Upload
dadik-hardian
View
1.625
Download
103
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ruang Lingkup Anggaran ; Pengertian Anggaran Secara Umum
Ruang Lingkup Anggaran
1.1. Pengertian Anggaran Secara Umum
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan
operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu
budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas,
tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran
tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik
hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan
mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-
alternatif dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:
“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:
“Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu
sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap
pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and
formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control
responsibility of management".
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi
bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi
fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan
dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha
untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber
pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman
dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan
dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau
untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang
dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan
satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan
keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan)
keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
2
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan
rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan
program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu
tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Fungsi Anggaran :
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
a. Fungi Perencanaan : Perencanaan merupakan salah satu fungsi
manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan
fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan
yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan
kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
3
dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya.
Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan
baik.
b. Fungsi Pengawasan : Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan
pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha
yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai.
Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan
tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan
membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat
ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja
dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu
bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu
mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas
suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk
menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi : Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan
tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk
menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang
dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
4
lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam
perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan
lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk
seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang
saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur
dengan baik.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja : Anggaran merupakan suatu rencana
kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi
pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan
kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu
untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu
instansi dan untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-
aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
5
Manfaat Anggaran :
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat
anggaran adalah :
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran
mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam
suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya
yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas
perusahaan.
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan
departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam
organisasi maupun dengan manajemen puncak.
d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang
sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk
menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat
mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus
diambil.
f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk
bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian
tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
6
Tipe Anggaran :
a. Ceiling Budget : Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan
pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi
suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas
pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak
langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang
diketahui dan jumlah yang terbatas.
b. A Line-Item Budget : Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran
berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran
dan juga jumlah totalnya.
c. Performance and Program Budgets : Tipe ini berguna untuk
menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan
mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam
evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran
berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau
berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau
berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya
pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa
mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi
keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun
pengawasan dari luar.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
7
1.2. Pengertian Penganggaran
Penganggaran adalah suatu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk
merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu,
yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan
pembatasan yang berlaku terhadapnya. Dalam fungsi penganggaran, semua
rencana dari perencanaan dan penentuan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk
disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana-dana yang tersedia. Dengan
mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama,
maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat diandalkan.
1.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terbagi
dua, yaitu:
Faktor-faktor internal yang terdiri dari:
Data penjualan beberapa periode yang lalu (historical data)
Kebijakan perusahaan tentang pemilihan saluran distribusi, media
promosi, metode penetapan harga jual, dll.
Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan
Tenaga kerja yang tersedia
Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
Fasilitas-fasilitas penunjang
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
8
Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari:
Keadaan persaingan (kompetitor)
Posisi perusahaan dalam persaingan
Tingkat pendapatan suatu daerah (daerah pendistribusian)
Tingkat laju pertumbuhan konsumen
Elastisitas harga
Agama dan tradisi masyarakat
Kebijakan pemerintah
Kemajuan teknologi
1.4. Hubungan Budget dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian
(organizing),
mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan
pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling)
terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu:
a. Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja
(planning).
b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian
wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil
(karyawan) perusahaan (organizing) .
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
9
c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan
(directing).
d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua
bagianbagian yang ada dalam perusahaan (coordinating).
e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam
merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah
ditetapkan (controling).
Sebagaimana diatas telah diutarakan, fungsi (kegunaan) budget yang pokok
adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta
sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsi-fungsi
manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang
sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan
pengawasan kerja (controling). Dengan demikian maka nampaklah bahwa
anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-
fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen,
maka meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu
sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan.
Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan
serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh
tangan-tangan manajemen (manajer) yang trampil dan berbakat. Disamping
itu, anggaran sebagai suatu alat masih juga mengandung beberapa kelemahan-
kelemahan, antara lain:
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting).
Betapapun cermatnya taksiran tersebut dibuat namun amatlah sulit
untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan kemudian
sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti.
b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan
berbagai data, infoffilasi dan faktor-faktor baik yang baik controlable
maupun yang uncontrolable. Dengan demikian, jika nantinya terjadi
perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-faktor
tersebut akan merubah pula ketetapan taksiran-taksiran yang telah
disusun tersebut.
c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) anggaran sangat
tergantung pada manusia-manusia pelaksananya. Anggaran yang baik
tidak akan bisa direalisasikan bilamana para pelaksananya tidak
mempunyai ketrampilan serta kecakapan yang memadai.
Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran sebagai suatu alat,
penggunaannya, modifikasinya serta pelaksanaannya sangat tergantung pada
manusia-manusianya. Oleh sebab itulah maka kehadiran manajemen (manajer)
mutlakdiperlukan bagi perusahaan. Begitu pula halnya dengan perusahaan,
perusahaan yang cenderung memandang kedepan, akan selalu memikirkan apa
yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam
pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, kapan,
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam
kegiatan sehari-hari.
Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seseorang
General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide
untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada
perusahaan manufaktur (pabrik) atau kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien
dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila manajemen memperhatikan
rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan.
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam
membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus
mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti
memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau
menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi,
metoda-metoda distribusi, termin penjualan.
Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat
erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk
membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan
kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih
dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan
finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan,
penjualan, pengembangan produk clan lain sebagainya.
Dalam bidang perencanaan lain misalnya mengerahkan seluruh tenaga
dalam perusahaan untuk menentukan arah atau kegiatan yang paling
menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang panjang dan
schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan dengan tepat
tenaga-tenaga kepala bagian, salesmen, kepala cabang dan semua tenaga
operasional.
Dalam menentukan tujuan-tujuan perusahaan manajemenlah yang dapat
menentukan tujuannya secara jelas dan logis (Dapat dilaksanakan) adalah
manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa
faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih; mana tujuan yang
dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. Dengan di susunnya perencanaan yang
terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul sehingga membantu dan
menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
1.5. Hubungan Budget dengan Akuntansi
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung
(menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang
nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang.
Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur
tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian
akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat
diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien
atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik
pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama
dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
1.6. Hubungan Budget dengan Statistika dan Matematika
Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat
penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga
dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan
pertimbangan keputusan efisiensi budget.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
1.7. Prosedur Penyusunan Budget
Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa taksiran-taksiran
yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang dituangkan dalam
suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.
1.8. Isi Budget
Sebagaimana telah diutarakan di atas, suatu Budget yang baik haruslah
mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga fungsi-fungsi Budget
(pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja)
benar-benar dapat berjalan dengan baik pula. Budget yang menyeluruh
semacam itu sering dinamakan Budget Komprehensif (Comprehensif Budget).
Adapun isi dari Budget Komprehensif secara garis besar terdiri dari :
1. Forecasting Budget (Budget Tafsiran), yaitu Budget yang berisi tafsiran-
tafsiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta tafsiran-tafsiran (forecast)
tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu
yang akan datang.
2. Variabel Budget (Budget Variabel), yaitu Budget yang berisi tentang
tingkat perubahan beaya atau tingkat variabilitas beaya, khususnya beaya-
beaya yang termasuk kelompok beaya “semi variabel”, sehubungan
dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.
3. Analisa statistik dan matematika pembantu, yaitu analisa-analisa statistik
dan matematika yang dipergunakan untuk membuat tafsiran-tafsiran
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
(forecast) serta yang dipergunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi)
dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisa-analisa
tersebut perlu dimuat (dilampirkan) di dalam Budget yang disusun, agar
setiap waktu dapat diketahui, dapat diperiksa kembali dan dapat dinilai
apakah metode dan analisa yang dipergunakan tersebut memang sudah
tepat ataukah perlu direvisi sehubungan dengan adanya perubahan faktor-
faktor tertentu di waktu yang akan datang nanti.
4. Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi
pelaksanan Budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan
antara Budget dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang bersifat positif (menguntungkan)
maupun yang bersifat negatif (merugikan), dapat diketahui sebab-sebab
terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik
beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow-up) yang segera
perlu dilakukan. Dengan demikian dari Laporan Budget sekaligus dapat
diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja
perusahaan selama jangka waktu (periode) yang bersangkutan.
1.9. Tujuan dan Manfaat Anggaran
Tujuan Anggaran :
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana
sehingga dapat memudahkan pengawasan.
4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
anggaran, lebih jelas dan nyata terlihat.
6. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
Manfaat Anggaran :
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai
3. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai.
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
Kelemahan Anggaran :
1. Aggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung
unsur ketidakpastian.
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran, dapat
menggerutu dan menentang. Sehingga pelaksanaan anggaran menjadi
kurang efektif.
1.10. Kegunaan dan keterbatasan Anggaran
Disamping kegunaan anggaran begitu luas dan impresif bagi perencana dan
pengendalian tetapi anggaran juga memiliki keterbatasan berikut ini :
1. Perkiraan dalam penyusunan anggaran bukanlah suatu ilmu pasti, ada
sejumlah pertimbangan dalam penyusunan anggaran. Karena anggaran
disusun berdasarkan perkiraan dimasa depan, maka revisi dan modifikasi
anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dan estimasi membenarkan
suatu perubahann rencana.
2. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta-fakta dari situasi
nyata dilapangan dan tidak benar-benar menunjukkan kompleksitas yang
dihadapi oleh para manajemen.
3. Anggaran terlampau menekan hasil-hasil (yakni, laba bersih sesungguhnya
dibandingkan dengan jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada
sebab-sebabnya (yaitu, penjelasan-penjelasan mengapa biaya pemasaran
lebih tinggi dari pada yang dianggarkan).
4. Anggaran harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan
kerjasama dari semua tingkat manajemen.
5. Penggunaan anggaran sebagai alat evaluasi secara berlebihan dapat
menyebabkan prilaku yang menyimpang bagi manajer.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
6. Anggaran tidak menghilangkan atau menggantikan perananan
administrasi, sehingga sebaiknya para manajer tidak beranggapan bahwa
mereka dibatasi oleh anggaran.
7. Penyusunan anggaran membutuhkan waktu, sehingga manajer seringkali
tidak sabar dan kehilangan minat karena manajemen berharap terlalu
banyak dalam waktu yang sangat singkat.
8. Anggaran dapat mengotori inisiatif manajemen dengan menghalangi
perkembangan-perkembangan dan langkah-langkah baru yang tidak
tercakup dalam anggaran.
9. Jika diberlakukan tekanan yang berlebihan terhadap individu manajer
unfuk pencapaian tujuan-tujuan anggaran, maka para manajer dapat
bereaksi dengan keputusan-keputusan yang mempengaruhi secara buruk
tujuan-tujuan organisasional.
Forecasting Budget
2.1. Pengertian Forecasting Budget.
Pengertian Forecasting BudgetBudget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalamjangka waktu tertentu yang akan datang,
serta berisi taksiran-taksiran tentangkeadaan atau posisi finansial perusahaan
pada suatu saat yang akan datang.Budget dibedakan menjadi dua :
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
1
1. Operating budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran
tentangkegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang
akan datang.
2. Finansial budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
keadaanatau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang
akan datang.
2.2. Operating Budget ( Budget Operasional )
Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
selamaperiode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-
kegiatan perusahaanselama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:
1. Sektor penghasilan, ialah pertambahan aktiva perusahaan
yangmengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan
karenapenambahan setoran modal baru dari para pemiliknya.Dipandang
dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,penghasilan
dapat dibedakan menjadi dua sub sektor yaitu :
Sub sektor penghasilan utama ialah penghasilan yang diterima
perusahaanyang berasal dari berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan.
Sub sektor penhasilan bukan utama ialah penghasilan yang
diterimaperusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat
dengan usahapokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan
perusahaan.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
2
2. Sektor biaya ialah pengurangan aktiva perusahaan yang
mengakibatkanberkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena
pengurangan modal olehpara pemiliknya, dan bukan pula merupakan
pengurangan aktiva perusahaanyang disebabkan karena berkurangnya
utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama
perusahaan, biayadapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu :
Sub sektor biaya utama ialah biaya yang menjadi beban
tanggunganperusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan.
Dalam perusahaan industri, biaya utama dibedakan menjadi tiga
kelompok biaya, yaitu :
Biaya pabrik, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di
dalamlingkungan tempat dimana proses produksi berlangsung.
Biaya administrasi ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat
didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan.
Biaya penjualan, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di
dalamlingkungan bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang
berhubungandengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
bagian penjualan.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
2
Sub sektor biaya bukan utama, ialah biaya yang menjadi beban
tanggunganperusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan.Dari uraian serta pembahasan di muka telah diketahui bahwa
operatingbudget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
selama periodetertentu yang akan datang, baik kegiatan yang
berhubungan dengan sektorpenghasilan maupun kegiatan yang
berhubungan dengan sektor biaya.
2.3. Finansial Budget
Fiansial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada
suatu saattertentu yang akan datang. Sedangkan yang dimaksudkan dengan
posisi finansialperusahaan adalah keadaan aktiva, keadaan utang dan
keadaan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu. Financial Budget
sering disebut dengan BalanceSheet Budget.Atas dasar kelengkapan
isinya, balance sheet budget dapat dibedakan menjadi duamacam yaitu :
1. Master Balance Sheet Budget, ialah budget tentang posisi
finansialperusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang
berisi taksiran-taksiran secara garis besar dan kurang dijabarkan
secara lebih terperinci.
2. Balance Sheet Suporting Budget, ialah budget tentang aktiva, tentang
utangdan modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih
tererinci.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
2
Adapun Budet-budget yang termasuk dalam Balance Sheet Suporting
Budget ini antara lain ialah :
a. Budget kas yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah kasperusahaan selama periode yang akan datang.
b. Budget piutang yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlahpiutang perusahaan selama periode yang akan
datang.
c. Budget persediaan yang merencanakan secara lebih terperinci
tentangpersediaan bahan mentah dan persediaan barang jadi
perusahaan selamaperiode yang akan datang.
d. Budget perusahaan aktiva tetap yang merencanakan secara
lebih terperincitentang perubahan aktiva tetap perusahaan, serta
daftar beban depresiasimasing-masing aktiva tetap perusahaan,
selama periode yang aka datang.
e. Budget utang yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlahutang perusahaan selama periode yang akan
datang.
f. Budget modal sendiri yang merencanakan secara lebih
terperinci tentangperubahan-perubahan modal saham dan laba
ditahan perusahaan selamaperiode yang akan datang.
| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja
2