Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sejarah Politik Islam Modern | 1
SEJARAH POLITIK ISLAM MODERN
PROF. DR. AMANY LUBIS, MA
Guru Besar Hukum Tatanegara
Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pusat Penelitian dan Penerbitan
2018
2 | Sejarah Politik Modern Islam
KATA SAMBUTAN
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat nikmat dan karunia-
Nya, sehingga buku ajar Sejarah Politik Islam Modern ini dapat terbit. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada zaman
yang penuh dengan kreativitas dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Buku ini merupakan penopang sarana belajar. Buku yang ada di tangan pembaca ini
membahas tentang perjalanan sejarah Islam di bidang politik, khususnya di masa modern ini.
Diharapkan dengan adanya buku ini, terjadi peningkatan kualitas penelitian mahasiswa serta
wawasan tentang tema yang dibahas. Semoga buku ini bermanfaat bagi kaum intelektual
muda dan para peneliti secara umumnya.
Akhirnya, diucapkan terima kasih kepada Pusat Penelitian dan Penerbitan yang telah
mengupayakan diterbitkannya buku ini. Terima kasih pula kepada Penulis buku dengan
harapan akan muncul pengembangan selanjutnya dari tema yang ada di buku ini.
Demikian, semoga bermanfaat.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Ciputat, 26 Februari 2018
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA
Sejarah Politik Islam Modern | 3
KATA PENGANTAR
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أن لا إله إلا الله وحده لا شريك الحمد لله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم له ملك السموات والأرض وهو العزيز الحكيم. أشهد
له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعه بإحسان إلى يوم
الدين. وبعد،
Marilah terlebih dahulu kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt, Tuhan Yang
Mahaesa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya pada tahun ini kita masih dapat
menjalankan pengembangan ilmu pengetuhuan dalam bentuk penerbitan buku Sejarah Politik
Islam Modern. Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabat-sahabatnya. Amin
Tidak diragukan lagi bahwa Allah Ta’ala mengutus Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam dengan membawa petunjuk dan agama yang hak. Di bidang hukum
tatanegara, Nabi saw telah mencontohkan banyak hal dan kini setelah hampir 1500 tahun
berlalu dari masa hayatnya, tema tentang sejarah politik Islam masih belum banyak dipahami
oleh para peneliti dan mahasiswa. Cikal-bakal buku ajar ini adalah bahan diskusi mahasiswa
semester 4 yang sedang menelaah pokok bahasan dalam mata kuliah Sejarah Politik Islam di
masa kini. Mahasiswa menelaah buku teks dan sumber lain berkait topik bahasan. Kemudian
mahasiswa dibagi dalam kelompok diskusi dan mempresentasikan pokok pikiran yang ada
dan dibantu oleh peta. Peta penting untuk lebih “membumikan” kawasan yang dibahas
daripada hanya membayangkan lokasinya di dalam benak atau tidak terpikirkan dimana letak
negara yang dibahas.
Tema di dalam buku ajar ini yang diwujudkan dalam bentuk bab adalah berdasarkan
silabus Program Studi Siyasah atau Hukum Tatanegara, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kurikulum yang telah disempurnakan di tahun 2016.
Adapun susunan babnya saya sesuaikan untuk lebih mendekatkan kepada para pembaca dari
semua kalangan, baik mahasiswa, peneliti, maupun pemertahi politik Islam. Bab 1 adalah
mengenai kawasan Asia Tenggara, Bab II Politik Islam di Asia Selatan, dan selanjutnya
berurutan di kawasan Asia Barat, Teluk Arab, Afrika Utara, Asia Tengah, Eropa Timur, Asia
Kecil/Turki, Persia/Iran, dan pembahasan tentang Pan-Islamism modern: OKI dan OPEC.
Akhirnya, kita memohon kepada Allah Ta’ala agar senantiasa menyinari hidayah-Nya
kepada kita dan kaum Muslimin dan menunjukkan kita jalan yang lurus, memelihara dan
menjaga kita dari perpecahan dan menganugerahkan kepada kita semua agar tetap berpijak di
atas jalan sunnah Rasulullah saw, mengagungkannya. Semoga Allah swt. memberikan taufik-
Nya kepada para pemimpin politik umat Islam dan para ulama supaya menunaikan kewajiban
mereka dengan baik dengan jalan membela yang hak dan mengikis habis setiap bentuk
keburukan di bidang politik serta menjaga kemerosotan akhlak khususnya di kalangan
generasi muda.
4 | Sejarah Politik Modern Islam
Di akhir kesempatan baik ini saya mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa
saya di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas dorongannya agar
saya menerbitkan buku ini dan dapat digunakan sebagai referensi bagi pemerhati perpolitikan
Islam di Indoensia dan juga di kawasan ASEAN yang menggunakan bahasa Melayu sebagai
bahasa pengantar. Tidak lupa diucapkan terima kasih kepada Saudari Mutia atas perhatian dan
bantuannya dalam proses penerbitan buku ini. Semoga Buku ini bermanfaat. Selamat
membaca.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jakarta, Agustus 2018
Prof. Dr. Amany Lubis, MA
Sejarah Politik Islam Modern | 5
DAFTAR ISI
Kata Sambutan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel dan Gambar v
Bab I
Pendahuluan
Isu Politik Islam di Masa Modern di Dunia Islam
a. Kedaulatan dan Kekuasaan di dalam Islam
b. Nasionalisme dan Konstitusionalisme
c. Trias Politika
d. Antara Umat dan Syariat
e. Pranata Hukum dan Politik
f. Aliran Politik di Zaman Modern
1
Bab II
Islam dan Politik di Kawasan Asia Tenggara
a. Indonesia
b. Malaysia
c. Brunei Darussalam
6
Bab III
Islam dan Politik di Kawasan Asia Selatan
a. Afghanistan
b. Pakistan
c. Bangladesh
16
Bab IV
Islam dan Politik Di Kawasan Asia
Barat/Transoksiana
a. Arab Saudi
b. Suriah
c. Lebanon
d. Palestina
26
Bab V
Islam dan Politik di Kawasan Teluk Arab
a. Qatar
b. Kuwait
c. Uni Emirat Arab
36
6 | Sejarah Politik Modern Islam
Bab VI
Kondisi Islam dan Politik di Kawasan Afrika Utara
a. Mesir
b. Aljazair
c. Maroko
46
Bab VII
Islam dan Politik di Kawasan Asia Tengah
a. Uzbekistan
b. Turkmenistan
c. Azerbaijan
60
Bab VIII
Islam dan Politik Di Kawasan Eropa Timur
a. Bosnia
b. Kroasia
c. Chechnya
70
Bab IX
Islam dan Politik di Kawasan Asia Kecil/Turki
a. Gerakan Usmani Muda
b. Gerakan Turki Muda
c. Penghapusan Kekhalifahan
d. Berdirinya Republik Turki
e. Sekularisme dan Demokrasi
80
Bab X
Islam dan Politik i Kawasan Iran
a. Kekuasaan Raja Pahlevi
b. Revolusi Iran
c. Konstitusi Modern
90
Bab XI
Pan-Islamisme Modern: Organisasi Kerjasama Islam
(OKI), Gulf Economic Countries dan OPEC
a. Struktur organisasi
b. Keanggotaan
c. Program kerja
100
Bab XII
Penutup
110
Daftar Pustaka 113
Glosarium 119
Indeks 122
Biografi Penulis 128
Sejarah Politik Islam Modern | 7
8 | Sejarah Politik Modern Islam
Sejarah Politik Islam Modern | 9
BAB I
Pendahuluan
Pembahasan tentang studi politik Islam di zaman modern cenderung diarahkan untuk
mengenal konsep pemerintahan negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Selanjutnya perjalanan sejarah menunjukkan adanya perkembangan dalam hal pranata hukum
dan politik di dunia Muslim, baik yang mayoritas penduduknya Muslim maupun yang
minoritas. Fokus pembahasan di sini terkait masalah nasionalisme, trias politika, aliran atau
ideologi umat Islam, konstitusi, sejarah politik, dan lainnya.
Pengetahuan ilmu politik membuka pintu bagi pendalaman ilmu-ilmu yang lain,
seperti ilmu sosiologi, sejarah, ekonomi, antropologi, dan sebagainya. Miriam Budiarjo di
dalam bukunya berkata, “Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu
cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang
jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya karena baru lahir pada
abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan
cabang-cabang ilmu sosisal lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan psikologi,
dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi” (Miriam Budiardjo 2008: 5).
Hubungan antara politik dan Islam tidak boleh terpisah dalam mengkaji sejarah,
sosiologi, ekonomi dan sebagainya. Masykur Hakim di dalam bukunya yang berjudul
Pemikiran Politik Islam Modern mengatakan bahwa Islam merupakan wahyu yang
disampaikan Tuhan kepada Rasul-Nya yang berbeda-beda dan diperuntukkan bagi umat yang
berbeda pula, dan wahyu ini sebagai pedoman hidup yang sempurna dan mengandung teori-
teori yang tepat, norma-norma perilaku yang praktis yang mencukup semua aspek kehidupan,
baik kehidupan individual maupun kehidupan kolektif (Masykur Hakim 2002: 2).
Dengan penjelasan di atas, ilmu yang berkaitan dengan sejarah merupakan ilmu yang
penting untuk mengetahui perjalanan politik dalam sebuah negara, terutama sejarah politik
Islam. Perkembangan sejarah Islam modern membentuk cabang ilmu yang formal dan penting
bagi setiap pusat kajian tinggi Islam saat ini.
Terdapat beberapa istilah penting yang perlu dijelaskan definisinya dan pengertiannya.
Pertama, nasionalisme dari sudut etimologi adalah kebangsaan, cinta akan tanah air, kata
dasar dari nasional, yaitu mencakup bangsa dan sentral pada pemerintah pusat, dan
nasionalisme bercorak jiwa kebangsaan (Tim Prima Pena 2006: 332). Kedua,
konstitusionalisme kata dasar dari konstitusi, yaitu undang-undang dasar, dan konstitusional
memberi makna berdasarkan undang-undang, adapun konstitusionalisme adalah paham suatu
negara atau pemerintah yang berdasarkan undang-undang dasar.
Ketiga, trias politika adalah pembagian kekuasaan secara horizontal, yaitu pembagian
kekuasaan menurut fungsinya yang berhubungan dengan doktrin trias politika dengan 3
pembagian: i. kekuasaan legislatif atau kekuasaan membuat undang-undang (rule making
function), ii. kekuasaan legislatif atau kekuasaan melaksanakan undang-undang (rule
application fuction), iii. kekuasaan yudikatif atau kekuasaan mengadili atas pelanggaran
undang-undang (rule adjudication). Trias politika adalah suatu prinsip normatif bahwa
kekuasaan-kekuasaan (functions) ini sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama
untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa. Dengan demikian,
diharapkan hak-hak asasi warga negara lebih terjamin (Miriam Budiardjo 2008: 282).
10 | Sejarah Politik Modern Islam
Keempat, ideologi atau aliran politik Islam menurut Ahmad Vaezi di dalam bukunya Agama
Politik Nalar Politik Islam menjelaskan politik yang berlandaskan aliran agama serta
hubungan antara Islam dan politik. Bagi pendukung filsafat politik, ideologi politik
merupakan dukungan terhadap suatu bentuk sistem politik tertentu (Ahmed Vaezi 2006: 36).
Suatu bangsa merupakan sebuah kelompok atau kolektivitas sosial yang terdiri atas
para individu yang menerima pendidikan yang sama, memiliki bahasa, emosi, ide-ide, agama,
moralitas, dan rasa estetika yang sama. Dari sini diperoleh pemahaman bahwa kondisi sosial
budaya suatu masyarakat berbeda satu sama yang lainnya, sehingga aspirasi politik pun
berbeda. Untuk itu, sangat dapat dimaklumi perjuangan politik yang beragam dari wilayah ke
wilayah dan dari waktu ke waktu. Jika dilihat dari sudut pandang ilmu sosiologi, khususnya
teori fungsionalisme, semua struktur pemerintahan dan aliran politik akan dapat tumbuh-
berkembang biak didukung penuh oleh rakyat dan semua pemangku kepentingan di dalam
negara. Jika terjadi gejolak, maka terjadi ulur tarik di dalam penyelesaiannya.
Gagasan kebangsaan beberapa negeri Muslim yang modern seperti Turki diperkuat
oleh sekularisme dan moderitas sebab gagasan tersebut membuka kesempatan bagi bangsa-
bangsa untuk melepaskan diri dari Islam tanpa harus bersikap kompromi terhadap identitas
barat mereka. Konsep nasionalisme akhirnya memberi peluang gagasan bagi negara-negara
untuk menetapkan kewarganegaraan yang baru dan menciptakan identitas baru yang bukan
identitas kesejarahan masyarakat Muslim pendahulunya. Dengan demikian, nasionalisme
yang ada di Dunia Muslim merupakan identitas modern dan bukan identitas Barat.
Buku ini akan memperjelas kaitan antara masyarakat dan negara, dinamika di dalam
kinerja pranata sosial, agama, budaya, politik, hukum, dan lainnya sebagai materi ajar untuk
semua kalangan. Pada akhirnya terlihat tarik-menarik antara tujuan ideal dari bernegara
dengan konsep kesejahteraan, kebebasan, keamanan, dan kerja sama luar negeri.
Sejarah Politik Islam Modern | 11
BAB II
Sejarah Politik Islam di Kawasan Asia Tenggara (1)
Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam
Di Asia Tenggara terdapat beberapa negara dengan penduduk mayoritas Muslimd dan
sejak lama menerapkan politik Islam. Dunia kebudayaan Melayu yang identik dengan Islam
membentang dari Indonesia, Malaysia, sampai ke Filipina selatan di Kepulauan Mindanao.
Kawasan kebudayaan Melayu ditentukan berdasarkan etnolinguistik dengan artian yang
sangat luas dan beragam. Sekalipun secara etnologi penduduk di kawasan ini lebih homogeni
pada ras Melayu, namun dalam kenyataannya realitas sosial dan budaya yang berkembang di
kawasan ini menunjukkan keragaman atau sangat heterogen. Islam telah memiliki sejarah
yang amat panjang di kawasan Melayu. Proses Islamisasi masih terus berlanjut terutama di
daerah pedalaman, khususnya bagi suku primitif tertutup di Indonesia yang masih menganut
animisme. Secara bertahap Islam menyebar di Jawa menggantikan agama sebelumnya yang
tersebar di tempat penganut Hindu Buddha. Pada waktu itu tempat-tempat peribadatan
tersebut sedang mengalami kemerosotan. Namun, pada sisi yang lain, pola kebudayaan
Melayu yang pernah terbangun tetap meninggalkan arti penting di daerah ini sampai saat ini.
Penyebaran ajaran Islam sejak abad ke-7 sampai abad ke-13 dilakukan oleh para
saudagar dan para sufi secara intensif sejak sekitar abad ke-16 terutama di zaman para
Walisongo atau kelompok wali yang jumlahnya tidak kurang dari sembilan orang.
Di dalam Bab II ini dibahas beberapa aspek politik dari tiga wilayah mayoritas
berpenduduk Islam, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pembahasan dipilah
menjadi sejarah politik, konstitusi, nasionalisme, trias politika, aliran atau ideologi umat
Islam, sistem pemerintahan, dan lainnya.
A. Republik Indonesia
Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang termasuk ke dalam 5
anggota pendiri ASEAN. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Ibu kota negara
Indonesia adalah Jakarta. Indonesia memiliki wilayah dua per tiga lautan dan sepertiga
daratan yang cukup luas di Asia Tenggara. Indonesia memiliki kurang lebih 17.5 ribu pulau
yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk 261,1 juta (2016).
Republik Indonesia menerapkan sistem presidensial di dalam menjalankan roda
pemerintahan. Sistem politik Indonesia berada di dalam kerangka republik yang dipimpin
oleh presiden dan menjalankan sistem politik demokrasi dengan keberadaan perwakilan.
Merdeka pada 17 Agustus 1945. Sistem Presidensial di Indonesia dimulai sejak pengangkatan
Soekarno menjadi presiden RI pertama, bahkan sistem ini tertuang dalam peraturan perudang-
undangan yang menyatakan bahwa Presiden memegang kekuasaan tertinggi dalam
pemerintahan. Namun, disebabkan suatu hal pada tanggal 23 Agustus 2011, sistem
pemerintahan yang semula sistem presidensial berganti menjadi sistem pemerintahan
parlementer. Namun, dalam perjalanannya kini Indonesia menerapkan sistem pemerintahan
presidensial.
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung,
seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.
Tidak ada saling kontrol di antara kedua lembaga tersebut, baik eksekutif maupun legislatif.
Presiden Indonesia merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan dari sistem multipartai.
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah. Legislatif diberi kekuasaan, baik di dalam
pemerintahan maupun Dewan Perwakilan Rakyat. Peradilan bersifat independen, yakni
12 | Sejarah Politik Modern Islam
terpisah dari kekuasaan eksekutif dan legislatif. Undang-undang Dasar (UUD) 1945
menetapkan wewenang masing-masing kekuasaan dan memberi batasan yang jelas antara
badan eksekutif dan yudikatif. Sistem pemerintahan telah digambarkan sebagai presiden
dengan karakteristik parlemen. Setelah kerusuhan Indonesia Mei 1998 dan penguduran diri
Presiden Soeharto, reformasi politik digerakkan melalui amandemen konstitusi Indonesia,
yang mengakibatkan perubahan dari semua cabang pemerintahan.
Peta 1: Republik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia adalah sebuah kerangka republik demokratis dengan
keberadaan presiden dan wakil presiden. Indonesia adalah negara kesatuan dengan kekuasaan
terkonsentrasi di dalam pemerintahan nasional. Di dalam pemeritahan Indonesia, kekuasaan
dipegang oleh eksekutif, yang dilaksanakan oleh pemerintah. Konstitusi Indonesia pertama
ditulis pada bulan Juli dan Agustus 1945 di akhir Perang Dunia II, tetapi itu dihapuskan oleh
Konstitusi Federal tahun 1945 dan UUD 1950. Akhirnya pada 5 Juli 1959 Konstitusi
dipulihkan.
Memasuki masa Reformasi setelah revolusi 1998, bangsa Indonesia bertekad untuk
menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan
yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi:
1. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif
2. Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan
atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi
yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik
Sejarah Politik Islam Modern | 13
dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak
empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan Indonesia sekarang ini.
Cabang Eksekutif
Presiden Indonesia adalah kepala negara dan kepala pemerintahan yang menjalankan
sistem multipartai, juga panglima-kepala angkatan bersenjata Indonesia, dan bertanggung
jawab atas pemerintahan dalam negeri, pembuatan kebijakan, dan urusan luar negeri.
Presiden dan wakil presiden keduanya dipilih oleh suara warga negara untuk jangka
waktu lima tahun. Sebelum tahun 2004 mereka terpilih oleh MPR. Presiden juga mengepalai
Kabinet Indonesia Bersatu dan memilih dewan menteri.
Cabang Legislatif
Di dalam sistem politik Indonesia, badan perwakilan tertinggi di tingkat nasional
adalah MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat. MPR juga memiliki kekuatan untuk
mendakwa presiden; ia memiliki dua rumah atau kamar yang lebih rendah (bicameral), yaitu
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPD). DPR RI memiliki 550 anggota, dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh perwakilan
proporsional dalam pemilihan multianggota dan DPD memiliki 168 anggota. Semua undang-
undang disahkan oleh DPR sebagai badan legislatif yang juga membantu badan eksekutif.
Setelah Pemilihan Umum 2004, MPR menjadi parlemen bikameral, dengan DPD sebagai
kamar kedua dalam upaya untuk meningkatkan representasi regional.
Cabang Yudikatif
Tingkat tertinggi cabang peradilan di Indonesia adalah Mahkamah Agung. Presiden
menunjuk hakim dari Mahkamah Agung. Indonesia juga memiliki peradilan yang berbeda
untuk hal-hal yang berbeda. Semua sengketa pertama muncul di Peradilan Negeri sebelum
naik ke pengadilan tinggi. Ada Pengadilan Niaga untuk menangani kebangkrutan dan
kepailitan, sebuah Pengadilan Tata Usaha Negara untuk mendengar kasus-kasus hukum
administrasi terhadap pemerintah. Adapun Mahkamah Konstitusi berfungsi untuk mendengar
perselisihan tentang legalitas produk hukum, pembubaran partai politik, pemilihan umum,
ruang lingkup kewenangan negara dan lembaga. Di samping itu, terdapat Pengadilan Agama
untuk menangani kasus-kasus agama tertentu.
Partai Politik
Kecendrungan dalam sistem perwakilan adalah terjadinya penyimpangan antara
aspirasi rakyat dengan wakilnya. Ini semakin diperparah oleh dominannya pengaruh partai
politik yang telah mengubah fungsi wakil rakyat menjadi wakil partai politik (political party
representation). Pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden dapat menciptakan
perimbangan antara berbagai kekuatan dalam penyelenggaraan negara terutama dalam
menciptakan mekanisme checks and balances antara Presiden dengan lembaga perwakilan
karena samasama dipilih oleh rakyat. Meskipun pemilihan presiden di Indonesia telah
dilakukan secara langsung keadaan tersebut tidak serta merta akan menjamin stabilitas
pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden. Dalam beberapa kasus ternyata Presiden masih
direpotkan oleh DPR, walaupun Presiden mendapat mandat secara langsung dari rakyat dan
telah membentuk bangunan koalisi yang kuat di Parlemen, ternyata praktek dalam sistem
Pemerintahan Presidensial masih mengandung corak parlementer (Abubakar Eby Hara, Jurnal
Politika) Akibatnya adalah sistem presidensial di Indonesia dibangun di atas sistem kepartaian
majemuk (multipartai), sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan antara DPR dan presiden
yang sama-sama mendapat mandat lansung dari rakyat.
14 | Sejarah Politik Modern Islam
Dalam situasi seperti itu untuk mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen guna
mendukung kebijakan pemerintah, maka partai pemerintah (presiden) dipaksa membangun
jalan kompromi dengan membentuk pemerintahan koalisi. Dengan memilih koalisi, “harga”
yang harus dibayar adalah hilangnya sebagian hak prerogatif dalam menentukan menteri.
Walaupun dalam sistem pemerintahan presidensial tidak dikenal istilah koalisi karena
presiden dan wakil presiden langsung mendapat mandat dari rakyat, namun dalam sistem
presidensial Indonesia sebuah keniscayaan untuk melakukan koalisi karena sistem
pemerintahan kita tidak diikuti dengan sistem kepartaian dengan dua partai seperti yang
dipraktikkan di Amerika Serikat. Sehingga keadaan ini menyebabkan tingginya tingkat
ketergantungan presiden terhadap parlemen yang merupakan ciri dari pemerintahan
parlementer, sehingga corak sistem pemerintahan kita presidensial yang berkarakter
parlementer atau “presidensial setengah hati”. Partai-partai politik utama di Indonesia terdiri
dari Partai Demokrat (PD), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Bulan Bintang (PBB),
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan lain sebagainya.
Pembagian Wilayah Administratif
Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 4 di antaranya memiliki status khusus termasuk
wilayah modal khusus. Masing-masing provinsi menjalankan wewenang legislatif politiknya
sendiri dan dipimpin oleh gubernur.
B. Kerajaan Malaysia
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan
tiga wilayah persatuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibu kotanya adalah
Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemeritahan persekutuan. Jumlah
penduduk negara ini melebihi 31 juta jiwa (2016). Negara ini dipisahkan ke dalam dua
kawasan yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur oleh kepulaan Natuna, wilayah Indonesia
di Laut Cina Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei,
dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropis. Kepala negara
Malaysia adalah Yang Di-Pertuan Agong (YDPA) dan pemerintahannya dikepalai oleh
seorang perdana menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer
Westminster.
Peta 2: Kerajaan Malaysia
Malaysia, negara merdeka di Asia Tenggara, terdiri dari bekas federal Malaya (negara
bagian dari Johor, Kedah, Kelantan, Malaka, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Parlis
Sejarah Politik Islam Modern | 15
Selangor, dan Trengganu) dan bekas jajahan Inggris dari Serawak dan selatan Kalimantan
(dulu Sabah). Wilayahnya berbentuk bulan sabit hampir 1.600 (2.575 km) memanjang dari
perbatasan Thailand sampai Laut Sulu.
Daratan Malaysia menjadi dua bagian terpisah yang lebih dari 250 mil (565 km) dari
laut, bagian baratnya adalah bekas federasi Malaya yang menduduki separuh bagian utara
Semenanjung Malaya. Bagian timur Malaysia tediri dari Sabah, Serawak, menduduki bagian
pulau Kalimantan (Ajid Thohir 2009: 337). Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah
ada sampai tahun 1963, sebelum sekumpulan koloni yang didirikan oleh Britania Raya pada
akhir abad ke-18 dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang
terpisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga
pembubarannya pada 1946. Kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya karena
semakin meluasnya tantangan pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada
Agustus 1957 (http://www.123independenceday.com/indonesia/political-sistem.html diakses
pada tanggal 13 Desember 2010, pukul 20.10 WIB).
Pada September 1963, sesuai dengan resolusi majelis umum PBB 1514 dalam proses
dekolonialisasi, Singapura, Serawak, dan Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal
sebagai Sabah, ia berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama
Malaysia termasuk negara federasi Malaya dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian
dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.
Pada awal tahun pembentukan federasi baru terdapat tantangan dari Filipina dan konflik
militer dengan Indonesia.
Bangsa Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan
yang cepat di penghujung abad ke-20, pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an, rata-
rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, ia telah mengubah Malaysia menjadi negara industri
baru. Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka,
perdagangan internasional berperang penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika,
Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet, dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri
manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang
sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia, terdapat pula komunitas
Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-
masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota negara peritis
ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi intenasional, seperti PBB. Sebagai bekas
jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota negara-negara persemakmuran. Malaysia
menjadi anggota D-8.
Sejarah dan Pemerintahan
Sejarah modern Malaysia dimulai pada abad ke-14 dan ke-15 dengan Kerajaan Malaya
dari Malaka periode masa penjajahan sejak tahun 1850 perkembangan orang-orang Inggris di
Penang dan Malaka adalah dua pusat utama kegiatan perdagangan dan pengaruh Arat.
Sementara itu pada tahun 1941 Sir James Brooke seorang pensiunan dari perwira angkatan
bersenjata yang telah banyak membatu Sultan Brunei di pulau Kalimantan, ditempatkan
sebagai raja dibagian Serawak.
Dasar politik Inggris di Malaya yang sebelumnya tidak ada campur tangan diubah
pada tahun 1874 pada perjanjian Pangkor. Kemudian pejabat Inggris yang menjadi presiden di
negara bagian perak untuk menasihati pemeritahan dan organisasi. Selama satu sampai dua
dekade dari dua puluh abad, kelima negara bagian lainnya misalnya Johor, Kaedah, Kelantan,
16 | Sejarah Politik Modern Islam
Perlis, dan Trengganu dikenal bukan hanya negera-negara Malaya yang dimasukkan pada
kesamaan, tetapi juga karena hubungan yang lepas dari sentral Inggris; dua sistem ini
berlangsung sampai invasi Jepang pada bulan Desember tahun 1941.
Perang Dunia II dan Kemerdekaan
Selama Perang Dunia II, tentara Jepang menduduki Semenanjung Malaya selama tiga
hingga lima tahun dan membawa penderitaan yang besar bagi penduduk. Inggris kembali
menduduki Semenanjung Malaya pada bulan Agustus tahun 1945 dan April 1946 dengan
perjanjian yang tidak diharapkan dari raja Malaya kemudian ia ditentukan konstitusi baru
untuk mewujudkan persatuan orang Melayu. Demi kepentingan penguasa Inggris dan lebih
banyak untuk memusatkan bentuk pemerintahannya, akhirnya banyak kekuatan Sultan yang
berdaulat digerakkan kembali. Gerakan ini bagaimanapun ia diikuti oleh tekanan dan proses
yang meledakkan sebagian masyarakat. Akibatnya, pada tanggal 1 Februari 1948 Inggris
membubarkan kesatuan Malaya dan ia mendirikan federasi Malaya.
Pada tanggal 31 Agustus 1951, melalui perjanjian antara Inggris dan raja-raja bagian
Malaya, federasi Malaya menjadi wilayah yang merdeka dan berdaulat dari Penang dan
Malaka yang dahulu milik Inggris diserahkan kembali oleh Inggris untuk menjadi dua dari
sebelas bagian negara Malaya. Tuanku Abdul Rahman, Raja Negeri Sembilan yang dulu
menjadi kepala negara pertama, dan Tuanku Abdul Rahman putra al-Haj ketua Partai Aliansi
dan Partai Perintis Kemerdekaan menjadi perdana menteri. Pada tanggal 9 Juli pemerintah
Inggris secara formal setuju pada federasi Sabah (Kalimantan Selatan).
Serawak, Singapura, dan Malaya membentuk negara federasi Malaysia. Saat akhir
kesultanan Brunei memilih untuk kembali ke proteksi Inggris di luar federasi baru dalam
usaha untuk mendamaikan Indonesia dan Filipina, Perdana Menteri Abdul Rahman
mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno dan Presiden Diosdado Macapagal di
Manila pada bulan Juli dan Agustus 1963 dan setuju untuk membiarkan Perserikatan Bangsa-
bangsa memastikan pendapat umum atas rencana penggabungan Sabah dan Serawak. Setelah
tim survey PBB memberitahukan bahwa masyarakat kedua negara setuju akan penggabungan
Malaysia, Sabah dan Serawak resmi menjadi anggota pada tanggal 16 September 1963
dengan Tuanku Abdul Rahman sebagai perdana menteri pertama.
Selain keberadaan kekuatan asing, Malaysia dengan mudah terkena perselisihan
internal ketegangan nasional yang ditakutkan oleh Perdana Menteri Abdul Rahman yang
meledak pada musim panas pada tahun 1964, yakni saat orang Melayu dan China bentrok di
jalan yang mengakibatkan 21 orang tewas. Tuduhan politik dan perselisihan antara para
pemimpin China Singapura dan pejabat tinggi Melayu sebagai pemeritahan pusat Kuala
Lumpur pada tanggal 9 Agustus 1965 kurang dari dua tahun setelah pembentukan negara
baru, Singapura memisahkan diri dan menjadi negara merdeka.
Pemerintahan
Konstitusi Malaya menetapkan bahwa Yang Di-Pertuan Agung (kepala negara) dipilih
oleh raja-raja negara Malaya untuk jangka waktu 5 tahun. Kekuasaan legislatif nasional
adalah pemeritah federal yang terdiri atas dua departemen, Dewan Negara (Senat) dan Dewan
Rakyat (Departemen Kerakyatan). Kekuatan eksekutif sebenarnya dilaksanakan oleh Perdana
Menteri yang ditetapkan oleh kepala negara dan harus dari Departemen Kerakyatan yang
memerintah bagi enam kekuatan mayoritas dari keanggotaan atas saran Perdana Menteri,
kepada negara penunjuk kabinet dari departemen lain.
Sistem peradilan dijalankan oleh pengadilan banding, pengadilan tinggi, pengadilan
tertutup di kota utama, dan pengadilan distrik negara bagian lainnya dipimpin oleh hakim
Sejarah Politik Islam Modern | 17
yang didirikan terpisah di bawah Departemen Keagamaan. Partai politik baru ada sebelum
tahun 1946 di wilayah berdirinya Malaysia. Di Serawak misalnya, perhatian masyarakat
umum pada politik muncul setelah gagasan federasi dengan Malaya diperkenalkan pada tahun
1960. Partai terbesar di Malaya adalah aliansi partai negara, yakni; Partai Persatuan Islam
Malaya, Partai Masyarakat Maju Front Sosialis, dan Partai Kesatuan Demokrat (UDP).
Konstitusi Malaysia secara teoritik menjamin kebebasan beragama. Muslim dituntut
mengikuti keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berhubungan dengan agama mereka.
Yurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya kepada Muslim menyangkut keyakinan dan
kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan
hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah
yurisdiksi Mahkamah Syariah yang memiliki hierarki yang sama dengan pengadilan sipil
Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, pengadilan sipil (termasuk
pengadilan persekutuan, pengadilan tinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat
memberikan putusan lebih tinggi dari pada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan
biasanya mereka segan untuk memimpin kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau
pertanyaan dan tantangan terhadap otoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah
yang cukup mengemuka, khususnya yang mengakibatkan kasus perdata di antara Muslim dan
non Muslim, di mana pengadilan sipil telah memeritahkan non Muslim untuk mencari
pertolongan dari Mahkamah Syariah.
Masyarakat
Malaysia adalah masyarakat multiagama dan Islam adalah agama resminya. Menurut
gambaran sensus penduduk dan perumahan pada tahun 2000, hampir 60,4% penduduk
memeluk agama Islam; 19,2% Buddha; 9,1% Kristen; 6,3% Hindu; dan 2,6% Tionghoa
tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya animisme, agama rakyat, Sikh,
dan keyakinan lain; sedangkan 1,1 persen dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan
informasi.
Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisikan pada pasal
160 Konstitusi Malaysia. Statistik tambahan dari sensus 2000 yang menunjukkan bahwa
Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah
signifikan mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian orang India-Malaysia
mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim
(3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non Melayu bumiputra (50,1%)
dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi
sebagai pengikut agama rakyat.
Upaya Membangun Wilayah Melayuisme
Bahasa Melayu adalah bahasa Islam, yakni lahir dari peradaban Muslim di Asia
Tenggara. Di dalam khazanah kesusastraan Melayu, para ulama telah membangun dan
mengutamakan bahasa Melayu Islam. Watak kedua bahasa ini telah berpengaruh pada
pusaran kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat Muslim di Malaysia. Di Malaysia,
penduduk Muslim tidak lebih dari 55 persen dari seluruh jumlah penduduk. Meskipun tidak
semua orang Muslim adalah Melayu, secara konstitusional orang Melayu harus Muslim.
Untuk tujuan politik, penduduk asli Malaysia disebut bumiputra sedangkan penduduk
bukan asli atau kaum pendatang disebut non bumiputra. Salah satu masalah besar yang
dihadapi Malaysia adalah bangkitnya kesadaran orang Melayu, yang menunjukkan hubungan
konfrontatif antara kekuatan nasionalisme dengan Islam.
Di samping itu, etis lebih dominan dan ia tetap merupakan sesuatu yang penting dalam
pencaturan politik di Malaysia. Sebagian besar partai politik masih di organisasi secara
18 | Sejarah Politik Modern Islam
komunal, yaitu United Malay National Organization (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia
(PAS) yang merupakan partai oposisi. Forum ente terdapat dalam Front Nasional yang
berkuasa, ia merupakan koalisi dari dua belas partai yang mewakili komunitas yang berada di
Malaysia.
C. Kesultanan Brunei Darussalam
Islam merupakan agama resmi di Kesultanan Brunei Darussalam; kesultanan Brunei
telah mengislamkan wilayah kekuasannya. Kesultanan Brunei merupakan negara
Persemakmuran Inggris sejak tahun 1888, meskipun demikian susunan hierarki tradisional
tetap bertahan. Agama dan pedidikan agama tetap memainkan peran penting dalam kehidupan
masyarakat, yang menyadarkan identitas Islam orang Melayu Brunei. Bahasa Melayu tetap
menjadi media pengajaran keagamaan dan komunikasi di antara kaum Muslim Brunei.
Peta 3: Kesultanan Brunei Darussalam
Brunei mengalami proses Islamisasi ketika kerajaannya telah berdiri. Kenyataan ini
tidak jauh berbeda dengan Pattani atau Malaka, tidak saja melihat ke pedalaman, tetapi juga
keseberang lautan, dalam menjalankan peranannya sebagai “jembatan penyeberangan” Islam.
Keluarga Kerajaan Brunei mendirikan suatu organisasi kekuasan supradesa di teluk Manila
(Luzon). Kesultanan yang baru pada tahap pertumbuhan inilah yang dihadapi oleh Spanyol
ketika mereka mendarat di Manila pada tahun 1570.
Situasi politik di negara Brunei Darussalam tampaknya sangat tenang. Brunei
berpenduduk 423,196 jiwa (2016), Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah
orang Melayu (66,3%). Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai
ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 11.2% jumlah
penduduknya. disusul penduduk asli/dayak (3.4%) dan suku lainnya (19.1%). Etnis ini juga
menggambarkan bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi,
serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah
komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warga negara Britania dan
Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei (67%), dan Sultan Brunei merupakan kepala agama
negara itu. Agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong
Hoa[13%]), agama Kristen (10%), serta agama orang asli (dalam komunitas yang amat kecil
[10%]).
Sejarah Politik Islam Modern | 19
Kerajaan Brunei Darussalam, negara yang menyatakan proklamasi Kemerdekaan pada
tahun 1948 ini. Konstitusinya menyatakan secara tegas menyatakan bahwa negara tersebut
adalah negara Islam yang beraliran Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Dengan demikian, perubahan politik dan dinamika agama yang dilancarkan pemeritah
berimbas pada reformasi kehidupan umat beragama. Reformasi dalam bidang pendidikan
agama semula dilakukan secara pribadi oleh para ulama melalui lembaga yang dimilikinya.
Pemerintahan dan Politik
Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 1 Januari
1984. Kemerdekaan lengkap dari perlindungan Inggris diberlakukan sejak tanggal 23 Februari
1984. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang Brunei.
• Brunei diperintah oleh konstitusional.
• Pembagian administratif terdiri dari empat kabupaten yaitu Belait, Brunei dan Muara,
Temburong dan Tutong.
• Hari nasional (23 Februari 1984) yang diperingati sebagai hari libur nasional
• Konstitusi ini didirikan pada tanggal 29 September 1959.
• Sistem hukum Brunei didasarkan pada hukum umum Inggris.
• Bagi umat Islam, hukum syariat Islam menggantikan hukum perdata dalam situasi
tertentu.
• Brunei Darussalam belum menerima yurisdiksi wajib ICJ.
• Raja adalah kepala negara dan kepala pemeritahan.
• Kabinet juga terdiri dari Dewan Agama yang memberikan nasihat mengenai masalah
agama, Dewan Penasihat yang berhubungan dengan masalah konstitusional, dan Dewan
Suksesi yang menentukan suksesi tahta jika diperlukan.
• Dewan legislatif tediri dari 29 anggota yang ditunjuk oleh raja.
• Cabang yudisial diwakili oleh Mahkamah Agung.
Penutup
Negara di belahan Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Brunei, adalah negara yang
mayoritas penduduknya adalah beragama Islam dan sistem pemerintahan yang berlangsung di
dalamnya berlaku mengikuti kemauan penduduk karena masyarakat di wilayah ini amat
bersopan-santun dan berbeda dari masyarakat yang berbeda di belahan barat, walaupun di tiga
wilayah ini sistem yang dipraktekkan berbeda-beda karena ulah penjajahan yang datang
dahulu. Meski berbeda dari segi sistem pemerintahan, namun dalam kasus syariah,
masyarakat ini bersatu dengan nama Islam. Walaupun banyak dugaan terhadap negara-negara
ini, semua semua disebabkan oleh rasa khawatir tentang masa depan Islam yang akan kuat di
belahan Asia Tenggara.
20 | Sejarah Politik Modern Islam
BAB III
Sejarah Politik Islam di Kawasan Asia Tenggara (2)
Thailand, Filipina, dan Singapura
Kawasan Asia Tenggara luas dan dengan keberagaman dalam berbagai latar belakang
sosial, ekonomi, dan politik perlu dibahas keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
yang dimiliki masing-masing negara di ASEAN. Tujuan mengetahui informasi lebih banyak
tengang kawasan Asia Tenggara adalah untuk dapat memposisikan politik Islam diterapkan di
oleh kaum Muslim di kawasan. Di samping itu, dapat dilihat sejauh mana negara ASEAN
berupaya untuk saling berkolaborasi dan berkerja sama lebih aman dalam perdagangan.
Kebijakan yang dibuat oleh negara ASEAN dirancang agar mengacu pada potensi
spesialisasi antarnegara. Misalnya Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia yang
memiliki keunggulan di bidang kecanggihan SDM dan teknologi, spesialisasi yang dapat
mereka fokuskan adalah mengembangkan proses industrialisasi di bidang industri padat
modal yang menuntut untuk full technology. Sementara negara lainnya seperti Thailand,
Vietnam, Indonesia, dan Kamboja didorong untuk mengembangkan agroindustri. Faktor
pendukungnya karena keempat negara tersebut memiliki basis yang kuat di sektor ekonomi
pertanian.
Dari sini politik Islam di ASEAN perlu dianalisis secara lebih luas karena selain
bertetangga dan saling mempengaruhi akses pasar yang lebih luas untuk kepentingan jaringan
perdagangan internasional, beberapa negara ASEAN memiliki hubungan khusus dengan
negara maju. Untuk itu, pembahasan kawasan Asia Tenggara ditambah dengan negara yang
berhubungan aliansi atau sekutu politik dengan negara adikuasa lainnya. Berikut dibahas
Thailand, Filipina, dan Singapura.
A. Kerajaan Thailand
Rakyat Thailand memiliki konsep yang unik tentang
rajanya. Rakyat juga percaya bahwa raja mereka adalah
jelmaan dewa melalui konsep devaraja. Raja-raja Thailand
juga terikat dengan konsep dharma dan devaraja. Rakyat tidak
boleh melihat raja dan apabila menghadap raja, rakyat harus
bertiarap, sujud, dan menyembah. Tetapi, tradisi menyembah
raja seperti ini telah dihilangkan oleh Raja Mongkut.
Kedudukan dan ketinggian raja-raja di dalam negara disokong
oleh unsur kebendaan terutama gajah putih yang menjadi
simbol kedaulatan dan kegagahan serta pengakuan bahwa raja
mempunyai kuasa luar biasa. Kekuasaan raja bersifat mutlak
dan menyeluruh mencakup berbagai aspek termasuk politik,
ekonomi, dan kehidupan sosial. Segala tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh raja tidak boleh dipertikaikan
oleh rakyat karena akibatnya akan dihukum seberat 30 kali. Di
dalam bidang pemerintahan, raja dibantu oleh pembesar di
tingkat pusat ataupun wilayah. Pada kebiasaannya, raja
bertanggung jawab melantik para pembesar.
Peta 4: Kerajaan Thailand
Perundangan
Sejarah Politik Islam Modern | 21
1. Raja bertanggung jawab mengubah undang-undang di negara masing-masing dengan
nasihat dari pembesar dan Brahmin dan bertidak sebagai pemutus dalam hal yang
berkaitan dengan undang-undang.
2. Raja negara Thailand berperan sebagai ketua hakim dan sembarang hukuman yang
dijatuhkan adalah muktamat termasuk hukuman mati.
3. Raja Thailand menggunakan Undang-undang Tiga Tera yang dipengaruhi oleh unsur
Hindu dan Buddha. Raja dianggap sebagai hakim dan boleh menjatuhkan hukuman mati.
4. Undang-undang Tiga Tera menjelaskan bahwa raja adalah pemilik tanah, wakil tuhan,
dan berkuasa mutlak, soal hidup-mati seorang rakyat bergantung pada raja.
5. Walau bagaimana pun kuasa mutlak raja negara, Thailand telah diseimbangkan oleh
agama Hindu-Buddha agar raja tidak bertindak sewenang-wenangnya.
Raja Myanmar dan Thailand berkuasa ke atas semua tanah kerajaan dan
dianugerahkan kepada para pembesar untuk diurus dan dikembangkan. Raja negara Thailand
menguasai hasil negara terutamanya pungutan cukai, hasil pertanian, perdagangan, dan lain-
lain. Pembesar menjadi perantara antara raja dan rakyat di dalam kegiatan ekonomi raja.
Walau bagaimanapun terdapat beberapa komoditi ekonomi yang menjadi monopoli raja. Di
Thailand, beras merupakan monopoli raja hingga masa kekuasaan Rama III.
Ketua Agama
1. Pemerintah Thailand dikaitkan dengan unsur Buddha terutama Buddha Theravada yang
merupakan konsep kosmologi dan keserasian antara Tuhan dan manusia. Kerajaan
dianggap lambang konsep komos dengan istana dianggap sebagai pusat kawalan
cakrawala. Golongan Brahmin adalah penasihat raja dalam hal keagamaan.
2. Di Thailand juga keadaannya hampir sama yang mana raja merupakan sebagai penaung
kepada upacara keagamaan. Raja Mongkut sendiri pernah menjadi semi Buddha dan
terlibat dalam usaha membina kuil/wat.
Trias Politika
Kesalahan utama elit sipil di Thailand adalah tidak mau berbagi kekuasaan antara
kelompok politik satu dengan kelompok politik yang lain, sehingga militer tergoda untuk
masuk ke panggung politik dengan alasan demi stabilitas politik dan keamanan.
Penguasa militer Thailand melantik Jendral (Purn) Surayud Chulanont sebagai
perdana menteri interim, memenuhi janji menyerahkan pemerintahan kepada sipil. Jendral
Sonthi Boonyaratkalin Panglima angkatan darat Thailand mengambil alih kekuasaan (kudeta)
dan membubarkan pemerintahan sipil di bawah PM Thaksin Shinawara 19 September 2006
lalu. Waktu itu Jenderal Sonthi menjanjikan paling lama dua pekan, pemerintahan akan
dikerahkan ke sipil.
Kudeta damai ini disambut ramah oleh raja dan rakyat Thailand yang dua tahun
terakhir ini mulai tidak menyukai gaya pemeritahan Thaksin yang mengelola negara seperti
mengelola perusahaan pribadi. Thaksin pernah mengudurkan diri 14 April 2006, tetapi 23 Mei
2006 kembali menjabat sebagai PM. Hal ini biasa terjadi karena dalam pemilu pihak oposisi
melakukan boikot dan partai Thai Rak Thai menang dalam pemilu.
Sebagai konglomerat tedepan di Bangkok, Thaksin adalah sosok yang populer di
kalangan bawah (grass root), sedangkan di kalangan kelas menengah dianggap sebagai
musuh yang harus disingkirkan, sebab kebijakan ekonomi politik pemerintahannya banyak
merugikan negara dan kelas menengah.
22 | Sejarah Politik Modern Islam
Selama 15 tahun terakhir Thailand berada di dalam demokrasi dan era pemerintahan
sipil. Sebagai negara yang cukup lumayan dalam pembangunan ekonomi yang berbasis
pertanian dan pariwisata, kudeta itu biasa memicu krisis ekonomi di kawasan Asia tenggara.
Kejatuhan bath (1997) sebagai mata uang Thailand akhirnya berhembus ke Malaysia,
Singapura, hingga Korea selatan. Raja Bhumibol Adulyadej adalah figur yang sangat disegani
dan dihormati oleh rakyat negeri gajah putih, dengan jumlah penduduk 64,1 juta (2005), yang
95% penganut agama Buddha dan 4% beragama Islam.
Mengapa militer melakukan kudeta di tengah iklim demokratisasi di Thailand?
Bagaimana budaya politik Thailand dalam menjelaskan fenomena masuknya militer ke
panggung politik? Thailand sering digoncang kudeta. Setidaknya sudah 23 kali dalam 74
tahun terakhir militer melakukan kudeta. Mungkin militer Thailand memegang rekor tertinggi
dalam urusan kudeta yang sering berakhir sukses, namun juga tercatat beberapa kali gagal.
Tradisi yang sama juga terjadi di Filipina meskipun dengan intensitas dan dampak yang
berbeda.
Latar belakang kudeta hampir selalu sama, yakni militer menganggap politisi sipil
tidak fokus mengelola negara dan hanya menciptakan instabilitas politik yang tanpa henti.
Rakyat dikorbankan hanya untuk melanggengkan kekuasaan. Kudeta bagi rakyat Thailand
bukanlah sesuatu yang luar biasa.
Sebagai pilar ASEAN, Thailand mempunyai sejarah yang panjang dalam menjadi
negara bangsa (nation state). Ketika negara di Asia Afrika dijajah Eropa, Thailand tidak,
sebab wilayah ini dijadikan area terbatas (buffer) antara wilayah jajahan Perancis di Vietnam
dan Inggris di India. Akibatnya nasionalisme anak bangsa Thailand bukan karena pengalaman
sejarah yang sama, tetapi berdasarkan ras dan agama.
