27
RINGKASAN METODE STATISTIKA Dewasa ini metode statistika sudah berkembang sangat luas, untuk mengakomodasi berbagai kondisi data. Karena dalam aplikasinya hampir tidak bisa lepas dari peranankomputer, sebagian besar metode tersebut telah i diimplementasikan dalam berbagai paket statist ka. Untuk memberikan gambaran umum tentang metode statistika, terutama yang telah banyak diimplementasikan pada paket‐paket komputer, pada akhir bab ini diberikan ringkasan metode statistika elementer yang banyak dipergunakan di kalangan peneliti dan semuanya tersedia pada R hanya beberapa metode tidak tersedia dalam menu RCommander (lihat Bab 1). Berdasarkan asumsi sebaran yang dipergunakan, metode statistika dapat bedakan menjadi dua bag di ian utama yaitu: 1. Statistika Parametrik: yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa data memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau tidak normal) dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode statistika adalah untuk meramal parameter, melakukan uji parameter, atau semata‐mata melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada pada data. 2. Statistika Nonparametrik: yaitu analisis yang tidak didasarkan atas asumsi distribusi pada data. Umumnya teknikini dipakai untuk data dengan uuran kecil sehingga tidak cukupkuat untuk mengasumsikan distribusi tertentu pada data. Selain dua kelompok metode di atas, belakangan ini, dengan kemajuan pesat di bidang komputasi, telah berkembang metode statistika berbasis simulasi. Karena lebih banyak bergantung pada komputer, metodei ini sering disebut sebagai CIS (Computer Intensive Statistics)

Ringkasan Metode Statistika · PDF fileTermasuk dalam jenis ini adalah analisis probit atau logit atau regresi logistik (untuk data ... perbulan selama 2‐3 tahun. Analisis deret

Embed Size (px)

Citation preview

RINGKASAN METODE  STATISTIKA  

Dewasa  ini  metode  statistika  sudah  berkembang  sangat  luas,  untuk 

mengakomodasi  berbagai  kondisi  data.  Karena  dalam  aplikasinya    hampir 

tidak bisa lepas dari peranankomputer, sebagian besar metode tersebut telah 

idiimplementasikan dalam berbagai paket statist ka.   

Untuk  memberikan  gambaran  umum  tentang  metode  statistika,  terutama 

yang  telah  banyak  diimplementasikan  pada  paket‐paket  komputer,  pada 

akhir bab  ini diberikan  ringkasan metode  statistika elementer yang banyak 

dipergunakan  di  kalangan  peneliti    dan  semuanya  tersedia  pada  R  hanya 

beberapa metode tidak tersedia dalam menu RCommander (lihat  Bab 1).   

Berdasarkan  asumsi  sebaran  yang  dipergunakan,  metode    statistika  dapat 

bedakan menjadi dua bagdi ian utama yaitu: 

1. Statistika Parametrik: yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa 

data memiliki  sebaran  tertentu  (diskrit  atau  kontinu,  normal  atau  tidak 

normal)  dengan  parameter  yang  belum  diketahui.  Fungsi  metode 

statistika  adalah  untuk  meramal  parameter,  melakukan  uji  parameter, 

atau semata‐mata melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada 

pada data. 

2. Statistika  Nonparametrik:  yaitu  analisis  yang  tidak  didasarkan  atas 

asumsi  distribusi  pada  data.  Umumnya  teknikini  dipakai  untuk  data 

dengan  uuran  kecil  sehingga  tidak  cukupkuat  untuk  mengasumsikan 

distribusi tertentu pada data.  

Selain dua kelompok metode di atas, belakangan ini, dengan kemajuan pesat 

di bidang komputasi,  telah berkembang metode statistika berbasis simulasi. 

Karena  lebih banyak bergantung pada komputer, metodei  ini sering disebut 

sebagai CIS (Computer Intensive Statistics) 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 2/27 

1 STATISTIKA PARAMETRIK 

Sebagian  besar    metode  statistika  diturunkan  secara  analitik  dan  deduktif 

berdasarkan  asumsi  fungsi  kepadatan.  Oleh  karena  itu,  untuk  bisa 

memanfaatkan metode tersebut dengan benar, data harus mengikuti sebaran 

tertentu  (misalnya  Binomial,  Poisson,  Normal,  Eksponensial,  Gamma  dan 

sejenisnya).  Persoalan  yang  dihadapi  pada  umumnya  adalah menduga  atau 

menguji  partemeter  yang  belum  diketahui    dari  distribusi  tertentu  yang 

dianggap  sesuai  dengan  kondisi  data.  Metode  statistika  yang  diturunkan 

seperti  ini  disebut  metode  parametrik.  Namun  tidak  semua  metode 

parametrik  melakukan  uji  parameter  (uji  hipotesis),  beberapa  diantaranya 

hanya  melakukan  eksplorasi  informasi  yang  melaporkan  kesimpulan  yang 

iperoleh dari eksplorasi tersebut.  d

 

