212
RATA-RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN BERDASARKAN TEORI BROWN (STUDI KASUS PADA ANAK DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Monita Sholeha 11150130000008 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

RATA-RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN

BERDASARKAN TEORI BROWN

(STUDI KASUS PADA ANAK DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Monita Sholeha

11150130000008

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RATA.RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUI{

BERDASARKAN TEORI BROWN

(STUDI KASUS PADA ANAK DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

OIeh:

Monita Sholeha

l l 150130000008

Di bawah bimbingan

Dr){XI*L{\/l \

Dr. Nuryani. MA.

NIP. 19820628200912 2 003

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA TNDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

20t9

Page 3: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi be{usul Rata-rata Panjang ujaran Anak usia 4 Tahun Berdasarkan

Teori Brown (Studi Kasus Anak di Yayasan Sayap Ibu Jakarta) disusun oleh

Monita Sholeha Nomor Induk Mahasiswa 11150130000008, diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 05 Agustus 2019 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

I akarta, 05 Agustus 20 1 9

Panitian Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua JurusalProdi)

Dr. Makyun Subuki, M.Hum.

NIP 1980030s 200901 I 015

Sekertaris

Novi Diah Haryanti, M.Hum.

NIP 19841 t26 20ts03 2 007

Penguji INeneng Nurjanah, M.Hum.

Penguji IIDr. Malqrun Subuki, M.Hum.

NIP 19800305 200901 1 015

Tanggal

F Atvi$ Ple

t] Agystvs .p.rj

\5 Aftdlra; w5""""0' ffi,,.rstus zwq

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Tanda Tangan

NrP. 19710319 199803 2 001

Page 4: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 541 2 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-068

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Tempat/Tgl. Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Monita Sholeha

Jambi, 09 Maret 1998

1 1 1s0130000008

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Rata-rata Panjang Ujaran Anak Usia 4 Tahun

Berdasarkan Teori Brown (Studi pada Anak di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta)

Dr. Nuryani, M.A.Dosen Pembimbing

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Page 5: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

i

ABSTRAK

Monita Sholeha, NIM 11150130000008, “Rata-Rata Panjang Ujaran

Anak Usia 4 Tahun Berdasarkan Teori Brown (Studi Kasus pada Anak di Yayasan

Sayap Ibu Jakarta)”, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Nuryani, M.A.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan rata-rata panjang ujaran

anak usia 4 tahun di Yayasan Sayap Ibu Jakarta; 2) mendeskripsikan faktor-faktor

yang memengaruhi pemerolehan bahasa pada anak usia 4 tahun. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan cross-sectional (potong lintang). Pendekatan cross-sectional (potong

lintang) adalah rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu simak, libat, rekam, dan catat. Teknik analisis data

dilakukan dengan empat tahap, yaitu pentranskripsian data, penyeleksian data,

pengklasifikasian data, dan pemaparan hasil analisis data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian Ar (48 bulan)

berada pada tahap IV (MLU: 3.07), sedangkan subjek penelitian kedua Bl (41

bulan) berada pada tahap II (MLU: 2.37). Rata-rata panjang ujaran tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa pada kedua subjek penelitian berada

di bawah rata-rata. Menurut teori Brown, subjek Ar dan Bl harusnya berada pada

tahap V (lima) dengan MLU 4.0 atau lebih. Pemerolehan bahasa Ar dan Bl

disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam

meliputi faktor kesehatan yang terdiri dari faktor prematur dan faktor gangguan

lambat bicara (speech delay). Adapun faktor luar meliputi faktor lingkungan

keluarga (di dalam tempat tinggal), faktor di luar lingkungan tempat tinggal, dan

lingkungan belajar/sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan, Ar dan Bl cenderung

lebih sering berbicara dan berkomunikasi di lingkungan sekolah. Meskipun

demikian, pihak YSI telah memberikan penanganan khusus (treatment) tambahan

berupa terapi yang meliputi fisioterapi, terapi Sensori Integrasi (SI), dan terapi

wicara.

Kata Kunci: MLU, pemerolehan bahasa, rata-rata panjang ujaran, ujaran, usia 4

tahun, Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Page 6: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

ii

ABSTRACT

Monita Sholeha, NIM 11150130000008, “The Mean Length of Utterance

of 4 Years Old Children Based on the Theory of Brown (Case Study of Children in

Sayap Ibu Foundation Jakarta)”, Indonesian Language and Literature Education

Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta. Supervisor: Dr. Nuryani, M.A.

This research is purposed to: 1) description the mean length of utterance of

4 years old children in Sayap Ibu Foundation Jakarta; 2) explain the supporting

factors that affect the child’s language acquisition. The research method that is

used in this research is qualitative descriptive with cross-sectional approach.

Cross-sectional approach is the research plan by doing measurements or analysis

in the same moment of time. The data collection technique that is used is

listening, involving, recording, and noting. The data analysis technique here was

done through four steps: data transcription, data selection, data classification, and

results explanation.

The result shows that the research subject Ar (48 months old) is in the

stage IV (MLU: 3.07), while the second research subject Bl (41 months old) is in

the stage II (MLU: 2.37). It is shown that the language skills of both of the

subjects are lower from the mean standard. According to Brown, subject Ar and

Bl should be in the stage V with MLU 4.0 or more. The language acquisition of

Ar and Bl can be caused by two factors, internal and external. Internal factors are

including health (premature birth and speech delay), while external factors are

including family (within the house), outside the house, and school environments.

The results show that Ar and Bl tend to speak and communicate in the school

environment. Nevertheless, YSI Foundation has given them some treathment

therapies such as physiotherapy, Integrative Sensory (SI) Therapy, and speaking

therapy.

Keywords: MLU, language acquisition, mean length of utterance, utterance, 4

years old, Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Page 7: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan. Penulis menyadari bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami selama penulisan skripsi ini. Skripsi

ini dapat diselesaikan tentu saja tidak terlepas dari nasihat, saran, dukungan,

motivasi, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada:

1. Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., MA., selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Nuryani, M.A., selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis. Semoga

Ibu selalu diberikan keberkahan dan kemuliaan-Nya.

6. Dr. Makyun Subuki, M. Hum., selaku Dosen penguji I yang telah bersedia

memberikan waktunya untuk menjadi penguji skripsi penulis, serta

bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Semoga

Bapak selalu diberikan keberkahan dan kemuliaan-Nya.

7. Neneng Nurjanah, M. Hum., selaku Dosen penguji II yang telah bersedia

memberikan waktunya untuk menjadi penguji skripsi penulis, serta

Page 8: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

iv

bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Semoga Ibu

selalu diberikan keberkahan dan kemuliaan-Nya.

8. Para Dosen dan Staf TU Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

Bapak/Ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

9. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam meminjamkan buku-buku yang diperlukan dalam

proses penyelesaian skripsi.

10. Yayasan Sayap Ibu Jakarta, PAUD Yayasan Sayap Ibu Jakarta, dan Baby

Kangaroo Kids and Baby Daycare Jakarta yang telah mengizinkan dan

membantu penulis dalam memperoleh data yang diperlukan untuk

penyelesaian skripsi.

11. Kedua orang tua (Ibunda Susilawati dan Ayahanda Sunaryo) dan keluarga

yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan, dan selalu memberikan

dukungan baik dukungan morel maupun finansial. Semoga Allah selalu

menjaga, melindungi, menyayangi, dan memberikan kebaikan dunia akhirat.

12. Ar dan Bl yang telah mengizinkan dan berbesar hati menjadi subjek penelitian

penulis, semoga kalian selalu bahagia dan menjadi anak yang membanggakan.

13. Sahabat-sahabat tercinta (Balqis Ananda Puteri, Resti Ade Fauziah, Nuraini,

Fatmah Hapirotul Adawiyah, Sarah Nurkamilah, dan Widya Akbar Felayati)

yang telah membantu, memberikan dukungan, semangat, dan motivasi bagi

penulis dalam penyelesaian skripsi.

14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2015, khususnya kelas A, yang telah memberikan ilmu, semangat,

dukungan, pengalaman, dan motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan

dan menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna baik isi maupun penyampainn. Segala kritik dan saran dari

berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan pengetahuan dan

Page 9: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

v

pengalaman di masa yang akan datang penulis harapkan dan terima dengan besar

hati. Besar harapan penulis skripsi ini dapat membantu meningkatkan

pembelajaran bahasa Indonesia dan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak

terutama orang tua.

Jakarta, 24 Juni 2019

Penulis

Page 10: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

vi

Daftar Isi

Abstrak .................................................................................................................... i

Abstract .................................................................................................................. ii

Kata Pengantar .................................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................... vi

Daftar Tabel ........................................................................................................ viii

Daftar Lampiran .................................................................................................. ix

Daftar Singkatan .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

C. Batasan Masalah........................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis ..................................................................................... 7

1. Pemerolehan Bahasa ........................................................................... 7

2. Bahasa Ibu dan Bahasa sang Ibu ......................................................... 9

3. Rata-Rata Panjang Ujaran ................................................................. 10

4. Faktor-faktor Pemerolehan Bahasa ................................................... 12

B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 21

B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 21

C. Objek Penelitian ...................................................................................... 21

D. Metode Penelitian.................................................................................... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 23

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 24

Page 11: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 26

1. Gambaran Yayasan Sayap Ibu Jakarta .............................................. 26

2. Subjek Penelitian ............................................................................... 27

a. Ar (48 bulan) .............................................................................. 27

1) Latar Belakang Ar (48 bulan) .............................................. 27

2) Deskripsi Data ....................................................................... 28

b. Bl (41 bulan) ............................................................................... 70

1) Latar Belakang Bl (41 bulan) ............................................... 70

2) Deskripsi Data ....................................................................... 52

B. Pembahasan ............................................................................................ 98

1. MLU (Mean Length of Utterance) ................................................... 98

2. Faktor Pemerolehan Bahasa ............................................................ 104

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................... 113

B. Saran ..................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115

LAMPIRAN

Page 12: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

viii

Daftar Tabel

Tabel 2.1 : Perkembangan Bahasa Anak Menurut Brown ................................ 11

Tabel 4.1 : Ujaran Satu Kata Ar ........................................................................ 28

Tabel 4.2 : Ujaran Dua Kata Ar ....................................................................... 34

Tabel 4.3 : Ujaran Tiga Kata Ar ....................................................................... 44

Tabel 4.4 : Ujaran Empat Kata Ar ..................................................................... 55

Tabel 4.5 : Ujaran Lima Kata Ar ....................................................................... 62

Tabel 4.6 : Ujaran Enam Kata Ar ...................................................................... 65

Tabel 4.7 : Ujaran Tujuh Kata Ar ...................................................................... 66

Tabel 4.8 : Ujaran Delapan Kata Ar .................................................................. 67

Tabel 4.9 : Ujaran Sembilan Kata Ar ................................................................ 68

Tabel 4.10 : Ujaran Sepuluh Kata Ar .................................................................. 68

Tabel 4.11 : Ujaran Empat Belas Kata Ar ........................................................... 69

Tabel 4.12 : Ujaran Lima Belas Kata Ar ............................................................. 69

Tabel 4.13 : Ujaran Satu Kata Bl ......................................................................... 71

Tabel 4.14 : Ujaran Dua Kata Bl ........................................................................ 78

Tabel 4.15 : Ujaran Tiga Kata Bl ........................................................................ 86

Tabel 4.16 : Ujaran Empat Kata Bl .................................................................... 93

Tabe 4.17 : Ujaran Lima Kata Bl ...................................................................... 96

Tabel 4.18 : Ujaran Enam Kata Bl ...................................................................... 97

Tabel 4.19 : Ujaran Sepuluh Kata Bl .................................................................. 98

Tabel 4.20 : Jumlah Ujaran dan Jumlah Kata Ar ................................................ 99

Tabel 4.21 : Jumlah Ujaran dan Jumlah Kata Bl............................................... 100

Tabel 4.22 : MLU Ar dan Bl ............................................................................. 102

Page 13: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 : Transkripsi Percakapan Subjek Penelitian

Lampiran 4 : Transkripsi Wawancara

Lampiran 5 : Dokumentasi Penelitian

Page 14: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

x

DAFTAR SINGKATAN

1. MLU : Mean Length of Utterance (Rata-rata Panjang Ujaran)

2. RPU : Rerata Panjang Ujaran

3. YSI : Yayasan Sayap Ibu

4. Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

5. Bl : Bilqis (Subjek Penelitian 2)

Page 15: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan yang digunakan untuk

menyampaikan maksud atau tujuan dengan cara berkomunikasi. Menurut

Susanti, salah satu kemampuan berbahasa yang dikuasai oleh seorang anak

adalah kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan

berbahasa kedua dari empat kemampuan berbahasa yang dikuasai anak, yaitu

kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.1 Kemampuan

berbicara dapat dilatih sejak lahir. Ketika anak baru lahir, bahasa pertama

yang akan diperoleh sang anak adalah bahasa ibu (mother tounge) atau yang

sering dikenal dengan B1. Pemerolehan bahasa ini akan memengaruhi

kemampuan anak dalam berbicara nantinya.

Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses di mana anak

memperoleh bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa berbeda dengan

pembelajaran bahasa. Chaer menyatakan bahwa pemerolehan bahasa atau

akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak-

anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Seorang

anak dikatakan memperoleh bahasa pertama apabila seorang anak semula

tanpa bahasa dan kini memperoleh suatu bahasa. Proses pemerolehan bahasa

berlangsung tanpa melalui proses pembelajaran di sekolah karena

pemerolehan bahasa didapatkan sebelum anak menginjak jenjang pendidikan

formal (sekolah). Adapun pembelajaran bahasa merupakan proses formal

yang dilalui seseorang dalam memahami bahasa seperti belajar bahasa di

kelas.2 Oleh karena itu, pembelajaran bahasa tidak dapat terjadi dan

berlangsung apabila belum memperoleh bahasa pertama.

Penguasaan keterampilan berbahasa, terutama keterampilan berbicara

merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Hal ini karena

1Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok: Rajawali Pers, 2018), h. 5.

2Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 167.

Page 16: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

2

bahasa merupakan alat komunikasi yang akan membantu seseorang dalam

menyampaikan keinginanan, perasaan, bertukar pikiran, gagasan, dan

pendapat. Tanpa bahasa, seseorang akan kesulitan dalam menyampaikan

keinginan, perasaan, pikiran, gagasan, dan pendapatnya. Penguasaan

keterampilan berbicara dapat dikaji sejak bahasa tersebut diperoleh. Maka

dari itu, pemerolehan bahasa sangat penting untuk dikaji mengingat

pemerolehan bahasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan

pertumbuhan keterampilan berbicara pada anak.

Jumlah elemen yang mengandung arti dalam kalimat yang diucapkan

anak dapat diukur dengan panjang rata-rata tuturan atau Mean Length of

Uttarance (MLU). MLU adalah sebuah konsep yang digunakan untuk

mengukur produk linguistik yang dihasilkan oleh seorang anak. MLU atau

rata-rata panjang ujaran anak sangat penting untuk diketahui. Hal ini

disebabkan jumlah panjang tuturan setiap anak akan memengaruhi

keterampilan berbicara anak tersebut. Semakin panjang ujarannya maka

semakin baik pula kemampuan berbicara anak tersebut. Begitu pula

sebaliknya, mengingat kemampuan berbicara berguna untuk menyampaikan

pikiran, gagasan, pikiran, dan perasaan. Bayangkan saja jika seorang anak

memiliki panjang ujaran yang berada di bawah rata-rata, tentu kemampuan

berbicara yang dimiliki pun juga rendah, sedangkan orang tua atau keluarga

tidak mengetahui hal tersebut. Permasalahan ini tentu akan berdampak pada

perkembangan bahasa anak nantinya. Penelitian terhadap rata-rata panjang

ujaran ini juga penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

berbicara pada anak. Selain itu, penelitian ini juga penting dilakukan agar

ketika ditemui anak yang memiliki panjang ujaran di bawah rata-rata bisa

diberi perlakuan. Perlakuan ini disesuaikan dengan faktor penyebab anak

tersebut memiliki panjang ujaran yang rendah.

Penelitian ini akan membahas tentang rata-rata panjang ujaran anak

yang memiliki latar belakang usia 4 tahun, latar pendidikan PAUD, dan latar

belakang lingkungan yang padat penduduk. Bagian yang akan menjadi tolok

ukur adalah latar belakang keluarga anak. Anak yang menjadi subjek

Page 17: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

3

penelitian adalah anak yang tinggal dan diasuh oleh panti asuhan. Anak yang

diasuh dan tinggal di panti asuhan bisa saja memiliki kemampuan berbahasa

yang lebih tinggi atau bahkan lebih rendah daripada anak yang diasuh

langsung oleh keluarga kandung. Hal ini disebabkan anak yang diasuh dan

tinggal di panti asuhan akan lebih sering berinteraksi dan berkomunikasi

dengan banyak orang mengingat panti asuhan merupakan lembaga

kesejahteraan sosial yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan

pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak-anak yang terlantar, sehingga di

dalamnya akan menampung banyak anak dengan berbagai usia. Selain itu,

penelitian ini hanya akan berfokus pada 2 orang anak yaitu anak yang tinggal

dan diasuh di panti asuhan.

Penelitian ini akan diterapkan pada anak usia 4 tahun yang tinggal di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Usia empat tahun adalah usia medan makna,

artinya pada usia ini anak sudah mulai memahami makna dari setiap kata

yang diujarkannya secara luas. Pada usia ini pula anak senang berkomunikasi

dengan teman atau anak lain seusianya. Anak juga memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi, sehingga pada usia ini anak akan sering mengajukan berbagai

pertanyaan terhadap apa-apa yang menarik baginya. Menurut

Restoeningroem dan Arifin, pada usia sebelum 4 tahun, anak masih

memahami kata-kata yang familiar baginya, tetapi pada usia empat tahun

anak sudah mulai memahami kata-kata yang ia peroleh dari hasil interaksi

dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, pada usia 3-4 tahun mereka secara

khusus telah memperoleh beribu-ribu kosakata berikut sistem fonologi dan

tata bahasa yang kompleks serta aturan kompleks ketika menggunakan

bahasa.3 Semua anak yang mengalami pertumbuhan yang normal akan

memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibu dalam tahun-tahun pertama

kehidupannya. Pada umumnya, anak-anak Indonesia mendapat pendidikan

formal setelah berumur 6 tahun dan pada saat itu pula proses pembelajaran

bahasa dimulai. Rentang waktu antara umur 0 sampai 5 tahun anak-anak lebih

3Restoeningroem dan Zaenal Arifin, Teori dan Hakikat Psikolinguistik, (Jakarta: PT

Pustaka Mandiri, 2019), h. 14.

Page 18: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

4

banyak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan dan proses pemerolehan

bahasa terjadi pada rentang waktu itu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

menjadikan anak usia 4 tahun menjadi objek dalam penelitian ini.

Keluarga memiliki peranan penting dalam pemerolehan bahasa anak.

Akan tetapi, tidak bisa dimungkiri bahwa tidak semua anak diasuh oleh

keluarga kandungnya. Beberapa anak yang terlahir di dunia dititipkan di panti

asuhan karena berbagai alasan, seperti orang tua atau keluarga tidak

menginginkan keberadaannya, tidak mampu merawatnya karena

perekonomian keluarga yang lemah, atau karena orang tua dan keluarganya

sudah tidak ada. Tentu permasalahan ini akan berdampak kepada

perkembangan anak terutama bagi anak yang sudah tinggal di panti asuhan

sejak kecil. Oleh karena itu, penulis ingin melihat bagaimana pemerolehan

bahasa anak usia 4 tahun yang tinggal di panti asuhan.

Penulis tertarik meneliti di Yayasan Sayap Ibu Jakarta karena yayasan

ini merupakan yayasan yang mengasuh anak dari usia balita. Tidak semua

panti asuhan atau yayasan yang berada di daerah Ciputat dan Tangerang

Selatan mengasuh anak dari usia balita. Berdasarkan hasil survei yang

dilakukan oleh peneliti, dari 25 panti asuhan dan yayasan di sekitar Ciputat

yang peneliti kunjungi, Yayasan Sayap Ibu Jakarta adalah salah satu yayasan

yang mengasuh anak dari usia balita. Informasi ini juga diperoleh dari

pengurus panti asuhan atau yayasan yang telah ditemui peneliti sebelumnya,

karena rata-rata panti asuhan atau yayasan yang lain hanya mengasuh anak

usia sekolah. Selain itu, yayasan ini terbilang cukup besar. Yayasan ini juga

memiliki dua cabang utama, yaitu cabang Jakarta dan cabang Yogyakarta.

Yayasan Sayap Ibu Jakarta juga memiliki beberapa cabang, di antaranya di

Cirendeu, Kebayoran Baru, dan Bintaro. Penulis memilih melaksanakan

penelitian di Yayasan Sayap Ibu Jakarta cabang Kebayoran Baru karena di

cabang Cirendeu dikhususkan untuk anak laki-laki yang duduk di bangku

menengah pertama atau SMP. Penulis tidak memilih cabang Bintaro karena

keterbatasan penulis dalam mengakses lokasi tersebut.

Page 19: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

5

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti rata-rata panjang ujaran anak usia 4 tahun berdasarkan teori Brown

studi kasus pada anak di Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Hal ini disebabkan

tingkat kemampuan berbahasa pada setiap anak tentu berbeda, maka perlu

diteliti lebih lanjut untuk melihat apakah kemampuan berbahasa pada anak

dengan usia yang sama sudah sesuai dengan golongannya. Selain itu, penulis

juga ingin melihat faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan bahasa pada

anak tersebut, sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian atau gangguan dapat

diberikan perlakuan yang tepat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul beberapa masalah

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan kajian pustaka pada MLU anak usia 4 tahun, diketahui

bahwa MLU pada anak usia 4 tahun tergolong rendah.

2. Rata-rata panjang ujaran anak usia 4 tahun yang tinggal dan diasuh di

panti asuhan atau yayasan.

3. Minimnya penelitian terkait MLU anak yang diasuh dan tinggal di panti

asuhan atau yayasan.

4. Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berbahasa pada anak usia

4 tahun.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian berguna untuk memberikan titik

fokus pembahasan agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok

permasalahan. Penulis berfokus pada permasalahan yaitu sebagai berikut.

1. Rata-rata panjang ujaran anak usia 4 tahun yang diasuh dan tinggal di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan berbahasa anak usia 4

tahun.

Page 20: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Berapa rata-rata panjang ujaran anak usia 4 tahun yang diasuh dan tinggal

di Yayasan Sayap Ibu Jakarta?

2. Faktor-faktor apa yang memengaruhi pemerolehan bahasa anak usia 4

tahun yang diasuh dan tinggal di Yayasan Sayap Ibu Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan rata-rata panjang ujaran anak usia 4 tahun yang

diasuh dan tinggal di Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan

bahasa anak usia 4 tahun yang diasuh dan tinggal di Yayasan Sayap Ibu

Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas, maka manfaat dari

penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang

psikolinguistik secara umum dan pemerolehan bahasa pada anak terkhusus

MLU (Mean Lengt of Utterance) atau rata-rata panjang ujaran pada anak.

2. Manfaat Praktis

Data dan informasi yang didapat diharapkan bermanfaat guna usaha

untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak dan menambah wawasan

untuk orang tua dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak.

Page 21: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

7

BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis

1. Pemerolehan Bahasa

Pemerolehan atau akuisisi bahasa (acquisition) adalah proses yang

berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa

pertamanya atau bahasa ibunya.1 Menurut Tarigan, pemerolehan bahasa

merupakan suatu proses anak-anak dalam menyesuaikan serangkaian

hipotesis yang makin bertambah rumit, ataupun teori-teori yang masih

terpendam atau tersembunyi yang mungkin sekali terjadi, dengan ucapan-

ucapan orang tuanya sampai dia memilih berdasarkan suatu ukuran bahasa

yang paling sederhana dari bahasa tersebut.2 Lyons dalam Nuryani dan

Putra menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah suatu bahasa yang

digunakan tanpa kualifikasi untuk proses yang menghasilkan pengetahuan

bahasa pada penutur bahasa. Menurut Sigel dan Cocking dalam Nuryani

dan Putra mengatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah proses yang

digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis

dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tatabahasa yang

paling baik dan sederhana dari bahasa yang bersangkutan. Krashen dalam

Schutz mendefinisikan pemerolehan bahasa sebagai proses tentang cara

seseorang dapat berbahasa atau proses anak-anak memperoleh bahasa

pertama. Selanjutnya, Stork dan Widdowson dalam Nuryani dan Putra

mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah

suatu proses tentang cara anak-anak mencapai kelancaran dalam bahasa

ibunya.3 Maka, dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemerolehan bahasa adalah penguasaan bahasa pertama secara alami, tidak

sadar, tidak terencana, dan tidak bertendensi memperoleh pengetahuan

1Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 167.

2Henry Guntur Tarigan, Psikolinguistik, (Bandung: Angkasa, 1986), h.243.

3Nuryani dan Dona Aji Karunia Putra, Psikolinguistik, (Jakarta: Mazhab Ciputat, 2013),

h. 90.

Page 22: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

8

mengenai sistem kaidah bahasa pertama tetapi penguasaan bertendensi

untuk berkomunikasi.

Tarigan membagi pemerolehan bahasa menjadi dua, yaitu

pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan

bahasa pertama terjadi jika seorang yang semula tanpa bahasa dan kini dia

memperoleh suatu bahasa.4 Pemerolehan bahasa kedua diperoleh setelah

anak mereka memperoleh bahasa lain.5 Oleh karena itu, pembelajaran

bahasa dan pemerolehan bahasa adalah dua hal yang berbeda, tetapi saling

berkaitan.

