Upload
doantram
View
223
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Joko Ragiliyanta1, Asih Winantu2
1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstract Computers were initially just to manage existing data, generating information and to make decisions. This prompted experts to further develop the computer to help the human work. Techniques to make computers able to process this knowledge is artificial intelligence technique. With this approach the human tried to make the computers think like humans when solving problems. Tea is an export commodity in Indonesia. Therefore the quality and productivity must be maintained. But it is undeniable that the disease becomes a major factor that led to a decrease in the quality and productivity of tea. This system is based on forward chaining method, which collects a variety of facts to the conclusion. And the programming language used is PHP. For storage of data associated with this system, is stored using MySQL. This expert system can diagnose pest or disease affecting the tea plant. the diagnosis is the name of the pest or disease expert systems and solutions to overcome them. Keywords : expert system, tea, forward chaining, PHP, MySQL.
Abstrak Komputer yang pada awalnya hanya untuk mengelola data yang ada, menghasilkan informasi serta untuk mengambil keputusan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia. teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan ini disebut teknik kecerdasan buatan (Artificial intelligence technique). Dengan pendekatan ini manusia mencoba membuat komputer dapat berfikir seperti cara yang dipakai manusia dalam memecahkan masalah. Teh merupakan salah satu komoditi ekspor di Indonesia. Oleh karena itu kualitas dan produktivitas harus tetap terjaga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa serangan penyakit menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas teh. Sistem ini disusun berdasarkan metode inferensi forward chaining, yaitu mengumpulkan berbagai fakta untuk mendapatkan kesimpulan. Dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP. Untuk penyimpanan data yang berhubungan dengan sistem ini, disimpan menggunakan MySQL. Sistem pakar ini dapat mendiagnosa hama atau penyakit yang menyerang tanaman teh. Hasil diagnosa dari sistem pakar ini berupa nama hama atau penyakit beserta solusi penanggulangannya. Kata Kunci : sistem pakar, teh, forward chaining, PHP, MySQL
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi komputer maka perubahan generasi demi generasi komputer telah dilakukan. Komputer yang pada awalnya hanya untuk mengelola data yang ada, menghasilkan informasi serta untuk mengambil keputusan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia. Teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan ini disebut teknik kecerdasan buatan (Artificial intelligence technique). Dengan pendekatan ini manusia mencoba membuat komputer dapat berfikir seperti cara yang dipakai manusia dalam memecahkan masalah. Teh merupakan salah satu komoditi ekspor di Indonesia. Oleh karena itu kualitas dan produktivitas harus tetap terjaga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa serangan penyakit menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas teh. Untuk mengatasi permasalahan yang terdapat dalam tanaman teh, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendiagnosa hama dan penyakit tanaman teh dengan menerapkan metode bidang ilmu kecerdasan buatan yaitu sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman teh menggunakan metode Forward Chaining. BATASAN MASALAH Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sistem pakar ini hanya digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman teh. 2. Sistem pakar ini menggunakan forward Chaining (runut maju) sebagai motor inferensi
untuk menelusuri fakta-fakta yang mendukung suatu kesimpulan. 3. Hasil yang ditampilkan berupa hama dan penyakit pada tanaman teh serta saran
pengendaliannya. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar dengan metode Forward Chaining dalam mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman teh serta memberi informasi saran pengendaliannya. MANFAAT Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Membantu para petani dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman teh. 2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman teh.
METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan diatas digunakan pendekatan masalah dengan metode penelitian.
1. Metode Deskriptif Memecahkan masalah dengan mendiskripsikan fakta dengan studi hubungan yang akan membandingkan hasil keluaran program.
2. Metode Eksperimen Melakukan pengujian terhadap data yang telah diperoleh.
3. Metode Inferensi Melakukan penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Metode penalaran yang digunakan
dalam sistem pakar ini adalah penalaran runut maju (Forward Chaining) sebagai motor inferensi untuk menelusuri fakta-fakta yang mendukung suatu kesimpulan.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang sistem pakar telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain, Angkie (2011), dengan judul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Kopi Dengan Metode Forward Chaining. Rosadi (2014), dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward Chaining. Purwanto (2015), dengan judul Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Cabai. Hananto (2015), dengan judul sistem pakar diagnosis penyakit tanaman cengkih menggunakan metode inferensi Forward Chaining. Raharjo (2014), dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Jambu Citra Menggunakan Metode Forward Chaining. LANDASAN TEORI 1. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia (Kusumadewi, 2003).
2. Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang bisaa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003).
3. Hypertext Markup Language Menurut Nugroho (2004), HTML adalah kependekan dari (Hyper Text Markup Language) merupakan sebuah bahasa scripting yang berguna untuk menuliskan halaman web. pada halaman web, HTML dijadikan sebagai bahasa script dasar yang berjalan bersama berbagai bahasa scripting pemrograman lainya.
