate). Dalam pembicaraan selanjutnya kita sebut saja ragam atau gaya

sebagai berikut :

1) Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan

dalam situasi-situasi khidmat, dan upacara-upacara resmi, misalnya

dalam upacara kenegaraan, khotbah di Masjid, tata cara pengambilan

sumpah, kitab undang-undang, akte notaris dan surat-surat keputusan.

Disebut ragam beku karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan secara

mantap, tidak boleh diubah. Dalam bentuk tertulis ragam beku ini kita

dapati dalam dokumen-dokumen bersejarah, seperti undang-undang

Page 30: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

18

dasar, akte notaris, naskah-naskah. Perjanjian jual-beli atau sewa-

menyewa. Perhatikan contoh berikut yang diangkat dari naskah

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa,

oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan

karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kalimat-kalimat yang dimulai dengan kata bahwa, maka, hatta dan

sesungguhnya menandai ragam beku dari variasi bahasa tersebut.

Susunan kalimat dalam ragam beku biasanya panjang-panjang, bersifat

kaku, kata-katanya lengkap. Dengan demikian para penutur dan

pendengar ragam beku dituntut keseriusan dan perhatian yang penuh.

2) Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang digunakan dalam

pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat dinas, ceramah

keagamaan, buku-buku pelajaran dan sebagainya. Pola dan kaidah ragam

resmi sudah ditetapkan secara mantap sebagai suatu standar. Ragam

resmi ini pada dasarnya sama dengan ragam bahasa baku atau standar

yang hanya digunakan dalam situasi resmi, dan tidak dalam situasi yang

tidak resmi. Jadi. Percakapan antarteman yang sudah karib, pembicaraan

dengan seorang dekan dikantornya, atau diskusi dalam ruang kuliah

adalah menggunakan ragam resmi ini.

3) Ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim

digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, dan rapat-rapat atau

pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Jadi, dapat

Page 31: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

19

dikatakan ragam usaha ini adalah ragam bahasa yang paling operasional.

Wujud ragam usaha ini berada di antara ragam formal dan ragam

informal atau ragam santai.

4) Ragam santai atau ragam casual adalah variasi bahasa yang digunakan

dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau

teman karib pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi dan

sebagainya. Ragam santai ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni

bentuk kata atau ujaran yang dipendekkan. Kosa katanya banyak

dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Demikian juga

dengan struktur morfologi dan sintaksisnya. Seringkali struktur morfologi

dan sintaksis yang normatif tidak digunakan.

5) Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang biasa

digunakan oleh penutur yang hubungannya sudah akrab, seperti antara

anggota keluarga, atau antar teman yang sudah karib. Ragam ini ditandai

dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek dan

dengan artikulasi yang seringkali tidak jelas. Hal ini terjadi karena

diantara partisipan sudah ada saling pengertian dan memiliki pengetahuan

yang sama. Perhatikan ketiga kalimat contoh berikut :

(a) Saudara boleh mengambil buku-buku ini yang saudara sukai

(b) Ambillah yang kamu sukai!

(c) Kalau mau ambil saja!

Tingkat keformalan kalimat (a) lebih tinggi daripada kalimat (b), dan

kalimat (b) lebih tinggi daripada kalimat (c). Kalimat(a) termasuk ragam usaha,

Page 32: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

20

sebab kurang lebih bentuk kalimat seperti itulah yang biasa kita dalam ragam

akrab, sebab hanya kepada teman kariblah bentuk ujaran seperti itu yang kita

gunakan.

Dalam kehidupan sehari-hari kelima ragam di atas, yang dilihat dari

tingkat keformalan penggunaannya, mungkin secara bergantian kita gunakan.

Kalau kita berurusan dengan masalah dokumen jual beli, sewa-menyewa atau

pembuatan akte di kantor notaris, maka kita terlibat dengan ragam beku. Dalam

rapat dinas atau dalam ruang kuliah kita terlibat dengan ragam resmi. Pada waktu

kita berusaha menyelesaikan tugas kita terlibat dengan ragam usaha. Pada waktu

beristirahat atau makan-makan dikantin, kita terlibat dengan ragam santai, dan

apabila kita harus bercakap-cakap tanpa topik tertentu dengan teman karib kita

terlibat dengan penggunaan ragam akrab.

