16
SOSOK > HAL 7 Munif Syaiful Kholik DARI SAMPAH JADI PUPUK ORGANIK Pelatihan pembuatan tas berbahan tali kur untuk anggota TP PKK Kecamatan Wasuponda. SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang Memberdayakan Perempuan Laporan Utama > Hal 4 Melatih Pemuda, Menciptakan Lapangan Kerja Jendela > Hal 9 Belajar dari Kupu-kupu Sulawesi Dokter Menjawab > Hal 12 Cegah Cacar Air, Gondong, dan Flu Singapura KOMUNITAS > HAL 14 SAR Sorowako KELOMPOK PEMUDA DENGAN MISI KEMANUSIAAN KREASI > HAL 10 TAS CANTIK DARI PLASTIK BEKAS Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. EDISI 13 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan -

SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

SOSOK > HAL 7Munif Syaiful KholikDARI SAMPAH JADI PUPUK ORGANIK

Pelatihan pembuatan tas berbahan tali kur untuk anggota TP PKK Kecamatan Wasuponda.

SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM

Keterampilan yang Memberdayakan Perempuan

Laporan Utama > Hal 4

Melatih Pemuda, Menciptakan Lapangan Kerja

Jendela > Hal 9

Belajar dari Kupu-kupu Sulawesi

Dokter Menjawab > Hal 12

Cegah Cacar Air, Gondong, dan Flu Singapura

KOMUNITAS > HAL 14SAR SorowakoKELOMPOK PEMUDA DENGAN MISI KEMANUSIAAN

KREASI > HAL 10

TAS CANTIK DARI PLASTIK BEKAS

Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.

E D I S I 1 3 I 2 0 1 5 I 1 6 H A L A M A N

D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

Page 2: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20152 EDITORIAL

Pembaca yang budiman,Pada galibnya, ada dua variabel penting bagi

terjadinya suatu perubahan baik di tingkat ma-syarakat maupun individu, yakni dorongan eks-ternal dan dorongan internal. Dorongan ekster-nal biasanya berupa tuntutan akan perubahan itu sendiri agar suatu masyarakat atau individu da-pat bertahan hidup (survival the fittest). Dorong-an internal berupa kemauan suatu masyarakat atau individu untuk berubah.

Dalam praktik, bila kedua dorongan tersebut bisa bertemu, klop, maka perubahan yang diha-silkan akan luar biasa. Namun, lazimnya, variabel yang susah berubah adalah di tingkat internal. Alasannya bisa karena rasa takut menghadapi perubahan yang tak terbayangkan atau karena sudah lama hidup dalam zona nyaman (comfort zone).

Kita boleh berbesar hati melihat proses PMDM (Program Mitra Desa Mandiri) selama ini. Masya-rakat dan kader desa, dengan kesadaran penuh, berani berubah demi menyambut masa depan yang lebih baik. Dalam berbagai pelatihan yang digelar, terutama kaum muda, masyarakat antu-sias mengikutinya.

Ambil misal para pemuda dari Kelurahan Ma-gani, Kecamatan Nuha. Dengan penuh semangat mereka mengikuti pelatihan menyablon selama 10 hari tiap sore hari. Usai pelatihan, mereka merintis usaha sendiri di bawah bendera Magani Art. “Saya belum pernah belajar menyablon. Be-gitu belajar, langsung menikmati. Semoga bekal ilmu yang saya dapat ini bisa menjadi peluang usaha,” kata Hasanuddin, salah seorang peserta.

Di bidang kesehatan, mari kita simak penga-kuan Ayu Retno Lestari, staf Desa Nikkel. “Saya baru pertama kali ikut pelatihan kesehatan dan ternyata banyak sekali manfaatnya. Dulu saya se-ring cuek kalau ada petugas kesehatan yang me-nawarkan bubuk abate. Ternyata obat itu bagus untuk mencegah demam berdarah dan airnya aman untuk mandi. Cara penyampaian materi yang interaktif dan tidak membosankan mem-buat saya tertarik untuk ikut pelatihan-pelatihan lagi kalau memang terus diadakan.”

Pembaca, laporan utama Verbeek edisi ini me-nyajikan kegiatan PMDM di bidang kesehatan dan usaha produktif yang telah dilaksanakan, terutama pelatihan. Redaksi berharap, laporan itu menggugah kita semua untuk tetap semangat menjaga keberlanjutan PMDM hingga membuah-kan hasil seperti diharapkan. Perjalanan 1.000 langkah dimulai dari langkah pertama, kata ung-kapan Tiongkok. Kita telah memulai langkah per-tama.

Simak pula rubrik lain, seperti “Komunitas”. Ditampilkan bagaimana sekelompok anak muda belia dengan semangat sukarelawan membentuk komunitas SAR. Atau rubrik “Jendela” tentang kupu-kupu sulawesi.

Selamat menikmati.

Perbanyak “Kreasi”Saya senang sekali ada bacaan seperti Verbeek un-

tuk masyarakat Luwu Timur. Bagus kalau tabloid ini bisa beredar sampai ke rumah-rumah. Sebagai ibu, saya tertarik membaca resep masakan dan tulisan tentang keterampilan tangan. Perbanyak lagi yang semacam itu, karena yang punya banyak waktu san-tai untuk membaca itu, kan, biasanya ibu-ibu.

Helfi Darmawan, Malili

Terima kasih atas antusiasme Ibu Helfi membaca Verbeek. Saat ini, kami menuangkan tulisan tentang re-sep masakan maupun prakarya di rubrik “Kreasi” yang kemunculannya bergantian dengan rubrik “Karyamu”.

Event Seputar LutimMenurut saya, tulisan tentang event-event di Luwu

Timur masih sangat kurang. Sebaiknya diperbanyak lagi, karena masyarakat pasti ingin mengetahui event menarik yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, pelak-sanaan event selalu punya tujuan penting, misalnya event Pekan Kesehatan di Malili, sehingga semakin banyak orang yang tahu maka pesan itu juga semakin tersampaikan. Di sini tugas media begitu penting. Se-cara garis besar, saya mendukung sekali keberadaan tabloid Verbeek ini.

Nurwati Ramli, Staf Kementerian Agama Kabu-paten Luwu Timur

Laporan event di tabloid Verbeek muncul secara rutin di halaman 16. Kami juga menayangkan event yang digelar oleh Pemerintah Daerah dalam rubrik Pemda Menyapa serta melaporkan kegiatan PTPM da-lam “Laporan Utama”. Untuk sementara ini, Verbeek fokus pada wilayah terdampak operasi Perusahaan di empat kecamatan. Semoga di masa mendatang kami bisa menjangkau seluruh Luwu Timur dan melapor-kan lebih banyak event.

Mendukung Program PKKSebagai pengurus PKK, saya senang jika program-

program PKK kerap diulas di tabloid Verbeek. Perba-nyak lagi tulisan tentang peran wanita untuk kemaju-an masyarakat, dan secara khusus tentang 10 Program Pokok PKK. PKK itu, kan, merangkul seluruh kaum perempuan dan programnya menyangkut kebutuhan dasar setiap manusia. Tentu bermanfaat sekali kalau banyak ulasan seputar PKK.

Safia Ismail, Ketua Pokja 2 TP PKK Kabupaten Malili

Masukan yang sangat menarik. Ibu Safia dan para pengurus TP PKK bisa memberikan informasi seputar kegiatan PKK melalui email [email protected] atau hubungi kami melalui media sosial. Redaksi Verbeek juga menerima kontribusi tulisan dari pemba-ca setia seperti Ibu Safia.

Penambahan HalamanSaya senang membaca Verbeek, karena tidak ada

media lain untuk kami warga Luwu Timur. Tapi meng-apa tabloid ini tipis sekali? Hanya 16 halaman. Baru dibaca sebentar sudah habis. Saya berharap lebih te-bal lagi dan perbanyak artikel tentang kesehatan. Se-makin banyak orang yang punya wawasan kesehatan, masyarakat kita akan lebih sehat. Frekuensi terbitnya juga menurut saya terlalu lama. Idealnya itu dua ming-guan, jadi setiap dua minggu ada bacaan bermutu yang kita tunggu-tunggu.

Hasnik Rumbang, Koordinator Bidan Puskesmas Wasuponda

Saat ini memang kami baru bisa terbit 16 halaman secara bulanan. Namun Ibu Hasnik bisa mendapatkan tambahan informasi penting dan menarik melalui media sosial yang kami kelola, seperti Facebook dan Twitter.

Surat Pembaca

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale I Penasihat: Basrie Kamba (Director of Communications & External Affairs), Yusuf Suharso (GM of Stakeholder Relations), Busman Dahlan Shirat (GM Social Development Programs) Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications) I Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela I Editor: Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris I Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati,Maman Ashari, Wahyudi  Fotografer: Doni Setiadi I Desain & Layout: Azwar Marzuki  Alamat Redaksi:  Kantor Departemen Communications & External Affairs, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke: [email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.

TabloidVerbeek @TabloidVerbeek

REDAKSI

Salah seorang Pembaca Tabloid Verbeek di Gedung Simpurusiang, Malili.

Page 3: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20153LAPORAN UTAMA

Senam diabetes untuk murid dan guru di SDN 264 Wawondula.

Pembuatan bak sampah oleh anggota Karang Taruna Tambang, Desa Nikkel.Pelatihan kader kesehatan di Desa Nikkel, Kecamatan Nuha.

Tambah Ilmu, Tambah SehatBertambah wawasan seputar kesehatan, bertambah kesadaran untuk bergaya hidup sehat.

Untuk bisa mandiri, masyarakat ha-rus sehat. Sektor kesehatan men-jadi salah satu poros Program

Mitra Desa Mandiri (PMDM), bagian dari Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Di 38 desa dari empat wilayah terdampak operasi Perusahaan, seluruh program kesehat-an menitikberatkan pada perbaikan la-yanan dasar dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

Di hampir semua desa, pelatihan tenaga kesehatan, khususnya kader Posyandu, kader kesehatan lingkungan (Kesling), dan kader Poskesdes dijalan-kan sepanjang tahun pertama pelak-sanaan PMDM. Menyegarkan ingatan untuk hidup sehat adalah alasan utama pentingnya meningkatkan kapasitas te-naga dan kader kesehatan.

