Skenario IV Blok 20

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    1/26

    LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK V

    SKENARIO IV

    Tutor : dr. Susilawati

    Anggota :

    Clara Dian Pistasari Putri 04091401039

    Ricky Tantular 04091401040

    Norawaty Maas 04091401051

    Aditya Nugroho 04091401053

    Fatimah Tuzahra 04091401054

    I Made Bayu Wisnu Wardhana 04091401059

    Daniel Rifky 04091401061

    Tiara Chairunisa 04091401068

    Alyssa Amelia Vania Utami 04091401069

    Sari chairunisah 04091401070

    Kesavan Chandra Sekar 04091401078

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2011/2012

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    2/26

    SKENARIO IV

    Public Health Education

    Pak Widodo mengalami batuk- batuk sejak 3 minggu yang lalu. Beliau

    tidak mengalami demam namun nafsu makannya berkurang. Menurut teman-

    temannya itu hal yang biasa dan dapat dialami semua orang. Karena itu pak

    Widodo membeli obat batuk di toko obat dan bekerja seperti biasa karena ia

    merasa tidak sedang sakit dan kalau tidak bekerja ia tidak mendapatkan upah

    harian sebagai buruh lepas. Satu minggu kemudian ia merasa batuknya makin

    bertambah sering, nafsu makan hampir tidak ada, ada terasa meriang serta

    berkeringat pada sore dan malam hari. Ia kemudian membeli obat demam dan

    penambah nafsu makan. Tiga hari kemudian tiba- tiba ia mengalami batuk

    berdarah. Pak Widodo merasa takut dan secepatnya pergi ke puskesmasuntuk

    berobat, dan kemudian didiagnosis menderita TBC. Sebagai dokter di puskesmas

    tersebut, yang mengalami konsep kesehatan masyarakat dan kedokteran

    pencegahan, apa yang anda harus lakukan terhadap pak Widodo secara

    comprehensifdan holistic?

    I. Klarifikasi Istilah

    1. Batuk : mekanisme ekspulsif untuk mengeluarkan benda asing dari saluran

    pernafasan.

    2. Demam : Peningkatan suhu tubuh diatas normal.

    3. Meriang : merasa tidak enak badan karena kurang sehat misalnya merasa

    demam.

    4. Batuk berdarah : ekspektorasi yang mengandung bercak darah dan berasal dari

    saluran pernafasan bawah.

    5. TBC : penyakit infeksi olehMycobacterium tuberculosis.

    6. komprehensif : bersifat mampu menangkap/ menerima dengan baik, luas,

    lengkap tentang ruang lingkup/ isi.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    3/26

    7. Holistic : pembahasan secara menyeluruh mengenai definisi, etiologi,

    penatalaksanaan, prognosis.

    8. Sakit : ketidakseimbangan kondisi tubuh normal manusia yang diantaranya

    sistem biologik yang mengganggu aktivitas sehari- hari dan sosial.

    9. Kesehatan masyarakat : seni memelihara dan meningkatkan kesehatan

    masyarakat melalui usaha- usaha pengorganisasian masyarakat.

    10. Kedokteran pencegahan : ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang

    hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta efisiensi untuk berbagai

    keluhan masyarakat oleh petugas kesehatan untuk perorangan dan keluarga oleh

    tenaga medis melalui proses perorangan dan masyarakat.

    II. Identifikasi Masalah

    1. Pak Widodo mengalami batuk- batuk sejak 3 minggu yang lalu. Beliau tidak

    mengalami demam namun nafsu makannya berkurang.

    2. Menurut teman- temannya itu hal yang biasa dan dapat dialami semua orang.

    Karena itu pak Widodo membeli obat batuk di toko obat dan bekerja seperti biasa

    karena ia merasa tidak sedang sakit dan kalau tidak bekerja ia tidak mendapatkan

    upah harian sebagai buruh lepas

    3. Satu minggu kemudian ia merasa batuknya makin bertambah sering, nafsu

    makan hampir tidak ada, ada terasa meriang serta berkeringat pada sore dan

    malam hari. Ia kemudian membeli obat demam dan penambah nafsu makan.