Sebenarnya banyak faktor atau variabel lain yang menentukan pilihan

ragam mana yang harus digunakan. Kita ambil saja contoh bahasa surat kabar,

meskipun secara keseluruhan termasuk dalam penggunaan ragam jurnalistik

dengan ciri-ciri yang khas, tetapi kita lihat pada rubrik editorial atau tajuk rencana

digunakan ragam resmi, pada berita-berita kejadian sehari-hari digunakan ragam

usaha, pada rubrik pojok digunakan ragam santai, dan pada teks karikatur aktual

digunakan ragam akrab. Namun, dalam iklan pemberitahuan dari intansi

pemerintah, seperti beita lelang, pemberitahuan mengenai masalah tanah dari

kantor pertahanan digunakan ragam beku. Jadi penggunaan ragam-ragam

keformalan itu seringkali tidak terpisah-pisah melainkan bergantian menurut

keperluannya.

Page 33: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

21

2.1.2.4 Variasi bahasa dari segi sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang

digunakan.Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tulis, atau

juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, yakni,

misalnya, dalam bertelepon dan bertelegraf. Adanya ragam bahasa lisan dan

ragam bahasa tulis didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa lisan dan ragam

bahasa tulis memiliki wujud struktur yang tidak sama. Adanya ketidaksamaan

wujud struktur ini adalah karena dalam berbahasa lisan atau dalam menyampaikan

informasi secara lisan, kita dibantu oleh unsur-unsur nonsegmental atau unsure

nonlinguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik tangan, gelengan kepala, dan

sejumlah gejala-gejala fisik lainnya.Padahal di dalam ragam bahasa tulis hal-hal

yang disebutkan itu tidak ada.Lalu, sebagai gantinya harus dieksplisitkan secara

verbal. Umpamanya kalau kita menyuruh seseorang memindahkan sebuah kursi

yang ada dihadapan kita, maka secara lisan sambil menunjuk atau mengarahkan

pandangan pada kursi itu cukup mengatakan, “tolong pindahkan ini!”.Jadi, dengan

secara eksplisit menyebutkan kata kursi itu.

Dari contoh tersebut dapat pula ditarik kesimpulan bahwa dalam

berbahsa tulis kita dapat dipahami pembaca dengan baik.Kesalahan diralat, tetapi

dalam berbahsa tulis kesalahan atau kesalahpengertian baru kemudian bias

diperbaiki.

Ragam bahasa bertelepon sebenarnya termasuk dalam ragam bahasa lisan

dan ragam bahasa dalam bertelegraf sebenarnya termasuk dalam ragam bahasa

tulis, tetapi kedua macam sarana komunikasi itu memunyai ciri-ciri dan

Page 34: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

22

keterbatasannya sendiri-sendiri, menyebabkan kita tidak dapat menggunakan

ragam lisan dan ragam tulis semau kita.Ragam bahasa telepon dan ragam bahasa

telegraf, yang berbeda dengan ragam-ragam bahasa lainnya.

2.1.3 Laras Bahasa

Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau

pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi

tanpa batasan yang jelas diantara mereka, definisi dan kategorisasi laras bahasa

pun berbeda antara para ahli linguistik. Laras bahasa mempunyai ciri dan gaya

penulisan masing-masing yang dapat disampaikan baik dalam bentuk tulisan

maupun penulisan.

Jenis-jenis laras bahasa terdapat ada dua macam, yaitu laras bahasa biasa

dan laras bahasa khusus. Laras bahasa biasa adalah laras bahasa yang dapat

ditemukan dan sering digunakan oleh masyarakat luas, contohnya laras bahasa

yang dipakai dalam bidang huburan, seperti berita, penerangan, dan lain-lain.

Laras bahasa khusus adalah laras bahasa yang digunakan dalam suatu pemakaian

khusus yaitu laras bahasa ilmiah yang dipakai dalam penulisan sebuah laporan

ilmiah, dan lain-lain (Afif Haka at 7 : 13 AM).

2.1.4 Variasi bahasa menurut para ahli

2.1.4.1 Variasi bahasa menurut Harimurti Kridalaksana

Menurut Kridalaksana (1982 : 93), variasi bahasa dapat dipandang secara

diakronis dan sinkronis. Secara diakronis, variasi bahasa dapat dibedakan menurut

tahap-tahap bahasa yang berbeda-beda dari waktu ke waktu. Adapun secara

Page 35: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

23

sinkronis, variasi bahasa dapat dibedakan menjadi dua, diantaranya sebagai

berikut:

1. Variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa

Variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dapat dibedakan

sebagai berikut ini:

1) Dialek regional yaitu variasi bahasa yang dipakai di daerah tertentu.