Ingram dalam Nuryani dan Putra menyatakan bahwa secara

tradisional pemerolehan bahasa dibagi menjadi empat periode, yaitu (1)

perkembangan pralinguistik (0-12 bulan), yakni dimulai dari lahir sampai

akhir tahun pertama di mana bayi hanya mampu mengeluarkan suara

tangisan; (2) tuturan satu kata dari sekitar 1-1.5 tahun, (3) gabungan kata

pertama, yaitu sekitar umur 1.5-2 tahun, (4) banyak kata (kalimat

sederhana dan kompleks) yakni mulai umur 3 tahun.6 Periode-periode

tersebut menunjukkan bahwa setiap pertambahan usia maka akan terdapat

perubahan berupa peningkatan dalam pemerolehan bahasa anak.

Guntur dalam Susanto menjelaskan secara rinci tahapan

perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut:

a. Tahap I (pralinguistik), yaitu antara usia 0-1 tahun. Tahap ini terdiri

dari:

1) Tahap meraban 1 (pralinguistik pertama). Tahap ini dimulai dari

bulan pertama hingga bulan keenam di mana anak akan mulai

mengangis, tertawa, dan menjerit.

4Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Pemerolehan Bahasa, (Bandung: Angkasa, 2011),

h.97. 5Suhartono dkk, Psikolinguistik, (Banten: Universitas Terbuka, Cet. V, 2016), h. 5.3.

6Nuryani dan Dona Aji Karunia Putra, Psikolinguistik. (Jakarta: Mazhab Ciputat, 2013))

h. 91.

Page 23: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

9

2) Tahap meraban 2 (pralinguistik kedua). Tahap ini pada dasarnya

merupakan tahap kata tanpa makna mulai dari bulan ke-6 hingga 1

tahun.

b. Tahap II (linguistik). Tahap ini terdiri dari tahap I dan II, yaitu:

1) Tahap 1: holafrastik (1 tahun), ketika anak-anak mulai menyatakan

makna keseluruhan frasa atau kalimat dalam satu kata. Tahap ini

ditandai pula dengan perbendaharaan kata anak hingga kurang

lebih 50 kosakata.

2) Tahap 2: frasa (1-2 tahun), pada tahap ini anak sudah mampu

mengucapkan dua kata (ucapan dua kata). Tahap ini ditandai pula

dengan perbendaharaan kata anak sampai dengan rentang 50-100

kosakata.

c. Tahap III (pengembangan tata bahasa, yaitu prasekolah 3-5 tahun).

Pada tahap ini anak sudah dapat membuat kalimat. Dilihat dari aspek

pengembangan tata bahasa seperti S-P-O, anak dapat memperpanjang

kata menjadi satu kalimat.

d. Tahap IV (tata bahasa menjelang dewasa, yaitu usia 6-8 tahun). Tahap

ini ditandai dengan kemampuan yang mampu menggabungkan kalimat

sederhana dan kalimat kompleks.7

2. Bahasa Ibu dan Bahasa sang Ibu

Bahasa diperoleh manusia sejak lahir yang dikenal dengan istilah

mother tongue atau bahasa ibu. Bahasa ibu dan bahasa sang ibu adalah dua

hal yang berbeda. Perlu dibedakan istilah bahasa ibu dari bahasa sang ibu

untuk menghindari kesalahpahaman. Bahasa ibu diartikan sebagai bahasa

pertama yang dikuasai atau diperoleh anak.8 Bahasa ibu adalah padanan

untuk istilah Inggris native language. Bahasa Inggris untuk orang dan

anak Inggris adalah bahasa ibu. Begitu pula anak Indonesia lahir dan

7Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya,

(Jakarta: Kencana, Cet. III, 2014), h. 76. 8Anas Ahmadi dan Mohammad Jauhar, Dasar-dasar Psikolinguistik, (Jakarta: Prestasi

Pustaka Jakarta, 2015), h. 272.

Page 24: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

10

dibesarkan di Boston dan dari kecil memakai bahasa Inggris, maka bahasa

Inggris adalah bahasa ibu dia.9 Maka, dapat ditarik benang merah bahwa

bahasa di mana tempat anak tersebut lahir belum tentu menjadi bahasa ibu

dari sang anak.

Bahasa sang ibu adalah bahasa yang dipakai oleh orang dewasa

pada waktu berbicara dengan anak yang sedang dalam proses memperoleh

bahasa ibunya. Bahasa seorang anak umur, katakanlah 15 tahun, waktu

bicara dengan adiknya yang berumur 2 tahun, adalah juga bahasa sang ibu.

Istilah ini dipakai sebagai padanan istilah Inggris motherese, parasenterse,

atau child directed speech.10

Bahasa sang ibu mempunyai ciri-ciri khusus:

(a) umumnya memiliki kalimat yang pendek-pendek, (b) memiliki nada

suara yang tinggi, (c) memiliki intonasi yang agak berlebihan, (d) laju

ujaran agak lambat, (e) banyak redundasi (pengulangan), dan (f) banyak

memakai kata sapaan.11

Maka, bahasa sang ibu merupakan bahasa yang

digunakan orang dewasa pada saat berbicara pada anak pada saat anak

sedang proses memperoleh bahasa ibunya. Oleh karena itu, antara bahasa

ibu dan bahasa sang ibu adalah dua hal yang berbeda, tetapi memiliki

keterkaitan.

3. Rata-Rata Panjang Ujaran

Banyak orang yang menggunakan temuan Brown untuk mengukur

perkembangan sintaksis anak. Temuan tersebut dikenal dengan nama

Mean Length of Utterance atau MLU yang telah diterjemahkan menjadi

Rerata Panjang Ujaran (RPU). Menurut Eva M. Fernandez dan Helen

Smith Cairns dalam Fundamentals of Psicholinguistic, “MLU is index of

language development.” Artinya, MLU adalah indeks yang membantu

dalam perkembangan bahasa. Terdapat korelasi yang kuat antara MLU dan

usia. MLU seorang anak akan meningkat seiring bertambahnya usia.

9Soenjono Dardjowidjodjo, Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Manusia, (Jakarta:

IKAPI, Cet. V, 2012), h. 241. 10

Ibid., h.242. 11

Ibid.

Page 25: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

11

Ketika usia anak bertambah maka kalimat yang dihasilkan akan menjadi

lebih panjang. Hal ini dikarenakan kapasitas memori anak meningkat.

Memori yang bekerja adalah memori penyimpanan temporer. Memori ini

mampu menyimpan informasi secara singkat dan mampu memproses

sebuah kalimat secara bersamaan.12

Cara menghitung panjang ujaran anak berdasarkan teori Brown

yaitu:

a. Ambil sampel sebanyak 100 ujaran atau lebih;

b. Hitung jumlah morfem/kata; dan

c. Bagilah jumlah morfem/kata itu dengan jumlah ujaran.

Jadi, seandainya ada 253 morfem/kata dari 100 ujaran, maka RPU

adalah 253:100=2.5. Brown memakai RPU ini untuk menentukan tahap

pemerolehan: Tahap 1 = RPU antara 1.0-2.0, sekitar umur 12-26 bulan;

Tahap II = RPU 2.0-2.5, sekitar umur 27-30 bulan, dan seterusnya.13

Brown membagi rata-rata panjang ujaran anak menjadi 5 tahap,

yaitu:14

Tabel 2.1

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Menurut Brown

No. Tahap Rentang

MLU

Usia

1. I 1.0-2.0 1.0-2.0 tahun/12-26 bulan

2. II 2.0-2.5 2.0-2.5 tahun/27-30 bulan

3. III 2.5-3.0 2.5-3.0 tahun/31-34 bulan

4. IV 3.0-4.0 3.0-3.75 tahun/35-40 bulan

5. V 4.0+ 3.75-4.5 tahun/41-46 bulan

Brown menyebutkan ada 5 tahap pembangunan bahasa. Brown

menunjukkannya dengan mengukur panjang ujaran anak. Ia

12

Eva M. Fernandez dan Helen Smith Cairns, Fundamentals of Psycholinguistics, (UK:

Wiley-Black Well, 2007), h. 117. 13

Ibid., h. 241. 14

David Ingram, First Language Acquisition: Method, Description, and Explanation,

(New York: University of Cambridge Press, 1999), h. 50.

Page 26: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

12

mengidentifikasi bahwa tahap I (1.0-2.0 tahun/12-26 bulan), anak-anak

telah menghasilkan 1-2 kata. Adapun tahap II (2.0-2.5 tahun/27-30 bulan)

mengacu pada perkembangan morfologi. Tahap III (2.5-3.0 tahun/31-34

bulan), anak mampu menyusun kalimat sederhana. Di usia 31-34 bulan,

anak-anak memiliki kosakata sekitar 1200 kata. Pada tahap IV (3.0-3.75

tahun/35-40 bulan) anak sudah mampu menggunakan kalimat kompleks,

berbagai frasa, dan berbagai pertanyaan. Adapun pada tahap V (3.75-4.5

tahun/41-46 bulan) anak-anak mampu menghubungkan beberapa kalimat

sesuai dengan proporsinya. Selain itu, pada tahap ini mereka juga sudah

mampu menggunakan berbagai frasa dan menggabungkannya

menggunakan kata penghubung. Kosakata mereka lebih luas menjadi 1900

kata. Pada tahap IV anak sudah mampu menyusun dan menggunakan

beberapa kalimat dalam satu ujaran. Artinya, kalimat kompleks sudah

mulai digunakan pada tahap IV. Adapun pada tahap V sudah mampu

menggunakan kalimat aktif, frasa kata benda, dan frasa kata kerja dengan

menggunakan kata sambung atau konjungsi.15

4. Faktor-Faktor Pemerolehan Bahasa

Bahasa yang diperoleh setiap anak tidak terlepas dari faktor-faktor

yang memengaruhinya. Faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan

bahasa dijelaskan oleh beberapa teori di antaranya teori behaviorisme oleh

B.F. Skinner, teori nativisme Chomsky, teori kognitivisme, dan teori

interaksionisme.

a. Teori behaviorisme oleh B.F. Skinner

Teori behaviorisme dalam pemerolehan bahasa melibatkan proses

S-R (stimulus-respons) dan proses peniruan. Kaum behavioris

menekankan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama dikendalikan

oleh hal-hal di luar si anak yang berupa rangsangan dari sekitarnya,

15

Ibid.

Page 27: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

13

seperti lingkungan dan keluarga. Mereka berpendapat rangsangan dari

lingkungan tertentu memperkuat kemampuan berbahasa anak.16

b. Teori nativisme Chomsky

Menurut Chomsky, bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia.

Menurutnya perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik).

Nativisme juga percaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah

dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (Language

Acquisition Device atau LAD). LAD dapat membantu anak dalam

menemukan struktur batin kalimat-kalimat yang dijumpainya dan

kemudian ia dapat membentuk kalimat yang sebelumnya belum pernah

dijumpainya.17

c. Teori kognitivisme

Menurut Jean Piaget, bahasa adalah salah satu di antara beberapa

kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi

oleh nalar. Maka dari itu, urutan-urutan perkembangan kognitif

menentukan urutan perkembangan bahasa.18

d. Teori interaksionisme

Teori interaksionisme berpendapat bahwa pemerolehan bahasa

merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan

lingkungan bahasa. Hal ini dibuktikan oleh berbagai penemuan, seperti

yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Dia mengatakan bahwa

sejak lahir anak telah dibekali dengan berbagai kecerdasan . salah satu

kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa. Akan tetapi,

yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan juga faktor yang

memengaruhi kemampuan berbahasa seorang anak.

Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemerolehan bahasa pada anak disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu

16

Restoeningroem dan Zaenal Arifin, Teori dan Hakikat Psikolinguistik, (Jakarta: PT

Pustaka Mandiri, 2019), h. 15. 17

Widjajanti W. Dharmowijono dan I Nyoman Suparwa, Psikolinguistik: Teori

Kemampuan Berbahasa dan Pemerolehan Bahasa Anak, (Bali: Udayana University Press, 2009),

h. 56. 18

Restoeningroem dan Zaenal Arifin, Op. Cit., h. 16.

Page 28: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

14

faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri anak, seperti LAD, kecerdasan, dan faktor genetik (keturunan),

dan kematangan kognitif si anak. Adapun faktor luar yaitu faktor yang

berasal dari luar diri sang anak, seperti faktor motivasi yang melibatkan

stimulus dan respons dan lingkungan (baik lingkungan keluarga maupun

lingkungan sosial).19

Selaras dengan teori tersebut, Nuryani dan Putra

dalam bukunya yang berjudul Psikolinguistik juga menyatakan bahwa

pemerolehan bahasa anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya

faktor biologis, lingkungan sosial, intelegensi, dan faktor motivasi.20

Adapun Ruty J. Kapoh menjelaskan bahwa pemerolehan bahasa seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor umur, kesehatan, jenis

kelamin, kecerdasan, dan milieu.

a. Urutan usia (Chronological age).

