29
ANALISIS PENGAWASAN DAN PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi di CV. Famytex Solo) PROPOSAL Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Penelitian dan Seminar yang Dibina Oleh Dr. Syihabudhin, SE.,Msi Disusun Oleh : Sholihul Herfandi 110413423534 Muhammad 110413423529 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

Sempro Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sempro Fix

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA

(Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi di CV. Famytex Solo)

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Penelitian dan Seminar yang Dibina Oleh Dr. Syihabudhin, SE.,Msi

Disusun Oleh :

Sholihul Herfandi 110413423534

Muhammad 110413423529

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

APRIL 2014

Page 2: Sempro Fix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas Ridho, Berkah Rahmat, Hidayah, bimbingan-Nya dan Kuasa-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal untuk memenuhi tugas mata kuliah penelitian dan seminar MSDM yang di bina oleh Dr. Syihabudhin, SE.,Msi, dengan judul “ Analisis Pengawasan dan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Studi Kasus pada karyawan bagian produksi di CV. Famytex Solo” ini tepat pada waktunya.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa tugas proposal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu mohon izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan tugas proposal ini, namun penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai masukan dalam menyempurnakan tugas proposal ini. Semoga dengan tugas proposal yang berjudul “ Analisis Pengawasan dan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Studi Kasus pada Bagian Produksi di CV Famytex Solo” ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, April 2014

Penulis

Page 3: Sempro Fix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1B. Fokus Penelitian................................................................................................ 3C. Landasan Teori.................................................................................................. 3D. Kegunaan Penelitian......................................................................................... 9E. Definisi Variable................................................................................................ 9

BAB II METODE PENELITIAN.............................................................................. 10

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................................... 10B. Kehadiran Penelitian........................................................................................ 10C. Lokasi Penelitian............................................................................................... 10D. Jenis dan Sumber Data..................................................................................... 10E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................... 11F. Analisis Data...................................................................................................... 12G. Pengecekan Keabsahan Temuan..................................................................... 13H. Tahap-Tahap Penelitian................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 17

Page 4: Sempro Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan salah satu sumber daya perusahaan yang mempunyai nilai prakarsa dan mempunyai peran serta dalam penggunaan sumber daya lain yang ada didalam perusahaan. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang tepat merupakan kunci keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan dalam menjalankan usahanya terus didukung oleh oleh sumber daya manusia yaitu karyawan-karyawan yang memiliki sifat dan sikap disiplin yang baik, mempunyai daya tanggap yang tinggi, inisiatif dan kreatif dan sebagainya. Oleh karena itu manusia sangatlah penting karena selain sebagai obyek manajemen juga sebagai pelaksana. Untuk itu peranan seorang  pemimpin dalam perusahaan dalam membuat sebuah sistem displin kerja semakin penting artinya dalam upaya meningkatkan efektifitas kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan seorang pemimpin yang mampu mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dipimpinnya ke arah tujuan yang di inginkan melalui berbagai sikap disiplin kerja yang sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan.

Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner.

Menurut pengamatan peneliti pada saat berkunjung ke CV Famytex, kedisiplinan karyawan di bagian produksi sudah cukup baik, namun demikian dalam setiap organisasi pasti masih ada saja pegawai yang kurang disiplin dan kurang optimal dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat terlihat dari kebiasaan pegawai, seperti meninggalkan tempat kerja setelah absen masuk kerja, datang terlambat setelah jam istirahat, pulang sebelum waktu, banyaknya waktu menganggur pada saat jam kerja berlangsung, bahkan untuk urusan yang tidak berhubungan sama sekali dengan tugasnya seperti menjemput anak pulang sekolah. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan pekerjaannya menjadi tidak efektif dan efisien.

Maka dari itu perlu adanya suatu sistem pengawasan yang baik terkait dalam proses pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi. Karena pengawasan merupakan salah satu alternatif yang berhubungan dengan pencegahan dan tindakan bagi karyawan yang melanggar peraturan disiplin.Dengan kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap,

Page 5: Sempro Fix

tindakan, dan perilaku dari setiap anggota organisasi sudah dapat diketahui kualitas dari kedisiplinannya.

