Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    1/7

    Sistem Kesehatan di Negara Jepang

    Jepang merupakan negara dengan luas sekitar 377,864 km2 dengan jumlah penduduk

    126,9 juta jiwa. Pendapatan perkapita penduduk sebesar U$ 37,870 yang mayoritasnya

    berasal dari sektor industri sarat teknologi. Secara geografis, Jepang merupakan negara

    kepulauan yang terdiri atas tanah berbukit dan gunung berapi.

    Layaknya negara-negara maju, Jepang juga memiliki expectacy of life yang tinggi.

    Sayangnya, hal tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan birth rate. Hal ini

    mengakibatkan menurunnya jumlah penduduk usia produktif. Ini akan menjadi tantangan

    tersendiri, dikarenakan dapat meningkatkan anggaran sistem pensiun serta jaminan

    kesehatan.

    Berawal dari pengumpulan bahan pangan secara sukarela yang dilakukan oleh setiap

    penduduk, guna memenuhi kebutuhan dasar seluruh masyarakat, sistem asuransi kesehatan di

    Jepang semakin berkembang pesat dewasa ini.

    Jepang memiliki sumber daya yang cukup baik untuk dapat menciptakan sebuahsistem jaminan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakatnya. Jaminan kesehatan diberikan

    kepada seluruh masyarakatnya, sesuai dengan program yang diikuti, mulai dari penyakit

    umum hingga penyakit yang memerlukan penanganan khusus dengan menggunakan

    teknologi yang mutakhir seperti Tubercolosis (TBC). Di Jepang saat ini terdapat lebih dari

    1000 rumah sakit mental, 8700 general hospital dan 1000 comprehensive hospital dengan

    total 1.5 juta tempat tidur. Ditambah dengan klinik gigi sebanyak 48.000 serta sejumlah

    79.000 unit layanan kesehatan dengan fasilitas rawat jalan maupun rawat inap.

    Data Fasilitas dan Infrastruktur Kesehatan di Jepang

    1990 1995 1998 1999 2000 2001Hospital beds per 1000

    persons13,6 13,3 13,1 13 13 12,9

    Personnel per bed 0,79 0,91 0,97 0,98 1 1,01

    Average length of stay (in

    days)50,5 44,2 40,8 39,8 39,1 38,7

    Occupancy rate 83,6 83,6 84 84,6 85,2 85,361

    Admission rate per 100

    persons8,2 9,2 9,8 10,1 10,3 n.a.

    Sumber : Klaus-Dirk Henke, Jonas Schreygg, Towards sustainable health care systems,

    2004

    Jumlah tenaga medis di Jepang, pada awal tahun 1990 terdapat hampir 191.400

    dokter, 66.800 dokter gigi, 333.000 perawat dan lebih dari 200.000 tenaga medis alternatif

    bersertifikasi. Di Jepang dokter dapat dengan bebas mengajukan klaim atas berbagai layanan

    kesehatan yang mereka ingin berikan. Dan juga tidak ada batasan bagi pasien dalam

    menentukan apakah mereka ingin menggunakan jasa dokter umum ataupun oleh spesialis.

    Indikator tenaga kesehatan di Jepang dapat dilihat pada tabel berikut :

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    2/7

    Jumlah Tenaga Medis

    1990 1995 1998 1999 2000 2001

    Physicians per 1000

    inhabitants1,7 1,9* 2 n.a. 2 2,1**

    General practitioners

    per 1000 inhabitants n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.

    Specialists per 100

    personsn.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.

    Dentists per 100

    persons0,6 0,7* 0,7 n.a. 0,7 0,7**

    Sumber : Klaus-Dirk Henke, Jonas Schreygg, Towards sustainable health care systems,

    2004

    Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan Total Health Expenditure terhadap GDP di

    Jepang, pada tahun 1995 total pengeluaran kesehatan di Jepang sebesar 6.9% dari total GDP,

    yang kemudian terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi pada tahun 2005 menjadi

    8.2% dan kemudian kembali turun menjadi 8.1% pada tahun 2008. Pengeluaran kesehatan

    masih didominasi oleh pengeluaran belanja kesehatan oleh pemerintah, dimana komposisi

    pengeluaran yang dilakukan pemerintah berada pada >80% dari total pengeluaran kesehatan.

    Pada tahun 1995 porsi pengeluaran pemerintah mencapai 83% dari THE dan pengeluaran

    sektor privat hanya sebesar 17%, dan dominasi ini terus berlanjut hingga tahun 2008 dengan

    porsi perbandingan 80:20, pemerintah masih memegang peranan penting dalam proses

    pelaksanaan sistem jaminan kesehatan di Jepang. Pemerintah sejak tahun 1995 telah

    menganggarkan sebesar 15.9% dari total pengeluaran pemerintah di sektor jaminan kesehatan

    dan ini terus mengalami peningkatan hingga tahun 2008 menjadi 17.9%.Asuransi privat pada periode tahun 1995 hingga 2002 hanya memiliki kontribusi yang

    sedikit dalam pembentukan pengeluaran kesehatan sektor privat, yaitu sebesar 2.5% pada

    tahun 1995 dan mengalami penurunan menjadi 1.8% pada tahun 1996 dan turun kembali

    pada tahun 1997 menjadi 1.5%. yang menarik adalah pada tahun 2003 terjadi peningkatan

    persentase kontribusi asuransi swasta dalam pengeluaran kesehatan sektor privat, dari 1.7%

    pada tahun 2002 menjadi 13.1% pada tahun 2003. Hal ini merupakan akibat dari

    dilakukannya revisi pada sistem jaminan kesehatan di Jepang pada tahun 2003 untuk

    membebankan biaya pada penduduk usia lanjut (elderly) dalam pemberian benefit asuransi

    kesehatan dan digesernya pengelolaan asuransi kesehatan bagi wiraswastawan (self

    employed) dan lansia menjadi dikelola oleh pemerintah daerah. Maka masyarakat seiring

    dengan meningkatnya tingkat perekonomian negara, maka banyak masyarakat yang

    mengalihkan kepesertaan mereka dari program yang dijamin oleh pemerintah kepada

    program asuransi swasta. Artinya akumulasi dana yang dikumpulkan masyarakat secara

    efektif telah memberikan kontribusi bagi penyelenggaraan jaminan kesehatan di Jepang.

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    3/7

    Indikator Pengeluaran Kesehatan Jepang

    Sumber : http://stats.oecd.org

    Benefit dalam asuransi kesehatan di Jepang berlaku untuk seluruh rumah sakit baik

    milik pemerintah maupun swasta, tetapi tidak berlaku untuk sistem dokter keluarga. Rumah

    sakit hanya sebagai pemberi pelayanan, untuk biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit

    mengajukan klaim kepada Lembaga Asuransi pasien. Untuk pemeriksaan kesehatan tahunan

    (kenshin) diberikan bebas biaya bagi seluruh penduduk. Asuransi menanggung biaya mulai

    dari rumah sakit, dokter, sampai obat-obatan sesuai dengan jenis asuransi peserta, dan

    tentunya terjadi perbedaan benefit yang diterima. Karena adanya perbedaan contribusi pada

    masing-masing jenis asuransi, maka terjadi perbedaan benefit yang diperoleh oleh peserta

    masing-masing jenis asuransi.

    SKEMA JAMINAN KESEHATAN DI JEPANG

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    4/7

    Di Jepang sistem jaminan kesehatan dibagi menjadi 3 clustersecara umum, yaitu :

    1. Employer-Based Insurance (Shakai Kenkou Hoken)

    Employer-Based Insurance adalah sebuah sistem asuransi berbasis tempat

    kerja yang memberikan bantuan keuangan kepada para pekerja yang digaji oleh

    perusahaan dan juga kepada anggota keluarga tanggungannya dengan memberikanmanfaat asuransi dalam hal sakit, melahirkan luka, dan kematian. Keluarga

    tertanggung adalah keluarga sampai dengan level ke-3, yaitu sampai pada kakek atau

    nenek dan cucu.

