21
2.1 PENGERTIAN HOTEL Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti rumah ideal atau a home away from home. Dihotel, para wisatawan dapat menyendiri, istirahat merebahkan diri, dan dengan mata mengawang sambil mendengarkan alunan musik yang lembut sambil menguas segala yang menyenangkan selama berwisata seharian. Semaraknya hotel sebagai tempat menginap tidak akan mudah terlupakan oleh wisatawan apabila yang melayani adalah orang-orang yang andal berwajah cerah, penuh dengan senyum persahabatan dan kekeluargaan, serta adanya fasilitas penunjang pariwisata yang lengkap. Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan- pelayanan lain untuk umum. AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang menyediakan tempat menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan surat keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan 1

Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Citation preview

Page 1: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

2.1 PENGERTIAN HOTEL

Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti rumah

ideal atau a home away from home. Dihotel, para wisatawan dapat menyendiri, istirahat

merebahkan diri, dan dengan mata mengawang sambil mendengarkan alunan musik yang

lembut sambil menguas segala yang menyenangkan selama berwisata seharian. Semaraknya

hotel sebagai tempat menginap tidak akan mudah terlupakan oleh wisatawan apabila yang

melayani adalah orang-orang yang andal berwajah cerah, penuh dengan senyum persahabatan

dan kekeluargaan, serta adanya fasilitas penunjang pariwisata yang lengkap.

Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola

oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar

untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar

dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian

khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha

komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain

untuk umum. AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang

menyediakan tempat menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk

disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan

surat keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan

Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,

makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara

komersial.

Pengertian Hotel menurut Keputusan Menparpostel tersebut, membedakan pengertian

penginapan atau losmen, di mana dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa penginapan

atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Penginapan atau losmen adalah suatu

usaha komersial yang menggunakan sebagian atau seluruh dari bangunan yang khusus

disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap.

Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah penginapan tidak menyediakan pelayanan

makanan dan minuman serta jasa penunjang. lainnya.

Dari seluruh rumusan dari pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah

suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur

pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu:

1

Page 2: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

a. Suatu jenis akomodasi.

b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.

c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan,

d. Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.

e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat

umum yang menginap.

f. Berfungsi sebagai tempat sementara.

g. Dikelola secara komersial.

Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan produk

dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel (Gray, 1996),

yaitu:

- Usaha musiman (seasonality of business), yang ditunjukkan dengan fluktuasi dalam

volume penjualan pada saat peak season (Agustus, September dan Desember) dan off

season (Maret, April dan Mei).

- Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi

jasa makanan di mana bahan mentah diolah menjadi produk jadi kemudian dijual dan

menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan

nilainya minimal (biasanya berkisar antara 5% dari total aktiva). –

- Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, di mana

mernberikan pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam, mengutamakan

kepuasan tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam

kos penjualan.

- Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos

konstruksi, furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 55%-85% dari

total aktiva).

2.2 JENIS PENGGOLONGAN HOTEL ATAU KLASIFIKASI HOTEL

Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu system pengelompokan hotel kedalam

berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat

dikelompokan kedalam berbagai kriteria menurut kebutuhanya, namun ada beberapa kriteria

yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara

negara yang satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh negara Tiongkok menggunakan

klasifikasi: Tourist class, starndart & super class. Negara Bulgaria, Kolombo, Equador,

2

Page 3: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Syria, Kuwait menggunakan klasifikasi hotel kelas A, B, C, D dan E. Di Indonesia pada

tahun 1977, dengan keputusan Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan

klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan

pada:

a) Jumlah Kamar

b) Fasilitas

c) Peralatan yang tersedia

d) Mutu pelayanan

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke

dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu: bintang satu sampai bintang lima. Tujuan dari klasifikasi

atau penggolongan hotel secara umum adalah:

1) Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang

usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.

2) Memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang

standart fasilitas yang dimliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.

3) Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.

4) Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran

(demand) dalam usaha perhotelan.