    4. Tiga hari kemudian tiba- tiba ia mengalami batuk berdarah. Pak Widodo

    merasa takut dan secepatnya pergi ke puskesmasuntuk berobat, dan kemudian

    didiagnosis menderita TBC

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    4/26

    III. Analisis Masalah

    1. Apa konsep sehat dan sakit ?

    Konsep sehat menurut WHO yaitu "health is a state of complete physical, mental

    and social well being, and not merely an absence of disease or infirmity".

    Sedangkan sehat menurut UU nomor 23 tahun 1992, adalah keadaan sejahtera dari

    badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

    social dan ekonomis". Menurut Perkin, sehat adalah fungsi suatu keadaan yang

    seimbang, dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengen berbagai factor yang

    berusaha mempengaruhinya. Sehat menurut White adalah suatu keadaan dimana

    seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat

    tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sehat yang positif adalah sehat secara

    fisik, mental, sosial dan rohani. Sehat bersifat dinamis, yaitu dengan konsep "a

    flexible state of body and mind which ma be described in terms of a range

    within which a person may sway from the condition wherein he is at the peak

    of enjoyment of physical, mental, and emotional experience, having regard to

    environtment, age, sex, and other biological characteristic due to the operation

    of internal dan external stimuli and can regain that position without outside

    aid".

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    5/26

    Sedangkan sakit merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan dimana kesehatan

    tubuh sangat terganggu, mengalami kekacauan atau kelemahan, suati permulaan

    perubahan dari keadaan sehat, suatu gangguan daya kerja dari fungsi-fungsi organ

    vital tubuh.

    2. Apa saja yang mempengaruhi status kesehatan ?

    Menurut Park, J.E, terdapat 5 hal yang mempengaruhi status kesehatan yaitu

    1. Keadaan biologis manusia itu sendiri

    2. Lingkungan

    3. Perilaku hidup

    4. Status ekonomi

    5. Pelayanan kesehatan

    Sedangkan menurut Blumm, hal yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat

    antara lain

    1. Perilaku

    2. Hereditas

    3. Lingkungan

    4. Pelayanan kesehatan

    Gambar . Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Kesehatan Masyarakat.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    6/26

    3. Apa dampak dari prilaku pak Widodo menganggap penyakit yang dialaminya

    sebagai hal yang biasa dan tetap bekerja walaupun sakit ?

    Apa dampak dari prilaku pak Widodo menganggap penyakit yang dialaminya

    sebagai hal yang biasa dan tetap bekerja walaupun sakit adalah :

    Memperburuk prognosis penyakit yang diderita oleh pak Widodo

    Terjadi keterlambatan pengobatan sehingga bisa memperparah kondisi

    kesehatan pak Widodo

    Memperluas penularan penyakit yang diderita

    4. Apa dampak dari mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas

    kesehatan ?

    Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau konferensi untuk

    saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit

    Commission (1999) sebagai sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah

    keputusan. Definisi tersebut menyiratkan empat aspek dalam konsultasi :

    Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan

    bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang

    berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh

    karenanya konsultasi adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif.

    Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang

    interaktif dan berjalan.

    Konsultasi adalah sebuah dialog antar manusia. Konsultasi dapat

    melibatkan individu- individu dalam suatu komunitas, kelompok social

    dan stakeholder, yang merefleksikan komposisi dari populasi dan

    organisasi dari suatu area. Oleh karenanya konsultasi adalah partispasi.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    7/26

    Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat

    memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan

    kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh karenanya konsultasi

    adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil.

    Dampak dari mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas kesehatan

    adalah :

    o Salah diagnosis; gejala awal/ umum dari penyakit itu tidak spesifik.