Variasi bahasa ini membedakan bahasa yang dipakai disuatu tempat

dengan yang dipakai di tempat lain, walaupun variasinya berasal

dari satu bahasa. Misalnya, kita mengenal adanya bahasa Melayu

dialek Jakarta dan lain-lain.

2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial

tertentu atau menandai stratum sosial tertentu. Misalnya, dialek

wanita dan dialek remaja.

3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu

tertentu. Misalnya, dialek Melayu Sriwijaya.

4) Idiolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita

semua berbahasa Indonesia, namun kita masing-masing mempunyai

cirri khas pribadi dalam lafal, tata bahasa, pilihan atau kekayaan

kata.

2. Variasi bahasa berdasarkan pemakaian bahasa

Dimensi pemakaian bahasa juga membedakan satu variasi dengan

variasi lain. Variasi yang disebut ragam bahasa dibedakan menurut:

Page 36: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

24

1) Bidang pembicaraan seperti ragam undang-undang, ragam

jurnalistik, ragam ilmiah, dan ragam sastra;

2) Medium pembicaraan dibagi dua, (a) ragam lisan, seperti ragam

percakapan, ragam pidato, ragam kuliah, ragam panggung, dan

lain-lain, (b) ragam tulis, seperti ragam teknis, ragam undang-

undang, ragam catatan, ragam surat-menyurat, dan lain-lain;

3) Hubungan diantara pembicara membedakan ragam-ragam bahasa

menurut akrab tidaknya pembicara. Jadi, ada ragam resmi, ragam

akrab, ragam tidak resmi, ragam santai, dan sebagainya. Pada

bahasa Indonesia, hubungan antar pembicara terungkap dalam apa

yang disebut sistem tutur sapa dengan unsur-unsur persona kedua,

seperti engkau, anda, bapak, dan ibu (Kridalaksana, 1992:2-3).

2.1.4.2 Variasi bahasa menurut Mansoer Pateda

Dalam pembagian variasi bahasa menurut Mansoer Pateda ini, kita akan

banyak temui istilah-istilah baru, selain yang diungkapkan oleh para ahli

sebelumnya Kridalaksana dan Chaer. Mansoer Pateda membagi variasi bahasa

dilihat dari sebagai berikut ini:

1. Variasi bahasa dari segi waktu

Variasi bahasa dari segi waktu adalah variasi bahasa menurut kurun

waktu tertentu atau bisa juga disebut dialek temporal.Misalnya, bahasa

Melayu zaman Sriwijaya dan bahasa Melayu sebelum tahun 1992.Hal

ini terjadi karena perbedaan waktu yang menyebabkan timbulnya

perbedaan makna untuk tertentu.Misalnya, kata juara yang dahulu

Page 37: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

25

bermakna “kepala penyambung ayam” sekarang bermakna “orang yang

memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan atau perlombaan”

(Pateda, 1987:55-56).

2. Variasi bahasa dari segi tempat

Variasi bahasa dari segi tempat dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Dialek yaitu seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-

beda, yang memiliki ciri umum dan masing-masing lebih mirip

sesamanya dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa

yang sama;

2) Bahasa daerah yaitu bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa yang

tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda dan

sebagainya;

3) Kolokial yaitu bahasa yang dipakai sehari-hari oleh masyarakat

yang tinggal di daerah tertentu;

4) Vernakuler yaitu bahasa lisan yang berlaku sekarang pada daerah

atau wilayah tertentu.

3. Variasi bahasa dari segi pemakai

Variasi bahasa dari segi pemakai ini dibedakan sebagai berikut:

1) Glosolia yaitu ujaran yang dituturkan ketika orang kesurupan;

2) Idiolek yaitu perbedaan penuturan oleh pembicara, baik yang

berhubungan dengan aksen, intonasi, dan sebagainya;

3) Jenis kelamin yaitu perbedaan bahasa yang disebabkan oleh

perbedaan jenis kelamin;

Page 38: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

26

4) Monolingual yaitu penutur bahasa yang hanya menggunakan satu

bahasa;

5) Rol yaitu peranan yang dimainkan oleh seorang pembicara dalam

interaksi sosial;

6) Status sosial yaitu perbedaan yang disebabkan oleh perbedaan umur

seseorang.