1.1 STATISTIKA DENGAN UJI HIPOTESIS  

Dalam beberapa kondisi, peneliti telah memiliki gambaran (dugaan) tentang 

populasi  (bisa  berdasarkan  kajian  teori,  atau  hasil  penelitian  terkait 

sebelumnya).  Dalam  hal  ini,  tujuan  utama  peneliti  adalah  membuktikan, 

dengan  alat  statistika,  apakah  dugaan  yang  yang  dimilikidapat 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 3/27 

dibuktikanbenar  atau  sebaliknya.  Ada  dua  kelopok  besar  yang  dapat 

dila kku an dengan uji hipotesis yaitu: 

1. Uji hipotesis terkait uji rerata yaitu untuk menguji atau mengestimasi 

besarnya rerata 1 kelompok, menguji beda dua kelompok atau  lebih, 

dengan berbagai kondisi kelompok   (saling bebas atau berpasangan/ 

tidak saling bebas). 

2. Uji  hubungan  baik  terbatas  pada  besarnya  derajat  asosiasi  (uji 

korelasi) atau mencari bentuk hubungan fungsional beberapa variabel 

(uji  regresi).  Uji  regresi  saat  ini  juga  telah  berkembang  sangat  luas 

tergantung distribusi variabel respon yang dihadapi.  

 

UJI  RERATA 

Dalam  statistika  parametrik,  salah  satu  parameter  yang  banyak  menarik 

perhatian  untuk  diuji  atau  diramal  adalah  parameter  rerata  (mean).  Untuk 

data  dengan    1  subpopulasi  atau  2  subpopulasi  (sering  juga  disebut 

kelompok dengan satu atau dua kategori,) uji yang dipakai adalah uji Z  atau 

T. Sedangkan untuk subpopulasi lebih dari dua dipergunakan uji F atau lebih 

ikenal dengan analisi variansi (ANAVA) d

 

‐1 UJI T DAN Z (KELOMPOK DENGAN SATU DUA KATEGORI) 

Misalkan  kita memiliki  data  dengan kelompok  terdiriatas  1‐2  kategori  atau 

subpopulasi (misalnya kelompok kaya‐miskin,  laki‐perempuan, eksperimen‐

kontrol).  Dalam  hal  ini  ada  beberapa  tujuan  dan  kondisi  data  yang 

berpengaruh  pada  pemilihan  uji  statistika  yang  dapat  dilakukan.  Beberapa 

kondisi yang bisa ini diantaranya: 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 4/27 

1. Kita  ingin  menguji  apakah  rerata  keseluruhan  populasi  sama  dengan 

angka tertentu. Dalam hal ini ada dua uji statistika yang dapat dilakukan 

yaitu: 

a. Uji T satu kelompok jika ukuran sampel kecil dan variansi populasi 

tidak diketahui. 

b. Uji Z satu kelompok  jika ukuran sampel cukup besar atau variansi 

populasi  diketahui. 

2. Kita  ingin  menguji  apakah  rerata  dua    kelompok  (yang  ada  secara 

alamiah,  misalnya  laki‐perempuan,  dalam  kota‐luar  kota)  sama  atau 

berbeda.  Dengan  kata  lain  apakah  suatu  atribut  (jenis  kelamin,  status 

sosial, tempat tinggal) berpengaruh terhadap suatu kondisi yang menjadi 

per tiha an. 

a. Uji  T  dua    kelompok  saling  bebas  jika  ukuran  sampel  kecil  dan 

variansi populasi tidak diketahui. 

b. Uji Z dua  kelompok saling bebas  jika ukuran sampel cukup besar 

atau variansi populasi  diketahui. 

3. Kita  ingin  menguji  apakah  rerata  dua    kelompok  (yang  muncul  dari 

rekayasa,  misalnya  kelompok  eksperimen‐kontrol)  sama  atau  berbeda. 

Dengan kata lain apakah suatu eksperimen memberi dampak seperti yang 

diperkirakan. Dalam hal  ini dua subpopulasi yang  terbentuk merupakan 

subpopulasi yang tidak saling bebas atau bahkan (satu kelompok dengan 

dua  atribut, pre & post  treatment/test  atau  dua  subpopulasi  yang  saling 

ber s apa ang n, eksperimen‐kontrol) 

a. Uji  T  dua    kelompok  berpasangan  jika  ukuran  sampel  kecil  dan 

variansi populasi tidak diketahui. 

b. Uji Z dua  kelompok berpasangan  jika ukuran sampel cukup besar 

atau variansi populasi  diketahui. 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 5/27 

 

UJI F/ANAVA (KELOMPOK DENG2 AN KATEGORI ATAU LEBIH) 

