Upload
citiep
View
136
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERDAYAAN KELUARGA TERHADAP PENATALAKSANAAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA REMPOAH KECAMATAN BATURADEN
KABUPATEN BANYUMAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO2011
Oleh :SIGIT NURFIANTO WIDODO
G1D008019
LATAR BELAKANG
hipertensi merupakan faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskular. Di negara maju perkembangan angka kejadian hipertensi dari tahun 1980 hingga 2003 terus menunjukkan peningkatan.
Damasceno (2009)
Penemuan obat-obatan baru dan peralatan yang lebih mutakhir membawa dampak positif bagi peningkatan usia harapan hidup yaitu mengurangi angka kematian pada kelompok lanjut usia (lansia)
namun secara alamiah lansia mengalami berbagai proses penurunan fisik, baik stuktur maupun fungsinya. Proses alamiah ini secara perlahan menempatkan lansia cenderung rentan mengalami masalah kesehatan
(Depkes R.I, 2000)
Di perkirakan bahwa pada tahun 2025 mayoritas orang tua seluruh dunia berada di negara berkembang di mungkinkan menghadapi beban besar penyakit non-menular kronis dalam waktu dekat. Penyakit ini adalah hipertensi
WHO (2001)
PENYEBAB HIPERTENSI
belum diketahui secara jelas
(Soedarmoko, 2010)
penyebab hipertensi (dilihat dari faktor pemicu)
faktor yang dapat dikontrol
obesitas, konsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok, kurangya aktifitas berolahraga, konsumsi garam berlebiahan, pola makan sembarangan
faktor yang tidak bisa di kontrol
faktor keturunan, jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan , dan keluarga
faktor utama dari hipertensi adalah pendekatan keluarga sebagai kontrol kehidupan
KELUARGA
Burgest dkk.dalam bukunya friedman (1998)
Keluarga terdiri dari beberapa orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi serta tinggal dalam satu rumah atau beda rumah yang masih mereka anggap keluarga.
Kebiasaan lansia yang hidup di Indonesia kebanyakan lebih nyaman dan lebih menyukai berkumpul dengan keluarga atau sanak saudara.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman ditandai dengan kompetisi yang ketat dan lebih menonjolkan unsur individualisme, maka nilai-nilai luhur keluarga berangsur memudar.
panti sosial
(Praptiwi, 2008)
Hasil study pendahuluan
Desa Rempoah Kecamatan Baturaden kabupaten Banyumas
Jumlah penduduk : 6422 orangLaki-laki : 3281Perempuan : 3141Jumlah lansia hipertensi : 485 berumur 50-59 tahunKeluarga yang mempunyai lansia hipertensi sejumlah 400 keluarga
Data dari pihak kelurahan menyebutkan ada 1186 orang mengalami tekanan darah tinggi(hipertensi) yang didominasi oleh lansia
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap penatalaksanaan hipertensi pada lansia’’.
RUMUSAN MASALAH
Untuk mendeskripsikan pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Mendeskripsikan karakteristik keluarga berdasarkan pendidikan, penghasilan, dan pekerjaan dalam merawat lansia hipertensi
Mendeskripsikan kemampuan keluarga dalam merawat lansia
hipertensi sebelum dilakukan pemberdayaan
Mendeskripsikan kemampuan keluarga dalam merawat lansia
hipertensi sesudah dilakukan pemberdayaan
Menganalisis perbedaan kemampuan keluarga dalam penatalaksanaan hipertensi lansia sebelum dan sesudah dilakukan pemberdayaan keluarga
MANFAAT PENELITIAN
Menambah ilmu pengetahuan pentingnya pemberdayaan keluarga terhadap tingkat kemandirian dalam penurunan hipertensi lansia.
Menambah pengetahuan mengenai pendidikan keluaraga terhadap perawatan hipertensi pada lansia dan sebagai refrensi masyarakat mengenai pemberdayaan keluarga terhadap tingkat kemandirian dalam penurunan hipertensi lansia.
Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang tingkat pemberdayaan keluarga terhadap penatalaksanaan hipertensi pada lansia
Sebagai referensi bagi perawat mengenai penanganan pasien hipertensi dengan melakukan pemberdayaan keluaraga terhadap tingkat kemandirian dalam penurunan hipertensi lansia
Dunia Pendidikan
Bagi Profesi Keperawatan
Bagi Peneliti
Bagi Masyarakat
KEASLIAN
Pemberdayaan keluarga dalam pasca stroke di rumahPraptiwi (2008)
Jenis penelitian yang digunakan dengen pendekatan croos sectional study
Persamaan penelitian praptiwi dengan penelitian ini adalah pada variabel terikat yaitu pemberdayaan keluarga. Perbedaanya terletak pada variabel bebas yaitu lansia pasca stroke.
Pengaruh terapi relaksasi meditasi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah binaan RS Emanuel Klampok Banjarnegara
Sudiarto (2006)
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian pra eksperimen tanpa kontrol dengan one group pre dan post test statik design
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki kesamaan pada variabel pasien Hipertensi. Perbedaanya terletak pada variabel terikat yaitu terapi relaksasi.
Hipertensi lansia adalah kondisi medis ketika seseorang lansia mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis dalam waktu yang lama
LANDASAN TEORI
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg normalnya 120/80 mmHg
(Sudarmoko, 2010).
Penyebab hipertensi lansia tidak diketahui pada sekitar 95% kasus (Price, 2006).
faktor pemicu
faktor yang dapat di kontrol :
1. Obesitas2. Konsumsi minuman beralkohol dan
kebiasaan merokok3. Kurangya aktivitas berolahraga4. Konsumsi garam berlebihan5. Pola makan sembarangan
faktor yang tidak dapat di kontrol :
1. Faktor keturunan2. Jenis kelamin3. Usia4. Lingkungan
Berdasarkan penyebab
Hipertensi primer atau esensial
hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh hipertensi)
tidak terlihat gejala yang jelas dan pada umumnya baru diketahui setelah melakukan pemeriksaan kesehatan dokter.
Hipertensi sekunder
hipertensi yang telah diketahui penyebabnya atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain
penyebabnya sudah diketahui. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebebnya dalah ginjal. Sedangkan pada 1-2% penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya pil KB
(Sudarmoko, 2010)
sakit kepala,pendarahan hidung,pusing,wajah kemerahandan kelelahan
GEJALA HIPERTENSI
hipertensi berat atau menahun
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
tidak diobati
bisa timbul sakit kepala, kelelahan, mual muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal
ensefalopati hipertensi
(Armilawaty, 2007)
penatalaksanaan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda.
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI NON-FARMAKOLOGIS
Shadine (2010)
Penatalaksanaan non farmakologis diantaranya adalah :1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh.2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh3. Ciptakan keadaan rileks4. Melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan
cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. 5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
Sedangkan pada keadaan dimana obat antihipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
lansia adalah sekelompok manusia yang dianggap telah lanjut usianya. Tua adalah sesuatu keadaan yang dapat dipandang dari tiga sisi yaitu sisi kronologis, fisis, dan psiokologis.
LANSIA
Darmajo (2004)
BATAS-BATAS LANSIA
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batasan lansia meliputi : Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun, Usia lanjut (elderly) ialah kelompok usia antara 60-70 tahun, Usia lanjut tua (old) ialah sekelompok usia antara 75-90 tahun, Usia sangat tua (very old) ialah kelompokusia di atas 90 tahun.
Tekanan yang dihadapi, baik berupa tekanan fisik maupun tekanan psikis menyebabkan tubuh memberi respon. Respon yang di berikan tubuh terhadap tekanan tersebut terjadi melalui serangkaian tahap-tahap psikologis.
MASALAH KESEHATAN PADA LANSIAPenuaan akan terjadi pada semua orang, namun bisa berbeda mekanismenya pada tiap individu.
Stres yang dialami sepanjang hari dan juga perilaku tidak sehat sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Sistem syaraf dan sistem hormonal digunakan untuk mempertahankan setiap organ tubuh dan kerusakan yang di timbulkan tekanan tersebut
(Chasanah, 2001)
PEMBERDAYAAN KELUARGAPemberdayaan adalah membantu keluarga dengan memberikan pengetahuan agar kapasitas keluarga meningkat sehingga dapat berpartisipasi untuk menentukan masa depan keluarga
(Nasdian, 2006)
KERANGKA TEORI
CLICK HERE
KERANGKA KONSEP
CLICK HERE
Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah hipotesis sederhana, karena memprediksikan antara variabel bebas dan variabel pengikat yaitu “pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap penatalaksanaan hipertensi lansia di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas”.