    Banyak penyakit yang hanya memberikan symtom sakit kepala dandemam, tetapi memiliki akar masalah yang berbeda. Mengatasi symtomp

    tanpa mengobati akar penyakit dapat memperparah penyakit atau

    penyebaran penyakit pada penyakit menular.

    o Memperparah penyakit/ prognosis; pengobatan yang tidak tepat dapat

    memperparah penyakit, sesuai dengan perjalanan penyakitnya tersebut

    o Resistensi suatu obat; pengguanan obat yang tidak sesuai dengan aturan

    pakai dapat menyebabkan resistensi terhadap obat tersebut. Contohnya

    penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

    o Penularan penyakit; penyakit yang dapat menular antar individu seperti

    TBC, jika tidak didiagnosa dini dapat menular kepada keluarga, dan

    masyarakat sekitar.

    5. Apa resiko dari keterlambatan berobat ?

    Resiko dari keterlambatan berobat adalah memperburuk prognosis penyakit yang

    diderita dan juga akan mengakibatkan penularan penyakit kepada keluarga, dan

    masyarakat sekitar.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    8/26

    6. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga masyarakat banyak yang

    terlambat berobat ?

    7. Bagaimana cara membuat masyarakat untuk tidak terlambat berobat ?

    Cara untuk membuat masyarakat untuk tidak terlambat berobat adalah dengan

    cara promosi kesehatan berupa penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada

    masyarakat seperti tanda- tanda atau gejala dari suatu penyakit sehingga

    masyarakat langsung memeriksakan diri kepada petugas kesehatan agar dapat

    ditegakkan diagnosis penyakit dan diberikan pengobatan yang tepat.

    8. Faktor- faktor apa yang membuat pasien tidak minum obat ?

    Faktor yang meyebabkan pasien tidak patuh minum obat antara lain :

    jenis obat yang dikonsumsi banyak

    obat susah diminum ( bentuk obat besar)

    harga obat yang mahal

    frekuensi minum obat terlalu sering

    Faktor Predisposisi

    Tempat Tinggal

    Pendidikan

    Status Perkawinan

    Pekerjaan dan Jaminan

    Kesehatan

    Biaya Pengobatan

    Rasa TakutPengetahuan

    Sikap

    Kepercayaan terhadap

    Pengobatan

    Riwayat Keluarga

    Faktor Pemungkin

    Fasilitas Pengobatan

    Tempat Pengobatan

    Lain

    Jarak Tempat

    PengobatanFaktor Penguat

    Keluarga

    Teman

    Masyarakat

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    9/26

    jangka waktu minum obat yang lama, dan tidak adanya pengawas minum

    obat.

    9. Bagaimana cara membuat pasien patuh minum obat ?

    Cara membuat pasien patuh untuk minum obat adalah dengan cara :

    Menggunakan PMO (pengawas minum obat) yang merupakan orang

    terdekat pasien, orang yang disegani, orang yang telah mendapat

    penyuluhan tentang konsumsi obat.

    Dan pasien diberi edukasi tentang konsumsi obat agar pasien mengerti

    pentingnya pengobatan dalam proses penyembuhan penyakit yang dialami.

    10. Bagaimana tindakan pencegahan penularan TBC dan mengapa tidak semua

    penderita yang tertular tidak terkena TBC ?

    M. tuberculosis ditularkan dari penderita yang mengalami infeksi tuberkulosis

    pada paru-parunya kepada orang yang sehat melaluai droplet, yang bersifat

    aerosol, terjadi ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet yangberukuran paling kecil (

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    10/26

    Secondary Prevention : - Early diagnosis & prompt treatment : diagnosis

    awal & pengobatan cepat.

    Tertiarry Prevention

    Disability limitation : mencegah penyakit agar tidak bertambah parah dan

    kontrol ke dokter pasca pengobatan.

