10
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MURID SEKOLAH'DASAR MELALUI PENDIDIKAN JASMANI Pamuji Sukoco FIK Universitas Negeri Yogyakarta Abstract The elementary school students are at a stage in need of an environment conducive for their development. Physical education can enhance cognitive ability through physical activities in the learning process. The teaching learning process in Physical Education should be designed with motoric experience that develops motoric perception, drives social interaction, and stimulates cognitive ability. The learning approach should use games and stimulate problem solving. The students should get the opportunity to think logically and creatively and develop their attention and memory. Keywords: cognitive ability, physical education A. Pendahuluan Pendidikan merupakan upaya un- tuk '. menyiapkan peserta ... didik meng- hadapi tuntutan atau tantangan hidup dan kehidupan. Untuk dapat meng- hadapi .hal tersebut, diperlukan proses yang baik dalam pendidikan. masyarakat beranggapan bahwa keber- hasilan'suatu proses pendidikan, tolok ukurnya adalah prestasi belajar yang ditunjukkan dengan nilai hasil ujian akhir yang baik atau nilai .rapor yang baik. Untuk memperoleh nilai yang ba- ik, para orang tua berusaha menambah kegiatan belajar anaknya denganpe- lajaran yang dianggap penting yaitu mata pelajaran yang diujikan pada uji- an akhir. Akibat dari hal tersebut di atas, ke- giatan selain menambah jambelajar (les)mata pelajaran yang diujikan da- lam ujian akhir nasional dianggapku- rang peJ1.ting. Aktivitas jasmani, di- anggap akan mengganggu prestasi be- lajar anak. Jika anak melakukan ak- tivitas jasmani seperti bermain atau aktivitas jasmani yang lain, akan ber- ,akibat anak menjadi malas belajar dan prestasi belajarnya menurun. Sesung- guhnya, aktivitas jasmani sangat diper- lukan bagi-anak-anak dalam masa per- tumbuhan. Anak usia sekolah dasar merupakananakdalam masa pertum- buhan. Pada masa tersebut memerlu- kan lingkungan yang dapat membantu pertumbuhan . dan perkembangan anak secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan dengan menggunakan akti- vitas jasmani untukmencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani meru- pakan mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan dasar. Secara umUffi, pendidikan jasmani bertujuan membantu individu tumbuh dan ber- kembang secara optimal. Melalui pe- rencaIlaan yang baik dan hati-hati, pen- didikan jasmani dapat memberikan sumbangan :rang berarti pada kese- luruhan tujuan pendidikan.Sedangkan tujuan pendidikan secara umum adalah mengembangkan tiga ranah yaitu ,kog- nitif, afektif, dan psikomotor. 48

S~bagian - UNY Journal

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: S~bagian - UNY Journal

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MURID SEKOLAH'DASARMELALUI PENDIDIKAN JASMANI

Pamuji SukocoFIK Universitas Negeri Yogyakarta

AbstractThe elementary school students are at a stage in need of an environment

conducive for their development. Physical education can enhance cognitive abilitythrough physical activities in the learning process. The teaching learning process inPhysical Education should be designed with motoric experience that developsmotoric perception, drives social interaction, and stimulates cognitive ability. Thelearning approach should use games and stimulate problem solving. The studentsshould get the opportunity to think logically and creatively and develop theirattention and memory.

Keywords: cognitive ability, physical education

A. PendahuluanPendidikan merupakan upaya un­

tuk '. menyiapkan peserta ... didik meng­hadapi tuntutan atau tantangan hidupdan kehidupan. Untuk dapat meng­hadapi .hal tersebut, diperlukan prosesyang baik dalam pendidikan. S~bagianmasyarakat beranggapan bahwa keber­hasilan'suatu proses pendidikan, tolokukurnya adalah prestasi belajar yangditunjukkan dengan nilai hasil ujianakhir yang baik atau nilai .rapor yangbaik. Untuk memperoleh nilai yang ba­ik, para orang tua berusaha menambahkegiatan belajar anaknya denganpe­lajaran yang dianggap penting yaitumata pelajaran yang diujikan pada uji­an akhir.