Kudeta tak berdarah 1991 mirip kudeta 2006. Raja sebagai pemimpin moral tertinggi
merestui militer masuk kepanggung politik. Dengan adanya budaya kudeta, maka demokrasi
tidak akan dewasa di Bangkok, sebab budaya demokrasi tidak memerlukan tank, bedil, dan
senapan dan orang berseragam yang bicara dengan ujung senjata. Kesalahan untuk elite sipil
di Thailand adalah tidak mau berbagi kekuasaan antara kelompok politik satu dengan politik
yang lain, sehingga militer tergoda untuk masuk ke panggung politik dengan alasan demi
stabilitas politik dan keamanan (http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/03/opi03.html).
Cabang Eksekutif
Cabang eksekutif pemerintah dipimpin oleh perdana menteri. Terdiri dari perdana
menteri, para menteri dari berbagai kementerian, dan pejabat permanen dari berbagai
departemen pemerintah. Perdana menteri dipilih oleh DPR, dengan presiden DPR
mengajukan rekomendasi kepada raja untuk pengangkatan. Biasanya orang yang
direkomendasikan sebagai perdana menteri adalah pemimpin partai politik yang memiliki
jumlah terbesar anggota parlemen terpilih. Bagaimana pun, pemerintahan koalisi dapat
dibentuk di mana sejumlah partai politik secara kolektif mewakili mayoritas anggota DPR.
Jika koalisi terbentuk, koalisi dapat memilih beberapa orang lain sebagai perdana menteri, dan
presiden DPR kemudian biasanya menyerahkan nama koalisi perdana menteri kepada Raja.
Menteri harus menjadi anggota DPR setelah rekomendasi dari presiden DPR
disampaikan kepada raja-raja menunjuk perdana menteri. Perdana menteri adalah kepala
pemerintahan. Dia bertanggung jawab untuk administrasi dan semua instansi pemerintahan,
kecuali pengadilan dan badan legislatif, perdana menteri memilih orang-orang, biasanya
anggota DPR, yang dia ingin sebut sebagai menteri atau wakil menteri untuk mengepalai
kegiatan masing-masing kementerian pemerintah.
Sejarah Politik Islam Modern | 23
Cabang Legislatif
Cabang legislatif dapat menyetujui, mengamandemen atau menolak pengeluaran
negara yang diusulkan, memberikan tinjauan menyeluruh terhadap anggaran yang diajukan,
dan membuat perubahan anggaran dalam batasan yang ditentukan oleh konstitusi.
Cabang Yudikatif
Kehakiman Thailand terdiri dari tiga sistem yang berbeda: Mahkamah Kehakiman,
Mahkamah Keadilan, dan Mahkamah Konstitusi Thailand. Tidak ada catatan stenografis
disimpan oleh sidang pengadilan dan catatan terdiri dari apa yang hakim putuskan.
Hakim harus menjalahi ujian dan dua tahap yang berbeda: satu ujian untuk hakim
dilatih di Thailand dan pemeriksaan yang berbeda diberikan bagi hakim yang lulus dari
sekolah hakim asing. Semua hakim secara formal ditunjuk oleh raja.
Orang Thailand memiliki kebudayaan yang relatif stabil dan umum bahasa Tai atau
Thai. Dalam kelompok Thailand ada beberapa divisi yang luas dengan berbagai dialek. Selain
33,7% penduduk yang sentral Thailand (termasuk Bangkok), Thailand timur Laut/ Laos/Isan
tediri dari 34,2%. Sisanya terdiri dari selatan Thailand (13,3%) dan Thailand Utara (18.8%).
Pemilihan umum Thailand 2010 (http://ms.wikipedia.org/wiki/Pilihan-raya-Thailand-
2010) diadakan pada 14 November 2010 oleh Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjiva.
Tawaran itu dibuat berikut bantahan berbulan-bulan puak baju merah (UUD) di kawasan
perniagaan utama di Bangkok. Kumpulan baju merah menyongsong mantan perdana menteri
Thaksin Shinawatra yang berada di Montenegro. Pembangkang turut setuju dengan pilihan
raya baru tetapi parlemen dibubarkan terlebih dahulu. Bagaimanapun, status pilihan raya ini
menjadi tanda tanya sama, akan diadakan pada 2010 atau ditangguhkan ke tahun berikutnya.
Pada 2006, rampasan kuasa berlaku dan berkas perdana menteri Thailand, Thaksin
Shinawatra terpaksa meletakkan jabatan. Kemudian Pilihan Raya Thailand 2007 diadakan.
Thaksin dikenakan tuduhan korupsi oleh Mahkamah Thailand dan hartanya dirampas. Ini
menyebabkan pembentukan perhimpunan baju merah pada 14 Maret secara aman. Tetapi,
perhimpunan pada 14 Mei bertukar menjadi ganas dan Bangkok menjadi zona perang.
Setelah dua bulan rusuhan (Maret-April 2007), Abhisit menawarkan pemilihan umum
untuk menyelesaikan protes, UUD setuju menamatkan protes. Shinawatra juga setuju
berkompromi dan menggesa baju merah mencari jalan penyelesaian. Walaupun baju merah
setuju dengan pilihan raya tetapi masih enggan menamatkan perhimpunan. Mereka menuntut
Abhisit menetapkan tarikh sebenarnya dan menuntut parlemen dibubarkan terlebih dahulu.
Baju kuning pula mengadakan unjuk rasa dan menuntut baju merah mundur saja karena
banyak kerugian material yang dialami.
B. Republik Filipina
Sejarah dan Politik Republik Filipina
Asia Tenggara adalah sebutan untuk wilayah daratan Asia bagian timur yang berdiri
dari Jazirah Indo-Cina dan kepulauan yang banyak serta terlingkupi dalam negara Indonesia
dan Filipina. Islam di Asia mempunyai 3 bentuk penyebaran; pertama, penyebaran Islam
melahirkan mayoritas penduduk, kedua, kelompok minoritas Islam dan ketiga, kelompok
negara Islam tertindas.
Peta 5: Republik Filipina
24 | Sejarah Politik Modern Islam
Filipina adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 7.107 pulau dengan berbagai
suku dan komunitas etnis. Sebelum kedatangan Islam, Filipina adalah sebuah wilayah yang
diakui oleh kerajaan-kerajaan. Islam dapat masuk dan diterima dengan baik oleh penduduk
setempat setidaknya karena ajaran Islam dapat mengakomodasi berbagai tradisi yang telah
mendarah daging di hati mereka. Secara kuantitatif, statistik demografi pada tahun 1977,
masyarakat Filipina berjumlah 44.300.000 jiwa. Sedangkan jumlah masyarakat Muslim
dengan persentase 5,3% Muslim dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan
Maguindanao (Hamid A. Rabie 1985: 79). Kini, jumlah penduduk Filipina sesuai sensus 2016
adalah 103.3 juta jiwa.
Pembahasan empiris politik Islam akan dimulai dari sejarah masuknya Islam ke
wilayah ini serta proses Islamisasi yang ada. Masa kolonial yang kemudian dihadapi oleh
bangsa ini akan menjadi pembahasan berikutnya, sekaligus dampak yang terjadi terhadap
perkembangan Islam di negara tersebut. Sebagai mana diketahui, Filipina menghadapi dua
kali masa penjajahan, yaitu oleh Spanyol dan Amerika.
Para ahli sejarah menemukan bukti abad ke-16 dan abad ke-17 dari sumber Spanyol
tentang keyakinan agama penduduk Asia Tenggara termasuk Luzon, yang merupakan bagian
dari negara Filipina saat ini sebelum kedatangan Islam. Sumber tersebut memberikan
penjelasan bahwa sistem keyakinan agama yang sangat dominan ketika Islam datang pada
abad ke-14 sarat dengan berbagai upacara pemujan untuk orang yang sudah meninggal. Hal
ini jelas sekali tidak sejalan dengan ajaran Islam yang menentang keras penyembahan berhala
dan politisme. Namun, tampaknya Islam dapat memperlihatkan kepada mereka bahwa agama
ini dari pendiri yang menjamin arwah orang yang meninggal dunia berada dalam keadaan
tenang, yang ternyata dapat mereka terima (Antony Reid 2004: 24-25).
Di sisi lain, tidak dapat diragukan lagi bahwa skala perdagangan termasuk sepanjang
wilayah pesisir Kepulaun Filipina. Para pedagang dari berbagai negeri bertemu dan
menimbulkan adanya pertukaran baik di bidang ilmu pengetahuan maupun agama (Antony
Reid 2004: 32). Di antara semua agama besar di dunia, Islam adalah agama yang paling serasi
dengan dunia perdagangan. Alquran maupun hadis sebagai sumber tertinggi dalam agama
Islam yang banyak memuji kepada perdagangan yang dapat dipercaya.
Hal ini membangkitkan orang yang cenderung bergerak dalam dunia perniagaan pasti
terpikat dengan ajaran Islam. Dari sini Islam terus memperluas pengaruhnya secara kultural
yaitu dengan melalui perkawinan antara etnis hingga akhirnya melalui sistem politik. Jalur
yang terakhir ini (politik) terjadi ketika Islam telah dipeluk oleh para penguasa khususnya
para raja.
Sejarah Politik Islam Modern | 25
Menurut para ahli sejarah, pada penghujung akhir abad ke-14 seorang raja terkenal
dari Manguindanao memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai
dirintis. Raja Manguindanao kemudian menjadi seorang Datuk yang berkuasa di provinsi
Davao di bagian tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam disebarkan ke pulau Lanao dan
bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya. Sepanjang garis pantai kepulauan
Filipina semuanya berada di bawah kekuasaan pemimpin Islam yang bergelar datuk atau raja.
Kedatangan orang-orang Spanyol ke Filipina pada tahun 1521 M bertujuan untuk
menjajah juga menyebarkan agama Kristen. Dengan kekerasan, persuasi, atau mendudukkan
secara halus menggunakan hadiah, orang Spanyol dapat memperluas kedaulatannya hampir ke
seluruh wilayah Filipina. Namun, ketika Spanyol menaklukkan wilayah utara Filipina dengan
mudah dan tanpa perlawanan berarti, tidak demikian halnya dengan wilayah selatan. Tentara
Kolonial Spanyol harus bertempur mati-matian melawan kesultanan Islam di wilayah selatan
Filipina, yakni Sulu, Mangindanao dan Buayan. Rentetan peperangan yang panjang antara
Islam dan Spanyol hasilnya tidak nampak keculi bertambahnya ketegangan antara Kristen dan
orang Islam Filipina (Tim Penyusun Pengantar Studi Islam 2006: 307-308).
Selama masa kolonial, Spanyol menerapkan politik devide and rule (pecah belah dan
kuasai) serta mission-sarce (misi suci Kristenisasi) terhadap orang Islam. Bahkan orang Islam
distigmatisasi sebagai Moor (Moro), artinya orang yang buta huruf, jahat, tidak bertuhan, dan
tukang bunuh. Sejak saat itu julukan Moro melekat pada orang Islam yang mendiami kawasan
Filipina selatan tesebut. Tahun 1578 M terjadi perang besar yang melibatkan orang Filipina
sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan Islam di negara ini cukup menyatu pada
masyarakatnya sehingga tumbul perlawanan.
Pada masa Imperialisme Amerika Serikat tahun 1896, Presiden Mc. Kinley
memutuskan untuk menduduki Filipina untuk melakukan kristenisasi –mengkristenkan dan
membudayakan– rakyat sebagaimana ia ajukan. Amerika datang ke Mindanao dengan
menampilkan diri sebagai seorang sahabat yang baik dan dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan
dengan ditandatanganinya Traktat Bates (20 Agustus 1898 M) yang menjanjikan kebebasan
beragama, kebebasan mengungkapkan pendapat, kebebasan mendapatkan pendidikan bagi
bangsa Maro.
Catatan dalam sejarah Filipina bahwa selama periode 1898-1902, Amerika tenyata
telah mengunakan waktu tersebut untuk membebaskan tanah serta hutan di wilayah Moro
untuk keperluan ekspansi para kapitalis. Bahkan periode 1903-1913 dilaluikan AS untuk
memerangi berbagai kelompok perlawanan Bangsa Moro. Namun, Amerika memandang
peperangan tidak cukup efektif meredam perlawanan Bangsa Moro. Amerika akhirnya
menerapkan strategi penjajahan melalui kebijakan pendidikan dan bujukan. Kebijakan ini
kemudian disempurnakan oleh orang Amerika sebagai ciri khas penjajahan mereka.
Masa pra-kemerdekaan ditandai dengan masa peralihan kekuasaan dari penjajah
Amerika ke pemerintah Kristen Filipina di Utara. Untuk menggabungkan ekonomi Moroland
ke dalam sistem kapitalis, diberlakukan hukum tanah warisan jajahan AS yang sangat
kapitalistis, seperti Land Registration Act No. 496 (November 1902) yang menyatakan
keharusan pendaftaran tanah dalam bentuk tertulis, ditanda-tangani dan di bawah sumpah.
Kemudian Philippine Commission Act No. 718 (4 April1903) yang menyatakan hibah tanah
dari para Sultan, Datuk, atau kepala suku non Kristen sebagai tidak sah, jika dilakukan tanpa
ada wewenang atau izin dari perintah (Tim Penyusun Pengantar Studi Islam 2006: 308).
26 | Sejarah Politik Modern Islam
Pada intinya ketentuan tentang hukum tanah ini merupakan legalisasi penyitaan tanah
kaum Muslimin (tanah adat dan ulayat) oleh pemerintah kolonial AS dan pemerintah Filipina
di utara yang menguntungkan para kapitalis.
Kemerdekaan yang didapatkan Filipina pada 4 Juli 1946 M dari Amerika Serikat
ternyata tidak memiliki arti khusus bagi Bangsa Moro. Hengkangnya penjajahan pertama
(Amerika Serikat) dari Filipina tenyata memunculkan penjajah lain (pemerintah Filipina).
Namun, patut dicatat, pada masa ini perjuangan bangsa Moro memasuki babak baru dengan
dibentuknya front perlawanan yang lebih terorganisir dan maju, seperti MIM (Mindanao
Independence Movement), MNLF, MILF, MNLF-Reformis, dan BMIF.
Namun, pada saat yang sama, juga merupakan masa terpecahnya kekuatan Bangsa
Maro menjadi faksi yang melemahkan perjuangan mereka secara keseluruhan. Tekanan
semakin terasa hebat dan berat ketika Ferdinand Marcos berkuasa (1965-1986). Dibandingkan
dengan masa pemerintahan semua Presiden Filipina dari Jose Rizal sampai Fidel Ramos,
pemerintahan Ferdinand Marcos merupakan masa pemeritahan paling represif bagi Bangsa
Moro. Pembentukan Muslim Independence Movement (MIM) pada 1968 dan Marco
Liberation Front (MLF) pada 1971 tak biasa dilepaskan dari sikap politik Marcos.
Perkembangan berikutnya, MLF sebagai induk perjuangan bangsa Moro akhirnya
terpecah. Pertama, Moro National Liberation Front (MNLF) pimpinan Nur Misuari yang
berideologikan nasionalis-sekuler. Kedua, Moro Islamik Liberation Front (MILF) pimpinan
Hashim Selamat, seorang ulama pejuang, yang murni berideologikan Islam dan bercita-cita
mendirikan negara Islam di Filipina Selatan (Tim Penyusun Pengantar Studi Islam 2006:
309).
Namun dalam perjalananya, ternyata MNLF pimpinan Nur Misuri mengalami
perpecahan kembali menjadi kelompok MNLF-Repormis pimpinan Dimas Pundato (1981)
dan kelompok Abu Sayyaf pimpinan Abdurrazak Janjalani (1993). Tentu saja perpecahan ini
memperlemah perjuangan bangsa Moro secara keseluruhan dan memperkuat posisi
pemerintah Filipina dalam menghadapi bangsa Moro. Ditandatanganinya perjanjian
perdamaian antara Nur Misuari (ketua MNLF) dengan Fidel Ramos (Presiden Filipina) pada
30 Agustus 1996 di Istana Merdeka, Jakarta lebih menunjukkan ketidaksepakatan Bangsa
Moro di dalam menyelesaikan konflik yang telah memasuki 2 dasawarsa itu.
Di satu pihak, mereka menghendaki diselesaikannya konflik dengan cara diplomatik
(diwakili oleh MILF). Semua pihak memandang caranyalah yang paling tepat dan efektif.
Namun, agaknya Ramos telah memilih salah satu di antara mereka walaupun dengan penuh
resiko. “Semua orang harus memilih, tidah mungkin memuaskan semua pihak”, katanya.
Jadilah bangsa Moro seperti saat ini, minoritas di negeri sendiri (Tim Penyusun Pengantar
Studi Islam 2006: 308). Pada dasarnya ada beberapa faktor penyebab sulitnya bangsa Moro
berintegrasi secara penuh kepada pemerintah Republik Filipina alasan yang menjadi
penyebab, yaitu:
Pertama, bangsa Moro sulit menerima Undang-undang nasional karena jelas undang-undang
tersebut berasal dari Barat dan Katolik dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Kedua, sistem sekolah yang menetapkan kurikulum yang sama tanpa membedakan perbedaan
agama dan kultur membuat bangsa Moro malas untuk belajar di sekolah yang
didirikan oleh pemerintah.
Ketiga, adanya trauma dan kebencian yang mendalam pada bangsa Moro atas program
perpindahan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Filipina ke wilayah merdeka
Sejarah Politik Islam Modern | 27
di Mindanao karena program ini telah mengubah mereka dari mayoritas menjadi
minoritas di segala bidang kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa proses Islamisasi di Filipina pada awal masa adalah melalui
tiga hal, yaitu perdagangan, perkawinan, dan politik. Diterimanya Islam oleh orang
Mindanao, Sulu, Manila, dan sepanjang pesisir pantai kepulauan Filipina tidak terlepas dari
ajaran Islam yang dibawa oleh para pedagang tersebut dapat mengakomodasi tradisi lokal.
Umat Islam Filipina yang kemudian dikenal dengan bangsa Moro, pada akhirnya
menghadapi berbagai hambatan, baik pada masa kolonial maupun pasca kemerdekaan. Bila
diruntun ke belakang, perjuangan bangsa Moro dapat dibagi menjadi tiga fase: Pertama, Moro
berjuang melawan penguasa Spanyol selama lebih dari 375 tahun (1521-1898). Kedua, Moro
berusaha bebas dari kolonialisme Amerika selama 47 tahun (1898-1946). Ketiga, Moro
melawan pemerintah Filipina (1970-sekarang).
Konstitusi Filipina
Filipina adalah sebuah republik konstitusional dengan sistem pemerintahan
presidensial. Konggres bikameral terdiri dari senat, yang berfungsi sebagai Majelis Tinggi,
dengan anggota yang dipilih untuk masa jabatan enam tahun, dan DPR melayani Majelis
Rendah dengan anggota yang dipilih untuk masa jabatan tiga tahun. Senator dipilih pada
pemilihan umum, sedangkan wakil dipilih dari kabupaten legislatif dan melalui representasi
sektoral (http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan-Perwakilan-Rakyat-Filipina).
Trias Politik dan Pranata Hukum Filipina
1. Cabang Eksekutif
Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintah serta panglima
angkatan bersenjata. Presiden dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan selama enam
tahun, di mana ia akan menunjuk, memilih, dan mengepalai kabinet.
Ia mewakili pemerintah sebagai keseluruhan dan melihat semua hukum yang
ditegakkan oleh pejabat dan pegawai departemennya. Dia memiliki kontrol atas birokrasi
departemen eksekutif dan kantor. Hal ini berarti bahwa ia memiliki wewenang untuk
mengasumsikan langsung fungsi biro, departemen dan kantor eksekutif atau berhak untuk
mencampuri urusan departemen melalui kebijaksanaan pejabat (http://jlp-
law.com/blog/branches-of-the-philippine-government-separation-of-power/)
2. Cabang Legislatif
Dewan legislatif, Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri Senat dan Dewan
Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilihan umum. Terdapat 24 senator yang
menjabat selama 6 tahun, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak lebih 250
anggota Kongres yang melayani selama 3 tahun.
3. Cabang Yudikatif
Mahkamah agung terdiri dari ketua hakim dan empat belas hakim agung haruslah dari
warga Filipina, setidaknya berusia empat puluh (40) tahun, dan telah menjadi hakim
pengadilan rendah selama lima belas (15) tahun atau lebih. Seorang hakim biasa
memegang jabatan sampai mencapai usia tujuh puluh (70) tahun selama perilakunya baik.
C. Republik Singapura
Singapura ialah sebuah republik berparlemen yang mengamalkan parlemen ekadewan
berlandaskan sistem Westminster, yang mewakili berbagai kawasan pemilihan. Perlembagaan
Singapura menetapkan demokrasi berperwakilan sebagai sistem politik negara. Partai
28 | Sejarah Politik Modern Islam
tindakan rakyat (PEITR atau PAP) berjaya menguasai parlemen di setiap pemilihan umum
sejak negara awal memerintah pada tahun 1959.
Peta 6: Republik Singapura
Sebagian besar kuasa eksekutif terletak pada kabinet yang diketahui oleh perdana
menteri. Jawatan presiden Singpura yang asalnya berbentuk istiadat, diberi sedikit kuasa veto
pada tahun 1991 untuk beberapa keputusan penting seperti penggunaan rizab negara dan
pelantikan kehakiman. Wewenang pembuatan hukum dijalankan oleh parlemen. Pemilihan
umum anggota parlemen di Singapura berlandaskan pluralitas untuk kawasan pemilihan
perwakilan berkumpulan sejak amandemen UU Pemilihan Umum dan Parlemen pada tahun
1991.
Anggota parlemen (MP) terdiri dari ahli-ahli yang terpilih, tanpa kawasan pemilihan
dan dicalonkan. Mayoritas MP ini dipilih menelusuri pemilihan umum berasaskan sistem
pemegang suara terbanyak, dan mewakili kawasan ahli tunggal (Single member
Constituencies, SMC) atau perwakilan berkelompok (Group Representation Constituencies,
GRC).
Singapura terkenal menjaga reputasinya dan menjadi di antara negara yang paling
rendah adanya praktek korupsi di dunia oleh Transparancy International.
Islam di Singapura
Tidak ada bantahan bahwa Singapura adalah negara liberal. Demokrasi yang mengacu,
baik langsung maupun tidak, kepada Amerika Serikat tersebut terlihat dari kebijakan-
kebijakan yang diambil pemerintah Singapura yang sekarang ini cenderung sekuler. Namun
demikian, Islam Singapura menjadi warna tersendiri bagi negeri bersimbol kepala singa
tersebut.
Islam, kendati hanya dianut oleh sekitar 15% dari seluruh populasi penduduk
Singapura, tetap semarak dengan kegiatan-kegiatan keIslaman. Kehidupan Islam Singapura
berbeda di bawah kendali dan kewenangan the Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS).
Majelis ini pula mengeluarkan fatwa-fatwa pada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari komunitas umat Islam di Singapura.
Menurut informasi resmi dari pemerintah Singapura, Majelis Ugama Islam Singapura
didirikan pada 1968. Seperti halnya Majelis Ulama Indonesia, MUIS pun bertanggung jawab
dalam hal mengelola aktivitas yang menyangkut keperluan umat seperti zakat, wakaf, ibadah
haji, dan juga mengurus sertifikasi halal.
Sejarah Politik Islam Modern | 29
Lebih lanjut, tugas dan fungsi MUIS menyangkut dunia pendidikan, bertanggung
jawab pada pengelolaan terutama masalah administrasi bagi madrasah dan lembaga
pendidikan Islam lainya. Bahkan bertangung jawab juga pada masalah yang menyangkut
keperluan umat pada umumnya. Kendati berada di negara yang cenderung sekuler, masalah
kehalalan suatu produk menjadi perhatian utama umat Islam di Singapura. Tidak
mengherankan jika masalah sertifikat halal ini secara formal telah dimulai sejak tahun 1978
lebih dahulu dibanding dengan isu sertifikat halal di Indonesia yang mayoritasnya justru
memeluk agama Islam. MUIS sendiri sampai tahun 2009 telah mengeluarkan tidak kurang
dari 2.600 sertifikat halal yang menjadi jaminan kehalalan produk makanan untuk melayani
sekitar 15% dari populasi penduduk Singapura yang menganut agama Islam.
Menempati gedung yang mewah di 273 Braddell Road, Singapura, gedung Islamic
Centre Singapura berada. Gedung Islamic Centre Singapura ini menjadi identitas bagaimana
tumbuh dan berkembangnya agama Islam di Singapura. Selain tempat berkantor markas besar
MUIS, di komplek Islamic Centre Singapura ini juga terdapat Masjid Muhajirin yang menjadi
simbol dari kekuatan keimanan umat Islam Singapura dan Madrasah al-Irsyad al-Islamiah
yang menjadi pusat kegiatan pendidikan Islam.
Maju dan mundurnya MUIS bagi masyarakat Muslim Singapura berada di puncak
kepemimpinan Haji Mohamad Alimi Musa yang menjabat sebagai presiden, dan seorang
ulama besar Singapura, Syed Isa Bin Mohamed bin Semait. Di puncak keduanyalah
komunitas umat Islam Singapura menunjukkan eksistensinya
(http://www.anneahira.com/islam-singapura.html)
Sistem Pemerintahan Negara Singapura
Singapura adalah sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan
parlementer unikameral Westminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi
Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini. Partai aksi
rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan atas parlemen di
setiap pemilihan sejak menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959. Freedom House menyebut
Singapura sebagai sebagian bebas laporan freedom in the word dan para ekonomi
menempatkan Singapura pada tingkat rezim hibrida, ketiga dari empat peringkat dalam
“Indeks Demokrasi”.
Konstitusi Singapura
Konstitusi Singapura berdasar pada sistem Westminster karena Singapura merupakan
bekas jajahan Inggris. Posisi presiden adalah simbolis dan kekusaan perintah berada di tangan
perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memilki kedudukan mayoritas di
parlemen.
Trias Politika dan Pranata Hukum Singapura
1. Cabang Eksekutif
Tampuk kekuasan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana
menteri. Presiden Singapura, secara historis merupakan jabatan seremonial, diberikan hak
veto tahun 1991 untuk beberapa keputusan kunci seperti pemakaian cadangan nasional
dan penunjukan jabatan yudisial. Meski jabatan ini dipilih melalui pemilu rakyat, hanya
pemilu 1993 yang pernah diselenggarakan sampai saat ini.
2. Cabang Legislatif
Cabang legislatif pemerintah dipegang oleh parlemen. Angota parlemen (MP) terdiri
dari anggota terpilih, non-Konstituensi dan dicalonkan. Mayoritas MP terpilih melalui
30 | Sejarah Politik Modern Islam
pemilihan umum dengan sistem pertama-melewati, pos dan mewakili anggota tunggal
atau konstituensi perwakilan kelompok (GRC).
3. Cabang Yudikatif
Meski hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris dan India Britania, meliputi
banyak elemen hukum Inggris, dalam beberapa kasus hukum ini keluar dari warisan
tersebut sejak kemerdekaan. Contohnya adalah pengadilan oleh juri dihapuskan.
Singapura memiliki hukum dan penalti yang meliputi hukuman korporal yudisial dalam
bentuk pencambukan untuk pelanggaran seperti pemerkosaan, kekerasan, kerusuhan,
penggunan obat-obatan terlarang, vandalism properti, dan sejumlah pelanggaran imigrasi.
Partai-partai Politik Singapura
Singapura adalah sebuah negara demokratik presidensial yang melakukan pemilihan
umum selang beberapa waktu sekali. Di Singapura terdapat beberapa partai, namun dalam
prakteknya biasa dibilang Singapura adalah negara satu partai karena partai aksi rakyat (PAP)
selalu dengan mutlak memenangkan pemilu.
• Partai Aksi rakyat ( Peoples Action Party)
• Partai Buruh Singapura (Workers Party Singapure)
• Partai Demokratik Singapura (Singapore Demokratic Party)
• Partai Perpaduan nasional (National Solidarity Party)
• Partai Rakyat Singapura (Singapure Peoples Party)
• Partai Keadilan Singapura ( Singapure Justice Party)
• Pertumbuhan Melayu Singapura
• Perikatan Demokratik Singapura (Singapore Democratic Alliance)
Presiden Singapura merupakan kepala negara yang dipilih dari Malaysia pada tahun
1965. Ia menggantikan jabatan Yang Di-Pertuan Negara yang diciptakan ketika Singapura
diberi hak untuk memerintah secara sendiri pada tahun 1959. Encik Yusof Ishak, Yang Di-
Pertuan Negara yang terakhir, sekaligus menjadi Presiden pada 9 Agustus 1965.
Sejarah Politik Islam Modern | 31
BAB IV
Islam dan Politik di Asia Selatan
Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan
A. Republik Afghanistan
Antara 1964 dan 1973, pemeritah Afghanistan adalah monarki konstitusional untuk
pertama kalinya dalam sejarah. Kepala pemerintahan adalah pemerintahan yang ditunjuk oleh
raja dan bertanggung jawab kepada badan legislatif bikameral. Sistem ini memberikan jalan
untuk sebuah sistem tradisional yang lebih otoriter pada tanggal 17 Juli 1973, saat
Afghanistan menjadi sebuah republik, yang dipimpin oleh Muhammad Daoud Khan, sebagai
presiden dan perdana menteri. Sebuah konstitusi paru pada tanggal 1977 menciptakan negara
satu partai dengan eksekutif yang kuat dan sebuah badan legislatif bikameral lemah. Partai
Demokrasi Rakyat Afghanistan beraliran komunis konstitusional ini dibatalkan setelah
mereka merebut kekuasaan pada April 1978 (Adjid Thohir 2009: 199).
Peta 7: Republik Afghanistan
Antara tahun 1978 dan 1980, terdapat 167 anggota komunis Dewan Revolusi
dieksekusi kekuasaan legislatif. Kepala negara (presiden) yang dipimpin presidium dewan itu,
untuk mana 21 anggota kabinet bertanggung jawab secara resmi. Sebuah konstitusi sementara,
yang diperkenalkan pada bulan April 1980, dijamin menghormati Islam dan tradisi nasional,
mengutuk kolonialisme, imperialism, Zionisme, dan fasisme, dan menyatakan Partai
Demokrasi Rakyat Afghanistan sebagai pembimbing dan mobilisasi kekuatan masyarakat dan
negara. Tujuan tahun kemudian, presiden menyediakan sebuah konstitusi baru yang sangat
kuat untuk diperkenalkan sebagai bagian dari propaganda kampanye Partai Demokrasi Rakyat
Afghanistan. Rekonsiliasi Najibullah tetap sebagai presiden sampai April 1992 ketika ia
mencari perlidungan di kantor PBB di Kabul sebagai Pasukan Mujahidin yang tertutup di kota
(http://en.wikipedia.org/wiki/republic-of-Afganistan diunduh pada 07/12/2010, pukul 14.30
WIB).
32 | Sejarah Politik Modern Islam
Dengan jatuhnya pemerintah Najibullah sebuah Partai Tujuan Aliansi (SPA) dari
kelompok Islam mengumumkan rencana untuk membentuk Pemerintah Interim Afghanistan
(AIG) dibebankan dengan mempersiapkan jalan bagi pemilu. Namun, Profesor Burhanuddin
Rabbani memproses kooptasi dengan membentuk sebuah dewan kepemimpinan yang terpilih
sebagai presiden. Setelah pertempuran antarfaksi, negara menjadi anarki dan menetapkan
panggung untuk munculnya gerakan Islam konservatif, Taliban, yang menggulingkan
pemerintahan Rabbani dan pada pertengahan tahun 2000 menguasai semua, tetapi di
kebanyakan provinsi utara negara itu. Tidak ada konstitusi baru dirancang sejak akhir
pemerintahan Najibullah.
Taliban, yang dipimpin oleh Mullah Mohammed Omar, membentuk enam anggota
dewan yang berkuasa di Kabul yang memerintah dengan dekrit. Ultimatum otoritas untuk
kekuasan Taliban beristirahat di dalam Taliban Shura (Majelis), yang terletak di selatan kota
Kandahar (Jhon L Esposito 1995: 144)
Dengan jatuhnya Taliban pada Desember 2001, pemerintah sementara telah dibuat di
bawah pimpinan Hamid Karzai oleh perjanjian yang diselenggarakan di Bonn, Jerman. Ia
terpilih kepala negara pada Juni 2002 dari “Islam Transisi Pemerintah Afghanistan (ITGA)”,
oleh Loya Jirga bersidang bulan itu. Dia menyebutkan sebuah kabinet eksekutif, membagi
kementerian utama antara etnis Tajik dan Pashtun. Dia juga menunjuk tiga wakil presiden dan
keadilan kepala negara tertinggi pegadilan.
Sejarah Awal Pemerintahan
Republik Islam Afghanistan adalah nama dan bentuk pemerintahan baru di
Afghanistan, sepanjang sejarah, ada beberapa sistem dan nama yang digunakan oleh penguasa
Afghanistan:
Emirate of Afghanistan (1823 - 1926)
Kingdom of Afghanistan (1926 - 1973)
Democratic Republic (1978 - 1992) Era Komunis
Islamic State of Afghanistan (1992 - 1996) Era Mujahidin
Islamic Emirate of Afghanistan (1996 - 2001) Era Taliban
Islamic Republic of Afghanistan 2001- sekarang
Sekalipun Taliban mempunyai faktor untuk menggulingkan pemerintahan negara
Islam Afghanistan, namun berdasarkan pengakuan internasional, pemerintahan Afghanistan
dari 1992-2001 adalah negara Islam Afghanistan dengan presiden yang terakhir adalah
Burhanuddin Rabbani (1996) (www.afghangovernment.com/Politics.htm diunduh pada 03
Desember 2010, pukul 21.31 WIB).
Buranuddin Rabbani, pemimpin Jamiaat Islam, salah satu kelompok Mujahidin
terbesar pasca era komunis, kembali menjadi Presiden Afghanistan setalah US dan Aliansi
Utara (gabungan kelompok Mujahidin) merebut Kabul dan menguasai sebagian besar
Afghanistan. Namun, Rabbani hanya berkuasa selama 13 November 2001-22 Desember 2001
sebelum menyerahkan kursi kepresidenan kepada Karzai sebagai bagian dari pemerintah
transisi.
Sebenarnya calon presiden Afghanistan setelah Rabbani yang kuat dan tidak lain
adalah Panglima Mujahidin paling disegani yaitu, Ahmadshah Massoud. Namun, 2 hari
sebelum tragedi WTC, Ahmad Shah Massoud dibunuh oleh kelompok Taliban yang
menyamar jadi wartawan. Dari sini hilang sudah sosok pemimpin yang biasa menyatukan
Sejarah Politik Islam Modern | 33
berbagai faksi di Afghanistan (www.nationsencyclopedia.com/Asia-and-Oceania/Afganistan
diunduh pada 03 Desember 2010, pukul 21.29 WIB).
Kependudukan dan Batas Wilayah
Jumlah penduduk negara ini sekitar 25.8 juta yang terdiri dari berbagai suku. Bangsa
ini barasal dari keturunan berbagai etnik seperti Arab, Persia, Turki, dan Mongol. Mereka
terbagi menjadi berbagai kelompok suku yaitu Pastun (38%), Tarzik (25%), Hazara (19%)
serta suku kecil lainnya.
Secara geografis batas wilayah negara Afghanistan di belahan timur dan selatan
terjepit oleh Pakistan, sebelah barat oleh Iran, sedangkan sebelah utara oleh Uzbekistan dan
Tajikistan. Negara ini tidak memiliki akses sama sekali ke laut, sehingga menyulitkan dalam
hal perdagangan.
Sosial Budaya
Pada abad ke-19, Afghanistan menjadi negeri penyangga antara kolonial Rusia dan
Kerajaan Inggris yang berdomisili di India. Hampir seluruhnya lebih dari 99% merupakan
daratan yang mencakup 647.000 kilometer persegi. Wilayahnya terdiri dari gunung terjal,
lembah dalam, dan daratan. Karena posisinya terletak di jantung Asia, Afghanistan termasuk
wilayah pusaran kebudayaan yang cukup penting bagi dunia Islam, terutama pada abad
pertengahan sejarah Islam, di mana tempat hubungan perjumpaan kebudayaan antara Persia,
India, dan Turki.
Sejak April 1992, setelah keruntuhan rezim komunis ciptaan Uni Soviet di Kabul,
sebagai pengisi kembali ke daerah perdesaan dan kota provensi. Akan tetapi, pertempuran
antara faksi yang berlanjut antar kelompok Mujahidin Afghanistan untuk menguasai Kabul,
mengakibatkan terjadi lagi pengungsian ratusan ribu jiwa yang sebagian ke Pakistan.
Perjalanan Politik dan Gerakan Sosial-Keagamaan di Afghanistan
Secara historis, tentara Arab Muslim memasuki wilayah itu pada peralihan abad ke-8
M. Banyak pembangunan Muslim muncul di wilayah itu dan mereka memperluas wilayah
Islam hingga ke Asia Tengah dan Selatan. Afghanistan modern adalah sisa dan salah satu dari
dinasti Muslim besar masa lalu di wilayah itu, yaitu Dinasti Durraniah yang didirikan oleh
Ahmad Syah Durrani (memerintah 1747-1772) yang memisahkan diri dari Kesultanan
Mughal di India. Dinasti Durraniah mulai terpecah-pecah pada peralihan abad ke-19 akibat
pertumpahan darah dalam memperebutkan suksesi dan perang saudara yang berlarut (1800-
1880), juga akibat semakin besarnya tekanan dari luar yakni terjadinya pelanggaran terhadap
batas Afghanistan dan Inggris yang berkuasa di India dan Rusia. Hal ini yang mengakibatkan
dua kali perang Inggris dan Afghanistan (1839-1842 dan 1879-1880), sehingga beberapa
wilayah Afghanistan terlepas. Perang saudara dan campur tangan ini telah meninggalkan
“warisan”, kemunduran terutama dalam ekonomi, militer, dan teknologi. Dengan demikian,
Afghanistan merupakan salah satu negara Muslim yang masuk ke dalam perangkap kekuatan
kolonial Eropa pasca kolonial. Dampak bantuan dan campur tangan asing terjadi setelah
perang Inggris Afghanistan II (1879-1880) ketika Inggris mengangkat Amir Abdurrahman
Khan (1880-1901), salah satu anggota keluarga Muhammadzai dari Dinasti Durraniah.
Dengan subsidi tahunan dan bantuan teknis Inggris, Amir Abdurrahman “besi” biasa
mengonsolidasikan kekuasaan atas seluruh negeri.
Sistem Pemerintahan
Sampai sekarang sebagian besar memilih sistem pemerintahan di bawah pimpinan
presiden. Sementara sebagian besar utusan dari wilayah terpencil sebelumnya memilih sistem
34 | Sejarah Politik Modern Islam
parlemen atau monarki. Tetapi, karena di Afghanistan masih dijumpai banyak pejuang
perang, kekuatan milisi dan hingga sekarang tidak ada partai yang dapat dipercaya, maka
dicemaskan sistem parlemen dapat menyebabkan kekacauan baru. Jadi, selama beberapa
tahun mendatang, sampai Afghanistan benar-benar keluar dari situasi pasca konflik, lebih baik
memilih sistem pemerintahan presidensial
(web.archive.org/web/20010309093438/www.afghan-politics.org/Reference/Constitutions-
main.htm&late.goole=ALkJrhhUfz|PwHDjP6BY9j2-YeOZISwUA diunduh pada 03
Desember 2010, pukul 21.35 WIB).
Cabang Eksekutif
Afghanistan adalah sebuah republik Islam. Konstitusi pemerintah Afghanistan
memisahkan menjadi tiga cabang kuat eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Konstitusi itu juga
menyerukan majelis tertinggi atau Loya Jirga untuk mengadakan situasi tertentu.
Presiden adalah kepala cabang eksekutif, presiden berfungsi sebagai kepala negara dan
komando-panglima angkatan bersenjata Afghanistan. Dia dipilih menerima lebih dari 50%
dari suara yang diberikan melalui, umum, rahasia, dan langsung suara gratis. Jika tidak ada
calon presiden menerima lebih dari 50% suara di putaran pertama, pemilih diselenggarakan
dalam waktu dua minggu. Pada babak ini, hanya dua calon dengan jumlah suara tertinggi
yang diperbolehkan untuk berpartisipasi. Dalam jangka masa itu, calon yang dapat mayoritas
suara akan dipilih sebagai presiden. Eksekutif juga mencakup dua wakil presiden dan anggota
kabinet, kabinet menteri diangkat oleh presiden dan disetujui oleh Majelis Nasional.
Cabang Legislatif
Cabang legislatif diberi nama Majelis Nasional atau parlemen. Majelis Nasional terdiri
dari Majelis Tinggi dan Rendah. Majelis Rendah adalah Wolesi Jirga (Majelis Rakyat) dan
Majelis Tinggi adalah Jirga Meshrano (Rumah Tetua). Tidak seorang pun dapat menjadi
anggota dari kedua rumah secara bersamaan. Anggota Jirga Wolesi dipilih oleh rakyat secara
umum, rahasia, dan langsung melalui pemilihan umum yang bebas. Anggota Jirga Meshrano
dipilih dan angkat sebagai berikut:
• Dari antara para anggota dari setiap dewan provinsi, masing-masing dewan memilih satu
orang untuk jangka waktu empat tahun.
• Dari antara dewan distrik di setiap provinsi, masing-masing dewan memilih satu orang
untuk jangka waktu tiga tahun.
Presiden dari kalangan para ahli dan tokoh berpengalaman termasuk dua wakil dari
gangguan dan dua wakil cacat dan dari Kochis menunjuk satu sisa-sepertiga dari anggota
untuk jangka waktu lima tahun. Presiden menunjuk 50% dari kalangan perempuan.
Cabang Yudikatif
Cabang yudikatif tediri dari Mahkamah Agung (Mahkamah), Pengadilan Tinggi, dan
Pengadilan Banding. Mahkamah agung terdiri dari sembilan anggota yang diangkat oleh
presiden untuk jangka waktu sepuluh tahun dengan persetujuan dari Jirga wolesi. Penunjukan
anggota untuk masa jabatan kedua tidak diperkenankan. Presiden menunjuk salah satu
anggotanya sebagai ketua mahkamah agung. Para anggota mahkamah agung tidak dapat
diberhentikan dari layanan mereka sampai akhir masa mereka, kecuali kondisi dinyatakan
dalam pasal 127 konstitusi Afganistan, yang menyatakan:
“Bila lebih dari satu-sepertiga dari anggota permintaa Jirga Wolesisidang hakim ketua,
atau anggota mahkamah agung karena kejahatan yang dilakukan selama pelasanaan tugas, dan
Wolesi Jirga menyetujui permintaan ini dengan sebuah mayoritas dua pertiga suara, terdakwa
diberhentikan dari jabatanya dan kasus ini disebut sebuah pengadilan khusus.”
Sejarah Politik Islam Modern | 35
Ketua mahkamah agung adalah Abdul Salam Azimi. Ia dilantik pada tanggal lima
Agustus 2006. Sebelum Jirga Welesi didirikan, Fazl Hadishinwari adalah ketua mahkamah
agung. Ia ditolak pada tahun 2006 setelah Jirga Wolesi tersebut didirikan.
Majelis Tinggi (Loya Jirga)
Loya Jirga adalah manifestasi tertinggi dari rakyat Afghanistan. Ini terdiri dari:
1. Anggota Majelis Nasional,
2. Ketua tingkat provinsi, dan dewan kabupaten,
3. Para menteri, hakim Ketua anggota mahkamah agung dapat berpartisipasi dalam sidang
Loya Jirga tanpa hak suara.
Loya Jirga seharusnya diselenggarakan dalam situasi berikut:
1. Untuk mengambil keputusan mengenai isu yang berkaitan dengan kemerdekaan,
kedaulatan nasional, integrasi teretorial, dan kepentingan tertinggi negara,
2. Untuk mengubah ketentuan konstitusi, dan
3. Untuk mengadili presiden.
Era Kontemporer
Operasi pemerintah di Afghanistan di masa lalu terdiri dari perebutan kekuasaan,
berdarah kudeta dan transfer kekuasaan tidak stabil. Negeri ini telah diatur oleh banyak sistem
pemerintahan selama abad yang lalu, termasuk monarki, republik, teokrasi, diktator, dan pro-
negara komunis.
1919—terakhir dari tiga perang Anglo-Afghan. Raja Amanullah Khan mengambil tahta
independen Kerajaan Afghanistan.
1973—Mohammad Daout Khan, perdana menteri dan anggota keluarga kerajaan, merebut
kekuasaan sementara Raja Mohammad Zahir Shah berada di Italia.
1978—anggota sayap kiri Partai Demokratik Rakyat Afghanistan merebut kekuasaan setelah
pembersihan dicoba.
1979—Presiden Nur Muhammad Taraki dibunuh dan digantikan oleh perdana menteri,
Hafizullah Amin. Amin kemudian dibunuh dan Uni Soviet menyerang. Babrak
Karmal dilantik sebagai presiden.
1987—Mohammad Najibullah menggantikan Babrak Karmal sebagai presiden.
1989—Tentara Soviet meninggalkan Afghanistan.
1992—Rezim komunis jatuh ke Mujahidin. Profesor Burhanuddin Rabbani menjadi presiden
Republik Islam baru Afghanistan.
1996—Kabul jatuh ke Taliban.
2001—AS dan pasukan koalisi menyerang Afghanistan. Hamid Karzai diangkat menjadi
presiden.
2003—Loya Jirga mengadopsi konstitusi baru, restrukturisasi pemerintah sebagai sebuah
republik Islam.
2004—Hamid Karzai yang dipilih presiden Afghanistan.
B. Republik Bangladesh
36 | Sejarah Politik Modern Islam
Republik Rakyat Bangladesh adalah
sebuah negara di Asia Selatan yang berbatas
dengan India di barat, utara, dan timur,
Myanmar di tenggara, dan teluk Banggala di
selatan. Bangladesh, bersama dengan
Banggala barat di India, membentuk
kawasan Etno-linguistik Benggala.
Bangladesh secara harfiah bermakna
“Negara Bangla”. Ibu kota dan kota terbesar
Bangladesh ialah Dhaka.
Perbatasan Bangladesh ditetapkan
melalui pemisahan India pada tahun 1947.
Negara ini merupakan sayap timur Pakistan
(Pakistan Timur) yang terpisah dari sayap
barat sejauh 1.600 kilometer. Diskriminasi
politik, bahasa, dan ekonomi menimbulkan
perpecahan antara kedua sayap, yang
berjuang pada meletusnya perang
kemerdekaan tahun 1971 dan pendirian
negara Bangladesh. Tahun-tahun setelah
kemerdekaan ditandai dengan kelaparan,
bencana alam, kemiskinan, huru-hara politik, korupsi, dan kudeta militer.
Peta 8: Republik Bangladesh
Bangladesh memilih jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan merupakan
salah satu segara terpadat di dunia dengan tingkat kemiskinan tertinggi, namun pendapat
perkapita Bangladesh telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975 dan tingkat kemiskinan
turun 20% sejak awal tahun1990-an. Negara ini dimasukkan sebagai salah satu bagian dari
“Next Eleven” Ibu kota Dhaka dan wilayah urban lainnya menjadi penggerak utama di balik
pertumbuhan ini.
Secara geografis, negara ini berada di Delta Gagga-Brahmaputra yang subur.
Bangladesh mengalami banjir angin musim tahunan, dan silon kerap terjadi.
Abad ke-20
Antara tahun 1905 hingga 1911, dilakukan usaha untuk memisahkan provinsi
Benggala menjadi dua zona dengan Dhaka sebagai ibu kota zona timur. Ketika India dibagi
pada tahun 1947, Benggala dibagi berdasarkan garis religious. Bagian barat Benggala masuk
ke wilayah India, dan bagian timur bergabung dengan Pakistan sebagai provinsi yang disebut
Benggala timur (nantinya menjadi Pakistan timur).
Pada tahun 1950, reformasi tanah dilakukan di Benggala timur dengan dihapuskannya
sistem zamindar feudal. Pemerintahan Pakistan saat itu didominasi oleh Pakistan Barat.
Gerakan bangsa Benggali pada tahun 1951 merupakan tanda awal perpecahan antara Pakistan
barat dan timur.
Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus meningkat pada dekade-dekade
berikutnya, dan Liga Awami muncul sebagai suara politik penduduk berbahasa Benggali.
Mereka meminta otonomi pada tahun 1960-an dan pada tahun 1966, pemimpin bergerak
Sheikh Mujibur Rahman dipenjara. Ia dilepaskan pada tahun 1969 setelah meletusnya
pemberontakan rakyat.
Sejarah Politik Islam Modern | 37
Pada tahun 1970, Siklon Bhola menyerang pantai Pakistan Timur. Siklon ini
menewaskan hingga setengah juta jiwa, namun pemerintah pusat tidak serius menangani
bencana ini. Pada tahun 1970, Liga Awami memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan
parlemen, namun Sheikh Mujibur Rahman dilarang berkuasa sehingga kemarahan rakyat
berbahasa Benggali semakin meningkat.
Setelah pembicaraan dengan Mujib, presiden Yahya Khan menangkapnya pada
tanggal 26 Maret 1971, dan melancarkan operasi Searchliht. Target utama operasi tersebut
adalah kaum intelektual dan orang Hindu. Operasi ini menewaskan banyak orang.
Sebelum ditangkap, Syeikh Mujibur Rahman secara resmi menyatakan kemerdekaan
Bangladesh dan mengarahkan semua orang untuk bertempur hingga semua tentara Pakistan
berhasil diusir. Pemimpin Liga Awami mendirikan pemerintahan dalam pembuangan di Kota,
India. Pemerintahan dalam pembuangan secara resmi diambil sumpahnya di Mujib Nagar,
distrik Kustia, Pakistan Timur, pada tahun 17 April 1971 dengan Tajuddin Ahmad sebagai
perdana menteri pertamanya.
Perang kemerdekaan Bangladesh berlangsung selama Sembilan bulan. Mukti Bahini
(Tentara Pembebasan) melancarkan perang gerilya besar-besaran terhadap tentara Pakistan.
Perjuangan kemerdekaan Bangladesh mendapatkan bantuan penuh dari India. Mukti Bahini
dan India berhasil mencapai kemenangan terhadap Pakistan pada 16 Desember 1971, dengan
90.000 orang ditawan oleh India.
Jatiyo Smriti Soudho didirikan untuk mengenang korban perang kemerdekan
Bangladesh. Setelah merdeka, Bangladesh menjadi negara demokrasi parlementer dengan
Mujib sebagai perdana menteri. Pada pemilihan parlemen tahun 1973, Liga Awami
mendapatkan suara terbanyak.
Kelaparan menimpa seluruh negeri antara tahun 1973 hingga 1974 pada awal tahun
1975, Mujib berusaha menerapkan kekuasaan sosialis atau partai melalui BAKSAL yang baru
dibentuk. Pada 15 Agustus 1975, Mujib dengan kebanyakan anggota keluarganya dibunuh.
Kudeta-kudeta berdarah terus berlangsung hingga Jenderal Ziaur Rahman berkuasa. Ia
mengembalikan sistem multipartai dan mendirikan partai nasionalis Bangladesh (PNB).
Kekuasan Zia berakhir setelah ia dibunuh pada tahun 1981. Penguasa utama Bangladesh
selanjutnya adalah Jenderal Hussain Muhammad Ershad, yang memperoleh kekuasaan
melalui kudeta tak berdarah tahun 1982. Ia terpaksa mengundurkan diri pada tahun 1990
setelah meletusnya revolusi besar-besaran.
Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bangladesh kembali menjadi demokrasi
parlementer. Isteri Zia, Khaleda Zia, memimpin partai nasionalis Bangladesh menuju
kemenangan pada pemilihan umum 1991 dan menjadi perdana menteri perempuan pertama
dalam sejarah Bangladesh. Liga Awami yang dikepalai oleh Sheikh Hasina Wejed (putri
Mujib) memenangkan pemilu 1996, namun kalah kepada partai nasionalis Bangladesh pada
tahun 2001.
Pada 11 Januari 2007, setelah tejadinya kekacauan politik, pemerintahan pemelihara
(caretaker) ditujukan untuk mengatur pemilihan umum selanjutnya. Perilaku korupsi
merajarela di Bangladesh. Pemerintah pemelihara baru menjadikan pemberantasan korupsi
sebagai prioritas utama. Akibatnya, banyak politikus, pejabat penting, pejabat kecil dan
anggota partai yang ditangkap atas tuduhan korupsi. Pemerintah pemelihara mengadakan
38 | Sejarah Politik Modern Islam
pemilu yang adil dan bersih pada 29 Desember 2008. Shikh Hasina Wejed memenangkan
pemilu dan diambil sumpahnya sebagai perdana menteri pada 6 Januari 2009.
Konstitusi
Bangladesh merupakan negara kesatuan yang memiliki sistem pemerintahan
demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala negara, kedudukannya banyak diisi dengan
menghadiri upacara kemerdekaan. Kendati pemerintahan sesungguhnya dipegang oleh
perdana menteri yang merupakan kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif
setiap 5 tahun dan memiliki kekuasaan yang normalnya terbatas. Kekuasaan presiden
bertambah masa jabatan pemerintahan pemelihara.
Pemerintahan pemelihara bertanggung jawab dan mengendalikan tradisi menuju
pemerintahan baru. Pejabat pemerintahan pemelihara haruslah non-partisan dan memiliki
waktu tiga bulan untuk menyelesaikan tugasnya. Sistem ini pertama kali dipraktekkan pada
1991 dan dilembagakan pada 1996 sebagai amandemen ke-13 dari konstitusi.
Perdana menteri dipilih melalui upacara pemilihan oleh presiden dan harus menjadi
anggota parlemen, memimpin kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas
para menteri yang dipilih oleh perdana menteri dan diangkat oleh presiden. Parlemen
unikameral Bangladesh, Jatiyo Sanghad, dipilih oleh rakyat melalui pemilihan suara
terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal untuk menduduki jabatanya selama 5 tahun. Hak
pilih universal berlaku untuk seluruh warga negara saat usianya menginjak 18 tahun.
Konstitusi Bangladesh ditulis pada 1972 dan telah mengalami empat belas
amandemen. Hukum lainnya yang berlaku di negara itu dibuat oleh parlemen yang merupakan
turunan dari konstitusi Badan Peralihan Tertinggi ialah Mahkamah Agung. Hakim agung
diangkat oleh presiden. Institusi peradilan yang menegakan hukum di Bangkadesh lemah.
Pemisahan peradilan dari pemerintahan dilakukan pada 1 November 2007. Diperkirakan
pemisahan ini akan memuat badan peradilan menjadi lebih kuat. Hukum di Bangladesh
banyak berdasarkan pada hukum adat Inggris, namun hukum privat seperti pernikahan dan
warisan berdasar pada yang termaktub dalam kitab suci, sehingga lingkup agama satu bisa
jadi berbeda penegakan hukumnya dengan lingkup agama lainnya
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh diunduh pada 07 Desember 2010, pukul 14.33
WIB).
Dua partai utama di Bangladesh ialah Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga
Awami. PNB bersekutu dengan partai Islam seperti Jamaat-e-Islam Bangladesh dan Islam
Oikya Jote, sedangkan Liga Awami bersekutu dengan partai kiri dan sekuler. Pemain penting
lainya ialah partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa militer Ershad. Persaingan Liga
Awami-BNP telah memuncak dengan terjadinya demonstrasi, kekerasan, dan pembunuhan.
Poitik mahasiswa khususnya, kuat di Bangladesh, peninggalan dari masa gerakan
pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif dan mahasiswa telah
dipilih ke parlemen.
Dua partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jamaat-ul-
Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal, dilarang pada Februari 2005. Beberapa
serangan bom berskala kecil yang terjadi sejak 1999 diduga dilakukan oleh kedua kelompok
tersebut. Anggota partai yang dicurigai sebagai pelaku ditahan. Pemerintah Bangladesh dipuji
oleh pemimpin dunia akan posisi anti terorisnya yang kuat.
Agama di Bangladesh
Sejarah Politik Islam Modern | 39
Dua agama di Bangladesh adalah Islam (89,7%) dan Hindu (9,2%). Aliran Islam yang
paling banyak dianut adalah aliran Sunni, sementara sisanya adalah Syiah, Ahmadiyah, atau
Sufi. Mayoritas kelompok Bihari menganut aliran Islam Syiah. Kelompok Agama lain adalah
Buddha (0.1% kebanyakan Theravada), Kristen (0.3%, kebanyakan Katolik Roma), dan
animisme (0.1%).
Bangladesh adalah negara Muslim terbesar ke-4 setelah Indonesia, Pakistan, dan India.
Islam merupakan agama negara tetapi agama lain juga boleh dianut. Perserikatan Bangsa-
bangsa telah mengakui negara ini sebagai negara Islam yang demokratis dan demokrat.
C. Republik Islam Pakistan
Di timur, Pakistan berbatasan dengan India. Di barat berbatasan dengan Iran dan
Afghanistan, di utara dengan Afghanistan dan Cina, sedangkan di selatan berbatasan dengan
Laut Arab dan Teluk Oman. Luas Pakistan 703.043 km yang terbagi atas empat provinsi:
Baluchistan, Sindh, Punjab, dan wilayah barat daya. Pakistan bertetangga dengan dua negara
besar di dunia: India dan Cina. Pakistan menjalin hubungan baik dengan Barat di satu pihak,
sedangkan di sisi lain dengan Cina yang komunis (http://id.wikipedia.org/wiki/Pakistan
diunduh pada 07 Desember 2010, pukul 14.35 WIB).
Peta 9: Republik Islam Pakistan
Pakistan (Islamic Republic of Pakistan) adalah negara yang merdeka pada tanggal 14
Agustus 1947. Sebelum negara ini bergabung dengan India kemudian Pakistan memisahkan
diri dari India dan mengumumkan kemerdekaannya. Pada abad ke-8 agama Islam masuk ke
anak benua India dan sebagian dari wilayah Pakistan sekarang, selama masa penjajahan
Inggris pada akhir abad ke-18, dulu dikuasai oleh kaum Muslimin. Bersamaan dengan
bangkitnya perjuangan rakyat India melawan penjajahan Inggris.
Latar Belakang Politik
Pakistan telah diperintah oleh kedua dan militer pemeritahan demokratis. Dasawarsa
pertama itu dirusak dengan kerusuhan politik dan ketidakstabilan yang mengakibatkan sering
ambruk pemerintahan demokrasi sipil. Dari tahun 1947 hingga 1958 sebanyak tujuh perdana
40 | Sejarah Politik Modern Islam
menteri Pakistan baik mengundurkan diri atau diusir. Ketidakstabilan politik ini membuka
jalan bagi militer pertama Pakistan untuk mengambil alih. Pada tanggal 7 Oktober 1958,
presiden sipil pertama Pakistan Iskandar Mirza diangkat. Ia bekerja sama dengan Jenderal
Mohammad Ayub Khan, namun kemudian Konstitusi Pakistan dibatalkan dan Ayub Kahan
menyatakan Darurat Militer (http://en.wikipedia.org.wiki/Pakistan diunduh pada 07 Desember
2010, pukul 14.30 WIB).
Jenderal Ayub Khan adalah presiden 1958-1969, dan Jenderal Yahya Khan 1969-
1971, keadilan Khan Habibullah Khan Marwat dipilih pertama dan kedua Ketua Senat
Pakistan beberapa kali Khan Sahib bertindak sebagai presiden republik Islam Pakistan,
dengan Zulfikar Ali Bhutto sebagai ahli hukum administrator sipil pertama. Sipil, namun
otokratis, aturan ini terus dilaksanakan pada 1972-1977 di bawah Zulfikar Ali Bhutto, tetapi
ia digulingkan oleh Jenderal Zia-Ul-Haq. Jenderal Zia tewas dalam kecelakaan pesawat tahun
1988, setelah Benazir Bhutto, Putri Zulfikar Ali Bhutto, terpilih sebagai perdana menteri
Pakistan. Dia adalah wanita termuda yang pernah terpilih sebagai kepala pemerintahan negara
Muslim. Pemerintahannya diikuti oleh Nawaz Syarif dan dua pemimpin berganti sampai
kudeta militer oleh Jenderal Pervez Musharraf pada tahun 1999. Karena penguduran diri
Presiden Rafiq Tarar pada tahun 2001, Musharraf menjadi presiden Pakistan.
Pemilu parlemen bangsa diadakan pada bulan Oktober 2002, dengan PML-Q
memenangkan pluralitas kursi di Majelis Nasional Pakistan, dan Zafarullah Khan Jamali dari
partai muncul sebagai perdana menteri. Jamali mengundurkan diri pada tanggal 26 Juni 2004.
PML-Q pemimpin Shujaat Chaudhry Hussen menjadi PM sementara dan digantikan oleh
Menteri Keuangan dan mantan Citibank wakil presiden Shaukat Aziz yang terpilih sebagai
perdana menteri pada tanggal 27 Agustus 2004 oleh suara Majelis Nasional ke-151
(http://www.my-world-guide.com/country/191 diunduh pada 07 Desember 2010, pukul 14.34
WIB).
Kabinet federal Pakistan ini pada tanggal 12 April 2006 memutuskan bahwa
pemilihan umum akan diadakan setelah penyelesaian istilah rakitan konstitusional pada akhir
2007 atau awal 2008 (http://www.answers.com/topic/pakistan diunduh pada 07 Desember
2010, pukul 14.35 WIB).
Cabang Eksekutif
Presiden Pakistan, sesuai dengan ketentuan konstitusi bahwa agama negara adalah
Islam, harus berasal dari komunitas Muslim. Presiden dipilih untuk jangka waktu lima tahun
oleh anggota pemilihan yang terdiri dari anggota majelis nasional, senat, dan anggota majelis
provinsi, presiden memenuhi syarat untuk pemilihan kembali. Tetapi, secara individu ia tidak
dapat meninggalkan kantor selama lebih dari dua periode berturut-turut. Presiden mungkin
mengundurkan diri atau diberhentikan dan mungkin diberhentikan dari jabatannya karena
ketidakmampuan atau perbuatan kotor dengan suara dua-pertiga dari anggota parlemen.
Presiden umumnya bertindak atas nasihat perdana menteri.
Perdana menteri ditunjuk oleh anggota Majelis Nasional melalui pemilihan. Perdana
Menteri dibantu oleh kabinet federal, sebuah dewan menteri yang anggotanya diangkat oleh
presiden dan saran dari perdana menteri. Kabinet federal terdiri dari para menteri, menteri
negara, dan penasihat. Pada awal 1994, ada tiga puluh tiga portofolio menteri: perdagangan,
komunikasi, budaya, pertahanan, pertahanan produksi, pendidikan, lingkungan, keuangan dan
unsur ekonomi, pangan dan pertanian; unsur luar negeri, kesehatan, perumahan; informasi dan
penyiaran; interior; Kashmir urusan dan wilayah utara; hukum dan keadilan; pemerintah
daerah; urusan minoritas; narkotika kontrol, urusan parlemen, minyak dan sumber daya alam
produksi, perencanaan dan pengembangan; kereta api; urusan agama, ilmu pegetahuan dan
Sejarah Politik Islam Modern | 41
teknologi; kesejahteraan sosial; pendidikan khusus; olah raga; negara dan daerah perbatasan,
pariwisata, air dan listrik, pengembangan perempuan; dan urusan pemuda. Oposisi dengan
dipimpin oleh Mian Muhammad Nawaz Sharif.
Cabang Legislatif
Legislatif federal bikameral terdiri dari senat (Majelis Tinggi) dan majelis nasional
(Majelis Rendah). Menurut pasal 50 dari konstitusi, Majelis Nasional, Senat dan Presiden
bersama-sama berbentuk sebuah badan yang dikenal sebagai Majelis-i-Shoora (Dewan
Penasihat). Namun, pemerintah terakhir telah dipecat karena korupsi dengan seruan presiden
pasal 58 dari konstitusi. Presiden berkuasa untuk memecat perdana menteri dan membubarkan
Majelis Nasional, dihapus oleh amandemen ketiga belas dan sebagian dipulihkan oleh
amandemen ketiga belas.
Senat adalah badan legislatif parlemen dengan perwakilan yang sama di masing-
masing provinsi. Ada wakil dari wilayah kesukuan federal dan Islam abad. Ketua senat, di
bawah konstitusi, yang selanjutnya bertindak sebagai presiden seharusnya, kantor menjadi
kosong sampai presiden baru bisa secara resmi terpilih. Baik senat dan majelis nasional dapat
menginisiasikan dan lulus undang-undang kecuali untuk tagihan keuangan. Dalam hal tagihan
lainnya, presiden dapat mencegah bagian kecuali legislatif dalam mengenyampingkan duduk
bersama presiden oleh mayoritas anggota yang hadir dan suara. Berbeda dengan majelis
nasional, Senat tidak dapat dibubarkan oleh presiden (http://go.wor|dbank.org/N4IDIJDKG0
diunduh pada 07 Desember 2010, pukul 14.37 WIB)
Majelis Nasional
Anggota Majelis Nasional dipilih dengan hak pilih universal dewasa (sebelumnya 21
tahun, tetapi berubah menjadi tujuh belas, lalu delapan belas tahun). Kursi dialokasikan untuk
masing-masing dari empat provinsi, wilayah suku federal, dan Islamabad berdasarkan
populasi. Anggota Majelis Nasional berkuasa untuk jangka waktu lima tahun, kecuali mereka
mati atau mundur cepat, atau kecuali Majelis Nasional dibubarkan. Meskipun mayoritas
anggota adalah Muslim, sekitar 5 persen kursi yang disediakan untuk kaum minoritas,
termasuk Kristen, Hindu, dan Sikh. Pemilihan untuk kursi minoritas diselenggarakan atas
dasar pemilih yang terpisah pada saat yang sama dengan jejak pendapat untuk kursi Muslim
selama pemilihan umum.
Cabang Yudikatif
Sistem peradilan mencakup mahkamah agung, pengadilan tinggi provinsi, kabupaten,
dan pengadilan sesi, sipil dan hakim pengadilan perdata dan pidana, pengadilan federal dan
provinsi. Terdapat pula pengadilan jasa, pajak penghasilan, pengadilan perbankan, dan dewan
pendapatan.
Mahkamah Agung
Mahkamah agung memiliki yurisdiksi asli, banding, dan penasihat. Para hakim ketua
mahkamah agung diangkat oleh presiden, hakim mahkamah agung lainnya diangkat oleh
presiden setelah berkonsultasi dengan ketua. Para hakim mahkamah agung dapat menjabat di
kantor sampai usia enam puluh lima, sekarang 68 tahun dan ini juga satu klausul perubahan
ketujuh belas.
Provinsi dan Pengadilan Tinggi
Di setiap provinsi, ada satu pengadilan tinggi. Kini terdapat di empat provinsi, yakni
Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, dan Balochistan. Setelah persetujuan amandemen ke-18
pada konstitusi pada bulan April 2010, pengadilan tinggi baru dibentuk di ibu kota federal
Islamabad dengan nama Pengadilan Tinggi Islamabad. Pada perubahan 18, hakim janji
42 | Sejarah Politik Modern Islam
diusulkan oleh komisi parlemen. Hakim pengadilan tinggi provinsi, sebelumnya ditunjuk oleh
presiden setelah berkonsultasi dengan ketua mahkamah agung.
Ada juga pengadilan syariat federal yang terdiri dari delapan hakim Muslim, termasuk
hakim ketua yang ditunjuk oleh presiden. Tiga dari hakim ulama, yaitu para fukaha dan yang
berpengalaman di bidang hukum Islam. Pengadilan Syariat Federal memiliki yurisdiksi
pertama dan tingkat banding. Pengadilan ini memutuskan apakah hukum apa pun
bertentangan dengan ajaran Islam. Ketika undang-undang dianggap bertentangan dengan
Islam, presiden, dalam kasus hukum federal, atau gubernur, dalam kasus hukum provinsi,
dibebankan dengan mengambil langkah untuk membawa hukum sesuai dengan perintah
Islam. Pengadilan juga mendengar banding dari putusan pengadilan pidana berdasarkan
undang-undang yang berkaitan dengan penegakan hudud, yaitu hukum yang berkaitan dengan
tindak pidana seperti mabuk, pencurian, dan hubungan seksual yang melanggar hukum.
Selain itu, ada pengadilan khusus dan pengadilan untuk menangani kasus-kasus jenis
tertentu, seperti pengadilan obat, pengadilan komersial, pengadilan ketenagakerjaan,
pengadilan lalu lintas, pengadilan banding aruransi, sebuah pajak penghasilan pengadilan
banding, dan pengadilan khusus untuk pelanggaran bank. Ada juga pengadilan khusus untuk
mencoba teroris. Banding dari pengadilan khusus pergi ke pengadialn tinggi kecuali untuk
pengadilan tenaga kerja dan lalu lintas, yang memilki forum sendiri untuk banding. Banding
dari pengadilan pergi ke Mahkamah Agung (Ajid Thohir, 2009: 219).
Ombudsman atau Muhtasib
Sebuah lembaga peradilan penting lain yang merupakan kelanjutan dari sistem
peradilan adalah keberadaan Kantor Muhtasib (Ombudsman), yang diatur di dalam Konstitusi.
Kantor Muhtsib didirikan di banyak negara Muslim ini untuk memastikan bahwa tidak ada
kesalahan yang dilakukan pemerintah kepada warga negaranya. Pejabatnya ditunjuk oleh
Presiden; Muhtasib memegang jabatan selama empat tahun dan tidak dapat diperpanjang atau
diperbaharui. Tujuan Muhtasib adalah untuk melembagakan sistem penegakan akuntabilitas
administrasi negara dengan mengkaji dan memperbaiki ketidakadilan apa pun yang dilakukan
terhadap seseorang melalui maladministrasi oleh lembaga federal atau pejabat pemerintah
federal. Muhtasib diberdayakan untuk kompensasi penghargaan kepada mereka yang
menderita kerugian atau kerusakan sebagai akibat dari kesalahan administrasi. Keadilan yang
diperoleh dari yurisdiksi ini adalah tentang adanya keluhan pribadi atau hal layanan dari
pelayanan publik serta hal-hal yang berkaitan dengan urusan luar negeri, pertahanan nasional,
dan layanan bersenjata. Lembaga ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara
administrator dan warga negara, untuk memperbaiki proses administasi dan prosedur dan
membantu menekan penyalahgunaan kekuasaan.
Sejarah Politik Islam Modern | 43
BAB V
Islam dan Politik di Kawasan Asia Barat (1)
Saudi Arabia, Syria, dan Lebanon
Kesatuan bangsa Arab pada dasarnya memerlukan persatuan masyarakat yang harus
dipandang sebagai satu keseluruhan yang dalam waktu sekarang terpecah-belah. Karena
situasi dan kondisi negara Arab di dalam langkah dan derap majunya serta latar belakang
sejarah dari negara Arab tersebut banyaklah perbedaan yang satu dari yang lain di dalam
beberapa aspek kehidupan sosial, bahkan dalam beberapa hal ada pula faktor yang
bertentangan.
A. Kerajaan Arab Saudi
Pada masa dahulu daerah Arab Saudi dikenal menjadi dua bagian kawasan Hijaz,
yakni daerah pesisir barat Semenanjung Arab yang di dalamnya terdapat kota-kota di
antaranya adalah Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Kawasan kedua adalah daerah Gurun Najd
yang memanjang sampai pesisir timur Semenanjung Arab yang umumnya dihuni oleh suku
lokal Arab (Badui) dan kabilah Arab lainnya.
Peta 10: Kerajaan Arab Saudi
Pemerintah Saudi Arabia bermula dari bagian tengah semenanjung (Jazirah) Arab
yakni pada tahun 1750 ketika Muhammad ibn Saud bersama dengan Muhammad ibn
Abdulaziz Al Saud atau Abdulaziz ibn Saud dengan menyatukan wilayah Hijaz yang dahulu
dikuasai oleh Syarif Husain dari Najd. Pemurnian Islam ini juga berdampak atas pembaharuan
Islam di Indonesia yang berpengaruh pada masyarakat Minangkabau dan Jawa, sehingga
terjadilah perubahan sosial yang cukup nyata. Sebagai contoh bisa diperhatikan cara
berpakaian Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro Kyai Mojo, dan Sentot Prawirodirjo
(http://id.wikipedia.org/wiki/Arab-saudi#Etimologi).
Saudi Arabia atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah
Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dan yang
terbesar adalah Rub’ al-Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir dengan kata sahara.
Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara) dengan
Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut Merah.
44 | Sejarah Politik Modern Islam
Pada tanggal 23 September 1932, Abdulaziz bin Abdurrahman Al Saud, dikenal juga
dengan sebutan Ibn Saud, memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi
Arabia (al-Mamlakah al-Arabiyah al-Suudiyah) dengan menyatukan wilayah Riyad, Najd
(Nejed), Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdulaziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan
tersebut. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa nama Saudi berasal dari kata nama
keluarga Raja Abdulaziz Al Saud.
Saudi Arabia terkenal sebagai negara kelahiran Nabi Muhammad saw serta tumbuh
dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat
yang berarti “Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusannya”.
Sejarah Politik Saudi Arabia
Meski sejak ke-16 (1512 M) secara formal wilayah Jazirah Arab telah dikuasai Turki
Usmani, namun keamiran kecil tetap berkuasa. Inilah yang membuat wilayah tersebut terus
bergolak hingga akhir abad ke-19 M (Ajib Thohir 2009: 116-120). Di antara banyak keamiran
itu, amir Dinasti Saud muncul sebagai kekuatan politik yang paling berpengaruh dan paling
menonjol. Mereka mula muncul sejak abad ke-18 M sebagai kepala suku di wilayah Hijaz,
kekuasaannya berpusat di kota Dariyah (dekat kota Riyad sekarang). Pada tahun 1744, Dinasti
Saud kian memperluas wilayah kekuasaannya, satu demi satu keamiran yang lemah
ditaklukkannya. Penguasa terhadap daerah Mekah-Madinah sebagai “Haramain” semakin
memperbesar pengaruh politiknya. Untuk menahan pengaruhnya, pemerintahan Turki Usmani
mengirim pasukan ke Jazirah Arab, namun bisa dipatahkan. Bersamaan dengan ini ibu kota
pemerintahan Arab dipindahkan ke Riyad. Dinasti Saud akhirnya menjadi pemerintah yang
berkuasa atas seluruh tanah Arab.
Keberhasilan keluarga Saud mengambil alih wilayah dari Turki Usmani karena
didukung oleh gerakan keagamaan kelompok Wahhabi yang bergerak di Nejed dari tahun
1744 M. Berkat saling dukungan ini, Makkah dikuasai dari tahun 1803 M dari tangan Turki
Usmani, yang saat itu berada di bawah pengawasan Muhammad Ali Pasha di Mesir. Para ahli
Timur Tengah menilai bahwa gerakan wahabiyah dalam membangun nasionalisme Arab
Saudi terasa sangat besar, mereka telah memberikan kontribusi yang kuat terutama dalam
membangun ideologi, moralitas, dan legitimasi bagi pola kepemimpinan sebuah wilayah
agama yang bersih dari berbagai praktik penyimpangan agama, seperti khurafat dan bidah.
Periode berikutnya terjadi kegoyahan pemerintahan akibat perebutan kekuasaan antara
keluarga hingga tahun 1902 M. Muncul figur muda yang pengaruh dari dinasti itu yakni
Abdulaziz ibn Saud berdomisili di Riyad dengan dukungan Wahhabi. Satu demi satu daerah
yang terpecah dapat disatukan kembali; tahun 1913 M kekuasaan Turki keluar dari daerah
Hasa, tahun 1925 M, keluarga Hasyimiyah juga menyerahkan Hijaz. Akhirnya pada 23
September tahun 1932 M diproklamirkan seluruh wilayah ini sebagai Kerajaan Saudi Arabia.
Saat ini Arabia dipimpin oleh raja Fahd bin Abdulaziz yang memerintah sejak 13 Juni
1982 M. Selaku kepala negara dan Raja, ia juga merangkap sebagai kepala pemeritahan
sekaligus sebagai perdana Menteri, kekuasaan pemeritahan, selebihnya diisi oleh keluarga dan
kabinet raja. Saudi Arabia secara otomatis tidak mengenal pemilu.
Ekonomi
Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan terutama di kawasan Hijaz antara
Yaman Mekkah-Madinah-Damaskus dan Palestina. Pertanian saat itu dikenal dengan
perkebunan kurma dan gandum serta peternakan yang menghasilkan daging serta susu dan
Sejarah Politik Islam Modern | 45
komoditas olahannya. Pada saat sekarang sistem pertanian terpadu digalakkan untuk
meningkatkan hasil pertanian. Perindustrian umumnya bertumpu pada sektor minyak bumi
dan petrokimia terutama setelah ditemukannya sumber minyak pada tanggal 3 Maret 1938.
Selain itu juga untuk mengatasi kesulitan sumber air selain bertumpu pada sumber air alam
(oase) juga didirikan industri desalinasi air laut di kota Jubail. Sejalan dengan tumbuhnya
perekonomian, kota-kota menjadi tumbuh dan berkembang. Kota yang terkenal di wilayah ini
selain kota suci Makkah dan Madinah adalah kota Riyad sebagai ibu kota kerajaan, Dammam,
Dhahran, Khafji, Jubail, Tabuk, dan Jeddah.
Sistem Pemerintahan di Saudi Arabia
Negara ini adalah berbentuk monarki atau kerajaan, dan raja menjadi kepala negara
dan kepala pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh para pembantu raja, yaitu
Dewan Menteri dan bertanggung jawab kepada raja. Para menteri yang memimpin
departemen masing-masing berhak memberikan usulan dan saran kepada raja. Raja juga
berkedudukan sebagai pembuat undang-undang sebagai pemimpin politik dan imam atau
pemimpin agama. Raja dipilih dari keluarga besar Al Saud. Kerajaan Saudi Arabia kini
memiliki konstitusi tertulis. Sistem hukum yang dipakai adalah syariat Islam yang berlaku
bagi setiap orang di wilayah hukum Kerajaan. Artinya baik Alquran maupun produk hukum
hasil ijtihad para ulama yang bersumber pada Alquran dan Sunnah Rasul-Nya merupakan
undang-undang dasar Kerajaan Arab Saudi. Syariat Islam dilaksanakan oleh mahkamah
syariah bersama para ulama sebagai hakim dan penasihat kerajaan. Walaupun Saudi Arabia
negara monarki dan menjalankan hukum syariah Islam, namun tidak berarti penganut
“monarki absolut” dan “monarki teokrasi”. Sebab, kekuasaan raja dibatasi oleh syariah itu
sendiri dan ia harus tunduk kepadanya, dan di tubuh organisasi kerajaan itu terdapat pula
Majelis Syura yang anggotanya ditunjuk oleh raja (Suyuthi Pulungan 1994: 184-185).
46 | Sejarah Politik Modern Islam
Republik Arab Suriah
Sejarah Kedaulatan dan Kekuasaan dalam Islam
Republik Arab Suriah sekarang dibatasi oleh Turki, Irak, Jordania, Israel, Lebanon,
dan Laut Mediterania. Luas tanahnya mencapai 185,180 km (71,498 mil), penduduk
berdasarkan data tahun 1986 berjumlah 10.931.000; 59 orang per kilometer, 49% hidup di
kota dan 51% di pedalaman.
Peta 11: Republik Arab Syria
Wilayah negeri ini merupakan lokasi persimpangan yang sangat strategis secara
geopolitik, terutama dalam menghubungkan dunia Arab dan dunia Eropa melalui jalur Laut
Mediterania. Kekuatan militer Syria memberikan andil yang sangat penting bagi wilayah-
wilayah Timur Tengah melalui perbatasannya di Mediterania. Ia merupakan negara kesatuan
republik yang memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi, sekalipun ia banyak terlibat pada
berbagai masalah politik di kawasannya. Walaupun negara Syria modern belum menunjukkan
kestabilan sejak Perang Dunia I, Syria telah mampu membangun wilayahnya sejak waktu itu
dan sampai sekarang telah menjadi salah satu negara yang cukup disegani di Timur Tengah
(Ajid Thohir 2009: 121-122)
Nama Syria adalah untuk menunjukkan Syria Besar (sekarang terdiri dari Syria,
Lebanon, Israel, dan Yordania). Wilayah ini sering sekali menjadi daerah objek taklukan oleh
bangsa kuat sekitar wilayah Laut Tengah, karena lokasinya sangat strategis sebagai pusat
perdagangan dunia dan sebagai rute perdagangan serta rute penyerbuan antara Mediterania
dan Mesopotamia, dan antara barat daya Asia dan timur laut Afrika. Penduduk Syria
sebenarnya terdiri dari variasi bangsa Semit, termasuk Pheonikan, Canatis, Yahudi, Aramaen,
dan rumpun pengembara dari Semenanjung Arab. Daerah Syria oleh para ahli sejarah
kebudayaan dipandang sebagai wilayah yang teguh pendirian peradabannya. Kawasan ini
tetap menunjukkan jati dirinya dan telah sukses menentukan dirinya pada masa kekuasan
Mesir, Hittes, Ayria, sebelum akhir bergabung dengan Kekaisaran Romawi pada tahun 63 M,
termasuk pada masa kekuatan Islam Persia dan Turki.
Sejarah Politik Islam Modern | 47
Pada tahun 1516, Syria ditaklukkan oleh Sultan Salim I yang memerintah Turki
Usmani di Istanbul dan akhirnya Syria masuk sebagai bagian dari Kekaisaran Usmani sampai
Perang Dunia Pertama (Amany Lubis dkk 2005: 192). Ketika nasionalisme Arab bertambah
kuat, oposisi mendukung pemberontakan Arab-Syria terhadap Turki oleh Inggris sangat
diperhitungkan, sehingga terjadilah pengusiran terhadap orang-orang Turki yang kemudian
menghasilkan wilayah independen yang dikehendaki pemberontak oleh orang Arab- Syria
sendiri atas dasar nasionalismenya. Ketika tentara Inggris membagi-bagikan wilayah
perbatasan Timur Tengah pusat dan daerah wilayah baru membentuk negara kekuasaannya
masing-masing. Perserikatan nasional yang mungkin di bawah tekanan akhirnya menyetujui
hak Perancis terhadap wilayah Syria pada tahun 1922. Pada tahun 1946, kemerdekan telah
dicapai setelah perjuangan yang panjang.
Sejarah Pemberangusan Aktivis Islam
Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra dalam perang Yamamah, tentara
Islam membebaskan Syria tahun 633. Pembebasan Syria dilanjutkan oleh Khalifah Umar ibn
Khattab, mengalahkan kekuatan Bizantium di Ajnadain bulan Juli 634. Tentara Islam berhasil
menaklukkan kota Damaskus hingga hampir seluruh wilayah Syam dikuasai oleh Khalifah
tahun 637.
Pasca runtuhnya pemerintahan Kekhalifahan Usmani, Syria kemudian diberikan
kemerdekaan oleh penjajah Barat. Penguasa Syria pun menjadi kaki tangan Barat. Sebagai
agen penjajah kolonial Barat, ada tugas penting yang harus dijalankan penguasa boneka;
Pertama, menjamin bahwa sistem pemerintahan yang ada adalah sistem sekular, monarki, atau
sosialis; yang penting jangan pemerintahan Islam. Kedua, mencegah munculnya kekuatan
politik dari kelompok dan umat Islam yang ingin menegakkan pemerintahan Islam. Tidak
mengherankan kalau para penguasa sekular, monarki, atau sosialis di negeri Islam, termasuk
Syria, bertindak represif terhadap kelompok politik Islam yang ingin menegakkan hukum
Allah secara menyeluruh dalam pemerintahan Islam. Hal inilah yang dialami oleh gerakan
Islam Syria.
Sikap represif terhadap kelompok Islam ini semakin menonjol saat Syria dipimpin
oleh rezim partai Baath. Bagi rezim partai Baath, kelompok politik Islam yang ideologis
merupakan ancaman utama bagi kekuasaan mereka. Apalagi, secara ideologis, antara Baath
dan Islam bertolak belakang. Partai Baath adalah partai nasionalis sekuler Arab yang
menyerukan sosialisme Arab. Partai Baath ini berkembang terutama di Syria dan Irak.
Pendirinya adalah Michael Aflaq, seorang Kristen, dan Shalah al-Baithar yang mengaku
Muslim. Ia menyelesaikan studinya di Paris tahun 1932. Partai Baath mendominasi
pemerintah Syria terutama sejak 8 Maret 1963. Sampai saat ini, rezim Baath masih memegang
kekuasaan penuh di Syria (http:/farid1924.wordpress.com/2008/11/24/obama-pemain-baru-
dipanggung-lama-yang-sama).
Sebelum ancaman utama, gerakan-gerakan Islam pada masa rezim partai Baath
mengalami penindasan yang luar biasa. Banyak aktivis Islam yang ditangkap, disiksa, sampai
dibunuh. Dua kelompok Islam yang paling banyak ditekan di Syria adalah Ikhwanul
Muslimin dan Hizbut Tahrir. Ikhwanul Muslim memilih perlawanan bersenjata untuk
menumbangkan rezim Baath. Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin memilih mempersiapkan
barisan tempurnya untuk melakukan penyerangan terhadap pimpinan kelompok Alawi, agen
keamanan, dan para politik pendukung Presiden Hafiz al-Asad. Pada tahun 1979, terjadi
penyerangan terhadap sekolah sekuler militer di Aleppo dan kantor partai Baath. Pihak yang
dituduh melakukan ini adalah Ikhwanul Muslimin.
48 | Sejarah Politik Modern Islam
Tidak hanya itu, kelompok Islam ini melakukan demontrasi besar dan aksi boikot di
Hama, Homs, dan Aleppo pada Maret 1980. Kelompok Islam pun dituduh ingin membunuh
Hafiz al-Asad. Dengan alasan tersebut, rezim Baath mengadakan pembantaian besar-besaran
terhadap aktivitas Islam di Syria. Banyak tahanan yang dibunuh dan aktivis Islam, lewat
pengadilan yang direkayasa, banyak vonis hukuman mati. Bahkan, para aktivis Islam yang
tidak memilih jalan kekerasan seperti Hizbut Tarir pun menjadi target pembantaian rezim ini.
Penjara di Syria penuh dengan pejuang Islam yang ingin menegakkan Daulah Khilafah ini.
Banyak di antara mereka yang dihukum mati dan dibunuh.
Trias Politika
Setelah kemerdekaan, nama resmi bagi Syria adalah Republik Arab Syria. Kepala
negara dan pemerintahan adalah presiden yang paling berkuasa di negara itu. Konstitusi 1973
menyatakan bahwa Syria adalah negara “demokrasi Rakyat Sosialis”. Presiden dipilih oleh
rakyat sekali dalam tujuh tahun. Dewan rakyat yang beranggota 195 orang adalah pembuat
undang-undang yang dipilih sekali empat tahun. Di bawah konstitusi Syria, presiden yang
juga pemimpin partai Baath mengontrol mekanisme politik pemerintahan Syria. Partai politik
sosial Arab ini bersama empat partai lain membentuk organisasi sosial yang disebut Front
Progresif Nasional untuk perjungan cita-cita paham sosialisme. Di samping peradilan umum,
di tubuh organisasi pemeritahan Republik Arab Suriah terdapat juga peradilan agama. Setiap
komunitas agama mempunyai peradilan untuk mengurus masalah perkawinan, perceraian, dan
harta warisan (Suyuthi Pulungan 1995: 184).
Syria termasuk negara sosial yang membuka hubungan politik dan diplomatik serta
militernya dengan Uni Soviet, sekalipun ia banyak mendapatkan impor barang dari Eropa
barat dan Jepang, Romania, dan Uni Soviet, merupakan pusat ekspor Syria. Negara ini
tampaknya ingin konsisten dalam menyeimbangakan deposito perdagangan (Ajid Thohir
2009: 131).
B. Republik Lebanon
Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah,
dan perbatasan dengan Suriah (Syria) di utara dan timur, dan Israel di selatan. Bendera
Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit
oleh dua garis merah horizontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang
sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus yang dikenal sebagai
konfesionalisme yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kekuasaan serata mungkin di antara
aliran agama yang berbeda-beda.
Peta 12: Republik Lebanon
Sejarah Politik Islam Modern | 49
Sebelum perang saudara Lebanon (1975-1990), negara ini menikmati ketenangan dan
kemakmuran yang relatif, didorong oleh sektor pariwisata, pertanian, dan perbankan yang
mapan di dalam perekonomiannya. Lebanon dianggap sebagai ibu kota perbankan di dunia
Arab dan umumnya dianggap sebagai “Swiss di Timur Tengah”. Karena kekuatan
finansialnya, Lebanon juga menarik banyak sekali wisatawan, sehingga ibu kotanya, Beirut,
dirujuk oleh banyak orang sebagai “Paris Timur Tengah”.
Segera setelah perang, ada banyak upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya
dan membangun kembali infrastruktur nasionalnya. Pada awal 2006, stabilitas yang cukup
besar telah tercapai di hampir seluruh negeri, rekonstruksi Beirut hampir selesai, dan semakin
banyak wisatawan asing yang datang ke resort Lebanon. Namun, perang Lebanon 2006
menimbulkan korban sipil dan militer, kerusuhan hebat pada infrastruktur sipil, dan
pengungsian besar-besaran dari 12 Juli 2006 hingga gencatan senjata diberlakukan pada 14
Agustus 2006. Pada September 2006, pemerintah Lebanon telah memberlakukan rencana
pemulihan awal yang ditujukan untuk membangun kembali properti yang dihancurkan oleh
serangan Israel di Beirut, tirus, dan desa lainnya di Lebanon selatan.
Geografi
Sebuah negara di timur tengah, Lebanon berbatasan di barat dengan Laut Tengah
(garis pantai sepanjang 225 kilometer) dan di timur dengan Depresi Suriah-Afrika. Lebanon
berbatasan dengan Suriah sepanjang 375 km di utara dan di timur; dengan Israel sepanjang 79
km di selatan. Perbatasan dengan Israel telah disetujui oleh PBB (lihat Garis Biru (Lebanon),
meskipun sebongkah tanah kecil yang disebut Shebaa Farms di daratan tinggi Golan diklaim
oleh Lebanon diduduki oleh Israel, yang mengklaim bahwa tempat itu merupakan tanah Seria.
PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa wilayah ini bukan merupakan milik Lebanon,
namun pejuang Lebanon kadang kala melancarkan serangan terhadap orang Israel yang
berada di dalamnya.
Pembagian Wilayah Administratif
Lebanon dibagi menjadi enam kegubernuran (muhafazat, tunggal muhafazah) yang
lebih lanjut dibagi ke dalam 25 distrik (aqdya, tunggal: qadaa). Distrik ini juga dibagi ke
dalam sejumlah kabupaten, masing-masing mencakup kelompok kota atau desa.
Populasi Lebanon terdiri dari beragam grup etnik dan agama: Muslim (Syiah, Sunni,
Druze, dan Alawi), Kristen (Katolik Maronit, Ortodoks Yunani, Katolik Yunani, Armenia,
dan Koptik), dan lainnya. Sensus resmi tidak dilakukan sejak 1932, menandakan sensitivitas
politik di Lebanon terhadap keseimbangan keagamaan.
Diperkirakan bahwa 69% dari penduduk Lebanon adalah Muslim (Sunni, Syiah, dan
Druze) dan 29% Kristen (umumnya Maronit, Gereja Ortodoks Antiokia, Apostolik Armenia,
Katolik Yunani Melkit, Gereja Asiria di timur, Katolik Khaldea, dan minoritas Protestan).
Ada kelompok minoritas kecil Yunani yang tinggal di Beirut pusat, Byblos, dan Hamdoun.
Lebanon juga mempunyai sebuah komunitas kecil (kurang dari 1%) Kurdi (juga dikenal
sebagai Mhallami atau Mardinli) yang umumnya bermigrasi dari Suriah timur laut dan Turki
tenggara, diperkirakan jumlahnya antara 75.000 hingga 100.000 orang, yang termasuk dalam
kelompok Sunni. Dalam tahun-tahun belakangan ini mereka memperoleh kewarganegaraan
Lebanon, sehingga menguntungkan kelompok Muslim Sunni khususnya. Selain itu, ada pula
ribuan suku Badui Arab di Bekaa dan di wilayah Wadi Khaled, yang semuanya tergolong
Sunni mendapatkan kewarganegaraan Lebanon. Ada sekitar 15 juta orang keturunan Lebanon,
terutama Kristen menyebar di seluruh dunia.
50 | Sejarah Politik Modern Islam
Jumlah mereka yang tinggal di Lebanon sendiri diperkirakan 3.874.050 pada Juli
2006. Ada sekitar 16 juta orang keturunan Lenanon yang terbesar di seluruh dunia, yang
terbanyak adalah di Brasil. Argentina, Australia, Kanada, Kolombia, Perancis, Britania Raya,
Meksiko, Venezuela dan Amerika Serikat juga memiliki komunitas Lebanon yang besar.
Sejumlah 394.532 pengungsi Palestina telah terdaftar di Lebanon pada United Nations
Relief and Works Agency (UNRWA) sejak 1948.
Kebudayaan
Selama beribu-ribu tahun Lebanon telah menjadi persimpangan utama peradaban.
Karena itu tidak mengherankan bila negara kecil ini mempunyai budaya yang luar biasa kaya
dan hidup. Campuran kelompok etnis dan agama yang sangat luas di Lebanon ikut
menyumbangkan tradisi makanan, music, dan sastra serta festival. Beirut khususnya
merupakan panggung seni yang sangat hidup dengan berbagai pertunjukan, pameran, fashion
show, dan konser yang diadakan sepanjang tahun di berbagai galeri, museum, teater, dan
tempat-tempat terbuka. Masyarakatnya modern, terdidik, sangat mirip dengan negara Eropa
lainnya di Mediterania. Meskipun sangat mirip dengan Eropa, bangsa Lebanon sangat bangga
akan warisan mereka dan telah menjadikan negeri itu khususnya Beirut pusat kebudayaan
dunia Arab. Lebanon adalah negara anggota organisation Internationale de la Francophonie
(negara berbahasa Perancis). Karena itulah kebanyakan orang Lebanon berdwibahasa, mampu
berbahasa Arab dan Perancis. Namun demikian, bahasa Inggris kini sangat popular khususnya
di antara mahasiswa. Di negara ini agama Kristen bergaul akrab dengan Islam dan Lebanon
juga merupakan pintu masuk Arab ke Eropa serta jembatan Eropa ke dunia Arab.
Lebanon juga mempunyai sejumlah universitas yang bergengsi, termasuk Universitas
Amerika di Beirut, Universitas Lebanon milik negara, dan Universitas Saint-Joseph.
Sistem Politik
Lebanon adalah sebuah republik demokratis parlementer yang memberlakukan sebuah
sistem khusus yang dikenal sebagai konfesionalisme. Sistem ini, yang dimaksudkan untuk
menjamin bahwa konflik sektarian akan dapat dihindari, berupaya untuk secara adil mewakili
distribusi demografis aliran keagamaan dalam pemerintahan. Karena itu, keagamaan di dalam
pemeritahan disediakan untuk anggota kelompok keagamaan tertentu. Misalnya, presiden
Lebanon haruslah seorang Kristen Katolik Maronit, perdana menteri seorang Muslim Sunni,
wakil perdana menteri seorang Kristen Ortodoks, dan ketua parlemen seorang Muslim Syiah.
Pembagian ini merupakan hasil dari kesepakatan tidak tertulis tahun 1943 antara presiden
(Maronit) dan perdana menteri waktu itu (Sunni) dan baru diformalkan dengan konstitusi
pada tahun 1990.
Kecenderungan ini berlanjut dalam distribusi ke-128 kursi parlemen yang dibagi dua
antara Muslim dan Kristen. Sebelum 1990, rasionya adalah 6:5, dan hal ini menguntungkan
kelompok Kristen. Namun, Persetujuan Taif, yang mengakhiri perang saudara 1975-1990,
menyesuaikan rasio itu untuk memberikan representasi yang sama bagi para pemeluk dari
kedua agama tersebut.
