24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Definisi Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, sosial dan budaya. 5 Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pemikiran dan persepsi, serta oleh efek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian B.Epidemiologi C.etiologi Hingga sekarang belum ditemukan penyebab (etilogi) yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia, padahal orang lain tidak. Ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal melainkan penyakit ini bersifat multifaktorial. 6 Untuk mengetahui penyebab yang asli dan yang bukan perlu diketahui dua istilah:

Referat skizofrenia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikiatri

Citation preview

Page 1: Referat skizofrenia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Definisi

Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum

diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas,

serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, sosial dan

budaya.5

Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pemikiran dan persepsi, serta oleh efek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian

B.Epidemiologi

C.etiologi

Hingga sekarang belum ditemukan penyebab (etilogi) yang pasti mengapa seseorang menderita

skizofrenia, padahal orang lain tidak. Ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan

tidak ditemukan faktor tunggal melainkan penyakit ini bersifat multifaktorial.6

Untuk mengetahui penyebab yang asli dan yang bukan perlu diketahui dua istilah:

1. Sebab yang memberikan predisposisi adalah faktor yang menyebabkan seseorang

menjadi rentan atau peka terhadap suatu gangguan jiwa (genetik, fisik atau latar belakang

keluarga atau sosial).

2. Sebab yang menimbulkan langsung atau pencetus adalah faktor traumatis langsung

menyebabkan gangguan jiwa (kehilangan harta pekerjaan atau kematian, cedera berat,

perceraian dan lain-lain).

Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas :

1. faktor biologik

2. faktor psikologik

3. faktor sosiogenik

4. Diatesis-Stress

Page 2: Referat skizofrenia

Faktor biologi

1. Herediter

Menurut Cloninger, 1989 gangguan jiwa, terutama gangguan persepsi sensori dan

gangguan psikotik lainnya erat sekali penyebabnya dengan faktor genetik termasuk di

dalamnya saudara kembar, atau anak hasil adopsi. Individu yang memiliki anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa memiliki kecenderungan lebih tinggi dibanding

dengan orang yang tidak memiliki faktor herediter. Individu yang memiliki hubungan

sebagai ayah, ibu, saudara atau anak dari klien yang mengalami gangguan jiwa memiliki

kecenderungan 10 %, sedangkan keponakan atau cucu kejadiannya 2-4 %. Individu yang

memiliki hubungan sebagai kembar identik dengan klien yang mengalami gangguan jiwa

memiliki kecenderungan 46-48 %, sedangkan kembar dizygot memiliki kecenderungan

14-17 %. Faktor genetik tersebut sangat ditunjang dengan pola asuh yang diwariskan

sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh anggota keluarga klien yang mengalami

gangguan jiwa.5,7

2. Neurobiologikal

Menurut Konsep Neurobiologikal gangguan jiwa sangat berkaitan dengan

keadaan struktur otak sebagai berikut abnormalitas sruktur dari otak atau aktivitas di

lokasi spesifik dapat menyebabkan atau berkontribusi dalam gangguan jiwa. Sebagai

contoh masalah komunikasi adalah salah satu bagian dari disfungsi secara luas. Hal

ini juga diketahui bahwa hubungan antara nukleus yang mengontrol kognitif,

perilaku, dan emosi terutama terlibat dalam gangguan psikiatrik :1,5

a. Serebral korteks, yang sangat penting dalam membuat keputusan dan berpikir

tingkat tinggi, seperti pemikiran abstrak.

b. Sistem limbik,  yang terlibat  dalam mengatur perilaku emosional, memori, dan

pembelajaran.

c. Basal ganglia, yang menkoordinasi gerakan.

d. Hipotalamus, meregulasi hormon di tubuh sepeti kebutuhan makan, minum dan

seks.

e. Locus ceruleus, yang membuat sel saraf dapat meregulasi tidur dan terlibat dalam

perilaku dan mood.

Page 3: Referat skizofrenia

f. Substantia nigra, sel yang memproduksi dopamin dan terlibat dalam mengontrol

pergerakkan yang kompleks, berfikir dan respon emosi.

Gambar 1. Area otak yang terlibat pada skizofrenia

Sumber : www.smithwebdesign.com/schizophrenia

Menurut Candel, pada klien yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala takut

serta paranoid (curiga) memiliki lesi pada daerah amigdala sedangkan pada klien

Skizofrenia yang memiliki lesi pada area wernick’s dan area broca biasanya disertai

dengan afasia serta disorganisasi dalam proses berbicara (Word salad).6

Sebagai contoh, satu penelitian tentang kembar yang tidak sama-sama menderita

skizofrenia dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik dan pengukuran aliran

darah serebral. Peneliti telah menentukan sebelumnya bahwa daerah hipokampus dari

hampir setiap kembar yang terkena adalah lebih kecil daripada kembar yang tidak terkena

dan bahwa kembar yang terkena juga memiliki peningkatan aliran darah yang lebih kecil

ke korteks frontalis dorsolateral saat melakukan prosedur aktivasi psikologis. Penelitian

menemukan suatu hubungan antara kedua kelainan tersebut, yang menyatakan bahwa

kedua temuan adalah berhubungan, walaupun suatu faktor ketiga mungkin mempengaruhi

masing-masing variabel.1

Page 4: Referat skizofrenia

Gambar 2. MRI pada kembar monozigot yang salahsatunya menderita skizofrenia

Sumber : www.smithwebdesign.com/schizophrenia

Waktu suatu lesi neuropatologis tampak di otak dan interaksi lesi dengan

lingkungan dan stresor sosial masih merupakan bidang penelitian yang aktif. Dasar

untuk timbulnya abnormalitas mungkin terletak pada perkembangan abnormal (sebagai

contoh migrasi abnormal neuron disepanjang sel glia radial selama perkembangan) atau

dalam degenerasi neuron setelah perkembangan (sebagai contoh, kematian sel terprogam

yang awal secara abnormal, seperti yang tampak pada penyakit Huntington). Tetapi, ahli

teori masih memegang kenyataan bahwa kembar monozigotik mempunyai angka

ketidaksesuaian 50 persen, jadi menyatakan bahwa terdapat interaksi yang tidak

dimengerti antara lingkungan dan perkembangan skizofrenia. Suatu penjelasan lain

adalah, walaupun kembar monozigotik mempunyai informasi genetika yang sama,

pengaturan ekspresi gen saat mereka menjalani kehidupan yang terpisah adalah berbeda.1

3. Hipotesis Dopamin

Rumusan yang paling sederhana dari hipotesis dopamin untuk skizofrenia

menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh meningkatnya aktivitas dopaminergik.

Teori tersebut timbul dari dua pengamatan. Pertama, kecuali untuk clozapine, khasiat dan

antipsikotik berhubungan dengan kemampuannya untuk bertindak sebagai antagonis

reseptor dopaminergik tipe 2 (D2). Kedua obat-obatan yang meningkatkan aktivitas

dopaminergik, yang paling jelas adalah amfetamin, yang merupakan salah satu

psikotomimetik. Teori dasar tidak memperinci apakah hiperaktivitas dopaminergik adalah

Page 5: Referat skizofrenia

karena terlalu banyaknya pelepasan dopamin, terlalu banyaknya reseptor dopamin atau

kombinasi mekanisme tersebut. Teori dasar juga tidak menyebutkan apakah jalur

dopamin di otak mungkin terlibat, walaupun jalur mesokortikal dan mesolimbik paling

sering terlibat. Neuron dopaminergik di dalam jalur tersebut berjalan dari badan selnya di

otak tengah ke neuron dopaminoseptif di sistem limbik dan korteks serebral.1

Gambar 3. Neurotrasmitter dopaminergik

Sumber : http://aboutschizophrenia.wordpress.com

Gambar 4.Hipotesis dopamin di jalur mesolimbik

Page 6: Referat skizofrenia

Sumber : www.cnsspectrums.com

Suatu peran penting bagi dopamin dalam patofisiologi skizofrenia adalah

konsisten dengan penelitian yang telah mengukur konsentrasi plasma metabolit dopamin

utama, yaitu homovanillic acid. Suatu penelitian melaporkan suatu hubungan positif

antara kadar homovanillic acid praterapi yang tinggi dan dua faktor yaitu keparahan

gejala psikotik dan respon terapi terhadap obat antipsikotik. Penelitian homovanillic acid

plasma juga telah melaporkan bahwa setelah peningkatan sementara konsentrasi

homovanillic acid plasma, konsentrasi menurun secara mantap.

4. Neurotransmiter Lainnya

Serotonin telah mendapatkan banyak perhatian dalam penelitian skizofrenia sejak

pengamatan bahwa antipsikotik atipikal mempunyai aktivitas berhubungan dengan

serotonin yang kuat (sebagai contoh clozapine, risperidone, ritanserin). Secara spesifik,

antagonis pada reseptor serotonin (5-hydroxytryptamine) tipe 2 telah disadari untuk

menurunkan gejala psikotik dan dalam menurunkan perkembangan gangguan pergerakan

berhubungan dengan antagonisme D2.1

Page 7: Referat skizofrenia

Gambar 5. Jalur Dopamin dan Serotonin

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/

Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa pemberian antipikotik jangka panjang

menurunkan aktivitas neuron noradrenegik di lokus sereleus dan bahwa efek terapeutik

dari beberapa antipsikotik mungkin melibatkan aktivitasnya pada reseptor adrenergik-1

dan adrenergik-2. Sistem noradrenergik memodulasi system dopaminergik dalam cara

tertentu sehingga kelainan system noradrenergik mempredisposisikan pasien untuk sering

relaps.1

Neurotransmiter asam amino inhibitor gamma-aminobutyric acid (GABA) juga

telah terlibat dalam patofisiologi skizofrenia. Beberapa pasien dengan skizofrenia

mengalami kehilangan neuron GABA-ergik di dalam hipokampus. Hilangnya neuron

inhibitor GABA-ergik secara teoritis dapat menyebabkan hiperaktivitas neuron

dopaminergik dan noradrenergik.1

5. Neuropatologi

Sistem limbik terlibat dalam dasar patofisiologi skizofrenia karena peranannya

sebagai pusat emosi. Ganglia basalis merupakan perhatian teoritis dalam skizofenia

karena sekurangnya dua alasan. Pertama banyak pasien skizofrenik yang mempunyai

pergerakan aneh, bahkan tanpa adanya gangguan pergerakan akibat medikasi (sebagai

contoh: tardive dyskinesia). Gerakan yang aneh dapat termasuk gaya berjalan yang kaku,

menyeringaikan wajah dan streotipik.1

Page 8: Referat skizofrenia

6. Psikoneuroendokrinologi

Banyak laporan menggambarkan perbedaan neuroendokrin antara kelompok

skizofrenik dengan kelompok subyek kontrol normal. Sebagai contoh, tes supresi

dexamethason telah dilaporkan abnormal pada berbagai subkelompok pasien skizofrenik.

Beberapa data menunjukkan penurunan konsentrasi Luteinizing Hormone-Follicle

Stimulating Hormone (LH/FSH), kemungkinan dihubungkan dengan onset usia dan

lamanya penyakit.1

7. Selain itu juga terdapat pengaruh saat di kandungan seperti pengaruh gizi ibu,

infeksi, insufisiensi plasenta, anoksia, perdarahan, dan trauma sebelum persalinan

menjadi kemungkinan penyebab skizofrenia.5

8. Jasmaniah

Beberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh seorang berhubungan dengan gangguan

jika tertentu, Misalnya yang bertubuh gemuk (endoform) cenderung menderita psikosa

manik defresif, sedang yang kurus (ectoform) cenderung menjadi skizofrenia.5

9. Tempramen

Orang yang terlalu peka atau sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan

ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa.5

10. Penyakit dan cedera tubuh

Penyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan sebagainya, mungkin

menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula cedera atau cacat tubuh tertentu

dapat menyebabkan rasa rendah diri.5

11. Irama sirkardian tubuh

Sirkadian Rhythms : aktivitas dan kebiasaan untuk tidur, makan, terperatur tubuh, mens,

mood yang siklis cenderung berkorelasi dengan stimulus lingkungan. Penelitian biologi

memiliki hipotesis bahwa tubuh ini diatur oleh irama sirkadian yang berlokasi di area

spesifik dalam otak dan perubahannya dipengaruhi oleh rangsangan eksternal tertentu.5

Faktor-faktor psikologik (psikogenik)

Bermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai

sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudian hari. Hidup seorang manusia dapat dibagi atas 7 masa

Page 9: Referat skizofrenia

dan pada keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa jika disertai dengan faktor

biologi skizofrenia dapat merupakan pencetus terjadinya skizofrenia.

1. Masa bayi

Yang dimaksud masa bayi adalah menjelang usia 2 – 3 tahun, dasar perkembangan yang

dibentuk pada masa tersebut adalah sosialisasi dan pada masa ini timbul dua masalah

yang penting yaitu :6

- Cara mengasuh bayi

Cinta dan kasih sayang ibu akan memberikan rasa hangat atau aman bagi bayi dan

dikemudian hari menyebabkan kepribadian yang hangat, terbuka dan bersahabat.

Sebaliknya, sikap ibu yang dingin acuh tak acuh bahkan menolak dikemudian hari

akan berkembang kepribadian yang bersifat menolak dan menentang terhadap

lingkungan.

- Cara memberi makan

Sebaiknya dilakukan dengan tenang, hangat yang akan memberi rasa aman dan

dilindungi,sebaliknya, pemberian yang kaku, keras dan tergesa-gesa akan

menimbulkan rasa cemas dan tekanan.

2. Masa anak pra sekolah (antara 2 sampai 7 tahun)

Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuh disiplin dan otoritas.

Hal-hal yang penting pada saat ini adalah :6

- Hubungan orang tua – anak

Penolakan orang tua pada masa ini, yang mendalam atau ringan, akan menimbulkan

rasa tidak aman dan ia akan mengembangkan cara penyesuaian yang salah, dia

mungkin menurut, menarik diri atau malah menentang dan memberontak.

- Perlindungan yang berlebihan

Menunjukkan anak atau memaksakan kehendak atau mengatur dalam segala hal,

mengakibatkan kepribadian si anak tidak berkembang secara wajar waktu dewasa,

memiliki kepribadian yang mantap, cenderung mementingkan diri sendiri dan

akibatnya kurang berhasil sebagai orang tua.

- Perkawinan tak harmonis dan kehancuran rumah tangga

Anak tidak mendapat kasih sayang. Tidak dapat menghayati disiplin tak ada panutan,

pertengkaran dan keributan membingungkan dan menimbulkan rasa cemas serta rasa

Page 10: Referat skizofrenia

tidak aman. hal-hal ini merupakan dasar yang kuat untuk timbulnya tuntutan tingkah

laku dan gangguan kepribadian pada anak dikemudian hari.

- Otoritas dan Disiplin

Disiplin diberikan sesuai dengan kemampuan dan tingkat kematangan anak,

diberikan dengan cara yang baik, tegas dan konsisten, sehingga anak menerima

sebagai hal yang wajar. Disiplin yang diluar kemampuan anak, dipaksakan, dengan

cara yang keras dan kaku, menyebabkan anak akan melawan memberontak atau

menuntut berlebihan. Sebaliknya disiplin yang tidak tegas secara mental, latihan

yang keras, akan menyebabkan rasa cemas, rasa tidak aman dan kemudian hari

mungkin menjadi nakal, keras kepala dan selalu ingin kesempurnaan (perfeksionis).

- Perkembangan seksual

Pendekatan yang sehat, kesediaan untuk memberi jawaban secara jelas, terus terang,

wajar dan objektif terhadap masalah seksual pada anak akan mengembangkan sikap

yang positif. Reaksi orang tua yang menyebabkan anak menganggap seks adalah

tabu, menjijikan, memalukan dan sebagainya akan merupakan awal kesulitan seksual

dikemudian hari.

- Agresi dan cara permusuhan

Merupakan hal yang wajar seorang anak akan mengembangkan pola-pola yang

berguna. Pengawasan yang berlebihan, menyebabkan anak akan mengekang,

sehingga timbul tingkah laku yang mengganggu. Agresi dan permusuhan yang

diterima anak akan menyebabkan sikap defens dan mau menang sendiri. Sedangkan

sikap yang longgar akan menyebabkan anak menjadi nakal dan terbiasa dengan

perbuatan-perbuatan yang mengganggu ketertiban.

- Hubungan kakak-adik

Persaingan yang sehat antara adik – kakak merupakan hal yang wajar dan menjadi

dasar untuk tumbuh dan berkembang secara baik. Persaingan yang tidak sehat dan

berlebihan (pilih kasih, menghukun tanpa meneliti, prasangka, kompensasi

berlebihan dan sebagainya) akan merupakan dasar terbentuknya sifat –sifat yang

merugikan. orang tua harus besikap dan menjadi penengah bagi anak-anaknya.

Jangan menjadi pendorong timbulnya persaingan tidak sehat ini.

- Kekecewaan dan pengalaman yang menyakitkan.

Page 11: Referat skizofrenia

Kematian, kecelakaan, sakit berat, penceraian, perpindahan yang mendadak,

kekecewaan yang berlarut-larut dan sebagainya akan mempengaruhi perkembangan

kepribadian, tapi juga tergantung pada keadaan sekitarnya (orang, lingkungan atau

suasana saat itu) apakah mendukung atau mendorong dan juga tergantung pada

pengalamannya dalam menghadapi masalah tersebut.

3. Masa Anak sekolah

Masa ini ditandai oleh pertumbuhan jasmaniah dan intelektual yang pesat. Pada masa ini,

anak mulai memperluas lingkungan pergaulannya. Keluar dari batas-batas keluarga.

Masalah-masalahn penting yang timbul :6

- Perkembangan jasmani

Kekurangan atau cacat jasmaniah dapat menimbulkan gangguan penyesuaian diri.

Dalam hal ini sikap lingkungan sangat berpengaruh, anak mungkin menjadi rendah

diri atau sebaliknya melakukan komprensasi yang positif atau komprensasi negatif.

- Penyesuaian diri di sekolah dan sosialisasi

Sekolah adalah tempat yang baik untuk seorang anak mengembangkan kemampuan

bergaul dan memperluas sosialisasi, menguji kemampuan, dituntut prestasi,

mengekang atau memaksakan kehendaknya meskipun tak disukai oleh anak.

4. Masa Remaja

Secara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang penting yaitu

timbulnya tanda-tanda sekunder (ciri-ciri diri kewanitaan atau kelaki-lakian).6

Sedang secara kejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan pergolakan yang hebat. pada

masa ini, seorang remaja mulai dewasa mencoba kemampuannya, disuatu pihak merasa

sudah dewasa (hak-hak seperti orang dewasa), sedang dilain pihak belum sanggup dan

belum ingin menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya.6

Egosentrik bersifat menetang terhadap otoritas, senang berkelompok, idealis adalah sifat-

sifat yang sering terlihat. Suatu lingkungan yang baik dan penuh pengertian akan sangat

membantu proses kematangan kepribadian di usia remaja.6

5. Masa Dewasa muda

Seorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia akan cukup

memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan umumnya ia akan berhasil mengatasi

Page 12: Referat skizofrenia

kesulitan-kesulitan pada masa ini. Sebaliknya yang mengalami banyak gangguan pada

masa sebelumnya, bila mengalami masalah pada masa ini mungkin akan mengalami

gangguan-gangguan jiwa. Masalah-masalah yang penting pada masa ini adalah :6

- Hubungan dengan lawan jenis

Masa ini dimulai dari masa pacaran, menikah dan menjadi orang tua beberapa faktor

yang mungkin menyulitkan suatu perkawinan :

o Perasaan takut dan bersalah mengenai perkawinan dan kehamilan

o Perasaan takut untuk berperan sebagai orang tua ketidaksanggupan mempunyai

anak

o Perbedaan harapan akan berperan masing-masing (tak ada penyesuaian baru

dalam tingkah laku atau berpikir)

- Masalah-masalah keuangan

- Gangguan-gangguan dari keluarga

- Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan

- Pekerjaan sebaiknya dipilih berdasar bakat dan minat sendiri pemilihan yang semata-

mata dipaksa atau disuruh, kompensasi atau karena “kesempatan dan kemudahan”

sering mempermudah gangguan penyesuaian dalam pekerjaan. Gangguan berupa

rasa malas, sering bolos, timbul bermacam keluhan jasmani (sering sakit) sering

mengalami kecelakaan dalam pekerjaan dan terlihat ketegangan-ketegangan dalam

keluarga karena jadi pemarah dan mudah tersinggung.

6. Masa dewasa tua

Sebagai patokan masa ini dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah

mantap. Masalah-masalah yang mungkin timbul :6

- Menurunnya keadaan jasmaniah

- Perubahan susunan keluarga (berumah tangga, bekerjan) maka orang tua sering

kesepian

- Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan yang baru dalam bidang pekerjaan

atau perbaikan kesalahan yang lalu.

- Penurunan fungsi seksual dan reproduksi,

Page 13: Referat skizofrenia

- Sebagian orang berpendapat perubahan ini sebagai masalah ringan seperti rendah

diri. pesimis. Keluhan psikomatik sampai berat seperti murung, kesedihan yang

mendalam disertai kegelisahan hebat dan mungkin usaha bunuh diri.

7. Masa Tua

Ada dua hal yang penting yang perlu diperhatikan pada masa ini berkurangnya daya

tanggap, daya ingat, berkurangnya daya belajar, kemampuan jasmaniah dan kemampuan

sosial ekonomi menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak aman serta sering mengakibatkan

kesalahpahaman orang tua terhadap orang dilingkungannya. Perasaan terasing karena

kehilangan teman sebaya keterbatasan gerak dapat menimbulkan kesulitan emosional

yang cukup hebat.

Faktor sosio kultural

Kebudayaan secara teknis adalah ide atau tingkah laku yang dapat dilihat maupun yang

tidak terlihat. Faktor budaya bukan merupakan penyebab langsung menimbulkan gangguan jiwa,

biasanya terbatas menentukan “warna” gejala-gejala. Disamping mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan kepribadian seseorang misalnya melalui aturan-aturan kebiasaan yang

berlaku dalam kebudayaan tersebut. Beberapa faktor-faktor kebudayaan tersebut :6,8

1. Cara-cara membesarkan anak

Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter , hubungan orang tua anak menjadi

kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat agresif atau

pendiam dan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut yang berlebihan.

2. Sistem Nilai

Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan yang satu dengan yang lain,

antara masa lalu dengan sekarang sering menimbulkan masalah-masalah kejiwaan. Begitu

pula perbedaan moral yang diajarkan dirumah atau sekolah dengan yang dipraktekkan di

masyarakat sehari-hari.

Model Diatesis-Stress

Satu model untuk intergrasi faktor biologis, faktor psikososial dan lingkungan adalah

model diathesis-stress. Model ini menggambarkan bahwa seseorang mungkin memiliki suatu

kerentanan spesifik (diathesis) yang bila dikenai pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress

memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia. Pada model diathesis stress yang paling umum

Page 14: Referat skizofrenia

dapat biologis atau lingkungan atau keduanya. Komponen lingkungan dapat biologis (contohnya:

infeksi) maupun psikologis (contoh situasi keluarga yang penuh ketegangan atau kematian teman

dekat). Dasar biologis untuk suatu diathesis dibentuk lebih lanjut oleh pengaruh epigenetik,

seperti penyalahgunaan zat, stress psikologis, dan trauma.1

1. Stress

Stress psikososial dan stress perkembangan yang terjadi secara terus menerus akan

mendukung timbulnya gejala psikotik dengan manifestasi; kemiskinan, kebodohan,

pengangguran, isolasi sosial, dan perasaan kehilangan. Menurut Singgih (1989), beberapa

penyebab gangguan mental dapat ditimbulkan sebagai berikut :6

- Prasangka orang tua yang menetap, penolakan atau shock yang dialami pada masa

anak.

- Ketidaksanggupan memuasakan keinginan dasar dalam pengertian kelakuan yang

dapat diterima umum.

- Kelelahan yang luar biasa, kecemasan, anxietas, kejemuan

- Masa-masa perubahan fisiologis yang hebat : Pubertas dan menopause

- Tekanan-tekanan yang timbul karena keadaan ekonomi, politik dan sosial yang

terganggu

- Keadaan iklim yang mempengaruhi Exhaustion dan Toxema

- Penyakit kronis misalnya : sifilis, AIDS

- Trauma kepala dan vertebra

- Kontaminasi zat toksik

- Shock emosional yang hebat : ketakutan, kematian tiba-tiba orang yang dicintai.

2. Penyalah gunaan obat-obatan

Peniruan yang maladaptif yang digunakan individu untuk menghadapi strsesor melalui

obat-obatan yang memiliki sifat adiksi (efek ketergantungan) seperti Cocaine, amphetamine

menyebabkan gangguan persepsi, gangguan proses berfikir, dan gangguan motorik.6

3. Psikodinamik

Menurut Sigmund Freud adanya gangguan tugas pekembangan pada masa anak terutama

dalam hal berhubungan dengan orang lain sering menyebabkan frustasi, konflik, dan perasaan

Page 15: Referat skizofrenia

takut, respon orang tua yang maladaptif pada anak akan meningkatkan stress, sedangkan frustasi

dan rasa tidak percaya yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan regresi dan

withdrawl.6

D.Diagnosis skizofrenia

Pedoman Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ-III, adalah sebagai berikut (Maslim,

2003).:

- Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau

lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. “thought echo”, yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema

dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,

namun kualitasnya berbeda atau “thought insertion or withdrawal” yang

merupakan isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau

isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan

“thought broadcasting”, yaitu isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain

atau umum mengetahuinya; 

b. “delusion of control”, adalah waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu

kekuatan tertentu dari luar atau “delusion of passivitiy” merupaka waham

tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;

(tentang ”dirinya” diartikan secara jelas merujuk kepergerakan tubuh/anggota

gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus), atau “delusional

perception”yang merupakan pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang

bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.

c. Halusinasi auditorik yang didefinisikan dalam 3 kondisi dibawah ini:

Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap

perilaku pasien, atau

Mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri

(diantara berbagai suara yang berbicara), atau

Jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap

tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau

politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya

Page 16: Referat skizofrenia

mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia

lain).

e. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :

Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik

oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa

kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan

(over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama

berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus;

Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan

(interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak

relevan, atau neologisme;

Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi

tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme,

dan stupor;

Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan

respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang

mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya

kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan

oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

e. Adanya gejala-gejala khas di atas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan

atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

F.Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial