Upload
retno-susilowati
View
116
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
I. SKENARIO A
Atresia Ani, biasa dipanggil Ani, seorang mahasiswi FK Unsri berangkat ke
Bandung tanggal 1 Agustus 2010. Dia tiba kembali ke Palembang tanggal 7
Agustus 2010. Tanggal 8 Agustus 2010 ia menemui Dr. Ana, Ketua Bagian
Anatomi, meminta diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan karena ia
tidak dapat mengikuti ujian mata kuliah tersebut yang diselenggarakan pada
tanggal 6 Agustus. Ia menunjukkan surat tugas dari dekan sebagai bukti bahwa ia
ke Bandung secara resmi mewakili fakultas dalam sebuah lomba karya tulis.
Si dosen menolak untuk memberikan ujian susulan karena menurutnya,
permintaan izin untuk tidak mengikuti ujian tersebut seharusnya diajukan sebelum
Ani berangkat ke Bandung. Ani menambahkan sebenarnya ia sudah minta tolong
kepada temannya Sartorius Sinaga untuk menyampaikan permintaan izin tersebut
sebelum ia berangkat, tetapi ternyata temannya itu lupa menyampaikannya kepada
Dr.Ana. Si dosen tetap menolak memberikan ujian susulan karena, menurutnya, di
abad ke-21 ini alasan seperti itu tidak dapat diterima.
II. KLARISIFIKASI ISTILAH
1. Ujian Susulan : evaluasi yang diadakan setelah waktu yang ditentukan
karena ketidakikutsertaan atau ketidakhadiran
2. Surat tugas : kertas yang berisikan perintah untuk melakukan sesuatu
3. Bagian Anatomi : bagian yang mempelajari tentang struktur organisme
hidup
4. Lomba karya tulis : kompetisi di dalam bidang tulis menulis
5. Ujian mata kuliah : evaluasi untuk mengetahui mutu dari satuan pelajaran
di perguruan Tinggi
6. Permintaan izin : Pengajuan untuk mengabulkan suatu permohonan
7. Abad ke-21 : rentang waktu dari tahun 2000 s.d. 2100 atau suatu abad
yang sudah banyak perkembangan dan modern
8. Resmi : Disahkan oleh pemerintah atau jabatan yang bersangkutan
1
III. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ani tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan
2. Sartorius, teman Ani, lupa menyampaikan permintaan izin Ani
3. Dosen menolak memberikan ujian susulan karena alasan Ani tidak dapat
diterima
Main Problem : Ani tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian
susulan
IV. ANALISIS MASALAH
1. a. Apa yang menyebabkan Ani tidak mendapatkan kesempatan mengikuti
ujian susulan?
Karena dosen menolak memberikan ujian susulan kepada Ani
dikarenaka adanya hambatan/ barrier dalam komunikasi. Adapun
macam-macam hambatan dapat muncul saat proses, hambatan fisik,
hambatan semantik, dan hambatan psikologi. Selanjutnya penjelasan
lebih mendetail terdapat di sintesis.
b. Mengapa Ani mengajukan diri untuk mengikuti ujian susulan?
Karena Ani dari tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 7 Agustus
2010 Ani harus mengikuti lomba karya tulis di Bandung. Sedangkan
pada tanggal 6 Agustus 2010, ada ujian mata kuliah, ini menyebabkan
Ani tidak dapat mengikuti ujian tersebut pada waktu yang seharusnya.
c. Mengapa Ani tidak meminta izin sebelum mengikuti lomba secara
langsung?
Karena kemungkinan besar Ani disibukkan dengan persiapan lomba
karya tulisnya. Hal ini menyebabkan ia tidak bisa menemui dr. Anna
secara langsung (face to face). Namun yang sangat disayangakan,
disini Ani tidak memanfaatkan media komunikasi. Padahal bisa saja ia
menggunakan media komunikasi seperti telepon. Adapun media-media
komunikasi lainnya lebih lanjut dijelaskan pada sintesis.
d. Bagaimana usaha Ani untuk mendapatkan izin ujian susulan?
Yang telah dilakukan Ani:
2
- Ani menunjukkan surat tugas dari dekan
- Ani menjelaskan bahwa Ia telah menyampaikan permintaan izin
melalui Sartorius
Yang seharusnya dilakukan Ani:
- Mengajukan izin ujian susulan sebelum Ani berangkat
- Menghubungi langsung Dr Ana ketika Ani berada di Bandung
melalui berbagai channel atau media komunikasi
- Mengingatkan Sartorius untuk menyampaikan izinkan kepada
Dr Ana dengan cara menghubungi Sartorius melalui media
komunikasi
e. Apa konsekuensi jika Ani tidak mengikuti ujian susulan?
Konsekuensinya, salah satu nilai Ani akan bernilai “nol”, sehingga
dapat menurunkan rata-rata keseluruhan. Dampak terburuk adalah Ani
bisa tidak lulus pada blok yang sedang ia ikuti. Jika sudah begitu,
kelulusan Ani pun ikut tertunda. Selain itu, hubungannya dengan dr.
