Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot SKS Semester Tanggal Penyusunan
Amdal dan Mitigasi Bencana IPS2049 MK Prodi 2 5 13 Agustus 2019
Dosen Pengembang RPS Koordinator Rumpun Mata
Kuliah
Ketua Prodi
Eldi Mulyana, M.Pd.
NIP/NIDN 0430118507
Eldi Mulyana, M.Pd
NIDN 0430118507
Eldi Mulyana, M.Pd.
NIDN 0430118507
Capaian
Pembelajaran
(CP)
CPL-PRODI
S.06 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
P.04 Menguasai kompetensi kecerdasan spatial dalam sistem sosial secara regional dan global
KU.05 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya,
berdasarkan hasil analisis informasi dan data
KK.03 Mampu mengembangkan keterampilan meneliti kajian geografi sosial dan geografi teknik untuk
meningkatkan kecerdasan spatial yang adaptif.
CP-MK
M1 Mahasiswa mampu mengetahui fenomena bahaya, bencana, dan lingkungan (S.06; P.04; KU.05; KK.03)
M2 Mahasiswa mampu memahami sejarah, kedudukan dan paradigma aspek sosial Amdal. (S.06; P.04; KU.05;
KK.03)
M3 Mahasiswa mampu mengaplikasikan mitigasi bencana (S.06; P.04; KU.05; KK.03)
M4 Mahasiswa mampu menganalisis manajemen mitigasi bencana berdasarkan fenomenanya. (S.06; P.04;
KU.05; KK.03)
Deskripsi
Singkat MK
Mata kuliah Amdal dan Mitigasi Bencana memberikan literasi informasi kepada mahasiswa sebagai ilmu pengetahuan
sosial mengenai kajian aspek sosial Amdal yang tidak terpisahkan dari Amdal itu sendiri dan kemampuan mitigasi
bencana dengan mengenali karakteristik negara Indonesia yang secara geografis termasuk rawan bencana karena
terletak di garis cincin api dunia. Berbagai dampak lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan pembangunan
yang bermuara pada dampak sosial baik dalam bentuk tingkat pendapatan, mata pencaharian, pola hubungan sosial,
tingkat kenyamanan, derajat kesehatan, stabilitas sosial, konflik sosial dan sebagainya. Spirit reformasi menuntut
bahwa keputusan pembangunan yang menyangkut kepentingan publik dilakukan secara terbuka, demokratis dan
partisipatif. Fenomena tersebut menuntut kajian aspek sosial Amdal yang lebih cermat dan teliti agar hasil kajian ini
bisa menjadi basis yang kuat dalam pengambilan keputusan tentang pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Selain itu, mata kuliah ini mendidik mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan sosial mengenai apa itu bencana,
maksud dari mitigasi, ragam-ragam bencana, serta penanganan yang dilakukan pada setiap bencana yang terjadi.
Materi
Pembelajaran/
Pokok Bahasan
1. Pengantar tentang Bahaya
2. Bencana dan Lingkungan
3. Aspek Sosial Amdal
4. Mitigasi Bencana 5. Manajemen Mitigasi Bencana
Pustaka Utama (1) Mulyana, Eldi. (2019). Modul Bahan Belajar Mandiri Amdal dan Mitigasi Bencana. Garut: IPI
Press.
(2) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi. (2019). Panduan Pembelajaran Kebencanaan untuk Mahasiswa Di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Ristekdikti.
Pendukung (1) Daldjoeni. (2018). Geografi Kota dan Desa. Yogyakarta: Ombak.
(2) Fadhli, Aulia. (2019). Mitigasi Bencana. Penerbit: Gava Media.
(3) Marhadi, S.K. (2019). Pengantar Geografi Regional. Yogyakarta: Ombak
(4) Maryani, Enok. (2019). Geografi Pariwisata. Yogyakarta: Ombak.
(5) Pickles, John. (2014). Geografi dan Humanisme. Yogyakarta: Ombak.
(6) Siswono, Eko. (2015). Demografi. Yogyakarta: 2015.
(7) Sudarmi. (2017). Geografi Regional Indonesia.Yogyakarta: Mobius.
(8) Supriatna, Nana. (2016). Ecopedagogy: Membangun Kecerdasan Ekologis dalam
Pembelajaran IPS. Bandung: Rosdakarya.
(9) Artikel jurnal terkait mata kuliah
Media
Pembelajaran
Buku
Modul
Jurnal
Microsoft office powerpoint
Macromedia flash
Video
Poster
Metode
Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe CIRC
Problem Based Learning
Group Investigation
Social Inquiry
Controversial Issues
Mata Kuliah
Prasyarat
1. Tempat, Ruang dan Sistem Sosial
2.
3.