4. PHP Menurut Nugroho (2004), PHP (Hypertext Preprosessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler.
5. Data Flow Diagram Menurut Alfatta (2007), Data flow diagram (DFD) merupalkan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses - proses terjadinya pada sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data - data yang terlibat pada masing - masing proses dapat diidentifikasi. Pengembangan DFD bisaanya menggunakan cara berjenjang. Dimuali dari context diagram, DFD level 1, level 2, dan seterusnya sesuai dengan kompleksitas dari sistem yang akan dikembangkan.
6. Entity Relationship Diagram Menurut Alfatta (2007), ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas bisaanya menggambarkan jenis informasi yang sama.
7. Flowchart Flowchart adalah bagan – bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah – langkah penyelesaian suatu masalah. Tujuan membuat flowchart adalah untuk
menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas menggunakan simbol – simbol standar.
8. Definisi Teh Menurut Setyamidjaja (2000), teh adalah salah satu komoditas ekspor nonmigas yang telah dikenal sejak lama dan merupakan salah satu sumber devisa penting di subsektor perkebunan. Tanaman teh asalnya berasal dari daerah pegunungan Himalaya didaerah – daerah yang letaknya pada potongan garis lintang utara 30° dan garis bujur 100°, yang merupakan perbatasan antara negara – negara India, Tibet, Tiongkok, dan Burma.
PERANCANGAN SISTEM 1. Analis Sistem
a. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman teh menggunakan metode forward chaining yaitu :
- Sistem harus mampu mengolah data hama dan penyakit teh,
- Sistem harus mampu mengolah data gejala hama dan penyakit teh,
- Perhitungan diagnosa hama dan penyakit tanaman teh secara cepat dan tepat. b. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional tidak secara langsung berkaitan dengan fitur tertentu kebutuhan non fungsional memberikan batasan pada kebutuhan fungsional. Kebutuhan fungsional dari sistem pakar ini adalah :
- Intel(R) Core(TM) i3 M330 @ 2.13GHz 2.13GHz
- RAM 4.00 GB
- Hardisk 320 GB
- PHP sebagai bahasa pemrograman,
- Dreamweaver sebagai editor,
- MySQL sebagai database,
- Windows 7 sebagai sistem operasi,
- Program – program lain yang mendukung sistem.
2. Data Hama dan Penyakit Teh (Setyamidjaja, 2000) Tabel 1. Data hama dan penyakit
Kode Nama Hama dan Penyakit
P001 Hama Nematoda heterodera marioni
P002 Hama Nematoda pratylenchus prattensi
P003 Hama Nematoda meloidogyne sp.
P004 Hama Zeuzera coffeae
P005 Hama Xylobarus morigerus
P006 Hama Kepik biji poecilocoris harwickii
P007 Hama Lalat biji adrame determinata
P008 Hama Helopeltis antonii
P009 Hama Ulat jengkal (hyposidra talaca)
P010 Hama Ulat penggulung daun (homona coffearia)
P011 Hama Ulat penggulung pucuk (cydia leucostome)
Tabel 1. ( Lanjutan )
Kode Nama Hama dan Penyakit
P012 Hama Ulat api (setora nitens)
P013 Hama Tungau Jingga (brevipalpus phoenicis)
P014 Penyakit akar merah anggur
P015 Penyakit akar hitam
P016 Penyakit akar merah bata
P017 Penyakit akar coklat
P018 Penyakit leher akar
P019 Penyakit jamur upas
P020 Penyakit lumut – lumutan
P021 Penyakit cacar teh
P022 Penyakit busuk daun
P023 Penyakit mati ujung pada bidang petik
P024 Penyakit fisiologis
3. Data Gejala Hama dan Penyakit (Setyamidjaja, 2000)
Tabel 2. Data Gejala
Kode Gejala
G001 Terbentuk gelembung kista di akar
G002 Akar membusuk atau rusak
G003 Akar rambut sedikit
G004 Terdapat lubang di batang
G005 Terdapat serbuk kayu
G006 Keping biji berbintik kuning sampai jingga
G007 Terdapat larva lalat di biji yang retak
G008 Pucuk atau daun muda berbercak coklat kehitaman
G009 Kulit ranting membengkak
G010 Pucuk atau daun muda kering
G011 Daun bergerigi atau berlubang
G012 Tanaman tidak berdaun (rontok)
G013 Daun teh tergulung atau terlipat
G014 Pucuk daun teh tergulung
G015 Saat memetik, tangan pemetik terasa panas dan sakit
G016 Terdapat bercak – bercak kecil pada pangkal daun
G017 Daun kemerah – merahan dan kering
G018 Daun menguning
G019 Terdapat benang – benang berwarna putih atau titik hitam di permukaan kayu
G020 Terdapat jamur miselia pada kulit akar
G021 Batang kayu busuk basah
G022 Terdapat benang jamur berwarna coklat hitam pada kulit akar
G023 Terdapat jamur miselia pada kayu dan kulit
G024 Tampak garis hitam pada kayu yang telah kering
Tabel 2. ( Lanjutan )
Kode Gejala
G025 Terdapat lapisan berwarna putih pada kulit dahan
G026 Terdapat lumut pada batang dan cabang
G027 Daun berbintik kecil tidak berwarna dibatasi oleh cincin hijau, menonjol kebawah
G028 Daun induk setek berbercak coklat
G029 Daun induk setek gugur
G030 Bercak coklat pada bekas petikan
G031 Terlihat kurang subur
4. Data Flow Diagram
a. Entitas Luar Tabel 3. Entitas Luar DFD
Entitas Luar Input Output
User - Data nama user
- Data gejala yang dialami
- Hasil diagnosa berupa informasi nama hama dan penyakit dan informasi solusinya
- Informasi semua data hama dan penyakit
- Informasi seputar teh.
