Referat Radiologi Bronkhitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bronk

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Bronkitis adalah peradangan bronkus yang dapat disebabkan oleh infeksi atau tanpa infeksi dimana peradangan tersebut menyebabkan sekresi mukus atau phlegm ke saluran pernafasan sehingga saluran nafas menyempit. Terdapat dua jenis bronkitis, yaitu: bronkitis akut dan bronkitis kronik. Bronkitis akut ditandai dengan flu dan batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari 1-2 minggu sedangkan bronkitis kronik ditandai dengan batuk dahak produktif lebih dari 3 bulan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut yang tidak disebabkan oleh penyakit lain yang menyebabkan batuk (National Lung, Heart and Blood Intitute, 2012).Menurut Robert L. Wilkins dan James B. Dexter (1993) dalam buku Respiratory Diseases: Principles of Patient Care, bronkitis kronis adalah salah satu penyakit paru dimana pasien memiliki batuk produktif kronik yang berhubungan dengan inflamasi bronkus. Untuk membuat diagnosis, para ahli menyatakan bahwa jangka waktu kronik pada penyakit ini adalah selama batuk produktif muncul, minimal selama tiga bulan setahun dan pada dua tahun berturut-turut. Sebelum diketahui menderita bronkitis kronis, pada awalnya pasien yang mengalami batuk produktif panjang biasanya terdiagnosis oleh dokter mengalami tuberkulosis, kanker paru, dan congestive heart failure.Bronkitis kronik merupakan salah satu dari penyakit paru obstruksi kronik (PPOK). PPOK adalah penyebab kematian lebih dari 2,5 juta orang di dunia pada tahun 2000. Diperkirakan PPOK merupakan satu dari lima penyebab kematian di dunia pada tahun 2020. Sedangkan di Amerika kasus PPOK menempati peringkat ketiga penyebab kematian (Stoller JK dan Juvelekian G, 2012).

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. DefinisiBronkitis akut adalah istilah klinik yang menunjukkan peradangan self-limited pada saluran pernafasan bagian bawah (bronkus). Bronkitis akut merupakan penyakit akut yang berlangsung tidak lebih dari 3 minggu yang ditandai oleh gejala utama batuk dan gejala dari saluran pernafasan bawah seperti wheezing, produksi sputum dan kadang disertai oleh nyeri dada (BMJ Evidence Centre, 2012).Bronkitis kronik merupakan salah satu tipe PPOK yang dapat didefinisikan sebagai batuk produktif yang terjadi lebih dari 3 bulan setiap tahun dalam 2 tahun terakhir tanpa disertai penyakit lain yang mendasari (American Lung Association, 2012).

2.2. EpidemiologiData setiap tahunnya di Poliklinik PPOK RS Persahabatan Jakarta, menunjukkan kunjungan meningkat 334 kali pada bulan November sampai dengan Februari dibandingkan bulan 3 bulan lainnya. Kejadian eksaserbasi merupakan episode perburukan gejala respirasi yang berulang mengakibatkan penurunan fungsi paru, perburukan kualitas hidup dan peningkatan kebutuhan perawatan medis (kunjungan ke dokter, penambahan medikasi, emergensi, rawat inap, dll.) (American Lung Association, 2012).Dengan kata lain eksaserbasi akut bronkitis kronis adalah penyebab utama rawat inap dan kematian pada penderita bronkitis kronis. Lima puluh persen penderita bronkitis kronis mengalami episodik eksaserbasi >2x dalam setahunnya dengan seperlimanya membutuhkan rawat inap pada eksaserbasi tersebut dan sebagiannya membutuhkan perawatan di ICU. Banyak pula penderita bronkitis kronis membutuhkan rawat inap ulang (readmission) karena gejala yang menetap dan berkepanjangan (American Lung Association, 2012).Penyebab tersering dari eksaserbasi adalah infeksi virus pernapasan dan infeksi bakteri, penyebab lainnya seperti polusi lingkungan, gagal jantung kongestif, emboli paru, pemberian oksigen yang tidak tepat, obat-obatan seperti narkotik dan lain-lain (Sutoyo K.D., 2008). Didunia bronkitis merupakan masalah dunia. Frekuensi bronkitis lebih banyak padapopulasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebihbanyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita. Data epidemiologis di Indonesia sangat minim (Samer Qarah, 2007).

2.3. EtiologiPenyebab utama dari bronkitis akut adalah virus. Virus yang menyerang epitel bronkus menyebabkan peradangan dan meningkatkan sekresi mukus. Bronkitis akut sering diawali oleh gejala dari saluran pernafasan atas seperti flu dan common cold (National Institutes of Health, 2012). Sekitar 90% dari bronkitis akut disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, coronavirus, adenovirus, metapneumovirus, parainfluenza virus dan influenza virus. Sedangkan 10% kasus bronkitis akut disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma pneumonia, Chlamydophila pneumoniae, Bordetella pertussis, Stretococcus pneumonia, dan Haemophillus influenza (Albert RH, 2010).Bronkitis akut dapat disebabkan oleh :a. Infeksi virus: influenza virus, parainfluenza virus, respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, coronavirus, rhinovirus, dan lain-lain;b. Infeksi bakteri: Bordatella pertussis, Bordatella parapertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae atau bakteri atipik(Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumonia, Legionella);c. Jamur;d. Noninfeksi: polusi udara, rokok, dan lain-lain. Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah infeksi virus yakni sebanyak90% sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar