Skenario B Blok 6 Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    1/50

    LAPORAN SEMENTARA TUTORIAL 7

    BLOK VI

    SKENARIO B

    Tutor : dr. RA Tanzila

    Nama NIM

    Siti Nurbaya 702008046

    Lefiriana Rahma Putri 702012022

    Kurniadi Diyan E. 702012025

    Siska Sarwana 702012030

    Santa Mercylia 702012034

    Fauziah Nabila 702012037

    Monda Dharma 702012045

    M. Iqbal Ali Rabani 702012050

    Rizky Zuriati 702012053

    Bunga Rezeki Ananda 702012069

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    2012

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    2/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang

    berjudul Laporan Sementara Tutorial 7 Blok VI Skenario B sebagai tugas

    kompetensi kelompok. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

    junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat,

    dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

    Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

    guna perbaikan di masa mendatang.

    Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat

    bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin

    menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

    1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.2. dr. RA. Tanzila selaku tutor kelompok 73. Teman-teman seperjuangan

    Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal perbuatan

    kepada semua orang yang telah mendukung penulis, dan semoga laporan

    turotial ini bermanfaat bagi kita serta perkembangan ilmu pengetahuan.

    Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

    Palembang, 15 mei 2013

    Kelompok 7

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    3/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ................................................................................................ 2

    Daftar Isi .......................................................................................................... 3

    BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 4

    1. Latar Belakang .................................................................................... 42. Maksud dan Tujuan ............................................................................. 4

    BAB II Pembahasan ........................................................................................ 5

    1. Data Tutorial ....................................................................................... 52. Skenario B Blok VI ............................................................................. 63. Seven Jump Steps ................................................................................ 6

    1) Klarifikasi Istilah ..................................................................... 62) Indentifikasi Masalah .............................................................. 73) Analisis Masalah ..................................................................... 74) Kerangka Konsep .................................................................... 235) Kesimpulan ............................................................................. 236) Learning Issues........................................................................ 24

    Daftar Pustaka ................................................................................................. 49

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    4/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangBlok Homeostasis, Stres dan Adaptasi adalah blok keenam pada semester II

    dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

    Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi

    kasus skenario B yang memaparkan Sejak kemarin malam fathanah, 6 tahun,

    mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum

    es yang dijual dipinggir jalan pada saat pulang sekolah. Sekarang kondisi fathanah

    terlihat lemas, kedua kelompak matanya cekung, ia merasa haus serta kencingnya

    sedikit. Sebelum dibawa di ke UGD ibunya memberi bubur beras encer dengan

    tambahan larutan gula dan garam.

    1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:

    1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian darisistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas

    Muhammadiyah Palembang.

    2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario denganmetode analisis pembelajran diskusi kelompok.

    3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    5/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Data TutorialTutor : R.A Tanzila, dr

    Moderator : Monda Dharma

    Sekertaris meja : Santa Mercylia

    Sekertaris papan : Siska Sarwana

    Waktu : 1. Senin, 13 Mei 2013

    2. Rabu, 15 Mei 2013

    Pukul. 08.0010.30 WIB.

    Rule : : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan

    2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan

    pendapat/ aktif

    3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan

    pendapat,

    4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan,

    5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman

    pada saat proses tutorial berlangsung

    6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada

    yang sedang memberikan pendapat

    7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    6/50

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    7/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 7

    2.3.2 Identifikasi Masalah1. sejak kemarin malam fathanah, 6 tahun, mengalami menceret-menceret 7

    kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum es yang dijual dipinggir

    jalan pada saat pulang sekolah

    2. Sekarang kondisi fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung,ia merasa haus serta kencingnya sedikit.

    3. Sebelum dibawa ke UGD ibunya memberi bubur beras encer dengantambahan larutan gula dan garam

    2.3.3 Analisis Masalah1. sejak kemarin malam fathanah, 6 tahun, mengalami menceret-menceret 7

    kali dan muntah. Hal ini terjadi setelah ia minum es yang dijual dipinggir

    jalan pada saat pulang sekolah

    a) Apa makna dari mencret mencret 7 kali kasus ini?Makna sebagai perubahan kebiasaan buang air besar yang normal yakni

    peningkatan volume atau penurunan konsistensi feses lebih dari 3 kali

    sehari atau buang air besar dengan fese tidak terbentuk (unformed sttok)

    atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. (Departemen

    Ilmu Kesehatan Anak,2010)

    b) Apa makna dari muntah pada kasus ini ?muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapatdisebabkan

    oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan

    asam-basa dan elektrolit. Bila penderita telah kehilangan banyak cairandan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak (wijayanti, 2010)

    Suatu cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari

    isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi

    secara luas , sangat mengembang ,atau bahkan terlalu terangsang. Distensi

    atau iritasi yang berlebihan dari duodenum menyebabkan suatu

    rangsangan khusus yang kuat untuk muntah (guyton,2012)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    8/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 8

    c) Faktor-faktor / etiologi apa saja yang menyebabkan mencret-mencret danmuntah?

    Faktor-faktor diare :

    Diare sekretorikInfeksi : kerusakan epitel permukaan akimbo virus

    Contoh : rolavirus, virus nowrwalk, adenovirus enteric

    Infeksi : diperentarai oleh enterotoksin

    Contohnya : vibrio cholarea, escheria coli,bacillus cereus, clostridium

    perfrigens

    Neoplastik : pengerluaran peptide atau serotonin oleh tumor

    Pemakaian laksatif berlebihan

    Diare osmoticTerapi laktulosa

    Lavase lambung untuk tindakan diagnostic

    Antacid (MgSO4 dan garam-garamnya)

    Penyakit eksudatifInfeksi : kerusakan lapisan epitel

    Contoh : shigella.sp, salmonella.sp, entamoeba histolystica

    Penyakit usus yang meradang idiopatik

    MalabsorbsiGangguan pencernaan intralumen

    Gangguan peyerapan sel mukosa

    Berkurangnya luas permukaan usus halus

    Obstruksi limfatik

    Infeksi : gangguan absorpsi sel mukosa

    Gangguan motilitasPenurunan waktu retensi usus : pengurangan pajang usus secara bedah,

    disfungsi saraf termasuk irritable bowel sindrom, hipertirodisme

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    9/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 9

    Penurunan motilitas ( peningkatan waktu retensi usus) :terbentuklah

    lengkung usus yang buntu saat pembedahan, pertumbuhan berlebihan

    bakteri di usus halus. (Robbins,2012)

    Faktor faktor muntah

    Implus iritatif yang datang dari traktus gastrointestinalmenyebabkan gangguan absorbsi cairan dan makanan

    Implus yang berhubungan dengan otak bawah yang berhubungandengan motion sickness

    Implus dari korteks serebri untuk mencetuskan muntah(guyton 2012)

    d) Bagaimana patofisiologi dari mencret-mencret dan muntah?Patofisiologi mencret mencret / diare :

    Diare terjadi karena adanya gangguan proses absorpsi dan sekresicairan serat elektrolit disaluran cerna. Pada keadaan normal, usus

    halus akan mengabsorpsi Na +, Cl-, HCO3

    - Pada kasus ini dapat

    disebabkan oleh virus atau bakteri pada traktus intestinalis. Pada

    diare infeksius umum, infeksi paling luar terjadi pada usus besar

    dan pada ujung distal ileum. Mukosa teriritasi secara

    luas,timbulnya penurunan dalam absorpsi dan peningkatan sekresi

    mengakibatkan cairan berlebihan melebihi kapasitas kolon dalam

    absorpsi. Akibatnya sejumlah besar cairan cukup untuk membuat

    agen infeksi tersapu ke arah anus dan pada saat yang sama gerakan

    pendorong yang kuat akan mendorong cairan ini ke depan.