    Rehabilitation

    Resiko perkembangan penyakit tuberkulosis ketika telah terjadi infeksi tergantung

    pada faktor endogen, seperti sistem pertahanan nonspesifik dari setiap individu,

    pertahanan non imunologi dan level fungsi dari cell-mediated immunity (CMI)

    Pertahanan Non-Spesifik

    Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa genetik berperan dalam tingkat

    resistensi reaksi imun non spesifik terhadap M. tuberculosis dan perkembangan

    penyakit tuberkulosis. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan derajat dari para

    penderita tuberkulosis di berbagai populasi.

    Respon host

    Pada tahap awal interaksi antara host dan bakteri, terjadi fusi antara phagosomes

    dan lisosom, mencegah kelangsungan hidup dari kuman basil, namun dapat juga

    menyebabkan basil berkembang biak, yang akhirnya membunuh makrofag.

    Berbagai chemoattractants dikeluarkan setelah terjadi lisis dari sel (misalnya,

    komponen pelengkap, molekul bakteri, dan sitokin) merekrut tambahan monosit-

    makrofag termasuk sel dendritik, yang bermigrasi ke kelenjar getah bening dan

    mempresentasikan antigen mikobakteri kepada limfosit T. Pada titik ini,

    perkembangan CMI dan kekebalan humoral dimulai.

    Sekitar 2-4 minggu setelah infeksi, respon host terhadap M. tuberculosis

    berkembang yaitu respon makrofag-mengaktifkan CMI dan respon yang merusak

    jaringan. Respon makrofag mengaktifkan sel T mengakibatkan aktivasi dari

    makrofag yang mampu membunuh dan mencerna basil tuberkulum. (Iseman, MD

    & Raviglione MC & Raider HL, 2008)

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    11/26

    Dan orang yang tertular tidak terkena TBC dipengaruhi oleh beberapa faktor

    seperti, umur, imunitas serta status gizi.

    11. Apa resiko bila pasien tidak patuh minum obat ?

    Pasien yang tidak patuh minum obat mempunyai resiko untuk memperburuk

    prognosis, penyakit yang diderita susah sembuh, memperluas penyebaran

    penyakit, kemungkinan terjadi resistensi obat dam memperpanjang jangka waktu

    pengobatan ulang yang lebih lama.

    12. Bagaimana cara menaggulangi masalah ini secara komprehensif dan holistic ?

    Penanggulan secara holistik dimaksudkan yaitu penanggulangan secaramenyeluruh mulai dari tindakan promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif.

    Dalam kasus ini penanganan secara holistik dapat dimulai dari promosi kesehatan

    berupa penyuluhan, kemudian melakukan tindakan pencegahan seperti pemakaian

    masker untuk mencegah penularan TB paru, selanjutnya melakukan pengobatan

    terhadap penyakit dan pada akhirnya melakukan tindakan rehabilitasi.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    12/26

    13.Apa yang dimaksud konsep kesehatan masyarakat dan kedokteran

    pencegahan?

    Konsep kesehatan masyarakat mencakup cara pencegahan penyakit,

    memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan

    efisiensi melalui usaha organisasi kemasyarakatan untuk sanitasi lingkungan,

    pengawasan terhadap penyakit infeksi di masyarakat, pendidikan kepada

    individu mengenai prinsip higiene perorangan, pengorganisasian pelayanan

    kedokteran dan keperawatan untuk diagnosis lebih awal dan pengobatan

    pencegahan penyakit dan mengembangkan upaya upaya sosial yang akan

    meyakinkan setiap individu di dalam masyarakat akan standard hidup yang

    layak untuk memelihara kesehatannya. Sedangkan kedokteran pencegahan yaitu

    prinsip pencegahan memiliki multi aspek, termasuk mencegah penyakit menjadi

    lebih berat, mencegah orang lain tertular, pengenalan faktor resiko dari penyakit,

    dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat). Pencegahan juga termasuk

    mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin mempunyai efek terhadap

    kesehatan emosional pasien dan keluarganya. Tindakan pencegahan dibagimenjadi 3 yaitu primary prevention, yang mencakup health promotion dan

    specific protection, secondary prevention yaitu early diagnosis dan prompt

    treatment, dan yang terakhir adalah tertiary prevention yaitu disability limitation

    dan rehabilitation.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    13/26