Di Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, misalnya. Pada pertengahan November diadakan pelatihan dan pembinaan bagi 25 orang kader kesehatan. Materi yang diberikan dokter dan bidan Puskesmas Nuha cukup sederhana, misalnya sepu-tar bahaya asap rokok di dalam rumah dan cara mencuci tangan memakai sa-bun. “Tapi banyak materi yang sebe-lumnya kami belum tahu. Misalnya, soal banyaknya zat kimia berbahaya dari asap rokok yang dapat menempel pada pakaian, rambut, dan perabot ru-mah. Sekarang saya jadi tahu kalau ada orang merokok di dalam rumah ternya-ta berbahaya sekali,” kata Ayu Retno Lestari, salah satu peserta pelatihan. Usai pelatihan, Ayu dan peserta lain berniat menghidupkan kembali peran kader Kesling untuk melakukan survei kesehatan secara detail dari rumah ke rumah.

Di Kecamatan Nuha dan Wasuponda, pembinaan kader kesehatan dilakukan di Kelurahan Magani dan Desa Parum-panai. Di Towuti, kegiatan serupa ber-langsung di Desa Timampu, Libukang Mandiri, dan Loeha.

Dokter kecilKader kesehatan yang juga punya pe-

ran penting adalah dokter kecil. Sebagai penggerak hidup sehat di sekolah dan lingkungan tempat tinggal, dokter ke-cil perlu dibekali wawasan kesehatan dasar. Di Kecamatan Towuti diadakan pelatihan dokter kecil selama tiga hari pada akhir November lalu. Materi pela-tihan menyangkut perilaku hidup ber-sih sehat, kesehatan mata, telinga, gigi, pengenalan gizi dan obat-obatan seder-hana, kesehatan lingkungan, dan P3K.

Sebanyak 92 dokter kecil dari dela-pan sekolah di Towuti mengikuti pela-tihan di SDN 264 Wawondula. Pelatihan ditutup dengan sosialisasi senam diabe-

tes untuk murid dan guru. Sebelumnya, Puskesmas Mahalona, dengan du-kungan dana PMDM, me-latih dokter kecil di SDN 280 Mahalona, Kecamatan Towuti.

“Dulu, masalah kesehat-an, terutama kesehatan anak, umumnya seputar penyakit menular, seperti infeksi saluran pernapas-an. Tetapi sekarang feno-menanya bergeser ke pe-nyakit tidak menular yang disebabkan gaya hidup. Anak-anak, kan, paling suka makan dan minum yang manis-manis dan serba instan. Kalau terlalu sering, mereka rentan obe-sitas yang ujungnya bisa terkena diabetes. Karena itu, kami merasa perlu memberikan pengetahuan kepada para dokter kecil agar mereka bisa menjadi panutan dan menyebar-kan gaya hidup sehat ke-pada teman-temannya,” kata dr. Risnawati, staf Puskesmas Towuti, yang memberikan materi pelatihan.

“Saya bahagia. Saya jadi semakin tahu tugas dokter kecil dan mengerti perila-ku hidup sehat. Saya juga bersemangat mengajak teman-teman supaya lebih sehat,” kata Stevi Gabriela, dokter kecil dari SDN 270 Matompi.

Menciptakan lapangan kerjaDi Desa Nikkel, program kesehatan

PMDM juga menyentuh peningkatan ekonomi, yaitu kegiatan pengadaan bak

sampah rumah tangga. “Kegiatan ini ma-suk di daftar usulan program kesehatan, karena terkait erat dengan kesehatan lingkungan. Pengadaan bak sampah or-ganik dan non-organik akan mendorong warga memilah sampah untuk selanjut-nya diolah menjadi pupuk atau didaur ulang,” kata Fasilitator PMDM Kecamat-an Nuha, Ideham.

Karang Taruna Tambang, organisasi pe-muda di Kecamatan Nuha, diberi tang-gung jawab pengadaan 250 set bak sam-

pah untuk seluruh warga Desa Nikkel. “Saya memang lulusan STM, jadi saya dan teman-teman lain yang sudah me-nguasai pabrikasi mengajarkan teman-teman Karang Taruna Tambang yang belum pandai,” kata Wendy Agusman, KPMD (kader pemberdayaan masyara-kat desa) Desa Nikkel. Kegiatan pabrika-si bak sampah ini mendatangkan pema-sukan bagi lima orang anggota Karang Taruna yang belum memiliki pekerjaan tetap.[]

Page 4: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20154 LAPORAN UTAMA

Dua pemuda karyawan BUMDes Nikkel sedang mengolah jerami untuk membuat pupuk kompos.

Anggota Magani Art sedang menyablon dan memamerkan karya mereka di Aula PKK, Kelurahan Magani.

Melatih Pemuda, Menciptakan Lapangan Kerja

Para pemuda menggarap sektor pertanian hingga industri kreatif.

Enam pemuda mengenakan sepatu boots tampak mencampur jerami dan kotoran ternak di sebuah bak

besar menggunakan cangkul. Tak jauh dari tempat mereka, terdapat mesin penggiling dan penyaring yang siap di-gunakan begitu campuran jerami sudah benar-benar kering. Para pemuda itu menghabiskan 25 hari untuk menyele-saikan pembuatan pupuk organik padat yang siap dijual kepada petani di sekitar Kecamatan Nuha.

Para pemuda itu adalah karyawan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Nikkel, Sorowako, dan Magani. Kete-rampilan mereka membuat pupuk orga-nik didapat setelah mengikuti pelatihan pengelolaan limbah organik dan pupuk kompos akhir Oktober 2014 lalu.

Selama tiga hari mereka mengikuti pelatihan di Kantor Badan Penyuluh

Perkebunan Pertanian dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Nuha, dengan na-rasumber dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Makassar. Pro-gram pelatihan yang diikuti oleh 15 pe-serta dan didanai oleh PMDM ini meru-pakan usulan lintas desa di Kecamatan Nuha.

“Sejak ikut pelatihan, kami sudah bisa produksi pupuk. Awalnya kami be-rikan gratis kepada petani untuk diuji coba. Harapan kami, semoga produksi berikutnya lebih banyak supaya petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk dan kami juga punya pemasukan. Kalau produksi sudah bisa berjalan terus-menerus, kami juga berharap petani di sekitaran Danau Matano bisa sepenuh-nya beralih ke pupuk organik yang ra-mah lingkungan,” kata Ma’mun Masdin, salah satu karyawan BUMDes Nikkel yang mengikuti pelatihan.

Materi pelatihan berupa pengenalan limbah organik non-residu, pembuat-

an mikro organisme lokal, pembuatan pupuk organik, dan cara merawat per-alatan pengolahan pupuk memberikan manfaat besar kepada para peserta. Untuk mendukung program ini, PMDM juga mendanai pengadaan mesin pemo-tong, penggiling, dan mesin pengayak.

Fasilitator PMDM Kecamatan Nuha, Ideham, mengatakan, program compos-ting ini tidak hanya sebatas pengelolaan limbah pertanian, tetapi juga mencakup limbah rumah tangga. Karena itu, pro-gram ini tidak hanya menyangkut aspek pertanian, melainkan juga aspek ekono-mi, lingkungan, dan kesehatan.

Membaca potensiMasih menyangkut pelatihan untuk

pemuda, PMDM bidang peningkatan kapasitas di Kelurahan Magani, Keca-matan Nuha, mengadakan pelatihan teknik sablon akhir September lalu. Se-belas pemuda warga Kelurahan Magani mengikuti pelatihan setiap sore hari se-

lama 10 hari. Usai pelatihan, mere-ka membuka lapak sablon kaos.

“Senang sekali ada pelatihan seperti ini. Selesai pelatihan kami langsung ke Bumi Perkemahan dan jualan di sana. Pembeli bisa mem-bawa sendiri gambar yang ingin disablon, bisa juga pakai desain dari kami. Mereka bisa beli kaos jadi atau bawa kaos sendiri, nanti kami yang sablonkan gambarnya,” kata Hasanuddin, salah satu pe-serta pelatihan sablon. Harga se-lembar kaos yang sudah disablon Rp65.000, sementara biaya sablon saja Rp20.000 per kaos.

Para peserta pelatihan merintis usaha sablon di bawah bendera Magani Art. Lapak kedua mereka dibuka saat perhelatan Sorowako Youth Festival pada 29 Oktober-3 November silam. Selain membuka kios saat pameran, anggota Magani Art juga menerima pesanan.

“Hampir setiap bulan ada order. Sampai sekarang, hasil penjualan-nya masih kami putar untuk mo-

dal, jadi belum ada pemasukan. Tapi pelan-pelan kami yakin bisa jalan usaha ini,” kata Abdul Sabaruddin, menjawab pertanyaan Verbeek sambil menyablon kaos seragam voli pesanan siswa SMAN I Nuha.

Usulan untuk mengadakan pelatihan sablon didasari banyaknya pemuda di Kelurahan Magani yang tertarik di bi-dang seni dan desain visual. “Di sini ba-nyak anak-anak muda kreatif. Kita lihat potensi itu saat mengajukan usulan ke-giatan. Ternyata memang tidak meleset. Hasilnya kelihatan,” kata Said Abdullah, KPMD Magani.

Anggota Magani Art punya tekad kuat untuk berwirausaha. “Saya belum pernah belajar menyablon. Begitu bela-jar, langsung menikmati. Semoga bekal ilmu yang saya dapat ini bisa menjadi peluang usaha, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga lokal di Kelurahan Magani,” kata Hasanuddin.[]

Page 5: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20155LAPORAN UTAMA

Tas berbahan tali kur karya anggota TP PKK Desa Wasuponda.Pelatihan pembuatan tas dari tali kur bagi anggota TP PKK Desa Wasuponda.

Anggota TP PKK Desa Matompi mengikuti pelatihan keterampilan pembuatan suvenir, pengolahan tanaman pangan, dan pengolahan ikan Danau Towuti menjadi camilan.

Keterampilan yang Memberdayakan Perempuan

Berbekal keterampilan, perempuan akan mandiri secara ekonomi.

“Biasanya kalau ada pelatihan jam 9, ibu-ibu datang jam 11. Tapi ini lain. Saya buat jadwal pela-

tihan jam 8, mereka sudah datang dari setengah delapan. Kantor desa saja be-lum dibuka, tapi mereka sudah menung-gu di depan pagar,” cerita Frida Anas-tasia, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Desa Wasuponda. Dia berkisah tentang antusiasme kaum ibu mengikuti pela-tihan pembuatan tas dari tali kur awal Agustus 2014 lalu.

Pelatihan selama tiga hari di Kantor Kepala Desa Wasuponda itu didanai PMDM dan diikuti 50 peserta dari em-pat dusun di Desa Wasuponda. Tuju-annya untuk menambah keterampilan anggota TP PKK. “Saya melihat tas dari tali kur ini sedang tren dan banyak pe-minatnya. Proses pembuatannya juga tidak menyita banyak waktu, sehingga ibu-ibu masih bisa mengurus keluarga,” kata Frida.

Di hari pertama, peserta pelatihan belum terlalu banyak. Baru sekitar 30 orang. Namun di hari kedua dan ketiga, jumlah peserta bertambah hingga me-madati ruang latihan. Rupanya mereka tertarik mendengar cerita dan melihat hasil karya yang sudah dihasilkan para peserta.

Bahkan usai pelatihan, beberapa orang masih mendatangi kediaman Fri-da untuk minta “les privat” mengolah tali kur. “Saya memang berharap peser-ta menyerap ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa mengajari ibu-ibu yang lain. Jadi semakin banyak yang terampil membuat kerajinan tangan,” tambah Frida.

Harnama, salah satu peserta pela-tihan, sangat antusias mengikuti pela-tihan tersebut. “Dengan adanya pela-tihan pembuatan tas seperti ini, ibu-ibu jadi punya kesibukan baru di luar ru-mah. Selain itu juga dapat menjadi la-dang usaha untuk nantinya,” ujarnya.

Saat ini ibu-ibu TP PKK Desa Wasu-ponda sudah mulai menikmati hasil keterampilan baru mereka itu. Satu tas tali kur mereka jual seharga Rp250.000 hingga Rp400.000. Metode pemasa-ran memang masih dijalankan secara tradisional, dari mulut ke mulut, tapi jangkauannya sudah cukup luas. “Ada beberapa warga kami yang orang Toraja sekarang sudah menerima pesanan dari kampung. Lumayan, ibu-ibu jadi punya penghasilan,” kata Frida.

Potensi lokalAda juga cerita menarik dari Desa

Matompi, Kecamatan Towuti. Selama enam hari, sebanyak 70 wanita anggota TP PKK Desa Matompi mengikuti pela-tihan pembuatan suvenir dan camilan di pertengahan November lalu. Bertajuk

“Pelatihan Keterampilan Pembuatan Su-venir, Pengolahan Tanaman Pangan dan Pengolahan Ikan Danau Towuti”, pelatihan ini bertujuan memanfaatkan

potensi Danau Towuti untuk mengha-silkan kreasi khas. Wujudnya adalah pemanfaatan ikan butini sebagai bahan baku camilan amplang yang renyah.

Selain amplang butini, ibu-ibu PKK Matompi diajarkan cara membuat ke-ripik tortilla berbahan jagung dan sing-kong. Untuk suvenir, mereka membuat kreasi gantungan kunci dan bingkai foto dengan kain flanel.

“Ibu-ibu di sini kerap membantu ekonomi rumah tangganya. Dominan-nya mereka ke kebun, membantu suami bertani. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan keterampilan ibu-ibu Desa Matompi semakin variatif, berkembang, dan punya modal kalau mau buka usa-ha,” ujar Jumriati Jalil, Sekretaris TP PKK Desa Matompi.

Desa Matompi merupakan desa baru hasil pemekaran Desa Pekaloa dengan kepadatan 241 KK. Sebagian besar war-ganya bekerja sebagai petani atau nela-yan di Danau Towuti. Melihat karakter

tersebut, pelatihan mengangkat salah satu potensi di Danau Towuti yang be-lum dimanfaatkan secara optimal, yakni ikan butini.

Kegiatan yang didanai program PMDM sektor Pengembangan Kapasitas Masyarakat ini diharapkan dapat me-micu inisiatif dan keberanian ibu-ibu Desa Matompi untuk membuka usaha. Rencananya, PKK Matompi akan mem-buat “Warung PKK” sebagai tempat un-tuk menjual camilan buatan mereka dan menggelar pelatihan keterampilan lain yang masih berbasis potensi lokal, mi-salnya pembuatan camilan keripik ikan pangkilang.

Program peningkatan kapasitas juga menyentuh kaum perempuan di Keca-matan Towuti, Wasuponda, dan Malili. Antara lain pelatihan pembuatan ke-ripik tortilla di Desa Asuli, Tabarano, dan Desa Puncak Indah, serta pelatihan menjahit di Desa Balambano dan Desa Loeha.[]

Page 6: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20156 LAPORAN UTAMA

Kata Mereka

“Kami, sebagai staf Puskesmas, mera-sa perlu melatih para dokter kecil. Ma-teri-materi dasar seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kesehatan mata, gigi, telinga, pengenalan makanan sehat, ke-sehatan lingkungan, dan P3K sangat penting untuk diketahui masyarakat luas. Salah satu cara menyebarkan wa-wasan itu adalah melalui dokter kecil. Untuk itu, peningkatan kapasitas para dokter kecil perlu dilakukan secara te-rus-menerus.”

drg. Ana Maria Indriani, staf Puskesmas Wasuponda

“Pembinaan dokter kecil perlu dila-kukan, karena mereka itu agen peru-bahan yang membawa sekolah dan ling-kungan masyarakat supaya lebih sehat. Pelatihan dokter kecil sangat penting untuk menambah wawasan mereka seputar kesehatan. Juga pelatihan ko-munikasi agar mereka lebih lancar lagi memberi penyuluhan kepada teman-teman dan masyarakat.”

Dra Martina, SL, Guru Pembina UKS SD 270 Matompi

“Semoga pelatihan keterampilan bisa bermanfaat bagi ibu-ibu, misalnya bagi mereka yang ingin buka usaha camilan atau membuat suvenir. Jadi sudah pu-nya modal pengetahuan. Saya berharap ibu-ibu punya daftar pelatihan-pelatih-an apa lagi yang dibutuhkan untuk me-ningkatkan keterampilannya.”

Andi Mukmin, Kepala Desa Matompi

“Ide untuk membuat pelatihan itu sebenarnya sederhana. Misalnya pela-tihan pembuatan tas dari tali kur bagi ibu-ibu PKK di Desa Wasuponda. Ber-mula dari kumpul-kumpul, tercetuslah ide untuk membuat pelatihan ini. Wani-ta identik dengan berganta-ganti tas, se-mentara untuk membeli sebuah tas dari brand terkenal harganya mahal. Oleh karena itu, kami berinisiatif membuat tas dengan bahan yang murah tapi tidak murahan. Hasil pelatihan itu sekarang sudah kelihatan. Ibu-ibu bisa menam-bah penghasilan.”

Frida Anastasia, Ketua TP PKK Desa Wasuponda

“Sejak dulu saya punya keinginan untuk membuka usaha sablon dan per-cetakan karena memang minat saya di bidang itu. Pernah belajar dari teman tentang teknik menyablon, tapi tidak terlalu banyak yang saya bisa pelajari. Hanya sepintas saja. Dengan adanya pelatihan resmi seperti yang difasilitasi PMDM ini, banyak ilmu yang saya da-pat. Ini modal besar untuk mewujudkan cita-cita saya. Ditambah dengan bantu-an alat, saya jadi semakin bersemangat.”

Abdul Sabaruddin, warga Kelurahan Magani, peserta pelatihan sablon

“Saya baru pertama kali ikut pelatih-an kesehatan dan ternyata banyak se-kali manfaatnya. Dulu saya sering cuek kalau ada petugas kesehatan yang me-nawarkan bubuk abate. Ternyata obat itu bagus untuk mencegah demam ber-darah dan airnya aman untuk mandi. Cara penyampaian materi yang inter-aktif dan tidak membosankan membuat saya tertarik untuk ikut pelatihan-pela-tihan lagi kalau memang terus diada-kan.”

Ayu Retno Lestari, staf Desa Nikkel, peserta pelatihan kesehatan

“Saya mendukung program pening-katan kapasitas, terutama yang sasar-annya pemuda. Menghidupkan orga-nisasi pemuda, seperti Karang Taruna, penting untuk pembinaan remaja dan pemuda. Saya berharap pelatihan-pela-tihan yang melibatkan anggota Karang Taruna akan selalu ada, supaya pemuda bisa lebih mandiri dan menciptakan la-pangan kerja.”

Wendy Agusman, KPMD Desa Nikkel

Wawasan perlu terus diasah. Keterampilan harus senantiasa berkembang. Mereka setuju.

Page 7: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20157SOSOK

Munif sehari-hari bekerja di workshop pembuatan pupuk organik bersama para karyawan BUMDes Sorowako lainnya.

Membuka Lapangan Kerja, Menjaga Kelestarian Alam

Pagi hari mengumpulkan jerami dan kotoran ternak, lalu men-cari sampah rumah tangga yang

masih bisa dimanfaatkan. Setelah itu mendatangi bengkel pembuatan pupuk di kompleks Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Ke-camatan Nuha, untuk mengolah sam-pah organik. Usai memproses pupuk, dilanjutkan dengan berkegiatan di per-pustakaan hingga sore hari dan latih-an taekwondo tiga kali dalam sepekan. Waktu rasanya tidak pernah cukup bagi Munif Syaiful Kholik. Pemuda 23 tahun yang punya nama kecil Mune itu ada-lah karyawan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sorowako sekaligus pengu-rus Perpustakaan Sorowako. Bersama empat orang sahabatnya sesama karya-wan BUMDes Sorowako, dia mengikuti pelatihan pengelolaan limbah organik dan pupuk kompos pada akhir Oktober 2014. Program itu lahir melalui usulan lintas desa Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) Kecamatan Nuha. Hingga kini, para karyawan BUMDes masih mene-ruskan kegiatan bahkan terus menam-bah kapasitas produksi pupuk organik. Mune berbincang dengan redaksi tab-loid Verbeek sembari mengemas pupuk padat 3kg ke dalam kantong plastik be-ning yang sudah diberi cap PUTIK Soro-wako. “Putik itu singkatan dari Pupuk Tani Organik,” kata pemegang sabuk biru taekwondo itu. Sepanjang perbin-cangan, dia fasih mengungkapkan ke-cintaannya terhadap lingkungan, cita-cita pemuda setempat untuk merintis bank sampah, hingga minat baca di ka-

langan anak muda Sorowako. Berikut petikannya.