    Seseorang tersebut dapat menderita diare. (Guyton dan Hall, 2012)

    Patofisiologi muntah :

    Sinyal sensoris mencetuskan muntah terutama berasal dari faring,esophagus, lambung, dan bagian atas usus halus. Impuls saraf

    kemudian ditransmisikan, baik oleh serbut saraf aferen vagal

    maupun oleh saraf simpatis keberbagai nucleus yang tersebar di

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    10/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 10

    batang otak yang semuanya disebut pusatmuntah. Dari sini,

    impuls-impuls motoric yang menyebabkan muntah sesungguhnya

    ditransmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf kranialis V

    ,VII ,IX ,X dan XII ke traktus gastroinstestinal bagian atas

    melalui saraf vagus dan simpatis ke traktus yang lebih bawah dan

    melalui saraf spinalis kediafragma dan otot abdomen. (Guyton dan

    Hall, 2012)

    Muntah terjadi akibat rangsangan pada pusat muntah, yang terletakdi daerah postrema medula oblongata di dasar ventrikel ke-4.

    Muntah dapat dirangsang melalui jalur saraf eferen oleh

    rangsangan nervus vagus dan simpatis atau oleh rangsangan emetik

    yang menumbulkan muntah dengan aktivasi CTZ. Jalur eferen

    menerima sinyal yang menyebabkan terjadinya gerakan ekspulsif

    otot abdomen, gastrointestinal, dan pernapasan yang terkoordinasi

    dengan epifenomena emetik yang menyertai disebut muntah. Pusat

    muntah secara anatomis berada di dekat pusat salivasi dan

    pernapasan, sehingga pada waktu muntah sering terjadi

    hipersalivasi dan gerakan pernapasan. (Price, 2012)

    e) Apa dampak bagi jika tubuh mengalami mencret-mencret dan muntah?Dampak diare : gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik,

    hipokalemia dan sebagainya), gangguan gizi sebagai akibat kelaparan

    (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia, dan

    gangguan sirkulasi darah (wijayanti, 2010)

    Dampak muntah : nyeri, penurunan berat badan, demam,, massa abdomen,

    ikterik, sakit kepala. (price,2012)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    11/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 11

    f) Bagaimana jumlah komposisi cairan tubuh normal pada anak-anak?Umur (thn) Laki-laki Perempuan

    Neonatus

    1-6

    10-16

    17-39

    40-59

    >60

    80%

    65%

    60%

    60%

    55%

    50%

    75%

    65%

    60%

    50%

    47%

    45%

    Tabel : (sediaoetama, 2010)

    g) Sistem apa yang terlibat dalam kasus ini?Sistem saraf dan sistem endokrin berfungsi sebagai pengatur. pada kasus

    ini fathanah mengalami dehidrasi yang diakbitkan oleh diare. sehingga sel

    nucleus supraoptica yang berada di hipofisis posterior untuk mengeluarkan

    hormone ADH (antideuretik hormone) yang berfungsi sebagaikeseimbangan air dalam ginjal.

    Sinyal sensoris mencetuskan muntah terutama berasal dari faring,

    esophagus, lambung, dan bagian atas usus halus. Impuls saraf kemudian

    ditransmisikan, baik oleh serbut saraf aferen vagal maupun oleh saraf

    simpatis keberbagai nucleus yang tersebar di batang otak yang semuanya

    disebut pusat muntah.

    Sistem digestive : terjadinya proses mencerna/ menghaluskan makanan

    menjadi nutrisi-nutrisi yang halus selanjutnya diabsorbsi/ diserap. Pada

    kasus ini fathanah diberiakan bubur encer yang ditambahkan larutan

    garam dan gula.

    Sistem Eksresi / pengeluaran : tejadinya proses keseimbangan air dan

    darah didalam tubuh (Guyton dan Hall, 2012)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    12/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 12

    h) Bagaimana kriteria standar air minum layak konsumsi?

    persyaratan agar air layak konsumsi, harus memenuhi sarat fisik, kimia,bakteriologisyang ditentukan oleh dinas kesehatan.

    a. Persyaratan FisikAir layak dikonsumsi harus jernih, bersih dan tidak berwarna, tidak

    berbau dan tidak berasa apapun, suhu air sama dengan suhu kamar.

    b. Persyaratan BakteriologisAir layak konsumsi harus memiliki jumlah kuman yang terdapat dalam

    1 cc air minum dari 100 kuman, dalam 100 cc air minum tidak boleh

    mengandung bakteri E. Coli, tidak boleh ada bakteri patogen seperti

    penyeban penyakit cholera, thypus, dsysentri dan gastroenteritis.

    c. Persyatatan KimiaPersaratan imia yang dianjurkanmenurut Keputusan Menteri

    Kesehatan RI No.907/Men.Kes/SK/VII/2002 seperti terlihat pada tabel

    berikut, sekaligus dengan hasil analisa air oleh balai Teknik Keseatn

    (nurhikmat, asep dan hadijulendra. 2005)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    13/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 13

    i) apa hubungan minum air es dipinggir jalan dengan keluhan yang dialamifathanah?

    keluhan yang dialami fathanah adalah mencret-mencret dan muntah yang

    merupakan gejala dari diare. Air es yang dipinggir jalan mungkin saja

    menggunakan air yang sudah tercemar. Pencemaran air banyak terjadi

    karena buruknya pengolahan air minum .Air dapat saja tercemar apabila

    wadah penyimpanan air tidak ditutup dengan rapat atau kebersihan

    tangan tidak dijaga dengan baik saat mengambil air dalam penyimpanan

    serta apabila air tersebut belum dimasak terlebih dahulu .Hal ini dapat

    memicu berkembang biaknya bakteri penyebab diare dalam air minum.

    j) Bagaiman anatomi, histologi dan fisiologi yang berhubungan dengankasus ini?

    Sistem digestive : Mulut (kelenjar parotis, sublingualis,submandibularis

    esophagus lambung usus halus duodenum yang memiliki 1

    saluran yang terbagi 2 berasal dari kantung empedu dan pancreas

    jejenum ileum colon ascenden colon transeversum colon

    descendencolon sigmoid rectum -> anus

    Gambar 1 : sistem pencernaan

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    14/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 14

    Sistem ekresi : Ginjal ureter vesica urinaria uretra

    Gambar 2 : sistem eksresi

    Histologi sistem pencernaan

    Rongga mulut : epitel berlapis gepeng

    Lidah : bagian tengah lidah terdiri dari jaringan ikat dan berkas serat otot

    rangka, dan semua papilla lidah dilapisi oleh epitel berlapis gepeng

    Kelenjar liur terdiri dari duktus eksretorius dan asini sekretorius yang

    membawa liur dari luar ke rongga mulut. Sel mioepitel kontraktil

    mengelilingi asini serosa dan mukosa serat duktus interkalaris

    Esophagus : lumen dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan

    tanduk,

    disepertiga atas, muskularis eksterna mengandung otot rangka

    ditengah, terdapat otot rangka dan otot polos di muskularis eksterna

    disepertiga bawah, muskularis ekterna mengandung otot polos

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    15/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 15

    lambung : epitel selapis silindris, epitel columnar

    Gambar 3 : hsitologi pada lambung

    usus halus :

    duodenum memiliki empat lapisan mukosa dengan epitel, lamina propria,

    muskularis mukosa dan kelenjar duodenal. Vili dibagian ini tampak

    lebar, tinggi, dan banyak dengan sedikit sel goblet di epitel

    jejunum dan ileum memiliki vili yang sempit, pendek dan di epitel lebih

    banyak mengandung sel goblet.

    Usus besar terdiri dari epitel selapis silindris dengan banyak sel goblet

    (Eroschenko, 2012)

    2. Sekarang kondisi fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung,ia merasa haus serta kencingnya sedikit.

    a) Bagaimana mekanisme lemas?Berhubungan dengan diare, pada diare timbulnya penurunan dalam

    absorpsi dan peningkatan sekresi mengakibatkan cairan berlebihan

    melebihi kapasitas kolon dalam absorpsi. Pada kasus ini terjadinya

    penghambatan absorpsi dimana suplai makanan yang telah

    dirombak menjadi nutrisi tidak dapat diserap. pada nutrisi yang

    dibutuhkan oleh tubuh tidak dapat tersuplai sehingga tidak

    terbentuknya ATP atau energi menyebabkan tejadinya lemas.

    (Guyton dan Hall, 2012)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    16/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 16

    b) Bagaimana mekanisme kelopak mata cekung?Kekurangan cairan di ektraseluler tepatnya cairan transeluler. ,

    membuat cairan intrasel berpindah dari dalam sel ke luar sel yang

    mengakibatkan terjadinya atropi atau penyusutan pada kelopak

    mata (Guyton dan Hall, 2012)

    Gambar 4 : kelopak mata cekung

    c) Bagaimana mekanisme haus?Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (> 280 mOsm) akan

    merangsang osmoreseptor di hypothalamus. Rangsangan ini akan

    dihantarkan ke neuron hypothalamus yang menyintesis

    vasopressin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke

    dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus

    koligen. Ikatan vasopressin dengan resptornya di duktus koligen

    memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane

    bagian apeks duktus koligen.(Guyton dan Hall, 2012)

    d) Bagaimana mekanisme kencing sedikit?Pengeluaran cairan perhari dari

    Insensible kulit 350 Insensible paru-paru Kehilangan air lewat keringat Kehilangan air lewat feses

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    17/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 17

    Kehilangan air melalui ginjal : mempertahankankeseimbanagan asupan dan keluaran cairan serta

    keseimbangan antara asupan dan keluaran elektrolit di

    tubuh adalah dengan menagtur kecepatan eksresi zat-zat

    tersebut dari ginjal.

    Darah ke ginjal akhir metabolisme sel berupa air dan ion

    yeng berlebih pada cairan ektrasel menyaring plasma

    diglomeuri zat-zat yang tidak diperlukan dibuang

    tubulus ginjal ke urina, namun pada kasus ini kehilangan

    air lewat feses itu lebih banyak dengan mencret 7 kali yang

    menyebabkan ginjal memperthankan keseimbangan cairan.

    (Guyton dan Hall,2012)

    3. Sebelum dibawa ke UGD ibunya memberi bubur beras encer dengantambahan larutan gula dan garam

    a) Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?Rehidrasi

    Pengantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting

    dalam terapi efektif diare akut.Pemberian terapi cairan dapat

    dilakukan secara oral atau parateral. Secara ringkas kelompok Ahli

    gastroenterologi dunia memberikan 9 pilar yang perlu diperhatikan

    dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada

    anak, yaitu :

    1. Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral )2. Cairan hipotonik

    3. Rehidrasi oral cepat 34 jam

    4. Realiminasi cepat dengan makanan normal

    5. Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus

    6. Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan

    7. ASI diteruskan

    8. Suplemen dnegan CRO ( CRO rumatan )

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    18/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 18

    9. Anti diare tidak diperlukan

    Diare yang mengalami dehidrasi ringan dan sedang

    Menurut Hidayat (2005) penatalaksanaan atau penanggulangan

    penderita diare di rumah antara lain:

    a. Memberi tambahan cairan

    Berikan cairan lebih sering dan lebih lama pada setiap kali

    pemberian, jika anak memperoleh ASI eksklusif berikan oralit atau

    air matang sebagai tambahan. Anak yang tidak memperoleh ASI

    eksklusif berikan 1 atau lebih cairan berikut : oralit, cairan

    makanan (kuah, sayur, air tajin) atau air matang.

    Sebagai tenaga kesehatan harus memberitahu ibu berapa banyak

    cairan seharinya :

    1) Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak2) Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berakMinumkan cairan sedikit demi sedikit tetapi sering dan jika muntah

    tunggu 10 menit kemudian lanjutkan lagi sampai diare berhenti.

    b. Memberi makanan

    Saat diare anak tetap harus diberi makanan yang memadai, jangan

    pernah mengurangi makanan yang biasa dikonsumsi anak,

    termasuk ASI dan susu. Hindari makanan yang dapat merangsang

    pencernaan anak seperti makanan yang asam, pedas atau buah-

    buahan yang mempunyai sifat pencahar.