    IV. Kerangka konsep

    Faktor pemungkin

    - Fasilitas

    pengobata

    n

    - Jarak

    Faktor penguat

    - Keluarga

    - Teman

    - masyaraka

    Faktor prediposisi

    -tempattinggal

    -

    pendidikan

    - pekerjaan

    -

    kepercayaa

    n terhadap

    pengobata

    Ketidakseimbangan

    agent- host- lingkungan

    Pak Widodo menderita

    Perilaku sakit

    (mengobati diri sendiri

    dan menganggap hal

    Peningkata

    n

    penularan,

    perburukan

    prognosis

    preventif

    Tindakan

    seharusnya

    primer sekunder tersier

    Promosi

    kesehata

    Proteksi

    spesifik

    Diagnosi

    s dini

    Treatme

    nt cepat

    rehabilit

    as

    Disability

    preventi

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    14/26

    V. Hipotesis

    Kurangnya pengetahuan mengenai konsep sehat- sakit dan tingkat sosial ekonomi

    yang rendah menyebabkan keterlambatan penanganan yang tepat

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    15/26

    LEARNING ISSUE

    1. Pengertian sehatPengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik

    fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

    Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa

    (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

    secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang

    kesehatan)

    Sehat Menurut Perkin,s.

    Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk

    tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga

    tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.

    Definisi Sehat

    - Menurut WHO : Health is a state of complete physical, mental, and social

    well-being, not merely the absence of disease or infirmity.

    - Menurut White : Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu

    diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu

    penyakit dan kelainan.

    - Menurut UU no.23 tahun 1992 : Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,& sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

    ekonomi.

    - Menurut Perkin : Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis

    antara bentuk tubuh & fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga

    tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.

    2. Sehat sebagai keadaan dinamis

    Sehat statis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat

    istirahat/pasif. Terdapat tingkatan dalam hal normalnya fungsi-fungsi alat-alat

    tubuh, sehingga terdapat istilah derajat sehat statis.

    Sehat dinamis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat

    bergerak/aktif, yaitu saat kerja atau berolahraga. Dalam hal ini pun terdapat

    tingkatan, tergantung pada ringan/beratnya kerja atau olahraga yang dilakukan,

    sehingga terdapat istilah derajat sehat dinamis.

    3. Proses kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    16/26

    4. Pendahuluan

    Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang kronis menular

    dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua negara.Dari

    laporan tahunan WHO (2003) disimpulkan bahwa masih ada 22 negara dengan

    kategori beban tinggi terhadap TBC (high burden of TBC numbers). Sebanyak 8,9

    juta penderita TBC dengan proporsi 80% pada 22 negara berkembang dengan

    kematian 3 juta orang per tahun. Satu orang dapat terinfeksi TBC setiap detik dan

    penyakit TBC membunuh 1 juta perempuan per tahun pada saat kehamilan dan

    persalinan.1,2

    Indonesia merupakan negara ketiga di dunia dalam urutan jumlah penderita TBC

    setelah India (30%) dan China (15%) dengan presentase sebanyak 10% dari total

    penderita TBC di dunia. Kurun waktu 5 tahun terakhir dengan berbagai program

    TBC yang dilakukan hanya mampu menurunkan angka kesakitan penyakit

    Tuberkulosis yaitu 15 per 100.000 penduduk sehingga dari 122/100.000 menjadi

    107/100.000 penduduk.Dari laporan WHO tahun 2005 dinyatakan bahwa estimasi

    insidens TBC di Indonesia dengan dasar hasil pemeriksaan sputum adalah 128 per

    100.000 (2003) dengan perkiraan prevalens sebesar 295 per 100.000. Di Indonesia

    angka penemuan kasus (Case Detection Rate) mencapai 33% dengan angka

    kesembuhan (Cure Rate) adalah 86% dengan metoda DOTS (Directly Observed

    Treatment of Short Course). 1,2,3

    Salah satu penyebabnya tingginya prevalensi Tuberkulosis dalambeberapa tahun terakhir adalah meningkatnya ko-infeksi dengan