Setiap kali anak bertambah maju umurnya maka bertambah

maju pula dalam menemukan bahasa dan dalam kemampuan untuk

menilai bahasanya. Hal itu kembali pada ikatan antar-umur dan

kematanganya/kepekaanya. Terutama kematangannya pada alat-alat

bicaranya, kematanganya pada akal, dan hal-hal lain yang menyertai

dalam pengalaman anak.21

b. Faktor kesehatan secara umum

Sesungguhnya anak-anak yang ada dalam kondisi fisik yang

sehat, itu lebih banyak kegiatanya dan pengetahuanya terhadap apa-apa

yang ada di sekelilingnya. Akan tetapi sebaliknya, bila anak berada

dalam kondisi fisik yang buruk maka kegiatan dan pengetahuannya

menjadi lebih sedikit dan terbatas. Dilihat dari segi kemajuan dan

kemunduranya keadaan kesehatan itu mempengaruhi dalam proses

pertumbuhan yang bermacam-macam.

19

Ibid., h. 17. 20

Nuryani dan Dona Aji Karunia Putra, Op. Cit., h. 89. 21

Ruty J. Kapoh, “Beberapa Faktor yang Berpengaruh dalam Perolehan Bahasa”dalam

Jurnal Interlingual Vol. 4, 2010, h. 88-90. Diakses tanggal 12 Juni 2019 pukul 09.00 WIB.

Page 29: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

15

Jika awal periode kanak-kanak itu disebabkan oleh sakit

sehingga perumbuhan geraknya terlambat, maka dalam periode kanak-

kanak tertentu dari pertumbuhan geraknya akan mengakibatkan sedikit

bermain dengan suara dan hal itulah yang sngat menentukan dalam

pertumbuhan bahasa anak-anak. Jadi dalam hal ini ada hubungan

timbal balik antara keaktifan anak dengan pertumbuhan bahasanya.

Maka dilihat dari segi fisiknya setiap anak yang sehat lebih banyak

kemampuanya untuk menentukan bahasanya.

c. Faktor perbedaan jenis kelamin

Beberapa hasil penelitian telah menetapkan bahwa

pertumbuhan bahasa pada anak-anak perempuan itu lebih cepat dari

anak-anak lelaki. Hal itu dapat dijumpai dalam hubunganya dengan

jumlah kosakata, panjangnya kalimat-kalimat, dan pemahaman.

Perbedaan-perbedaan itu tampak pada lima tahun yang pertama

(periode sekolah dasar), sedangkan di antara tahun kelima dan keenam

kita lihat anak lelaki dan anak perempuan sama atau perbedaan-

perbedaan setara antara keduanya hampir sama.

d. Faktor kecerdasan

Kecerdasan dan kemampuan berbahasa memiliki hubungan

yang tampak jelas, maka anak-anak yang lemah akalnya itu akan

memulai berbicara lebih lambat dibanding dengan anak-anak yang

normal, dan anak-anak yang normal pun akan lebih lambat daripada

anak-anak yang cerdas akalnya. Hal tersebut tidak berarti bahwa

semua anak yang terlambat dalam memulai bicara itu lemah akalnya

atau bodoh, sebab dalam hal ini ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi pada kelemahan bicara, akan tetapi tidak mesti

berpengaruh pada kecerdasan akalnya.

Bagi anak yang memiliki kemampuan akal yang istimewa,

maka ia akan memilki keistimewaan-keistimewaan yang berhubungan

dengan kemampuanya dalam memperhatikan, menemukan hubungan-

hubungan dan dalam memahami arti serta dalam menemukan

Page 30: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

16

perbedaan-perbedaan di antara arti-arti yang berbeda. Ini semua adalah

faktor-faktor yang membantu pada pertumbuhan bahasa anak.22

e. Faktor milieu

Terdapat hubungan timbal balik yang pasti atau positif-negatif

antara pusat perekonomian dengan pusat masyarakat bagi keluarga

tempat anak-anak itu tumbuh dan tempat pertumbuhan bahasanya.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menyenangkan, yang

dilengkapi dengan alat-alat hiburan, dan dalam keluarga mereka yang

berpendidikan itu memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk

mendapatkan bekal kosakata dalam jumlah yang besar serta

membentuk kebiasaan-kebiasaan memakai bahasa yang benar.

Sebaliknya, anak yang tumbuh/hidup dalam lingkungan yang minus,

sekalipun kecerdasanya sama dengan anak-anak yang tumbuh dalam

masyarakat yang surplus, tingkat pertumbuhan bahasanya dalam

mencapai kosakata dapat berbeda atau ada kemungkinan lebih

rendah.23

Berdasarkan beberapa teori dan pendapat yang telah dipaparkan di atas,

penulis menarik kesimpulan bahwa pemerolehan bahasa dipengaruhi oleh dua

faktor utama, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor

yang berasal dari dalam diri sang anak yang meliputi faktor LAD, faktor

genetik (keturunan), intelegensi, usia, kesehatan secara umum, dan jenis

kelamin. Adapun faktor luar yaitu faktor yang berasal dari luar diri sang anak,

seperti faktor motivasi yang melibatkan stimulus dan respons, lingkungan

(baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial), dan milieu.

B. Tinjauan Pustaka

Penelitian terkait rata-rata panjang ujaran anak atau Mean Length of

Utterance (MLU) juga pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain

22

Ibid., h. 89. 23

Ibid., h. 90.

Page 31: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

17

sebelumnya. Berikut ini penulis akan memaparkan secara garis besar hasil

penelitian sebelumnya terkait MLU, yaitu sebagai berikut.

Pertama, penelitian terkait MLU pernah dilakukan oleh mahasiswa

Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris yang terdapat dalam jurnal English

Language and Literature E-Journal yang berjudul “The Analysis of

Utterances Produced by 3 and 4 Years Old Children” yang dilakukan oleh

Mastaria Hutabarat, M. Zaim, Rusdi Noor Rosa, mahasiswa Program Studi

Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Padang, tahun 2012. Mereka

menjelaskan bahwa dalam teori MLU (Mean Length of Utterance), setiap anak

yang memiliki usia yang sama memiliki kemampuan yang sama dalam

memperoleh dan menghasilkan bahasa pertamanya. Namun, hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam memperoleh bahasa setiap anak

pada usia 3 dan 4 tahun berbeda. Pada anak usia 3 tahun ditemukan bahwa

perkembangan bahasanya berada ditahap I (MLU:1.62), II (MLU: 2.28), IV

(MLU: 3.14). Sementara itu, usia 4 tahun berada pada tahap IV untuk semua

sabjek dengan MLU yang bervariasi 3.02, 3.28, dan 3.4. Ditemukan juga

bahwa beberapa anak tersebut sudah mampu menggunakan pernyataan dalam

semua jenis kalimat mood atau interjeksi dan beberapa belum mampu, ujaran

yang mereka hasilkan didominasi oleh modus deklaratif. Beberapa aspek yang

membedakannya adalah pengalaman, kognitif, pematangan saluran vokal,

melakukan interaksi, dan pematangan otak. Faktor-faktor yang memengaruhi

pemerolehan bahasa pertama pada subjek penelitian di antaranya latar

belakang sosial (orang tua bekerja dan anak-anak menghabiskan waktu

bersama pengasuh dan temannya), kognitif, LAD, dan intelegensi, 24

Kedua, penelitian lainnya terkait MLU juga pernah dilakukan oleh

Muhammad Rayhan Rianda Nasution, mahasiswa Universitas Sumatera Utara,

Fakultas Sastra Inggris pada tahun 2017 dengan judul tesis “The Analysis of

Utterances Produced by 3 and 4 Years Old Children”. Tesis yang berjudul

“The Analysis of Utterances Produced by 3 and 4 Years Old Children”

24

Mastaria Hutabarat dkk, “The Analysisi of Utterances Produced by 3 and 4 Years Old

Children”dalam Jurnal English Language and Literature E-Journal Vol. 1 No.1, September 2012,

ISSN 2302-3546, h. 1.

Page 32: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

18

tersebut merupakan suatu kajian linguistik yang membahas tentang analisa

pemerolehan bahasa dalam bentuk tutur kata pada anak-anak umur 3 dan 4

tahun.Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori dari Roger Brown

yang mana teori tersebut menggunakan rumus MLU (Mean Length of

Utterance). Rumus MLU digunakan untuk mengukur perkembangan sintaktik

anak dengan menghitung jumlah morfem/kata dan membaginya dengan

jumlah keseluruhan tutur kata untuk mendapatkan jumlah MLU anak. Analisa

tersebut menggunakan pendekatan kualitatif yang mana dalam penelitiannya

menguraikan seluruh data. Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa

subjek anak berumur 3 tahun memiliki MLU 2.38 kata per ujaran. Sementara

itu, pada subjek anak berumur 4 tahun memiliki MLU 2.59 kata per ujaran.

Hasil dari analisis penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perkembangan

bahasa pada setiap anak berbeda-beda yang didasari oleh beberapa faktor

seperti faktor kognitif, latar belakang sosial, ataupun bawaan lahir.25

Ketiga, penelitian terkait MLU juga pernah dilakukan oleh Marsis dan

Witri Annisa, Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Bung Hatta

yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat” dalam Jurnal

Lingua tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa subjek

berada pada tahap yang sesuai dengan ketetapan Brown, yaitu subjek YFE (21

bulan) dan GFB (21 bulan) dengan MLU 1.4 dan 1.54. Namun, subjek AHM

(29 bulan), SFZ (25 bulan), dan FNS (30 bulan) berada di atas tahap yang

ditetapkan Brown dengan MLU 2.96, 2.44, dan 2.72; subjek NLH (48 bulan),

BRT (36 bulan), dan ZY (48 bulan) berada di bawah tahap yang ditetapkan

Brown dengan MLU 3.66, 2.68, dan 3.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

beberapa subjek berada pada tahap yang sesuai dengan ketetapan Brown, yaitu

subjek YFE dan GFB. Namun, subjek AHM, SFZ, dan FNS berada di atas

tahap yang ditetapkan Brown: subjek NLH, BRT, dan ZY berada di bawah

tahap yang ditetapkan Brown. Ketidaksesuaian hasil MLU ini dapat

dipengaruhi faktor perbedaan bahasa yang diteliti. Peneliti meneliti subjek B1-

25

Muhammad Rayhan Rianda Nasution, “The Analysis of Utterances by 3 and 4 Years

Old Children”, Tesis pada Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, 2017,

(http://repositori.usu.ac.id). Diakses tanggal 23 November 2018 pukul 16.33 WIB.

Page 33: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

19

nya bahasa Indonesia, sedangkan Brown B1 subjek yang bukan bahasa

Indonesia. Namun, anggapan tersebut belum dapat diterima sehingga perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut.26

Persamaan dari ketiga penelitian tersebut adalah sama-sama mengkaji

terkait MLU. Selain itu, terdapat persamaan lain, yaitu subjek penelitian

berada pada rentang usia 4 tahun. Penelitian yang telah dilakukan ini juga

memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu

sama-sama membahas mengenai MLU, subjek penelitian memiliki rentang

usia 4 tahun, memiliki latar belakang pendidikan sekolah di PAUD, dan

tinggal di wilayah padat penduduk.

Adapun perbedaan dari ketiga tinjauan pustaka yaitu penelitian pada

tinjauan pustaka pertama dilaksanakan pada tahun 2012, sedangkan tinjauan

pustaka kedua pada tahun 2015-2016, dan tinjauan pustaka ketiga pada tahun

2018. Perbedaan selanjutnya yaitu pada penelitian pertama dan ketiga

menganalisis anak yang tinggal di Sumatera Barat, sedangkan penelitian

kedua subjek penelitian tinggal di Sumatera Utara. Adapun perbedaan lainnya

yaitu dari hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang beraneka

ragam. Ada yang berada di atas rata-rata, adapula yang berada di bawah rata-

rata. Begitu pula dengan faktor yang memengaruhinya. Sementara itu, ketiga

tinjauan pustaka ini juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaan tersebut terletak pada latar belakang

keluarga subjek penelitian. Subjek penelitian yang diteliti oleh peneliti saat ini

memiliki latar belakang anak yang tinggal dan diasuh di yayasan atau panti

asuhan, sedangkan latar belakang keluarga dari ketiga tinjauan pustaka di atas

merupakan anak yang tinggal dan diasuh oleh keluarga kandung. Selain itu,

pada penelitian kali ini subjek penelitian juga memiliki latar belakang lambat

bicara (speech delay). Berbeda dengan subjek penelitian sebelumnya, anak

yang diteliti memiliki perkembangan normal.

26

Marsis dan Witri Annisa, “Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat (Kajian Mean

Length of Utterance [MLU]”dalam Jurnal Lingua Vol. XIV, Januari 2018, h.35.

Page 34: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

20

Adanya penelitian tersebut belum cukup bagi penulis untuk menjawab

persoalan terkait pemerolehan berbahasa pada anak terutama rat-rata panjang

ujaran anak. Maka dari itu, pada penelitian kali ini, penulis ingin melihat

bagaimana kemampuan berbahasa pada anak usia 4 tahun yang diasuh dan

tinggal di panti asuhan melalui rata-rata panjang ujaran yang dihasilkan oleh

anak tersebut.