Anna juga bisa ikut memburuk.
2. a. Apa yang menyebabkan teman Ani tidak menyampaikan permintaan
izin?
Sartosius lupa menyampaikan. Maka kesalahan memang ada pada
Sartosius selaku perantara antara Ani dan dr. Ana. Sartosius bisa
dibilang tidak mampu menjalankan amanahnya dengan baik. Namun
kembali lagi ke hambatan-hambatan yang dapat muncul dalam
berkomunikasi, maka Ani pun seharusnya dapat mencegah hal ini
dengan cara mengingatkan Sartosius.
b. Bagaimana dampak dari kelupaan Sartorius?
Ani tidak dapat mengikutin ujian susulan. Dampaknya beberapa sudah
dijelaskan di point 1.e. Ada lagi dampak lanjutan, dari faktor psikologis
Ani sendiri. Ani bisa menjadi malu, sedih, bahkan stress.
c. Bagaimana seharusnya sikap Ani untuk menghindari kecerobohan
temannya?
Ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh Ani untuk menghindari
kecerobohan Sartorius :
3
Mengajukan izin langsung kepada dosen
Dalam hal ini Ani dapat menerapkan komunikasi verbal, baik
dengan lisan maupun tulisan.
- Lisan :
1. Menghadap dosen dan meminta izin dengan menggunakan
etika berkomunikasi yang baik dan benar.
2. Menggunakan media elektronik yaitu telepon agar dapat
meminta izin secara langsung.
- Tulisan :
1. Menggunakan layanan media elektronik seperti Short
Message Service (SMS) atau electronic mail (e-mail)
dengan
2. Menggunakan etika berkomunikasi yang baik dan benar.
Mengingatkan temannya agar tidak lupa menyampaikan
permohonan izin kepada dosen secara intensif dengan
menggunakan media komunikasi yang tepat, contohnya
mengingatkan melalui SMS atau telepon
d. Apa yang seharusnya dilakukan teman Ani untuk membantu Ani
memecahkan masalahnya?
Sikap teman Ani seharusnya ikut bertanggung jawab atas masalah yang
sedang dihadapi Ani karena salah satu komponen etika berkomunikasi
yang baik yaitu responsibility dengan menghadap dosen dan
mengatakan yang sebenarnya.
3. a. Apa saja alasan Ani sehingga tidak dapat diterima oleh dosen?
Sikap teman Ani seharusnya ikut bertanggung jawab atas masalah yang
sedang dihadapi Ani karena salah satu komponen etika berkomunikasi yang
baik yaitu responsibility dengan menghadap dosen dan mengatakan yang
sebenarnya.
b. Mengapa alasan Ani tidak dapat diterima?
Karena menurut dosen Ani, alasannya tidak dapat diterima di abad ke-21.
Dr. Ana tentu berpikir di zaman teknologi seperti ini seharusnya banyak
4
cara yang dapat Ani gunakan untuk menghubunginya. Banyak media
komunikasi yang seharusnya dapat ia gunakan. Media perantara melalui
orang adalah media yang sudah bukan pada zamannya.
V. HIPOTESIS
Ani tidak dapat mengikuti ujian susulan karena ia belum menerapkan komunikasi
yang baik.
VI. KERANGKA KONSEP
5
Ani mengikuti lomba karya tulis
Ani tidak mengikuti ujian
Ani tidak dapat mengikuti ujian
susulan
Dosen tidak menerima alasan
Ani
Ani terlambat menyerahkan surat
izin
Alasan Ani tidak sesuai dengan abad
ke-21
Sartorius, teman Ani, lupa
menyerahkan surat izin
VII. LEARNING ISSUE
Pokok
Bahasan
What I know What I don’t
Know
What I have
to prove
How I Will
learn
Komunikasi - definisi
komunika
si
- Unsur-
unsur
komunika
si
- Komunikasi
Efektif
- Macam-
macam
Komunikasi
- Model
Proses
Komunikasi
- Macam-
macam
media
komunikasi
- Hambatan
komunikasi
- Etika
berkomunik
asi
- Fungsi
komunikasi
Pentingnya
penerapan
komunikasi
yang baik
Text Book,
Jurnal,
Internet.
6
VIII. SINTESIS
8.1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti
perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau
berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin
communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara
terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari
satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk
sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi
bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-
makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan
baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada
pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan)
yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh
komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Definisi komunikasi menurut beberapa pendapat ahli :
a) Menurut R.Wenburg dan William Wilmot, komunikasi adalah suatu usaha
memproleh makna
b) Menurut Donald Byker dan Loran J. Anderson, komunikasi adalah berbagi
informasi antara dua orang atau lebih.
c) Menurut William 1 Gorden, komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan
sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan
d) Menurut Judy C.Pearson dan Pul E.Nelson, komunikasi adalah proses
memahami dan berbagi makna.
