SESI 1- SA. T5 B16

Embed Size (px)

DESCRIPTION

covercover sensoriblok 16

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangBlok Sistem Sensorium dan Integumentum adalah Blok XVI pada Semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2.1 Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang akan datang. Pada kesempatan kali ini akan memaparkan kasus Ny. Sinta, 52 tahun, datang ke poli mata RSMP dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Merah pada mata timbul secara tiba-tiba pada pagi hari dan diketahui dari rekan kerjanya saat tiba di kantor. Awalnya merah pada mata tampak kecil namun meluas hingga hari ini. Merah di mata tersebut terlihat di bagian samping luar bola mata. Keluhan disertai rasa mengganjal pada mata merah tersebut. Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri, bengkak, penglihatan kabur dan kotoran yang berlebihan pada mata.Ny. Sinta tidak mengeluh adanya batuk, demam, mual muntah, mimmisan, lebam, dan luka yang sukar sembuh. Ny. Sinta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Riwayat trauma disangkal. Sepuluh tahun yang lalu, Ny. Sinta pernah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tetapi pasien tidak rutin berobat ke dokter.

1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan dari sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Fakultas Kedokteran Muhammadiyah.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.2 Data TutorialTutor: Dr. dr. Legiran, M. KesModerator: M. Rizky Rusti Rama Putra Notulen: Putri Utami PratiwiSekretaris: Lisma RiaWaktu: Senin, 21 Desember 2015Pukul 13.00 14.30 WIB.Selasa, 23 Desember 2015Pukul 13.00 15.00 WIB.

The Rule of Tutorial:1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam keadaan diam2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen.3. Izin saat akan keluar ruangan

2.3 Skenario Ny. Sinta, 52 tahun, datang ke poli mata RSMP dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Merah pada mata timbul secara tiba-tiba pada pagi hari dan diketahui dari rekan kerjanya saat tiba di kantor. Awalnya merah pada mata tampak kecil namun meluas hingga hari ini. Merah di mata tersebut terlihat di bagian samping luar bola mata. Keluhan disertai rasa mengganjal pada mata merah tersebut. Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri, bengkak, penglihatan kabur dan kotoran yang berlebihan pada mata.Ny. Sinta tidak mengeluh adanya batuk, demam, mual muntah, mimmisan, lebam, dan luka yang sukar sembuh. Ny. Sinta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Riwayat trauma disangkal. Sepuluh tahun yang lalu, Ny. Sinta pernah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tetapi pasien tidak rutin berobat ke dokter.Pemeriksaan fisik:Keadaan umum: sadar dan kooperatifTanda vital: TD: 165/100 mmHg, Nadi: 82x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36,8 CMata: pemeriksaan visus datar: VOD 20/20, VOS 20/20Status Oftalmologi Posisi bola mata: orthopori Pergerakan bola mata kanan dan kiri: tidak terlambat ke segala arah, nyeri (-/-) Palpebra superior dan inferior kanan kiri: hemato (-/-), hiperemis (-/-), benjolan (-/-), edema (-/-) Konjungtiva bulbi kanan kiri: injeksi konjungtiva (-/-), injeksi silier (-/-), perdarahan sub konjungtiva (-/+) dengan ukuran + 10mm.Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin: Hb 14,2 g/dl, Ht 42%, trombosit 280.000/mm3, leukosit 8000/mm3, kimia darah: BSS 120 mg/dl.

2.4 Klarifikasi Istilah1. Mata merah:Penampakan mata yang takmpak merah bisa diakibatkan oleh perdarahan atau iritasi.

2. Penglihatan kabur:Tajam penglihatan atau visus yang menurun

3. VOD :Vision Occuli Dextra

4. VOS:Vision Occuli Siinistra

5. Orthopori:Kesetimbangan normal otot-otot mata

6. Injeksi konjungtiva:Melebarnya pembuluh darah dari konjungtiva posterior atau injeksi konjungtival ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, ataupun infeksi pada jaringan konjungtiva.

