4
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA A. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan Berdasarkan sejarah yang telah tersirat bahwa bangsa Indonesia memiliki menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan bangsa. Dengan munculnya Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari beberapa prasasti, diantaranya: 1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M. 2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683. 3. Prasasti Talang Tuwo, di Palembang, pada tahun 684. 4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686. 5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Citation preview

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

A. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan

Berdasarkan sejarah yang telah tersirat bahwa bangsa Indonesia memilikimenjadikan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan bangsa. Dengan munculnyaKerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagaibahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari beberapaprasasti, diantaranya:1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.3. Prasasti Talang Tuwo, di Palembang, pada tahun 684.4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasaMelayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasaMelayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitarSumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasaMelayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawaipribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah bahasa Indonesia yang secaraperlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu diIndonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namunpada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasaibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya MalayArchipelago bahwa penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yangbersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehinggabahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesiadi bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.B. Perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan

Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara bersamaandengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembangdan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima olehmasyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antarpedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorongtumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karenaitu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secarasadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasapersatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dengan lahirnya sumpahpemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang mengiikrarkan satu tanah air, satubangsa, dan satu bahasa yang semuanya dengan nama Indonesia. Adapun isi darisumpah pemuda itu adalah sebagai berikut:1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.Dengan lahirnya sumpah pemuda Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagaibahasa nasional. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulanMuhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonyapada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : Jika mengacupada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitubahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambatlaun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.