    HIV/AIDS.Tuberkulosis dan HIV/AIDS termasuk penyebab utama kematian ibu.

    Setiap tahun, kurang lebih 700.000 kematian perempuan disebabkan oleh TB,

    sementara kurang lebih 2 juta kematian maternal setiap tahunnya disebabkan oleh

    HIV. Daerah dengan insidens HIV yang tinggi, mempunyai insidens TB yang

    tinggi. Wanita hamil dengan TB ko-infeksi HIV, mempunyai risiko kematian ibu

    lebih tinggi dibanding tanpa HIV.1,2

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    17/26

    Salah satu masalah yang mempersulit eradikasi TB adalah meningkatnya

    resistensi terhadap obat-obat TB (multidrug-resistant). Multidrug-resistant

    tuberculosis (MDR-TB) adalah infeksi strain Mycobacterium TB yang

    mempunyai resistensi terhadap baik Isoniazid maupun Rifampisin. Hal ini

    menyebabkan krisis kesehatan global, dengan meningkatnya insidens TB pada

    kehamilan, kemungkinan juga menyebabkan MDR-TB pada kehamilan akan

    sering didapatkan. Indonesia menempati urutan ke-7 dari 27 negara high MDR-

    TB burden countries, dengan insidensi 5,554/tahun (2007).

    5. Definisi

    Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

    Mycobacterium yang menyebar melalui udara. TB biasanya mengenai paru-paru,

    tetapi dapat juga mengnenai organ lain seperti otak, ginjal, dan tulang belakang.

    6. Etiologi

    Mycobacterium tuberculosis

    Gambar 1: Pewarnaan Ziehl-Neelsen dari pertumbuhan Mycobacterium

    tuberculosa pada pembesaran 1000x

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    18/26

    Gambar 2: Pemeriksaan mikroskop elektron dari pertumbuhanMycobacterium tuberculosa pada kultur.

    1. Upaya Kuratif dan Rehabilitatif

    Agar terlaksananya program penanggulangan TBC perluadanya komitmen dari petugas kesehatan khususnya petugasPuskesmas dalam kerjasama dengan semua pihak terkait untukmelaksanakan Program Penanggulangan TBC didukung denganketersediaan dana, sarana dan tenaga yang professional.

    Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhanpenderita untuk minum OAT yang teratur.

    Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok

    yaitu :

    Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol,Streptomisin, Pirazinamid.Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang

    masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat

    disembuhkan dengan obat-obat ini.

    Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin,Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.Pengobatan TBC pada orang dewasa:

    Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3, Selama 2 bulan minum obat

    INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari(tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INHdan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).

    Diberikan kepada:o Penderita baru TBC paru BTA positif.o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

    Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    19/26

    Diberikan kepada:o Penderita kambuh.

    o Penderita gagal terapi.o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

    Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3Diberikan kepada:

    o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

    Penyembuhan TBC dengan jalan minum obat yang diberikan

    secara teratur, sampai dinyatakan sembuh.