Mengapa Anda tertarik un-tuk membuat pupuk orga-

nik?Kegiatan apapun

yang berhubungan dengan pengolah-

an sampah, daur ulang, dan kegi-atan ramah ling-kungan, saya senang. Saya ini anggota Kelom-pok Pecinta Alam SKRES (Sanggar

Kreatif Saweriga-ding-red), minat

saya memang ke pe-lestarian alam. Kami

selalu mendukung dan sebisa mungkin ikut dalam

kegiatan yang berhubungan dengan alam. Ketika ada tawaran

untuk ikut pelatihan pembuatan pupuk organik, saya semangat sekali. Selain itu, kegiatan seperti ini juga memberi penghasilan.

Pupuk buatan karyawan BUMDes So-rowako ini dipasarkan kemana?

Saat ini pemasaran masih dari mulut ke mulut. Teman-teman dan tetangga tahu kami membuat pupuk, lalu pesan. Untuk yang menanam bunga atau ta-naman pot, biasanya pesan yang 3kg, harganya Rp15.000 per kantong. Kalau untuk tanaman besar, seperti merica dan kakao, petani pesan yang karung isi 25kg, harga Rp75.000. Ada petani di Matano yang sudah coba pupuk organik kami dan katanya hasilnya bagus. Dia sudah pesan pupuk lagi.

Kegiatan ini berawal dari pelatihan. Apa tanggapan Anda soal pelatihan bagi pemuda?

Menurut saya pribadi, bagus sekali. Saya ambil contoh pelatihan pupuk or-ganik. Seandainya banyak anak muda yang minat dan serius mengikuti pe-latihan lalu tekuni pekerjaan ini, kita bisa buka lapangan pekerjaan sekaligus menjaga lingkungan. Apalagi alat juga sudah disediakan. Semakin kelihatan hasil dari pelatihan kemarin itu.

Apa kendala memproduksi pupuk organik?

Dulu kami kesulitan mengumpulkan kotoran ternak. Tapi sekarang sudah ada bantuan triseda (motor niaga tiga roda-red) dari Pemerintah Desa, jadi mengangkut kotoran dan jerami sudah

jauh lebih mu-dah. Tapi ka-lau kami mau tingkatkan pro-duksi, kami per-lu sampah rumah tangga dalam jum-lah banyak. Itu men-jadi kendala. Kalau ide membuat bank sampah sudah jalan, kami akan sa-ngat terbantu.

Apa itu bank sampah? Bagaimana konsepnya?

Warga diajak untuk “menabung” sampah. Sampah yang dikumpulkan su-dah dikategorisasi menjadi sampah or-ganik dan non-organik, jadi warga juga diedukasi untuk memilah sampah. Lalu “tabungan” itu ditampung di satu tem-pat. Nanti siapa saja, termasuk kami, bisa memanfaatkan sampah untuk ber-bagai keperluan, misalnya untuk mem-buat pupuk dari sampah organik.

Gagasan menarik dan sebenarnya tidak sulit direalisasikan. Dimana kendalanya?

Tempat dan sosialisasi. Untuk bank sampah kita perlu tempat yang luas dan agak jauh dari permukiman penduduk. Selain tempat, sosialisasi agar warga mau memilah sampah juga perlu dila-kukan. Dua hal itu yang perlu bantuan dari Pemerintah Desa.

Sekarang kita bicara tentang per-pustakaan. Di era serba digital ini, masihkah anak-anak muda Sorowako membaca buku?

Saya bisa bilang, minat anak-anak So-rowako untuk membaca buku itu tinggi. Perpustakaan sering penuh. Siswa SMP dan SMA juga rajin pinjam buku. Tapi memang koleksi buku kami masih ter-batas, baru ada sekitar 1.500 buku dan majalah. Pernah ada kunjungan dari murid TK ke Perpustakaan Sorowa-ko dan buku-buku kami sampai sobek karena anak-anak berebut buku yang

cuma sedikit. Kami rencananya mau buat taman baca di Rusunawa. Kalau program ini sudah jalan, tentu kami per-lu menambah koleksi buku.

Apa yang dilakukan pengurus Per-pustakaan dan para pustakawan un-tuk menambah koleksi buku?

Kami pernah lakukan penggalangan buku tahun 2012. Kami ajukan propo-sal ke perusahaan kontraktor, ke seko-lah-sekolah, sampai ke rumah-rumah karyawan PT Vale. Hasilnya lumayan. Kami bisa kumpulkan sekitar 800 buku. Dalam waktu dekat, kami mau lakukan lagi penggalangan buku.

Apa harapan Anda bagi pemuda, khu-susnya pemuda Sorowako?

Mau maju dan cinta lingkungan. Kegi-atan pelatihan seperti yang pernah saya ikuti ini sangat berguna. Kalau diman-faatkan betul oleh pemuda dan mereka mau maju, saya yakin ada hasilnya. Juga jangan lupa sama lingkungan. Harus di-jaga. Kami di rumah susun setiap hari Minggu kerja bakti membersihkan ling-kungan, teman-teman Perpustakaan So-rowako juga lakukan hal yang sama di Kompleks Kantor Desa Sorowako setiap bulan, anggota Karang Taruna Tanah Merah Sorowako membersihkan dae-rah sekitar danau setiap 2 bulan. Semo-ga kegiatan seperti itu diikuti oleh anak-anak muda yang lain. []

Munif Syaiful Kholik

Nama : Munif Syaiful KholikTempat, tanggal lahir : Tolai, 14 Agustus 1981Alamat : Kompleks Rusunawa C58, SorowakoPendidikan : SMK Budi Utomo, jurusan Teknik

Komputer dan JaringanOrganisasi : BUMDes Sorowako (karyawan),

Koordinator Taman Baca Masyarakat di Perpustakaan Sorowako, anggota Karang Taruna Tanah Merah, Sorowako

Hobi : Taekwondo, mendaki gunung

Page 8: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20158 WAWASAN

wan

itaga

ya.co

m.

kaan

-tex

.com

svet

ik.co

msy

dney

livin

gmus

eum

s.com

.au

cara

berk

ebun

.com

wor

dpre

ss.co

m

Usaha Rumahan untuk Perempuan

Industri kecil tumbuh semakin subur. Data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah usaha kecil dan menengah di

Indonesia hingga pertengahan 2013 mencapai 55,2 juta. Sebanyak 60 per-sennya dikelola oleh perempuan. Hal ini mengukuhkan pentingnya peran kaum perempuan dalam menyokong ekonomi keluarga maupun perekonomian negara.

Banyak kelebihan dalam diri seorang wanita yang bisa dijadikan modal awal. Salah satu yang diakui oleh lembaga keuangan adalah perempuan lebih ber-tanggung jawab dan profesional dalam mengelola keuangan. Berdasarkan data kredit usaha rakyat (KUR) Kementerian Koperasi dan UKM 2013, dari nilai kre-dit Rp137 triliun kepada 10 juta debitor, tunggakan wirausaha perempuan men-capai 0 persen alias tidak ada satu pun yang menunggak. Kepercayaan lembaga keuangan terhadap wanita pengusaha pun semakin besar.

Kemajuan online marketing atau pe-masaran dengan memanfaatkan jasa internet ikut mendukung pertumbuhan jumlah wanita pengusaha. Dibanding-kan mereka yang sibuk dengan urusan kantor, ibu rumah tangga punya waktu lebih banyak untuk mengakses internet demi mendongkrak kemajuan bisnis-nya.

Dengan berbisnis dari rumah, seo-rang ibu dapat memberi banyak pela-jaran berharga kepada putra-putrinya. Anak-anak melihat sendiri bagaimana ibunya bekerja keras tanpa melupakan urusan keluarga. Secara tidak langsung Anda akan menularkan jiwa kewirausa-haan. Berbisnis dan menghasilkan uang juga membuat Anda merasa berdaya serta percaya diri.

Untuk Anda, para ibu rumah yang ingin terjun ke dunia bisnis, ada bebe-rapa jenis usaha yang cocok dijalankan dari rumah.

Tanaman hiasAnda memiliki koleksi bunga-bunga

cantik di pekarangan? Lihatlah hobi Anda sebagai peluang usaha. Bisnis bu-didaya tanaman hias belakangan ini se-makin digemari.

Apa hubungannya Danau Towu-ti dengan resep camilan? Tentu ada. Tidak percaya? Danau To-

wuti memiliki banyak ikan Butini yang lezat dan kaya protein. Ternyata, ikan

ini juga cocok dijadikan bahan pem-buatan amplang. Amplang ikan Butini merupakan kreasi Anita Taufik dari Kelompok PKK Desa Matompi, Keca-matan Towuti, Luwu Timur. Resep ini beberapa waktu lalu juga pernah di-bagikan dan dipraktikan di Program Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ber-basis Potensi Lokal, PKK Desa Matompi yang merupakan bagian dari Program PTPM 2013. “Saya buat resep ini awal-nya coba-coba. Semula saya pakai ikan Bandeng. Tapi karena di sini (Matom-pi) dekat dengan Danau Towuti dan ba-nyak ikan Butini. Jadi Butini yang saya gunakan,” ujar Anita.

Berikut bahan-bahan yang diperlu-

kan dan cara membuat amplang Butini yang bisa dijadikan camilan sehat untuk keluarga. Selamat mencoba. Bahan-bahan:• 750 gram tepung kanji• 250 gram daging ikan Butini (di-blen-

der)• 2 butir telur• ½ sendok teh soda kue• Penyedap rasa, garam dan air secu-

kupnya• Minyak goreng

Cara membuat: • Campurkan seluruh bahan; tepung

kanji, daging ikan, telur, soda kue, pe-nyedap rasa, dan garam secukupnya.

Kreasi Amplang dari Ikan Butini• Agar memudahkan mengadon, tam-

bahkan air secukupnya. Aduk dengan tangan sampai adonan terasa kenyal. Adonan pun siap dibentuk.

• Membentuknya paling mudah de-ngan cara menggulungnya di telapak tangan. Ambil adonan dan gulung sampai berbentuk kuncup (seperti kue keju goreng).

• Agar amplang tidak gosong atau ke-riting. Amplang jangan digoreng langsung di minyak panas. Caranya, adonan amplang yang sudah diben-tuk dimasukkan ke dalam wajan ber-isi minyak dingin. Ketika amplang cu-kup untuk digoreng, baru panaskan minyak dengan api sedang.[]

KulinerMemasak adalah keahlian yang di-

miliki hampir semua wanita. Bisnis kuliner bisa diawali dengan meneri-ma katering untuk karyawan perusa-haan, guru, pegawai negeri, katering untuk anak, katering ulang tahun atau pernikahan. Setelah itu, Anda bisa membuka warung makan atau toko kue yang menyediakan beragam menu.

MenjahitJika Anda punya keterampilan men-

jahit, tidak ada salahnya membuka la-yanan jahit. Atau jika Anda ingin mem-beri manfaat yang lebih besar kepada masyarakat sekitar, cobalah membuka kursus menjahit. Berbagi ilmu sambil mendapat penghasilan.

Kursus untuk anakSeorang ibu tentu punya kecintaan

besar terhadap anak-anak. Manfaat-kan sifat keibuan dan keterampilan Anda untuk membuka jasa kursus, mulai dari kursus melukis, bahasa Inggris, kursus memasak untuk anak, mengaji, atau berhitung.

Busana dan kosmetikDua hal yang tidak bisa dipisahkan

dari wanita. Anda bisa berjualan baju dan kosmetik melalui internet, mela-lui sistem multilevel marketing yang terpercaya, atau, dengan modal yang cukup, membuka butik kecil di de-pan rumah. Bisnis busana bayi, anak-anak, dan busana perempuan dewasa punya pangsa pasar yang menjanji-kan.

Kerajinan tanganBisnis ini modalnya kreativitas.

Kerajinan tangan hasil kreasi Anda bisa dijual satuan atau partai besar sebagai suvenir pernikahan. Soal pe-masaran, manfaatkan internet dan media sosial untuk menyebarkan produk Anda.

Page 9: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 20159JENDELA

askn

atur

e.or

g

wor

dpre

ss.co

m

detik

.com

Gerbang masuk Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Maros.Graphium androcles.

Papilio blumei.

Belajar dari Kupu-kupu Sulawesi

Kupu-kupu menyimpan teknologi tinggi yang berguna bagi manusia.

Mengunjungi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di Maros, kita disambut gerbang

berbentuk kupu-kupu raksasa dengan strip biru pada sayapnya. Kupu-kupu cantik itu berjenis Papilio blumei yang kerap disebut kupu-kupu merak Indo-nesia (Indonesian peacock) atau green swallowtail.

Lebih dari 150 tahun lalu, Alfred Russell Wallace terpana dengan ribuan kupu-kupu di Sulawesi. Bantimurung bahkan disebut sebagai "The Kingdom of Butterflies" oleh ilmuwan Inggris itu. Ada dua spesies kupu-kupu yang me-narik perhatian Wallace secara khusus, yaitu Papilio blumei dan Graphium an-drocles atau giant swordtail. Papilio blu-

mei dinilai Wallace sebagai salah satu makhluk paling cantik yang pernah dia temui. Sementara Graphium androcles, yang memiliki ekor menjuntai panjang seperti pita, dalam imajinasi Wallace digambarkan sebagai cara indah untuk melindungi diri dari cedera.

Kita karena tidak perlu jauh-jauh ke Maros untuk melihat berbagai jenis kupu-kupu. Di balik perbukitan Sorowa-ko dan sekitarnya, Anda bisa bertemu dengan Papilio blumei dan aneka spesi-es kupu-kupu lain yang terbang bebas di alam liar.

Inspirasi teknologiAlam menyimpan begitu banyak mis-

teri sekaligus sumber inspirasi untuk melakukan inovasi. Warna sayap Papilio blumei contohnya. Dengan mata telan-jang, sayap green swallowtail tampak

berwarna hijau. Sementara jika dilihat menggunakan peralatan optik, akan muncul warna biru terang.

Jika seekor kupu-kupu melihat sesa-manya, maka yang terlihat adalah war-na biru terang. Namun predator kupu-kupu melihatnya sebagai bercak hijau. Di lingkungan hutan tropis yang juga hijau, kupu-kupu akan tersamar dari predatornya. Karena itu para ilmuwan berkesimpulan bahwa “keajaiban” war-na inilah yang menentukan kelangsung-an hidup dan evolusi kupu-kupu tropis.

Dr Mathias Kolle, bekerja sama de-ngan Professor Ullrich Steiner dan Pro-fessor Jeremy Baumberg dari University of Cambridge, mengatakan, strip hijau mengilap pada sayap kupu-kupu tropis ini adalah contoh menakjubkan dari ke-cerdikan alam dalam desain optik.

Perbedaan warna pada kupu-kupu

tropis terjadi bukan karena pe-ngaruh pigmen, melainkan akibat pantulan cahaya struktur mikro-skopis sayap serangga yang sangat rumit. “Teknologi” canggih Papilio blumei itu diadopsi dunia perbank-an untuk meningkatkan keamanan dalam pencetakan uang kertas se-hingga menekan risiko pemalsuan. Di masa mendatang, bukan mus-tahil kita bisa melihat teknologi sayap kupu-kupu Sulawesi di lem-baran kartu kredit, tanda pengenal, atau paspor.

Kecantikan langkaGraphium androcles, dikenal

dengan Papilio androcles, adalah kupu-kupu berukuran besar yang boleh dibilang langka. Beruntung kita masih bisa menjumpai si cantik ini hingga kini, karena da-lam ekspedisi Wallace pada 1854 hingga 1862, dia hanya berhasil mengumpulkan enam spesimen Graphium androcles. Wallace me-nyebutnya sebagai “salah satu

kupu-kupu swallowtail terbesar dan sangat langka”.

Graphium androcles, dengan ben-tangan sayap 80-120 milimeter, ke-rap dideskipsikan sebagai makhluk monokrom yang anggun. Itu karena kupu-kupu ini memiliki dua warna, hi-tam dan putih, dengan kombinasi yang enak dipandang. Sayap bagian atas punya warna dasar putih dengan tiga strip hitam melintang. Separuh bagian sayap berwarna hitam dengan aksen dua strip tipis berwarna putih. Sayap belakang berakhir dengan “ekor” yang sangat panjang. Paling panjang dari se-mua jenis famili Papilionidae.

Sudah semestinya kita menjaga ane-ka spesies kupu-kupu. Bukan hanya karena kecantikannya, tapi juga berba-gai pelajaran berharga yang dapat kita peroleh dari alam. []

Page 10: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 201510 KREASI

SDN 271 Apundi, Wawondula

MTs YPRI, Wawondula.

SD Negeri 251 Pae-Pae,

Wasuponda

SMAN 1 Nuha

SMAN 1 Wasuponda

SMPN 2 Towuti

RESENSI

Kreasi daur ulang berbahan aneka plastik bekas oleh siswa SD hingga SMA di Kecamatan Nuha, Towuti, dan Wasuponda.

Sesekali coba Anda amati, begitu Anda bangun pagi, apa yang Anda lakukan pertama kali? Langsung

mandi, atau meminum kopi, atau menyi-kat gigi, atau minum air putih? Sesampai di tempat kerja, Anda langsung menun-taskan pekerjaan hari itu, atau mengo-

brol dengan rekan? Bagaimana pula dengan kebiasaan makan siang? Sepulang kerja, Anda siap berolahraga, atau menuangkan minuman bersoda dan menyan-tap kue-kue manis depan TV?

Buku ini memperlihatkan, 40 persen tindakan yang kita buat setiap hari merupakan kebiasa-an, bukan hasil dari pembuatan keputusan yang dipertimbang-kan masak-masak. Kebiasaan, di-definisikan secara teknis, adalah pilihan-pilihan yang kita buat se-cara sengaja pada satu saat, dan tidak lagi kita pikirkan namun terus kita lakukan hampir setiap hari. Maka celakalah bila kita pu-nya kebiasaan buruk yang meru-gikan diri sendiri atau tempat kita bekerja.

Berdasarkan sainsDitulis dengan gaya bercerita, penu-

lis membeberkan bagaimana kebiasaan bekerja—dan yang lebih penting, bagai-mana kebiasaan berubah. Didasarkan pada ratusan penelitian akademik, wa-wancara lebih daripada tiga ratus ilmu-

wan dan eksekutif, serta penelitian di lusinan perusahaan.

Buku terbagi menjadi tiga bagian, dan tiap bagian dibangun dengan argumen sentral: Kebiasaan bisa berubah bila kita paham bagaimana ia bekerja. Ba-gian pertama berfokus pada bagaima-na kebiasaan muncul dalam kehidupan seseorang. Diuraikan aspek neurologi pembentukan kebiasaan, bagaimana membangun kebiasaan-kebiasaan baru dan mengubah kebiasaan-kebiasaan lama, serta metode-metodenya. Sebagai ilustrasi dipaparkan bagaimana seo-rang juru iklan mengangkat praktik me-nyikat gigi yang tadinya tidak populer menjadi obsesi nasional. Atau bagaima-na Alcoholics Anonymous mereformasi hidup dengan menyerang kebiasaan-kebiasaan inti kecanduan alkohol.

Bagian kedua mengkaji kebiasaan-kebiasaan berbagai perusahaan dan organisasi yang sukses. Bagian ini men-contohkan bagaimana seorang ekseku-tif bernama Paul O’Neill—sebelum dia menjadi menteri keuangan—mereka-ulang sebuah perusahaan aluminium yang hampir bangkrut menjadi perusa-haan berkinerja terbaik di Dow Jones In-

Judul : The Power of Habit (terjemahan)Pengarang : Charles DuhiggPenerjemah : Damaring Tyas Wulandari PalarPenerbit : Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014Tebal buku : 372 hlm.Harga : Rp75.000

dustrial Average dengan berfokus pada satu kebiasaan kunci. Juga bagaimana Starbucks mengubah jebolan SMA men-jadi manajer top dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang dirancang untuk memperkuat daya kehendaknya.

Bagian ketiga membahas kebiasaan-kebiasaan komunitas. Dikaji keberha-silan Martin Luther King Jr dan para pe-juang kesetaraan hak kulit hitam dalam mengubah kebiasaan-kebiasaan komu-nitas yang ada.

Buku yang kaya ilustrasi ini layak di-baca oleh pemimpin perusahaan, pem-bina komunitas, staf pemberdayaan ma-syarakat, pendidik, dan siapa saja yang ingin mengubah hidupnya menjadi le-bih baik. []

Kitab tentang Bekerjanya Kebiasaan

Page 11: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 2015

AHA! 11

Michel Eugene Chevreul

tora

nge.

us

aliim

g.co

m

blog

spot

.com

pompadour.com.au

Lil nSumber penerangan yang telah beru-sia 5.000 tahun.

