Referat Anak Hipotermi Pada Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hipotermi pada neonatus

Citation preview

REFERATHIPOTERMI PADA NEONATUS

Disusun oleh:Veronika Haryanti Icha L,S.Ked09700322

PEMBIMBINGdr. R. Soerjatmono,Sp.A

SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Kab. KediriFakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangBanyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil.Hipotermia pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan, terutama karena tingginya konsumsi oksigen dan penurunan suhu ruangan. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir, terutama bagi bayi prematur. Pengaturan suhu tubuh tergantung pada faktor penghasil panas dan pengeluarannya, sedang produksi panas sangat tergantung pada oksidasi biologis dan aktivitas metabolisme dari sel-sel tubuh waktu istirahat. Suhu normal adalah suhu tubuh yang menjamin kebutuhan oksigen bayi secara individual dapat terpenuhi, pada kulit bayi: 36--36,5oC; pada aksila: 36,5--37oC; dan pada rektum 36,5--37,5oC C. Istilah hipotermia secara umum digambarkan sebagai suhu tubuh kurang dari 35oC3-8,10,16. Pada neonatus yang baru lahir. Dimana,di dalam tubuh ibunya, suhu tubuh fetus selalu terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan ibunya sudah terputus. . Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik. Neonatus harus mempertahankan suhu tubuhnya sendiri melalui aktifitas metabolismenya. Perubahan kondisi terjadi pada neonatus yang baru lahir. Di dalam tubuh ibunya, suhu tubuh fetus selalu terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan ibunya sudah terputus dan neonatus harus mempertahankan suhu tubuhnya sendiri melalui aktifitas metabolismenya.Semakin kecil tubuh neonatus, semakin sedikit cadangan lemaknya. Semakin kecil tubuh neonatus juga semakin tinggi rasio permukaan tubuh dengan massanya. Temperatur rektal biasanya lebih rendah 1-2 oF atau 0,556- 1,112 oC di banding suhu inti tubuhnya. Suhu membran timpani sangat akurat karena telinga tengah mempunyai sumber vascular yang sama sebagaimana vaskular yang menuju hipotalamus.Suhu permukaan kulit meningkat atau turun sejalan dengan perubahan suhu lingkungan. Sedangkan suhu inti tubuh diatur oleh hipotalamus. Namun pada pediatrik, pengaturan tersebut masih belum matang dan belum efisien. Oleh sebab itu pada pediatrik ada lapisan yang penting yang dapat membantu untuk mempertahankan suhu tubuhnya serta mencegah kehilangan panas tubuh yaitu rambut, kulit dan lapisan lemak bawah kulit. Ketiga lapisan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan efisien atau tidak bergantung pada ketebalannya. Sayangnya sebagian besar pediatrik tidak mempunyai lapisan yang tebal pada ketiga unsur tersebut.Transfer panas melalui lapisan pelindung tersebut dengan lingkungan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama panas inti tubuh disalurkan menuju kulit. Tahap kedua panas tubuh hilang melalui radiasi, konduksi, konveksi atau evaporasi. Saat ini telah dikembangkan tindakan untuk mencegah hipotermi pada neonatal yaitu dengan menunda memandikan sampai suhu tubuh stabil1.2 Rumusan Masalah1.Apa pengertian Hipotermi?2.Bagaimana tanda dan gejala Hipotermi?3.Apa penyebab Hipotermi?4.Bagaimana cara penanganan Hipotermi?5. Apakah patofisiologi hipotermi ?6. Apa sajakah jenis dari Hipotermi ?7. Bagaimana cara menengah Hipotermi ?1.3 Tujuan1.Untuk mengetahui pengertian Hipotermi2.Untuk mengetahui tanda dan gejala Hipotermi3.Untuk mengidentifikasi penyebab Hipotermi4.Untuk mengetahui cara penanganan dan pencegahan hipotermi5. Mengetahui jenis-jenis Hipotermi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Anatomi dan FisiologiUsiaSuhu (oc)

3 bulan37,5

6 bulan37,5

1 tahun37,7

3 tahun37,2

5 tahun37,0

7 tahun36,8

9 tahun36,7

11 tahun36,7

13 tahun36,6

Dewasa36,4

>70 tahun36,0

Suhu tubuh atau temperatur normal pada anak dan dewasa adalah :

1.0 Tabel suhu tubuhSuhu normal pada neonatus berkisar antara 36 OC - 37,5 OC pada suhu ketiak. Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36 oC atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 32oC - < 36oC). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 oC. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 25 OC. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf dan sistem endokrin, dimana :1. Sistem Saraf : Merupakan pusat pengatur suhu tubuh, yaitu hipotalamus preoptik hipotalamus anterior. Saat terjadi pemanasan pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi dan saat dingin pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi.2. Sistem Endokrin : Dingin mengakibatkan sekresi tiroksin yang mengakibatkan peningkatan metabolisme dan pembentukan panas. Hormon kelamin pria dapat meningkatka kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuaso suhu lebih bervariasi daripada laki-laki karena pengeluaran hormon progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3-0,6 oC di atas suhu basal. Hormon pertumbuhan (growth hormone) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,produksi panas tubuh juga meningkat.Fisiologi regulasi suhu, suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas dari tubuh. Diukur dengan derajat.

