2
1. SELENIUM 1.1. Pendahuluan Selenium (Se) adalah bahan kimia semilogam. Selenium di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas atau murni dan memiliki nomor atom 34. Secara kimiawi, selenium berikatan dengan sulfur dan telenium (Te). Selenium secara alami berupa senyawa anorganik, yaitu selenida bersama timbal (Pb), kobalt (Co), merkuri (Hg) dan perak (Ag), serta selenat dan selenit. Beberapa mineral yang mengandung selenium antara lain berselianit (kuprum selenida), klaustalit (timbal selenida), ekaurit (perak cuprum selenida), hakit (kuprum merkuri perak antimon selenium selenida), klokmanit (kuprum selenida), paladesit (paladium selenida), penrosit (nikel selenida), selen-telurium (selenium telurium), timanit (merkuri selenida), umagit (kuprum selenida) dan kooksit. Selenium pada umumnya merupakan hasil samping dari proses pemurnian kobalt atau produksi asam sulfat. Ektraksi selenium dari mineral sering tercampur dengan berbagai unsur lain. Produksi selenium diawali dengan oksidasi menggunakan sodium karbonat untuk menghasilkan sodium selenit. Dilanjutkan dengan pengasaman menggunakan asam sulfat yang menghasilkan asam selenoat dan kemudian diaktifkan menggunakan sulfur dioksida yang akhirnya menghasilkan selenium amorf. Beberapa bilangan valensi selenium antara lain : a. Se -2 antara lain berupa hidrogen selenida, sodium selenida, dimetil selenium, trimetil selenium dan

Selenium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

note

Citation preview

1. SELENIUM1.1. PendahuluanSelenium (Se) adalah bahan kimia semilogam. Selenium di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas atau murni dan memiliki nomor atom 34. Secara kimiawi, selenium berikatan dengan sulfur dan telenium (Te). Selenium secara alami berupa senyawa anorganik, yaitu selenida bersama timbal (Pb), kobalt (Co), merkuri (Hg) dan perak (Ag), serta selenat dan selenit. Beberapa mineral yang mengandung selenium antara lain berselianit (kuprum selenida), klaustalit (timbal selenida), ekaurit (perak cuprum selenida), hakit (kuprum merkuri perak antimon selenium selenida), klokmanit (kuprum selenida), paladesit (paladium selenida), penrosit (nikel selenida), selen-telurium (selenium telurium), timanit (merkuri selenida), umagit (kuprum selenida) dan kooksit.Selenium pada umumnya merupakan hasil samping dari proses pemurnian kobalt atau produksi asam sulfat. Ektraksi selenium dari mineral sering tercampur dengan berbagai unsur lain. Produksi selenium diawali dengan oksidasi menggunakan sodium karbonat untuk menghasilkan sodium selenit. Dilanjutkan dengan pengasaman menggunakan asam sulfat yang menghasilkan asam selenoat dan kemudian diaktifkan menggunakan sulfur dioksida yang akhirnya menghasilkan selenium amorf.Beberapa bilangan valensi selenium antara lain :a. Se-2 antara lain berupa hidrogen selenida, sodium selenida, dimetil selenium, trimetil selenium dan seleno asam amino yang antara lain berupa selenometionin.b. Se0 berupa unsur seleniumc. Se-4 antara lain berupa selenium dioksida, asam selenious, dan sodium selenit.d. Se-6 berupa asam selenat dan sodium selenatSelenium memiliki sifat fotovoltase, yakni mampu mengubah cahaya menjadi tenaga elektrik dan fotokonduktor. Sifat istimewa dari selenium tersebut mengakibatkan selenium bisa digunakan untuk menghasilkan fotosel atau solarsel. Selenium mampu menghasilkan tenaga elektrik sehingga digunakan secara luas dan rectifier.Selenium merupakan mikrounsur esensial bagi hewan dan manusia. Dalam dosis besar, selenium bersifat toksik. Toksisitas selenium ditentukan oleh status bilangan valensi serta tingkat kelarutan selenium dalam air.