Akibat dari hal tersebut di atas, ke­giatan selain menambah jambelajar(les)mata pelajaran yang diujikan da­lam ujian akhir nasional dianggapku­rang peJ1.ting. Aktivitas jasmani, di­anggap akan mengganggu prestasi be­lajar anak. Jika anak melakukan ak­tivitas jasmani seperti bermain atauaktivitas jasmani yang lain, akan ber-

,akibat anak menjadi malas belajar danprestasi belajarnya menurun. Sesung­guhnya, aktivitas jasmani sangat diper­lukan bagi-anak-anak dalam masa per­tumbuhan. Anak usia sekolah dasarmerupakananakdalam masa pertum­buhan. Pada masa tersebut memerlu­kan lingkungan yang dapat membantupertumbuhan .dan perkembangan anaksecara keseluruhan.

Pendidikan jasmani merupakanpendidikan dengan menggunakan akti­vitas jasmani untukmencapai tujuanpendidikan. Pendidikan jasmani meru­pakan mata pelajaran wajib dalamkurikulum pendidikan dasar. SecaraumUffi, pendidikan jasmani bertujuanmembantu individu tumbuh dan ber­kembang secara optimal. Melalui pe­rencaIlaan yang baik dan hati-hati, pen­didikan jasmani dapat memberikansumbangan :rang berarti pada kese­luruhan tujuan pendidikan.Sedangkantujuan pendidikan secara umum adalahmengembangkan tiga ranah yaitu ,kog­nitif, afektif, dan psikomotor.

48

Page 2: S~bagian - UNY Journal

Banyak ahli yang berpendapat bah­wa pendidikan jasmani dapat mengem­bangkan ketiga ranah tersebut. Melaluiaktivitas jasmani dalam proses pem­belajaran pendidikan jasmani, dapatmembantu mengembangkan ranahkognitif, afektif, dan psikomotor.

B. Pembahasan1. Pengembangan Kemampuan Kog­

nitifRanah kognitif merupakan salah

satu aspek tujuan yang hendak dikem­bangkan dalam setiap proses pendidik­an. Menurut Gabbard, LeBlance, danLowy, (1987:6), "Cognitive development,primarily composed of the thought pro­cesses, such as problem solving, compre­hension, and creativity". Kemampuankognitif adalah merupakan proses ber­pikir seperti memecahkan masalah, pe­mahaman, evaluasi, dan kreativitas.Sedangkan Monks, Knoers, dan SitiRahayu Haditono (1992:202), menyata­kan bahwa kognitif adalah pengertianyang luas mengenai berpikir dan meng­amati, jadi tingkah laku yang meng­akibatkan orang memperoleh pengerti­an atau yang dibutuhkan untuk meng­gunakan pengertian. Menurut Wuestdan Bucher (1995:40-41), perkembanganpengetahuan dan pemahaman adalahmerupakan tujuan yang penting daripendidikan jasmani dan olahraga. Be­lajar dalam aktivitas jasmani melibat­kan proses kognitif. Secara kognitifpembelajar harus menganalisis kiner­janya, mensintesis informasi, dan me­nerapkannya dalam situasi yang baru.

Menurut teori Piaget yang dituliskembali oleh Wadsworth (1984:9-17),aksi kognitif adalah aksi organisasi danadaptasi terhadap lingkungan. Prinsipdasar perkembangan kognitif adalahsarna dengan proses perkembangan se­cara biologis. Kedua proses adaptasi

49

dan organisasi merupakan proses yangtidak dapatdilihat secara terpisah.Dalam pengamatan secarabiologi, or­ganisasimerupakan bagian dari prosesadaptasi yang merupakan dua prosesyang salingmengisi dalam satu me­kanisme. Organisasi merupakanaspekintemaldarisuatu siklus di mana adap­tasi merupakanaspekekstemal yangmenyusunnya. Untuk memulai mema­hami prosesorganisasi intelektual danadaptasi intelektual, ada empat konsepyang perlu dipahami yaitu, schema,assimilation, accommodation, dan equili­bration. Konsep ini untuk menjelaskanmengapa .dan bagaimana perkembang­an mental terjadi.

Schema adalahpenstrukturan suatusecara kognitifdalam proses meng­adaptasi ·danmengorganisasi lingkung­an. Contoh dalam aktivitas ini adalah,anak membuatkonsepdalam·pikiranyaterhadap suatu objek misalnya binatangsapi,membuat skema t,entang sapimengenai kakinya ada empati lebihbesardari .kucing, jinak,dan .. se­bagainya.

Assimilation adalah proses kognitifdi mana individu mengintegrasikanpersepsi, motorik, atau konsep baru kedalam skemayang sudah ada atau polaperilaku~ya. Contoh aktivitas iniadalah individu melihat sesuatu objekyang baru atau melihat (mengamati)lagi objek lama yang sudah adaskemanya dalam pikirannya. Apa yangdiamati oleh individu te.rsebut akandisesuaikan dengan skema yang sudah .adadalam pikirannya.