7
8.2 Unsur-unsur Komunikasi
1. Komunikator
Adalah pengirim(sender) yang mengirim pesan kepada komunikan
dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh
dalam komunikasi, karena merupakan awal(sumber) terjadinya suatu
komunikasi. Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
a. Satu orang
b. Banyak orang (lebih dari satu orang)
c. Massa
Adapun bagan unsur komunikasi:
2. Komunikan
Adalah penerima (receiver) yang menerima pesan dari
komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya
memberi respon.
8
Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses
komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan:
3. Media
Adalah saluran(channel) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun
non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh,
bahasa mesin, sandi, dan lain sebagainya. Terdapat dua cara dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan:
1. Non mediated communication (face to face), secara langsung
2. Dengan media
9
Adapun bagan media komunikasi:
4. Pesan
Isi komunikasi berupa pesan(message) yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Kejelasan pengiriman dan
penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan
komunikasi.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
a. Oral ( komunikasi yang dijalin secara lisan)
b. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan)
Sedangkan pesan bersifat non verbal (non verbal communication)
yaitu Gestural communication (menggunakan sandi-sandi, khususnya
bidang kerahasiaan).
10
5. Tanggapan(feed back)
Merupakan dampak(effect) komunikasi sebagai respon atas
penerimaan pesan. Diimplementasikan dalam bentuk umpan balik
(feed back) atau tindakan sesuai pesan yang diterima.
6. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan
pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding
(encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam
gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan
11
gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan
enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan
atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan
menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi
gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan
dekoding.
7. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989).
Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran
lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan
bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik
mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di
lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan
lingkungan yang lain).
8. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata
atau berwujud.
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di
antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta
aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi.
Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan
atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda
gurau.
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari,
atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
12
Dalam skenario tampak jelas bahwa unsur komunikasi belum
semuanya terpenuhi. Belum ada unsur umpan balik, karena pesan
Ani yang disampaikan melalui Sartorius tidak sampai kepada
dosennya, sehingga dosen menolak permohonan Ani untuk
mendapatkan ujian susulan.
Ani juga belum meiliki kompetensi komunikasi yang baik. Ia tidak
mengupayakan untuk mengingatkan Sartorius agar pesannya
disampaikan. Ia juga tidak mengupayakan untuk memaksimalkan
unsur lingkungan fisik dengan menemui langsung dosennya
8.3. Fungsi Komunikasi
Adapun fungsi komunikasi adalah
1. Fungsi Informasi
Yaitu untuk memberitahukan sesuatu(pesan) kepada pihak tertentu,
dengan maksud agar komunikan memahaminya.
2. Fungsi ekspresi
Sebagai wujud ungkapan perasaan/pikiran komunikator atas apa
yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahannya.
3. Fungsi kontrol
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan,dengan
memberi pesan berupa peringatan, erintah, penilaian, dan lain
sebagainya
4. Fungsi sosial
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara
komunikator dan komunikan
5. Fungsi ekonomi
Untuk keperluan transaksi usaha(bisnis) yang berkaitan dengan
finansial, barang, dan jasa.
6. Fungsi Da’wah
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan
bersama.
7. Fungsi motivasi
13
Untuk memberikan motivasi kepada komunikan
Pada skenario, Ani belum memaksimalkan salah satu fungsi komunikasi,
yaitu fungsi informasi dan fungsi kontrol. Ani seharusnya bisa mengatur
waktunya agar sempat melakukan komunikasi langsung dengan dosennya
sehingga pesan permohonan izinnya bisa sampai. Jika Ani tetap menggunakan
jasa pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah Sarto, seharusnya Ani
menggunakan fungsi kontrol, yaitu dengan mengingatkan Sarto untuk
menyampaikan pesannya.
8.4 Macam-macam Komunikasi
1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Komunikasi menurut cara penyampaiannya dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu komunikasi yang disampaikan secara lisan dan tertulis.
Komunikasi yang dilakukan dengan cara seperti ini dapat dikenali dengan
mudah, karena pada dasaranya telah dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari.
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung
dan tidak langsung. Yang terjadi secara langsung tidak dibatasi oleh
jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, sedangkan yang
terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi Tertulis
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan
maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu
juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah
dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang
dimaksud
14
2. Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi
oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi
dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi/perusahaan yang
tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat
kerja dan seminar.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi organisasi yang tidak mendapat pengakuan resmi yang
mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi, misalnya
kabar burung.
c. Komunikasi Nonformal
Komunikasi nonformal yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
kegiatan organisasi/perusahaaan, misalnya rapat tentang ulang tahun
perusahaan.
Komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan,
dimana komunikasi nonformal sebagai jembatan antara komunikasi formal
dan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas
resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi
formal.
3. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari
komunikator. Maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan
oleh komunikator tersebut. Komunikator juga yang memegang peranan
keberhasilan proses komunikasinya. Menurut maksud dilakukan
komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
15
1. Berpidato
2. Memberi ceramah
3. Memberi prasaran
4. Wawancara
4. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis
komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung
dalam ruang lingkup perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal
ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk
komunikasi dari atasan kepada bawahan
2. Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang
lingkup organisasi diantara orang-orang yang mempunyai
kedudukan sejajar.
3. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup
organisasi diantara orang-orang yang mempunyai
kedudukan tidak sama.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang berlangsung
antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada
di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal
dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan
dan kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi dengan pihak luar
dapat berbentuk:
16
1. Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
2. Komperensi pers (press release)
3. Siaran televisi, radio dan sebagainya
5. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Informasi dalam komunikasi merupakan bagian yang pokok, oleh
karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi
yang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan
sebagai berikut:
a. Komunikasi Satu Arah (Simplex)
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung dari
satu pihak saja (one way communication). Pada umumnya komunikasi
ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat untuk menjaga
kerahasiaan.
b. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication). Komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua
belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman,
karena adanya respon yang diberikan kepada komunikatornya.
c. Komunikasi ke Atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. Misalnya
komunikasi dari Sekretaris kepada Direktur.
d. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan. Misalnya
komunikasi dari Direktur kepada Manajer
e. Komunikasi ke Samping
17
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki
kedudukan sejajar. Misalnya komunikasi antara sesama pemilik
perusahaan.
6. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
Didalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan
terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:
a. Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan
jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk
seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan
kebalikan dari komunikasi jaringan kerja rantai.
c. Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang
dilalui lebih pendek.
7. Komunikasi Menurut Peranan Individu
Komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi proses
keberhasilan komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain:
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun
informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator
harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.
18
b. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki
kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara
antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang
prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
8. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi
Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu
perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang
berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri,
disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual
antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat
pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara
langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara
perseorangan.
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau
group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak
orang dalam kelompok.
19
9. Komunikasi menurut Kelangsungannya
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua
belah pihak tersebut sebagai berikut :
a. Komunikasi langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak
sibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi tidak langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau
bantuan alat-alat atau media komunikasi.
10. Dilihat dari alat dan perangkat yang digunakan manusia dalam melakukan
komunikasi, maka komunikasi dapat dibedakan atas :
a. Komunikasi Akoptika
Yaitu komunikasi yang menggunakan akustika (bunyi) dengan sasaran
indera telinga dan sekaligus menggunakan optika (optik, dengan
sasaran indera mata.
Komunikasi jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat
yang sederhana dan bersifat konvensional, misalnya siulan, bunyi
kentongan, dan sebagainya yang dapat didengar oleh telinga manusia,
serta api,, asap, isyarat, yang dapat dilihat dengan indera mata
b. Komunikasi Grafika
Yaitu komunikasi yang menggunakan alat-alat cetak, sehingga
menghasilkan bahan tercetak/tertulis seperti surat kabar, majalah, buku
dan lain sebagainya. Komunikasi jenis ini sering disebut juga
komunikasi tertulis
20
c. Komunikasi Elektronika
Yaitu komunikasi yang menggunakan alat-alat elektronika atau
perangkat telekomunikasi seperti radio, televisi, telepon, telex, fax dan
sebagainya
d. Komunikasi Cyber adalah komunikasi yang menggunakan media
internet sebagai alat komunikasi. Termasuk di dalamnya adalah
Eelektronik Mail, Mailing List, Online News, Chatting, VOIP dan lain
sebagainya
Pada skenario ini Ani menggunakan komunikasi tidak langsung, karena ia tidak
menemui langsung dosennya untuk menyampaikan izin, tetapi dengan bantuan
pihak ketiga, yaitu Sartorius.
8.5 Media Komunikasi
Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk
memproduksi, mereproduksi mendistribusikan atau menyebarkan dan
menyampaikan informasi
Berdasarkan jangkauan penyebaran informasi
a. Media Komunikasi Eksternal
Ialah media komunikasi yang dipergunakan untuk menjalin hubungan dan
menyampaikan informasi dengan pihak-pihak yang berada di luar
perkantoran. Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain:
1. Media cetak
ialah media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk
menjangkau public eksternal seperti pemegang saham, konsumen,
pelanggan, mitra kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah mahalah
perusahaan, bulletin, brosur dan leaflet. Media eksternal cetak ini
berfunghsi sebagai :
- Media Penghubung;
- Sarana menyampaikan keterangan-keterangan kepada kalayak
- Media Pendidikan
21
- Sarana membentuk opini publik
- Sarana membangun citra
2. Radio
merupakan media audio yang mampu mengirimkan pesan berupa
informasi lisan (suara) kepada khalayak. Beberapa perkatoran memilih
memanfaatkan radio untuk menyampaikan informasi secara luas kepada
khalayak sasaran. Penggunaan media radio oleh suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan mendirikan pemancar, mengisi acara pada stasiun
radio.
3. TV
Kepentingan perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada public
melalui televise dapat ditempuh dengan memasang iklan, mengundang
wartawan atau reporter televise agar memuat berita tentang kegiatan
perusahaan atau dapat pula mengajukan permohonan untuk mengisi
acara.
