Upload
others
View
18
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KUTAI TIMUR
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
2016 – 2021
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
i
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya jua kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021 dengan baik.
Dokumen Rencana Starategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan khususnya di bidang
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama
kurun waktu perencanaan yaitu 2016 – 2021 dan sebagai tindak lanjut dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai
Timur Tahun 2016 – 2021.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur disusun berdasarkan visi
dan misi Kabupaten Kutai Timur, visi dan misi kementerian terkait, visi dan misi
serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Dengan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah bekerja keras dalam penyusunan dokumen rencana strategis ini. Semoga
Allah. SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada
kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Sangatta, Mei 2016
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur,
dr.Hj. Aisyah, M.Kes NIP. 19630921 199011 2 001
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
ii
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I - 1 1.2. Landasan Hukum I - 5 1.3. Maksud dan Tujuan I - 6 1.4. Sistematika Penulisan I - 8
BAB II GAMBARAN LAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
2.1
Tugas, fungsi dan struktur organisasi dinas kesehatan kabupaten kutai timur
II - 10
2.2. Sumber Daya SKPD II - 33 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD II - 35
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
III – 41
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
III - 50
3.3. Telaahan Renstra Kementrian / Lembaga dan Renstra Kabupaten
III - 52
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
III - 57
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis III - 59
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
IV - 60
A. Visi Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
IV - 60
B. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
IV - 60
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
IV - 62
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD IV - 69
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
iii
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program SKPD Kesehatan V - 72 5.2 Program Lintas SKPD / lintas Sektor V - 79 5.3 Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan V - 82 5.4 Rencana Program Dan Kegiatan,, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
V - 83
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1. Indikator Kinerja VI - 84
BAB VII PENUTUP VII - 87
LAMPIRAN :
1. Sarana dan Prasarana
I-1 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rencana Strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan disusun berdasarkan pemahaman
lingkungan strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. RENSTRA
merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis yang menjabarkan potret
permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara
terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD setempat, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan prioritas dan
kebutuhan daerah.Disamping itu rencana strategis memuat visi dan misi sebagai
penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijakan dan prioritas sasaran
sampai dengan berakhirnya masa perencanaan.
Rencana Strategis SKPD dapat dikategorikan sebagai dokumen manajerial
wilayah yang bersifat komprehensif karena mampu memberikan program-
program strategis sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang dalam
lingkup SKPD. Keberhasilan usaha pemerintah daerah untuk mempertemukan
antara keinginan masyarakat dengan fakta kondisi daerah diukur melalui
indikator perencanaan strategis dari program dan kegiatan yang tercantum di
dalam RENSTRA yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja Kepala Daerah sesuai
dengan PP No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI No. 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Kinerja Instansi Pemerintah.Pembangunan Kesehatan
adalah bagian dari pembangunan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah. Tercapainya pembangunan kesehatan
I-2 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
merupakan cerminan masyarakat yang ditandai oleh penduduknya yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat serta memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di
seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur sebagai upaya mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas dari sudut kesehatan.
Pembangunan kesehatan daerah yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, dalam satu dekade yang lalu telah cukup berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun demikian derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur ini masih perlu terus
ditingkatkan. Permasalahan utama yang dihadapi adalah masih dijumpainya
masyarakat yang belum sepenuhnya memahami arti pentingnya kesehatan yang
ditunjukkan masih relatif tingginya angka kesakitan akibat beberapa penyakit
menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular,
masih kurang optimalnya kualitas kesehatan serta akses terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, penyebaran dan mutu tenaga kesehatan serta belum
optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi / Kabupaten /
Kota untuk menyusun Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu
kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Perencanan Pembangunan Daerah tersebut disusun berjangka, meliputi :
a. Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka
waktu 20 tahun yang memuat Visi, Misi dan arah Pembangunan Daerah
yang mengacu pada RPJP Nasional.
b. Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka
waktu 5 tahun, yang merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dengan berpedoman RPJPD dan memperhatikan RPJMN.
c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu satu
tahun.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004, Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur juga sangat
I-3 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
terkait dengan berbagai dokumen perencanaan di tingkat Nasional, Provinsi dan
Kabupaten seperti : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007), Rencana Pembangunan Jangka Menegah
Nasional 2015-2019 (Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015), Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2005-2025
(Perda Nomor 6 Tahun 2009), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018 (Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2014), Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2006 – 2025, (Peraturan Daerah
Kab. Kutai Timur Nomor 4 Tahun 2010) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021 (Peraturan
Daerah Kab. Kutai Timur Nomor … Tahun …….)
Adapun keterkaitan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dengan dokumen diatasnya seperti terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 1.1 Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
I-4 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur nomor 4 tahun …….. tanggal
…………………….. tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Timur Tahun ………………. Telah memuat Visi dan
Misi Bupati Kutai Timur sebagai dasar bagi setiap SKPD untuk menyusun
RENSTRA SKPD.
Dengan berdasarkan RPJMD Kabupaten Kutai Timur tersebut, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur menyusun Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 – 2021. Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 - 2021adalah merupakan
dokumen perencanaan untuk periode lima tahun yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun
sesuai dengan tugas dan fungsinya yang merupakan penjabaran lebih lanjut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Timur
tahun 2016 - 2021dalam bidang kesehatan .
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur ini
menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD berkewajiban
untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai perencanaan ini. Selain itu
urgensi penyusunanRENSTRA SKPD ini adalah :
1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dalam
menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga
perencanaannya lebih terarah.
2. Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan
yang baik (Good Governance).
3. Terjaminnya sinergisitas, sinkronisasi dan integritas Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 - 2021
Disamping itu RENSTRA SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan
evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis,
komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar
yang dihadapi Kabupaten Kutai Timur khususnya di bidang kesehatan.
Dokumen RENSTRA ini bersifat jangka pendek dan menengah namun
tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan mengacu kepada visi dan
I-5 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
misi Bupati Kutai Timur sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesehatan untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi
dengan arah pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih.
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam
dokumen RENSTRA ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan yang kemudian
diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing- masing program
tersebut.
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA.
RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 – 2021 ini
merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun sesuai kebutuhan
dengan mengacu pada :
1. Landasan Idiil yaituPancasila,
2. Landasan Konstitusional yaitu UUD1945,
3. Landasan Operasional yaitu:
a. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Pemerintah Daerah;
c. Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Undang–Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah;
e. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
f. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan KeuanganDaerah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang
I-6 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
l. Peraturan Menteri Kesehatan No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
m. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 4.Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Kutai Timur Tahun 2006 – 2025 ( Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Timur Tahun 2010 Nomor 4);
n. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur nomor ….. tahun …. tanggal
……………….. tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 Nomor 11;
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor
o. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Wilayah, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten
Kutai Timur.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA
Maksud penyusunan RENSTRA ini untuk mengoptimalkan peran Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dalam melaksanakan fungsi pelayanan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan , meningkatkan dan
mengembangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam rangka
perwujudan good and clean governance. Disamping itu sebagai kerangka serta
arah pembangunan untuk 5 (lima) tahun ke depan dalam pencapaian Visi, Misi
dan Program serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala Dinas
Kesehatan pada akhir tahun anggaran.
I-7 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini antara lain adalah untuk:
1. Tersusunnya instrumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen
untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur.
2. Tersusunnya instrumen pengukuran kinerja pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kutai Timur.
3. Tersusunnya kebijakan yang diperlukan sesuai skala prioritas dalam
melaksanakan pembangunan kesehatandaerah.
4. Tersusunnya program-program pembangunan kesehatandaerah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana
Strategis sesuai bidang kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Timur.
6. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaaan dalam kurun
waktu lima tahun kedepan.
RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA)
Dinas setiap tahunnya sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam RENSTRA Dinas secara
sistematis, sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi Tujuan, Strategi,
Program Prioritas, Kegiatan serta Tolok Ukur pencapaiannya.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000
tentang Pertanggungjawaban Kepala Daerah maka diakhir tahun anggaran
dilakukan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam bentuk perhitungan
APBD berikut penilaian kinerja atas pelaksanaan tugas-tugas umum
pemerintahan dan pembangunan berdasarkan tolok ukur RENSTRA, termasuk di
dalamnya pembangunan di sektor kesehatan.
Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
didasarkan pada indikator :
1. Masukan (Input) yaitu bagaimana tingkat atau besaran sumber-sumber
yang digunakan, seperti sumber daya manusia, dana, material, waktu,
teknologi dan sebagainya yangdigunakan.
2. Keluaran (Output) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan
I-8 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
langsung oleh kebijakan atau program berdasarkan masukan (input) yang
digunakan.
3. Hasil (Outcome) yaitu bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang
diharapkan terwujud berdasarkan keluaran (output) kebijakan atau program
yang sudah dilaksanakan.
Dari uraian tersebut di atas, maka RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten
Kutai Timur berfungsi sebagai :
1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur.
2. Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun sejak tahun 2016 sampai dengan
2021.
3. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur.
4. Alat ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kutai Timur.
Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pedoman Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur serta seluruh penyelenggara pemerintahan
daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun
2016 – 2021 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan
tujuan penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi
SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan Tantangan
dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menjelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
I-9 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Tugasdan Fungsi Pelayanan SKPD,Telaahan Visi,Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra
Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana
Tata Ruang wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis dan
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan
Sasaran Jangka Menengah SKPD dan Strategi dan Kebijakan
SKPD.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini berisi tentang Program SKPD, Program Lintas SKPD / Lintas
Sektor dan Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Dalam bab ini diuraikan Pengertian Penetapan Kinerja dan Penetapan
Indikator Kinerja.
BAB VII PENUTUP.
Bab ini merupakan bagian penutup dari keseluruhan dari penyusunan
Renstra SKPD.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-10 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
BAB II GAMBARAN LAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KUTAI TIMUR
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 3 Tahun
2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Wilayah,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten
Kutai Timur dan Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 45 Tahun 2010, tentang
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dan Uraian Tugas Pejabat Struktural di
Lingkungan Dinas Daerah Kabupaten Kutai Timur maka Tugas Pokok Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur adalah melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah di bidang kesehatan berdasarkan azas
otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang kesehatan meliputi pendekatan
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan;
c. Penyelenggaraan pembinaan teknis pelayanan kesehatan dasar dan upaya
pelayanan kesehatan rujukan berdasarkan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan;
d. Perumusan petunjuk teknis operasional pelayanan kesehatan;
e. Penyusunan program penyehatan lingkungan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, kesehatan ibu dan anak, penyuluhan dan
pelayanan medik serta pengadaan sarana dan prasarana kesehatan;
f. Pengelolaan pembinaan teknis unit pelaksana teknis daerah Dinas
Kesehatan;
g. Pengelolaan urusan tata usaha dinas.
Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 45
Tahun 2010, tentang tentang Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dan Uraian
Tugas Pejabat Struktural di Lingkungan Dinas Daerah Kabupaten Kutai Timur,
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-11 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan
a. Uraian Tugas Pokok
Melaksanakan urusanpemerintahanyang menjadi kewenangan daeraha di
bidang kesehatan berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan.
b. Fungsi
1) Penetapan kebijakan teknis bidang kesehatan sesuai dengan rencana
strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
2) Perencanaan, pembinaan dan pengendalian teknis di bidang
kesehatan;
3) Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kebijakan teknis bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan;
4) Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kebijakan teknis bidang Pelayanan Kesehatan;
5) Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kebijakan teknis bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
6) Perencanaan, pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kebijakan teknis bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan;
7) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas;
8) Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
9) Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Uraian Tugas :
1) Menetapkan program, kegiatan, dan kebijakan teknis bidang kesehatan
sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan pemerintah daerah
serta menyesuaikan dengan kebijakan nasional dan provinsi;
2) Mengendalikan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
kesehatan;
3) Memimpin perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian
teknis penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan;
4) Memimpin perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian
teknis penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-12 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
5) Memimpin perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian
teknis penyelenggaraan Bina Kesehatan Masyarakat;
6) Memimpin perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian
teknis penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan;
7) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan pengembangan
sumberdaya kesehatan, pelayanan kesehatan, bina kesehatan
masyarakat, dan pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan;
8) Merencanakan evaluasi pencapaian standar nasional di bidang
Kesehatan;
9) Merencanakan dan menetapkan pengelolaan dan penyelenggaraan
pembiayaan dan jaminan kesehatan;
10) Merencanakan dan menetapkan pelayanan umum bidang kesehatan;
termasuk penempatan tenaga strategis di bidang kesehatan;
11) Merencanakan dan menetapkan fasilitasi penyelenggaraan kesehatan
lintas sektoral;
12) Menetapkan perizinan dan/ atau rekomendasi perizinan dan pelayanan
umum bidang kesehatan serta memberikan/ menetapkan petunjuk
pemecahan masalah yang berhubungan dengan bidang kesehatan;
13) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait yang
berhubungan dengan bidang kesehatan;
14) Membina penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas Kesehatan;
15) Membina Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
16) Membina Kelompok Jabatan Fungsional;
17) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang tugasnya;
18) Menyusun bahan evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
19) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
20) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya serta sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-13 I-13 I-13
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
2. Sekretaris
a. Uraian Tugas Pokok
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas bidang pelayanan teknis serta
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas
Kesehatan yang meliputi perencanaan program, umum, dan keuangan.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja, anggaran dan
laporan;
2) Pengolahan dan analisis informasi, data dan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang dan tugasnya;
3) Pengelolaan dan pengawasan kegiatan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dinas,
dokumentasi dan perpustakaan;
4) Pengumpulan data sebagai bahan informasi, hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
5) Penyelenggaraan pengadaan perlengkapan, pemeliharaan dan
inventarisasi;
6) Pengusulan program kesehatan dan pelatihan aparatur/ kepegawaian.
c. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja, program, dan kegiatan sekretariat sebagai
pedoman dan acuan kerja;
2) Mengkoordinasikan penyusunan program kerja Dinas Kesehatan;
3) Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan lingkup tugas sekretariat;
4) Merumuskan bahan pengeloaan dan koordinasi administrasi umum dan
kepegawaian; perencanaan program; dan keuangan dinas kesehatan;
5) Memfasilitasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi dalam
lingkungan dinas kesehatan;
6) Merumuskan bahan pengelolaan dan koordinasi dokumentasi,
perpustakaan, dan perlengkapan/ perbekalan rumah tangga; serta
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-14 I-14 I-14
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
pembinaan hubungan kemasyarakatan dan urusan keprotokolan dinas
kesehatan;
7) Menyusun pedoman dan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi
laporan kinerja dinas kesehatan;
8) Menghimpun, mengelola, dan menyajikan data/ informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dinas kesehatan;
9) Memfasilitasi kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/ Kota,
instansi vertikal serta pihak ketiga berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk keberhasilan program kerja;
10) Mensinkrinisasikan penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
bidang-bidang;
11) Mengkoordinaskan pengumpulan pengumpulan bahan Rencana Kerja
Anggaran (RKA) untuk menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dinas kesehatan;
12) Mengkoordinasikan penyusunan Renstra dan RKT dinas kesehatan;
13) Mengendalikan kegiatan kesekretariatan dalam rangka mendukung
kegiatan Dinas Ksehatan;
14) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang dan tugasnya;
15) Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
16) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kenerja bawahan;
17) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program
a. Uraian Tugas Pokok
Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan, menyusun dan melaksanakan administrasi rencana
program dan kegiatan tahunan, evaluasi, dan pelaporan.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-15 I-15 I-15
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
b. Fungsi
1) Pengelolaan dan pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja
Anggaran (RKA);
2) Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi sebagai bahan
untuk penyusunan program;
3) Penyusunan bahan evaluasi, monitoring dan pengendalian program.
c. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan sub bagian
perencanaan program;
2) Menghimpun bahan-bahan dalam rangka penyusunan Renstra, RKA,
DPA, dan LAKIP;
3) Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana dan program,
evaluasi, serta pelaporan;
4) Menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana
dilingkungan dinas serta penyiapan data/ dalam rangka penyajian dan
penyebarluasan informasi kesehatan;
5) Membuat data analisis kegiatan kesehatan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan program kerja dinas kesehatan;
6) Mengumpulkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan realisasi
anggaran secara periodik berdasarkan rencana dan realisasinya;
7) Menyiapkan laporan progres dinas kesehatan;
8) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang dan tugasnya;
9) Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
10) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
11) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-16 I-16 I-16
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
4. Kepala Sub Bagian Umum
a. Uraian Tugas Pokok
Sub Bagian Umum mempunyai tugaspokok mengelola tatausaha,
mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah
tangga, dan tugas umum lainnya.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan kegiatan surat menyurat dan tata kearsipan; urusan
rumah tangga dinas; dan administrasi perjalanan dinas;
2) Pemprosesan administrasi pengadaan perlengkapan, pemeliharaan
dan inventarisasi;
3) Pengumpulan, menyusun dan menilai rencana kebutuhan kantor sesuai
dengan standarisasi yang berlaku;
4) Pengajuan usulan untuk penghapusan barang-barang milik negara
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
5) Pengkoordinasian urusan keprotokolan;
6) Penyiapan bahan informasi tentang kegiatan unit kerjanya;
7) Pengkoordinasian dengan sub bagian, seksi dan instansi lain.
c. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan sub bagian umum;
2) Menyelenggarakan dan mengelola administrasi kepegawaian dinas,
termasuk pengelolaan data pegawai, bahan mutasi serta kenaikan
pangkat;
3) Menyelenggarakan urusan perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan
dinas;
4) Melaksanakan administrasi surat-menyurat, tata laksana dan naskah
dinas;
5) Menyiapkan bahan administrasi umum dan kepegawaian,
ketatalaksanaan, perlengkapan dan pemeliharaan, hukum dan
kehumasan, serta pengaduan masyarakat;
6) Mempersiapkan dan mengelola bahan pelaksanaan tata naskah,
kearsipan, surat menyurat, dan perpustakaan dinas;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-17 I-17 I-17
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
7) Mempersiapkan bahan pelaksanaan kehumasan, protokol, dan
perjalanan dinas;
8) Mengusulkan dan memproses pegawai untuk mengikuti diklat
penjenjangan dan fungsional, kursus-kursus, maupun ujian dinas
pegawai;
9) Mempersiapkan bahan koordinasi penerimaan tamu, keprotokolan, dan
pengelolaan perpustakaan di lingkungan dinas kesehatan;
10) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang dan tugasnya;
11) Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
12) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
13) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
5. Kepala Sub Bagian Keuangan
a. Uraian Tugas Pokok
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugaspokokmengkoordinasikan,
menyusun dan melaksanakan pengelolaan, evaluasi dan pelaporan urusan
keuangan.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan akuntansi;
2) Pengelolaan penatausahaan keuangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3) Penyiapan administrasi pertanggungjawaban serta laporan keuangan;
4) Pelaksanaan verifikasi keuangan secara berkala.
c. Uraian Tugas
1) Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan sub bagian
keuangan;
2) Melaksanakan penatausahaan akuntansi dan administrasi keuangan
dinas kesehatan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-18 I-18 I-18
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
3) Menyiapkan bahan untuk koordinasi pad bagian keuangan sekretarian
daerah kabupaten;
4) Membuat laporan keuangan secara berkala, pembukuan, perhitungan
anggaran dan verifikasi laporan keuangan serta perbendahraan;
5) Membuat data analisis kegiatan kesehatan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan program kerja dinas kesehatan;
6) Mengumpulkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan realisasi
anggaran secara periodik berdasarkan rencana dan realisasinya;
7) Menyiapkan bahan serta memberikan pelayanan dalam rangka
pemeriksaan keuangan;
8) Menyelenggarakan perbendaharaan keuangan, pembukuan keuangan,
verifikasi, dan perhitungan anggaran keuangan dinas kesehatan;
9) Melaksanakan urusan pembayaran gaji pegawai, pembayaran belanja
barang, belanja pemeliharaan, dan pembayaran biaya perjalanan dinas;
10) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang tugasnya;
11) Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
12) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
13) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
a. Uraian Tugas Pokok
Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan
dan bimbingan, pengendalian teknis bidang pengembangan sarana dan
prasaran kesehatan; pengembangan tenaga kesehatan; dan farmasi,
makanan dan minuman dan alat-alat kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-19 I-19 I-19
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
b. Fungsi :
1) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang
pengembangan sumber daya kesehatan;
2) Perumusan kebijakan dalam bidang pengembangan sumber daya
kesehatan;
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengembangan
sumber daya kesehatan;
4) Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan
pengaturan teknis dalam bidang sarana dan prasarana kesehatan;
5) Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan
pengaturan teknis dalam bidang tenaga kesehatan;
6) Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan
pengaturan teknis dalam bidang farmasi, makanan dan minuman dan
alat-alat kesehatan.
c. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja, program dan kegiatan bidang
pengembangan sumber daya kesehatan;
2) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan
sarana dan prasarana kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan,
farmasi, makanan dan minuman, dan alat-alat kesehatan;
3) Menyusun pedoman pengembangan sarana dan prasarana
kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan, farmasi, makanan dan
minuman, dan alat-alat kesehatan;
4) Menyelenggarakan bimbingan teknis pengembangan sarana dan
prasarana kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan, farmasi,
makanan dan minuman, dan alat-alat kesehatan;
5) Memantau dan mengendalikan pengembangan sarana dan prasarana
kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan, farmasi, makanan dan
minuman, dan alat-alat kesehatan;
6) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pengembangan sarana dan
prasarana kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan, farmasi,
makanan dan minuman, dan alat-alat kesehatan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-20 I-20 I-20
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
7) Memantau dan melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan bidang sumber daya kesehatan serta
menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
8) Menyusun bahan perencanaan pengembangan sumber daya
kesehatan;
9) Menyusun laporan pelaksanaan program bidang pengembangan
sumber daya kesehatan;
10) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang tugasnya;
11) Menyusun bahan evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
12) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
13) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Kepala Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai
tugas pokokmelakukan pengumpulan, penyiapan bahan, dan pembinaan
teknis kegiatan seksi pengembangan sarana dan prasarana kesehatan.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan program kegiatan pengembangan saran dan prasarana
kesehatan;
2) Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan
pengembangan sarana dan prasaran kesehatan;
3) Penyiapan bahan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana
kesehatan;
4) Penyelenggaraan analisa dan evaluasi kegiatan pengembangan
sarana dan prasarana kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-21 I-21 I-21
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
c. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja, program, dan kegiatan
seksi pengembangan sarana dan prasarana kesehatan;
2) Mempersiapkan bahan petunjuk teknis serta melakukan koordinasi
dalam pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana
kesehatan dengan kepala bidang;
3) Mempersiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan
pengembangan saran dan prasarana;
4) Melaksanakan kegiatan pengembangan saran dan prasarana;
5) Mempersiapkan bahan monitoring dan evaluasi kegiatan
pengembangan saran dan prasarana;
6) Mengumpulkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan saran dan prasarana;
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang tugasnya;
8) Menyusun bahan evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
9) Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8. Kepala Seksi Pengembangan Tenaga Kesehatan
a. Uraian Tugas Pokok :
Seksi Pengembangan Tenaga Kesehatan mempunyai tugas
pokokmelakukan pengumpulan dan penyiapan bahan, pembinaan teknis
kegiatan seksi pengembangan tenaga kesehatan.
b. Fungsi :
1) Pelaksanaan program kegiatan pengembangan tenaga kesehatan;
2) Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan
pengembangan tenaga kesehatan;
3) Penyiapan bahan kegiatan pengembangan tenaga kesehatan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-22 I-22 I-22
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
4) Penyelenggaraan analisa dan evaluasi kegiatan pengembangan
tenaga kesehatan.
c. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja, program, dan kegiatan
seksi pengembangan tenaga kesehatan;
2) Mempersiapkan bahan usulan rencana dan pelaksanaan pemberian
lisensi, sertifikasi dan akreditasi tenaga kesehatan;
3) Melaksanakan dan mengumpulkan bahan penerapan lisensi/ registrasi
tenaga kesehatan (surat bukti lapor, kartu registrasi, dan surat
penugasan bagi tenaga medis dan paramedis) bersama lembaga
mutu pelayanan kesehatan;
4) Mempersiapkan bahan penerapan sertifikat tenaga kesehatan
bersama lembaga mitra kerja;
5) Mempersiapkan bahan koordinasi penerapan akresditasi sarana
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
6) Mempersiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
tenaga kesehatan;
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan
bidang tugasnya;
8) Menyusun bahan evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas jabatan;
9) Melakukan pembagian tugas, pembinbaan, motivasi, arahan, dan
penilaian kinerja bawahan;
10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
9. Kepala Seksi Farmasi, Makanan, Minuman dan Alat Kesehatan
(Farmakmin danAlkes)
a. Uraian Tugas Pokok :
Seksi Farmakmin dan Alkes mempunyai tugas pokokdalam penyimpanan
pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian serta pembinaan dan
pengendalian kegiatan pengadaan, pendistribusian dan penggunaan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-23 I-23 I-23
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
sediaan farmasi, makan dan minuman, zat adiktif dan bahan berbahaya,
alat dan perbekalan kesehatan termasuk pelayanan kefarmasian serta
pengelolaan obta, alat dan perbekalan kesehatan.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Farmasi, Makanan, Minuman dan Alat
Kesehatan;
2) Menyiapkan petunjuk teknis dan melakukan bimbingan, pengendalian
serta evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan farmasi
komunitas, farmasi klinik dan kerjasama profesi;
3) Menyiapkan petunjuk teknis dan melakukan bimbingan pengendalian
serta evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang penggunaan obat
tradisional dan obat essensial nasional;
4) Menyiapkan petunjuk teknis dan melakukan bimbingan, pengendalian
serta evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang, pengadaan dan
pengelolaan obat publik untuk pelayanan kesehatan;
5) Menyiapkan petunjuk teknis dan melakukan bimbingan, pengendalian
serta evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang penggunaan obat asli
Indonesia, produk simplisia obat asli Indonesias serta
pengembangannya;
6) Menyiapkan bahan kebijakan dan melaksanakan koordinasi,
pembinaan obat, obat tradisional, kosmetik, alat dan perbekalan
kesehatan serta PKRT, makanan dan minuman, zat adiktif, narkotika
dan bahan berbahaya;
7) Melaksanakan pengawasan alat dan perbekalan kesehatan serta
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT);
8) Melaksanakan pengelolaan (meliputi perencanaan, pengadaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan) obat, alat dan perbekalan
kesehatan untuk pelayanan kesehatan;
9) Menyusun laporan pelaksanaan program Sesksi Farmasi, Makanan,
Minuman dan Alat Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-24 I-24 I-24
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
10. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Uraian Tugas Pokok
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok dalam melakukan
bimbingan dan pengendalian, koordinasi, menyusun pedoman
pelaksanaan serta fasilitas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan, kesehatan khusus, pelayanan kesehatan masyarakat
miskin, pelayanan kesehatan daerah rawan dan terpencil, pemberian
rekomendasi dan ijin sarana kesehatan, akreditasi sarana kesehatan,
pelayanan kesehatan pengungsi korban bencana dan pengembangan
sistem jaminan pemeliharaan kesehatan.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan;
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
dasar, Kesehatan rujukan, Kesehatan Khusus, Pelayanan Kersehatan
gakin, pelayanan kesehatan daerah rawat dan terpencil, pelayanan
Kesehatan pengungsi korban bencana dan pengembanagan sistem
jaminan pemeliharaan kesehatan;
3) Menyusun dan menetapkan pedoman pelaksanaan pelayanan
kesehatan dasar, kesehatan rujukan, kesehatan khusus, pelayanan
kesehatan gakin, pelayanan kesehatan daerah rawan dan terpencil,
pelayanan kesehatan pengungsi korban bencana dan
pengembanagan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan;
4) Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan pemberian
rekomendasi dan ijin sarana kesehatan sesuai dengan tingkat
kewenangan Kabupaten;
5) Melaksanakan pembinaan dalam rangka registrasi, akreditasi dan
sertifikasi sarana kesehatan sesuai dengan tingkat kewenangan
kabupaten;
6) Melaksanankan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, kesehatan khusus,
pelayanan kesehatan gakin, pelayanan kesehatan gakin, pelayanan
kesehatan daerah rawan dan terpencil, pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-25 I-25 I-25
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
pengungsi korban bencana dan sistem jaminan pemeliharaan
kesehatan;
7) Melaksanakan kegiatan dan memberikan bantuan pelayanan
kesehatan dasar, kesehatan rujukan, kesehatan khusus, pelayanan
kesehatan gakin pelayanan kesehatan daerah rawan dan terpencil,
pelayanan kesehatan pengungsi korban bencana dan sistem jaminan
pemeliharaan kesehatan.
11. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok menyusun
pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian, pembimbingan, pengendalian
serta pengawasan dalam penerapan mutu pelayanan kesehatan dasar
(meliputi: mutu pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat
darurat medik dasar, laboratorium, dokter praktek dan klinik kesehatan),
kesehatan rujukan meliputi (meliputi : mutu pelayanan rumah sakit,
kegawat daruratan medik spesialistik (PGDT), dan pelayanan kesehatan
rujukan) serta pemberian rekomendasikan dan ijin saran kesehatan sesuai
dengan kewenangan kabupaten.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan;
2) Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan rawat jalan, rawat
inap, gawat darurat, laboratorium di tingkat pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan;
3) Melaksanakan pengelolaan pemberian rekomendasi dan ijin sarana
kesehatan sesuai dengan kewenangan kabupaten;
4) menyusun petunjuk teknis dan fasilitas sistem rujukan kasus-kasus
komplikasi dan resiko tinggi.;
5) Melaksanakan kegiatan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana
kesehatan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-26 I-26 I-26
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
6) Melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi dalam kegiatan
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
7) Mengkoordinasikan, monitoring dan evaluasi bantuan sarana
pertolongan kegawat daruratan medik spesialistik (SPGT);
8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar.
12. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugaspokokmenyusun
pedoman pelaksanaan, koordinasi, bimbingan, pengendalian serta
pengawasan dalam penerapan standar pelayanan kesehatan khusus
meliputi: mata, gigi, jiwa, kerja, olahraga, kesehatan haji, pengungsi
korban bencana, masyarakat rentan, daerah rawan dan terpencil,
kesehatan keluarga miskin, kesehatan matra (darat, laut, udara).
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus;
2) Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan kesehatan
khusus;
3) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan upaya pelayanan
kesehatan khusus (Kesehatan mata, gigi, jiwa, olahraga, haji dan
kesehatan matra (darat, lau, udara));
4) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan upaya pelayanan
kesehatan bagi pengungsi korban bencana, masyarakat rentas dan
daerah terpencil;
5) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan upaya pelayanan
kesehatan keluarga masyarakat miskin;
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan
khusus;
7) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan
Khusus.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-27 I-27 I-27
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
13. Kepala Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan mempunyai tugas pokok dalam
penyiapan petunjuk teknis, pengkoordinasian, pembinaan dan
pengawasan penerapan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat;
2) Memfasilitasi pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) Kutai Timur;
3) Melaksanakan koordinasi dalam penerapan sistem jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat dengan Baple JPK (PT. Askes,
Jamsostek dll);
4) Melaksanakan monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Sistem Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPKM) yang dilaksanakan oleh masyarakat;
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Sistem
Pemeliharaan Kesehatan (Jamkesda) Kutai Timur;
6) Menyusun laporan pelaksanaan program Sistem Jaminan Kesehatan.
14. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
a. Uraian Tugas Pokok
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokokdalam
bimbingan dan pengendalian, pengkoordinasian, penyiapan pedoman
pelaksanaan serta pemberiaan fasilitas dalam pelaksanaan
pemberdayaan kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehaztan dan
pemberdayaan.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
2) Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan keluarag, gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan;
3) Menyiapkan pedoman pelaksanaan kesehatan keluarga, gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-28 I-28 I-28
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
4) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan kesehatan
keluarga, gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan;
5) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan kesehatan
keluarga, gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan;
6) Memfasilitaskan kegiatan pemberdayaan kesehatan keluarga, gizi,
promosi kesehatan dan pemberdayaan;
7) Menyusun laporan pelaksanaan program Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat.
15. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokokpenyiapan perumusan
pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Kesehatan Keluarga;
2) Menyiapkan petunjuk teknis serta koordinasi dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan keluarga yang meliputi: kesehatan ibu dan bayi
baru lahir, kesehatan balita dan anak pra sekolah, kesehatan anak usia
sekolah dan remaja, kesehatan usia subur serta kesehatan usia lanjut;
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan
keluarga;
4) Fasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga;
5) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga.
16. Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas pokok penyiapan perumusan pedoman pelaksanaan,
pengkoordinasian, pembinaan promosi kesehatan dan penggerakan
pembangunan kesehatan melalui peran serta masyarakat dan kemitraan
lintas sektor termasuk swasta.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-29 I-29 I-29
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja seksi Seksi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat;
2) Menyiapkan petunjuk teknis dan melaksanakan bimbingan,
penyuluhan, kampanye kesehatan serta penyerbarluasan informasi
mengenai program kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat
kepada masyarakat melalui organisasi masyarakat, instasi pemerintah
dan swasta;
3) Mengembangkan metode dan teknologi komunikasi untuk
meningkatkan kualitas promosi kesehatan;
4) Meningkatkan peran serta masyarakat dengan melaksanakan
kegiatan revitalisasi posyandu, pengembangan poskesdes dan desa
siaga;
5) Menyiapakan petunjuk teknis dan melaksanakan kemitraan dengan
mitra kerja dan pembimbingan dalam upaya meningkatkan promosi
kesehatan dan pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
7) Menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat.
17. Kepala Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat mempunyai tugas pokokdalam
penyiapan perumusan pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian,
pembinaan dan pengwasan dalam pelaksanaan pelayanan gizi.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat;
2) Menyiapkan petunjuk teknis serta koordinasi dalam pelayanan gizi
masyarakat yang meliputi: pelayanan gizi mikro, pelayanan gizi
institusi, pembinaan konsumsi makanan, sistem kewaspadaan pangan
dan gizi jaringan informasi pangan dan gizi;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-30 I-30 I-30
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
3) Melaksanakan surveilans gizi buruk skala kabupaten;
4) Melaksanakan penanggulangan gizi buruk skala kabupaten;
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi;
6) Fasilitasi pelaksanaan pelayanan gizi;
7) Menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Perbaikan Gizi
Masyarakat.
18. Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
a. Uraian Tugas Pokok
Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
tugas pokokdalam pembimbingan dan pengendalian, pengkoordiansian,
penysunan pedoman pelaksanaan serta pemberian fasilitasi dalam
pelaksanaan pemberantasan penyakit, imunisasi dan kejasian luar biasa
(KLB) serta penyehatan lingkungan.
b. Fungsi
1) Menysun rencana kerja Bidang Pemberantasan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan;
2) Melaksanakan koordinasi, pengamatan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, iminasasi dan KLB dan penyehatan
lingkungan;
3) Menyusun dan menetapkan pedoman pelaksanaan dalam
pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, imunisasi
dan KLB serta penyehatan lingkungan;
4) Melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian dalam
pelaksanaan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit,
imunisasi dan KLB serta penyehatan lingkungan;
5) Menfasilitasi pelaksanaan pengamatan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, imunisasi dan KLB serta penyehatan
lingkungan;
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program pemberantasan
penyakit dan penyehatan lingkungan;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-31 I-31 I-31
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
7) Menyusun laporan program Bidang Pemberantasan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
19. Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas
pokokdalam Penyiapan pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian,
pembimbingan, pengendalian serta pengawasan dalam pelaksanaan
kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit, imunisasi dan KLB.
b. Fungsi
1) Menysun rencana kerja BSeksi Pengamatan dan Pencegahan
Penyakit;
2) Menyiapkan petunjuk teknis kegiatan Pengamatan dan Pencegahan
Penyakit;
3) Melaksanakan penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan
penyelidikan KLB;
4) Melaksanakan peningkatan imunisasi;
5) Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan akibat wabah;
6) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan Pengamatan
dan Pencegahan Penyakit;n pengamatan dan pencegahan penyakit;
7) Menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Pengamatan dan
Pencegahan Penyakit.
20. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokokdalam
penyusunan pedoman pelaksanaan, pengkoordiansian, pembimbingan
dan pengendalian serta pengawasan pelaksanaan kegiatan
pemberantasan penyakit.
b. Fungsi
1) Menyusun rencana kerja Seksi Pemberantasan Penyakit;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-32 I-32 I-32
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
2) Menyiapkan petunjuk teknis pemberantasan penyakit yang bersumber
dari binatang serta vektornya dan penyakit menular langsung;
3) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan
pemberantasan penyakit yang bersumber dari binatang serta
vektornya dan penyakit menular langsung.
4) Menyusun bahan dalam pelaksanaan usaha penyebarluasan informasi
tata cara pemberantasan penyakit yang bersumber dari binatang serta
vektornya dan penyakit menular langsung;
5) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan pemberantasan
penyakit yang bersumber dari binatang serta vektornya dan penyakit
menular langsung;
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pemberantasan penyakit;
7) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberantasan
Penyakit.
21. Seksi Penyehatan Lingkungan
a. Uraian Tugas Pokok
Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokokpenyiapan
pedoman pelaksanaan, pengkoordinasian, pembinaan teknis
operasionalkegiatan penyehatan lingkungan, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan.
b. Fungsi
1) Menysun rencana kerja Seksi Penyehatan Lingkungan;
2) Menyiapkan petunjuk teknis kegiatan penyehatan lingkungan;
3) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan,
pembinaan kesehatan lingkungan tempat-tempat umum, kualitas air,
tanah dan udara serta peningkatan sarana sanitasi masyarakat;
4) Menyelenggaraan pemetaan pencemar lingkungan yang berpotensi
mengganggu kesehatan lingkungan;
5) Melaksanakan pemantauan kesehatan lingkungan pasca bencana;
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-33 I-33 I-33
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan penyehatan
lingkungan;
7) Menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Penyehatan
Lingkungan
Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2009, tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten Kutai Timur, Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 03 Tahun 2009
2.2 SUMBER DAYA SKPD.
Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur pada bulan
Desember 2015 dapat dirinci sebagai berikut:
1. Jumlah Pegawai sebanyak 1.045 orang terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil : 521 orang
b. Calon Pegawai Negeri Sipil : 53 orang
c. Pegawai Tidak Tetap Pusat : 116 orang
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-34 I-34 I-34
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
d. Tenaga Kerja Kontrak Daerah : 267 orang
e. Honor Lokal : 88 orang
2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan struktural: a. Eselon II/b : 1 Orang
b. Eselon III/a : 1 Orang
c. Eselon III/b : 4 Orang
d. Eselon IV/a. : 35 Orang
e. Eselon IV/b: : 23 Orang
3. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan :
a. Golongan IV/c : 1 Orang
b. Golongan IV/b : 1 Orang
c. Golongan IV/a : 10 Orang
d. Golongan III/d : 73 Orang
e. Golongan III/c : 58 Orang
f. Golongan III/b : 74 Orang
g. Golongan III/a : 99 Orang
h. Golongan II/d : 98 Orang
i. Golongan II/c : 71 Orang
j. Golongan II/b : 36 Orang
k. Golongan II/a : 6 Orang
4. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan:
a. Strata 2 : 20 Orang
b. Strata 1 : 146 Orang
c. Diploma III : 226 Orang
d. Diploma I : 11 Orang
e. SMA / sederajat : 114 Orang
f. SMP/ sederajat : 1 Orang
5. SumberDaya.
a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan:
1. Rumah Sakit Umum Pemerintah : 1 buah
2. Puskesmas : 21 buah
3. PuskesmasPembantu : 104 unit
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-35 I-35 I-35
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
4. Posyandu : 298 buah
5. Puskesmas Keliling : 21 buah
6. Polindes : 4 buah
7. Mobil Ambulans : 4 buah
8. Laboratorium Kesehatan Daerah : 1 buah
9. Gudang Farmasi Kesehatan : 1 buah
b. Jumlah Persebaran Tenaga Kesehatan:
1. Dokter Spesialis : 31 Orang
2. Dokter Umum : 109 Orang
3. Dokter Gigi : 26 Orang
4. Perawat : 676 Orang
5. Perawat Gigi : 8 Orang
6. Bidan : 398 Orang
7. Tenaga Sanitasi : 13 Orang
8. Tenaga Gizi : 17 Orang
9. Tenaga Laboratorium Kesehatan : 41 Orang
10. Tenaga Farmasi : 64 Orang
11. Tenaga Kesehatan Masyarakat : 69 Orang
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD.
Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam
pelayanan pada masyarakat di bidang Kesehatan .
Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan
pelayanan yang disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian
terhadap Standar Pelayanan Minimal ( SPM ).
Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur melakukan upaya
dan langkah-langkah serta menyikapi respon dan harapan masyarakat,
diantaranya melalui sosialisasi :
a. Undang - Undang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
b. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar PelayananMinimal.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-36 I-36 I-36
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar PelayananMinimal.
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
PelayananMinimal.
Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2011 –
2015, sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur
No Indikator Kinerja sesuai Tugas
dan Fungsi SKPD Target SPM
Target IKU
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Angka Harapan Hidup 69,41 70,16 70,91 71,66 72,41 68,72 68,79 68,86 69,25 69,58 99% 98% 97% 97% 96%
2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
90% 51,39% 75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 51,00% 53% 29,38% 24% 44% 99% 71% 37% 28% 49%
4 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100% 11,12% 16,12% 26,12% 48,34% 100,00% 15,98% 31,24% 52,55% 0,00% 2,45% 144% 194% 201% 0% 2%
5 Cakupan puskesmas Minimal 105,56 %
Minimal 105,56 %
Minimal 105,56 %
Minimal 105,56 %
Minimal 105,56 %
105,56% 116,67% 116,67% 116,67% 116,67% 100% 111% 111% 111% 111%
6 Cakupan puskesmas pembantu 70,15% 72,15% 74,15% 76,15% 78,15% 73,33% 73,33% 84,44% 81,48% 81,84% 105% 102% 114% 107% 105%
7 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
100% 73,08% 78,08% 88,08% 94,81% 100,00% 73,08% 76,92% 42,86% 88,08% 85,71% 100% 99% 49% 93% 86%
8 Angka kelangsungan hidup bayi 89,67 91,17 92,67 94,17 95,67 88,13 81,93 85,44 85,00 85,01 98% 90% 92% 90% 89%
9 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80% 40,51% 45,51% 55,51% 65,38% 80,00% 58,20% 44,20% 62,40% 78,31% 82,97% 144% 97% 112% 120% 104%
10 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% 55,55% 60,55% 70,55% 80,42% 95,00% 60,00% 79,00% 86,60% 81,02% 80,00% 108% 130% 123% 101% 84%
11 Cakupan pelayanan nifas 90% 35,57% 40,57% 50,57% 64,18% 90,00% 51,10% 76,50% 88,90% 77,90% 79,00% 144% 189% 176% 121% 88%
12 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan;
90% 50,75% 55,75% 65,75% 75,56% 90,00% 72,90% 85,15% 99,78% 90,19% 90,47% 144% 153% 152% 119% 101%
13 Cakupan nenonatus dengan komplikasi yang ditangani
80% 17,62% 22,62% 32,62% 48,21% 80,00% 17,60% 23,80% 82,16% 76,06% 97,00% 100% 105% 252% 158% 121%
14 Cakupan kunjungan bayi Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
97,26% 72,41% 90,73% 93,87% 115,00% 108% 80% 101% 104% 128%
15 Cakupan pelayanan anak balita 10,09% 15,09% 25,09% 45,07% 90% 57,50% 58,40% 44,60% 50,60% 66,54% 570% 387% 178% 112% 74%
16 Cakupan peserta KB aktif 70% 30,01% 35,01% 42,02% 45,01% 55,01% 50,00% 50,60% 59,28% 59,55% 48,31% 167% 145% 141% 132% 88%
17 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
Minimal 0,45
Minimal 0,45
Minimal 0,45
Minimal 0,45
Minimal 0,45
0,42 0,45 0,47 0,48 0,46 93% 100% 104% 107% 102%
18 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
Minimal 0,02
Minimal 0,02
Minimal 0,02
Minimal 0,02
Minimal 0,02
0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 150% 150% 100% 100% 100%
19 Rasio dokter per satuan penduduk
Minimal 0,39
Minimal 0,39
Minimal 0,39
Minimal 0,39
Minimal 0,39
0,32 0,45 0,34 0,33 0,32 82% 115% 87% 85% 82%
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD Target SPM
Target IKU
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
20 Rasio tenaga medis per satuan penduduk
Minimal 1,74
Minimal 1,74
Minimal 1,74
Minimal 1,74
Minimal 1,74
0.49 2.88 0.49 0.52 0.49 28.16% 166% 28% 30% 28%
21 Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
Minimal 66,89
Minimal 66,89
Minimal 66,89
Minimal 66,89
Minimal 66,89
2.6 1.67 2.9 2.89 3.28 4% 2% 4% 4% 5%
22 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 6.24% 86.94% 52.33% 66% 22.44% 6% 87% 52% 66% 22%
23 Jumlah rumah sakit yang melayani peserta program Jamkesmas
14% 43% 57% 71% 86% 14.29% 14.29% 14.29% 14.29% 53.84% 102% 33% 25% 20% 63%
24 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
3.77% 8.77% 84% 87% 80% 0.45% 3.64% 10.73% 13.22% 4.02% 12% 42% 13% 15% 5%
25 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
27.02% 32.02% 42.02% 60.27% 100% 11.00% 36.78% 24.38% 30.09% 45.50% 41% 115% 58% 50% 46%
26 Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
27 Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
40% 45% 50% 55% 60% 45% 45% 50% 50% 55% 113% 100% 100% 91% 92%
28 Tingkat Disiplin Aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
29 Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten
0% 17% 30% 35% 50% 15% 17% 30.00% 30% 50% 0% 100% 100% 86% 100%
30 Dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
60% 65% 70% 80% 90% 40% 40% 70.00% 70% 70% 67% 62% 100% 88% 78%
31 Tingkat Ketersediaan Profil Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
32 Intensitas kegiatan penyuluhan tenaga puskesmas
Setiap 2 bulan
Setiap 1 bulan
Setiap 2
minggu
Setiap 2
minggu
Setiap 2
minggu
Setiap 3 bulan
Setiap 3 bulan
Setiap minggu
Setiap 2 minggu
Setiap 2
minggu
17% 17% 200% 100% 100%
33 Rasio posyandu per satuan balita 10.37 10.87 11.37 11.87 12.37 7.49 7.09 6.99 6.84 7.67 72% 65% 61% 58% 62%
34 Cakupan desa siaga aktif 80% 63.00% 70.00% 75.25% 80% 80% 26% 50% 77% 79% 76% 41% 71% 102% 99% 95%
35 Cakupan rumah tangga yang memenuhi indikator PHBS
24% 55% 57% 60% 65% 23% 35% 61% 53% 52.16% 96% 64% 107% 88% 80%
36 Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat
100% 74.72% 79.72% 89.72% 96.04% 100% 27% 39% 83% 97% 94.29% 36% 49% 93% 101% 94%
37 Cakupan desa mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 Jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
38 Penangan Kasus KLB 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKU
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
39 Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 61,48% 66,48% 76,48% 86,11% Minimal 100 %
61,50% 65,93% 83,70% 68,15% 84,44% 100% 99% 109% 79% 84%
40 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
100% 72% 75% 80% 90% 100% 65,00% 40,49% 45,11% 41,47% 52,31% 90% 54% 56% 46% 52%
41 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
42 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) non Polio penduduk <15 tahun
≥2/100.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
1 4 1 1 3 50% 200% 50% 50% 150%
43 Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk
≥2/100.000 penduduk
1 1 1 1 1 13,44 4,28 2,43 1,74 0,40 1344% 428% 243% 174% 40%
44 Prevalensi Kasus HIV >5 >5 >5 <3 <2 1,05 1,90 0,08 11,90 8,50 21% 38% 2% 397% 425%
45 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
100% 100% 100% 100% 100% 5,00% 10,00% 7,00% 4,14% 26,44% 5% 10% 7% 4% 26%
46 Cakupan penemuan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100% 100% 25,00% 27,87% 97,00% 100% 146,76% 25% 28% 97% 100% 147%
47 Cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat
65% 73% 85% 90% 95% 74,40% 75,80% 36,40% 52,30% 66% 114% 104% 43% 58% 69%
48 Cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat
Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
Minimal 90%
93,00% 76% 51,20% 37,80% 38,00% 103% 84% 57% 42% 42%
49 Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Minimal 2 desa
Minimal 4 desa
Minimal 6 desa
Minimal 8 desa
Minimal 10 desa
0 4 0 5 2 0% 100% 0% 63% 20%
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
II-40 I-40 I-40
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Peluang
(Opportunity)
a. Adanya komitmen dari Pimpinan Nasional, Provinsi maupun Kabupaten baik
eksekutif maupun legislatif menempatkan kesehatan sebagai fokus
pembangunan nasional merupakan investasi demi kesejahteraan masyarakat.
b. Adanya peluang kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan yang
bergerak di bidang kesehatan.
c. Adanya sistem informasi berbasis IT baik di tingkat nasional (SIKNAS)
maupun di tingkat daerah (SIKDA)
Tantangan (Threat)
a. Masih rendahnya kualitas pembangunan berwawasan kesehatan dan
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat.
b. Meningkatnya kasus penyakit berbasis lingkungan (Emerging dan New
Emerging Disease) dan Penyakit Tidak Menular akibatperilaku.
c. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, tidak diimbangi dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya
peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
III-41 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKANTUGAS DAN FUNGSI
PELAYANANSKPD.
Berdasarkan pada gambaran layanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Timur, serta peluang dan tantangan yang dihadapi maka disajikan indentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN
Dinas Kesehatan )
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN Dinas Kesehatan)
1 2 3 4 5 6
Derajat Kesehatan
Angka Kematian Neonatal = 11,76
AKN : menurun 1. Kualifikasi, kompetensi dan distribusi tenaga kesehatan
2. Sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan
1. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat
2. Kepedulian
lintas sektor
Realisasi meningkat 1,11 dari tahun 2014
AKI : 204/100.000 KH AKI :102/100.000 KH
Masih tingginya AKI
Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita : 26%
Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita : 100%
Belum memenuhi target
UHH : 69,58 tahun UHH : 72,41 tahun
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA+ : 52,31%
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA+ : 100%
Jumlah Kasus HIV= 47
Peningkatan kasus
Jumlah kasus diare = 10.605 kasus
Peningkatan kasus
Incidence Rate DBD = 654 kasus
Peningkatan kasus
Case Fatality Rate DBD = 1% (6 kasus kematian)
III-42 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN
Dinas Kesehatan )
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN Dinas Kesehatan)
1 2 3 4 5 6
Jumlah kasus Filariasis = 11 kasus
Peningkatan kasus
Jumlah kasus Hipertensi/tekanan darah tinggi = 15.382 kasus
Peningkatan kasus
Cakupan Penimbangan di Posyandu (D/S) = 44%
Cakupan Penimbangan di Posyandu (D/S) = 80%
Belum memenuhi target
Prevalensi Gizi Buruk = 0,06% (23 kasus)
Peningkatan kasus dibanding tahun 2011 (4 kasus)
Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif = 52,31%
Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif = 100%
Belum memenuhi target
Pelayanan Kesehatan
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin = 2,45%
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga = 100%
Belum memenuhi target
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin = 4,02
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin = 100%
Belum memenuhi target
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin = 45,50%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin = 100%
Belum memenuhi target
Cakupan pelayanan anak balita = 67%
Cakupan pelayanan anak balita = 100%
Belum memenuhi target
Cakupan peserta KB aktif = 48,31%
Cakupan peserta KB aktif = 70%
Belum memenuhi target
Cakupan desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) = 84,88%
Cakupan desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) = 100%
Belum memenuhi target
III-43 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN
Dinas Kesehatan )
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN Dinas Kesehatan)
1 2 3 4 5 6
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 = 80%
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 = 95%
Belum memenuhi target
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan = 85,71%
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan = 100%
Belum memenuhi target
Cakupan pelayanan nifas = 79%
Cakupan pelayanan nifas = 90%
Belum memenuhi target
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat = 94,29%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat = 94,29%
Belum memenuhi target
Sumber daya Kesehatan
Cakupan Puskesmas = 116,67 %
Cakupan Puskesmas = 105,56 %
Cakupan memenuhi Target namun belum memenuhi standar Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang puskesmas
Rasio dokter per satuan penduduk = 0,32
Rasio dokter per satuan penduduk = 0,39
Rasio tenaga medis per satuan penduduk = 0,49
Rasio tenaga medis per satuan penduduk = 1,74
Rasio Posyandu per satuan Balita = 7,67
Rasio Posyandu per satuan Balita = 12,37
Keadaan Lingkungan
Persentase Desa STBM = 0%
Persentase Desa STBM = 2.96%
Jumlah Desa yang Open Defecation Free (ODF) = 7 desa
Jumlah Desa yang Open Defecation Free (ODF) = 21 desa
III-44 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN
Dinas Kesehatan )
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN Dinas Kesehatan)
1 2 3 4 5 6
Jumlah Desa yang melaksankan STBM = 7 desa
Jumlah Desa yang melaksankan STBM = 10 desa desa
Pembiayaan Kesehatan
Persentase anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota = 6 %
Persentase anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota = 10 %
Berdasarkan analisis tersebut, dapat dijabarkan beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, antara lain;
a. Derajat kesehatan
1. Angka Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal di kabupaten Kutai Timur pada tahun 2012
sebesar 15,64 per 1.000 kelahiran hidup dapat di tekan menjadi sebesar
11,76 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Meskipun capaian ini
menunjukkan penurunan, namun bila dibandingkan dengan capaian tahun
2014 terdapat kenaikan sebesar 1,11 per 1.000 kelahiran hidup atau 6
kasus kematian neonatal. Penyebab kematian neonatal ini antara lain :
Berat Bayi Lahir Renah (BBLR), asfiksia, dan Kelaian Kongenital. Hal ini
disebabkan oleh masih adanya ibu hamil dengan status gizi yang rendah,
rendahnya kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan neonatal
paska persalinan, dan kurangnya ketersediaan peralatan (mini oksigen).