7. Injeksi silier:Warna merah pada mata akibat pelebaran (a. Silier anterior)

8. Konjungtiva bulbi:Bagian konjungtiva yang menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnyas

9. Palpebra superior:Kelopak mata yang terletak di atas

10. Palpebra inferior:Kelopak mata yang terletak di bawah

2.5 Identifikasi Masalah1. Ny. Sinta, 52 tahun, datang ke poli mata RSMP dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Merah pada mata timbul secara tiba-tiba pada pagi hari dan diketahui dari rekan kerjanya saat tiba di kantor. 2. Awalnya merah pada mata tampak kecil namun meluas hingga hari ini. Merah di mata tersebut terlihat di bagian samping luar bola mata. Keluhan disertai rasa mengganjal pada mata merah tersebut. 3. Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri, bengkak, penglihatan kabur dan kotoran yang berlebihan pada mata.4. Ny. Sinta tidak mengeluh adanya batuk, demam, mual muntah, mimmisan, lebam, dan luka yang sukar sembuh. Ny. Sinta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Riwayat trauma disangkal. Sepuluh tahun yang lalu, Ny. Sinta pernah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tetapi pasien tidak rutin berobat ke dokter.5. Pemeriksaan fisik:Keadaan umum: sadar dan kooperatifTanda vital: TD: 165/100 mmHg, Nadi: 82x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36,8 CMata: pemeriksaan visus datar: VOD 20/20, VOS 20/20Status Oftalmologi Posisi bola mata: orthopori Pergerakan bola mata kanan dan kiri: tidak terlambat ke segala arah, nyeri (-/-) Palpebra superior dan inferior kanan kiri: hemato (-/-), hiperemis (-/-), benjolan (-/-), edema (-/-) Konjungtiva bulbi kanan kiri: injeksi konjungtiva (-/-), injeksi silier (-/-), perdarahan sub konjungtiva (-/+) dengan ukuran + 10mm.6. Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin: Hb 14,2 g/dl, Ht 42%, trombosit 280.000/mm3, leukosit 8000/mm3, kimia darah: BSS 120 mg/dl.

2.6 Analisis Masalah1. Ny. Sinta, 52 tahun, datang ke poli mata RSMP dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Merah pada mata timbul secara tiba-tiba pada pagi hari dan diketahui dari rekan kerjanya saat tiba di kantor. a. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi dari mata?b. Apa kemungkinan penyebab mata merah?c. Bagaimana patofisiologi mata merah?d. Apa makna mata merah secara tiba-tiba pada pagi hari dan diketahui dari rekan kerjanya?e. Apa makna mata merah sejak 3 hari yang lalu ?f. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus?

2. Awalnya merah pada mata tampak kecil namun meluas hingga hari ini. Merah di mata tersebut terlihat di bagian samping luar bola mata. Keluhan disertai rasa mengganjal pada mata merah tersebut. a. Apa makna awalnya merah pada mata tampak kecil namun meluas?b. Bagaimana mekanisme keluhan mata merah yang meluas?c. Apa makna merah mata tersebut terlihat di bagian samping luar bola mata?d. Apa makna keluhan disertai rasa mengganjal pada mata?e. Apa kemungkinan penyakit dengan keluhan mata merah dan disertai rasa mengganjal pada mata?

3. Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri, bengkak, penglihatan kabur dan kotoran yang berlebihan pada mata.a. Apa makna keluhan ini tidak disertai rasa nyeri, bengkak, penglihatan kabur dan kotoran yang berlebihan pada mata?b. Apa kemungkinan penyakit dengan mata merah tanpa penglihatan kabur (visus normal)?

4. Ny. Sinta tidak mengeluh adanya batuk, demam, mual muntah, mimmisan, lebam, dan luka yang sukar sembuh. Ny. Sinta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Riwayat trauma disangkal. Sepuluh tahun yang lalu, Ny. Sinta pernah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tetapi pasien tidak rutin berobat ke dokter.a. Apa makna Ny. Sinta tidak mengeluh adanya batuk, demam, mual muntah, mimmisan, lebam, dan luka yang sukar sembuh?b. Apa makna Ny. Sinta tidak mengkonsumsi obat-obat tersebut?c. Apa makna riwayat trauma disangkal?d. Apa hubungan Ny. Sinta pernah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tetapi pasien tidak rutin berobat ke dokter

5. Pemeriksaan fisik:Keadaan umum: sadar dan kooperatifTanda vital: TD: 165/100 mmHg, Nadi: 82x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36,8 CMata: pemeriksaan visus datar: VOD 20/20, VOS 20/20Status Oftalmologi Posisi bola mata: orthopori Pergerakan bola mata kanan dan kiri: tidak terlambat ke segala arah, nyeri (-/-) Palpebra superior dan inferior kanan kiri: hemato (-/-), hiperemis (-/-), benjolan (-/-), edema (-/-) Konjungtiva bulbi kanan kiri: injeksi konjungtiva (-/-), injeksi silier (-/-), perdarahan sub konjungtiva (-/+) dengan ukuran + 10mm.a. Apa interpretasi pemeriksaan fisik?b. Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan fisik?

6. Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin: Hb 14,2 g/dl, Ht 42%, trombosit 280.000/mm3, leukosit 8000/mm3, kimia darah: BSS 120 mg/dl.a. Apa interpretasi pemeriksaan laboratorium?b. Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan laboratorium?

7. Jika sign dan symptom pada kasus ini digabungkan maka?a. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini?b. Apa different diagnosis kasus ini?c. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus?d. Apa diagnosis pasti kasus ini?e. Bagaimana tata laksana kasus ini?f. Apa komplikasi kasus ini?g. Apa prognosis kasus ini?h. Apa kompetensi dokter umum kasus ini?i. Apa pandangan islam kasus ini?

2.7 HipotesisNy. Sinta, 52 tahun mengalami merah pada mata kiri disertai rasa mengganjal karena menderita sub konjungtiva hemoragik sinistra et causa hipertensi tidak terkontrol

2.8 Kerangka Konsep

Faktor risiko: hipertensi tak terkontrol dan usia

Kerusakan mikrovaskular (a. Konjungtivae siinistra)

Ruptur a. Konjungtivae

Hemoragik sub konjungtivae

Mata merah terasa mengganjal di mata

Daftar Pusaka

3