Page 35: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dilakukannya suatu penelitian oleh

peneliti. Waktu penelitian adalah jangka waktu yang diperlukan dalam suatu

penelitian.1 Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Sayap Ibu Jakarta di Jalan

Barito II No. 55, Kebayoran Baru, Jakarta. Adapun waktu pengambilan data

dilaksanakan selama 8 hari, yaitu pada 18 Maret 2019 sampai dengan 4 April

2019.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar

penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian.2 Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4 tahun

yang diasuh dan tinggal di Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Jumlah anak yang

menjadi subjek penelitian yaitu sebanyak 2 orang anak, yaitu 1 orang anak

perempuan dan 1 orang anak laki-laki. Anak yang menjadi subjek penelitian

selain memiliki rentang usia yang sama yaitu 4 tahun, mereka juga tinggal di

wilayah yang sama yaitu wilayah padat penduduk; memiliki latar belakang

pendidikan PAUD; memiliki latar belakang lambat bicara (speech delay); serta

tinggal dan diasuh di yayasan yang sama.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa yang akan diselidiki selama kegiatan

penelitian atau persoalan yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

kemudian hendak diteliti untuk mendapatkan data secara terarah.3 Objek

1Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas, & Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h.153. 2Ibid.

3Ibid., h. 156.

Page 36: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

22

dalam penelitian ini ialah ujaran anak usia 4 tahun yang diasuh dan tinggal di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan petunjuk yang memberikan arah agar suatu

penelitian dapat memperoleh hasil yang maksimal. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Moleong,

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.4

Adapun menurut Creswell, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

menggunakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna

yang berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.5 Berdasarkan pendapat-

pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif

kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan suatu fenomena sosial yang dialami oleh subjek penelitian

terhadap objek yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memberikan

deskripsi mengenai pemerolehan bahasa anak usia 4 tahun yang diasuh dan

tinggal di panti asuhan Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Menurut Soenjono, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam

penelitian psikolinguistik, yaitu penelitian dengan pendekatan cross-sectional

dan longitudinal. Pendekatan cross-sectional (potong-lintang) merupakan

rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada

saat bersamaan atau sekali waktu. Adapun penelitian longitudinal merupakan

penelitian yang mencoba menggambarkan perkembangan kemampuan

kebahasaan seseorang dalam suatu bahasa. Ujaran-ujaran yang diamati

memerlukan waktu yang relatif lama karena yang diteliti adalah

4Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Anggota IKAPI, Cet.

XXXV, 2016), h. 6. 5John W. Creswell, Research Design, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2016), h. 4.

Page 37: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

23

perkembangan sesuatu yang sedang dikaji dari satu waktu sampai ke waktu

yang lain. Waktu yang hanya satu-empat bulan biasanya belum akan dapat

memberikan gambaran bagaimana sesuatu itu berkembang dalam bahasa.6

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional

(potong-lintang) karena peneliti hanya melakukan pengukuran dan

pengamatan dalam sekali waktu atau satu titik waktu tertentu.

Pendekatan cross-sectional (potong-lintang) bisa bersifat observasional

ataupun eksperimental. Pendekatan yang bersifat observasional dibagi menjadi

dua tipe, yaitu natural dan terkontrol. Pada tipe observasional natural, peneliti

tidak mengadakan interfensi apapun. Anak dibiarkan secara natural di tempat

yang tidak khusus disediakan. Pada tipe observasional yang terkontrol, tempat

penelitian sudah diatur terlebih dahulu oleh peneliti. Begitu pula dengan

barang-barang mainan yang disediakan disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Berbeda dengan tipe observasional, tipe ekperimental mengadakan interferensi

untuk mengetahui apakah suatu keadaan tertentu akan memunculkan hasil

yang diramalkan. Tipe ini memiliki dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimental dan terkontrol. Kelompok eksperimental adalah kelompok yang

sedang diteliti sehingga kelompok ini mendapat perlakuan yang khusus.

Kelompok terkontrol adalah kelompok biasa yang dipakai sebagai

pembanding.7 Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional tipe

observasional natural karena penelitian ini dilakukan dalam waktu yang

singkat dan hanya pada satu titik waktu serta peneliti membiarkan anak secara

natural di tempat yang tidak khusus disediakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui metode simak,

libat, rekam, catat. Rahardi dalam bukunya menyatakan bahwa untuk

6Soenjono Dardjowidjodjo, Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Manusia, (Jakarta:

IKAPI, Cet. V, 2012), h. 230. 7Ibid.

Page 38: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

24

menyimak objek penelitian dilakukan dengan menyadap.8 Selain menyimak,

peneliti juga ikut terlibat di dalam percakapan (aktif/reseptif). Percapakan

kemudian direkam menggunakan alat perekam agar data dapat diawetkan,

sehingga dapat diubah ke dalam bentuk transkrip. Selain mengggunakan

teknik rekam untuk menjalankan metode simak, peneliti juga mengggunakan

teknik catat. Setelah pencatatan dilakukan, peneliti melakukan klasifikasi atau

pengelompokan dan analisis data.

Peneliti membatasi jumlah data berdasarkan waktu penelitian yang

dibatasi oleh jumlah hari dan durasi per hari. Peneliti melakukan pengambilan

data selama tujuh hari. Pengambilan data pada lima hari pertama dilaksanakan

di sekolah. Durasi pengambilan data di sekolah yaitu selama 4-5 jam per hari.

Adapun pada dua hari selanjutnya, pengambilan data dilaksanakan di YSI

selama 3 jam per hari.

F. Teknik Analisis Data

Penganalisisan data dalam penelitian ini dilakukan dengan empat langkah,

yaitu:

1. Pentranskripsian data

Tuturan yang telah direkam melalui alat perekam selanjutnya

ditranskrip dalam bentuk kalimat. Data yang terkumpul tersebut disusun

dalam bentuk struktur kalimat tuturan anak.

2. Penyeleksian data

Data yang telah ditranskripsikan diolah dengan cara memisahkan

data yang dibutuhkan dan memenuhi syarat yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Tuturan yang diteliti adalah tuturan yang memenuhi syarat

untuk dihitung MLU-nya, yaitu tuturan yang memiliki makna secara

leksikal.

3. Pengklasifikasian data

8Kunjana Rahardi, Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Erlangga, 2005), h. 15.

Page 39: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

25

Data yang telah diseleksi selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan

jumlah kata, seperti ujaran satu kata, dua kata, dan seterusnya.

4. Pemaparan hasil analisis data

Setelah data diklasifikasikan, data tersebut dianalisis.9

Penganalisisan data bertujuan untuk mengetahui anak yang menjadi subjek

penelitian berada pada tahap berapadengan melihat rata-rata panjang

ujarannya. Cara menghitung rata-rata panjang ujaran anak adalah dengan

membagi jumlah morfem dengan jumlah ujaran. Setelah diketahui MLU

dari subjek penelitian, maka hasil perhitungan data dicocokkan dengan

tabel Brown. Setelah data dicocokkan, kemudian dianalisis faktor-faktor

yang memengaruhi panjang ujaran anak usia 4 tahun di Yayasan Sayap Ibu

Jakarta.

9Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2016), h. 208-

211.

Page 40: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Yayasan Sayap Ibu Jakarta

Yayasan Sayap Ibu terletak di Jalan Barito II No. 55, Kebayoran

Baru, Jakarta. Tahun 1955, penelantaran anak dan pembuangan bayi-bayi

di Jakarta, baik yang ditinggal di rumah sakit maupun yang kemudian

ditemukan di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya semakin banyak.

Keadaan inilah yang mendorong beberapa ibu antara lain, Ny. Sutomo,

Ny. Soekardi, Ny. Garland Soenaryo mendirikan Yayasan dengan nama

Yayasan Sayap Ibu (YSI). Yayasan Sayap Ibu berdiri pada tanggal 30

September 1955 dan didirikan oleh ibu Hj. Sulistina Sutomo, istri dari

Bung Tomo yang kala itu menjabat sebagai Menteri Sosial. Pada

kepengurusan baru, Ibu Nasution menjabat sebagai Pembina, sedangkan

Ketua dijabat oleh Ibu Ciptaningsih Utaryo. Awalnya YSI bertujuan

menolong anak-anak Batita (Bawah Tiga Tahun), anak-anak tersebut

dirawat sambil dicarikan keluarga angkat.

Pada tahun 1968, YSI melakukan restrukturalisasi dan

menempatkan diri di bawah Badan Pembina Kegiatan Kesejahteraan

Sosial DKI Jakarta yang diketuai oleh Ny. J. S. Nasution. Dalam

pengasuhan dan perawatan anak, kriteria anak ditingkatkan menjadi usia

0–5 tahun. Yayasan Sayap Ibu sempat mengalami masalah keuangan

sehingga harus dihentikan untuk sementara pada tahun 1968. Namun

berkat tekad kuat para ibu, terutama Ibu J.S Nasution, Yayasan Sayap Ibu

dapat berjalan kembali dan terus berkembang besar.

Tahun 1978, Ny. J.S. Nasution, sebagai Ketua YSI Pusat

membentuk 2 (dua) cabang yaitu YSI Cabang Jakarta dengan Ketua Ny.

Moch. Said dan YSI Cabang Yogyakarta dengan Ketua Ny. C. Utaryo.

Page 41: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

27

Hingga saat ini, Yayasan Sayap Ibu terus konsisten dalam menjalankan

visi dan misinya demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.1

2. Subjek Penelitian

a. Ar (48 bulan)

1) Latar Belakang Ar (48 Bulan)

Ar lahir pada tanggal 24 April 2015. Ar dititipkan di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada tanggal 06 Mei 2015. Menurut

pernyataan Supervisor Lembaga YSI, Ar dititipkan oleh orang tua

dan keluarga besarnya karena mereka tidak sanggup mengasuhnya.

Selain itu, Ar dititipkan karena memiliki permasalahan pada

tumbuh kembang. Hal ini disebabkan karena subjek Ar terlahir

secara prematur. Bayi yang prematur akan rentan terhadap

permasalahan tumbuh kembang. Ar dititipkan di YSI cabang

Jakarta karena di yayasan ini memiliki berbagai fasilitas terapi

yang dapat membantu merangsang pertumbuhan Ar. Ar

mendapatkan terapi sejak usia 5 bulan hingga sekarang (48 bulan).

Terapi tersebut sangat membantu tumbuh kembang Ar. Pada usia

2.5 tahun, tubuh Ar sudah berkembang dengan normal. Meskipun

demikian, Ar masih mengalami gangguan lambat bicara (speech

delay). Oleh karena itu, subjek Ar masih mendapatkan berbagai

terapi, seperti terapi wicara dan terapi SI (Sensori Integrasi).

Ar disekolahkan di dua tempat yang berbeda. Setiap hari

Senin dan Kamis, Ar bersekolah di PAUD YSI yang terletak di

sebelah gedung YSI. Adapun hari Rabu dan Jumat, ia bersekolah di

Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare, Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan. Ar mulai sekolah di PAUD YSI sejak usia 3 tahun (2018),

sedangkan di Kangaroo Kids and Baby Daycare masuk pada tahun

2019. Ar disekolahkan karena keinginannya untuk belajar,

1Sejarah Yayasan Sayap Ibu Jakarta, http://sayapibujakarta.org/sejarah/ diakses pada

tanggal 04 April 2019 pukul 19.25 WIB.

Page 42: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

28

bermain, dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar di luar

YSI. Di samping sekolah, Ar juga sering mengikuti kegiatan yang

dilakukan volunter asing setiap hari Selasa, terapi setiap hari

Kamis dan Sabtu, dan liburan setiap hari Sabtu dan Minggu.2

2) Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian terhadap subjek Ar, diperoleh

1006 kata dari 327 ujaran. Ujaran-ujaran yang dihasilkan Ar terdiri

atas jenis ujaran satu kata, ujaran dua kata, ujaran tiga kata, empat

kata, lima kata, enam kata, tujuh kata, delapan kata, sembilan kata,

empat belas kata, dan lima belas kata. Ujaran tersebut diperoleh

dengan berinteraksi secara langsung dengan subjek Ar. Interaksi ini

berupa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

kegiatan yang sedang Ar lakukan pada saat itu. Selain dengan

mengajukan pertanyaan, terkadang Ar sendiri yang mengajukan

pertanyaan kepada peneliti, sehingga menghasilkan suatu bentuk

percakapan atau interaksi yang aktif.

a) Ujaran satu kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 43 ujaran satu kata

yang dihasilkan oleh subjek Ar. Adapun ujaran-ujaran tersebut

yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.1

Ujaran Satu Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. sudah [sudah] „telah selesai‟

2. belom [bǝlᴐm] „masih dalam

keadaan tidak‟

3. tempe [tԑmpe] „makanan yang

2Wawancara dengan Supervisor Lembaga Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada 04 April 2019

pukul 11.00 WIB.

