17
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/339940258 Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Conference Paper · November 2016 CITATIONS 0 READS 11 3 authors, including: Marwiah Marwiah Universitas Muhammadiyah Makassar 17 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE Usman Usman Universitas Negeri Makassar 20 PUBLICATIONS 10 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Marwiah Marwiah on 15 March 2020. The user has requested enhancement of the downloaded file.

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/339940258

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar

Conference Paper · November 2016

CITATIONS

0READS

11

3 authors, including:

Marwiah Marwiah

Universitas Muhammadiyah Makassar

17 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Usman Usman

Universitas Negeri Makassar

20 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Marwiah Marwiah on 15 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Page 2: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah
Page 3: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

Prosiding Seminar Nasional:

Sastra, Budaya, dan Perubahan Sosial

Editor:Adi SetijowatiSetefanus SuprajitnoTitien D. SoelistyariniDewi MeyrasyawatiBudi KurniawanDheny Jatmiko

Tata Letak:Budi KurniawanJessica GodwinKathleen LiurayLily HapsariJossy

Penerbit:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada MasyarakatUniversitas Kristen PetraSurabaya

Page 4: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

Prosiding Seminar Nasional:Sastra, Budaya, dan Perubahan Sosial

Hak Cipta @ 2016 pada Penulis

Editor: Adi SetijowatiSetefanus SuprajitnoTitien D. SoelistyariniDewi MeyrasyawatiBudi KurniawanDheny Jatmiko

Tata letak: Budi KurniawanJessica GodwinKathleen LiurayLily HapsariJossy

Hak Cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk apapun, secaraelektronik maupun mekanis termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya,tanpa izin tertulis dari penulis.

Penerbit:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)Universitas Kristen PetraJl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, IndonesiaTelp. (031) 2983140, 2983111Fax. (031) 2983111E-mail: [email protected]

ISBN 978-602-74163-6-9

Page 5: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

i

Daftar Isi

Daftar Isi i

Kata Pengantar vi

Kontestasi Posisi Penulis Perempuan dalam Arena Produksi Kultural Sastra dengan TemaSeksualitasAli Nuke Affandy

1

Gaya Bahasa Kontekstual dalam Novel Nijuushi No Hitomi Karya Sakai TsuboiNovi AndariUmul Khasanah

9

Komik Assalamualaikum Beijing: Praktik Adaptasi Pada Sastra Islami dalam Arena SastraIndonesia (Kajian Sosiologi Pierre Bourdieu)Alberta Natasia Adji

19

Metafiksi dalam Serial Once Upon A Time Season 4: Sebuah Kajian Alih WahanaAngelina

29

Teori Modal dalam Pewarisan Tradisi Sastra LisanMaria Matildis Banda

40

Adaptasi Cerita Njai Dasima Karya G. Francis dalam Mati Suri di Jakarta karya RebeccaKeziaGaluh Sakti Bandini

48

Konservasi Nilai-Nilai Luhur Sastra Pegon: Kajian Filologis atas Syiir-Syiir di Pesisir UtaraJawa TengahMuhamad Burhanudin

59

Perubahan Sosial dalam Perawatan Lansia di Jepang dalam Novel Kokotsu No Hito (TheTwilight Years) Karya Sawako AriyoshiPutri Elsy

70

Sali, Karya Linggasari dan Namaku Teweraut, Karya Sekarningsih: Representasi SuaraPerempuan yang Mulai Menggeliat dari PapuaReimundus Raymond Fatubun

75

Kearifan Lokal Sumbang Duo Baleh: Tradisi Lisan Dalam Mendidik Wanita MinangkabauErizal Gani

83

Obyektifikasi Perempuan dalam Tiga Dongeng Klasik Indonesia dari Sanggar Tumpal: SiLeungli, Sangkuriang, dan Jaka TarubDhita Hapsarani

90

Batik as a Symbolic Representation of Nationalism In 21st Century IndonesiaIvonne Muliawati Harsono

101

Page 6: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

ii

Membaca Perempuan dalam Antologi Cerpen Indonesia, Malaysia, dan Singapura: Dominasidan ResistensiErika Citra Sari Hartanto

109

Perjuangan Gender dan Orientasi Seksualitas dalam Novel Putri Karya Putu Wijaya (KajianFeminisme)Hj. Laspida Harti

116

Puisi sebagai Media Bahasa PolitikWirol O. Haurissa

125

Wise Resistance within Ritual of the Indigenous People of Kelud VolcanoSri Herminingrum

133

Perbandingan Profil Perempuan dalam Teks Sastra Pengarang MinangkabauHermawan

144

Petualangan dalam Cerita sebagai Pembentukan Karakter AnakEndah Imawati

157

Woman’s Shifting Roles in Qaisra Shahraz’ the zemindar’s WifeRif’ah Inayati

166

Representasi Pelacuran di Surabaya dalam Prosa Indonesia ModernDheny JatmikoMateus Rudi Supsiadji

171

Kritik Moral dalam Sastra Lisan Daerah Kalimantan TimurSinggih Daru KuncaraNita Maya Valiantien

180

Dongeng sebagai Media Pembentukan Karakter Siswa-Siswi SD Wanakaya KecamatanHaurgeulis Kabupaten IndramayuSusi Machdalena

197

Pengaruh Pop-Culture pada Kode Komunikasi Netizen di Media Cyber: Bentuk dan FungsiAswita Aqidatul Ersa MahardikaNathaniel Davin PratamaCalvin CandraPrihantoro

201

Kritik Sosial dan Negosiasi terhadap Modernitas: Kajian atas Narasi Drama Ludruk KaryaBudaya MojokertoMaimunahEva Leiliyanti

205

Sosiologi Sastra: Perspektif dan Model Kajian MultidisiplinI. B. Putera Manuaba

212

Dinamika Kelisanan dalam Tradisi Ruwatan di Daerah Sub-Budaya MataramanSiti Masitoh

220

Page 7: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

iii

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa KelasVIII SMP Negeri 21 MakassarMarwiahUsmanAchmad Tolla

229

Sensualitas Dangdut Pantura: Habitus dan Bentuk Hexis Badaniah Penyanyi Dangdut PanturaShahlan Mas’udi

235

Identitas dan Orientasi Seksual dalam Novel Namaku Loui(Sa) Karya Adya PramuditaAleda Mawene

244

Directing Class: Alternative for Teaching DramaMeilinda

254

Politik, Mahasiswa, dan Kota dalam Coret-Coret di ToiletHamzah Muhammad

259

Cerita Rakyat Berau “Baddil Kuning”: Kajian Nilai-Nilai BudayaMursalim

271

Membongkar Legitimasi Sastra Kanon dan Populer: Deterritorialisasi Karya Dystopia 1984dan DivergentGhanesya Hari Murti

278

Citra Pasif Perempuan dalam Cerita Rakyat Wolio: Dualitas Internalisasi PendidikanKarakter melalui Sastra AnakLa Ode Gusman Nasiru

286

Popular Culture and Participatory Culture in Perceiving a Country – Lord Of The Rings AndIts Social Change On New ZealandAnggit Pangastuti

295

Diskriminasi Citra Tubuh Perempuan pada Iklan Lowongan PekerjaanFitri Yuliantri Permana

302

Demistifikasi Tokoh Kuntilanak dalam Komik Strip Teh Uti Karya Alriya: Sebuah KajianAlih WahanaTeguh Prasetyo

310

Sastra Anak sebagai Upaya Pembentukan Karakterd dan Pengenalan Literasi di SekolahDasarAnggia Suci Pratiwi

323

Dialektika Materialisme pada Bahasa Kaum Proletar (Buruh) yang Digunakan dalamDemonstrasi Massal Sepanjang 2015Bunga Diantirta Yapati Puteri

330

Konstruksi Identitas dan Bentuk Baru dari Subkultur Anak Muda ‘Punk Muslim’ di JakartaMuhammad Fakhran al Ramadhan

338

Page 8: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

iv

Imperialisme Ekologis dalam Novel Eliana Karya Tere LiyeUsma Nur Dian Rosyidah

349

Peran Media Massa dalam Konflik Budaya di Indonesia : Sebuah Alternatif Solusi?Bend Abidin Santosa

356

Analisis Semiotik Mantra Pengaseh Masyarakat Melayu KetapangHenny Sanulita

365

Dominasi Budaya Patriarki dalam Novel “The Buddha in the Attic” Karya Julie OtsukaMike Wijaya Saragih

377

Spiritualisme New Age dalam Serial Novel Supernova Karya Dewi LestariRina Saraswati

384

Makna Cinta bagi Tokoh Samin dalam Cerita Cinta Tak Pernah Tua Karya Benny ArnasYunita Sari

388

Anak Jalanan, Character Building, Dan Penulisan Kreatif: Pemberdayaan DanPengembangan Anak Jalanan melalui Pendampingan Penulisan Cerita PendekAdi Setijowati

396

Pelestarian Kearifan Lokal melalui Penerjemahan Cerita Mistis Bahasa Jawa ke dalamBahasa IndonesiaRetno Wulandari Setyaningsih

