Upload
prathita-amanda
View
50
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mmm
Citation preview
Rekam Medis Ditinjau dari Rekam Medis Ditinjau dari Aspek Hukum Permenkes no. Aspek Hukum Permenkes no. 269/Menkes/Per/III/2008 269/Menkes/Per/III/2008 Sebagai Alat Bukti Dalam Sebagai Alat Bukti Dalam HUKUMHUKUM
Dr. Sabir Alwy, SH, MH
PANDANGAN PAKAR PANDANGAN PAKAR TENTANG HUKUM TENTANG HUKUM KESEHATANKESEHATAN
• Keseluruhan aturan hukum yang berhubungan dengan bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
• Penerapan peraturan-peraturan pelayanan kesehatan di bidang hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi
ETIK, DISIPLIN DAN HUKUMETIK, DISIPLIN DAN HUKUM
ETIK DISIPLIN HUKUM
1. Dibuat dan disepakati oleh organisasi profesi (IDI)
2. Kode Etik3. Diatur, norma prilaku
pelaksanaan profesi4. Sanksi, yaitu moral
psikologis5. Yang mengadili:
Ikatan/organisasi profesi terkait; Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), Panitia Pertimbangan dan Pembinaan Etik Kedokteran (P3FK)
1. Organisasi Profesi
2. Standar Profesi3. Diatur, Norma Prilaku
pelaksana profesi4. Sanksi moral psikologis dan
teguran/pencabutan5. Yang mengadili : Badan
yang dibentuk : Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Tingkat Provinsi
1. Dibuat oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat
2. UU, PP, Keppres, dsb3. Diatur, norma prilaku
manusia pada umumnya4. Untuk pidana: mati/
kunjungan, penjara, denda Untuk Perdata: ganti rugi Adm : teguran/ pencabutan5. Pengadilan : Perdata: gugatan ke
pengadilan Pidana : laporan/ tuntutan Adm : gugatan ke
pengadilan
PELANGGARAN PROFESI DOKTER UU No 23 Thn 1992 dan UU No 29 Thn 2004
ETIK
Organisasi Profesi
Pengaduan
MKEK-P3EK
Hukum
Perdata Pidana Administrasi
Gugat Laporan Polisi/jaksa
Laporan
GugatanTuntutan
Pengadilan
Keputusan
Ganti rugi Mati/kurungan/penjara/denda
Teguran/Pencabutan
Tindakan Disiplin
Keputusan
Pecabutan izin Praktik
Sementara Tetap Selamanya
Disiplin
Disiplin Kedokteran
Pengaduan
MKDKI Pusat
MKDKI Provinsi
Tindakan Disiplin
Keputusan
PeringatanTertulis
Rekomendasi Pencabutan TandaRegistrasi & Surat
Izin Praktik
Kewajiban mengikutiPelatihan/Latihan
ETIK
HUBUNGAN HUKUM DOKTER DENGAN HUBUNGAN HUKUM DOKTER DENGAN PASIENPASIEN
DOKTER PASIEN
PRODUSEN JASA
HAK-HAK &KEWAJIBAN
DOKTER
OBYEK UPAYA YANKES
KONSUMEN JASA
HAK-HAK & KEWAJIBAN
PASIEN
CERMATHATI-HATI
SALING BERKOMUNIKASI
SURAT-INFORMED CONSENT-MEDICAL RECORD (RM)
TRANSAKSI TERAPEUTIK
HUBUNGAN HUKUMHUBUNGAN HUKUM
PERJANJIAN
INSPANNINGSVERBINTENNIS
RESULTAATSVERBINTENNIS
* SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
Dolus dan Culpa
Dolus:Kesengajaan sebagai maksud (oogmerk)Kesengajaan sebagai kepastian (opzet bij
zekerheids of noodzakelijkheids bewustzijn)Kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus
eventualis)
Culpa:C Lata (kealpaan berat)=gross negligenceC Levis (kealpaan ringan)
Sianturi, 1986
PIDANA KELALAIAN
Pasal 359 KUHPBarangsiapa karena kesalahannya
(kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 360 KUHP Kealpaan yang mengakibatkan luka berat :
pidana penjara paling lama lima tahun. Kealpaan yang mengakibatkan luka sedang:
pidana penjara paling lama sembilan bulan
DASAR TUNTUTAN PERDATA PS 1365 KUH PERDATA :
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantinya
PS 1366 KUH PERDATA Juga yang disebabkan kelalaian
PS 1367 KUH PERDATA Juga akibat respondeat superior
PS 1338 KUH PERDATA: WANPRESTASI
KELALAIAN PROFESIONAL?
Pasal 361 KUHP: Jika kejahatan yang diterangkan dalam
bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan
Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan : “setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan”.
Pasal 50 UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran : “dokter dan dokter gigi berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional”.
KELALAIANKOMPONEN:
KEWAJIBAN (Duty of care)PELANGGARAN KEWAJIBAN TSB (Breach
of that duty)KERUGIAN (Damages)SEBAB-AKIBAT (Direct Causation /
Proximate Cause)
ASPEK “KESALAHAN-AKIBATKAN-CEDERA”Foreseeable (dapat dibayangkan
sebelumnya)Negligence Calculus (pertimbangan)
PEMBUKTIAN
PIDANAPERDATA
PASAL 184 KUHAP
ALAT BUKTI YANG SAH ADALAH KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
HAL YG SECARA UMUM SUDAH DIKETAHUI TIDAK PERLU DIBUKTIKAN
PASAL 1866 KUH PERDATA
ALAT-ALAT BUKTI TERDIRI ATAS:BUKTI TULISANBUKTI DENGAN SAKSI-SAKSIPERSANGKAAN-PERSANGKAAN
(MENURUT UNDANG2 / HAKIM)PENGAKUANSUMPAH
PROSES KURANG-LEBIH SAMA DENGAN PERKARA PIDANA, LEBIH BANYAK MENGGUNAKAN BUKTI TERTULIS, MESKIPUN DAPAT JUGA
KESAKSIAN
DASAR HUKUM REKAM DASAR HUKUM REKAM MEDIS :MEDIS :
1. UU No. 23 Thn 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran
3. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
REKAM MEDIS MENURUT REKAM MEDIS MENURUT UU PRAKTIK KEDOKTERAN UU PRAKTIK KEDOKTERAN Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008
Pasal 46 ayat (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medisPenjelasan Pasal 46 Yang dimaksud dengan “rekam medis” adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
JENIS REKAM MEDISJENIS REKAM MEDIS
1. Rekam medis utk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan
2. Rekam medis utk pasien rawat inap dan rawat satu hari
3. Rekam medis utk pasien gawat darurat4. Rekam medis utk pasien dalam keadaan bencana5. Rekam medis utk pelayanan dokter spesialis &
dokter gigi spesialis6. Rekam medis utk pelayanan ambulans atau
pengobatan massal
ISI REKAM MEDISISI REKAM MEDISa. Identitas pasienb. Tanggal dan waktuc. Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakitd. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik e. Diagnosisf. Rencana penatalaksanaang. Pengobatan dan/atau tindakanh. Pelayanan lain yang diberikan kepada pasieni. Persetujuan tidak bila ada/diperlukanj. Ringkasan pulang (discharge summary) Untuk BENCANA dilengkapi: Jenis bencana Kategori kegawatan Identitas yang menemukazn pasien
RINGKASAN PULANG MEMUAT:
1. Identitas pasien
2. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
3. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut
4. Nama dan tanda tangan dokter/dokter gigi yang memberi pelayanan kesehatan
PEMBUATAN/PEMBUATAN/PENYELENGGARAAN REKAM PENYELENGGARAAN REKAM
MEDISMEDIS
1. Setiap dokter/dokter gigi wajib membuat rekam medis2. Rekam medis yang dibuat secara tertulis, lengkap
dan jelas atau secara elektronik3. Pembuatan rekam medis melalui pencatatan dan
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain.
4. Setiap catatan harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter/dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
5. Pembetulan dari kesalahan pencatatan dengan cara dicoret tanpa dihilangkan dan diparaf
REKAM MEDIS
Dokumen milik dokter atau
dokter gigi atau sarana
pelayanan kesehatan
Isi rekam medis
merupakan milik pasien
PEMILIK REKAM MEDISPEMILIK REKAM MEDIS
RINGKASAN REKAM MEDIS DAPAT DICATAT RINGKASAN REKAM MEDIS DAPAT DICATAT ATAU DICOPY OLEH PASIEN (KUASA)ATAU DICOPY OLEH PASIEN (KUASA)
PENYIMPANAN REKAM PENYIMPANAN REKAM MEDISMEDIS
1. Rekam medis disimpan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 tahun
2. Setelah 5 thn rekam medis dapat dimusnahkan kecuali:3. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis
harus disimpan selama 10 tahun4. Penyimpanan rekam medis, ringkasan pulang, dan
persetujuan tindakan medis dilaksanakan sarana pelayanan kesehatan
5. Penyimpanan rekam medis, untuk non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 tahun, setelah itu dapat dimusnahkan.
INFORMASI REKAM MEDIS INFORMASI REKAM MEDIS DAN KERAHASIAANDAN KERAHASIAAN
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemilikan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:1. Untuk kepentingan kesehatan pasien;2. Memenuhi permintaan aparatur hukum atas perintah
pengadilan;3. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri; 4. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan; dan5. Untuk penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebut identitas pasien.
PEMANFAATAN REKAM MEDIS PEMANFAATAN REKAM MEDIS DAPAT DIPAKAI SEBAGAIDAPAT DIPAKAI SEBAGAI
1. Pemeliharaan kesehatan danpengobatan pasien;
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran/kedokteran gigi dan penegakan etika;
3. Keperluan pendidikan dan penelitian4. Dasar pembayaran biaya pelayanan
kesehatan; dan5. Statistika kesehatan.
PIMPINAN SARANA PELAYANAN PIMPINAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN BERTANGGUNG KESEHATAN BERTANGGUNG
JAWAB ATAS HILANG, RUSAK, JAWAB ATAS HILANG, RUSAK, PEMALSUAN DAN/ATAU PEMALSUAN DAN/ATAU
PENGGUNAAN OLEH ORANG ATAU PENGGUNAAN OLEH ORANG ATAU BADAN YANG TIDAK BERHAK.BADAN YANG TIDAK BERHAK.
PERALIHANPERALIHAN
PALING LAMBAT 1 (SATU) PALING LAMBAT 1 (SATU) TAHUN “PENYESUAIAN”TAHUN “PENYESUAIAN”
KESIMPULAN 1
Rekam medis adalah suatu dokumen yang berisikan informasi tentang apa yang telah terjadi pada pasien selama ia dalam perawatan. Rekam medis yang baik tentu saja harus akurat, benar dan tepat waktu, sehingga dapat digunakan sebagai bukti di depan hukum.
Rekam medis adalah alat bukti dalam bidang hukum baik Pidana maupun Perdata
TERIMA KASIHTERIMA KASIH