4. Variasi bahasa dari segi pemakaiannya

Variasi bahasa dari segi pemakaiannya dibedakan sebagai berikut:

1) Diaglosia yaitu keadaan suatu masyarakat di mana terdapat dua

variasi dari satu bahasa yang hidup secara berdampingan dan

masing-masing mempunyai peranan tertentu;

2) Kreol yaitu bahasa yang terbentuk karena terjadinya kontak antara

dua bahasa dalam waktu yang lama;

3) Bahasa lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan dengan

medium lisan dan ditandai oleh pengulangan-pengulangan bentuk,

jeda, dan sebagainya;

4) Pijin yaitu bahasa yang timbul akibat kontak bahasa atau pemakai

bahasa yang dihubungkan dengan pekerjaan seseorang;

5) Repertories yaitu peralihan bahasa yang dipakai karena

pertimbangan terhadap lawan bicara;

6) Reputation yaitu pemilihan pemakaian bahasa karena faktor

penilaian terhadap suatu bahasa;

Page 39: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

27

7) Bahasa standar yaitu variasi bahasa yang digunakan dalam situasi

resmi dan yang paling dianggap baik;

8) Bahasa tulis yaitu variasi bahasa yang dipergunakan dalam situasi

resmi dan yang paling dianggap baik;

9) Bahasa tulis yaitu variasi bahasa yang dipergunakan dengan

medium tulisan dan sampai kepada sasaran secara visual;

10) Bahasa tutur sapa yaitu kata ungkapan yang dipakai dalam sistem

tutur sapa;

11) Kan yaitu sejenis slang tetapi sengaja dibuat untuk merahasiakan

sesuatu kepada kelompok lain;

12) Jargon yaitu pemakaian bahasa dalam setiap bidang kehidupan.

5. Variasi bahasa dari segi situasi

Variasi bahasa dari segi situasi dibedakan menjadi dua bagian

sebagai berikut:

1) Bahasa dalam situasi resmi yaitu bahasa yang dipakai dalam tulis-

tulis menulis resmi misalnya, dalam perundang-undangan.

Adapun dokumen tertulis dalam pertemuan resmi misalnya, rapat,

kuliah, khotbah, dan ceramah;

2) Bahasa yang dipakai dalam situasi tidak resmi. Misalnya, bahasa

yang dipakai oleh tawar-menawar di pasar.

Page 40: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

28

6. Variasi bahasa dari segi status

Variasi bahasa dari segi status ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Bahasa ibu yaitu bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi antara

seorang ibu;

2) Bahasa daerah yaitu bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat

daerah;

3) Bahasa nasional yaitu bahasa yang dipergunakan oleh suatu

negara untuk saling berkomunikasi antara sesame warga Negara

itu; bahasa negara yaitu bahasa yang diakui secara yuridis

dipergunakan di wilayah suatu negara untuk dipergunakan oleh

warga negara tersebut dalam berkomunikasi;

4) Lingua franca yaitu bahasa yang digunakan sebagai penghubung

antar penutur bahasa yang berbeda-beda;

5) Bahasa pengantar yaitu bahasa yang dipakai untuk mengantarkan

atau menjelaskan ilmu pengetahuan kepada orang lain;

6) Bahasa resmi yaitu bahasa yang secara resmi diakui secara yuridis

sebagai bahasa resmi dalam suatu negara.

2.1.4.3 Variasi bahasa menurut Martin Joss

Variasi bahasa menurut (Martin Joss, 1967) membedakan lima

macam gaya di dalam bukunya “the Five Clocks” (dalam Soeparno,

2003:58) berdasarkan tingkat kebakuan. Kelima macam gaya tersebut

adalah:

Page 41: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

29

1) Gaya frozen, gaya ini disebut juga gaya Kurubeku, sebab bentuk

pemakaiannya tidak pernah berubah dari masa ke masa dan oleh

siapapun penuturnya. Misalnya, pada doa mantra. Contoh:

“Langeng gati nikang hawab sabha-sabha niking Hastina,

samantara tekeng tegal kuru narayya Krsnan lak, sirang

Parasurama Kanwa Janakadulur Narada, Kapanggih

irikang tegal miluri kayya sang Bhupati. (Asri –

nengsemaken kawontenanipun margi ingkang (ngener)

dhateng bangsal (papan pirembagan) Hastina. Sareng

tindakipun Prabu kresna dumugi ing ara-ara Kuru.,

panjenenganipun kapenggih (kepethuk) kaliyan

parasuruma, Kanwa lan Janak;(ingkang sampun sami

asalira dewa) sesarengan kaliyan (Bathara) Narada;

(sakawan punika) sami tumut mbiyatu pakaryanipun

(tugasnya) sang prabu).