408

Gaya Bahasa dan Seks: Personifikasi dalam Cerpen “Mandi Sabun Mandi” dan “Penthouse2601” Djenar Maesa AyuRizki Amalia Sholihah

414

Pengajaran Bahasa Inggris Menggunakan Lagu Rap Maluku: Integritas Budaya Maluku danPembangunan Pendidikan KarakterTheresje R SouisaAndre Paulus Saleky

419

Menilas Imaji Sang Hyang Sri, Mengulas Kekayaan Kultural-Mitologi (Kajian terhadap TeksEkokritik Sastra Lisan Jawa)Sony Sukmawan

431

Simbolisme Barang Antaran dalam Perkawinan Melayu di SambasAhadi Sulissusiawan

437

Fungsi Sosial dan Transendental Tradisi Lisan Dero-Sagi Suku Bajawa-Ngada, Flores, NusaTenggara TimurSastri Sunarti

446

Mekanisme Pertahanan Ego Tokoh Aku dalam Novel Semusim dan Semusim Lagi KaryaAndina DwifatmaAhmad SupenaFirda Rastia

456

Page 9: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

v

Transformasi Sastra Lama dalam Sastra Indonesia Modern (Sebuah Trend Penerbitan NovelIndonesia Modern)Pardi Suratno

461

Manifestasi “Siswa Belajar Sastra” di SMA Bina Nusantara (Jakarta)Suryanling

470

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dalam Pembentukan Karakter Anak melalui Sastra LisanSuryanti

481

The Portrayal Of Women in Indonesian Horror Film Ratu Buaya Putih (The Queen Of WhiteAlligators): An Ecofeminism StudyPuguh Budi Susetiyo

491

Menyelisik Pembelajaran Sastra Siswa SMP: Kontribusi Implementasi Kurikulum 2013Ninawati Syahrul

500

Revitalisasi Tradisi Lisan Pesisir: Ronggeng DeliEva Yenita Syam

508

Pembelajaran Sastra di Tengah Perubahan SosialLa Ode Taalami

512

Bahasa, Sastra, dan Perubahan SosialAhmad Tohari

523

Remediation Tokoh Igor dalam Film Victor Frankenstein (2015): ‘It’s (Not) Alive!’Alwin Firdaus Wallidaeny

525

Slash-and-Burn Ecology in Forest Fires, Model Photography, Genocide, And Spielberg’sSchindler’s ListSubur Laksmono Wardoyo

534

Karya Sastra Cina Dan KajiannyaNurni W. Wuryandari

544

Pengembangan Buku Ajar Menulis Sastra yang Berorientasi pada Pembentukan KarakterSiswa Kelas VIII Se-Kabupaten Ngawi Tahun Pembelajaran 2014/2015Aris WuryantoroAgung Nasrulloh SaputroAsri Musandi Waraulia

551

Lolita, Srinthil, dan Fenomena Pedofilia KontemporerAnicleta YuliastutiRommel Utungga Pasopati

561

Page 10: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

vi

Kata Pengantar

Buku ini merupakan kumpulan makalah yang dipresentasikan dalam seminar yang bertajuk Sastra, Budaya,dan Perubahan Sosial, yang diselenggarakan oleh Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia dan FakultasSastra, Universitas Kristen Petra, di kampus Universitas Kristen Petra, Surabaya, pada tanggal 9-10November 2016.

Tema dari seminar ini cukup sederhana, namun tidak berarti bahwa isu-isu yang dibahas dalam seminar initidak mempunyai substansi. Douglas Horton, seorang tokoh pendidikan Amerika, suatu kali, berkata, “Theart of simplicity is the puzzle of complexity”, yang kalau saya terjemahkan secara bebas berarti bahwa senidari kesederhanaan mengandung rahasia kerumitan.

Perubahan sosial dipillih sebagai tema besar dari seminar ini mengingat bahwa perubahan sosial terusmenerus terjadi di masyarakat. Perubahan sosial ini dapat dianggap sebagai satu paradigma masa kini, yangmemberikan dampak yang besar bagi kajian sastra dan budaya. Apakah disiplin ilmu susastra dan budayaini akan lebur di dalam jangkauan perubahan sosial yang didominasi oleh disiplin ilmu sosiologi, ekonomi,dan politik, yang dirasa lebih mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ditimbulkan olehperubahan sosial tersebut, seperti krisis sosial, gegar budaya, maupun tarik menarik antara nilai-nilai lamadan baru? Atau mampukah disiplin ilmu susastra dan budaya ini memberikan suatu kritik terhadapperubahan sosial tersebut, yaitu cara alternatif untuk memahami bagaimana seharusnya disiplin ilmususastra dan budaya ini bersikap dalam menanggapi arus zaman ini? Makalah-makalah yang disajikan dalamseminar ini berusaha memberikan jawaban atas kedua pertanyaan tersebut.