Kedisiplinan sendiri memiliki arti yang disimpulkan oleh Hasibuan (2009:193) bahwa kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati seluruh aturan perusahaan dan juga seluruh norma-norma sosial yang berlaku. Suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban inilah yang menunjukkan bahwa disiplin dalam suatu organisasi tercapai.

Namun perlu disadari pula dalam menegakkan disiplin kerja bukanlah hal yang mudah, karena terkadang disiplin kerja dianggap sebagai suatu hal yang sulit dan berat untuk dilaksanakan serta sangat menyiksa. Pada hakekatnya suatu perusahaan maupun organisasi melakukan tindakan disiplin kerja untuk membina serta memperbaiki para pegawai yang melanggar peraturan, mendidik para pegawai untuk mematuhi peraturan sehingga tercipta ketertiban dan memberikan hasil yang diharapkan guna mencetak pegawai yang berkualitas serta memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, agar kesalahan yang pernah dilakukan tidak terulang kembali.

Berdasarkanuraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian deskriptif dengan judul “Analisis Pengawasan dan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi CV Famytex Solo”

Page 6: Sempro Fix

B. Fokus Penelitian

1. Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan Famytex kepada karyawan bagian produksi di CV Famytex Solo

2. Disiplin kerja pegawai dalam menjalankan kegiatan selama berlangsungnya jam kerja

C. Landasan Teori

1. Penelitian Sebelumnya

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian sebelumnya oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca:Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Guna Citra Adi Wijaya tahun 2013, dengan judul Praktek Pengawasan dan Penerapan Disiplin Kerja (studi kasus padA kantor pelayanan pajak pratama malang).

2. Kajian Teori

a. Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manjemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Penyelenggaraan atau pelaksanaan suatu pekerjaan adalah untuk mencapai tujuan dan sasarn yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi. Tujuan dan sasaran perusahaantidak mungkin tercapai sekaligus, tetapi melalui proses atau tahap-tahap tertentu.

Siagian (1970 : 107) mengemukakan bahwa pengawasan sebagai proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjalin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan sebelumnya . Dengan adanya pengawasan tersebut kelancaran kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terjamin dan kemungkinanterjadinya penyimpangan lebih terminimalisir.

Pengawasan dilakukan ketika penyelenggaraan kegiatan operasional sedang berlangsung. Dengan demikian orientasi masa waktu pelaksanaan adalah masa sekarang. Pengawasan yang telah dilakukan adalah untuk membantu terlaksananya kesepakatan pencapaian tujuan organisasi. Jadi, pengawasan dapat dinyatakan sebagai proses atau pada saat pelaksanaan, yaitu pihak manajemen melihat apakah yang telah terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.

Page 7: Sempro Fix

b. Fungsi Pengawasan

Kadarisman (2012:194-196) memaparkan bahwa ada beberapa fungsi dari pengawasan, antara lain:

a. Membuat strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh organisasi dengan cara mengawasi setiap proses kerja dan juga hasilhasil yang di dapatkan dari kinerja tersebut agar terjadi kesesuaian dengan rencana kerja.

b. Membuat perkiraan-perkiraan sejauh mana tujuan kemungkinan tujuan yang direncanakan tersebut dapat di capai atau tidak dengan memperhatikan faktor seperti misalnya lingkungan, anggaran, faktor waktu, dan juga faktor-faktor lain baik yang dapat mempengaruhi tujuan.

c. Menentukan berapa banyak orang yang diperlukan dan juga mengetahui kemampuan yang dimiliki.

d. Menyeleksi individu untuk mengisi posisi sesuai dengan kebutuhan agar kemampuan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan koordinasi dapat dengan mudah dilakukan.

c. Tujuan Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan adalah bermaksud untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga dapat terwujud daya guna, hasil guna,dan tepat guna sesuai rencana dan sejalan dengan itu, untuk mencegah secara dinikesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan.