(http://wayangpustaka.wordpress.com/. Diakses pada

Kamis, 22 September 2011 pukul 13.05 WIB).

2) Gaya formal, gaya ini disebut juga gaya baku. Pola dan kaidahnya

adalah ditetapkan secara mantap sebagai suatu standar dan

pemakaiannya dirancangkan pada situasi resmi. Gaya semacam

ini biasa digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan,kantor-

kantor pemerintahan, pidato ceramah, buku-buku pelajaran, rapat

dinas, dan lain-lain.

3) Gaya usaha atau gaya konsultatif, gaya ini disebut juga setengah

resmi atau gaya usaha. Disebut demikian karena bentuknya

terletak di antara gaya formal dan gaya informal. Pemakaian gaya

konsultatif kebanyakan dipergunakan oleh para pengusaha atau

kalangan bisnis. Selain itu juga biasa digunakan dalam

pembicaraan di sekolah, dan rapat-rapat atau pembicaraan yang

berorientasi kepada hasil atau produksi.Contohnya bahasa yang

Page 42: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

30

digunakan mahasiswa ketika sedang berdiskusi, dosen yang

sedang mengajar, dan lain-lain.

4) Gaya kasual atau gaya santai, gaya ini disebut juga gaya informasi

atau santai. Ciri gaya ini antara lain banyak dipergunakan bentuk

allegro, yakni bentuk diperpendek baik pada level kata, frasa,

maupun kalimatnya. Ciri lain ialah banyaknya unsure leksikal

dialek dan usnur daerah. Gaya bahasa ini biasa dipergunakan oleh

para pembicaraan santai lainnya. Contohnya:

“Hey..piye Le garapane?”

“Heh..bagaimana Nak pekerjaannya?”

“Wah...apik Le hpmu saiki”.

“Wa...bagus ya hpmu sekarang.”

5) Gaya intim (intimate), gaya ini disebut juga gaya akrab karena

biasa dipergunakan oleh para penutur dan hubungannya sudah

amat akrab. Cirinya hamper sama dengan gaya santai, akan tetapi

pada gaya akrab ini pemakaian alegronya sudah keterlaluan

sehingga tidak mungkin dimengerti oleh orang lain tanpa

mengetahui situasinya. Gaya intim ini biasa dipakai oleh

antaranggota keluarga, teman dekat, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli mengenai variasi bahasa,

penulis memfokuskan penulisan ini dengan teori berdasarkan Martin Joss.Hal ini

karena dalam pandangan ahli ini, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari

adanya keragaman bahasa yang terdapat pada brosur.Variasi bahasa dalam brosur

Page 43: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

31

tentu dapat dilihat melalui kalimat yang mampu menunjang adanya keragaman

tersebut yaitu dengan melihat variasi bahasa dan juga faktor-faktornya.

2.1.5 Bahasa jurnalistik

Menurut Wojowasito (Anwar, 1984 : 1), bahasa jurnalistik yang baik

haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan

kalimat yang benar, pilihan kata yang cocok. (Moeliono, 1994), yang konsultan

Pusat Bahasapun mengatakan bahwa laras bahasa jurnalistik tergolong ragam

bahasa baku.

Terbuktilah bahwa bahasa Indonesia jurnalistik tidaklah berbeda dengan

bahasa Indonesia baku yang membedakan antara keduanya hanyalah

penggunaannya. Karena digunakan sebagai media penyampai informasi, bahasa

yang digunakan di media massa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan

dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan lain.(Anwar, 1984 : 1)

mengatakan, “Bahasa jurnalistik mempunyai sifat yang khas, yaitu singkat,

padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik.” (Moeliono, 1994) menambahi

bahwa bahasa jurnalistik memiliki kekhasan diksi yang dicirikan oleh upaya

ekonomi kata, kekhasan pengalimatan yang ditandai oleh pemendekan kalimat.

Menurut(Badudu, 1992 : 62), bahasa jurnalistik itu harus sederhana,

mudah dipahami, teratur dan efektif. Bahasa yang sederhana dan mudah

dipahami berarti menggunakan kata dan struktur kalimat yan mudah dimengerti

pemakai bahasa umum.Bahasanya teratur berarti setiap kata dalam kalimat sudah

ditempatkan sesuai dengan kaidah.Bahasa pers haruslah tidak bertele-tele, tetapi

tidak juga terlalu berhemat sehingga maknanya menjadi kabur.

Page 44: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

32

Jadi bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau

media massa untuk menyampaikan informasi. Bahasa dengan ciri-ciri khas yang

memudahkan penyampaian berita dan komunikatif, soalnya, sebagai media

penyampai informasi, bahasa jurnalistik tentu diharapkan mampu menjembatani

antarlaras bahasa. Dengan kata lain, pewarta dapat bereksplorasi dengan laras

bahasa lain sehingga bahasa yang digunakan lebih variatif dan enak dibaca. Di

samping itu bahasa jurnalistikpun harus akrab dengan ragam kedaerahan atau

dialek.

Bahasa jurnalistik tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bahasa jurnalistik

hanyalah sebuah laras bahasa yang harus bersandar pada ragam bahasa, tentu

saja yang digunakan untuk menyampaikan informasi adalah ragam bahasa baku,

karena bahasa bakulah yang pemakaiannya luas dan memiliki ciri kecendekiaan

hubungan yang seperti itulah maka bahasa jurnalistik wajib memelihara bahasa

Indonesia (Moeliono, 1994), antara laras bahasa jurnalistik dan ragam bahasa

baku saling membutuhkan. Ragam bahasa baku ingin menjadikan bahasa

Indonesia sebagai bahasa modern yang setara dengan bahasa lain di dunia.

Adapun laras bahasa jurnalistik memerlukan pengungkapan diri secara modern.

Dalam bahasa lisan, struktur kalimat dan pilihan katanya jelas tidak cermat,

ketika disalin menjadi bahasa tulis di media massa, tentu saja struktur kalimat

dan pilihan katanya harus diperbaiki, Soalnya, bagaimanapun bahasa tulis

memiliki aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar.

Page 45: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

33

2.1.6 Variasi bahasa pada Brosur

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan variasi

bahasa pada brosur menggunakan diksi (pilihan kata), serta pada pembahasan

akan dijelaskan mengenai kelima ragam atau gaya dalam variasi bahasa yaitu

ragam beku (frozen), ragam resmi (formal), ragam usaha (konsultatif), ragam

santai (casual) dan ragam akrab (intimate) yang dikemukakan oleh, Martin Joss

(1967) namun penulis hanya mengambil tiga ragam yaitu ragam resmi atau

ragam formal, ragam usaha atau ragam konsultatif dan ragam santai.Kalimat

pada brosur merupakan kalimat-kalimat hasil ungkapan perasaan penulis

kemudian diproduksi oleh perusahaan media cetak.

Variasi penulisan kalimat tersebut menggunakan kombinasi huruf kapital

dan huruf kecil, dapat dijelaskan bahwa penggunaan kalimat pada brosur belum

sesuai dengan kaidah kebahasaan yang seharusnya, sebab penulisan pada brosur

tidak mengikuti aturan penulisan yang benar, sehingga informasi yang

disampaikan atau makna yang ingin disampaikan tidak tersalur dengan baik oleh

pembaca, namun disisi lain dari ketidakefektifan penulis menjadikan brosur-

brosur lebih menarik bagi pembaca.

2.1.7 Brosur sebagai salah satu media cetak

Brosur merupakan salah satu jenis pamflet. Informasi dalam brosur ditulis

dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu

singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas

yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan produk

tersebut. Brosur atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri satu

Page 46: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

34

hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain dan selesai

dalam sekali terbit.

Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang atau

kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut

definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras,

lengkap dalam satu kali terbitan, memiliki paling sedikit lima halaman tetapi

tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul. Pusat Bahasa (Dalam

KBBI, 2008: 210-211), brosur adalah (1) bahan informasi yang tertulis

mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem.American Library

Association (1983).

a. Macam-macam brosur

1. Trifold/lipat 3

Brosur lipat 3 merupakan salah satu jenis brosur yang sangat

populer dan sering digunakan, biasanya ukurannya A4(21 x 29,7

cm) yang kemudian dilipat 3, sehingga memunyai 6 halaman yang

bolak-balik, bagi anda yang ingin menampilkan banyak gambar

ataupun materi banyak dan ingin dibagi perhalaman, maka brosur

lipat 3 cocok untuk kebutuhan anda. Untuk ukuran-ukuran dari

brosur lipat 3 ini tidak hanya A4 namun bisa juga disesuaikan

dengan kebutuhan yang anda inginkan seperti A5.