Sebelum listrik dan lampu pijar ditemukan pada pertengahan abad ke-19, rumah-rumah di du-

nia menggunakan lilin sebagai sumber penerangan. Lilin memiliki sejarah dan evolusi panjang dalam peradaban ma-nusia. Diyakini, Mesir kuno merupakan masyarakat yang pertama kali mem-buat sekaligus menggunakan lilin pada 5.000 tahun lalu. Ketika itu bahan baku-nya dari lemak hewan atau lemak madu yang terdapat di sarang lebah.

Selain Mesir kuno, bangsa China, In-dia, dan Jepang juga dikenal sebagai perintis penggunaan lilin di kemudi-an hari. Masyarakat China, misalnya, menggunakan kertas yang dibentuk seperti tabung sebagai lilin. Sedangkan masyarakat India mengolah kayu manis sebagai bahan baku lilin. Di Jepang, me-reka membuat dari olahan biji kacang.

Evolusi pembuatan lilin muncul pada pertengahan abad ke-19. Tepatnya pada 1820 melalui ahli kimia asal Pran-cis bernama Michel Eugene Chevreul. Dia membuat lilin dari lemak hewan. De- ngan mengguna-kan bahan ini, cahaya lilin lebih tahan lama dan tidak me-n g e l u a r k a n asap yang bau.

Tiga deka- de kemudian, 1850, muncul parafin. Bahan dari sisa pe- nyulingan mi-nyak ini, yang m e n g e r a s dalam suhu dingin, men-jadi bahan baku utama

pembuatan l i l i n

Fakta tentang Lilin• Rata-rata sebatang lilin hanya bertahan menyala selama 3 jam.• Tempat yang tepat menyimpan lilin adalah tempat yang sejuk, gelap,

dan kering.• Jangan sekali-kali membersihkan tetesan lilin di kaca dengan meng-

gunakan pisau. Hal itu akan membuat kaca tergores.• Tidak semua gelas menjadi tempat yang aman untuk membakar lilin.

Ada gelas khusus yang pas dan tahan panas terhadap api lilin. • Pada 1990, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mencoba me-

nyalakan lilin di ruang angkasa yang nir-oksigen dan nol gravitasi. • Gravitasi ternyata memengaruhi bentuk dan arah api lilin. Di Bumi,

arah api tegak ke atas. Sedangkan di ruang minim gravitasi, bentuk apinya bulat.

• Temperatur api lilin dapat mencapai 1.200 derajat Celcius.

Membuat Plastisin Itu MudahPlastisin merupakan salah satu jenis lilin. Namun plastisin tidak da-

pat menggantikan fungsi lilin sebagai penerang. Sifatnya yang kenyal dan elastis membuat plastisin kerap digunakan sebagai media edukasi Balita dan anak usia dini untuk memicu sensor motoriknya. Mari simak cara pembuatannya.

Bahan: • Tepung terigu (satu cangkir) • Air matang (satu cangkir) • Minyak goreng (satu sendok teh) • Garam (setengah cangkir) • Pewarna makanan (secukupnya)

Membuat adonan:Masukan tepung terigu dan garam, aduk hingga rata. Tambahkan air

dan minyak sedikit-sedikit dan aduk perlahan. Masak dengan panas se-dang sambil terus diaduk. Kalau adonan mulai mengental seperti bubur, angkat. Tambahkan perwarna makanan, aduk rata. Setelah hangat dan mengembang, bentuklah menjadi bola-bola. Plastisin pun selesai dan dapat digunakan anak untuk bermain sambil belajar.

hingga sekarang. Namun parafin punya kelemahan. Apinya terlalu besar dan mengeluarkan asap hitam.

Bahan baku pembuatan lilin kembali berevolusi, yakni memadukan parafin dengan lemak hewan (tepatnya asam stearate). Lilin dari dua bahan baku ini memiliki karakter yang sempurna. Api menyala stabil dan tidak terlalu besar. Juga tidak mengeluarkan asap dan bau.

Bagaimana menyala?Api lilin terbakar karena bantuan ok-

sigen yang terdapat di udara. Selain itu, lilin mengandung dua zat yang memu-dah terbakar, yakni hidrokarbon (hid-rogen dan karbondioksida).

Ketika dibakar, bagian lilin akan mencair dan mengeluarkan karbon-dioksida dan air yang bercampur dengan oksigen di udara. Hal ini dapat kita lihat dari warna api lilin. Api di bagian yang dekat sumbu berwarna biru, karena merupa-kan pusat pembakaran antara hidrokarbon dengan oksigen. Se-dangkan di bagian luar berwarna kuning yang menandakan kum-pulan karbondioksida telah ter-

bakar sempurna.Kandungan air

pada lilin dapat kita lihat ketika sumbu lilin pertama kali kita nyalakan. Se-lalu menimbulkan percikan dan asap. Setelah itu api li-lin menyala stabil tanpa percikan dan asap.

Page 12: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 2015

DOKTER MENJAWAB

SAFETY

12

bule

tinse

hat.c

omge

jala

peny

akit.

com

Cegah Cacar Air, Gondong, dan Flu Singapura

Dalam satu bulan terakhir, jumlah pasien yang datang ke RS Inco dan mendapat diagnosis cacar air,

gondongan, dan flu singapura mening-kat. Mayoritas anak-anak. Ketiga penya-kit tersebut dapat dicegah dan diputus penularannya.

Cacar air atau Varicella, yang umum-nya menyerang anak, memiliki gejala khas yaitu lepuhan bening pada kulit. Varicella ini sangat menular. Orangtua perlu tahu bahwa masa penularan terja-di sejak timbulnya gejala sampai lepuh-an terakhir benar-benar mengering.

Dokter menyarankan, anak yang ter-kena cacar air sebaiknya tidak diperke-nankan masuk sekolah hingga seluruh

keropeng sudah mengering dan demam sudah turun agar virus tidak menyebar. Bukan hanya anak, orang dewasa juga bisa tertular cacar air, teruta-ma mereka yang belum pernah terserang penyakit ini sebe-lumnya.

Pencegahan Varicella dapat dilakukan dengan cara menja-ga kebersihan tubuh dan ling-kungan, konsumsi makanan bergizi demi meningkatkan stamina, menghindari sumber

cacar air, dan melalui pemberian vak-sin Varicella. Orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksin Varicella ada baiknya segera melakukan imunisasi sebanyak dua kali.

Gondong & flu singapuraGondong atau biasa disebut bengkak

babi menular melalui percikan ludah orang yang terinfeksi virus gondong. Gejalanya adalah pembengkakan dan rasa sakit di dalam pipi, daerah rahang, atau di bawah telinga. Karena gondong ini menular, sebaiknya penderita tetap berada di rumah selama Sembilan hari setelah pembengkakan dimulai.

Gondongan dapat dicegah melalui

pemberian vaksin MMR. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar vaksin MMR diberikan kepada anak berusia 15 bulan dan diulang saat berusia 4 tahun. Hingga saat ini, tidak ada satu pun peneliti-an yang membuktikan korelasi antara vaksin MMR dan radang otak maupun autisme seperti isu yang beredar di masyarakat yang membuat cemas para orangtua.

Penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot and mouth disease/HFMD) atau kerap disebut flu singapura menimbulkan lepuhan merah di telapak tangan, kaki, sebelah dalam pipi, gusi, dan lidah. Virusnya ada di air liur dan ruam kulit sejak inkubasi hingga masa pe-nyembuhan. Karena itu, penularan terjadi melalui air kolam renang, batuk atau bersin penderita, atau berbagi pe-rangkat makan. P e n c e g a h a n dapat dilaku-kan dengan rajin men-cuci tangan, menutup mu-lut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak saling meminjam alat-alat pribadi. []

Rumah Ramah Lansia

Lansia rentan cedera. Pengaturan rumah yang baik dapat menyelamat-kan mereka.

Keselamatan anak-anak, terutama Balita, menjadi perhatian utama orangtua di rumah. Namun jika

Anda tinggal bersama orangtua atau bahkan kakek dan nenek, keselamatan mereka juga layak mendapat perhati-an ekstra. Kelompok lanjut usia atau Lansia rentan terkena cedera serius akibat insiden di dalam rumah.

Tulang yang sudah tidak padat, peng-lihatan yang kabur, kesigapan dan ke-mampuan refleks berkurang membuat Lansia rentan celaka. Namun upaya

pencegahan dan penyesuaian tata letak ruang bisa mengu-rangi risiko cedera dan membuat orangtua Anda nyaman tinggal di rumah.

Bahaya utama bagi Lansia adalah jatuh. Daftar cek berikut akan membantu Lansia mengu-rangi risiko jatuh di rumah yang bisa menyebabkan cedera seri-us.•Singkirkan segala jenis benda-buku, pakaian, kabel, dan sepatu

dari tangga dan jalur yang sering di-lewati, misalnya lorong, jalan menu-ju pintu depan, atau ruang makan.

• Atur perabot rumah dengan baik sehingga penghuni rumah punya ru-ang yang lega untuk berjalan. Jangan biarkan kabel telepon atau kabel apapun menjuntai ke lantai.

• Pasang pegangan dan lampu din-ding pada area tangga.

• Hindari pemakaian keset kain atau karpet kecil yang mudah bergeser. Lebih baik pilih keset karet atau pa-sang selotip bolak-balik untuk mere-katkan karpet ke lantai.

• Letakkan benda-benda kebutuh-an Lansia, misalnya makanan dan

obat-obatan, di lemari yang mudah dijangkau tanpa perlu menggunakan tangga pijakan.

• Pasang pegangan besi di dinding ka-mar mandi, terutama di dekat toilet dan di dekat shower atau bak mandi.

• Jika diperlukan, Anda bisa mema-sang bangku yang kokoh di kamar mandi sehingga lansia bisa mandi dalam posisi duduk.

• Letakkan keset karet atau keset anti selip di lantai kamar mandi.

• Ciptakan suasana terang di rumah dengan memasang lampu yang cu-kup.

• Segera keringkan tumpahan air dan keringkan lantai setelah mengepel.

• Letakkan lampu yang mudah dinya-lakan dari tempat tidur. Sediakan senter di dekat bantal untuk ber-jaga-jaga jika listrik padam da Lansia hendak keluar dari kamar.