Dengan demikian pada prinsipnya pengawasan itu sangat pentingdalampelaksanaan pekerjaan, sehingga pengawasan itu diadakan dengan maksud:

a.Mengetahui lancar atau tidaknya pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telahdirencanakan.

b.Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat dengan melihat kelemahan-kelemahan, kesulitan-kesulitan dan kegagalan-kegagalan dan mengadakanpencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan yang sama atautimbulnya kesalahan baru.

c.Mengetahui apakah penggunaan fasilitas pendukung kegiatan telah sesuaidengan rencana atau terarah pada pasaran.d.Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalamperencanaan semula.

Page 8: Sempro Fix

e.Mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan dapatkah diadakanperbaikan-perbaikan lebih lanjut sehingga mendapatkan efisiensi yang besar.

Sedangkan tujuan pengawasan akan tercapai apabila hasil-hasilpengawasan maupun memperluas dasar untuk pengambilan keputusan setiappimpinan. Hasil pengawasan juga dapat digunakan sebagai dasar untukpenyempurnaan rencana kegiatan rutin dan rencana berikutnya.

Dari uraian di atas dapatlah kita ambil kesimpulam bahwa pada dasarnya pengawasan bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadinantinya dapat digunakan sebai pedoman untuk mengambil kebijakan gunamencapai sasaran yang optimal.

d. Faktor yang mendukung keberhasilan pengawasan

Yunarsih dan Suwanto (2009:93) mengemukakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengawasan antara lain :

a. Penetapan standar yang eligible

Penetapan standar yang layak atau sesuai dengan tujuan dan dipilih agar pelaksanaan menjadi lebih efektif dan efisien.

b. Pendelegasian diberikan pada orang yang tepat

Pemberian tanggung jawab kepada orang yang sesuai dengan kebutuhan, dapat memberikan hasil yang lebih optimal.

c. Komunikasi yang efektif

Adanya komunikasi yang sesuai dengan porsi yang dibutuhkan agar dapat dengan mudah dipahami.

d. Disiplin, proporsionalitas, dan profesionalitas

Teladan yang baik, kesesuaian porsi dan juga adanya konsisten yang tinggi dapat meningkatkan keberhasilan pengawasan.

Page 9: Sempro Fix

e. Indikator pengawasan

Dalam mengukur pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh kepala produksi di Cv. Famytex Solo, peneliti menggunakan 4 (empat) indikator yang didasari dar tahap-tahap dalam proses pengawasan menurut Handoko (2003:363) yaitu :

1. Penetapan standar kerja

Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat di gunakan sebagai acuan untuk penilaian hasil-hasil, tujuan, sasaran instansi atau organisasi

2. Penentuan dan pengukuran pelaksanaan kegiatan

Kegiatan penetapan standar akan menjadi sia-sia bila tidak disertai penentuan pelaksanaan kegiatan sebagai acuan dalam proses mengawasi praktek kegiatan.

3. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan analisa penyimpangan.

Perbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang di rencanakan atau standar yang telah ditentukan sebagai acuan dalam menilai kegiatan. Kemudian, jika terjadi penyimpangan maka harus dilakukan analisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.

4. Pengambilan tindakan koreksi, pengarahan maupun disipliner

Tindakan yang memberikan koreksi, arahan ataupun disipliner sebagai media dalam memberikan efek jera, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan seharusnya.

f. Disiplin Kerja

Alex S. Nitisemito(1984: 199) Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.Menurut pendapat T.Hani Handoko (1994:208)Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar- standar organisasional.

Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan disiplin kerja adalah suatu usaha dari

Page 10: Sempro Fix

manajemen organisasi perusahaan untuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan tanpa terkecuali.

T. Hani Handoko (1994:208) membagi 3 disiplin kerja yaitu:

a. Displin Preventif yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan dapat dicegah.

b. Disiplin Korektif yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplin.

c. Disiplin Progresif yaitu kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresifini agar karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius.

g. Pentingnya Disiplin Kerja

Disiplin merupakan hal yang sangat berguna bagi perusahaan, karena dengan diterapkannya disiplin, maka diharapkan peraturan-peraturan yang diterapkan oleh perusahaan dapat di taati oleh semua karyawan sehingga pekerjaan dapat dilakukan seefektif dan seefesien mungkin.

Kedisiplinan merupakan kunci dasar keberhasilan organisasi. Kedisiplinan perusahaan dikatakan baik apabila sebagian besar karyawan perusahaan menaati peraturan perusahaan dengan kesadaran dan kesdiaan yang tinggi pula. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya.

h. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor tersebut antara lain:a. Besar kecilnya pemberian kompensasib. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaanc. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangand. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakane. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Page 11: Sempro Fix

f. Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawang. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

i. Indikator Disiplin Kerja

Dalam mengukur penerapan disiplin kerja pegawai bagian produksi di CV famytex Solo, peneliti menggunakan kode etik pegawai yang berlaku di perusahaan :

1. Kewajiban

a. Menghormati kepercayaan, budaya, agama, dan adat istiadat orang lain.

b. Bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab

c. Menaati perintah atasan

d. Bertanggung jawab dalam menggunakan barang inventaris perusahaan

e. Datangke pabrik tepat waktu

f. Mengikuti prosedur kerja yang berlaku

2. Larangan

a. Merokok di dalam area produksi

b. Bersikap diskriminatif terhadap pegawai lain

c. Menyalahgunakan fasilitas pabrik

d. Melakukan perbuatan Asusila yang dapat merusak citra perusahaan.

e. Meninggalkan pabrik pada saat jam kerja berlangsung tanpa seizin atasan.

j. Efektifitas Kerja

Menurut Siagian (1986:152) efektifitas kerja adalah penyelesaian kerja tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu:

1. Karakteristik OrganisasiKarakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.

Page 12: Sempro Fix

2. Karakteristik LingkunganLingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.

3. Karakteristik PekerjaPada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya.

4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek ManajemenDengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit.

Pada penelitian ini, peneliti menitikberatkan pada 2 fokus penelitian terkait dengan praktek pengawasan dan pelaksanaan disiplin kerja yang berhubungan dengan efektifitas kerja yang di hasilkan oleh para pegawainya berdasarkan sistem disiplin kerja yang diberlakukan oleh CV Famytex Solo.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Praktis

a. Mengetahui pelaksanaan pengawasan yang dilakukan kepala bagian produksi terhadap karyawan produksi di CV Famytex Solo.

b. Mengetahui penerapan disiplin kerja pegawai selama kegiatan jam kerja berlangsung.

2. Kegunaan Teoritis

a. Mengembangkan ilmu dalam bidang manajemen sumber daya manusia tentang pengawasan dan disiplin kerja

b. Menjadi salah satu bahan kepustakaan yang berguna untuk dijadikan acuan bagi kegiatan akademik

c. Menjadi media evaluasi bagi CV Famytex Solo

Page 13: Sempro Fix

E. Definisi Variable

1.Pengawasan memiliki arti sebagai suatu proses mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan pegawai agar mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah di tetapkan oleh organisasi melalui proses atau tahap-tahap tertentu dengan melihat apakah yang telah terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.

2. Disiplin kerja memiliki arti kepatuhan dalam menjalankan kewajiban dan menghindari larangan kode etik perusahaan pada saat jam aktifitas pekerjaan berlangsung.

Page 14: Sempro Fix

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan praktek pelaksanaan pengawasan dan penerapan disiplin kerja pada karyawan bagian produksi CV. famytex Solo. Untuk mendeskripsikan, penulis mengumpulkan data-data atau kalimat. Data yang tekumpul kemudian akan dipaparkan sesuai dngan kejadian yang sebenarnya. Selain itu peneliti bertindak sebagai instrument utama karena peneliti yang merencanakan, melaksanakan pengumpulan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, serta membuat laporan. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

Alam penelitian kualitatif ini, pengumpulan data dilakukan oleh penulis dengan bantuan orang lain yaitu dari pihak informan dalam CV. Famytex Solo. Dalam penelitian ini dipaparkan dengan sifat non hipotesis, maka dari itu penelitian ini tidak merumuskan hipotesis. Untuk keperluan penyusunan proposal ini yang bersifat deskriptif, maka penulis hanya menekankan permasalahan yang ada pada praktek pengawasan dan penerapan disiplin kerja pada karyawan bagian produksi CV. Famytex Solo.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif ini karena peneliti bertindak sebagai instrumen kunci dan pengumpul data yang utama.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan perjanjian untuk melakukan kegiatan wawancara kepada informan PT Famytex Surakarta bagian produksi.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor CV Famytex Jl Sidoluhur RT 003/21 Solo, berdasarkan pertimbangan adanya gejala yang sesuai dengan judul penelitian dan terhimpunnya data yang diperlukan, maka dengan pertimbangan bahwa lokasi kantor CV Famytex Solo sangat strategis, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat.

