Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    1/39

    REFERAT

    ASMA BRONKIAL dan

    BRONKITIS AKUT

    Disusun oleh :Nadira Danata

    1100111!!

    Ke"aniteraan Klini# Il$u %en&a#it Dala$

    RSUD %asar Re'o

    %e$'i$'in( :

    Dr) E*a Sri Diana S"%

    SMF %EN+AKIT DALAM RSUD %ASAR REBO ,AKARTA

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS +ARSI

    ,ANUARI 01.

    BAB I

    %ENDA/ULUAN

    Asma merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Asma

    adalah suatu penyakit peradangan kronik saluran nafas yang berhubungan dengan

    hiperesponsif dan penyempitan saluran nafas yang menimbulkan gejala gejala gangguan

    pernafasan secara episodic yang membaik secara spontan atau setelah pemberian obat.

    Dengan mengobatinya asma dapat dikontrol secara efektif hingga jarang terjadi eksaserbasi

    dan penderita dapat menjalani kualitas hidup yang baik.2

    Hampir separuh dari seluruh pasien asma pernah dirawat di rumah sakit danmelakukan kunjungan ke bagian gawat darurat setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan

    0

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    2/39

    manajemen dan pengobatan asma yang masih jauh dari pedoman yang direkomendasikan

    Global Initiative for Asthma(G!A"2.

    #emajuan ilmu dan teknologi di belahan dunia ini tidak sepenuhnya diikuti dengan

    kemajuan penatalaksanaan asma$ hal itu tampak dari data berbagai negara yang

    menunjukkan peningkatan kunjungan ke darurat gawat$ rawat inap$ kesakitan dan bahkan

    kematian karena asma.%erbagai argumentasi diketengahkan seperti perbaikan kolektif data$

    perbaikan diagnosis dan deteksi perburukan dan sebagainya. Akan tetapi juga disadari masih

    banyak permasalahan akibat keterlambatan penanganan baik karena penderita maupun dokter

    (medis". #esepakatan bagaimana menangani asma dengan benar yang dilakukan

    olehNational Institute of Heallth National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) bekerja

    sama dengan World Health Organization (WHO)bertujuan memberikan petunjuk bagi para

    dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan penatalaksanaan asma yang optimal sehingga

    menurunkan angka kesakitan dan kematian asma. &etunjuk penatalaksanaan yang telah dibuat

    dianjurkan dipakai di seluruh dunia disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan negara

    masing'masing. erujuk kepada pedoman tersebut$ disusun pedoman penanggulangan asmadi ndonesia. Diharapkan dengan mengikuti petunjuk ini dokter dapat menatalaksana asma

    dengan tepat dan benar$ baik yang bekerja di layanan kesehatan dengan fasiliti minimal di

    daerah perifer$ maupun di rumah sakit dengan fasiliti lengkap di pusat'pusat kota).

    %ronkitis merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan pasien pergi berobat.

    %ronkitis adalah penyakit pernapasan obstruktif yang sering dijumpai$ yang disebabkan oleh

    inflamasi bronkus. &enyakit ini biasanya berkaitan dengan infeksi *irus atau bakteri atau

    inhalasi iritan seperi asap rokok dan +at'+at kimia yang ada di dalam polusi udara. &enyakit

    ini memiliki karakteristik produksi mukus yang berlebihan. ,ecara umum bronkitis dibagi

    menjadi dua jenis yaitu$ bronkitis akut dan bronkitis kronis. %ronkitis akut timbul karena fluatau infeksi lain pada saluran nafas dangejala yang paling menonjol adalah batuk dengan atau

    tanpa sputum$ produksi sputum tidak berlangsung lebih dari ) minggu. -alaupun diagnosis

    bronchitis akut seringkali dibuat$ namun pada anak'anak keadaan ini mungkin tidak dijumpai

    seagai wujud klinis tersendiri. %ronchitis akut disebabkan oleh *irus &neumukokus$

    ,tafilokokus$ Haemophilus influen+ae dan berbagai streptokokus$ hemolitikus dapat disolasi

    dari sputum. ,edangkan bronkitis kronik memiliki gejala seperti batuk dengan sputum

    berdahak setidaknya selama ) bulan pertahun$ pada 2 tahun berturut'turut.

    BAB II

    TIN,AUAN %USTAKA

    ASMA BRONKIAL

    )1 Deinisi

    enurut G!A 2/0$ Asma merupakan penyakit yang heterogen$ yang

    ditandai dengan inflamasi saluran napas kronik. Asma didefinisikan dengan gejala

    respirasi seperti whee+ing$ napas yang pendek$ perasaan tertekan pada dada$ dan

    batuk yang ber*ariasi intensitasnya seiring perjalanan waktu$ bersamaan dengan

    adanya keterbatasan ekspirasi./

    1

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    3/39

    Asma adalah penyakit peradangan saluran nafas kronik yang ditandai oleh

    peran dari banyak sel dan elemen seluler. &eradangan ini berhubungan dengan

    hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan episode berulang kali berupa mengi$

    pendek nafas$ sesak dada dan batuk yang terutama terjadi pada malam hari atau dini

    hari.

    2

    enurut !H1% !ational stitute of Health (!H" !ational Heart$ 1ung and

    %lood nstitute (!H1%"$ asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran nafas di

    mana banyak sel berperan terutama sel mast$ eosinophil$ limposit $ makrofag$

    neutrophil dan sel epitel.)

    Asma adalah sindrom yang ditandai oleh obstruksi aliran udara yang

    ber*ariasi baik secara spontan maupun dengan pengobatan spesifik. &eradangan

    saluran napas kronis menyebabkan hiperresponsif napas ke berbagai pemicu$ yang

    menyebabkan aliran udara obstruksi dan gejala pernafasan termasuk sesak dan

    mengi.3

    ) E"ide$iolo(i

    Asma merupakan masalah kesehatan dunia. Diperkirakan sebanyak ) juta

    orang menderita asma$ dengan pre*alensi sebesar /' /4 5$ ber*ariasi pada berbagai

    negara. #ejadian asma dipengaruhi factor genetik$ lingkungan$ umur dan gender dan

    terdapat kecenderungan peningkatan insidensinya terutama didaerah perkotaan dan

    industri akibat adanya polusi udara. &re*alensi di ndonesia adalah sebesar 0 6 5.

    &%% memperkirakan disabilit ! ad"usted life ears (DA17s" sebanyak /0 juta

    setiap tahun karena asma$ yang merupakan /5 dari beban global akibat penyakit.

    ortalitas sebesar 20.8tahun yang tidak proporsional dengan pre*alensi

    penyakit. &olusi menyebabkan peningkatan asma diseluruh dunia.2

    %erdasarkan data 9rganisasi #esehatan Dunia (-H9"$ hingga saat ini jumlah

    penderita asma di dunia diperkirakan mencapai ) juta orang dan diperkirakan

    angka ini akan terus meningkat hingga 3 juta penderita pada tahun 220.0

    Asma mengenai sekitar 0'/ 5 populasi didunia atau diperkirakan sekitar 2)$3

    juta orang$ termasuk 6 juta anak'anak.:Angka pre*alensi asma di ndonesia adalah

    3$0 5 dan lebih tinggi pada perempuan (#emenkes ;$ 2/)". &re*alensi asma

    dipengaruhi oleh banyak faktor$ antara lain jenis kelamin$ umur pasien$ status atopi$

    faktor keturunan$ serta faktor lingkungan.6

    ) Fa#tor resi#o.

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    4/39

    4. 9besitas$ mediator seperti leptin dapat mempengaruhi fungsi saluran napas dan

    meningkatkan terjadinya asma.

    @. &olusi lingkungan dan asap rokok$ paparan lingkungan kerja.