Admin - Data login
- Data hama dan penyakit
- Data gejala
- Data relasi hama, penyakit dan gejala
- Informasi data hama dan penyakit
- Informasi data gejala
- Informasi data hasil relasi antara hama, penyakit dan gejala
b. Diagram Konteks
Gambar 1. Diagram konteks
c. Diagram Berjenjang
Gambar 2. Diagram berjenjang
d. DFD Level 1
Gambar 3. DFD level 1
e. DFD Level 2 Pengolahan Data Hama dan Penyakit
Gambar 4. DFD Level 2 Pengolahan data hama dan penyakit
5. Entity Relationship Diagram
a. Entitas dan Atribut Tabel 4. Entitas dan atribut
No Entitas Atribut
1 Penyakit id_penyakit, nama penyakit, solusi
2 Gejala id_gejala, nama gejala
3 Relasi id_penyakit, id_gejala
4 Analisa Hasil id_analisa, nama, id_penyakit, noip
5 Temporari Analisa noip, id_penyakit, id_gejala
6 Temporari Gejala noip, id_gejala
7 Temporari Pasien Id, nama, noip
8 Temporari Penyakit noip, id_penyakit
b. ERD
Gambar 5. ERD
6. Flowchart
mulai
tampilan menu utama
pilih data penyakit
diagnosa
info teh
selesai
tampil info teh
tampil input nama
tampil data penyakit
detail penyakittampil data
detail penyakit
lihat penyakit lagi
tampil form pertanyaan
cek gejala
ditemukan diagnosa penyakit
tampil data penyakit
dan solusi
1
1
1
1
y
y y
y
y
y
t
t
t
t
Gambar 6. Flowchart program
7. Rancangan Input Output a. Rancangan Login Admin
Gambar 7. Rancangan login admin
b. Rancangan Form Diagnosa
Gambar 8. Rancangan form diagnosa
c. Rancangan Hasil Diagnosa
Gambar 9. Rancangan hasil diagnosa
IMPLEMENTASI a. Login Admin
Gambar 10. Implementasi login admin
b. Form Diagnosa
Gambar 11. Implementasi form diagnosa
c. Hasil Diagnosa
Gambar 12. Implementasi hasil diagnosa
KESIMPULAN Dari pembahasan sistem pakar diagnosa penyakit pada tanaman teh, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem pakar ini dapat mendiagnosa hama atau penyakit yang menyerang tanaman teh. 2. Hasil diagnosa dari sistem pakar ini berupa nama hama atau penyakit beserta solusi
penanggulangannya. 3. Proses diagnosa dari sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining (runut maju)
dengan mengumpulkan fakta – fakta terlebih dahulu kemudian mencari hasil kesimpulan. SARAN 1. Sistem pakar dikembangkan menjadi aplikasi berbasis android , atau disesuaikan dengan
perkembangan teknologi informasi yang ada. 2. Penerapan metode inferensi yang lain dalam proses diagnosa hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Angkie, A. 2011. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman
Kopi Dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Skripsi. STMIK Surabaya.
Rosadi, D., Hamid, A. 2004. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi
Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Computech & Bisnis Vol.8 No.1
ISSN : 2442-4943. STMIK Mardira Indonesia Bandung.
Purwanto, T., Destiani, D. 2015. Pengembangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Cabai. Jurnal Algoritma ISSN : 2302-7339 Vol.12 No.1. Sekolah Tinggi Teknologi
Garut.
Hananto, P.E., Sasongko, P.S., Sugiharto, A. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman
Cengkih Dengan Metode Inferensi Forward Chaining. Jurnal Of Informatics And
Technology Vol.1 No.3. Universitas Diponegoro Semarang.
Raharjo, W. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Jambu Citra
Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6
No.1. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Hartati, S. dan Iswanti, S. 2013. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Setyamidjaja, D. 2000. Teh, Budidaya Dan Pengolahan Pascapanen. Yogyakarta :
Kanisius.
Kusrini dan Koniyo, A. 2010. Perancangan Sistem. Jurnal. STMIK AMIKOM
Yogyakarta. http://journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/view/4493/ 2188,
diakses pada hari Senin, tanggal 29 Agustus 2016 Pukul 19.05 WIB.