Renungan Kisah Inspiratif

8/19/2019 Renungan Kisah Inspiratif

http://slidepdf.com/reader/full/renungan-kisah-inspiratif 1/7

Sungguh indah ikatan suci antara dua orang insan yang pasrah untuk

saling berjanji setia menemani mengayuh biduk mengarungi lautan

kehidupan. Dari ikatan suci ini dibangun keluarga bahagia, yang dipimpin

oleh seorang suami yang shalih dan dimotori oleh seorang istri yangshalihah. Mereka mengerti hak-hak dan kewajiban mereka terhadap

pasangannya, dan mereka pun memahami hak dan kewajiban mereka

kepada Allah Ta’ala. Kemudian lahir dari mereka berdua anak-anak yang

tumbuh dalam ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Cinta dan kasih

sayang pun tumbuh subur di dalamnya. ahmat dan berkah Allah pun

terlimpah kepada mereka. !nilah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah,

samara kata orang. !nilah model keluarga yang diidamkan oleh setiap

muslim tentunya.

"idak diragukan lagi, bahwa untuk menggapai tara# keluarga yang

demikian setiap orang harus melewati sebuah pintu, yaitu pernikahan.

Dan usaha untuk meraih keluarga yang samara ini hendaknya sudah

dimulai saat merencanakan pernikahan. $ada tulisan singkat ini akan

sedikit dibahas beberapa kiat menuju pernikahan !slam yang diharapkan

menjadi awal dari sebuah keluarga yang samara.

Berbenah Diri Untuk Mendapatkan Yang Terbaik

$enulis ingin membicarakan % jenis manusia ketika ditanya& 'Anda ingin

menikah dengan orang shalih(shalihah atau tidak)*. Manusia jenis

pertama menjawab '+a, tentu saja saya ingin*, dan inilah muslim yang

masih bersih trahnya. !a tentu mendambakan seorang suami atau istri

yang taat kepada Allah, ia mendirikan shalat ia menjalankan perintah-

perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-ya. !a menginginkan

sosok yang shalih atau shalihah. Maka, jika orang termasuk manusia

pertama ini agar ia mendapatkan pasangan yang shalih atau shalihah,

maka ia harus berusaha menjadi orang yang shalih atau shalihah pula.

Allah Azza Wa Jalla berrman yang artinya& “Wanita-wanita yang keji

untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang

keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki

yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula” /S. An ur& %01. +aitu

dengan berbenah diri, berusaha untuk bertaubat dan meninggalkan

segala kemaksiatan yang dilakukannya kemudian menambah ketaatan

kepada Allah Ta’ala.



Sedangkan manusia jenis kedua menjawab& 'Ah saya sih ndak mau yang

alim-alim* atau semacam itu. !nilah seorang muslim yang telah keluar dari

trahnya yang bersih, karena sudah terlalu dalam berkubang dalam

kemaksiatan sehingga ia melupakan Allah Ta’ala, melupakan kepastian

akan datangnya hari akhir, melupakan kerasnya siksa neraka. +ang ada di

benaknya hanya kebahagiaan dunia semata dan enggan menggapai

kebahagiaan akhirat. Kita khawatir orang-orang semacam inilah yang

dikatakan oleh asulullahShallallahu’alaihi Wasallam sebagai orang yang

enggan masuk surga. 2ho, masuk surga ko3 tidak mau)

asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda& “Setiap ummatku akan

masuk surga keuali yang enggan” . $ara sahabat bertanya& 4Siapakah

yang enggan itu wahai asulullah)5. 6eliau bersabda& “!ang taat kepa"aku akan masuk surga "an yang ingkar terha"apku maka ia enggan

