50
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI KE - 5 BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA TAHUN 2015 2019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA 2019

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

REVISI KE - 5

BALAI RISET DAN STANDARDISASI

INDUSTRI SAMARINDA

TAHUN 2015 – 2019

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

2019

Page 2: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Revisi Ke - 5

Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda tahun

2015 - 2019 telah selesai disusun. Revisi Ke - 5 ini tetap berpedoman pada

perencanaan yang ikut memberikan kontribusi bagi keberhasilan pencapaian

sasaran pembangunan industri sebagaimana yang diamanatkan pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis

Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri.

Evaluasi Rencana Strategis 2015 - 2019 Balai dilakukan secara berkala

dengan memperhatikan kebutuhan serta perubahan lingkungan strategis. Rencana

Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda hasil reviu ini

diharapkan dapat menjadi arah serta acuan dan mampu meningkatkan

keterpaduan, keteraturan, serta menjadi pedoman dalam perencanaan program dan

kegiatan Balai dalam rangka mencapai kinerja yang lebih optimal sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam indikatornya. Ucapan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya disampaikan kepada seluruh pihak yang turut serta

memberikan masukan dan saran sehingga dokumen Rencana Strategis ini dapat

diselesaikan.

Samarinda, November 2019

Kepala

Cahyadi, S.Si.T., M.A.B.

Page 3: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iiiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

I.1. Kondisi Umum ........................................................................................... 1

I.2. Potensi dan Permasalahan .......................................................................... 4

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN .................................................................... 16

II.1. Visi ........................................................................................................... 16

II.2. Misi .......................................................................................................... 16

II.3. Tujuan ...................................................................................................... 17

II.4. Sasaran ..................................................................................................... 19

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................. 29

III.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional serta Strategi BPPI ..................... 29

III.2. Program Pengembangan Industri Prioritas .............................................. 30

III.3 Arah Kebijakan dan Strategi Baristand Industri Samarinda .................... 35

BAB IV TARGET KINERJA DAN RENCANA PENDANAAN ........................ 37

IV.1 Target Kinerja .......................................................................................... 37

IV.2 Kerangka Pendanaan ................................................................................ 40

BAB V PENUTUP................................................................................................ 41

Page 4: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Capaian Program Dan Kegiatan Tahun 2010-2014 ............................. 2

Tabel 2. Sumber Daya Manusia Baristand Industri Samarinda Per Desember

Tahun 2018 ........................................................................................... 5

Tabel 3. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kelompok Usia Per Desember

Tahun 2018 ........................................................................................... 6

Tabel 4. Rekrutmen Pegawai Baristand Industri Samari Periode Tahun 2014 -

2019 ...................................................................................................... 7

Tabel 5. SDM Baristand Industri Samarinda berdasarkan Tingkat Pendidikan

Per Desember Tahun 2018 ................................................................... 7

Tabel 6. Jumlah Litbang yang Dilakukan dan Telah Diimplementasikan Tahun

2010 - 2018........................................................................................... 9

Tabel 7. Penyelesaian Contoh Uji Tahun 2010 – 2018 .................................... 10

Tabel 8. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Baristand Industri Samarinda

Tahun 2015 - 2019 ............................................................................. 32

Tabel 9. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand

Industri Samarinda Tahun 2015 - 2019 .............................................. 24

Tabel 10. Komoditi Unggulan Kaltim dan Tingkat Potensinya ....................... 332

Tabel 11. Permasalahan Masing-masing Komoditas Unggulan ...................... 332

Tabel 12. Peluang Pengembangan Agroindustri Dengan Basis Pengembangan

Komoditas Pertanian .......................................................................... 34

Tabel 13 Target Kinerja Baristand Industri Samarinda Tahun 2015-2019 ....... 37

Tabel 14 Kebutuhan Pendanaan Baristand Industri Samarinda Tahun 2015-2019

............................................................................................................ 40

Page 5: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : 1 Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja Baristand

Industri Samarinda TA. 2019

Lampiran : 2 Peta Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015 - 2019

Lampiran : 3 Peta Strategis Baristand Industri Samarinda Tahun

2015 - 2019

Page 6: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Kondisi Umum

Selama kurun waktu 2010-2014 sektor industri nasional memegang peranan

yang sangat penting dalam menyumbang PDB nasional yakni 21-23% per tahun.

Pembangunan industri Indonesia ke depan harus mampu menjawab tantangan

globalisasi ekonomi dunia, sekaligus mengantisipasi perkembangan perubahan

lingkungan yang sangat pesat.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda (Baristand Industri

Samarinda) merupakan unit pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan

Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian yang berada di daerah. Tugas Pokok dan

Fungsi Balai Riset dan Standardisasi Industri berdasarkan pada peraturan Menteri

Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 yaitu melaksanakan riset dan standardisasi

serta sertifikasi di bidang industri.

Untuk turut mendorong tumbuhnya industri, Baristand Industri Samarinda

harus terus menerus meningkatkan kemampuannya melalui peningkatan kompetensi,

memberikan pelayanan jasa teknis kepada stakeholders serta meningkatkan

kerjasama. Dengan meningkatkan kompetensinya maka akan meningkatkan peran

Balai, baik secara lokal maupun nasional bahkan bisa internasional.

Pada periode tahun 2010-2014, capaian program dan kegiatan sebagaimana

yang telah dituangkan dalam Renstra Baristand Industri Samarinda dapat dilihat pada

Tabel 1 berikut ini:

Page 7: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

2

Tabel 1. Capaian Program Dan Kegiatan Tahun 2010 - 2014

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014

1 Penambahan Pegawai Penerimaan Pegawai Baru

8 orang 3 0 0 3 3

2 Peningkatan Kompetensi Diklat Teknis 45 orang 0 0 0 10 7

3. Peningkatan Insfrastruktur

Pengadaan Peralatan

60 unit 0 10 32 21 32

4. Peningkatan Kerjasama Kerjasama Litbang

16 keg 0 0 0 1 1

5. Peningkatan Sarana Informasi

Pembuatan Profil 17 judul 1 1 1 1 1

Pembuatan Majalah

10 edisi 2 2 2 2 2

Pembuatan Leaflet

11 judul 5 5 2 5 8

Pameran 5 kali 2 2 3 3 3

6. Melakukan Riset Penelitian 60 judul 11 9 8 9 8

7. Melakukan Kegiatan Pembudidayaan dan Pemasyarakatan

Bimbingan Teknis 15 keg 0 1 0 1 2

8. Peningkatan Sarana Informasi dan Standardisasi

Pembuatan Brosur

7 judul 1 1 1 1 1

9. Peningkatan Kegiatan Pelatihan Standardisasi dan Sertifikasi

Diklat Standardisasi

15 diklat 9 13 15 2 0

10. Peningkatan Jumlah Penerapan Standardisasi dan Sertifikasi

Setup Dokumen Standardisasi

8 dok 1 2 0 1 2

11. Peningkatan Penerapan Teknologi Akrab Lingkungan pada Industri

Penerapan Produksi Bersih

9 kegiatan

0 0 0 0 0

Pembuatan IPAL 1 unit 0 0 0 0 1

12.

Peningkatan Penerapan Teknologi Penanggulangan Pencemaran

Presentasi 25 kota 4 3 3 0 3

Pembuatan Website

1 paket 1 1 1 1 1

13. Peningkatan Pendapatan Balai

Penerimaan JPT Selama 5 Tahun

9,295 M 1,9M 3,324 M 4,183 M 4,446M 5,101M

Page 8: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

3

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014

14. Peningkatan Sarana dan Prasarana, Operasional Kantor

Pengadaan Bahan Kimia

5 pkt 1 1 4 3 2

Maintenance

10 unit

1

2

1

3

Pengadaan Peralatan

5 paket 0 7 5 0 3

Maintenance 10 unit 10 2 10 10 0

15. Pemasaran, Promosi, Penyebarluasan Jasa Pelayanan Balai

Pembuatan Brosur

10 judul 2 2 2 2 2

Presentasi 5 kali 1 1 2 2 2

Pembuatan Web 1 kali 0 0 0 1 1

Berdasarkan pada capaian program dan kegiatan Renstra Baristand Industri

Samarinda 2010 - 2014, maka program pada kurun waktu 5 tahun sebagian besar

dapat terealisasikan secara output. Namun demikian, masih ada beberapa program

yang perlu dilakukan tindak lanjutnya mengingat program tersebut belum bisa secara

langsung dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu contoh yaitu

kegiatan litbangyasa dari kurang lebih 45 judul yang dilakukan dalam kurun waktu 5

tahun, masih sangat sedikit hasil litbang yang sudah dapat diterapkan/

diimplementasikan di masyarakat. Merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian

No. 41/M-IND/PER/3/2010 tentang peta strategi dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Perindustrian dan unit Eselon I, Indikator Kinerja Utama Badan

Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) termasuk di dalamnya

Balai Besar dan Baristand Industri, adalah jumlah litbang yang siap diterapkan dan

jumlah litbang yang telah diimplementasikan. Berdasarkan kriteria IKU tersebut,

maka hasil litbangyasa yang dilakukan Baristand Industri Samarinda masih sangat

minim untuk masuk dalam kriteria tersebut.