Jika  banyaknya  subpopulasi  lebih  dari  dua  (tiga  atau  lebih), maka  uji  yang 

dapat  dilakukan  adalah  uji  ANAVA/ANOVA  (Analisis  variansi/analysis  of 

variance).  Pada  umumnya  uji  anava  dibatasi  pada  subpopulasi  yang  saling 

bebas yaitu subpopulasi satu dengan lainnya bukan merupakan subpopulasi 

yang  sama,  juga  bukan  merupakan  subpopulasi  yang  berpasangan.  Uji 

yANAVA dibedakan menjadi dua macam  aitu: 

1. ANAVA  satu  arah  (jika  hanya  ada  satu  pengelompokan    yang  menjadi 

perhatian, misalnya status sosial: kaya, menengah,miskin) 

2. ANAVA multi arah (jika hanya ada  lebih dari satu pengelompokan   yang 

menjadi  perhatian,  misalnya  beda  rata‐rata  tekanan  darah  penduduk 

dilihat dari status sosial (kaya, menengah, miskin) dan pendidikan (dasar, 

menengah,  tinggi),  atau  yang  lainnya  (suku  bangsa:  jawa,  bali  dan 

lainnya) 

3. MANAVA/MANOVA*)1  (Multivariat  Anava)  yaitu  ANAVA  untuk  respon 

yang tidak saling bebas (multivariat). Data multivariat ini terjadi apabila 

kelompok  yang  sama  diamati  untuk  lebih  dari  dua  atribut  (misalnya 

untuk mahasiswa dilihat nilai Tugas, Nilai Ujian Mid dan Nilai Ujian Akhir, 

atau satu atribut di amati lebih dari dua  kali   (tekanan darah pasien pagi, 

siang  dan  malam  hari).  Uji  MANOVA  kadang‐kadang  disebut  juga  uji 

profil.  

 

                                                        1  Uji  dengan  tanda  *)  menunjukkan  termasuk  metode  tingkat  menengah  atau  lanjut 

(advanced statistical method) yang diberikan pada tingkat S2/S3. Sedangkan uji‐uji  lainnya 

termasuk metode statistika dasar yangdiberikan di tingkat S1 

Ringkasan Metode

 

 Statistika                                                                                 6/27 

A

 

. UJI PROPORSI 

UJI HUBUNGAN 

Selain  melakukan  uji  beda  rerata  beberapa  kelompok,  kadang‐kadang  kita 

ingin menguji apakah dua peubah (atribut masyarakat) saling berhubungan 

atau  tidak. Dalam hal  ini  ada dua hal  yang umum   dilakukan yaitu  (i) hany 

aingin mengetahui derajat asosiasi (apakah dua variabel berhubungan positif 

atau negatif), (ii) ingin mengetahui hubungan fungsional antara dua variabel 

tau lebih. a

  

3 UJI KORELASI 

Uji  korelasi  hanya  ingin  mengetahui  besarnya  derajat  asosiasi  antara 

beberapa  variabel  (misalnya,  antara    berat  badan,  tinggi  badan,  tekanan 

darah  dan  lainnya).  Koefisien  korelasi  yang  biasa  dihitung  untuk  data 

berdistribusi Normal adalah koefisien korelasi poroduk momen Karl Pearson 

dari Besarnya derajat asosiasi dinyatakan dengan bilangan r dengan kisaran 

nilai  . 1 1r− ≤ ≤

  

4 UJI REGRESI 

Berbeda  dengan  uji  korelasi,  dengan  uji  regresi  kita  lebih  tertarik  pada 

hubungan  fungsional  antara  suatu  peubah  (misalnya  y)  dengan  beberapa 

peubah lainnya (misalnya  1 2, ,...x x ) yang dinyatakan dalam bentuk  

e1 2( , , )y f x x + . = β

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 7/27 

Variabel y disebut variabel respon (terikat) dan xi disebut variabel bebas atau 

variabel  penjelas.  Dari  bentuk  umum  di  atas  diperoleh  beberapa  bentuk 

analisis regresi khusus yang dilihat dari jenis distribusi datanya. 

A. REGRESI NORMAL (NORMAL LINEAR MODEL),  

yaitu regresi dengan data respon (y) berdistribusi Normal dan saling bebas.  

 

B. REGRESI NORMAL CAMPURAN (NORMAL MIXED MODEL)*,   

yaitu regresi untuk data respon berdistribusi normal tetapi merupakan data 

tidak  saling bebas  (bisa berasal  dari  pengamatan berulang,  seperti  tekanan 

darah dalam tiga waktu berbeda) 

C. REGRESI TERGENERALISIR (GENERALIZED LINEAR MODEL)*,    

yaitu regresi dengan data respon yang tidak berdistribusi normal (misalnya 

Binomial, Poisson, Eksponensial). Termasuk dalam     jenis ini adalah analisis 

probit atau logit atau regresi logistik (untuk data berdistribusi Binomial) dan 

analisis log‐linier untuk data berdistribusi Poisson. 

D. REGRESI CAMPURAN TERGENERALISIR (GENERALIZED  LINEAR 

MIXED MODEL)*,  

yaitu  regresi  untuk  data  yang  tidak  berdistribusi  normal  juga  tidak  bebas. 

Termasuk  dalam  analisi  ini  adalah  GEE  (Generalized  Estimating  Equation), 

GLMM,  HGLM  (Hierarchical  Generalized  Linear  Model),  GRASP  untuk  data 

bersipat spasial. 

E. REGRESI DENGAN MULTIKOLINIERITAS 

Selain berdasarkan distribusi  sebaran, dalam penerapannya analisis  regresi 

juga bervariasi jika dilihat kompleksitas variabel penjelas xi, misalya apakah 

diantaranya  ada  variabel  kategorik  berupa  kelompok  atau  faktor  (misalnya 

jenis kelamin, etnik dan sejenisnya), demikian juga apakah diantara variabel 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 8/27 

penjelas  ada  yang  saling  berkorelasi  satu  dengan  lainnya  (ada  tidaknya 

multikolinieritas).  

F. REGRESI NONLINIER (ADITIF) 

Regresi‐regresi (model) di atas dikelompokkan dalam regresi (model)  linier 

karena masukknya parameter ke dalam model, khususnya kaitannya dengan 

peubah  penjelas.  Berupa  hubungan  linier 1

p

ij jj

x β=∑ yang  selanjutnya 

dihubungkan dengan berbagai fungsi link,  ( )1

ij jj

g xp

μ β=

=∑ . Untuk regresi non 

linier  khususnya  regresi  aditif    (GAM)  bentuk  hubungannya  adalah 

( ) ( )ij jg f xμ β=  

G. REGRESI DENGAN PENGHALUSAN (SEMI PARAMETRIK) 

Ada kalanya selain membentuk fungsi nonlinier dengan parameter   jβ , dapat 

juga dikombinasikan dengan komponen penghalus yang biasa disebut fungsi 

nonparametrik.  Keduanya  menghasilkan  regresi  semiparametrik 

( ) ( ) (ij jg f x s )μ β θ= + . 

H. REGRESI DENGAN DIRI SENDIRI (ANALISIS DERET WAKTU/ TIME 

SERIES)*.   

Sering  peneliti  tertarik  melihat  tren  dari  suatu  fenomena  dari  waktu  ke 

waktu dalam jangka waktu yang relatif lama. Misalnya harga rata‐rata barang 

perbulan  dalam  jangka  waktu  2‐3  tahun,  biaya  listrik  ataupun  tilpun 

perbulan  selama 2‐3  tahun. Analisis deret waktu  (time  series)   berkembang 

cukup  luas  dan  telah  menjadi  bidang  kajian  tersendiri  yang  banyak 

aplikasinya dalam bidang ekonomi (ekonometrik).    

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 9/27 

1.2 EKSPLORATIF (ANALISIS EKSPLORASI DATA)  

Tidak  semua  analsis  statistika  bertujuan menguji  atau meramal  parameter. 

Ada  beberapa  analisis,  umumnya  untuk  data  multi  variabel,  lebih  bersifat 

eksploratif  dan  hanya  melaporkan  hasil  eksplorasi  tanpa  harus  didahului 

oleh pendugaan parameter. Namun, analisis ini di sisi lain masih didasarkan 

atas asumsi bahwa respon yang diamati mengikuti sebaran normal. Beberapa 

analisis  multivariat  (peubah  ganda)  yang  termasuk  dalam  kelompok  ini 

diantaranya adalah analisis gerombol, analisi diskriminan, analisis komponen 

utama.     

5 ANALISIS KOMPONEN UTAMA  

Analisis  komponen  utama  (AKU)  disebut  juga  PCA  (Principal  Components 

Analysis).  Jika  kita  berhadapan  dengan  data  yang  memiliki  sangat  banyak 

variabel,  sangat  mungkin  beberapa  variabel  yang  ada  saling  berhubungan 

satu dengan  lainnya  sehingga  jumlah  variabel  yang  sangat  banyak  tersebut 

dapat direduksi menjadi beberapa komponen yang penting. Reduksi  dimensi 

variabel  ini  sangat  membantu  dalam  representasi  grafik  (yang  umumnya 

berdimenasi 2 atau 3). Selain  itu dalam analisis regresi penggunaan analisis 

komponen utama ini dapat menghindarkan adanya persoalan kondisi buruk 

akibat adanya matrik singuler atau mendekati singuler. Kondisi buruk akibat  

adanya  matrik  singuler  atau  mendekati  singuler,  dapat  berakibat  tidak 

konvergennya  pendugaan  parameter  dalam  analisis  regresi,    sehingga 

analisis  regresi  menjadi  tidak  menghasilkan  estimasi  atau  menghasilkan 

stimasi yang sesungguhnya tidak benar.    e

 

6 ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER ANALYSIS)* 

Jika  kita  menghadapi  populasi  dengan  sangat  banyak  atribut  (misalnya 

potensi  daerah  suatu  kabupaten  yang  terdiri  atas  banyak  variabel  potensi 

wilayah), kitamungkin ingin mengetahui pengelompokan wilayah atas dasar 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 10/27 

kedekatan  potensi  sehingga  memudahkan  pemerintah  daerah  membuat 

kebijakanyang  sesuai  dengan  wilayah  tersebut.  Analisis  untuk 

pengelompokkan seperti ini disebut analisis gerombol.  Analisis gerombol ini 

da yang bersifat hirarkis (bertingkat) ada juga yang tidak. a

  

LIS RI  7 ANA IS DISK MINAN

Berbeda  dengan  kondisi  sebelumnya  dimana  pada  dasarnya 

pengelompokkan  belum  ada  dan  peneliti  ingin  mengelompokkan  suatu 

populasi  menjadi  beberapa  kelompok  yang  relatif  homogin.  Dalam  analisis 

diskriminan  pengelompokan  telah  ada  (misalnya  jurusan  pada  suatu 

fakultas)  dan  tugas  peneliti  adalah merumuskan  fungsi  yang membedakan 

(diskriminan)  masing‐masing  kelompok  yang  ada  berdasarkan  variabel‐

variabel  yang  dimiliki  kelompok  yang  ada  (misalnya  dalam  hal 

pengelompokan  jurusan dapat dilihat nilai NEM, NilaiUjian SPMB atau Nilai 

IP Semester untuk bidang MIPA, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia). Hal  ini 

bermanfaat  untuk melakukan  pengelompokan  ulang  yang  lebih  sesuai  atau 

engelompokkan anggota baru ke dalam salah satu kelompok yang telah ada.  p

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 11/27 

2 STATISTIKA NONPARAMETRIK 

Statistika nonparametrik  tidak didasarkan atas asumsi distribusi pada data. 

Oleh  karena  itu  analisis  ini  sering  disebut  sebagai  analisis  statistika  bebas 

distribusi  (distribution  free  statistical  anaysis).  Kondisi  ini  biasanya 

diberlakukan pada data dengan ukuran kecil dan dengan skala pengukuran 

yang  jauh  dari  skala  interrval.  Karena  ukuran  data  yang  kecil,  ukuran 

emusatan yang menjadi fokus tidak lagi rata‐rata atau rerata, tetapi median.  p

 

2.1 UJI KELOMPOK  LING BEBAS   SA

Uji  ini  bertujuan  untuk menguji  adanya  beda median  antara  dua  kelompok 

yang  saling  bebas. Uji  ini  ekuivalen dengan uji  beda mean untuk kelompok 

saling bebas pada uji parametrik dengan menggunakan uji‐Z atau uji‐T. Ada 

dua  uji  nonparametrik  (keduanya  sesungguhnya  ekuivalen)  yang  dapat 

dilakukan yaitu: 

1. Uji U Man‐Whitney 

2. ji Wilcoxon untuk kelompok saling bebas. U

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 12/27 

2.2 UJI KELOMPOK BERPASANGAN  

Uji ini ekuivalen dengan uji‐Z atau uji‐T untuk sampel berpasangan pada uji 

parametrik.  Bedanya  terletak  pada  kondisi  sebaran  data  yang  juga  terkait 

dengan  sekala  pengukuran  data.  Uji  yang  dapat  dipergunakan  adalah  Uji 

Wilcoxon untuk data berpasangan. 

2.3 UJI LEBIH DARI DUA KELOMPOK SALING BEBAS   

Uji  ini  ekuivalen  dengan  uji  ANAVA  pada  uju  parametrik.  Bedanya  terletak 

pada kondisi sebaran data yang juga terkait dengan sekala pengukuran data. 

Uji yang dapat dipergunakan adalah uji H Kruskal­Walis. 

2.4 KORELASI  RANK    SPEARMAN  DAN  REGRESI  TEGAR 

(ROBUST)  

Analisis  ini  ekuivalen  dengan  analsis  korelasi  produk  momen  untuk  uji 

parametrik. Untuk uji nonparametrik, karena datanya pad a umumnya pada 

skala rank order, korelasi yang dihitung adalah korelasi rank dari Spearman. 

Untuk  data  yang  tidak  bersebaran  normal  yang  ditandai  dengan  adanya 

beberapa  pencilan  analisis  regresi  yang  dapat  dipakai  diantaranya  adalah 

egresi tegar/robust. Ada beberapa pendekatan untuk regresi tegar. r

  

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 13/27 

3 METODE  STATISTIKA  BERBASIS SIMULASI 

Pada  dasarnya  metode  statistika  berbasis  simulasi  ini  diaplikasikan  untuk 

data  dengan  ukuran  relatif  kecil,  sehingga  tidak  cukup  informasi  untuk 

mengasumsikan  distribusi  pada  data.    Pada  metode  nonparametrik, 

perhitungan  dilakukan  berdasar  ukuran  pemusatan  data  yang  sedikit  yang 

umumnya  merupakan  sekala  rank,  sehingga  memungkinkan  dilakukan 

perhitungan  secara  manual.  Belakangan  berkembang  metode  dengan 

merekonstruksi  data  baru  dari  data  yang  telah  ada  yang  dilakukan  secara 

berulang‐ulang,  Selanjutnya  interval  keyakinan  dari  parameter  yang 

diestimasi  dapat  diperoleh  dari  interval  persentil  statistik  emperik  yang 

dihasilkan dari perhitungan berulang‐ulang tadi. 

3.1 BOOTSTRA  & JACKNIFE P

Metode  statistika  berbasis  simulasi,  merekonstruksi  data  artifisial  dalam 

ukuran  relatif  besar dan  sangat banyak  sekali  baik dengan  cara  resampling 

(bootstrap),  yaitu mengambil  sampel  yang  ada  secara  berulang‐ulang  dan 

tiap  pengambilan  sampel  merupakan  sampel  dengan  pengembalian. 

Sedangkan  dengan  jacknife  sampling  dilakukan  berulang‐ulang  dengan 

mengeluarkan salah satu data pada sampel awal sampel.  

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 14/27 

3.2 MCMC (MCMC: MARKOV CHAINED MONTE  CARLO) 

Merekonstruksi  sampel  baru  dengan  karakteristik  yang  sesuai.  Selanjutnya 

estimasi  dan  uji  keseluruhan  dilakukan  berdasarkan  informasi  yang 

diperoleh estimasi pada masing‐masing data simulasi tadi. 

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 15/27 

4 PAKET STATISTIKA R 

Paket statistika R dapat diakses dengan dua cara umum yaitu melalui menu 

untuk metode  statistika  yang  umum,  salah  satu menu  (Rgui)  yang  populer 

adalah Rcommander.  Cara  lain  adalah dengan mrelalui  skrip  pemrograman 

(CLI).  Informasi  lebih  lanjut  dapat  dicari  pada  Situs  R  (http://www.r‐

project.org)    Untuk  informasi  awal  berbahasa  Indonesia  dapat  dicari  pada 

Situ R di Unej (http://r.unej.ac.id)  

4.1 STRUKTUR  MENU RCOMMANDER 

 

Panel-----|-- Data set aktif |-- Edit data set |-- Lihat data set |-- Model aktif |-- Submit (Eksekusi) Menu Data ------|--Data set Baru |--Impor data --------|--Dari Teks |--Dari SPSS |--Dari Minitab |--Data pada R -------|--Daftar data |--Data dari paket aktif Statistika-|--Ringkasan ---------|--Data set aktif |--Numerik |--Matriks korelasi |--Tabel kontingensi -|--Satu arah

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 16/27 

|--Multi arah |--Analisis dua arah |--Proporsi ----------|--Sampel Tunggal |--Sampel ganda |--Variansi ----------|--Uji F beda variansi |--Uji Bartlett |--Uji Levene |--Nonparametrik -----|--Uji Wilcoxon sampel tunggal |--Uji Wilcoxon sampel ganda |--Uji Kruskal Walis |--Regresi -----------|--Regresi Sederhana |--Model Linier |--Model Linier Tergeneralisir (GLM) |--Uji Beda ----------|--Uji t sampel tunggal |--Uji t sampel ganda |--Uji t sampel berpasangan |--Uji anava satu faktor |--Uji anava multi faktor |--Analisis ---------|--Reliabilitas skala dimensional |--Analisis Komponen Utama (RKU/PCA) |--Analisis faktor |--Analisis klaster Grafik-----|--Grafik indeks |--Histogram |--Boxplot |--QQplot |--Diagram kuantil-kuantil |--Diagram pencar |--Matriks diagram Pencar |--Grafik garis |--Diagram rata-rata |--Grafik batang |--Grafik lingkaran |--Grafik 3D Distribusi-|--Distribusi Kontinu--|--Distribusi Normal |--Distribusi t |--Distribusi Chi-kwadrat |--Distribusi Seragam |-- ... |--Distribusi Gumbel -|--Distribusi Diskrit--|--Distribusi Binomial |--Distribusi Poisson |-- ... |--Distribusi Hipergeometrik

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 17/27 

Alat ------|--Aktifkan paket |--Aktifkan Plug-in |--Pilihan Bantuan ---|--Bantuan Commander |--Pengantar RCommander  

|--Bantuan data (jika ada) |--Tentang Rcmdr

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 18/27 

5 OUTPUT RCOMMANDER 

Berikut adalah beberapa contoh keluaran analisis dengan RCommander. 

5.1 UJI BEDA 

Berikut adalah contoh keluaran dengan hipotesis alternatif dua arah dengan 

penjelasannya (nomor baris ditambahkan untuk memudahkan pembahasan) 

1. One Sample t-test

2. data: ContohData$NMat

3. t = 3.7437, df = 79, p-value = 0.0003426

4. alternative hypothesis: true mean is not equal to 70 5. 95 percent confidence interval:

6. 72.34711 77.67638

7. sample estimates:

8. mean of x

9. 75.01174

 

Keterangan keluaran 

1. Judul/nama uji, dalam hal ini uji t satu sampel (one sample test) 

2. Nama  data  danvariabel  yang  diuji,  dalam  contoh  ini  datanya  adalah 

ContohData, variabelnya adalah Mat. 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 19/27 

3. Hasil  perhitungan  t‐hitung  yaitu  3,74,  derajat  kebebasan  (df=  degree  of 

freedom), yaitu 79 dan nilai p atau (p‐value), yaitu 0,00034. 

4. Rumusan hipotesis alternatif, dalamcontoh ini menggunakan Ha dua arah. 

5. Judul interval keyakinan yang dihitung (dalam hal ini, interval keyakinan 

99%) 

6. Besarnya  batas  bawah  dan  batas  atas  interal  keyakinan,  dalam  hal    ini 

(72,35; 77,68). 

7. Judul penduga sampel  

 X) 8. Statistiksampel yang dihitung (dalam hal ini rata‐rata sampel, mean of

. Besarnya statistik sampel yang dimaksud  (rata‐rata sampel = 75,01). 9

 

 

Dengan hipotesis alternatif dua arah (rerata kedua kelompok tidak sama atau 

selisih rerata kedua kelompok tidak sama dengan nol)  , dan asumsi variansi 

sama, diperoleh hasil berikut 

1. Two Sample t-test

2. data: NMat by JKelamin

3. t = 1.1171, df = 78, p-value = 0.2674

4. alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

5. 95 percent confidence interval:

-2.335705 8.308270

6. sample estimates:

mean in group L mean in group P

76.50488 73.51860

 

Keterangan keluaran 

1. Judul analisis (Uji tdua sampel) 

2. Nama data (Nmat) dan faktor pengelompokan (Jenis Kelamin) 

Ringkasan Metode                                              20/27 

3. Nilai t hitung (t = 1,1171) ,derajat kebebasan (df = 78), dan nilai –

 Statistika                                    

p  (p-value = 0,2674). 

4. Rumusan  hipotesis  alternatif  (Beda  rerata  yang  sebenarnya  tidak  sama 

dengan nol) 

5. Interval keyakinan 95% dari beda rerata kelompok Laki dan Perempuan 

yaitu (‐2,34; 8,31). 

6. Penduga rerata (rata‐rata masing‐masing kelompo Laki danPerempuan), 

yaitu masing‐masing L:76,5 dan P:73,52 

 

5.2 UJI KORELASI 

 

1. Pearson's product-moment correlation

2. data: DataSim$NFis and DataSim$NMat

3. t = 12.4323, df = 78, p-value < 2.2e-16

4. alternative hypothesis: true correlation is not equal

to 0

5. 95 percent confidence interval:

0.7254628 0.8777313

6. sample estimates:

cor

7. 0.8152343

 

Keterangan 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 21/27 

 1. Judul uji yaitu Uji korelas produk momen dari Pearson 

2. Nama data dan variabel  yang korelasinya diuji,  yaitu data  “DataSim” 

varianel  “NFis” dan “NMat”. 

3. Besarnya  nilai  t  hitung  (12,43),    derajat  kebebasan  (78)  dan  nilai 

peluang p (<1%, yang berarti sangat signifikan). 

) 4. Rumusan hipotesis alternatif (yaitu korelasi tidak sama dengan 0

lasi populasi yaitu [0,73; 0,88]. 5. Interval keyakinan 95% dari kore

6. Korelasi sampel (cor), yaitu 0,82. 

Ringkasan Metode

 

 Statistika                                                                                 22/27 

5.3 UJI REGRESI 

Keluaran dari program tersebut  adalah seperti berikut ini. Keluaran tersebut 

diberi nomor untuk memudahkan penjelasan. 

1. lm(formula = NFis ~ NMat, data = DataSim)

2. Residuals:

Min 1Q Median 3Q Max

-29.4726 -2.6436 -0.5996 1.0129 34.2166

3. Coefficients:

Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)

(Intercept) 8.55473 5.12003 1.671 0.0988 .

NMat 0.83811 0.06741 12.432 <2e-16 ***

---

4. Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1 5. Residual standard error: 7.175 on 78 degrees of freedom

6. Multiple R-Squared: 0.6646, Adjusted R-squared: 0.6603

7. F-statistic: 154.6 on 1 and 78 DF, p-value: < 2.2e-16

 

Keterangan keluaran 

1. Menunjukkan  fungsi  R  yang  dipanggil  dengan  data  dan  variabel  terkait. 

Pada  contoh  di  atas  data  diambi  dari  DataSim  dengan  bentuk  model 

NFis=f(NMat),  yaitu    variabel  respon  NFis  dan  variabel  penjelas  NMat. 

Dalam konteks ini peneliti ingin memperoleh hubungan fungsional antara 

 Nilai  tNilaiUjian Fisika dengan Ujian Matema ika.   

2. Menunjukkan  sebaran  (statistik  ringkas)  dari  kesalahan  (sisa),  yaitu 

penyimpangan antara dugaan garis regresi dengan data. 

3. Menunjukkan  hasil  pendugaan  koefisien  dan  uji  signifikansinya.  Pada 

contoh di atas diperoleh 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 23/27 

a. Intercept  (titk  potong/konstanta)  a=8,55  dengan  nilai  p  =  0,099. 

Angka ini menunjukkan bahwa konstanta regresi tidak signifikan. 

Walaupun nilainya cukup besar  (8,55) tetapi secara statistik dapat 

dianggap 0. Dengan kata lain model yang lebih tepat adalah model 

Y=bX.  Ini  juga  menunjukkan  bahwa  pada  saat  tingkat  nilai  X=0, 

maka  Y  juga  cenderung  0.  Namun  kusus  untuk  uji  konstanta 

(intercept),  nilai  9%  dapat  dianggap  sebagai  nilai  marjinal 

(dekatdengan 5%),oleh karena itu konstanta cenderung dibiarkan 

pada model.   

b. Koefisien  regresi  untuk  variabel  NMat,  b,besarnya  0,83  dengan 

nilai  p  <2e-16.   Ini  menunjukkan  bahwa  koefisien  ini  sangat 

signifikan  (walaupun  secara  matematis  nominalnya  jauh  lebih 

kecil dibanding konstanta).  

4.  Menunjukkan  tingkat  signifikansi  yang  diperoleh  (0%,  0,1%,  1%,  5%, 

10% dan 100%) 

5. Menunjukan kesalahan baku dan derajat  kebebasan  (besarnya n‐2) dari 

sisa. 

6. Menunjukkan koefisien determinasi dan koefisien determinasi yang telah 

disesuaikan.  Koefisien  determinasi  yang  baik  adalah  yang mendekati  1. 

Semakin mendekati 1,  semakin baik. Koefisien determinasi  yang  rendah 

menunjukkan  banyak  data  yang  pemyebar  jauh  dari  garis  regresi. 

Besarnya  koefisien  determinasi  berbanding  terbalik  dengan  besarnya 

kesalahan  baku  sisa.  Jika  kesalahan  baku  besar,  koefisien  determinasi 

cenderung kecil (Lihat contoh keluaran berikutnya). 

7. Menunjukkan uji signifikansi secara keseluruhan yang menggunakan uji F 

pada derajat kebebasan (1 dan n‐2). Pada contoh ini hasilnya signifikan.  

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 24/27 

5.4 GRAFIK 

ILUSTRASI UJI BEDA 1 SAMPEL 

52 54 56 58 60 62 64 66

Sebaran Sampel

5458.88

0.95

57.8459.92

Interval Keyakinan Mean

t-tab:2.05

0p-val

|t-hit|:9.6

 

UJI BEDA 2 KELOMPOK 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 25/27 

40 50 60 70 80

49.0764.15

t-tab:2.0017

0p-val

Sebaran Sampel

Rata-rata Sampel

IK Beda Mean(M-B)0.95

-12.46-17.7

|t-hit|:11.5291

 

DIAGRAM PENCAR DENGAN VARIABEL KELOMPOK 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 26/27 

50 60 70 80 90

5060

7080

90

NMat

NFi

s

JKelaminLP

 

MATRIKS DIAGRAM PENCAR DENGAN VARIABEL KELOMPOK 

 

Ringkasan Metode Statistika                                                                                 27/27 

| | || | || ||| | | || ||| | || || || |||| || || || || || || | || ||| ||| ||| ||| || | ||

y1100 150 200 250 30 40 50 60 70

120

160

200

100

150

200

250

| | || ||| ||| || || ||| | || || || |||| |||||| || || || | || || ||||||| ||| || | ||

y2

||| || | ||| |||| | | | ||| || || |||| || || ||| ||| || |||| || ||| | | || || ||| | ||

y3

-20

-10

010

120 160 200

3040

5060

70

-20 -10 0 10

| | || | || ||| | | || ||| | || || || | ||| || || || || || || | || || ||||||| ||| || | ||

x1LP