    Bila diare terjadi berulang kali, balita atau anak akan kehilangan

    cairan atau dehidrasi yang ditandai dengan :

    Anak menangis tanpa air mata

    Mulut dan bibir kering

    Selalu merasa haus

    Air seni keluar sedikit dan berarna gelap, ada kalanya tidak

    keluar sama sekali.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    19/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 19

    Mata cekung dan terbenam

    bayi tanda dehidrasi bias dilihat dari ubun-ubun yang menjadi

    cekung

    Anak mudah mengantuk

    Anak pucat dan turgor tidak baik

    Untuk menanggulanginya perlu diberi cairan banyak, tidak harus

    oralit. Bisa berupa teh manis, larutan gula garam atau sup. Air tajin

    justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Dan jauh

    lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung

    glukosa primer yang mudah diserap. Penggunaan air tajin sebagai

    obat diare tidak berbahaya untuk bayi sekalipun (Suryana, 2005).

    b) Apa makna dari penambahan larutan gula dan garam?Elektrolit garam kombinasi : natrium klorida (garam dapur),

    kalium klorida, glukosa anhidrat (glukosa) , natrium bikarbonat

    untuk mencegah terjadinya dehidrasi. (sediaoetama, 2010)

    c) Apa kandungan dalam larutan gula dan garam?Garam : Anion dari Cl (senyawa anorganik) berfungsi untuk

    keseimbangan dari natrium dapat berupa senyawa organic (asetat,

    flurida). Natrium clorida bahan utama garam dapur.

    Sukrosa atau gula tebu yang memiliki rasa manis dan mudah larut

    dalam air. (sediaoetama, 2010)

    d) Apa tujuan penambahan larutan gula dan garam pada bubur berasencer?

    Rehidrasi adalah upaya menggantikan cairan tubuh yang keluar

    bersama tinja dengan cairan yang memadai melalui oral atau

    parenteral Cairan rehidrasi oral yang dipakai oleh masyarakat

    adalah air kelapa, air tajin, air susu ibu, air teh encer, sup wortel, air

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    20/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 20

    perasan buah dan larutan gula garam (LGG). Pemakaian cairan ini

    lebih dititik beratkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi.

    Sedangkan bila terjadi dehidrasi sedang atau berat sebaiknya

    dibawah langsung ke rumah sakit (Harianto,2004)

    e) Apa manfaat penambahan larutan gula dan garam pada kasus ini?Mencegah dan mengatasi dehidrasi, untuk meningkatkan dan

    mengurangi elektrolit dan tubuh keseimbangan cairan pada diare

    akut atau kronis, dan kekurangan cairan lainnya dan gangguan

    keseimbangan elektrolit.. (sediaoetama, 2010)

    f) Gangguan elektrolit apa yang terjadi pada kasus ini? Kekurangan cairan ektrasel yang diakibatkan diare dan muntah

    (kehilangan melalui saluran cerna)

    Terjadinya hiponatremia (ketidakseimbang hipo-osmolalitas) Terjadinya Hipokalemia kalium (kehilangan kalium melalui

    saluran cerna) menyebabkan menurunnya motilitas usus besar\

    Terjadinya hipokalsemia ca (ketidaseimbang kalsium yangdiakibatkan diare / malabsorbsi dan steastore

    Terjadinya hiperkalsemia gastrointestinal muntah dan mual(price,2012)

    g) Bagaimana pandangan islam tentang makanan dan minuman yangsehat?

    Makanan yang diharamkan. Firman Allah SWT : Sesungguhnya

    Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,

    dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.

    Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang

    dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,

    maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha

    Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 2. Al Baqarah, 2:173 )

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    21/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 21

    Setiap makanan yang dilarang di dalam Al Quran ternyata saat ini

    memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu

    pengetahuan. Makanan yang diharamkan menurut Islam dapat

    mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi

    kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai

    penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing

    pita, dll.) (Al- Quran dan Hadist)

    h) Bagaimana cara pembuatan larutan gula dan garam?2 sendok teh gula, setangah sendok the dilarutkan ke dalam satugelas air matang

    i) Bagaimana kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak-anak?Kebutuhan Mineral dalam tubuh perhari (mg)

    klasifikasi Umur

    (tahun)

    Na K Cl

    bayi 00,5 115 - 130 350 - 925 275200

    0,61 250 - 750 425 -

    1275

    400

    1200

    1- 3 325 - 975 550 -

    1650

    500

    1500

    46 450

    1350

    725

    2325

    700

    2100

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    22/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 22

    710 600

    1800

    1000

    3000

    925

    2775

    11 -18 900

    2700

    1525

    4575

    1400

    2775

    Dewasa >19 110 -

    3300

    1875 -

    5625

    1700-

    5100

    Kebutuhan cairan pada tubuh per hari

    (sediaoetama, 2010)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    23/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 23

    2.3.4 Kerangka Konsep

    2.3.5 KesimpulanFathanah, 6 tahun mengalami diare dan muntah sehingga dehidrasi karena

    terinfeksi mikroorganisme

    Konsumsi minuman yang terkontaminasi

    mikroorganisme

    Masuk ke saluran cerna

    Gangguan absorbsi cairan dan

    makanan

    Isi lambung keluar melalui

    esophagus

    Cairan makanan di dorong

    keluar oleh usus

    Muntah Diare

    Dehidrasi

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    24/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 24

    2.3.6 Learning Issues1. DIARE Definisi Diare

    Diare adalah tinja encer keluar lebih sering, diare bukan merupakan suatu

    penyakit tetapi kelihatan dalam keadaa seperti enteritis regionalis, sprue,

    colitis ulcerosa, berbagai infeksi usus dan kebanyakan karena jenis radang

    lambung dan usus (Sasongko, 2009). Sedangkan menurut Ngastiyah

    (2005), diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada system

    gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran pencernaan, dikarenakan

    keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari

    3 kali pada anak; konsistensi feses encer; dapat berwarna hijau atau dapat

    pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Menurut Dewi, (2010)

    Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair dengan

    frekuensi lebih banyak dari biasanya.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis dapat mengambil

    kesimpulan pengertian diare adalah suatu keadaan dimana terjadi pola

    perubahan BAB lebih dari biasanya (> 3x/hari) disertai perubahan

    konsistensi tinja lebih encer konsistensi tinja lebih encer atau berair

    dengan atau tanpa darah dan tanpa lendir.

    PatogenesisMenurut Ngastiyah (2005), mekanisme dasar yang menyebabkan

    timbulnya diare ialah:

    a. Gangguan osmotik

    Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akanmenyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga

    terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus

    yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

    sehingga timbul diare.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    25/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 25

    b. Gangguan sekresi

    Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan

    terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan

    selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

    c. Gangguan motilitas usus

    Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk

    menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus

    menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya

    dapat menimbulkan diare pula.

    PatofisiologiMenurut Hidayat (2006), proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh

    berbagai kemungkinan faktor diantaranya:

    a. Faktor infeksi

    Faktor ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk

    dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan

    merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.

    Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya

    mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbs cairan dan elektrolit.

    Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan system

    transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang

    kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat.

    b. Faktor malabsorbsi

    Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan

    tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

    ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehinggaterjadilah diare.

    c. Faktor makananDapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik.

    Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan

    penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian

    menyebabkan diare.

    d. Faktor psikologis

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    26/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 26

    Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan pristaltik usus yang akhirnya

    mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan

    diare.

    Klasifikasi dan Penatalaksanaan DiarePada klasifikasi diare dapat dikelompokkan menjadi diare dehidrasi berat,

    diare dehidrasi sedang atau ringan, diare tanpa dehidrasi, diare persisten,

    disentri (Hidayat, 2005) :

    a. Diare Dehidrasi Berat

    Diare dehidrasi berat jika terdapat tanda sebagai berikut letargis atau

    mengantuk atau tidak sadar, mata cekung, serta turgor kulit jelek.

    Penatalaksanaannya yaitu lakukan pemasangan infuse, berikan cairan IV

    Ringer Laktat, pemberian ASI sebaiknya tetap diberikan, pertahankan agar

    bayi dalam keadaan hangat dan kadar gula tidak turun.

    b. Diare Dehidrasi Sedang atau Ringan

    Diare ini mempunyi tanda seperti gelisah atau rewel, mata cekung, serta

    turgor kulit jelek. Penatalaksanaannya berikan ASI lebih sering dan lebih

    lama untuk setiap kali pemberian, berikan oralit, ajari

    ibu cara membuat oralit, lanjutkan pemberian ASI, berikan penjelasan

    kapan harus segera dibawa kepetugas kesehatan.

    c. Diare Tanpa Dehidrasi

    Diare tanpa dehidrasi jika hanya ada salah satu tanda pada dehidrasi berat

    atau ringan. Penatalaksanaannya berikan ASI lebih sering dan lebih lama

    setiap kali pemberian, berikan cairan tambahan yaitu berupa oralit atau air

    matang sebanyak bayi mau, ajari pada ibu cara memberikan oralit dengan

    memberi 6 bungkus oralit, anjurkan pada ibu jumlah oralit yang diberikansebagai tambahan cairan, anjurkan untuk meminum sedikit tapi sering.

    d. Diare Persisten

    Diare persisten apabila terjadi diare sudah lebih dari 14 hari. Tindakan dan

    pengobatan untuk mengatasi masalah diare persisten dan disentri dalam

    manajemen balita sakit adalah sebagai berikut : atasi diare sesuai dengan

    tingkat diare dan dehidrasi, pertahankan kadar gula agar tidak turun,

    anjurkan agar bayi tetap hangat, lakukan rujukan segera.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    27/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 27

    e. Disentri

    Apabila diare disertai darah pada tinja dan tidak ada tanda gangguan

    saluran pencernaan. Tindakan dan pengobatan sama dengan diare

    persisten.

    2. DEHIDRASIDehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada

    tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada

    pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini

    disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

    Dehidarasi terjadi karena kekurangan zat natrium, kekurangan air,

    kekurangan natrium dan air.

    Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan,

    yaitu

    Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan)Gejala :

    Muka memerah

    Rasa sangat haus

    Kulit kering dan pecah-pecah

    Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya

    Pusing dan lemah

    Kram otot terutama pada kaki dan tangan

    Kelenjar air mata berkurang kelembabannya

    Sering mengantuk

    Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    28/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 28

    Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dariberat badan)

    Gejala :

    Gelisah, cengeng

    Kehausan

    Mata cekung

    Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera

    kembali ke posisi semula.

    Tekanan darah menurun

    Pingsan

    Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung

    Kejang

    Perut kembung

    Gagal jantung

    Ubun-ubun cekung

    Denyut nadi cepat dan lemah

    Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dariberat badan)

    Gejala:

    Berak cair terus-menerus

    Muntah terus-menerus

    Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk

    Tidak bisa minum, tidak mau makan

    Mata cekung, bibir kering dan biru Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik

    Kesadaran berkurang

    Tidak buang air kecil

    Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab

    Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba

    Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur

    Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    29/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 29

    Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat

    berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma,

    hingga meninggal dunia, atau tidak. Dan Jangan coba-coba menurunkan

    berat badan dengan cara dehidrasi karena anda akan menanggung resiko

    gangguan pada ginjal anda.

    3. SISTEM PENCERNAAN (ANATOMI, FISIOLOGI, HISTOLOGI) :Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ

    dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi

    energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur.

    Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat

    jauh berbeda.

    Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di

    sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan

    dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi

    dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari -

    sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran

    sisa - sisa makanan melalui anus

    Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai

    berikut:

    - Menerima makanan

    - Memecah Makanan Menjadi Zat-Zat Gizi (Suatu Proses Yang

    Disebut Pencernaan)

    - Menyerap Zat-Zat Gizi Ke Dalam Aliran Darah

    - Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

    Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,

    lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.

    Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran

    pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    30/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 30

    Mulut, Tenggorokan & KerongkonganMulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem

    pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran

    dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan

    isinya ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk

    merasakan dan mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut

    terdapat tenggorokan (faring).

    Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.

    Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif

    sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman lebih rumit,

    terdiri dari berbagai macam bau.

    Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh

    gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih

    mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-

    bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai

    mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri

    yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah

    juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah

    protein dan menyerang bakteri secara langsung.

    Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

    Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara

    (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang

    (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk

    ke dalam hidung.

    Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipisdan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan

    tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan

    bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi

    otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    31/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 31

    Gambar 5 : Mulut

    LambungLambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk

    seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan

    antrum.

    Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot

    berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam

    keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke

    dalam kerongkongan.

    Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara

    ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

    Gambar 6 : Lambung

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    32/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 32

    Usus HalusLambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),

    yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

    Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam

    jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

    mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan

    makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan

    empedu dari hati.

    Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang

    disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses

    pencernaan dan penyerapan.

    Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan

    cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

    Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya

    memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang

    lebih kecil (mikrovili).

    Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan

    duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

    Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum

    dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak

    dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang

    luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

    Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang

    diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang

    melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahanmakanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil

    enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan dari isi usus

    berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus.

    Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk

    melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah,

    isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-

    enzim pankreatik.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    33/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 33

    Gambar 7 : Usus Halus

    PankreasPankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:

    - Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

    - Pulau pankreas, menghasilkan hormon.

    Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan

    melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan

    oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus

    pankreatikus.

    Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter

    Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

    Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat

    dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang

    dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim

    ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang

    berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

    3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

    - Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

    - Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

    - Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua

    hormon lainnya (insulin dan glukagon).

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    34/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 34

    HatiHati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,

    beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

    Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan

    pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).

    Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena

    yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena

    porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati,

    dimana darah yang masuk diolah.

    Darah diolah dalam 2 cara:

    - Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

    - Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah

    sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

    Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah

    diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

    Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh,

    sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di

    hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu,

    yang disimpan di dalam kandung empedu.

    Kandung Empedu & Saluran EmpeduEmpedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang

    selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.

    Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal darikandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu

    umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan

    masuk ke dalam duodenum.

    Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung

    empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    35/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 35

    Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan

    sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya,

    empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

    Empedu memiliki 2 fungsi penting:

    - Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

    - Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

    hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan

    kelebihan kolesterol.

    Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

    - Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan

    vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan

    - Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk

    membantu menggerakkan isinya

    - Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu

    sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan

    - Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya

    dibuang dari tubuh

    - Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di

    dalam empedu.

    Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati

    dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai

    sirkulasi enterohepatik.

    Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-

    12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk

    ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garamempedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini

    diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

    Usus BesarUsus besar terdiri dari:

    - Kolon asendens (kanan)

    - Kolon transversum

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    36/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 36

    - Kolon desendens (kiri)

    - Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

    Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti

    tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens

    dengan usus halus.

    Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit

    dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi

    ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

    Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna

    beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

    Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting,

    seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.

    Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada

    bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa

    menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

    Rektum & AnusRektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar

    (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.

    Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih

    tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja

    masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air

    besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,

    tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam

    pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan

    limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh

    (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani)

    menjaga agar anus tetap tertutup.

    Gangguan Sistem Pencernaan

    ApendikitisRadang usus buntu.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    37/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 37

    Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.

    Kontipasi (Sembelit)Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air

    besar)

    Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

    merangsang lambung.

    Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong

    Tukak Lambung/Maag "Radang" pada dinding lambung, umumnya

    diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

    Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit

    Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola

    makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara

    gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis,

    kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

    4. SISTEM ENDOKRIN DAN SISTEM SARAFSistem saraf dan endokrin adalah dua sistem kontrol utama pada tubuh.

    Sistem saraf, melalui transmisi cepat impuls listrik, secara umum

    mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas tubuh yang cepat, misalnya gerakan

    otot. Sistem endokrin, yang mensekresikan hormon ke dalam darah untuk

    mempengaruhi tempat-tempat yang jauh, terutama mengontrol aktivitas

    metabolik dan aktivitas lain yang lebih memerlukan durasi daripada

    kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah. Walaupun kedua

    sistem ini berbeda dalam banyak aspeknya, keduanya juga memiliki banyak

    kesamaan. Pada akhirnya, keduanya mengubah sel sasaran (tempat kerja)

    dengan mengeluarkan sel perantara kimia (neurotransmiter untuk sel saraf,

    hormon untuk sel endokrin), yang berinteraksi secara tertentu dengan reseptor

    spesifik (protein membran tertentu) sel sasaran (Snell, 2006).

    Secara anatomis, sistem saraf dan endokrin cukup berbeda. Pada sistem

    saraf, setiap sel saraf berujung (berakhir) secara langsung di sel sasaran

    spesifiknya. Jadi, sistem saraf memiliki kabel dalam suatu cara yang sangat

    spesifik menjadi jalur-jalur anatomis tertentu yang sangat terorganisasi untuk

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    38/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 38

    menyalurkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Informasi dibawa di

    sepanjang rangkaian neuron-neuron ke tujuan yang diinginkan melalui

    perambatan potensial aksi dan endokrin bekerja tanpa kabel (wireless), yang

    berarti bahwa kelenjar-kelenjar endokrin tidak secara anatomis berhubungan

    dengan sel sasaran mereka. Zat perantara kimiawi endokrin diseksresikan ke

    dalam darah dan mengalir ke tempat-tempat sasaran yang jauh. Pada

    kenyataannya, komponen-komponen sistem endokrin itu sendiri tidak secara

    anatomis saling berhubungan. Kelenjar-kelenjar endokrin tersebar di seluruh

    tubuh. Namun, dari segi fungsional kelenjar-kelenjar ini membentuk suatu

    sistem karena semuanya mengeluarkan hormon dan banyak terjadi interaksi di

    antara berbagai kelenjar endokrin (Snell, 2006).

    Akibat perbedaan anatomis tersebut, kedua sistem memiliki spesifitas

    kerja melalui cara-cara yang berbeda. Spesifitas komunikasi saraf bergantung

    pada hubungan anatomis yang erat antara sel-sel saraf dan sel-sel sasaran

    mereka, sehingga setiap neuron memiliki rentang pengaruh yang sempit.

    Neurotransmiter dikeluarkan dengan distribusi yang sangat terbatas hanya ke

    sel-sel sasaran spesifik di dekatnya, kemudian dengan cepat mengalami

    inaktivasi oleh enzim-enzim di taut sel saraf-sel sasaran atau diserap kembali

    oleh ujung saraf sebelum dapat mencapai darah. Sel sasaran untuk neuron

    tertentu memiliki reseptor untuk neurotransmiter yang bersangkutan, tetapi hal

    itu juga dimiliki oleh sel-sel di tempat lain, dan sel-sel tersebut juga akan

    berespons terhadap perantara yang sama tersebut apabila terpajan. Sebagai

    contoh, seluruh sistem saraf yang mempersarafi semua otot rangka dalam

    tubuh (neuron motorik) menggunakan neurotransmiter yang sama, asetikolin

    (ACh), dan semua otot rangka memliki reseptor ACh komplementer. Namun

    kita dapat mengaktifkan otot-otot tertentu untuk berkontraksi karena susunan

    struktural, atau sambungan kabel, yang cermat antara neuron motorik dan

    sel otot. Anda dapat secara spesifik menggerakkan ibu jari kaki tanp

    mempengaruhi otot-otot lain karena ACh dapat secara tersendiri dikeluarkan

    dari neuron-neuron motorik yang secara spesifik berhubungan dengan otototot

    yang mengontrol ibu jari kaki. Jika ACh secara serampangan dikeluarkan ke

    dalam darah, seperti hormon pada sistem endokrin tanpa kabel di atas,

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    39/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 39

    semua otot rangka akan secara bersamaan berespons dengan berkontraksi

    karena semuanya memiliki reseptor ACh yang identik. Tentu saja hal ini tidak

    terjadi, karena adanya jalur komunikasi langsung antara neuron dan sel-sel

    sasaran mereka (Snell, 2006)

    Gambar 8: Kelenjar Hipofisi

    5. SISTEM EKRESI (ANATOMI, HISTOLOGI, FISIOLOGI)Sistem eksresi pada manusia yang mulai dari ginjal ureter vesica

    urinaria uretra

    Histology dan Fisiologi Ginjal

    Ginjal terletak secara retroperitoneal pada bagian posterior dinding

    abdominal pada setiap sisi kolumnar vertebra diantara T12 - L3. Ginjal

    kanan terletak lebih rendah sedikit berbanding ginjal kiri karena hati

    terletak di bagian kanan. Areteri renal bercabang dari aorta abdominal.