Capaian program yang belum mencapai sasaran/ target, yaitu kerjasama

litbang, bimbingan teknis, dan peningkatan penerapan teknologi ramah lingkungan,

Page 9: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

4

akan menjadi bahan evaluasi ke depan. Sedangkan capaian target di bidang

pendapatan negara di luar pajak (PNBP) Balai selama 5 tahun terakhir (2010 - 2014)

ditargetkan sebesar Rp. 9,295 M dengan realisasi Rp. 18,954 M meningkat 100%

lebih besar dari target yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa layanan teknis

yang disediakan Balai dimanfaatkan oleh industri (pengguna jasa/ klien) secara

maksimal.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2015 tanggal 16 Maret

2015, terjadi reorganisasi pada Kementerian Perindustrian yang mengakibatkan

pergeseran tupoksi BPKIMI menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

(BPPI). Pada tahun 2018, BPPI memiliki program prioritas penyiapan ekosistem

inovasi untuk mengantisipasi Revolusi Industri 4.0. Industri prioritas yang disiapkan

untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 antara lain industri makanan minuman,

industri tekstil dan apparel, industri kimia, industri elektronika, dan industri otomotif.

I.2. Potensi dan Permasalahan

I.2.1. Potensi Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Baristand Industri Samarinda mendukung kebijakan Kementerian

Perindustrian R.I. untuk meningkatkan daya saing industri, khususnya di wilayah

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Berdasarkan kondisi di atas, maka

dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal dari Balai. Potensi yang dimiliki

Baristand Industri Samarinda dalam rangka turut berperan di dalam pembinaan

industri melalui kegiatan pelayanan jasa teknis, penelitian dan pengembangan,

pengujian, sertifikasi, rancang bangun dan perekayasaan industri, pelatihan,

konsultansi, standardisasi, serta penanganan pencemaran industri dan jasa teknis

lainnya akan diuraikan pada bagian ini.

a. Infrastruktur Bangunan Gedung Kantor dan Laboratorium yang Cukup Memadai

Sejak tahun 2013, Baristand Industri Samarinda telah menempati gedung

baru milik sendiri yang berlokasi di Jl. M.T. Haryono/ Jl. Banggeris No. 1,

dengan luas tanah 3.985 m2 dan luas bangunan yang ada saat ini seluas 1.833 m2

difungsikan sebagai gedung perkantoran, laboratorium pengujian, dan

laboratorium penelitian. Sedangkan gedung lama di Jl. Harmonika No. 3

Page 10: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

5

difungsikan sebagai gedung laboratorium dan workshop penelitian dan

perekayasaan. Pemanfaatan ruangan telah diatur dengan mempertimbangkan

tugas pokok dan fungsi disesuaikan dengan kebutuhan sarana kerja tenaga

administrasi, laboratorium dan ruangan pendukung lainnya. Infrastruktur Balai

juga telah didukung dengan ketersediaan Sistem Informasi Laboratorium (SIL)

yang saat ini tingkat pengembangannya sudah sampai pada tahap penyelesaian

sistem tracking order dan tahap penyempurnaan pencetakan STU secara

otomatis.

b. Sumber Daya Manusia yang Kompetitif

Baristand Industri Samarinda hingga saat ini didukung oleh sumber daya

manusia berjumlah 69 orang, terdiri dari 49 orang tenaga tetap (PNS) dan 20

orang tenaga kontrak harian lepas. Jumlah tersebut tidak termasuk tenaga

outsourcing kebersihan. Berdasarkan kebijakan rekrutmen pegawai yang berlaku

di Kementerian Perindustrian, SDM Baristand Industri Samarinda masih

mempunyai potensi dan kompetensi untuk dikembangkan lebih jauh. Di samping

itu, pada umumnya kemampuan di bidang Informasi Teknologi (IT) SDM Balai

cukup memadai, hal ini akan mendukung pelaksanaan tugas dan layanan yang

sebagian besar menggunakan IT.

Tabel 2. Sumber Daya Manusia Baristand Industri Samarinda

Per Desember Tahun 2018

No Jabatan Jumlah

A Pegawai Negeri Sipil (PNS) 48

1 Struktural 6

2 Fungsional Peneliti 9

3 Fungsional Perekayasa 2

4 Fungsional Litkayasa 5

5 Fungsional Arsiparis 1

6 Fungsional Penguji Mutu Barang 5

7 Fungsional Assesor Manajemen Mutu Industri 1

8 Fungsional Pustakawan 1

Page 11: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

6

Adapun perincian jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Baristand

Industri Samarinda berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kelompok Usia

Per Desember Tahun 2018

No Usia Jumlah

1 22 – 25 5

2 26 – 30 3

3 31 – 35 8

4 36 – 40 8

5 41 – 45 5

6 46 – 51 10

7 > 51 9

Jumlah 48

Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 40 pegawai yang berusia di bawah 51

tahun atau sebanyak 81,63% dari total komposisi PNS di Baristand Industri

Samarinda. Jumlah pegawai dengan masa pensiun yang masih panjang masih

lebih banyak dibandingkan dengan yang akan pensiun, sehingga potensi

pengembangan SDM masih terbuka lebar. Adapun data rekrutmen pegawai

Baristand Industri Samarinda periode 2014 – 2019 disajikan pada Tabel 4 berikut

No Jabatan Jumlah

9 Fungsional Umum 18

B Tenaga Kontrak 21

1 Administrasi 2

2 Analis/ Laboratorium/ Layanan Publik 11

3 Tenaga Keamanan 5

4 Supir 1

5 Pramu kantor 2

Jumlah 68

Page 12: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

7

Tabel 4. Rekrutmen Pegawai Baristand Industri Samarinda

Periode Tahun 2014 - 2019

No Tahun Jumlah Orang

1 2014 3

2 2015 2

3 2016 -

4 2017 -

5 2018 1

6 2019 3

Jumlah 9

Sedangkan SDM Baristand Industri Samarinda berdasarkan tingkat

pendidikan adalah seperti pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5. SDM Baristand Industri Samarinda berdasarkan Tingkat Pendidikan Per

Desember Tahun 2018

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 SLTA/Sederajat 18

2 Diploma 11

3 S1 25

4 S2 14

Jumlah 68

c. Memiliki Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) yang Terakreditasi

Salah satu tugas pokok dan fungsi Baristand Industri adalah melakukan

pelayanan terhadap dunia industri. Peran ini dilakukan melalui Lembaga

Sertifikasi Produk (LSPro), bagi industri atau calon industri yang akan

memproses SPPT SNI untuk produknya. Lembaga Sertifikasi Produk ini telah

terakreditasi KAN dengan No.Akreditasi LSPr-020-IDN. Lembaga ini berdiri

sejak tahun 2006 dan sampai saat ini telah melakukan reakreditasi yang kedua.

Adapun ruang lingkup yang ada saat ini yaitu untuk komoditi garam konsumsi

beryodium, pupuk NPK Padat, dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Sementara itu, untuk layanan pengujian dilakukan melalui Laboratorium Uji.

Laboratorium uji ini juga telah terakreditasi sejak tahun 1999 dengan nomor

akreditasi LP-060-IDN dan sampai saat ini telah dilakukan reakreditasi yang

keempat. Ruang lingkup parameter uji yang dimiliki saat ini relatif cukup

Page 13: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

8

lengkap, yaitu di lingkup komoditi AMDK, Garam Konsumsi Beryodium, Pupuk

Urea, Pupuk NPK, Air Permukaan dan Air Limbah, Udara Ambien, Gas Buang,

CPO dan Minyak Goreng Sawit.

d. Memiliki Jurnal Ilmiah yang Terakreditasi

Saat ini Baristand Industri Samarinda telah memiliki terbitan jurnal ilmiah

bernama Jurnal Riset Teknologi Industri (JRTI) yang sudah terakreditasi oleh

LIPI dengan nomor akreditasi No. 686/AU2/P2MI-LIPI/07/2015. Fungsi dari

jurnal ini adalah sebagai wadah untuk mensosialisasikan dan memasyarakatkan

hasil litbangyasa dari peneliti dan perekayasa, baik yang berasal dari dalam

maupun luar Balai. Selain itu, jurnal ini juga berfungsi sebagai wadah pembinaan

karier para fungsional peneliti/ perekayasa yang ada di Balai.

e. Memperoleh Predikat WBK

Baristand Industri Samarinda adalah salah satu satker yang terpilih dalam

penerapan Zona Integritas di lingkungan Kementerian Perindustrian pada tahun

2017. Puncaknya adalah keberhasilan dalam memperoleh Piagam Wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) yang diserahkan oleh Menteri PAN RB dan Wakil Ketua

KPK pada tanggal 12 Desember 2017 di Jakarta.

f. Memiliki Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001 : 2015

Baristand Industri Samarinda pada bulan November 2017 telah melaksanakan

assesmen sekaligus perubahan versi Sistem Manajemen Mutu dari ISO 9001 :

2008 menjadi ISO 9001 : 2015 dengan No. Akreditasi 458/Q-16/263. Dengan

demikian, semua dokumen baik ISO 17025 maupun ISO 17065 telah terintegrasi

dengan ISO 9001: 2015.

g. Memiliki Jejaring

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Baristand Industri

Samarinda memerlukan jejaring baik dari dunia industri, akademis, dan

pemerintahan. Fungsi dari jejaring ini adalah untuk meningkatkan mutu layanan

serta mempercepat tercapainya tujuan serta tupoksi dari balai. Jejaring yang ada

dipelihara dan tetap dilakukan pengembangan jejaring yang lebih luas, baik

secara vertikal maupun horizontal.

Page 14: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

9

Beberapa peran yang dapat ditunjukkan oleh Balai melalui jejaring di

antaranya menjadi anggota asosiasi laboratorium di Kaltim-Kaltara,

keikutsertaan dalam anggota Dewan Riset Daerah, keikutsertaan dalam Tim

Teknis AMDAL, keterlibatan peneliti dengan instansi lain, kerjasama/ MoU

dengan perguruan tinggi, instruktur pelatihan atau workshop di berbagai instansi,

keterlibatan Dewan Pembina LS. Pro yang melibatkan stakeholder serta menjadi

anggota ALSI. Ini semua menunjukan bahwa dalam mengembangkan tugas

pokok dan fungsinya, Baristand Industri Samarinda tidak memiliki hambatan

dalam hal koordinasi.

I.2.2. Permasalahan

Baristand Industri Samarinda memiliki permasalahan antara lain:

a. Hasil Litbangyasa Belum Dapat Seluruhnya Diimplementasikan ke Dunia

Industri

Sebagai institusi litbang, tentu salah satu keluaran yang diharapkan adalah

terimplementasikannya hasil-hasil litbang di industri. Namun harus diakui bahwa

hasil-hasil litbang yang telah dilakukan Balai selama ini masih sangat terbatas

yang telah diimplementasikan oleh dunia industri. Adapun kegiatan litbang yang

dilakukan Baristand Industri Samarinda tahun 2010-2018 seperti pada Tabel 6

berikut ini :

Tabel 6. Jumlah Litbang yang Dilakukan dan Telah Diimplementasikan

Tahun 2010-2018

No Tahun Judul Litbangyasa Diterapkan Diimplementasikan

1 2010 11 1 1

2 2011 9 1 1

3 2012 8 0 1

4 2013 9 1 1

5 2014 8 1 3

6 2015 8 1 1

7 2016 6 1 1

8 2017 3 1 1

9 2018 2 1 1

Jumlah 64 8 11

Page 15: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

10

Dari Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa dari 64 judul penelitian dan perekayasa

yang telah dilakukan Balai baru sebanyak 11 judul yang telah diimplementasikan

oleh industri. Kontribusi ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai suatu

institusi litbangyasa, Baristand Industri Samarinda seharusnya dapat

menghasilkan lebih banyak litbang yang bisa disumbangkan pada dunia industri.

Belum optimalnya penerapan hasil litbangyasa dikarenakan kegiatan sosialisasi

hasil litbang yang terbatas dan beberapa litbang masih belum tuntas serta masih

memerlukan penelitian lebih lanjut.

b. Rekruitmen Pegawai Belum Sesuai dengan Kebutuhan

Penambahan pegawai selama lima tahun terakhir tidak seluruhnya sesuai

dengan kebutuhan yang diusulkan. Usulan jumlah penambahan pegawai tidak

pernah terpenuhi dengan alasan kebijakan dari MenpanRB yang memoratorium

penambahan pegawai yang bersifat administratif. Penambahan tenaga

administrasi pada Baristand Industri Samarinda sangat diperlukan mengingat

pegawai yang menangani kegiatan administrasi sangat terbatas dan sebagian

sudah hampir memasuki masa pensiun.

c. Pencapaian terhadap Standar Pelayanan Minimal di Laboratorium Belum

Optimal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan di Baristand Industri

Samarinda adalah 14 hari kerja. Tabel 7 menunjukkan persentase kesesuaian

waktu penyelesaian contoh uji pada Laboratorium Baristand Industri Samarinda

terhadap SPM

Tabel 7. Penyelesaian Contoh Uji Tahun 2010 – 2018

No Tahun Contoh Uji Sesuai SPM

(%)

Tidak sesuai SPM

(%)

1 2010 5601 81 19

2 2011 7085 80 20

3 2012 7074 79 21

4 2013 7136 87 13

5 2014 7445 81 19

Page 16: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

11

No Tahun Contoh Uji Sesuai SPM

(%)

Tidak sesuai SPM

(%)

6 2015 8390 82 18

7 2016 8422 92 8

8 2017 9646 58 42

9 2018 8634 82 18

Berdasarkan pada tabel tersebut, maka rata-rata penyelesaian pekerjaan

pengujian sesuai dengan SPM yang ditetapkan adalah sebesar 80%. Kondisi ini

apabila tidak menjadi perhatian maka kepercayaan klien kepada Laboratorium

Baristand Industri Samarinda bisa menurun.

Beberapa hal yang mempengaruhi ketidaktepatan penyelesaian pengujian, di

antaranya

- Belum disiplinnya pegawai dalam mengerjakan tugas,

- Beberapa contoh tidak langsung dilakukan pengujian namun menunggu

proses bersamaan dengan contoh lainnya,

- Adanya rangkap tugas antara analis dan petugas pengambil contoh, sehingga

apabila analis melaksanakan sampling maka tugas pengujian menjadi

terganggu,

- Jumlah sample yang cukup banyak dan tidak diimbangi dengan jumlah analis

yang cukup,

- Keterlambatan ketersediaan bahan kimia dan bahan penolong pengujian, serta

- Kerusakan peralatan.

d. Penyedia Jasa Pemeliharaan Peralatan, Bahan Kimia dan Bahan Penolong Masih

Terbatas

Perbaikan peralatan laboratorium ketika mengalami kerusakan masih sangat

tergantung kepada teknisi perusahaan yang menyuplai peralatan. Adapun

supplier biasanya berlokasi di Pulau Jawa dan pada umumnya tidak memiliki

kantor perwakilan di wilayah Kalimantan Timur, sehingga ketika terjadi

kerusakan peralatan tindakan perbaikan tidak dapat segera dilakukan. Tindakan

perbaikan juga tidak jarang harus menunggu kepastian jadwal dari penyedia jasa.

Page 17: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

12

Hal yang sama juga terjadi pada proses penyediaan bahan kimia dan bahan

penolong karena sebagian besar didatangkan dari Pulau Jawa.

I.2.3. Peluang

a. Amanat UU No. 3 Tahun 2014

Dengan diterbitkannya UU No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, beberapa

bagian dari spirit undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa institusi

litbang dan standardisasi mempunyai peran yang cukup besar. Peran institusi

litbang dalam UU No. 3 Tahun 2014 yaitu dalam bidang pembangunan sumber

daya manusia industri yang meliputi wirausaha industri, tenaga kerja industri,

pembina industri dan konsultan industri. Lebih lanjut dalam undang-undang

tersebut disebutkan bahwa salah satu lembaga yang melaksanakan kegiatan untuk

pembangunan sumber daya manusia industri adalah lembaga penelitian dan

pengembangan yang terakreditasi.

b. Berlakunya Pasar Bebas ASEAN (MEA)

Berlakunya pasar bebas ASEAN membuka peluang untuk penambahan

jumlah pengguna jasa Baristand Industri Samarinda terutama dari layanan

sertifikasi produk dan pengujian. Hal ini dimungkinkan karena adanya banyak

produk dari negara-negara ASEAN yang akan masuk ke pasar Indonesia. Produk-

produk yang akan masuk di kawasan Asean termasuk Indonesia tentu telah

memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Terkait hal ini, maka peran lembaga sertifikasi dan laboratorium uji menjadi

penting. Layanan sertifikasi produk akan diperluas baik untuk memenuhi SNI

wajib maupun SNI sukarela. Ruang lingkup kemampuan uji laboratorium dan

kompetensi SDM Baristand Industri Samarinda terkait juga akan ditingkatkan.

Selain melakukan penambahan ruang lingkup, LPK juga akan melakukan

penambahan layanan konsultansi industri terutama untuk industri kecil dan

menengah di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang akan

melakukan ekspor.

Page 18: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

13

c. Dukungan/ Perhatian Terhadap Lembaga Riset Meningkat

Peningkatan dukungan terhadap lembaga riset tidak hanya berasal dari

pemerintah yang melakukan peningkatan anggaran riset, akan tetapi juga berasal

dari pihak masyarakat, baik masyarakat industri maupun lembaga lainya.

Lembaga-lembaga pendanaan riset ini juga membuka peluang untuk para peneliti

mendapatkan dana riset sesuai dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan

yang dilakukan. Selain berupa pendanaan riset, bentuk dukungan lainnya adalah

dengan pembangunan infrastuktur yang mendukung riset mulai dari peralatan

riset hingga pengadaan wilayah khusus seperti technopark di daerah-daerah yang

mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini

menunjukkan bahwa peran litbangyasa semakin penting dalam pembangunan

nasional.

d. Keterbukaan Jejaring Kerjasama Dalam dan Luar Negeri

Dewasa ini terbuka kesempatan kerjasama dengan berbagai pihak baik dari

dalam maupun luar negeri. Cakupan, bentuk, dan persyaratan kerjasama tersebut

pun beragam, mulai dari bidang penelitian, seminar hingga publikasi. Kerjasama

dapat dilakukan dengan instansi pemerintah, perorangan, organisasi, industri dan

perguruan tinggi. Dengan adanya kerjasama ini, maka akan diperoleh manfaat

yang besar baik untuk Baristand Industri Samarinda maupun untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Revolusi industri ke-empat (Industri 4.0)

Revolusi Industri 4.0 menekankan pada pola digital economy, artificial

intelligence, big data, robotic, dan penerapan teknologi lainnya atau dikenal

dengan fenomena disruptive innovation. Dalam menghadapi Revolusi Industri

4.0 ini diperlukan pendekatan dan kemampuan baru untuk membangun sistem

produksi yang inovatif dan berkelanjutan. Kementerian Perindustrian telah

menyiapkan empat langkah strategis agar Indonesia mampu untuk

mengimplementasikan Industri 4.0, yaitu mendorong angkatan kerja di Indonesia

untuk mampu mengintegrasikan internet dengan lini produksi di industri,

pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi

Page 19: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

14

industri kecil dan menengah (IKM), mendorong penggunaan teknologi digital

(misalnya Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented

Reality) sehingga meningkatkan efisiensi industri, dan melakukan inovasi

teknologi melalui pengembangan startup. Mengacu pada strategi tersebut, maka

dengan mengintegrasikan internet dan teknologi ke dalam setiap lini operasional

Balai diharapkan akan membuka peluang bagi proses pelayanan publik yang

lebih cepat dan efisien.

f. Peningkatan Pemanfaatan Jasa Layanan Teknis

Jasa layanan teknis Balai ke depan masih berpotensi untuk ditingkatkan dari

kondisi yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui bahwa layanan jasa teknis yang

ada saat ini masih didominasi oleh laboratorium uji dengan komoditi pengujian

kualitas lingkungan. Kondisi ini diprediksi masih akan bertahan untuk beberapa

tahun ke depan. Dengan berkembangnya industri di wilayah Kalimantan Timur

dan Kalimantan Utara, maka sangat memungkinkan untuk dilakukan

penambahan ruang lingkup laboratorium uji khususnya fokus pengujian produk.

Apabila beberapa tahun ke belakang banyak perusahaan pertambangan batubara

yang dilayani, maka saat ini jumlah perusahaan pertambangan batubara semakin

berkurang dan tergantikan dengan semakin bertumbuhnya jumlah perusahaan

kelapa sawit. Harapan ke depan dengan tetap mempertahankan kinerja, Balai

juga akan terus meningkatkan mutu layanan dan diversifikasi layanan teknis

mulai dari pelatihan, konsultansi industri, penambahan ruang lingkup layanan

lainnya serta melakukan bantuan teknis untuk industri tertentu sesuai dengan

pensyaratan.

I.2.4. Ancaman

a. Muncul dan Berkembangnya Lembaga Baru dengan Kompetensi yang Sama

Pertumbuhan dan perkembangan lembaga penilai kesesuaian (LPK) dan

lembaga litbang baik dari pihak swasta maupun pemerintah memperketat

persaingan layanan Balai. Untuk itu Baristand Industri Samarinda dituntut untuk

meningkatkan mutu layanan, baik yang berupa layanan litbang maupun layanan

teknis lainnya, mempertahankan akreditasi LPK yang sudah ada, memperluas

Page 20: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

15

pengujian serta mendorong akreditasi lembaga litbang. Dengan adanya akreditasi

litbang, maka diharapkan Baristand Industri Samarinda mampu bersaing dan

bertahan di tengah berkembangnya lembaga litbang dan LPK.

b. Berlakunya Pasar Tunggal ASEAN

Pasar tunggal ASEAN menjadi tantangan tersendiri bagi Balai terutama untuk

bidang penelitian dan pengembangan serta layanan teknis. Di bidang penelitian

dan pengembangan, lembaga-lembaga litbang dari negara ASEAN lainnya

umumnya memiliki akses yang luas terhadap sumber literatur dan kerjasama

dengan industri yang kuat. Hal ini membuat inovasi dan pengembangan teknologi

industri menjadi lebih kompleks dan peningkatan mutu litbangyasa menjadi hal

yang tidak bisa ditawar lagi. Paten teknologi industri hasil litbangyasa juga harus

diperluas, sehingga tidak hanya berlaku di Indonesia tetapi juga terdaftar secara

internasional. Untuk mengantipasi ancaman ini, maka Baristand Industri

Samarinda akan melakukan akreditasi lembaga litbangnya dan memperluas ruang

lingkup laboratorium uji dan sertifikasi produk.

c. Kebijakan Rekrutmen Pegawai

Kebijakan rekrutmen pegawai pemerintah yang ada saat ini masih kurang

tepat dan berdampak pada terbatasnya formasi serta ketidaksesuaian dengan

kebutuhan Balai. Rekrutmen tidak dilakukan setiap tahun, sehingga

memperlambat produktivitas Balai yang jumlah pegawainya saat ini sudah tidak

seimbang lagi dengan beban kerja yang ada. Untuk memenuhi kekurangan

pegawai, maka Baristand Industri Samarinda menggunakan tenaga kontrak

harian lepas.

Kebijakan rekrutmen pegawai yang dilakukan secara terbuka untuk seluruh

wilayah Indonesia memiliki resiko apabila formasi diisi oleh calon pegawai yang

berasal dari luar Kalimantan, maka kecenderungan untuk pindah/ mutasi ke

daerah asal sering terjadi.

Page 21: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

16

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

II.1. Visi

Dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, sasaran, dan target

pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015- 2019, serta

mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan amanat UUD

1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, maka visi

Kementerian Perindustrian tahun 2015 – 2019 adalah

“Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam”

Selaras dengan visi Kementerian Perindustrian, maka visi Badan Penelitian

dan Pengembangan Industri tahun 2015 – 2019 adalah

“Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Penyedia Rumusan Kebijakan Industri yang Visioner dan Pelayanan Teknis Teknologis Terkini yang Mampu Menjadi Katalis Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Sektor Industri di Tingkat Nasional Maupun Global”

Oleh karena itu, berdasarkan kondisi umum, potensi, dan permasalahan serta

mempertimbangkan keselarasan dengan visi induk organisasi, maka Visi Baristand

Industri Samarinda untuk Tahun 2015-2019 ditetapkan sebagai berikut:

“Menjadi Salah Satu Institusi Riset dan Standardisasi yang Terpercaya dan Terkemuka“

II.2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, maka sesuai dengan tugas dan fungsi

Kementerian Perindustrian ditetapkan misi sebagai berikut :

1. Pemerataan pembangunan Industri melalui pengembangan perwilayahan industri

ke luar pulau Jawa guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional;

2. Peningkatan populasi industri untuk memperkuat dan memperdalam struktur

industri nasional;

Page 22: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

17

3. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri untuk mewujudkan industri

nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan.

BPPI dalam rangka mendukung misi tersebut di atas khususnya misi

“Peningkatan daya saing dan produktivitas industri untuk mewujudkan industri

nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan”,

menetapkan empat misi sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai berikut:

1. Meningkatkan peran standardisasi industri sebagai referensi pasar;

2. Meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi industri yang maju dan

berdaya saing termasuk di dalamnya perlindungan HKI;

3. Mendorong pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan (industri hijau);

4. Meningkatkan penguasaan teknologi dan penggunaan SDA lokal melalui

kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknis.

Baristand Industri Samarinda mendukung misi BPPI serta melaksanakan

lebih terperinci khususnya misi “Meningkatkan penguasaan teknologi dan

penggunaan SDA lokal melalui kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknis”, sehingga

kemudian menetapkan sejumlah misi yang memerlukan tindakan nyata. Adapun misi

Baristand Industri Samarinda, yaitu

1. Melakukan kegiatan litbang yang aplikatif bagi dunia industri,

2. Melakukan kegiatan jasa layanan teknis di bidang standardisasi dan sertifikasi,

pengujian, konsultansi serta pelatihan,

3. Mendukung Pemerintah Pusat dalam rangka melaksanakan kebijakan

pembangunan industri nasional.

II.3. Tujuan

Kementerian Perindustrian dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi

Pembangunan Industri, telah menetapkan tujuan pembangunan industry untuk lima

tahun ke depan, yaitu “Meningkatnya Peran Industri dalam Perekonomian Nasional”.

Sesuai dengan tujuan Kementerian Perindustrian, BPPI menetapkan tujuan

yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan, yaitu “Meningkatnya efisiensi

industry dalam rangka mendorong daya saing industri”.

Page 23: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

18

Selaras dengan tujuan BPPI, Baristand Industri Samarinda dalam mendukung

visi dan misinya menetapkan tujuan dan indikator kinerja tujuan sebagai berikut :

Tabel 8. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Baristand Industri Samarinda Tahun 2015 - 2019

NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA

TUJUAN

TARGET CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TUJUAN

2015 2016 2017 2018 2019

1 Menghasilkan

litbangyasa yang

dapat

diimplementasikan

dan merupakan

problem solving bagi

dunia industri

a. Hasil litbangyasa

yang

diimplementasikan

1 1 1 1 1

b. Hasil litbangyasa

yang dapat

menyelesaikan

permasalahan

industri (problem

solving)

1 1 1 1 1

2 Bertambahnya

kemampuan layanan

jasa teknis Balai

a. Jumlah

penambahan

ruang lingkup

akreditasi Lab

17025

16 6 9 41 6

b. Jumlah

penambahan

ruang lingkup

akreditasi LS Pro

1 1 0 0 0

3. Bertambahnya

pengguna jasa

layanan teknis di

bidang standardisasi

dan sertifikasi,

pengujian,

konsultansi serta

pelatihan

a. Jumlah

penambahan klien

yang mengajukan

jasa layanan teknis

3 3 3 3 3

4. Meningkatnya jumlah

mitra kerja Baristand

Industri Samarinda

baik dengan institusi

maupun dengan

a. Kerjasama

litbangyasa

instansi dengan

industri/ instansi/

lembaga terkait

1 1 1 1 1

Page 24: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

19

NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA

TUJUAN

TARGET CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TUJUAN

2015 2016 2017 2018 2019

dunia usaha

5. Terpeliharanya Zona

Integritas melalui

pencapaian WBK

a. Tercapainya WBK Terba-

ngunnya

ZI

Terpeli-

haranya

ZI

menuju

WBK

Capaian

WBK

- -

6. Terwujudnya

peningkatan kinerja

pelayanan menuju

tercapainya WBBM.

a. Usulan WBBM

- - -

Digitali-

sasi

sarana

prasara-

na

layanan

Layanan

publik

berbasis

online

dan

peng-

usulan

WBBM

II.4. Sasaran

Dalam mewujudkan tujuan tersebut di atas dijabarkan ke dalam sasaran-

sasaran strategis yang mengakomodasi Perspektif Pemangku Kepentingan, Perspektif

Proses Internal dan Perspektif Pembelajaran Organisasi. Sasaran Strategis dan

Indiktator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Samarinda tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut :

II.4.1. Perspektif Pemangku Kepentingan

a. Sasaran Strategis 1

Meningkatnya Hasil – hasil Litbang Industri yang Dimanfaatkan Oleh

Industri

Pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian

industri nasional. Pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi didapat

melalui pengembangan litbangyasa sesuai dengan fokus balai yaitu Hasil

Perkebunan dan Perikanan .

