6

Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis
Page 2: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

Pencarian arsitektur selalu tentang bagaimana menciptakan ruang baru dan cara baru

untuk menggunakannya. Perencanaan bangunan yang kreatif adalah memberikan

perspektif baru tentang bagaimana interior, eksterior dan landscape harus bersinergi,

dan memberikan kesempatan bagi penghuninya untuk meningkatkan cara baru dan

hidup yang modern.

Contoh-contoh bangunan tropis ini memenuhi karakteristik itu. Bangunan tropis yang

berkonsep menyesuaikan alam tropisnya atau hanya mengikuti konsep bangunan yang

telah berdiri di iklim tropis.

Berdasarkan karakteristik, bangunan tropis memiliki banyak bukaan sebagai sirkulasi angin

dan cahaya matahari. Pada bangunan tradisional, bagian atap dapat mengintegrasikan

ruang yang dibangun, memberikan sirkulasi yang lebih baik antar ruang. Materialnya juga

kerapkali memanfaatkan bahan-bahan alami yang terdapat di lingkungannya.

Di belahan dunia yang tidak beriklim tropis, juga terdapat banyak bangunan berkonsep tropis,

sebuah proyeksi tentang bagaimana bangunan-bangunan tradisional iklim tropis dengan

kearifan lokalnya mampu memanfaatkan alam sebagai sumber energi dengan sebaik-baiknya.

Page 3: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

1. THE CUIXMALA LUXURY RESORT

CAREYES, MEKSIKO

Careyes adalah teluk yang terletak di kota Costalegre, negara bagian Jalisco, Meksiko.

Keindahan alam tropis teluk Careyes mengundang banyak turis mancanegara,

mendorong miliyuner Inggris Sir James Goldsmith untuk mendirikan resort berkonsep

mewah namun simpel. Cuixmala, sebuah resort spektakuler yang terletak di pantai

Pasifik Meksiko, 3km dari hutan tropis Careyes, pantai dan pasir keemasan. Menurut

arsiteknya, Robert Couturier, desain resort ini merupakan tinjauan kompleks serta

respon terhadap iklim tropis dan alam Meksiko yang eksotik.

Cuixmala terletak jauh di dalam hijaunya barat Meksiko, dihadapannya adalah

Samudera Pasifik. Cuixmala Resort dikelilingi oleh The Cuixmala Ecological Foundation,

sebuah kompleks cagar alam yang melindungi keanekaragaman hayati yang kaya di

wilayah ini, budidaya buah-buahan asli, flora dan fauna.

Bahan bangunan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan resort pada umumnya,

namun terdapat sentuhan material alami pada interior bangunan, seperti kayu pada

kusen pintu dan jendela, reng atap dan lainnya. Gaya bangunan Meksiko juga

diterapkan pada furniture mewah yang digunakan, namun tetap dengan bentuk yang

simpel.

Page 4: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

2. THE FISH HOUSE

SINGAPORE CITY, SINGAPORE

The Fish House, di desain oleh Guz Architects, sebuah bungalow ramah lingkungan di

pinggir laut. Merangkul iklim tropis Singapura dengan menciptakan ruang terbuka, yang

memungkinkan penghuninya menikmati pemandangan laut yang spektakuler. Cahaya alami,

angin laut dan flora tropis menyatu dengan desain, sehingga penghuninya dapat merasa

dekat dengan alam tropis di sekitarnya.

The Fish House dibangun dari kayu sebagai bahan utama, lalu baja dan kaca. Bungalow ini

memiliki kolam renang yang menghubungkan rumah dengan landscape. Pada ground floor

adalah ruang media dilengkapi dengan jendela berbentuk U dengan pencahayaan alami.

Sekeliling kamar ditutupi dengan panel fotovoltaik untuk memenuhi kebutuhan energi The

Fish House.