Minggu
ke-
Sub CP-MK Indikator Kriteria/Bentuk
Penilaian
Metode
Pembelajaran
(Estimasi Waktu)
Materi Pembelajaran
Bobot
Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mahasiswa mampu
mempelajari fenomena
bahaya
(C1; M1)
Ketepatan
mempelajari
bahaya geologi
Ketepatan
mempelajari
bahaya iklim
Ketepatan
mempelajari
bahaya lingkungan
Ketepatan
mempelajari
bahaya wabah
penyakit
Ketepatan
mempelajari
bahaya kecelakaan
industri dan kimia
Kriteria:
Pedoman/Konsep
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
pentingnya
mempelajari
fenomena
bahaya dan
bencana
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan saat
perkuliahan
- Penugasan
berupa
membuat
Cooperative
Learning Tipe
CIRC (2x50’)
Pengantar tentang Bahaya
- Bahaya Geologi
- Bahaya Iklim
- Bahaya Lingkungan
- Wabah Penyakit
- Kecelakaan Industri dan
Kimia
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
resume terkait
karakteristik
fenomena
bahaya di
tempat tinggal
mahasiswa
dengan
rujukan
referensi
teoretis
berdasarkan
modul bahan
belajar
mandiri.
2 Mahasiswa mampu
menjelaskan dimensi-
dimensi manusia dari
perubahan lingkungan
(C1; M1)
Ketepatan
menjelaskan
dampak
kemanusiaan
Ketepatan
menjelaskan
pengaruh bahaya
pada lingkungan.
Ketepatan
menjelaskan
degradasi
lingkungan
Kriteria:
Pedoman/Konsep
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
perubahan
lingkungan
yang terjadi
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
Cooperative
Learning Tipe
CIRC (2x50’)
Bencana dan Lingkungan
- Dampak kemanusiaan
- Pengaruh bahaya pada
lingkungan
- Degradasi lingkungan
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas
- Penugasan
membaca
literatur untuk
mengetahui
dimensi-
dimensi
manusia dari
perubahan
lingkungan
melalui media
buku, modul
dan jurnal.
3 Mahasiswa mampu
mengidentifikasi degradasi
lingkungan (C1; M1)
Ketepatan
mengidentifikasi
suatu tanggapan
terhadap masalah.
Ketepatan
mengidentifikasi
konsep
pembangunan
berkelanjutan serta
Kriteria:
Pedoman/Konsep
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
degradasi
lingkungan
- Post Test
Contextual
Teaching Learning
(2x50’)
Mengurangi degradasi
lingkungan
- Suatu tanggapan
terhadap masalah
- Konsep pembangunan
berkelanjutan
- Sistem-sistem yang
berkelanjutan melalui
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
studi kasusnya
Ketepatan
mengidentifikasi
sistem-sistem yang
berkelanjutan
melalui teknologi
serta studi
kasusnya.
Ketepatan
mengidentifikasi
isu kemanusiaan
global: pengaruh-
pengaruh perang
pada pembangunan
dan lingkungan
Ketepatan
mengidentifikasi
manajemen
lingkungan
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas
- Penugasan
untuk
mengidentifik
asi metode
mengurangi
degradasi
lingkungan
melalui media
modul bahan
belajar
mandiri,
internet dan
kontekstual di
lapangan.
teknologi
- Isu kemanusiaan global:
pengaruh-pengaruh
perang pada
pembangunan dan
lingkungan
- Manajemen lingkungan
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
4 Mahasiswa mampu
menyadari perubahan
lingkungan (C1; M1)
Ketepatan
menyadari
perencanaan dan
Kriteria:
Pedoman/Konsep
Bentuk:
Contextual
Teaching Learning
(2x50’)
Melaksanakan Perubahan
Lingkungan
- Perencanaan dan
100
Ketepatan
analisis
kebijakan nasional
Ketepatan
menyadari
tindakan-tindakan
pengurangan
kerentanan
Ketepatan
menyadari berbagai
studi kasus
terhadap perubahan
lingkungan.
Tes
- Pre Test
mengenai
perubahan
lingkungan di
sekitar rumah
mahasiswa
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas
- Penugasan
untuk proses
kesadaran
mahasiswa
dalam melihat
realita
lingkungan
tempat
tinggalnya
yang
kebijakan nasional
- Tindakan-tindakan
pengurangan
kerentanan
- Studi kasus perubahan
lingkungan
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
mengalami
perubahan
dengan
rujukan
teoretis
melalui media
modul bahan
belajar
mandiri dan
internet.
5 Mahasiswa mampu
menjabarkan sumber-
sumber daya manajemen
lingkungan. (C2; M2)
Ketepatan
menjabarkan alat-
alat manajemen
lingkungan
Ketepatan
menjabarkan peran-
peran individual
dan organisasi-
organisasi dalam
manajemen
lingkungan.