Jumlah anggota parlemen Lebanon juga diatur jumlahnya berdasarkan agama yang
dianut. yaitu, Kristen/Katolik 64 orang terdiri dari Maronit 34, Ortodoks Yunani 14, Katolik
Yunani 8, Ortodoks Armenia 5, Katolik Armenia 1, Protestan 1, lain-lain 1; Islam dan Druze
64 orang yang terdiri dari Sunni 27, Syiah 27, Druze 8, dan Alawi 2.
Menurut konstitusi, pemilihan langsung harus dilakukan untuk parlemen setiap empat
tahun sekali, meskipun dalam sejarah Lebanon belakangan ini, perang saudara selalu meletus
Sejarah Politik Islam Modern | 51
sebelum hak ini dilaksanakan. Parlemen memilih presiden untuk masa jabatan 6 tahun dan
tidak boleh dipilih berturut-turut. Walaupun begitu, peraturan ini pernah dilanggar dua kali
dengan masa perpanjangan jabatan selama 3 tahun pada masa pemerintahan Elias Hrawi
(1990-1995 diperpanjang hingga 1998) dan Emile Lahoud (1998-2004 diperpanjang hingga
2007). Sistem yudisial Lebanon mengikuti kode Napoleon. Tidak ada juri dalam pengadilan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Lebanon#Etimologi).
52 | Sejarah Politik Modern Islam
BAB VI
Sejarah Politik Islam di Kawasan Teluk Arab
Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab
Permasalah terhadap studi politik modern adalah pembahasan atas negara-negara
Islam seluruhnya. Antara negara yang menjadi tumpuan adalah negara-negara Arab di Teluk
Arab. Label “negara-negara Arab di Teluk Arab” atau “negara-negara Arab di Teluk Persia”
adalah gabungan enam negara monarki yang bergabung sejak 1981 di Dewan Kerja Sama
Negara Arab Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC), yaitu negara Bahrain, Saudi
Arabia, para kesultanan dari Oman, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Peta 13: Kawasan Teluk Arab
Enam negara tersebut disatukan dalam GCC adalah karena mereka berbagi ekonomi
yang sama, budaya yang sama, dan karakteristik yang mirip. Negara-negara Teluk Arab ini
juga berkongsi budaya daerah yang kadang-kadang disebut sebagai “khaliji (teluk) budaya”.
Mereka semua bicara dalam dialek Teluk Arab dan berkongsi gaya musik yang serupa (swat,
fijiri, ardha, liwa dan lain-lain), masakan pakaian dan lain-lain. Kebanyakan orang Arab yang
tinggal di teluk Arab/Persia ini berketurunan suku Arab Najed yang kini berpusat di Saudi
Arabia dan Yaman.
Semua enam negara ini adalah monarki turun-temurun dengan terbatas representasi
politik. Hanya Bahrain (Majlis al-Nuwwab) dan Kuwait (Majlis Nasional) yang anggota
legislasinya adalah anggota terpilih. Kesultanan Oman juga memiliki dewan penasihat (Majlis
al-Syura) yang anggotanya adalah yang terpilih. UEA yang merupakan federasi dari tujuh
Emirat monarki juga berfungsi hanya sebagai badan penasihat dan sebagian anggotanya
dipilih dari sebuah perguruan tinggi pemilihan kecil yang dicalonkan dan ditulis ke dalam
konstitusi baru, tetapi hal itu belum diberlakukan.
A. Qatar
Kedaulatan dan Nasionalisme Qatar
Negara Qatar adalah sebuah Emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah
semenanjung kecil di Jazirah Arab. Batasannya di selatan adalah Saudi Arabia dan sisanya
Sejarah Politik Islam Modern | 53
dibatasi teluk Persia (http://id.wikipedia.org/wiki/Qatar diakses pada tanggal 23 November
2010). Dari penelitian sejarah, dikatakan bahwa kehidupan pertama kali di Qatar dimulai pada
abad keempat sebelum masehi. Pada waktu munculnya Islam pertengahan abad ketujuh,
semenanjung Qatar dan kawasan sekelilingnya berada di bawah kekuasaan al-Mundzir ibn
Sawi al-Tamimi. Kemudian al-Mundzir menganut agama Islam.
Peta 14: Negara Qatar
Pada abad ke-16, orang Qatar bersekutu dengan Turki
untuk mengusir orang Portugis. Konsekuensinya, Qatar seperti
semua negara di kawasan Teluk Arab pada saat itu berada di
bawah kekuasaan Turki selama empat abad. Kedaulatan Usmani
di kawasan bersifat nominal, kekuasaan, dan pengendalian
sesungguhnya berada di tangan para syaikh dan pangeran suku-
suku lokal Arab, Qatar sendiri berada di bawah kekuasaan
keluarga Syekh Al Tsani (Qatar Year Book 2009 2010): 32).
Adapun asal usul berkuasanya keluarga Al Tsani di negeri
semenanjung tersebut dimulai sejak pertengahan abad ke-19.
Nama Al Tsani yang berasal dari Syaikh Tsani ibn Muhammad
yaitu Ayah dari Syaikh Muhammad ibn Tsani, salah seorang
penguasa negeri tersebut pada periode 1850-1878 berasal dari
Bani Tamim. Kemerdekaan Qatar diperoleh dari Inggris.
Pada tanggal 3 September 1971 dengan kepala negara
yang pertama Syaikh Khalifah Al Tsani. Pada tanggal 27 Juni 1995 Syaikh Hamad ibn
Khalifah Al Tsani mengambil alih kekuasaan melalui kudeta tidak berdarah dari ayahnya
Khalifah Al Tsani yang didukung oleh keluarga yang berkuasa dan rakyat Qatar.
Tanggal 22 Oktober 1996 Amir Qatar mengeluarkan dekrit pengangkatan terhadap
anaknya, Syaikh ibn Hamad ibn Khalifah Al Tsani sebagai putra mahkota. Kemudian tanggal
29 Oktober 1996 Amir Qatar melalui sebuah dekrit mengangkat Syaikh Abdullah ibn
Khalifah Al Tsani (adik kandung Amir Qatar dari lain ibu) sebagai perdana menteri/menteri
dalam negeri. Dengan dektrit pula diangkat Menteri Dalam Negeri, Syaikh Abdullah ibn
Khalid Al Tsani tanggal 2 Januari 2001, lalu Syaikh Abdullah ibn Khalifah Al Tsani hanya
menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada tanggal 5 Agustus 3003, Syaikh Jasim ibn Hamad Al
Tsani resmi mengundurkan diri dari jabatan putra mahkota lalu Amir Qatar menunjuk putra
mahkota baru (sampai sekarang).
Konstitusi Qatar
Undang-undang Dasar negara Qatar yang baru diberlakukan pada 8 Juni 2005 lalu
menyatakan Qatar adalah sebuah negara Arab yang berdaulat dan merdeka. Islam adalah
agama resmi dan Syariah (Hukum Islam) adalah sumber dasar perundang-undangan.
Demokrasi adalah dasar bagi sistem pemerintahan dan bahasa Arab adalah bahasa resmi
negara.
Trias Politika dan Pranata Hukum Qatar
Meskipun berada di kawasan Arab, hukum di Qatar cenderung lebih bebas dan liberal.
Di bawah kepemimpinan Amir Qatar, Hamad ibn Khalifah Al Tsani, Qatar mengalami
modernisasi dan liberalisasi. Misalnya, alkohol diperbolehkan dalam jumlah terbatas
(http://sawungteteh77.multiply.com/reviews/item/42 diakses pada tanggal 23 November
2010).
54 | Sejarah Politik Modern Islam
Cabang Eksekutif
Sesuai dengan UUD yang baru, sistem kekuasaan pemerintah di Qatar adalah turun-
temurun dalam Keluarga Al Tsani (monarki konstitusional), di mana kekuasaan dialihkan dari
bapak kepada anak yang telah diangkat sebelumnya menjadi Putra Mahkota. Seandainya
Amir tidak mempunyai anak (terutama anak laki-laki), Amir berhak mengangkat seorang
Putra Mahkota dari keluarga Al Tsani dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Majelis
Keluarga.
Putra Mahkota diangkat oleh Amir dari putranya sendiri sesuai dengan UUD yang
baru dan menyandang gelar “His Highness the Heir Apparent”. Amir adalah pemegang
kekuasaan eksekutif tertinggi dengan dibantu Putra Mahkota dan Dewan Menteri. Amir juga
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi legislatif dengan dibantu oleh Majlis Syura. Namun
demikian, UUD yang baru secara jelas mengatur segala hak dan kewajiban Amir Qatar,
kemudian undang-undang lain tentang kabinet juga mengatur seluruh hak dan kewajiban para
menteri (http://www.kbridoha.com/liberary/ProfilNegaraQatar-0406.pdf/ diakses pada tanggal
23 November 2010).
Cabang Legislatif
Di dalam struktur politik Qatar tidak secara jelas disebutkan adanya lembaga legislatif
atau parlemen, namun yang lebih dikenal adalah institusi Majlis Syura. Sesuai dengan
fungsinya, selama ini Majlis Syura telah menyusun konstitusi dengan pemerintah dalam
berbagai hal, antara lain tentang pemilihan Dewan Kotapraja (Central Municipal
Council/CMC) secara langsung melalui pemilihan umum yang diikuti juga oleh kaum wanita
dan revisi terhadap UUD sementara. Majlis Syura Qatar diketuai oleh Muhammad ibn
Mubarak Al Khalifah.
Di dalam bidang politik yang menonjol antara lain adalah keputusan Qatar membuat
UUD tetap Qatar yang telah resmi diberlakukan mulai tanggal 8 Juni 2005, 2 kali
menyelenggarakan pemilu Dewan Kotapraja, pemilihan Dewan Kamar Dagang dan Industri
serta akan dibentuknya parlemen yang sebagian besar keanggotaannya dipilih secara
langsung. Langkah tersebut sebagai implementasi dari upaya Qatar selama ini untuk
memperkuat dan mewujudkan kehidupan demokrasi dengan mengikutsertakan rakyat di
dalam pengambilan berbagai keputusan.
Pemilu Dewan Kotapraja yang telah diadakan Qatar bulan Maret 1999 merupakan
awal dari rencana pemilihan parlemen. Pemilu untuk memilih anggota Dewan Kotapraja
kedua diadakan pada tahun 2004 dan berhasil mendudukan seorang wanita menjadi
anggotanya.
Cabang Yudikatif
Pada awalnya Qatar memiliki dua jenis sistem peradilan yaitu peradilan pranata (Civil
Court) yang memutuskan kasus perdata dan perdagangan; dan peradilan agama (Sharia Court)
yang memutuskan kasus pidana dan hudud sesuai dengan Syariat Islam. Sejalan dengan
perubahan drastis yang dilakukan Amir Qatar untuk menyesuaikan dengan UUD yang baru
terutama di bidang peradilan dan pranata hukumnya, kini peradilan Qatar berada di bawah
satu atap dan memiliki bagian yang menangani persidangan secara khusus. Tingkatan
peradilan tersebut juga bertambah, yang sebelumnya hanya mengenal peradilan tingkat
pertama dan tingkat banding, kini ada pengadilan tingkat kasasi.
Aliran Politik Qatar
Keluaraga Kerajaan Qatar adalah Wahabi, syariah juga menjadi sumber utama
perundang-undangan. Namun demikian, Qatar memiliki sistem politik yang relatif
Sejarah Politik Islam Modern | 55
demokratis. Konstitusi membentuk parlemen yang beranggotakan 45 orang yang disebut
Dewan Penasihat (DP), dengan 30 anggota diangkat berdasarkan pemilu. DP miliki otoritas
untuk menyetujui APBN dan memonitor otoritas eksekutif yakni penguasa yang disebut
Amir.
Pada Maret 1998 Amir Qatar, Syaikh Hamad ibn Khalifah Al Tsani, menghapus
Departemen Penerangan. Dengan demikian, telah berakhir sensor media cetak maupun
elektronik. Entitas media milik negara menjadi institusi publik yang independen. Kebebasan
pers ini pada gilirannya telah memperluas horizon sumber berita Arab paling spektakuler, Al-
Jazeera, yang didirikan pada 1996 (http:www.fatihsyuhud.com/arab-dan-demokrasi/ diakses
pada tanggal 23 November 2010)
Kabinet Qatar
Revisi tahun 2009 Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri: Syaikh Hamad ibn
Jasim bin Jabr Al Tsani, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi and Industri: Abdullah
ibn Hamad al-Atiyah, Menteri Dalam Negeri: Syeikh Abdullah ibn Khalid Al Tsani, Menteri
Wakaf dan Urusan Islam: Ahmed ibn Abdullah al-Marri, Menteri Ekonomi dan Keuangan:
Yusuf Husein Kamal, dan lain sebagainya (Qatar Year Book 2009 201: 44).
B. Kuwait
Pada abad ke-19, Kuwait mulai muncul di bawah pengaruh Kesultanan Usmani.
Setelah Perang Dunia Pertama, Kuwait muncul sebagai negara merdeka yang masih di bawah
perlidungan Kerajaan Inggris (http://en.wikipedia.org/wiki/Kuwait- diakses pada tanggal 24
November 2010). Penjajahan Inggris atas Kuwait dimulai pada tahun 1317 H/1899 M. Pada
tahun 1922 M terjadilah kesepakatan penentuan batas antara Kuwait dan Saudi Arabia,
dengan hasil pengukuhannya sebagai wilayah netral. Pada tahun berikutnya penentuan batas
wilayah dengan Irak telah selesai. Orang Kuwait terus menuntut kemerdekaan mereka di
bawah pimpinan Syaikh Abdullah Al Sabah hingga Inggris mengakui kemerdekaannya pada
tahun 1381 H/1961 M.
Peta 15: Kuwait
Amir Abdullah Salim Al Sabah wafat pada tahun 1835 H/1965 M. Kemudian diganti
oleh saudaranya Sabah Salim. Setelah wafat pada tahun 13 H/1978 M, dia digantikan oleh
Syaikh Jabir Ahmad Al Sabah. Pada masa inilah Irak menginvasi Kuwait, yaitu pada tahun
1411 H/ 1990 M, lalu berhasil dibebaskan dengan perantaraan kekuatan sejumlah negara di
bawah pimpinan Amerika Serikat pada tahun 1411 H/1991 M
(http://en.wikipedia.org/wiki/Kuwait-diakses pada tanggal 24 November 2010).
Kuwait merdeka dari jajahan Inggris pada 19 Juni 1961. Tetapi, rakyat Kuwait meraih
kemerdekaan pada 25 Februari setiap tahun, yang mana pada tanggal tersebut kepala negara
56 | Sejarah Politik Modern Islam
Kuwait ke-11, Syeikh Abdullah al-Salim Al Sabah, mengambil kepemimpinan
(http://www.da.gov.kw/eng/kuwaitInfo/ diakses pada tanggal 24 November 2010).
Sistem Pemerintahan Kuwait
Nasionalisme Kuwait
Pada bulan Desember 1934, Syeikh Ahmad al-Jabir Al Sabah, penguasa Kuwait pada
waktu itu telah menandatangani kesepakatan untuk pengeboran minyak dengan perusahaan
minyak Kuwait (perusahaan Anglo-Amerika). Dari sini bermula perkembangan ekonomi
budaya dan penduduk menuju kemajuan dan kemandirian sejak awal tahun lima puluhan.
Di dalam periode ini, masyarakat Kuwait harus menghadapi tantangan internal dan
ekternal yang banyak akibat dari evolusi dari sebuah negara miskin kepada negara kaya.
Kesadaran nasional politik meningkat seiring kemajuan Kuwait dalam menuju kemerdekaan.
Kegiatan pemuda Kuwait meningkat dan merdeka mulai mengkritik kondisi administrasi.
Pada saat itu, Amir Kuwait, Syaikh Abdullah al-Salim Al Sabah telah menjadi ketua
parlemen pertama di Kuwait pada tahun 1938. Ia menyambut kritik konstruktif dan sangat
ingin mencapai langkah sepenuhnya dalam mempertimbangkan cara untuk kemerdekaan dan
pembentukan konstitusional.
Pada tahun 1959, Kuwait mengambil langkah untuk membuat undang-undang dan
membangun sistem, seperti the Naturalization Law in 1959, the Kuwait Currency Law in
1960, the Passports Law and the Organization of Government Departements. Kenyataannya,
Kuwait juga tidak terlepas dari intraksi dan partisipasi dalam kebanyakan kegiatan sosial dan
budaya lingkungan Liga Arab (Arab League) (http://www.da.gov.kw/eng/articles/Artile-
comKuwait-Libanon-Day.php diakses pada tanggal 24 November 2010).
Konstitusi Kuwait
Kuwait adalah sebuah negara monarki konstitusional yang memilki parlemen yang
tertua antara negara-negara Arab di Teluk Persia. Kuwait mengamalkan konstitusi tertulis
yang menggabungkan dua aspek, yaitu sistem presidensial dan sistem parlementer. Hal ini
telah disetujui pada 11 November 1962 oleh Yang Mulia Syaikh Abdullah al-Salim Al Sabah.
Konstitusi Kuwait mengandung 183 artikel di bawah lima bagian. Menurut konstitusi
Kuwait, nominasi dari Amir baru atau putra mahkota oleh penguasa keluarga Al Sabah harus
disetujui oleh Majelis Nasional. Jika calon tidak memenangkan suara mayoritas, keluarga Al
Sabah harus mengajukan nama tiga kandidat lainnya untuk Majelis Nasional yang salah satu
dari mereka untuk memegang pos jabatan tersebut. Setiap perubahan konstitusi dapat
diusulkan oleh Amir, tetapi harus disetujui oleh lebih dari dua per tiga anggota Majelis
Nasional sebelum diimplementasikan.
Trias Politika
Kepala negara Kuwait adalah Amir dengan gelar syaikh yang diwarisi turun-temurun.
Sebuah Dewan Menteri, juga dikenal sebagai menteri kabinet, membantu perdana menteri
dalam tugasnya sebagai pemerintah Kuwait yang harus diisi setidaknya satu anggota terpilih
parlemen Kuwait, yang dikenal sebagai Majelis al-Ummah (Majelis Nasional). Majelis
Nasional ini memiliki kekuasaan untuk memecat perdana menteri atau anggota kabinet
melalui serangkaian prosedur konstitusional. Amir adalah panglima kepala angkatan
bersenjata Kuwait. Amir juga memiliki kewenangan untuk memberikan pengampunan dari
hukum mati atau penjara.
Sejarah Politik Islam Modern | 57
Kewenangan legislatif diberikan kepada Amir dan majelis nasional (Majelis al-
Ummah). Majelis Nasional terdiri dari 50 anggota yang dipilih untuk jangka waktu empat
tahun. Mereka mewakili spektrum yang luas dari kelompok politik: liberal, demokrat,
independen, dan kelompok Islam. Legislasi dapat diprakarsai oleh dekrit Amiri, menterinya
atau oleh majelis. Penempatan rancangan undang-undang sebagai hukum tidak dapat
dilakukan melainkan ditangani Majelis Nasional.
Kekuasaan eksekutif terletak pada Amir dan dilakukan melalui menteri-menterinya
yang membentuk Dewan Menteri (kabinet). Dewan ini terdiri dari 15 atau 16 menteri. Amir
menunjuk dewan menteri atas rekomentasi perdana menteri
(http://www.da.gov.kw/eng/kuwaitInfo/ political.php-Diakses pada tanggal 24 November
2010).
Konflik Politik Kuwait
The Associated Press melaporkan bahwa pemilihan anggota parlemen hari Sabtu, 18
Mei 2008 lalu dimenangkan oleh kelompok musim garis keras Sunni yang menguasai 21
suara dari 50 kursi parlemen yang diperebutkan. Kelompok minoritas Muslim Syiah
memenangkan 5 kursi. Pemilu parlemen kali ini merupakan pemilu yang kesebelas kalinya di
dalam sejarah Kuwait.
Kelompok liberal hanya memenangkan 4 kursi dan gagal memenangkan kursi untuk
untuk calon perempuan mereka. Aseel al-Awadi (39) dosen filsafat hanya meduduki peringkat
ke-16 pada distrik pemilihannya. Yang menang ialah mereka yang menduduki peringkat
sepuluh besar.
Kaum perempuan memperoleh hak bersuara sejak tahun 2005. Namun, sejak
pemilihan tahun 2006 belum ada calon legislatif perempuan yang terpilih dari negeri yang
sudah berdemokrasi selam 46 tahun itu. Padahal, pada pemilu tahun ini mayoritas pemberi
suara justru merupakan kaum perempuan sebesar 55% dari seluruh jumlah pemilih.
Amir Kuwait kembali menunjuk mantan perdana menteri Syeikh Nasir al-Muhammad
al-Ahmad Al Sabah (68) untuk menyusun kabinet baru. Kabinet ini akan menjadi kabinet
keempat. Syeikh Nasir al-Muhammad adalah keponakan dari Amir Syaikh Sabah al-Ahmad
al-Jabir Al Sabah dan menjabat perdana menteri sejak tahun 2006.
Kaum reformis menyesalkan penunjukan kembali Syaikh Nasir sebagai perdana
menteri. Apalagi kalau ia sampai memilih kembali wajah lama untuk menduduki posisi
penting dalam kabinetnya. Bila hal itu terjadi maka konflik antara parlemen dan kabinet tidak
akan sepenuhnya dapat teratasi. Pembubaran parlemen justru terjadi karena berlarut-larutnya
konflik politik kedua kelompok tersebut.
Kaum Reformis juga menginginkan agar sistem kepartaian suatu saat akan
diberlakukan di negeri Kuwait. Seorang perdana menteri nantinya akan dipilih oleh mayoritas
suara di Majelis Nasional dan bukan atas penunjukan langsung oleh Amir seperti yang terjadi
selama ini. Bila posisi perdana menteri ditunjuk oleh Amir, maka posisi-posisi kunci di dalam
kabinet seperti Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar
Negeri juga akan selalu ditunjuk dari kalangan ningrat yang berkuasa. Posisi menteri lainnya,
seperti Menteri Perminyakan juga ditunjuk dari kalangan keluarga besar.
Kabinet baru sudah harus terbentuk sebelum tanggal 1 Juni 2008 karena pada hari
tersebut Majelis Nasional sudah harus bersidang raya. Kabinet yang lama sudah demisioner
sejak Senin, 19 Mei 2008, sesuai pemilihan umum yaitu sesuai tuntutan Konstitusi yang
58 | Sejarah Politik Modern Islam
berlaku (http://juswan44.multiply.com/journal/item/80/muslim-garis-Keras-Memenangkan-
Pemilu-Kuwait diakses pada tanggal 25 November 2010).
C. Uni Emirat Arab
Sejarah Berdirinya
Islam sampai di wilayah ini sebelum wafatnya Rasululah saw. Pada masa penjajahan Eropa,
negara ini dikuasai oleh Portugis sepanjang abad ke-10 H/16 M. Kemudian tunduk di bawah
kekuasaan Inggris sejak tahun 1239 H/1818 M. Negara ini memperoleh kemerdekaan penuh
pada 2 Desember 1971 M. Lalu, terjadi penggabungan Emirat dengan kepemimpinan Syeikh
Zayid ibn Sultan Al Nahyan (Ahmad al-Usairy 2008: p. 476).
Peta 16: Uni Emirat Arab
Negara bagian (lebih dikenal sebagai Emirat) di sepanjang pesisir pantai Teluk Arab
memberikan hak pertahanan dan usulan luar kepada Kerajaan Britania Raya pada abad ke-19.
Pada tahun 1971 M, enam dari negara bagian ini, yaitu Abu Dhabi, Ajman, Fujairah,
Shariqah, Dubai, dan Umm al-Qaiwain bergabung untuk mendirikan Uni Emirat Arab atau
Persatuan Emirat Arab. Pada tahun 1972, Ras al-Khaimah menyertai mereka.
Kabilah Qasimi, penguasa wilayah Ras al-Khaimah dan Syariqah merupakan kabinet
yang mempunyai pengaruh kuat dan mendominasi pertarungan agar suku bangsa di tujuh
keemiratan bersatu. Kelompok suku bangsa Qasimi yang mempunyai pengaruh besar
melakukan pembatasan terhadap kapal Portugal, Inggris, dan Belanda. Dalam perkembangan
sejarah, tercatat bahwa administratif Inggris yang mempelopori terjadinya ikatan persetujuan
dengan para pemimpin suku bangsa di kawasan Teluk Arab. Upaya tersebut mulai
berlangsung sejak tahun 1803 M dan terus berkembang dengan tercapainya berbagai
persetujuan, termasuk dengan suku bangsa di kawasan Persatuan Emirat Arab pada tahun
1820 M.
Tahap puncak persetujuan membawa suku bangsa di kawasan ke dalam sistem
“Trucial states” dengan ditandatanganinya “Maritime Treaty” pada tahun 1853 M. Periode
“Trucial State” ditandai dengan penerapan berbagai kebijakan untuk menciptakan perdamaian
antara pihak bertikai, juga mulai memberlakukan peraturan mengenai perpajakan, pembagian
tanah, dan lain sebagainya. Pada periode ini pula, ditemukan ladang minyak di kawasan
Persatuan Emira Arab pada tahun 1930 M. fase ini berlangsung sampai dengan tahun 1971 M.
Sejarah Politik Islam Modern | 59
Pada fase tersebut, Inggris melalui parlemennya secara resmi mengumumkan penarikan diri
dari kawasan Teluk pada tanggal 16 Januari 1968 M secara keseluruhan dan selesai pada
tahun 1971 M (F:\CounntryProfile.aspx.htm- Diakses pada tanggal 23 November 2010).
1. Sistem Pemerintahan Uni Emirat Arab
Bentuk pemerintahan yang digunakan di Uni Emirat Arab adalah sebuah monarki
konstitusional dengan sistem presidensial. Uni Emirat Arab adalah sebuah federasi dari tujuh
monarki mutlak, yakni Emirat/Imarat Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Syariqah, Dubai, Ras al-
Khaimah, dan Umm al-Qaiwain. Presiden Uni Emirat Arab adalah kepala negara, dan perdana
menteri Uni Emirat Arab adalah kepala pemerintahan.
Majelis tertinggi memuat pemerintah dari tujuh negara bagian. Jabatan presiden dan
wakil presiden dilantik oleh Majelis Tertinggi setiap lima tahun. Majelis Tertinggi juga
melantik barisan kabinet; sementara majelis federasi kebangsaan yang mempunyai anggota
sebanyak 40 orang dari ketujuh negara bagian meneliti dan membincangkan undang-undang
yang dicadangkan. Terdapat satu sistem mahkamah persekutuan; semua negara bagian kecuali
Dubai dan Ras al-Khaimah telah menyetujui sistem persekutuan ini; semua negeri mempunyai
undang-undang sekuler dan hukum Islam untuk kasus sipil, kejahatan, dan mahkamah tinggi
(http://forumgurusejarah.blogspot.com/2010/06/sejarah-uni-emirat-arab.htmlSunday,Juni20,
2010-diakses pada tanggal 24 November 2010).
Pemerintah UEA terdiri dari tiga cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan
eksekutif terdiri dari presiden, wakil presiden, perdana menteri, Supreme Council, dan dewan
menteri (kabinet). Federal Supreme Council terdiri dari para amir dari tujuh emirat. Ia
memilih presiden, wakil presiden, anggota dewan menteri, dan hakim dari mahkamah agung
federal. Dewan tertinggi juga merumuskan kebijakan pemerintah, mengusulkan, meratifikasi
hukum nasional, dan meratifikasi perjanjian.
Lembaga tinggi negara federasi UEA terdiri dari:
1) Federal Supreme Council (FSC)
FSC yakni institusi pemegang kekuasaan tertinggi negara federal PEC. FSC merupakan
instrumen federal yang secara eksekutif memiliki kekuatan eksekutif, ratifikasi, dan
legislatif. Kekuasaan eksekutif PSC meliputi penerimaan anggota baru negara federal,
memilih presiden dan wakil presiden, memformulasikan GBHN, dan melakukan fungsi
kontrol.
Kekuasaan meratifikasi mengenai persetujuan setiap keputusan yang diambil oleh dua
atau lebih emirat, menentukan dan memutuskan langkah kebijakan pertahanan dan
keamaan negara, menyetujui atau menolak terhadap persetujuan yang diambil pemerintah
dengan negara asing, kekuasaan memberikan persetujuan terhadap keputusan kabinet,
penguasaan dan pemberhentian hakim agung, persetujuan atas perjanjian internasional
dan mendeklarasikan negara dalan keadaan bahaya. FSC dalam keadaan tertentu dapat
mengeluarkan setiap peraturan hukum dan perundang-undangan.
2) Presiden
Presiden dan wakil presiden dipilih oleh FSC untuk masa jabatan 5 tahun. Apabila
presiden dalam keadaan berhalangan, wakil presiden berkewajiban mengambil alih
tanggung jawabnya. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif dan legislatif yang luas.
Presiden memiliki kewenangan menyelenggarakan dan memimpin sidang-sidang FSC
dan kabinet.
60 | Sejarah Politik Modern Islam
Panglima tertinggi angkatan bersenjata dan melakukan tugas mewakili negaranya dalam
hubungan luar negeri, baik secara internal maupun ekternal. Presiden juga
menandatangani setiap produk hukum dan perundang-undangan, ketetapan, keputusan
termasuk ratifikasi perjanjian internasional. Menetapkan (menugaskan dan
memberhentikan) perdana menteri serta ketua Federal Supreme Court beserta hakim
agung, dan mengangkat duta besar. Kekuasaan tradisional presiden yang tetap
berlangsung adalah memberikan amnesti dan pengampunan bagi terpidana.
3) Council of Ministers atau Dewan Menteri
Melakukan pelaksanaan otoritas kewenangan eksekutif dalam segala urusan
pemerintahan, yakni melakukan dan menindak lanjuti GBHN persetujuan Emirat Arab,
memiliki hak inisiatif menyusun rancangan perundang-undangan dan
mengkonsultasikanya kepada FNC, sebelum dimajukan kepada FSC, mengeluarkan
regulasi untuk mengimplementasikan keputusan negara federal, memberikan supervisi
terhadap undang-undang, peraturan hukum federasi bagi tiap emirat. Di dalam
melaksanakan fungsi eksekutif tersebut di atas, kabinet mendapat kontrol dari presiden
dan FSC.
2. Cabang Legislatif
Federal Nasional Council (FNC) atau parlemen adalah badan legislatif/konsultatif
Persatuan Emirat Arab. Lembaga ini selalu ditugaskan untuk mewakili Parlemen Persatuan
Emirat Arab melakukan hubungan luar negeri dengan lembaga/badan parlemen negara lain.
FNC dibentuk pada tanggal 12 Februari 1972 M.
Legislatif adalah Dewan Nasional Federal (FNC), yang terdiri dari 40 anggota yang
berasal dari semua Emirat. Setengah ditunjuk oleh para penguasa dan konstituen Emirat dan
setengah lainnya secara tidak langsung dipilih untuk masa jabatan dua tahun. Pemilihan
langsung pertama terjadi pada tahun 2006 dan tujuannya adalah sebuah dewan sepenuhnya
dipilih. Dewan ini melakukan tugas utama negara konsultatif dan memiliki baik peran
legislatif dan pengawasan yang diberikan oleh konstitusi, mendalami dan mengubah undang-
undang yang diusulkan, tetapi tidak mencegahnya dari hukum.
Tugas utama dari FNC adalah membahas amandemen konstitusi dan rancangan
undang-undang yang dapat disetujui, diubah, atau ditolak, meninjau rancangan anggaran
tahunan federasi, membahas perjanjian dan konvensi internasional, mempengaruhi kerja
pemerintah melalui saluran-saluran sesi diskusi, tanya jawab, rekomendasi, dan
menindaklanjuti pengaduan.
Berdasarkan keputusan presiden Persatuan Emirat Arab, Syaikh Khalifah ibn Zayed
Al Nahyan pada bulan Desember 205 bahwa penetapan anggota FCN akan dilakukan melalui
2 (dua) mekanisme; pertama, ½ anggota FNC akan dipilih langsung melalui mekanisme
pemilu. Kedua, setengah anggota FNC lainnya akan tetap ditunjuk langsung oleh Amir
(penguasa wilayah) di wilayah keemiratan.
Proses pemilu tersebut telah dilakukan untuk pertama kalinya pada tanggal 16, 18, dan
20 Desember 2006 dan telah menghasilkan 20 orang anggota baru FNC (50% dari total
anggota FNC), sementara setengah anggota FNC lainnya akan ditunjuk langsung oleh para
amir.
3. Cabang Yudikatif
Kekuasaan yudikatif tertinggi negara federal dipegang oleh “Supreme Court”
(mahkamah agung) yang memiliki kewenangan menyelesaikan berbagai permasalahan
Sejarah Politik Islam Modern | 61
konflik yuridis antara anggota emirat termasuk permasalahan dengan negara federal, menguji
aturan hukum yang sah atas permintaan negara federal atau pun pihak emirat lainnya.
Terdapat tiga sistem pengadilan di UEA, yaitu:
a) Federal Supreme Court (FSC)
FSC, badan federal tertinggi melaksanakan fungsi yudikatif negara federal, yakni
mengawasi jalanya memberlakukan perundang-undangan, menyelesaikan perkara
menyangkut hubungan antara emirat, dan memberikan interpretasi juridis mengenai
UUD. FSC adalah pengadilan banding tingkat tertinggi. Prinsip normal keadilan, dengan
lembaga dan kewenangan administratif yang berlaku sesuai dengan preinsip hukum
sebagai mana diterapkan di negara Barat. Namun, dasar hukum yang menjadi keputusan
adalah syariat Islam. Anggota peradilan federal diangkat oleh presiden setelah mendapat
persetujuan dari Supreme Council. Komposisi FSC terdiri dari seorang ketua dan 5 orang
hakim agung.
b) Primary Tribunals
Primary Tribunals merupakan lembaga pengadilan dalam menyelesaikan masalah sipil
keperdataan, tindak pidana serta masalah konflik administratif.
c) Local Judicial Authorities
Pengadilan negeri memiliki yuridiksi yang terbatas pada wilayah hukum tiap emirat.
Tugasnya menyelesaikan perkara yang tidak tercukup oleh kedua peradilan federal di
atas. Sistem hukum di PEA didasarkan pada syariah Islam (F:\Countryprofile.aspx.htm/-
diakses pada tanggal 23 November 2010).
Di UAE pembentukan pengadilan perdata dan pidana mengakibatkan mengurangnya
peran pengadilan Syariah. Namun demikian, kompetensi pengadilan Syariah di beberapa
emirat, terutama Abu Dhabi, secara substansial diperluas di kemudian hari untuk
menyertakan, selain masalah status pribadi, semua jenis perselisihan sipil dan komersial serta
tindak pidana yang serius. Oleh karena itu, selain pengadilan sipil, masing-masing dari tujuh
emirat menerapkan sistem paralel pengadilan syariah yang diatur dan diawasi secara lokal.
62 | Sejarah Politik Modern Islam
BAB VII
Islam dan Politik di Afrika Utara
Mesir, Libya, Aljazair, dan Maroko
Badri Yatim di dalam
bukunya yang berjudul
Sejarah Peradaban Islam,
pembahasan sejarah perkem-
bangan peradaban Islam
yang sangat panjang dan luas
tidak bisa dilepaskan dari
pembahasan sejarah perkem-
bangan politiknya. Bukan
saja karena persoalan politik
sangat menentukan perkem-
bangan aspek peradaban
tertentu seperti akan terlihat
dalam buku ini, tetapi
terutamanya karena sistem
politik dan pemerintahan itu
sendiri merupakan salah satu
aspek penting dalam pera-
daban, karena itulah, uraian
sejarah politik Islam sangat
dominan. Sementara aspek
lain tampak hanya terkait di
dalamnya, seperti sistem
pemerintahan, ekonomi, ilmu
pengetahuan, pendidikan,
dan seni bangunan (Badri
Yatim 2003: p. 7).
Peta 17: Benua Afrika
A. Republik Arab Mesir
Sejarah, Nasionalisme, dan Perkembangan Politik
Kebanyakan geografi Mesir terletak di Afrika utara, walaupun semenanjung Sinai
terletak di Asia Barat Daya. Negara ini mempunyai pesisiran pantai Laut Mediterranean (Laut
Tengah) dan Laut Merah; ia berbatasan dengan Libya di barat, Sudan di selatan, dan Palestina
dan Israel di timur. Mesir kuno terbagi kepada dua kerajaan, dikenal sebagai Mesir Hulu dan
Hilir. Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir
Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan menurut aliran sungai Nil. Sungai mengalir ke utara
dari selatan ke Mediteranian, dan bukan ke arah selatan dari utara. Sungai Nil, yang
merupakan tumpuan harapan penduduk negara tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi
kebudayaan Mesir semenjak Naqada dan Zaman Batu
(http://akrabsenada.site40.net/11ipabab2.html, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul
09.00WIB).
Sejarah Politik Islam Modern | 63
Peta 18: Republik Arab Mesir
Sejarah politik modern di Mesir bermula dari timbulnya gerakan pembaharuan Islam,
yaitu Pemberontakan Urabi Pasya yang gagal pada tahun 1833 Masehi. Kegagalan ini
merupakan satu malapetaka politik yang besar bagi Mesir. Peristiwa tersebut menimbulkan
ketakutan dan kekecewaan di seluruh pelosok Mesir. Oleh karena itu, Mesir dilanda
pertikaian di segi akhlak dan ideologi. Orang ramai merasa takut bila nama gerakan
pembaharuan atau politik disebut. Keadaan ini berlarut hingga permulaan abad 20 Masehi.
Akhirnya sebuah kelompok pemuda Mesir telah memupuk kesadaran rakyat Mesir. Mereka
melancarkan gerakan menentang Inggris. Kalangan pemuda ini terbagi ke dalam dua
golongan. Golongan pertama memiliki semangat Islam dan golongan kedua menggunakan
cara yang agak baru dan berlainan. Slogan mereka ialah “Kebangsaan Mesir”. Dasar
perjuangan kedua golongan ini bertentangan dengan golongan pertama yang berlandaskan
nilai Islam serta bertentangan dengan Kerajaan Turki Usmani.
Ada beberapa sebab munculnya nasionalisme Mesir. Munculnya gerakan Wahabi di
Jazirah Arab yang menentang penjajahan Turki mampu mempersatukan rakyat Mesir. Apalagi
rakyat Mesir memperoleh pengaruh dari Revolusi Perancis yang dibawa Napoleon Bonaparte
saat menduduki Mesir tahun 1798. Pemahaman liberal yang melanda Mesir menyebabkan
munculnya kelompok terpelajar yang berorientasi modern. Pada umumnya mereka pernah
menempuh pendidikan di Eropa dan berbagai universitas terutama di Beirut dan Damaskus.
Nasionalisme Mesir juga terpengaruh Gerakan Turki Muda. Nilai persatuan yang
diperjuangkan nasionalis Turki mampu menggugah semangat bangsa Mesir untuk bersatu.
Apalagi muncul gerakan Pan-Arab yang dipelopori oleh Amir Syakib Arselan yang
menganjurkan agar bangsa Arab bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.
Nasionalisme Mesir ditandai oleh munculnya pemberontakan Urabi Pasha (1881-
1882) terhadap Inggris. Setelah Perang Dunia I, Mesir menuntut kemerdekaan dari Inggris.
Akhirnya tahun 1922, Mesir menjadi kerajaan di bawah Persemakmuran Inggris. Tahun 1936,
Mesir menjadi negara yang merdeka penuh. Selanjutnya, Terusan Suez dinasionalisasi Mesir
kembali pada tahun 1956 oleh Gamal Abdunnasir (http://gurumuda.com/bse/gerakan-
nasionalisme-mesir, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul 09.00WIB).
Pranata Hukum dan Ideologi Negara
64 | Sejarah Politik Modern Islam
Dari segi sistem hukum, Mesir telah mengalami beberapa perkembangan yang terjadi
pada tahun 1956 (Qanun No. 461 dan 462, tahun 1954-1955) telah berlaku perubahan yang
agak besar dari segi perkembangan politik hukum Islam dan pengadilan agama, di mana pada
tahun tersebut pengadilan agama (al-Mahakim asy-Syariyyah al-Juziyyah, al-Ibtidaiyyah, dan
al-Ulya) dan mahkamah agama bagi orang bukan Islam (al-Mahakim al-Miliyyah) telah
dihapuskan (ilgha) dan pihak yang menangani keduanya dipindahkan kepada pengadilan
negeri (mahakim al-ahliyyah atau al-wataniyyah). Undang-undang yang dilaksanakan di
pengadilan agama, baik Islam maupun bukan Islam sesuai dengan hukum keluarga masing-
masing umat beragama, kecuali undang-undang kewarisan, wasiat, wakaf yang telah dijadikan
hukum positif. Dengan itu, jelaslah bahwa “Qanun al-Mawarits 1943” dan “Qanun al-
Washiyyah 1946” telah dilaksanakan terhadap orang-orang Islam dan bukan Islam di Mesir.
Undang-undang tersebut di atas telah diterapkan di pengadilan negeri (Mahakim al-
ahliyyah). Walau bagaimanapun, secara teknis dan prosedur proses memutuskan perkara
dengan menggunakan undang-undang ini dianggap masih tidak jelas. Hakim yang dilantik di
pengadilan negeri adalah terdiri dari sarjana Fakultas Hukum dan bukan sarjana Fakultas
Syariah, Universitas Al-Azhar. Hakim ini diberi pelatihan khusus di dalam bidang hukum
Islam, sehingga taraf kemampuan mereka sebanding dengan bidang hukum perdata. Secara
keseluruhan, ideologi negara adalah syariat Islam dan menjadi butir utama di dalam konstitusi
Mesir (http://mahir-al-hujjah.blogsport.com/2009/04/kedudukan-islam-di-dalam-
perlembagaan.html, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul 09.00 WIB).
Konstitusiolisme, Trias Politika, dan Kedaulatan
Di dalam perkembangan negara Mesir telah disebutkan sebelumnya bahwa agama
resmi negara adalah Islam, bahasa Arab merupakan bahasa resmi, dan prinsip-prinsip syariah
Islam menjadi sumber utama undang-undang. Mengenai hukum Islam, kedudukannya telah
dikukuhkan melalui amandemen konstitusi pada tahun 1980, dan ditegaskan pula bahwa
syariat Islam merupakan sumber utama perundangan negara. Hal ini menampakkan kepada
kita bahwa negara tersebut meletakkan agama Islam pada kedudukan tertinggi di dalam
Konstitusi Mesir.
Pasal 2 dari Konstitusi Mesir adalah cukup penting, tidak hanya tergantung pada kata-
kata yang terkandung di dalam teks tersebut, tetapi juga pada implikasi hukum yang diberikan
kepada mereka. Kesan dari interpretasi tidak terbatas kepada Mesir saja. Malah, ia meluas ke
negara Arab lainnya di sekitarnya. Mesir merupakan perintis yang berperan menetapkan
sistem undang-undang. Ia juga berarti Mesir berpengalaman dalam perundangan dan
kehakiman. Mahkamah konstitusi agung negara Mesir telah memutuskan bahwa kewajiban
yang mengikat untuk mendapatkan undang-undang dari prinsip syariah Islam untuk rujukan
masa depan. Perundangan yang disahkan sebelum amandemen konstitusi Pasal 2 itu tidak
akan dapat menandingi dasar konstitusional terhadap syariah Islam.
Adapun badan yang lain, seperti legislatif, kedudukan pembentukan undang-undang
dasar ada di bawah kepemimpinan republik, yaitu pengesahan berdasarkan ketentuan di
parlemen. Seterusnya badan pelaksanaan hukum ada di bawah kekuasaan badan eksekutif dan
sistem pemerintahan di sana adalah perpaduan presidensial, yaitu kedudukan presiden sebagai
kepala pemerintah tertinggi dalam mengatur semua urusan dengan mengikuti ketentuan
undang-undang dasar. Meskipun Mesir sebuah negara Islam, tetapi campur tangan dari Barat
dalam pengaturan politik menyebabkan struktur administrasi negara tidak lagi di bawah
aturan syariat Islam sepenuhnya, tidak seperti negara Afrika Utara lainnya.
Sejarah Politik Islam Modern | 65
B. Republik Rakyat Libya
Sejarah, Nasionalisme, dan Perkembangan Politik
Negara Republik Rakyat Libya yang terletak di tepi Laut Tengah, Afrika Utara ini
berpusat ibu kota di Tripoli. Ia merupakan negara nomor empat terluas di benua Afrika
dengan luas wilayah sekitr 680.000 mil2 (1,761.200 km2, dengan populasi penduduk sekitar
4.206 juta jiwa (berdasarkan sensus 1990) (Ajid Thohir 2009: 312).
Tripolitani adalah sebuah provinsi yang ada di
pesisir barat laut Libya, pernah dijajah oleh orang-
orang Poenecian sekitar tahun 700 SM. Cyrenica,
yang berada di daerah timur provinsi, pernah juga
dikuasai oleh Yunani pada tahun 631 SM. Roma
menaklukkan kedua kalinya pada awal era kejayaan
Kristen-Roma. Bagaimanapun juga, penaklukan di
bawah Genersik telah melahirkan peradaban Romawi
di Libya sejak abad ke 5 M. Belisanus, jenderal dan
kaisar dari Bizantium, kemudian Justinium,
menyalakan obor peradaban di wilayah tersebut satu
abad kemudian, tetapi akhirnya Libya jatuh ke tangan
orang Arab Muslim pada abad ke-7 M.
Peta 19: Republik Rakyat Libya
Serangan Italia atas Libya pada tahun 1911 dan pada tahun 1912 menyebabkan Turki
Usmani meninggalkan haknya atas Libya. Italia berusaha keras menduduki Libya guna
melengkapi persiapan mereka sebelum Perang Dunia I pecah. Secara geopolitik daerah ini
sangat strategis untuk menghadapai kondisi kawasan Laut Tengah. Italia menyerang Libya
dengan pasukan cadangan lengkap dan mengakhirinya dengan kemenangan; seluruh wilayah
dikuasai kecuali wilayah yang berada di daerah pesisir kota.
Selama masa 1911-1912 perlawanan masyarakat Muslim terhadap imperialisme terus
berjalan untuk menghindari dan mempertahankan Islam dari agresi bangsa asing, Sayyid
Muhamad ibn Ali al-Sanusi seorang ulama Aljazair yang pernah bermukim di Mekkah
mengenalkan dan mendirikan Tarekat Sanusiyah. Al-Sanusi menggalang berbagai kekuatan
sosial, sehingga banyak memberi harapan bagi kebangkitan masyarakat Islam yang sedang
dalam tekanan penjajahan saat itu.
Kekalahan Italia pada Perang Dunia II menyebabkan diusirnya Italia dari Libya dan
digantikan dengan kekuatan militer Inggris dan Perancis sejak tahun 1942 sampai tahun 1951.
Selama masa ini, gejolak terus muncul dan hal ini menunjukkan ketidakmampuan kelompok
sekutu (Amerika Serikat, Perancis dan USSR, dan Britania Raya) untuk menyetujui
kepemilikan Libya. Akhirnya PBB memimpin rapat persetujuan bahwa Libya harus merdeka
pada Januari 1952 (Ajid Thohir 2009: 317).
66 | Sejarah Politik Modern Islam
Seputar informasi tentang perkembangan politik, pada tahun 1957, Libya berhasil
berubah dari sebuah negara termiskin di dunia menjadi salah satu negara dengan
perekonomian yang dinamis dan potensial. Kilang minyak pertama dibangun dari sebuah
kilang minyak yang berpusat di Jelten dibawa menuju pesisir Mediterania pada tahun 1961.
Selajutnya pada masa kekuasaan Raja Muhammad Idris I yang juga masih keluarga
Sanusiyah, terjadi revolusi militer di bawah pimpinan Kolonel Muammar Qaddafi seorang
perwira yang dididik oleh Inggris pada tanggal 1 September 1969. Akhirnya Raja Muhammad
Idris I dilengserkan dari jabatannya.
Sejak Qaddafi menjadi pemimpin tertinggi di Libya, ia menggunakan minyak sebagai
kekuatan untuk membantu kepentingan Dunia Arab terutama dalam menentang Israel dan
membantu gerakan Islam di berbagai belahan dunia. Pemerintah Libya memberikan bantuan
yang cukup banyak untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran kaum Muslim, terutama
mereka yang berada di negara non-Muslim.