Accommodationadalah pertentanganterhadap stimulus baru. Individu dapatmembuat skema baru terhadap sti­mulus baru atau individumemodifikasistimulus baru tersebut. Jadi akomodasiadalah penciptaan skema baru ataumodifikasidari skema lama.

.---------------------------------------Pengembangan Kemampuan KognitifMurid Sekolah Dasar melalui Pendidikan }asmani

Page 3: S~bagian - UNY Journal

50

Eq~ilibra'tion adalah proses penye­imbangan antara asimilasi dan akomo­dasi.Halini adalah penting untuk in­teraksi yang efisien' terhadap 'lingkung­annya. Keseimbanganadalah keadaanseimbangantara asimilasi dan 'akomo­dasi. Equelibrasi adalah proses per­ubahan' dari tidak seimbang menjadiseimbang.

Selanjumya teori' ,Piaget tentangperkembangan kognitif",' bahwa 'inteli­gensimemiliki tigakomponen yaitu isi(content),fungsi(function), danstruktur(structure). ,lsi adalah apa ,yang 'di­ketahui.'oleh' anak, yaitu perilaku, sen­sori motor, dan konseptual yang dapatdiamatiyang merupakan' refleksi dariaktivitqs intelektual. ,Fungsiadalah ka­rakteristikdari, proses aktivitas intelek­tual asimilasi dan akomodasi yangtetapdan kontinyu. ,Strukturadalah'berkaitandenganproses penstrukturan,alau pengorganisasian dalam membuatskema.

Perkembangan 'kognitif adalah ,me­rupakan proses adaptasi terhadap.ling­kungannya. ,Menurut teori Piaget yangditulisoleh Wadsworth (1984:20-33),proses adaptasidimulai sejak ,awalyaitu sejakkelahiranmelalui latihansensorimotor. Sumber 'utama ,untuk

, adaptasi adalah'keseimbangan. Pikiran­pikirananak tidak akan berkembangsampaimerekamenemukan ataume­tihat nilai intelektual terhadapnya,yaitu sampai pengalaman mereka tidakseimbang.Adaptasi terjadi ketika adakebutuhan atau nilai dalam individu.Faktor-faktoryang adadalam perkem­bangan kognitifadalah kematangan,pengalaman, interaksisosial" dan kese­imbangan.

Sebagaimana dikatakanoleh Piaget,yaitubahwamelalui latihan sensorimotor.· proses adaptasi"dapat berjalan,berarti bahwamelalui stimulasi sensori

motorik perkembangan kognitif dapatberj~lan denganbaik. Oleh karena itu,pada tahap pertumbuhan dan perkem­bangan anak, perludiberikan rangJ

sangan-rangsangan ,yang beruparangJsang sensori,motorik.Rangsang sensor!motorik merupakan ',' bagian ,dari, aktijvitasjasmani. Menurut Sidiarto (Kompas;8 Maret 1997), tahapanperkembangananak,dala.m perkembangan kognitifda"pat diamatimelalui tindakan atauaksimotorik. Aksi motorik tersebut" dilan-:daskan pada prosesperkembanganyang lain yang tidak teramati, 'yaituproses asosiasidan 'integrasisensori~

(indera), sehingga, terjadi interaksi sen4

sori-motor. Perkembangan otakana~

adalah menginterpretasikan, stimulu~

lingkungan dan memberikanrespo~

terhadapnya yang disebut'adaptasi~

Proses adaptasi tersebut·merupakan se~

bagian dari proses belajar.Belajar gerakdisebut" juga belaja~

motorik atau/motor learning'.Schmid~

(1988:346), mendefinisikan belajar mo~

torik adalah' seperangkat proses yan~

bertalian dengan' latlhan ataupenga~laman yang mengantarkan, ke arah per~

ubahan permahen dalam ,perilaku te~

rampil. Definisi inimerupakansintesi~

dari ,konsep, belajar padaumumny~~

Konsep'belajar tersebut ',menyangku~empat aspekPertama, belajardiartikaqsebagai seperangkat 'peristiwa, kejadi~

an, atau, pe~ubahan yang, terjadi apabil~seseorang berlatih.·' yang "memungkinikanmenjadi semakin terampildalanjmelaksanakan kegiatan. Kedua",belaja~adalah hasil,langsungdaripraktik ataqpengalaman.,'Ketiga, belajar tidak ·dap~j

