9
Sehapur Sirih ALAM perjalanan sejarah Indonesia, sering kali kita ber- henti dan bertanya seienak, membuka kembali lembaran srljarah perjuangan pemikiran para pendiri bangsa agar konsepsi pembangunan Indonesia senantiasa dapat memenuhi jan- ji kemerdekaan yang diproklarnasikan 1945. Dalam proses peng- galian itu, maka salah satu warisan terbaik para pendiri bangsa adalah poHt[< optimisme, bukan politik pesimistis. Republik ini berdiri atas tiang harapan keoptimisan: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Di tiang harapan itulah, pe- ngalaman menjadi Indonesia menunjukkan semangat perjuangan memiliki kekuatan yang tidak terbatas untuk menghadapi berba- gai rintangarL semangat tersebut menyalakan harapan yang ke- mudian berubah menjadi kenyataan, yakni kemerdekaan lrrdo- gAr.e.hf lk+t,-DT.o failfn ffi | iX

2 Sekapur Sirih & Daftar Isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fhsr5ygd

Citation preview

  • Sehapur Sirih

    ALAM perjalanan sejarah Indonesia, sering kali kita ber-henti dan bertanya seienak, membuka kembali lembaransrljarah perjuangan pemikiran para pendiri bangsa agar

    konsepsi pembangunan Indonesia senantiasa dapat memenuhi jan-ji kemerdekaan yang diproklarnasikan 1945. Dalam proses peng-galian itu, maka salah satu warisan terbaik para pendiri bangsaadalah poHt[< optimisme, bukan politik pesimistis.

    Republik ini berdiri atas tiang harapan keoptimisan: merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Di tiang harapan itulah, pe-ngalaman menjadi Indonesia menunjukkan semangat perjuanganmemiliki kekuatan yang tidak terbatas untuk menghadapi berba-gai rintangarL semangat tersebut menyalakan harapan yang ke-mudian berubah menjadi kenyataan, yakni kemerdekaan lrrdo-

    gAr.e.hf lk+t,-DT.o failfn ffi | iX

  • nesia. Lebih dari se-abad lalu benih-benih pergolakan untukmencapai kemerdekaan berupa nasionalisme Indonesia mulaitumbuh di kalangan para pendiri republik.

    Benih-benih itu pula kemudian tumbrrh menjadi kemerdekaanhingga pada satu titik kita harus insaf bagaimana mengisi ke-merdekaan tersebut agar tiang harapan bangunan republik initetap kokoh berdiri, yakni masyarakat adil dan makmur. Per-soalannya saat ini, untuk mencapai kej4yaan republik dari titikmana arah pembangunan diarahkan agar tetes demi tetes airkesejahteraan mengisi kantong-kantong ekonomi masyarakatIndonesia.

    Dalam salah satu karyanya berjudul "Arus Balik", PramoedyaAnanta Toer menuliskan secara menarik dan kritis sejarah Nu-santara dalam segala kemegahannya sebagai kesatuan maritim.Ia menggambarkan, kekuatan bahari yang jaya dan etos pasca ke-jayaan Majapahit sampai pada saat segalanya berubah, kekuasaandi laut menjadi kekuatan darat yang mengerut di pedalaman, ke-muliaari menukik,ke dalam,kemerosotan, kejayaan berubah kekekalahan, .kecerme]angan cendikia menjadi kedunguan dalampenalaran, kesatuan, dan, perqatuart berubah menjadi perpecahanyang memandulkan segala kegiatan.

    ,:Ini semua terjadi, tutrisnya karena kita mengingkari jati diri kita se-bagai bangsabahari, ataupun rnenjadibangsa pelauty'ang menguasaisamudra sebagaimana diucapkan Bung Karno dalam PembukaanMunas Maridm tahun 1963, 1'Kita satu persatu, seorang demi se-orang har,us mengetahui bahwa Indonesia, Ia tidak bisd menjadikuatrsg{rtausa sejahtera,, jikalau kita tidak menguasai samudra, ji-kalau kita tidak kembali rnenjadi bangsa samudra, jikalau kita tidakkembali menjadi bangsa bahari, birngsa pelaut sebagaimana kitakenal pada Zamanbahari". -:

    X | 9 t e.sphrifMquiu M.$ OelEn Mddm lndmesia

  • Sebab itu, dapat dipaharni pada era pemerintahan di bawah pim-pinan Presiden Soekarno, tepatnya pada1963, Ali Sadikin ditunjuksebagai Menteri Koordinator (Menko) Maritim. Ali Sadikindiberikan amanah untuk membangun, memberdayakan danmengembangkan laut nusantara yang begitu luas yang mencapai 75persen dari seluruh wilayah Indonesia sebagai pilar dan penggerakutama pembangunan perekonomian nasional.

    Hanya saja perubahan kekuasaan di era pemerintahaan Soehartoniat dan semangat, visi dan misi, serta kebijakan dan strategi rne-manfaatkan laut sebagai sumber perekonomian bangsa seakan kan-das di tengah jalan. Dalam implementasinya, orientasi pembangun-an terlalu fokus pada daratan sehingga potensi kekayaan alam lautsemakin termajinalkan.