Page 25: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

20

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini merupakan

Indikator Kinerja Utama (IKU) Baristand Industri Samarinda, yaitu

a) Hasil litbangyasa yang dikembangkan (IKU),

b) Hasil litbangyasa yang telah diimplementasikan (IKU),

c) Litbangyasa yang dapat menyelesaikan permasalahan (problem solving) di

industri (IKU),

d) Kerjasama litbang instansi dengan industri/ instansi/ lembaga terkait.

b. Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Infrastruktur Lembaga Penilai Kesesuaian dan Layanan

Teknis Balai

Peningkatan infrastruktur lembaga penilai kesesuaian dan layanan teknis

balai akan mengoptimalkan pelaksanaan – pelaksanaan program yang telah

direncanakan dan meningkatkan mutu layanan jasa teknis yang diberikan oleh

Baristand Industri Samarinda kepada para pemangku kepentingan.

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah :

a) Jumlah penambahan ruang lingkup LPK dan penambahan jenis layanan

b) Jumlah jenis layanan teknis yang dilakukan bertambah

c. Sasaran Strategis 3

Meningkatnya Kualitas Layanan Publik

Sebagai salah satu unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan fungsi

layanan publik tentu perlu mendapatkan informasi balik/ feedback dari layanan

yang diberikan kepada masyarakat. Di samping itu, untuk memberikan

kemudahan dalam mengakses layanan yang diberikan, ketepatan waktu

penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan perlu menjadi

perhatian. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini, yaitu

a) Indeks kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan,

b) Jumlah penyelesaian sertifikasi SNI yang sesuai dengan SPM,

c) Jumlah penyelesaian pengujian tepat waktu sesuai dengan SPM yang telah

ditetapkan.

Page 26: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

21

II.4.2. Perspektif Proses Internal

a. Sasaran Strategis 1

Meningkatnya Pemanfaatan Jasa Layanan Teknis

Sampai saat ini jasa layanan teknis Balai telah banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat terutama dunia industri. Balai senantiasa meningkatkan kualitas

layanan melalui berbagai inovasi dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki

baik SDM maupun infrastruktur.

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini, yaitu

a) Bertambahnya klien yang mengajukan jasa layanan teknis,

b) Tetap dipertahankannya klien Balai yang sudah ada.

b. Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil Litbang

Sebagai lembaga riset, meningkatnya penerbitan karya tulis ilmiah baik

dalam bentuk KTI maupun prosiding pada jurnal terakreditasi nasional maupun

internasional dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan litbangyasa yang

telah dilakukan oleh Balai.

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah

a) Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/

atau jurnal internasional yang terindeks global,

b) Prosiding yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau

jurnal internasional yang terindeks global

II.4.3. Perspektif Pembelajaran Organisasi

a. Sasaran Strategis 1

Meningkatnya Kapasitas Organisasi yang Didukung dengan SDM,

Perencanaan, dan Penganggaran.

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban oleh Balai dapat optimal,

maka dukungan dari SDM, perencanaan yang baik, serta penganggaran dan

pelaksanaan yang efektif dan efisien sangat diperlukan.

Page 27: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

22

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini, yaitu

a) Penambahan pegawai melalui rekrutmen CPNS atau tenaga kontrak,

b) Melaksanakan diklat/ workshop pegawai,

c) Tersusunnya Renstra Balai 2015-2019

b. Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pendukung Balai

Peningkatan sarana pendukung Balai, baik peralatan laboratorium, peralatan

kantor maupun sarana layanan teknis lainnya dalam kerangka layanan publik

perlu ditingkatkan secara memadai seiring dengan volume pelayanan yang

cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini, yaitu

a) Penambahan peralatan laboratorium/ penelitian,

b) Penambahan peralatan kantor, meubelair dan komputasi,

c) Tersedianya Sistem Informasi Laboratorium (SIL);

c. Sasaran Strategis 3

Meningkatnya Sistem Tata Kelola Organisasi

Pemerintah melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), mewajibkan tiap pimpinan

Satuan Kerja atau Unit Kerja untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja

secara berjenjang dan berkala.

Perencanaan dan penganggaran yang dipersiapkan secara matang diharapkan

dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya

secara efektif dan efisien.

Indikator kinerja sasaran strategis adalah sebagai berikut :

a) Tingkat maturitas SPIP,

b) Tingkat penyerapan anggaran.

Page 28: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

23

Tabel 9. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Samarinda Tahun 2015 - 2019

SASARAN STRATEGIS PENJELASAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

PENJELASAN IKSS SATUAN TARGET KETERANGAN

I. PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

1 Meningkatnya

hasil-hasil litbang yang

dimanfaatkan oleh industri

Hasil-hasil litbang yang dilakukan Balai yang dapat

diterima/diterapkan di masyarakat

a. Hasil litbangyasa yang dikembangkan (IKU)

a. Hasil litbangyasa yang dilakukan Balai yang telah dilakukan uji coba dan menghasilkan nilai ke dalam teknometer 4

Penelitian 5 Tiap tahun minimal 1

b. Hasil litbangyasa yang telah diimplementasikan (IKU)

b. Hasil litbangyasa yang dilakukan Balai yang telah digunakan oleh IKM

Penelitian

5 Tiap tahun 1

c. Litbangyasa yang dapat menyelesaikan permasalahan (problem solving) di industri (IKU)

c. Hasil litbangyasa yang dilakukan oleh balai khususnya pembuatan alat-alat rekayasa yang dapat membantu/ memecahkan masalah bagi IKM dalam melakukan kegiatan produksinya

Paket

Teknologi

5 Tiap tahun 1

d. Kerjasama litbang instansi dengan industri/ instansi/ lembaga terkait

d. Dalam melakukan kegiatan litbang di dalamnya melibatkan institusi lain yang relevan dengan judulnya, misalnya sebagai peneliti/ narasumber

Kerjasama 5 Tiap tahun ada 1 institusi litbang lain terlibat

Page 29: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

24

SASARAN STRATEGIS PENJELASAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

PENJELASAN IKSS SATUAN TARGET KETERANGAN

2 Meningkatnya

Infrastruktur

Lembaga Penilai Kesesuaian dan Layanan Teknis Balai

Jumlah penambahan ruang lingkup LPK dari yang ada saat ini termasuk jenis layanan jasa teknis

a. Jumlah penambahan ruang lingkup LPK dan penambahan jenis layanan

a. Penambahan ruang LPK yang terakreditasi

Parameter 40 Th.2015 : 16

Th. 2016 : 6

Th. 2017 : 6

Th. 2018 : 6

Th. 2019 : 6

b. Jumlah jenis layanan teknis yang dilakukan bertambah

b. Kemampuan di bidang pemberian jasa layanan teknis bertambah untuk masing-masing layanan

Jenis 5 Tiap tahun bertambah 1

3 Meningkatnya

Kualitas layanan publik

Persepsi klien terhadap pelayanan jasa yang diberikan Balai

a. Indeks kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

a. Indek kepuasan yang dapat disampaikan oleh klien kepada Balai

Indeks 3,6 3,5 Th. 2015

3,5 Th. 2016,

3,6 Th. 2017,

3,6 Th. 2018,

3,6 Th. 2019

b. Jumlah penyelesaian sertifikasi SNI yang sesuai dengan SPM

b. Terjadinya presentasi peningkatan penyelesaian penerbitan SPPT SNI tepat waktu

% 100 Setiap tahun penyelesaian tepat waktu

c. Jumlah penyelesaian pengujian tepat waktu sesuai dengan SPM yang telah ditetapkan

c. Terjadinya presentasi peningkatan penyelesaian pengujian tepat waktu di laboratorium

% 85 80% Th. 2015

80% Th. 2016

80% Th. 2017

85% Th. 2018

85% Th. 2019

Page 30: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

25

SASARAN STRATEGIS PENJELASAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

PENJELASAN IKSS SATUAN TARGET KETERANGAN

II PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

1 Meningkatnya pemanfaatan jasa layanan teknis

Klien Balai yang ada saat ini menjadi klien yang loyal di samping adanya penambahan klien baru

a. Bertambahnya klien yang mengajukan jasa layanan teknis

a. Terjadi penambahan jumlah perusahaan yang mengajukan jasa layanan teknis

Klien 15 Tiap tahun 3 perusahaan

b. Tetap dipertahankannya klien Balai yang sudah ada

c. Klien Balai yang ada saat sekarang sampai dengan 5 tahun mendatang masih tetap loyal dalam memanfaatkan jasa layanan teknis Balai

Klien 245 Klien loyal

2 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Penerbitan karya tulis ilmiah sebagai tolak ukur keberhasilan litbangyasa yang telah dilakukan oleh Balai

a. Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

a. Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

Karya Tulis Ilmiah

10 Th. 2018 : 5

Th. 2019 : 5

b. Prosiding yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

b. Prosiding yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

Karya Tulis Ilmiah

2 Th. 2018 : 1

Th. 2019 : 1

Page 31: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

26

SASARAN STRATEGIS PENJELASAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

PENJELASAN IKSS SATUAN TARGET KETERANGAN

III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

1 Meningkatnya kapasitas organisasi didukung dengan SDM, perencanaan dan penganggaran

Adanya penambahan jumlah SDM Balai sesuai dengan kompetensi dan formasi yang dibutuhkan, perencanaan yang baik dan penganggaran yang memadai

a. Penambahan pegawai melalui rekrutmen CPNS atau tenaga kontrak

a. Mengusulkan penambahan pegawai pada kegiatan rekrutmen sesuai dengan formasi dan kompetensi yang dibutuhkan