2. Bifold/lipat 2

Brosur lipat 2 ini biasanya banyak menggunakan ukuran kertas

A4(21 x 29,7cm) yang kemudian dilipat 2 sehingga memunyai 4

Page 47: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

35

halaman bolak-balik. Brosur ini cocok untuk anda yang ingin

menampilkan gambar yang lebih besar

3. Flyer/tanpa lipat

Untuk brosur jenis ini tidak memiliki lipatan dan biasa disebut

dengan flyer. Ukuran yang paling banyak digunakan yaitu A4,

A5(14,8 x 21cm) atau bisa juga DL.size (1/4 kertas kuarto). Jenis

brosur seperti ini lebih cocok bagi anda yang memunyai informasi

singkat dan padat, namun jika ingin membuat lebih banyak materi

lain bisa menggunakan ukuran A4(21 x 29,7).

b. Fungsi brosur

1. Sebagai media yang memberikan sebuah informasi kepada para

konsumen yang berkaitan dengan perusahaan, di mana informasi

itu sendiri berkaitan dengan presentasi dari perusahaan, produk

baru dari perusahaan, produk baru dari perusahaan atau juga

layanan yang lain yang diberikan perusahaan tersebut yang ingin

ditawarkan.

2. Sebagai alat iklan atau juga promosi yang dapat menarik

ataupun memungkinkan untuk dapat mempromosikan satu

ataupun lebih dari produk dan juga jasa.

3. Desain dari sebuah brosur yang baik yang memungkinkan untuk

dapat mempertahankan sebuah kriteria dari seluruh brosur dari

perusahaan tersebut. Kriteria yang terkadang sering disebut

dengan konsep yang kemudian disatukan ke dalam seluruh jenis

Page 48: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

36

brosur yang akan menjadikan perusahaan tersebut teridentifikasi

dengan mudah.

4. Brosur adalah media promosi iklan gratis yang bagus bagi

konsumen untuk mengetahui kelebihan produk tersebut. Dengan

brosur akan lebih mempermudah konsumen memahami

kelebihan produk yang ditawar untuk itu buat brosur sejelas

mungkin tentang produk yang akan ditawarkan kepada

konsumen. Bentuk dan tata letak isi brosur disesuaikan dengan

produk dan merupakan satu kesatuan dari strategi periklanan

yang dilakukan dimedia lain seperti media televise radio,

majalah, Koran, dan lain-lain sehingga tidak membingungkan

konsumen apa yang ditawarkan.

c. Tujuan brosur

Di mana kita tahu bahwa dari pengertian brosur sendiri

adalah suatu media yang memberikan informasi untuk masyarakat

berupa tulisan, dan brosur bertujuan untuk memberikan penjelasan

suatu produk yang lebih karena adanya keterbatasan media lain

untuk menyampaikannya atau waktu yang begitu singkat sehingga

belum tentu dapat dipahami oleh calon konsumen untuk itu

dibutuhkan brosur untuk menjelaskan produk lebih lengkap lagi.

Brosur bisa dibagi melalui surat atau juga surat elektronik atau

dengan membagi-bagi dalam satu event promosi baik di dalam

ruangan maupun di luar ruangan. Di mana tujuan dari brosur ini

Page 49: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

37

kita dapat lihat dalam dunia pendidikan di mana kita bisa

mempromosikan suatu sekolah atau kegiatan organisasi, seminar

yang akan dilakukan oleh perguruan tinggi atau intansi lainnya.

d. Ciri-ciri brosur

1. Pernyataan dari pesan yang selalu tunggal.

2. Yang bertujuan untuk dapat menginformasikan, mengedukasi dan

juga membujuk ataupun memengaruhi pelanggan agar dapat

membeli dari pesan yang telah disampaikan.

3. Brosur diterbitkan sekali, meski begitu dapat untuk dicetak ulang

berkali-kali baik diperbarui ataupun tidak.

4. Brosur sendiri harus dapat menarik perhatian dari pelangan

ataupun publik.

5. Memiliki sistem distribusi sendiri dan bukan merupakan dari

bagian media yang lainnya.

6. Copyan yang harus jelas dan juga desain harus menarik.

Posterina.blogspot.com (2014).

e. Kelebihan dan kekurangan brosur

Brosur merupakan salah satu cara mengiklankan suatu produk atau

jasa dari suatu perusahaan atau toko, walaupun cara ini dibilang tradisional

tapi masih saja diminati oleh beberapa masyarakat untuk mempromosikan

barang dagangan, dan berikut ini beberapa kelebihan dari menggunakan

brosur, diantaranya sebagai berikut:

Page 50: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

38

a. Sederhana namun langsung to the point tanpa basa-basi sehingga

para konsumen bisa langsung mengerti produk atau jasa yang

ditawarkan.

b. Di sini kita bisa memainkan warna gambar, jenis huruf, ukuran

kertas, tata letak, dan bentu lipatannya agar membuatnya semakin

menarik.

c. Harga semakin murah, semakin banyak brosur yang dicetak

semakin murah harga cetakannya.

d. Penghematan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk beriklan dengan

brosur lebih murah daripada biaya menggunakan system iklan

lainnya.

e. Tetap beriklan walaupun tidak ada orang yang menjaganya, orang

yang merasa butuh dan penasaran akan mengambil brosur ditempat

brosur disimpan dan membawanya.