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua metode pengumpulan data:

1. Pengumpulan Data Primer

Adalah metode pengumpulan data yang diperoleh langsung ke lokasi penelitian, untuk

mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data primer

tersebur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 15: Sempro Fix

a. Metode Wawancara atau interview adalah teknik memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan, menggunakan pedoman wawancara. Dalam hal ini,

peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Produksi CV Famytex Solo serta

Karyawan lain di CV Famytex Solo sebagai informan.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung

data primer. Penulis menggunakan cara untuk memperoleh data sekunder sebagai

berikut:

a. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku- buku

ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.

b. Dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada dalam lokasi

penelitian serta sumber- sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena

itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang

valid, relevan, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur merupakan suatu alat pengumpulan data dengan jalan

mengadakan tanya jawab atau wawancara langsung dengan responden, dan peneliti

telah menyiapkan pedoman wawancara serta alternatif jawabannya.

Dalam pelaksanaanya, peneliti menyiapkan instrument penelitian berupa kisi-kisi

wawancara, kemudian responden diberi pertanyaan dan peneliti mencatat dan

merekamnya. Hal ini dilakukan agar hasil data yang didapatkan terfokus pada pokok

permasalahan yang sedang diteliti yaitu praktek pelaksanaan pengawasan dan

penerapan disiplin kerja pada karyawan bagian produksi CV Famytex Solo. Peneliti

melakukan wawancara untuk memperoleh keterangan yang lengkap. Peneliti

menyediakan form wawancara, alat tulis ataupun tape recorder sebagai media

instrument penelitian dalam melakukan wawancara.

2. Analisis Dokumen

Page 16: Sempro Fix

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

arsip dan dokumen baik yang berada di perusahaan ataupun yang berada di luar

perusahaan, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan menganalisis dokumen yang

berasal dari luar dan dalam perusahaan yang berhubungan dengan pelaksanaan

pengawasan dan penerapan disiplin kerja.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini wajib dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian, agar

tidak terjadi penyimpangan dalam penelitiannya. Peneliti mengkaji bahan – bahan

tertulis yang berkaitan dengan penelitian ini, baik itu mengenai pengawasan dan

penerapan disiplin kerja, maupun mengenai tata cara penulisan proposal penelitian.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri ataupun orang lain.

Langkah-langkah analisis data (mengacu pada model Miles and Huberman) yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis data sebelum di lapangan

Analisis dalam tahap awal ini dilakukan peneliti dengan cara mengkaji hasil studi

terdahulu dan juga mengkaji bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan

pelaksanaan pengawasan dan penerapan disiplin kerja, serta mencermati perusahaan-

perusahaan lain yang melaksanakan pengawasan dan menerapkan disiplin kerja

terhadap karyawannya.

2. Analisis data selama dan sesudah di lapangan

Peneliti melakukan analisis ini sewaktu melakukan wawancara dan dokumentasi. Pada

saat wawancara, peneliti langsung menganalisis jawaban yang diberikan oleh

narasumber, jika jawaban yang diberikan dirasa kurang mengena, maka peneliti akan

mengembangkan pertanyaan sampai di dapat jawaban yang valid dan relevan.

a. Reduksi data (Data reduction)

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum catatan-catatan lapangan dengan

memilah hal-hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian,

Page 17: Sempro Fix

rangkuman catatan-catatan lapangan tersebut kemudian disusun secara sistematis

agar memberi gambaran yang lebih tajam tentang suatu permasalahan. Data-data

yang dibutuhkan dan dianalisis hanya terfokus penuh pada data yang dibutuhkan dan

dianalisis peneliti yang hanya terfokus pada data yang berkaitan dengan pelaksanaan

pengawasan dan penerapan disiplin kerja pada karyawan bagian produksi CV

Famytex Solo.