    Angin segar perubahan paradigma pembangunan berbasiskankelautan muncul kembali semasa Presiden Abdurrahman\{'ahid. Saat itu dimulai langkah nyata kembali pembangunanberbasiskan kelautan, yang ditandai dengan pembentukkanDepartemen Eksplorasi Laut, dan kini menjadi KementerianKelautan dan Perikanan (KKP).

    Meski demikian, harus diakui bahwa secara umum hingga sekdrangini kita masih saja mempraktikkan pemikiran-pemikiran yang masihbertumpu pada daratan. Paradigma pembangunan berbasiskan da-ratan inilah yang tampak masih terus melekat erat dalam diri kita,sarnpai saat ini. Padahal, untuk membangkitkan perekonomiannasional diperlukan suatu perubahan paradigma pembangunannasional yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Jati diri se-bagai Bangsa Bahari, jati diri sebagai Negara Kepulauan'

    Perubahan paradignra itu harus segera diwujudkan mengingatperubahan lingkungan straregis antar bangsa begitu cepat. Kita

    9 PGH.hdf M.nuiu M.o D.9.n M..ldm lndonBh I xi

  • harus memiliki daya saing yang dinamis dalam pecaturan regionalmaupun global di masa sekarang, dan masa mendatang. KekuatanLrdonesia sesungguhnya terletak pada jati diri dan anugerah yangdiberikan Tuhan, yakni sebagai Negeri Bahari.

    Bersyukur di era pemerintahan Presiden Susilo BambangYudhoyono, perwujudan paradigma itu sendiri telah dilakukandengan terbitnya Undang-Undang No 1712007, tentang RencanaPembangunan ]angka Panjang Nasional untuk mewuiudkanIndonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuatserta memprioritaskan pembangunan kelautan nasional.

    $ekali lagi, pembangunan berbasiskan kelautan sudah saat-nya dijadikan sebagai pilar dan penggerak utama pemba-ngunan nasional. Dalam hal ini diperlukan komitmen, inte-geritas, pengawasan dari masyarakat, serta ketegasaan daripara pengambil kebijakan agar konsepsi tentang Rencana Pem-bangunan Jangka Panjang Nasional No 77 12007 dapat terlaksanadengan baik.

    Sebab itu, saya baik buku yang diterbitkan IndonesiaMaritime Institute (IMI), "9 Perspektif Menuiu Masa DepanMaritim Indonesia" sebagai pembuka simpul-simpul kesadarankita semua tentang pentingnya pembangunan berbasiskan maritim,serta dapat menjadi sumber masukan dalam menyusun kebijakannasional berbasiskan Maritim. Di sisi lain, buku ini diharapkanakan menjadi referensi bagi generasi penerus untuk mengenal iatidiri bangsa.

    Alfifu kata, dengan napas Revolusi 17 Agustus 1945, *tta kondisidan posisi kita di masa lalu marilah kita semua berjuang bersama-sama mengawal hari-hari demokrasi yang kita lewati meniadi hari-hari tindakan melaksanakan pikiran dan ucapan agar upaya kita

    xii | 9 rbr9.ffi ird*| xaD.rsM.,5.r! hd.i.d.

  • mewuiudkan Indoresia menjadi negara kepulauan yang mandiri,maju, kuat, serta disegani dunia.

    Staf I(husus PresidenBidang Banhran Sosial danBencana

    /

    / of Andi Arier

    1

    e.E-ri$rrbgFrn-hr*n* l rdll

  • telah meletakkan dasar-dasar politik kerajaannya pada penguasaanjalur pelayaran, perdagmgEu:r, dan penguasaan wilayah-wilayahstrategis sebagai pangkalan kekuatan.

    Puncak kejayaan maritim bangsa ini terjadi pada masa KerajaanMajapahit (129?1478). Di bawah Raden Wiiaya, Hayam Wuruk, danPatih Gajah MadA Majapahit menguasai dan mempersatukan Nu-santara. Pengaruhnya bahkan sampai ke negara-negara asing sepertiSiam, Ayuthi4 Lagor, Campa (Kamboja), Anam, Indi4 Filipina, China.

    Kilasan sejarah tersebut memberi gambaran kerajaan-kerajaan diNusantara dulu mampu menyatukan wilayah Nusantara, dan dise-gani bangsa lain. Paradigma masyarakat kala itu menciptakan visimaritim sebagai bagian utama dari kemajuan sosial-budaya eko-nomi, politik, dan pertahanan-keamanan.

    Fakta sejarah lain yang menandakan bangsa Indonesia terlahir se-bagai "bangsa maritim" adalah dengan adanya temuan-temuan situsprasejarah di beberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarahdi gua-gua Pulau Muna Seram, dan Arguni, yang dipenuhi lukisanperahu-perahu layar, menggambarkan nenek moyang bangsa ini me-rupakanbangsa pelaut. Ironisnya dalam perjalanankehidupanbangs4visi maritimlrdonesia tenggelam. Masuknya penjajahkolonial Belandapada abad ke-19 mengikis jiwa bahari bangsa Indonesia. Masyarakatdibatasi berhubungan dengan laut, dan didorong melakukan aktivitasagraris demi kepentingan kolonialis.