    Arteri renal kanan lebih panjang berbanding arteri renal kiri. Setiap arteri

    renal bercabang menjadi 5 arteri segmental sehingga memasuki hilus. Dari

    sinus renal, arteri segmental bercabang menjadi beberapa arteri lobar yang

    terdapat pada kolumnar renal. Arteri ini bercabang lagi menjadi arkuata

    dan areteri interlobular. Arteriol aferen yang bercabang daripada arteri

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    40/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 40

    interlobular akan membentuk glomerulus. Manakala vena interlobular

    akan bergabung membentuk vena arkuate dan seterusnya membentuk vena

    interlobar yang akan bergabung menjadi vena renal yang membawa darah

    ke jantung via vena kava.

    Ginjal memainkan peranan penting dalam fungsi tubuh, tidak hanya

    dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa, namun

    juga dengan menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit dalam tubuh,

    mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah

    merah.

    Ginjal mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah cairan tubuh,

    konsentrasi dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan potassium, dan

    keseimbangan asam-basa dari tubuh. Ginjal menyaring produk-produk sisa

    dari metabolisme tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan asam

    urat dari uraian DNA. Dua produk sisa dalam darah yang dapat diukur

    adalah blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin (Cr).

    Ketika darah mengalir ke ginjal, sensor-sensor dalam ginjal memutuskan

    berapa banyak air dikeluarkan sebagai urin, bersama dengan konsentrasi

    apa dari elektrolit-elektrolit. Contohnya, jika seseorang mengalami

    dehidrasi dari latihan olahraga atau dari suatu penyakit, ginjal akan

    menahan sebanyak mungkin air dan urin menjadi sangat terkonsentrasi.

    Ketika kecukupan air dalam tubuh, urin adalah jauh lebih encer, dan urin

    menjadi bening. Sistem ini dikontrol oleh renin, suatu hormon yang

    diproduksi dalam ginjal yang merupakan sebagian daripada sistem regulasi

    cairan dan tekanan darah tubuh (Ganong ,2012)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    41/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 41

    Gambar 8 : Ginjal

    6. ELEKTROLIT (NA, CA, K, CL, P)Elektrolit Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan

    menghantarkan arus listrik. dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion

    negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama

    (diukur dalam miliekuivalen).

    KationKation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na+), sedangkan

    kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K+). Suatu

    sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodium

    dan potassium ini.

    AnionAnion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan

    bikarbonat (HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular

    adalah ion fosfat (PO43-).

    Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada

    intinya sama maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari

    cairan ekstraseluler tetapi tidak mencerminkan komposisi cairan

    intraseluler.

    a. Natrium

    Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling

    berperan di dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma:

    135-145mEq/liter. Kadar natrium dalam plasma diatur lewat beberapamekanisme:

    - Left atrial stretch reseptor

    - Central baroreseptor

    - Renal afferent baroreseptor

    - Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)

    - Atrial natriuretic factor

    - Sistem renin angiotensin

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    42/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 42

    - Sekresi ADH

    - Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)

    Kadar natrium dalam tubuh 58,5mEq/kgBB dimana + 70% atau

    40,5mEq/kgBB dapat berubah-ubah. Ekresi natrium dalam urine 100-

    180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dan keringat 58mEq/liter. Kebutuhan

    setiap hari = 100mEq (6-15 gram NaCl).

    Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial

    maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan

    natrium (muntah,diare) sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi

    keadaan dehidrasi disertai kekurangan natrium. Kekurangan air dan

    natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan natrium. dari cairan

    interstitial. Apabila kehilangan cairan terus berlangsung, air akan ditarik

    dari dalam sel dan apabila volume plasma tetap tidak dapat dipertahankan

    terjadilah kegagalan sirkulasi.

    b. Kalium

    Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler

    berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan

    elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99%

    dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah kalium

    yang terikat dengan protein didalam sel.

    Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3

    mEq/kgBB. Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan

    konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine 60-90 mEq/liter,

    faeces 72 mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter.

    c. KalsiumKalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%

    dikeluarkan lewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran

    ini tergantung pada intake, besarnya tulang, keadaan endokrin.

    Metabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-kelenjar paratiroid,

    tiroid, testis, ovarium, da hipofisis. Sebagian besar (99%) ditemukan

    didalam gigi dan + 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam

    sel.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    43/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 43

    d. Magnesium

    Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan unruk

    pertumbuhan + 10 mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.

    e. Karbonat

    Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu

    hasil akhir daripada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal.

    Sedikit sekali bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat

    dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting peranannya dalam

    keseimbangan asam basa.

    7. MUNTAHDefinisi Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi

    lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai

    kontraksi lambung dan abdomen. ( Vivian Nanny Lia Dewi, 2010 )

    Sedangkan menurut dr. Deddy Satriya Putra, SpA Muntah didefenisikan

    sebagai keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan paksa atau dengan

    kekuatan. Muntah dapat merupakan usaha mengeluarkan racun dari

    saluran cerna atas seperti halnya diare pada saluran cerna bawah

    (neurogastrenterologi )

    Muntah terjadi ketika anak / bayi menyemprotkan isi perutnya

    keluar, terkadang sampai seluruh isinya di keluarkan. Pada bayi, muntah

    sering terjadi pada minggu minggu pertama. Hal tersebut merupakan

    reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.

    Refleks ini dikoordinasikan di Medula Oblongata. Muntah dapat dikaitkandengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit Intrakranial,

    atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri.

    Mual, muntah kering, dan salivasi yang berlebihan, sering terjadi

    sesaat sebelum terjadinya muntah. Meskipun penderita umumnya merasa

    tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan

    timbul rasa nyaman. Secara sederhana pengertian dari Muntah adalah

    pengeluaran isi lambung melalui mulut. Pengertian lain dari pada muntah

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    44/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 44

    adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi

    setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung

    dan abdomen. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin

    mengalami muntah lendir, bahkan kadang disertai sedikit darah. Muntah

    ini tidak jarang menetap setelah pemberian ASI atau makanan, keadaan

    tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh

    sejumlah benda yang tertelan selama proses persalinan.

    Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan

    karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung. Muntah terjadi

    bila terdapat rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu

    pusat kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau

    Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel

    keempat Susunan Saraf.

    Etiologi

    Muntah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti berikut ini :

    Kelainan kongenital Infeksi pada saluran pencernaan Cara pemberian makan yang salah Keracunan

    Komplikasi terjadinya muntah adalah sebagai berikut :

    Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh / elektrolit Ketosis karena tidak makan dan minum Asidosis yang disebabkan adanya ketosis yang dapat berkelanjutan

    menjadi syok bahkan sampai kejang

    Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, ruptur esofagus,aspirasi, yang disebabkan karena muntah yang hebat.

