SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Embed Size (px)

Citation preview

PENYEMPURNAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN/KOTA(Studi kasus: Denpasar, Kupang, Kab. Tabanan & Kab. Belu)MARTUTI BUDIHARTO HARIMAT HENDARWAN YUSLELI USMAN TATY SURYATI

LATAR BELAKANG Sejak pelaksanaan desentralisasi sektor kesehatan tahun 2001, SIK di berbagai tingkat pemerintahan kurang berjalan lancar Arus informasi dari Puskesmas (SP2TP) & RS (SP2RS) ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan ke Dinas Kesehatan Provinsi, serta dari propinsi ke pusat kurang lancar Data & Informasi diperlukan untuk masukan dalam proses pengambilan keputusan, serta meningkatkan manajemen program kesehatan

LATAR BELAKANG Desentralisasi sektor kesehatan sesuai UU No. 22/1999 yang diperbaharui dengan UU No. 32/2004 menuntut pembaharuan sistim informasi kesehatan kabupaten & propinsi Pembaharuan SIK kab/kota harus mencakup informasi rutin dari Puskesmas dan rumah sakit, unit pelayanan kesehatan swasta,dan UPT Dinas Kesehatan Propinsi

ANALISIS SITUASIKEKUATAN SIK Nas dikembangkan dengan memadukan SIK daerah dan Sistem Informasi lain yang terkait, seperti: Data fasilitas kesehatan Data berdasarkan masyarakat Data upaya kesehatan Data pembiayaan kesehatan Data SDM kesehatan Data obat dan perbekalan kesehatan Data pemberdayaan masyarakat di bidang kes Data manajemen kesehatan

ANALISIS SITUASI

LANJUTAN

KELEMAHAN Data kurang akurat Pengiriman dari puskesmas/RS tidak tepat waktu Data yang dikumpulkan terlalu banyak Memberi beban kepada petugas Kuantitas dan kualitas tenaga pelaksana SIK kurang Pengolahan dan pemanfaatan data di berbagai tingkat administrasi masih belum optimal Umpan balik jarang dilakukan Perlengkapan komputer kurang memadai Dana terbatas Belum mengakomodasi data dari sektor lain

ANALISIS SITUASI

LANJUTAN

PELUANG Pemerintah daerah mempunyai peluang untuk mengembangkan SIK DA, sesuai dengan kebutuhan terutama dalam kaitan penyelenggaraan UW - SPM

Tantangan SIK Kebutuhan informasi untuk manajemen otonomi sektor kesehatan Penyederhanaan dan integrasi pencatatan & pelaporan data Perngembangan sumber daya manajemen SIK Optimalisasi penggunaan data untuk advokasi, perencanaan & pengelolaan program Pengembangan jaringan SIK, termasuk sektor lain dan upaya swasta Penggunaan sumber data lain yang tersedia: survei, data sektor lain

TUJUAN UMUM Menyempurnakan SIK Kab/Kota dan mendayagunakan informasi yang tersedia sebagai masukan dalam manajemen kesehatan dan dalam proses pengambilan keputusan

MANFAAT Menghasilkan SIK Kab/Kota yang sesuai dengan kebutuhan manajemen desentralisasi sektor kesehatan, termasuk UW-SPM

Mengoptimalkan penggunaan data untuk advokasi dan pengelolaan program kesehatan Dapat memberikan gambaran kinerja sektor kesehatan kab/kota

METODA PENELITIAN KERANGKA PIKIR :Ruang lingkup penyempurnaan SIK Kab/kota: Substansi SP2TP/SP2RSPENGKAJIAN: Substansi Sistem Mekanisme Waktu pelaporan Analisis Presentasi data Umpan balik Penggunaan DASAR: UW-SPM IS 2010 MDG INDIKATOR

Sistem Mekanisme Waktu pelaporan Analisis Presentasi Data Umpan balik Penggunaan Petunjuk SIK

PRINSIP UMUM DALAM PENYEMPURNAAN SIK SIK bagian integral dari Sistem Kesehatan Setiap data/informasi yang dikumpulkan harus jelas kegunaannya Setiap perubahan dalam pencatatan dan pelaporan harus dikaitkan dengan peningkatan upaya pelayanan kesehatan dan tidak menghilangkan infomasi yang penting Desain SIK harus disesuaikan dengan kemampuan menajerial unit pelaksana Tidak terjadi duplikasi data Kemampuan menggunakan alternatif sumber data lain, misalnya hasil survei, sensus dan sumber data sekunder lain

KRITERIA PEMILIHAN INDIKATOR SIK Berguna untuk kegiatan program setempat Relevan untuk monitoring Dapat diukur dan dapat dikumpulkan secara rutin Sahih, konsisten, dapat dipercaya dan sensitif pada perubahan (menunjukkan keadaan yang sebenarnya) Sederhana, mudah dipahami dan etis Mencakup indikator UW-SPM dan RPJM 20042009, IS 2010, kinerja sistem kes. serta kecenderungannya

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN TEMPAT : Provinsi Bali : kota Denpasar dan kab Tabanan Provinsi NTT : kota Kupang, Kab. Belu

WAKTU : 8 Bulan ( Mei-Des.2005)

DISAIN DAN JENIS PENELITIAN DISAIN PENELITIAN : Cross Sectional JENIS PENELITIAN : Penelitian terapan ( pengembangan model penelitian sistem kesehatan)

POPULASI DAN SAMPEL POPULASI :Seluruh Kab dan kota di seluruh provinsi di Indonesia

PEMILIHAN SAMPEL :Dilakukan secara bertingkat : 1. Strata HDI dan Kapasitas Fiskal tinggi : Prov. Bali Kota Denpasar dan Kab. Tabanan. 2. Strata HDI dan kapasitas Fiskal rendah : Prov. NTT: Kota Kupang, Kab. Belu

VARIABEL, CARA PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA VARIABEL SubstansiSistem Mekanisme Waktu pelaporan Analisis Presentasi Data Umpan balik

PENGUMPULAN DATA Identifikasi dan seleksi variabel PKD, UW-SPM, IS 2010 Evaluasi sistem pencatatan : buku register, sensus harian, status penderita, kartu ibu dll. Evaluasi sistem pelaporan ANALISIS DATA

Penyesuaian Substansi SIK Upaya penyesuaian harus didasarkan pada situasi epidemiologi setempat dan sesuai dengan kebijakan lokal Dengan pemilihan upaya PKD yang penting dan relevan, sektor kesehatan dapat lebih mengkonsentrasikan program kesehatan hanya pada program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Acuan pemilihan upaya PKD Puskesmas adalah Urusan Wajib-Standar Pelayanan Minimal, disamping keadaan spesifik setempat

Contoh: UW-SPM: Penyelenggaraan YanKes Dasar YanKes Ibu & Bayi baru Lahir YanKes Bayi & Anak Pra Sekolah YanKes Anak Usia Sekolah & Remaja YanKes Usia Subur YanKes Kerja YanKes Usia Lanjut Yan Imunisasi YanKes Indera YanKes Jiwa Masy. Yan Pengobatan dan Perawatan Kes. Masy.

Temuan Lapangan Masih terjadi tumpang-tindih/duplikasi dalam pencatatan (kohort Ibu, buku KIA, status poliklinik) Sudah terdapat komputerisasi sistem pencatatan Analisis periodik SIK yang ada jarang dilakukan

Temuan Lapangan Data yang dikumpulkan secara rutin terlalu banyak, sehingga menimbulkan beban bagi petugas kes. pada tingkat operasional Data kurang memadai untuk digunakan dalam pengambilan keputusan (perencanaan dan manajemen), karena masalah kualitas dan kelengkapan Adanya fragmentasi dan tumpang tindih SIK yang ada (Puskesmas, RS, laporan program, laporan proyek, laporan khusus, dll) Kurangnya umpan balik bagi unit operasional Terbatasnya sumber daya SIK

PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA DI DINAS KESEHATANProp. Bali No. Uraian Kegiatan Kota Dpasar + + + + + Kab. Tbnan + + _ + _ Prop. NTT Kota Kupang + + _ + _ Kab. Belu + + _ + _

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Menerima data dari puskesmas Menerima data dari RSUD Menerima data dari RS swasta Alat bantu pencatatan: buku, form Data Puskesmas dan RS diterima dan dikelola di satu pintu/ program Konsep laporan tahunan dikirimkan ke masing-masing subbid program

+

_

_

_

7.8. 9. 10.

Ada laporan semesterLaporan ke unit lain Tersedia format laporan tahunan Ada penanggung jawab laporan

+_ + +

__ + +

__ + +

__ + +

11.12. 13. 14. 15. 16.

Analisis data secara komputerDasar analisis dengan UW-SPM Data disusun dalam grafik Data /informasi dipresentasikan dalam suatu pertemuan tertentu Umpan balik ke program Kendala yang ditemukan dalam memberikan umpan balik

++ + + + +

+ + + + +

++ _ + +

_ _ + +

PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA DI RSU KABUPATEN/KOTAProp. Bali Prop. NTT No. 1. 2. Uraian Kegiatan RS Wang + + RSUD Tbnan + + RS Johanes + + RSUD Atmbua + +

Alat bantu pencatatan: buku, form Data dari semua pelayanan di RS diterima dan dikelola di satu pintu/sub bid program/TU Ada yang bertanggung jawab atas pencatatan data Ada kendala dalam menerima data Pengolahan data secara manual Pengolahan data secara komputer

3. 4. 5. 6.

+ + +

+ + + -

+ + + -

+ + + -

7.8. 9.

Standar pencapaian RSKendala pengolahan data Ada yang bertanggung jawab atas pelaporan

++ +

++ +

++ +

++ +

10.11. 12 13. 14 15

Analisis data secara manualData disusun dalam grafik /presentasi Data /informasi dipresentasikan dalam suatu pertemuan tertentu di RS Data/informasi dipresentasikan di Dinas Kesehatan setempat Umpan balik ke unit pelayanan dan program di RS setempat Kendala yang ditemukan dalam memberikan umpan balik

_+ + + +

++ + + +

++ + + +

++ + + +

PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA DI PUSKESMASNo . Uraian Kegiatan Prop Bali DS1. 2

Prop NTT Tbn + + Skm + + Hlk + +

DB + +

Alat bantu pencatatan: buku, form Data dari semua pelayanan di bawah PKM diterima dan dikelola di satu pintu/sub bid program/TU Ada yang bertanggung jawab atas pencatatan data Ada kendala dalam menerima data Pengolahan data secara manual Pengolahan data secara komputer Kendala pengolahan data Ada yang bertanggung jawab atas pelaporan Data disusun dalam grafik /presentasi Data/informasi dipresentasikan di Dinas Kesehatan setempat Umpan balik ke jenis pelayanan di PKM Kendala yang ditemukan dalam memberikan umpan balik

+ +

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11. 12.

+ + + + + + + + + +

+ + + + + + + + +

+ + + + + + + + +

+ + + + + + + + +

+ + + + + + + + +

CONTOH PENGEMBANGAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Laporan RSU Kabupaten/Kota 2. Register Puskesmas 3. Laporan Puskesmas

HASIL SOSIALISASI 1. 2. Propinsi Bali : menyetujui adanya pembaharuan SIK, asalkan ada persetujuan dari atasan (propinsi dan pusat) Propinsi NTT : menyetujui adanya pembaharuan SIK, dengan beberapa catatan untuk diperbaiki, yaitu perlu diperbaiki atau ditambahkan sebagai berikut : Kolom alamat pada form rawat jalan Kolom nomor induk keluarga Hindarkan pengulangan penulisan nomor register Kolom diagnosa ditambahkan Pembagian umur kurang kelompok 0-4 tahun Jenis penyakit yang harus dilaporkan perlu dilengkapi Kegiatan UKS dan UKGS ditambahkan Kegiatan Rujukan ditambahkan

KESIMPULAN DAN SARAN Dirasakan mendesaknya kebutuhan informasi untuk manajemen desentralisasi sektor kesehatan dan perencanaan yang baik Dibutuhkan peningkatan efisiensi dan efektivitas SIK, melalui penyederhanaan dan integrasi pencatatan & pelaporan Optimalisasi penggunaan data yang tersedia untuk advokasi, perencanaan & pengelolaan program Diperlukan pengembangan jaringan SIK, termasuk informasi dari sektor terkait dan upaya swasta Dianjurkan menggunakan sumber data lain, misalnya hasil survei, sensus dan sumber data sekunder lainnya Pusat data dan informasi,bersama unit utama Departemen Kesehatan, perlu mengkoordinasikan penyempurnaan SIK pada tingkat nasional

TERIMA KASIH