2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2011
adalah 429,60 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2015 dapat
ditekan menjadi 204,00 per 1.000 kelahiran hidup, namun capaian ini
masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014
sebesar 202,84 per 1.000 kelahiran hidup. Begitu pula dibandingkan
dengan target nasional sebesar 102 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah
III-45 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
kasus kematian ibu di Kutai Timur pada tahun 2015 sama dengan tahun
2014 yaitu sebesar 12 Kasus, namun karena jumlah kelahiran hidup di
tahun 2015 lebih kecil dibanding tahun 2014, menyebabkan hasil
perhitungan angka kematian ibu sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2014.
3. Cakupan penemuan penderita pneumonia Balita
Cakupan penemuan penderita pneumonia Balita pada tahun 2015 sebesar
26% merupakan capaian tertinggi dalam 5 tahun. Namun capaian ini
masih lebih rendah dari target SPM sebesar 100%. Hal ini disebabkan
oleh kelemahan dalam rumus pencarian sasaran yang terlalu tinggi yaitu
10% dari jumlah balita. Mengenai rumus ini telah diadakan pertemuan di
tingkat pusat untuk dilakukan evaluasi.
4. Jumlah Kasus HIV
Jumlah Kasus HIV yang ditemukan pada tahun 2015 sebesar 47 kasus
merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh
semakin rutinnya kegiatan Voluntary Counseling Test (VCT) di lokasi
berisiko yang dilakukan oleh puskesmas bekerja sama dengan Komisi
Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kutai Timur yang diikuti dengan
penyuluhan secara intensif di masyarakat sehingga semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukkan tes HIV secara
suka rela di RSUD Kudungga.
5. Jumlah kasus diare
Jumlah Kasus diare yang ditemukan pada tahun 2015 sebesar 10.605
kasus merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir, Hal ini
disebabkan oleh terjadinya kemarau panjang selama tahun 2015 sehingga
di beberapa desa akses masyarakat terhadap air bersih sangat terbatas.
6. Incidence Rate DBD
Incidence Rate DBD pada tahun 2015 sebesar 194 per 100.000 penduduk
atau sebanyak 654 kasus DBD, jumlah kasus tersebut merupakan yang
tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada tahun 2015 tidak berjalan
maksimal di masyarakat.
III-46 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
7. Case Fatality Rate DBD
Case Fatality Rate DBD pada tahun 2015 sebesar 1% dari 654 kasus
DBD, atau terdapat 6 kasus kematian yang di sebabkan oleh DBD. Hal ini
disebabkan karena terjadinya keterlambatan dalam membawa pasien ke
sarana fasilitas pelayanan kesehatan.
8. Jumlah kasus Filariasis
Jumlah kasus Filariasis yang ditemukan pada tahun 2015 sebanyak 11
kasus dan merupakan penemuan kasus tertinggi sejak tahun 2011. Hal ini
disebabkan oleh membaiknya pelaporan dan dilakukannya penjaringan
kasus Filariasis pada daerah endemis.
9. Jumlah kasus Hipertensi/tekanan darah tinggi
Jumlah kasus Hipertensi/tekanan darah tinggi di Kabupaten Kutai Timur
tahun 2015 sebesar 15.382 kasus atau terjadi kenaikan 30% dibandingkan
dengan jumlah kasus pada tahun 2014 sebesar 10.460. Hal ini
disebabkan karena membaiknya laporan ditingkat puskesmas dan
jaringannya.
10. Cakupan Penimbangan di Posyandu (D/S)
Cakupan Penimbangan di Posyandu (D/S) pada tahun 2015 sebesar 44%
dari target yang ditetapkan sebesar 90%. Hal ini disebabkan rendahnya
partisipasi masyarakat untuk datang di posyandu dalam pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita. Selain itu masih
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai fungsi dan manfaat
Posyandu, karena masyarakat merasa apabila telah memperoleh
imunisasi lengkap tidak perlu lagi pergi ke posyandu untuk melakukan
pemantauan pertumbuhan balita.
b. Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin pada tahun 2015 sebesar 2,45% dari target SPM
sebesar 100%. Hal ini disebabkan minimnya anggaran yang tersedia
untuk pembelian makanan pendamping ASI tersebut.
III-47 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada
tahun 2015 sebesar 4,02% dari target sebesar 100%. Indikator ini memiliki
kelemahan dalam perhitungannya yaitu persentase jumlah pasien
masyarakat miskin di sarana kesehatan kesehatan Strata - I terhadap
masyarakat miskin di Kabupaten/Kota tidak akan pernah mencapai 100%,
namun untuk sementara tetap di pakai rumus ini. Nantinya akan
direkomendasikan nilai SPM yang dikoreksi atau komponen yang di
perbaiki.
3. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin pada
tahun 2015 sebesar 45,50% dari target sebesar 100%. Indikator ini
memiliki kelemahan dalam perhitungannya yaitu persentase jumlah pasien
masyarakat miskin di sarana kesehatan kesehatan Strata - I terhadap
masyarakat miskin di Kabupaten/Kota tidak akan pernah mencapai 100%,
namun untuk sementara tetap di pakai rumus ini. Nantinya akan
direkomendasikan nilai SPM yang dikoreksi atau komponen yang di
perbaiki.
4. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif pada tahun 2015 sebesar
52,31%. Capaian ini masih lebih rendah dari target yang ditetapkan
Standar Pelayan Minimal (SPM). Hal ini disebabkan karena kebijakan dan
sistem pendukung yang masih belum optimal terutama pada kebutuhan
pelayanan, pencegahan TB dan respon terhadap masalah TB, kurangnya
pelibatan semua fasilitas kesehatan, terutama swasta dalam penjaringan,
penemuan, penanganan dan pelaporan TB.
5. Cakupan pelayanan anak balita
Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2015 sebesar 67% dari target
yang telah ditetapkan sebesar 100%. Umumnya masyarakat menggangap
bahwa setelah anak mendapat imunisasi lengkap tidak perlu lagi dibawa
ke pelayanan kesehatan. Padahal seharusnya anak balita hingga usia 5
tahun masih harus memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan
III-48 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
dan perkembangan minimal 8 kali dalam 1 tahun. Hal inilah yang
menyebabkan rendahnya cakupan pelayanan kesehatan anak balita.
6. Cakupan peserta KB aktif
Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2015 sebesar 48.31% dari target
yang telah ditetapkan sebesar 70%.
7. Cakupan desa siaga aktif
Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2015 sebesar 76.30 % dari target
yang telah ditetapkan sebesar 80%.
8. Cakupan desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) sebesar
84.88% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%.
9. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2015 sebesar 80% dari
target yang telah ditetapkan sebesar 95%.
10. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan sebesar 85.71% dari target yang telah ditetapkan sebesar
100%.
11. Cakupan pelayanan nifas
Cakupan pelayanan nifas sebesar 79% dari target yang ditetapkan
sebesar 90%.
12. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat sebesar 94.29%
dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
13. Prevalensi Gizi Buruk
Prevalensi gizi buruk pada tahun 2015 sebesar 0,06% (23 kasus) dari
jumlah seluruh balita yang ada di kabupaten Kutai Timur. Capaian ini lebih
rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 0.07%(27
kasus). Namun bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2011
sebesar 0.01% (4 kasus) terdapat peningkatan kasus yang signifikan.
III-49 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
c. Sumber Daya Kesehatan
1. Cakupan Puskesmas
Cakupan Puskesmas pada Tahun 2015 sebesar 116.67%. Capaian ini
telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 105.56%. Artinya setiap
kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur telah memiliki
puskesmas. Namun dari jumlah yang ada belum ada puskesmas yang
memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai Permenkes Nomor 75
tahun 2014.
2. Rasio posyandu persatuan balita
Rasio posyandu persatuan balita pada tahun 2015 sebesar 7.67 dari
target yang telah ditetapkan sebesar 12.37. Hal ini disebabkan tidak
berimbangnya pembentukan posyandu dengan jumlah penduduk yang
ada.
3. Rasio tenaga medis per satuan penduduk
Rasio tenaga medis per satuan penduduk pada tahun 2015 sebesar 0.49
dari target yang telah ditetapkan sebesar 1.74. Hal ini disebabkan karena
formasi dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis yang masih
terbatas dan daerah Kabupaten Kutai Timur tergolong daerah yang
kurang diminati oleh tenaga dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis.
4. Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio dokter per satuan penduduk pada tahun 2015 sebesar 0.32 dari
target yang telah ditetapkan sebesar 0.39. Masih terdapat kekurangan 26
orang dokter umum. Hal ini disebabkan karena formasi dokter yang
masih terbatas dan daerah Kabupaten Kutai Timur tergolong daerah
yang kurang diminati oleh tenaga dokter umum
d. Keadaan Lingkungan
1. Persentase Desa STBM
Persentase desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat pada tahun 2015 sebesar 0% dari target yang ditetapkan
sebesar 2,96% atau 4 dari 135 desa yang ada di Kabupaten Kutai Timur.
Hal ini belum maksimalnya kinerja tenaga sanitarian di dalam pemicuan
III-50 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
di desa / kelurahan. Tidak maksimalnya kinerja ini salah satunya karena
rendahnya akses yang dapat dilakukan sanitarian untuk mencapai desa /
kelurahan yang dilihat dari faktor goegrafis sangat berjauhan.Penyebab
lainnya karena rendahnya tanggung jawab masyarakat untuk melakukan
aksi interfensi STBM baik individu maupun bentuk komite, dan
rendahnya kemampuan masyarakat dalam menyusun suatu rencana
aksi dalam rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM
yang telah disepakati bersama.
2. Jumlah Desa yang Open Defecation Free (ODF)
Capaian Jumlah Desa yang Open Defecation Free (ODF/Bebas Buang
Air Besar Sembarangan) pada tahun 2015 sebanyak 7 desa dari target
21 desa yang ditetapkan. Hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari
pemangku kebijakan di tingkat desa. Hal ini dapat dilihat, meskipun telah
ada edaran dari Bupati Kutai Timur terkait dukungan anggaran
pelaksanaan ODF di dalam anggaran desa namun belum mendapat
dukungan sepenuhnya.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH.
Visi
Dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur telah ditetapkan Visi BupatiKutai
Timur :“Terwujudnya Kemandirian Kutai Timur yang Memiliki Dayasaing
pada Sektor Agribisnis dan Agroindustri”
Misi
Selanjutnya berkaitan dengan Visi Bupati Kutai Timur tersebut telah
ditetapkan 5 ( lima ) misi yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan
yaitu :
A. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Beriman dan Bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa
B. Mewujudkan Dayasaing Daerah melalui Penguatan Komoditas dan Produk
Unggulan pada sektor Agribisnis dan Agroindustri
III-51 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
C. Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Suprastruktur Dasar yang
berkualitas secara merata
D. Meningkatkan Pengelolaan Ruang untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan
yang lebih Baik, Lebih Sehat, dan Nyaman bagi Kehidupan Manusia
E. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional, Kredibel dan
Berorientasi pada Pelayanan Publik
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD, maka yang menjadi
penekanan adalah misi ke-1 yakni ”Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia
yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa”. Dalam rangka
mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih, maka beberapa permasalahan pelayanan yang dihadapi saat ini
adalah :
A. Derajat Kesehatan
1. Masih tingginyaAngka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian
Ibu (AKI).
2. Masih tingginya prevalensi Penyakit Menular Langsung, Penyakit Menular
Bersumber Binatang dan meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular
dan Degeneratif
3. Meningkatnya kasus gizi buruk
B. Pelayanan Kesehatan
1. Rendahnya anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin yang mendapatkan
pemberian makanan tambahan
2. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masyarakat
miskin
3. Rendahnya pelayanan kesehatan anak balita, ibu hamil, ibu nifas.
C. Sumber Daya Kesehatan
1. Belum ada puskesmas yang memenuhi standar sesuai Permenkes Nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Belum terpenuhinya kebutuhan dan belum meratanya distribusi tenaga
kesehatan
III-52 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
D. Kesehatan Lingkungan
Belum semua desa melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dan Open Defecation Free (ODF/Bebas Buang Air Besar
Sembarangan)
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong adalah:
A. Faktor Penghambat :
1. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanankesehatan
2. Kualifikasi, kompetensi dan distribusi tenaga kesehatan
3. Rendahnya peran serta masyarakat dan belum optimalnya pemberdayaan
masyarakat
4. Minimnya kepedulian lintas sektor terkait
B. Faktor Pendorong:
1. Komitmen pimpinan daerah untuk melakukan perbaikan
2. Dedikasi dan loyalitas SDM kesehatan untuk melaksanakan tugas di
bidang profesinya masing-masing
3. Dukungan legislatif dalam hal regulasi dan penganggaran pembangunan
kesehatan
4. Kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan berkeadilan
5. Dukungan peran serta sektor swasta dalam upaya peningkatan
pembangunan kesehatan
3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN / LEMBAGA DAN RENSTRA PROVINSI.
Dalam Renstra Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019 diuraikan dua
tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
A. Meningkatnya status kesehatan masyarakat
B. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Sedangkan sasaran strategis Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 –
2019 adalah :
III-53 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
A. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
1. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.
2. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.
3. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
B. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
1. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan
sebesar 40%.
2. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) tertentu sebesar 40%.
3. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensiwabah sebesar 100%.
4. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar
5,4%.
C. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang
terakreditasi sebanyak 5.600.
2. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi
sebanyak 481 kab/kota.
D. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
2. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
3. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang
memenuhi syarat sebesar 83%.
E. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
III-54 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
sebanyak 5.600 Puskesmas.
2. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak
56,910 orang.
F. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan
kesehatan.
2. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam
pelaksanaan SPM sebesar 80%.
G. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
1. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan
sebesar 20%.
2. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya
untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.
3. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang
diimplementasikan sebanyak 40.
H. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-
evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahundan anggaran
kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
2. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100
rekomendasi.
I. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
2. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan
kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau
pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.
III-55 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
3. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan
dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
J. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian
negara ≤1% sebesar 100%.
K. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.
2. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai
kinerja minimal baik sebesar 94%.
L. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan
prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
2. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan
untuk akses pelayanan e-healthsebesar 50%
Sedangkan Sasaran penyelenggaraan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur akan difokus utamakan pada peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan, upaya meningkatkan perubahan perilaku hidup sehat dan
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat sehingga mampu mendukung
menurunya angka kejadian sakit dan kematian akibat sakit serta meningkatnya
kepuasan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan
akhir tahun 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menetapkan
sasaran dengan rincian sebagai berikut:
1. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya pemeliharaan dan peningkatan
upaya kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan, ” maka
ditetapkan sasaran: Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
dan menurunnya angka kesakitan, dengan indikator keberhasilan
III-56 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
pencapaian sasaran sebagai berikut:
a. Menurunnya jumlah kematian ibu dari 175 jiwa tahun 2012 menjadi 71
jiwa pada tahun 2018.
b. Menurunnya jumlah kematian bayi dari 21 tahun 2012 menjadi 17 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2018.
c. Menurunnya jumlah kematian balita dari 31 menjadi 26 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2018.
d. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada
anak balita dari 17,10 menjadi dibawah 15.00 persen pada tahun 2018.
e. Menurunnya persentase angka kesakitan dari 11.74 tahun 2012 menjadi
9,36 persen pada tahun 2018 dengan fokus indikator keberhasilan :
1) Persentase pasien HIV yang mendapat pengobatan ARV/profilaxis
dari 80 persen tahun 2012 menjadi 100 persen pada tahun 2018
2) Angka Notifikasi Tuberculosis (TB) dari 122 persen tahun 2012
menjadi 206 persen tahun 2018.
3) Menurunnya kasus Malaria (Annual Paracite Index-API) dari 1,69
tahun 2012 menjadi dibawah 1 persen tahun 2018.
4) Menurunnya angka kesakitan DBD dari 51 persen tahun 2018 menjadi
46 persen tahun 2018.
2. Untuk mewujudkan tujuan ” Terwujudnya masyarakat yang yang
berperilaku hidup bersih dan sehat ”, maka ditetapkan sasaran:
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam upaya kesehatan masyarakat dengan indikator
keberhasilan :Persentase Rumah tangga PHBS dari 50,1 persen 2012
menjadi 75 persen menjadi 2018.
3. Untuk mewujudkan tujuan ”Meningkatnya sumber daya kesehatan yang
memadai untuk pelaksanaan pembangunan,” maka ditetapkan sasaran:
Terpenuhinya sumber daya kesehatan yang merata, bermutu dan berstandar
kompetensi dengan indikator keberhasilan :
a. Rasio dokter dari 28.5 menjadi 40 per 100.000 penduduk.
b. Rasio bidan dari 0,6 menjadi 1 orang per Desa.
III-57 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
c. Rasio perawatdari 148 menjadi 150 per 100.000 penduduk.
d. Presentase Jaminan pemeliharaan kesehatan dari 96 menjadi 100
persen.
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur sudah
terakomodir dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan dan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, demikian pula
sebaliknya isu strategis Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur sudah terakomodir didalam Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kutai Timur sesuai dengan kondisi Kabupaten Kutai Timur itu sendiri.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Dalam rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis terlihat bahwa kondisi fungsi dan peruntukan kawasan berdasarkan
RT/RW Kutai Timur dapat di kelompokkan menjadi kawasan lindung dan
kawasan budaya.
A. Kawasan Lindung
1. Kawasan Hutan Lindung
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya
3. Kawasan perlindungan setempat
4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
B. Kawasan Budi Daya
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. Kawasan Peruntukan Pertanian Dalam Arti Luas
3. Kawasan Pertambangan
4. Kawasan Peruntukan Industri
5. Kawasan Peruntukan Pariwisata
6. Kawasan Peruntukan Pemukiman
7. Kawasan Peruntukan Lainnya
a. Fasilitas Pendidikan
b. Fasilitas Kesehatan
Pada akhir tahun rencana 2030 idealnya terdapat penambahan
III-58 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
puskesmas di Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng, Sangatta Utara,
Sangatta Selatan dan Bengalon. Idealnya penambahan Puskesmas
Pembantu diperlukan di Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng, Muara
Bengkal, Batu Ampar, Sangatta Utara, Bengalon, Sangatta Selatan dan
Sandaran.
c. Fasilitas peribadatan
d. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Dari hasil penelaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis dapat dikemukakan faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan Dinas Kesehatan sebagai berikut :
A. Faktor Penghambat
1. Minimnya pembangunan, penambahan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana puskesmas dan sarana dan prasarana penunjang kesehatan
2. Tidak adanya pembuangan sampah akhir di wilayah kecamatan dan desa-
desa serta tidak teraturnya temapt pembuangan sampah sementara yang
memungkinnya penyebaran penyakit.
3. Belum tersedianya tempat rekreasi/hiburan dan latihan olah raga, sehingga
sarana penunjang bagi kesehatan fisik dan mental masih sangat minim
B. Faktor Pendorong
1. Dilaksanakannya kegiatan Promosi Kesehatan kepada masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
2. Walaupun belum memenuhi standar sesuai Permenkes No. 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas, keberadaan Puskesmas sudah dapat menjangkau
masyarakat sekitarnya
3. Adanya dukungan dana dari pihak swasta dan LSM kesehatan untuk
pembangunan sarana penunjang pelayanan kesehatan (Puskesmas
Pembantu, Poskesdes dan Posyandu).
III-59 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
3.5 PENENTUAN ISU- ISU STRATEGIS
Isi-isu strategis yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
adalah sebagai berikut:
a. Angka kematian ibu dan angka kematian neonatal masih tinggi.
b. Meningkatnya kasus gizi buruk.
c. Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan
d. Belum terpenuhinya sarana pelayanan kesehatan (puskesmas) sesuai
dengan standar
e. Disparitas kualitas, kuantitas dan sebaran SDM Kesehatan belum merata
dan optimal.
f. Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap Perilaku Hidup Sehat
masihkurang.
g. Meningkatnya prevalensi penyakit menular langsung, penyakit menular
bersumber binatang dan penyakit tidak menular/ degeneratif.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-60
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
1. VISI Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Dengan berpedoman pada Visi Bupati Kutai Timur, maka
dirumuskan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur yaitu :
“Terwujudnya masyarakat Kutai Timur yang sehat dan mandiri “.
Dalam pernyataan visi tersebut terdapat empat keinginan yang akan
diwujudkan yaitu :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian dari upaya
membangun kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
2. Masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan untuk mewujudkan
kemauan atau niat dalam bentuk tindakan atau perilaku sehat.
3. Setiap warga masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pelayanan Kesehatan yang sebaik-baiknya secara adil, merata dan
terjangkau.
4. Terbentuknya masyarakat yang memiliki lingkungan dan perilaku hidup
sehat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.
2. MISI Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur, yang
bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian sasaran
Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kutai Timur. Sesuai Misi Kesatu yang
termuat dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur yaitu :“Meningkatkan
Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Beriman Dan Bertaqwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa”, maka untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur ditetapkan empat Misi yang akan diemban oleh
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-61
seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi
pemerintahan yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat
Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa
setiap upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Upaya tersebut harus dapat
menekan sekecil mungkin dampak negatif yang merugikan kesehatan
masyarakat beserta lingkungannya.Dengan demikian, keberhasilan
pembangunan kesehatan sesungguhnya ditentukan oleh peranserta
segenap komponenbangsa.
2. Meningkatkan pemeliharaan kesehatan yang bermutu terjangkau dan
berkeadilan.
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah
menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau
dan berkeadilan untuk setiap individu, keluarga dan masyarakat
luas.Pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan
dimaksud diselenggarakan bersama oleh pemerintah dan masyarakat,
termasuk swasta.
3. Meningkatkan kemitraan dan tata kelola pemerintahan yang baik
untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
Menggalang kemitraan dengan lintas sektor terkait dan pemangku
kepentingan yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan di
bidang kesehatan. Meningkatkan manajemen kesehatan dengan fokus
pada pembenahan perencanaan dan kebijakan kesehatan yang
transparan, berdaya guna dan berhasil guna.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM serta sarana prasarana
kesehatan.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelayanan
kesehatan dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-62
kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan, kualitas SDM kesehatan,
kemitraan dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan,
penguatan manajemen kesehatan, peningkatan penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan terlatih di setiap wilayah.
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KUTAI TIMUR
Tujuan merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan
terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka
menengah . Berdasarkan Misi pertama RPJMD Kabupaten Kutai Timur
yaitu :“Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Beriman
Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa”, maka dengan
mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, tujuan,
sasaran dan kebijakan yang disusun sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE -
2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan
Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
Rasio posyandu per satuan balita
8 8.5 9 9.5 10
Cakupan desa siaga aktif
80 80 80 80 80
Cakupan rumah tangga yang memenuhi indikator PHBS
55 55 60 65 70
2 Meningkatnya pelayanan kesehatan secara berkualitas, berkeadilan dan terjangkau.
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Cakupan puskesmas yang terakreditasi
19.05 52.38 76.19 90.48 100
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-63
Persentase puskesmas yang menjadi BLUD
19.05 52.38 76.19 90.48 100.00
3 Terwujudnya pemeliharaan kesehatan secara berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka Harapan Hidup
69.32 69.47 69.67 69.84 69.97
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
98.6 98.6 98.7 98.7 98.8
Angka Kematian ibu melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup
201 199 181 179 177
Angka Kematian Bayi / 1.000 kelahiran hidup
14 14 13 13 12
Cakupan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
4.00 3.96 3.92 3.88 3.84
Angka Kematian Balita / 1.000 kelahiran hidup
20 20 20 19 18
Meningkatnya upaya pemeliharaan kesehatan perorangan dan masyarakat
Cakupan keluarga mandiri IV
10% 20% 30% 40% 50%
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100 100 100 100 100
Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) non Polio penduduk <15 tahun
2 2 2 2 2
Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk
1.2 1 < 1 < 1 < 1
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk
63.46 57.73 52 52 50
Angka Kematian / Case Fatality Rate DBD
< 1 < 1 < 1 < 1 < 1
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-64
Cakupan desa mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 Jam
100 100 100 100 100
Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
68.15 70.00 80.00 90 100
Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate/CNR) TB
141 148 155 162 170
Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Succes Rate / TSR)
97 98 98 99 100
Persentase pasien HIV yang mendapat pengobatan ARV/profilaxis
95 100 100 100 100
Prevalensi HIV dan AIDS
7.76 5.82 3.88 1.94 < 0,5
Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk
7 7 7 6 6
Angka prevalensi Kusta Per 10.000 penduduk
1.28 < 1 < 1 < 1 < 1
Angka Kesakitan Filariasis
3 2 1 1 < 1
Mikrofilaria Rate < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
Persentase penderita diare ditangani
100 100 100 100 100
Cakupan penemuan penderita pneumonia Balita
12.73 18.30 23.86 29.43 35
Persentase hipertensi/tekanan darah tinggi
24.77 24.28 23.79 23.38 23.38
Persentase obesitas
15.40 15.40 15.40 15.40 15.40
Persentase fasyankes primer yang melaksanakan pencegahan dan pengendalian PTM secara terpadu
20.00 30.00 40.00 50.00 50
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-65
Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi kanker serviks dan payudara
20.00 30.00 40.00 50.00 50
Meningkatnya penyehatan lingkungan
Persentase desa STBM
0.7 1.5 2.2 3.0 3.7
Persentase desa stop BABS (SBS)
40.0 55.0 70.0 90.0 100.0
Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
40.0 55.0 70.0 90.0 100.0
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) yang Memenuhi Syarat
40.0 55.0 70.0 85.0 100.0
Persentase Rumah Sehat Yang memenuhi Syarat
30.0 40.0 50.0 60.0 70.0
Persentase Tempat Tempat Umum ( TTU ) yang memenuhi syarat
50.0 55.0 60.0 65.0 70.0
Fasyankes yang melaksanakan pengelolaan limbah memenuhi syarat
40.0 55.0 70.0 90.0 100.0
Meningkatnya Perbaikan Gizi Masyarakat
Prevalensi Balita Gizi Buruk
0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
Prevalensi Balita Gizi Kurang
16 15.5 15 14.5 14
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100 100 100 100 100
Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
36.29 48.47 60.65 72.83 85
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100 100 100 100 100
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-66
Persentase bayi kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif
52 53 54 55 55
Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
75 80 85 90 98
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
50 65 80 95 95
Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
75 80 85 90 90
Persentase remaja putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
15 20 25 30 30
Persentase bayi yang baru lahir mendapat Inisisasi Menyusui Dini (IMD)
41 44 47 50 50
4 Terwujudnya partisipasi swasta dan lintas sektor dalam pembangunan berwawasan kesehatan
Meningkatnya partisipasi swasta
Persentase kegiatan kemitraan yang memiliki MoU/PKS
1 1 1 1 1
5 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam bidang kesehatan
Terlaksananya Penyusunan kebijakan/regulasi bidang kesehatan
Tersusunnya kebijakan/regulasi bidang kesehatan di Kabupaten
1 1 1 1 1
Terlaksananya Penelitian dan pengembangan kesehatan
Penelitian dan pengembangan kesehatan yang dilaksanakan
1 1 1 1 1
Tingkat kepuasan pelanggan (puskesmas dan RS)
70 80 90 90 100
Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
Penyelesaiaan Tindak lanjut hasil temuan Pemeriksa
100 100 100 100 100
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-67
Ketepatan Waktu Pembayaran Gaji dan Tunjangan
100 100 100 100 100
Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan
100 100 100 100 100
Dokumen perencanaan dan penganggaran kesehatan yang disusun tepat waktu
100 100 100 100 100
Dokumen pelaporan penganggaran dan kinerja yang disusun tepat waktu
100 100 100 100 100
Tingkat Pelayanan administrasi perkantoran
100 100 100 100 100
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
90 90 100 100 100
Tingkat Disiplin Aparatur
100 100 100 100 100
6 Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan serta sarana prasarana kesehatan
Terpenuhinya sumber daya kesehatan yang merata, bermutu dan berstandar kompetensi
Rasio dokter per 100.000 penduduk
40 40 40 40 40
Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk
12 15 18 20 22
Rasio bidan per 100.000 penduduk
120 120 120 120 120
Rasio Perawat per 100.000 penduduk
188 188 188 188 188
Rasio Apoteker per 100.000 penduduk
10 11 11 12 12
Rasio Tenaga Kefarmasian per 100.000 penduduk
29 29 29 29 29
Rasio Analis Laboratorium per 100.000 penduduk
17 17 17 17 17
Rasio Radiografer per 100.000 penduduk
7 7 7 7 7
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016 - 2021
IV-68
Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk
22 22 22 22 22
Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0.48 0.48 0.48 0.48 0.48
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0.02 0.03 0.03 0.03 0.03
Cakupan puskesmas
116.66 116.66 116.66 116.66 116.66
Cakupan puskesmas pembantu
77.0 77.0 80,84 88,84 88.14
Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, mutu obat, dan keterjangkauan harga obat-obatan serta perbekalan kesehatan
Persentase Puskesmas yg memiliki alkes sesuai standar
5 10 15 20 25
Persentase rata-rata ketersediaan obat sesuai kebutuhan
100 100 100 100 100
Ketersediaan obat per kapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar sebesar $ 2 per kapita
10,000
12,000
14,000
16,000
18,000
Persentase Puskesmas Perawatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
33.33 57.14 71.43 80.95 100.00
7 Tersedianya informasi kesehatan berdasarkan analisa data berbasis bukti
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Ketersediaan master plan SIKDA
1 1 1 1 1
Jumlah puskesmas menggunakan SIMPUS
4 9 14 21 21
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
IV-69 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunanKesehatan 2010-2015, maka perlu strategi dan arah
kebijakan yang terencana,terpadu dan terukur dengan memperhitungkan
lingkungan strategis.Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang
dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan
komprehensip. Strategi, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021seperti yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021yaitu :
A. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kesehatan
B. Peningkatan Akses Dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Kebijakan Umum tersebut, maka dalam
mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur,
dilaksanakan strategi yang dilakukan pada prioritas program dan
kegiatan, sebagai berikut :
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT KUTAI TIMUR YANG SEHAT DAN MANDIRI
MISI I : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan
1. Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
1. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat, melalui upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1. Mengintensifkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dengan memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
MISI II : Meningkatkan pemeliharaan kesehatan yang bermutu terjangkau dan berkeadilan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
IV-70 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Meningkatnya pelayanan kesehatan secara berkualitas, berkeadilan dan terjangkau
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan penguatan Puskesmas dan Rumah Sakit
1. Peningkatan standarisasi pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat I dan II
Terwujudnya pemeliharaan kesehatan secara berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat
1. Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Meningkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat melalui penguatan Puskesmas dengan memanfaatkan Biaya Operasional Pemeliharaan Puskesmas (BOP) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta dana Jaminan Kesehatan Nasional Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (JKN-FKTP)
1. Peningkatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif tanpa mengesampingkan kuratif
2. Meningkatnya upaya pemeliharaan kesehatan perorangan dan masyarakat
2. Meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan perorangan dan masyarakat
2. Peningkatan pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit
3. Meningkatkan kualitas surveilans
3. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit
4. Meningkatnya penyehatan lingkungan
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
4. Peningkatan layanan perumahan, lingkungan pemukiman, sanitasi dan air bersih
5. Meningkatnya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Mengoptimalkan perubahan perilaku sadar gizi
5. Perbaikan gizi masyarakat
MISI III : Meningkatkan kemitraan dan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
Terwujudnya partisipasi swasta dan lintas sektor dalam pembangunan berwawasan kesehatan
1. Meningkatnya partisipasi swasta
1. Meningkatkan pastisipasi swasta dalam pembangunan kesehatan
1. Peningkatan kemitraan dan kerjasama bidang kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
IV-71 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam bidang kesehatan
1. Terlaksananya Penyusunan kebijakan/regulasi bidang kesehatan
1. Menata kualitas perencanaan dan manajemen pembangunan kesehatan dan menyusun kebijakan/regulasi bidang kesehatan
1. Meningkatkan kualitas manajemen pembangunan kesehatan
2. Terlaksananya Penelitian dan pengembangan kesehatan
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
3. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
3. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
MISI IV : Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM serta sarana prasarana kesehatan
Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan serta sarana prasarana kesehatan
1. Terpenuhinya sumber daya kesehatan yang merata, bermutu dan berstandar kompetensi
1. Memenuhi kebutuhan sumber daya kesehatan yang merata, bermutu dan berstandar kompetensi
1. Pemenuhan kebutuhan dan peningkatan upaya pengembangan sumber daya kesehatan yang berkualitas dengan memantapkan sistim mutu
2. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan
3. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, mutu obat, dan keterjangkauan harga obat-obatan serta perbekalan kesehatan
3. Meningkatnya pengamanan ketersediaan, pemerataan, mutu obat, dan keterjangkauan harga obat-obatan serta perbekalan kesehatan
3. Peningkatana ketersediaan, pemerataan, mutu obat, dan keterjangkauan harga obat-obatan serta perbekalan kesehatan
Tersedianya informasi kesehatan berdasarkan analisa data berbasis bukti
1. Pengembangan sistem informasi kesehatan
1. Mengembangkan dan menata Sistem Informasi Kesehatan
1. Pengembangan dan penataan sistem informasi kesehatan dan IPTEK
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-72 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan uraian visi dan misi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Timur mengagendakan Program Pembangunan Pelayanan berupa rencana
program/kegiatan indikatif untuk periode 2016 – 2021 antara lain :
5.1. PROGRAM SKPD Kesehatan:
A. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1. Kegiatan Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah
Sakit
3. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan.
B. Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Teluk
Pandan
2. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Teluk Pandan
3. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Teluk
Lingga
4. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Teluk Lingga
5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Sangatta
Utara
6. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Sangatta Utara
7. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Sangatta
Selatan
8. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Sangatta
Selatan
9. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Rantau
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-73 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Pulung
10. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Rantau Pulung
11. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Batu
Ampar
12. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Batu Ampar
13. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Telen
14. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Telen
15. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Muara
Wahau I
16. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Muara Wahau I
17. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Muara
Wahau II
18. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Muara Wahau II
19. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Kongbeng
20. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Kongbeng
21. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Long
Mesangat
22. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Long Mesangat
23. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Busang
24. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Busang
25. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Tepian
Baru
26. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Tepian Baru
27. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Sepaso
28. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Sepaso
29. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Kaliorang
30. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Kaliorang
31. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Kaubun
32. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Kaubun
33. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas
Sangkulirang
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-74 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
34. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Sangkulirang
35. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Karangan
36. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Karangan
37. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas Sandaran
38. Penyediaan biaya operasional dana kapitasi JKN FKTP Sandaran
39. Biaya Operasional dan Pemeliharaan Labkesda
C. Program Pengawasan Obat dan Makanan
1. Peningkatan Pengawasan sarana penyedia obat, makanan, kosmetik, industri rumah tangga
D. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengembangan Media Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat
2. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
3. Peningkatan Kemandirian Dan Kesadaran Masyarakat Untuk Hidup
Sehat
4. Pengembangan Kelompok Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM)
5. Pencegahan Dan Pengendalian Konsumsi Rokok dan Produk Tembakau
Lainnya
6. Penegakan Hukum Dalam Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
E. Program Perbaikan GiziMasyarakat
1. Penanggulangan Kasus Gizi Buruk pada Balita
2. Pemantauan Pertumbuhan Balita, Balita Bawah Garis Merah (BGM) dan
Perawatan Balita Gizi Buruk
3. Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil, Ibu Nifas dan WUS
4. Pendampingan Manajemen dan Operasional Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) di Kabupaten
F. Program Pengembangan LingkunganSehat
1. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2. Peningkatan Pelayanan Dalam Menciptakan Lingkungan Sehat
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-75 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
3. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
G. Program Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
1. Peningkatan Imunisasi
2. Pengembangan surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa (Wabah)
H. Program Pengendalian Penyakit
1. Peningkatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
2. Peningkatan Pengendalian Penyakit Menular Bersumber Binatang
3. Peningkatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
I. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1. Peningkatan Manajemen Mutu Puskesmas
2. Pendampingan Akreditasi (DAK)
3. Peningkatan BLUD Puskesmas
4. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar
6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
7. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan
J. Program Penyusunan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
1. Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan
K. Program Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Sarana Kesehatan
1. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Pelayanan Puskesmas
2. Pembinaan Dan Pengawasan Sarana Kesehatan
3. Penilaian FKTP dan Tenaga Kesehatan Berprestasi
L. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan
PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1. Pembangunan Puskesmas
2. Pembangunan Puskesmas Pembantu
3. Pengadaaan Puskesmas Perairan
4. Pengadaaan Puskesmas Keliling
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-76 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
5. Pengadaaan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu
6. Pengadaaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Perairan
7. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas, Puskesmas Pembatu dan
Jaringannya
8. Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berserta Jaringanya
M. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Rumah Sakit Pratama
2. Pembangunan Rumah Sakit Pratama
3. Pengadaan Peralatan Sakit Pratama
4. Biaya Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Pratama.
N. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1. Kemitraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV/AIDS
2. Kemitraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tuberkulosa
3. Kemitraan Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba Dan Zat Adiktif
Lainnya
4. Kemitraan Pengendalian Penyakit Jantung
5. Kemitraan Pengendalian Penyakit Kanker
6. Kemitraan Pengembangan Lingkungan Sehat
O. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1. Pembinaan Pelayanan Neonatus (0-28) Hari
2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Neonatus Dengan Komplikasi
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi
P. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
Q. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Peningkatan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kompeten
3. Peningkatan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-77 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
5. Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana
6. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah
7. Penjaringan Kesehatan Anak Usia Sekolah
8. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Remaja
R. Program Upaya Kesehatan Khusus
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Indera
2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Matra
5. Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Korban Bencana
6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Olah Raga
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja
8. Peningkatan Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
9. Pembinaan Kesehatan Tradisional dan Komplementer
S. Program Peningkatan Sistem Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
1. Penyediaan Biaya Jaminan Kesehatan Daerah
2. Penyediaan Biaya Operasional SATGAS Jaminan Kesehatan Daerah
3. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
T. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
1. Penyusunan Kebijakan/Regulasi Bidang Kesehatan
2. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3. Pengembangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan
U. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
1. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-78 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
3. Penyusunan Laporan Aset SKPD
4. Monitoring dan evaluasi terpadu
W. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
3. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
5. Penyediaan jasa administrasi keuangan
6. Penyediaan jasa kebersihan kantor
7. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
8. Penyediaan alat tulis kantor
9. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
X. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1. Pembangunan gedung kantor
2. Pengadaan mobil jabatan
3. Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor
Y. Program peningkatan disiplin aparatur
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
2. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Z. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-79 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
2. Sosialisasi Peraturan Perundang—undangan
AA. Program Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan
1. Peningkatan Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
2. Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Dokter Spesialis
3. Pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan
4. Peningkatan Pengawasan, Perijinan, Sertifikasi dan Registrasi Tenaga
Kesehatan
BB. Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
1. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
5.2. PROGRAM LINTAS SKPD / LINTASSEKTOR.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :
A. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Kegiatan Pembangunan MCK dan Jamban Keluarga
2. Kegiatan Fasilitasi Pengolahan Sarana dan Prasarana Air Minum
B. Program Pengembangan Kelembagaan Keswadayaan
1. Kegiatan Kelembagaan Posyandu
2. Kegiatan Rakor Komisi Penanggulangan HIV/AIDS dan Fasilitasi KPAD
3. Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
Badan Ketahanan Pangan :
A. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
2. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
3. Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Badan Lingkungan Hidup :
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-80 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
A. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
2. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Persampahan
3. Kegiatan Penerapan Teknologi Daur Ulang Sampah
B. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
1. Kegiatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan
Sungai Sangatta
2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai
C. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
1. Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Limbah
D. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Kegiatan Pengujian Kualitas Udara Ambien
2. Kegiatan Monitoring Sanitasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan :
A. Program Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun
1. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan Pelaksanaan Sekolah
Adi Wiyata
B. Program Pengembangan dan Pembinaan Organisasi Kependidikan,
Pemuda dan Olah Raga
1. Kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Dasar dan SMP
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana :
A. Program Penguatan KB
1. Penyediaan data dan informasi program kependudukan dan KB
B. Program Keluarga Berencana
1. Pengolahan dan penyajian data klinik KB
2. Pertemuan medis tekhnis tingkat kabupaten
3. Pemutakhiran data KB
C. Program Pelayanan Kontrasepsi
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-81 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
1. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
2. Pelayanan KB TKBK mellui momentum
3. Pengadaan alat kontrasepsi
4. Partisipasi KB pria dalam pelaksanaan pelayan KB
5. Penyusunan analisa kebutuhan alat kontrasepsi
6. Pendistribusian alat dan obat kontrasepsi
D. Program Kesehatan Reproduksi
1. Advokasi program kesehatan reproduksi
2. Sosialisasi masalah kesehatan reproduksi
3. Pelatihan/pembekalan kesehatan reproduksi petugas lapangan dan pengelola
program kesehatan reproduksi kabupaten
4. Penyuluhan pada kelompok rentan
5. Pengadaan Pap smear /IVA Test Kit
6. Penyukuhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah/organisasi/LSM
kepemudan
7. Sosialisasi pencegahan HIV AIDS, Narkotika, pergaulan Bebas serta IMS
8. Penyuluhan kesetan Ibu, Bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di
masyarkat
9. Gerakan sayang ibu dan lomba GSI
E. Program IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan)
1. Pembentukan dan pembinaan Keluarga Kecil Balita (BKB)
BPBD
A. Program Penanggulangan BencanaAlam.
1. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam.
2.
PKK.
A. Program PemberdayaanPerempuan.
1. KegiatanP2WKSS.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-82 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
A. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan
barang berbahaya lainnya.
Komisi Penanggulangan AIDS.
A. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV - AIDS.
5.3. PAGU INDIKATIF DAN INDIKASI SUMBERPENDANAAN.
Jumlah pagu indikatif Program / Kegiatan Prioritas dan Kerangka
Pendanaan dari tahun 2011 – 2015 yang dianggarkan dalan APBD Kabupaten
Kutai Timur sebagai berikut :
Kesehatan :
a. Tahun 2011 sebesar Rp.42.072.466.501,00
b. Tahun 2012 sebesar Rp.47.345.000.000,00
c. Tahun 2013 sebesar Rp.61.000.862.690,00
d. Tahun 2014 sebesar Rp.47.217.292.000,00
e. Tahun 2015 sebesar Rp.57.166.591.703,00
f. Tahun 2016 sebesar Rp. 123.235.849.420,00
Sedangkan rencana jumlah pagu indikatif Program / Kegiatan Prioritas
dan Kerangka Pendanaan dari tahun 2016 – 2021 yang dianggarkan dalam
APBD Kabupaten Kutai Timur sebagai berikut:
Kesehatan :
a. Tahun 2017 sebesar Rp. ………...….,00
b. Tahun 2018 sebesar Rp……….…….,00
c. Tahun 2019 sebesar Rp……….…….,00
d. Tahun 2020 sebesar Rp……….…….,00
e. Tahun 2021 sebesar Rp…….……….,00
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur.
V-83 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
5.4. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAANINDIKATIF
Terlampir pada Lampiran 1
VI-84 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja daerah digunakan untuk mengukur kemajuan dan
mengevaluasi kebijakan dan program pembangunan dalam mewujudkan Misi I
yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021 :
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Beriman Dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Kondisi Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
1 Jumlah Puskesmas sesuai standar
0 5 6 5 5 0 0 21
2 Rasio Dokter Per Satuan Penduduk
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
3 Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk
0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
4 Rasio Posyandu Per Satuan Balita
7.67 7.67 7.67 7.67 7.67 7.67 7.67 7.67
5 Rasio Puskesmas, Poliklinik Dan Pustu Per Satuan Penduduk
0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46
6 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
7 Angka Usia Harapan Hidup
8 Indeks Kepuasan Pelayanan Kesehatan (Puskesmas Dan
0 77,53 77,53 77,53 77,53 77,53 77,53 77,53
VI-85 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Jaringannya Serta RSU Pratama)
9 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
82.97 83 83 84 84 85 85 85
10 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
90.47 91 92 93 94 95 95 95
11 Cakupan Kunjungan Bayi
94,17 95 95 95 95 95 95 95
12 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
84,44 85 85 85 85 85 85 85
13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA
52.31 53.67 57.08 60.49 63.9 67.31 59.1 59.1
14 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100 100 100 100 100 100 100 100
15 Prevalensi HIV/AIDS 8,5 7.76 5.82 3.88 1.94 0,5 0,5 0,5
16 Perserta Jaminan Kesehatan Masyarakat
30,09 35,11 36,41 37,74 38,39 39,30 40,16 40,16
17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
100 100 100 100 100 100 100 100
18 Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100 100 100 100 100 100 100 100
Sedangkan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada SPM sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 6.2
No Indikator Kinerja
Kondisi Awal
Target Capaian Setiap Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
VI-86 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4
80 95 95 95 95 95 95
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
82.97 86.38 89.79 93.2 96.61 100 100
4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90.47 92.38 95.79 99.2 100 100 100
5 Cakupan pelayanan nifas 79 80 80 80 80 80 80
6 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
97 97 97 98 99 100 100
7 Cakupan kunjungan bayi 94,17 100 100 100 100 100 100
8 Cakupan desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
84.44 90 90 90 100 100 100
10 Cakupan pelayanan anak balita
67 70 80 8- 90 90 90
11 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
2.45 80 80 90 100 100 100
12 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 100 100 100 100 100 100
13 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
94.29 100 100 100 100 100 100
14 Cakupan peserta KB aktif 48,31 50 55 60 65 70 70
15 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
3 2 2 2 2 2 2
16 Cakupan penemuan penderita pneumonia Balita
26 40 50 60 70 80 90
17 Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
52.31 60 60 70 80 90 100
18 Cakupan penderita DBD yang ditangani
100 100 100 100 100 100 100
19 Cakupan penemuan penderita diare
147 100 100 100 100 100 100
20 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
45.52 60 70 80 90 95 100
VI-87 Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
21 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
4.02 50 60 70 80 90 100
22 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/kota
85.714 90 95 100 100 100 100
23 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100 100 100 100 100 100 100
24 Cakupan desa siaga aktif 76.3 80.7 85.2 89.6 94.1 98.5 100
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021 VII-87
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
tahun 2011 - 2016 ini mengacu pada visi dan misi Bupati Kutai Timur.
RENSTRA ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan
upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kutai Timur.
RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dalam 5 tahun ke depan. Melalui upaya penetapan kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur yang lebih terarah dan terukur diharapkan hasil
pembangunan kesehatan lebih bermakna dan bermanfaat.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RENSTRA ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta kerja
keras demi tercapainya visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini. Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) ini
dapat diimplementasikan dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya Good
Governance.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur,
dr. Hj. Aisyah, M.Kes NIP. 19630921 199011 2 001
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Timur
Renstra Dinkes Kab. Kutai Timur 2016-2021 VII-87
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
tahun 2011 - 2016 ini mengacu pada visi dan misi Bupati Kutai Timur.
RENSTRA ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan
upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kutai Timur.
RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dalam 5 tahun ke depan. Melalui upaya penetapan kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur yang lebih terarah dan terukur diharapkan hasil
pembangunan kesehatan lebih bermakna dan bermanfaat.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RENSTRA ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta kerja
keras demi tercapainya visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini. Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) ini
dapat diimplementasikan dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya Good
Governance.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur,
dr. Hj. Aisyah, M.Kes NIP. 19630921 199011 2 001
Target (Rp) juta Target (Rp) juta Target (Rp) juta Target (Rp) juta Target (Rp) juta Target (Rp) juta
Meningkatnya
partisipasi seluruh
masyarakat dalam
peningkatan derajat
kesehatan
Meningkatnya
peran serta dan
pemberdayaan
masyarakat untuk
hidup sehat
Rasio posyandu
per satuan balita1.1.1 Program promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
Cakupan rumah
tangga yang
memenuhi indikator
PHBS
53,75 56 2.275.000.000 62 4.927.500.000 68 4.545.250.000 74 4.729.775.000 80 5.195.693.676 80 5.218.968.926
Cakupan desa
siaga aktif
Cakupan desa siaga
aktif
79.26 80 80 80 80 80 80
Cakupan rumah
tangga yang
memenuhi
indikator PHBS
Rasio Posyandu Per
satuan Balita
Pengembangan media
promosi dan informasi
sadar hidup sehat
1200 1200 1.525.000.000 1200 1.677.500.000 1200 1.845.250.000 1200 2.029.775.000 1200 2.232.752.500 1200 2.456.027.750
Peningkatan
kemandirian dan
kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat
Kecamatan yang
mempunyai kebijakan
PHBS
0 0 - 6 750.000.000 4 500.000.000 4 500.000.000 4 500.000.000 4 500.000.000
Pengembangan
Kelompok Upaya
Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM)
Rasio Posyandu Per
satuan Balita350.000.000 1.200.000.000 900.000.000 900.000.000 1.162.941.176 962.941.176
Pencegahan dan
pengendalian konsumsi
rokok dan produk
tembakau lainnya
Kegiatan Pencegahan
dan pengendalian
konsumsi rokok dan
produk tembakau lainnya
400.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000
Penegakan Hukum
dalam Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok
(KTR)
Kegiatan Penegakan
Hukum dalam Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok
(KTR)
- 700.000.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
secara berkualitas,
berkeadilan dan
terjangkau.
