8

Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

  • Upload
    dodien

  • View
    230

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian
Page 2: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

2 No.VI/Th.2/April - Juni 2002

� Waspadai Kebakaran Hutan !! �Ilustrasi : Zulkiflie MS

Perubahan musim di Kalimantan Barat, memang tidak terlihat jelas. Daerah-daerah di Kalimantan Barat masih akan mendapat hujan ketika daerah lain di

belahan bumi pertiwi tetap mengalami kekeringan. Meskipun demikian,munculnya gejala El Ninõ menyebabkan dampak kekeringan sangat terasa

meskipun tidak seperti tahun 1997.Kondisi air danau yang surut memberikan dampak tersendiri bagi

masyarakat yang hidup di sekitarnya. Kesulitan transportasi dan pengadaanbarang kebutuhan pokok menjadi hal yang rutin dihadapi pada musim

kemarau sebagai akibat dari timbulnya dasar-dasar danau kepermukaan.Seringkali masyarakat harus menggunakan sampan-sampan bermotor ukuran

kecil atau bahkan berjalan kaki untuk menuju kawasan tertentu.Penurunan tinggi muka air danau dan sungai-sungai di daerah hulu

mengakibatkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat. Pada musimkemarau terjadi peningkatan kegiatan penangkapan ikan meskipun sesaat.

Disamping itu, muncul ladang-ladang yang memanfaatkan daerah aliransungai yang timbul kepermukaan. Dengan demikian, pembersihan dan

penyiapan ladang akan terasa lebih mudah dilakukan di musim kemarau.Disisi lain, musim kemarau hampir selalu diikuti dengan kebakaran hutan

dan lahan. Kondisi tanah dan tumbuhan-tumbuhan yang terbuka dan keringmempermudah terjadinya proses kebakaran. Hal ini sering diakibatkan olehkelalaian dalam memanfaatan api. Puntung rokok yang dibuang begitu saja

tanpa dimatikan terlebih dahulu, dapat merugikan banyak pihak setelahterjadinya kebakaran. Oleh karena itu, penggunaan api baik dalam

pembersihan ladang maupun pemanfaatan lainnya harus dilakukan denganpenuh perhitungan. Mereka yang merasa mengambil manfaat dari keberadaan

Tanaman Nasional Danau Sentarum harus mempunyai kesadaran dalammenjaga lingkungan. Bagaimanapun kelestarian TNDS menjadi

tanggungjawab kita bersama.

Diterbitkan oleh LSM Riak Bumi. PPPPPenangenangenangenangenanggungjagungjagungjagungjagungjawwwwwaaaaabbbbb: Ketua LSMRiak Bumi; Pimpinan UmPimpinan UmPimpinan UmPimpinan UmPimpinan Umum :um :um :um :um : A. Jumhur ; Pimpinan RPimpinan RPimpinan RPimpinan RPimpinan Redaksi :edaksi :edaksi :edaksi :edaksi :Noriko Toyoda ; R R R R Redaktur Pedaktur Pedaktur Pedaktur Pedaktur Pelaksana :elaksana :elaksana :elaksana :elaksana : Nehemia Ngilah, HilariaErna, Kadaruddin ; FFFFFoto & Ilustroto & Ilustroto & Ilustroto & Ilustroto & Ilustrasi :asi :asi :asi :asi : Zulkiflie MS ; TTTTTaaaaata Letak :ta Letak :ta Letak :ta Letak :ta Letak :Irham Z. Faridl.AlamaAlamaAlamaAlamaAlamat Rt Rt Rt Rt Redaksi edaksi edaksi edaksi edaksi : Jalan Putri Dara Hitam Gg. Tani 1 No. 23 Telpon(0561) 764561 Pontianak 78116E-mail : riakbumi@pontianak. wasantara.net.id.www.earthisland.org/borneo/danausentarumRedaksi menerima kritik dan saran, tulisan seputar lingkungan, sastra,budaya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa menghilangkan maknadan sasaran.

Sekapur Sirih........

Page 3: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

No.VI/Th.2/April - Juni 2002 7

Ajang Pengenalan Madu Danau SentarumEkspo Pendidikan Tinggi Universitas Tanjungpura

EEEEEkspo Pendidikan Tinggi Universi-tas Tanjungpura merupakan acaratahunan yang digelar oleh Maha–siswa Fakultas Teknik UNTAN.Kegiatan ini diikuti oleh semua

fakultas di lingkungan Universitas Tanjungpura,beberapa perguruan tinggi swasta di Pontianak,kalangan Pemerintah serta beberapa LSM.