Pranata Hukum dan Ideologi Negara
Di dalam sistem hukum, Libya menetapkan ketentuan hukum pidana berdasarkan
Alquran. Tahun 1972 ditetapkan hukum potong tangan dalam kasus pencurian, hukum potong
tangan dan kaki bagi kejahatan perampokan, dan hukum cambuk serta rajam bagi kejahatan
perzinaan. Kemudian tahun 1974 ditetapkan hukum cambuk bagi kejahatan fitnah dan mabuk.
Di dalam konstitusi negara Libya Pasal II tahun 1977 dinyatakan bahwa Alquran
menjadi hukum bagi masyarakat. Namun di balik itu, Libya juga mengembangkan ide
sosialisme religious dengan menganut sistem sosialisme Arab (Ajid Thohir 2009: 318).
Konstitusiolisme, Trias Politikal, dan Kedaulatan
Konstitusiolisme di Libya terbentuk dari ideologi Islam sepenuhnya karena perjalanan
historis. Walaupun agak lama di bawah kolonial Barat, ideologi penjajah pada saat itu tidak
memberikan pengaruh sepenuhnya dalam urusan politik selepas Libya merdeka pada tahun
1952. Perjalanan trias politika sejak tahun 1969, konstitusi Libya menyatakan bahwa Dewan
Komando Revolusioner (The Revolutionery Command Council) memiliki otoritas terlinggi di
Libya (Pasal 18). Dewan inilah yang melaksanakan kedaulatan dan membuat hukum atas
nama rakyat. Dewan ini pula yang memilih presiden dan dewan menteri. Struktur yang
menempatkan militer pada otoritas tertinggi tidak lain dapat melahirkan kontrol militer dalam
hubungan sipil-militer. Struktur model kedua adalah militer menjadi bawahan satu institusi
yang memiliki otoritas atas militer. Di bawah puncak struktur, terdapat dua struktur otoritas
yang sejajar; satu militer dan satu sipil, sehingga militer benar-benar independen.
Qaddafi pada era pemerintahannya meletakkan syariat Islam sebagai dasar konstitusi
negara. Pembentukan sistem politik baru muncul pada 1969 setelah runtuhnya sistem monarki
yang dipimpin oleh Raja Muhammad Idris I. Pada saat itu badan eksekutif lebih cenderung
kepada kekuatan militer dalam perjalanan sistem politik karena perpindahan kerajaan pada
saat itu yang dibawa oleh Qaddafi disebut sebagai revolusi militer (http://anomalisemesta.
blogspot.com/2007/10/artikel-06.html, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul
09.00WIB).
Seputar Informasi Kasus
Qaddafi bukan tidak sadar usianya sudah semakin tua yang mana ia harus menyiapkan
penerusnya. Qaddafi tidak secara terang-terangan menampilkan figur orang yang akan
menggantikannya kelak. Tetapi, analisis menyebutkan bahwa Qaddafi sedang menyiapkan
anak lelakinya Sayful-Islam untuk menggantikannya.
Sejarah Politik Islam Modern | 67
Namun, Sayf yang dianggap sebagai tokoh reformasi Libya justru mengumumkan
pengunduran dirinya dari dunia politik di negerinya. Oleh sejumlah analisis, pengunduran diri
Sayf dinilai hanya sebagai taktik untuk meninggalkan popularitasnya.
Di tahun ke-39 kekuasaannya, Qaddafi berjanji akan melakukan berbagai perubahan di
Libya yang akan lebih berpihak pada kepentingan rakyat Libya. Ia berjanji akan membenahi
kementerian negaranya dan membersihkannya dari korupsi. Saat ini, rakyat Libya merasa
bahwa mereka tidak menikmati kekayaan negerinya karena pelayanan sosial yang buruk dan
pejabat-pejabat negara banyak yang korup. Untuk itu, Qaddafi berjanji akan membagikan
keuntungan pendapatan negara dari hasil minyak kepada rakyat Libya. Itulah sosok Qaddafi,
pemimpin Libya yang nyentrik dan kontroversi. Keputusannya untuk normalisasi penuh
hubungan Libya dan AS juga memicu spekulasi, akankah Libya akan menjadi negara yang
tunduk pada semua perkataan AS dan Qaddafi akan kehilangan keberaniannya.
Untuk mengecam kebijakan-kebijakan AS seperti yang selama ini dilakukannya,
mampukah Qaddafi mewujudkan perkataannya, bahwa meski Libya sudah berbaikan kembali
dengan AS, Libya tidak akan mengizinkan AS ikut campur urusan dalam negeri Libya.
Apakah singa tua ini masih bisa mengaum dengan suara keras menghadapi hegemoni Barat?
Waktulah yang akan menjawab (http://www.jabal-uhud.com/index.php?option=com-
content& view=article&id=116:profil-muammar-gaddafi-qsinga-tuaq-dari-libya&catid,
diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul 09.00 WIB).
C. Republik Demokratik Rakyat Aljazair
Sejarah, Nasionalisme, dan Perkembangan Politik
Aljazair yang resminya al-Jumhuriyyah al-Jazairiyyah ad-Dimukratiyyah asy-
Sya’biyah (Arab) atau Republique Algerriance Democratique et Populaire (Perancis) adalah
sebuah negara terbuka di Afrika Utara (wilayah Maghrib). Negara ini berbatasan dengan Laut
Tengah di sebelah utara, Maroko di sebelah barat, Mauritania di barat daya, Mali dan Burkina
Fasoo (Afrika Barat) di sebelah selatan serta Libya dan Tunisia di sebelah timur. Negara
Aljazair berbentuk republik, memiliki dua bahasa resmi yaitu Arab dan Perancis. Dengan luas
wilayah 2.381.741 km2, Aljazair didiami oleh 40.610.000 jiwa penduduk (2016). Islam
sebagai agama resmi negara dianut oleh 99,1% penduduknya, dan mayoritas bermazhab
Maliki, sedang selebihnya mengikuti aliran Ibadi
(http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mantan-peminpin-fis-serukan-boikot-pemilu-
aljazair.htm, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010, pukul 09.00 WIB).
Peta 20: Republik Demokratik Rakyat Aljazair
68 | Sejarah Politik Modern Islam
Sejak abad ke-19, kekuatan Turki Usmani melemah di seluruh Afrika utara. Akhirnya
Libya menjadi jajahan imperialisme barat, terutama oleh Perancis dan Italia. Aljazair resmi
menjadi jajahan negara Perancis sejak tahun 1830 sampai merdekanya pada 3 Juli 1962, dan
setahun kemudian terbentuklah pemerintahan nasionalisnya sendiri.
Bangsa Perancis akhirnya menduduki Aljazair pada tahun 1833. Pertama tujuan
merdeka tidak untuk menduduki seluruh negaranya, tetapi hanya pada kota-kota utama saja.
Bagaimana pun di dalam beberapa tahun pengaturan orang Turki sebagaimana adanya,
akhirnya runtuh dan Perancis wajib untuk bereaksi. Ketua opposan terhadap Perancis adalah
penduduk Aljazair Abdulqadir, yang akhirnya ia juga menyerah pada tahun 1847. Kabilia
mengambil alih sampai tahun 1857. Kemudian huru-hara selanjutnya terjadi pada tahun 1871
(mokrani) dan tahun 1881 (bau amama) yang mana Perancis berkuasa selama 20 tahun
selanjutnya. Perancis juga membawa wilayah sahara di bawah kekuasaannya.
Sebelum Perang Dunia II, terdapat dukungan yang kuat antara kaum Muslim terpelajar
untuk kewarganegaraan Perancis bagi seluruh masyarakat. Seiring berkembangnya semangat
nasionalisme, mayoritas Muslim mulai menuntut kemerdekaan Aljazair. Pada tahun 1945
terjadi pemberontakan dengan skala besar melawan kekuasaan Perancis. Dua tahun kemudian
statuta dibuat yang dideklarasikan oleh seluruh warga Perancis. Aljazair memperlakukan
kaum Muslim sebaik non-Muslim bahkan mempresentasikan Aljazair di dalam parlemen
nasional Perancis, dan menetapkan dewan perwakilan Aljazair, baik Muslim Aljazair maupun
sejumlah kecil orang Eropa Aljazair dapat mengirim jumlah delegasi (Ajid Thohir 2009:
288).
Bersama hilangnya jajahan Perancis dari Indochina di Asia tahun 1945,
pemberontakan anti Perancis pecah kembali di Aljazair, waktu itu di bawah pimpinan Front
Pembebasan Nasional. Dua tahun kemudian pimpinan Aljazair Frehat Abbas, bergabung
dengan front tersebut di markas besarnya di Kairo, Mesir dan pada tahun 1958 pemerintahan
sementara pada Republik Aljazair diploklamirkan di sana, dengan Abbas sebagai perdana
menteri. Perkembangan semangat nasionalisme berpuncak dari konflik politik untuk merdeka
dari kolonial Barat, sehingga berputarnya masa dengan agak lama.
Empat puluh tahun yang lalu ketika Aljazair lepas dari Perancis dan memerdekakan
diri untuk hidup bebas dari ikatan dan tekanan penjajahan Perancis tanggal 5 Juli 1962,
Ahmed Ben Bella telah membawa Aljazair ke lembah nasionalisme Arab dengan harapan bisa
menjadikan rakyat dan negara Republik Demokrasi Rakyat Aljazair aman, damai, maju, dan
kaya sesuai dengan apa yang telah dicanangkan berdasarkan nasionalisme Arabnya.
Perjuangan umat Islam yang terpatri pada sejarah merupakan komponen utama
permulaan gerakan nasionalisme Aljazair adalah gerakan kaum al-Ulama al-Muslimin.
Asosiasi ini didirikan pada bulan Mei 1931 atas inisiatif sejumlah ulama Aljazair yang banyak
dipengaruhi oleh gerakan Muhammad Abduh dan Rasyid Rida di Mesir. Mereka
menyebarkan keyakinan bahwa despotisme dari dalam dan penjajahan asing dari luar adalah
dua penyakit utama yang diderita umat Islam.
Syarat utama kebangkitan umat Islam adalah melenyapkan praktik bidah dan
pelanggaran persatuan di kalangan Muslimin. Sebagai hasil usaha yang mengantarkan
Aljazair mencapai kemerdekaannya Ben Kadis selalu melontarkan slogannya yang amat
popular, yaitu “Aljazair negara kita, Arab bahasa kita, dan Islam agama kita.”
Ketika rezim militer sudah menganggap bahwa waktunya sudah matang untuk
dilaksanakan pemilihan umum lagi, maka pada tanggal 5 Juli 1997, 2 bulan setelah undang-
Sejarah Politik Islam Modern | 69
undang anti dasar agama bagi partai politik diundangkan, dilaksanakan pemilihan umum
untuk wilayah memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di Majelis Perwakilan Rakyat.
Pranata Hukum dan Ideologi Negara
Segera setelah mencapai kemerdekaan, Aljazair mengundangkan sebuah hukum untuk
mengamandemenkan ordonansi 1959 dan mencabut ketentuan yang mengatur usia nikah. Di
samping itu, hukum baru tersebut juga mencabut aturan yang mengharuskan penganut Ibadi
mengikuti ordonansi tersebut. Dengan amandemen ini berarti ketentuan hukum yang tetap
berlaku setelah tahun 1963 mengikat bagi keseluruhan warga negara. Setelah diundangkanya
konstitusi tahun 1976, tuntutan kodifikasi hukum keluarga dan waris yang komfrehensif
semakin meningkat. Untuk tujuan ini, pada tahun 1980 telah diajukan sebuah rencana hukum
dimaksud kepada dewan nasional. Beberapa tahun kemudian, setelah melewati perdebatan
dan pertimbangan rencana tersebut diterima dan ditetapkan pada tahun 1984. Aturan yang
termasuk di dalamnya diambil dari beberapa aliran fikih, rancangan hukum keluarga yang
berlaku di negara lain, khususnya Maroko.
Aturan materil yang terkait dengan undang-undang keperdataan adalah, usia nikah,
poligami, persetujuan wali, saksi dan mahar, perkawinan beda agama, perkawinan beda
kewarganegaraan, nafkah, masa hamil, perceraian dan rujuk, mut’ah (kompensasi), dan cerai
gugat atau khulu (http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mantan-pemimpin-fis-serukan-
boikot-pemilu-aljazair.htm,tanggat 20 Oktober 2010, pukul 09.00 WIB).
Konstitusiolisme, Trias Politika, dan Kedaulatan
Konstitusiolisme dipandu oleh dasar-dasar ideologi negara yang disebut di atas, yaitu
berdasarkan agama Islam sebagai hukum negara yang tertinggi dengan mengikuti perjalanan
historis dan sosiologis. Adapun trias politika terbentuk di atas sistem demokrasi yaitu disebut
sebagai al-Jumhuriyyah al-Jazairiyyah ad-Dimukratiyyah asy-Syabiyah, pembagian badan
kekuasaan ini terbentuk dengan 3 bagian. Pertama badan legislatif/ dusturiyyah, kedua
eksekutif atau tanfiziyyah, dan ketiga yudikatif atau qhadhaiyyah (Djazuli 2007: 36).
Secara umumnya, trias politika di Aljazair berfungsi seperti di negara Islam yang lain,
seperti Mesir dan sebagainya. Hubungan antara masyarakat dan kekuasaan berlandaskan
prinsip kontrak sosial yaitu kepada negara boleh dijatuhkan oleh rakyat jika kepala negara
tersebut berlaku penyimpangan tertentu. Ideologi ini adalah berpadukan kepada pemikiran
ulama terkemuka pada abad pertengahan, yaitu Imam al-Mawardi (Munawir Sjadzali 2008: p.
135).
Kedaulatan rakyat adalah prinsip utama di dalam pemerintahan Aljazair, sehingga
disebut sebagai al-Jumhuriyyah, hak rakyat diutamakan selagi tidak melanggar syariat Islam
sebagai konstitusi negara. Pada saat terakhir ini, trias politika lebih menonjol dengan
menerima sistem pemilihan umum pada tanggal 5 Juni 1997 dan membuka ruang bagi
kebebasan hak suara rakyat. Adapun badan legislatif mempunyai peran yang sangat
komprehensif selepas berlakunya pembukuan undang-undang keperdataan pada tahun 1976.
Secara umum pranata hukum fikih lebih mengarah kepada mazhab Maliki karena mayoritas
masyarakat berpegang dengan mazhab ini.
Seputar Informasi Kasus
Mantan pemimpin gerakan Islam FIS Aljazair, Abbas Madani, yang pernah
memenangkan pemilu parlemen sebelum diintervensi militer tahun 1992 yang lalu,
menyerukan untuk memboikot pemilihan presiden tahun tersebut. Madani yang sekarang
tinggal di Qatar setelah dibebaskan dari kurungan penjara selama 12 tahun sejak tahun 2003
lalu dilarang melakukan aktivitas politik di negara asalnya menyatakan bahwa pemilihan
70 | Sejarah Politik Modern Islam
presiden tanggal 9 April nanti yang juga diboikot oleh dua partai oposisi Aljazair tidak akan
menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi rakyat.
Presiden yang berkuasa saat ini -Abdul Aziz Bouteflika- yang pertama kali terpilih
pada pemilu tahun 1999 berumur 72 tahun, dan pada hari Senin kemarin secara resmi
mengumumkan pencalonan kembali dirinya. Parlemen Aljazair pada November lalu telah
memutuskan untuk menghapuskan aturan sebelumnya mengenai pembahasan dua kali masa
jabatan untuk presiden nanti.
Abbas Madani yang saat ini berumur 80 tahun telah mengalami penurunan kondisi
kesehatan, setelah divonis oleh pengadilan militer sebagai tersangka perongrongan kekuasaan
dan keamanan negara. Presiden Bouteflika membuat kebijakan untuk “maju dengan sebuah
kebijakan rekonsiliasi nasional” yang diluncurkan kebijakan tersebut pada tahun 2000 yang
mana telah membebaskan ribuan tahanan pejuang Islam dari penjara atau yang mau
menyerahkan dan meletakkan senjata mereka
(http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mantan-pemimpin-fis-serukan-boikot-pemilu
aljazair.htm, diakses pada 20 Oktober 2010, pukul 09.00 WIB).
D. Kerajaan Maroko
Sejarah, Nasionalisme, dan Perkembangan Politik
Negara ini disebut juga al-Mamlakah al-Magribiyyah atau Kerajaan Maroko. Luas
wilayah 458.730 km berbatas dengan Aljazair di sebelah timur dan tenggara, Sahara Barat di
barat daya, Samudera Atlantik di barat dan selatan Gibraltar di utara. Mengenai sejarah
Maroko dirumuskan oleh Ernest Gellner (1969) yang menyatakan bahwa sepanjang
sejarahnya, Islam di Maroko terombang-ambing antara agama kaum borjuis kota yang melek
huruf, puritan skripturalis, dan agama suku yang buta huruf di pedesaan yang ritualitas-
anthropolatraus. Gellner menganologikan Islam ortodoks kota sebagai Protestan dan agama
rakyat pedesaan dengan Katolik. Sikap ortodoks berkisar di seputar kitab suci Alquran yang
menurut semua pihak untuk menunjukkan kemampuan membaca. Sikap seperti ini sangat
monotetik dan egaliter bagi semua kalangan mukmin tanpa kecuali. Ortodoksi juga
menekankan sikap keteguhan hati, serta tidak berlebih-lebihan dalam hal ibadah. Dalam
bentuk Islam seperti ini tidak ada perantara antara orang beriman dan Allah, Tuhan yang
disembah. Sebaliknya, untuk kehidupan Islam di pedesaan telah diakui adanya
antoropolatruos yang menekankan hierarki dan mediasi. Mediatornya adalah syekh sufi,
orang-orang suci, dan syurafa’ (keturunan Nabi). Bentuk Islam yang seperti ini oleh adanya
keikutsertaan ritual yang menunjukkan kohesivitas dan kolektivitasnya yang sangat kuat,
berlawanan dengan puritanisme dan ortodoksi urban yang cenderung formal dan rasional
(Ajid Thohir 2009: p. 300).
Peta 21: Kerajaan Maroko
Sejarah Politik Islam Modern | 71
Sejarah pembaharuan Islam di Maroko telah dimulai dengan kebangkitan gerakan al-
Murabitun abad ke-11, al-Muwahhidun pada abad ke-12, dan reformasi modern sering
dianggap dimulai oleh Sultan Sidi Muhammad ibn Abdullah yang berkuasa dari 1757 hingga
1790. Dia bersikeras untuk menerapkan hukum Islam secara ketat dan memberantas bidah.
Tokoh berikutnya adalah Sultan Maulay Sulaiman (memerintah pada 1792-1822) putra Sultan
Sidi Muhammad. Ia mengutuk praktik bidah dan menekankan perlunya mentaati Alquran dan
sunnah Nabi Muhammad saw. Walaupun Maulay Sulaiman lebih bersimpati kepada
Wahhabiyah dibandingkan dengan sebagian besar ulama Maroko pada masanya. Maulay
Sulaiman tidak pernah melarang ziarah ke makam orang-orang suci di Maroko, tetapi
menentukan tata cara dan etika yang berkenaan dengan praktik tersebut meski dia mengecam
banyak aspek dalam sufisme rakyat. Pembaharuan Maulay Sulaiman dianggap kurang radikal
dibandingkan pembaharuan Wahhabiyah atau refomis Maroko abad ke-20, yakni Salafiah.
Akan tetapi, bahkan keturunan yang relatif sederhana pun untuk kembali pada Islam zaman
Nabi telah mengganggu banyak ulama Maroko.
Gerakan pembaharuan Salafiah menyebar sampai ke Maroko pada akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20. Terdapat kecenderungan umum untuk menyamakan reformisme
Salafiyah di Maroko dengan nasionalisme. Reformisme memang menjadi kait-mengait
dengan nasionalisme pada 1930-an, tetapi adalah keliru apabila beranggapan, seperti
dilakukan oleh ilmuan, bahwa kaum Salafiah awal, seperti Abu Suaib al-Dukkali (w. 1937)
adalah pahlawan nasionalis. Sebaliknya, al-Dukkali tidak pernah menentang protektorat
Perancis 1212. Dia malah mengumpulkan kekayaan yang cukup banyak dengan bekerja
sebagai administrator pada rezim kolonial. Ulama Salafiyah, seperti al-Dukkali, hanya tidak
senang melihat orang kafir mengendalikan dunia Islam. Berlawanan dengan itu, para syaikh
sufi, Muhamad ibn Abdulkabir al-Kattani (w. 1909) dan Ahmad al-Hibah (w. 1919) mencoba
memimpin perlawanan secara tegas terhadap pemerintah kolonial.
Gerakan Salafiyah pada akhirnya bergabung dengan nasionalisme Maroko, seperti
yang terwujud dalam Partai Istiqlal dan pemimpinnya yang termasyur, Muhamad Allal al-
Fasi. Ketika Maroko memperoleh kembali kemerdekaannya pada 1956, Raja Muhamad V (w.
1961) dan penerusnya Hasan II berusaha menegakkan pengaruh politik dari partai tersebut.
Namun, dengan menyebarkan pendidikan publik, begitu pula gambaran Salafi tentang Islam
sulit untuk dibatasi (Ajid Thohir 2009: 304).
Pranata Hukum dan Ideologi Negara
Hukum Islam yang berlaku di Maroko adalah Mazhab Maliki, khususnya dalam
hukum keluarga (al-ahwal asy-syakhshiyyah). Hukum pidana dan perdata mengikuti hukum
72 | Sejarah Politik Modern Islam
modern, namun tidak lepas sama sekali dari hukum fikih mazhab tersebut. Banyak
kesenjangan antara ulama tradisional lulusan Al-Azhar Mesir dengan kaum modernis yang
berpendidikan di Barat.
Berikut adalah penjelasan tentang praktik hukum keluarga yang termaktub di dalam
undang-undang positif Maroko.
UU Perdata Maroko, masalah kecakapan ini diatur dalam pasal 3, 4, 5, 6, dan 10
sebagai berikut:
Pasal 3: Kecakapan perdata seseorang tunduk pada UU Ahwal Syakhshiyyah. Tiap
orang dianggap cakap membuat perjanjian dan perikatan selama tidak ditentukan lain oleh
undang-undang Ahwal Syakhshiyyah.
Pasal 4: Apabila anak di bawah umur dan anak yang kurang sempurna kecakapannya
melakukan akad tanpa seizin ayah atau pengampunya, maka keduanya tidak dibebani
perjanjian yang dibuatnya dan keduanya dapat menuntut pembatalan perjanjian dimaksud
sesuai dengan syarat yang telah ditentukan undang-undang.
Pasal 5: Bagi anak yang belum baligh dan anak yang belum sempurna kecakapannya
boleh menarik keuntungan bagi mereka meskipun tanpa bantuan (izin) dari ayah atau
pengampunya. Artinya, keduanya boleh menerima sesuatu pemberian atau kebajikan lainnya
yang dapat membuat keduanya kaya atau membebaskan mereka dari tanggung jawab atau
beban apa pun.
Pasal 6: Pembatalan perikatan itu boleh dari wasi atau dari anak yang belum cukup
umur itu setelah ia dewasa, sekalipun anak di bawah umur itu ketika melakukan akad
menggunakan tipu muslihat untuk meyakinkan pihak lain yang melakukan akad dengannya
bahwa dia sudah dewasa telah menyetujui atau berlagak seperti orang yang telah diizinkan
berdagang.
Pasal 10: Pihak yang telah cukup untuk mengadakan perikatan tidak boleh beralasan
atau menuduh pihak lain sebagai kurang cakap untuk mengadakan perikatan.
UU Perdata Maroko, prinsip syar’i seperti ini dimuat dalam Pasal 2 ayat (4), pasal 62,
dan pasal 63.
Perjanjian menurut hukum Islam ialah tujuan pokok yang dikehendaki oleh perjanjian
untuk dilaksanakan, bukan isi yang dikehendaki oleh para pihak di balik perjanjiannya, kausa
perjanjian jual beli bukan terikatnya penjual untuk menyerahkan barangnya setelah pambeli
menyerahkan uangnya, seperti yang selama ini difahami dari hukum barat, melainkan
pemindahan hak milik dengan imbalan berdasarkan hukum syariat. Tujuan pokok perjanjian
itu sendiri merupakan sumber kekuatan mengikatnya perjanjian yang memberi hak kepada
penjual untuk menuntut pembeli menyerahkan uangnya dan memberi hak kepada pembeli
untuk menuntut penjual meyerahkan barang yang dijualnya. Dalam konteks tujuan pokok
perjanjian, hak menuntut ini menjadi asas bagi perlindungan syariat dan sumber kekuatan
mengikatnya. Jika tujuan pokok tidak ada, maka seorang pembeli, misalnya, tidak bisa
menuntut barang walaupun ia telah menyerahkan harganya (http://rangerwhite09-
artikel.blogspot.com/2010/04/perikata-perdata.html diakses pada tanggal 20 Oktober 2010,
pukul 09.00WIB).
Trias Politika, dan Kedaulatan
Sejarah Politik Islam Modern | 73
Trias politika di Maroko mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan negara yang lain
dalam mengamalkan sistem demokrasi atau monarki. Secara umum, konsep pemerintahan
berbentuk monarki, karena sistem kedaulatan Raja Masih diamalkan. Ajid Thohir di dalam
bukunya mengatakan bahwa hukum dasar Kerajaan Maroko sangat menonjolkan warna ajaran
Islam, antara lain pasal tersebut menyatakan.
1. Maroko adalah kerajaan konstitusional, demokrasi, dan sosial;
2. Kedaulatan adalah milik bangsa dan dijalankan melalui referendum dan tidak langsung
melalui saluran konstitusional;
3. Partai politik harus berpartisipasi dalam organisasi dan pengelolaan negara, tidak ada
sistem partai tunggal;
4. Qanun didasarkan pada keinginan rakyat;
5. Semua rakyat Maroko sama di depan hukum;
6. Islam resmi menjadi agama negara dan negara menjamin kebebasan beribadah agama
lain;
7. Monarki sebagai kerajaan bermoto; Tuhan, negara dan Raja; laki-laki memiliki hak
politik yang sama; Raja sebagai simbol persatuan nasional, menjamin keabadian,
kesinambungan negara serta memberi perlatihan kepada Islam dan perundang-undangan.
Penutup
Dari penjelasan terdahulu terdapat beberapa catatan sebagai berikut:
1. Secara umum, perjalanan sejarah politik Islam di negara-negara Afrika, terutama Aljazair,
Mesir, Libya, dan Maroko, lebih memfokuskan kepada konflik terhadap kolonial Barat.
Seterusnya muncul semangat nasionalisme masyarakat setempat untuk membawa
kemerdekaan negara masing-masing.
2. Dalam penelitian ini, dinamika hukum Islam berkenaan tata negara membawa kepada
pelbagai perbincangan secara komprehensif, terutama pada masa akhir ini. Bertepatan
dengan apa yang disebut oleh Taufik Adnan Amal di dalam bukunya yang berjudul Politik
Syariat Islam dari Indonesia hingga Nigeria (2004: 5).
3. Apa yang disebut oleh Adhyaksa Dault di dalam bukunya Islam dan nasionalisme,
nasionalisme yang berlaku di negara Afrika awalnya lebih menfokuskan pada kolonial
Barat, dan seterusnya pengaruh terhadap sistem politik selepas kemerdekaan (Adhyaksa
Dault 2005: 18).
4. Sistem politik modern, seperti konstitusi, trias politika, pranata hukum, dan sebagainya
merupakan disiplin ilmu yang wajib diketahui oleh warga Muslim pada saat ini. Ini
ditegaskan oleh Dr Khalil ibn Ali Muhammad al-Anbari di dalam bukunya Sistem Politik
Islam (Khalil Ali Muhammad al-Anbari 2008: 1).
74 | Sejarah Politik Modern Islam
BAB VIII
Sejarah Politik Islam Modern di Kawasan Transoksiana
Iran, Irak, Yordania, dan Palestina
Peta 22: Kawasan Transoksiana
A. Republik Islam Iran
Sejarah Politik Iran
Di dalam pemerintahan Syah Iran Reza Pahlevi, ribuan rakyat tanpa senjata menjadi
syuhada karena mereka menuntut hak-hak mereka sebagai kaum Muslimin. Penguasa
memaksa rakyat menanggalkan kerudungnya serta membuang Imam Khomeini ke
pengasingan. Situasi ini mendorong terjadinya kemarahan rakyat Iran (Kedutaan Besar
Republik Islam Iran: 9) Pengamat Barat, seperti Jhon L. Esposito menyebutkan Revolusi Iran
di zaman modern sebagai “... salah satu pemberontakan rakyat terbesar dalam sejarah umat
manusia”. Pemberontakan tersebut berhasil menggulingkan rezim otoriter pimpinan Syah
Reza Pahlevi (Jhon L. Esposito dan Jhon O. Voll 1999: 66). Menurut Hossin Bashiriyeh, ada
lima landasan kekuasan yang dibangun oleh Syah yang kemudian memicu timbulnya revolusi
dan menyebabkan jatuhnya Syah. Pertama, kontrol negara yang sangat besar atas sumber-
sumber keuangan, khususnya minyak; kedua, program stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
serta intervensi ekonomi rezim ke dalam sistem ekonomi; ketiga, mobilisasi massa dan
penciptaan suatu keseimbangan antara kelas melalui kontrol dan intervensi rezim; keempat,
pembentukan hubungan dengan kaum borjuis kelas atas; dan kelima, diperluasnya peran
kekuatan penekan dan ketergantungan kepada Barat terutama dukungan politik militer AS.
Peta 23: Republik Islam Iran
Sejarah Politik Islam Modern | 75
Revolusi ini merupakan hasil suatu protes akumulasi ketidakpuasan rakyat Iran
terhadap kebijakan Syah, baik di bidang ekonomi, politik, agama, maupun sosial budaya.
Keberhasilan revolusi itu banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan satu sama
lain. Di satu pihak terciptanya persatuan di antara kelompok penentang Syah Iran, baik yang
berpaham nasionalisme dan di pihak lain muncul kelompok ulama seperti Ayatullah
Murthahhari dan Ayatullah Khomeini sebagai lambang “pemersatu umat”. Hal ini
dimungkinkan oleh tradisi dan ideologi Syiah yang sangat berakar kuat di kalangan rakyat
Iran. Struktur politik Iran mengalami perubahan secara besar-besaran sejak berakhirnya
kekuasaan Syah. Bentuk negara berubah dari monarki-absolut di mana Syah berkuasa menjadi
sebuah republik yang berdasarkan pada ajaran agama Islam mazhab Syiah. Perubahan
konstitusional secara substantif dilakukan melalui referendum. Bentuk Republik Islam dan
Undang-undang Dasar Republik Islam secara resmi disetujui mayoritas rakyat Iran melalui
referendum yang diadakan pada tahun 1979 (John L. Esposito 1990: 1).
Sistem Pemerintahan Republik Islam Iran
Berdasarkan asas-asas umum Konstitusi Iran, bentuk Pemerintahan Iran adalah
Republik Islam, disepakati oleh rakyat Iran dan berdasarkan keyakinannya yang abadi atas
pemerintahan Alquran yang benar dan adil, menyusul revolusi Islam yang jaya dan dipimpin
oleh Ayatullah al-Uzma Imam Khomeini. Konstitusi Iran ini juga dikukuhkan oleh
referendum nasional yang dilakukan tanggal 29 dan 30 Maret 1979 bertepatan dengan 1 dan 2
Jumadil Awal tahun 1399 H, ditentukan oleh mayoritas 98,2% dari jumlah suara orang-orang
yang berhak memilih memberikan suara persetujuannya (Kedutaan Besar Republik Iran,
Republik Iran selayang pandang: p. 11)
Republik Islam sebagai suatu sistem pemerintahan berdasarkan atas keyakinan pada:
[1] Tauhid, La ilaha illa Allah (tiada tuhan selain Allah). Kemahakuasaan-Nya dan syariat
hanyalah milik-Nya semata-mata serta kewajiban mentaati perintahnya; [2] Wahyu ilahi dan
peranan fundamentalnya dalam interpretasi hukum; [3] Hari kebangkitan kembali dan peranan
konstruktifnya dalam penyempurnaan terhadap Tuhan; [4] Keadilan Tuhan dalan menciptakan
dan menegakkan hukum agama; [5] Imamah dan kelanjutan kepemimpinan, serta peranan
fundamentalnya demi kelanggengan revolusi Islam; [6] Kemuliaan dan nilai agung manusia
serta pertanggungjawabannya dihadapan Tuhan yang menjamin persamaan, keadilan dan
76 | Sejarah Politik Modern Islam
kemerdekaan politik, ekonomi, dan kebudayaan maupun persatuan dan sosialitas nasional
melalui: a) Pelaksanaan langgeng hukum agama oleh ahli hukum yang memenuhi persyaratan
atas dasar kitab suci Alquran dan hadis dari empat belas manusia suci, semoga Tuhan
memberkati mereka; b) Mengambil manfaat dari pengetahuan dan pengalaman manusia yang
sudah maju dan mengusahakan untuk lebih memajukannya lagi; c). Menolak untuk menindas
atau ditindas; mendominasi atau didominasi.
Ideologi Negara
Iran tampak sekali mewakili bentuk pemikiran tertentu dalam Islam yang menganggap
negara di dalam Islam ditujukan untuk mencapai sasaran yang tidak semata-mata bersifat
duniawi (materialistik). Meskipun demikian, dalam praktiknya hal itu tampaknya tidak
hendak dicapai melalui sesuatu yang dalam kosa kata politik disebut teokrasi, melainkan
melalui mekanisme semacam nomo-demokrasi (yaitu gabungan antara sistem berdasarkan
nomokrasi atau kekuasaan yang berbasisi kedaulatan hukum demokrasi), ataukah istilah “Teo-
demokrasi” sebagaimana yang dirumuskan oleh Abu al-A’la al-Maududi. Hal Ini merupakan
sistem politik yang menggabungkan pemerintahan oleh hukum Tuhan atau syariah dengan
demokrasi yang mengandalkan partisipasi publik (Yamani 2002: 130).
Trias Politika
Setelah jabatan Imam, jabatan tertinggi negara dipegang oleh presiden yang
merupakan pewenang yang mengepalai pelaksanaan Undang-undang dasar negara dan
meletakkan dasar-dasar hubungan antara ketiga cabang pemerintahan, legislatif, eksekutif,
dan yudikatif. Presiden dipilih rakyat untuk masa jabatan empat tahun. Perdana menteri yang
ditunjuk diajukan kepada Majelis Syura Islami untuk mendapat suara kepercayaan. Di
Republik Iran terdapat 290 anggota majelis legislatif. Pada tahun 2000 Iran menggunakan
sistem multipartai (Ajid Thohir 2009: 192). Parlemen merupakan pemegang kekuasaan
legislatif dalam sistem politik modern dan menjadi syarat negara demokratis. Kekuasaan ini
terpisah dari eksekutif untuk menjaga keseimbangan kekuasaan (balances of power), dan
diberi tiga umumnya sebagai pembuat undang-undang. Begitu pula dalam pemerintahan RII.
Parlemen menjadi salah satu bagian integral dari negara yang memiliki kedudukan setingkat
lembaga eksekutif dan bertanggung jawab atas ketetapan dan pembuatan undang-undang di
Iran. Hanya saja setiap produk undang-undang yang mereka rumuskan haruslah diuji oleh
Dewan Perlindungan Konstitusi untuk mendapatkan legalitas tentang kesesuaiannya dengan
syariat Islam (http://abuthalib.worpress. com/2009/08/16/wilayah-al-fiqih-dalam-konstitusi-
iran/ diakses pada tanggal 31 Oktober 2010 jam 3.30 WIB.
Wilayah al-Faqih
Supremasi faqih muncul pula dalam kekuasaannya menyangkut pengangkatan dan
pencatatan presiden. Ia memberhentikan presiden republik demi kepentingan negara setelah
pengumuman suatu penilaian/evaluasi oleh mahkamah agung yang membuktikan bahwa sang
presiden gagal memenuhi tugas legalnya atau sebuah pemungutan suara dalam majelis
pertimbangan nasional mengakui ketidakcakapan politis sang presiden.
Demikian juga, pemimpin mempunyai kekuasaan untuk menunjukkan dewan ulama
yang mengesahkan keputusan dasar hukum Islam, menunjuk mahkamah agung, memberi
pengampunan, menghukum atau mengurangi hukuman, tetapi hanya menerima rekomendasi
dari mahkamah agung.
Lebih detil lagi, dalam suatu refendum yang disetujui pada 1980, ada 10 tugas penting
Wali Faqih yakni sebagai berikut:
1. Mengangkat para pagaha dewan perwakilan, yang bertugas untuk mengawasi peraturan
yang telah disepakati oleh Majelis Syura;
Sejarah Politik Islam Modern | 77
2. Mengangkat anggota pengadilan tinggi, yang merupakan otoritas pengadilan negara yang
paling tinggi;
3. Mengangkat dan memberhentikan Komandan Staf Gabungan;
4. Mengangkat dan memberhentikan Komandan Pengawal Revolusi;
5. Membentuk Dewan Pertahanan Tertinggi;
6. Mengangkat para komandan darat, laut, dan udara;
7. Mengumumkan perang dan damai serta memobilisasi kekuatan;
8. Menandatangani dektrit secara resmi pengakatan mandataris setelah ia dipilih oleh
rakyat;
9. Memberhentikan mandataris setelah pernyataan atas ketidakmampuannya baik oleh
pengadilan tinggi atau Majelis Syura;
10. Memberdayakan para pelaku kejahatan atau mengurangi hukuman mereka atas
rekomendasi pengadilan tinggi (http://abuthalib.wordpress.com/2009/08/16/wilayah-al-
faqih-dalam-konstitusi-iran/ diakses pada tanggal 31 Oktober 2010 pukul 3.30 WIB).
B. Republik Irak
Sejarah Irak dan Nasionalisme
Tahun 1914 M Inggris mulai menjajah Irak. Kemudian diumumkan Irak menjadi
negara kerajaan pada tahun 1912 M. Jelang sebelas tahun kemudian, yaitu tahun 1932 M, Irak
merdeka walaupun masih di bawah kendali Inggris hingga tahun 1958 M. Pada tahun ini
Kerajaan Irak digulingkan dan berdirilah negara republik. Antara tahun 1958-1968 M banyak
terjadi pemberontakan yang mengakibatkan kekuasaan berada di tangan militer. Kemudian
pada tahun 1968 terjadi revolusi besar yang sangat bersejarah di Irak yang membawa partai
Baats kepada tampuk kekuasaan. Tertanggal 17 Juli 1968 Irak memasuki babak baru di dalam
sistem kenegaraan. Pada tanggal ini terjadi revolusi di Irak yang menumbangkan rezim
Presiden Abdurrahman Arif dan diganti oleh Ahmad Hasan Bakar sebagai presiden dan
Saddam Hussen sebagai wakilnya. Revolusi ini dilaksanakan oleh Ibrahim Abdurrahman
Daud, pemimpin pasukan garda republik ketika itu dan Abdurrazak Naif, Direktur Intelijen
Irak masa itu. Naif dijadikan perdana menteri dan Daud dijadikan menteri pertahanan. Akan
tetapi, keduanya adalah mata-mata yang bekerja untuk CIA, dinas intelejen AS. Daud
mengatakan bahwa revolusi ini adalah perintah dari CIA yang bertujuan untuk menjaga
keberlangsungan keamanan Israel di Timur Tengah. Setelah diketahui bahwa keduanya adalah
mata-mata CIA, pada tanggal 30 Juli 1968 atau tiga belas hari setelah revolusi tersebut,
mereka diusir dari Irak
(http://indonesian.irib.ir/index.php?option=comcontent&=view&id=16052&Itemid=30
diunduh pada tanggal 3 November 2010, Pukul 15.35 WIB).
Peta 24: Republik Irak
78 | Sejarah Politik Modern Islam
Saddam Husain menjadi nomor satu di Irak pada tahun 1979. Sejarah perpolitikannya
selalu diwarnai dengan darah selama itu dianggap perlu untuk melanggengkan kekuasaannya.
Di antara bukti nyatanya adalah perang yang terjadi antara Irak dan Iran selama kurun waktu
delapan tahun (1980-1988). Dua tahun setelah itu Irak kemudian menjajah Kuwait (1990)
yang berakibat terjadinya Perang Teluk antara Irak dan pasukan sekutu pimpinan AS.
Kekuatan Barat terus mengerogoti hingga Saddam Husain sang penguasa rezim ini runtuh,
agar Dunia Arab mudah diatur dalam urusan minyak dunia (Ajid Thohir 2009: 173).
Konstitusi Irak
Transisi demokrasi Irak pasca penggulingan Saddam Husain oleh invasi AS dan
sekutunya mencapai tahap yang menentukan. Setelah pemilu nasional 30 Januari lalu,
pemilihan presiden 4 Juni, dan pembentukan kabinet sesudahnya, satu poin sangat penting
lagi yang akan dihadapi rakyat adalah pembalasan mengenai konstitusi perlemen Irak.
Konstitusi perlemen akan memberikan legitimasi bagi semua proses dalam kontemporisasi
geopolitik mulai dari penyerbuan AS (Maret 2003) hingga pasukan asing keluar dari Irak-
dijadwalkan pada 2006. Diharapkan dengan konstitusi baru itu, krisis politik dan kekerasan di
Irak dapat segera diakhiri, setidak-tidaknya berkurang (www.oocities.com, diunduh pada
tanggal 3 November 2010, pukul 16.30 WIB).
Ada beberapa masalah penting yang harus diselesaikan dalam pembahasan draf
konstitusi baru ini yang sebenarnya merefleksikan pertarungan kepentingan antara Sunni,
Syiah, dan Kurdi. Pertama, masalah nama. Sunni menginginkan nama “Republik Irak” (al-
Jumhuriyyah al-Iraqiyyah). Kurdi lebih menyukai “Republik Federasi Irak” (al-Jumhuriyya
al-Iraqiyyah al-Itihadiyyah). Kelompok Syiah condong ke Republik Federasi Islam Irak (al-
Jumhuriyyah al-Iraqiyyah al-Itihadiyyah al-Islamiyyah). Rupanya, kelompok Syiah ingin
meniru nama Iran. Namun, nama “Republik Irak” akan berpeluang banyak dipilih karena
dianggap netral dan tidak sektarian. Kedua, posisi agama dan negara. Dua partai besar Syiah,
SCIRI (Ayatullah Ali Sistani dan Abdulaziz al-Hakim) dan Partai Dewan (PM Ibrahim al-
Jafari) menginginkan model pemerintahan Iran ditransplantasikan ke dalam negara Irak. Suatu
hal yang dapat dimengerti mengingat keduanya selama ini memperoleh bantuan penuh
(politik, uang, dan senjata) dari Iran. Namun, usaha itu ditentang oleh Kurdi dan beberapa
Sejarah Politik Islam Modern | 79
partai Sunni. Mereka beralasan, dalam TAI disebutkan agama sebagai salah satu sumber
legislasi bukan tunggal dan utama (www.oocities.com, diunduh pada tanggal 3 November
2010, pukul 16.30 WIB).
Pranata Hukum dan Politik
Kuffah yang merupakan salah satu kota yang berada di Irak merupakan tempat
kelahiran Imam Abu Hanifah dan di kota itu pulalah madrasah al-ra’yu yang merupakan corak
pemikiran Abu Hanifah berkembang. Aliran Syiah Jafariyah atau Syiah dua belas Imam ini
menyebar luas pula di Irak. Perkembangan itu mencapai jumlah yang seimbang antara
keduanya, sehingga pada akhirnya dua madzhab ini memiliki pengaruh yang sama-sama kuat
dalam perkembangan hukum di Irak. Seolah-olah hukum yang berjalan di Irak terbentang
pada kedua madzhab itu secara bersama, yaitu hukum fikih Sunni dan Syiah.
Dalam perjalanan pembuatan undang-undang di Irak dari mulai belum terkodifikasi
hingga perundang-undangan yang berlaku pada masa kini, masalah perimbangan antara kedua
madzhab ini selalu menjadi isu sentral tidak hanya dalam isi materi undang-undang juga
merebah kedalam politik, ekonomi, budaya, dan berbagai sendi kehidupan lainnya.
Pada akhirnya kompromi menjadi media yang menjadikan legalisasi hukum terwujud
di Irak. Jadilah Irak memiliki sistem hukum yang merangkum fikih Sunni dan Syiah dalam
peradilan agama. Sistem peraturan perundang-undangannya mencakup undang-undang yang
mengatur konstitusi. lembaga legislatif, lembaga Judisial tertinggi, otoritas fatwa lembaga
judisial serta ketentuan lainnya (Tajul Arifin dan Cik Hasan Bisri 2002: p. 102). Meskipun
sistem hukum Irak mengadopsi kedua madzhab di atas, nama agama yang diakui sebagai
agama resmi negara adalah Islam (tanpa menyebut aliran).
Aliran Politik di Zaman Modern
Pasca runtuhnya rezim Saddam Husain, umat Syiah Irak yang berjumlah lebih dari 60
persen penduduk tampil memainkan peran politik penting di negara ini. Partisipasi luas warga
Muslim Syiah dalam pemilu beberapa tahun terakhir dan dukungan para ulama terkait
pengokohan proses politik di Irak membuat potensi dan peran mereka di gelanggang politik
dan sosial semakin besar. Faktor yang sangat dominan pada pembentukan aliansi baru
menjelang pemilu legislatif di Irak adalah pemilu dewan provinsi pada awal tahun 2009 ini.
Pemilu tersebut telah mempersiapkan kelahiran kubu dan aliansi baru khususnya di kubu
Syiah.
Berdasarkan Undang-undang Dasar Irak, presiden dipilih dari calon yang diajukan
oleh aliansi politik yang berhasil meraup kursi mayoritas untuk membentuk kabinet. Aliansi
sekuler Irak yang memiliki dua kursi lebih banyak dari aliansi negara hukum dikenal sebagai
aliansi pertama di tubuh parlemen baru Irak. Namun, melihat kondisi politik Irak saat ini,
hingga kini masih belum jelas sejauh mana kekuatan manuver politik yang bisa ditampilkan
oleh pimpinan Iyad Allawi ini untuk membentuk pemerintahan.
Meski demikian, kendati Irak menganut sistem parlementer. Namun, tampaknya
kesepakatan politik di luar parlemen lebih efektif untuk membentuk pemerintahan dan
memilih perdana menteri. Pada kasus pemilu 2005, menyusul diumumkanya hasil pemilu,
strategi pendekatan politik di luar parlemen ternyata sangat efektif untuk mengantarkan Nouri
al-Maliki ke kursi perdana menteri, namun lantaran adanya sejumlah penentangan dan lobi-
lobi destruktif dari beberapa aliansi politik, akhirnya setelah melewati perundingan maraton,
nama Nouri al-Maliki dari alinasi Irak bersatu terpilih sebagai PM. Proses pembentukan
pemerintahan di masa itu memakan waktu sekitar 4 bulan semenjak diumumkannya hasil
pemilu (www.oocities.com, diunduh pada tanggal 3 November 2010, pukul 16.30 WIB).
80 | Sejarah Politik Modern Islam
C. Kerajaan Hasyimi Yordania
Sejarah dan Nasionalisme
Di dalam negara Yordania terdapat sebuah sistem pemerintahan yang banyak
dipengaruhi oleh berbagai aliran, sehingga dalam perkembangannya sistem pemerintahannya
kapitalis-sosialis-komunis. Dalam melihat masyarakatnya mayoritas beragama Islam sehingga
sedikit banyak memberi pengaruh. Pasca Perang Dunia I, Yordania, yang sebelumnya dikenal
dengan Trans-Yordania, merupakan bagian dari Kerajaan Arab Suriah. Inggris dan Perancis
kemudian bersepakat untuk saling membagi daerah ini. Suriah berada di bawah pengaruh
Perancis, sementara Inggris mendapat bagian Trans-Yordania berdasarkan konferensi di San
Remo. Inggris kemudian mengangkat Abdullah ibn Husain sebagai pemimpin wilayah Trans-
Yordania. Abdullah sendiri adalah saudara dari Faisal yang memimpin Revolusi Arab untuk
memberontak dari kekhalifahan Islam. Faisal berasal dari keluarga Hasyimi (Hasyimiyah). Ia
pernah menjadi penguasa di Makkah, namun kemudian diganti oleh penduduk setempat. Jadi,
Sejarah pembentukan negara Yordania tidak bisa dilepaskan dari keluaraga Hashemite dengan
bantuan Inggris.
Peta 25: Kerajaan Hasyimi Yordania
Abdullah menjadi pemimpin Trans-Yordania setelah ditunjuk oleh sekretaris kolonial
Inggris saat itu, Winston Churchill. Dia dikukuhkan pada 1 April 1921 dengan subsidi dari
Inggris sebesar 5.000 poundsterling setiap bulan. Negara ini berada di bawah bantuan Inggris
yang memberikan subsidi 100.000 pound sterling setiap tahun pada tahun 1920-an dan
meningkat menjadi 200.00 pound sterling pada tahun 1940-an. Inggris kemudian memberikan
hadiah kemerdekaannya kapada Yordania pada 22 Maret 1949. Namun jelas, pemberian
kemerdekaan ini hanyalah akal-akalan Inggris saja untuk tetap mempertahankan
penjajahannya di dunia Islam. Inggris tentu ingin agar penguasaanya di Yordania tetap ada.
Karena itu, berdasarkan perjanjian aliansi di London tanggal 26 Maret 1946, Inggris
memberikan kemerdekaan dengan pola yang sama dengan perjanjian Inggris-Irak. Melalui
perjanjian ini, Inggris mengakui kemerdekaan Trans-Yordania (Yordania), menyetujui
Sejarah Politik Islam Modern | 81
perwakilan diplomatik, sanggup memberikan subsidi kepada Liga Arab, dan berusaha
mempertahankan Emirat dari pihak luar (http://www.ikhawanscope.net/main/2009/12/18/the-
internet-and-islamist-politics-in-jordan-morocco-and-egypt/ diunduh pada tanggal 3
November 2010, pukul 15.35 WIB).
Konstitusi
Kekuasaan eksekutif Yordania adalah raja dan itu adalah monarki konstitusional
dengan perwakilan pemerintah. Raja tradisional memegang kekuasaan yang besar, namun
parlemen yang dipilih secara demokratis mempunyai pengaruh yang signifikan dan kekuasaan
dalam pemerintah nasional. Yordani adalah sebuah monarki konstitusional berdasarkan
konstitusi, diundangkan pada tanggal 8 Januari 1952. Otoritas eksekutif dipegang oleh raja
dan dewan tertinggi menteri. Dia menunjuk dan dapat memberhentikan semua hakim dengan
dektrit, menyetujui amandemen konstitusi, menyatakan perang, dan pemerintah yang
angkatan bersenjata. Kabinet keputusan, keputusan pengadilan, dan mata uang nasional yang
dikeluarkan dalam nama-Nya. Dewan menteri, dipimpin oleh seorang perdana menteri,
ditunjuk oleh raja yang dapat memberikan anggota kebinet lainnya atas dasar permintaan.
Kabinet bertanggung jawab kepada Kamar Deputi pada masalah kebijakan umum dan dapat
dipaksa mengundurkan diri oleh 50% atau lebih dari mosi “tidak percaya” oleh tubuh itu.
Yordania dibagi menjadi dua belas daerah, masing-masing dipimpin oleh seorang
gubernur yang ditujukan oleh raja. Mereka adalah otoritas tunggal untuk departemen
pemerintah dan proyek pembangunan di daerah masing-masing. Negara Yordania merupakan
negara yang berbentuk kerajaan. Sistem pemerintahan berbentuk kerajaan parlementer. Di
dalam perjalanannya, perkembangan negara Yordania telah mengalami perubahan yang cukup
panjang, sehingga sedikit banyaknya ada pengaruh dari negara-negara yang terlibat dalam
kehidupan negara Yordania. Akibat pengaruh dari negara terutama negara Barat yang begitu
kental, maka keadaan perkembangan negara Yordania pun sedikit banyak berhaluan liberalis-
kapitalis. Namun, dengan masyarakatnya yang mayoritas Islam, pemerintah Yordania juga
dipengaruhi oleh ajaran atau paradigma/ideologi Islam. Sejauh ini konstitusi negara Yordania
berparadigma pada ideologi Islam, walaupun dalam perkembangannya negara tersebut banyak
dipengaruhi oleh ajaran kapitalis-liberalis.
Pranata Hukum dan Politik
Sistem hukum Yordania didasarkan pada hukum Islam dan UU Perancis. Peninjauan
kembali tindakan legislatif terjadi di pengadilan tinggi khusus. Ada lebih dari 30 partai politik
di tepi Sungai Yordania dari berbagai posisi mulai dari kiri ekstrim (Yordania Partai
Komunis) ke kanan ekstrim (Frons Aksi Islam). Pasal 97 konstitusi Yordania menjamin
independensi cabang yudikatif, jelas menyatakan bahwa hakim tunduk pada otoritas hukum,
sementara raja harus menyetujui pengangkatan dan pemberhentian hakim, dalam prakteknya
ini diawasi oleh dewan pengadilan tinggi.
Sistem hukum Yordania mengacu pada tradisi sipil maupun hukum Islam dan adat.
Pasal 99 dari konstitusi membagi pengadilan menjadi tiga katagori: sipil, keagamaan, dan
khusus. Kesepakatan pengadilan sipil dengan masalah perdata dan pidana sesuai dengan
hukum dan mereka memilki yurisdiksi atas semua orang dalam semua hal, sipil dan kriminal,
termasuk kasus yang diajukan terhadap pemerintah. Pengadilan sipil termasuk hakim
pengadilan, pengadilan tinggi pertama, pengadilan banding, pengadilan tinggi administrasi
dan mahkamah agung. Pengadilan agama menangani kasus yang berkait dengan hukum Islam,
pengadilan dan pengadilan komunitas agama lain, yaitu orang-orang dari minoritas Kristen.
Pengadilan agama, pengadilan primer, dan banding hanya berurusan dengan hal-hal
berkenaan hukum pribadi seperti perkawinan, perceraian, warisan, dan hak asuh anak. Dalam
82 | Sejarah Politik Modern Islam
kasus yang melibatkan pihak yang berbeda agama, pengadilan biasa memiliki yurisdiksi.
Pengadilan khusus dengan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan dalam hal-hal khusus
daripada pengadilan biasa lainnya. Contoh lain dari pengadilan khusus mencakup pengadilan
pajak penghasilan dan pengadilan tertinggi tindak pidana berat.
D. Palestina
Palestina (bahasa Suryani) ialah sebuah daerah di Timur Tengah antara Laut Tengah
dan Sungai Yordan. Status politiknya masih dalam perdebatan. Sebagian besar negara di
dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Asean, dan Gerakan non Blok mengakui
keberadaannya, baik negara Israel maupun negara Palestina. Palestina berbatasan dengan
Yordania, Mesir, dan Lebanon (http://id.wikipedia.org/wiki/Palestina diunduh pada tanggal 3
November 2010, pukul 16.00 WIB).
Peta 26: Palestina
1. Sejarah dan Perkembangan Politik
a. Palestina dalam Perang Dunia (1914-1918)
Pada tanggal 2 November 1917 berhasilnya deklarasi Perjanjian Balfour dengan
komitmen Inggris untuk mendirikan negara nasional Yahudi di Palestina. Janji Bolfour
adalah sebuah perjanjian yang paling aneh dalam sejarah manusia. Perjanjian ini
dilakukan dengan tipu daya muslihat atas keinginan penduduk pribumi yang sah atas
wilayah tersebut. Balfour berjanji untuk memberikan wilawah negeri yang bukan
miliknya, bahkan yang belum dijajah Inggris (Muhsin Muhamad Shaleh 2002: 46).
b. Palestina di bawah Penjajahan Inggris (1917-1948)
Inggris dapat menjajah Palestina pada 9 Desember 1917. Setelah penjajahan Inggris,
mereka memberlakukan undang-undang pemerintahan militer di Palestina hingga akhir
Juni 1920, kemudian berubah ke pemerintahan sipil.
Sepanjang pemerintahan Inggris, bangsa Palestina dilarang membangun lembaga-
lembaga konstitusional dan pemerintahan serta harus tunduk ke pemerintahan Inggris
secara langsung. Inggris mempersempit ruang gerak bangsa Palestina hingga sulit untuk
Sejarah Politik Islam Modern | 83
mencari kehidupan dan rezeki. Inggris turut menganjurkan bangsa Yahudi untuk
bermigrasi ke Palestina, sehingga jumlah Yahudi bertambah dari 55 ribu pada tahun 1918
menjadi 650 ribu pada tahun 1948. Mereka juga secara insentif melucuti senjata rakyat
Palestina, membunuh orang yang memiliki senjata dan bahkan menahan mereka yang
menyimpan peluru dan pedang (Muhsin Muhamad Shaleh 2002: 48).
2. Pergerakan Nasional Palestina
a. Pergerakan Nasional Palestina (1918-1929)
Pada Muktamar Palestina Kelima (22-25 Agustus 1922) para peserta muktamar
berhasil membuat satu kesepakatan dan piagam nasional dengan bersumpah untuk
komitmen padanya, “Kami selaku repsentasi bangsa Arab Palestina di Muktamar Arab
Palestina kelima yang diadakan di kota Nablus berjanji di depan Allah, sejarah, dan
bangsa, untuk melanjutkan upaya yang tercecer guna merebut kemerdekaan negeri dan
mewujudkan kesatuan Arab dengan segala cara yang legal. Kami tidak akan menerima
berdirinya negara nasional Yahudi atau imigrasi Yahudi” (Muhsin Muhamad Shaleh
2002: 52).
Pada tempo ini berlaku tiga revolusi yang diekspresikan secara gegap gempita amarah
massal rakyat Palestina terhadap proyek Yahudi, dan turut mengorbankan banyak jiwa.
b. Revolusi Palestina al-Kubra (1936-1939)
Revolusi al-Kubra merupakan revolusi terbesar sepanjang sejarah, revolusi ini
meledak pada tanggal 15 April 1936 oleh sejumlah pejuang al-Qassam di bawah pimpinan
Syekh Farhan as-Saadi yang berhasil membunuh dua orang Yahudi. Kemudian peristiwa
ini melahirkan amarah Yahudi, akhirnya bangsa Palestina mengumumkan pemogokan
massal pada tanggal 20 April. Partai-partai Arab dapat disatukan dan Komite Arab dapat
dibentuk pada tanggal 25 April. Aksi mogok terus berlangsung hingga 178 hari dan
menjadi aksi mogok sepanjang dalam sejarah bangsa Palestina secara keseluruhan.
Revolusi ini telah sampai pada puncaknya pada Musim panas tahun 1939 dengan terbunuh
banyaknya para aktivis revolusi.
c. Perang 1948
Perang Arab-Israel 1948, atau disebut juga sebagai “perang kemerdekaan” atau
“perang pembebasan” oleh orang Israel, adalah konflik bersenjata pertama dari
serangkaian konflik yang terjadi antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam
konflik Arab-Israel. Bagi orang Palestina, perang ini menandai awal dari rangkaian
kejadian yang disebut sebagai “bencana”. Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei
1948 dan sehari kemudian diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir,
Irak, dan negara Arab lainnya. Tetapi, Israel bisa memenangkan perang ini dan malah
merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya,
Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum Palestina mengungsi dari daerah Israel
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perang Arab-Israel 1948/ diunduh pada tanggal 3 November
2010, pukul 16.00 WIB).
d. Perang Arab Israel 1967
Perang ini hanya berlangsung selama 6 hari saja. Pada tanggal 5 Juni, tentara angkatan
udara Israel berhasil menghancurkan pesawat tempur Mesir, Yordania, dan Suriah yang
masih terparkir di bandara masing-masing. Dampak dari peperangan ini syahidnya 10.000
tentara Mesir, 6094 tentara Yordania, 1000 tentara Suriah, serta terusirnya 330 ribu warga
Palestina.
e. Intifadhah 1987
84 | Sejarah Politik Modern Islam
Intifadhah adalah dimensi baru bagi perjuangan Palestina, Arab, dan Islam seluruhnya
melawan Zionis. Intifadhah, semangat jihad dan keinginan untuk berkorban, ternyata
masih semerbak dalam jasad umat ini, tidak peduli dengan rintangan dan bencana yang
akan terjadi (Muhsin Muhamad Shaleh 2002: p. 132). Terdorong keinginan untuk
memperoleh wilayah kediaman yang tetap. Sejak tahun 1987, orang Palestina melakukan
Intifadhah, gerakan yang memperlihatkan sikap permusuhan secara terang-terangan
terhadap pemerintahan Israel dalam berbagai bentuk seperti: melempar tentara Israel
dengan batu, melempar dengan bom Molotov dan lain-lain
(http://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas-Nasional-Palestina.htm/ diunduh pada tanggal 3
November 2010, pukul 16.00 WIB).
3. Trias Politika
Sistem pemerintahan Palestina ialah demokrasi parlementer yang diumumkan berdiri
pada tanggal 15 November 1988. Pada 1994 setelah penandatangan Persetujuan Oslo antara
PLO dengan Israel dibentuk organisasi otoritas nasional Palestina. Otoritas nasional Palestina
adalah sebuah organisasi pemerintahan sementara yang memerintah sebagian dari Tepi Barat
dan seluruh Jalur Gaza.
Otoritas nasional Palestina saat ini dipimpin presiden Mahmud Abbas dari faksi Fath
dan Perdana Menteri Ismail Haniya dari faksi Hamas. Hingga sekarang belum ada stabilitas
politik karena Hamas menolak menerima keberdaan Israel sementara Fath siap
mendiskusikan solusi dua bangsa untuk Konflik Israel dan Palestina
(http://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas-Nasional-Palestina.htm/ diunduh pada tanggal 3
November 2010, pukul 16.00WIB).
Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan parlemen Palestina, beranggotakan
500 orang. Lembaga ini terdiri dari:
• Komite Eksekutif
• Kesatuan Lembaga Penerangan
• Lembaga Kemiliteran Palestina
• Pusat Riset Palestina
• Pusat Tata Perencanaan Palestina
Dalam hal ini, Komite Eksekutif membawahkan departemen pendidikan dan
kebudayaan, penerangan, pendanaan nasional Palestina, organisasi massa, tanah air yang
diduduki, perwakilan PLO, masalah politik, masa administrasi dan masalah kemiliteran.
Hingga sekarang Palestina masih dianggap satu-satunya negara yang belum memperoleh
kemerdekaan dari penjajahan. Sebagaimana ucapan oleh Yasir Arafat, “Kami adalah satu-
satunya bangsa yang masih dijajah di dunia ini (Haris Priyanta 2009: 38).
Sejarah Politik Islam Modern | 85
BAB IX
Sejarah Politik Islam di Kawasan Asia Tengah
Turkmenistan, Azerbaijan, Uzbekistan
Peta 27: Kawasan Asia Tengah
A. Republik Serikat Turkmenistan
Latar Belakang Politik
Setelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet (termasuk 67 tahun sebagai republik
serikat), Turkmenistan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991.
Meskipun disebut republik, Turkmenistan memiliki struktur dan budaya politik yang sangat
otoriter. Presiden Turkmenistan, Sapamurat Niyazov (Lahir 1940), dikenal hanya sebagai
Turkmenbashy, atau “kepala Turkmenistan,” yang mengepalai satu-satunya partai di
Turkmenistan yaitu Partai Demokrat Nasional.
Selama periode Uni Soviet terakhir (Desember 1985-Desember 1991), Niyazov
menjabat sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Turkmenistan, kantor politik tertinggi di
negara ini. Niyazov terpilih ketua Turkmenistan Agung Soviet pada bulan Januari 1990 dan
terpilih sebagai presiden dari Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tanggal 27 Oktober
1991, pada tahap terakhir Gorbachev era reformasi politik.
Setelah Turkmenistan mendapat kemerdekaan, Niyazov berusaha untuk meningkatkan
legitimasi politik melalui pemilihan umum. Ia terpilih menjadi presiden Turkmenistan untuk
masa jabatan lima tahun dalam pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 1992,
berjalan tanpa oposisi. Jangka Niyazov adalah diperpanjang untuk lima tahun tambahan
dengan referendum nasional yang diadakan pada tanggal 15 Januari 1994. Pada tanggal 28
Desember 1999, parlemen Turkmenistan menyetujui amandemen Konstitusi Turkmenistan
memungkinkan presiden berada pada jabatannya untuk periode tak terbatas, efektif membuat
Presiden Niyazov untuk tetap hidup
(http://www.bookrags.com/research/turkmenistanpolotical-sistem-ema-06/ diakses pada
tanggal 20 November 2010, pukul 15.31 WIB).
86 | Sejarah Politik Modern Islam
Konstitusi Baru di Tahun 2008
Pada bulan September 2008, dewan rakyat dengan sebulat suara mengeluarkan
resolusi yang mengadopsi sebuah konstitusi baru. Yang terakhir akan mengakibatkan
penghapusan dewan dan peningkatan yang signifikan dalam ukuran parlemen pada bulan
Desember 2008. Konstitusi juga memungkinkan pembentukkan partai politik ganda. Presiden
Gurbanguly Berdimuhamedow telah menyatakan bahwa “konstitusi baru sesuai dengan semua
norma internasional dan demokratis.”
Kebebasan Berkait
Secara formal, menurut Konstitusi, warga Turkmenistan memiliki hak untuk
mendirikan partai politik dan asosiasi publik lainnya, bertindak dalam kerangka konstitusi dan
hukum, dan asosiasi publik dan kelompok warga memiliki hak untuk mencalonkan calon
mereka sesuai dengan UU Pemilu.
Republik Turkmenistan (1991-Sekarang)
Presiden
• Saparmyrat Atayewic Niyazov (2 November1990-21 Desember 2006) (dari 22 Oktober
1993 Turkmenbasy)
• Gurbanguly Malikguliyewic Berdimuhamedow (21 Desember 2006-sekarang)
Di bawah Konstitusi 1992, presiden dipilih oleh pemilu untuk masa jabatan lima
tahun, Niyazov menambahkan jabatan ketua Soviet Tertinggi pada bulan Januari 1990, dan
terpilih sebagai presiden pertama negara yang Oktober. Dia adalah satu-satunya calon dalam
pemilihan presiden Turkmenistan pertama pada tahun 1192. Plebisit 1994 memperpanjang
masa jabatan hingga 2002 dan parlemen diperpanjang masa jabatannya tanpa batas pada tahun
1999.
Setelah kematian Niyazov, wakil perdana menteri Gurbanguly Berdimuhamedov
mengambil alih meskipun fakta bahwa Owezgeldi Atayev, ketua parlemen Turkmenistan akan
menjadi berikutnya dalam barisan dalam urusan suksesi. Presiden menunjuk wakil ketua dari
menteri kabinet. Sebuah pemilihan presiden untuk menggantikan Niyazov diselenggarakan
pada tanggal 11 Februari 2007.
Trias politik Turkmenistan telah memiliki bentuk pemerintahan presiden sejak
didirikan pada tahun1991. Ini terdiri dari cabang eksekutif yang kuat, dipimpin oleh presiden
yang membayangi kekuasaan dan fungsi legislatif dan yudikatif. Struktur Pemerintahan
Turkmenistan memungkinkan dominasi besar dan over-powering efeknya dapat diamati di
seluruh negeri.
Cabang Eksekutif
Kerangka politik di Turmenistan didasarkan pada, legislatif, dan yudikatif sayap
eksekutif. Cabang eksekutif memiliki semua kekuasaan terkonsentrasi di presiden, yang
dipilih melalui pemilu untuk jangka waktu lima tahun dan menunjuk wakil ketua dari menteri
kabinet. Pengadilan sepenuhnya tunduk kepada rezim dengan semua hakim yang diangkat
untuk masa jabatan 5 tahun oleh presiden, tanpa legislative review dipertanyakan. Tidak
adanya akuntabilitas sistem berarti bahwa ada pejabat yang korupsi.
Cabang Legislatif
Badan legislatif di Turkmenistan adalah bikameral. Di bawah Konstitusi 1992, ada
dua badan parlemen:
Sejarah Politik Islam Modern | 87
• Majelis tinggi adalah dewan rakyat atau Halk Maslahaty. Ini badan legislatif tertinggi
dengan 500 delegasi, beberapa di antaranya dipilih oleh popular vote dan beberapa
ditunjuk oleh presiden sendiri. Hal ini untuk menyelenggarakan sidang sedikitnya sekali
setahun.
• Majelis rendah yang dikenal sebagai majelis terdiri dari 50 kursi, dijadwalkan akan
meningkat menjadi 65. Anggotanya dari pemilihan umum dengan suara terbanyak untuk
melayani jangka waktu lima tahun.
Pemilu diadakan untuk Halk Maslahaty pada bulan April 2003 dan kemudian pada
tanggal 10 Februari 2007, pemilihan ke majlis diadakan pada bulan Desember 2004, dan
kembali diadakan dengan pemilihan Majelis Rakyat dari 10 Februari 2007. Menurut hasil
pemilu tahun 2003, semua kursi dari majelis dimenangkan oleh partai demokrasi. Semua 50
pejabat terpilih dari partai Demokrat telah disetujui oleh presiden Niyazov dalam pemilu yang
sama. Negara ini tidak memiliki norma demokrasi, maka keputusan presiden diperlukan,
bahkan untuk mengesahkan anggota terpilih, orang yang dipilih presiden diberi kesempatan
untuk menjadi bagian dari dewan legislatif.
Pada tahun 2003, undang-undang baru diadopsi dan mengurangi kekuasaan majelis
dan membuat Maslahaty Halk dewan legislatif tertinggi. Akibatnya, Maslahaty Halk sekarang
bisa secara legal membubarkan majelis dan presiden dapat berpartisipasi dalam majelis
sebagai pemimpin tertinggi, sebagai hasilnya, majelis tidak bisa lagi mengadopsi atau
mengubah konstitusi, atau mengumumkan referendum dan pemilihan independen karena
presiden dari Maslahaty Halk dan pemimpin agung majelis. Undang-undang 2003
memberikan kewenangan tunggal presiden untuk kedua cabang dan legislatif pemerintahan.
Cabang Yudikatif
Sistem pengadilan terdiri dari mahkamah agung, pengadilan di setiap provinsi,
terrmasuk satu untuk Ashgabat, dan pada tingkat terendah, 61 kabupaten dan kota pengadilan.
Pidana pelanggaran yang dilakukan oleh anggota pasukan bersenjata diadili di pengadilan
sipil di bawah wewenang kantor Jaksa Agung.
Meskipun konstitusi memberikan peradilan yang independen, ia tidak independen
dalam praktek. Presiden berkuasa untuk memilih dan memberhentikan hakim subordinasi
peradilan untuk kepresidenan. Tidak ada review legislatif, kecuali Ketua (Chief Justice)
mahkamah agung, dan presiden memiliki otoritas tunggal untuk mengabaikan semua diangkat
sebelum selesai masa tugasnya.
Hukum memberikan hak-hak dari proses peradilan kerena bagi terdakwa, termasuk
dalam pengadilan terbuka, akses ke materi menuduh, hak untuk memanggil saksi untuk
bersaksi nama mereka, sebuah pengacara pertahanan (atau pengacara yang ditunjuk
pengadilan, jika mereka tidak mampu), dan hak untuk mewakili dirinya di pengadilan. Dalam
prakteknya, pihak berwenang sering menyangkal hak-hak dan ada beberapa pengacara
independen yang tersedia untuk mewakili terdakwa. Terdakwa memiliki hak untuk
mengajukan lebih rendah. Namun, proses peradilan sering diabaikan karena keputusan
presiden (http://www.issi.org.
pk/ssil.php%3FdataId%3D440&prev=/search%3Fq%3Dpolitical%2Bsistem%2Bturkmenistan
%3Did%26sa%3DG&rurl=translate.goole.co.id&usg=ALkJrhjLNIyCSA-
z4OQbKphtqKIjP6vRg. Diakses pada tanggal 20 November 2010, pukul 15.40 WIB).
Pembagian Wilayah Administratif
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi yang disebut welayatlar (tunggalnya
welayat/wilayah):
88 | Sejarah Politik Modern Islam
1. Ahal Provinsi (asgabat)
2. Balkan Provinsi (Balkanabat, sebelumnya Nebitdag),
3. Dasogusz Provinsi (dahulu Tashauz),
4. Labap Provinsi (Turkmenabat),
5. Provinsi Mary
Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri Turkmenistan didasarkan pada status netralitas positif dan tetap
diakui berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB pada Turkmenistan pada tanggal 12
Desember 1995. Artikel tentang kebijakan luar negeri Turkmenistan sebagai negara netral:
• Strategi daerah Ashgabat
• Netral faktor Turkmenistan
• Dunia mengikuti Netralitas Turkmenistan 9 tahun lalu
• Partai Republik Turkmenistan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Politids-of-Turkmenistan.
Diakses pada tanggal 20 November 2010, pukul 16.00 WIB).
B. Republik Uzbekistan
Sejarah Uzbekistan
Pada abad ke-19, Kekaisaran Rusia mulai berekspansi dan menyebar ke Asia Tengah.
Pada 1912 ada 210.306 orang Rusia tinggal di Uzbekistan. Setelah revolusi Bolshevik tahun
1917, fase kedua kurang intensif diikuti. Pada awal abad ke-19, ada sekitar 2.000 mil (3.200
km) memisahkan British India dan daerah terpencil Tsar Rusia. Sebagian besar tanah di
wilayah tersebut yang belum dipetakan.
Peta 28: Republik Uzbekistan
Pada awal abad ke-20, Asia Tengah di tangan Rusia. Meski ada beberapa hambatan
awal untuk Bolshevik, Uzbekistan dan seluruh Asia Tengah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pada tanggal 27 Oktober 1924, Republik Sosialis Soviet Uzbek telah dibentuk. Pada tanggal
31 Agustus 1991, Uzbekistan menyatakan kemerdekaan, tanggal 1 September menjadi hari
libur nasional (http://en.wikipedia.org/wiki/Uzbekistan- Diakses pada 1 Desember 2010).
Permainan besar, atau The Great Game, adalah istilah yang pertama kali disebutkan
oleh Arthur Connolly, yang mengacu pada persaingan dan politik strategi antara Imperium
Britania dan kekaisaran Rusia demi supremasi di Asia tengah. Periode Great Game
berlangsung sejak perjanjian Gulistan antara Rusia dan Dinasti Qajar di Persia (1983), hingga
Sejarah Politik Islam Modern | 89
Konvensi Inggris-Rusia 1907. Setelah Revolusi Bolshevik pada 1917, konflik Inggris-Rusia
kembali terjadi antara Britania Raya dan Uni Soviet, namun dengan intensitas yang lebih
rendah (http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan-Besar- Diakses pada 1 Desember 2010).
Sistem Pemerintahan Uzbekistan
Pemerintahannya berbentuk republik, yaitu Republik Uzbekistan. Uzbekistan
mengamalkan sistem republik presidensial, di mana presidennya adalah kepala negara dan
juga kepala pemerintah. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif
dikuasai oleh pemerintah dan dua dewan parlemen, yaitu Majelis Tertinggi (Senat) dan
Dewan Legislatif (legislative chamber). Di Uzbekistan, sebagian besar jabatan pemerintah
tidak diusulkan via partai, tetapi lebih kepada keanggotaan dan politik.
Pemilihan umum ketiga untuk Oliy Majelis Bikameral adalah sebanyak 150 anggota
untuk jangka waktu lima tahun. Terdiri dari Dewan Legislatif dan Senat (100 anggota),
diadakan pada tanggal 27 Desember 2009, setelah pemilu kedua yang dilaksanakan pada
bulan Desember 2004-2005. Majelis itu berbentuk unikameral sampai dengan 2004.
Kekuatannya meningkat dari 69 wakil (anggota) pada tahun 1994 menjadi 120 pada 2004-
2005 dan saat ini 150 anggota.
Konstitusi Uzbekistan
Uzbekistan adalah negara yang mengamalkan konstitusi Uzbekistan awalnya yang
diadopsi pada tanggal 8 Desember 1992 dan kemudian diubah pada tanggal 28 Desember
1993. Ini adalah hukum tertinggi di Republik Uzbekistan (pasal 15). Dari segi trias politika
yang terdapat di Uzbekistan meliputi badan eksekutif. Badan ini memegang banyak
kekuasaan dibanding legislatif yang hanya memiliki sedikit kekuasaan untuk membentuk
undang-undang. Badan eksekutif ini terdiri dari Presiden (Islom Karimov sejak 24 Maret
1990 ketika ia terpilih sebagai presiden kemudian oleh Agung Soviet), Perdana Menteri
(Shavkat Mirziyoyew sejak 11 Desember 2003, Perdana Menteri pertama Azimov Rustam
sejak 2 januarai 2008), dan Menteri Kabinet yang diangkat oleh presiden dengan persetujuan
Majelis Agung.
Badan legislatif hanya memiliki sedikit kekuasaan dibanding badan eksekutif, yaitu
untuk membentuk undang-undang. Majelis Agung atau majelis tertinggi bikameral atau Oliy
Majelis terdiri dari 100 kursi; 84 anggota yang dipilih oleh Dewan Pemerintahan Daerah dan
16 ditunjuk oleh presiden, dipilih lima tahun sekali dan Majelis Rendah atau Legislatif
Chamber 150 kursi; 135 anggota dipilih dari suara terbesar untuk masa lima tahun, sementara
15 kursi dicadangkan untuk Gerakan Ekologis baru Uzbekistan. Pemilihan umum terakhir
diadakan pada 27 Desember 2009 dan 10 Januari 2010 selanjutnya akan diadakan pada bulan
Desember 2014. Sedangkan badan yudikatifnya adalah mahkamah agung dan hakim yang
bertugas dicalonkan oleh presiden dan dikonfirmasi oleh Majelis Agung.
Partai politik yang terdapat dalam Republik Uzbekistan harus mendominasi dan
mendukung presiden. Tidak ada partai oposisi yang benar yang diizinkan, setiap partai politik
yang terdaftar harus mendukung presiden, Islom karimov. Dalam referendum 2002, satu
referendum telah dibuat yaitu parlemen bikameral. Beberapa partai politik telah dibentuk
dengan persetujuan pemerintah, namun belum menunjukkan minat dalam advokasi alternatif
kebijakan pemerintah.
Di antara partai politik Uzbekistan adalah Partai Demokrasi Liberal Uzbekistan, Partai
Demokrasi Rakyat Uzbekistan, Partai Demokrat Kebangkitan Nasional Uzbekistan, Partai
Demokrat Sosial Uzbekistan, dan Gerakan Ekologi Uzbekistan (http://en.wikipedia.org/List-
of-political-parties-in-uzbekistan Diakses pada 30 November 2010).
90 | Sejarah Politik Modern Islam
Dalam pemilu di Uzbekistan bagi ahli parlemen diadakan pada tanggal 27 Desember
2009 dan 10 Januari 2010 untuk memilih 150 anggota dewan legislatif Uzbekistan. Dari
jumlah tersebut, 135 anggota secara langsung dipilih dari konstituen anggota tunggal
mengunakan sistem dua putaran, sementara 15 kursi dicadangkan untuk negara ekologis
gerakan. Dewan provinsi dan kabupaten terpilih pada waktu yang sama.
Bagi pemilu presiden, diadakan pada tanggal 23 Desember 2007. Jangka masa Islom
Karimov dianggap telah berakhir pada tanggal 22 Januari 2007 berdasarkan Konstitusi
Uzbekistan, tetapi undang-undang pemilu menyatakan bahwa “pemilihan harus
diselenggarakan pada bulan Desember tahun di mana istilah presiden berakhir”, ekstensi ini -
de facto masa Karimov untuk delapan tahun- telah banyak dikritik oleh oposisi.
Bagi pemilu untuk pemilihan senator secara tidak langsung dipilih langsung oleh
anggota yang berdiri dari anggota Dewan Lokal, dengan 14 wilayah (12 provinsi, ibu kota
Tashkent) setiap senator yang dipilih untuk mengisi 6 kursi. Senator dipilih dalam jangka
masa 5 tahun sekali.
Pemilihan umum dan referendum di Uzbekistan bagi pemilu presiden dilakukan tujuh
tahun sekali yaitu pada 1991, 2000, 2007, bagi pemilu parlemen pula dilakukan setiap lima
tahun sekali yaitu pada 1990, 1995, 2000, 2004-2005, 2009-2010. Pembentukan referendum
dilakukan delapan tahun sekali yaitu pada 1995 dan 2002. Pemilihan umum bagi presiden
dipilih dalam pemilu tujuh tahun sekali (sebelumnya adalah lima tahun, namun diperpanjang
oleh amandemen konstitusi pada tahun 2002), pemilihan terakhir diadakan pada tanggal 23
Desember 2007 (selanjutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014), perdana menteri,
menteri, dan wakil menteri ditunjuk oleh presiden.
Dari hasil pemilihan, Islom Karimov terpilih kembali menjadi presiden dengan 88.1%,
Asliddin Rustamov 3.2%, Diorom Toshmuhamedova 2.9%, dan Akmal Saidov 2.6%.
Pemilihan administrasi Uzbekistan terbagi kepada 12 provinsi (viloyati) 1 republik
otonom dan satu lagi di kota mandiri (shahri). Nama diberikan di bawah ini dalam bahasa
Uzbek, meskipun berbagai variasi dari transliterasi nama masing-masing ada. Nama provinsi,
republik otonom dan kota mandiri adalah Viloyati Andijan (Andijan), Viloyati Buxoro
(Bukhara), Viloyati Fargona (Fergana), Viloyati Navoy (Navoi), Viloyati Qashqadaryo
(Qarshi), Republikkasi Karaqalpaqstan (Nujus), Viloyati Samargand (Samarkand), Viloyati
Sidarjo (Guliston), Viloyati Surxondaryao (Termiz), Shari Toskent (Tashkent), dan Viloyati
Toshkent.
C. Republik Azerbaijan
Sejarah Politik Azerbaijan
Republik Azerbaijan (bahasa Azeri: Asebaycan Republikasi) adalah sebuah negara di
Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia barat daya. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah
utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Republik Otonom Nakhichevan
(sebuah eksklave milik Azerbaijan) berbatasan dengan Armenia di sebelah utara, Iran di
selatan, dan Turki di barat.
Peta 29: Republik Azerbaijan
Sejarah Politik Islam Modern | 91
Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Uni Eropa sejak
2001. Mayoritas populasi adalah Muslim Syiah dan turunan Turki barat, dikenal sebagai
Azerbaijani, atau singkatnya Azeri. Negara ini resminya demokrasi namun dengan peraturan
otoritas kuat.
Setelah kekaisaran Rusia jatuh selama PD 1, Azerbaijan bersama Armenia, dan
Georgia menjadi bagian Republik Federasi Demokrasi Transkaukasia yang berumur pendek.
Saat Republik itu bubar pada Mei 1918, Azerbaijan menyatakan kemerdekaan sebagai
Republik Demokrasi Azerbaijan. RDA ialah negara republik berpenduduk mayoritas Muslim
pertama di dunia dan hanya berlagsung 2 tahun, dari 1918 hingga 1920, sebelum Tentara
Merah menyerang Azerbaijan. Pada Maret 1922, Azerbaijan bersama dengan Armenia dan
Georgia, menjadi bagian RSFS Transkaukasia dalam Uni Soviet. Pada 1936 RSFST bubar
dan Azerbaijan menjadi republik bagian RSUS sebagai RSS Azerbaijan.
Pada 1990, orang Azeri berkumpul untuk memprotes kekuasaan Soviet dan menuntut
kemerdekaan. Secara brutal demokrasi ditindas oleh campur tangan Soviet dalam peristiwa
yang kini disebut orang Azeri sebagai Januari Hitam. Namun pada 1991, Azerbaijan
memproklamasikan kemerdekaannya saat jatuhnya Uni Soviet. Sayangnya, tahun awal
kemerdekaannya teralihkan dengan perang terhadap Armenia dan gerakan separatis Armenia
atas kawasan Nagorno-Karabakh. Meski ada gencatan senjata sejak 1994, Azerbaijan belum
menyelesaikan konflik dengan Armenia atas wilayah yang dominannya orang Armenia.
Sebagai akibat konflik, kedua negara menghadapi masalah pengungsi dan orang terlantar serta
kesulitan ekonomi.
Namun, mantan pemimpin Azeri Soviet Heydar Aliyev mengubah pola ini di
Azerbaijan dan mulai mengeksploitasi cadangan minyaknya yang kaya di Baku, sesuatu yang
membuat Azerbaijan terkenal. Heyder Eliyev juga membersihkan perjudian dan bisa
menekan tingkat pengangguran di negara itu. Ia juga menjalin hubungan lebih dekat dengan
Turki saat secara serentak memecahkan konflik Karabakh secara damai dengan Armenia.
Namun, keadaan politik di Azerbaijan tetap tegang khususnya setelah Heydar Aliyev wafat. Ia
memilih putranya Ilham untuk menyandang jabatan presiden. Kekuatan oposisi Azeri tak puas
dengan pergantian dinastik ini dan menuntut pemerintahan demokratis Azerbaijan
(http://wikipedia.org/wiki/Azerbaijan), diunduh pada tanggal 2 Desember 2010 pukul 22.00
WIB).
92 | Sejarah Politik Modern Islam
Pada Juni 1992 pemilihan presiden diadakan dan Abulfaz Elchibey terpilih. Namun,
pada pemerintahan Elchibey, kondisi Azerbaijan tidak semakin membaik, justru timbul chaos,
pertama karena masalah Nagorno-Karabakh, dan kedua karena peran militer yang tidak
konduksif. Akhirnya, National Council pada Juni 1993 menunjuk Heydar Aliyev, mantan
anggota KGB dan pemimpin partai komunis Azerbaijan sebagai presiden menggantikan
Elchibey. Pada bulan Oktober 1993, pemilihan presiden ketiga diselenggarakan walaupun
terjadi boikot, Heydar aliyev memperoleh suara terbanyak 98.8% dan terpilih sebagai
presiden. Pada pemerintahan Heydar Aliyev ini situasi Azerbaijan agak tenang, walaupun
diselingi adanya kudeta dan terbunuhnya 20.000 orang dan jutaan lainnya menjadi pengungsi
pada tahun 1994 karena masalah Nagorno-Karabakh. Heydar Aliyev terpilih kembali sebagai
presiden pada tahun 1998.
Karena kondisi kesehatannya, pada pemilu Oktober 2003, Heydar Aliyev
merekomendasikan putra lelakinya Ilham Aliyev untuk mengikuti pemilihan presiden dan
terbukti Ilham Aliyev dapat memenangkannya. Ia dikukuhkan pada tanggal 31 Oktober 2003
sebagai Presiden Azerbaijan. Sayangnya, Heydar tak dapat melihat lebih lama putranya
menjadi presiden karena pada tanggal 12 Desember 2003 beliau wafat di sebuah klinik di
Cleveland, Ohio Amerika Serikat. Ilham Aliyev dipuji oleh banyak orang (walaupun mantan
playboy), karena kecerdasannya, murah senyum, dan lancar berbahasa Inggris, serta
mempunyai link khusus dengan CIA, di samping mewarisi karisma ayahnya.
Politik Azerbaijan dilakukan dengan sistem republik presidensial dengan presiden
Azerbaijan sebagai kepala negara dan perdana menteri Azerbaijan sebagai kepala
pemerintahan. Kekuasan legislatif dipegang oleh pemerintah dan parlemen.
Perkembangan Islam di Azerbaijan
Sebagaimana dirilis oleh Wikipedia, the free encyclopedia, Islam masuk ke Azerbaijan
pada abad ke-7 (tahun 642), bertepatan dengan invasi orang Arab ke negara tersebut dan
secara berangsur-angsur menggantikan posisi agama Zoroaster dan aliran animisme di negara
tersebut, hingga jumlah pemeluknya mencapai 96% dari total penduduk. Imperium Bani
Seljuk Turki pada abad ke-10 masuk ke Azerbaijan dan mengalahkan Imperium Byzantium
pada abad ke 11 dan terjadilah kawin campur antara bangsa Turki dan Persia. Pada abad ke-
13, Mongol masuk Azerbaijan di masa Temudjin atau Genghis Khan.
Kejayaan Islam di Azerbaijan semakin terasa, ketika Dinasti Safawi berkuasa di
Azerbaijan pada abad ke-15. Shah (raja) pertama Dinasti Safawi, yaitu Shah Ismail I (1486-
1524) mendeklarasikan paham Syiah Islam sebagai agama resmi negara, walaupun mayoritas
penganut Islam di Azerbaijan adalah Sunni. Hal ini menimbulkan ketidaksenangan
pemerintah Turki Usmani yang menganut paham Sunni (Amany Lubis dkk 2005: 245-246).
Pada abad ke-19, banyak warga Muslim sunni Azeri bermigrasi dari Rusia ke
Azerbaijan, namun jumlah penganut Syiah pada abad ke-19 terlanjur menjadi mayoritas di
Azerbaijan (70%), sedangkan Sunni 30%. Para penganut Syiah maupun Sunni, akhirnya
bersepakat untuk mengurangi ketegangan dan lebih menjunjung perasaan nasionalismenya
sebagai warga Azerbaijan. Ketika Uni Soviet menginvasi Azerbaijan pada tahun 1806 dan
menjadi bagian tak terpisahkan dengan Uni Soviet tahun 1920, dan pengaruh komunis Soviet
sangat mendalam, keberadaan Islam di Azerbaijan tercabik-cabik sehingga pada tahun 1930
sampai Perang Dunia Kedua, banyak masjid yang ditutup. Hal ini berlanjut sampai tahun
1980, sehingga masjid di ibu kota Baku hanya tinggal 2 (dua) masjid besar dan 5 (lima)
masjid kecil.
Sejarah Politik Islam Modern | 93
Alhamdulillah, ketika Azerbaijan memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada
tahun 1991, kehidupan agama Islam bangkit kembali. Pembangunan masjid dan pembelajaran
terhadap Islam tumbuh pesat, serta bantuan dari negara Islam, seperti Saudi Arabia, Iran, dan
Oman masuk dengan deras. Namun, pengaruh Uni Soviet tetap terasa. Indikatornya, walaupun
Islam dipeluk oleh 96% warga Azerbaijan, negara tidak otomatis mengadopsi Islam dasar
negara. Pada Artikel 6 undang-undang dasar Azerbaijan disebut bahwa Azerbaijan adalah
negara sekuler. Demikian pula peran politikus Islam, sangat terbatas, baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemerintahan dan Kondisi Politik
Meskipun pemerintah Azerbaijan terdiri dari tiga cabang, Azerbaijan memiliki sistem
presidensial yang kuat di mana presiden mendominasi cabang legislatif dan yudikatif. Cabang
yudikatif terdiri dari seorang presiden, administrasi, seorang perdana menteri, dan menteri
kabinet. Cabang legislatif terdiri dari 125 anggota parlemen (Milli Majlis). Anggota dipilih
dari distrik territorial dengan masa jabatan 5 tahun. Cabang yudisial yang dipimpin oleh
sebuah mahkamah konstitusi hanya nominal independen.
Azerbaijan menyatakan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada tanggal 30 Agustus
1991, dengan Ayaz Mutalibov, mantan sekretaris pertama dari Partai Komunis Azerbaijan,
menjadi presiden pertama. Setelah Maret 1992 pembantaian Azerbaijan di Khojali di
Nagorno-Karabakh (suatu wilayah yang didominasi etnis Armenia di Azerbaijan), Mutalibov
mengundurkan diri dan negara mengalami periode ketidakstabilan politik. Penjaga tua
kembali berkuasa pada Mei 1992 tetapi kurang dari seminggu kemudian usahanya untuk
menunda pemilihan presiden yang dijadwalkan dan melarang semua kajian politik diminta
oposisi Partai Popular Front (PFP) untuk mengorganisir gerakan perlawanan dan mengambil
kekuasaan.
Pemilu pada bulan juni 1992 mengakibatkan pemilihan pemimpin PFP Abulfez
Elchibey sebagai presiden kedua. Pemerintahan PFP didominasi, terbukti tidak mampu baik
kredibel mengadili konflik Nagorno-Karabakh atau mengelola ekonomi, dan banyak pejabat
PFP datang dianggap korup dan tidak kompeten. Tumbuh ketidakpuasan memuncak pada Juni
1993 dalam sebuah pemberontakan bersenjata, Azerbaijan kota terbesar kedua. Sebagai
pemberontakan maju hampir terlindung pada Baku, presiden Elchibey melarikan diri ke
provinsi asalnya eksklaf Azerbaijan Nakhchivan. Dewan Nasional diberikan kekuasaan
presiden pada perusahaan, Heydar Aliyev, mantan sekretaris pertama dari Partai Komunis
Azerbaijan (1969-1981) dan anggota politbiro Uni Soviet dan wakil perdana menteri (sampai
1987). Elchibey secara resmi digulingkan oleh referendum national pada bulan Agustus 1993
dan Aliyev terpilih untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden pada bulan Oktober dengan
hanya oposisi token. Aliyev memenangkan pemilihan kembali ke masa 5 tahun pada tahun
1998, pemilihan diwarnai oleh penyimpangan yang serius. Pemilihan presiden berlangsung
pada 15 Otober 2003 mengakibatkan pemilihan Ilham Aliyev, putra Heydar Aliyev. Ilham
Aliyev diasumsikan masuk kantor presiden pada tanggal 31 Oktober 2003. Heydar Aliyev
meninggal 12 Desember 2003. Ilham Aliyev memenangkan pemilihan ulang pada tanggal 15
Oktober 2008, mengambil 88,7% suara dalam pemilihan yang diboikot oleh partai-partai
oposisi utama. Sementara pemilihan presiden ditandai kemajuan pertemuan organisasi
keamanan dan kerja sama di Eropa (OSCE) komitmen dan standar internasional lainnya yang
berkaitan dengan beberapa aspek teknis administrasi pemilihan, proses pemilihan gagal
memenuhi beberapa standar OSCE, menurut laporan akhir OSC/ kantor lembaga demokrasi
dan hak asasi manusia (ODIHR) pemilu misi pemantauan. Pada bulan Desember 2008,
parlemen Azerbaijan menyetujui penghapusan batas masa jabatan presiden setelah debat
publik terbatas, berlalu dalam referendum 18 Maret 2009 pada perubahan konstitusional.
94 | Sejarah Politik Modern Islam
Pengamat mencatat kekurangan serius dalam prosedur pemilihan dan proses penghitungan
serta tabulasi.
Parlemen satu kamar ini 125 anggota terpilih pada November 2005 di sebuah pemilu
yang tidak memenuhi sejumlah standar internasional. Pemilihan berikutnya di 10 dari 125
konstituen menunjukkan beberapa perbaikan serta masalah serius. Parlemen juga mencakup
sampai 10 anggota oposisi dan sejumlah besar anggota independen. Banyak dari calon
independen diyakini memiliki hubungan dekat dengan pemeritah, sementara sebanyak 20
lainnya adalah para pemimpin bisnis afiliasi politik yang tidak jelas. Dalam Konstitusi 1995,
ketua parlemen berdiri dengan persiden. Namun, perubahan konstitusi disetujui dalam proses
cacat pada bulan Agustus 2002 termasuk penyisihan ketua parlemen dengan perdana menteri
di garis suksesi kepresidenan. Parlemen tetap merupakan tubuh yang lemah dengan pengaruh
yang nyata sedikit. Speaker saat ini Oktay Asadov dan pemilihan parlemen berikutnya akan
diadakan pada tahun 2010.
Situasi hak asasi manusia di negara itu tetap miskin dengan kemunduran di beberapa
daerah, terutama kebebasan media, kebebasan beragama, dan partisipasi politik. Pembatasan
kebebasan berkumpul, berekspresi, dan beragama terus, seperti halnya penangkapan dan
penahanan sewenang-wenang, dan pemenjaraan orang untuk alasan politik termotivasi.
Selama beberapa tahun terakhir, ruang politik bagi suara oposisi telah menjadi lebih terbatas.
Penangkapan dan penahanan untuk kegiatan keagamaan yang tidak terdaftar terus dilakukan
di beberapa daerah. Pihak berwenang menghancurkan atau menutup sejumlah masjid. Korupsi
menunjukkan kurangnya akuntanbilitas terhadap penyiksaan terhadap indivudu dalam
penahanan, kekerasan terhadap wartawan, dan penggunaan berlebihan kekerasan terhadap
demonstran damai (http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2909.html).
Sejarah Politik Islam Modern | 95
BAB X
Islam dan Politik di Eropa Timur
Bosnia Herzegovina, Kroasia, Kosovo, Chechnya
Peta 30: Kawasan Eropa Timur
Istilah Eropa Timur dimunculkan oleh negara Barat untuk mengelompokkan seluruh
negara Eropa yang tadinya merupakan bagian dari rezim komunis yang dijuluki Blok Timur.
Konsep Eropa Timur diperkuat dengan adanya ideologi komunisme dan terutama di Uni
Soviet setelah Perang Dunia II. Ide “Tirai Besi” yang memisahkan Eropa Barat dan Timur
merupakan pandangan umum selama perang dingin berlangsung. Pandangan ketat ini
memunculkan berbagai masalah karena ia gagal untuk mencukupi kompleksnya wilayah ini.
Tidak benar pandangan bahwa Eropa hanya dibagi menjadi barat dan timur diyakini oleh
penduduk negara bagian timur Eropa, terutamanya sejak runtuhnya.
A. Bosnia dan Herzegovina
Bosnia dan Herzegovina merupakan Republik Bosnia dan Herzegovina yaitu sebuah
wilayah perbatasan antara kebudayaan Barat dan Timur. Pada abad pertengahan, wilayah
tersebut menjadi pertikaian dan perebutan pengaruh antara Romawi Barat yang Katolik dan
Romawi Timur yang Ortodoks. Di tengah pergaulan tersebut, ikut pula sebuah kelompok
bidah Kristen yang disebut Bogomil. Sekte ini terutama beranggotakan masyarakat kelas atas
Bosnia (http://id.wikipedia.org/wiki/Federasi Bosnia dan Herzegovina)
96 | Sejarah Politik Modern Islam
Peta 31: Bosnia dan Herzegovina
Negara ini didiami oleh tiga kelompok etnik yang utama, yakni Bosnia, Serbia, dan
Kroasia. Warga Bosnia secara umum dikenal sebagai Bosnians dalam bahasa Inggris tanpa
memandang bangsa mereka. Pemerintahan negara ini dilakukan secara terpencar dan negara
Bosnia sebenarnya terdiri dari persekutuan dua buah wilayah yang utama, yaitu Federasi
Bosnia dan Herzegovina.
Nasionalisme dan Konflik Politik di Bosnia Herzegovina
Apabila masuknya nasionalisme di Bosnia Herzegovina membawa perubahan besar,
pada umumnya penduduk wilayah itu disebut orang Bosnia dan hanya dibedakan menurut
agamanya, bagi penganut Kristen Ortodoks mereka mengidentifikasikan diri sebagai Serbia,
sementara penganut Katolik manjadi orang Kroasia.
Situasi kritis di Bosnia pertama dipicu oleh kepemimpinan nasionalis yang
menggerakkan masyarakat dan negara mereka ke kancah perang. Kedua, pemisahan Bosnia
dari Yugoslavia menimbulkan isu kebangsaan. Ketiga, reaksi internasional terhadap kejatuhan
negara bangsa Yugoslavia.
Politik di Bosnia dan Herzegovina
Bosnia memang tidak bisa dipisahkan dari Yugoslavia yang berdiri pada 1918, yang
merupakan salah satu negara Yugoslavia. Kemudian mereka pada 1 Maret 1992 berpisah dari
Yugoslavia (referendum untuk kemerdekaan diselesaikan pada tanggal 1 Maret 1992;
Kemerdekaan dideklarasikan pada 3 Maret 1992) Sistem hukum yang digunakan adalah
berdasarkan sistem hukum sipil (http://www.cia.gov/library/publikcations/the-world-
factbook/geos/bk.html).
Pembagian Wilayah Administratif
Bosnia dan Herzegovina dibagi menjadi Federasi Bosnia dan Herzegovina dan
Republik Srpska (Serbia) dan ada Distrik Brcko. Diperintah secara supranasional dan dijaga
oleh tentara internasional.
• Federasi Bosnia dan Herzegovina. Penduduk etnis ini terutama terdiri dari suku Bosnia
atau Muslim (72, 9%) dan suku Kroasia (21, 8%). Ibu kotanya adalah Sarajevo.
• Republik Srpska sebelunya bernama Republik Sebia Bosnia-Herzegovina, Republik
Srpska diproklamirkan oleh orang Serbia Bosnia di bawah pimpinan Radovan Karadzic.
Sejarah Politik Islam Modern | 97
Orang Serbia Bosnia adalah penduduk etnis Serbia yang tinggal dan beranak-pinak di
Bosnia (http://id.wikipedia.org/wiki/republik-Srpska. diunduh pada 9 November 2010).
• Distrik Brcko (Serbia, Bosnia, Kroasia) berada di timur-laut Bosnia, wilayah yang bukan
bagian daripada Federasi Bosnia dan Herzegovina ataupun Republik Srpska. Distrik ini
berada di bawah supervisi komunitas internasional. Ibu kota distrik ini adalah kota Brcko
(http://www.cia.gov/library/publictions/the-world-factbook/geos/bk.html).
Cabang Eksekutif
Kepala pemerintahan yaitu Nikola Spiric 9 sejak 11 Januari 2007
(https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bk.html). Sementara Ketua
Presiden Bosnia dan Herzegovina berputar di antara tiga anggota (Bosnia, Serbia, dan
Kroasia), Ketua Presiden:
• Nebojsa Radmanovic (ketua presiden sejak 10 November 2010; anggota kepresidenan
sejak 1 Oktober 2006-Serbia),
• Bakir Izetbegovia (anggota presiden sejak 3 Oktober 2010-Bosnia)
• Zeljko Komsic (anggota presiden sejak 1 Oktober 2006-Kroat)
Ketiga anggota kepresidenan dipilih langsung oleh rakyat. Presiden adalah kepala
negara dan lembaga utama yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan
mengusulkan anggaran. Ketua Dewan Menteri ditunjuk oleh presiden dan dikonfirmasikan
oleh tingkat-negara (DPR) dengan hasil pemilihan suara-Nebojsa Radmannovic dengan 53,
3% dari suara untuk kursi Sebia; Zeljko KOMSIC dengan 39, 6% dari suara untuk kursi
Kroasia; Haris Silajdzic dengan 62, 8% dari suara untuk kursi Bosnia
(https://www.cia.gov/library/publictions/the-world-factbook/geos/bk.html).
Cabang Legislatif
Bosnia dan Herzegovina merupakan Majelis bikameral atau skupstina
Parliamentarna, badan legislatif utama di Bosnia dan Herzegovina terdiri dari dua kamar:
1. Rumah Masyarakat atau Dom Naroda
2. DPR atau dom Presiden Predstavnicki/ dom Zastupnicki
Majelis Parlemen ini bertanggung jawab untuk:
• Memberlakukan undang-undang yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan
presiden atau untuk melaksanakan tanggung jawab majelis berdasarkan konstitusi.
• Memutus sumber dan jumlah pendapatan untuk oprasional lembaga Bosnia dan
Herzegovina dan kewajiban intrnasional dari Bosnia dan Herzegovina dan kewajiban.
• Menyetujui lembaga Bosnia dan Herzegovina.
• Memutus meratifikasi perjanjian dan kesepakatan.
• Hal-hal yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya sebagai ditugaskan kepadanya
oleh perjanjian bersama kedua Entitas.
Yudisial
1. Mahkamah Konstitusi (terdiri dari Sembilan anggota: empat anggota yang dipilih oleh
Bosnia, dua anggota oleh Republik Srpska dan Majelis Nasional, dan tiga anggota non-
Bosnia oleh pengadilan hak Asasi Manusia Eropa),
2. Pengadilan negeri (terdiri dari 44 hakim nasional dan tujuh hakim internasional dan
memiliki tiga divisi administratif, banding dan Pidana yang memiliki yurisdiksi atas
kasus yang berkaitan dengan hukum negara.
B. Republik Kroasia
98 | Sejarah Politik Modern Islam
Kroasia sebuah negara berbentuk bulan sabit di Eropa berbatasan dengan Laut Tengah
di sebelah selatan, Eropa Tengah di utara dan Balkan di tenggara. Ibu kotanya adalah Zagreb.
Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk Republik Sosialis Federasi
Yugoslavia. Kroasia melepaskan diri dan memperoleh kemerdekaan pada 1991 dan
merupakan kandidat dari anggota Uni Eropa (http://id.wikipedia.org/wiki/Kroasia diunduh
pada 10 Oktober 2010).
Peta 31: Republik Kroasia
Kroasia merupakan anggota PBB yang berorganisasi untuk keamanan dan kerja sama
di Eropa, negara ini juga calon untuk keanggotaan dari Uni Eropa dan calon NATO. Kroasia
diharapkan resmi bergabung NATO pada April 2009.
Pemerintahan di Kroasia
Kroasia mengadopsi 1990 Konstitusi dan menjadi demokrasi antara 1990 dan 2000,
juga memiliki sistem parlemen. Presiden Republik (Predsjenik) adalah kepala negara, dipilih
secara langsung untuk lima tahun dan dibatasi oleh konstitusi. Presiden juga selain menjadi
komandan dari angkatan bersenjata, beliau juga mempunyai kewajiban prosedural, yaitu
penunjukan perdana menteri dengan persetujuan dari parlemen, dan memiliki pengaruh pada
politik luar negeri.
Parlemen Kroasia (sabor) adalah unikameral legislatif. Jumlah sabor dari anggota
dapat bervariasi dari 100 hingga 160; mereka semua dipilh oleh suara rakyat untuk melayani
empat tahun istilah. Pleno pada sesi sabor yang berlangsung dari 15 Januari ke 15 Juli, dan
dari 15 September sampai 15 Desember.
Pemerintah Kroasia (Vlada) yang dipimpin oleh perdana menteri memiliki dua wakil
perdana menteri dan empat belas menteri di sektor tertentu. Pemerintah juga sebagai eksekutif
bertanggung jawab untuk mengajukan perundang-undangan dan anggaran, melaksanakan
undang-undang, dan kebijakan internal dari republik. Kediaman resmi Pemerintah Kroasia
berada di Banski dvori.
Hukum di Kroasia
Sejarah Politik Islam Modern | 99
Kroasia memiliki tiga sistem peradilan berjenjang, yaitu terdiri dari mahkamah agung,
Mahkamah konstitusi, dan kota pengadilan. Mahkamah konstitusi membuat peraturan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konstitusi. Penegakan hukum di Kroasia adalah
menjadi tanggung jawab polisi, dan memaksa Kroasia berada di bawah kontrol dari
Kementerian Dalam Negeri.
C. Republik Kosovo
Kosovo dalam arti bahasa Albania: Kosovo atau Kosove, dalam bahasa Serbia:
Kocogo, alihaksara: Kocovo, bahasa Turki pula: kosova adalah sebuah negara republik yang
secara de facto merdeka, terletak di sebelah tenggara Eropa. Sebelumnya, Kosova adalah
sebuah provinsi di Serbia di bawah administrasi PBB, namun pada 17 Februari 2008 Kosova
mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak. Deklarasi ini ditentang oleh Serbian, namun
didukung oleh negara Barat. Ibu kota Kosovo berada di Pristina. Kemerdekaan Kosovo ini
telah diakui secara resmi oleh berbagai negara, di antaranya Albania, Amerika Serikat,
Britania Raya, Perancis, dan Turki. Negara yang menolak kemerdekaan Kosovo antara lain
Republik Rakyat Cina, Rusia, dan Serbia. Pemerintahan Indonesia sendiri bersikap hati-hati
dalam mengakui kemerdekaan Kosovo walaupun ada desakan dari beberapa kalangan agar
Indonesia segera mengakui kemerdekaan Kosovo (http://id.wikipedia.org/wiki/Kosovo
diunduh pada 13 Oktober 2010).
Peta 32: Republik Kosovo
Kosovo menjadi tempat pertentangan wilayah yang masih berlangsung antara
pemerintah Serbia dan penduduknya yang mayoritas merupakan etnis Albania. Saat
berdirinya Yugoslavia, Kosovo menjadi provinsi dari Serbia dengan status daerah Otonomi
Khusus. Namun sejak perang, Kosovo telah di bawah pengawasan PBB sebagai sebuah
protektorat.
Kemerdekaan Kosovo
Pada tanggal 17 Februari 2008 Kosovo memerdekakan diri dari Serbia. Kosovo telah
menempuh jalan terjal untuk menempuh kemerdekaannya. Usaha pertama pada tahun 1990
gagal karena diserbu Serbia. Pertarungan yang tidak seimbang antara Serbia dengan
gerilyawan Kosovo atau KLA ini menimbulkan tragedi pembantaian dan pengungsian besar-
100 | Sejarah Politik Modern Islam
besaran. NATO yang dipimpin oleh Amereka Serikat mengusir Serbia dengan serangan udara
selama 78 hari. Kosovo kemudian berada di bawah perlindungan PBB dan NATO, usaha
kemerdekaan Kosovo kali ini mendapat dukungan hampir sepertiga negara Uni Eropa dan
Amerika Serikat, sedangkan negara yang menolaknya adalah Serbia dan Rusia. Serbia sangat
marah terhadap Amerika yang mengakui kemerdekaan Kosovo sampai-sampai memanggil
pulang duta besarnya yang bertugas di Amerika.
Pemerintahan dan Politik di Kosovo
Berkembang sistem hukum yang berdasarkan jangka waktu mantan utusan Khusus
PBB Martti Ahtisaari yaitu rencana untuk kemerdekaan Kosovo diawasi, sebelum menerima
yurisdiksi wajib ICJ (International Court of Justice/Mahkamah Keadilan International)
(https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kv.html diunduh pada 14
december 2010).
a. Cabang Eksekutif
• Kepala Negara: Pejabat Presiden Jakup Krasniqi (sejak 27 September 2010)
• Kepala pemerintahan: Perdana menteri Hashim Taci (sejak 9 Januari 2008)
Kabinet menteri ini dipilih oleh Majelis Kosovo. Pemilihan bagi presiden yaitu dipilih
untuk masa jabatan lima tahun oleh Majelis Kosovo; pemilu terakhir diselenggarakan pada
tanggal 9 Januari 2008 (https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/
kv.html).
b. Cabang Legislatif
Kosovo merupakan majelis nasional unikameral di dalamnya ada 120 kursi, 100 kursi
yang dipilih secara langsung, 10 kursi dijamin untuk Serbia etnis, 10 kursi dijamin untuk etnis
minoritas lainnya, dan anggota dapat memegang masa jabatan selama empat tahun.
c. Yudisial
Kosovo mempunyai tiga sistem pengadilan yaitu, mahkamah agung, pengadilan
distrik, dan pengadilan kota. Konstitusi Kosovo menyatakan bahwa mahkamah agung Kosovo
merupakan otoritas yudisial tertinggi dan menyediakan Kosovo Judisial (KJC), yaitu
pengadilan yang berwenang mengusulkan calon presiden atau menunjukkan dan mengangkat
kembali sebagai hakim dan jaksa, sedangkan KJC juga bertanggung jawab atas keputusan
pada promosi dan mahkamah agung dan hakim pengadilan distrik harus dari komunitas non-
mayoritas.
D. Republik Chechnya
Republik Chechnya berbatasan dengan Stavropol Krai di barat laut Republik Degestan
timur, Georgia di selatan, dan Republik Inghustetiadan Ossetia utara di barat. Chechnya
terletak di pegunungan Kaukasus Utara dan beribu kota di Grozny. Chechnya sebuah wilayah
yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspi
(http;//blog.mitrasitas.com.blogspot/sejarah,nasionlisme-di Chechnya.html).
Sejarah Politik Islam Modern | 101
Peta 33: Republik Chechnya
Bagian dari Utara maupun Selatan Kaukasus adalah negeri Islam. Kaukasus tetap
menjadi bagian negara bagian Islam pada masa Kekhalifahan Ummawiyah maupun
Abbasiyah. Kemudian mereka mendirikan pemerintahan Islam di Kaukasus, negara mereka
menjadi kuat, kekuasaan membentang, sehingga Siberia dan Moskow sendiri.
Nasionalisme di Chechnya
Kemunculan negara Rusia dengan agama Kristen Ortodoks yang menjadi agama resmi
pemerintahanya dan adanya dukungan dari para pemuka Moskow, setelah mengantarkan para
perseteruan terus menerus dengan negara Tatar Islam. Pada saat itu muncul Kesultanan Turki
Usmani. Negara inilah yang melanjutkan bantuannya kepada kaum Muslim kaukasus. Sikap
ini menempatkan negara Turki Usmani bersengketa dengan Rusia yang menguasai wilayah
Kaukasus. Daerah ini praktis menjadi arena sengketa yang berbatasan dengan dua negara
besar, Rusia dan Daulah Usmaniah. Ketika terjadi revolusi dan perang saudara (dari 1917
sampai 1225) Chechnya semakin panas karena rakyatnya terbagi lagi menjadi tiga kubu
(http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah-Checnya).
a. Nasionalis yang menginginkan bergabung Chechnya ke dalam Soviet (komunis).
b. Nasionalis demokrat yang menginginkan bergabungnya orang-orang gunung dan
tetangga barat mereka ke dalam sebuah kesatuan negara.
c. Nasionalis radikal yang berorientasi hanya kepada Islam dan bersemangat
menggabungkan Chechnya ke dalam Turki.
Perjuangan rakyat Chechnya bermunculan, contohnya dengan usaha berbentuk sebuah
negara teokratik merdeka buatan Sheikh Uszunkhadzhi, juga pembuatan sebuah negara yang
lebih sekuler (republik Mountaineers pada tahun 1918). Kedua-duanya memang gagal, namun
pihak Chechnya lain yang tidak sependapat akhirnya memutuskan untuk mengabdikan diri
mereka kepada soviet yang menjanjikan kebebasan, persamaan, tanah, dan kekuasaan.
Perlawanan Chechnya sangat menonjol di tengah-tengah perlawanan kaukasus yang
mengcengangkan. Peran ulama dan para mujtahid sangat menonjol. Merekalah yang
memimpin bangsa Chechnya melakukan jihad dan berhasil meraih kemenangan. Pada masa
komunisme, yaitu pada penghujung perang kedua, Stalin melakukan aksi pembuatan terhadap
seluruh Chechnya dari negerinya ke Siberia dan Kazakhstan hingga tahun 1957 (Abdul Halim
2005: p. 73-77).
Pasca pecahnya Uni Soviet menjadi 15 negara berbentuk republik pada tahun 1991 M,
yaitu komunisme Uni Soviet mendorong banyak negara bagiannya memerdekakan diri. Di
102 | Sejarah Politik Modern Islam
antaranya negara tersebut yang gerakan nasionalismenya Muslim adalah Kiegistan,
Kazakhistan, Tajikhistan, Chechnya, dan Uzbekistan. Negeri Kaukasus memerdekakan diri
menjadi republik yang independen. Mereka tetap bergabung dengan Republik Federasi Rusia
dan Chechnya berada di bawah kepemimpinana Dokter Dudayev menyatakan berdirinya
negara terpisah. Setelah adanya deklarasi, Rusia menolak untuk mengikuti negara itu dan
langsung memeranginya lagi tampa ampun. Chechnya pun berusaha keras memisahkan diri
dari Moskow. Tapi pada tahun 199 M, Rusia berhasil menduduki Chechnya dan membatalkan
negara yang sudah dideklarasikan (Abdul Halim 2005: p. 78).
Konflik yang terjadi di Chechnya sangat berpengaruh terhadap hubungan antara orang
Rusia dan orang Chechnya (penduduk Chechnya). Krisis Beslan pada tahun 2004 lalu
merupakan puncak ketegangan antara bangsa Rusia dan bangsa Chechnya.
Politik Chechnya
Presiden republik Chechnya, umumnya dikenal sebagai presiden Chechnya, adalah
jabatan tertinggi dalam pemerintahan Chechnya. Jabatan ini ditetapkan tahun 2003 selama
perang Chechnya kedua, ketika pemerintah federal Rusia mendapatkan kembali kekuasaan di
daerah itu. Berikut adalah para presiden Chechnya.
Akhmad Kadyrov (5 Oktober 2003-9 Mei 2004, dibunuh)
Segei Abramov (menjabat 9 Mei 2004-30 Agustus 2004)
Ali Alkhanov (30 Agustus 2004-15 februari 2007, ditolak)
Ramzan Kadyrov (15 Februari 2007-sekarang)
Persyaratan sesuai Pasal 66 Konstitusi Republik Chechnya, seorang warga Rusia, tak
lebih tua dari 30 tahun, dapat dipilih sebagai presiden. Masa jabatannya 4 tahun; seseorang
tidak biasa menjadi presiden lebih dari dua kali berturut-turut. Presiden tidak dibolehkan pada
waktu yang sama menjabat sebagai deputi parlemen Republik Chechnya, atau Deputi Badan
Perwakilan Pemerintah Lokal (http://id.wikipadia.org/wiki/Sejarah-Chechnya).
Sejarah Politik Islam Modern | 103
BAB XI
Islam dan Politik di Kawasan Asia Kecil
Republik Turki
Ketika Perang Dunia Pertama, Turki memutuskan untuk memihak kepada Jerman.
Keputusan menyertai perang yang dibuat oleh pemimpin tiga serangkai yaitu Enver Pasha,
Talaat Pasha, dan Jemal Pasha ternyata mempercepat lagi proses kehancuran Daulah
Usmaniah. Peperangan ini berakhir dengan kekalahan Jerman dan Daulah Usmaniah.
Peta 34: Republik Turki
Imperium ini pada zaman keagungannya pernah merangkumi tiga benua, kini hanya
tinggal kawasan di sekitar Istanbul sahaja. Bangsa Turki yang sebelum ini merupakan bangsa
yang agung kini berhadapan dengan ancaman dengan kemarahan tentara Yunani yang
menaklukkan wilayah yang didiami oleh orang Turki. Ketika orang Turki berhadapan dengan
krisis yang besar ini, muncul Mustafa Kamal yang tentaranya siap membelanya dan
memimpin mereka dalam perjuangan menuntut kemerdekaan bagi mewujudkan sebuah
negara bagi bangsa Turki. Pada 29 Oktober 1923 runtuh kekhalifahan Usmaniah dan
berdirinya Republik Turki Modern (Abdullah Azzam 2009: 19).
Perjalanan Politik Turki Setelah Perang Dunia I
A. Gerakan Usmani Muda
Pada abad 19 di Kerajaan Usmani muncul kelompok intelektual yang berusaha
menentang kebijakan yang diambil oleh Sultan dalam menata dan melaksanakan
pemerintahan. Kelompok tersebut mengadakan gerakan dalam rangka menguasai kekuasaan
absolut yang dimiliki oleh Sultan. Mereka mendapat pendidikan di negara Barat yang sudah
menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya. Sistem demokrasi tersebut mereka
bawa masuk ke dalam Kesultanan Usmani, sehingga kekuasaan absolut Sultan menjadi
sasaran sorotan yang amat tajam. Kelompok pertama yang berusaha menentang keabsolutan
sultan adalah Kelompok Usmani Muda.
Usmani Muda ini semula merupakan suatu perkumpulan rahasia yang didirikan pada
tahun 1865 yang bertujuan untuk mengubah pemerintahan absolut Kesultanan Usmani
menjadi pemerintahan konstitutional. Setelah rahasianya terbuka, pemukanya lari ke Eropa di
tahun 1867. Di Eropa inilah mereka memperoleh nama Usmani Muda. Ketika Perdana
Menteri Ali Pasya wafat (1871) tekanan terhadap Usmani Muda diperlonggar, bahkan mereka
104 | Sejarah Politik Modern Islam
yang di luar negeri diperbolehkan pulang ke Turki. Oleh karena itu, sebagian mereka pulang
ke Turki untuk melanjutkan cita-cita mereka membentuk pemerintahan konstitusional.
Anggota Usmani Muda ini berkisar 246 orang yang sebagian besarnya adalah orang yang
terpandang dan berpengaruh dalam masyarakat. Di antaranya mereka terdapat pemikiran-
pemikiran liberal, para birokrat yang kecewa atas Tanzimat, dan anggota keluarga penguasa
Mesir, yakni Murad V (1876) dan Abdul Hamid II (1876-1909), termasuk di antara mereka
yang terlibat dalam diskusi Usmani muda. Penggerakan utama perkumpulan ini adalah Namik
Kemal (1840-1888) (John L. Esposito 1990: 1).
Sebelum munculnya Usmani Muda di Turki, sudah muncul para tokoh pembaharuan
pada masa Tanzimat yang juga bertujuan sama yakni ingin menerapkan konstitusional di
Turki. Tetapi, setelah di antara pemuka Tanzimat tersebut yang mana Perdana Menteri Ali
Pasha berkolusi dengan Sultan Aziz (1861-1876) dalam arti tidak menentang kekuasaan
absolut Sultan, mulai terjadi pertentangan di antara pemuka muda Ali Pasya dan Fuad Pasya
yang sebenarnya mereka semua adalah murid Rasyid Pasya. Gerakan Usmani Muda ini
tumbuh yang berkembang melalui pertemuan yang diadakan di Paris dan London sejak 1867-
1871. Di Paris mereka sempat mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Jeunes Turcs
atas jasa Mustafa Fazil, cucu Muhammad Ali dan saudara Khedewi Ismail dari Mesir. Karena
tekanan pemerintahan Perancis dan Kesultanan Usmani, mereka lari ke London.
Di London ini mereka mendirikan markas besarnya dan menerbitkan surat kabar.
Karena terjadi persaingan antara kelompok individual Mustafa Fazil tidak lagi mau membantu
mengeluarkan dananya. Pada tahap awal, para pemikir Usmani Muda memanfaatkan media
massa dan literatur untuk menyalurkan ide mereka. Ini terlihat dengan apa yang dilakukan
oleh Ibrahim Sinasi, tokoh senior kelompok ini, yang kemudian diteruskan oleh tokoh
penerusnya, seperti Namik Kemal. Pada tahap selanjutnya mereka kemudian ikut memasuki
lembaga pemerintahan (http://file.upi.edu/direktori/b%20-%20fpips?m%20k%20d%
20u/195504281988031%20-%20makhmud%20syafe”i?usmani%20muda%20dan%20ide
%20ide%20pembaharuannya.pdf).
B. Gerakan Turki Muda
Setelah masuk kekuasaan absolut yang dikendalikan oleh Usmani Muda maka
generasi intelektual Turki bangkit pada sekitar tahun 1880-an dan 1890-an dan melancarkan
aksi terhadap rezim yang konservatif. Serangan ini adalah sebagai akibat dari pesatnya
perkembangan pendidikan dan perekonomian meningkatkan posisi kalangan akademisi. Para
jurnalis, penulis, penerbit, dan agiator yang mengasingkan diri di Paris pada tahun 1889
membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Turki Muda, yang dalam konsepsi gerakannya
mempertahankan persekutuan mereka terhadap Dinasti Usmani, namun mereka mengagitasi
restorasi sebuah rezim parlemen dan konstitusional.
Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu; pertama, kelompok yang
dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki seorang sultan yang kuat, pemutusan
kekuasaan dan pengutamaan unsur Muslim-Turki dari keluarga Usmani, dan sebuah
kelompok lainnya yang dipimpin Sultan Sabaheddin, yang menekankan bentuk desentralisasi
pemerintah Usmani, dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan pemberian
otonomi bagi warga Kristen dan warga minoritas lainnya. Sekitar tahun 1905 didirikan
Fatherland Society atau masyarakat tanah air oleh Mustafa Kemal yang pada saat itu menjabat
perwira militer. Kemudian Kongres Turki Muda membentuk Committee for Union and
Progress (CUP) pada tahun 1907.
Konsepsi dari Turki Muda adalah Pan-Turkisme yang mulanya dicetuskan oleh Yusuf
Akcura. Menurutnya penciptaan satu bangsa Turki berasal dari berbagai unsur yang ada di
Sejarah Politik Islam Modern | 105
kerajaan adalah ilusi, bahwa negara-negara kolonial akan menghadang upaya apa pun untuk
menciptakan persatuan politis yang dilakukan oleh umat Muslim sedunia, tetapi Pan-
Turkisme akan mendukung semua bangsa Turki di Asia dan hanya akan menentang Rusia.
Perkiraan Akcura ini mendapatkan dukungan dari kalangan kaum intelektual Turki Muda,
namun ia tidak memperoleh pangakuan negara sampai meletusnya perang Balkan tahun 1913.
Antara tahun 1913-1918, CUP menempuh program yang agresif dalam mensekulerkan
sekolah-sekolah, lembaga peradilan, dan kitab perundang-undangan dan menempuh langkah
awal dalam pemperjuangkan emansipasi wanita. Pada tahun 1916 pemerintahan CUP
mereduksi peran Syaikhul Islam, mengalihkan seluruh yurisdiksi peradilan Muslim kepada
Kementerian Kehakiman, dan menyerahkan penanganan perguruan Muslim kepada
Kementerian Pendidikan.
Ziya Gokalp (1875-1924) tampil sebagai sosok Turki Muda yang dominan dan
pembawa semangat nasionalisme yang fanatik. Tanpa menyesali kemunduran imperium
Usmani, ia meresmikan kultur rakyat Turki dan menyerukan reformasi Islam untuk
menjadikan Islam sebagai ekspresi dari etos Turki. Gokalp menggelar kampanye kebangsaan
untuk menyederhanakan bahasa Turki, menjadikannya lebih mudah diterapkan di kalangan
masyarakat umum dan menyadarkan masyarakat umum atas nasionalisme Turki.
Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Ziya Gokalp bersumber pada
budaya atau menggunakan pendekatan sosiologis. Gokalp, suatu perubahan politik tidak akan
berarti apa-apa, kecuali jika ikuti revolusi sosiokultural. Tujuan akhir Turkisme Gokalp
adalah menumbuhkan suatu kebudayaan nasional yang bukan pula kebudayaan Barat. Tanpa
menumbuhkan kebudayaan, Turki tidak akan menjadi reformis dan modernis yang sejati.
Dengan demikian, nasionalisme dalam pandangan Gokalp bisa disebut Turkisme Kultural,
yang bukan merupakan sebuah partai politik, melainkan gerakan ilmiah, filosofis, estetis, dan
moral (Amany Lubis dkk 2005: 212-213).
C. Penghapusan Kekhalifahan Usmani
Sejak tahun 1920, Mustafa Kamal Pasha menjadi Ankara sebagai pusat aktivitas
politiknya. Setelah menguasai Istanbul, Inggris menciptakan kevakuman politik dengan
menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor dengan paksa. Situasi ini dimanfaatkan
Mustafa Kemal Pasha untuk membentuk Dewan Perwakilan Nasional dan ia menobatkan diri
sebagai ketuanya sehingga ada 2 pemerintah; pemerintah Kekhalilafahan di Istanbul dan
pemerintah Dewan Perwakilan Nasional di Ankara. Walau kedudukannya tambah kuat,
Mustafa Kemal Pasha tetap tak berani membubarkan khilafah. Dewan Perwakilan Nasional
hanya mengusulkan konsep yang memisahkan kekhalilafahan dengan pemerintahan. Namun,
setelah perdebatan panjang di Dewan Perwakilan Nasional, konsep ini ditolak. Pengusulannya
pun menjadi alasan membubarkan Dewan Perwakilan Nasional dengan melibatkannya dalam
berbagai kasus pertumpahan darah. Setelah memuncaknya krisis, Dewan Perwakilan Nasional
ini diusulkan agar mengangkat Mustafa Kemal Pasha sebagai ketua parlemen yang diharap
bisa menyelesaikan kondisi kritis ini.
Setelah resmi dipilih jadi ketua parlemen, Pasha mengumumkan kebijakannya, yaitu
mengubah sistem kekhalilafahan dengan republik yang dipimpin seorang presiden yang
dipilih lewat pemillu. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden
pertama Turki (http://wikipedia Republik turki/kejatuhan khalifah usmani/httpm).
Tindakan Kemal Pasha ini berlawan dengan janji sebelumnya untuk menggembleng
seluruh tenaga rakyat demi menghalau tentara penceroboh dari bumi Turki, pada tahun 1922
106 | Sejarah Politik Modern Islam
bahwa kedaulatan khalifah akan terus dipelihara sebagai lambang kerohanian umat Islam
(Abdullah Azzam 2009: 22).
Ambisi Kemal Pasha untuk membubarkan khalifah menjadi kuat. Namun, pada waktu
yang sama ia dianggap murtad dan rakyat mendukung Sultan Mejid II, serta berusaha
mengembalikan kekuasaanya. Ancaman ini tidak menyurutkan langkah Mustafa Kemal
Pasha. Ia pun menyerang balik dengan taktik politik dan pemikirannya yang menyebutkan
bahwa penentang sistem republik adalah penghianat bangsa dunia yang melakukan teror
untuk mempertahankan sistem pemerintahannya. Khalifah digambarkan sebagai sekutu asing
yang harus dienyahkan (Amany Lubis dkk 2005: 225).
Setelah suasana negara kondusif, Mustafa Kemal Pasha mengadakan sidang Dewan
Perwakilan Nasional. Tepat 3 Maret 1924 M, ia memecat khalifah, membubarkan sistem
kekhalilafahan, dan menghapuskan sistem Islam dari negara. Hal ini dianggap sebagai titik
klimaks revolusi Mustafa Kemal Pasha (Abdullah Azzam 2009: 3).
D. Berdirinya Republik Turki
Pada saaat kekhalifahan dihapuskan, Mustafa Kemal membuat sejumlah kebijakan
yang baru. Pada 28 Juli 1928 misalnya, ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke
dalam Masjid, orang shalat dengan memakai sepatunya, menggunakan bahasa Turki dalam
shalat. Untuk membuat agar masjid tersebut indah serta memperoleh inspirasi spiritual,
masjid perlu melatih para musikus dan mengadakan alat musik. Jelas sekali bahwa Mustafa
Kemal membawa unsur Kristen ke dalam aspek keagamaan Islam yang suci dengan alasan
bahwa sebuah negara modern yang kebaratan harus memasukan semua aspek tersebut ke
dalam masjid.
Di samping itu, Mustafa Kemal membuat kebijakan yang intinya adalah meningkatkan
masyarakat Turki kepada satu tingkat peradaban kontemporer dan untuk memelihara karakter
sekuler Republik Turki. Di antara kebijakan itu adalah:
1. Undang-undang tentang Unifikasi dan Sekularisasi Pendidikan, tanggal 3 Maret 1924.
2. Undang-undang tentang Kopiah, tanggal 25 November 1925.
3. Undang-undang tentang Pemberhentian Petugas Jamaah dan Makam, Penghapusan
Lembaga Pemakaman, tanggal 30 November 1925.
4. Peraturan Sipil tentang Perkawinan, tanggal 17 Februari 1926.
5. Undang-undang Pemakaian Huruf Latin untuk Abjad Turki dan Penghapusan Tulisan
Arab, tanggal 1 November 1928.
6. Undang-undang tentang Larangan Menggunakan Pakaian Tradisional, tanggal 13
Desember 1934.
Mustafa Kemal dalam kebijakan memang dikenal sangat radikal, mulai tahun 1920
ketika idenya untuk memisahkan antara agama dengan negara (http://cermin sejarah-
sejarah.blogspot.com). Penghapusan ini disusul selanjutnya dengan mendeklarasikan Turki
sebagai negara sekuler dan menghapus Islam sebagai agama negara tahun 1937. Sebelum
menjadi negara sekuler Mustafa Kemal telah memindahkan industri keagamaan dalam
pemerintahan (Harun Nasution dan Azyumardi Azra 1985: 226) yaitu:
a) Penghapusan Biro Syaikhul Islam (1924)
b) Penghapusan Kementerian Agama;
c) Penghapusan Pengadilan Agama.
Sejarah Politik Islam Modern | 107
Dengan ini Daulah Kekhalifahan Usmaniah bertukar menjadi Republik Turki sekuler,
sultan bertukar kepada presiden dan kebebasan umat Islam dalam menjalankan syariat Islam
sehari-hari banyak disekat (Amany Lubis dkk 2005: 226-227).
D. Sekularisme dan Demokrasi
Republik Turki dinilai telah berhasil menyesatkan dan menghancurkan Islam yang
suatu ketika dahulu gemilang sejak revolusi Mustafa Kemal hingga wafatnya beliau pada
tanggal 10 November 1938, setelah tiga kali menjabat sebagai Persiden Republik Turki, yaitu
pada tahun 1927, 1931, dan 1935. Mustafa Kemal diakui berhasil menciptakan sistem
pemerintahan parlementer dan meletakkan dasar yang kuat bagi kehidupan demokratisasi di
Turki.
Partai Republik Rakyat adalah politik yang dibentuk Mustafa Kemal untuk
menjalankan roda pemerintahan. Meskipun demikian, sejarah Turki menunjukkan
pemerintahan Kemal dengan sistem pemerintahan satu partai tidak memberi ruang bagi
kemunculan partai oposisi. Iklim Demokrasi muncul kemudian sejak Turki menjadi anggota
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada atahun 1945 dan terus berkembang menunjukkan
kemajuan yang pesat.
Daniel Lerner (di dalam Memudarnya Masyarakat Tradisional, 1983) telah
melakukan penelitian yang mendalam di suatu kota dekat Ankara pada tahun 1950-an dan
menyimpulkan bahwa negara Turki telah tumbuh menjadi negara yang relatif lebih stabil dan
demokratis di banding negara lain di kawasan Timur Tengah.
Reformasi budaya, terutama sekularisasi agama dan pemakaian hukum Barat
menggantikan hukum Islam, memperlihatkan proses dinamis dari penerimaan dan penolakan
masyarakat Turki. Sekularisasi agama pada masa Kemalis (1923-1950) melahirkan generasi
Turki yang jauh dari agamanya. Bahasa Turki yang ditulis dalam bahasa latin telah menjadi
bahasa nasional Turki. Adapun pemakaian hukum Barat juga diadaptasikan dengan berbagai
tingkatan kesulitan di berbagai lapisan masyarakat.
Pada pemilu 1950, kekuasaan tunggal Partai Republik Rakyat digantikan oleh partai
sekuler beraliran liberal, yaitu Partai Demokrat. Partai pimpinan Adnan Menderes ini
mencoba mengerosi penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan oleh Partai Republik
Rakyat sejak berdirinya negara Turki. Namun, Adnan Menderes juga tidak ingin Kemalisme
digantikan dengan ideologi lain (Amany Lubis dkk 2005: 229-230)
Sejak masa pemerintahan Partai Demokrat inilah masyarakat Muslim yang merupakan
mayoritas (98 persen) dapat melakukan shalat di masjid umum, berpuasa, dan melakukan
ibadah haji, yang mana pada masa Rezim Kemalis sulit dilakukan. Selain itu, madrasah
kembali dibuka. Para orang tua dapat kembali menyekolahkan anak mereka di sekolah agama.
Setelah mereka menyadari bahwa mereka tumbuh sebagai suatu generasi yang kering dari
nilai dan ilmu agama. Madrasah ini kembali ditutup pada tahun 1928 setelah dianggap sebagai
lembaga yang mendidik kelompok Islam fundamental yang keberadaannya menguat dan
mengancam ideologi sekuler Turki.
Perkembangan masyarakat di Turki menemukan karakter sendiri yang unik sebagai
suatu bentuk pertentangan yang rumit antara pemikiran kemalisme, yang fundamental dan
radikal, pemikiran liberalis yang meskipun menentang kemaslisme tetap tidak ingin ideologi
ini diganti, dan pemikiran Islam, baik yang konservatif maupun moderat.
108 | Sejarah Politik Modern Islam
Semangat masyarakat Turki modern untuk menjadi suatu bangsa yang modern dan
demokratis, selalu di sertai dengan kesadaran yang mendalam tentang watak dan idealism ke-
Turki-an dan keislaman. Penulusan melihat bahwa gagasan sintesa tetang Islam, Turki dan
barat yang pernah dimunculkan oleh Ziya Gokalp (Bapak Nasionalis Turki) mulai
terimplementasikan dengan wajar dan alami, sedangkan Kemalisme dijadikan ideologi negara
yang keberadaanya sangat dijaga oleh kekuatan militer Turki. Militer Turki mengambil peran
sebagai penjaga ideologi kemalisme sebagai prinsip negara. Jatuhnya pemerintahan partai
Islam Refah pada tahun 1998 adalah suatu bukti masih dominannya pengaruh politik militer
di Turki. Namun kebangkitan Islam, baik itu suatu fenomena kesadaran umat Islam Turki
untuk kembali menpelajari nilai-nilai Islam di tengah kebijakan sekuler pemerintah dan
fenomena dukungan masyarakat Islam terhadap kemenangan partai politik, dianggap
membawa aspirasi Islam terus memperlihatkan kemajuan ke arah yang positif.
Aspirasi dan dukungan yang besar dari masyarakat Turki kembali mengantarkan
kemenangan partai berbasis Islam: Partai Keadilan dan Pembangunan dalam pemilu 2002.
Meskipun secara tegas pemimpin partai ini menyatakan bahwa Partai Keadilan dan
Pembangunan bukanlah partai Islam dan mereka menyatakan komitmennya yang sungguh-
sungguh menjaga ideologi sekularisme di Turki, nampaknya Rakyat Turki lebih melihat
mereka sebagai sosok Muslim yang shaleh yang diharapkan dapat membawa Turki ke arah
yang lebih maju (http:www.fib.ui.ac.id/index.php?option=com-
content&view=article&id=91:kemalisme-budaya-dan-negara-turki&catid=39:artikel-
ilmiah&Itemid=122&lang=in-ID).
E. Sistem Politik dan Trias Politika
Sistem Politik Republik Turki adalah dengan diperkuatkannya badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Sistem Pemerintahan sejak awal didirikannya menerapkan sistem
parlementer.
1. Karakteristik Republik: Republik Turki adalah negara demokratis, sekuler, dan sosial
diatur oleh aturan hukum, mengingat konsep perdamaian publik, solidaritas nasional dan
keadilan; hak asasi manusia menghormati, setia pada nasionalisme Ataturk, dan
berdasarkan prinsip mendasar ditetapkan dalam pembukuan.
2. Negara Turki, dengan wilayahnya dan bangsa, adalah sebuah entitas terpisahkan, lagu
kebangsaan adalah Marchlts, ibu kota adalah Ankara.
3. Tujuan mendasar dan tugas negara adalah untuk menjaga independensi dan intensitas
bangsa Turki, keutamaan negara republik dan demokrasi, untuk menjamin kesejahteraan,
kedamaian, dan kebangsaan individu dan masyarakat, untuk memperjuangkan
penghapusan hambatan politik, sosial, dan ekonomi yang membatasi hak-hak dasar dan
kebangsaan individu dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan negara
sosial yang diatur oleh aturan hukum, dan untuk menyediakan kondisi yang diperlukan
untuk pengembangan individu material dan eksistensi spiritual.
Kedaulatan
Kedaulatan adalah hak penuh dan tanpa syarat dalam bangsa. Bangsa Turki harus
melaksanakan kedaulatannya melalui organ yang berwewenang sebagaimana diatur oleh
prinsip yang ditetapkan dalam konstitusi.
1. Hak untuk melaksanakan kedaulatan tidak boleh diserahkan kepada kelompok, individu
atau kelas, tidak ada orang atau badan wajib menggunakan setiap otoritas negara yang
tidak berasal dari Konstitusi. Kekuasaan legislatif diberikan di Turki kepada Majelis
National Tinggi atas nama bangsa Turki.
2. Kekuasan eksekutif dan fungsi harus dilakukan dan dilaksanakan oleh presiden republik
dan dewan menteri sesuai dengan konstitusi dan hukum.
Sejarah Politik Islam Modern | 109
3. Yudisial daya harus dilaksanakan oleh pengadilan independen atas nama bangsa Turki.
4. Semua orang adalah sama tanpa diskriminasi di hadapan hukum, terlepas dari bahasa, ras
warna kulit, jenis kelamin, pendapat politik, keyakinan filosofis, agama dan sekte, atau
pertimbangan seperti itu, pria dan wanita memiliki hak yang sama. Negara mempunyai
kewajiban untuk memastikan bahwa kesetaraan ini ada dalam praktek. Tidak ada hak
istimewa diberikan untuk apa pun, keluarga kelompok individu atau kelas. Negara dan
wewenang organ administratif harus bertindak sesuai dengan prinsip kesetaraan di
hadapan hukum dalam semua proses mereka. Ketentuan dalam konstitusi berbagai
hukum yang berdasarkan mengikat organ legislatif, eksekutif, dan yudikatif, dan otoritas
administratif dan institusi lainnya dan individu. Hukum tidak boleh bertentangan dengan
Konstitusi.
Ketentuan Umum
Setiap orang memiliki hak dasar yang melekat dan kebebasan yang diganggu gugat
dan mutlak. Hak dasar dan kebebasan juga terdiri dari tugas dan tanggung jawab individu
kepada masyarakat, keluarga, dan individu lainnya. Hak dasar dan kebebasan hanya dapat
dibatasi oleh hukum dan sesuai dengan alasan yang disebutkan dalam pasal yang relevan dari
konstitusi tanpa menggangu esensi mereka. Pembatasan ini tidak akan bertentangan dengan
surat dan semangat dari konstitusi dan persyaratan dari tatanan masyarakat demokrasi dan
sekuler republik dan prinsip proporsionalitas.
Tidak ada hak dan kebebasan yang terkandung dalam konstitusi harus dilaksanakan
dengan tujuan melanggar integritas bagi negara dengan wilayahnya dan bangsa, dan
membahayakan keberadaan tatanan demokratis dan sekuler Republik Turki. Tidak ada
ketentuan dari konstitusi ini harus ditafsirkan dengan cara yang memungkinkan negara atau
individu untuk menghancurkan hak dasar dan kebebasan yang terkandung di dalam konstitusi
atau tahap kegiatan dengan tujuan untuk membatasi mereka lebih daripada yang dinyatakan
dalam konstitusi. Saksi yang akan diterapkan terhadap mereka yang melakukan kegiatan ini
bertentangan dengan ketentuan ini akan ditentukan oleh hukum.
Dalam masa perang, mobilitas, darurat militer, atau keadaan darurat, pelaksanaan hak-
hak dasar dan kebebasan dapat sebagian atau seluruhnya ditangguhkan, atau tindakan dapat
diambil, sejauh yang diperlukan oleh urgensi situasi yang menyimpang jaminan yang
terkandung dalam konstitusi, asalkan kewajibannya berdasarkan hukum internasional tidak
dilanggar.
Bahkan dalam situasi yang ditunjukkan dalam paragraf pertama, hak individu untuk
hidup, dan integritas bahannya dan entitas spiritual akan diganggu gugat kecuali kematian
melalui tindakan yang sah peperangan; seorang pun boleh dipaksa untuk mengungkapkan
agamanya, hati nurani, pikiran atau pendapat, atau dituduh karena mereka, pelanggaran dan
denda tidak dapat dilakukan retroaktif, atau mungkin orang dapat dinyatakan bersalah sampai
dibuktikan dengan keputusan pengadilan. Hak dasar dan kebesaran orang asing dapat dibatasi
oleh hukum dalam cara yang konsisten dengan hukum internasional.
Hak dan Tugas Individual
Setiap orang berhak untuk hidup dan hak untuk melindungi dan mengembangkan
mareri dan entitas spiritual. Integritas fisik individu tidak dilanggar kecuali dalam keperluan
pengorbanan dan dalam kasus ditentukan oleh hukum dan tidak akan dikenakan untuk
mencoba ilmiah atau medis tanpa persetujuannya. Tidak seorang pun boleh disiksa atau
dianiaya, tak seorang pun harus dikenakan denda atau pengobatan yang tidak sesuai dengan
martabat manusia.
110 | Sejarah Politik Modern Islam
Kasus seperti tindakan pembunuhan untuk membela diri, kejadian kematian sebagai
akibat dari penggunaan senjata yang diizinkan oleh hukum sebagai ukuran yang diperlukan
selama ketakutan, pelaksanaan penangkapan, pencegahan lepasnya ditangkap atau dihukum
secara sah oleh yang memandang kerusuhan atau pemberontakan, atau melakukan perintah
dari badan yang berwenang selama darurat militer atau keadaan darurat berada di ruang
lingkup tertentu ayat 1.