Properti modern ini dirancang menyesuaikan iklim tropis panas dan lembab Singapura

dengan menciptakan ruang terbuka semilir, memberikan penghuninya pemandangan dari

setiap sudut kamar ke laut dan ke taman dengan kolam renang yang besar yang

menghubungkan rumah dengan landscape. The Fish House adalah salah satu contoh

bangunan yang di desain mengikuti kondisi alam sekitarnya.

Page 5: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

3. RUMAH TRADISIONAL SUKU BUGIS

SULAWESI, INDONESIA

Rumah tradisional suku Bugis yang terdapat di Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah serta sebagian Sulawesi Tenggara dan Gorontalo disebut dengan Bola Ugi, yang

secara harfiah berarti Rumah Bugis. Tipe rumah tradisional ini adalah rumah panggung

dengan material 99% adalah kayu, dengan banyak filosofi pada setiap bagian rumah yang

hingga hari ini tetap dipegang teguh oleh masyarakat serta pemangku adat suku Bugis.

Pada bagian atap diartikan sebagai Dunia Atas (Botting langi), yaitu kehidupan di luar alam

sadar manusia yang terkait dengan kepercayaan yang tidak nampak (kebaikan, sugesti,

sakral). Bagian dinding, diartikan sebagai Dunia Tengah (Ale-Kawa), yaitu kehidupan di alam

sadar manusia yang terkait dengan aktivitas keseharian. Kolong rumah diartikan sebagai

Dunia Bawah (Awa Bola), dengan media yang digunakan untuk mencari rejeki, termasuk

alat-alat pertanian, tempat menenun, kandang binatang dan tempat bermain bagi anak-anak.

Orang Bugis memandang rumah tidak hanya sekedar tempat tinggal tetapi juga sebagai

ruang pusat siklus kehidupan. Tempat manusia dilahirkan, dibesarkan, kawin, dan meninggal.

Oleh karena itu, membangun rumah haruslah didasarkan tradisi dan kepercayaan yang

diwarisi secara turun temurun dari leluhur. Satu keluarga yang telah memiliki rumah tidak

dapat berpindah dari rumah ke rumah lainnya, hanya dapat berpindah tempat bersama

rumah yang telah ditinggalinya.

Konstruksi rumah dibuat secara lepas-pasang (knock down) sehingga bisa dipindahkan dari

satu tempat ke tempat lain. Sistem struktur dan konstruksi rumah terdiri atas lima komponen,

rangka utama (tiang dan balok induk), konstruksi lantai, konstruksi dinding, konstruksi atap,

dan konstruksi tangga. Semuanya dibuat dengan sistem knock down. Tiang, balok induk, dan

tangga dibuat dari kayu kelas satu, sedangkan komponen konstruksi lainnya dibuat dari kayu

kelas dua.

Orang Bugis membangun rumah tanpa gambar. Pembangunan rumah dilaksanakan

oleh Panrita Bola (dukun rumah) dan Panre Bola (tukang rumah). Panrita Bola

menangani hal-hal yang bersifat spiritual, adat dan kepercayaan. Sedang Panre Bola

mengerjakan hal-hal bersifat teknis, mengolah bahan kayu menjadi komponen struktur

sampai rumah berdiri dan siap dihuni.

Rumah tradisional suku Bugis merupakan salah satu contoh dari kearifan lokal

masyarakat Indonesia tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya alam, sekaligus

dapat meminimalisir dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh alam untuk dapat

bertahan hidup di iklim tropis, yang notabene kerap dilanda berbagai bencana alam.

Page 6: Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan Tropis

http://www.yatzer.com/Cuixmala-An-Environmental-Luxury-Nest

http://www.forbes.com/sites/annabel/2014/01/28/bohemian-

glamour-on-mexicos-pacific-coast-cuixmala/

http://www.homedsgn.com/2011/02/12/luxury-fish-house-by-guz-

architects/

http://freshome.com/2010/07/07/exotic-residence-in-singapore-

the-fish-house/

http://budayaandank.blogspot.com/2012/06/makro-kosmos-

rumah-bugis.html

https://bugiskha.wordpress.com/2012/04/09/3009/

TERIMA

KASIH