Tampil dengan materi utama “PerbaikanTeknik Panen dan Perbaikan Kualitas Madu”,LSM Riak Bumi memamerkan foto-foto bungapakan lebah dan foto-foto kegiatan yangdilakukan dalam pendampingan masyarakat dikawasan Taman Nasional Danau Sentarum.Selain itu, dipamerkan pula poster kawasan danmedia informasi Suara Bekakak sebagai upayalebih memperkenalkan TNDS kepada ma–syarakat luas.

Para pengunjung umumnya sangat tertarikdengan masalah perlebahan di Danau Sentarum.Dengan telaten dan penuh kesabaran petugasjaga stand riak bumi menjelaskan semuapertanyaan yang diajukan. Sistem pemeliharaanlebah yang ada di TNDS merupakan pe–ngetahuan asli masyarakat yang unik. Di duniasistem seperti ini hanya terdapat di Sumateradan Vietnam selain di daerah Danau Sentarum(Kalimantan Barat).

Hal lain yang sangat banyak ditanyakanadalah kualitas dan keaslian madu. Parapengunjung umumnya beranggapan bahwamadu dari Kapuas Hulu tidak asli didasarkanpada tingkat keenceran madu.

Penjelasan yang diberikan nampaknyacukup dapat diterima,bahwa kualitas keaslianatau kemurnian madu tidak dapat dilihat dariencer atau tidaknya madu karena semuanyatergantung dari pakan lebah itu sendiri.

Seperti diketahui, selain dari pollen, lebahmengumpulkan nektar yaitu suatu cairan manisyang dihasilkan tanaman sebagai bahanmakanannya. Nektar dalam bunga terkadang

bercampur dengan air dari hujanatau embun yang masuk ke dalambunga, sehingga madu yangdihasilkan akan mempunyai kadarair yang tinggi. Jika di lihat darikondisi klimatologi di daerahDanau Sentarum dengan curahhujan > 3600 mm per tahun, tentusangatlah masuk akal jika kadarairnya tinggi. Disamping itu, lebahyang ada merupakan lebah hutan(Apis dorsata) yang memang tidakbisa ditangkar untuk diternakan.Lebah ini mencari makananan daribunga hutan disekitarnya sehinggadapat mempengaruhi rasa danwarna madu. Jika lebah lebih

dominan menghisap nektar dari bunga tanaman-tanaman keras (tahunan) maka rasa madu akansedikit pahit dibanding dengan nektar dari bungatanaman semusim seperti jagung, padi ataubunga-bunga pekarangan, sebagaimana yangumum dilakukan lebah ternakan (Apis melliferaatau Apis cerana).

Diakui memang bahwa sampai saat ini masihsulit untuk menentukan tingkat keaslian madujika hanya dilihat dari penampilan fisik karenakeakuratan pengukuran keaslian madu hanyadapat dilakukan di laboratorium. Selain itu masihadanya perbedaan pemahaman akan pengertianmadu asli di tingkat masyarakat mempersulitupaya pembuktian keaslian madu.

Hal sederhana yang dapat dilakukan untukmengetahui keaslian madu oleh masyarakatawam adalah dengan menambahkan madu padagelas yang telah diisi air putih. Jika madulangsung mengendap, maka itu berarti madumempunyai kualitas keaslian yang lebih tinggidibanding dengan madu yang jika dituangkankedalam air lebih cepat bercampur dengan airkarena perbedaan konsentrasi (kepekatan) madudengan air.

Terlepas dari semua hal diatas, madu daridalam kawasan Danau Sentarum khususnyayang dikelola riak bumi memiliki kualitas yanglebih baik dibanding madu dari daerah kapuashulu lainnya, karena madu ini dihasilkan darimasyarakat binaan dengan teknik pemeliharaandan teknik panen yang ditentukan, didasarkanpada konsep kelestarian lingkungan danpeningkatan nilai ekonomi mayarakat.

Berhasilnya pengiriman madu sebanyak 1,5ton ke Inggris dapat menjadi bukti akan kualitasmadu yang dihasilkan. Sulit sekali menembuspasar eropa jika produk yang dihasilkan tidakasli.

Berdasarkan hasil survey yang pernahdilakukan, dari seluruh hasil-hasil hutan bukankayu di Danau Sentarum, madu mempunyai

Stand riak bumi pada kegiatan ekspo pendidikanDoc. Riak Bumi

potensi paling tinggi dalam upaya peningkatanperekonomian masyarakat dan mempunyaidampak paling rendah terhadap kerusakanlingkungan.

Oleh karena itu, hal yang harus dilakukanadalah bagaimana mempertahankan ke–langsungan usaha pelebahan yang ada denganmenghindari kerusakan hutan oleh kebakarandan penebangan liar, disamping menjagakelangsungan hidup koloni lebah denganperubahan teknik panendan proses selajutnya.

Teknik yang selama ini dilakukan dinilaikurang menguntungkan dari segi ekonomi dankonservasi. Melalui perubahan ini diharapkandapat meningkatkan populasi dan memperbaikikualitas madu yang dihasilkan sehingga hargajualnya dapat lebih tinggi dan pada akhirnyadapat meningkatkan pendapatan masyarakatpetani lebah di kawasan TNDS

Semoga bagi mereka yang belum me–nerapakan /menggunakan sistem baru ini dapatmencobanya. Karena seandainya mereka maumemperbaiki sistem panen, otomatis madu yangdihasilkan mutunya lebih baik dan harganya jugalebih tinggi bila dibandingkan dengan cara yanglama. Oke selamat mencoba…(Ilah-02).

......Sambungan dari Halaman 6merupakan suatu alternatif pemecahannya.Mereka yang mata pencahariannya secaralangsung sangat tergantung pada sumberdaya TNDS akan menjadi yang pertamakali membantu jika diperlukan untukmengatur dan melindungi sumber dayaTNDS; tetapi mereka pulalah yangberpotensi untuk terlibat langsung merusakTNDS jika usaha pengelolaan sumberdayayang berkelanjutan gagal dilaksanakan.

Lokakarya nasional ini juga dibarengidengan pameran tunggal lukisan dan sketsatentang potensi, keunikan dan keindahanalam Danau Sentarum. Zulkiflie MS,seorang pelukis kelahiran Pontianak danalumni Institut Seni Indonesia, Yogyakarta,mencoba berbagi cerita hasil kunjungannyake TNDS. Kekhawatiran, kegelisahan dankepeduliannya terhadap kelestarianTNDS, terasa jelas pada karya-karyanyayang bertema flora fauna danau seperti ikanArowana Merah, Ulang Uli dan kebakaranhutan.

Acara ini sangat menarik perhatianpara peminat seni dan kolektor lukisan,terbukti dengan banyaknya pengunjungdan adanya penawaran terhadap karya-karyanya. Kepeduliannya terhadapkawasan, diwujudkannya dengan me–nyisihkan sebagian hasil dari pelelanganuntuk dunia pendidikan di Danau Sen–tarum. Suatu langkah terpuji dan patutdicontoh oleh kita semua. (Ham’s)

Page 4: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

4 No.VI/Th.2/April - Juni 2002

utan adalah salah satusumber daya alam yangsangat banyak manfaat–

daerah yang jauh dari kawasan TNDSakan berbondong-berbondong untukmencari ikan. Musim kemarau memangdikenal sebagai musim panen ikan,seiring dengan kondisi perairan yangrelatif dangkal.

Disisi lain, musim kemarau yang ter–jadi disinyalir menyebabkan terjadinyaperubahan pola hidup masyarakat yangjuga bersifat musiman. Kehidupansebagian masyarakat nelayan yangmembudidayakan ikan dalam karambaberangsur-angsur berkurang dan ber–ubah menjadi masyarakat yang me–lakukan kegiatan pertanian baik diladang-ladang pada daerah perbukitanatau disekitar daerah aliran sungai yangmengering. Selain itu, masyarakat akanmengalihkan perhatiannya pada pe–manfaatan hasil hutan bukan kayu.

Aktivitas pertanian yang ada, jikatidak dilakukan dengan hati-hati danpenuh perhitungan dapat mengakibat–

kan kerusakan sumber–daya alam lainnya ter–

utama hutan denganterjadinya kebakaran.

Pembukaan danpembersihan la–han sering kalidilakukan dengancara menebas dan

membakar semak-semakdan atau serasah kering lainnyadengan pertimbangan caratersebut merupakan cara yangpaling mudah dan murah. Akantetapi jika hal ini dilakukantanpa pengendalian dan per–

hitungan, dapat berubah menjadibencana kebakaran hutan dan lahanyang pada akhirnya dapat merugikansemua pihak.

Terjadinya kebakaran hutan danlahan di Indonesia beberapa waktu yang

Musim Kemarau :

Panen Ikan dan Keadaan yangTak Diinginkan

Hnya dan menjadi sangat vital bagikehidupan. Banyak sekali ma–syarakat di sekitar kawasanTaman Nasional Danau Sen–tarum yang menggantungkan kehi–dupannya pada sumberdaya alam disekitarnya. Oleh karena itu kelesatarianTNDS harus dijaga dan pemanfaatannyaharus dikelola secara bijaksana agarhasil alamnya dapat terus dimanfaatkansaat ini dan tetap tersedia bagi generasiyang akan datang.

Kerusakan hutan dan sumberdayaalam lainnya dapat terjadi karena ulahmanusia baik sengaja maupun tidakdisengaja. Kerusakan ini akan sangatberpengaruh terhadap kehidupan ma–syarakat. Jika saja kondisi hutan men–jadi rusak, maka akan banyak ma–syarakat yang kehilangan harapan.

Memasuki bulan Juni, sebagianwilayah Indonesia mulai memasukimusim kemarau. Daerah-daerah pantaiutara di Pulau Jawa mulai mengalamikesulitan air. Lantas kapan musimkemarau akan sampai di Danau Sen–tarum ?. Masyarakat Danau dan sekitar–nya tentu lebih tahu dengan melihatkeadaan disekitarnya. Kearifantradisional yang dimiliki masyara–kat telah mampu memberikanpengetahuan tentang kondisialam dan fenomena yangakan terjadi di daerahdimana ia hidup. Makadari itu, ada baiknyakita semua memper–siapkan diri untukmenghadapi musimkemarau denganmenghindari danmenjaga agar tidakterjadi hal-hal yangdapat merugikan.

Telah menjadi hal yang umum jikapada musim kemarau Danau Sentarummenjadi tempat untuk berlomba mencariikan. Masyarakat baik dari dalamataupun dari luar kawasan bahkan dari

Penurunan muka air sungai akibat musimkemarau di Danau Sentarum pada tahun 2001

Doc. Riak Bumi

Semuaaktivitas

yangmenggunakanapi di musim

kemarau, jikatidak

dilakukandengan hati-

hati danpenuh

perhitungandapat

mengakibatkankerusakan

sumberdayaalam

terutamahutan dengan

terjadinyakebakaran.

Page 5: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

No.VI/Th.2/April - Juni 2002 5

lalu telah membawa dampak yangsangat besar, sehingga dewasa ini telahmendapat perhatian yang serius, baik didalam negeri maupun di luar negeri,khususnya oleh beberapa negara te–tangga yang sebagian wilayahnyamendapat kiriman asap dari wilayahKalimantan Barat.

Selain kegiatan pembukaan danpembersihan lahan, kebakaran yangterjadi juga disebabkan oleh adanyaaktivitas penggunaan api untuk me–masak nasi dan membakar ikan ketikaberladang atau panen ikan. Oleh karenaitu semua aktivitas yang menggunakanapi selama musim kemarau harusdiperhitungkan, jangan sampai setelahselesai pekerjaan, api atau bara yangmasih menyala lupa untuk dimatikan.

Seringkali kelalaian terjadi ketikamelintasi lahan yang kering untuk

mudik atau saat mecari kayu bakar.Puntung rokok yang dibuang pada lahanterbuka dan daun-daun yang kering,dapat menyebabkan terjadinya ke–bakaran hutan. Lahan-lahan yang pernahterbakar lebih memungkinkan untukterbakar kembali dari pada hutan yangmasih tertutup tajuk pohon. Olehkarena itu sangatlah penting menjagaagar hutan yang sudah terbakar tidaksampai terbakar lagi.

Kerusakan hutan juga dapat me–nimbulkan air danau surut dengan cepatmeskipun sebelumnya terjadi pasangakibat hujan. Penebangan kayu didaerah perhuluan sungai dan dalamkawasan danau sendiri, menyebabkanair yang ada tidak mampu bertahan lebihlama, karena tidak ada pohon-pohonyang mampu menyerap dan menahanlaju air.

Kondisi di atas akan mengakibatkanpenurunan kualitas air. Air danau yang

biasa digunakan untuk keperluansehari-hari, menjadi kotor danberbau amis karena dangkal di–samping banyaknya aktivitaspenangkapan ikan.

Kondisi ini dapat mengakibat–kan meningkatnya penyakit diaredan disentri. Adanya penggunaanracun bahan kimia untuk me–nangkap ikan, akan memperparahkeadaan di musim kemarau. Selainakan berpengaruh langsung padakualitas air yang biasa digunakanuntuk keperluan sehari-hari sepertimandi, mencuci dan memasak,penggunaan racun untuk me–nangkap ikan akan menimbulkanpenyakit dalam tubuh manusia yang memakannya karena racun yang ada tidak dapathilang.

Kerusakan dan akibat-akibat yang terjadi dari adanya musim kemarau sebetulnyadapat kita hindari, seandainya kita mampu mengelola dan memanfaatkan sumberdaya

hutan yang ada dengan bijaksana. Dengan menghindari pemakaian api yangtidak terkendali baik untuk memasak maupun pembersihan lahan, kebakaranhutan tidak akan terjadi.

Menjaga lingkungan tempat kita hidup menjadi tangung jawab kita sendirikarena kita-lah yang dapat merasakan langsung manfaatnya dari keadaanlingkungan itu sendiri. Meskipun kawasan TNDS merupakan tempat yangdibanggakan secara nasional maupun internasional, bukan berarti keharusanmenjaga kelestarian TNDS menjadi hal yang dibebankan kepada orang diluar TNDS.

Pihak-pihak lain baik dari dalam maupun luar negeri mungkin memberikankepeduliannya, tapi tidak secara langsung dengan memberikan uang kepadasetiap keluarga. Bisa saja kepedulian itu ditujukan dalam bentuk pemberianpelatihan dan pembinaan masyarakat disekitar TNDS, atau bisa juga berupapenelitian atau bahkan dengan memfasilitasi pemasaran hasil-hasil hutan bukankayu yang selama ini menjadi andalan pendapatan masyarakat TNDS. Semuabentuk kepedulian pihak luar tersebut tidak lah memakan dana yang sedikit,bahkan bisa sampai ratusan juta.

Bagaimanapun, akhirnya semua langkah dan bentuk kepedulian itu kembali padakita. Maukah kita semua sebagai penghuni TNDS sama-sama menjaga kelestariannya,sehingga masih mampu memberikan manfat bagi kehidupan kita dan anak cucu kitananti.(Ham’s)

Tumbuhan-tumbuhan yang biasanya terendampada musim pasang, dapat muncul kepermukaandan terlihat jelas ketika kemarau datang.

Doc. Riak Bumi

Rona Dennis/CIFOR

Aktivitas pembakaran ikan di musim kemaraudapat menjadi penyebab kebakaran hutan

Ucapan TerimakasihDisampaikan kepada :

Ibu Carol Colfer&

Bapak Richard Dudly

Atas Segala Dukungannyadalam Penerbitan

Page 6: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

No.V/Th.2/Januari-Maret 2002 3

eperti biasa saya hampir setiap bulan melakukan kunjunganlapangan ke danau sentarum. Bulan April 2002 lalu sayasangat tersentak dan kagum dengan mahluk perusak kayu

Anak Kecil Itu bernama El Niño

cepat dan kayu-kayu terutama di pinggir sungai dan danau banyakmati dimakannya.

Keinginan saya semakin kuat untuk mengetahui apa yang disebutdengan “kapang”, lalu saya berusaha mencari informasi ini lewatinternet. Mau tahu hasilnya? Hasilnya saya tidak menemukannya didalam situs nasional maupun international tentang mahluk hidupperusak kayu dan sampan yang pernah saya saksikan sendiri di DanauSentarum yang orang sebut dengan istilah “kapang”.

Ada satu artikel tentang kapang yang ditulis oleh Dr. Ir. IngridS. Waspodo. Msc mendefenisikan bahwa kapang merupakan salahsatu jenis mikroba jasad renik multisel yang bertugas untukmelakukan pembusukan. Kalau begitu defenisinya, kapang di DanauSentarum tidak masuk dalam katagori yang dimaksud. Lalu apakahistilah yang cocok dengan mahluk hidup ini, karena dari segiukurannya mahluk ini agak besar dan bisa dilihat dengan matatelanjang?

Ada pula jenis perusak sampan dari kayu lainnya seperti cacing-cacing kapal (ship worms) dan ini jelas cacing atau ulat kayu yangjuga dapat menyebabkan kebocoran kapal kayu.

Mahluk hidup perusak kayu dan sampan di Danau Sentarumdari ciri-ciri bentuknya, lebih seperti serangga penggerat yang hidupdi dalam air dan bisa berenang seperti udang, hanya sirip untukmembantu pergerakan dan saya yakini sekaligus berfungsi sebagaialat untuk bernafas (insang) terdapat dibagian atas badannya.Ukurannya kira-kira 1 cm panjangnya dan hidup berkoloni.

Terlepas dari istilah dan defenisi yang cocok, mahluk hidupmisterius ini harus diteliti dan di amati, sehingga kita tahu faktor-faktor apa saja yang mendukung hingga mahluk ini bisa ada di danausentarum, bagaimana cara penyebarannya dan bagaimana upayauntuk menaggulanginya memusnahkannya.

Apakah perubahan ekositem Danau Sentarum saat inimempunyai pengaruh bagi perkembangbiakan mahluk misteriusini, seperti kebakaran hutan, lalu lintas transportasi kayu logdari luar kawasan atau ada hal lain yang tidak pernahterpikirkan? Percayalah ada sebab dan ada pula akibatnya!(* Tulisan ini merupakan sebuah catatan perjalanan lapanganValentinus Heri

Sdan sampan di danau sentarum. Orang-orang di danau sentarummenyebutnya dengan “kapang”.

Sebetulnya saya pernah melihat kapang di pinggir Sungai Kapuasdi Pontianak yang melobangi pondasi tiang-tiang rumah dari bahankayu belian. Orang menyebutnya dengan istilah yang sama. Tapiyang di Sungai Kapuas Pontianak itu berbentuk persis seperti kepahberukuran kecil, kira-kira berdiameter 0,75 cm. Semula saya berfikiryang disebut dengan kapang itu satu jenis saja.

Saya tertarik untuk menulis artikel ini, karena betapa orang-orang di Danau Sentarum sering mengeluh karena mahluk hidup inimerupakan penyebab utama kerusakan sampan dan kayu yang sangatberbahaya, perahu seringkali bocor kemudian tenggelam dengan

MMMMMusim kemarau mulai melandakawasan Danau Sentarumsejak bulan Juni ini. Meskipun

dampak sesungguhnya belum terasa,namun kita semua perlu mempersiapkandiri dengan menjaga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan.Masalah yang sering terjadi pada saatkemarau datang adalah kebakaran lahan.

Kebakaran bisa terjadi akibat ke–lalaian manusia disamping pengaruh dariperubahan iklim seiring adanya fe–nomena El-Niño. Lalu apa sebenarnya El-Niño ?

El-Niño adalah suatu gangguankondisi iklim yang kadang kala muncul,berpusat di daerah pasifik bagian kha–tulistiwa termasuk wilayah Indonesia.

Kejadian ini meyebabkan panas matahari diwilayah khatulistiwa lebih tinggi darikawasan bumi lainnya, sehingga tekanansuhu udara cenderung naik dan digantikanoleh yang lebih rendah dari daerah subtropis. Akibat dari pertukaran suhu udaraini, suhu permukaan laut di wilayah lautpasifik bagian timur (termasuk indonesia)lebih rendah dari pada di daerah laut pasifikbagian barat. Selain itu juga permukaanair laut di Indonesia setengah meter lebihtinggi dibanding di Peru (Amerika Latin).

Dampak yang paling besar dari adanyaEl-Niño dapat dirasakan pada daerah-daerah dekat Khatulistiwa, seperti negaraIndonesia dan Australia. Musim kemarauakan melanda daerah tersebut dan ter–kadang diikuti kebakaran hutan, sedangkan

negara-negara di Amerika Latin sepertiPeru dan Equador dilanda banjir danterjadi serangan wabah penyakit kolera.

Istilah El-Niño merupakan bahasaSpayol yang artinya anak kecil atau anakYesus. Sebutan ini dipakai oleh seorangnelayan di pesisir Amerika Selatanterhadap gejala menghangatnya suhupermukaan laut. Karena gejala ini seringmuncul diakhir tahun bersamaan denganmusim natal.

Selain El-Niño, dikenal juga istilah LaNiña yang merupakan kebalikan dari El-Niño. Istilah La Nina mempunyai arti“gadis kecil” . Gejala ini dapat munculbersamaan dengan El-Niño, meskipuntidak selamanya demikian. Jika El-Niñomenyebabkan kekeringan, maka La Niñadapat menimbulkan banjir. (Ham’s/ Dariberbagai sumber)

MAHLUK �MISTERIUS�MAHLUK �MISTERIUS�MAHLUK �MISTERIUS�MAHLUK �MISTERIUS�MAHLUK �MISTERIUS�PERUSAK SAMPAN DAN KAYUPERUSAK SAMPAN DAN KAYUPERUSAK SAMPAN DAN KAYUPERUSAK SAMPAN DAN KAYUPERUSAK SAMPAN DAN KAYUDI DANAU SENTARUMDI DANAU SENTARUMDI DANAU SENTARUMDI DANAU SENTARUMDI DANAU SENTARUM

Page 7: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

6 No.VI/Th.2/April - Juni 2002

Kegiatan perlebahan di kawasan TamanNasional Danau Sentarum masih menjadisuatu masalah utama dalam pembinaan LSMRiak Bumi terhadap masyarakat. Pembinaanyang dilakukan tidak hanya menyangkutperbaikan teknik panen tetapi juga meliputiupaya-upaya penyelesaian masalah yangkerap kali muncul di masyarakat.

Keseragaman harga dan adanya konflikbatas wilayah dalam pemasangan tikungmerupakan masalah yang sering terjadidisamping terjadinya kebakaran lahan

Pertemuan Antar Petani Lebahdimusim kemarau. Untuk me–nyikapi masalah ini, riak bumimemfasilitasi suatu pertemuanantar petani lebah madu yang adadi TNDS.

Pertemuan ini dilakukan dandipusatkan di kampung NangaLeboyan pada tanggal 1 Juni2002, dengan jumlah peserta 18orang. Para peserta yang hadirdalam pertemuan itu terdiri dari

petani lebah dari kampung Nanga Leboyan,Semangit, Semalah, Genting, Sekulat danPega.

Beberapa solusi yang hasilkan darimasalah yang tergali pada petemuan tersebutlebih ditujukan pada hal-hal yang perludilakukan kedepan agar petani lebah dapattetap berproduksi. Penanganan masalahkebakaran lahan dan tempat pemasangantikung diharapkan dapat ditanggulangi denganpembentukan kelompok pemantau danpemadam kebakaran (satgas kebakaran)

Danau Sentarum telah dihuni olehmasyarakat jauh sebelum adanya SK MenteriKehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/1999 tentang penetapan kawasan inisebagai Taman Nasional. Masyarakat tidakbisa dipindahkan keluar kawasan, meskipunsecara hukum bertentangan dengan UU No.5 Th 1990 tentang Konservasi Sumber DayaAlam Hayati dan Ekosistemnya yangmengatakan bahwa di dalam KawasanTaman Nasional tidak dibenarkan adaaktivitas manusia. Masyarakat yang ada diDanau Sentarum bersama dengan instansiyang berwenang, akhirnya menjadi bagiandalam pengelolaan kawasan tersebut.

Sebagai upaya meningkatkan usahapelestarian TNDS melalui pengelolaan dampakkegiatan manusia di dalam kawasan TNDS,maka dilakukan sebuah lokakarya bersamamasyarakat yang dipusatkan di Hotel MerpatiPontianak pada tanggal 10-12 Juni 2002.Kegiatan yang difasilitasi Yayasan KonservasiBorneo dan LSM Riak Bumi ini, dihadiri oleh32 orang tokoh masyarakat dari seluruhkampung yang ada di dalam dan sekitar TNDS.Masyarakat yang hadir berperan sebagai pesertasekaligus narasumber dalam penggalian masalahdan upaya pemecahannya.

Masalah-masalah yang tergali dikelompok–kan dalam empat kelompok besar, yaitu masalahpendidikan dan anyaman; masalah perikanan;masalah hukum adat; dan masalah pertanian dankehutanan. Penurunan populasi ikan akibatpenggunaan alat tangkap berbahan warin,menjadi masalah yang sangat alot dalampembahasannya. Hal ini disebabkan masyarakatyang sadar akan dampak negatif dari peng–gunaan alat-alat tersebut, berkeinginan untukmenutup secepat mungkin penggunaan alat ini.

Meskipun demikian, penetapan penutupansecara total mulai diberlakukan pada tanggal 31Desember 2004. Hal ini didasarkan pada

pertimbangan adanya masyarakat yang barumembeli atau menggunakannya, sehinggamereka masih berkesempatan untuk mencarikegiatan alternatif selain perikanan. Seluruh

rumusan masalah dan solusi serta rekomen–dasi yang dihasilkan, didokumentasikandalam sebuah dekalarasi yang dinamakan“Deklarasi Merpati”.

Sementara itu, guna menjalin jaringankerjasama antar berbagai lembaga, me–ningkatkan koordinasi dan saling berbagipengetahuan dan pengalaman tentangpengelolaan dan konservasi lahan basah,dilakukan sebuah lokakarya nasional.Kegiatan ini merupakan lanjutan darilokakarya bersama masyarakat dan yangdilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2002 diHotel Kapuas Palace, Pontianak. Berbeda

dengan kegiatan sebelumnya, lokakarya inidihadiri oleh organisasi non pemerintah,akademisi, dan para pengambil kebijakan.

Kegiatan ini telah membuka wawasansemua pihak tentang keberadaan dan kondisiterakhir dari kawasan TNDS. Disamping itu,tergali masukan-masukan dalam menyusunkebijakan pemerintah tentang konsevasi lahanbasah. Semua pihak harus menyadari bahwapenduduk yang tinggal di dalam kawasan dapatmerupakan bagian dari masalah dalam penge–lolaan kawasan TNDS tetapi sekaligus juga

disetiap kampung, penyuluhan dan kampanyekebakaran yang difasilitasi riak bumi.

Penanganan masalah pemasaran madudan lilin diselesaikan dengan merekomen–dasikan kegiatan promosi, perluasan jaringanpasar dan penetapan harga diseluruh daerahpenghasil yang ditetapkan sebelum panenmemalui pertemuan petani lebah. Penetapanharga ini di dasarkan pada kualitas madubukan pada sistem perlebahan.

Untuk meningkatkan kualitas dan me–nyergamkan harga di tingkat petani, perluadanya perluasan areal pelatihan peningkatankualitas madu dan lilin lebah. Disamping ituperlu juga diadakan penetapan kualitas maduyang bisa diterima konsumen. Penangananmasalah pelanggaran hukum adat periyaudapat dilakukan dengan merevisi hukum adatperiyau setiap kampung, sehingga lebihrelevan (sesuai) dengan situasi saat ini danmensosialisasikan peraturan yang sudahdirevisi tersebut ke seluruh masyarakat dikawasan TNDS. (Udin-02).

Doc. Riak Bumi

Suasana diskusi pada pertemuan petani lebah

Lokakarya Bersama Masyarakat danLokakarya Nasional

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Bersambung Ke Halaman 7..........

Doc. Riak Bumi

Page 8: Sekapur Sirih - riakbumi.or.idriakbumi.or.id/download/sbedisi6.pdf · masyarakat binaan dengan teknik pemeliharaan dan teknik panen yang ditentukan, didasarkan pada konsep kelestarian

No.VI/Th.2/April - Juni 2002 8

Merah tembaga senja mentariBerdiam tenang di danau luar

Bagai tak bertuan seorang diriKeagungan kuasa Allahu Akbar

Pesona alam sebutir yang tampakRona membahana seluruh jagatBelum berkedip mata memandangMenatap langit berucap Alhamdulillah

Berbaur bintang tampak menawanBerbias cermin ditengah danau

Pucuk putat muncul pembatas jarakKesatuan harmoni bumi dan langit

Pesona Danau Sentarum

Mendengar omongan tikus tadi, Singa tertawaterbahak-bahak sampai tikus itu terlempar keluardari dalam mulutnya.

“Ha..ha..ha..ha”.“Mana mungkin engkau yang kecil ini dapat

menolong aku. Aku adalah Singa yang ditakutisemua binatang”, kata singa dengan sombongnya.

“Pokoknya aku tidak akan melupakankebaikanmu jika engkau melepaskanku”, kata sitikus sedikit tenang.

“Baiklah, kali ini kau akan ku lepaskan. Akusangat kasihan melihat mu,lagi pula aku tak akan

kenyang denganm e m a k a ndagingmu”, katasinga.

Akirnya tikus pun dapat selamat dari bahayadan kemudian ia kembali me–neruskan perjalananke rumahnya.

Hari terus berlalu dan Singa telah lupa denganSang Tikus kecil. Sebaliknya Tikus tak bisamelupakan kebaikan singa yang melepaskannya.

Di hutan itu singa menjadi hewan buruanmanusia untuk diambil kulitnya. Manusiamenangkap singa dengan memasang perangkapjaring dan meletakan daging di atasnya.

Seekor Singa yang lapar, terlihat senang ketikamelihat daging tergeletak di tanah. Tanpa pikirpanjang lagi, ia punmemakan daging itu.Namun karena tidaksadar akan bahaya, iapun terjerat jaring yangdipasang manusia.

Singa itu meronta inginkeluar dari jaring itu. Semakin ia meronta semakinkuat jaring tersebut menjeratnya. Akhirnya ia pasrahdan berharap ada yang menolongnya.

Tikus kecil yang berjalan pulang dari mencarimakan terkejut melihat Singa yang pernahmelepaskannya terperangkap.

“Apa yang terjadi wahai Singa ?”, tanya tikusdengan heran.

“Aku terperangkap jaring yang dipasang

manusia”, kata singa.“Oh malang benar nasibmu” kata tikus dengan

iba.“Baiklah singa aku akan menolongmu sebagai

balas budi baikku yang telah melepaskankubeberapa waktu lalu”, kata si tikus pada singa.

Maka dengan giginya yang kuat, tikuspunmenggigit tali-tali jaring yang menjerat singa.

Akhirnya singa pun bisa bebas kembali.“Terima kasih wahai engkau tikus kecil. Aku

tak menyangka bahwa engkau masih mengingatperistiwa itu”, ujar singa.

“Aku hanya memenuhi janjiku padamu”, kata tikus.

“Aku berjanjimulai saat ini tidakakan sombong dantakabur lagi. Akujuga akan berusahamenolong binatangjika ada yang sedangdalam masalah. Sekali lagi terima kasih tikussahabatku,” kata singa dengan gembira.

Akhirnya mereka menjadi sahabat karib yangsuka tolong menolong dalam kesusahan danmereka berjalan beriringan. (Nana-02)

Ketika alam begitu damaiKetenangan menyatu dalam kalbuHati tersenyum menatap rembulanBermalam tenang di tengah danau

Rimbun pepohonan sepanjang danauMenyatu bersatu satwa alamManusia berlaku alam memanduLestari alam menjadi harapan

Tebar sauh bandung merapatGemuruh lenyap kicau menatapHembusan angin meraup dedauanMenerpa satwa flora danau

Suara Danau

*) Catatan akhir perjalanan KeDanau Sentarum Kapuas Hulu

oleh Zul MS

Kayuh bergerak haluan menujuMembelah danau menjadi dua

Masih terkenang bentuk rupawanSiang dan malam selalu terbayang

Melihat danau berjuta mimpiMenatap pesona tak bertepi

Menengadah langit bulan menantiTerkenang lagi ingin kembali

Basah berenang di air danauTenang gemericik membuat riakSungguh asyik danau sentarum

Hati gundah jadi gembira

Kerinduan Danau

Doc. Riak Bumi

Doc. Riak Bumi

Singa dan Tikus(Bagian 2)