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan dasar
dan rujukan
Cakupan
puskesmas yang
terakreditasi
2.1.1. Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Cakupan puskesmas
yang terakreditasi0 19,05 1.208.900.000 52,38 3.653.415.500 76,19048 4.602.723.000 90,48 3.762.650.000 100 2.951.536.000 100 2.434.536.000
Persentase
puskesmas yang
menjadi BLUD
Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus di berikan
sarana kesehatan (RS)
85,71 100 100 100 100 100 100
Peningkatan
Manajemen Mutu
Puskesmas
Jumlah puskesmas yang
mendapat
pendampingan
peningkatan manajemen
mutu
0 4 300.000.000 7 1.050.000.000 5 750.000.000 3 450.000.000 2 300.000.000 2 300.000.000
Pendampingan
akreditasi (DAK)
Jumlah puskesmas yang
mendapat
pendampingan
akreditasi
0 885.500.000 885.500.000 885.500.000 885.500.000 885.500.000 885.500.000
Peningkatan BLUD
puskesmas
Jumlah puskesmas yang
mendapat
pendampingan BLUD
0 0 - 4 756.000.000 7 1.323.000.000 5 1.040.000.000 5 1.000.000.000 3 600.000.000
Evaluasi dan
Pengembangan
Standar Pelayanan
Kesehatan
Jumlah puskesmas yang
ditingkatkan stratanya0 0 - 4 507.415.500 7 1.168.973.000 5 865.700.000 5 549.036.000 3 549.036.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan dasar
Jumlah puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan puskesmas
24 jam sesuai standar
0 0 23.400.000 5 117.000.000 5 117.000.000 6 140.400.000 5 117.000.000 0 -
Peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan
Jumlah RS mampu
PONEK1 1 2 237.500.000 2 258.250.000 2 281.050.000 0 0 -
2016 2017 2018 2019 2020 2021kode
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data
Awal
2015
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Program dan Kegiatan SasaranIndikator
Sasaran
Peningkatan
pembiayaan
kesehatan
masyarakat sesuai
kebutuhan
Program Penyusunan
pembiayaan
pelayanan kesehatan
Jumlah kebijakan teknis
pembiayaan dan jaminan
kesehatan masyarakat
Penyusunan standar
analisis belanja
pelayanan kesehatan
Pelatihan penyusunan
unit cost pelayanan
kesehatan
0 0 - 15 100.000.000 15 100.000.000 15 100.000.000 15 100.000.000 15 100.000.000
Program Peningkatan
Pembinaan dan
Pengawasan Sarana
Kesehatan
Persentase FKTP yang
memiliki ijin
opersional
100 100 150.000.000 100 421.359.250 100 463.500.000 100 507.000.000 100 561.200.000 100 561.200.000
Pengembangan sistem
jaminan mutu
pelayanan puskesmas
Terlaksananya
pembinaan dan
pengawasan sarana
kesehatan
0 4 zona
kecamat
an
150.000.000 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Pembinaan dan
pengawasan sarana
kesehatan
kegiatan pembinaan dan
pengawasan sarana
kesehatan
0 0 - 3 200.000.000 3 220.000.000 3 242.000.000 3 266.200.000 3 266.200.000
Penilaian FKTP dan
tenaga kesehatan
berprestasi
kegiatan Penilaian FKTP
dan tenaga kesehatan
berprestasi
1 1 - 1 221.359.250 1 243.500.000 1 265.000.000 1 295.000.000 1 295.000.000
Terwujudnya
pemeliharaan
kesehatan secara
berkualitas bagi
seluruh lapisan
masyarakat.
Meningkatnya
Upaya Kesehatan
Masyarakat
Angka Harapan
Hdup3.1.1. Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Ibu Melahirkan dan
Anak
Cakupan Pelayanan
Ibu Hamil (K4)
2.949.000.000 5.189.000.000 3.809.000.000 4.154.000.000 4.286.000.000 4.286.000.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan ibu hamil
Cakupan Pelayanan Ibu
Hamil (K4)79,68% 80% 100.000.000 80% 147.000.000 80% 147.000.000 85% 147.000.000 85% 147.000.000 85% 147.000.000
Peningkatan
pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
kompeten
Cakupan persalinan di
faskes (PF)80,33% 85% 2.549.000.000 85% 2.842.000.000 90% 3.097.000.000 90% 3.342.000.000 95% 3.592.000.000 95% 3.592.000.000
Peningkatan
penanganan komplikasi
kebidanan
Jumlah komplikasi
kebidanan yang berhasil
ditangani
82,98% 83% 100.000.000 83% 1.510.000.000 84% 75.000.000 84% 75.000.000 85% 60.000.000 85% 60.000.000
Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan Nifas (KF3) 78,95% 80% 85% 25.000.000 85% 25.000.000 90% 25.000.000 90% 25.000.000 90% 25.000.000
Peningkatan Pelayanan
Keluarga Berencana
Cakupan peserta KB
Aktif59,55% 60% 100.000.000 61% 50.000.000 62% 150.000.000 63% 50.000.000 64% 150.000.000 65% 150.000.000
Pembinaan pelayanan
kesehatan Anak Pra
Sekolah
APRAS dilayani
SDIDTKA63,74% 63,74% 65% 200.000.000 70% 100.000.000 70% 100.000.000 75% 100.000.000 75% 100.000.000
Penjaringan kesehatan
anak usia sekolah
Penjaringan kesehatan
murid kelas I
SD/sederajat
93,89% 100% 100.000.000 100% 300.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000
Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Remaja
Penjaringan kesehatan
murid kelas VII
SLTP/sederajat
93,56% 100% 100% 115.000.000 100% 15.000.000 100% 115.000.000 100% 12.000.000 100% 12.000.000
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Anak Balita
Kunjungan Neonatal
pertama (KN1)
82,39% 82,39% 200.000.000 83% 1.010.000.000 85% 900.000.000 90% 1.015.000.000 90% 985.000.000 90% 985.000.000
Pembinaan pelayanan
neonatus (0-28) hari
Kunjungan Neonatal
pertama (KN1)82,39% 82,39% - 83% 515.000.000 85% 515.000.000 90% 600.000.000 90% 600.000.000 90% 600.000.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan neonatus
dengan komplikasi
Neonatus dengan
komplikasi ditangani81,40% 82% 100.000.000 83% 325.000.000 84% 325.000.000 84% 325.000.000 85% 325.000.000 85% 325.000.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan bayi
Kunjungan bayi 94,17% 95% 100.000.000 95% 170.000.000 95% 60.000.000 95% 90.000.000 95% 60.000.000 95% 60.000.000
3.1.3 Program peningkatan
pelayanan kesehatan
lansia
50.000.000 205.000.000 105.000.000 205.000.000 105.000.000 105.000.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan lanjut usia
Pelayanan kesehatan
lansia25,16% 30% 50.000.000 35% 205.000.000 40% 105.000.000 45% 205.000.000 50% 105.000.000 60% 105.000.000
Meningkatnya
upaya
pemeliharaan
kesehatan
perorangan dan
masyarakat
Cakupan
keluarga mandiri
IV
Program upaya
kesehatan khusus
Cakupan keluarga
rentan yang dibina
300.000.000 50% 3.642.425.000 50% 2.506.461.000 50% 2.978.164.000 50% 2.727.000.000 50% 4.546.964.000
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Indera
Pelayanan kesehatan
indera yang
dilaksanakan
100% - 100% 600.164.000 100% 400.000.000 100% 430.000.000 100% 450.000.000 100% 400.000.000
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Jiwa
Cakupan pelayanan
gangguan jiwa100% 100.000.000 100% 804.964.000 100% 440.000.000 100% 520.000.000 100% 560.000.000 100% 2.424.964.000
3.1.5 Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Gigi dan
Mulut
Cakupan rawat jalan gigi 0% - 100% 256.897.000 100% 296.897.000 100% 250.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Matra
Persentase kegiatan
kesehatan matra0% - 100% 140.000.000 100% 114.000.000 100% 128.000.000 100% 140.000.000 100% 522.000.000
Pelayanan Kesehatan
bagi Masyarakat
Korban Bencana
Persentase kegiatan
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat korban
bencana
100% 100.000.000 100% 776.000.000 100% 140.000.000 100% 510.000.000 100% 517.000.000 100% 250.000.000
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Olah Raga
Pelayanan kesehatan
olah raga yang
dilaksanakan
100% 100.000.000 100% 230.000.000 100% 280.000.000 100% 350.000.000 100% 370.000.000 100% 250.000.000
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Kerja
Pelayanan kesehatan
kerja yang dilaksanakan100% - 100% 150.000.000 100% 215.000.000 100% 410.000.000 100% 140.000.000 100% 150.000.000
Peningkatan Pelayanan
Perawatan Kesehatan
Masyarakat
(Perkesmas)
Jumlah keluarga
masyarakat rentan,
miskin dan daerah
terpencil yang dilayani
- 504.400.000 250.000.000 160.000.000 180.000.000 180.000.000
Pembinaan Kesehatan
Tradisional dan
Komplementer
Workshop/ Sosialisasi
Tehnis Pelayanan
Kesehatan Tradisional
dan Komplementer Se -
Kabupaten Kutai Timur
0 - 1 180.000.000 370.564.000 220.164.000 170.000.000 170.000.000
Program Upaya
Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat
29.289.082.086 33.521.339.816 34.242.607.072 34.963.874.328 35.685.141.584 36.406.408.840
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Busang
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Busang
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 234.000.000 100 257.400.000 100 280.800.000 100 304.200.000 100 327.600.000 100 351.000.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Busang
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 184.360.000 100 184.360.000 100 184.360.000 100 184.360.000 100 184.360.000 100 184.360.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Telen
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Telen
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 184.000.000 100 202.400.000 100 220.800.000 100 239.200.000 100 257.600.000 100 276.000.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Telen
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 219.141.000 100 219.141.000 100 219.141.000 100 219.141.000 100 219.141.000 100 219.141.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Teluk
Lingga
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Teluk Lingga
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 900.000.000 100 990.000.000 100 1.080.000.000 100 1.170.000.000 100 1.260.000.000 100 1.350.000.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Teluk
Lingga
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 454.674.000 100 454.674.000 100 454.674.000 100 454.674.000 100 454.674.000 100 454.674.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Batu
Ampar
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.310 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Batu Ampar
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 228.000.000 100 250.800.000 100 273.600.000 100 296.400.000 100 319.200.000 100 342.000.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Batu
Ampar
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 179.619.000 100 179.619.000 100 179.619.000 100 179.619.000 100 179.619.000 100 179.619.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Kaliorang
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Kaliorang
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 295.000.000 100 324.500.000 100 354.000.000 100 383.500.000 100 413.000.000 100 442.500.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Kaliorang
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 234.454.000 100 234.454.000 100 234.454.000 100 234.454.000 100 234.454.000 100 234.454.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Karangan
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Karangan
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 65.000.000 100 71.500.000 100 78.000.000 100 84.500.000 100 91.000.000 100 97.500.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Karangan
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 227.700.000 100 227.700.000 100 227.700.000 100 227.700.000 100 227.700.000 100 227.700.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Kaubun
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Kaubun
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 233.353.600 100 256.688.960 100 280.024.320 100 303.359.680 100 326.695.040 100 350.030.400
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Kaubun
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 252.199.000 100 252.199.000 100 252.199.000 100 252.199.000 100 252.199.000 100 252.199.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Kongbeng
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.310 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Kongbeng
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 314.028.000 100 345.430.800 100 376.833.600 100 408.236.400 100 439.639.200 100 471.042.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Kongbeng
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 256.963.000 100 256.963.000 100 256.963.000 100 256.963.000 100 256.963.000 100 256.963.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Long
Mesangat
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Long Mesangat
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 327.000.000 100 359.700.000 100 392.400.000 100 425.100.000 100 457.800.000 100 490.500.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Long
Mesangat
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 212.181.000 100 212.181.000 100 212.181.000 100 212.181.000 100 212.181.000 100 212.181.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Muara
Ancalong
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Muara Ancalong
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 683.532.320 100 751.885.552 100 820.238.784 100 888.592.016 100 956.945.248 100 1.025.298.480
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Muara
Ancalong
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 264.228.000 100 264.228.000 100 264.228.000 100 264.228.000 100 264.228.000 100 264.228.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Muara
Bengkal
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Muara Bengkal
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 317.196.000 100 348.915.600 100 380.635.200 100 412.354.800 100 444.074.400 100 475.794.000
3.1.5 Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Muara
Bengkal
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 244.344.000 100 244.344.000 100 244.344.000 100 244.344.000 100 244.344.000 100 244.344.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Muara
Wahau I
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Muara Wahau I
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 180.120.000 100 198.132.000 100 216.144.000 100 234.156.000 100 252.168.000 100 270.180.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Muara
Wahau I
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 236.930.000 100 236.930.000 100 236.930.000 100 236.930.000 100 236.930.000 100 236.930.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Muara
Wahau II
Kegiatan upaya
kesehatan essensial dan
pengembangan yang
dilaksanakan
100 100 806.143.310 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Muara Wahau II
Persentase ketersediaan
jasa pelayanan, bahan
medis habis pakai dan
alkes
100 100 166.320.000 100 182.952.000 100 199.584.000 100 216.216.000 100 232.848.000 100 249.480.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Muara
Wahau II
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 119.837.000 100 119.837.000 100 119.837.000 100 119.837.000 100 119.837.000 100 119.837.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Rantau
Pulung
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Rantau Pulung
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 327.000.000 100 359.700.000 100 392.400.000 100 425.100.000 100 457.800.000 100 490.500.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Rantau
Pulung
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 248.176.000 100 248.176.000 100 248.176.000 100 248.176.000 100 248.176.000 100 248.176.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Sandaran
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 846.143.310 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Sandaran
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 269.000.000 100 295.900.000 100 322.800.000 100 349.700.000 100 376.600.000 100 403.500.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Sandaran
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 214.495.000 100 214.495.000 100 214.495.000 100 214.495.000 100 214.495.000 100 214.495.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Sangatta
Selatan
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Sangatta Selatan
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 603.500.000 100 663.850.000 100 724.200.000 100 784.550.000 100 844.900.000 100 905.250.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Sangatta
Selatan
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 210.901.000 100 210.901.000 100 210.901.000 100 210.901.000 100 210.901.000 100 210.901.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Sangatta
Utara
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Sangatta Utara
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 261.812.000 100 287.993.200 100 314.174.400 100 340.355.600 100 366.536.800 100 392.718.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Sangkulirang
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Sangkulirang
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 186.912.000 100 205.603.200 100 224.294.400 100 242.985.600 100 261.676.800 100 280.368.000
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas
Sangkulirang
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 455.379.000 100 455.379.000 100 455.379.000 100 455.379.000 100 455.379.000 100 455.379.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Sepaso
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Sepaso
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 474.852.855 100 522.338.141 100 569.823.426 100 617.308.712 100 664.793.997 100 712.279.283
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Sepaso
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 402.207.000 100 402.207.000 100 402.207.000 100 402.207.000 100 402.207.000 100 402.207.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Teluk
Pandan
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 846.143.310 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Teluk Pandan
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 384.625.785 100 423.088.364 100 461.550.942 100 500.013.521 100 538.476.099 100 576.938.678
Penyediaan Biaya
Operasional Kesehatan
Puskesmas Teluk
Pandan
Ketersediaan biaya
operasional kesehatan100 100 219.612.000 100 219.612.000 100 219.612.000 100 219.612.000 100 219.612.000 100 219.612.000
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Tepian
Baru
Ketersediaan Biaya
Operasional dan
pemeliharaan
100 100 806.143.311 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasioanl Dana
Kapitasi JKN FKTP
Tepian Baru
Ketersediaan biaya jasa
pelayanan, bahan medis
habis pakai dan alkes
100 100 77.420.000 100 85.162.000 100 92.904.000 100 100.646.000 100 108.388.000 100 116.130.000
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan
Labkesda
tersedianya biaya
operasional100 100 250.000.000 100 300.000.000 100 350.000.000 100 400.000.000 100 450.000.000 100 500.000.000
Program Peningkatan
Sistem Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
18.385.000.000 16.900.000.000 17.300.000.000 17.800.000.000 18.300.000.000 18.650.000.000
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
Penyediaan Biaya
Jaminan Kesehatan
Daerah
Cakupan masyarakat
yang mendapat jaminan
kesehatan.
55,63% 18.085.000.000 70% 16.400.000.000 85% 16.700.000.000 100 17.200.000.000 100 17.700.000.000 100 18.000.000.000
Penyediaan Biaya
Operasional SATGAS
Jaminan Kesehatan
Daerah
Cakupan ketersediaan
biaya operasional
SATGAS Jamkesda.