HIPOTESIS
Keterangan :O1 : Keluarga yang di berikan perlakukanO3 : Keluarga yang tidak di berikan perlakuan (kontrol)O2 : Hasil keluarga yang diberi perlakuanO4 : hasil keluarga yang tidak diberi perlakuan (kontrol)(x) : Perlakuan(-) : Tidak diberi perlakuan
DESAIN PENELITIANPenelitian ini bersifat quasi experiment (eksperimen semu) dengan pendekatan pretest-postest with control group design
O1 > (x) > O2
O3 > (-) > O4
WAKTU & TEMPATbulan Juni 2012 di desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.
Keterangan:n : Perkiraan besar sampelN : Perkiraan besar populasiZ : Nilai standar normal untuk α = 0,10 (1,64)p : Proporsi kejadian di populasi, jika tidak diketahui dianggap 50% q : 1-P (1-0,5)d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,10)
POPULASI & SAMPEL
Teknik pengambilan sampel : non probability sampling dengan cara purposive sampling
N :
n = 58 keluargajadi jumlah sampel adalah 58 keluarga
Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai lansia berumur diatas 59 tahun. Populasi yang diambil sejumlah 58 keluarga yang dibagi menjadi dua, sehingga populasi penelitian menjadi 29 keluarga sebagai perlakuan dan 29 keluarga lagi sebagai kontrol.
Kriteria inklusi:Keluarga yang memiliki lansia hipertensi berumur 60 tahun atau lebih.Bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian dari awal sampai dengan akhirKeluarga lansia dengan salah satu anggota keluarga yang mampu membaca.
Kriteria ekslusi:Keluarga yang sudah menyetujui perjanjian, tidak diperkenankan untuk tidak bersedia menjawab pertanyaan yang telah disediakan dan bersedia dilakukan observasi pada keluarganya.Keluarga dengan seluruh anggotanya terkena penyakit mental sosial.Keluarga yang tidak bersedia menjadi responden.
KRITERIA PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI OPERASIONAL
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :- lembar observasi data keluarga dan lansia,- buku ajar pengetahuan hipertensi,- dan tensi meter
Penelitian yang akan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:1. Persiapan materi dan konsep2. Studi pendahuluan3. Konsultasi dengan pembimbing.4. Ujian proposal penelitian.5. Permohonan izin dari Ketua Jurusan Keperawatan Unsoed untuk melakukan penelitian.6. Pengkajian data keluarga dan lansia dilakukan pada awal penelitian untuk menentukan kriteria inklusi
dan ekslusi.7. Responden yang masuk dalam kriteria inklusi dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama
merupakan kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali sebelum dilakukan pemberdayaan keluarga. Kelompok kedua merupakan kelompok kontrol yang diberi perlakuan setelah pengambilan data selesai.
8. Kelompok perlakuan akan diberi data obserfasi dan monitoring dari peneliti sebagai salah satu catatan pemantauan pemberdayaan.
9. Sebelum asisten penelitian melakukan pemantauan pada keluarga, peneliti memberikan pengetahuan untuk mempersamakan persepsi pada saat penelitian.
10. Kemudian satu kelompok perlakuan diberikan jangka waktu 2 minggu melakukan perlakuan pendidikan yang diberikan dengan mencatat hasil tindakan yang telah dilaksanakan.
11. Pengambilan data hasil dilakukan setelah 2 minggu penelitian selesai. Data yang akan diambil, data obserfasi dari kelompok perlakuan dan data obserfasi terakhir dari kelompok kontrol.
12. Pada kelompok kontrol akan diberikan pendidikan kesehatan setelah penelitian selesai.13. Pengolahan data dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Semua data yang diperoleh akan di
analisis.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA
EDITING
CODING
ENTRY DATA
TABULATING
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA1. Analisis univariat
karateristik keluarga berdasarkan pendidikan, pekerjaan, penghasilan, serta kemampuan keluarga dalam merawat lansia hipertensi sebelum dilakukan pemberdayaan dan sesudah dilakukan pemberdayaan.
2. Analisis bivariatuntuk mengetahui perbedaan karakteristik pendidikan, pekerjaan, penghasilan serta perawatan lansia hipertensi sebelum dilakukan pemberdayaan keluarga dan sesudah pemberdayaan keluarga.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji wilcoxon berpasangan, karena skala data variabel yang dianalisis adalah ordinal. Rumus uji wilcoxon dalam Santjaka (2008) adalah sebagai barikut :
Keterangan :T : jumlah rangking bertanda terkecilN : banyaknya pasang yang tidak sama nilainya
ETIKA PENELITIAN
Informed consent
Anonymity
ConfidentialityFair treatment
Do not harm
KESUWUN MAS BRO…