    Muntah terus menerus dapat menyebabkan komplikasi dehidrasi,gangguan elektrolit, robekan Mallory Wiess, aspirasi cairan lambung.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    45/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 45

    Patofisiologi muntah : Impuls impuls aferens berjalan ke pusat muntah

    sebagai aferen vagus dan simpatis. Impuls-impuls aferen berasal dari

    lambung atau duodenum dan muncul sebagai respon terhadap

    distensiberlebihan atau iritasi, atau kadang- kadang sebagai respon

    terhadap rangsangan kimiawi oleh bahanyang menyebabakan

    muntah.Muntah merupakan respon refeks simpatis terhadap berbagai

    rangsangan yang melibatkanaktivitas otot perut dan pernafasan.

    Proses muntah dibagi dalam 3 fase berbeda yaitu :

    1. Nausea

    Merupakan sensasi psikis yang dapat ditimbulkan akibat rangsangan pada

    organ dalam,labirin atau emosi dan tidak selalu diikuti oleh muntah.

    2. Redching

    Merupakan fase dimana terjadi gerak nafas spamodie dengan grotis

    tertutup, bersamaandengan adanya usaha inspirasi dari otot dada dan

    diafragma sehingga menimbulkan tekanan intratorak yang negative.

    3. Emesis (Ekspusi)

    Terjadi bila fase redching mencapai puncaknya yang ditandai dengan

    kontraksi kuat ototperut, diikuti dengan bertambah turunnya diafragma,

    disertai dengan penekanan mekanismeantireflug. Pada fase ini pylorus dan

    antrum berkontraksi fundus dan esophagus relaksi dan mulutterbuak.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    46/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 46

    8. CAIRAN TUBUHAir merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya

    dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitasseseorang. Pada bayi usia < 1 tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85%

    berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75

    %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan

    terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa

    50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.5

    Hal ini terlihat pada tabel berikut :

    Cairan intraselular : Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan

    intraselular. Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam

    tubuhnya terdapat di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa

    laki-laki dengan berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya pada bayi

    hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.

    Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif

    cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir,

    sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    47/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 47

    usia 1 tahun, jumlah cairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga

    dari volume total. Ini sebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda

    dengan berat rata-rata 70 kg.

    Cairan ekstraselular dibagi menjadi :

    Cairan InterstitialCairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 11-

    12 liter pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume

    interstitial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kali

    lipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang dewasa.

    Cairan IntravaskularMerupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah (contohnya

    volume plasma). Rata-rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6L

    dimana 3 liternya merupakan plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah,

    sel darah putih dan platelet.

    Cairan transelulerMerupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti

    serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi

    saluran pencernaan. Pada keadaan sewaktu, volume cairan transeluler

    adalah sekitar 1 liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dan

    keluar dari ruang transeluler.

    9. KRITERIA STANDAR AIR MINUM LAYAK KONSUMSI :persyaratan agar air layak konsumsi, harus memenuhi sarat fisik, kimia,

    bakteriologisyang ditentukan oleh dinas kesehatan.

    a. Persyaratan FisikAir layak dikonsumsi harus jernih, bersih dan tidak berwarna, tidak

    berbau dan tidak berasa apapun, suhu air sama dengan suhu kamar.

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    48/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 48

    b. Persyaratan BakteriologisAir layak konsumsi harus memiliki jumlah kuman yang terdapat dalam

    1 cc air minum dari 100 kuman, dalam 100 cc air minum tidak boleh

    mengandung bakteri E. Coli, tidak boleh ada bakteri patogen seperti

    penyeban penyakit cholera, thypus, dsysentri dan gastroenteritis.

    c. Persyatatan KimiaPersaratan imia yang dianjurkanmenurut Keputusan Menteri

    Kesehatan RI No.907/Men.Kes/SK/VII/2002 seperti terlihat pada tabel

    berikut, sekaligus dengan hasil analisa air oleh balai Teknik Kesehatan

    (nurhikmat, asep dan hadijulendra, 2005)

  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    49/50

    Laporan Tutorial Skenario Blok VI Page 49

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Quran dan Hadist

    Dewi, Vivian N.L. (2010).Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta:

    Salemba Medika.

    Dorland, W.A. Newman. 2011.Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 28. Jakarta:

    Penerbit Buku Kedokteran EGC

    Eroschenko, Victor P .2012.Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional

    edisi 11 . Jakarta: EGC

    Ganong, W.F. 2012.Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

    Guyton, H. 2012 buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC

    Harisson, 2012.Prinsip IPDL. Jakarta: EGC

    Hidayat, A.A. (2008).Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan

    kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

    Keseimbangan Cairan, Elekrolit, Asam dan Basa oleh Kuntarti diunduh tanggal

    14 Mei 2013 padawww.staff.ui.ac.id

    Korompis,Fras dan Heedy Tjitrosantoso, Lily Ranti Goenawi.2013.Jurnal Studi

    Penggunaan Obat Pada Penderita Diare Akut Di Instalasi Rawat Inap Blu Rsup

    Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode JanuariJuni 2012. PHARMACON

    Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 2493 . Program

    Studi Farmasi FMIPA : UNSRAT MANADO, 95115

    Ngastiyah . 2005.Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC

    Nurhikmat, Asep dan Hardijulendra.2005.Jurnal Optimasi Pemakaian Resin

    Dengan Ozon Uv Sterilizer System Pada Proses Pengunaan Air. Jurnal no ISSN

    1693-4393. Peneliti UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI :

    Yogjakarta

    Price dan Wilson. 2006.Patofisiologi Edisi 6 Vol. 2. Jakarta : EGC

    http://www.staff.ui.ac.id/http://www.staff.ui.ac.id/http://www.staff.ui.ac.id/http://www.staff.ui.ac.id/
  • 7/30/2019 Skenario B Blok 6 Fix

    50/50

    Pediatri, sari. 2010. Jurnal Profil Diare Akut dengan Dehidrasi Berat di Ruang

    Perawatan Intensif Anak. Manoppo Vol. 12, No. 3,. Departemen Ilmu Kesehatan

    Anak, Universitas Sam Ratulangi RSU Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado

    Robbins, dkk. 2012.Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol 2. Jakarta : EGC

    Sasongko, Rahadiyan. (2009).Petunjuk modern kesehatan keluarga. Yogyakarta:

    Panji Pustaka.

    Sediaoetama,achmad djaeni. 2010.Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian

    Rakyat : Jakarta

    Sediaoetama, achmad djaeni. 2010 .Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk

    Menanggulangi Diare Di Masyarakat. Vol. I, No.1, April 2004, 27 33. Ilmu

    Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian rakyat : Jakarta.

    Sherwood, Lauralee., 2011.Fisiologi Manusia.Edisi 6. Jakarta : EGC

    Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta :

    EGC

    wijayanti, winda.2010.Angka Kejadian Diare dalamwww.uns.ac.iddiunduhtanggal 14 Mei 2013

    http://www.uns.ac.id/http://www.uns.ac.id/http://www.uns.ac.id/http://www.uns.ac.id/