Page 43: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

29

terbuat dari

kedelai dan

diberi ragi‟

4. nangis [naŋIs] „ungkapan

perasaan sedih

dengan

mencucurkan

air mata‟

5. iya [ija] „iya;

persetujuan‟

6. Aleca [aleca] „Allesa, nama

salah seorang

anak yang

diasuh di YSI‟

7. bunga [buŋa] „bagian

tumbuhan yang

akan menjadi

buah‟

8. bocol [bocᴐl] „bocor;

berlubang

sehingga air

dapat keluar‟

9. beldalah [bǝldalah] „berdarah;

mengeluarkan

darah‟

10. Ayumi? [ajumi] „memastikan

nama volunter

asing bernama

Ayumi‟

11. kipasnya [kipasɲa] „memberitahu

Page 44: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

30

tentang adanya

kipas di

dekatnya‟

12. melah-melah [melah-melah] „merah-merah;

memberi tahu

tangannya yang

terkena cat air

berwarna

merah‟

13. kaget [kaɡԑt] „terkejut‟

14. supelmen [supǝlmԑn] „Superman,

pahlawan super

fiksi yang

muncul dalam

buku komik

Amerika’

15. tumpah [tUmpah] „tercurah keluar

dari tempatnya‟

16. bukain [bukaɁIn] „permintaan

tolong untuk

membukakan

sesuatu‟

17. dinotulus [dinotulUs] „dinosaurus;

binatang

sejarah dari

zaman

prasejarah‟

18. buaya [buaja] „buaya;

binatang melata

berdarah dingin

Page 45: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

31

bertubuh besar

dan berkulit

keras‟

19. cicak [cicaɁ] „cecak;

binatang

merayap‟

20. sedotan [sǝdotan] „penyedot; alat

untuk

menyedot‟

21. takut [takUt] „tidak berani‟

22. jatoh [ʝatᴐh] „jatuh; turun

atau meluncur

ke bawah

denngan cepat

karena

gravitasi‟

23. helem? [helǝm] „menanyakan

helm

(pelindung

kepala)‟

24. tolong [tolᴐŋ] „tolong; bantu‟

25. beldua? [bǝldua] „terdiri atas dua

orang‟

26. suka [suka] „berkeadaan

senang‟

27. selesai [sǝlǝsaI] „sudah jadi‟

28. Alfan [alfan] „Arfan, nama

salah satu

subjek

penelitian/anak

Page 46: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

32

di YSI‟

29. Monita [monita] „Monita, nama

peneliti‟

30. Indonesia [Indoneʃa] „Indonesia;

nama negara

kepulauan di

Asia Tenggara‟

31. pelmen [pǝlmԑn] „permen; gula-

gula yang bau

dan rasanya

mengandung

campuran

minyak

perangsang‟

32. mau [maU] „mau; akan;

hendak‟

33. mangga [maŋɡa] „mangga; buah

berwarna

oranye dan

berkulit hijau‟

34. pil? [pIl] „pir; buah di

daerah

subtropis‟

35. olang? [olaŋ] „orang;

manusia‟

34. bukan [bukan] „berlainan

dengan

sebenarnya‟

35. capek [capԑʔ] „capai; lelah;

letih‟

Page 47: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

33

36. Putli [putli] „Puteri, nama

salah seorang

anak yang

diasuh di YSI‟

37. yupi [jupi] „Yupi, merek

permen‟

38. doktel [dᴐktǝl] „dokter; lulusan

pendidikan

kedokteran

yang ahli

dalam hal

penyakit dan

pengobatan‟

39. kenapa? [kǝnapa] „menanyakan

alasan atau

sebab‟

40. ambulan [ambulan] „ambulans;

kendaraan yang

dilengkapi

peralatan medis

untuk

mengangkut

orang sakit dan

sebagainya‟

41. polisi [polisi] „anggota badan

pemerintahan‟

42. olahlaga? [olahlaɡa] „olahraga;

gerak tubuh

untuk

menguatkan

Page 48: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

34

dan

menyehatkan

tubuh‟

43. kelelawal [kelelawal] „kelelawar;

binatang yang

menyusui

pemakan

serangga yang

terbang untuk

mencari

nafkah‟

b) Ujaran dua kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 192 kata dari 96

ujaran dua kata yang dihasilkan Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.2

Ujaran Dua Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. naik bis. [naIk bIs] „naik bus‟

2. di jidat. [di ʝidat] „di jidat, dahi‟

3. melah putih. [melah putIh] „merah putih, warna

bendera Indonesia‟

4. bapak Holid. [bapaʔ holId] „Bapak Kholid,

salah satu pengasuh

Ar di YSI‟

5. naik motol. [naIk motᴐl] „mengendarai

motor‟

6. di taman. [di taman] „menunjukkan suatu

Page 49: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

35

tempat yang

ditanami bunga-

bunga dan

sebagainya‟

7. yang cantik. [jaŋ cantIk] „sesuatu yang

dianggap indah

dalam bentuk dan

buatannya‟

8. bunga

matahali.

[buŋa matahali] „tanaman yang

bunganya besar dan

bundar berwarna

kuning‟

9. bocol

nantinya?

[bocᴐl nantiɲa] „menanyakan

keadaan yang

mungkin akan

terjadi, yaitu

kebocoran‟

10. walnai apa? [walnai apa] „pertanyaan tentang

sesuatu yang akan

diwarnai ‟

11. walnai keltas? [walnai kǝltas] „menanyakan benda

yang akan diwarnai

adalah kertas‟

12. kasih

tempatnya.

[kasIh

tǝmpatɲa]

„perintah untuk

berikan tempatnya‟

13. ada kupu-

kupu.

[ada kupu-

kupu]

„ada kupu-kupu;

memberitahu

adanya serangga

bersayap‟

14. ini kupu-kupu. [ini kupu-kupu] „menunjuk serangga

Page 50: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

36

yang bersayap

lebar‟

15. Aduh, panas! [adUh panas] „kata seru yang

menunjukkan

minuman yang ia

pegang masih

panas‟

16. ini belom. [ini bǝlᴐm] „ini belum; masih

dalam keadaan

tidak‟

17. dimakan

semut.

[dimakan

sǝmUt]

„dihabiskan oleh

semut‟

18. lagi nyapu? [laɡi ɲapu] „menanyakan

aktivitas yang

berkenaan dengan

membersihkan

sesuatu

menggunakan sapu‟

19. pakek tisu. [pakԑʔ tisu] „pakai tisu;

selampai‟

20. ih cicak! [Ih cicaɁ] „ih cecak; kata seru

yang menunjukkan

rasa heran karena

ada cecak‟

21. ih gelap! [Ih ɡǝlap] „kata seru yang

menunjukkan rasa

takut karena tidak

ada cahaya‟

22. gak bisa. [ɡaʔ bisa] „tidak bisa;

penolakan bahwa

Page 51: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

37

dirinya mampu‟

23. ini pelmen. [ini pǝlmԑn] „ini permen;

menunjuk permen‟

24. ini enggak. [ini ǝŋɡaʔ] „penolakan‟

25. ininya

panjang?

[iniɲa panʝaŋ] „menanyakan

sesuatu yang

berukuran panjang‟

26. ni tinggi? [ni tiŋgi] „menanyakan

tinggi‟

27. namanya apa? [namaɲa apa] „menanyakan nama

sesuatu‟

28. lasa stobeli. [lasa stobeli] „rasa stroberi‟

29. nali apa? [nali apa] „menanyakan nama

tarian‟

30. nali yamko? [nali jamko] „memastikan nama

tarian Yamko‟

31. itunya bagus? [ituɲa baɡUs] „menanyakan

keelokan sesuatu‟

32. minum susu. [minUm susu] „memasukkan susu

ke dalam mulut dan

meneguknya‟

33. susu kotak. [susu kotak] „susu yang dikemas

dalam bentuk kotak‟

34. lasa coklat. [lasa coklat] „rasa cokelat‟

35. Iqis sakit. [iqIs sakIt] „Bilqis sakit;

menginformasikan

bahwa Bilqis sakit‟

36. cincin meli. [cIncIn meli] „cincin milik Melly‟

37. dibawa polisi. [dibawaʔ polisi] „dibawa oleh polisi‟

38. ngeliatnya [ŋǝliatɲa „melihat adanya

Page 52: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

38

ambulan. ambulan] ambulans‟

39. ni salju. [ni salʝu] „menunjuk salju;

butiran uap air yang

berwarna putih yang

membeku di udara‟

40. ini apa? [ini apa] „menanyakan

sesuatu‟

41. ini mobil? [ini mobIl] „menanyakan benda

yang ditunjuk

adalah mobil atau

bukan‟

42. buat naik? [buat naIk] „menanyakan fungsi

sesuatu‟

43. naik apa? [naIk apa] „menanyakan

sesuatu yang akan

dinaiki‟

44. ni anaknya? [ni anakɲa] „memastikan yang

ditunjuk adalah

anaknya‟

45. cali makan. [cali makan] „mencari makan‟

46. di sini. [di sini] „di sini;

menunjukkan

tempat yang dekat

dengan pembicara‟

47. ini olangnya. [ini olaŋɲa] „ini orangnya;

menunjukkan

seseorang yang

dimaksud ada di

dekatnya‟

48. baca lagi. [baca laɡi] „baca lagi; baca

Page 53: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

39

kembali‟

49. lagi, nih. [laɡi nIh] „lagi, nih;

penegasan untuk

menambah ‟

50. mobil-mobil

ini.

[mobIl-mobIl

ini]

„menunjukkan

mobil-mobil yang

ada di dekatnya‟

51. kok mutel-

mutel?

[kᴐʔ mutǝl-

mutǝl]

„menanyakan alasan

benda yang

dimaksud berputar-

putar‟

52. gak teblang? [ɡaʔ tǝblaŋ] „tidak terbang?‟

53. nanti jatoh? [nanti ʝatᴐh] „menanyakan dan

memastikan

peristiwa yang akan

terjadi, yaitu

terjatuh‟

54. nablak mobil. [nablak mobIl] „sentuhan

antarmuka dari arah

berlawanan secara

keras yang terjadi

pada mobil‟

55. gak jalan? [ɡaʔ jalan] „tidak jalan?‟

56. ini helep? [ini ɡelǝp] „menanyakan

kebenaran benda

yang di dekatnya

adalah helm atau

bukan‟

57. ke udala? [kǝ udala] „ke udara?‟

58. ni, liat! [ni liat] „seruan untuk lawan

Page 54: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

40

bicara agar melihat

benda yang

ditunjuk‟

59. di salju. [di salʝu] „menandai tempat

bahwa sesuatu yang

dimaksud ada di

salju‟

60. olangnya

tolong?

[olaŋɲa tolᴐŋ] „menanyakan

seseorang yang

dimaksud menolong

atau tidak‟

61. anaknya

enggak?

[anakɲa ǝŋɡaʔ] „menanyakan anak

yang dimaksud juga

melakukan sesuatu

atau tidak‟

62. pakek

lengkap?

[pakԑʔ lǝŋkap] „menanyakan

sesuatu yang

dipakai harus sedia

segalanya atau

tidak‟

63. gantian lagi. [ɡantian laɡi] „bertukar kembali‟

64. mau naik? [maU naIk] „menanyakan

kepada seseorang

apakah hendak naik

atau tidak‟

65. naik mobil. [naIk mobIl] „masuk ke

kendaraan mobil‟

66. ada banyak? [ada baɲak] „menanyakan

jumlah bilangan‟

67. kakak benelin? [kakaʔ bǝnǝlIn] „menanyakan

Page 55: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

41

kebenaran bahwa

kakak yang

membenarkan

sesuatu yang

dimaksud

pembicara‟

68. itu kenapa? [itu kǝnapa] „menanyakan

alasan‟

69. abis apa? [abIs apa] „menanyakan

kegiatan yang

dilakukan

sebelumnya‟

70. kena panas? [kǝna panas] „terkena panas?‟

71. ni belom? [ni bǝlᴐm] „menanyakan

sesuatu yang masih

dalam keadaan

tidak‟

72. putihnya satu? [putIhɲa satu] „menanyakan

jumlah warna putih‟

73. apa itu? [apa itu] „menanyakan

sesuatu‟

74. bisa sulap? [bisa sulap] „bisa sulap?;

menanyakan sesuatu

yang dimaksud bisa

sulap atau tidak‟

75. kentut lagi. [kǝntUt laɡi] „mengulang/kembali

kentut‟

76. ininya peleset. [iniɲa pǝlesԑt] „ininya terpleset;

menunjukkan

sesuatu yang

Page 56: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

42

terpeleset‟

77. jatoh lagi. [ʝatᴐh laɡi] „jatuh lagi; jatuh

kembali‟

78. kayak banana. [kajaʔ banana] „menunjukkan

sesuatu yang mirip

seperti banana

(pisang)‟

79. Putli, belat. [putli bǝlat] „menginformasikan

kepada Putri bahwa

ada sesuatu yang

berat‟

80. susu sapi. [susu sapi] „minuman berupa

air susu yang

dihasilkan dari sapi‟

81. baleng apa? [balǝŋ apa] „menanyakan

sesuatu apa yang

akan dibarengi‟

82. Eca, udah! [eca udah] „seruan kepada

Allesa untuk

menyudahi sesuatu‟

83. mau lagi. [maU laɡi] „mau lagi; ungkapan

atau keinginan

mendapatkan

sesuatu lagi‟

84. nanti jatoh? [nanti ʝatᴐh] „menanyakan

peristiwa yang akan

terjadi, yaitu

terjatuh‟

85. pak Hamim. [paʔ hamIm] „Pak Hamim, nama

salah seorang

Page 57: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

43

pengasuh di YSI‟

86. Putli, ni. [putli ni] „Puteri, ini;

memberikan sesuatu

kepada Puteri‟

87. baleng-baleng,

ya?

