Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 8 ROUTING
1. Mengapa Perlu Router
Karena Router sendiri memiliki banyak sekali fungsi utama. Berikut ini adalah
beberapa fungsi utama router :
1. Menghubungkan dua jaringan atau lebih dalam satu alamat IP
Pada dasarnya, router merupakan penghubung antar komputer dengan jaringan
internet. Berikut ini adalah skema kerja dari router :
Jaringan internet yang diperoleh dari ISP atau Internet Service Provider akan
dibagi kepada customer, baik itu kantor, instutusi, maupun rumah pribadi bisa
melalui jaringan wireless ataupun menggunakan jaringan serat optik. Untuk dapat
memperoleh layanan jaringan internet, maka user akan membutuhkan reciever
jaringan internet yang biasa kita kenal dengan istilah modem. Modem ini yang
kemudian akan menyalurkan jaringan internet ke dalam rumah atau kantor.
2. Untuk menghubungkan sebuah jaringan LAN ke dalam jaringan komputer
Fungsi lain dari router adalah untuk menghubungkan suatu jaringan LAN ke
dalam jaringan internet. Hal ini akan membuat setiap komputer yang saling
terhubung dengan jaringan LAN akan bisa terhubung juga dengan jaringan
internet. Biasanya, fungsi router seperti in idapat dilakukan oleh router jenis DSL
atau Digital Subscriber Line.
Kelebihan Router
Saat ini, penggunaan router sendiri menjadi salah satu hardware jaringan
komputer yang penting dalam membuat suatu jaringan Internet Protocol.
Bagaimana tidak, untuk dapat menggunakan dan juga menyalurkan banyak paket
data Internet tanpa perlu menggunakan lebih dari satu modem, router sudah pasti
unggul. Dengan adanya router, maka proses sharing dari jaringan konektivitas
internet akan menjadi lebih mudah dan juga efisien. Berikut ini adalah beberapa
kelebihan dari router :
Sudah menjadi satu dengan modem, sehingga mudah untuk
melakukan instalasi
Beberapa merk sudah menambahkan fungsi router pada modem buatannya. Hal
ini tentu saja akan mempermudah anda sebagai user. Dengan adanya modem
sekaligus router, anda hanya perlu membeli satu alat yang bisa digunakan untuk
keperluan routing dan mudah untuk diaplikasikan, tanpa perlu membeli router
tambahan.
Tidak perlu membeli lebih dari satu modem
Terkadang kita sering mempermasalahkan mengenai pembelian modem lebih dari
satu untuk keperluan koneksi internet. Dengan adanya router, maka tidak perlu
lagi pusing dan juga repot untuk membeli modem lebih dari satu. Cukup dengan
satu modem saja, anda sudah bsa menikmati proses routing, dan koneksi internet
pun sudah bisa dinikmati lebih dari 1 client.
Dapat melakukan proses routing ke segala macam alat, baik PC,
laptop hingga smartphone
Proses routin gjuga merupakan proses yang tidak pandang alat. Semua alat yang
bisa menerima sinyal wireless bias menikmati hasil routing. Karena itu, router
juga sangat baik untuk kepentingan sharing ke banyak devices, seperti handphone,
smartphone, dan juga PC dan laptop.
Sudah banyak pabrik dan juga perusahaan yang menjual produk
routernya, sehingga mudah untuk menemukannya
Anda juga tidak perlu bingung dimana membeli router. Saat ini router sudah
banyak dijual, karena sudah banyak pula pabrikan yang memproduksi alat router
ini. Anda tidak perlu repot mencari jauh – jauh, karena hampir semua toko
komputer menjual alat ini dengan beragam merk.
Menghemat biaya intenet bulanan
Biaya perbulan pun akan menjadi lebih hemat, terutama ketika anda memiliki
lebih dari satu devices. Dengan menggunakan router, anda cukup 1 kali membayar
layanan internet per bulannya, yang bisa anda gunakan untuk lebihdari 1 device
yan ganda miliki. Akan jauh lebih hemat apabila dibandingkan anda harus
membayar lebih dari satu kali biaya bulanan untuk masing – masing device yang
anda miliki.
https://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/fungsi-router
https://norisanto.com/apakah-anda-benar-benar-membutuhkan-router/
2. Lebih Jauh Tentang Routing
Routing merupakan sebuah mekanisme pengiriman paket data yang
ditransmisikan dari satu network ke network yang lain. Pada sebuah router,
biasanya mempunyai sebuah tabel routing atau lebih yang menyimpan informasi
jalur routing yang akan digunakan ketika ada pengiriman data yang melewati
router. Pada kasus tertentu untuk menuju ke suatu tujuan, router tidak hanya
memiliki satu gateway, misalnya karena router harus menghubungkan banyak
jaringan yang memiliki segmen yang berbeda. Contoh sederhana bisa kita lihat di
topologi berikut :
Lalu bagaimana router menentukan pemilihan jalur routing nya?. Gateway mana
yang akan digunakan Router 1 untuk menuju ke Server? Ketika ada lebih dari satu
rule routing, router memiliki mekanisme perhitungan jalur routing yang akan
digunakan router untuk transmisi data. Pemilihan jalur Routing didasarkan pada
beberapa parameter yaitu dst-address dan distance pada tiap rule routing.
Pertama, router akan memilih rule routing dengan dst-address yang paling
spesifik.
Kemudian Router akan melihat nilai pada parameter Distance di tiap rule
routing, semakin kecil Distance, maka rule itu akan digunakan.
Jika terdapat beberapa rule routing dengan dst-address sama spesifik dan
distance sama, maka Router akan memilih dengan Random (round robin).
Dari topologi sebelumnya, didapat rule routing seperti gambar.
Bagaimana urutan prioritas jalur yg akan digunakan Router 1?. Kita akan coba
bahas berdasarkan mekanisme pemilihan jalur routing oleh router. Perlu diingat,
trafik yang akan ditransmisikan adalah trafik dari Router 1 menuju ke Server
dengan IP Address 192.168.30.3. Coba perhatikan pada rule routing tadi, Untuk
tujuan IP 192.168.30.3 dst-address=192.168.30.0/29 lebih spesifik dibanding dst-
address=192.168.30.0/24, sehingga rule B akan digunakan sebagai prioritas
pertama. Lalu rule mana yang akan dijadikan prioritas 2 dan 3?. Perhatikan rule A
dan C. Keduanya memiliki dst-address yg sama - sama /24, akan tetapi nilai
distance kedua rule tersebut berbeda. Antara rule routing A dan C, router akan
memilih A, karena nilai parameter distance pada rule A lebih kecil dibanding rule
C. Bisa disimpulkan bahwa dari pembahasan tadi akan didapat jawaban seperti
berikut :
By default nilai distance ditentukan sesuai jenis routing yang diterapkan, misalnya
untuk Static Route=1, OSPF=110, RIP=120, dsb. Akan tetapi nilai parameter
distance tersebut bisa juga diubah, untuk membuat sebuah mekanisme failover
sederhana. Contoh impelementasi failover sederhana adalah ketika ada 2 rule
routing dengan distance yang berbeda, perhatikan rule routing berikut :
Pada contoh tersebut, jalur utama untuk menuju ke 192.168.30.0/24 adalah
gateway 11.11.11.2. Jika gateway 11.11.11.2 putus/mati, maka secara otomatis
informasi rule routing yang akan digunakan router untuk transmisi data akan
berpindah menggunakan jalur backup, yaitu gateway 10.10.10.2. Admin jaringan
tidak perlu repot - repot mengganti informasi tabel routing secara manual.
https://www.robicomp.com/pengenalan-fungsi-routing-dasar-bagi-pemula.html
3. Routing Statik dan Dinamik
Banyak perbedaan dari beberapa routing yang telah ada sekarang dan biasanya
routing itu sangat dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan antar lokal ataupun
antar kota. Routing adalah Konfigurasi yang akan dilakukan pada perangkat keras
Router. Jenis-jenis router pun berbeda-beda, konfigurasinya pun berbeda-beda.
3.1 Routing Statik
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan
untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin
jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel
routing
Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk
konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk
melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi
dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui
alamat IP
Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
Keuntungan Menggunakan Routing Static
1. Meringankan kinerja processor router
2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari
tabel isi routing pada saat pengiriman paket
3. Routing static lebih aman dibandingkan routing dinamis
4. Routing Static kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan
tujuan membajak traffik
Kerugian Menggunakan Routing Static
1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-
masing router yang digunakan
2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika
banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan
secara manual.
3.2 Routing Dinamik
Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat
jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika
ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat
jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer
jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan
network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis
ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default.
Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di
CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Jika dibandingkan kelemahan dan kelebihan static routing dengan routing
dinamis, maka lebih baik Anda memilih routing dinamis dalam penerapan di
jaringan yang cukup besar. Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
(jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak
perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan
mengkonfigurasi ulang.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah sebagai berikut:
Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP table
pada setiap waktu tertentu.
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table memakan waktu lama
karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada IP
table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus
https://nabilahnfz.wordpress.com/2014/11/30/static-routing-dan-dynamic-routing/
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/routing-dinamis
https://deenugraha.wordpress.com/about/konfigurasi-routing-dinamik-dengan-packet-
tracer/
4. Interior Routing Protocol
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang
bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam
satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang
saling berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui.
1. Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi
UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma
yang bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1
gateway, sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga
akan bertambah.
2. Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource
komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada
routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat
melewati dua atau lebih rute secara pararel.
