Upload
clintonsiregar
View
12
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
RESUME PERKULIAHAN PIP
DISUSUN OLEH :
CLINTON
5235117115
TEKNIK ELEKTRO
PEND.TIK NR 2011
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah untuk membuat RESUME PERKULIAHAN PIP.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu dalam MK perkuliahan PIP ini sehingga saya dapat membuat
resume perkuliahan pip ini selesai tepat pada waktunya.
Semoga resume ini dapat bermanfaat kepada setiap orang yang
membacanya. Demikian makalah ini telah saya selesaikan jika ada
kesalahan pengetikan atau kata-kata harap dimaklumi.Sekian dan Terima
Kasih.
Penulis,
Clinton
RESUME PERRKULIAHAN PIP
Pada awal pekuliahan materi pertama yang dibahas adalah tingkatan
mahluk hidup yaitu tingkatan paling bawah adalah benda mati (tidak
begerak, tidak memiliki pikiran, memiliki bentuk dan berat), tingkatan kedua
adalah tumbuhan(tumbuh, bernafas, bereproduksi dan menghasilkan buah),
tingkatan ketiga adalah hewan(memiliki nafsu, insting), tingkatan yang
keempat adalah manusia(memiliki cara berpikir, memiliki hati nurani) dan
tingkatan selanjutnya Sang Pencipta.
Pada pertemuan kedua yang kami pelajari mengenai ego, superego,
idego. Super ego berasal dari hati nurani manusia, ideoga berasal dari
pikiran/rasio/logika dan ego berasal dari emosi manusia . ego manusia harus
dikendalikan oleh superego dan idego.
Pada pertemuan ketiga ibu Yenina menerangkan tentang teori- teori
pendidikan dan karakteristik manusia. Dalam teori pendidikan ada 3
pendapat. Yang pertama adalah teori empirisme yang dikemukakan oleh
John Locke dari Inggris. John Locke berpendapat bahwa anak seperti kertas
putih yang dibentuk sesuai goresan yang dipengaruhi lingkungannya. Teori
kedua dikemukakan oleh Kophen Heur yang berasal dari jerman, dia
berpendapat bahwa anak lahir kedunia sudah memiliki kodrat(talenta) dan
teori ini disebut teori Naturalisme dan teori yang terakhir adalah teori
konverhesif bahwa anak sudah memiliki bakat yang harus diasah dalam
pendidikan, yang dikemukakan oleh William yang berasal dari german.
Kemudian bu Yenina menerangkan tentang karakteristik manusia yang
terdiri dari :
1. Homo sapien, manusia yang berakal dan bijaksana
2. Homo religius, percaya ada kekuatan lain
3. Homo homonisocius, manusia yang memiliki sifat sosial
4. Homo homonigopus, manusia adalah serigala bagi manusia lai
5. Homo homonietis dan homo homoniestetis, dimana manusia memiliki
nilai etika dan nilai keindahan di dalam dirinya
Pada pertemuan keempat Ibu Yenina menguji pengetahuan/ingatan
kami tentang materi yang sebelumnya beliau sudah sampaikan. Kami
disuruh membuat materi yang sebelumnya dengan narasi. Pada awalnya
saya agak sulit mengerjakan tugas tersebut namun akhirnya saya dapat
menyelesaikannya dengan baik lalu pada akhir pertemuan kami disuruh
membentuk kelompok, 1 kelompok terdiri dari tiga orang untuk mencari dan
mempresentasikan film dari Indonesia yang ada nilai pendidikannya.
Selanjutnya materi yang kami pelajari adalah komponen-komponen
pendidikan komponen tersebut adalah alat pendidikan(fisik:papan
tulis,bangku; nonfisik:reward dan hukuman), lingkungan(tempat diamana
anak itu berada), tujuan(menjadikan manusia yang pintar dalam
pengetahuan dan humanism), anak didik(dapat menerima pelajaran) dan
pendidik. Kemudian bu Yenina menerangkan tentang paradigma anak didik
yaitu: AD merupakan miniatur orang dewasa, AD memiliki perbedaan antar
individu, AD sebagai kesatuan sistem manusia dan lain lain. Setelah itu kami
mempelajari pengertian anak didik. Pengertian umum: Tiap orang atau
sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalani kegiatan pendidikan.
Pengertian khusus: Anak yang belum dewasa yang diserahkan kepada
tanggung jawab pendidik.
Di MK PIP kami juga mempelajari tentang “Normal dan Abnormal”
terhadap peserta didik. Ada 5 kebutuhan yang diperlukan Peserta didik yaitu:
1. Kebutuhan dasar
2. Kebutuhan rasa aman dan kepastian
3. Kebutuhan kasih saying
4. Hak harga diri
5. Aktivisasi
Selanjutnya yang membedakan Normal dan abnormal adalh dari
perilaku peserta didik. Sebelum umur 8 tahun kita bisa merubah perilaku
abnormal anak.
Di MK PIP kami juga mempelajari pendidikan multicultural education.
Dalam materi ini kami dapat mempelajari dimensi-dimensi pendidikan
Multibudaya yaitu: muatan integrasi, proses konstruksi pengetahuan,
pengurangan prasangka, pendagogik yang wajar dan memberikan
kewenangan budaya sekolah dan stuktur sosial.pada pembahasan materi ini
bu Yenina menambahkan bahwa murid pada hakikatnya adalah manusia
yang memiliki kharakteristik yang khusus, manusia yang memiliki hak dan
kewajiban, manusia yang memiliki kebutuhan dan manusia yang memiliki
hati nurani.
Kami juga mempelajari Anak Didik Berkebutuhan khusus merupakan
anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal: ciri-ciri
mental, kemampuan-kamampuan sensorik, fisik dan neuromoskular, perilaku
sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi , maupun kombinasi dua
atau lebih dari hal2 diatas. Anak luar biasa di bagi menjadi 5 golongan
menurut Kirg dan Gallagher yaitu: kelainan mental(intelektual yang luar
biasa tinggi dan yang lamban dalam belajar), kelainan sensoris(kerusakan
pendengaran dan kerusakan penglihatan), gangguan komunikasi(kesulitan
belajar dan gangguan dalam berbicara dan komunikasi),gangguan
perilaku(gangguan emosional dan tunalaras) dan tuna ganda atau cacat
berat.
Sementara itu LPTK mengklsifikasikan ALB dalam paradigm segrefatif misal,
klasifikasi A untuk tunanetra, klasifikasi B untuk tunarungu dan tunawicara,
klasifikasi C untuk tunagrahita, klasifikasi D untuk tunadaksa, klasifikasi E
untuk tunalaras, klasifikasi F untuk genius, klasifikasi G untuk tuna ganda,
klasifikasi H untuk anak yang kesulitan belajar karena factor non intelektual.
Kami juga diajarkan oleh bu Yenina mengenai Aliran-aliran baru
pendidikan. Dalam materi iniada 4 bentuk pengajaran yaitu Pengajaran
alam sekitar (menggunakan lingkungan hidup si anak sebagai
pendidikannya; pengajaran kelas pertama 6-10 tahun;pengembangan
pengajaran sekitar harus dilandasi bentukan suasana tulus ikhlas, kasih
saying, persaudaraan & kepercayaan ), Pengajaran Pusat Perhatian
(bedasarkan atas kebutuhan anak; setiap behan pengajarannya merupakan
kesatuan; harus ada hubungan erat antara rumah dan sekolah), Sekolah
Kerja(anak aktif berbuat; pusat kegiatan dikjar adalah anak; mendidik anak
menjadi pribadi; sekolah kerja merupakan bentuk masy kecil) dan
Pengajaran Proyek (pengajaran itu harus aktif,ilmiah dan memasyarakat ).
Kami juga diajarkan di MK PIP ini mngenai pendidikan inklusif.Materi ini
membahas bahwa konsep pentin dalam PLB bedasarkan kesepakatan
Salamanca statement yaitu :
1. Memberikan hak kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan
sekolah.Termasuk ALB baik temporer maupun permanen
2. Memberikan hak kepada setiap anak untuk masuk sekolah yang
berada di lingkungan komunitas mereka dalam kelas-kelas inklusif
3. Memberikan hak kepada setiap anak untuk bepartisipasi di pusat
pendidikan untuk layanan kebutuhan individual
4. Memberi hak semua anak untuk bepartisipasi dalam pedidikan yang
berkualitas yang bermakna bagi setiap individu
5. Dipercayai bahwa pedidikan inklusif pada gilirannya akan membentuk
satu masyarakat inklusif.
Selain itu kami belajar bahwa ada 9 elemen dasar dalam pendidikan inklusif
yaitu sebagai berikut:
1. Sikap positif guru terhadap kebhinekaan siswa(membuat setting class
yang menarik)
2. Interaktif promotif, saling menolong & memotivasi(bedasarkan
kelompok kelompok)
3. Kompetensi akademik atau sosial(pelajaran akademik harus
disamakan dengan sosial mis:mtk dengan narasi)
4. Pembelajaran yang adaptif
5. Konsultasi Kolaboratif(harus berhubungan dengan dokter keluarga)
6. Hidup dan belajar dalam masyarakat;kelas harus sebuah bentuk mini
dari masyarakat
7. Hubungan kemitraan seklah dengan keluarga
8. Bellajar dan berpikir independent
9. Belajar sepanjang hayat
Dan pada 2 pertemuan terakhir PIP bu Yenina membuat forum group
discussion mengenai KONSEP PENDIDIKAN INDONESIA DALAM ERA
GLOBALISASI DENGAN MENGACU TIGA KONSEP DASAR PENDIDIKAN :
{INS KAYU TANAM, TAMAN SISWA, DAN K.H AHMAD DAHLAN
(MUHAMMADIYAH)} yang dimoderatori oleh Reyza Ananda Rachman. Di
forum tersebut dibagi menjadi tiga kelompok dan masing- masing kelompok
menjabarkan visi dan misi dari masing masing konsep dasar pendidikan lalu
misi dan visi itu diringkas atau dirembuk menjadi satu kesatuan untuk
menentukan visi dan misi konsep pendidikan Indonesia dalam era
globalisasi, hasil dari diskusi tersebut adalah sebagai berikut:
Menjalankan roda pendidikan sesuai dengan perkembangan globalisasi
yg berdasarkan pada Ke-Tuhanan YME .
Membimbing generasi penerus bangsa dengan tujuan memberikan
motivasi, peluang, serta teladan hidup tanpa melupakan keberadaan
kebudayaan bangsa.
Mendidik dan mendorong peserta didik agar mempunyai jiwa
enterpreneurship, mempunyai inovasi dan kreatifitas untuk
mengembangkan talenta dan berakhlak mulia.
Dan hasil ini sudah disepakati oleh ketiga kelompok dan selesailah
perkuliahan MK PIP ini yang hanya tinggal menunggu UAS nya saja. UASnya
berupa wawancara seputar materi dan tugas yang sudah pernah diajarkan.
Ketika hari untuk melaksanakan UAS bu Yenina mendadak sakit dan
mengganti UAS yang tadinya wawancara menjadi resume materi perkuliahan
PIP.
Kesan Mengikuti MK PIP :
- Banyak belajar mengenai konsep pendidikan, tugas guru dan
bagaimana mengatasi anak didik
- Banyak mengerjakan tugas yang membuat kami sibuk yang bertujuan
untuk melatih kami agar tidak malas
- Belajar di MK PIP menyenangkan, melatih diri menjadi pribadi yang
lebih baik dan mendapat banyak pengalaman baru melalui kunjungan
ke museum dan SLB
PESAN untuk MK PIP selanjutnya
- Intensitas pertemuan di MK PIP dapat ditingkatkan lagi supaya dapat
memahami materi PIP seutuhnya
- Memberikan banyak sumber bacaan agar mahasiswa dapat melihat
materi PIP dari berbagai sudut pandang
- Memberikan tugas yang langsung terjun kemasyarakat agar dapat
lebih memahami materi PIP
- Ruangan mengajar PIP haruslah nyaman agar dapat lebih meresapi/
konsentrasi terhadap Materi yang diberikan