[balǝŋ-balǝŋ

ya]

„bersama-sama, ya?;

memastikan

pekerjaan atau

sesuatu yang

dimaksud untuk

dilakukan bersama-

sama ‟

88. bial gendut. [bial ɡǝndUt] „supaya gendut‟

89. kayak misis. [kajaʔ mIsIs] „seperti Miss‟

90. miss Ketlin. [mIs ketlIn] „Miss Ketlin, nama

volunter asing dari

Jepang di YSI‟

92. ni, disuntik. [ni disUntIk] „ini, disuntik‟

93. ni gendut. [ni ɡǝndUt] „ini gendut;

menunjukkan

bahwa sesuatu yang

di dekatnya gendut‟

94. ikan paus. [ikan paUs] „ikan paus; nama

ikan‟

95. yah, jatoh. [jah ʝatᴐh] „yah, jatuh;

ungkapan

kekecewaan karena

sesuatu yang

terjatuh‟

96. snek apa? [snek apa] „sneck apa?;

menanyakan jenis

Page 58: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

44

makanan ringan‟

c) Ujaran tiga kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 258 kata dari 86

ujaran tiga kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.3

Ujaran Tiga Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. tadi Iqisnya

nangis.

[tadi iqIsɲa naŋIs] „menyatakan

bahwa Bilqis tadi

menangis

2. sama pak

Hamim.

[sama paʔ

hamIm]

„bersama Pak

Hamim‟

3. saya, bu Osa. [saja buʔ osa] „saya, Bu Osa‟

4. itu, kipasnya

telbang.

[itu kipasɲa

tǝlbaŋ]

„itu kipasnya

terbang;

menunjuk kipas

yang berputar-

putar‟

5. kakak, ada foto. [kakaʔ, ada foto] „kakak ada foto;

memberitahu

kepada kakak

bahwa ada foto‟

6. foto mis Lilo. [foto mIs lilo] „foto Ms. Lilo;

memberitahu

gambar yang

terdapat dalam

foto adalah

Page 59: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

45

gambar Ms. Lilo‟

7. ini buat ail? [ini buat aIl] „menanyakan

fungsi sesuatu

untuk

menampung air

atau tidak‟

8. ininya kebalik,

ya?

[iniɲa kǝbalIk ja] „menanyakan

sesuatu terbalik

atau tidak‟

9. mis lilo, bocol. [mIs lilo bocᴐl] „memberi tahu

kepada Ms. Lilo

bahwa ada yang

bocor‟

10. ini gak bisa? [ini ɡaʔ bisa] „menanyakan

bahwa sesuatu

tersebut bisa

digunakan atau

tidak‟

11. kalo ini, bisa? [kalᴐʔ ini bisa] „menanyakan

sesuatu yang lain

bisa digunakan

atau tidak‟

12. mau susu juga. [maU susu ʝuga] „subjek

menginginkan

susu juga‟

13. banyak semut,

ya?

[baɲak sǝmUt ja] „memastikan

bahwa banyak

semut‟

14. nanti semut,

ya?

[nanti sǝmUt ja] „memastikan

bahwa akan ada

Page 60: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

46

semut nanti‟

15. aku mau

biskuit.

[aku maU

bIskwIt]

„subjek

menginginkan

biskuit‟

16. mis Lilo,

digantung?

[mIs lilo

diɡantUŋ]

„menanyakan

sesuatu kepada

Ms. Lilo untuk

digantung atau

tidak‟

17. kok, ada

pohon?

[kᴐʔ ada pohᴐn] „menanyakan

sebab ada pohon‟

18. mama, mau

minum.

[mama maU

minUm]

„subjek meminta

minum kepada

mamanya‟

19. itu, ada

Supelmen.

[itu ada

supǝlmԑn]

„menunjukkan

keberadaan

Superman; tokoh

super/pahlawan

fiksi dari

Amerika’

20. ini punya siapa? [ini puɲa siapa] „menanyakan

kepemilikan‟

21. ini buat nali? [ini buat nali] „menanyakan

fungsi sesuatu

yang dimaksud

apakah untuk

menari atau

bukan‟

22. kok, itunya

bagus?

[kᴐʔ ituɲa baɡUs] „menanyakan

sebab bagusnya

Page 61: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

47

sesuatu yang

dimaksud

subjek‟

23. Monita, ada

cincin.

[monita ada

cIncIn]

„memberitahukan

kepada Monita

bahwa ada

cincin.

24. ini pakek tisu? [ini pakԑʔ tisu] „menanyakan

pakai tisu atau

tidak‟

25. tu, siapa tu? [tu siapa tu] „menanyakan

seseorang‟

26. ini walna pink. [ini walna piŋ] „menunjuk

sesuatu yang

berwarna pink‟

27. itu, mobil ini. [itu mobIl ini] „menunjuk mobil

mainan yang ada

di dekatnya‟

28. buat di salju? [buat di salʝu] „menanyakan

tempat tujuan,

yaitu di salju‟

29. ni anak ibunya? [ni anak ibuɲa] „menanyakan

kepemilikan

seorang anak‟

30. ada bapak gak? [ada bapaʔ ɡaʔ] „menanyakan ada

bapak atau tidak‟

31. ntal dedenya

nais?

[ǝntal dedeɲa

naIs]

„menanyakan

apakah nanti adik

atau bayi yang

dimaksud akan

Page 62: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

48

menangis atau

tidak‟

32. tadi olangnya

tolongin.

[tadi olaŋɲa

tolᴐŋIn]

„tadi orangnya

yang menolong‟

33. ganti lagi, ni? [ɡanti laɡi ni] „menanyakan

harus diganti lagi

atau tidak‟

34. aku ada pensil. [aku ada pensIl] „memberi tahu

bahwa subjek

memiliki pensil‟

35. bawanya di

sini.

[bawaɲa di sini] „bawanya di sini‟

36. iya, sama ini. [ija sama ini] „iya sama ini‟

37. itu mobil juga. [itu mobIl ʤuga] „menunjukkan

bahwa ada mobil

juga di sana‟

38. atas ke awan? [atas kǝ awan] „menanyakan

tujuan suatu

tempat yaitu ke

awan‟

39. kalo talik yah? [kalᴐʔ talIk jah] „menyakan

ditarik atau

tidak‟

40. liat apa

olangnya?

[liat apa olaŋɲa] „menanyakan apa

yang dilihat oleh

orang‟

41. kok pakek ini? [kᴐʔ pakԑʔ ini] „menanyakan

alasan memakai

sesuatu‟

42. ini namanya [ini namaɲa apa] „menanyakan

Page 63: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

49

apa? nama sesuatu‟

43. kalo ini

topinya?

[kalᴐʔ ini topiɲa] „menanyakan

bahwa benda

yang dimaksud

adalah topi‟

44. helep ini apa? [helǝp ini apa] „menanyakan

helm itu apa‟

45. ni, kalo ini? [ni kalᴐʔ ini] „menanyakan

sesuatu yang

lain‟

46. ini bisa naik? [ini bisa naIk] „menanyakan

apakah sesuatu

tersebut bisa naik

atau tidak‟

47. ni balon udala. [ni balᴐn udala] „ini balon udara;

menunjukkan

bahwa benda

yang di dekatnya

adalah balon

udara‟

48. ni olangnya

tolong-tolong.

[ni olaŋɲa tolᴐŋ-

tolᴐŋ]

„menunjukkan

bahwa orang

yang dimaksud

adalah yang

menolong‟

49. mau minum

dulu.

[mau minUm

dulu]

„menyatakan

bahwa subjek

ingin minum‟

50. itu, di situ. [itu di situ] „itu di situ;

menunjukkan

Page 64: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

50

tempat‟

51. tadi aku liat. [tadi aku liat] „tadi aku lihat;

memberitahu

bahwa subjek

tadi melihat‟

52. tadi ininya

banyak.

[tadi iniɲa baɲak] „menyatakan

sesuatu yang

dimaksud

tadinya memiliki

jumlah yang

banyak‟

53. tau Edi, gak? [tau edi ɡaʔ] „menanyakan

apakah lawan

bicara mengenal

Edi‟

54. itunya ininya

sakit?

[ituɲa iniɲa sakIt] „menanyakan

sesuatu apakah

sakit atau tidak‟

55. Monita, aku

bisa.

[monita aku bisa] „menyatakan

kepada Monita

bahwa subjek

bisa atau

mampu‟

56. ni melahnya

udah?

[ni melahɲa udah] „menanyakan

apakah warna

merah yang

dimaksud sudah

cukup‟

57. ni sama

putihnya?

[ni sama putIhɲa] „menanyakan

apakah warna

Page 65: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

51

putih juga

dipakai atau

tidak‟

58. ih kayak meng-

pink.

[Ih kayaʔ meŋpiŋ] „ih seperti warna

pink;

menyatakan rasa

heran atas

perubahan

warnayang

menjadi warna

pink‟

59. ih Eca, jangan! [Ih eca ʝaŋan] „Eca dilarang

melakukan

sesuatu‟

60. aku mau naik. [aku maU naIk] „subjek

menginginkan

dirinya untuk

naik‟

61. ini masih ada. [ini masIh ada] „menyatakan

bahwa sesuatu

tersebut masih

ada‟

62. ada lagi gak? [ada laɡi ɡaʔ] „menanyakan

sesuatu tersebut

masih ada atau

tidak‟

63. ini lasa apa? [ini lasa apa] „menanyakan

jenis rasa‟

64. itu buat apa? [itu buat apa] „menanyakan

fungsi sesuatu‟

Page 66: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

52

65. ni lasanya

mangga?

[ni lasaɲa maŋɡa] „memastikan

sesuatu yang

dimaksud adalah

rasa mangga atau

tidak‟

66. kakak, mau

ngapain?

[kakaʔ mau

ŋapaIn]

„menanyakan apa

yang akan

dilakukan oleh

kakak‟

67. ini pakek tas? [ini pakԑʔ tas] „menanyakan

apakah subjek

harus memakai

tas atau tidak‟

68. mau, Eca udah! [maU eca udah] „memerintahkan

Allesa untuk

sudah karena

subjek juga

menginginkan

69. ntal ininya

sakit?

[ntal iniɲa sakIt] „menanyakan

sesuatu apakah

nanti akan sakit

atau tidak‟

70. ntal habis, deh. [ntal habIs dԑh] „memberitahu

bahwa nanti akan

habis‟

71. udah habis, ya? [udah habIs ja] „menanyakan

bahwa sesuatu

yang dimaksud

sudah habis atau

belum‟

Page 67: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

53

72. ntal habis, ya? [ntal habIs ja] „menanyakan

nanti akan habis

atau tidak‟

73. habis sama

Alfan.

[habIs sama

alfan]

„dihabiskan oleh

Arfan‟

74. Eca, aku mau. [eca aku maU] „mengatakan

kepada Allesa

bahwa subjek

juga mau‟

75. tuh kan, jatoh. [tUh kan ʝatᴐh] „Tu kan, jatuh;

memberi tahu

bahwa sesuatu

benar-benar

terjatuh‟

76. ni, ada sapi. [ni ada sapi] „memberi tahu

bahwa di

dekatnya ada

sapi‟

77. bukan, ni sapi. [bukan ni sapi] „menolak

pernyataan lain

dan menekankan

yang dimaksud

adalah benar-

benar sapi‟

78. ni, bial gendut. [ni bial ɡǝndUt] „memberikan

sesuatu supaya

lawan bicara

menjadi gemuk‟

79. nanti bajunya

bolong.

[nanti bajuɲa

bolᴐŋ]

„memberi tahu

bahwa nanti

Page 68: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

54

bajunya bolong‟

80. ni, bajunya

bolong.