    Keluarga Tertanggung dalam Asuransi Employer-Based Insurance

    Sumber : http://www.sia.go.jp

    Sistem asuransi ini dibagi menjadi kedalam beberapa bentuk, antara lain :

    a. Union Managed Health Insurance

    b. Government Managed Health Insurance

    c. Seamans Insurance

    d. National Public Workers Mutual Aid Association Insurance

    e. Local Public Workers Mutual Aid Association Insurance

    f. Private School Teachers and Employees Mutual Aid Association Insurance

    Union Managed Health Insurance dikenal juga dengan Society Managed

    Insurance merupakan jenis asuransi yang memberikan paling banyak benefit bagi

    pesertanya. Hal ini karena pengelolaan asuransi ini dikelola secara profesional oleh

    perkumpulan profesi (society), yang kebanyakan berasal dari para pekerja dari

    perusahaan-perusahaan besar. Asuransi ini meng-cover sebanyak 25,4% dari total

    populasi. Yang bertindak sebagai penjamin dalam asuransi ini adalah asuransi swasta

    yang bekerja sama dengan society untuk mengelola dana kesehatan mereka.

    Government Managed Health Insurance, merupakan asuransi untuk para pekerja dari

    perusahaan dengan skala kecil sampai menegah, dimana pemerintah bertindak sebagai

    penjamin dalam jaminan kesehatan mereka. Jadi sistem asuransi ini merupakan

    asuransi kesehatan para pekerja yang dikelola oleh pemerintah. Sistem asuransi inimencakup 30.7% dari total populasi yang merupakan para pekerja dari perusahaan

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    5/7

    kecil sampai menengah. Untuk empat jenis asuransi terakhir merupakan jenis asuransi

    bagi para pegawai negeri, ditingkat pusat maupun daerah dan termasuk didalamnya

    para pengajar, baik yang berstatus pegawai negara maupun swasta, serta anggota

    angkatan laut, asuransi ini juga dikenal dengan namaMutual Aid Associations.

    Sistem pembiayaan pada jenis asuransi ini berasal dari dua belah pihak, yaitupekerja dan pemberi kerja, yang secara umum kontribusi pada seluruh jenis asuransi

    Employer-Based Insurance adalah sebesar 8,5% dari pendapatan peserta yang dibagi

    rata antara pekerja dan pemberi kerja. Seorang pekerja yang bekerja pada perusahaan

    yang memiliki 5 orang harus terdaftar pada asuransi ini, atau jika bekerja pada

    perusahaanHojin tanpa memperdulikan mengenai usia dan kewarganegaraam. Secara

    khusus perusahaan atau pabrik yang dimaksud disini harus memiliki penetapan secara

    hukum (formal), baik yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa. Hal ini juga

    berlaku bagi para pekerja part time yang memiliki baik hari atau jam kerja sebanyak

    kali dari hari atau jem kerja para pekerja penuh.

    Untuk mendapatkan perlindungan dari asuransi ini pemberi kerja harus

    mengambil dan menyerahkan formulir "Aplikasi untuk Mendaftar di Kesehatan

    Karyawan Asuransi atau Asuransi Pensiun Karyawan" (Shikaku Shutoku Todoke -

    Kenko Hoken atau Kosei Nenkin) pada kantor Asuransi Sosial Lokal dalam jangka

    waktu 5 hari sejak seorang pekerja direkrut. Anggota keluarga yang menjadi

    tanggungan pekerja juga bisa mendapatkan perlindungan dari asuransi ini jika

    merupakan anggota keluarga sampai dengan lapis ke tiga dari peserta, yang sebagian

    besar keuangannya ditanggung oleh pekerja. Ketika anggota keluarga yang menjadi

    tanggungan pekerja layak untuk mendapatkan perlindungan maka pemberi kerja harus

    memasukan formulir aplikasi perlindungan tanggungan (Hifuyosha Ido Todoke)dalam jangka waktu 5 hari sejak terjadi perubahan dalam tanggungan.