Produksi panasMetabolisme basalAktivitas otot dan menggigilTiroksin dan epineprinEfek suhu terhadap selPengeluaran panasRadiasiKonduksievaporasi

2.0 keseimbangan produksi dan pengeluaran panas

Terdapat 2 jenis panas/suhu tubuh yaitu :1. suhu inti (suhu dari organ/ jaringan tubuh bagian dalam : otak, dada, perut, dll) suhu relatif konstan 37C/98,6F.2. Suhu permukaan ( suhu kulit, jaringan subkutan dan lemak ). Variasi suhu antara 20C (68F) 40C (104F).Produksi panas/heat production terdiri dari 5 faktor penting, antara lain :a. BMR ( Basal Metabolisme Rate).b. Aktifitas ototc. Pengeluaran tiroxind. Stimulasi simpatis, epinephrin, dan nonepineptine. Demam.Sedangkan pengeluaran panas atau kehilangan panas/heat loss terdiri dari 4 mekanisme yang aktif dalam pengeluaran panas, yaitu :a. Konduksi : perpindahan langsung dari badan ke objek tampak gerakan : kompres.b. Konveksi : perpindahan melalui sirkulasi : kipas angin.c. Radiasi : perpindahan antara kulit dan lingkungan.d. Evaporasi : melalui penguapan ( insensibel, water loss mis, pernapasan, kulit).

2.2 Etiologi HipotermiPenyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi disebabkan karena ; Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (terutama jika berat badannya rendah), relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badannya sehingga panas tubuhnya cepat hilang.Pada cuaca dingin, suhu tubuhnya cenderung menurun.Panas tubuh juga bisa hilang melalui penguapan, yang bisa terjadi jika seorang bayi yang baru lahir dibanjiri oleh cairan ketuban.Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :Jaringan lemak subkutan tipis.Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan.Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi.Neonatus mudah sekali terkena hipotermi, hal ini disebabkan oleh karena: Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak kedinginan Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti lingkungan dingin, basah, atau bayi yang telanjang,cold linen, selama perjalanan dan beberapa keadaan seperti mandi, pengambilan sampel darah, pemberian infus, serta pembedahan. Juga peningkatan aliran udara dan penguapan. Ketidaksanggupan menahan panas, seperti pada permukaan tubuh yang relatif luas, kurang lemak, ketidaksanggupan mengurangi permukaan tubuh, yaitu dengan memfleksikan tubuh dan tonus otot yang lemah yang mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar padaBBLR. Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas, seperti defisiensi brown fat, misalnya bayi preterm, kecil masa kelahiran, kerusakan sistem syaraf pusat sehubungan dengan anoksia, intra kranial hemorrhage, hipoksia, dan hipoglikemia.Hipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekelilingi bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tidak di terapkan secara tepat,terutama pada masa stabilisasi yaitu:6-12 jam pertama setelah lahir.Hipotermia juga bisa menyebabkanhipoglikemia(kadar gula darah yang rendah),asidosis metabolik(keasaman darah yang tinggi) dan kematian.Tubuh dengan cepat menggunakan energi agar tetap hangat, sehingga pada saat kedinginan bayi memerlukan lebih banyak oksigen. Karena itu, hipotermia bisa menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke jaringan.jika suhu inti terancam menurun, sebagai upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengatur produksi panas (tremor otot dan gerak tubuh). Kedinginan yang mengancam akan memicu perubahan sikap, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya dengan melindungi terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam renang, berkemul, dll). Jika reaksi perubahan sikap ini tidak muncul (tidak dilakukan) dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35 drajatC. Hal ini dapat terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari situasi tersebut, atau bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat ganggua neurologist, hormon, atau metabolic. Membenamkan diri di dalam air bersuhu 5 10 drajatC selama 10 menit dapat menimbulkan hipotermia (tergantung ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat dengan hembusan angin yang kuat bersuhu lingkungan 0 drajatC dapat menyebabkan hipotermia dalam waktu kurang dari 1 jam.Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang sudah tua (rentang pengaturan suhunya mulai terbatas) dan bayi (terutama bayi baru lahir) karena perbandingan luas permukaan dengan massa tubuh relatif besar, produksi panas basal yang kurang, dan lapisan lemak subkutan yang masih tipis. Orang dewasa muda yang tidak berpakaian tetap dapat mempertahankan suhu inti meskipun suhu lingkungan turun menjadi 27 drajatC karena produksi panas basalnya cukup. Pada neonatus, hipotermia dapat terjadi pada suhu lingkungan 2500 gram) antara lain tempatkan bayi di bawah pemanas segera setelah bayi lahir, keringkan seluruh tubuh untuk mencegah kehilangan panas dengan cara penguapan, tutup kepala dengan cap, bungkus bayi dengan selimut, masukkan dalam tempat tidur bayi.Pengaturan suhu tubuh bayi cukup bulan yang sakit, prosedurnya sama dengan bayi cukup bulan yang sehat, kecuali radiant warmer-nya dengan pengatur suhu sendiri. Pengaturan panas pada bayi prematur (1000-2500 gr) yaitu untuk berat bayi 1800-2500 gram, tanpa masalah medis, digunakan tempat tidur bayi, cap, dan selimut biasanya sudah cukup. Juga dapat digunakan cara skin-to-skin (kangaroo). Untuk bayi 1000-1800 gram, bayi yang sehat seharusnya ditempatkan di inkubator tertutup dengan pengatur suhu sendiri. Sedangkan untuk bayi yang sakit ditempatkan di bawah radiant warmer dengan pengatur suhu sendiri. Pengaturan panas terhadap bayi berat badan sangat rendah (