masuk surga” 7. 6ukhari1

Seorang istri atau suami adalah teman sejati dalam hidup dalam waktu

yang sangat lama bahkan mungkin seumur hidupnya. Musibah apa yang

lebih besar daripada seorang insan yang seumur hidup ditemani oleh

orang yang gemar mendurhakai Allah dan asul-ya) $adahal

asulullah Shallallahu’alaihi Wasallambersabda& “#ea"aan agama se$rang

insan tergantung pa"a kea"aan agama teman "ekatnya. %aka su"ah

sepatutnya kalian memperhatikan "engan siapa kalian berteman

"ekat” 7. Ahmad, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani1

Bekali Diri Dengan Ilmu

!lmu adalah bekal penting bagi seseorang yang ingin sukses dalam

pernikahannya dan ingin membangun keluarga !slami yang samara. !lmu

yang dimaksud di sini adalah ilmu agama tentunya. Secara umum,

seseorang perlu membekali diri dengan ilmu-ilmu agama, minimal ilmu-

ilmu agama yang wajib bagi setiap muslim. Seperti ilmu tentang a3idah

yang benar, tentang tauhid, ilmu tentang syirik, tentang wudhu, tentang

shalat, tentang puasa, dan ilmu yang lain, yang jika ilmu-ilmu wajib ini

belum dikuasai maka seseorang dikatakan belum benar keislamannya.

2ebih baik lagi jika membekali diri dengan ilmu agama lainnya seperti

ilmu hadits, ta#sir al /ur5an, 8i3ih, 9shul 8i3h karena tidak diragukan lagi

bahwa ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

enungkanlah rman Allah Ta’ala, yang artinya& “Allah meninggikan



$rang-$rang yang beriman "i antara kalian "an $rang-$rang yang "iberi

ilmu beberapa "erajat” /S. Al Mujadalah& ::1

Secara khusus, ilmu yang penting untuk menjadi bekal adalah ilmu

tentang pernikahan. "ata cara pernikahan yang syar5!, syarat-syarat

pernikahan, macam-macam mahram, sunnah-sunnah dalam pernikahan,

hal-hal yang perlu dihindari, dan yang lainnya.

Siapkan Harta Dan Rencana

"idak dapat dipungkiri bahwa pernikahan membutuhkan kemampuan

harta. Minimal untuk dapat memenuhi beberapa kewajiban yang

menyertainya, seperti mahar, mengadakan walimah dan kewajiban

memberi na#kah kepada istri serta anak-anak. asulullah Shallallahu’alaihiWasallam bersabda& “&ukuplah sese$rang itu ber"$sa bila ia menyia-

nyiakan $rang yang menja"i tanggungannya.” 7. Ahmad, Abu Dawud1.

amun kebutuhan akan harta ini jangan sampai dijadikan pokok utama

sampai-sampai membuat seseorang tertunda atau terhalang untuk

menikah karena belum banyak harta. 7arta yang dapat menegakkan

tulang punggungnya dan keluarganya itu sudah mencukupi. Karena Allah

dan asul-ya mengajarkan akhlak ;uhud <sederhana= dan 3ana5ah

<mensyukuri apa yang dikarunai Allah= serta mencela penghamba dan

pengumpul harta. asulullah Shallallahu’alaihi

Wasallam bersabda& “&elakalah hamba "inar' elakalah hamba "irham'

elakalah hamba khamishah "an elakalah hamba khamilah. Jika "iberi ia

senang' tetapi jika ti"ak "iberi ia marah” 7. 6ukhari1.

Disamping itu, terdapat larangan bermewah-mewah dalam mahar dan

terdapat teladan menyederhanakan walimah. asulullah Shallallahu’alaihi

Wasallam bersabda& “(ernikahan yang paling besar keberkahannya ialah

yang paling mu"ah maharnya” 7. Ahmad1. 6eliau Shallallahu’alaihi

Wasallam juga, berdasarkan hadits Anas 6in Malik )a"hiyallahu’anhu,

ketika menikahi >ainab 6intu ?ahsy mengadakan walimah hanya dengan

menyembelih seekor kambing 7. 6ukhari-Muslim1.

Selain itu rumah tangga bak sebuah organisasi, perlu manajemen yang

baik agar dapat berjalan lancar. Maka hendaknya bagi seseorang yang

hendak menikah untuk membuat perencanaan matang bagi rumah



tangganya kelak. Misalnya berkaitan dengan tempat tinggal, pekerjaan,

dll.

Pilihlah Dengan Baik

asulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda & “Tiga hal yang seriusnya

"ianggap benar-benar serius "an beran"anya "ianggap serius * nikah'

erai "an ruju’ ” <Diriwayatkan oleh Al Arba5ah kecuali asa5i=. Salah

satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi

teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup

insya Allah. ?ika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat !slam

bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti

dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Kriteria yang paling utama adalah agama yang baik. Setiap muslim atau

muslimah yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-

idamkan sosok suami atau istri yang baik agamanya, ia memahami

a3idah !slam yang benar, ia menegakkan shalat, senantiasa mematuhi

perintah Allah dan asul-ya serta menjauhi larangan-ya. Sebagaimana

asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan memilih istri yang

baik agamanya “Wanita "ikawini karena empat hal * ++. hen"aklah

kamu pilih karena agamanya ,ke-slamannya' sebab kalau ti"ak

"emikian' nisaya kamu akan elaka” . 7. 6ukhari- Muslim1.

asulullahShallallahu’alaihi Wasallam juga mengancam orang yang

menolak lamaran dari seorang lelaki shalih “Jika "atang kepa"a kalian

lelaki yang baik agamanya ,untuk melamar' maka nikahkanlah ia. Jika

kalian ti"ak melakukannya' nisaya akan terja"i /tnah "an kerusakan

besar "i muka bumi” 7. "irmid;i, !bnu Majah1.

Selain itu ada beberapa kriteria lainnya yang juga dapat menjadi

pertimbangan untuk memilih calon istri atau suami&

:. Sebaiknya ia berasal dari keluarga yang baik nasabnya <bukan

keluarga pe;ina atau ahli maksiat=

%. Sebaiknya ia seku#u. Seku#u maksudnya tidak jauh berbeda kondisi

agama, nasab dan kemerdekaan dan kekayaannya

@. adis lebih diutamakan dari pada janda

B. Subur <mampu menghasilkan keturunan=



. asulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda& “Sebaik-baik

wanita a"alah yang menyenangkan jika engkau pan"ang+” 7.

"habrani1

0. 7endaknya calon istri memahami wajibnya taat kepada suami

dalam perkara yang ma5ru#

. 7endaknya calon istri adalah wanita yang mengaja auratnya dan

menjaga dirinya dari lelaki non-mahram.

Shalat Istikharah Agar Lebih Mantap

$entingnya urusan memilih calon pasangan, membuat seseorang layak

untuk bersungguh-sungguh dalam hal ini. Selain melakukan usaha, jangan

lupa bahwa hasil akhir dari segala usaha ada di tangan Allah Azza Wa

Jalla. Maka sepatutnya jangan meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala agardipilihkan calon pasangan yang baik. Dan salah satu doa yang bisa

dilakukan adalah dengan melakukan shalat !stikharah. Sebagaimana

hadits dari ?abir )a"hiyallahu’anhu, ia berkata&

'asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan kepada kami

istikharah dalam segala perkara sebagaimana beliau mengajarkan Al

/ur5an* 7. 6ukhari1.Datangi Si Dia Untuk a!h"r Dan #hitbah

Setelah pilihan telah dijatuhkan, maka langkah selanjutnya adalah a;hor.

a;hor adalah memandang keadaan sik wanita yang hendak dilamar,

agar keadaan sik tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk

melanjutkan melamar wanita tersebut atau tidak. "erdapat banyak dalil

bahwa !slam telah menetapkan adanya a;hor bagi lelaki yang hendak

menikahi seorang wanita. asulullah Shallallahu’alaihi

Wasallambersabda& “Jika salah se$rang "ari kalian meminang wanita'

maka jika "ia bisa melihat apa yang men"$r$ngnya untuk menikahinya

maka lakukanlah” 7. Abu Dawud1.

amun dalam na;hor disyaratkan beberapa hal yaitu, dilarang dilakukan

dengan berduaan namun ditemani oleh mahrom dari sang wanita,

kemudian dilarang melihat anggota tubuh yang diharamkan, namun

hanya memandang sebatas yang dibolehkan seperti wajah, telapak

tangan, atau tinggi badan.

