Upload
duongnguyet
View
220
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
ARSITEKTUR KOTA
“ KONDISI EKSISTING KAWASAN AMPEL SURABAYA
MENURUT 3 TEORI PERANCANGAN KOTA“
1 TEKNIK ARSITEKTUR
SAINS ARSITEKTUR II
BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS
DOSEN :
HERU SUBIYANTORO ST. MT.
DISUSUN OLEH :
FINA WINDARTI 0951010009
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN SIPIL
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
TAHUN AJARAN 2011/2012
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
2 TEKNIK ARSITEKTUR
Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tropikos”
yang berarti garis balik yang meliputi sekitr 40% dari luas seluruh permukaan
bumi. Garis – garis balik ini adalah garis lintang 23°27’ Utara dan Selatan. Daerah
tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak diantara garis isotherm 20° di
sebelah bumi Utara dan Selatan (Lippsmeier, 1994). Dengan kata lain, arsitektur
tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi
dengan iklim tropis.
Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini
khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperature udara, radiasi
matahari, angina, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi disain dari
rumah-rumah tradisional.
Masyarakat pada jaman dahulu dalam membangun rumahnya berusaha
untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guan mendapatkan disain rumah yang
nyaman dan aman. Disamping itu, arsitektur rumah tradisional sebagai ungkapan
bentuk rumah tinggal karya manusia adalah merupakan salah satu unsur budaya
yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, suku atau bangsa yang unsure-unsur
dasarnya tetap bertahan untuk kurun waktu yang lama dan tetap sesuai denga
perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu masyarakat, suku, atau bagsa
yang bersangkutan. Oleh karena itu, arsitektur tradisional, pada khususnya
arsitektur rumah tradisional, akan merupakan salah satu identitas sebagai
pendukung kebudayaan masyarakat, suku, atau bangsa tersebut.
Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat hanya dikurangi
dengan upaya penggunaan energi yang efisien saja, tetapi harus ada upaya lain
yang berpihak pada penggunaan sumber daya alam secara keseluruhan dengan
menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan alam yang secara
ekologis sudah demikian parah, kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan
dengan pengertian kearah ekologi. Manusia diharapkan menjaga dan memelihara
kelestarian alam, pada setiap kegiatannya terutama yang berkaitan sumber daya
alam. Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap manusia disegala kegiatannya
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
3 TEKNIK ARSITEKTUR
untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas hidup manusia
Pada setiap rancangan kegiatan manusia termasuk rancangan bangunan
diharapkan juga berpihak pada keselarasan dengan alam, melalui pemahaman
terhadap alam.
Pemahaman terhadap alam dengan menggunakan pendekatan ekologis
diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam. Demikian pula pada rancangan
bangunan secara arsitektur sangat perlu keselarasan dengan alam karena secara
global bangunan diperkirakan menggunakan 50% sumber daya alam, 40% energy
dan 16% air, mengeluarkan emisi CO2 sebanyak 45% dari emisi yang ada.
Rancangan arsitektur juga mengubah tatanan alam menjadi tatanan buatan
manusia dengan sistimsistim dan siklus-siklis rancangan manusia yang tidak akan
pernah identik dengn sistim - sistim dan siklus-siklus alam.
Arsitektur ramah lingkungan
Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout
sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan
material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman
atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara
turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam
menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan
bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan
anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan
dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur
pengeluaran sehingga bangunan tetap berkualitas.
Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan
bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan
bangunan, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu
proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
4 TEKNIK ARSITEKTUR
Bangunan menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah
lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang
meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian
sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan
menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.
Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga
kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus
dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam.
Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan
bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.
Konstruksi yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan
alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga
lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.
Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga
memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan
konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang
dikonsumsi selama masa hidup bangunan.
Bangunan hijau Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja
sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting
dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai
digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat
pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan
kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap
penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan
oleh baja ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas
tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
5 TEKNIK ARSITEKTUR
keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang,
dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat
dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium
sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan
dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas
perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus
mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat,
tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja,
tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik.
Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen,
dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi,
daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara
signifikan.
Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah
satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam
perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif
beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana
ruang yang bervariasi.
Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain
dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan
parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk
tampil artistik.
Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan
sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi
plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik
plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
6 TEKNIK ARSITEKTUR
Konsep ramah lingkungan dewasa ini juga telah merambah ke dunia
sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)
berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari
lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan
sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi,
pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap
melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem
desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat
buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan
lingkungan.
Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita harus mengembangkan sistem
pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai
keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan
pengisian kembali air tanah (recharge).
Beberapa arsitek sudah mulai mengembangkan sistem pengolahan air
limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring,
kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang
dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan
menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang
biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.
Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik
bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan
pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah
perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar
matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus
terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap
bangunan.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
7 TEKNIK ARSITEKTUR
Iklim tropis berarti iklim di mana bui mendapatkan cahaya matahari yang
melimpah, kelembapan udara yang cukup tinggi dan curah hujan yang cukup
tinggi pula. Biasanya terjadi di sekitar ekuator bumi atau garis khatulistiwa.
Efek yang kemudian muncul akibat iklim tropis ini, terutama yang berpengaruh
pada hunian adalah :
1. Ruang yang kemudian terasa panas dan sumpek, akibat suhu yang
meningkat akibat panas langsung dari matahari dan udara yang tak bisa
mengalir.
2. Timbul bakteri dan jamur yang tentunya kurang baik bagi kehidupan
manusia.
3. Bahan bangunan, terutama kayu, akan menjadi rawan terhadap pelapukan
dan rayap.
4. Aliran hujan yang deras yang bertahan oleh bangunan dan kemudian
tersumbat akan rawan bagi keawetan bangunan itu sendiri.
Sehingga orang Indonesia ada baiknya mendesain rumah menurut prinsip
– prinsip rumah tropis, agar kenyamanan dan keamanan yang anda inginkan dapat
tercapai.
Ada beberapa prinsip dalam desain rumah tropis :
1. Bukaan yang banyak, untuk mengatasi permasalahan suhu ruangan yang
harus sesuai dengan yang dibutuhkan, selain sebagai sirkulasi udara. Dapat
berupa jendela = jendela yang besar, pintu – pintu yang lebar ataupun
meletakkan sedikit taman terbuka di dalam rumah
2. Suhu udara yang tinggi dapat pula dinetralisir dengan memasukkan unsur
air ke dalam rumah, seperti adanya kolam atau air mancur mini.
3. Pemanfaatan sinar matahari di siang hari sebagai sumber cahaya utama,
dengan pengaplikasian skylight atau lubang bukaan cahaya pada bagian
atas maupun dinding bagian atas. Alternatif lainnya adalah pemakaian
glassblock atau kaca patri.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
8 TEKNIK ARSITEKTUR
4. Permainan façade bangunan untuk mengatur arah jatuhnya sinar matahari,
terutama di sore dan pagi hari dimana sudut jatuh sinar matahari kecil.
5. Menggunakan material bangunan yang alami yang tampak ringan, seperti
batu alam, batu expose atau kayu. Perkecil penggunaan logam karena akan
tampak berat untuk bangunan selain logam biasanya menyimpan panas.
6. Memilih kayu yang tahan terhadap rayap, jamur dan pelapukan dengan
hati – hati. Anda juga dapat memberikan lapisan anti rayap.
7. Memilih genteng yang mempunyai alur dan kedalaman lurus sehingga air
lebih cepat mengalir dan tidak menggenang.
Ventilasi silang adalah menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga
udara bisa mengalir. Ventilasi ini bisa berupa jendela, pintu, lubang angin. Yang
intinya untuk lubang keluar masuk udara dari luar ruangan. Bukaan ventilasi yang
tepat sangat penting bagi kenyamanan ruang. Ventilasi yang baik memungkinkan
terjadinya aliran udara selama 24 jam tanpa bantuan peralatan mekanis. Harus ada
ventilasi untuk malam hari ketika pinti jendela ditutup. Ventilasi yang hanya pada
satu dinding menyebabkan angin tidak mengalir. Supaya angin bisa mengalir
harus ada lubang udara masuk (inlet) dan lubang udara keluar (outlet).