diukur' secara'langsung, karena', prose~yangmengantarkan pencapaian., ,pe~ubahan ,perilaku berlangsung'secar~interrtalatau dalam" diri' manusia .se:~

hingga ,tidak.' dapat diamati" kecuali,di~tafsirkan <berdasarkanperubahan peri~

'. C4krawi:l1aPendidikan,Th. XXVII, Februari2008,No.. l

Page 4: S~bagian - UNY Journal

laku. Keempat, belajar dipandang se­bagai proses yang menghasilkan per­ubahan yang relatif permanen dalamketerampilan; perubahan dalam peri­laku yang menyebabkan perubahan pa­da suasana emosi, motivasi, atau keada­an internal dianggap sebagai akibat be­lajar. Pandangan ini bertendensi meng­anut aliran behaviorisme.

Selanjutnya, Sidiarto menyatakan,bahwa pengembangan kemampuan da­sar otak merupakan prasarat untukpengembangan kemampuan kognitif.Pengembangan ini tidak dilakukan dikelas seperti halnya pembelajaran aka­demis, tetapi dengan mengembangkankemampuansensori-motor melalui pen­didikan jasmani di luar kelas. Padahakikatnya, pengembangan kemampu­an kognitif dapat dilakukan denganmemberikan stimulus terhadap unsur­unsur yang mempengaruhi proses per­kembangan kognitif melalui pemberianpengalaman yang berupa aktivitas jas­mani yang bersifat mengembangkankemampuan sensori motor. Proses aso­siasi dan integrasi serta interaksi sen­sori-motorik dapat membantu mengem­bangkan kemampuan kognitif atau pro­ses berpikir.

Menurut Gallahue yang dikutiboleh Gabbard, LeBlance, dan Lowy(1987:7)/ ada dua aspek pokok dalamperkembangan kemampuan kognitifyang berkaitan dengan program gerak(movement program), yaitu konsep-kon­sep persepsi motorik, dan perkembang­an dan penguatan konsep-konsep aka­demik. Meskipun hubungan langsungantara aktivitas motorik dan kemampu­an akademik tidak kuat, tetapiirnpli­kasi hubungan tidak langsung sangatkuat. Pengalaman gerak menstirnulasilllotivasidan membantu perkembangankonsep diri secara positif, di manakedua faktor tersebut merupakan faktor

51

lingkungan yang membantu dalambelajar.

Gabbard, LeBlance/dan Lowy(1987:7)/ I?auer, Pangrazi (1986:18), danSidihartomengemukakanbeberapa pen­dapatnya yang dapat dirangkum se­bagai berikut, yaitu bahwa pendidikanjasmanimempunyaipengaruh terha­dap perkembangan kemampuan kog­nitif. Anak-anak yang aktif menun­jukkan tanda-tanda yang lebih dalambidang bahasa, matematika, dan ilmupengetahuan. Mekanisme belajar kete­rampilan motorik merupakan bagiandari proses kognitif. Belajar danber­gerak merupakan lingkungan yang· da­pat memberikan motivasi dandorong­an yang baik dalam belajar. Aspek J?~r­

kembangan kognitif mencakupkonsep­konsep persepsi motorik dan perkem­bangan dan penguatan konsep-konsepakademik. Meskipun pengaruh lang­sung aktivitas jasmani terhadap ke­mampuan akademik belum ada buktiyangkuat, namun imp~lil~a;si tiiQaklangsung telah banyak .ditunjukkan.Sebagian besar guru meyakini bahwaaktivitas motorik ·memainkanperanpenting dalam perkembangan kognitifdan persepsLMelalui aktivitaspersepsimotorik, dapat memberikan pengaruhyang baik terhadap perkembangankemampuan kognitif.

2. Pendidikan Jasmani untuk Pengem­banganKemampuan KognitifBerdasarkan pendapat para ahli ter­

sebut di atas,dapat disimpulkan bahwapendidikan· jasmani ·dapat membantumengembangkan kemampuan kognitif,melalui aktivitasjasmani yang bersifatdapat merangsang perkembangan ke­mampuan dasar otak yang berupa ak­tivitas sensori motorik. Piaget yang di­kutip oleh Gabbard, LeBlance,danLowy (1987:35) menyatakan bahwa ak-

-:----~------------------"""""'---------------Pengembangan Kemampuan KognitifMmid·5ekolah Dasar melalui Pertdidikan Jasmani