Selain pencegahan di rumah, laku-kan upaya berikut untuk semakin me-nekan risiko jatuh.• Berolahraga. Kurang olahraga mem-

buat kaki lemah dan meningkatkan kemungkinan jatuh. Gerakan senam pernapasan yang ramah Lansia bisa dipraktikkan untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan memperbaiki keseimbangan.

• Pahami efek samping obat. Bebera-pa jenis obat atau kombinasi obat bisa membuat pusing atau mengan-tuk sehingga risiko jatuh meningkat. Diskusikan rencana penanganan bersama dokter.

• Asah penglihatan. Mata yang ra-bun akan menyulitkan pergerakan. Lansia perlu memeriksakan mata secara berkala dan mengenakan ka-camata dengan ukuran lensa yang tepat. []

Oleh dr. Imelda Hady, SpA (spesialis anak RS Inco)

Page 13: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 201513PEMDA MENYAPA

Tim Penilai Adipura saat mengunjungi Malili akhir November 2014.

Panitia dan para peserta pelatihan pengolahan daur ulang sampah non-organik.

Tim Penilai Adipura Kunjungi Malili

Tim Penilai Adipura 2014-2015 dari Pusat Pengelolaan Ekoregion (PEE) Wilayah Sulawesi dan Malu-

ku mengunjungi Malili akhir November lalu. Mereka melakukan penilaian tahap pertama Piala Adipura.

Sejumlah lokasi yang dinilai Tim Adipura seperti kawasan pasar, jalan protokol, taman kota, dan Puskesmas. Tim Adipura juga memantau keberada-an tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di beberapa lokasi, tempat pem-buangan akhir (TPA), serta beberapa sekolah.

Dalam kunjungan tersebut, rombong-an Ketua Tim Adipura Wilayah Sulawesi dan Maluku Mustafa didampingi Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkung-an Daerah (Bapedalda) Rosmiaty Alwy, Staf Ahli Pembangunan Setdakab Luwu Timur Labesse, dan Camat Malili Senfry Oktovianus.

Menurut Mustafa, untuk lokasi seko-lah, titik berat penilaian Tim Adipura pada pemilahan sampah, pengompo-san, fasilitas penunjang seperti bank sampah, dan WC. Kepala Bapedalda

Rosmiaty Alwy optimistis Luwu Timur bisa kembali menggondol Piala Adipura 2014-2015.

Bila prestasi tersebut dapat diraih kembali, maka Pemkab Lutim menggon-

dol penghargaan Adipura untuk kelima kalinya. Untuk merealisasikan hal ter-sebut, Pemkab Lutim telah berupaya melakukan pembenahan-pembenahan yang direkomendasi tim penilai. Rosmi-

aty juga menjelaskan bahwa standar mi-nimal nilai yang harus diperoleh untuk meraih Adipura yakni 73 dengan jum-lah titik pantau tak kurang dari 54 buah. (Humas Lutim)

Warga Malili Manfaatkan Limbah Plastik dan Kertas

Warga Kelurahan Malili, Keca-matan Malili, memberdayakan sampah plastik dan kertas

menjadi barang yang bernilai ekonomi. Melalui sentuhan tangan kreatif warga, limbah kertas dan plastik diubah menja-di barang yang bernilai seperti tas, ane-ka bunga, dan vas bunga.

Ketua Panitia Penyelenggara, Suria-na Mahmud mengatakan, sasaran dari pelatihan ini adalah kelompok wanita yang diberi pembekalan keterampil-an pembuatan karya seni dari limbah plastik dan kertas. Kegiatan ini juga manjadi solusi alternatif untuk me-

ngurangi peng-angguran.

Pelatihan di-ikuti 25 orang dan berlangsung selama lima hari, 24-28 November 2014, di Aula Ba-lai Latihan Kerja (BLK) Malili, de-ngan dana dari PNPM-MPd. Kegi-atan rencananya dilakukan berke-sinambungan de-ngan melibatkan SKPD terkait dan

pihak swasta.Camat Malili, Senfry Oktavianus,

mengatakan, sampah merupakan ma-salah yang tidak ada habisnya. Ber-tambahnya penduduk akan berkorelasi dengan bertambahnya jumlah sampah. “Program ramah lingkungan seperti ini patut dibudayakan. Di samping ling-kungan terjaga, di sisi lain dapat me-nambah penghasilan warga,” jelasnya.

Senfry berharap, bermula dari Kelu-rahan Malili, aksi nyata gerakan peduli lingkungan ini dapat menular ke desa-desa lainnya di Kecamatan Malili. (Hu-mas Lutim)

Sebanyak 11 orang ketua TP PKK Kecamatan resmi dilantik oleh Ketua TP PKK Kabupaten Luwu

Timur, Hj. Andi Tenri Balobo Hatta di aula Sasana Praja Kantor Bupati, per-tengahan November silam. Mereka adalah, Ketua TP PKK Burau Ridewana, Ketua TP PKK Wotu Latifa Awaluddin, Ketua TP PKK Tomoni Salmiati Natsir. Selanjutnya, Ketua TP PKK Tomoni Ti-mur Kana Rahmawati, Ketua TP PKK Kalaena Niswa Aziz, Ketua TP PKK Ang-kona Sri Astuti, Ketua TP PKK Malili Re-lince Miri, Ketua TP PKK Mangkutana Kiki Kamal, Ketua TP PKK Wasuponda Yetriani Bosa, Ketua TP PKK Towuti Nurlela SKM, dan Ketua TP PKK Nuha Hapsah Kamaruddin.

Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Ma-rakarma, menyampaikan ucapan se-lamat atas pelantikan ini. Ia berharap semoga para Ketua TP PKK Kecamatan ini mampu mengemban amanah dan bekerja optimal dalam mesukseskan program PKK.

Andi Hatta menambahkan, Ketua TP PKK dihimbau agar senantiasa berada ditengah masyarakat, mendampingi su-ami di tengah semakin dinamisnya ma-syarakat. “Sebagai ketua TP PKK, sau-dari harus mampu menjadi fasilitator, inisator, dan motivator dalam mengge-

rakkan segala potensi perempuan dan memberdayakannya untuk kesejahte-raan keluarga yang lebih baik” jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Luwu Timur, Andi Tenri Balobo Hatta meng-ajak seluruh jajarannya menyamakan persepsi, menyatukan langkah agar tercipta sinergi untuk berperan nyata membangun Kabupaten Luwu Timur, terutama pelaksanaan 10 Program Po-kok PKK.

“Pergantian Ketua TP PKK adalah hal wajar dalam organisasi. Amanah ini harus disyukuri dengan berbuat yang terbaik bagi warga di wilayah masing-masing, baik itu membina para kader, kelompok-kelompok PKK dan Dasa Wisma, serta masyarakat luas agar te-rus bersemangat dan berpartisipasi ak-tif dalam pembangunan melalui gerak-an PKK,” tutupnya. (Humas Lutim)

11 Ketua TP PKK Kecamatan Dilantik Serentak

Acara pelantikan 11 Ketua TP PKK Kecamatan di Luwu Timur.

Page 14: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 201514 KOMUNITAS

Anggota SAR Sorowako melatih keterampilan water rescue di Danau Matano.

Seusai melakukan simulasi, anggota SAR Sorowako berkumpul untuk mengevaluasi hasil respons gawat darurat.

Memperkuat Unit Penyelamatan di Luwu Timur

Kelompok SAR yang siap merespons 24 jam penuh.

Tiga puluh enam pemuda-pemu-di berseragam oranye dalam tiga kelompok keluar dari hutan So-

rowako, Minggu pagi awal November lalu. Mereka baru saja menyelesaikan trekking hutan sejauh 2,5 kilometer. Mengendus jejak, mencari petunjuk.

Belum sempat memulihkan napas di pos peristirahatan, mendadak sirene gawat darurat meraung-raung. Mereka pun berhamburan mencari sumber sua-ra. Ternyata tak jauh dari lokasi terjadi kecelakaan. Seorang korban terkapar

dan terjepit di bawah mo-bil. Dengan sigap mereka bahu-membahu memberi pertolongan pertama.

Tim pertama mena-ngani trauma korban, tim kedua membuat tandu evakuasi, dan tim tera-khir membentuk perime-ter. Respons penanganan dihitung. Hasilnya cukup baik. Korban berhasil die-vakuasi. Adegan tersebut merupakan salah satu materi simulasi jungle rescue dan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang digelar SAR Sorowako.

Pelatihan tidak hanya sampai di situ. Mereka kemudian ke Pantai Ide, Danau Matano. Di sana mereka ditantang untuk mengikuti water rescue. Berenang secara berke-lompok sejauh 1,5 kilo-meter untuk menyela-matkan korban. Di materi terakhir ini, para peserta sekaligus mengambil ikat kepala sebagai simbol telah menjadi keluarga SAR Sorowako. “Materi

pelatihan kali ini untuk membentuk ke-kompakan, kerja sama, dan waktu res-pons kondisi gawat darurat oleh para anggota,” ujar Syahrial, Ketua Tim SAR Sorowako.

Andika dan Windi Dwi Astuti, peserta pelatihan, mengaku antusias bergabung dan mengikuti kegiatan-kegiatan SAR Sorowako. “Pelatihan dan kegiatannya semakin memotivasi saya untuk menja-di relawan penyelamatan,” ujar Andika.

Windi, siswi kelas 2 SMA 1 Nuha, ber-gabung dengan SAR Sorowako karena dia menyukai kegiatan kemanusiaan dan ingin berkontribusi dalam tindakan penyelamatan. “Saya siap 24 jam kalau

dibutuhkan untuk respons, sepanjang tidak di jam belajar di sekolah,” ujarnya.

Penjaga pantaiSAR Sorowako merupakan kelompok

penyelamatan dengan anggota berusia muda. Terbentuk pada 8 Agustus 2014, anggotanya kini 36 orang. Ditambah 10 orang pengurus dan pembina. Mes-ki masih muda, kegiatan kelompok ini cukup padat. Mereka kerap diandalkan dalam bantuan komunikasi maupun tim medis pada beberapa kegiatan, misal-nya pada upacara HUT RI atau Lomba Paduan Suara Pesparawi akhir Oktober silam. “Setiap akhir pekan kami memi-liki tim penyelamatan yang stand by di Pantai Ide untuk memonitor keselamat-an pengunjung dan tindakan evakuasi bila diperlukan,” tambah Syahrial, yang sehari-hari bekerja di Akademi Teknik Sorowako.