Atas nama panitia, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemakalah yang berkenan berbagi ilmudalam seminar ini. Saya percaya bahwa latar belakang pemakalah yang berbeda-beda mampu memperluascakrawala kita dalam melihat bagaimana ilmu susastra dan budaya dapat berperan dalam mengarungizaman.

Terima kasih.

Surabaya, 9 November 2016

Setefanus Suprajitno, Ph.D.KETUA PANITIA

Page 11: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui MetodeSuggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar

MARWIAHUniversitas Sembilanbelas November, Kolaka

Surel: [email protected]

USMANUniversitas Negeri Makassar

Surel: [email protected]

ACHMAD TOLLAUniversitas Negeri Makassar

Surel: [email protected]

Abstrak

Pengajaran sastra di lembaga pendidikan hingga saat ini masih sangat memprihatinkan. Keprihatinan ini timbul dariadanya anggapan maupun beberapa hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa pengajaran sastra saat ini belummenyentuh substansi atau tujuan utamanya karena masih rendahnya minat dan kemampuan siswa terhadap apresiasisastra, khususnya puisi. Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, penilaian, danpeningkatan peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi berdasarkan metode suggestopedia siswa kelas VIII SMPNegeri 21 Makassar?” Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP Negeri21 Makassar. Data dalam penelitian ini berupa hasil tes mengenai tingkat kemampuan siswa pada tingkat tes apresiasi(pemahaman) , keterampilan membaca, dan menulis puisi. Selain itu, diamati aktivitas pembelajaran baik aktivitasguru maupun aktivitas siswa.Data dianalisis mengacu dari analisis data Huberman yaitu reduksi data, display data, danverifikasi/simpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam pembelajaran apresiasipuisi, yang ditandai oleh hasil belajar dari pratindakan sampai pada siklus II. Kemampuan dalam apresiasi,keterampilan membaca dan keterampilan menulis puisi dari kategori kurang menjadi baik bahkan sampai amat baikpada siklus II dan pengembangan sikap positif terhadap karya sastra pun meningkat.

Kata Kunci: pembelajaran, sastra, apresiasi puisi, suggestopedia

PendahuluanPengajaran sastra di lembaga pendidikan hingga saat ini masih sangat memprihatinkan.Keprihatinan ini

timbul dari adanya anggapan maupun beberapa hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa pengajaran sastra saat inibelum menyentuh pada substansi atau tujuan utamanya.Substransi dan tujuan utama pengajaran sastra adalahmemberikan pengalaman bersastra (apresiasi, ekspresi, dan kreasi) kepada siswa.

Sekolah lanjutan tingkat pertama atau SMP merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang tidak luputdari permasalahan pengajaran sastra.Berbagai penyebab yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah,di antaranya kebijakan pemerintah terhadap perubahan kurikulum.Selain itu, kompetensi guru dalam mengajarkansastra di kelas masih sangat memprihatinkan. Beberapa guru dalam mengajar masih menggunakan gaya konvensional.Guru ketika mengajar masih menggunakan model atau strategi mengajar yang menjadikan siswa sebagai objek belajar.Guru dominan ketika mengajar dan berfungsi sebagai sumber belajar.

Tujuan utama pengajaran apresiasi sebagaimana disebutkan di atas sudah sangat ideal.Namun kenyataannyasering diabaikan guru ketika mengajar di kelas. Ketika guru mengajar, yang diajarkan hanya sebatas apa, siapa,mengapa, kapan, di mana, dan berapa tentang sastra. Ataupun guru menyuruh siswa menghafal unsur-unsur instrinsikdan unsur ekstrinsik karya sastra.Malah ketika apresiasi sastra diajarkan penekanannya lebih pada aspek teoretisnya,sedangkan aspek terapan atau aplikasinya kurang mendapat penekanan (Diana, 2012).

Untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mengajukan metode pembelajaran yang diharapkan dapatmeningkatkan proses dan hasil pembelajaran apresiasi puisi siswa di SMP melalui penelitian tindakan kelas (PTK).Metode yang dimaksud adalah metode suggestopedia.