    Jika tidak teratur minum obat maka yang terjadi:

    Penyakitnya akan lebih sukar diobati Kuman TBC dalam tubuh akan berkembang semakin

    banyak dan menyerang organ tubuh lain

    Akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat

    sembuh

    Biaya pengobatan akan sangat besar dan tidakditanggung oleh pemerintah

    Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi

    penderita TBC saat ini yaitu terapi dan imunisasi. Untukterapi, WHO (1995) merekomendasikan strategi penyembuhanjangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenaldengan istilah DOTS (Direct Observed Treatment Short-CourseChemotherapy). Konsep strategi DOTs adalah pengobatan efektifdengan pengawasan yang ketat oleh PMO yang sebaiknya adalahkeluarga atau petugas kesehatan. Dalam stategi ini ada tigatahapan penting yang dilakukan yaitu mendeteksi pasien,melakukan pengobatan, melakukan pengawasan langsung. DOTSadalah strategi yang paling efektif untuk menangani pasien TBCsaat ini dengan tingkat kesembuhan 95%. Pengotrolan TBC yang

    kedua adalah imunisasi. Imunisasi ini akan memberikankekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Imunisasi ini dilakukandengan pemberian vaksin TBC yang dikenal dengan nama BCG.Selain pencegahan dengan imunisasi pencegahan dapat puladilakukan dengan perbaikan gizi, pengadaan rumah sehatdengan ventilasi yang memadai, perilaku hidup bersih dan sehat.

    PROSES TERJADINYA PENYAKIT DI MASYARAKAT

    Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam

    epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses

    http://rusnoto-jepara.blogspot.com/2012/03/prosesb-terjadinya-penyakit-di.htmlhttp://rusnoto-jepara.blogspot.com/2012/03/prosesb-terjadinya-penyakit-di.html
  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    20/26

    kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu)

    dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis

    dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan(Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka

    cipta.Jakarta)

    Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi

    menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia

    (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk

    memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan

    pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena

    adanya ketidak seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini

    lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad

    epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi

    sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelasdari lingkungan.

    Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit

    pada manusia, antara lain :

    Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan keluarga

    Bentuk anatomis tubuh

    Fungsi fisiologis atau faal tubuh

    Status kesehatan, termasuk status gizi

    Keadaan kuantitas dan respon monitors

    Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial

    Pekerjaan, dll. (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media

    presindo,Yogyakarta. Hal.15-16)

    Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk membuat

    terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia? Mengapa karena dia yang

    diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki

    karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan

    perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap

    timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan

    berbagai penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda

    akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh. Misalnya

    penyakit keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan padaorang tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita

    talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk

    pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang sangat penting orang perilaku

    kebiasaan untuk faktor perilaku dan kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan

    tertentu, memang bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan

    perlindungan. Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup. Tetapi

    kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan memberikan perlindungan atau

    memberikan kecenderungan terjadi penyakit.(http;// Konsep dasar perjalanan

    penyakit.)

    Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok yaitu :

    Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu seperti

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    21/26

    Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan

    Bentuk anatomis tubuh serta

    Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus sepertiKelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga

    sehubungan sosial kemasyarakatan.

    pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh

    satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh

    berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun

    demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian

    utama yakni :

    Penyebab kausal primer, dan

    Penyebab kausal sekunder.

    Penyebab kausal primer

    Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit,denganketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi

    sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab

    kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi dalam 6 kelompok yaitu :

    Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong

    makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus, bakteri,

    protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada

    umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular

    Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk

    golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan

    maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin,

    mineral, dan air.

    unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan

    kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini

    pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-

    obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap,

    maupun gas.Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam)

    yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain

    Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan

    penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman,

    pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini

    terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguankesehatan.

    Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian

    penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini

    belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan

    sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab

    genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial

    yang bersifat non kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya

    dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan.

    Penyebab non kausal (sekunder)

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    22/26

    Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses

    kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit.

    Dengan demikian, maka dalam setiap analis penyebab penyakit dan hubungansebab akibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya berpusat pada penyebab kausal

    primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur

    penyebab kausal primer. Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada

    umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang

    berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai

    contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain

    sebagainya.Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi

    harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur

    penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk

    dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit.(Nur nasry noor,2000.Dasar

    epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta. Hal.25-27)Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan

    abiotis.

    Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan

    Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea

    Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes

    Bakteri misalnya Salmonella, meningitis

    Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona

    Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis

    Abiotis, terdiri dari

    Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak,

    mineral, protein dan vitamin)

    Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan

    \Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.

    Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan, dan

    getaran

    Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi

    Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.

    Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan sehat.

    (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media pressindo,Yogyakarta.

    Hal.16-17.)

    Unsur lingkungan (Enviroment)

    Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam

    menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan iku

    memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

    Lingkungan Biologis

    Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain

    meliputi :

    Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;

    Vektor pembawa infeksi

    Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan

    manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan),

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    23/26

    maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ;

    dan

    Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentuterutama penyakit menular.

    KEGIATAN PENANGGULANGAN TBC

    Kegiatan penanggulangan TBC di tempat kerja meliputi upaya promotif,

    preventif, kuratif dan rehabilitatif.

    Upaya Promotif

    Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja

    melaluipendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat

    kerja, penyuluhan,penyebarluasan informasi, peningkatan kebugaran jasmani,

    peningkatan kepuasan kerja,peningkatan gizi kerja

    Upaya preventifAdalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat

    penyakitTBC.

    Pencegahan Primer

    Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah timbulnya

    penyakitpada populasi yang sehat.

    Pengelolaan logistik

    Upaya Kuratif dan Rehabilitatif

    Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk

    menyembuhkan penderita,mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan

    tingkat penularan.Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam

    jumlah cukup dandosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan OAT standar

    yangdirekomendasikan oleh WHO dan IUATLD (International Union Against

    Tuberculosis andLung Disease). Pelaksanaan minum obat & kemajuan hasil pengobatan

    harus dipantau.Agar terlaksananya program penanggulangan TBC ditempat kerja

    perlu adanya komitmendari pimpinan perusahaan / tempat kerja dan kerjasama

    dengan semua pihak terkait untuk melaksanakan Program Penanggulangan TBC

    didukung dengan ketersediaan dana, saranadan tenaga yang professional.Keberhasilan

    pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT

    yangteratur. Dalam hal ini, PMO di tempat kerja akan sangat membantukesuksesanPenanggulangan TBC di tempat kerja

    KONSEP SEHAT DAN SAKIT

    Konsep sehat menurut WHO yaitu "health is a state of complete physical, mental

    and social well being, and not merely an absence of disease or infirmity".

    Sedangkan sehat menurut UU nomor 23 tahun 1992, adalah keadaan sejahtera dari

    badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    24/26

    social dan ekonomis". Menurut Perkin, sehat adalah fungsi suatu keadaan yang

    seimbang, dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengen berbagai factor yang

    berusaha mempengaruhinya. Sehat menurut White adalah suatu keadaan dimana

    seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat

    tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sehat yang positif adalah sehat secara

    fisik, mental, sosial dan rohani. Sehat bersifat dinamis, yaitu dengan konsep "a

    flexible state of body and mind which ma be described in terms of a range

    within which a person may sway from the condition wherein he is at the peak

    of enjoyment of physical, mental, and emotional experience, having regard to

    environtment, age, sex, and other biological characteristic due to the operation

    of internal dan external stimuli and can regain that position without outside

    aid".

    Sedangkan sakit merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan dimana kesehatan

    tubuh sangat terganggu, mengalami kekacauan atau kelemahan, suati permulaan

    perubahan dari keadaan sehat, suatu gangguan daya kerja dari fungsi-fungsi organ

    vital tubuh.

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    25/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Iseman, MD., Raviglione MC., and Raider HL. 2008. Tuberculosis. In: Fauci,

    A.S., D.L. Kasper., D.L Longo., E. Braunwald., S.L. Hauser., J.L. Jameson., J.

    Loscalzo. Harrison Principles of Internal Medicine. Ed 17

  • 7/28/2019 Skenario IV Blok 20

    26/26