[ni bajuɲa bolᴐŋ] „memberi tahu

bahwa ada baju

yang bolong‟

81. itu, di tv. [itu di tivi] „itu, di Tv;

menunjukkan

bahwa sesuatu

tersebut ada di

Tv‟

82. ni, jatoh lagi. [ni jatᴐh laɡi] „memberi tahu,

bahwa ada yang

terjatuh lagi‟

83. ni, aku gendut. [ni aku ɡǝndUt] „memberi tahu

bahwa dirinya

gendut‟

84. ni ikan juga. [ni ikan ʝuɡa] „menunjuk

sesuatu yang

juga merupakan

ikan‟

85. tiga ya, ma? [tiɡa ja ma] „menanyakan

jumlah kepad

mamanya‟

86. aku mau ini [aku maU ini] „aku mau ini;

memberi tahu

bahwa ia

menginginkan

ini‟

Page 69: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

55

d) Ujaran empat kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 228 kata dari 57

ujaran empat kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-

ujaran tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.4

Ujaran Empat Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. bial ininya gak

bolong.

[bial iniɲa ɡaʔ

bolᴐŋ]

„memberikan

alasan, yaitu

supaya sesuatu

yang dimaksud

tidak bolong‟

2. bu Osa, ada

itu.

[bUʔ osa ada itu] „memberi tahu

kepada Bu Osa

bahwa ada sesuatu‟

3. kak, ini gak

bisa.

[kaʔ ini ɡaʔ bisa] „Kak, ini tidak

bisa; memberi tahu

bahwa sesuatu

yang dimaksud

tidak bisa dipakai‟

4. yang itu buat

ail?

[jaŋ itu buat aIl] „menanyakan

fungsi sesuatu,

yaitu untuk air‟

5. mama Isla

udah kelual.

[mama Isla udah

kǝlual]

„memberi tahu

bahwa mama Isla

sudah keluar‟

6. kalo ba belum,

ya?

[kalᴐʔ baʔ

bǝlUm ja]

„memastikan

bahwa huruf ba

belum dipelajari‟

Page 70: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

56

7. kok cicaknya

mencali

makan?

[kᴐʔ cicaʔɲa

mǝncali makan]

„menanyakan

alasan cecak

mencari makan‟

8. Eca, ini punya

kamu?

[eca ini puɲa

kamu]

„menanyakan

apakah sesuatu

tersebut milik

Allesa atau bukan‟

9. ini cicak bisa

jalan?

[ini cicaʔ bisa

ʝalan]

„menanyakan

apakah cecak bisa

jalan atau tidak‟

10. kalo ini bisa,

enak.

[kalᴐʔ ini bisa

enak]

„memberi tahu

bahwa sesuatu

yang dimaksud itu

enak‟

11. bukan yupi, ini

pelmen.

[bukan jupi ini

pǝlmԑn]

„memberi tahu

bahwa sesuatu

tersebut bukan

Yupi, tetapi

permen‟

12. ini pakek tisu,

ya?

[ini pakԑʔ tisu

ja]

„menanyakan pakai

tisu atau tidak‟

13. gak, aku punya

dua.

[ɡaʔ aku puɲa

dua]

„penyangkalan dan

pernyataan bahwa

subjek memiliki

sesuatu dengan

jumlah dua‟

14. ini dedenya, ini

ibunya?

[ini dedeʔɲa ini

ibuɲa]

„memastikan yang

mana bayi dan

yang mana ibunya‟

15. buat ini bulung [buat ini bulUŋ „memberi tahu

Page 71: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

57

hantu? hantu] bahwa subjek

sedang membuat

burung hantu‟

16. ini dede sama

ibu?

[ini dedeʔ sama

ibuʔ]

„menanyakan

sekaligus

memastikan antara

dede (bayi) dan

ibu‟

17. bulung

hantunya, ini

dede.

[bulUŋ hantuɲa

ini dedeʔ]

„memberi tahu

yang mana burung

hantu dan yang

mana ibunya‟

18. ini Owinya

udah baca.

[ini owiɲa udah

baca]

„memberi tahu

bahwa Owi sudah

membaca‟

19. Monita, aku

ada pensil.

[monita aku ada

pԑnsIl]

„memberi tahu

kepada Monita

bahwa subjek

memiliki pensil

20. itu bukunya

ada banyak

[itu bukanɲa ada

baɲak]

„menunjuk dan

memberi tahu

bahwa jumlah

buku tersebut ada

banyak‟

21. tapi, ininya

bisa nyeblang?

[tapi iniɲa bisa

ɲǝblaŋ]

„menanyakan

sesuatu apakah

bisa menyebrang

atau tidak‟

22. kok, ininya

bisa nyala?

[kᴐʔ iniɲa bisa

ɲala]

„menanyakan

alasan mengapa

Page 72: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

58

sesuatu tersebut

bisa menyala‟

23. ini mobilnya

bisa nyala?

[ini mobIlɲa bisa

ɲala]

„menanyakan

apakah mobil

tersebut bisa

menyala atau

tidak‟

24. kok ininya

pakek ini?

[kᴐʔ iniɲa pakԑʔ

ini]

„menanyakan

alasan sesuatu‟

25. ni juga sama,

helep?

[ni ʝuɡa sama

helǝp]

„menanyakan

apakah benda yang

dimaksud juga

merupakan helm‟

26. aku suka naik

mobil.

[aku suka naIk

mobIl]

„menginformasikan

bahwa subjek suka

naik mobil‟

27. ni, Owi naik

helikoptel.

[ni owi naIk

helikᴐptǝl]

„memberi tahu

bahwa Owi naik

helikopter‟

28. ni, Eca naik ini [ni eca naIk ini] „meminta Allesa

untuk naik ke

sesuatu yang

dimaksud‟

29. ni, naik mobil

ni

[ni naIk mobIl

ni]

„inaik mobil ini‟

30. ni, ada

helokoptel ni

[ni ada

helikᴐptǝl ni]

„menginformasikan

bahwa ada

helikopter‟

31. ada helikoptel

lagi ni.

[ada helikᴐptǝl

laɡi ni]

„menunjukkan

bahwa ada

Page 73: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

59

helikopter lagi‟

32. iya, telbang ke

atas.

[ija tǝlbaŋ kǝ

atas]

„iya terbang ke

atas‟

33. enggak,

cewek-

ceweknya liat

ini.

[eŋɡaʔ cewԑk-

cewԑkɲa liat ini]

„tidak, cewek-

ceweknya melihat

ini‟

34. ni, tolongin ni

bulungnya.

[ni tolᴐŋIn ni

bulUŋɲa]

„memerintahkan

untuk menolong

burung yang ia

tunjuk‟

35. itu buat nyali

Biampo?

[itu buat ɲali

Biampo]

„itu buat nyari

Biampo (tokoh

kartun)‟

36. aku suka naik

ini.

[aku suka naIk

ini]

„aku suka naik ini;

menginformasikan

bahwa subjek suka

naik benda yang

ditunjuk‟

37. Eca mau naik

mobil?

[Eca maU naIk

mobIl?]

„menanyakan

apakah Allesa mau

naik mobil atau

tidak‟

38. mau liat balon

udala?

[maU liat balᴐn

udala]

„menanyakan

apakah lawan

bicara mau melihat

balon udara‟

39. aku suka naik

mobil.

[aku suka naIk

mobIl]

„aku suka naik

mobil; subjek suka

naik mobil‟

Page 74: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

60

40. ini Alfan sama

tasya.

[ini alfan sama

taʃa]

„menunjukkan

bahwa yang

ditunjuk adalah

Arfan sama Tasya‟

41. aku ni naik

mobil.

[aku ni naIk

mobIl]

„memberi tahu

bahwa subjek naik

mobil‟

42. ni Tasya sama

Alfan

[ni taʃa sama

alfan]

„menunjukkan

bahwa yang

ditunjuk adalah

Tasya dan Arfan‟

43. enggak, ini

punya Alfan.

[eŋɡaʔ ini puɲa

alfan]

pengingkaran dan

pernyataan bahwa

yang dimaksud

adalah milik

Arfan‟

44. itu gak mau

kelual?

[itu ɡaʔ maU

kǝlual]

„menanyakan

benda yang

ditunjuk tidak mau

keluar‟

45. Monita, tadi

ada keleta.

[monita tadi ada

kǝleta]

„memberi tahu

kepada Monita

bahwa tadi ada

kereta‟

46. di sana, di

sekolahan.

[di sana di

sǝkolahan]

„menunjukkan

sebuah tempat,

yaitu sekolahan‟

47. mis Edinya di

atas?

[mIs ediɲa di

atas]

„menanyakan

keberadaan Ms.

Edi‟

Page 75: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

61

48. Eca, aku mau

dua.

[eca aku maU

dua]

„memberi tahu

kepada Allesa

bahwa subjek mau

dua‟

49. mama, ini

kayak gajah.

[mama, ini kajaʔ

ɡaʝah]

„memberi tahu

kepada mama

bahwa benda yang

ditunjuk seperti

gajah‟

50. habis makan

yang banyak.

[habIs makan jaŋ

baɲak]

„subjek habis

makan dalam

jumlah yang

banyak‟

51. ni ulelnya,

ulelnya

panjang.

[ni ulǝlɲa ulǝlɲa

panjaŋ]

„menunjukkan

keberadaan ular

dan memberi tahu

bahwa ularnya

panjang‟

52. itu makanan,

bukan disuntik.

[itu makanan

bukan disUntIk]

„memberi tahu

bahwa itu

makanan, bukan

untuk disuntik‟

53. pak Hamim,

mau naik.

[paʔ hamIm

maU naIk]

„memberi tahu Pak

Hamim bahwa

subjek mau naik‟

54. di Jepang, ada

mamanya?

[di ʝǝpaŋ ada

mamaɲa]

„menanyakan

keberadaan

mamanya di

Jepang‟

55. di sini ada apa? [di sini ada apa] „menanyakan apa

Page 76: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

62

yang ada di sini‟

56. aku mau yang

ini.

[aku mau jaŋ ini] „subjek

menginginkan

sesuatu yang ia

tunjuk‟

57. aku sudah

makan buah.

[aku sudah

makan buah]

„subjek sudah

makan buah‟

e) Ujaran lima kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 105 kata dari 21

ujaran lima kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.5

Ujaran Lima Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. tu, ada tai lalat

tu.

[tu ada tai lalat

tu]

„menunjuk

bahwa ada tahi

lalat‟

2. bu Osa, mau di

sini.

[bUʔ osa maU di

sini]

„memberi tahu

Bu Osa bahwa

subjek mau di

tempat yang ia

maksud‟

3. ini tarok di sini,

Ca.

[ini tarᴐʔ di sini

ca]

„Eca harus

meletakan

sesuatu yang

dimaksud Ar di

tempat yang Ar

tunjuk‟

Page 77: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

63

4. ih, tidak

dipukul sama

aku.

[Ih tidaʔ dipukUl

sama aku]

„bukan Ar yang

memukul‟

5. bukan, mama

Ade antel Meli

[bukan mama ade

antǝl meli]

„yang mengantar

Meli adalah

mama Ade‟

6. kok cicaknya

mau mencali

makan?

[kᴐʔ cicaʔɲa maU

mǝncali makan]

„menanyakan

alasan cecak

menacari makan‟

7. mama Ina, ini

kasih eca?

[mama ina ini

kasIh eca]

„menanyakan

sesuatu untuk ke

Mama Ina

apakah diberikan

kepada Eca atau

tidak‟

8. tadi bunyinya

dinyala sama

polisi.

[tadi buɲiɲa

diɲala sama

polisi]

„polisi yang

menyalakan

bunyinya‟

9. iya, punya Owi,

kan baleng-

baleng.

[ija puɲa owi kan

balǝŋ-balǝŋ]

„milik Owi dan

dipakai bersama-

sama‟

10. ni Monita,

bulung

hantunya jatoh.

[ni monita bulUŋ

hantuɲa ʝatᴐh]

„burung hantunya

jatuh‟

11. jadi Monita,

jadi ininya

ditalik?

[ʝadi monita ʝadi

iniɲa ditalIk]

„subjek

menanyakan

apakah cara

penggunaannya

ditarik atau

tidak‟

Page 78: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

64

12. Owi, ini owi

main

helikoptel?

[owi ini owi maIn

helikᴐptǝl]

„menanyakan

apakah Owi

bermain

helikopter‟

13. kok ininya naik

mobil ini?

[kᴐʔ iniɲa naIk

mobIl ini]

„menanyakan

alasan sesuatu

yang ditunjuk

naik mobil‟

14. Koli, ini nyali

yang Koli.

[koli ini ɲali yaŋ

koli]

„Ar mencari yang

mili Koli‟

15. naik ini,

helikoptel

kayak Koli?

[naIk ini

helikᴐptǝl kajaʔ

koli]

„naik helikopter

seperti Koli‟

16. aku suka naik

mobil, Monita.

[aku suka naIk

mobIl monita]

„subjek suka naik

mobil‟

17. Alesa, udah

ditalok di tas.

[alesa udah

ditalᴐʔ di tas]

„memberi tahu

Allesa bahwa

barangnya sudah

dimasukkan ke

dalam tas‟

18. punya Alfan itu,

lepas, ya?

[puɲa alfan itu

lǝpas ja]

„menanyakan

apakah punya

Arfan lepas‟

19. ma, ini lasanya

apa, ma?

[ma ini lasaɲa apa

ma]

„menanyakan

rasa‟

20. Hesti sama eca

sama Alfan.

[hