Skenario B Blok 19 Kelompok4

Embed Size (px)

Citation preview

Kelompok L4 Tutor: dr. H. Elza Iskandar, Sp.M

Ristari Okvaria 04081001017 Anita Revera Sari 04081001018 Nabila Pratiwy M 04081001024 Priska Pramuji 04081001025 Nina Ardila F 04081001035 Zyska Novya Putri 040810010376/10/2011

Prisia Rizky A 04081001043 Fajriani Kurnia. R 04081001069 Nurul Sari 04081001097 Michael Septian S 04081001028 Priska Yollanda 04081001107 Riyan Wira P 04081001110kelompok L4 2

Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa oleh tukang ojek ke RSUD dengan luka di kepala sebelah kanan dan tidak dapat menggerakkan lengan kanannya. Satu jam sebelum masuk RS, pada saat mengendarai sepeda motor tanpa helm, penderita ditabrak mobil dari sisi kanan. Pada saat kejadian penderita tidak sadar selama lima menit, tetapi saat perjalanan ke RS penderita sadar kembali. Pada saat tiba di RS penderita muntah-muntah dan mengeluh nyeri kepala yang hebat, keluar darah dari hidung sebelah kanan. Penderita kemudian dirawat di RSUD. Setelah empat jam masuk RS, penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri kembali.6/10/2011 kelompok L4 3

Pada saat pemeriksaan pertama didapatkan: Kesadaran : Sadar Tanda vital : - Respirasi 24x/menit - Nadi 98x/menit - TD 130/90 mmHg GCS 15 Luka di pelipis kanan (+) - Ukuran : 4x9 cm - Kedalaman : Dasar tulang - Tepi luka : Tidak rata6/10/2011 kelompok L4 4

Hematoma di rima orbita kanan (+) Pupil anisokhor Kanan Kiri : Midriasis : Miosis

Deformitas hidung (+) Pemeriksaan di antebrachii dextra: - Inspeksi : Deformitas (+), edema (+), hematoma (+) - Palpasi : Nyeri tekan (+), krepitasi (+) - ROM : Pergerakan pasif dan aktif terhambat

6/10/2011

kelompok L4

5

Pada pemeriksaan kedua didapatkan: Kesadaran : Terjadi penurunan kesadaran hingga pasien tidak sadarkan diri. Tanda vital : Respirasi 32x/menit; Stridor inspirasi (+) Nadi 60x/menit TD 150/90 mmHg GCS 10 (E= 2, M= 4, V= 4)

6/10/2011

kelompok L4

6

Luka Tidak sadar Muntah Nyeri kepala hebat Keluar darah dari hidung Gelisah

Hematoma Rima orbita Deformitas Krepitasi Edema Anisokor

6/10/2011

kelompok L4

7

1. Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa oleh tukang ojek ke RSUD dengan luka di kepala sebelah kanan dan tidak dapat menggerakkan lengan kanannya. 2. Satu jam sebelum masuk RS, pada saat mengendarai sepeda motor tanpa helm, penderita ditabrak mobil dari sisi kanan. 3. Pada saat kejadian penderita tidak sadar selama lima menit, tetapi saat perjalanan ke RS penderita sadar kembali. 4. Pada saat tiba di RS penderita muntah-muntah dan mengeluh nyeri kepala yang hebat, keluar darah dari hidung sebelah kanan.

6/10/2011

kelompok L4

8

Kesadaran: Sadar Tanda vital : Respirasi 24x/menit Nadi 98x/menit TD 130/90 mmHg GCS 15

Hematoma di rima orbita kanan (+) Pupil anisokhor Kanan Kiri : Midriasis : Miosis

Deformitas hidung (+) Luka di pelipis kanan (+)

Pemeriksaan di antebrachii dextra:

Inspeksi : Deformitas (+), edema (+), hematoma (+) Ukuran : 4x9 cm Palpasi : Nyeri tekan (+), Kedalaman: Dasar tulang krepitasi (+) Tepi luka : Tidak rata ROM : Pergerakan pasif 6/10/2011 kelompok L4 9 dan aktif terhambat

6. Setelah empat jam masuk RS, penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri kembali. 7. Pada pemeriksaan kedua didapatkan: Kesadaran : Terjadi penurunan kesadaran hingga pasien tidak sadarkan diri. Tanda vital : Respirasi 32x/menit; Stridor inspirasi (+) Nadi 60x/menit TD 150/90 mmHg GCS 10 (E= 2, M= 4, V= 4)6/10/2011 kelompok L4 10

1. Bagaimana anatomi kepala, hidung, mata, dan antebrachii dextra? 2. Bagaimana fisiologi tekanan intrakranial dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan intrakranial? 3. Bagaimana biomekanika trauma pada kasus? 4. Apa dampak yang dapat ditimbulkan oleh luka/trauma kepala (pelipis kanan)? 5. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme gejala serta hasil pemeriksaan fisik di kepala, rima orbita, dan pupil? 6. Bagaimana hubungan deformitas pada hidung dengan perdarahan yang terjadi?6/10/2011 kelompok L4 11

7. Bagaimana mekanisme gejala serta hasil pemeriksaan fisik di antebrachii dextra? 8. Bagaimana mekanisme perubahan kesadaran pada kasus (tidak sadar saat terjadi kecelakaan selama lima menit, kemudian sadar kembali saat di perjalanan menuju ke RS)? 9. Bagaimana mekanisme muntah, nyeri kepala hebat, dan keluar darah dari hidung sebelah kanan pada kasus? 10. Bagaimana mekanisme perburukan gejala pada pasien setelah empat jam setelah dirawat di RSUD dan bagaimana hubungan hasil pemeriksaan pertama dengan kedua?

6/10/2011

kelompok L4

12

11.Apa saja pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dalam kasus? 12.Bagaimana initial assessment yang harus dilaksanakan pada kasus? 13.Apa diagnosis kerja pada kasus? 14.Bagaimana penanganan kasus lebih lanjut? 15.Apa komplikasi, bagaimana prognosis, dan kompetensi dokter umum pada kasus?

6/10/2011

kelompok L4

13

Laki-laki, 25 tahun, mengalami peningkatan tekanan intrakranial akibat trauma capitis sedang, yang disertai hematoma pada rima orbita, deformitas hidung, dan fraktur pada antebrachii dextra.

6/10/2011

kelompok L4

14

Kulit kepala terdiri dari 5 lapisan yang disebut SCALP yaitu; skin atau kulit connective tissue atau jaringan penyambung, aponeurosis atau galea aponeurotica loose connective tissue atau jaringan penunjang longgar pericranium6/10/2011 kelompok L4 15

Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari 3 lapisan yaitu: Duramater Arakhnoid Piamater

Tentorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial (terdiri dari fosa kranii anterior dan fosa kranii media) dan ruang infratentorial (berisi fosa kranii posterior) Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri vertebralis. Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan membentuk circulus Willisi6/10/2011 kelompok L4 16

Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus dengan kecepatan produksi sebanyak 20 ml/jam. Adanya darah dalam CSS dapat menyumbat granulasio arakhnoid sehingga mengganggu penyerapan CSS dan menyebabkan kenaikan takanan intrakranial Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan intrakranial: Jaringan otak Volume darah (vena dan arteri) CSF

6/10/2011

kelompok L4

17

Mata

Hidung

6/10/2011

kelompok L4

18

Antebrachii dextra

6/10/2011

kelompok L4

19

Biomekanika trauma pada kasus: Benturan Frontal Pada kecelakaan ini kepala, dada atau perut pengendara mungkin terbentur stang pengemudi Benturan Lateral Pada benturan samping mungkin akan terjadi fraktur terbuka atau tertutup tungkai bawah. Laying The Bike Down menghindari terjepit antara kendaraan dan obyek yang akan ditabraknya, pengendara mungkin akan menjatuhkan kendaraannya ke samping.