4. Telepon
Sebagai media komunikasi, telepon sangat penting untuk menyampaikan
dan menerima informasi lisan secara cepat dengan pihak public eksternal
5. Surat
Merupakan media penyampaian informasi secara tertulis, dapat berupa
surat konvensional mauopun surat elektronik. Surat menyurat merupakan
salah satu kegiatan penting diperusahaan. Banyak informasi yang keluar
masuk perusahaan melalui media surat, karena surat merupakan media
komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak dapat berhubungan
secara langsung atau lisan
6. Internet
Merupakan media komunikasi berbasis computer teknlogi informasi.
Internet banyak dipilih oleh perusahaan guna menjalin kemampulan
dalam menjangkau khalayak. Keunggulan media komunikasi internet
adalah
- Mudah, cepat dan murah dengan jangkauan dunia
- Tidak ada birokrasi baik secara teknis maupun non teknis
22
- Tersebar di berbagai pelosok kota
Pada skenario dinyatakan bahwa dosen menolak alasan Ani karena
dianggapnya tidak dapat diterima di Abad 21 ini. Pada abad ke-21 ini
teknologi informasi dan komunikasi sudah berkembang pesat. Media untuk
berkomunikasi sudah banyak dan mudah digunakan. Seharusnya Ani
memanfaatkan media komunikasi tersebut, seperti telepon, sms, internet, dll,
sehingga permohonan izinnya kepada dosen bisa sampai tepat waktu tanpa
hambatan yang berarti.
8.6 Model Proses Komunikasi
Berikut ini adalah beberapa model proses komunikasi :
Model S-R
Model ini merupakan model yang paling sederhana dari model-
model komunikasi lainnya. Hakikatnya terdapat pada proses aksi- reaksi,
maksudnya apabila seseorangmemberikan aksi maka orang yang
merupakan sasaran komunikasi akan memberikan reaksi berupa respon
tertentu, dalam hal ini aksi yang dilakukan dapat berbentuk verbal(kata-
kata), isyarat, perbuatan atau hanya sekedar gambar.
Secara luas, model ini juga menjelaskan bahwa suatu reaksi yang
dilakukan dapat berhubungan dengan kegiatan komunikasi yang akan
terjadi setelahnya. Dapat diasumsikan bahwa perilaku komunikasi manusia
dapat diramalkan. Manusia pada model ini adalah makhluk yang statis,
yang melakukan segala sesutunya akibat adanya rangsangan dari luar
(stimulus) bukan berdasarkan inisiatif dan kehendak masing- masing
individu.
Model Aristoteles atau Model Retoris
Pada saat Yunani sangat mengagungkan kemampuan berpidato,
aristoteles muncul dengan teori retorisnya. Teori ini memaparkan bahwa
komunikasi terjadi apabila seseorang mulai menyampaikan
23
pembicaraannya pada khalayak pendengar. Maka dapat dikatakan
Aristoteles menganggap ada setidaknya 3 unsur terpenting dalam
komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan atau isi pembicaraan
(messages) , pendengar (listener ). Fokus model ini adalah pada
kemampuan bicara atau pidato seseorang.
Kekurangan model ini terdapat pada asumsi bahwa komunikasi
adalah statu kegiatan terstruktur yang selalu disengaja, jadi pembicara
menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa dibahas
mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian,
efek yang akan terjadi dan sebagainya. Kemudian, model ini tidak
mebahas mengenai aspek nonverbal dalam persuasi yang mungkin saja
terjadi dalamsuatu komunikasi.
Model Shannon dan Weaver
Model yang diciptakan oleh Shannon dan Weaver adalah model
yang paling mempengaruhi model komunikasi lain. Pada model ini
Shannon dan Weaver menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi terjadi
pengubahan pesan oleh transmetter yang berasal dari sumber informasi
menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Salurana dalah
medium pengirim pesan dari transmetter ke penerima. Bila di asumsikan
dalam percakapan maka sumber informasi adalah otak (transmetter),
menyampaikan sinyal berupa suara yang akan di salurkan oleh udara
(channel) menuju indera pendengaran(receiver) .
Selain itu yang paling penting adalah model ini mejelaskan adanya
gangguan (noise) yang terjadi dalam proses komunikasi, gangguan
kemdian dibagi menjadi dua bagian yaitu gangguan psikologis dan
gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi gangguan yang berkaitan
dengan pemikiran dan perasaan. Kelemahan dari model ini lagi-lagi
adalah, komunikasi masih dianggap sebagi sesuatu yang statis dan satu
arah.
Model Schramm
Schramm telah memaparkan tiga model. Model pertama mirip
dengan model yang dikemukakan oleh Shanonnon dan Weaver. Pada
24
model kedua beliau memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam
bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya
dikomunikasikan karena bagian dari sinyal itulah yang dianut sama oleh
kedua belah pihak. Kemudian model ketiga yang diperkenalkan oleh
Schramm yaitu anggapan bahwa komunikasi adalah interaksi dengan
kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik,
mentransmisikan, dan menerima sinyal.
Terjadi hubungan antara model kedua dan ketiga dimana suatu
umpan balik dapat terjadi bila antara sumber dan sasaran terdapat
kesamaan pengalaman mengenai hal yang sedang dikomunikasikan,
semakin luas ruang lingkup pengetahuan yang sama maka semakin mudah
pula komunikasi akan terjalin.