Dalil-dalil tentang adanya na;hor dalam !slam juga mengisyaratkan

tentang terlarangnya pacaran dalam. Karena jika calon pengantin sudah

melakukan pacaran, tentu tidak ada man#aatnya melakukan a;hor.



Setelah bulat keputusan maka hendaknya lelaki yang hendak menikah

datang kepada wali dari sang wanita untuk melakukan khitbah atau

melamar. !slam tidak mendenisikan ritual atau acara khusus untuk

melamar. amun inti dari melamar adalah meminta persetujuan wali dari

sang wanita untuk menikahkan kedua calon pasangan. Karena

persetujuan wali dari calon wanita adalah kewajiban dan pernikahan tidak

sah tanpanya. asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda& “Ti"ak

sah suatu pernikahan keuali "engan kebera"aan wali” 7. "irmid;i1

Siapkan Mahar

7al lain yang perlu dipersiapkan adalah mahar, atau disebut juga mas

kawin. Mahar adalah pemberian seorang suami kepada istri yang

disebabkan pernikahan. Memberikan mahar dalam pernikahan adalahsuatu kewajiban sebagaimana rman Allah Ta’ala yang artinya& “%aka

berikanlah kepa"a mereka maharnya sebagai suatu kewajiban” /S. An

isa& %B1. Dan pada hakekatnya mahar adalah 4hadiah5 untuk sang istri

dan mahar merupakan hak istri yang tidak boleh diambil. Dan terdapat

anjuran dari asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk tidak terlalu

berlebihan dalam mahar, agar pernikahannya berkah. Sebagaimana telah

dibahas di atas.

Setelah itu semua dijalani akhirnya sampailah di hari bahagia yang

ditunggu-tunggu yaitu hari pernikahan. Dan tali cinta antara dua insan

pun diikat.

Cinta Karena Allah

Rumah tangga yang dibangun atas nama cinta karena Allah demi menjalankan sunnah Rasulullah

saw untuk menikah. Dengan penuh kesadaran untuk melahirkan generasi-generasi Islami yang

memberi bobot pada bumi dengan kalimat Lailahaillallah akan ditandai dengan ketulusan dan

kelapangan terhadap kelebihan dan kekurangan pasangan.



Cinta yang tulus akan mampu meluruskan kesalahan dengan kasih sayang. Bukan dengan saling

mencela dan menyalahkan. Tak akan pernah ada kecewa karena semua dilandaskan pada ibadah

atas nama cinta karena Allah. Keduanya akan bersabar dalam memperbaiki diri untuk sama-sama

berjuang mencapai tujuan pernikahan yakni sakinah, mawaddah, warahmah.

Ketika ada gelombang, ombak besar hingga badai keduanya tertunduk dan memohon pertolongan

Allah dalam sujud yang panjang. Tak ada keresahan untuk urusan dunia, yang ada hanyalah

semangat untuk beribadah semakin baik dan semakin baik lagi demi menjadi teladan untuk generasi

muda yang terlahir dari cinta mereka.

Subhanallah, semoga kita bisa menjalankan rumah tangga atas dasar cinta karena Allah. Aaminn.

Sukses bukanlah kunci kebahagiaan.

Kebahagiaan adalah kunci untuk sukses.....

Selama di hati kita masih ada keinginan untuk menjatuhkan orang lain,

maka kita belum menemukan kebaikan....

Muga2 Allah yang Maha Baik, sll memudahkan kita unt menjemput kebaikan2 Nya....

Aamiin..

Documents

Renungan Kisah Inspiratif