    /. ritan ( cat$ household s$ra)

    //. total dengan hiperesponsif bronkus$ dan gen yang mengatur

    hiperesponsif bronkus yang terletak dekat lokus mayor yang mengatur kadar totalg> pada kromosom 0. &enelitian saat ini masih terus berlanjut.

    erdapat pula gen yang terkait dengan respon terhadap terapi asma. isalnya

    *ariasi gen yang mengkode B adrenoreceptor terkait dengan respon yang berbeda

    terhadap B2 agonist. erdapat pula gen lain yang bersifat responsif terhadap

    kortikosteriod dan penghambat leukotriene.

    munopatogenesis. Akibat adanya faktor perangsangan dan pencetus ini terjadi

    reaksi imun tipe $ $ dan C yang diikuti reaksi mediator$ inflamasi$ kerusakan

    jaringan dan gejala klinik. Disebutkan bahwa pada 405 pasien inflamasi dimulai

    oleh g> ( asma alergi " dan sisanya oleh proses yang independen terhadap g>

    ( asma non alergi ". &ada atopi paparan awal terhadap antigen menimbulkan

    sensitisasi. Antigen'presenting cell ( A& " seperti makrofag menelan antigen dan

    mempresentasikannya kepada sel ( h " yang kemudian mengalami diferensiasi

    menjadi h/ dan h2. h2 mengeluarkan sitokin antara lain 13 dan 1/) yang

    menyebabkan sel % memproduksi g> yang spesifik untuk antigen tersebut.

    &ada respon dini akibat adanya paparan selanjutnya menimbulkan reaksi Ag'

    Ab pada permukaan sel mastosit$ yang diikuti akti*asi dari sel dan pelepasan

    berbagai mediator ( histamin dan heparin " serta mediator lain ( prostaglandin$

    leukotrin$ faktor aktifasi trombosit'&A< dan bradikinin ". erjadi efek langsung

    berupa bronkokonstriksi dan peningkatan hiperesponsif bronkus. &elepasan sitokin

    3

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    5/39

    seperti 1)$ 13$ 10 dan 1: mengaktifasi limfosit dan %$ yang merangsang sel

    mastosit dan menarik eosinofil$ sehingga meningkatkan proses inflamasi.

    ;espon lambat terjadi 3'/2 jam setelah paparan antigen$ berupa dilatasi

    *askuler dan peningkatan permiabilitas kapiler$ pembentukkan edema dan akumulasi

    sel radang. Akibat adanya aktifasi$ sel eosinofil melepaskan berbagai mediator

    ( eosinophilic cation protein'>&$ leukotrin$ prostaglandin$ histamin " yang

    menimbulkan bronkokonstriksi dan perpanjagan hiperesponsif bronkus. ,ekresi

    sitokin seperti 1)$ 13$ 10 lebih lanjut menimbulkan inflamasi yang

    berkelanjutan@. Dengan demikian proses inflamasi kronik yang kompleks pada asma

    ditandai oleh adanya sel radang dan elemen seluler$ perubahan struktur saluran nafas

    dan peningkatan mediator.

    Gambar /. &roses munologis

    ;eaksi inflamasi pada saluran nafas menimbulkan penyempitan yang

    ire*ersibel pada saluran nafas ( airway remodeling " akibat fibrosis subepitelial$

    hipertrofi otot polos saluran nafas$ penebalan pembuluh darah dan hipersekresi

    mukus. Hal ini merupakan langkah terakhir terjadinya gejala dan perubahan fisiologik

    saluran nafas pada asma$ yaitu berupa kontraksi otot polos$ edem$ penebalan dinding

    dan hipersekresi mukus. Hiperesponsif ini bersifat responsif secara parsil terhadap

    obat.

    AIRWAY REMODELING !

    &roses inflamasi kronik pada asma akan meimbulkan kerusakan jaringan yang

    secara fisiologis akan diikuti oleh proses penyembuhan (healing process" yang

    menghasilkan perbaikan (repair"dan pergantian sel'sel mati8rusak dengan sel'sel yang

    baru. &roses penyembuhan tersebut melibatkan regenerasi8perbaikan jaringan yang

    rusak8injuri dengan jenis sel parenkim yang sama dan pergantian jaringan yang

    rusak8injuri dengan jaringan peyambung yang menghasilkan jaringan skar. &ada asma$

    kedua proses tersebut berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang

    kemudian akan menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangatkompleks yang diketahui dikenal dengan air&a remodeling'ekanisme tersebut

    4

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    6/39

    sangat heterogen dengan proses yang sangat dinamis dari diferensiasi$ migrasi$

    maturasi$ fibrosis dan peningkatan otot polos dan kelenjar mukus.E

    &ada asma terdapat saling hubungan antara proses inflamasi dan remodeling.

    nfiltrasi sel'sel inflamasi terlibat dalam proses remodeling$ juga komponen lainnya

    seperti matriks ekstraselular$ membran retikular basal$ matriks interstisial$fibrogeni#gro&th fa#tor$ protease dan inhibitornya$ pembuluh darah$ otot polos$ kelenjar mukus.

    &erubahan struktur yang terjadi =

    /. Hipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan napas

    2. Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus

    ). &enebalan membran reticular basal

    3. &embuluh darah meningkat

    0. atriks ekstraselular fungsinya meningkat

    :. &erubahan struktur parenkim

    6. &eningkatan fibrogeni# gro&th fa#tormenjadikan fibrosis

    Gambar 2. &erubahan struktur pada air&a remodelingdan konsekuensi klinis

    5

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    7/39

    Gambar ). nflamasi dan remodeling pada asma

    Dari uraian di atas$ sejauh ini airway remodeling merupakan fenomena

    sekunder dari inflamasi atau merupakan akibat inflamasi yang terus menerus

    (longstanding inflammation".

    #onsekuensi klinis air&a remodeling adalah peningkatan gejala dan tanda

    asma seperti hipereakti*iti jalan napas$ masalah distensibiliti8regangan jalan napas

    dan obstruksi jalan napas. ,ehingga pemahaman air&a remodelingbermanfaat

    dalam manajemen asma terutama pencegahan dan pengobatan dari proses tersebut.

    )3 Dia(nosis

    Asma merupakan penyakit yang karakteristiknya ber*ariasi$ biasanya ditandai

    dengan inflamasi jalan napas kronik. Ada dua kunci penting untuk mendiagnosis

    asma$ yaitu1=

    ;iwayat gejala respirasi seperti mengi$ napas pendek$ dada tertekan$ dan

    batuk pada waktu dan intensitas yang ber*ariasi Falan ekspirasi yang terbatas.

    Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis$ pemeriksaan fisik$ pemeriksaan

    laboratorium$ dan pemeriksaan penunjang.

    Ana$nesis

    ;iwayat pengulangan batuk mengi$ sulit bernafas$ atau berat dada yang memburuk

    pada malam hari atau secara musiman.

    ;iwayat asma sebelumnya

    anifestasi atopik misalnya rhinitis alergika$ yang bisa juga ada pada keluarga

    6

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    8/39

    #eluhan timbul atau memburuk oleh infeksi pernafasan$ rangsangan bulu

    binatang$ serbuk sari$ asap$ bahan kimia$ perubahan suhu$ debu rumah$ obat

    obatan ( aspirin$ penghambat beta "$ olah raga$ rangsang emosi yang kuat

    #eluhan berkurang dengan pemberian obat asma

    &emeriksaan asma terdiri atas pemeriksaan kontrol asma (kontrol gejala dan

    faktor risko yang merugikan"$ terapi asma (teknik penggunaan inhaler dan kepatuhan

    pasien"$ dan faktor komorbid yang dapat menimbulkan gejala.1

    1e*el kontrol asma merupakan manifestasi asma yang dapat dilihat dari pasien

    atau telah dikurangi dengan terapi. Asma control merupakan determinasi dari riwayat

    genetik pasien$ proses penyakit$ terapi yang digunakan$ lingkungan$ dan faktor

    psikososial.1

    A. #ontrol gejala asma 1e*el control gejala asma

    Fika dalam 3 minggu terakhir$ pasien memiliki=

    Gejala asma (datime) 2 kali8minggu

    %angun tengah malam karena asma

    enggunakan reliever untuk gejala

    2kali8minggu

    #eterbatasan akti*itas karena asma

    erkontrol baik =

    erkontrol sebagian = /'2

    idak terkontrol = )'3

    %. osinophilia pada dahak dan darah #ehamilan

    7

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    9/39

    ;iwayat intubasi atau perawatan di J

    K / kali eksaserbasi berat dalam / tahun terakhir

    Fika memiliki satu atau lebih faktor risiko diatas akan menigkatkan risiko terjadinya

    eksaserbasi walaupun gejala asma terkontrol baik.

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    10/39

    ,pirometri

    ,pirometri adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur faal *entilasi paru.

    ;e*ersibilitas penyempitan saluran napas yang merupakan ciri khas asma dapat

    dinilai dengan peningkatan *olume ekspirasi paksa detik pertama (C>&/" dan atau

    kapasiti *ital paksa (

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    11/39

    diberhentikan sebelum tesM ,A%A K 3

    jam dan 1A%A K /0 jam

    Cariasi &>< yang berlebihan dalam tes

    2kali perhari lebih dari 2 mingguL

    &eningkatan signifikan fungsi paru

    setelah 3 minggu terapi anti inflamasi

    es e*er#ise #hallengepositifL

    es bron#hial #hallengepositif

    selama /'/0 menit

    Dewasa = average dail diurnal +-

    variabilit / 5 LL

    Dewasa = peningkatan C/ /25 dan 2m1 dari baseline setelah 3 minggu

    terapi$ diluar infeksi pernapasan

    Dewasa = penurunan C/ /5 dan

    2m1 dari baseline

    &enurunan C/ dari baseline sekitar K

    25 dengan dosis standar methacoline

    atau histamine$ atau K /0 5 dengann

    standarisasi hiper*entilasi$ hipertonik

    saline atau mannitol challenge

    &>< (peak e?piratory flow" M L tes dapat diulang saat ada gejala dan pada pagi hari. LL dail diurnal +.variabilit dihitung dari tes &>< yang dilakukan 2? sehari (N da/s highest minus da/s lo&est0 1 mean of da/s

    highest and lo&est) * 233 dan dirata4rata lebih dari 2 minggu

    abel /. #riteria diagnosis asma pada dewasa remaja dan anak umur :'// tahun

    menurut G!A 2/0.

    ). Klasii#asi4$//

    Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi$ berat penyakit dan pola

    keterbatasan aliran udara. #lasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagipengobatan dan perencanaan penatalaksanaan jangka panjang$ semakin berat asma

    semakin tinggi tingkat pengobatan. %erat penyakit asma diklasifikasikan berdasarkan

    gambaran klinis sebelum pengobatan dimulai.

    &ada umumnya penderita sudah dalam pengobatanM dan pengobatan yang

    telah berlangsung seringkali tidak adekuat. Dipahami pengobatan akan mengubah

    gambaran klinis bahkan faal paru$ oleh karena itu penilaian berat asma pada penderita

    dalam pengobatan juga harus mempertimbangkan pengobatan itu sendiri.

    menunjukkan bagaimana melakukan penilaian berat asma pada penderita yang sudah

    dalam pengobatan. %ila pengobatan yang sedang dijalani sesuai dengan gambaran

    klinis yang ada$ maka derajat berat asma naik satu tingkat. ontoh seorang penderita

    dalam pengobatan asma persisten sedang dan gambaran klinis sesuai asma persisten

    sedang$ maka sebenarnya berat asma penderita tersebut adalah asma persisten berat.

    Demikian pula dengan asma persisten ringan. Akan tetapi berbeda dengan asma

    persisten berat dan asma intemiten. &enderita yang gambaran klinis menunjukkan

    asma persisten berat maka jenis pengobatan apapun yang sedang dijalani tidak

    mempengaruhi penilaian berat asma$ dengan kata lain penderita tersebut tetap asma

    persisten berat. Demikian pula penderita dengan gambaran klinis asma intermiten

    yang mendapat pengobatan sesuai dengan asma intermiten$ maka derajat asma adalah

    intermiten.

    10

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    12/39

    abel 2. #lasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis

    11

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    13/39

    abel ). #lasifikasi derajat berat asma berdasarkan tahap pengobatan

    12

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    14/39

    abel 3. #lasifikasi derajat asma berdarkan berat serangan asma akut (G!A$ 2/2"

    )5 Dia(nosis 'andin(/

    Jmur #ondisi Gejala

    /2')@

    tahun

    3O

    tahun

    hroni# u$$er air&a #ough

    sndrome

    Disfungsipita suara

    Hiper*entilasi$ disfungsi napas

    %ronkiektasis

    #istik fibrosis

    &enyakit jantung kongenital

    Defisiensi alpha'/ antitripsin

    erhirup benda asing

    Disfungsi pita suara

    Hiper*entilasi$ disfungsi napas

    &&9#

    %ronkiektasis

    %ersin$ gatal$ hidung tersumbat$ throat4

    #learing

    ,esak$ ins$irator &heezing (stridor"

    &using$ parestesia$ cepat lelah

    %atuk berdahak$ infeksi berulang

    %atuk dan produksi mucus berlebih

    urmur jantung

    !apas pendek$ riwayat keluarga emfisema

    Gejala tiba'tiba

    ,esak$ ins$irator &heezing (stridor"

    &using$ parestesia$ cepat lelah

    %atuk$ dahak$ sesak saat ekspirasi$

    merokok atau paparan berbahaya

    %atuk berdahak$ infeksi berulang

    13

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    15/39

    Gagal jantung

    %atuk yang dimediasi obat

    &enyakit parenkim paru

    >mboli paru9bstruksi jalur napas pusat

    ,esak saat ekspirasi$ gejala malam hari

    erapi A>

    ,esak saat ekspirasi$ batuk kering$

    #lubbing finger

    ,esak napas tiba'tiba$ nyeri dada,esak napas$ tidak merespon

    bronkodilator

    abel 0. Diagnosis banding Asma menurut G!A 2/0

    )! Tatala#sana4$//

    ujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan

    mempertahankan kualiti hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa

    hambatan dalam melakukan akti*iti sehari'hari.2

    ujuan penatalaksanaan asma=

    /. enghilangkan dan mengendalikan gejala asma2. encegah eksaserbasi akut

    ). eningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin

    3. engupayakan akti*iti normal termasuk e*er#ise

    0. enghindari efek samping obat

    :. encegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation" ire*ersibel

    6. encegah kematian karena asma

    &enatalaksanaan asma bertujuan untuk mengontrol penyakit$ disebut sebagai

    asma terkontrol. Asma terkontrol adalah kondisi stabil minimal dalam waktu satu

    bulan.4

    &enatalaksanaan asma berguna untuk mengontrol penyakit. Asma dikatakanterkontrol bila =

    A. Gejala minimal (sebaiknya tidak ada"$ termasuk gejala malam

    %. idak ada keterbatasan akti*iti termasuk e*er#ise

    . #ebutuhan bronkodilator (agonis b2 kerja singkat" minimal (idealnya tidak

    diperlukan"

    D. Cariasi harian A&> kurang dari 25

    >. !ilai A&> normal atau mendekati normal

    fek samping obat minimal (tidak ada"

    G. idak ada kunjungan ke unit darurat gawat

    &rogram penatalaksanaan asma$ yang meliputi 6 komponen4=

    /. Edu#asi

    2. Menilai dan $onitor 'erat as$a se6ara 'er#ala

    &enilaian klinis berkala antara / ' : bulan dan monitoring asma oleh penderita

    sendiri mutlak dilakukan pada penatalaksanaan asma.

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    16/39

    tanyakan kepada penderitaM a$a%ah %eadaan asmana membai% atau memburu%

    dibanding%an %un"ungan tera%hir'

    #emudian dilakukan penilaian pada keadaan terakhir atau 2 minggu terakhir

    sebelum berkunjung.