Tidak seorang pun boleh dipaksa bekerja. Kerja yang diperlukan dari individu saat
mejalani hukuman penjara atau di bawah penahanan, jasa yang dibutuhkan dari warga selama
keadaan darurat, dan pekerjaan fisik atau intelektual dihapuskan dari persyaratan negara
sebagai kewajiban sipil, di bawah deskripsi kerja paksa, dengan ketentuan bahwa bentuk dan
kondisi kerja tersebut ditentukan oleh hukum. Setiap orang berhak atas kebesaran dan
keamanan pribadi.
Tidak seorangpun boleh dirampas kebebasannya kecuali dalam kasus-kasus yang
prosedur dan kondisi ditentukan oleh hukum: pelaksanan kalimat membatasi kebebasan dan
pelaksanaan langkah-langkah keamanan diputus oleh perintah pengadilan; penangkapan atau
penahanan individu sejalan dengan keputusan pengadilan atau suatu kewajiban kepadanya
ditunjuk oleh hukum; pelaksanaan perintah untuk pengawasan pendidikan anak di bawah
umur atau untuk membawa dia sebelum pejabat yang berwenang; pelaksanaan kebijakan
diambil sesuai dengan ketentuan hukum yang relevan untuk pendidikan, perawatan atau
koreksi dalam lembaga-lembaga dari orang tidak waras, seorang pecandu alkohol atau
gelandangan atau orang menyebarkan penyakit menular, ketika orang-orang tersebut
merupakan bahaya ke penangkapan, penahanan umum atau orang yang melakukan atau
mencoba untuk masuk secara illegal ke dalam negeri atau untuk siapa perintah deportasi atau
ekstradisi telah diterbitkan.
Perorangan terhadap siapa ada bukti kuat telah melakukan tindak pidana dapat ditahan
dengan keputusan hakim semata-mata untuk tujuan mencegah melarikan diri, atau mencegah
kehancuran atau perubahan bukti serta keadaan lain yang serupa yang memerlukan penahanan
dan diresepkan oleh hukum. Penangkapan seseorang tanpa keputusan hakim harus terpaksa
dalam kasus ketika seseorang tertangkap dalam tindakan melakukan suatu pelanggaran atau
dalam kasus di mana penundaan kemungkinan untuk menggagalkan jalannya peradilan;
kondisi bagi tindakan tersebut harus ditetapkan oleh hukum.
Perorangan ditangkap atau ditahan harus segera diberitahu, dan dalam kasus secara
tertulis, atau lisan, ketika mantan tidak mungkin, dari alasan penangkapan atau penahanan dan
tuduhan terhadap mereka, dalam kasus pelanggaran yang dilakukan secara kolektif ini
pemberitahuan harus dilakukan, paling lambat, sebelum individu dibawa ke hadapan hakim.
Orang yang ditangkap atau ditahan harus dibawa ke hadapan hakim dalam waktu
selambat-lambatnya empat puluh delapan jam dan dalam kasus pelanggaran yang dilakukan
secara kolektif paling lambat empat hari, tidak termasuk waktu yang dibutuhkan untuk
mengirim individu ke pengadilan terdekat untuk menempatkan penangkapan.
Kehidupan Individual
Setiap orang berhak untuk mendapatkan penghormatan terhadap kehidupan pribadi
dan keluarganya. Privasi individu atau kehidupan keluarga tidak dapat di langgar. Kecuali,
jika terdapat keputusan yang sudah disetujui oleh hakim pada salah satu atau beberapa alasan
keamanan nasional, ketertiban umum, pencegahan kejahatan komitmen, perlindungan
kesehatan dan moral umum, atau perlindungan atas hak dan kebebasan orang lain, atau
Sejarah Politik Islam Modern | 111
kecuali ada perintah tertulis dari instansi yang berwenang oleh hukum dalam kasus-kasus di
mana merugikan.
Lagi-lagi dengan alasan tersebut, baik orang maupun surat-surat pribadi atau barang-
barang seorang individu harus dicari atau akan mereka disita. Keputusan instansi yang
berwewenang harus diajukan untuk persetujuan hakim yang memiliki yurisdiksi dalam waktu
24 jam. Hakim akan mengumumkan keputusannya dalam waktu 48 jam dari saat
penangkapan, jika tidak, penyitaan secara otomatis akan dicabut.
Kedudukan individu tidak boleh dilanggar, kecuali jika terdapat keputusan yang sudah
disetujui oleh hakim pada salah atau beberapa alasan keamanan nasional, ketertiban umum,
pencegahan kejahatan komitmen, perlindungan kesehatan dan moral umum, atau
perlindungan atas hak dan kebebasan orang lain, atau kecuali ada perintah tertulis dari instansi
yang berwenang oleh hukum dan kasus di mana merugikan, lagi-lagi dengan alasan tersebut
di atas, domisili tidak dapat dimasukkan atau dicari atau kekayaan yang di dalamnya disita
hakim akan mengumumkan keputusannya dalam waktu 48 jam dari saat penangkapan, jika
tidak, penyitaan akan dicabut.
Kebebasan Komunikasi
Setiap orang berhak atas kebebasan komunikasi. Keberhasilan komunikasi merupakan
hal yang fundamental. Setiap orang berhak atas kebebasan tinggal dan bergerak.
Kebebasan tempat tinggal dapat dibatasi oleh hukum untuk tujuan mencegah
kejahatan, mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi, menjamin pertumbuhan
perkotaan yang sehat dan tertib, dan melindungi milik umum; kebebasan bergerak dapat
dibatasi oleh hukum untuk tujuan penyidikan dan penuntutan suatu tindak pidana dan
pencegahan pelanggaran. Kebebasan warga negara untuk meninggalkan negara itu mungkin
dibatasi karena kewajiban sipil, atau penyidikan atau penuntutan pidana.
Kebebasan Beragama dan Hati Nurani
Setiap orang berhak atas kebebasan hati nurani, keyakinan agama dan kenyakinan.
Ibadah, pelayanan keagamaan, dan upacara dilakukan secara bebas asalkan tidak melanggar
ketentuan yang ditetapkan. Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk menyembah, atau untuk
berpartisipasi dalam upacara keagamaan dan ritual, untuk mengungkapkan keyakinan agama
dan keyakinan, atau disalahkan atau dituduh karena kepercayaan agama dan keyakinan.
Pendidikan dan pengajaran dalam agama dan etika harus dilakukan di bawah
pengawasan dan kontrol negara. Instruksi dalam budaya agama dan pendidikan moral harus
diwajibkan dalam kurikulum sekolah dasar dan mencegah pendidikan dan pengajaran agama
lain tunduk pada keinginan individu itu sendiri, dan dalam kasus di bawah umur, atas
permintaan perwakilan hukum mereka. Tidak seorang pun akan diijinkan untuk
mengekploitasi atau melecehkan agama atau hal-hal yang dianggap suci oleh agama, dengan
cara apapun, untuk tujuan pribadi atau politik, atau bahkan untuk sebagian mendasarkan
fundamental, sosial, ekonomi, politik, dan hukum urutan negara pada prinsip agama.
Kebebasan Pemikiran dan Opini
Tidak seorang pun untuk dipaksa untuk mengungkapkan pikiran dan pendapat dengan
alasan apa pun atau tujuan, tidak akan ada orang yang disalahkan atau dituduh karena pikiran
dan pendapat. Setiap orang berhak mengekpresikan dan menyebarkan pikiran dan pendapat
dengan pidato, secara tertulis atau digambarkan atau melalui media lain, secara individu atau
kolektif. Hak ini termasuk kebebasan untuk menerima dan menyampaikan informasi dan
112 | Sejarah Politik Modern Islam
gagasan tanpa campur tangan dari otoritas resmi. Ketentuan ini tidak akan menghalangi
trasmisi menundukkan oleh radio, televisi, bioskop, dan sarana mirip dengan sistem lisensi.
Pelaksanaan kebebasan tersebut dapat dibatasi untuk tujuan melindungi keamanan
nasional, ketertiban umum dan keselamatan publik, karakteritik dasar dari republik dan
menjaga integritas dari negara wilayahnya dan bangsa, mencegah kejahatan, menghukum
pelanggar, informasi pemotongan sepatunya diklasifikasikan sebagai rahasia negara,
melindungi reputasi dan hak-hak dan kehidupan pribadi dan keuarga orang lain, atau
melindungi rahasia profesional seperti yang ditentukan oleh hukum, atau memastikan
berfungsinya di peradilan.
Formalitas, kondisi dan prosedur yang harus diterapkan dalam melaksanakan hak
untuk berekspresi dan penyebaran pemikiran yang akan ditentukan oleh hukum.
Hak untuk Tahan Rapat dan Demonstrasi
Setiap orang berhak untuk mengadakan pertemuan bersenjata dan pawai demonstrasi
tanpa izin sebelumnya. Hak untuk mengadakan pertemuan dan pawai demonstrasi hanya akan
dibatasi oleh hukum atas dasar keamanan nasional. Ketertiban umum atau pencegahan
komitmen kejahatan masyarakat dan moral atau untuk perlindungan hak dan kebebasan orang.
Formalitas, kondisi, dan prosedur yang mengatur pelaksanaan hak untuk mengadakan rapat
dan pawai demonstrasi akan ditentukan oleh hukum.
Prinsip yang Berkaitan dengan Pelanggaran dan Denda
Tidak seorang pun boleh dihukum karena tindakan apa pun yang bukan merupakan
tindakan pidana berdasarkan hukum yang berlaku pada saat dilakukan; seorang pun harus
diberikan hukuman yang lebih berat untuk tindak pidana lain selain hukuman yang berlaku
pada saat tindak pidana dilakukan.
Ketentuan dalam ayat di atas juga berlaku untuk undang-undang pembatasan pada
pelanggaran dan denda, harus ditentukan hanya oleh hukum. Tidak seorang pun boleh
dianggap bersalah sampai terbukti bersalah di pengadilan hukum. Tidak seorang pun boleh
dipaksa untuk membuat pernyataan yang akan memberatkan diri sendiri bukti hukum
keluarga terdekat, atau untuk hadir memberatkan tersebut. Temuan yang diperoleh melalui
metode ilegal tidak dianggap bukti.
Pidana harus tanggung jawab pribadi. Tidak seorang pun boleh dirampas
kebebasannya semata-mata atas dasar ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban kontrak.
Baik hukuman mati maupun umum dikenakan sebagai hukuman. Pemerintahan tidak akan
memperlakukan sanksi yang mengakibatkan pembatasan kebebasan pribadi. Warga tidak
harus diekstradisi ke luar negeri karena kejahatan kecuali dalam kewajiban yang dihasilkan
dari menjadi pihak mahkamah pidana Internasional.
Turki berpenduduk sekitar 79.510.000 juta jiwa (2016). Sekitar 99 persennya adalah
penganut Islam, dan Kristen Ortodoks, Kristen Gregorian, Katolik, Protestan Suryani dan
Kristen, Yahudi dan selebihnya beragama lain.
Presiden: Presiden bagi Republik Turki, setelah Ahmet Necdet Sezer ialah Abdullah
Gul beliau menyandang jawatan dari tanggal 18 Agustus 2007 hingga kini, beliau dari Partai
Keadilan dan Pembangunan (AKP). Perdana Menteri: Perdana menteri bagi Republik Turki
ialah Recep Tayyip Erdogan, beliau sudah memegang dua pegal dari pemilihan pertama,
tanggal 12 Maret 2003 dan pemilihan tanggal 22 Juli 2007, sehingga waktu ini, beliau dari
Partai Keadilan dan Perkembangan.
Sejarah Politik Islam Modern | 113
Penutup
Jatuhnya Kesultanan Usmani yang begitu lama berkuasa adalah anugerah dari Allah
swt dan hendaklah dimanfaatkan untuk Islam dan syariat yang terdapat di dalamnya
kekuasaan yang diberikan oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Ali
Imran ayat 26 yang berbunyi, Katakanlah, “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebijakan. Sesungguhnya Engkau
Mahakuasa atas segala sesuatu.” Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan kekuasaan dan
kerajaan adalah anugerah dari Allah kepada hambanya yang terpilih dan hendaklah kita
selaku Muslim menjaga apa yang dianugerahkan oleh Allah Tuhan sekalian alam dengan
sebaik-baiknya.
Turki pimpinan Kamal Atartuk telah menjauhkan dari kepemimpinan hidup manusia.
Negara dua wajah ini adalah bencana paling dahsyat dalam sejarah manusia dan kemanusiaan
meminggirkan agama dari fungsinya sebagai pedoman dan petunjuk jalan kehidupan manusia.
Tikaman paling memedihkan dan menusuk jantung umat.
Sesungguhnya kesengsaraan dan nasib malang yang menimpa pada diri manusia,
khususnya pada keluarga serta masyarakat pada umumnya adalah hasil alam serta buah yang
busuk akibat dilenyapkan Alquran dari singgasana kehidupan yang universal serta pandang
hidup yang menyeluruh. Sesungguhnya kebingungan, kehilangan, kegagalan, dan kesempitan
yang menyelubung kehidupan manusia seluruhnya adalah perbuatan dari tangan manusia
jahat yang digerakan oleh musuh Islam yang hina khususnya orang Yahudi. Semoga Islam
dapat kembali berkuasa di dunia ini insya Allah.
114 | Sejarah Politik Modern Islam
BAB XII
Pan-Islamisme Modern: OKI dan OPEC
Dalam periode pertumbuhan, kaum Muslim pernah mengalami masa kejayaan. Hal itu
terjadi saat kaum Muslimin menjadi basis ideologi untuk menciptakan integrasi yang
terangkum dalam Daulah Khilafah Islamiyah. Sejak permulaan muncul 14 abad yang lalu,
Islam membawa risalah Nabi Muhammad saw dan telah membuktikan pada dunia bahwa
ideologi ini berbeda dengan ideologi lainnya. Ideologi Islam ini membawa kepada kesatuan
umat Islam yang bisa disebut sebagai Pan-Islamisme.
Proses integrasi menuju Pan-Islamisme ini memberi kesan terhadap seluruh aspek
kerja sama yang diidamkan oleh dunia modern saat ini yakni aspek pendidikan, sosial budaya,
kesehatan, sains, dan teknologi hingga faktor pemersatu paling penting adalah ekonomi. Ini
terbukti dengan munculnya organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC), yang
lebih menekankan persatuan dari bidang kerja sama ekonomi.( https://www.opec.org/opec_web/en/publications/345.htm)
Jika Pan-Islamisme modern menekankan pada faktor ekonomi sebagai alat pemersatu
utama kerja sama antara entitas politik yang ada, maka Pan-Islamisme klasik telah
membuktikan di mana sektor ekonomi manjadi perhatian utama khalifah saat itu. Terbukti
dengan pembentukan baitul mal atau kas negara sejak pemerintah Khalifah Umar.
Kekuasaan Pan-Islamisme ini dilanjutkan oleh Daulah Islamiyah Turki Usmani hingga
keruntuhan 23 Maret 1923 dengan berdirinya Republik sekuler Turki di bawah pimpinan
Musthafa Kemal Ataturk, akibat dari kurangnya kesatuan umat Islam karena dipengaruhi
budaya Barat dan Eropa.
Islam semula bangkit dengan gerakan revivalisme. Gerakan revivalisme Islam yang
paling berpengruh adalah Jamaluddin al-Afghani dengan konsep Pan-Islamisme dan Hasan al-
Banna dengan Jamaah Ikhwanul Musliminnya. Tujuan utama dari Pan-Islamisme al Afghani
adalah untuk mempersatukan negara Islam ke dalam satu federasi yang mampu menghalau
campur tangan Eropa dan mewujudkan kembali kejayaan Islam. Sedangkan tujuan utama
Jamaah Ikhwanul Muslimin adalah membangun pribadi Muslim, kemudian menuntut setiap
Muslim agar membina keluarga Muslim dan pada akhirnya akan membentuk masyarakat
Muslim dan negara Islam yang kemudian akan bersatu.
Konsep Pan-Islamisme al-Afghani dan Jamaah Ikhwanul Muslimin ini mampu
memberikan dampak luar biasa bagi dunia Islam. Pendirian Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dan Organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC) setidaknya terpengruh
akan konsep dari tokoh pembaharu Islam tersebut, terutama Pan-Islamisme al-Afghani.
Bahwa munculnya HAMAS (Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyah) adalah hasil (secara tak
langsung) dari gerakan Ikhwanul Musliminnya Hasan al-Banna yang mengembangkan aspek
gerakan dalam ranah politis.
A. Organisasi Konferensi Islam (OKI/OIC)
1. Latar Belakang
Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah organisasi internasional antara
pemerintahan terbesar kedua setelah perserikatan bangsa-bangsa yang memiliki keanggotaan
57 negara yang terbesar di empat benua. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389
H (25 September 1969) dalam pertemuan Pertama Pimpinan Dunia Islam yang
Sejarah Politik Islam Modern | 115
diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid al-Agsa
pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatic Kristen dan Yahudi di Yerusalem. Bahasa resmi
organisasi ini adalah bahasa Arab, Inggris, dan Perancis.
Bendera OKI memiliki latar belakang keseluruhan yang hijau (Simbolis dari Islam).
Dibagian tengah, terdapat bulan sabit merah yang menghadap ke atas dan diselimuti oleh
bulatan putih. Di tengah bulan sabit tersebut tertulis “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar) yang
ditulis dalam kaligrafi Arab (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi-Konfrensi-Islam,
diunduh pada 28 Didember 2010, pukul 01.00 WIB).
2. Keanggotaan
Daftar 1: Nama Negara Anggota OKI
3. Pengamat
a) Negara
Bosnia dan Herzegovina
Afrika Tengah
Thailand
Rusia
Siprus Utara
b) Muslim komunitas/ Organisasi
Front Pembahasan Nasional Moro
c) Lembaga Islam
Konferensi Forum Dialog dan Kerja sama Pemuda Islam (ICYFDC)
Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUOICM)
d) Organisasi Internasional
Liga Negara Arab (LAS)
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
Organisasi kesatuan Afrika (AU)
Organisasi Kerja sama Ekonomi (ECO)
e) Calon Anggota
1. Afganistan 16. Niger 31. Sierra Leone 46. Albania
2. Aljazair 17. Pakistan 32. Bangladesh 47. Azerbaijan
3. Chad 18. Pakistan 33. Gabon 48. Kirgistan
4. Mesir 19. Palestina 34. Gambia 49. Tajikistan
5. Guinea 20. Yaman 35. Guinea-Bissau 50. Turkmenistan
6. Indonesia 21. Senegal 36. Uganda 51. Mozambik
7. Iran 22. Sudan 37. Burkina Faso 52. Kazakhstan
8. Yordania 23. Somalia 38. Kamerun 53. Uzbekistan
9. Kuwait 24. Tunisia 39. Komoro 54. Suriname
10. Lebanon 25. Turki 40. Irak 55. Brunei
11. Libya 26. Bahrain 41. Maladewa 56. Togo
12. Malaysia 27. Oman 42. Djiboute 57. Guyana
13. Mali 28. Qatar 43. Benin 58. Pantai Gading
14. Mauritania 29. Suriah 44. Brunei
15. Maroko 30. Uni Emirat Arab 45. Nigeria
116 | Sejarah Politik Modern Islam
India, dengan jumlah pendududk Muslimnya yang terbesar ke-3 di dunia.
Filipina.
Kabul Island (http://www.oicum.org)
Tujuan
Menurut Piagam OKI, OKI bertujuan untuk:
1. Melestarikan nilai-nilai sosial dan ekonomi Islam:
2. Mempromosikan solidaritas di antara negara anggota;
3. Meningkatkan kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, ilmiah, dan
politik;
4. Menegakan perdamaian dan keamanan internasional,
5. Menerapkan pendidikan maju, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. Organisasi dan Manajemen
Sistem OKI terdiri dari:
a. KTT Islam (The Islamic Summit)
• Ia merupakan otoritas tertinggi OKI. Terdiri dari raja, Kepala Negara dan
Pemerintahan Negara anggota.
• Diselenggarakan setiap tiga tahun.
• Bersetuju untuk mengambil keputusan, kebijakan dan memberikan panduan
mengenai semua masalah yang berkaitan dengan realisasi tujuan dan
mempartimbangkan isu-isu lai yang menjadi perhatian negara-negara anggota
dan Ummat.
b. Dewan Menteri Luar Negeri (The Council of Foreign Ministers)
• Ia adalah pertemuan sekali setahun antar Menteri Luar Negeri setiap negara
anggota.
• Bertujuan untuk memeriksa laporan kemajuan untuk pelaksanaan keputusan
yang telah diambil dalam kerngka kebijakan yang ditentukan oleh KTT Islam.
c. Seretariat Jenderal (The General Secretariat)
• Ia adalah lembaga eksekutif OKI, terletak di Jeddah, Arab Saudi.
• Bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan dari dua lembaga
sebelumnya.
• Sekretariat Jenderal dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat
oleh Konferensi menteri luar negeri untuk jangka waktu empat tahun dan dapat
diperpanjang satu kali saja. Ia dibantu empat Asisten Sekretaris Jederal dan staf
yang berkaitan.
d. Komite tetap (standing Committees)
• Komite Informasi dan budaya (COMIAC).
• Komite kerja sama ekonomi dan perdangangan (COMCEC)
• Komite kerja sama ilmu pemhetahuan dan teknologi (COMSTECH).
• Komite Islam bidang ekonomi, budaya dan sosial
• Komite keuangan
• Lembaga pengendalian keuangan.
Sejarah Politik Islam Modern | 117
e. Organ Kecil OKI (Subsidiary Organs)
▪ Statistik dan penelitian sosial ekonomi dan pusat pelatihan negara-negara
Islam (SESRIC), terletak di Ankara, Turki.
▪ Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA), terletak di
Istanbul, Turki.
▪ Universitas teknologi Islam, terletak di Dhaka, Bangladesh.
▪ Pusat pengembangan perdagangan Islam, terletak di Casablanca, Maroko.
▪ Akademi Fiqh Islam, terletak di Jeddah, Arab Saudi.
▪ Biro Eksekutif Dana solidaritas Islam dan Wakaf, terletak di Jeddah, Arab
Saudi.
▪ Universitas Islam Niger, terletak di Say, Niger.
▪ Universitas Islam Uganda, terletak di Mbale, Uganda.
f. Lembaga Khusus (Specialised Institusions)
• Organisasi Sosial. Pendidikan, Sains dan Budaya Islam (ISESCO), terletak di
Rabat, Maroko.
• Organisasi Penyiaran negara-negara Islam (ISBO) dan Agensi Berita Islam
Internasional (IINA), terletak di Jeddah, Arab Saudi.
g. Lembaga Afiliasi (Affiliated institutions)
• Dewan dangan dan Industri Islam (ICCI), terletak di Karachi, Pakistan.
• Forum Ekonomi Dunia Islam (ISTRI), terletak di Jeddah, Arab Saudi.
• Organisasi Ibu kota dan Kota Islam (OICC), terletak di Jeddah, Arab Saudi.
• Federasi Olahraga Solidaritas Islam yang terletak di Riyadh, Arab Saudi.
• Komite Islam bulan sabit Internasional (ICIC), terletak di Benghazi, Linya.
• Asosiasi Pemilik Kapal Islam (ISA), terletak di Jeddah, Arab Saudi.
• Federasi Dunia Sekolah Arab-Islam Internasional, terletak di Jeddah, Arab
Saudi.
• Asosiasai Bank Islam Internasional (IAIB), terletak di Jeddah, Arab Saudi
• Konferensi Forum Dialog dan Kerja sama Pemuda Isalam (ICYF-DC), terletak
di Istambul, Turki.
• Dewan umum bank Islam dan Lembaga Keuangan (CIBAFI), terletak di
Manama, Bahrain (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi-Konfrensi-Islam,
diunduh pada 28 Didember 2010, pukul 01.00 WIB).
5. Isu yang Menonjol
a) Pada tanggal 27 Juni 2007, Presiden George W. Bush mengumumkan bahwa
Amerika Serikat akan menghantar seorang utusan (pengamat) ke OKI. Bush
mengatakan bahwa “Utusan khusus kami ini akan mendengar dan belajar dari
perwakilan negara Muslim, dan akan berbagi dengan mereka tentang opini dari
Amerika”. Sada Cumber menjadi wakil Amerika Serikat pada tanggal 3 Maret
2008. Sejumlah 86% negara anggota memilih untuk menolak Amerika Serikat
tentang kebijakan tersebut dalam persidangan PBB.
b) Pada 28 Maret 2008, Organisasi Konferensi Islam mengkritik film Fitnah oleh
anggota parlemen Belanda Geert Wilders yang menampilkan gambar tindak
kekerasan yang mengaitkannya dengan ayat-ayat Alquran.
c) India mengecam OKI karena mengomentari masalah Kashmir.
d) OKI telah mengkritik Thailand bahwa telah terjadi pelanggaran Hak Asasi
Manusia dalam hal budaya dan agama di provinsi mayoritas Muslim di selatan
118 | Sejarah Politik Modern Islam
Thailand. Ini membuat Thailand marah dan menuduh OKI menyebarkan kesalahan
persepsi dan memberi informasi yang salah kepada dunia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi-Konfrensi-Islam, diunduh pada 28
Didember 2010, pukul 01.00 WIB).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC)
OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah
organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan
hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan minyak. OPEK didirikan pada 14 September
1960 di Baghdad, Irak. Saat itu anggota hanya lima negara (Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait
dan Venezuela). Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi-Negara-negara-Pengekspor-Minyak-Bumi).
Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak
multinasional (The Seven Sisters) tahun 1959/ 1960 yang menguasai industri minyak dan
menetapkan harga di pasar internasional. “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan
perusahaan swasta pada tahun 1970 menetapkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar
minyak internasional (http://www.opec.org).
Keanggotaan
Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) didirikan di Baghdad, Irak, dengan
ditangdatanganinya perjanjian pada bulan September tahun 1960 oleh lima negara, yaitu
Republik Islam Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Mereka menjadi anggota
pendiri Organisasi.
Kemudian bergabung Qatar (1961), Indonesia (1962), Libya (1962), Uni Emirat Arab
(1967), Aljazair (1969) Nigeria (1971), Ekuador (1973), Gabon (1975) dan Angola (2007).
Dari Desember 1992 sampai bulan Oktober 2007, ekuador menangguhkan keanggotaanya.
Gabon diakhiri keanggotaannya pada tahun 1995. Indonesia menghentikan keanggotaanya
efektif Januari 2009.
Saat ini, Organisasi memiliki 12 negara anggota. Anggaran Dasar atau Statuta OPEC
membedakan antara anggota pendiri dan anggota penuh. Negara yang aplikasinya untuk
keanggotaan telah diterima oleh Konferensi.
Statuta menetapkan bahwa setiap negara ekspor besar bersih minyak mentah, yang
memiliki kepentingan mendasar serupa dengan negara anggota, dapat menjadi anggota penuh
organisasi, jika diterima oleh mayoritas dari tiga-perempat anggota penuh, termasuk yang
concurring suara dari semua anggota pendiri. Statuta juga menyebutkan untuk negara yang
tidak memenuhi syarat keanggotaan penuh, tetapi mengikuti dalam kondisi khusus seperti
yang mungkin ditentukan oleh Konferensi (http://www.opec.org).
Daftar Negara Anggota:
Afrika
• Aljazair (1969)
• Angola (1 januari 2007)
• Libiya (desember 1962)
• Nigeria (Juli 1971)
Sejarah Politik Islam Modern | 119
Asia
• Arab Saudi (Negara pendiri. September 1960)
• Iran (Negara pendiri, September 1960)
• Irak (Negara pendiri, September 1960)
• Kuwait (Negara pendiri, Septenber 1960)
• Qatar (Desember 1961)
• Uni Emirat arab (November 1967)
Amerika Selatan
• Ekuador (1973-1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)
• Venezuela (negara pendiri, Septenber 1960)
Anggota yang Keluar
• Gabon (keanggotaan penuh dari 1975-1995)
• Indonesia (anggota dari Desember 1962-Mei 2008). Pada Mei 2008, Indonesia
mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir
2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importer (sejak 2003) atau net importer dan
tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan.
Kemungkinan jadi Anggota
• Suriah, Sudan, dan Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang leh OPEC untuk
bergabung)
• Brazil (ingin bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi-Negara-negara-Pengekspor-Minyak-Bumi)
Tujuan
Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam
mencapai tujuannya. Dari pengalama tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuanyanh hendak
dicapainya yaitu: “preserving and enhancing the role of oil as a prime energy source in
achieving sustainable economic development” melalui:
1. Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antara negara anggota;
2. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan neraga anggota;
3. Menetapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar intrnasioanl sehingga
tidak terjadi fluktuasi harga;
4. Menjamin incame yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;
5. Menjamin suplai minyak bagi konsumen;
6. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil
(http://www.opec.org).
Organisasi dan Manajemen
Sesuai dengan Statuta OPEC pasal 9, Organisasi OPEC terdiri dari:
a) Konferensi
Merupakan organ tertinggi yang membuat pertemuan dua kali dalam setahun. Tetapi,
pertemuan extra-ordinary dapat dilaksanakan jika diperlukan. Semua negara anggota harus
terwakilkan dalam konferensi dan tiap negara mempunyai satu hak suara. Keputusan
ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari negara anggota (pasal 11-12). Konferensi OPEC
dipimpin oleh presiden dan wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat
pertemuan konferensi (pasal 14). Pasal 15 menetapkan OPEC bertugas merumuskan
120 | Sejarah Politik Modern Islam
kebijakan umum Organisasi dan mencari upaya pengimlementasikan kebijakn tersebut.
Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan konperensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota
dewan gubernur dan Sekretaris Jenderal OPEC.
b) Dewan Gubernur
Dewan Gubernur terdiri dari gubernur yang dipilih oleh masing-masing anggota
OPEC untuk duduk dalam dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun.
Pertemuan ekstraordinari dari dewan dapat berlngsung atas permintaan ketua dewan,
sekretaris jenderal atau 1/3 dari anggota dewan (Pasal 17 dan 18).
Tugas dewan adalah melaksanakan keputusan konferensi; mempertimbangkan dan
memutuskan laporan-laporan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal; memberikan
rekomendasi dan laporan kepada pertemuan Konferensi OPEC; membuat anggaran keuangan
organisasi dan menyerahkan kepada sidang Konferensi setiap tahun; mempertimbangkan
semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1 tahun;
menyetujui penunjukan direktur divisi, kepala bagian yang diusulkan negara anggota;
menyelenggarakan pertemuan luar biasa Konferensi OPEC dan mempersiapkan agenda
sidang (Pasal 20).
Dewan Gubernur dipimpin oleh seorang ketua dan wakil ketua yang berasal dari para
Gubernur OPEC negara anggota dan yang disetujui oleh pertemuan Konferensi OPEC untuk
masa jabatan selama 1 tahun (Pasal 21).
c) Sekretariat
Sekretariat adalah pelaksana eksekutif OPEC, terletak di Wina, juga berfungsi sebagai
markas organisasi, sesuai dengan ketentuan dalam Statuta OPEC. Sekretaris Jenderal adalah
wakil resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu
kali untuk periode yang sama. Sekretaris Jenderal harus berasal dari salah satu negara
anggota.
Ia bertanggung jawab atas pelaksanaan semua resolusi yang disahkan oleh Konferensi dan
melaksanakan semua keputusan yang dibuat oleh Dewan Gubernur.
Sekretariat terdiri dari Sekretaris Jenderal serta staf yang diperlukan dalam organisasi.
Lebih lanjut terdiri dari Kantor Sekretaris Jenderal. Kantor Hukum, Divisi Riset dan layanan
dukungan divisi. Sekretariat mulanya didirikan pada tahun 1961 di Jenewa, Swiss. Pada bulan
April 1965, Konferensi OPEC ke-8 dan pemerintahan Austria telah menyetujui (dalam
Perjanjian Host) untuk memindahkan markas OPEC ke kota Wina pada tanggal 1 September
1965.
d) Keuangan/Kontribusi
Anggaran OPEC diusulkan setiap tahun pada pertemuan konferensi OPEC anggaran
yang telah disetujui akan dibiayai bersama (on an equal basis) oleh seluruh anggota setelah
mempertimbangkan sumbangan kontribusi dari Associate Member (Pasal 37-38), sementara
Associate Member diwajibkan membayar kontribusi tahunan yang jumlahnya tetap.
Isu-isu Penting
Dalam kaitannya dengan World Summit on Sustainable Development di bidang
energi, OPEC menaruh perhatian pada isu target kuantitatif pencarian “renewable”,
mengambil kebijakan pada tingkat nasional untuk penetapan jadwal penghilangan subsidi
energi; pengembangan dan pelaksanaan tindakan dalam kerangka komite pembangunan
berkelanjutan termasuk malalui kemitraan pemerintah dan swasta.
Sejarah Politik Islam Modern | 121
Berkaitan dengan implikasi negosiasi perdagangan multilateral pasca Doha, OPEC
mengantisipasi isu, seperti “Trade-related Investment Measures”, Subsidy and Countervailing
Measures, anti-dumping, regional integration and technical barriers to trade.
OPEC menyadari perlunya dijaga security of supply sesuai statutanya tapi juga harus
menjaga security of demand. Dalam hal ini peran OPEC sebagai stabilisator pasar minyak
harus dicermati.
PENUTUP
Pada hakikatnya bahwa stabilitas politik dalam negeri menjadi faktor penting untuk
menjaga upaya integrasi tetap terjaga. Karena koherensi politik domestik yang rendah hampir
menggangu proses kesatuan yang ada. Sistem negara yang demokratis juga lebih cenderung
untuk berintegrasi dan bekerja sama. Sistem demokrasi dinilai lebih akomodatif dan
representatif untuk suatu kerja sama yang langgeng.
122 | Sejarah Politik Modern Islam
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Al-Anbari, Khalil ibn Ali ibn Muhammad. (2008). Sistem Politik Islam. Terj. Mat Taib bin
Pa. Selangor: Telaga Biru.
Al-Usairy, Ahmad. (2008). Sejarah Islam Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana.
Amal, Taufik Adnan. (2004). Politik Syariat Islam dari Indonesia hingga Nigeria. Jakarta:
Pustaka Alvabet.
Azzam, Abdullah. (2009). Turki Negara Dua Wajah Pengkhianatan Ataturk terhadap Dunia
Islam. Kuala Lumpur: Alam Raya.
Budiardjo, Miriam. (2008) Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama.
Dault, Adhyaksa. (2005). Islam dan Nasionalisme. Jakarta: Pustaka Al-Kauthar.
Department of Research, Analysis and Information Technology ministry of Foreign Affairs.
(2010). Qatar Year Book 2009. Doha: Maret.
Djazuli. (2007). Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu
Syariah. Jakarta: Prenata Media Group.
Esposito, Jhon L. dan Jhon O.Voll. (1995). Demokrasi di Negara-negara Muslim: Problem
dan Prospek, terj. Rahmani Astuti. Bandung: Penerbit Mizan.
Esposito, Jhon L. The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic WorldDunia Islam
Modern.
Esposito, John L. (2002). Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern. Bandung: Mizan Dian
Semesta.
Hakim, Masykur, Pemikiran Politik Islam Modern, (Jakarata: Pelita insani, 2002) cet.1
Halim, Abdul. (2005). Negeri-negeri yang Terjajah. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.
Pulungan, J. Suyutthi. (2002). Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, PT
RajaGrafindo Persada Jakarta.
Kedutaan Besar Republik Iran. (1980). Republik Islam Iran: Selayang Pandang.
Lubis, Amany, dkk. (2005). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PSW UIN Jakarta.
Mahmood, Tahir. (2002). Family Low Reform in the Muslim Word. Bombay: N. M Tripathi
PVT.LT.
Nasution, Harun dan Azyumardi Azra. (1985). Perkembangan Modern Islam. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Pena, Tim Prima. (2006) Kamus Ilmiah Populer Referensi Ilmiah Ideologi, Politik, Hukum,
Ekonomi, Budaya dan Sains. Surabaya: Gitamedia Press.
Priyanta, Haris (2009). Kebiadaban Zionisme Israel. Bandung: Mizan Media Utara.
Pulungan, Suyuthi. (1994). Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta:
RajaGrafindo Persadah.
Reid, Anthony.
Shaleh, Muhsin Muhammad. (2002). Palestina, Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi.
Jakarta: Gema Insani Press.
Sjadzali, Munawir. (2008). Islam dan Tata Negara. Jakarta: UI Press.
Tajul Arifin dan Cik Hasan Bisri, Muslim Famili law ini Asian and African Countries,
Bandung: Research Center IAIN,
The Constitution of Iraq. (1958).
Thohir, Ajid. (2009). Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno-linguistik dan Geo-politik.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Vaezi, Ahmed. (2006). Agama Politik nalar Politik Islam. Jakarta: Citra.
Yamani. (2003). Filsafat Politik Islam: Antara Al-Farabi dan Khomaeni. Bandung: Mizan.
Yatim, Badri. (1994). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sejarah Politik Islam Modern | 123
Internet:
http://abuthalib.wordpress.com/2009/08/16/wilayah-al-faqih-dalam-konstitusi-iran/.
http://akrabsenada.site40.net/11ipabab2.html.
http://blog.mitrasites.com.blogspot/sejarah,nasionalisme-dichechnya.html.
http://cerminsejarah.blogspot.com.
http://corpusalienum.multiply.com/journal/item/487/akp-turki-islam-yes-sekulerismeyes.
http://en.wikipadia.org/wiki/republic-of-afghanistan.
http://en.wikipedia.org/wiki/kuwait.
http://file.upi.edu/direkori/b%20-%20fpips/m%20k%20d%20u/195504281988031%20-
%20makhmud%20syafei/usmani%20muda.
http://forumgurusejarah.blogspot.com/2010/06/sejarah-uni-emirat-arab.html sunday, juni 20,
2010.
http://go.worldbank.org/n4idjdkg0.
http://gurumuda.com/bse/gerakan-nasionalisme-mesir.
http://id.wikipedia.org/wiki/ organisasi-konferensi-islam
http://id.wikipedia.org/wiki/arab-saudi#etimologi.
http://id.wikipedia.org/wiki/bangladesh.
http://id.wikipedia.org/wiki/kosovo.
http://id.wikipedia.org/wiki/lebanon#etimologi.
http://id.wikipedia.org/wiki/organisasi-negara-negara-pengekspor-minyak-bumi.
http://id.wikipedia.org/wiki/pakistan.
http://id.wikipedia.org/wiki/qatar.
http://id.wikipedia.org/wiki/republik-srpska.
http://indonesia.irib.ir/indek.php?option=com-content&task=view&id=16025&itemid=30.
http://juswan44.multiply.com/journal/item/80/muslim-garis-keras-memenangkan-pemilu-
kuwait.
http://mahir-al-hujjah.blogpot.com/2009/04/kedudukan-islam-di-dalam-parlembagaan.html.
http://muhammadzullifan.multiply.com/journal/item/22.
http://rangerwhite09-artikel.blogspot.com/2010/04/perikatan-perdata.html.
http://ryusnider.multiply.com/journal/item/10.
http://sawungteteh77.multiply.com/reviews/item/42.
http://wikipediarepublicturki/kejatuhankhalifahusmani/html.
http://www.answers.com/topic/pakistan.
http://www.commongroundnews.org/article.php?id=20750&lan=ba&sid=1&sp=0
http://www.da.gov.kw/eng/articles/artile-on-kuwait-liberation-day.php.
http://www.da.gov.kw/eng/kuwaitinfo/political.php.
http://www.eramuslim.com/berita/analisa/referendum-turki-akhir-krisis-identitas-negeri-
sekuler.htm
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mantan-pemimpin-fis-serukan-boikot-pemilu-
aljazair.
http://www.fatihsyuhud.com/arab-dan-demokrasi/.
http://www.fib.ui.ac.id/index.php?option=com-content&view=article&id=91:kemalisme-
budaya-dan-negara-turki&catid=39:artikel-ilmiah&ilmid=1227lang=in-id.
http://www.ikhwanscope.net/main/2009/12/18/the-internet-and -islamist-politics-in-jordan-
morocco-and-egypt.
http://www.infoplease.com/word/leaders/kuwait.html.
http://www.jabalihud.com/index.php?option=com-content&view=article&id=116:profil-
muammar-qaddafi-qsinga-tuaq-dari-libya&catid.
http://www.kbridoha.com/library/profilnegaraqatar-0406.pdf.
http://www.my-world-guide.com/country/191.
124 | Sejarah Politik Modern Islam
http://www.oicun.org/
http://www.opec.org/
http://www.republika.co.id/koran-detail.asp?id=328774&kat-id=7.
http://www.sasak.net/modules/news/article.php?storyid=1415.http://aliadhar.blogdetik.com/2
009/06/28/mustafa-kemal-ataturk/.
http:anomalisemesta.blogspot.com/2007/10/artikel-06.html.
http:id.wikipedia.org/wiki/otoritas-nasional-palestina.html.
http:id.wikipedia.org/wiki/sejarah-chechnya.
http:www.oocities.com.
https://wwcia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bk.html
https:www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/kv.html
www-afghan-politics.org/reference/contitution/constitution.
Sejarah Politik Islam Modern | 125
126 | Sejarah Politik Modern Islam
Glosarium
1. Bikameral: Sistem lembaga perwakilan rakyat yang terdiri atas dua kamar atau dua
badan legislatif, yakni DPR dan DPD.
2. Budaya Politik: Suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
3. Dekolonisasi: Penghapusan daerah jajahan.
4. Demokrasi: Sistem pemerintahan yang memberikan kesempatan kepada seluruh
warga negara dalam pengambilan keputusan/rakyat bertindak sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi.
5. Eksekutif: Kekuasaan untuk menjalankan undang-undang/rule application function.
6. Emirat: Pemerintahan (negeri, negara) yang dikepalai oleh seorang emir.
7. Federasi: Gabungan beberapa negara bagian yang dikoordinasi oleh pemerintah pusat
yang mengurus hal mengenai kepentingan nasional seluruhnya (seperti keuangan,
urusan luar negeri, dan pertahanan).
8. Feodalisme: Sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar
kepada golongan bangsawan.
9. Ideologi: Kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
10. Kekhalifahan: Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh khalifah yang menaungi
seluruh umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
11. Konstitusionalisme: Suatu konsep atau gagasan yang berpendapat bahwa kekuasaan
pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggara negara tidak sewenang-wenang atau
otoriter.
12. Legislatif: Kekuasaan membuat undang-undang/ rule making function.
13. Monarki: Bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh Raja.
14. Nasionalisme: Paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat
cinta tanah air.
15. Pan Islamisme: Paham politik yang lahir pada saat Perang Dunia I dan berkembang
menjadi gerakan mempersatukan umat Islam di bawah satu wadah/organisasi Islam.
16. Parlementer: Sistem pemerintahan di mana parlementer memiliki kewenangan dalam
mengangkat perdana menteri dan dapat menjatuhkan pemerintahan.
17. Partai Politik: Perkumpulan yang didirikan untuk mewujudkan ideologi politik
tertentu.
18. Politik Aliran: Suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam ormas yang
memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu negara.
19. Politik Islam: Suatu cara untuk mempengaruhi anggota masyarakat, agar berperilaku
sesuai dengan ajaran Allah menurut sunnah Rasulnya.
20. Pranata Hukum: Suatu tatanan/pedoman perilaku kehidupan untuk mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyarakat (social order).
21. Pranata Sosial: Sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun
kegiatan anggota masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia.
22. Presidensial: Sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif
dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.
23. Reformasi: Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau
agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
24. Revolusi: Perubahan ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan sosial) yang dilakukan
dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan senjata).
Sejarah Politik Islam Modern | 127
25. Sekulerisme: Sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan
negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.
26. Sistem Politik: Interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan
dan pengambilan kebijakan yang mengikat tentang kebaikan bersama antara
masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu.
27. Sosialisme: Ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta,
benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara.
28. Suksesi: Proses pergantian kepemimpinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
29. Trias Politika: Teori pemisahan kekuasaan, dibagi menjadi tiga jenis kekuasaan yaitu,
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
30. Unikameral: Sistem pemerintahan yang hanya memiliki satu kamar pada parlemen
atau lembaga legislatif.
31. Yudikatif: Kekuasaan untuk mengadili atas pelanggaran undang-undang/rule
adjudication function.
128 | Sejarah Politik Modern Islam
TENTANG PENULIS
Amany Lubis terlahir di Kairo, Mesir, 22 Desember 1963
dari ayahanda Tapanuli Selatan dan ibunda Mesir. Kemampuan
berbahasa asing (Arab-Inggris-Perancis) mengantarkannya berhasil
menjadi Penerjemah Bersumpah sejak tahun 1997 berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Ia
menyelesaikan jenjang Sarjana Strata 1 (Licence) di Universitas Al-
Azhar Cabang Putri Kairo, Mesir, dari Fakultas Humaniora Jurusan
Bahasa dan Terjemah Langsung pada tahun 1988, sekaligus menjadi
lulusan terbaik pada angkatannya. Pendidikan jenjang magister (S2)
ditempuhnya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kini UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta) dan selesai pada tahun 1993 dengan judul tesis
Sultan Muhammad ibn Qalawun dan Peranannya dalam Sejarah Islam. Ia meraih gelar
doktor juga di Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2002 pada
bidang Sejarah dan Peradaban Islam. Disertasinya, setelah diterbitkan dengan judul Sistem
Oligarki dalam Sejarah Islam, dan telah meraih Juara Kedua dalam Perlombaan Disertasi
Terbaik Nasional oleh Departemen Agama RI. Sejak tahun 2006 ia menjabat Guru Besar
(Profesor) bidang Sejarah Politik Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pekerjaan lain yang dilakukannya adalah menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Majalah
Bulanan Alo Indonesia yang berbahasa Arab sejak 1998 sampai dengan sekarang; Dosen
Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Studi Islam, Politik Islam, dan Sejarah Kebudayaan Islam pada
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak 1993-sekarang; Instuktur
Pelajaran Bahasa Arab Melalui Televisi di TVRI 1990-2000; Dosen Fakultas Syari’ah,
Ushuluddin, dan Tarbiyah pada Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta sejak 1989 hingga 2006;
Dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak 2003 hingga kini;
Pengajar Kursus Bahasa Arab pada Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Cilandak Jakarta 1996-
1998; dan Konsultan dan Ketua Program Madrasah Islam Negeri Al-Azhar Asy-Syarif
Pondok Pinang (Cabang Kairo) 2000-2002. Sejak 2009, ia mengajar di Sekolah Strategik
Global Universitas Indonesia Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam untuk
mata kuliah Sejarah Kawasan Timur Tengah dan Kebudayaan dan Masyarakat di Timur
Tengah.
Amany Lubis meneliti, menulis, menerjemah, mengedit, dan menerbitkan karya di berbagai
permasalahan agama, sosial, budaya, pendidikan, sejarah, politik, dakwah, gender, bahasa,
dan lain sebagainya. Ia mendapat tugas dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjalin
kerja sama di bidang pendidikan dan budaya dengan berbagai universitas di Dunia Arab,
seperti di Mesir (2000), Syria (2004), Qatar (2004), Lebanon (2004). Ia pernah menjabat
sebagai Deputi Direktur Pengembangan Lembaga Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (2008-2011) dan menjadi Direktur Eksekutif Kantor Cabang Asia
Tenggara di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari Islamic Universities League (Rabita al-
Sejarah Politik Islam Modern | 129
Jamiat al-Islamiya) yang berpusat di Kairo (2003 hingg kini) dan menjadi anggota Majlis
Fatwa Emirat di Abu Dhabi sejak 2016 hingga kini. Di samping itu, ia ingin menjadi saksi
hidup bagi banyak peristiwa penting dunia dan pelaku sejarah, sehingga ia sering bepergian
ke manca negara. Pengalamannya ke luar negeri dilakukannya ke Malaysia, Thailand,
Filipina, Mesir, Saudi Arabia, Syria, Lebanon, Turki, Iran, Kuwait, Qatar, Yordania, Maroko,
Belanda, Spanyol, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan lainnya.
.Ciputat, 21 Agustus 2018
Prof. Dr. Amany Lubis, MA