b. Penyajian data (Data display)

Data yang telah direduksi kemudian akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk narasi

dan tabel, sehingga peneliti lebih memahami apa yang terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Verifikasi (Conclusion drawing)

Ketika penyajian data sudah dilakukan, maka peneliti akan menarik kesimpulan dari

data-data yang sudah mantap tersebut. Kemudian akan ditemukan suatu kesimpulan

penelitian yang berpotensi untuk menjadi hipotesis jika ditindak lanjuti dengan

penelitian kuantitatif, dan menjadi teori jika di dukung oleh data pada perusahaan

lain yang lebih luas.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Menurut Moleong, kriteria keabsahan data ada empat macam, yaitu kepercayaan

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan pada konteksnya

(dependability), dan kepastian (confirmability). Dalam penelitian ini, kami memakai tiga

dari empat macam kriteria di atas, yakni :

a. Kepercayaan (credibility)

Kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan

sesuai dengan keadaan sebenarnya. Yang dilakukan peneliti agar terjaga kredibilitas

datanya adalah dengan perpanjangan pengamatan, trianggulasi sumber, pengecekan

cakupan referensi, analisis kasus negatif, member check, dan diskusi teman sejawat.

b. Kebergantungan (dependability)

Kriteria ini digunakan peneliti untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya

kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan data sehingga

data dapat dipertanggung jawabkan. Keseluruhan aktivitas peneliti dalam proses

penelitian telah di audit oleh dosen pembimbing.

c. Kepastian (confirmability)

Page 18: Sempro Fix

Peneliti melakukan hal ini untuk menilai hasil temuan yang dilakukan dengan cara

mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil penelitian yang di dukung oleh

materi yang ada.

H. Tahap – Tahap Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini akan memaparkan tahap-tahap penelitian sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian adalah suatu tahap yang dilakukan sebelum penelitian ini

dilaksanakan. Dalam tahap ini ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain:

a. Menyusun Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini yang pertama dilakukan yaitu menyusun latar belakang

dilakukannya penelitian, selanjutnya memilih permasalahan yang akan diteliti dan

memilih pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah itu, peneliti

menentukan variabel dan menentukan sumber data. Setelah data ditentukan,

selanjutnya adalah tahap pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan kemudian

dianalisis hingga menghasilkan sebuah kesimpulan.

b. Studi Eksplorasi

Dalam studi ini, terlebih dahulu mencari informasi tentang CV Famytex Solo.

Selain itu peneliti terlebih dahulu mempelajari buku-buku atau literatur yang

berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilaksanakan.

c. Mengurus Surat Izin Penelitian

Karena penelitian ini dilaksanakan di luar area kampus dan melibatkan dua

instansi, maka pelaksanaan penelitian memerlukan perizinan dari perusahaan terkait.

Adapun proses perizinan dilakukan di dua tempat, yaitu:

1) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang sebagai lembaga pendidikan

dimana peneliti menuntut ilmu.

2) CV Famytex Solo, tempat diadakannya penelitian.

d. Penyusunan Proposal

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan yaitu membuat rancangan

penelitian yang dituangkan dalam bentuk proposal. Proposal ini penting karena

digunakan sebagai kerangka bagi pelaksanaan penelitian. Penyusunan proposal ini

berdasarkan bimbingan dari dosen pembimbing skripsi.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Page 19: Sempro Fix

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Melakukan wawancara kepada informan pada karyawan bagian produksi CV

Famytex Solo.

b. Menelaah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

c. Mengidentifikasi data.

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Menyajikan data yang telah diidentifikasikan.

b. Menganalisis data.

c. Pelaporan hasil penelitian.

Page 20: Sempro Fix

DAFTAR PUSTAKA

BAAKPSI UM. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. 2010. Malang: UM Press.

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cetakan Kedua Belas

Handoko, H. 2003. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Kadarisman. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Manullang, M. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Moleong, Lexy J. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya

Siagian, S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta : Rineka Cipta

Yuniarsih T & Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Alfabeta