Model Westley dan Maclean
Westley dan Maclean merumuskan suatu model yang mengaitkan
komunikasi antarpribadi, komunikasi massa, dan memasukkan umpan
balik dalam proses komunikasi. Menurut kedua pakar ini umpan balik
merupakan pembeda yang mendasarantara komunikasi antar pribadi dan
komunikasi massa.
Dalam komunikasi antarpribadi seorang sumber dapat mengetahui
umpan balik dengan segera karena efek atau pesan yang akan disampaikan
langung akan terlihat sesaat setelah pesan tersebut sampai ke sasaran.
Akan tetapi berbeda dengan komunikasi massa, umpan balik dalam
komunikasi model seperti ini bersifat tertunda, karena efek yang terjadi
atau sampai tidaknya pesan kepada sasaran tidak dapat secara langsung
diketahui, umpan balik yang terjadi mungkin berupa respon yang akan
terlihat beberapa saat kemudian.
Model Interaksional
Berbeda dengan model S-R yang lebih bersifat linier, model yang
dikemukakanoleh George Herbert Mead lebih menganggap manusia
merupakan makhluk yang lebih aktif reflektif, kreatif, menafsirkan,
menampilkan perilaku yang lebih rumit, dan sulit diramalkan. Bukan
25
hanya sekedar makhluk pasif yang melakukan sesutu berdasarkan stimulus
dari luar tubuhnya.
Ada tiga premis yang menjadi dasar model ini. Pertama, manusia
bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap
lingkungannya. Kedua, makna itu berhubungan langsung dengan interaksi
sosial yang dilakukan individu terhadap lingkungan sosialnya. Ketiga,
makna yang diciptakan oleh sutu proses yang dilakukan individu dalam
berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Jadi interaksi yang dapat
mengakibatkan terbentuknya struktur masyarakat , karena interaksi
dianggap sebagai faktor penting dalam penentuan perilaku manusia, hal ini
berkaitan dengan anggapan bahwa interaksi sosial merupakan wadah
untuk mengembangkan potensi manusiawi para manusia.
Model Newcomb
Model ini memiliki pendekatan pada psikologi sosial mengenai
interaksi antarmanusia. Interaksi manusia sederhana yang melibatkan dua
orang yang membicarakansatu topik, maka diantara ketiga unsur tersebut
akan membentuk suatu korelasi dan menbentuk empat orientasi (sikap)
yaitu:
1.orientasi A terhadap X
2.orientasi A terhadap B
3.orientasi B terhadap X
4.orientasi B terhadap A
Orientasi yang terjadi bisa berupa ketertarikan positif atau negatif
dan tentang sikap senang atau tidak senang. Newcomb menambahkan
bahwa semua sistem memiliki keseimbangan daya dan setiap adanya
perubahan orientasi terhadap suatu bagian akan menimbulkan
ketidakseimbangan dalm suatu sistem.
Bisa digambarkan bila A dan B memiliki ketertarikan satu sama
lain, dan begitu pula yang terjadi terhadap X maka sistem tersebut akan
seimbang (simetri). Sebaliknya, bila A dan B saling menyukai namun
mereka membenci X atau mereka saling membenci tapi memiliki pendapat
yang sama mengenai X maka hal ini disebut asimetri.
26
Model Tubbs
Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar,
yaitu komunikasi antar dua orang. Komunikasi pada model ini
diasumsikan sebagai transaksi antara kedua pelaku komunikasi sebagai
sumber merangkup sebagai sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini
bersifat timbal balik. Tanpa kita sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas
komunikasi maka sebenarnya dalam proses mengamati lawan bicara dan
memberikanrespon tertentu terhadap apa yang dilakukan oleh lawan
bicara.
Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang
berkesinambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa
sementara disebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara
kedua pelaku komunikasi akan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan
secara terus menerus.
Bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan
nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap komunikasi yang terjadi
merupakan sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya, dan
sesautu yang dianggap akhir dari komunikasi merupakan awal dari
terjalinnya komunikasi selanjutnya.
Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan
yang bisa saja terjadi dalam proses komunikasi baik verbal maupun
nonverbal,yang pertama adalah gangguan teknis dan yang kedua adalah
gangguan sematik. Gangguan teknis dalam proses ini berupa gangguan
yang menyebabkan sumber merasakan ada suatu perubahan dalam
informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kesulitan mengucapkan
atau kesalahan dalam mengucapkan suatu kata. Sedangkan gangguan
sematik adalah kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa
dikatakan gangguan sematik berupa “salah persepsi”.
27
8.7 Hambatan Komunikasi
Hambatan-hambatan komunikasi
Hambatan adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.