Orang 10 Th. 2015 : 2

Th. 2016 : -

Th. 2017 : 1

Th. 2018 : 3

Th. 2019 : 4

b. Melaksanakan diklat/ workshop pegawai

b. Mengusulkan diklat teknis, diklat struktural bagi pelaksana maupun pejabat fungsional/ struktural

Orang 125 Tiap tahun 25 orang

c. Tersusunnya Renstra

Balai 2015-2019

c. Menyusun/ menetapkan Renstra Tahun 2015-2019 sebagai Renstra Pengganti 2009-2014

Dokumen 5 Setiap tahun dievaluasi

2 Meningkatnya

sarana dan prasarana

pendukung Balai

Adanya penambahan sarana dan prasarana Balai

a. Penambahan peralatan laboratorium/ penelitian

a. Adanya peningkatan fasilitas laboratorium, baik pengujian maupun litbang

Unit 75 Penambahan 15 unit tiap tahun

b. Penambahan peralatan kantor, meubelair dan komputasi

b. Penambahan peralatan kantor, meubelair, dan pengolah data seiring dengan penambahan volume kerja dan penambahan pegawai

Unit 293 Sampai tahun 2019

c. Tersedianya sistem informasi laboratorium

c. Membuat Sistem Informasi Laboratorium (SIL) dalam rangka pelaksanaan jasa layanan teknis

Sistem 1 Tiap tahun ditingkatkan

Page 32: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

27

SASARAN STRATEGIS PENJELASAN

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

PENJELASAN IKSS SATUAN TARGET KETERANGAN

3 Meningkatnya sistem tata kelola organisasi

Proses pengendalian dan pengawasan berjalan secara efektif

a. Tingkat maturitas SPIP a. Indeks maturitas SPIP yang dicapai Indeks 3,5 Th. 2018 : 3,3

Th. 2019 : 3,5

b. Tingkat penyerapan anggaran

b. Presentase realisasi anggaran % 96 Th 2015 : 94

Th 2016 : 94,5

Th 2017 : 95

Th 2018 : 95,5

Th 2019 : 96

Page 33: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

29

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

III.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional serta Strategi BPPI

Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju,

adil dan makmur pada tahun 2025 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, pembangunan

industri diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar

lokal maupun internasional, terkait dengan pengembangan industri kecil dan

menengah dengan struktur industri yang kuat dan berkeadilan serta mendorong

perkembangan ekonomi di luar pulau Jawa.

Struktur industri dalam skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan

industri kecil dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga

mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan

industri hilir dan industri berskala besar.

Dalam rangka memperkuat daya saing perekonomian secara global, sektor

industri perlu dibangun guna menciptakan lingkungan usaha mikro (lokal) yang

dapat merangsang tumbuhnya rumpun industri yang sehat dan kuat melalui

a. Pengembangan rantai pertambahan nilai melalui diversifikasi produk

(pengembangan ke hilir), pendalaman struktur ke hulu, atau pengembangan

secara menyeluruh (hulu-hilir),

b. Penguatan hubungan antar industri yang terkait secara horisontal, termasuk

industri pendukung, industri komponen, jaringan multinasional terkait, serta

penguatan hubungan dengan kegiatan sektor primer dan jasa yang

mendukungnya, dan

c. Penyediaan berbagai infrastruktur bagi peningkatan kapasitas yang antara lain

meliputi sarana dan prasaran teknologi, prasarana pengukuruan, standardisasi,

pengujian dan pengendalian serta sarana dan prasarana pendidikan dan

pelatihan tenaga kerja industri,

Page 34: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

30

Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk

periode tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

a. Memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional untuk mewujdkan

industri nasinal yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan

lingkungan melalui peningkatan nilai tambah di dalam negeri melalui

pengolahan sumber daya industri yang berkelanjutan, peningkatan penguasaan

teknologi dan inovasi, serta perluasan pasar dalam negeri dan ekspor,

b. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui penumbuhan

populasi industri untuk menambah populasi industri baik industri besar,

sedang maupun kecil,

c. Pengembangan perwilayahan industri, khususnya di luar Pulau Jawa melalui

pengembangan pusat pertumbuhan industri terutama yang berada dalam

wilayah pengembangan industri, pengembangan kawasan pembentukan

industri, pembangunan kawasan industri, dan pengembangan sentra IKM.

Terkait hal tersebut di atas, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

industri nasional, maka ditetapkan strategi BPPI sebagai berikut :

a. Mengembangkan jejaring dengan institusi kebijakan litbang dan teknologi

terkemuka melalui organisasi internasional, kerangka kerjasama perdagangan

bebas dan kemitraan dengan akademisi

b. Mendorong pengembangan kerjasama dengan dunia usaha untuk

mengembangkan teknologi dan memanfaatkan potensi bahan baku local

c. Mengembangkan bank data yang lengkap dan mutakhir

d. Meningkatkan kompetensi SDM BPPI sesuai perkembangan IPTEK Industri

e. Mengembangkan kapasitas kelembagaan litbang dan LPK

III.2. Program Pengembangan Industri Prioritas

Untuk mencapai sasaran pembangunan industri nasional dilakukan

penetapan program industri prioritas, yang telah disusun untuk periode tahun

2015-2019. Dari 10 industri prioritas yang telah ditetapkan untuk dikembangkan

tersebut, program prioritas yang terkait dengan fokus Baristand Industri

Page 35: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

31

Samarinda dan Komoditi Pertanian Unggulan Provinsi Kalimantan Timur adalah

Industri Pangan.

Jenis industri yang dapat dikembangkan oleh Balai dalam rangka

mendukung tahapan pembangunan industri prioritas di bidang Industri Pangan,

antara lain

a. Industri Pengolahan Ikan, seperti ikan awet (beku, kering, dan asap) dan

fillet ikan,

b. Aneka olahan ikan, rumput laut, dan hasil laut lainnya, seperti carageenan,

minyak ikan, suplemen, dan pangan fungsional lainnya,

c. Industri pengolahan buah-buahan dan sayuran, seperti buah/ sayur dalam

kaleng, fruit/ vegetbale layer, suplemen, dan pangan fungsional lainnya,

d. Industri tepung, seperti pati dari biomassa limbah pertanian dan pangan

darurat.

Mengingat keberadaan Baristand Industri Samarinda yang merupakan unit

pelaksana teknis Kementerian Perindustrian di daerah, maka program-program

yang dilaksanakan harus sejalan dengan visi pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur di bidang ekonomi, yaitu transformasi ekonomi menuju ekonomi yang

lebih seimbang antara yang berbasis sumber daya alam tidak terbarukan dengan

sumber daya alam yang terbarukan.

Sebagaimana yang tertuang dalam dokumen penyusunan Masterplan

Hilirisasi Produk Pertanian dalam arti luas untuk meningkatkan daya saing sektor

pertanian Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018 bahwa terdapat sembilan

komoditi unggulan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur. Kesembilan komoditi unggulan tersebut pada umumnya selaras dengan

fokus Baristand Industri Samarinda, yaitu seperti yang tercantum dalam tabel

berikut ini :

Page 36: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

32

Tabel 10. Komoditi Unggulan Kaltim dan Tingkat Potensinya

No Komoditas Keterangan

1. Kelapa sawit Potensi Sangat Tinggi

2. Karet Potensi Sangat Tinggi

3. Rumput laut Potensi Tinggi

4. Kelapa Dalam Potensi Tinggi

5. Udang Beku Potensi Tinggi

6. Singkong/Ubi Kayu Potensi Tinggi

7. Kedelai Potensi Tinggi

8. Nanas Potensi Tinggi

9. Kakao Potensi Tinggi

Sumber :Bappeda - Kaltim dalam Angka 2015

Lebih lanjut dalam dokumen tersebut disebutkan permasalahan secara

umum dalam proses hilirisasi produk unggulan tersebut, salah satu di antaranya

adalah masih terbatasnya pengembangan inovasi, riset dan pengembangan skala

usaha. Adapun sejumlah permasalahan masing-masing komoditas unggulan

terkait fokus Balai dan komoditi unggulan Kaltim adalah

Tabel 11. Permasalahan Masing-Masing Komoditas Unggulan

No Komoditas Permasalahan

1. Kelapa sawit a. Produk olahan kelapa sawit yang masih terbatas pada CPO dan KPO,

b. Rendahnya diversifikasi produk turunan sawit, c. Pelaku hilirisasi yang cenderung merupakan perusahaan

besar, d. Penyediaan infrastruktur yang masih rendah, sehingga

menimbulkan biaya produksi yang tinggi, e. Rendahnya transfer pengetahuan dari hasil penelitian dan

pengembangan sawit terhadap kebun rakyat.

2. Karet a. Kualitas produk bahan olahan karet yang sangat rendah, b. Sistem tata niaga yang belum terkoordinasi dengan baik, c. Pembinaan kelembagaan yang masih minim,

3. Rumput laut a. Masih lemahnya SDM, b. Masih rendahnya inovasi pengolahan rumput laut, c. Lemahnya fungsi kelembagaan para stakeholders.

4. Kelapa Dalam a. Klasterisasi pengembangan komoditi kelapa dalam yang belum optimal,

b. Diversifikasi produk turunan dari kelapa dalam yang masih rendah,

c. Masih lemahnya SDM,

Page 37: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

33

No Komoditas Permasalahan

d. Masih rendahnya inovasi pengolahan, e. Lemahnya fungsi kelembagaan para stakeholders.

5. Udang Beku a. Masih lemahnya SDM, b. Masih rendahnya inovasi pengolahan udang beku, c. Lemahnya fungsi kelembagaan para stakeholders.

6. Singkong/Ubi Kayu

a. Industri pengolah ubi kayu yang belum berkembang dengan baik,

b. Skala usaha petani yang masih kecil, c. Pengelolaan pasca panen yang masih rendah, d. Kurangnya kegiatan penelitian untuk pengembangan ubi

kayu, e. Iklim usaha yang kurang kondusif dari hulu hingga hilir.

8. Kedelai a. Industri pengolah kedelai dan derivatnya yang belum berkembang dengan baik,

b. Pengelolaan pasca panen yang masih rendah, c. Iklim usaha yang kurang kondusif dari hulu hingga hilir.

9. Nanas a. Klasterisasi pengembangan komoditi nanas dalam yang belum optimal,

b. Diversifikasi produk turunan dari nanas dalam yang masih rendah,

c. Masih lemahnya SDM, d. Masih rendahnya inovasi pengolahan, e. Lemahnya fungsi kelembagaan para stakeholders.

10. Kakao a. Kurangnya infrastruktur di daerah, b. Kurangnya kegiatan penelitian untuk pengembangan

kakao, c. Iklim usaha yang kurang kondusif dari hulu hingga hilir

dilihat dari berbagai aspek, d. Kurang berkembangnya lapangan usaha di bidang kakao

yang berkualitas dan memenuhi standar serta tidak mengindahkan penerapan ISO 22000, ISO 9001 Global Standard for Food Safety, GMP dan HACCP dalam rangka peningkatan mutu dan keamanan produk,

e. Rendahnya tingkat konsumsi kakao di Indonesia (0.6 kg/ kapita/ tahun, sementara di Eropa >10 kg/ kapita/ tahun),

f. Kurangnya diversifikasi pasar ekspor, sehingga jika sedang terjadi krisis di negara tujuan ekspor maka akan sangat berpengaruh terhadap ekspor kakao.

Sumber :Bappeda - Kaltim dalam Angka 2015

Page 38: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

34

Tabel 12. Peluang Pengembangan Agroindustri dengan Basis Pengembangan

Komoditas Pertanian

No Komoditas Peluang Pengembangan

1. Kelapa sawit a. Pengembangan industri kelapa sawit yang lestari atau

sustainable palm oil untuk industri makanan, non

makanan dan terccer,

b. Penyedia minyak sawit terbesar di dunia.

2. Karet a. Komoditas ekspor terbesar Indonesia (bentuk remah/

jenis SIR/ TSR (Standard Indonesia Rubber/ Techically

Specified Rubber) SIR 20),

b. Sumber devisa dari ekspor berupa ban, sarung tangan

karet dan produk karet lainnya,

c. Konsumsi karet alam Indonesia masih relatif kecil.

3. Rumput laut a. Peningkatan produksi rumput laut yang memenuhi SNI

untuk memenuhi pasar ekspor,

b. Penyedia komoditas rumput laut kering bagi kebutuhan

lokal, nasional, dan internasional,

c. Pendirian pabrik pengolahan rumput laut.

4. Kelapa Dalam a. Penurunan produktivitas dari negara produsen kelapa

(misal Filipina),

b. Peningkatan produksi kelapa melalui peremajaan pohon

kelapa,

c. Pengelolaan perkebunan kelapa rakyat dengan kerjasama.

5. Udang Beku a. Mengembangkan produksi induk udang Vename

Nusantara,

b. Penyedia komoditas udang beku bagi kebutuhan lokal,

nasional dan internasional,

c. Pendirian pabrik pengolahan udang beku.

6. Singkong/Ubi

Kayu

a. Peningkatan ekspor ubi jalar dan ubi kayu yang saat ini

masih kecil terutama ke negara-negara yang jumlah

penduduknya besar (Cina dan India),

b. Mendirikan industri olahan produk singkong,

c. Penyedia ubi kayu dan ubi jalar bagi industri lokal,

nasional, dan internasional.

8. Kedelai a. Peningkatan produksi dengan mutu terbaik untuk

memenuhi kebutuhan lokal dan nasional,

b. Penyedia kedelai bagi kebutuhan lokal dan nasional.

9. Nanas a. Kerjasama pengembangan produksi nanas dengan

Kabupaten Subang untuk memenuhi kebutuhan nanas

Page 39: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

35

No Komoditas Peluang Pengembangan

lokal, nasional, dan internasional,

b. Mendirikan industri olahan produk nanas,

c. Menjadi pemasok nanas untuk kebutuhan internasional

(Korea Selatan, Iran, Singapura, dan Arab Saudi).

10. Kakao a. Peningkatan kualitas kakao sebagai komoditas ekspor

(mutu biji terbaik),

b. Pengembangan kerjasama dengan Uni Eropa sebagai

pemasok biji kakao (cacao beans).

Sumber :Bappeda - Kaltim dalam Angka 2015

Dalam upaya menjalankan proses tranformasi ekonomi wilayah

Kalimantan Timur, maka dilakukan beberapa strategi sebagai berikut :

a. Pengembangan industri bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan,

b. Pengembangan produktivitas sektor pertanian dalam arti luas,

c. Pengembangan industri berbasis pertanian dalam arti luas,

d. Pengembangan energi baru terbarukan serta pengembangan sektor jasa,

perdagangan, dan keuangan,

e. Pengembangan infrastruktur pendukung industri.

III.3. Arah Kebijakan dan Strategi Baristand Industri Samarinda

III.3.1. Arah Kebijakan Baristand Industri Samarinda

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka perlu ditentukan

kebijakan sebagai arah/ tindakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang

diharapkan. Maka mengacu pada Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2015 tentang Rencana Induk

Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035, maka arah kebijakan Baristand

Industri Samarinda adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi dalam rangka mendukung

pembangunan industri prioritas sesuai dengan fokus Balai dan komoditi

pertanian unggulan Kalimantan Timur,

b. Peningkatan kualitas hasil litbang industri yang dilakukan,

c. Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana industri, seperti standardisasi

industri.

Page 40: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

36

III.3.2. Strategi Baristand Industri Samarinda

Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan terhadap misi yang telah

ditetapkan, Baristand Industri Samarinda menjabarkan strategi dan kebijakan,

sebagai berikut :

a. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan lembaga litbang, baik institusi

litbang pemerintah, perguruan tinggi maupun industri/ swasta,

b. Melakukan penajaman kegiatan litbangyasa yang implementatif dan

berorientasi pada kebutuhan industri,

c. Membangun tata kelola pelayanan publik yang maksimal,

d. Meningkatkan kompetensi SDM Balai, baik teknis dan administrasi sejalan

dengan tuntutan kompetensi sesuai dengan bidangnya,

e. Meningkatkan/ mengembangkan kapasitas kelembagaan dan Lembaga Penilai

Kesesuaian (LPK),

f. Mengembangkan bank data yang lengkap dan mutakhir dalam rangka

mendukung tugas pokok dan fungsi,

g. Mengubah pola pikir sumber daya manusia Balai secara bertahap ke arah pola

pikir entrepreneurship,

h. Melakukan penambahan jumlah sarana dan prasana pendukung, baik peralatan

laboratorium uji, litbang, workshop dan lainnya,

i. Meningkatkan pemasyarakatan layanan Balai.

Page 41: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

37

BAB IV

TARGET KINERJA DAN RENCANA PENDANAAN

IV.1. Target Kinerja

Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2015 – 2019, Balai Riset dan

Standardisasi Industri Samarinda akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai

dengan arah kebijakan dan strategi yang telah dijabarkan pada Bab III.

Tabel 13. Target Kinerja Baristand Industri Samarinda Tahun 2015-2019

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

SATUAN TARGET KETERANGAN

1 Meningkatnya

hasil-hasil litbang yang

dimanfaatkan oleh industri

a. Hasil litbangyasa yang dikembangkan (IKU)

Penelitian 5 Tiap tahun minimal 1

b. Hasil litbangyasa yang telah diimplementasikan (IKU)

Penelitian

5 Tiap tahun 1

c. Litbangyasa yang dapat menyelesaikan permasalahan (problem solving) di industri (IKU)

Paket

Teknologi

5 Tiap tahun 1

d. Kerjasama litbang instansi dengan industri/ instansi/ lembaga terkait

Kerjasama 5 Tiap tahun ada 1 institusi litbang lain terlibat

2 Meningkatnya

Infrastruktur

Lembaga Penilai Kesesuaian dan Layanan Teknis Balai

a. Jumlah penambahan ruang lingkup LPK dan penambahan jenis layanan

Parameter 40 Th.2015 : 16

Th. 2016 : 6

Th. 2017 : 6

Th. 2018 : 6

Th. 2019 : 6

b. Jumlah jenis layanan teknis yang dilakukan bertambah

Jenis 5 Tiap tahun bertambah 1

3 Meningkatnya

Kualitas layanan publik

a. Indeks kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

Indeks 3,6 3,5 Th. 2015

3,5 Th. 2016

3,6 Th. 2017

3,6 Th. 2018

3,6 Th. 2019

Page 42: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

38

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

SATUAN TARGET KETERANGAN

b. Jumlah penyelesaian sertifikasi SNI yang sesuai dengan SPM

% 100 Setiap tahun penyelesaian tepat waktu

c. Jumlah penyelesaian pengujian tepat waktu sesuai dengan SPM yang telah ditetapkan

