5
TUGAS TAMBAHAN REFERAT RETINOBLASTOMA Pembimbing dr. Erin Arsianti, Sp M., M.Sc. Disusun oleh: Raymond Efraim N!a"# $%&'(''&%) *E+ANITERAAN *LINI* ILMU *ESEHATAN MATA FA*ULTAS *E O*TERAN UNI-ERSITAS *RISTEN UTA A/ANA RUMAH SA*IT MATA R.0A+ 0OG1A*ARTA 2( 1UNI 2'&3 4 23 1ULI 2'&3

Referat Mata (retinoblastoma)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Oftalmology

Citation preview

TUGAS TAMBAHANREFERAT RETINOBLASTOMA

Pembimbingdr. Erin Arsianti, Sp M., M.Sc.

Disusun oleh:Raymond Efraim Ngkale (41090014)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANARUMAH SAKIT MATA DR.YAP YOGJAKARTA

29 JUNI 2015 25 JULI 20151. RetinoblastomaTumor endofilik timbul dari lapisan inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina.

Tipe eksofilik timbul dari lapisan inti luar dan dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid.

2. Faktor Resiko Retinoblastoma

KeluargaRetinoblastoma adalah tumor yang di turunkan terpaut gen secara dominan sehingga faktor keluarga yang memiliki riwayat retinoblastoma maka akan meningkatkan resiko terjadinya retinoblastoma.

UsiaPada anak-anak dengan usia dibawah 3 tahun adalah kelompok Sporadik retinoblastoma yang tidak di temui adanya mutasi gen RB1 primer, namun karena adanya factor eksternal seperti lingkungan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya retinoblastoma.

Zat kimiaZat kimia yang banyak terkandung dalam makanan, juga residualnya meningkatkan kejadian tumor. Paparan langsung seperti rokok cukup berpengaruh tetapi tidak signnifikan karena bergantung pada frekuensi dan durasi paparan. Pada makananan dengan pengawet, Seperti; Ikan asin dan acar sayur yang memiliki kandungan natrium chloride tinggi dan nitrosamin yang bersifat onkogenik dan meningkatkan mutasi gen.

RadiasiPaparan langsung saat pemeriksaan dengan Rontgen (X-ray) meningkatkan kejadian retinoblastoma 13%, sinar radiasi di tembak lurus kedepan dan berpotensi merusak susunan kromosom. Namun, kejadian retinoblastoma tetap bergantung dari frequensi paparan.

InfeksiInfeksi dapat disebankan oleh berbagai macam organisme, tapi Retinoblastoma, infeksi virus sangat berkaitan terhadap kejadian mutasi gen RB1.

3. EtiologiGen RB1 pada retina berfungsi untuk kontrol pertumbuhan dari sel-sel retina, saat terjadi mutasi mengakibatkan regulasi pertumbuhan sel-sel menjadi tidak terkontrol.

4. Manifestasi Klinis

Leukokoria (54%-62%)Pada saat pemeriksaan reflek cahaya pupil akan tampak berwarna putih (White pupilary reflex/ Cat eye fenomenom) karena mengenai lapisan retina yang telah di invasi tumor, atau tumor yang sudah memenuhi vitreus.

Strabismus (18%-22%)Strabismus muncul bila lokasi tumor berada dekat makula, atau ukuran tumor telah membesar atau tumor mengenai otot-otot okuler atau nervus.

Nistagmus Mekanisme kejadian nistagmus sama dengan strabismus dan hampir selalu mengikuti kejadian strabismus pada retinoblastoma.

PenurunanVisus (35%)Tumor telah mengenai makula sehingga menyebabkan terjadi penurunan penglihatan.

BuftalmusTerjadi akibat massa tumor memenuhi vitreus sehingga menyebabkan mata tampak membesar.

Proptosistumor yang memenuhi vitreus terus mendesak pada intraokuler ataupun retinoblastoma ekstraokuler yang menyebabkan mata tampak menonjol keluar.

HipopionMerupakan kumpulan dari sel-sel radang yang pada kamera okuli anterior sehingga akan tampak sebagai lapisan putih pucat. Sel-sel retinoblastoma yang terlepas memasuki Kamera okuli anterior melalui pupil menempel pada iris atau trabecular meshwork sehigga menyebabkan proses radang dan memunculkan Hipopion.HifemaAdanya darah di kamera okuli anterior, saat pertumbuhan tumor mulai meluas terjadi neovaskularisasi yang abnormal dan mudah ruptur, saat ruptur darah mengisi kamera okuli anterior.

HeterechromiaTumor mulai menginvasi iris, dan merusak pigmen melanin yang terkandung pada kornea sehingga terjadi penurunan kadar pigmen melanin pada iris

Glaukomaakibat dari desakan tumor menyebabkan lensa maju menyentuh iris (sinekia) dan menutup sudut iridokornea yang menyebabkan glaukoma sudut tertutup. AnisokoriaUkuran pupil yang berbeda, pada retinoblastoma pupil cenderung midriasis, ini terjadi jika tumor telah menginvasi m.dilator pupil

NyeriTumor menginvasi reseptor-reseptor nyeri di mataTearingNyeri menginduksi sistem parasimpatis sehingga air mata keluar

5. Differential Diagnosisa. Katarak Kongenitalb. Endoftalmitisc. Ablasio Retina

6. RadioterapiDilakukan pada tumor-tumor yang besar dan tidak ada harapan untuk perbaikan visus, atau meluas ke vitreus.Indikasi utama : Retinoblastoma bilateral yang sangat progresif atau tumor rekuren paska fotokoagulasi atau kemoterapi. Dosis untuk Tumor 42-46 Gy.

Keberhasilan Radioterapi Eksterna hanya 50% pada retinoblastoma Grup IV dan V (RE) dan 90 % pada Grup I-II (RE). Sedangkan untuk retinoblastoma bilateral stadium Vb hanya 29.7 % sejak 10 tahun terdiagnosis. Radioterapi Eksterna di laporkan 53.4% mengalami komplikasi seperti katarak, retinopati radiasi, glaukoma dan perdarahan vitreus. Di laporkan juga komplikasi Second Cancer yaitu Osteosarcoma 29.7% setelah 10 tahun pada retinoblastoma bilateral.

7. EdukasiKeluarga yang beresikoa. Menghindari faktor-faktor resiko b. Konseling Genetik

Keluarga dengan anak yang mengalami Retinoblastomaa. Merujuk pada dokter Sp.Mata atau Sp.Anak b. Menjalani pemeriksaan lanjut untuk penegakan diagnostik pasti di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.c. Memberikan penjelasan mengenai terapi yang akan di jalani anak; terapi bedah, kemoterapi atau radioterapi.