4.1 RIP (Routing Information Protocol)
Rip (routing information protocol) adalah jenis protokol kuat yang digunakan
dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. Rip (routing information
protocol) dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan
algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun
1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan.
4.2 OSPF (Open Shortest Path First)
Open shortest path first (ospf) adalah sebuah protokol routing yang aktif yang
digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing
protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gateway interior.
4.3 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
Interior gateway routing protokol (igrp) ini adalah distanceve igrp oleh cisco.
Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen.
Interior gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-
batas rip dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrik untuk setiap
rute serta keandalan, beban penundaan, dan bandwidth.
Hop maksimum eigrp adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur
dalam protokol routingclassful, tetapi kurang populer karena boros ruang
alamat ip.
4.4 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Enhanced interior gateway routing protocol (eigrp) berdasarkan igrp asli mereka
saat itu adalah milik cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing
protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing
yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth
dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing
protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk igrp
( peningkatan interior gateway routing protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit
eigrp (enhanced interior gateway routing protocol) metrik ke 24 bit igrp
metrik. Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan dual dari sri yang memastikan
operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.
https://sondangdhamayantikomter.wordpress.com/2016/02/27/interior-routing-
protokol/
5. RIP vs OSPF
Routing Information Protocol (RIP)
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima
Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan
algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol
ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan
nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router
Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
Versi dari RIP yang mendukung teknologi IP dimasukkan dalam BSD system
sebagai routed daemon. Spesifikasi RIP dapat dilihat di RFC 1058.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum
dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar
informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop
routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan
routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu RIPv1, RIPv2, RIPng
RIPv1 didefinisikan pada RFC 1058, dimana menggunakan classful
routing, tidak menggunakan subnet. Tidak mendukung Variable Length
Subnet Mask (VLSM).
RIPv2 hadir sekitar tahun 1994, dengan memperbaiki kemampuan akan
Classless Inter-Domain Routing. Didefinisikan pada RFC 2453.
RIPng merupakan protokol RIP untuk IPv6. Didefinisikan pada RFC
2080.
Proses Routing RIP
Versi open standard modern dari RIP atau yang lebih dikenal dengan IP RIP
dibahas lengkap di RFC 1058 dan standard internet lainnya (STD) 56.
RIP diklasifikasikan menjadi dua, RIP versi 1 (RIPv1), RIP versi 2 (RIPv2).
Penambahan fitur di RIPv2 antara lain:
Kemampuan untuk membawa tambahan informasi paket routing
Mekanisme autentikasi untuk keamanan update table
Mendukung variable-length subnet mask (VLSM)
Untuk mencegah routing loop, RIP mengimplementasikan batasan jumlah hop
jalur dari asal ke tujuan. Jumlah hop maksimum 15. ketika router menerima
update yang berisi perubahan isi table routing, nilai metricnya bertambah 1. jika
nilai metric lebih besar dari 15, maka jaringan yang dituju dianggap sebagai
jaringan unreachable. RIP juga berisi sejumlah fitur-fitur yang umum, misalnya
spolit hosrizon dan mekanisme holddown untuk mencegah propagasi informasi
routing yang salah.
Konfigurasi RIP
Perintah untuk menjalankan RIP sebagai routing protokol adalah router rip.
Perintah network kemudian digunakan untuk menjelaskan interface mana yang
digunakan oleh RIP. Proses routing memasangkan interface yang bersangkutan
dengan alamat jaringan dan mulai mengirimkan dan menerima update RIP ke
interface tersebut.
RIP mengirim pesan routing-update pada interval yang tetap. Ketika router
menerima routing-update yang berisi perubahan table routing, ia mengupdate
table routingnya ke rute yang baru. Dalam hal ini metric yang diterima bertambah
nilainya 1, dan interface asal dari update menunjukkan hop berikutnya dalam table
routing. Router-router RIP memperbaiki hanya rute yang terbaik saja ke tujuan
tapi juga memperbaiki rut eke tujuan yang nilainya sama. RIP merupakan time-
driven, tapi implementasi Cisco, RIP mengirim triggered update kapanpun kalau
perubahan dideteksi. Topologi mengalami perubahan juga akan dikirim triggered
update langsung. Tanpa trigger, RIP dan IGRP tidak akan bagus unjuk kerjanya.
Setelah proses update dalam table routing terjadi, maka konfigurasipun
mengalami perubahan, kemudian router secara langsung mulai transmit update
routing untuk menginformasikan ke router-router lainnya tentang perubahan yang
terjadi. Triggered update ini, dikirim secara regular dan terjadwal. Gambaran
perintah untuk router BHM sebagai berikut:
– BHM(config)#router rip – memilih RIP sebagai routing protokol
– BHM(config-router)#network 10.0.0.0 – spesifikasi alamat yang terhubung
langsung
– BHM(config-router)#network 192.168.13.0 – spesifikasi alamat yang terhubung
langsung
Interface Cisco router yang terhubung langsung ke jaringan 10.0.0.0 dan
192.168.13.0 mengirimkan dan menerima update RIP. Routing update ini
mengakibatkan router mempelajari topologi jaringan dari router yang terhubung
langsung yang juga menjalankan RIP sebagai protokol routingnya.
RIP harus di-enable dan jaringan harus dispesifikasikan. Sedangkan tugas yang
lain adalah tambahan. Berikut ini adalah tugas-tugas tambahan:
– Seting routing metric
– Seting timer
– Spesifikasi versi RIP
– Menghidupkan autentikasi RIP
– Mengkonfigurasi route summary pada interface
– Memverifikasi IP route summary
– Men-disable automatic route summary
– Menjalankan IGRP dan RIP
– Men-disable validasi dari alamat IP asal
– Enable atau disable solit horizon
– Menghubungkan RIP ke WAN
Untuk mengenablekan RIP, digunakan perintah dalam mode global config, seperti
:
Router(config)#router rip – enable RIP
Router(config-router)#networknetwork-number – spesifikasi jaringan
dengan routing RIP
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan
di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah
merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP. OSPF merupakan sebuah
routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal
suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di
mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan
memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi
terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk
menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan
sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol
yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan
dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya,
perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di
manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF
merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya
OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan
ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya
menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar kesana ke mari dengan
sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang
penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan
lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF
merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja
demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah
teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien
dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini
membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan
menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para
administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah
router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu
juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus
perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran
informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk
sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan
langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut
disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang
harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan
dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk
dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme
tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan
dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran
kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung
langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.
Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali
(dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-
Point Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada
router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan
menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan
OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan
mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya
secara berkala.
Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari
beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
OSPF mungkin merupakan IGP yang paling banyak digunakan. Menggunakan
metode MD5 untuk autentikasi antar router sebelum menerima Link-state
Advertisement (LSA). Dari awak OSPF sudah mendukung CIDR dan VLSM,
berbeda dengan RIP. Bahkan untuk OSPFv3 sudah mendukung untuk IPv6.
Router dalam broadcast domain yang sama akan melakukan adjacencies untuk
mendeteksi satu sama lainnya. Pendeteksian dilakukan dengan mendengarkan
“Hello Packet”. Hal ini disebut 2 way state. Router OSPF mengirimkan “Hello
Packet” dengan cara unicast dan multicast. Alamat multicast 224.0.0.5 dan
224.0.0.6 digunakan OSPF, sehingga OSPF tidak menggunakan TCP atau UDP
melainkan IP protocol 89.
OSPF menggunakan protokol routing link-state dengan spesifikasi sebagai
berikut:
– Protokol routing link-state
– Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
– Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan
Media Kerja Protokol OSPF
OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan perute tetangganya untuk dapat
saling berkomunikasi seputar informasi perutean. Untuk membentuk sebuah
hubungan dengan perute tetangganya, OSPF mengandalkan protokol Hello.
Namun uniknya cara kerja protokol Hello pada OSPF berbeda-beda pada setiap
jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF,
dan masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja
mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah:
1. Broadcast Multiaccess
2. Point-to-Point
3. Point-to-Multipoint
4. Non-broadcast Multiaccess (NBMA)
Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):
– Menggunakan Algoritma link-state
– Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar
– Tidak menyebabkan routing loop
– Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
– Cepat mengetahui perubahan pada jaringan
– Dapat menggunakan beberapa metrik
OSPF Area dan Routers
Tipe Router OSPF
– Internal routers ( di dalam area )
– Backbone router ( di dalam area 0 )
– Area Border router ( ABR )
Berada antara 2 atau lebih area dan harus menyentuh area 0
– Autonomous system boundary routers ( ASBR )
Mendistribusi ulang informasi routing dan routing protokol yang lain
Mekanisme Kerja OSPF
Secara garis besar, proses yang dilakukan protokol perutean OSPF mulai dari
awal hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah, yaitu:
1. Membentuk Perute yang Bersebelahan (Adjacency Router)
2. Memilih DR dan BDR jika diperlukan
3. Mengumpulkan semua keadaan (state) jaringan
1. Memilih rute terbaik untuk digunakan
2. Menjaga kemutakhiran informasi perutean
Protokol OSPF sangat cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki jumlah host
yang sangat banyak, karena kemampuannya dalam mengelola dan memperbarui
tabel perutean untuk jaringan tersebut. Protokol OSPF pun juga cepat dalam
penyesuaian terhadap perubahan topologi jaringan.
https://antonizonzai.wordpress.com/2010/12/07/rip-dan-ospf/