Page 5: S~bagian - UNY Journal

52

tivitasmotorik·. dalam. bentuk bermaindapat membantuperkembangan <inte­lektual, seperti· yang dikatakan·. olehDewey, dan Montesory.Seianjutnya,Zaichkowsky; dan Martinek dalamGabbard, LeBlance, dan Lowy (1987:36)memberi .catatan bahwa jika guru inginmeningkatkan keterampilan kognitifmelalui pengalaman-gerak, .pengalam­an-gerak tersebutharus secara .khususdisusun· untuk mengembangkan per­sepsi, mendorong interaksi sosiaI, dan 'merangsang kognitif.Pengaiamange­rak tersebut adalah sebagaiberikuta. Penggunaan permainan tersebut

atau. aktivitas·. gerak. yang· lain .harusmendorongadanya problem solving,anak memperoleh kesempatan ber­pikir·kreatif dan logis, pengembang­an perhatian·dan in·gatan.

b. Dasar dariperkembangan .kognitifpada anak-anak adalah persepsi.Aktivitas gerakmerangsang meka­nisme .persepsi .tubuh, sebagairnanamengembangkan. kesadaran tubuhterhadap lingkungannya, ruang,waktu, dan kekuatan.

c. Partisipasi dalam program gerakdapat meningkatkan konsepdiri pa­da anak. Guru harus· mengenalkarakteristik anak secara fisikmaupunemosinya.

d. Peningkatan prestasi akademik ada­lahjuga p~p.guatanakademik.Beberapa kemungkinan untuk ke­

berhasilan dalam .pemberian aktivitasgerak dalam pengembangan kognitifadalah motivasi, fun, partisipasi aktif,pendekatan berbagai ·macam sensori,penguatan, dan retensi..

Menurut G~bbard, LeBlance,danLowy "(1987:27-35), komponen sistempersepsi .motorik mencakup kesadarangerak· (movement awareness). Kesadarangerak terdiri dari:· persepsi kinestetik(kinesthetic perception), .kesadaran akan

tubuhnya .(bodyawareness)/kesagar~akan ruang (spatialawareness), Kesadar­an·akan arah (directional awarene$$),ke~

sada.ran ··akan .keseimbangan·.{vestiblilarawareness), Kesadaran visuar···(visualawareness), persepsiakankedalamandanjarak (depth.and distance· perception),figure ground. discrimination, form discri­mination, visual motor .. coordina·tion, ··tem­poralawareness,. auditory·awareness,taktilawareness, dan ..... intersensory integration..Dengan .demikian, ·aktivitas ·.·jasmantyangbermanfaat untuk ···perkembangankemampuan ·kognitif .. bagi. anak-anakadalah aktivitasyang mengandungunsur-unsur tersebut di· atas.

Sherill (1981:248-253)· memberikan10 .pedoman· cara menguji dan.·.·meng­ajarkan·· fungsi persepsi·motorik. Kese~

puluh tugas tersebut merupakan peri­lakuyang~dapatdilihat sebagai peng­amatan yang terdiridari beberapa· tu­gas .. gerak. yang berupa aktivitas ·gerak.yangberkembang secara beru.futan.Tugas-tugas tersebutdapatdigunakansebagai gambaran. (checklist)untuk me­nentukan·kekuatan dan·kelemahan ter'"tentu, .··khususnya dalam· mengidentifi'"kasi bagian-bagian tubuh (body· parts),mendiskriminasikan kanan-kiri. (right-­leftdiscrimination), berpindah-pindahtempat· dalam suatu ruangan, ·melintassebuah·garis, meniru .gerakan, meng­amati.objek atau benda bergerak dalamsuatu ruangan, mengikuti jejak visual,keseimbangaR statik, keseimbangan di~

namis, dan dominansi ··lateral. Keber-­hasilan dalam pelaksanaan tugas initergantung· pada .integritas proprioseptif,input taktual, dan pusat pemroses.Beberapaanak gagal dalam membuatresponmotorik yangbaikoleh karenagangguan pada pendengaran dan atatipenglihatan.Untuk mengidentifikasigangguan tersebfit dapatdilakukan

Cakrawala Pendidikan, Th. XXVII, Februari·2008,.No.. 1

Page 6: S~bagian - UNY Journal

melalui latihan atau pembelajaran ge­rak dan tes dengan cara seperti berikut.a. Latihanmengenal anggota tubuh

Tujuan dari latihan mengenal ang­gota tubuh adalah untuk rnelatihdan atau rnengukur (menguji) ke­mampuan pendengaran, ingatandan sekuensi dalam rnengenal ataumerasakan anggota tubuh. Caranyaadalah dengan menyentuh bagian­bagian tubuh yang disebutkan olehguru. Guru menyebutkan anggotatubuh, kemudian anak menyentuhanggota tubuh yang disebutkan olehguru tersebut. Pertama dimulai me­nyebutkan "satu per satu bagiantubuh, dilanjutkan dua-dua bagian,dan seterusnya sampai sebanyakmungkin (lima) secara berurutan.Apabila sudah mampu dengan mataterbuka, dilanjutkan dengan matatertutup.

b. Menyentuh (kanan-kiri) bagian ang­gota tubuh dengan tangan atauanggota tubuh yang berlawananTujuan dari latihan ini adalah untukmelatih dan atau mengukur (meng­uji) kemampuan pendengaran,ingatan dan sekuensi dalarn me­nyentuh anggota tubuh denganmenggunakan anggota tubuh atautangan yang berlawanan. Caranyaadalah dengan menyentuh bagian­bagian tubuh yang disebutkan olehguru. Misalnya: guru memerintah­kan anak untuk menyentuh lengankiri, maka anak harus menyentuhlengan kiri dengan tangan kanan.Latihan ini dimulai dengan rnenye­butkan satu bagian tubuh, dilanjut­kan dua bagian, dan seterusnyasampai sebanyak mungkin (lima)secara berurutan. Dilanjutkan de­ngan menyentuh benda-benda yangterdapat di samping badan dengan

53

anggota badan yang berlawanandengan letak benda tersebut.

c. Mengubah (berubah) posisi dalarnsuatu ruangTujuan dari latihan ini adalah untukmelatih dan atau mengukur (meng­uji) kemampuan pendengaranf

ingatan dan sekuensi dalam mengi­kutiperintah untuk berubah posisidalam suatu ruang. Caranya adalahdenganmemberikan kesempatan ke­pacta anak untuk mengidentifikasikedudukannya (posisinya) terhadapsuatu benda atau posisi tertentudalam permainan, caranya dengan(1) berdiri di samping sebuah bendaseperti kursi, dengan aba-aba dariguru anak berpindah-pindah tempatsesuaidengan petunjuk guru (ka­nan, kiri, muka, belakang, dari kursiatau benda lainnya atau temannya;(2) belari menuju arah tempat yangsudah ditunjuk, secara berurutan,

_Guru memberi perintah anak me­nuju suatu tempat atau posisi ter­tentu; (3) memanjat- tali atau hori­sontal bar, anak diperintah untukmemanjat tali atau horizontal bar;melakukan gerakan-gerakan atauposisi tertentu sesuai dengan pe­tunjuk guru.Contoh aktivitas lainnya adalah

memberi kesempatan kepada anakuntuk mengikuti perintah-perintah ver­bal tanpamemberi contoh. Misalnyasebagai berikut.(a)Lakukangerakan memutar lengan

ke depan, selanjutnya lakukan 2 kalike depan dan 2 kali ke belakang.Gerakan lain: Liukan badan ke kiri 8kali dan selanjutnya liukan badan kekiri 2 kali dan ke kanan 2 kali.

(b) Lakukan posisi-posisi berdiri padagerakan memukul (misalnya, posisiberdiri dalam memukul bola softball, atau posisi-posisi berdiri kuda-

-----_.. ---------------------------------Pengembangan Kemampuan KognitifMurid .Sek.olah Dasar melaluiPendicUkan Jasmani

Page 7: S~bagian - UNY Journal

54

kuda dalam beladiri, dan sebagai­nya). Lakukan latihan gerakan-ge­rakan tertentu sebanyak lima kaliberturut-turut. Gunakan delapan.hi­tungan untuk setiap gerakan danulangi kemudian berhenti dalamhitungan ·tertentu.

d. Melintas garis tengahTujuan latihan ini adalah untuk me­latih dan atau mengukur (menguji)kemampuan pendengaran, ingatandan sekuensi kemampuanCara: anak diperintah untuk. meng­gerakkan lengan kanan menyilangke lengan kiri atau anak diperintahmembuat garis menyilang dariujung kanan menyilang ke kirL1) Anak dapat menggambar garis

dari kiri ke kanandan sebalik­nya di papan tulis.

2) Dapat menggambar bentuk­bentuk atau bangun geometri,atau menulis huruf s, danang­ka 8 tidur.

3) Melempar bola ke arah dia­gonal.

4) Menggelindingkan bola denganposisi kaki berlawanan dengantangan yang menggelinding­kan.

5) Melakukan back hand tennis dansebagainya.

6) Menangkap pantulan bola daritembok yang datang ke arahkiri badan.

7) Melontarkan bola tenis ke atastegak (vertikal) di depat bahukirL

e. MenirugerakanTujuan: melatih. dan mengukurkemampuan visual, ingatan, danpengurutan

Cara:

1) Memberi kesempatan kepadaanak untuk meniru gerakan le­ngan dan tungkai yang dicontoh­kan:

a) Menirugerakan bilateral(1) Meniru. gerakan-gerakan le­

ngan secara bersama atausendiri, sementara tungkai te­tap atau diam.

(2) Menggerakkan kaki secarabersama-sama atau sendiri,sementara lengan tetap ataudiam.

(3) Menggerakkan empat anggo­ta tubuh secara bersama-sama'atau sendiri-sendiri secaraberurutan.

(4) Mengkombinasikan tiga ma­cam gerakan secara berurut­an.

b) Meniru gerakan-gerakan unilate­ral

(1) Menggerakkan lengan kanandan tungkai kanan se~ara

sendiri-sendiri atau bersama­sarna, sementarabagian kiritetap.

(2) Gerakan sebaliknya darigerakan 1).

c) Meniru gerakan-gerakan menyi­lang ke samping(1) MenggerakJka:t;1 lengan kanan

dan tungkai kiri secara sen­diri-sendiri atau bersama­samaatau bersamaan secaraberurutan, sementara yanglain tetap.

(2) Melakukan gerakan sebalik­nyadarigerakan·1).

2)'Memberi kesempatan untukm.e­niru gerakan. lengandari gurutanpa instruksi verbal

a) Mulai dan ;berhenti ke _dualengan secara simultan.

Cakrawala Pendidikan, Th. XXVII, Februari2008, No.. 1

Page 8: S~bagian - UNY Journal

b) Meniru secara benar enam darisembilan rnacam gerakan.

3) Memberi kesempatan untuk me­niru gerakan lengan dari guruyang memegang raket ataualatolahraga lainnya, tanpa instruksiverbal dengan· benar ·enam darisebelas macarn gerakan.

f. Meniru gerakan bola (arah dankekuatannya)Tujuan: untuk melatih dan meng­ukur kernampuan visual, ingatandan pengurutanCara:Mernberikesempatan pada anak un­tuk meniru gerakanguru rnemani­pulasi bola tenis, tanpa instruksiverbal.1) Meniru gerakan guru dengan be­

nar rnenggunakan lengan kananseperti yang diperagakan guru.Contoh: guru memukul bolatennis, anak menirukan.

2) Melernpar bola ke atas setinggipersis (sarna) dengan yang di­peragakan guru.

3) Memantulkan bola di depan, disamping dan variasinya.

4) Mementulkan bola dengan ke­tinggian seperti yang diperaga­kanguru.

5) Melempar bola ke arah sasarandi .dinding seperti yang dipera­gakanguru.

g. Jejak visual (visual tracking)Tujuan: untuk melatih dan rneng­ukur kemampuan pengamatan vi­sual, ingatan, dan pengurutan.Cara:1) Memberi kesempatan kepada

anak untuk rnenggunakan rna­tanya mengikuti jejak.

a) Mengikuti gerakan guru yangbergerak ke-kiri atau ke kanan.

55'

b) Mengikuti .. gerakan .•guru tne~

lakukangerak·· berptitar atauber~eliling

c) Mengikutigerakan· guru secaraacak·dan berurutan

2) Memberi kesempatan meng­amati dan mengikuti benda­benda·yang bergerak

a) Mengikuti· gerakanbenda-ben­da .yang. bergerak yang ··dilem­par guru sampai kearah jatuh­nya benda tersebut.

b) Bergerak mengikuti.benda-ben­da yang bergerak yang dilem­parkan guru, kemudian me­nangkapnya.

c) Bergerak mengikuti .benda-ben­da. ··YCl~.g_J2ergerak··yang dilem­parkiln guru kemudian memu­kulnya sebelum jatuh.

3) Memberi kesempatan untukmengikuti jejak bola·· yang ber­gulir ke.arahnya.

a) Menghentikan bola yang ber­gulir kearah samping·kanan

b) Menghentikan bola yang ber­gulirke arah tengah

c) Menghentikan 'bola yang ber­gylirke arah samping kiri

h. Keseimbangan statisTujuan: visual dan auditoriCara:Memberi kesempatan untuk me­ngembangkan keseimbangan statis1) Berdiri dengan satu kaki selama

20detik.2) Berdiri dengan satu kaki dengan

ujung kakinya selama 20 detik.3) Berdiri dengan satu kaki di atas

benda seperti balok,. batu, bata,dan sebagainya.