    ). Identii#asi dan $en(endali#an a#tor "en6etus3. Meren6ana#an dan $e$'eri#an "en(o'atan 4an(#a "an4an(

    &enatalaksanaan asma bronkial terdiri dari pengobatan non'medikamentosa

    dan pengobatan medikamentosa =

    %en(o'atan non7$edi#a$entosa

    /. &enyuluhan

    2. enghindari faktor pencetus

    ). &engendali emosi

    3. &emakaian oksigen

    %en(o'atan $edi#a$entosa

    &engobatan ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan

    napas$ terdiri atas pengontrol dan pelega.2

    A) %en(ontrol 8Controller)

    &engontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma$

    diberikan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan keadaan asma terkontrol

    pada asma persisten. &engontrol sering disebut pencegah$ yang termasuk obat

    pengontrol =

    /. #ortikosteroid inhalasi

    2. #ortikosteroid sistemik

    ). ,odium kromoglikat

    3. !edokromil sodium

    0. etilsantin

    :. Agonis beta'2 kerja lama$ inhalasi

    6. Agonis beta'2 kerja lama$ oral

    5' Leu%otrien modifiers

    @. Antihistamin generasi ke dua (antagonis 'H/"

    /. 1ain'lain

    Glukokortikosteroid inhalasi

    &engobatan jangka panjang yang paling efektif untuk mengontrol asma.

    &enggunaan steroid inhalasi menghasilkan perbaikan faal paru$ menurunkan

    hiperesponsif jalan napas$ mengurangi gejala$ mengurangi frekuensi dan berat

    serangan dan memperbaiki kualiti hidup. ,teroid inhalasi adalah pilihan bagi

    pengobatan asma persisten (ringan sampai berat".

    15

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    17/39

    Dewasa Dosis rendah Dosis medium Dosis tinggi

    9bat

    %eklometason dipropionat

    %udesonid

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    18/39

    ,ingkat 1ama

    epat

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    19/39

    ermasuk dalam bronkodilator walau efek bronkodilatasinya lebih lemah

    dibandingkan agonis beta'2 kerja singkat.

    Antikolinergik

    &emberiannya secara inhalasi. ekanisme kerjanya memblok efekpenglepasan asetilkolin dari saraf kolinergik pada jalan napas. enimbulkan

    bronkodilatasi dengan menurunkan tonus kolinergik *agal intrinsik$ selain itu juga

    menghambat refleks bronkokostriksi yang disebabkan iritan. ermasuk dalam

    golongan ini adalah ipratropium bromide dan tiotropium bromide.

    Adrenalin

    Dapat sebagai pilihan pada asma eksaserbasi sedang sampai berat. &emberian

    secara subkutan harus dilakukan hati'hati pada penderita usia lanjut atau dengan

    gangguan kardio*askular. &emberian intra*ena dapat diberikan bila dibutuhkan$ tetapi

    harus dengan pengawasan ketat (bedside monitoring".

    Taha"an "enan(anan as$a//

    Agar tercapai tujuan pengobatan dengan menggunakan medikasi seminimal

    mungkin. &endekatan dalam memulai pengobatan jangka panjang harus melalui

    pemberian terapi maksimum pada awal pengobatan sesuai derajat asma termasuk

    glukokortikosteroid oral dan atau glukokortikosteroid inhalasi dosis penuh ditambah

    dengan agonis beta'2 kerja lama untuk segera mengontrol asmaM setelah asma

    terkontrol dosis diturunkan bertahap sampai seminimal mungkin dengan tetapmempertahankan kondisi asma terkontrol. ara itu disebutste$do&n thera$.

    &endekatan lain adalahste$4u$ thera$yaitu memulai terapi sesuai berat asma dan

    meningkatkan terapi secara bertahap jika dibutuhkan untuk mencapai asma

    terkontrol.

    &erhimpunan Dokter &aru ndonesia (&D&" menyarankanste$do&n

    thera$untuk penanganan asma yaitu memulai pengobatan dengan upaya menekan

    inflamasi jalan napas dan mencapai keadaan asma terkontrol sesegera mungkin$ dan

    menurunkan terapi sampai seminimal mungkin dengan tetap mengontrol asma. %ila

    terdapat keadaan asma yang tetap tidak terkontrol dengan terapi awal8maksimal

    tersebut (misalnya setelah / bulan terapi"$ maka pertimbangkan untuk e*aluasi

    kembali diagnosis sambil tetap memberikan pengobata asma sesuai beratnya gejala.

    Taha"an "en(o'atan as$a $enurut DAI 01//3:

    Taha" 1)Gejala asma sangat jarang$ faal paru normal$ tidak ada riwayat pengobatan

    dengan pengontrol kortikosteroid inhalasi$ maka pasien diberikan obat penghilang

    gejala. Adapun yang direkomendasikan adalah agonis beta'2 kerja singkat (,A%A"

    inhalasi. Alternatif lainnya adalah ,A%A oral$ kombinasi oral ,A%A dan

    teofilin8aminofilin atau antikolinergik kerja singkat inhalasi ahap 2 sampai dengan 0$

    pengobatan pengontrol teratur jika perlu.

    18

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    20/39

    Taha" )Ditemukan gejala asma dan eksaserbasi atau perburukan yang periodik$

    dengan atau tanpa riwayat pengobatan kortikosteroid inhalasi sebelumnya$ maka

    diberikan pengontrol kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan penghilang gejala jika

    perlu. Alternatif pengontrol lainnya adalah anti'leukotrien bagi pasien yang tidak tepat

    menggunakan kortikosteroid inhalasi dan pasien dengan rhinitis alergika. ,elain itu$dapat pula diberikan teofilin lepas lambat kepada pasien dengan gangguan asma

    malam hari.

    Taha" )ahap ini untuk pasien yang tidak kunjung membaik di tahap 2 selama

    kurang'lebih /2 minggu dan diyakini tidak ada masalah lain seperti kepatuhan$

    pencetus$ dan lain'lain. &asien diberikan pengontrol kombinasi inhalasi dosis rendah

    dan agonis beta'2 kerja lama (1A%A" yang disebut 1A%A,. Alternatif lainnya sama

    dengan tahap 2.

    Taha" 2)ahapan setelah tahap ) dimana harus dinilai apakah gejala pasien sudah

    terkontrol sebagian atau belum terkontrol$ kepatuhan pasien$ komorbiditas$ dan

    pencetus. &engobatan yang diberikan adalah 1A%A, dimana kortikosteroid inhalasidiberikan dalam dosis sedang'tinggi.

    Taha" 3)9bat yang diberikan adalah 1A%A, dengan dosis kortikosteroid inhalasi

    dosis tinggi dan jika perlu dapat ditambahkan kortikosteroid oral dosis terendah.

    #ortikosteroid oral bekerja sistemik sehingga diharapkan dapat mempercepat

    penyembuhan$ mencegah kekambuhan$ memperpendek hari rawat$ dan mencegah

    kematian.

    %en(o'atan 'erdasar#an dera4at 'erat as$a4

    As$a Inter$iten

    ermasuk pula dalam asma intermiten penderita alergi dengan pajanan

    alergen$ asmanya kambuh tetapi di luar itu bebas gejala dan faal paru normal.

    Demikian pula penderita e*er#ise4indu#ed asthmaatau kambuh hanya bila cuaca

    buruk$ tetapi di luar pajanan pencetus tersebut gejala tidak ada dan faal paru normal.

    ,erangan berat umumnya jarang pada asma intermiten walaupun mungkin

    terjadi. %ila terjadi serangan berat pada asma intermiten$ selanjutnya penderita diobati

    sebagai asma persisten sedang.

    &engobatan yang la+im adalah agonis beta'2 kerja singkat hanya jika

    dibutuhkan atau sebelum e*er#isepada e*er#ise4indu#ed asthma$ dengan alternatif

    kromolin atau leu%otriene modifiers;atau setelah pajanan alergen dengan alternatifkromolin) %ila terjadi serangan$ obat pilihan agonis beta'2 kerja singkat inhalasi$

    alternatif agonis beta'2 kerja singkat oral$ kombinasi teofilin kerja singkat dan agonis

    beta'2 kerja singkat oral atau antikolinergik inhalasi. Fika dibutuhkan bronkodilator

    lebih dari sekali seminggu selama ) bulan$ maka sebaiknya penderita diperlakukan

    sebagai asma persisten ringan.

    abel 4. &engobatan sesuai berat asma4

    Se$ua taha"an : dita$'ah#an a(onis 'eta7 #er4a sin(#at untu# "ele(a 'ila di'utuh#an tida# $ele'ihi 72 #ali

    sehari)

    Berat As$a Medi#asi "en(ontrol harianAlternati < %ilihan lain Alternati lain

    Asma idak perlu '''''''' '''''''

    19

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    21/39

    ntermiten

    Asma &ersisten

    ;ingan

    Glukokortikosteroid inhalasi

    (2'3 ug

    %D8hari atau eki*alennya"

    P eofilin lepas lambat

    P #romolin

    PLeu%otriene modifiers

    ''''''

    Asma &ersisten

    ,edang

    #ombinasi inhalasi

    glukokortikosteroid

    (3'4 ug%D8hari ataueki*alennya"

    dan

    agonis beta'2 kerja lama

    P Glukokortikosteroid inhalasi (3'4 ug

    %Dataueki*alennya"ditambah eofilin

    lepas lambat $atau

    P Glukokortikosteroid inhalasi (3'4 ug

    %Dataueki*alennya"ditambah agonis beta'

    2 kerja lama oral$ atau

    P Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi

    (4 ug %D ataueki*alennya" atau

    P Glukokortikosteroid inhalasi (3'4 ug

    %Datau eki*alennya"ditambah leu%otriene

    modifiers

    P Ditambah agonis beta'2 kerja

    lama oral$ atau

    P Ditambahteofilin lepas lambat

    Asma &ersisten

    %erat

    #ombinasi inhalasi

    glukokortikosteroid

    ( 4 ug

    %D ataueki*alennya" dan

    agonis beta'2 kerja lama$

    ditambah Q / di bawah ini=

    ' teofilin lepas lambat

    'leu%otriene modifiers

    ' glukokortikosteroid

    oral

    &rednisolon8 metilprednisolon oral selang

    sehari / mg

    ditambah agonis beta'2 kerja lama

    oral$ ditambahteofilin lepas lambat

    Se$ua taha"an : Bila ter6a"ai as$a ter#ontrol "ertahan#an tera"i "alin( tida# 'ulan #e$udian turun#an

    'ertaha" sa$"ai $en6a"ai tera"i se$ini$al $un(#in den(an #ondisi as$a teta" ter#ontrol

    As$a %ersisten Rin(an

    &enderita asma persisten ringan membutuhkan obat pengontrol setiap hari

    untuk mengontrol asmanya dan mencegah agar asmanya tidak bertambah beratM

    sehingga terapi utama pada asma persisten ringan adalah antiinflamasi setiap hari

    dengan glukokortikosteroid inhalasi dosis rendah)Dosis yang dianjurkan 2'3 ug

    %D8 hari atau /'20 ug

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    22/39

    (R 3 ug %D atau eki*alennya" dan belum terkontrolM maka harus ditambahkan

    agonis beta'2 kerja lama inhalasi atau alternatifnya. Fika masih belum terkontrol$

    dosis glukokortikosteroid inhalasi dapat dinaikkan. Dianjurkan menggunakan alat

    bantu8s$a#erpada inhalasi bentuk D8Dataukombinasi dalam satu kemasan (fi?

    combination" agar lebih mudah.erapi lain adalah bronkodilator (agonis beta'2 kerja singkat inhalasi" jika

    dibutuhkan $ tetapi sebaiknya tidak lebih dari )'3 kali sehari. . Alternatif agonis beta'2

    kerja singkat inhalasi sebagai pelega adalah agonis beta'2 kerja singkat oral$ atau

    kombinasi oral teofilin kerja singkat dan agonis beta'2 kerja singkat. eofilin kerja

    singkat sebaiknya tidak digunakan bila penderita telah menggunakan teofilin lepas

    lambat sebagai pengontrol.

    As$a %ersisten Berat

    ujuan terapi pada keadaan ini adalah mencapai kondisi sebaik mungkin$

    gejala seringan mungkin$ kebutuhan obat pelega seminimal mungkin$ faal paru (A&>"

    mencapai nilai terbaik$ *ariabiliti A&> seminimal mungkin dan efek samping obat

    seminimal mungkin. Jntuk mencapai hal tersebut umumnya membutuhkan beberapa

    obat pengontrol tidak cukup hanya satu pengontrol. erapi utama adalah kombinasi

    inhalasi glukokortikosteroid dosis tinggi ( 4 ug %D8 hari atau eki*alennya" dan

    agonis beta'2 kerja lama 2 kali sehari. #adangkala kontrol lebih tercapai dengan

    pemberian glukokortikosteroid inhalasi terbagi 3 kali sehari daripada 2 kali sehari)

    eofilin lepas lambat$ agonis beta'2 kerja lama oral dan leu%otriene

    modifiersdapat sebagai alternatif agonis beta'2 kerja lama inhalasi dalam perannya

    sebagai kombinasi dengan glukokortikosteroid inhalasi$ tetapi juga dapat sebagaitambahan terapi selain kombinasi terapi yang la+im (glukokortikosteroid inhalasi dan

    agonis beta'2 kerja lama inhalasi". Fika sangat dibutuhkan$ maka dapat diberikan

    glukokortikosteroid oral dengan dosis seminimal mungkin$ dianjurkan

    sekaligussingle dosepagi hari untuk mengurangi efek samping. &emberian budesonid

    secara nebulisasi pada pengobatan jangka lama untuk mencapai dosis tinggi

    glukokortikosteroid inhalasi adalah menghasilkan efek samping sistemik yang sama

    dengan pemberian oral$ padahal harganya jauh lebih mahal dan menimbulkan efek

    samping lokal seperti sakit tenggorok8 mulut. ,ehngga tidak dianjurkan untuk

    memberikan glukokortikosteroid nebulisasi pada asma di luar serangan8 stabil atau

    sebagai penatalaksanaan jangka panjang.

    Indi#ator as$a tida# ter#ontrol

    Asma malam$ terbangun malam hari karena gejala'gejala asma

    #unjungan ke darurat gawat$ ke dokter karena serangan akut

    #ebutuhan obat pelega meningkat (bukan akibat infeksi pernapasan$

    atau e*er#ise4indu#ed asthma)

    0. Meneta"#an "en(o'atan "ada seran(an a#ut; di ru$ah sa#it/$4$/2

    21

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    23/39

    >ksaserbasi akut merupakan episode perburukan ditandia dengan

    meningkatnya gejala dengan penurunan arus ekspirasi melalui pemeriksaan fal paru

    (A&> dan C>&".

    >ksaserbasi ber*ariasi dari yang ringan sampai berat bahkan fatal dan

    mengancam jiwa. ortalitas meningkat bila penanganan eksaserbasi tidak adekuatsehingga menghasilkan perburukan asma yang menetap$ menyebabkan eksaserbasi8

    serangan berulang dan risiko jatuh dalam eksaserbasi berat dan mengancam jiwa.

    &enanganan eksaserbasi mutlak melalui=

    &enilaian berat asmadisesuaikan dengan klasifikasi asma berdasarkan berat

    eksaserbasi.

    ' &enilaian

    ' &emeriksaan fisik

    ' &emerikasaan penunjang

    a. A&> atau C>&

    b. ,aturasi oksigen dengan$ulse o*metr

    c. Analisa gas darah= untuk pasien dengan obstruksi berat yang ditandai

    oleh nilai faal paru yang rendah yaitu A&> )'05 prediksi$ pasien

    tidak respons dengan pengobatan awal$ dan pasien yang gelisah.

    &a92 I:5 mmHg dan &a92 normal atau 30 mmHg

    mengindikasikan gagal napas.

    d. $ saturasi oksigen$ dan uji lain yang dibutuhkan.!ilai ulang eksaserbasi dan tatalaksan sesuai eksaserbasi.

    &engobatan yang adekuat sesuai beratnya serangan

    &enilaian respon pengobatan

    indakan sesuai respon pengobatan

    22

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    24/39

    ,kema /. Alur penatalaksaan eksaserbasi asma di rumah sakit (G!A 2/0"/

    23

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    25/39

    ,kema 2. Alur penatalaksaan eksaserbasi asma di rumah sakit (G!A 2//"/2

    :. Kontrol se6ara teratur

    6. %ola hidu" sehat

    )= %en6e(ahan)

    Jpaya pencegahan asma dapat ditujukan pada pencegahan sensitisasi alergi

    (terbentuknya atopi$ nampaknya paling rele*an waktu prenatal dan perinatal" atau

    mencegah terbentuknya asma pada indi*idu yang tersensitisasi. ,elain mencegah

    paparan tembakau 8 rokok waktu dalam kandungan atau setelah kelahiran$ tidak ada

    inter*ensi yang terbukti dan diterima luas dapat mencegah terbentuknya asma.

    Hygiene hypothesis asma. -alaupun kontro*ersi nama telah membawa

    penegasan bahwa mencegah sensitisasi alergi harus focus mengarahkan kembali

    24

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    26/39

    repons imun dari bayi ke h/ atau modulasi regulator cell. etapi strategi tersebut

    saat ini masuh merupakan alam hipotesis dan perlu penelitian lebih banyak.

    )10 %ro(nosis/)

    Asma biasanya kronis $ meskipun kadang'kadang masuk ke periode panjang

    remisi . &rospek jangka panjang umumnya tergantung pada tingkat keparahan.

    Dalam kasus'kasus ringan sampai sedang $ asma dapat meningkatkan dari

    waktu ke waktu $ dan banyak orang dewasa bahkan bebas dari gejala.%ahkan dalam

    beberapa kasus yang parah $ orang dewasa mungkin mengalami perbaikan

    tergantung pada derajat obstruksi di paru'paru dan ketepatan waktu dan efekti*itas

    pengobatan .

    &ada sekitar / 5 kasus persisten berat $ perubahan dalam struktur dinding

    saluran udara menyebabkan masalah progresif dan ire*ersibel dalam fungsi paru'

    paru $ bahkan pada pasien yang diobati secara agresif .

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    27/39

    %ronkitis akut merupakan proses radang akut pada mukosa bronkus berserta

    cabang cabangnya yang disertai dengan gejala batuk dengan atau tanpa sputum yang

    dapat berlangsung sampai ) minggu. idak dijumpai kelainan radiologi pada bronkitis

    akut. Gejala batuk pada bronkitis akut harus dipastikan tidak berasal dari penyakit

    saluran pernapasan lainnya.

    )1)Etiolo(i

    %ronkitis akut dapat disebabkan oleh =

    nfeksi *irus = influen+a *irus$ parainfluen+a *irus$ respiratory syncytial *irus

    (;,C"$ adeno*irus$ corona*irus$ rhino*irus$ dan lain'lain.

    nfeksi bakteri = %ordatella pertussis$ %ordatella parapertussis$ Haemophilus

    influen+ae$ ,treptococcus pneumoniae$ atau bakteri atipik (ycoplasma

    pneumoniae$ hlamydia pneumonia$ 1egionella"

    Famur

    !oninfeksi = polusi udara$ rokok$ dan lain'lain.&enyebab bronkitis akut yang paling sering adalah infeksi *irus yakni sebanyak

    @5 sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar I /5 .

    )1)%atoisiolo(i

    ,eperti disebutkan sebelumnya penyebab dari bronkitis akut adalah *irus$

    namun organisme pasti penyebab bronkitis akut sampai saat ini belum dapat

    diketahui$ oleh karena kultur *irus dan pemeriksaan serologis jarang dilakukan.

    Adapun beberapa *irus yang telah diidentifikasi sebagai penyebab bronkitis akut

    adalah *irus *irus yang banyak terdapat di saluran pernapasan bawah yakni

    influen+a %$ influen+a A$ parainfluen+a dan res$irator sn#tial virus (;,C".nfluen+a sendiri merupakan *irus yang timbul sekali dalam setahun dan menyebar

    secara cepat dalam suatu populasi. Gejala yang paling sering akibat infeksi *irus

    influen+a diantaranya adalah lemah$ nyeri otot$ batuk dan hidung tersumbat. Apabila

    penyakit influen+a sudah mengenai hampir seluruh populasi di suatu daerah$ maka

    gejala batuk serta demam dalam 34 jam pertama merupakan prediktor kuat seseorang

    terinfeksi *irus influen+a. ;,C biasanya menyerang orang orang tua yang terutama

    mendiami panti jompo$ pada anak kecil yang mendiami rumah yang sempit bersama

    keluarganya dan pada tempat penitipan anak. Gejala batuk biasanya lebih berat pada

    pasien dengan bronkitis akut akibat infeksi ;,C./0

    Cirus yang biasanya mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas seperti

    rhino*irus$ adeno*irus dapat juga mengakibatkan bronkitis akut. Gejala yang dominan

    timbul akibat infeksi *irus ini adalah hidung tersumbat$ keluar sekret encer dari

    telinga (rhinorrhea" dan faringitis./:

    %akteri juga memerankan perannya dalam pada bronkitis akut$ antara lain$

    %ordatella pertusis$ bordatella parapertusis$ hlamydia pneumoniae dan ycoplasma

    pneumoniae. nfeksi bakteri ini biasanya paling banyak terjadi di lingkungan kampus

    dan di lingkungan militer. !amun sampai saat ini$ peranan infeksi bakteri dalam

    terjadinya bronkitis akut tanpa komplikasi masih belum pasti$ karena biasanya

    ditemukan pula infeksi *irus atau terjadi infeksi campuran./6

    26

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    28/39

    &ada kasus eksaserbasi akut dari bronkitis kronik$ terdapat bukti klinis bahwa

    bakteri bakteri seperti 6tre$to#o##us $neumoniae, 7ora*ella #atarrhalis dan

    Haemo$hilus influenzae mempunyai peranan dalam timbulnya gejala batuk dan

    produksi sputum. !amun begitu$ kasus eksaserbasi akut bronkitis kronik merupakan

    suatu kasus yang berbeda dengan bronkitis akut$ karena ketiga bakteri tersebut dapatmendiami saluran pernapasan atas dan keberadaan mereka dalam sputum dapat

    berupa suatu koloni bakteri dan ini bukan merupakan tanda infeksi akut./6

    &enyebab batuk pada bronkitis akut tanpa komplikasi bisa dari berbagai

    penyebab dan biasanya bermula akibat cedera pada mukosa bronkus. &ada keadaan

    normal$ paru'paru memiliki kemampuan yang disebut mu#o#illiar defen#e$ yaitu

    sistem penjagaan paru'paru yang dilakukan oleh mukus dan siliari. &ada pasien

    dengan bronkhitis akut$ sistem mucocilliary defence paru'paru mengalami kerusakan

    sehingga lebih mudah terserang infeksi. #etika infeksi timbul$ akan terjadi

    pengeluaran mediator inflamasi yang mengakibatkan kelenjar mukus menjadi

    hipertropi dan hiperplasia (ukuran membesar dan jumlah bertambah" sehinggaproduksi mukus akan meningkat. nfeksi juga menyebabkan dinding bronkhial

    meradang$ menebal (sering kali sampai dua kali ketebalan normal"$ dan mengeluarkan

    mukus kental. Adanya mukus kental dari dinding bronkhial dan mukus yang

    dihasilkan kelenjar mukus dalam jumlah banyak akan menghambat beberapa aliran

    udara kecil dan mempersempit saluran udara besar. ukus yang kental dan

    pembesaran bronkhus akan mengobstruksi jalan napas terutama selama

    ekspirasi.Falan napas selanjutnya mengalami kolaps dan udara terperangkap pada

    bagian distal dari paru'paru.&asien mengalami kekurangan 2$ jaringan dan ratio

    *entilasi perfusi abnormal timbul$ di mana terjadi penurunan &92 #erusakan *entilasijuga dapat meningkatkan nilai &9$sehingga pasien terlihat sianosis./4

    &ada bronkitis akut akibat infeksi *irus$ pasien dapat mengalami reduksi nilai

    *olume ekspirasi paksa dalam / detik (C/" yang re*ersibel. ,edangkan pada

    infeksi akibat bakteri . pneumoniae atau . &neumoniae biasanya mempunyai nilai

    reduksi C/yang lebih rendah serta nilai re*ersibilitas yang rendah pula.

    27

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    29/39

    Gambar 4. Dinding bronkus pada bronkitis

    Gambar5

    ) &atofisiologi %ronkitis Akut

    )12)>e4ala #linis

    Gejala utama bronkitis akut adalah batuk'batuk yang dapat berlangsung 2')

    minggu. %atuk bisa atau tanpa disertai dahak. Dahak dapat berwarna jernih$ putih$

    kuning kehijauan$ atau hijau. ,elain batuk$ bronkitis akut dapat disertai gejala berikut

    ini =

    Demam$

    ,esak napas$ %unyi napas mengi atau ngik

    ;asa tidak nyaman di dada atau nyeri dada

    %ronkitis akut akibat *irus biasanya mengikuti gejala gejala infeksi saluran

    respiratori seperti rhinitis dan faringitis. %atuk biasanya muncul ) 3 hari setelah

    rhinitis. %atuk pada mulanya keras dan kering$ kemudian seringkali berkembang

    menjadi batuk lepas yang ringandan produktif. #arena anak anak biasanya tidak

    membuang lendir tapi menelannya$ maka dapat terjadi gejala muntah pada saat batuk

    keras dan memuncak. &ada anak yang lebih besar$ keluhan utama dapat berupa

    produksi sputum dengan batuk serta nyeri dada pada keadaaan yang lebih berat.

    28

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    30/39

    #arena bronchitis akut biasanya merupakan kondisi yang tidak berat dan dapat

    membaik sendiri$ maka proses patologis yang terjadi masih belum diketahui secara

    jelasa karena kurangnya ketersediaanjaringan untuk pemeriksaan. 7ang diketahui

    adalah adanya peningkatan akti*itas kelenjar mucus dan terjadinya deskuamasi sel

    sel epitel bersilia. Adanya infiltrasi leukosit &! ke dalam dinding serta lumensaluran respiratori menyebabkan sekresi tampak purulen. Akan tetapi karena migrasi

    leukosit ini merupakan reaksi nonspesifik terhadap kerusakan jalan napas$ maka

    sputum yang purulen tidak harus menunjukkan adanya superinfeksi bakteri.

    &emeriksaan auskultasi dada biasanya tidak khas pada stadium awal. ,eiring

    perkembangan dan progresi*itas batuk$ dapat terdengar berbagai macam ronki$ suara

    napas yang berat dan kasar$ whee+ing ataupun suara kombinasi. Hasil pemeriksaan

    radiologist biasanya normal atau didapatkan corakan bronchial. &ada umumnya gejala

    akan menghilang dalam / '/3 hari. %ila tanda tanda klinis menetap hingga 2 )

    minggu$ perlu dicurigai adanya infeksi kronis. ,elain itu dapat pula terjadi infeksi

    sekunder.

    ,ebagian besar terapi bronchitis akut *iral bersifat suportif. &ada

    kenyataannya rhinitis dapat sembuh tanpa pengobatan sama sekali. stirahat yang

    cukup$ masukan cairan yang adekuat serta pemberian asetaminofen dalam keadaan

    demam bila perlu$ sudah mencukupi untuk beberapa kasus. Antibiotik sebaiknya

    hanya digunakan bila dicurigai adanya infeksi bakteri atau telah dibuktikan dengan

    pemeriksaan penunjang lainnya. &emberian antibiotik berdasarkan terapi empiris

    biasanya disesuaikan dengan usia$ jenis organisme yang biasa menginfeksi dan

    sensiti*itas di komunitas tersebut. Antibiotik juga telah dibuktikan tidak mencegah

    terjadinya infeksi bakteri sekunder$ sehingga tidak ada tempatnya diberikan padabronchitis akut *iral.

    %ila ditemukan whee+ing pada pemeriksaan fisik$ dapat diberikan

    bronkodilator S2 agonist$ tatapi diperlukan e*aluasi yang seksama terhadap respon

    bronkus untuk mencegah pemberian bronkodilator yang berlebihan.Fumlah bronchitis

    akut bakterial lebih sedikit daripada bronchitis akut *iral. n*asi bakteri ke bronkus

    merupakan infeksi sekunder setelah terjadi kerusakan permukaan mukoasa oleh

    infeksi *irus sebelumnya.

    Hingga saat ini$ bakteri penyebab bronchitis akut yang telah diketahui adalah

    6ta$hlo#o##us $neumoniae danHaemo$hilus influenzae' 7#o$lasma $neumoniae

    juga dapat menyebabkan bronchitis akut$ dengan karakteristik klinis yang tidak khas$

    dan biasanya terjadi pada anak berusia di atas 0 tahun atau remaja. hlamdia s$

    pada bayi dapat menyebabkan trakeobronkitis akut dan penumonitis dan terapi pilihan

    yang dibeikan adalah eritromisin. &ada anak yang berusia di atas @ tahun dapat

    diberikan tertrasiklin. Jntuk terapi efektif dapat diberikan eritromisin atau tertrasiklin

    untuk anak anak di atas usia @ tahun

    &ada anak'anak yang tidak diimunisasi$ infeksi Bordatella $ertusis dan

    orneba#terium di$hteriae dihubungkan dengan kejadian trakeobronkitis. ,elama

    stadium kataral pertusis$ gejala gejala infeksi respiratori lebih dominan$ berupa

    rhinitis$ konjungti*itis$ demam sedang dan batuk. &ada stadium paroksismal$frekuensi dan keparahan batuk meningkat. Gejala khas berupa batuk kuat berturut

    29

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    31/39

    turut dalam satu ekspirasi$ yang diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk

    ekspirasi$ sehingga menyebabkan timbulnya &hoo$' %atuk ini biasanya menghasilkan

    mukus yang kental dan lengket. untah pascabatuk (posttus*e emesis" dapat juga

    terjadi pada stadium paroksismal.

    Hasil pemeriksaan laboratorium patologi menunjukkan adanya infiltrasimukosa oleh limfosit dan leukosit &!. Diagnosis dapat dipastikan dengan

    pemeriksaan klutur dan sekresi mukus. &engobatan pertusis sebagian besar bersifat

    suportif. &emberian eritromisin dapat mengusir kuman pertusis dari nasofaring dalam

    waktu ) 3 hari$ sehingga mengurangi penyebaran penyakit. &emberian selama /3

    hari setelah awitan penyakit selanjutnya dapat menghentikan penyakit.

    Gejala bronkitis akut tidaklah spesifik dan menyerupai gejala infeksi saluran

    pernafasan lainnya. 9leh karena itu sebelum memikirkan bronkitis akut$ perlu

    dipikirkan kemungkinan lainnya seperti pneumonia$ #ommon #old$ asma akut$

    eksaserbasi akut bronkitis kronik dan &&9#.17

    )13)Dia(nosis

    Diagnosis dari bronkitis akut dapat ditegakkan bilaM pada anamnesa pasien

    mempunyai gejala batuk yang timbul tiba tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa

    adanya bukti pasien menderita pneumonia$ #ommon #old$ asma akut$ eksaserbasi akut

    bronkitis kronik dan penyakit paru obstruktif kronik (&&9#". &ada pemeriksaan fisik

    pada stadium awal biasanya tidak khas. Dapat ditemukan adanya demam$ gejala

    rinitis sebagai manifestasi pengiring$ atau faring hiperemis. ,ejalan dengan

    perkembangan serta progresi*itas batuk$ pada auskultasi dada dapat terdengar ronki$

    &heezing$ ekspirium diperpanjang atau tanda obstruksi lainnya. %ila lendir banyakdan tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah./6

    1) &emeriksaan &enunjang

    a.

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    32/39

    Gambar 6. Gambaran foto thoraks pada bronkitis

    b. Jji faal paru

    &ada beberapa penderita menunjukkan adanya penurunan uji fungsi paru.

    c. 1aboratorium

    &ada bronkhitis didapatkan jumlah leukosit meningkat.

    Dalam suatu penelitian terdapat metode untuk menyingkirkan kemungkinan

    pneumonia pada pasien dengan batuk disertai dengan produksi sputum yang dicurigai

    menderita bronkitis akut$ yang antara lain bila tidak ditemukan keadaan sebagai

    berikut=

    Denyut jantung / kali per menit

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    33/39

    akut tersebut$ apakah merupakan suatu penyakit tersendiri atau merupakan awal dari

    penyakit kronik seperti asma./6

    %ronkitis akut merupakan penyakit saluran pernapasan yang dapat sembuh

    sendiri dan bila batuk lebih dari ) minggu maka diagnosis diferensial lainnya harus

    dipikirkan. &asien dengan riwayat penyakit paru kronik sebelumnya seperti bronkitis

    kronik$ &&9# dan bronkiektasis$ pasien dengan gagal jantung dan dengan gangguan

    sistem imun seperti AD, atau sedang dalam kemoterapi$ merupakan kelompok yang

    beresiko tinggi terkena bronkitis akut dan dalam hal ini kelompok tersebut merupakan

    pengecualian./6

    )15)Tatala#sana

    ,uatu studi penelitian menyebutkan bahwa beberapa pasien dengan bronkitis

    akut sering mendapatkan terapi yang tidak tepat dan gejala batuk yang mereka derita

    seringkali berasal dari asma akut$ eksaserbasi akut bronkitis kronik atau #ommon #old.

    %eberapa penelitian menyebutkan terapi untuk bronkitis akut hanya untukmeringankan gejala klinis saja dan tidak perlu pemberian antibiotik dikarenakan

    penyakit ini disebabkan oleh *irus./6

    1) %e$'erian anti'ioti#

    %eberapa studi menyebutkan$ bahwa sekitar :0 4 5 pasien dengan

    bronkitis akut menerima terapi antibiotik meskipun seperti telah diketahui bahwa

    pemberian antibiotik sendiri tidak efektif./0&asien dengan usia tua paling sering

    menerima antibiotik dan sekitar sebagian dari mereka menerima terapi antibiotik

    dengan spektrum luas.ren pemberian antibiotik spektrum luas juga dapat dijumpai di

    praktek dokter dokter pada umumnya./:

    #esimpulan dari beberapa penelitian itu adalah pemberian antibiotik

    sebenarnya tidak bermanfaat pada bronkitis akut karena penyakit ini disebabkan oleh

    *irus. !amun begitu$ penggunaan antibiotik diperlukan pada pasien bronkitis akut

    yang dicurigai atau telah dipastikan diakibatkan oleh infeksi bakteri pertusis atau

    seiring masa perjalanan penyakit terdapat perubahan warna sputum. &engobatan

    dengan eritromisin (atau dengan trimetroprim8sulfametoksa+ol bila makrolid tidak

    dapat diberikan" dalam hal ini diperbolehkan. &asien juga dianjurkan untuk dirawat

    dalam ruang isolasi selama 0 hari./6

    32

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    34/39

    Gambar 6) Fenis antibiotik dan dosis

    1) Bron#odilator

    Dalam suatu studi penelitian dari ochrane$ penggunaan bronkodilator tidak

    direkomendasikan sebagai terapi untuk bronkitis akut tanpa komplikasi. ;ingkasanstatistik dari penelitian ochrane tidak menegaskan adanya keuntungan dari

    penggunaan B'agonists oral maupun dalam mengurangi gejala batuk pada pasien

    dengan bronkhitis akut.

    !amun$ pada kelompok subgrup dari penelitian ini yakni pasien bronkhitis

    akut dengan gejala obstruksi saluran napas dan terdapat &heezing$ penggunaan

    bronkodilator justru mempunyai nilai kegunaan. >fek samping dari penggunaan B'

    agonists antara lain$ tremor$ gelisah dan tangan gemetar./&enggunaan antikolinergik

    oral untuk meringankan gejala batuk pada bronkitis akut sampai saat ini belum diteliti

    dan oleh karena itu tidak dianjurkan./6

    ) Antitusi

    &enggunaan codein atau dekstrometorphan untuk mengurangi frekuensi batuk

    dan perburukannya pada pasien bronkitis akut sampai saat ini belum diteliti secara

    sistematis. Dikarenakan pada penelitian sebelumnya$ penggunaan kedua obat tersebut

    terbukti efektif untuk mengurangi gejala batuk untuk pasien dengan bronkitis kronik$

    maka penggunaan pada bronkitis akut diperkirakan memiliki nilai kegunaan. ,uatu

    penelitian mengenai penggunaan kedua obat tersebut untuk mengurangi gejala batuk

    pada #ommon #olddan penyakit saluran napas akibat *irus$ menunjukkan hasil yang

    beragam dan tidak direkomendasikan untuk sering digunakan dalam praktekkeseharian./@

    !amun$ beberapa studi menunjukkan bahwa kedua obat ini juga efektif dalam

    menurunkan frekuensi batuk per harinya. Dalam suatu penelitian$ sebanyak 6/ orang

    dewasa dengan infeksi saluran pernapasan atas dan gejala batuk$ secara acak

    diberikan dosis tunggal ) mg Dekstromethorpan hydrobromide atau placebo dan

    gejala batuk kemudian di analisa secara objektif menggunakan rekaman batuk secara

    berkelanjutan. Hasilnya menunjukkan bahwa batuk berkurang dalam periode 3 jam

    pengamatan.2

    Gambar 4. Fenis Antitusif

    33

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    35/39

    ) A(en $u#o#ineti#

    &enggunaan ekspektoran dan mukolitik belum memilki bukti klinis yang

    menguntungkan dalam pengobatan batuk pada bronkitis akut di beberapa penelitian$

    meskipun terbukti bahwa efek samping obat minimal./6

    2) Lain ? lainAnalgesik U antipiretik bila diperlukan dapat diberikan. &ada penderita$

    diperlukan istirahat dan asupan makanan yang cukup$ kelembaban udara yang cukup

    serta masukan cairan ditingkatkan.

    O'at Inhaler 8@(9 Larutan Oral -ial Durasi

    Ne'ulier in4e#si 84a$9

    8$(

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    36/39

    m

    Inhalasi >lu#orti#osteroid

    %eclomethasone 0'3(DUD&" $2'$3

    %udenosid /$2$3(D&" $2$ $20$ $0

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    37/39

    BAB III

    KESIM%ULAN

    Asma sudah lama dikenal namun baru akhir akhir ini menjadi masalah kesehatan

    yang menonjol. #eradangan saluran nafas pada asma sangat komplek dalam asal mula$

    regulasi dan outcome. Adanya predisposisi genetic yang terjadi reaksi inflamasi alergi.

    #onsekuensi dari inflamasi kronik akan terjadi airway remodeling.)

    %atuk$ sesak nafas$ whee+ing merupakan trias gejala asma. %ila gejala dan tanda tidakspesifik sulit dibedakan dengan penyakit lain$ oleh sebab itu diperlukan pemeriksaan lebih

    lanjut.

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    38/39

    TIN,UAN %USTAKA

    /. G!A. Global strateg for asthma management and $revention'Diunduh Fanuary :$ 2/:$

    dari G!A= http=88www.ginasthma.org8documents83

    2. ;engganis$ .24. 8iagnosis 8an 9atala%sana Asma Bron%hiale. Departemen lmu &enyakit

    Dalam

  • 7/25/2019 Referat Asma Dan Bronkhitis Akut Nadira Danata 1102011188

    39/39

    /:. Gon+ales ;$ -ilson A$ rane 1$ et al. -hatWs in a name &ublic knowledge$ attitude and

    e?periences with antibiotic use for acute bronchitis. Am F ed 2@M /4=4)40

    /6. ,idney ,. %raman. hronic ough Due to Acute %ronchitis =A& >*idence'%ased linical

    &ractice Guidelines. hest Fournal. 2:M/2@M@0,'/),.

    /4. elbye H$ #ongerud F$ Corland 1. ;e*ersible airflow limitation in adults with respiratory

    infection. >ur ;espir F 2@ 6=/2)@/230

    /@. 1ee &$ Fawad $ >ccles ;. Antitussi*e efficacy of de?tromethorphan in cough associated with

    acute upper respiratory infection. F &harm &harmacol 24M 02=//)@//32.

    2. &a*esi 1$ ,ubburaj ,$ &orter ,haw #. Application and *alidation of a computeri+ed cough

    acuisition system for objecti*e monitoring of acute cough. hest 2@M /2= //2///24.