Metode suggestopedia adalah metode pembelajaran yang berlatar musik.Metode ini memiliki ciri, yaknimenciptakan suasana “sugestif”. Ketika metode ini diterapkan guru, maka akan tercipta suasana dengan cahaya yang

Page 12: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

230 Seminar Nasional Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat SurabayaSastra, Budaya, dan Perubahan Sosial

lemah lembut, musik sayup-sayup, dekorasi-dekorasi ruangan yang ceria, tempat duduk yang menyenangkan danteknik-teknik dramatik yang digunakan oleh guru dalam penyajian bahan pelajaran. Tujuan dari metode ini adalahuntuk membuat para siswa santai (tidak tegang), yang memungkinkan mereka membuka hati mereka secara sadaruntuk belajar (bahasa) dengan nyaman dan tidak tertekan.Musik digunakan sebagai alat untuk membantu siswa relaksdan menjadi panduan dalam penyajian materi.Siswa dalam belajar dengan latar musik, pembelajaran akan menjadimenarik dan menyenangkan (Musfiroh, 2011).

Kajian Pustaka

1. Apresiasi SastraApresiasi sastra adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik terhadap karya sastra maupun

terhadap pembicaraan sastra sehingga timbul pengertian, pemahaman, pemikiran, dan penghargaan orang terhadapsastra.Dengan pemahaman dan penghargaan ini, maka pada orang yang bersangkutan timbul rasa peka pikiran,perasaan, dan peka terhadap kehidupan.

2. Apresiasi PuisiPembelajaran apresiasi puisi dapat dilakukan dengan memadukannya dengan empat aspek keterampilan

berbahasa, yakni: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pembelajaran apresiasi sastra; baik prosa,puisi, maupun drama; siswa tidak hanya sekadar sebagai penikmat hasil sastra (pembaca atau pendengar) saja, namunsiswa juga dituntut untuk kreatif menulis.Pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan tersebut dapat dilakukan dengancara: membaca, mendeklamasikan, menciptakan puisi, dan mendiskusikan tema, keindahan bahasa, serta hal-hal yangmenarik dari puisi tersebut.

Puisi yang telah disiapkan guru (dapat juga yang telah ditulis oleh siswa) dibaca oleh siswa ataudideklamasikan siswa. Setelah siswa membaca/ mendeklamasikan puisi, tentu siswa memperoleh pengalaman tentangisi, bahasa dan gaya bahasa yang digunakan, dan sebagainya.

Puisi yang telah dibaca didiskusikan dari berbagai segi yang menarik untuk didiskusikan. Misalnya:wujudnya, sudut penuturan, pokok yang diungkapkan, sudut pandang, perasaan yang terlibat di dalamnya, amanat,tema, dan sebagainya. Tentang wujud puisi, dibahas antara lain bait, larik, dan sajak. Tentang sudut penuturan,misalnya dibahas siapa yang bertutur dan kepada siapa dia bertutur, serta bagaimana nada penuturannya. Tentangpokok yang diungkapkan, dibahas hal-hal apa yang dikisahkan, digambarkan, atau didialogkan. Tentang perasaan,dibicarakan tentang perasaan yang terlibat di dalamnya, misalnya sedih, gembira, rindu, benci, dan tertekan. Tentangamanat, dibicarakan tentang apa yang ingin dibicarakan penyair melalui puisi tersebut, juga apakah amanat dalam puisitersebut tersirat ataukah tersurat.

Setelah dilakukan pembahasan, puisi tersebut dibaca lagi, dinikmati lagi secara utuh. Dengan demikiandiharapkan pemahaman yang lebih tinggi lagi serta pemahaman yang lebih jelas tentang puisi yang akan dibaca. Hasilpembahasan puisi itu dihubungkan pula dengan kehidupan masing-masing siswa, sehingga puisi menjadi lebihbermakna dalam kehidupan mereka sehari-hari.

3. Metode SuggestopodiaMetode suggestopedia adalah metode ini yang dipopulerkan pria asal Bulgaria tahun 1978 yang berprofesi

sebagai seorang pendidik, psikoterapis, dan ahli fisika yaitu Lozanova. Metode pembelajaran suggestopedia adalahsuatu metode pembelajaran yang berlatar musik.Pembelajaran yang berlatar musik bertujuan untuk menghilangkanbeban psikologis siswa sebelum memasuki inti pembelajaran.

Metode sugestopedia akan mengoptimalkan pembelajaran dan mengintegrasikan seluruh kemampuan siswasehingga diharapkan dapat terinternalisasi secara implisit melalu apreasiasi puisi. Sebagaimana pendapat Moody(1971) bahwa guru sastra seharusnya tidak terlampau banyak menceritakan tentang setiap keping sastra, mendiktekancatatan, tokoh-tokoh cerita, tetapi ia seharusnya berusaha memungkinkan siswa untuk mendapatkan ‘apa itu’, berusahamemberikan saran dan sebagainya. Tony (1992) seorang ahli psikologi Inggris, mengemukakan bahwa untukmempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, seseorang harus melihat, mendengar, dan merasakannya.

4. Pengajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Metode SuggestopodiaMengapresiasi puisi memerlukan kreativitas, daya imajinasi yang tinggi, dan kepekaan emosi. Selain itu

seseorang dapat berimajinasi melalui bantuan gambar, bunyi atau musik instrumentalia tertentu. Hal ini sesuai denganpendapat Sultanova (1992), bahwa dengan mendengarkan musik, emosi seseorang akan tergugah.

Pengajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode suggestopodia, seperti yang dikemukakan Omaggio(dalam Musfiroh, 2011) bahwa kegiatan belajar mengajar dengan metode suggestopedia dilakukan sebagai berikut:

Page 13: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi Melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar 231

1. Diadakan tinjauan kembali atas bahan-bahan yang telah dipelajari sebelumnya, secara eksklusif dalambahasa baru. Praktik mekanistik tetap dihindari dan dijauhi.

2. Bahan baru disajikan dalam konteks dialog-dialog panjang, yang diperkenalkan atau dilanjutkan dalamdua fase “konser”. Dialog-dialog tersebut menggambarkan situasi-situasi pemakaian bahasa khas dalambudaya sasaran. Dialog-dialog itu disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai kesinambungan dalamalur dan hubungan, dalam plot dan konteks di seluruh pelajaran. Para tokoh dalam dialog diberi nama yangbersajak dan mempunyai beraneka ragam pribadi dan profesi yang menarik hati. Dalam fase aktivasi parasiswa dapat mengadopsi peranan para tokoh ini bagi kegiatan latihan/praktek bahasa. Dalam “ konseraktif”, para siswa mendengarkan musik pada saat guru membacakan baris-baris dialog, biasanya parasiswa mengikuti dengan menyimak dalam buku. Selanjutnya dengan “konser pasif”, para siswa menyimakpada pembacaan teks kembali oleh guru dengan nada yang bervariasi dan diiringi dengan musik yangsayup-sayup. Kedua fase ini dirancang untuk memungkinkan siswa menyerap bahan-bahan pelajaran barupada tingkat sadar, tingkat bawah sadar.

3. Fase aktivasi, fase ini mengikutsertakan siswa dalam bermain peran dan kegiatan-kegiatan praktik untukmengaktifkan atau mempraktekkan bahan-bahan yang telah dipelajari.

MetodePenelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilaksanakan bersiklus. Tiap

siklus dilaksanakan tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian inidilaksanakan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi berdasarkan metode suggestopediasiswa kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar.

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengamat (observer) dan guru kelas VIII sebagai pelaksanapembelajaran.Peneliti sebagai pengamat mempunyai tugas mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan olehpeneliti dengan mencatat segala hal yang dilakukan guru yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi dalamrefleksi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 21 Makassar. Adapun subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIISMP Negeri 21 Makassar semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 27 orang.

Data dalam penelitian ini berupa data perencanaan, data pelaksanaan, dan data evaluasi. Data penelitiandiperoleh melalui observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi dari setiap tindakan penggunaan metodesuggestopedia dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar.

Hasil PenelitianPenelitian tindakan kelas diawali dengan tes pratindakan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

pembelajaran apresiasi sebelum diberi tindakan. Hasil tes dan temuan pada pratindakan ini dijadikan acuan dalampemberian tindakan selanjutnya.

Penilaian untuk pratindakan menggunakan lima jenis instrumen yaitu: (1) tes apresiasi, (2) kuesioner untuksikap siswa terhadap pembelajaran, (3) lembar observasi untuk keterampilan membaca puisi, (4) lembar observasiuntuk keterampilan menulis puisi, dan (5) kuesioner untuk internalisasi nilai-nilai kemanusiaan.

Pra Tindakan

Tabel 1. Tabel akumulasi data pratindakan

NO. Kategori

Persentase perolehan RtKategoriKet.

BacaPuisi

TesApresia

si

Sikap terhadapPembelajaran

InternalisasiNilai

Ket.Menulis

Puisi1.2.3.4.5.

A.BaikBaikCukupKurangGagal

00

25750

03,13

21,88750

06,25

43,7546,88

0

06,256,25

31,250

00

40,6359,38

0

03,13

33,6357,50

0

Sumber : Olaha Data 2013Berdasarkan hasil analisis dan tabel akumulasi di atas, persentase prolehan nilai siswa kategori kurang dengan

rentang nilai 40-59 mencapai 57,50 persen, kategori cukup dengan rentang nilai 60-74 atau 33,63 persen, dan untuk

Page 14: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

232 Seminar Nasional Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat SurabayaSastra, Budaya, dan Perubahan Sosial

ketgori baik hanya 3,13 persen, maka dapat disimpulkan bahwa kelas tersebut layak diberi tindakan kelas berupapembelajaran apresiasi puisi dengan media audio-visual yang mengadaptasi metode sugestopedia.

Siklus I

Tabel 2. Tabel akumulasi data perolehan hasil tes siklus I

No. KategoriPersentase Perolehan Rt

KategoriKet.BacaPuisi

TesApresias

i

Sikap terhadapPembelajaran

InternalisasiNilai

Ket.Menulis

Puisi1.

2.3.4.5.

AmatBaikBaikCukupKurangGagal

0

257500

0

6,2578,1312,05

0

12,5

62,525

12,050

6,25

31,2546,88

00

0

12,0565,6312,05

0

3,75

27,4158,137,23

0Sumber : Olaha Data 2013

Dari tabel akumulasi data di atas, dapat dilihat bahwa persentase perolehan setiap komponen telahmeningkat apabila dibandingkan dengan persentase perolehan pada pratindakan. Namun, perolehan tersebut yangpaling mencolok adalah sikap siswa terhadap pembelajaran yang mencapai 12,5 persen untuk kategori sangat baik,62,5 persen untuk kategori baik, 25 persen untuk kategori cukup, 12,5 persen yang termasuk kategori kurang, dan 0persen untuk kategori gagal.

Siklus II

Tabel 3. Tabel Akumulasi Data Perolehan Hasil Tes Siklus II

Sumber : Olahan Data 2013Akumulasi hasil siklus II pada tabel 3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata kategori kurang hanya 5,55

persen, rata-rata kategori cukup adalah 16,54 persen, rata-rata kategori baik mencapai 48,15 persen dan rata-ratakategori amat baik mencapai 20,24 persen.

Berdasarkan tindakan dan pengamatan langsung di kelas, mengawali pembelajaran dengan mendengarkanmusik instrumentalia atau lagu yang digemari dan sudah dihafal oleh siswa sangat bepengaruh positif. Siswa dapatbernyanyi dengan bebas dan menggerakkan anggota badan tanpa ada rasa malu dan takut, karena guru juga turut ikutmenikmati alunan musik tersebut sehingga suasana kelas tidak menjadi kelas yang kaku. Selama ini penggunaanmetode konvensional yang diterapkan oleh guru menyebabkan suatu pembelajaran apresiasi puisi dianggap sulit olehsiswa, sehingga akan menjadi suatu momok yang menakutkan. Hal ini disebabkan oleh kelas yang tampak formal dankaku, sehingga siswa tidak bebas berekspresi, mengeluarkan pendapat mereka selalu merasa tertekan jiwanya denganpengawasan guru yang ketat.

Penggunaan media audio-visual ini sangat menarik karena siswa dapat menyaksikan pembacaan puisimelalui gambar hidup dan dapat diulang, menyaksikan secara nyata penyair- penyair yang terkenal, melihat danmendengarkan pembaca puisi yang berprestasi, dan dapat menyaksikan fenomena sosial yang ada di sekitarnya.Dengan demikian, maka motivasi, kreativitas, dan minat siswa untuk terjun ke kolam sastra khususnya puisi menjadimeningkat. Hal ini dapat dilihat perbandingannya pada pratindakan. Pada tes pratindakan hanya 1 siswa yang mau

No. KategoriPersentase Perolehan Rt

KategoriKet.Membaca

Puisi

Tes Apresiasi Ket. Menulis Puisi

1.2.3.4.5.

AmatBaikBaikCukupKurangGagal

20,0060,0020,00

00

25,9240,7414,817,40

0

14,8148,1514,813,70

0

20,2449,6316,54

5,550

Page 15: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi Melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar 233

tampil untuk membaca puisi secara spontan, setelah diberi tindakan pada hari pertama siswa yang unjuk jari denganspontan ingin tampil untuk membaca puisi di depan kelas meningkat secara signifikan.

Selain penggunaan media ini, untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi maka guru menerapkansuatu pendekatan, model, dan teknik pembelajaran apresiasi puisi. Misalnya, penerapan pembelajaran apresiasi puisiyang melalui empat tingkatan yaitu (1) tingkat menggemari, (2) tingkat menikmati, (3) tingkat mereaksi, dan (4) tingkatproduktif (Wardani,1981). Pengembnagan tes apresiasi oleh Mody (1971). Selain itu, dalam menganalisis danmemaknai puisi dapat digunakan pendekatan struktural-semiotik (Teew, 1983).

Simpulan dan SaranKemampuan mengapresiasi puisi melalui pembelajaran dengan metode sugestopedia pada siswa kelas VII

SMP Negeri 21 Makassar meningkat dari kategori kurang pada pratindakan menjadi kategori baik setelah pemberiantindakan. Hal ini teramati pada kegiatan belajar mengajar misalnya, siswa termotivasi dan berminat dalam kegiatanpembelajaran, menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, berani tampil membaca puisi . Siswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan teman kelompok maupun dengan kelompok lain. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadipeningkatan dalam apresiasi puisi, keterampilan membaca dan keterampilan menulis puisi, dan pengembangan sikappositif terhadap karya sastra.

Berdasarkan simpulan dan temuan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut: (1) Perlunya guru Bahasadan Sastra Indonesia memilih metode, teknik, dan strategi pembelajaran apresiasi puisi untuk menciptakan suasanapembelajaran yang santai sehingga siswa termotivasi dan tertantang untuk mengikuti pembelajaran; (2) perlunyakerja sama Dinas Pendidikan Nasional Kotamadiya Makassar dengan pihak sekolah untuk menyediakan sarana danprasarana seperti media audio visual dan berbagai sumber belajar, serta memberikan pelatihan penggunaannya melaluiwadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun melalui pelatihan dan penataran tingkat daerah maupuntingkat nasional; dan (3) penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru bahasa yang akan mengadakanpenelitian lanjutan, yang relevan dengan kajian yang lebih dalam khususnya penelitian tentang pengajaran sastra.

Perlunya guru melaksanakan penelitian longitudinal dalam kelas untuk mengetahui internalisasi nilai-nilaidalam puisi dalam pembentukan karakter siswa yang memiliki empat pilar karakter yang diharapkan yaitu olah hati,olah rasa, olah pikir, dan olah tubuh.

Daftar PustakaArsyad, Azhar. 2004. Media Pendidikan. Bandung: Raja Grapindo Persada.Atmazaki. 1993. Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.Balitbang. 2003. Penilaian Tingkat Kelas(Classroom Based Assessment). Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan.Brown, Douglas H. 1987. Principle of Language Learning and Teaching. Eaglewood Cliffs, New Jersey: Prentice-

Hall,Inc.DePorter, Bobbi, Reardon, M. dan Nourie, S.S. 2004.Quantum Teaching.Terjemahan Ary Nilandari. Bandung: Kaifa.Djumingin, Sulastriningsih & Mahmuda. 2003. Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama. Bahan Ajar. Makassar : FBS UNM.Dola, Abdullah. 2006. Apresiasi Prosa Fiksi & Drama. Makassar: UNM Press.Effendi,S. 2004. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.Goelman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.Junaedie, Moha. 1990. Apresiasi Sastra Indonesia. Ujungpandang: Putra Maspul.Massi. 2005. Nilai-nilai Edukatif Kumpulan Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia oleh Taufik Ismail. Tesistidak

diterbitkan. Makassar: PPs UNM.Miles. M. B. dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohadi. Jakarta: Universitas

Indonesia PressMoody, H.L.B. 1971. The Teaching of Literature.London: Longman Group Ltd.Musfiroh, Tadkiroatun. 2011. Sugestopedia. http://bahasastra-indonesia.blogspot.com/2011/10/sugestopedia.html.

diakses 15 Juni 2013.Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPE.Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang.Pancana.2004. Pelaksanaan Pengajaran Puisi oleh Guru SMU Negeri Palopo.Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs

UNM.Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Santidarma, Monti P. 2002. Terapi Musik. Jakarta: Milenia Populer.Sultanova, R.R. 1992. The Emotional Expressioness of the Oriental Traditional Music:The Look from without and

from Within. Perm: Perm Institute for Arts and Culture.Suroto.1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.Tony, Stockwell. 1992. Accelerated Learning in Theory and Practice. EFFECT: Lic Chtenstein.Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Page 16: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

234 Seminar Nasional Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat SurabayaSastra, Budaya, dan Perubahan Sosial

Wardani, IG.A.K. 1981. Pengajaran Sastra. Jakarta. P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 17: Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Peningkatan ... · iii Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi melalui Metode Suggestopedia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar Marwiah

View publication statsView publication stats