Peraturan tersebut kemudian diperbaiki dengan peraturan baru yaitu berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM37/PW.340/MPPT-86

tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, diberikan penjelasan tentang:

- Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa

penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersal (Bab I, pasal 1, ayat b).

- Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang

dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (Bab I, pasal

1, ayat a).

- Penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh

atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasaI 2).

3

Page 4: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata, yang merupakan

usaha akomodasi yang dikomersialkan, meliputi –

- kamar tidur (kamar tamu)

- makanan dan minuman

- pelayanan penunjang lain, seperti tempat rekreasi, fasilitas olah raga, fasilitas laundry

dan sebagainya.

Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh tamu yang menginap pada hotel tersebut selama

24 jam. Sedangkan penggolongan hotel berdasarkart SK di atas, ditetapkan sebagai berikut:.

penggolongan hotel ditandai dengan "bintang", dari bintang 1 sampai dengan 5.

1) Syarat penggolongan hotel berdasarkan kondisi phisik:

a. Besar/kecilnya hotel atau banyaknya kamar:

- Hotel kecil: 25 kamar atau kurang

- Hotel sedang: lebih dari 25-100 kamar

- Hotel rnenengah: lebih dari 100-300 kamar

- Hotel besar: lebih dari 300 kamar

b. Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan

c. Fasilitas yang dimiliki hotel untuk tamu

d. Kelengkapan peralatan yang tersedia

e. Kualitas bangunan

f. Tata letak ruang dan ukuran ruang

2) Operasional/manajemen meliputi:

a. Struktur organisasi, uraian tugas dan manual kerja secara tertulis

b. Tenaga kerja, spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan

3) Pelayanan meliputi:

a. Keramahan, sopan dan menggunakan seragam

b. Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu

c. Pelayanan dibuka selama 24 jam (hotel bintang 4 dan 5)

Dalam SK Dirjen Pariwisata tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas

bawah hotel berbintang (hotel melati), seperti wisma, home stay, losmen.

4

Page 5: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Transient hotel, hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang

menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

- Residential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk

apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan atau tahunan yang

menyediaka kemudahan-kemudahan seperti restoran, layanan makanan yang diantar

ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

- Resort hotel, hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata, dan

menyediaka tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk

tamu-tamunya.

Dilihat dari jaringan pemasaranya, ada 3 kelompok jaringan pengusahaan hotel:

- jaringan hotel internasional (international hotel chains)

adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan internasional sehingga

pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.

- jaringan hotel nasional (national hotel chains)

adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan nasional sehingga

pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.

- hotel yang dikelola secara independen

adalah hotel yang dimiliki secara personal sehingga dari segi pemasaran dan

pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.

Perbedaan dari ke 3 kelompok tersebut ada pada produk yang dihasilkan, yang

memberikan kekuatan bagi konsumen dan pengelola secara sendiri-sendiri untuk

mempengaruhi permintaan dan penawaran. Dilihat dari tipe harga kamar yaitu penetapan

harga kamar yang dikaitkan dengan penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel

dikelompokan menjadi:

a. European Plan (EP)

European Plan adalah system satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga

makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar. Jika ada tamu ingin makan,dan

minum maka tamu dapat menggunakan fasilitas restaurant yang ada dihotel, dan harga

makanab dan minuman dikenakan di luar kamar.

5

Page 6: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

b. American Plan (AP)

American Plan adalah sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga

makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut

makan atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua:

- Full American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus tiga kali

makan, yaitu: breakfast, lunch dan dinner.

- Vied American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus makan

dua kali yaitu: breakfast dengan lunch atau breakfast dengan dinner.

c. Continental Plan (CP)

adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, breakfast dan

jenis makan breakfast adalah makanan continental.

d. Plan (BP)

adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, yaitu breakfast

dan jenis makan breakfast adalah makanan ala American atau English.