Kriteria:
Pedoman/Konsep
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai pola
manajemen
lingkungan di
sekitar area
pemukiman
mahasiswa
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
Contextual
Teaching Learning
(2x50’)
Sumber-sumber daya
manajemen lingkungan
- Alat-alat manajemen
lingkungan
- Peran-peran individual
dan organisasi-
organisasi manajemen
lingkungan
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas
- Penugasan
untuk
mengetahui
sumber-
sumber daya
manajemen
lingkungan
yang
diterapkan
pemerintah
dan
diaplikasikan
di daerah
mahasiswa
berada dengan
rujukan
teoretis
melalui modul
bahan belajar
mandiri dan
internet.
6 Mahasiswa mampu
mengemukakan sejarah dan
kedudukan aspek sosial
Amdal. (C2; M2)
Ketepatan
mengemukakan
sejarah dan
kedudukan aspek
sosial Amdal.
Ketepatan
mengemukakan
aspek sosial Amdal
di negara maju
Ketepatan
mengemukakan
aspek sosial amdal
di Indonesia
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
sejarah dan
kedudukan
aspek sosial
Amdal
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
Problem based
learning (2x50’)
Aspek Sosial Amdal
- Sejarah dan kedudukan
Aspek Sosial Amdal
- Hakikat hidup manusia
- Peradaban dan
perubahan sosial
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
memahami
perbedaan
aspek sosial
Amdal di
negara maju
dan negara
berkembang
melalui literasi
informasi
internet situs
pemerintah
dan teoretis
modul bahan
belajar
mandiri serta
buku dan
jurnal yang
relevan.
7 Mahasiswa mampu
menguraikan paradigma
aspek sosial Amdal. (C2;
M2)
Ketepatan
menguraikan
paradigma teknis
Ketepatan
menguraikan
paradigma
pembangunan
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
paradigma
Problem Based
Learning (2x50’)
Paradigma Aspek Sosial
Amdal
- Paradigma teknis
- Paradigma
pembangunan
masyarakat
- Menuju pendekatan
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
masyarakat
Ketepatan
menguraikan
menuju pendekatan
kombinasi
Ketepatan
menguraikan
dominasi
pendekatan teknis
dan prospek
pendekatan
pembangunan
masyarakat
aspek sosial
amdal
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
menguraikan
paradigma
aspek sosial
amdal di
daerah
masing-
masing
kombinasi
- Dominasi pendekatan
teknis dan prospek
pendekatan
pembangunan
masyarakat
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
9 Mahasiswa mampu
mengonsepkan metodologi
Ketepatan
mengonsepkan
Kriteria:
Ketepatan dan
Group Investigation Metodologi Aspek Sosial 100
aspek sosial Amdal (C3;
M3)
kerangka aspek
sosial amdal
Ketepatan
menguraikan tahap-
tahap kegiatan
proyek
Ketepatan
mengonsepkan
pelingkupan dan
pembatasan studi
area
Ketepatan
mengonsepkan
penyajian rona
lingkungan
Ketepatan
mengonsepkan
prakiraan dampak
Ketepatan
mengonsepkan
evaluasi dampak
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
metodologi
aspek sosial
amdal
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
memahami
metodologi
aspek sosial
amdal di
daerah
(2x50’) Amdal
- Kerangka konsep
- Tahap-tahap kegiatan
proyek
- Pelingkupan dan
pembatasan studi area
- Penyajian rona
lingkungan
- Prakiraan dampak
- Evaluasi dampak
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
masing-
masing.
10 Mahasiswa mampu
mensimulasikan teknik
pengumpulan data dalam
aspek sosial Amdal (C3;
M3)
Ketepatan untuk
mensimulasikan
pertimbangan
pemilihan teknik
pengumpulan data
Ketepatan untuk
mensimulasikan
beberapa teknik
pengumpulan data
utama
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
teknik
pengumpulan
data dalam
aspek sosial
amdal
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama
Group
Investigation(2x50’)
Teknik Pengumpulan Data
Dalam Aspek Sosial Amdal
- Pertimbangan
pemilihan teknik
pengumpulan data
- Beberapa teknik
pengumpulan data
utama (kuesioner,
wawancara, observasi,
Delphi, diskusi
kelompok terfokus,
ethnography, teknik
triangulasi.
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
- Penugasan
untuk
mensimulasika
n teknik
pengumpulan
data utama
dalam aspek
sosial amdal.