    Akibatrya, budaya maritim bangsa [rdonesia memasuki masa su-ram. Kondisi ini berlanjut dengan keberpihakan rezimOrde Baru membangun kembali &rdonesia sebagai bangsa maritim.Thk heran, di era kebangkitan Asia-Pasifik, pelayaran Nusantara ka-lah bgrsaing dengan negara lain. Kondisi ini berlanjut hingga mele-mahkan sendi-sendi perekonomian dan pertahanan-kearnanan.

    XVi I 9 PeEpehtifMnuiu Ma$ Depan Mariiim tndon6ia

  • Apalagi lrdonesia merupakan jalur laut intemasional (inrucmt passage,transit passage, dan archipelagic sea lane passage). Lrdonesia juga memilikiteritorial dengan kekayaan laut berlimpah. semua ini menjadi sumberdevisa yang sangatbesar bagi kemakmuran rakyat, bila dikelola denganbaik. Dalam upaya tersebut dibutuhkan gerakan moral dalam mengu-mandangkan kembali kejayaan Lrdonesia sebagai negara bahari.

    Melalui buku ini, penuli s me-reaiew dan menuliskan kembali intisarimajaTahlndonesia Maritim Megazine (rNfrvr), dengan tujuan membukasecara gamblang catatan sejaratr, realita, dan berbagai permasalahanyang menghambat, serta bagairnana strategi pembangunan maritimIndonesia di masa depan menuju sebuah Negara Maritim yangtangguh dan berdaulat. Buku berjuduf ,,9 perspektif Menuiu MasaDepan Maritim Indo^esia" ini diharapkan memberikan wawasandan semangat baru bagi pembangunan maritim di Tanah Air.

    Ketua Tim PenulisDirektur Eksekutif ia Maritime Institute

    9PeEFhrif Menuiu Masa Dpin M.drim thdonesia I XVii

  • Daftar lsi

    SEKAPURSIRIHProf. Dr. Hasjim Djalaf, MAAndiArief

    KATAPENGANTARDr. Y. Paonganan, S.Si., M.Si.

    Perspektif 1SOSIALBI,]DAYA

    Peradaban MaritimSumber Daya ManusiaKemiskinan Masyarakat PesisirNelayan Tradisional Terpinggirkan

    Perspektif 2EKONOMIMARITIM

    Ekonomi Maritim Indonesia Dikuasai AsingIndustri dan Jasa MaritimPerikananZon:i Ekonomi EksklusifSumber Daya Migas & MineralPariwisata-Bahari

    Perspektif 3TRANSPORTASI LAUT

    Tata Kelola Pelabuhan AmburadulPelayaran Nasional TerPurukSistem Navigasi LautMengkhawatirkanSistem Logostik Nasional Masih Lemah

    Perspektif 4PERTAHANAN &KEAMANAN

    Batas Maritim Rawan SengketaALKI Sebuah Peluang danAncamanKegiatan Ilegal di LautSea and Coast Guard: Perlukah?

    Perspektif 5POLITIK&KEBUAKAN

    Menuju Negara Maritim

    ix

    xv

    1

    1

    1521.

    25

    31343856667881

    91,94

    109' L3'2

    139

    15115277't

    1862t0

    219219

  • Maritime Policy:Langkah Menuju Negara MaritimIndonesia Belum Merdeka di LautUndang Undang Kelautan: Perlukah?Berapa jumlah Pulau lrdonesia Sestrnggu]mya?

    Perspektif 5LINGKUNGAN MARITIM

    Ekosistem di LautPencemaran LautDestructive FishingLumpur Lapindo Merusak Ekosistem PesisitSedot Pasir Laut Ancam Ekosistem LautPipa & Kabel Bawah Laut Perlu di Tata

    Perspektif 7ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI

    Riset Maritim Kurang Perhatian, Miskin DataRiset Laut Ilegal MarakOcean Energy Solusi Krisis EnergiAir Mineral Laut DalamArtificial Fish ReefTeknologi Akustik Kuak Rahasia Dasar LautTransplantasi KarangRumpon Elektronik Ciptaan IPB

    Perspektif 8POTENSI & MITIGASI BENCANA DI LAUT

    Potensi Bencana di LautNegeri Tsunami, Minim MitigasiHilangnya Peradaban Maritimdi'Negeri Tsunami'

    Perspektif 9STRATEGIMARJTIM

    Aspek Sosial dan BudayaAspek EkonomiAspek Pertahanan dan KeamananIlmu Pengetahuan dan TeknologiSDMMaritimKebijakan Pembangunan Berbasis Maritim

    DAFTARNARASUMBER

    223

    261261.u82953003053L2

    321321332336v5v93553ffi373

    fi34084104't44t6a5428

    381381'391396

    436