Terbentuknya SAR Sorowako, me-nurut Musmeanto, salah satu pembina, karena Luwu Timur, khususnya Soro-wako, berada di daerah patahan dan sesar Matano yang rentan gempa atau bencana alam lainnya. Maka diperlukan kelompok-kelompok penyelamatan un-tuk menambah kekuatan respons bila bencana alam terjadi.

Di Luwu Timur, sejauh ini terdapat 17 tim SAR. Tim penyelamatan itu ada yang

bentukan pemerintah maupun inisia-tif kelompok masyarakat. “Keberadaan Tim SAR Sorowako untuk memperkuat unit penyelamatan di Luwu Timur,” ujar Musmeanto, yang juga karyawan PT Vale Departemen Defense and Security Services.

Aksi sosial Dalam kegiatannya, SAR Sorowako

mendapat dukungan banyak pihak. Mu-lai dari anggota tim Fire & Emergency Services, karyawan Utilities dan MEM Departemen PT Vale secara personal, maupun tokoh masyarakat di Sorowa-ko. “Mereka banyak mendukung tena-ga, pikiran, hingga dana untuk tim ini,” tambah Musmeanto.

Lantaran memakai embel-embel So-rowako pada namanya, SAR Sorowako berfokus pada respons pertolongan atau penyelamatan di wilayah Sorowa-ko dan sekitar Kecamatan Nuha. Terma-suk bila ada kebutuhan respons dari PT Vale bila diperlukan. “Kami siap meres-pons 24 jam,” ujar Musmeanto.

Ke depan, SAR Sorowako beren-cana menggelar pelatihan upgrading anggotanya dengan melibatkan men-tor-mentor dari Basarnas. Selain itu juga melakukan aktivitas sosial seperti pembersihan lingkungan dan gotong- royong. []

On Call SAR Sorowako (24 jam):

0813-555-83338

SAR SOROWAKO

Page 15: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 201515EVENT

Pemeriksaan gigi untuk anak SD dilakukan oleh Tim Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Seminar Kesehatan bagi Ibu dan Anak dengan tema "Upaya Menjaga 1000 Hari Awal Kehidupan" berlangsung di Gedung Simpurusiang, Malili.

Anak Sehat, Masyarakat SehatMulai dari seminar hingga pemerik-saan gigi, semua ada di Pekan Kese-hatan Ibu dan Anak.

Sejak pagi, sekitar 800 siswa ber-seragam sekolah dasar dari 10 SD di Kecamatan Malili memadati Ge-

dung Pertemuan Malili. Mereka meng-antre untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi, pengukuran status gizi, dan belajar cara menyikat gigi dengan benar. Pemeriksaan dilakukan oleh 55 anggota tim Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Keesokan pagi, pemandangan serupa tampak di Gedung Serbaguna Towuti. Kali ini, pesertanya 500 siswa dari 5 sekolah dasar di Kecamatan Towuti. Ke-dua kegiatan tersebut merupakan bagi-an dari Pekan Kesehatan Ibu dan Anak yang digelar PT Vale Indonesia, Peme-rintah Kabupaten Luwu Timur, dan Uni-versitas Hasanuddin.

Kegiatan Pekan Kesehatan Ibu dan Anak berlangsung selama dua hari, 17-18 November 2014, sebagai bagian dari Program Terpadu Pengembangan Ma-syarakat (PTPM). Agenda hari pertama diperkaya dengan Seminar Kesehatan Ibu dan Anak dengan tajuk “Upaya Men-jaga 1000 Hari Awal Kehidupan” di Ge-dung Simpurusiang Malili. Seminar se-hari itu dibuka Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma.

Dalam sambutannya, Bupati Lutim menegaskan arti penting kesehatan bagi upaya mengentaskan kemiskinan maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kalau tidak sehat, orang kaya bisa jadi miskin. Pendidikan dan kesehatan adalah dua investasi paling penting untuk wujudkan pembangunan manusia.” Bupati juga menyempatkan diri melihat langsung pemeriksaan gigi bagi siswa-siswi sekolah.

Seminar yang mendatangkan nara-sumber dari Universitas Hasanuddin

diikuti lebih dari 400 peserta dari ber-bagai instansi dan organisasi wanita. Anggota Tim Penggerak (TP) PKK dari tingkat desa hingga kabupaten, bidan desa, perwakilan Puskesmas dan pe-rawat se-Luwu Timur, para aktivis or-ganisasi wanita, perwakilan organisasi Persit Chandra Kirana, Bhayangkari, dan organisasi wanita lainnya, perwa-kilan SKPD Lutim, para camat, serta ibu rumah tangga, tampak antusias mengi-kuti jalannya seminar yang berlangsung hingga sore hari.

Berwawasan globalBanyak ilmu yang didapat peserta

melalui materi seminar yang meliputi kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi baru lahir dan Batita, hingga menjaga kesehatan gigi sejak janin. Yusuf Su-harso, General Manager Stakeholders

Relations PT Vale mengatakan, “Kami berharap kegiatan ini dapat membe-rikan manfaat bagi peningkatan kese-jahteraan masyarakat melalui program strategis yang dirumuskan berdasar-kan kebutuhan dan dukungan pemang-ku kepentingan.”

Yusuf menambahkan, program ini sudah mempertimbangkan kerangka kebijakan kesehatan di tingkat pusat dan daerah dan merujuk pada tujuan Millenium Development Goals (MDGs). “Maka, walaupun acara ini lingkupnya lokal atau bisa dibilang kecil, tidak le-pas dari visi global.”

Ketika anak-anak tumbuh dalam kondisi sehat, maka masa depan suatu masyarakat juga akan sehat. “Acara ini bagus sekali. Selama ini kami merasa anak-anak agak kurang peduli terhadap kesehatan gigi. Semoga setelah mengi-

kuti acara ini, mereka jadi sadar pen-tingnya menjaga kesehatan gigi sehing-ga anak-cucu kita nanti lebih sehat,” kata Yohana Panoto, Kepala Sekolah SDN 270 Matompi, Kecamatan Towuti.

Apresiasi juga datang langsung dari siswa. “Saya senang ada pemeriksaan gigi seperti ini. Dulu saya takut ke dok-ter gigi, tapi sekarang saya tahu kalau periksa gigi ternyata tidak sakit. Saya juga jadi tahu cara menyikat gigi yang benar,” kata Alifka, siswi kelas 6 dari SDN 228 Lagaroang, Malili.

Dalam mengampanyekan kesehat-an, para dokter muda dari FKG Unhas menggunakan metode yang atraktif, sa-lah satunya mengajak siswa-siswi me-nonton tayangan Ipin dan Upin episode menggosok gigi dan membagikan sikat serta pasta gigi yang dibungkus dengan kemasan menarik. []

Para siswa mendapat edukasi kesehatan gigi sebelum menjalani pemeriksaan.

Page 16: SEKTOR PENINGKATAN KAPASITAS PMDM Keterampilan yang ...ww2.vale.com/indonesia/EN/press/publication/Documents/verbeek-1… · VERBEEK EDISI 13 2015 2 EDITORIAL Pembaca yang budiman,

Verbeek edisi 13 | 201516 EVENT

A J A R G N A S I P G I

E F N M R S T A N N N E

Y T X S A C S C E Y U H

W B O N K M A D K N R F

K D T K R M N Q U W U W

F A Z D G A E N N B P F

N O E W B N S R Y K A V

J B F F I J A X I I K G

D A N G K O T L T C S S

X D T T I J V M A M A C

P A T I K A L A K J I Z

H C J U L G O T O C I W

PMDM Desa Baruga Gelar Pelatihan bagi Perempuan

Untuk kali pertama, anggota Tim Penggerak (TP)PKK se-Desa Ba-ruga mendapat pelatihan seren-

tak. Selama dua hari di awal Desember

2014, sebanyak 105 kader PKK dari 5 dusun di Desa Baruga mendapatkan tambahan wawasan seputar pember-dayaan perempuan, konsep PKK, Dasa

Wisma, serta a d m i n i s t r a s i organisasi ke-m a s y a r a k a t a n tersebut. Materi dibawakan oleh Sekretaris PKK Kabupaten Luwu Timur Nursia Agustin. Di hari kedua, peserta mendapat pe-ngetahuan baru seputar produk olahan rumah-an. Kepala Dinas Koperindag Lu-tim Ir. Zakaria, M.Si, menjelas-kan teknik dan syarat-syarat pe-

ngemasan produk olahan rumah tangga hingga alur pengurusan Sertifikat Pro-duksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT). Selain itu, dalam pelatihan

yang dilakukan di Baruga Paripurna kompleks Kantor Desa Baruga itu, pe-serta juga mendapat pelatihan tata rias sederhana dan melakukan senam bersama. Kegiatan tersebut mendapat pendanaan dari Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) sektor peningkatan kapasitas masyarakat. “Pelatihan ini ditujukan bagi pemberdayaan keluarga agar masing-masing keluarga dapat hi-dup sejahtera dan mandiri sebagaimana tujuan umum gerakan PKK itu sendiri,” kata Ketua Komite Desa Baruga Musafir Laesa. PMDM mengutamakan keberpi-hakan terhadap perempuan terutama dari kalangan rumah tangga miskin dan kelompok rentan. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan alat kesehatan untuk Posyandu Desa Baruga. Camat Towuti Aswan Azis memberikan apre-siasi kepada PT Vale atas pelaksanaa kegiatan PMDM di Kecamatan Towuti. Kegiatan serupa juga digelar di Desa Langkea Raya dan Desa Mahalona, Ke-camatan Towuti. []

Carilah 10 kata yang berhubung-an dengan kuliner dan bahan-bahan memasak di dalam kotak di bawah ini. Sepuluh pengirim yang berun-tung masing-masing akan mendapat-kan sebuah payung cantik.

1. Kapurung

2. Pisang Raja

3. Bandeng

4. Merica

5. Dangkot

6. Kunyit

7. Jalangkote

8. Coto

9. Santan

10. Patikala

Kirimkan jawaban melalui email [email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi Tabloid Verbeek, Kantor Communication & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Lima (5) pengirim yang beruntung mendapatkan suvenir payung dari redaksi. Lihat pengumuman pemenang di edisi Verbeek berikutnya.

KUIS