Dari kelebihan di atas, brosur juga mempunyai kekurangan sebagai berikut:

a. Informasinya yang kurang up to date.

b. Cara promosi yang tradisional dan sudah banyak yang

menggunakan.

c. Cara promosi yang membosankan dan tidak menarik.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penulis menyadari bahwa apa yang dilakukan bukanlah merupakan hal

yang baru. Beberapa peneliti terdahulu telah menulis tentang gaya bahasa,

Page 51: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

39

namun itu menjadi objek penelitian terdahulu dan sekarang tentulah sangat

berbeda.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu

sangat besar manfaatnya dalam penulisan, selain sebagai bahan bacaan,

penulis juga menjadikannya sebagai bahan perbandingan agar hasil penelitian

ini dapat menjadi pelengkap dari penulisan-penulisan terdahulu.

Hasil penelitian yang penulis maksudkan adalah hasil penelitian yang

menuangkan ke dalam bentuk skripsi seperti yang dilakukan oleh Sri

Wahyuni (2013) membahas masalah “Variasi bahasa penyiar radio Venus FM

dan I-radio di Makassar tinjauan sosiolingistik” Sri Wahyuni mengangkat

masalah pendeskripsian jenis variasi bahasa apa yang digunakan penyiar pada

saat membuka dan menutup acara, serta panggilan nama diri penyiar dan

sapaan kepada pendengar.

Arianto (2007) membahas masalah “ragam bahasa diplomat suatu

analisis wacana” Arianto mengangkat masalah makna ragam diplomat,

adanya kata-kata yang mengandung ketidakpastian, adanya kata-kata atau

ungkapan tertentu untuk ungkapan tertentu untuk menyatakan maksud kepada

negara lain, pidato dan korespondensi yang digunakan sudah

distandarisasikan.

Dwi Putri (2008) membahas masalah “gaya bahasa spanduk Pilkada

Gubernur Sul-Sel 2007) Dwi Putri mengangkat masalah jenis-jenis

penggunaan gaya bahasa pada spanduk Pilkada Gubernur Sulsel 2007,

Page 52: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

40

sebagian besar masyarakat tertarik dengan gaya bahasa pada spanduk

pasangan Sahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang.

2.3 Kerangka Pikir

Dalam mengembangkan suatu objek kajian, tidaklah cukup dengan

mengemukakan gagasan atau dengan mengembangkan referensi yang

ada.Namun ada kerangka dasar yakni dasar berpikir yang diterapkan dalam

penulisan ini, untuk dijadikan pondasi.Yang dimaksud oleh penulis ialah

dalam menganalisis variasi bahasa dalam ragam jurnalistik pada brosur di

Universitas Hasanuddin harus memakai pendekatan, dalam hal ini penulisan

menggunakan pendekatan sosiolinguistik.

Adapun tahap-tahap yang dipakai dalam mengembangkan kerangka

berpikir tersebut yakni :

1. Membedakan variasi bahasa dalam ragam jurnalistik dan

menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi variasi bahasa dalam

ragam jurnalistik pada brosur yang akan penulis teliti.

2. Setelah membedakan dan menganalisis perbedaan penggunaan

variasi bahasa dalam ragam jurnalistik pada brosur maka digunakan

pendekatan sosiolinguistik sebagai pendekatan pada penelitian

tersebut.

Page 53: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 27. · 4.1.1 Variasi bahasa ragam resmi atau ragam formal .....45 4.1.2 Variasi bahasa ragam usaha

41

Skema kerangka pikir

BAB III

Bahasa jurnalistik pada brosur di Universitas

Hasanuddin

Variasi Bahasa dalam ragam

jurnalistik

Bentuk variasi bahasa

dalam ragam jurnalistik

Faktor-faktor memengaruhi variasi

bahasa dalam ragam jurnalistik

Variasi bahasa dalam ragam jurnalistik

pada brosur di Universitas Hasanuddin