% 85 80% Th. 2015

80% Th. 2016

80% Th. 2017

85% Th. 2018

85% Th. 2019

4 Meningkatnya pemanfaatan jasa layanan teknis

a. Bertambahnya klien yang mengajukan jasa layanan teknis

Klien 15 Tiap tahun 3 perusahaan

b. Tetap dipertahankannya klien Balai yang sudah ada

Klien 245 Klien loyal

5 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

a. Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

Karya Tulis Ilmiah

10 Th. 2018 : 5

Th. 2019 : 5

b. Prosiding yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/ atau jurnal internasional yang terindeks global

Karya Tulis Ilmiah

2 Th. 2018 : 1

Th. 2019 : 1

6 Meningkatnya kapasitas organisasi didukung dengan SDM, perencanaan dan penganggaran

a. Penambahan pegawai melalui rekrutmen CPNS atau tenaga kontrak

Orang 10 Th. 2015 : 2

Th. 2016 : -

Th. 2017 : 1

Th. 2018 : 3

Th. 2019 : 4

b. Melaksanakan diklat/ workshop pegawai

Orang 125 Tiap tahun 25 orang

c. Tersusunnya Renstra

Balai 2015-2019

Dokumen 5 Setiap tahun dievaluasi

7 Meningkatnya

sarana dan prasarana pendukung Balai

a. Penambahan peralatan laboratorium/ penelitian

Unit 75 Penambahan 15 unit tiap tahun

Page 43: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

39

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS

(IKSS)

SATUAN TARGET KETERANGAN

b. Penambahan peralatan kantor, meubelair dan komputasi

Unit 293 Sampai tahun 2019

c. Tersedianya sistem informasi laboratorium

Sistem 1 Tiap tahun ditingkatkan

8 Meningkatnya sistem tata kelola organisasi

a. Tingkat maturitas SPIP Indeks 3,5 Th. 2018 : 3,3

Th. 2019 : 3,5

b. Tingkat penyerapan anggaran

% 96 Th 2015 : 94

Th 2016 : 94,5

Th 2017 : 95

Th 2018 : 95,5

Th 2019 : 96

Page 44: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

40

IV.2 Kerangka Pendanaan

Dalam rangka mencapai sasaran strategis Balai Riset dan Standardisasi

Industri Samarinda tahun 2015-2019, diperlukan pendanaan untuk program dan

kegiatan seperti yang telah dijabarkan di atas. Kerangka kebutuhan pendanaan

tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 84. Kebutuhan Pendanaan Baristand Industri Samarinda Tahun 2015-2019

Sumber Dana

(Dalam Juta

Rupiah)

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

RM 9.625 9.778 9.146 9.104 9.845

PNBP 4.275 4.616 4.754 4.846 4.731

TOTAL 13.900 14.395 13.901 13.950 14.576

Page 45: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

41

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Balai Riset dan Standardisasi Industri

Samarinda disusun dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMN), Renstra Kementerian Perindustrian, dan Renstra Badan

Penelitian dan Pengembangan Industri serta peraturan Menteri Perindustrian

terkait dengan Rencana Induk Pembangunan Industri (RIPIN).

Renstra ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi Baristand Industri

Samarinda. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, ditetapkan tiga sasaran

strategis yaitu sasaran strategis perspektif pemangku kepentingan, sasaran

strategis perpektif internal, dan sasaran strategis perspektif pembelajaran

organisasi. Dari masing-masing sasaran strategis tersebut juga telah ditetapkan

indikator, sehingga setiap sasaran strategis dapat terukur dan termonitor.

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut di atas, maka ditetapkan arah

kebijakan Baristand Industri Samarinda, yaitu

d. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi dalam rangka mendukung

pembangunan industri prioritas sesuai dengan fokus Balai dan komoditi

pertanian unggulan Kalimantan Timur,

e. Peningkatan kualitas hasil litbang industri yang dilakukan,

f. Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana industri, seperti standardisasi

industri.

Renstra Baristand Industri Samarinda disusun bersifat dinamis dan adaptif

terhadap perubahan lingkungan strategis. Oleh karena itu, untuk mencapai

keberhasilan pelaksanaan Renstra diperlukan persyaratan atau kondisi, di

antaranya konsistensi dan komitmen aktifitas program/ kegiatan dengan Renstra,

ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan SDM yang kompeten dan

berintegritas, serta koordinasi dan kolaborasi yang baik.

Page 46: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

42

Lampiran 1. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja Baristand Industri Samarinda TA. 2019

Berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian Reviu TA. 2017

IKU dalam Renstra Kementerian Renstra Kemenperin Sasaran dan Indiaktor

BPPI

Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA BALAI PERJANJIAN KINERJA BALAI TA 2019

Realisasi

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Sasaran Strategis (SS)

IKSS Sasaran Strategis (SS)

IKU Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri

Penguasaan teknologi industri

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Meningkatnya ekspor produk industri pengolahan non migas

Meningkatnya hasil - hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Produk industri yang dikuasai teknologinya

5% Perusahaan industri dengan nilai INDI >= 3

60% Hasil litbangyasa yang telah diimplementasikan (IKU)

1 penelitian

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

25% 53.84%

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

60%

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Meningkatnya hasil - hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/ badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

10 Kerjasama litbang instansi dengan industri/ instansi/ lembaga terkait

1 kerjasama

Perusahaan industri/ badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

1 Perusahaan

industri

1 Perusahaan

industri

Page 47: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

43

IKU dalam Renstra Kementerian Renstra Kemenperin Sasaran dan Indiaktor

BPPI

Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA BALAI PERJANJIAN KINERJA BALAI TA 2019

Realisasi

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Sasaran Strategis (SS)

IKSS Sasaran Strategis (SS)

IKU Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6

60% Hasil litbangyasa yang dikembangkan (IKU)

1 penelitian

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

30% 66.67%

Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

50% Litbangyasa yang dapat menyelesaikan permasalahan (problem solving) di industri (IKU)

1 paket teknologi

Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

30% 66.67%

Page 48: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

44

IKU dalam Renstra Kementerian Renstra Kemenperin Sasaran dan Indiaktor

BPPI

Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA BALAI PERJANJIAN KINERJA BALAI TA 2019

Realisasi

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Sasaran Strategis (SS)

IKSS Sasaran Strategis (SS)

IKU Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3

Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Meningkatnya sistem tata kelola organisasi

Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3

90%

Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3 ,3

90%

Tingkat maturitas SPIP

Indeks 3.5

Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)

Nilai 3.6 Nilai 4.014

Nilai akuntabilitas kinerja

Nilai A Nilai A

Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

Meningkatnya kualitas layanan publik

Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri

Peningkatan kepuasan pelanggan

indeks 3,6

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Skala Indeks

3,6

Indeks kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

Indeks 3.6 Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis

Skala Indeks 3.6

Skala Indeks 3.65

Page 49: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

45

Lampiran 2. PETA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015-2019

Visi : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Suber Daya Alam dan Berkeadilan Misi :

1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju dan berwawasan lingkungan; 2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi; 3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja; 4. Pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.

Perspektif Pemangku Kepentingan

Perspektif Proses

Internal

Perspektif Pembelajaran Organisasi

1. Meningkatnya pertumbuhan industri

Terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya

saing

3. Meningkatnya penguasaan pasar

dalam dan luar negeri 2. Meningkatnya investasi di

sektor industri

4. Meningkatnya

penyebaran dan

pemerataan industri 5. Meningkatnya penyerapan

tenagakerja di sektor

industri 6. Kuatnya struktur

industri

Perumusan Kebijakan

▪ Tersusunnya insentif dan disinsentif bagi

industri

▪ Tersusunnya rancangan SNI, SI dan PTC

bidang industri

▪ Tersusunnya arah pembangunan industri

Pelayanan dan Fasilitasi

• Meningkatnya kualitas layanan dan informasi publik

• Meningkatnya fasilitas untuk percepatan pembangunan industri dan penguatan kelembagaan

• Terfasilitasinya pelaku usaha industri dalam pengamanan, penyelamatan dan pengembangan

industri

• Meningkatnya kompetensi tenaga kerja industri

• Tersedia dan efektifnya sistem informasi industri nasional

Pelaksanaan Teknis

• Tersedianya infrastruktur

industri

• Tersedianya sumber

pembiayaan untuk

pembangunan industri

strategis

Infrastruktur

▪ Sistem informasi yang handal

▪ Sarana dan prasarana

Perencanaan

Sistem perencanaan dan penganggaran

yang berkualitas

Akuntabilitas

▪ Sistem tata kelola dan BMN yang transparan dan akuntabel

▪ Sistem pengendalian internal yang efektif

▪ Sistem pelaporan yang handal

▪ Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan industri

Page 50: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) · Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian dan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

46

Lampiran 3. PETA STRATEGIS BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA

TAHUN 2015-2019

Visi : Menjadi salah satu institusi riset dan standardisasi yang terpercaya dan terkemuka

Misi :

1. Melakukan kegiatan litbangyasa yang aplikatif bagi dunia industri

2. Melakukan kegiatan jasa layanan teknis di bidang standardisasi dan sertifikasi, pengujian, konsultasi dan pelatihan

3. Mendukung Pemerintah Pusat dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan industri nasional.

Perspektif

Pemangku

Kepentingan

Perspektif Proses

Internal

Perspektif

Pembelajaran

Organisasi

Meningkatnya

kualitas layanan

publik Meningkatnya

infrastruktur Lembaga

Penilai Kesesuaian dan

Layanan Teknis Balai

Meningkatnya hasil –

hasil litbang industry

yang dimanfaatkan oleh

industri

Meningkatnya

pemanfaatan jasa

layanan teknis

Meningkatnya

publikasi ilmiah

hasil litbang

Meningkatnya kapasitas

organisasi yang didukung

dengan SDM, perencanaan,

dan penganggaran

Meningkatnya

sistem tata kelola

organisasi

Meningkatnya sarana

dan prasarana

pendukung Balai