Hambatan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam
mengirimkan pesan. Hambatan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi
bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang
diterima. Terdapat empat hambatan dalam komunikasi, yaitu:
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas
sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan
media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan
sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada
saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang
keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
Hambatan dari budaya. Hambatan budaya ini menjadi hal yang sangat
penting. Satu pantangan bagi sang komunikator untuk beranggapan,
bahwa komunikan tumbuh dengan filosofi, gaya hidup, adat istiadat
yang sama. Makakita tidak boleh "menyamaratakan" penggunaan
28
teknik berkomunikasi kepada setiap komunikan. Hindari anggapan
bahwa komunikan mempunyai pemikiran yang sama ketika
menghadapi suatu permasalahan.
Jika komunikator menemukan miskomunikasi dalam suatu hubungan,
ataubahkan komunikan merasa tersinggung, maka cepatlah lakukan
analisis mengapa komunikan punya anggapan lain terhadap pesan
yang disampaikan. Hal ini bisa saja terjadi karena budaya yang
berbeda yang dimiliki oleh sang komunikan
Kealahpahaman. Hambatan komunikasi yang paling utama pada
awalnya bersumber dari dari satu hal, yaitu kesalahpahaman.
Interpretasi, respon, asumsi seseorang dalam menghadapi suatu
permasalahan berbeda-beda, komunikan akan memahami yang
komunikator katakan. Jika komunikator menelisik lebih jauh jika ada
pertentangan dalam suatu proses komunikasi. Dalam hambatan ini
komunikator harus menjauhi sikap menyimpan permasalahan atau
kesalahpahaman yang terjadi.
Sisi historis atau pengalaman. Pada umumnya komunikator
menjadikan filosofis dan pengalaman hidup masalalu sebagai rujukan
komunikasi agar sang komunikan mengerti. Tidak ada salahnya
melakukan hal ini, terkecuali jika komunikator menjadikan
pengalaman sebagai rujukan tersebut tidak dengan sikap prasangka,
maksudnya memproyeksikan pengalaman hidup terdahulu untuk
menjadikan solusi untuk permasalahan komunikan, karena pengalaman
hidup yang dialami komunikator terdahulu tidak akan sama persis
dengan yang dialami komunikan.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca
gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan,
gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
29
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim
dan penerima pesan.
Pada skenario, hambatan terjadi pada Sartorius sebagai penerima pesan. Ia lupa
untuk menyampaikan pesan Ani sehingga permohonan izin Ani tidak sampai
ke dosen tepat waktu.
8.8 Etika Berkomunikasi
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau
kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan.
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi
antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Mengutamakan kebenaran, keakuratan, dan kejujuran
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
30
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
11. Kebenaran, keakuratan, kejujuran, dan kelogisan penting bagi
integritas komunikasi.
12. Kebebasan berekspresi, keragaman perspektif, dan toleransi
terhadap perbedaan pendapat untuk mencapai keputusan yang tepat
dan bertanggung jawab.
13. Memahami dan menghormati komunikator lain sebelum
mengevaluasi dan menanggapi pesan mereka.
14. Dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
15. Menciptakan iklim komunikasi yang saling pengertian, peduli serta
menghormati perbedaan karakteristik setiap lawan bicara.
16. Menghindari komunikasi yang tidak berperikemanusiaan melalui
intimidasi, paksaan, kekerasan, dan melalui ekspresi intoleransi mau
pun kebencian.
17. Berani mengkspresikan keyakinan pribadi.
18. Saling berbagi informasi, pendapat, dan perasaan ketika
menghadapi pilihan signifikan sementara juga menghormati privasi
dan kerahasiaan.
19. Menerima secara bertanggung jawab atas konsekuensi jangka
pendek atau pun panjang atas komunikasi yang telah kita lakukan.
Pada skenario, Sartorius seharusnya mematuhi salah satu komponen etika
berkomunikasi, yaitu bertanggung jawab atas konsekuensi dari komunikasi
yang dilakukannya dengan Ani. Bentuk pertanggungjawabannya dapat
dengan membantu Ani memberi penjelasan kepada dosen agar Ani
diizinkan mengikuti ujian susulan. Penyampaian penjelasan itupun juga
harus tetap memperhatikan etika komunikasi yang benar.
31
8.9 Komunikasi Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila memenuhi lima sasaran pokok
dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat
apa yang kita tunjukkankepada mereka
2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak
menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud
kita dan yang kita maksud dapat diterima oleh mereka
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar
Komunikasi Efektif Joseph de Vito, pakar komunikasi menyebut ada 5
kualitas umum yang dipertimbangkan untuk efektifitas sebuah komunikasi.
Kualitas ini antara lain:
Kualitas Komunikasi Deskripsi
Openess Adanya keterbukaan
Supportiveness Saling mendukung
Positiviness Bersikap positif
Emphaty Memahami perasaan orang lain
Equality Kesetaraan
Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah kegiatan
komunikasi adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah percaya, biasanya
apapun yang dikatakan pastilah diterima. Satu hal lagi, yaitu efisiensi.
Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan upaya
besar agar mencapai tujuannya.
Kualitas komunikator efektif
Menilai Orang Tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang
lain
Mendengarkan
secara Aktif
Berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang
lain
32
Bijaksana Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan hormat
Memberikan
pujian
Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan
umum
Konsisten Mengendalikan suasana riang; memperlakukan sama bagi
semuanya: tidak favorit
Mengakui
kesalahan
Kemauan untuk mengakui kesalahan
Memiliki rasa
humor
Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan
pendekatan yang enak
Memberi contoh
yang baik
Melakukan apa yang diharapkan orang lain
Menggunakan
bahasa Jelas,
Lugas, dan Tepat
Kata-kata yang lazim, konkret, pemberian petunjuk, yang
menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata bercita
rasa buruk, kata-kata langsung
Ketika berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada
pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam
berkomunikasi adalah ketika seseorang menyampaikan informasi dengan
ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa
melibatkan orang lain.
Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil, maka rumusan kunci yang
harus dipegang adalah “Know your audience!” – ketahuilah siapa yang Anda ajak
bicara. ”Seorang komunikator yang dialogis harus mencoba mengenali dan
memperkecil kecenderungannya terhadap manipulasi, keegoisan, dan obyektivasi
orang lain”.Johannessen, R.L., Ethics in Human Communications, 1983
Meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif :
Memberikan perhatian
Memahami komunikasi verbal dan non verbal
Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan non
verbal dengan menambah referensi pemahaman
Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi
33
Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal
5 Hukum Komunikasi Yang Efektif
5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya
adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian,
simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Hukum # 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang
pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan
harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek
terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun
komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang
akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun
secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam
bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang
merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah
dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli
psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa
"Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk
dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan
34
ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus
dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak
tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang
dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam
telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah
perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun,
mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya
dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk
membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal
terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang
menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken
Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
Hukum # 2: Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat
utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain.
Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan
sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu
kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to
Understand-understand then be understood to build the skills of empathetic
listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan
Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain
terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang
kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan
pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
35
pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran
(marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior)
merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita
dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat,
harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk
komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama
tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam
tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa
respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam
membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan
pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima
pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada
halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan
bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik
apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau
mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi
dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan
efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus
balik dari penerima pesan.
Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the
lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar
dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Hukum # 3: Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu
ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti
pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
36
Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui
media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik
oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio
visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa
pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
penerima pesan.
Hukum # 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka
hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu
sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai
penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini
merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi
tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan
berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam
berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
(trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan
akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan
semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum # 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah
sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum
pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari
oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada intinya
mencakup pengertian:
37
a. Sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First
Attitude);
b. Sikap menghargai;
c. Mau mendengar dan menerima kritik;
d. Tidak sombong dan tidak memandang rendah orang lain;
e. Berani mengakui kesalahan;
f. Rela memaafkan;
g. Lemah lembut dan penuh pengendalian diri;
h. Mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum
pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang
komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan
hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect),
karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dan saling menguatkan.
Komunikasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi 5 hal, yaitu :
1. Pengertian
Pengertian adalah penerimaan yang cermat dari isi yang dimaksudkan
oleh komunikator.
2. Kesenangan
Komunikasi dilakukan untuk mengupayakan agar mereka sama-sama
merasa senang. Sebagaimana disebut pada Analisis Transaksional (Eric
Berne, 1982) sebagai “saya oke – kamu oke”. Komunikasi ini lazim
disebut komunikasi Fatis (Phatic Communication) dimaksudkan untuk
menmbulkan kesenangan.
3. Mempengaruhi Sikap
Yang dimaksud mempengaruhi sikap di sini, misalnya seorang ibu yang
mempengaruhi anaknya untuk belajar. Apabila anak tersebut
terpengaruh untuk mau belajar maka komunikasi yang dilakukan oleh
ibu tersebut sudah efektif.
4. Hubungan Sosial yang Baik
38
Komunikasi dikatakan efektif apabila setelah melakukan
komunikasitejalin hubungan sosial yang baik bukan sebaliknya.
Hubungan sosial yang baik di sini misalnya, hubungan pertemanan,
persahabatan bahkan persaudaraan. Manusia yang merupakan makhluk
individu yang juga makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan
manusia lainnya. Di sinilah terbentuknyahubungan sosial yang positif.
5. Tindakan
Yang dimaksud dengan tindakan di sini, misalnya seorang guru yang
memenasihati anak didiknya yang sering tidak masuk sekolah tanpa
keterangan untuk tidak melakukannya lagi. Komunikasi ini akan
dikatakan efektif jika si anak tersebut berhenti untuk tidak masuk
sekolah tanpa keterangan. Hal ini berarti komunikasi yang dilakukan
guru tersebut efektif karena dapat menyebabkan anak melakukan
tindakan yang disarabkannya.
Sebagaimana skenario di atas, komunikasi yang dilakukan oleh Ani
belum dapat dikatakan sebagai komunikasi efektif. Hal ini dikarenakan
Sartosius sebagai komunikan tidak dapat menerima pesan dari Ani
dengan baik. Sartosius tidak menyampaikan permintaan izin Ani
sebagai feedback (umpan balik) dari komunikasi yang mereka lakukan.
39