11 Mahasiswa mampu
menyusun pendekatan
sosial dalam rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
(C3; M3)
Ketepatan untuk
menyusun dasar
pertimbangan
pendekatan sosial
dalam rencana
pengelolaan dan
pemantauan
lingkungan
Ketepatan untuk
menyusunbentuk-
bentuk pendekatan
sosial dalam
RKL/RPL yang
berwajah sosial
(kompensasi,
membina hubungan
dengan masyarakat)
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
pendekatan
sosial dalam
rencana
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
Social Inquiry
(2x50’)
Pendekatan Sosial Dalam
Rencana Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
- Dasar pertimbangan
- Bentuk-bentuk
pendekatan sosial
dalam RKL/RPL yang
berwajah sosial
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan dan
kerjasama
- Penugasan k
untuk
mengonsepkan
bentuk-bentuk
pendekatan
sosial dalam
RKL/RPL
yang berwajah
sosial.
12 Mahasiswa mampu
menyelidiki partisipasi
masyarakat dalam Amdal
(C3; M3)
Ketepatan untuk
menyelidiki
beberapa
pandangan tentang
partisipasi
Ketepatan untuk
menyelidiki teknik-
teknik partisipasi
public
Ketepatan untuk
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
partisipasi
masyarakat
dalam Amdal
Social Inquiry
(2x50’)
Partisipasi Masyarakat
Dalam Amdal
- Beberapa pandangan
tentang partisipasi
- Teknik-teknik
partisipasi public
- Partisipasi masyarakat
dalam Amdal (EIA)
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
menyelidiki
partisipasi
masyarakat dalam
Amdal (EIA)
Ketepatan untuk
menyelidiki
beberapa hambatan
untuk
meningkatkan
partisipasi
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
menganalisis
partisipasi
masyarakat
dalam Amdal.
- Beberapa hambatan
untuk meningkatkan
partisipasi
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
13 Mahasiswa mampu
menganalisis manajemen
mitigasi bencana. (C4; M4)
Ketepatan untuk
menganalisis
paradigma mitigasi
bencana
Ketepatan untuk
menganalisis
manajemen
mitigasi bencana
Ketepatan untuk
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
manajemen
mitigasi
Controversial
Issues (2x50’)
Manajemen Mitigasi
Bencana
- Paradigma mitigasi
bencana
- Manajemen mitigasi
bencana
- Kebijakan dan strategis
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
menganalisis
kebijakan dan
strategis mitigasi
bencana
Ketepatan untuk
menganalisis
tindakan dan
langkah
penanganan
mitigasi bencana
bencana.
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
menganalisis
mitigasi dan
bencana di
daerah
mahasiswa.
mitigasi bencana
- Tindakan dan langkah
penanganan mitigasi
bencana
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
14 Mahasiswa mampu
menelaah panduan
keselamatan aman dari
bencana (C4; M4)
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
dari gempa bumi.
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
Controversial
Issues (2x50’)
Panduan keselamatan aman
dari bencana
- Menyelamatkan diri
dari gempa bumi
- Menyelamatkan diri
dari tsunami
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
dari tsunami.
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
dari erupsi gunung
berapi
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
dari angin kencang.
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
dari banjir.
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelematkan diri
dari tanah longsor
Ketepatan untuk
menelaah panduan
menyelamatkan diri
dari kebakaran
Ketepatan untuk
menelaah panduan
panduan
keselamatan
aman dari
bencana.
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama
- Penugasan
untuk
menelaah
panduan
keselamatan
aman dari
bencana
- Menyelamatkan diri
dari erupsi gunung api
- Menyelamatkan diri
dari angin kencang
- Menyelamatkan diri
dari banjir
- Menyelamatkan diri
dari tanah longsor
- Menyelamatkan diri
dari kebakaran
- Mengantisipasi
kekeringan
- Mengantisipasi dari
wabah penyakit
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
mengantisipasi dari
kekeringan.
Ketepatan untuk
menelaah panduan
mengantisipasi
wabah penyakit.
15 Mahasiswa mampu
mengaitkan peristiwa
bencana dan mitigasinya..
(C4;M4)
Ketepatan untuk
mengaitkan
peristiwa bencana
dan mitigasinya
Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Bentuk:
Tes
- Pre Test
mengenai
korelasi dan
pengaruh
manusia pada
alam
lingkungan
hidupnya.
- Post Test
mengenai
tercapai
tidaknya
indikator
pembelajaran.
Project Based
Learning (2x50’)
Peristiwa Bencana dan
mitigasinya
- Tsunami
- Erupsi gunung
- Banjir Bandang
- Likuifaksi
100
Ketepatan
analisis
permasalahan
(40%)
Ketepatan
menerapkan
metode
(40%)
Ketepatan
hasil literasi
(20%)
Non tes
- Keaktifan di
kelas dan
kerjasama.
- Penugasan
berkelompok
untuk
menganalisis
korelasi dan
pengaruh
manusia pada
alam
lingkungan
hidupnya.
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)