4) Berdiri di atas satu lutut.5) Berdiri dengan satu kaki dan

kaki lainnya squat.

Pengembangan Kemampuan KognitifMurid Sekolah Dasar melaluiPendidikan Jasmani'

Page 9: S~bagian - UNY Journal

56

6) Berdiri atas kepala dan tangan(head stand).

7) Mengulang gerakan"'gerakan ke...seimbangan di atas dengan matatertutup.

i. KeseimbangandinamisTujuan: visual dan auditoriCara: Memberi kesempatan anakuntuk mengembangkan keseim­bangan dinamis1) Berjalan di atas garis lurus

(fashion).2) Melompat ke belakang lima kali

berturut-turut tanpa kehilangankeseimbangan.

3) Berjalan di atas balok titian de­ngan membawa beban di tangankanan lima kilogram.

4) Berjalan dengan melakukan squatpada balokkeseimbangan.

5) Berjalan dan berputar di atas ba­10k titian sebanyak tiga kali pu­taran.

6) Melakukan loncatan sepertikangguru sambil memantul­rnantulkan bola di antara ke duakakinya>.

j. Dominansi lateralTujuan: visual, auditoriCara: rnemberikesempatan meng­eksplorasi gerakan yang memung­kinkan dengan menggunakan raketatau alat pemukul, tali dan lainsebagainya.1) Dapat mendemonstrasikan bebe­

rapa keterampilan dengan meng­gunakan tangan yang lebih di­sukai daripada yang tidak di­sukai.

2) Dapat menampilkan kecende­rungan lengan yang biasa di­gunakan secara konsisten daripada lengan yang lain.

c. PenutupPendidikan jasmanidapat mem­

berikan pengaruh yang positif terhadapperkembangan kemampuan kognitif.Agar dapat memberikan pengaruhyang positif terhadap perkembangankemampuan kognitif, pendidikan jas­mani harus direncanakan dan didesainsecara khusus yang berisiaktivitasjasmanidengan mengernbangkan yangdidesain secara khusus Kesadarange­rak terdiri dari: persepsi kinestetik(kinesthetic perception), kesadaranakantubuhnya (body awareness), kesadaranakan ruang (spatial awareness), Kesadar-'an akan arah (directional awareness), ke­sadaran akan keseimbangan (vestibularawareness), Kesadaran visual (visualawareness), persepsi akan kedalamandan jarak (depth and distance perception),figure ground discrimination, form dis­crimination, visual motor coordination,temporal awareness, auditory awareness,taktil awareness, dan intersensory integrat­ion. Aktivitas tersebut sudah terangkumdalam modifikasi 10 tugas gerak yang.disusun oleh Sherill.

Daftar Pustaka

Dauer, V. P. andPangrazi, R. P. 1986.Dynamic Physical Education ForElementary School Children. NewYork: Macmillan Publishing Com­pany.

Gabbard C., LeBlance, E., Lowy, andSusan. 1986. Physical 'EducationFor Children: Building Foundation.Englewood Cliffs, New Jersey:Prentice-Hall, Inc.

Monk. F.J. Knoers. AAMP. Haditono,S.R. 1992. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta: Gajah Marla Uni­versity Press.

Qlkrawlda Pendidikan, Th. XXVII, Februari 2008, No.1

Page 10: S~bagian - UNY Journal

Schmidt, R.A. 1988. Motor Control andLearning. A Behavioral Emphasis.Champaign, Ilinois: Human Ki­neticsPublishers, Inc.

~ ..

Sherrill, C. 1981. Adapted Physical Edu­cation and Recreation. Second Edit­ion A Multidisciplinary Approach.Dubuque, Iowa: Wm. C. BrownCompany Publishers.

57

Suryabrata, S. 1995. Psikologi Perkem­bangan. Jakarta: PT. Raya Gra­findo Persada.

Wadsworth, B. J. 1984. Piaget's TheoryCognitive and Affective Develop­ment. New York: Longman Inc.

Wuest, D. A., Bucher, Charles, A. 1995.Foundation 01 Physical Educationand Sport. New York: .MacmillanPublishing Company.

Pengembangan Kemampuan KognitifMurid Sekolah Dasar Illelalui Pendidikan ]i3,smaru