5
TUGAS AKUNTANSI KEPRILAKUAN FAKTOR FAKTOR PERILAKU DARI PENGANGGARAN MODAL DAN ARTIKEL: PENGARUH PENINGKATAN PELAPORAN FREKUENSI PADA NONPROFESIONAL INVESTOR LABA PREDIKSI Oleh : A.A.AYU SINTA JAYANTI (1291661013) PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2013

rmk PERTEMUAN 6.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi prilaku

Citation preview

Page 1: rmk PERTEMUAN 6.docx

TUGAS AKUNTANSI KEPRILAKUANFAKTOR FAKTOR PERILAKU DARI PENGANGGARAN MODAL

DAN

ARTIKEL: PENGARUH PENINGKATAN PELAPORAN

FREKUENSI PADA NONPROFESIONAL INVESTOR LABA PREDIKSI

Oleh :A.A.AYU SINTA JAYANTI

(1291661013)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA2013

Page 2: rmk PERTEMUAN 6.docx

Faktor Faktor Perilaku dari Penganggaran Modal

FAKTOR FAKTOR PERILAKU

Manajer keuangan dan akuntan manajerial sangat terlibat dalam penganggaran

operasional, baik dalam mengembangkan anggaran dan pelaporan kinerja berikutnya.

Manajer keuangan dan akuntan manajerial juga terlibat dalam proses penganggaran jenis lain

– penganggaran modal. Karena keterlibatan ini, penting bahwa mereka menyadari faktor

faktor – khususnya faktor faktor perilaku – yang berdampak besar baik pada penganggaran

modal maupun pembuatan keputusan.

Definisi dari Penganggaran Modal

Penganggaran modal mungkin dijabarkan sebagai proses pengalokasian dana untuk

proyek jangka panjang atau pembelanjaan. Keputusan penganggaran modal dibuat disaat

kebutuhan meningkat dan melibatkan relatif sejumlah besar uang, periode yang panjang dari

komitmen dana, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh lamanya waktu yang terlibat dan

kesulitan dalam memperkirakan variabel variabel keputusan (jumlah aliran kas, pewaktuan,

dan lain lain).

PENAMPILAN LUAR YANG RASIONAL

Faktor faktor manusia sangat terlibat dalam proses penganggaran modal, meskipun

sedikit perhatian diberikan kepada mereka dalam literatur. seseorang bisa mengatakan bahwa

penganggaran modal memiliki penampilan luar dari rasionalitas, khususnya ketika

dijabarkan, model matematika digunakan. Mereka menyampaikan suasana kepastian, logika,

dan sains. Namun yang mendasari proses keputusan adalah faktor faktor perilaku yang

disebutkan dalam bab ini. Sayangnya, pembuat keputusan mungkin tidak ingin mengakui

bahwa faktor faktor manusia yang irasional mungkin merupakan yang paling utama dalam

penerimaan atau penolakan dari sebuah proyek tertentu.

SARAN UNTUK PERBAIKAN

Kami menyarankan bahwa mereka yang terlibat dalam proses penganggaran modal

dan dalam manajemen proyek modal harus sedikitnya menyadari akan faktor faktor perilaku

yang terlibat. Yang terbaik, mereka harus mengambil langkah langkah aktif untuk

memastikan bahwa faktor faktor perilaku dari penganggaran modal tidak menimbulkan

keputusan yang dibawah optimal.

Page 3: rmk PERTEMUAN 6.docx

Pengaruh Peningkatan Pelaporan Frekuensi pada nonprofesional

Investor Laba Prediksi

Penelitian ini meneliti efek lebih sering pelaporan investor non-profesional laba

prediksi . Sebagai hipotesis, peneliti menemukan bahwa pelaporan lebih sering laba per

saham hasil dalam waktu kurang akurat dan lebih tersebar prediksi laba kuartalan per saham.

Peneliti berhipotesis tetapi tidak menemukan bahwa pelaporan lebih sering secara signifikan

meningkatkan lebar interval kepercayaan di kalangan investor non-profesional . Bahkan

peneliti menemukan bahwa tingkat kepercayaan diri mereka tidak berbeda secara statistik

atau kualitatif dari mereka yang menggunakan pelaporan kurang sering . Secara teoritis, jika

kepercayaan diri individu baik dikalibrasi dan lebih sering pelaporan kesalahan, juga harus

menghasilkan interval kepercayaan . Namun , tampak bahwa investor dalam pelaporan lebih

sering terlalu percaya pada prediksi mereka . Terlalu percaya bermasalah karena investor

menggunakan data yang lebih sering dilaporkan cenderung untuk melihat data yang kurang

sering dilaporkan , yang akan membantu memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh

pelaporan lebih sering . Selain itu, terlalu percaya dapat menyebabkan efek disposisi dan /

atau peningkatan perdagangan .

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan . Pertama, peneliti membatasi jumlah

peserta informasi yang diterima . Biasanya, ketika investor mengevaluasi kinerja keuangan

dari suatu perusahaan , informasi lebih lanjut yang tersedia dan lingkungan informasi yang

lebih kompleks . Namun, mengurangi kompleksitas memungkinkan peneliti untuk membuat

kesimpulan kuat tentang dampak pelaporan lebih sering . Kedua , penelitian ini menggunakan

mahasiswa MBA sebagai pengganti bagi investor non-profesional. Ketiga , penelitian ini

meneliti efek dari investor baik menggunakan lebih atau kurang informasi sering dilaporkan .

Teknologi akan memungkinkan bagi investor untuk melihat kedua bentuk secara bersamaan .

Penelitian di masa mendatang harus memeriksa apakah dan bagaimana penyajian bersama

lebih dan kurang sering pelaporan mempengaruhi penilaian investor . Akhirnya , penelitian

ini menggunakan data pendapatan yang berisi keempat musiman kuartal yang mungkin tidak

berlaku untuk semua perusahaan . Penelitian masa depan harus menyelidiki efek pelaporan

lebih sering ketika data pendapatan memiliki sifat yang berbeda ( yaitu random walk ) .

Penelitian di masa mendatang juga harus memeriksa bagaimana presentasi bersama dari

kedua laporan lebih dan kurang sering dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh

investor .