Dampak Trauma Kepala: laserasi ataupun robekan di jaringan kepala hematoma (pengumpulan darah setempat) TIK meningkat6/10/2011 kelompok L4 20

Trauma pada arteri atau vena yang berdekatan dengan rima orbita: Arteri & vena supratrochlearis Arteri & vena supraorbitalis Arteri & vena lacrimalis Arteri & vena zycomaticofascialis

Darah yang keluar dari pembuluh darah ini kemudian merembes ke jaringan longgar sekitar orbita, sehingga menimbulkan hematoma. Trauma langsung pada mata juga dapat menyebabkan hematoma rima orbita (ruptur vena ophtalmica)6/10/2011 kelompok L4 21

Ketika TIK signifikan otak dapat mengalami herniasi Transtentorial herniation (aspek medial lobus temporalis /uncus) berpindah melewati celah kosong tentorium penekanan pada nervus occulomotorius mengganggu input parasimpatis ke pupil mata menyebabkan dilatasi pupil pada sisi ipsilateral.

6/10/2011

kelompok L4

22

Bentuk deformitas hidung antara lain : Deviasi septum Dislokasi Penonjolan tulang atau tulang rawan septum Bila deviasi atau crista septum bertemu dan melekat dengan concha dihadapannya disebut sinekia Dampak dari deformitas hidung : Obstruksi akibat sinekia Spina septum yang tajam sering menyebabkan perdarahan

6/10/2011

kelompok L4

23

Terdapat dua sumber perdarahan yaitu bagian anterior dan posterior. Pada epistaksis anterior, perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach Pada epistaksis posterior, perdarahan berasal dari arteri sfenopalatina dan arteri ethmoidalis posterior.

6/10/2011

kelompok L4

24

6/10/2011

kelompok L4

25

Adanya fase sadar di antara dua fase tidak sadar dikenal dengan fenomena lucid interval yang khas pada perdarahan epidural. Gelombang sangat kuat diteruskan ke seluruh bagian otak batang otak (mesencephalon, pons, dan medula oblongata) Mesencephalon dan pons bagian atas yang berisi RAS (Reticular Activating System) yang berfungsi dalam kesadaran dan kewaspadaan mangalami gangguan pasien tidak sadar selama lima menit setelah kecelakaan. Dalam perjalanan ke RSUD pasien sadar kembali karena mekanisme kompensasi dari aktivasi syaraf simpatis berhasil dilakukan, sehingga aliran darah ke struktur tersebut kembali lancar.6/10/2011 kelompok L4 26

Muntah-muntah: salah satu gejala peningkatan tekanan intrakranial. Desakan jaringan otak oleh massa (hematoma mempengaruhi aktivitas batang otak dan pusat muntah (Medula oblongata). Trauma jaringan otak yang mengalami kerusakan impuls iritatif substansi inflamsi gangguan vestibular Nyeri kepala hebat: Cedera Aktivitas fosfolipase otak akan meningkat asam arakhidonat diubah menjadi prostaglandin mengaktivasi ujung syaraf bebas nyeri kepala hebat. kenaikan tekanan intrakranial Regangan yang berlebihan terhadap meningen6/10/2011 kelompok L4 27

Pasien tidak sadar ( GCS : 10 ) Terjadi penurunan kesadaran progresif TD150/90mmHg Peningkatan tekanan darah sistemik merupakan bentuk kompensasi dari kenaikan TIK Nadi 60x/menit Nadi masih dalam batas yang normal. Namun telah terjadi penurunan signifikan setelah 4 jam pertama masuk rumah sakit ( 98x/ menit ). Respirasi 32x/menit Takipneu Pupil anisokor Salah satu tanda mulai terjadinya herniasi dari bagian otak akibat TIK, salah satu tanda epidural hematoma6/10/2011 kelompok L4 28

CT Scan (dengan/tanpa kontras) Angiografi serebral X-Ray Analisa gas darah Elektrolit Rhinoskopi ophtalmoskopi

6/10/2011

kelompok L4

29

Epidural Hematoma Perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter. Perdarahan ini lebih sering terjadi di daerah temporal bila salah satu cabang arteria meningea media robek. Hematoma yang membesar di daerah temporal menyebabkan tekanan pada lobus temporalis otak ke arah bawah dan dalam herniasi di bawah pinggiran tentorium tanda-tanda neurologik Diagnosis bandingnya: hematoma subdural dan hematoma subarakhnoid6/10/2011 kelompok L4 30

Initial Assessment Primary Survey: Posisikan kepala pasien dalam posisi datar, cegah head down Quick assesment : tanya nama, hari atau tanggal dan kejadian untuk mengetahui orientasi pasien A : Airway bersihkan jalan nafas, bersihkan perdaharahan dari hidung. Proteksi C-spine , cegah trauma tulang leher. B : Breathing usahakan respiratory rate normal. C: Circulation hentikan perdarahan : balut tekan pada luka di pelipis, tampon pada hidung. Ganti volume yang hilang dengan pemberian infus NaCl 3% atau 7,5 %. Pasang kateter untuk tentukan output cairan D : Disability GCS normal (15), respon pupil dan reflek cahaya. E : Exposure Buka baju untuk mengetahui trauma lainnya. 6/10/2011 kelompok L4 31

Reevaluasi : Nilai keadaan pasien, monitoring vital sign. Secondary Survey Pemeriksaan kelainan anatomi Pemeriksaan untuk mengetahui tekanan intrakranial (oftalmoskopi) Pemeriksaan penunjang yang dibuthkan : CT Scan, X-Ray pada ante brachii dextra, Rhinoscopy Definitive care Atasi hematoma di rima orbita dengan kompres dingin Atasi fraktur antebrachii dengan bidai Atasi luka-luka lainnya Pemberian Manitol untuk menurunkan tekanan intrakranial Monitoring vital sign dan tekanan intrakranial6/10/2011 kelompok L4 32

Penanganan darurat: Dekompresi dengan trepanasi sederhana (boor hole) Kraniotomi untuk mengevakuasi hematom Terapi medikamentosa: dexametason (dengan dosis awal 10 mg kemudian dilanjutkan 4 mg tiap 6 jam) mannitol 20% (dosis 1-3 mg/kgBB/hari) terapi profilaksis dengan fenitoin sedini mungkin (24 jam pertama)

tampon sementara kapas adrenalin 1/10.000 + lidokain/pantokain 2% atau dengan elektrokauter untuk perdarahan hidung6/10/2011 kelompok L4 33

Fraktur Antebrachii dextra Terapi fraktur diperlukan prinsip 4 R yaitu : 1. Rekognisi atau pengenalan 2. Reduksi atau reposisi 3. Retensi atau fiksasi 4. Rehabilitasi

6/10/2011

kelompok L4

34

Tergantung pada : lokasi besar kesadaran saat masuk kamar operasi. Jika ditangani dengan cepat, prognosis hematom epidural biasanya baik, karena kerusakan otak secara menyeluruh dapat dibatasi. Angka kematian berkisar antara 7-15% dan kecacatan pada 5-10% kasus. Prognosis sangat buruk pada pasien yang mengalami koma sebelum operasi.

6/10/2011

kelompok L4

35

Cedera kepala : Herniasi otak Penekanan pusat vegetatif Edema cerebri Fraktur antebrachii : Penurunan kemampuan untuk pronasi dan supinasi Kerusakan nervus radialis Pseudoartrosis Perdarahan dalam Epistaksis : Aspirasi Perdarahan (anemia, syok)6/10/2011 kelompok L4 36

6/10/2011

kelompok L4

37