Kebanyakan hotel kecil, dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel

besar terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari kepemilikan dan

manajemenya, dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Propetary ownership

2) Franchise

3) Management Contract

Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa

memberikan kepuasan kepada tamu keadaan kamar yang disewakan harus ada dalam keadaan

bersih, nyaman, menarik dan aman. Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari fasilitas tempat

tidur yang ada dikamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi:

a. Single Room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat

tidur berukuran single untuk satu orang.

b. Twin Room ndalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat

tidur berukuran single.

c. Double Room adalah karnar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah

tempat tidur berukuran double untuk dua orang.

d. Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar

dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.

6

Page 7: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar dapat

dibedakan menjadi:

a. Standart Room

b. Superior Room

c. Moderate Room

d. Suite Room

e. Excecutive suite room

f. Penhouse

2.3 SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA DAN AMERIKA

Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin) artinya ruang tamu.

Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk

membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu,maka

rumah-rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lambat laun huruf "s" pada kata hostel

tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel

seperti yang dikenal sekarang.

Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk "inn",

yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk

istirahat atau tidur. Kemudian tahun 961 Sesudah Masehi, di Swiss-Alpine, Augustinian

Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukkan bagi orang

yang berziarah dari dan ke Roma.

City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an,

Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal

hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap di hotel mewah bergaya Eropa.

Kemudian pada tahun 1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali

melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar

dipasang kunci pengaman.

Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh

Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar

mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai

berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel

(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

7

Page 8: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

2.4 SEJARAII PERKEMBANGAN HOTEL DI INDONES1A

Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara

komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:

- Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun

1937 dan selesai tahun 1939.

- Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel

yang lebih terkonsep.

- Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898 oleh

Aeint Herman De Boer (Belanda), yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan

pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember

1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bhakti,

kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli.

- Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro, Yogyakarta didirikan tahun 1908

dan beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.

2.5 STRUKTUR ORGANISASI HOTEL

Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakekatnya adalah sama dengan

prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip

pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki

oleh pemilik manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang bersifat konservatif atau

agresif akan jadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi perusahaan. Visi

merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang.

Sedangkan misi ialah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Berdasarkan visi dan misi

tersebut, maka hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk

kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti:

a. Pangsa pasar yarng dituju

b. Jenis produk yang dihasilkan

c. Standar produk yang dihasilkan

d. Keuntungan yang ingin dicapai

e. Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan

masyarakat disekitarnya.

Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur organisasi

tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada dihotel, hubungan antara bagian dihotel serta

8

Page 9: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara hotel yang satu

dengan hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai produk

layanan yang sama, yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport, kasino dan produk

lainnya. Akan tapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara hotel yang satu

dengan hotel yang lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-

perbedaan:

a. Type dan jenis hotel

b. Size hotel (besar atau kecil)

c. Fisik bangunan hotel

d. Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya

e. Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan.

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan lengkap

fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Berdasarkan struktur

organisasi ipat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara keseluruhan.

Struktur oganisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti:

marketing, accounting, personel, dan produksi. Struktur organisasi merupakan bagan

organisasi dan rantai perintah. Dari struktur organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya

mendapatkan informasi:

1. Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta tanggung

jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk mendiskusikan komplin

sesuai rantai komando.

2. Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hirarki yang ada dalam jabatan-jabatan

di struktur organisasi.

3. Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur intruksi.

4. Menunjukan jalur koordinasi dan kerjasama antar bagian melalui departemen dan

seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing

departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.

Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:

1. Uraian tugas (Job Description)

2. Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)

3. Spesifikasi jabatan (Job Specification)

9

Page 10: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

SOP merupakan sebuah aturan , tata cara, panduan tertulis, dan terdokumentasi secara baik

guna melakukan sebuah atau beberapa proses kerja untuk mencapai atau mewujudkan tujuan

utama dari proses kerja tersebut. Manfaat dan tujuan Standar Operating Procedure ( SOP )

1. Menjelaskan secara detail setiap kegiatan dari proses yang dijalankan.

2. Menimbulkan adanya standarisasi kegiatan.

3. Membantu dalam pengambilan keputusan.

4. Memudahkan dalam transparansi dan akuntabilitas sebuah organisasi.

5. Mengarahkan suatu pekerjaan kepada konsep yang jelas.

6. Sebagai standar acuan yang digunakan oleh seluruh karyawan, baik atasan maupun

bawahn dalam melakukan tugasnya sehingga lebih terarah.

