13
Sappan lignum Tjoa Mey Li 2443011092 Felisia Nuhan 2443011127 Tirza Kase 2443011140

SAPPAN LIGNUM

Embed Size (px)

Citation preview

Sappan lignum

Tjoa Mey Li 2443011092Felisia Nuhan 2443011127Tirza Kase 2443011140

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Sub Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Caesalpiniaceae Genus: Caesalpinia Spesies: Caesalpinia sappan L.

Pemerian

Tidak berbau, rasa agak kelat, warna merah jingga

Pemeriksaan makroskopik

• Kayu berbentuk potongan-potongan atau kepingan dengan ukuran sangat bervariasi atau berupa serutan-serutan : keras dan padat ; warna merah jingga atau kuning

Pemeriksaan mikroskopik• Xilem : jelas, radier dengan jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 3 baris sel

yang berisi butir pati kecil, tunggal dan berkelompok. Pembuluh kayu atau trakhea : umumnya berkelompok, kadang-kadang tunggal, garis tengah 25 µm sampai 120 µm, dinding tebal, berlignin, bernoktah yang berupa noktah halaman dengan lubang berbentuk celah, lumen umumnya berisi zat yang berwarna merah keunguan, merah kekuningan sampai merah kecoklatan.

• Serabut xilem : berkelompok, tersusun radier, terdiri dari 5 sampai 40 serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, kelompok serabut diliputi seludang sel parenkim, sel parenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, ukuran hablur 3 µm sampai 20 µm, umumnya 15 µm

• Serbuk : warna jingga kecoklatan. Fragmen pengenal adalah berkas serabut dengan seludang hablur kalsium oksalat berbentuk prisma; fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala; fragmen serabut, umumnya panjang dan lumen sempit

Penampang melintang

1. Trakea dengan lumen berisi zat yang berwarna

2. Serabut xilem 3. jari-jari xilem

Serabut xilem

Serabut xilem dengan hablur kalsium oksalat

Serabut xilem dan pembuluh kayu bernoktah

Cara identifikasiKocok 100 mg serbuk kayu dengan 5 ml metanol P selama 5 menit bila perlu dipanaskan, saring, filtrat

berwarna kuning kejinggaan.

a. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes asam sulfat P terjadi warna ungu

b. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes asam klorida pekat P ; terjadi warna ungu

c. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna ungu.

d. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v ; terjadi warna ungu.

e. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes larutan timbal (II) asetat P 5 % b/v ; terjadi warna ungu.

f. Pada 3 tetes filtrat tambahkan 1 tetes larutan besi (III) klorida P 5 % b/v; terjadi warna ungu.

Uji kemurnian

• Kadar abu tidak lebih dari 2 %

• Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 0,5%

• Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 2%

• Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 1%

• Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

• Kegunaan antidiare, tonitikum• Kandungan senyawa Pigmen, tannin, asam galat, brasilin