    Benefit yang didapatkan dari asuransi ini terbilang cukup lengkap mulai dari

    pelayanan kesehatan rawat jalan maupun rawat inap, layanan tambahan dalam

    pelayanan kesehatan, ambulans, pelayanan bagi penyakit yang mengharuskan

    treatment khusus, kelahiran sampai dengan pelayanan pemakaman, diberikan kepada

    peserta maupun tertanggung. Bahkan sampai dengan layanan kesehatan yang tidak

    termasuk dalam bentuk pelayanan dalam asuransi dapat diberikan kepada peserta

    maupun tertanggung dengan pengaturan yang lebih lanjut dan adanya pengenaan cost

    sharing atas layanan yang diterima oleh peserta maupun tertanggung. Benefit yang

    diterima oleh peserta adalah sebesar 80% dari total biaya dan untuk tertanggung

    dibagi menjadi 2 yaitu 80% untuk layanan rawat inap dan 70% untuk layanan rawat

    jalan. Pengecualian diberikan kepada pekerja untuk layanan kesehatan yang mencapai

    cost sharingyang melebihi 64.000 yen (34.500 yen bagi yang berpendapatan rendah)

    perbulan, maka keseluruhan biaya ditanggung asuransi.

    2. National Health Insurance (Kokumin Kenkou Hoken)

    Sistem asuransi yang mengcover orang-orang yang tidak tercakup dalam

    sistem asuransi Employer-Based Insurance. Termasuk didalamnya adalah para petani,

    para pekerja di sektor informal serta wiraswastawan (self employed). Jenis asuransi

    ini dibagi menjadi 2, yaitu : National Health Insurance untuk tiap kota

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    6/7

    National Health Insurance Union

    Tiap-tiap kota memiliki kewenangan untuk mengatur pelaksanaan jenis

    asuransi ini, dimana skema pembiayaan dan pemberian benefit disesuaikan dengan

    kondisi daerah masing-masing. Asuransi ini juga berlaku bagi warga negara asing

    yang tinggal 1 tahun, bagi para warga negara asing yang memiliki gaijin carddapatmenerima layanan asuransi National Health Insurance dengan mendaftarkan diri

    mereka di kantor jaminan sosial di kota yang ditinggali. Kepesertaan asuransi ini

    disesuaikan dengan kota tempat tinggal peserta, artinya peserta yang melakukan

    perpindahan kota tempat tinggal harus menghapuskan kepesertaan mereka di kota

    yang lama dan kemudian mendaftarkan kepesertaan yang baru di kota tempat tinggal

    barunya. Bagi warga negara asing setiap melakukan perpindahan kota tinggal,

    mendapatkan atau pindah pekerjaan dan meninggalkan Jepang harus selalu melapor

    ke Kantor Jaminan Sosial.

    Asuransi ini meng-cover sebanyak 34,7% dari total populasi, dan terdiri dari

    3.249 National Health Insurance untuk tiap kota dan 166 National Health Insurance

    Union. Asuransi jenis ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar 50% dari total

    pengeluaran pemerintah untuk belanja kesehatan. Peserta dan tanggungan dalam jenis

    asuransi ini mendapatkan 70% benefit dan harus membayarkan 30% sebagai cost

    sharing, dan ada kemungkinn tambahan untuk biaya obat-obatan, karena tidak seluruh

    jenis obat di tanggung oleh asuransi ini. Peserta berbagi biaya pengobatan sampai

    dengan jumlah tertentu , yang jika melebihi batas tersebut, maka seluruh biaya akan

    ditanggung oleh asuransi. Kontribusi yang diberikan oleh peserta bergantung pada

    kemampuan ekonomis masing-masing peserta. Besaran premi yang harus dibayarkan

    kira-kira dihitung dari gaji peserta, property (asset) dan jumlah keluarga tanggungan.Rata-rata kontribusi yang dibayarkan oleh peserta adalah sebesar 4% dari gaji peserta,

    pada perhitungan tahun 1997 setiap rumah tangga rata-rata memberikan kontribusi

    sebesar 158,6 ribu yen pertahun, dan ada bantuan 530 ribu yen per rumah tangga

    pertahun dari pemerintah. Pembayaran premi dilakukan dengan cara transfer melalui

    bank ataupun melalui kantor-kantor jaminan kesehatan di tiap kota.

    Asuransi ini juga memberikan benefit yang cukup besar, yaitu 70% dari total

    biaya, artinya peserta memberikan cost sharing sebesar 30%. Layanan yang diberikan

    juga cukup lengkap seperti halnya asuransi Employer Based Insurance, mulai dari

    sakit secara umum mapun khusus, perawatan gigi, persalinan sampai dengan kematian

    dan pemakaman peserta atau tertanggung. Namun benefit yang diberikan tidak

    mencakup orthodontiks, bedah kosmetik, vaksinasi, aborsi, cedera akibat mabuk dan

    berkelahi. Kecelakaan lalu lintas sampai batas maksimal tertentu menjadi beban

    peserta, namun jika melewati batas tersebut, biaya akan ditanggung seluruhnya oleh

    asuransi.

    3. National Health Insurance For Elderly

    Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1983 untuk menyebar beban

    penyediaan pelayanan kesehatan kepada skema asuransi yang telah berjalan di

    Jepang, dan diperkenalkannya cost sharing bagi para lansia. Keanggotaan bagi

    asuransi ini diperuntukan bagi penduduk dengan usia yang telah mencapai 70 tahunatau bagi penduduk dari usia 65-69 tahun yang memiliki cacat permanen (disability).

  • 7/27/2019 Sistem Kesehatan di Negara Jepang.doc

    7/7

    Orang usia lanjut dalam kategori ini biasany dimasukan kedalam skema netional

    health insurance, secara spesifik cost sharing dari peserta asuransi ini adalah 500 yen

    perhari, sampai dengan maksimum 2000 yen perbulan untuk fasilitas kesehatan yang

    sama, untuk layanan rawat jalan dan 1.100 yen per hari untuk layanan rawat inap.

    Asuransi ini membentuk sebuah pembiayaan yang dikumpulkan dari jenis asuransilain. Seperti pada tahun tahun 1997, data menunjukan kontribusi dari masing-masing

    jenis asuransi bagi pembiayaan asuransi bagi orang usia lanjut, dimana jumlah peserta

    Governement Managed Insurance yang ikut berkontribusi untuk asuransi bagi usia

    lanjut sebesar 5,4% dari seluruh peserta, Society Managed Insurance sebanyak 2,9%,

    Mutual Aid Association sebanyak 4,1% dan National Health Insurance sebesar

    21,1%. dalam perkembangannya cost sharingdari peserta ditiadakan, dengan sistem

    penjaminan 70% dijamin oleh dana yang dikumpulkan dari kontribusi peserta serta

    asuransi jenis lain, 20% ditanggung oleh pemerintah pusat dan 10% ditanggung oleh

    pemerintah lokal. Sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan kesehatan secara

    jangka panjang bagi penduduk usia lanjut, proporsi yang ditanggung oleh dana publik

    ditingkatkan pada tahun 1992 dari 30% menjadi 50%. Pada tahun 2003 sebagai

    bentuk antisipatif dari fenomena population ageing pemerintah mengalihkan

    pengelolaan jaminan kesehatan bagi penduduk usia lanjut menjadi dibawah

    pemerintah daerah dan membebankan biaya tambahan bagi penduduk usia lanjut yang

    menjadi peserta asuransi ini. Asuransi ini melingkupi sebanyak 10.1% dari total

    populasi yang merupakan penduduk usia lanjut dan cacat pada usia 65-69 tahun.