Pertimbangan untuk membuat kisi – kisi di atas jendela/pintu agar ketika ditutup
masih memungkinkan untuk pergerakan udara.
Keterangan gamabar :
1. Angin berhembus dari daerah bertekanan tinggi ke rendah. Lubang angin
masuk tanpa ada lubang angin keluar, angin tidak akan mengalir.
2. Ventilasi silang dengan
membuka jalan masuk dan
keluar angin akan
mengalir. Lubang keluar
masuk = “aliran” lubang
masuk = aliran cepat.
3. Lubang keluar dekat
dengan lubang masuk,
maka aka nada daerah yang
tak teraliri.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
9 TEKNIK ARSITEKTUR
4. Lubang keluar di dua sisi memungkinkan udara berputar lebih jauh masuk
kedalam ruangan
Sebuah rumah dengan gaya arsitektur mediterania yang disesuaikan
dengan iklim tropis Pemilihan gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur barat
sering diaplikasikan pada perumahan di kawasan tropis, sekedar untuk mengejar
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
10 TEKNIK ARSITEKTUR
keuntungan ekonomi saja atau mengapresiasi keinginan masyarakat modern.
Konsekuensinya adalah dengan penambahan - penambahan bahan guna mengantisipasi
kekurang sesuaian gaya arsitektur barat pada iklim tropis.
Sebuah rumah dengan gaya arsitektur mediterania yang disesuaikan
dengan iklim tropis. Pemilihan gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur barat
sering diaplikasikan pada perumahan di kawasan tropis, sekedar untuk mengejar
keuntungan ekonomi saja atau mengapresiasi keinginan masyarakat
modern.Konsekuensinya adalah dengan penambahan-penambahan bahan guna mengantisipasi
kekurang sesuaian gaya arsitektur barat pada iklim tropis. Dari gambar diatas mengindikasikan
bahwa perlu penyesuaian terhadap bangunan-bangunan dengan desain yang kurang akrab
dengan kondisi iklim tropis. Permasalahan yang didapatadalah jatuhnya air hujan yang
berlimpah sehingga mengakibatkan teras rumah menjadit ergenang, terjadi rembesan-rembesan
air pada sekitar jendela dan pintu depan.Seharusnya dalam menentukan pemilihan gaya
bangunan perlu diperhatikan beberapa aspek yang penting, beberapa kriteria tersebut adalah:-
kondisi klimat yang terdapat pada wilayah tersebut, dengan memperhatikan:suhu maksimum,
minimum dan rata-rata.
Curah hujan.
Radiasi matahari.
Arah dan kecepatan angin.
Pemahaman seperti ini memang seharunya diberikan oleh arsitek untuk meyakinkan
klien bahwa penyesuaian gaya arsitektur pada iklim nantinya sangat perlu, akan
berkaitan dengan bidang arsitektur biasanya masyarakat lebih memilih desain
bangunan yang tidak ada daya tahan bangunan, kenyamanan penghuni, dan
kesatuan lingkungan serta dampak ekologi yang akan timbul.
SAINS ARSITEKTUR II
“BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS “
11 TEKNIK ARSITEKTUR
Konsep rumah tropis, pada
dasarnya adalah adaptasi bangunan
terhadapiklim tropis, dimana kondisi
tropis membutuhkan penanganan khusus
dalam desainnya.Pengaruh terutama dari
kondisi suhu tinggi dan kelembaban
tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada
tingkat kenyamanan berada dalam
ruangan. Tingkat kenyamanan
seperti tingkat sejuk udara dalam
rumah, oleh aliran udara, adalah salah
satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.
Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat
danadaptasi bentuk (tipologi) bangunan
terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam
masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis,
seperti kayu,batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.
Gambar disamping adalah
dua contoh penerapan arsitektur
tropis. Yang satu dengan budget
pembangunan yang cukup besar,
dengan material pilihan yang
diekspos, yang lainnya lebih
sederhana dengan budget lebih
kecil, namun sudah memiliki
konsep arsitektur tropis.