70 100 200.000.000 100 275.000.000 100 300.000.000 100 300.000.000 100 300.000.000 100 350.000.000
Peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
Jumlah pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
4 org 4 org 100.000.000 9 org 225.000.000 12 org 300.000.000 12 org 300.000.000 12 org 300.000.000 12 org 300.000.000
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit DBD
Program Pengamatan
dan Pencegahan
Penyakit
Persentase angka
kesakitan10 9,5 1.788.100.000 9 1.459.000.000 8,5 1.368.000.000 8 1.442.000.000 7,5 1.370.400.000 7,5 1.370.400.000
Jumlah kasus
Acute Flacid
Paralysis (AFP)
non Polio
penduduk <15
tahun
Peningkatan Imunisasi Cakupan Desa
/kelurahan “Universal
Child Immunization”
(UCI)
0 1 1.568.100.000 0 1.261.000.000 1.104.000.000 1.242.000.000 1.080.000.000 1 1.080.000.000
Angka Kesakitan
Filariasis
Pengembangan
surveilans Epidemiologi
dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa
(Wabah)
Jumlah KLB yang
ditangani ˂ 24 jam4 4 220.000.000 4 198.000.000 4 264.000.000 3 200.000.000 2 290.400.000 2 290.400.000
Persentase
penderita diare
ditangani
Program
Pengendalian
Penyakit
5.956.475.670 10.766.855.025 10.864.925.000 11.263.608.000 10.469.484.000 6.019.921.000
Cakupan
penemuan
penderita
pneumonia Balita
Peningkatan
Pengendalian Penyakit
Menular Lansung
Angka Keberhasilan
Pengobatan Penderita
TB Paru BTA+
869.000.000 3.421.750.000 3.430.000.000 2.706.000.000 2.064.000.000 2.064.000.000
Peningkatan
Pengendalian Penyakit
Menular Bersumber
Binatang
4.497.475.670 6.662.105.000 6.729.925.000 8.027.608.000 7.555.484.000 3.830.921.000
Peningkatan
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
590.000.000 683.000.025 705.000.000 530.000.000 850.000.000 125.000.000
Meningkatnya
penyehatan
lingkungan
Persentase desa
STBM
Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
660.000.000 2.945.000.000 1.510.000.000 3.730.000.000 3.100.000.000 -
Persentase desa
stop BABS
(SBS)
Pengkajian
pengembangan
lingkungan sehat
0 0 270.000.000 470.000.000 470.000.000 720.000.000 820.000.000 -
Peningkatan pelayanan
dalam menciptakan
lingkungan sehat
40.000.000 1.945.000.000 360.000.000 2.170.000.000 2.130.000.000
Sosialisasi kebijakan
lingkungan sehat350.000.000 530.000.000 680.000.000 840.000.000 150.000.000
Meningkatnya
Perbaikan Gizi
Masyarakat
Prevalensi Balita
Gizi Buruk
Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
2.331.656.000 3.087.604.000 3.489.881.000 3.841.158.000 4.109.435.000
Prevalensi Balita
Gizi Kurang
Penanggulangan Kasus
Gizi Buruk pada Balita
Jumlah Petugas
puskesmas yang
mengikuti bimtek tata
laksana gizi buruk
0 21 200.179.000 21 208.162.000 21 216.145.000 0 173.128.000 0 181.111.000 63
Pengadaan Multi Mineral
DAN Multi Vitmain0 185 198 211 224 238 238
Jumlah Balita Kurus
mendapat makanan
tambahan
0 185 198 211 224 238 238
Persentase bayi
kurang dari 6
bulan yang
mendapatkan
ASI eksklusif
Pemantauan
Pertumbuhan Balita,
Balita Bawah Garis
Merah (BGM) dan
Perawatan Balita Gizi
Buruk
Persentase balita
ditimbang berat
badannya (D/S)
24,11% 960.254.000 36.29 1.007.372.000 48.47 1.054.490.000 60.65 1.101.608.000 72.83 1.148.726.000 85 1.148.726.000
Persentase bayi
yang baru lahir
mendapat
Inisisasi
Menyusui Dini
(IMD)
Penanggulangan
Anemia Gizi Besi pada
Ibu Hamil, Ibu Nifas
dan WUS
Persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik
(KEK) yang mendapat
makanan tambahan
916.623.000 1.617.470.000 1.964.646.000 2.311.822.000 2.524.998.000 2.524.998.000
Pendampingan
manajemen dan
operasional dana
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) di
Kabupaten
Ketersediaan dana BOK 100% 254.600.000 100% 254.600.000 100% 254.600.000 100% 254.600.000 100% 254.600.000 100% 254.600.000
Terwujudnya
partisipasi swasta
dan lintas sektor
dalam pembangunan
berwawasan
kesehatan
Meningkatnya
partisipasi swasta
Persentase
kegiatan
kemitraan yang
memiliki
MoU/PKS
Program Kemitraan
peningkatan
pelayanan kesehatan
1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000
Kemitraan pencegahan
dan pemberantasan
penyakit HIV/AIDS
Kegiatan pencegahan
dan pemberantasan
penyakit HIV/AIDS yang
dilaksanakan
0 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000
Kemitraan pencegahan
dan pemberantasan
penyakit tuberkulosa
Kegiatan pencegahan
dan pemberantasan
penyakit TB yang
dilaksanakan
0 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000
Kemitraan pencegahan
dan penanggulangan
narkoba dan zat adiktif
lainnya
Kegiatan pencegahan
dan penanggulangan
narkoba dan zat adiktif
lainnya yang
dilaksanakan
Kemitraan
pengendalian penyakit
jantung
Kegiatan pengendalian
penyakit jantung yang
dilaksanakan
0 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kemitraan
pengendalian penyakit
kanker
Kegiatan pengendalian
penyakit kanker yang
dilaksanakan
0 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kemitraan Pembiayaan
Kesehatan
Persentase penduduk
yang memiliki jaminan
pembiayaan kesehatan
45,43 55 70 85 100 100 100
Kemitraan
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Kegiatan Forum
Kabupaten Sehat yang
dilaksanakan
0 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000
Jumlah tenaga
kesehatan yang
mengikuti short
course
Terwujudnya tata
kelola pemerintahan
yang baik dalam
bidang kesehatan
Terlaksananya
Penyusunan
kebijakan/regulasi
bidang kesehatan
Tersusunnya
kebijakan/regula
si bidang
kesehatan di
Kabupaten
Program Manajemen
dan Kebijakan
Pembangunan
Kesehatan
1.304.690.000 1.385.159.000 1.473.674.900 1.571.042.390 1.678.146.629 1.795.961.292
Penyusunan
kebijakan/regulasi
bidang kesehatan
500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Penyusunan Rencana
Kerja SKPD
Pengembangan Sistem
Perencanaan dan
Penganggaran
Kesehatan
Laporan kegiatan
Musrenbang Kecamatan
1
dokumen
1
dokumen804.690.000 1
dokumen885.159.000 1
dokumen973.674.900 1
dokumen1.071.042.390 1
dokumen1.178.146.629 1
dokumen1.295.961.292
Terlaksananya
Penelitian dan
pengembangan
kesehatan
Penelitian dan
pengembangan
kesehatan yang
dilaksanakan
1 Program Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan
2.285.000.000 2.010.000.000 1.671.000.000 1.264.200.000 2.228.640.000 2.228.640.000
Tingkat
kepuasan
pelanggan
(puskesmas dan
masyarakat)
Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Penelitian Indeks
Kepuasan Masyarakat di
Dinas Kesehatan dan
Puskesmas
0 1
dokumen2.285.000.000 2.010.000.000 1.671.000.000 1.264.200.000 2.228.640.000 2.228.640.000
Meningkatnya
pengawasan dan
akuntabilitas
capaian kinerja
dan keuangan
Penyelesaiaan
Tindak lanjut
hasil temuan
Pemeriksa
100 Program peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan
500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Ketepatan Waktu
Pembayaran Gaji
dan Tunjangan
100 Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Ketepatan waktu
Pencairan
UP/GU/TU
100 Penyusunan Laporan
Keuangan SKPD
Laporan Keuangan
Semester3 Dok 3 Dok 50.000.000 3 Dok 50.000.000 3 Dok 50.000.000 3 Dok 50.000.000 3 Dok 50.000.000 3 Dok 50.000.000
Ketepatan waktu
Pembuatan SPM
–LS Barang dan
Jasa
100 Penyusunan Laporan
Aset SKPD50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Ketepatan
Waktu
Penyusunan
Laporan
Keuangan
100 Monitoring dan evaluasi
terpadu
Laporan monitoring dan
evaluasi1 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000
Tingkat
Pelayanan
administrasi
perkantoran
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
2.601.000.000 2.601.000.000 2.601.000.000 2.601.000.000 2.601.000.000 2.601.000.000
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000
Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000
Penyediaan jasa
jaminan pemeliharaan
kesehatan PNS
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Honorarium KPA 5 KPA 5 KPA 450.000.000 5 KPA 450.000.000 5 KPA 450.000.000 5 KPA 450.000.000 5 KPA 450.000.000 5 KPA 450.000.000
Penyediaan jasa
kebersihan kantor95.000.000 95.000.000 95.000.000 95.000.000 95.000.000 95.000.000
Penyediaan alat tulis
kantor50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Rapat-rapat kordinasi
dan konsultasi ke luar
daerah
12 12 1.200.000.000 12 1.200.000.000 12 1.200.000.000 12 1.200.000.000 12 1.200.000.000 12 1.200.000.000
Tingkat
Ketersediaan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
- 720.000.000 4.977.000.000 84.700.000 92.400.000 92.400.000
Pembangunan gedung
kantor
Tersedianya Gedung
Kantor Tambahan 0 0 - 0 - 1 unit 4.000.000.000 0 - 0 - 0 -
Pengadaan mobil
jabatan
Tersedianya mobil
jabatan0 0 - 2 650.000.000 4 900.000.000 0 - 0 - 0 -
Pengadaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
41 0 - 10 unit 70.000.000 10 unit 77.000.000 10 unit 84.700.000 11 unit 92.400.000 11 unit 92.400.000
Tingkat Disiplin
Aparatur
Program peningkatan
disiplin aparatur
280.000.000 - 200.000.000 - 200.000.000 -
Pengadaan mesin/kartu
absensi80.000.000
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
1 Paket 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari
tertentu
Meningkatnya
kuantitas dan
kualitas tenaga
kesehatan serta
sarana prasarana
kesehatan
Terpenuhinya
sumber daya
kesehatan yang
merata, bermutu
dan berstandar
kompetensi
Rasio dokter
per 100.000
penduduk
Program
Pengembangan dan
pemberdayaan
sumber daya manusia
kesehatan
Persentasi tenaga
kesehatan yang
mempunyai Surat
Tanda Registrasi
44,50% 55% 1.740.000.000 66% 3.081.000.000 77% 3.181.000.000 88% 2.931.000.000 100% 3.126.000.000 3.126.000.000
Rasio dokter
spesialis per
100.000
penduduk
Persentasi fasilitas
kesehatan yang
memiliki tenaga
kesehatan sesuai
standar
Rasio bidan per
100.000
penduduk
Persentase tenaga
kesehatan yang dilatih
Rasio Apoteker
per 100.000
penduduk
Peningkatan
Ketersediaan Sumber
Daya Manusia
Kesehatan
Ketersediaan Sumber
Daya Manusia
Kesehatan
0 24 720.000.000 24 720.000.000 24 720.000.000 24 720.000.000 24 720.000.000 24 720.000.000
Rasio Tenaga
Kefarmasian per
100.000
penduduk
Monitoring dan
Evaluasi PPDS
Laporan Monitoring
PPDS0 1
Dokume
n
100.000.000 1
Dokume
n
100.000.000 1
Dokumen100.000.000 1
Dokume
n
100.000.000 1
Dokume
n
100.000.000 1
Dokume
n
100.000.000
Rasio Analis
Laboratorium per
100.000
penduduk
Pendidikan dan
pelatihan SDM
kesehatan
SDM Kesehatan yang
mengikuti diklat520.000.000 1.750.000.000 1.850.000.000 1.600.000.000 1.795.000.000 1.795.000.000
Peningkatan
Pengawasan, Perijinan,
Sertifikasi dan
Registrasi Tenaga
Kesehatan
Tenaga kesehatan yang
memiliki perijinan45% 100% 400.000.000 100% 511.000.000 100% 511.000.000 100% 511.000.000 100% 511.000.000 100% 511.000.000
Meningkatnya
sarana dan
prasarana
kesehatan sesuai
standar
Rasio
puskesmas,
poliklinik,
pustu per
satuan
penduduk
Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/puskesma
s pembantu dan
jaringannya
32.573.000.000 100.541.000.000 101.601.177.000 113.101.910.880 53.281.910.880 49.718.741.988
Rasio Rumah
Sakit per satuan
penduduk
Pembangunan
puskesmas
Jumlah Pembangunan
Puskesmas sesuai
standar
0 5 25.000.000.000 6 72.000.000.000 5 73.660.177.000 5 60.000.000.000
Cakupan
puskesmas
Pembangunan
puskesmas pembantu
Jumlah Pembangunan
Puskesmas Pembantu
sesuai standar
1 0 - 35 29.160.910.880 35 29.160.910.880 34 28.327.741.988
Cakupan
puskesmas
pembantu
Pengadaaan
puskesmas perairan
Pengadaaan
puskesmas keliling
Jumlah Pengadaaan
puskesmas keliling0 0 - 4 2.000.000.000 4 2.000.000.000 4 2.000.000.000 4 2.000.000.000 5 2.500.000.000
Jumlah Pengadaan
Motor Bidan Desa0 0 - 35 1.050.000.000 35 1.050.000.000 35 1.050.000.000 41 1.230.000.000 0 -
Pengadaaan sarana
dan prasarana
puskesmas,
puskesmas pembantu
690.000.000 4.506.000.000 3.906.000.000 3.906.000.000 3.906.000.000 3.906.000.000
Pengadaaan sarana
dan prasarana
puskesmas perairan
Rehabilitasi
sedang/berat
puskesmas,
puskesmas pembatu
dan jaringannya
Jumlah Rehabilitasi
Sedang/Berat
Puskesmas Pembantu
13 35 6.883.000.000 20 4.000.000.000 20 4.000.000.000
Rehabilitasi rumah dinas 0 20 2.000.000.000 20 2.000.000.000 20 2.000.000.000 20 2.000.000.000
Pengadaan Alat
Kesehatan Puskesmas
berserta jaringanya
Persentase Alat
Kesehatan yang
memenuhi syarat di
sarana pelayana
kesehatan (puskesmas)
7,8% 0% - 20% 14.985.000.000 40% 14.985.000.000 60% 14.985.000.000 80% 14.985.000.000 100% 14.985.000.000
Program pengadaan,
peningkatan sarana
dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit
mata
9.175.000.000 92.383.732.000 124.567.464.000 99.150.000.000 104.265.000.000 101.265.000.000
Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Penunjang Rumah
Sakit Pratama
975.000.000 1 2.350.000.000 3 3.000.000.000 3 3.000.000.000 3 3.000.000.000
Pembangunan Rumah
Sakit Pratama
Tersedianya Rumah
Sakit Pratama0 0 - 2 Unit 50.000.000.000
Pengadaan Peralatan
Sakit Pratama
Persentase Kecukupan
Alat Kesehatan RS
Pratama sangkulirang
0% 20% 3.200.000.000 40% 25.000.000.000 100% 75.000.000.000 100% 45.000.000.000 100% 45.000.000.000 100% 45.000.000.000
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan Rumah
Sakit Pratama
Terpenuhinya biaya
operasional RS Pratama
Sangkulirang
0% 33% 5.000.000.000 100% 15.033.732.000 100% 16.500.000.000 100% 18.150.000.000 100% 19.965.000.000 19.965.000.000
Terpenuhinya biaya
operasional RS Pratama
Muara Bengkal
0% 0% - 0% - 100% 15.033.732.000 100% 16.500.000.000 100% 18.150.000.000 18.150.000.000
Terpenuhinya biaya
operasional RS Pratama
Muara Wahau
0% 0% - 0% - 100% 15.033.732.000 100% 16.500.000.000 100% 18.150.000.000 18.150.000.000
Meningkatnya
ketersediaan,
pemerataan,
mutu obat, dan
keterjangkauan
harga obat-
obatan serta
perbekalan
kesehatan
Persentase
Puskesmas yg
memiliki alkes
sesuai standar
Program Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
Persentase
ketersediaan obat
2.307.482.288 20.795.000.000 26.440.000.000 28.140.000.000 32.175.000.000 30.600.000.000
Persentase rata-
rata ketersediaan
obat sesuai
kebutuhan
Peningkatan
pemerataan obat dan
perbekalan kesehatan
Persentase kecukupan
obat dan perbekalan
kesehatan disarana
pelayanan kesehatan
22,44% 10% 2.057.482.288 100% 19.995.000.000 100% 25.570.000.000 100% 27.190.000.000 100% 31.125.000.000 100% 29.500.000.000
Ketersediaan
obat per kapita
per tahun di
sarana
pelayanan
kesehatan dasar
sebesar $ 2 per
kapita
Peningkatan mutu
pelayanan farmasi
komunitas dan RS
Persentase RS dan
puskesmas perawatan
yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian
0% 0% - 45% 200.000.000 35% 170.000.000 20% 160.000.000 100% 150.000.000 100% 150.000.000
Jumlah
penelitian,
pengembangan
dan pemanfaatan
obat tradisional
Indonesia
Peningkatan mutu
penggunaan obat dan
perbekalan kesehatan
Persentase penggunaan
obat generik di sarana
pelayanan kesehatan
0% 0% - 20% 200.000.000 30% 250.000.000 50% 290.000.000 100% 350.000.000 100% 350.000.000
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan UPT
Instalasi Farmasi
Persentase ketersediaan
biaya operasional100% 100% 250.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 600.000.000
Program Pengawasan
Obat dan Makanan
Persentase sarana
penyedia obat,
makanan, kosmetik,
industri rumah tangga
yang memenuhi syarat
50.000.000 400.000.000 460.000.000 550.000.000 580.000.000 580.000.000
Peningkatan
Pengawasan sarana
penyedia obat,
makanan, kosmetik,
industri rumah tangga
Cakupan sarana
penyedia obat, makanan,
kosmetik, industri rumah
tangga yang mendapat
pengawasan
50.000.000 400.000.000 460.000.000 550.000.000 580.000.000 580.000.000
Tersedianya
informasi kesehatan
berdasarkan analisa
data berbasis bukti
Pengembangan
sistem informasi
kesehatan
Ketersediaan
master plan
SIKDA
Program
Pengembangan
Sistem Informasi
Kesehatan
Master plan SIKDA 0 1
dokumen
400.000.000 0 1.550.000.000 0 1.510.000.000 0 210.000.000 0 220.000.000 0 220.000.000
Jumlah
puskesmas
menggunakan
SIMPUS
Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA)
Puskesmas yang
menggunakan SIMPUS0 4 400.000.000 9 1.550.000.000 14 1.510.000.000 21 210.000.000 21 220.000.000 21 220.000.000
120.159.386.044 315.095.389.591 356.289.662.972 341.896.082.598 292.193.987.769 274.712.142.046 Grand Total