7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan baik secara individu maupun kelompok.

8. Sebagai alat untuk mengurangi factor kesalahan dan ketidak displinan karyawan dalam

melakukan proses kerja.

Menurut stup (2001), ada beberapa bentuk dan criteria dalam pembuatan Standard Operating

Procedure (SOP), yaitu :

a. Simple Steps

Prosedur ini merupakan prosedur singkat dan tidak membutuhkan banyak keputusan yang

ditulis. SOP ini dianut oleh perusahaan yang tidak memiliki pekerja yang terlalu banyak.

Adapun contoh formatnya :

b. Hierarchical Steps

Bentuknya cukup panjang lebih dari 10 langkah, tetapi tidak terlalu banyak keputusan.

Contoh format :

10

Page 11: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

c. Graphic Format

Bentuk ini sama dengan Hierarchical step yaitu cukup panjang namun sedikit

keputusannya, namun format ini diaplikasikan dengan suatu bentuk grafik, gambar,

diagram untuk meilustrasikan apa yang menjadi tujuan dari suatu prosedur. Contoh

format :

d. Flowchart

Prosedur ini memiliki banyak keputusan, sehingga harus digambarkan dengan grafik

sederhana yang nantinya akan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat keputusan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan flowchart ini adalah dalam pembuatan

atau penggunaan symbol-simbol dalam penjelasannya. Dimana symbol ini memiliki arti

dan makna yang berbeda. Ada beberapa symbol dari flowchart ini yaitu :

11

Page 12: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Didalam pelaksanaan kinerja perhotelan yang akan dibahas, disisni akan mengambil

contoh prosedur yang akan dijalankan oleh departemen house keeping di suatu hotel, yaitu

sebagai berikut :

1.a. Data Status kamar apakah kotor atau bersih di dalam ABC Hotel sudah terupdate secara

otomatis, saat petugas kasir dan petugas EOD (Kasir malam) menajalankan tugasnya (di

ABC hotel)

2.a. Data status Kamar  yang sudah otomatis terupdate tadi (1.a.)  di cetak oleh house keeping

manager.

12

Page 13: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

2.b. Hasil cetakan (2.a.) diberikan kepada petugas House keeping untuk di jadikan acuan

kamar mana saja yang harus di bersihkan

3.a. Petugas house keeping membersihkan kamar sesuai dengan informasi yang ada

3.b. Petugas hosue keeping, memberi paraf dan keterangan mengenai kamar-kamar mana saja

yang sudah di bersihkan

3.c. Setelah selesai catatan di berikan lagi ke house keeping manager

4.a. House keeping manager mengupdate status kamar menjadi “bersih” sehingga petugas

reception bisa langsung menjual kamar tersebut

2.6 DEPARTEMEN DALAM HOTEL

Room Departement:

- Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.

- Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.

- Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.

- Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.

- Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar.

- Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu membawa

barang.

- Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

13

Page 14: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Food & Beverage Departement:

- Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B produksi.

- Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur.

- Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F

&B service.

Accounting Departement:

- General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas

dan bertugas pada back office.

- Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas

pengendaliannya.

- Credit, berfungsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.

- Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu

pengadministrasian piutang dan hutang

- Bookkeepe, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta

menyusun laporan keuangan.

- Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.

- Personnel, berfungsi atas administrasi karyawan hotel.

Minor Departement:

- Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.

- Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry

- Sport, berfungsi memberi pelayanan fasilitas olah raga

- Sauna dan lain-lain

Fungsi Lain:

- Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.

- Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.

- Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area diluar kamar

14

Page 15: Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

15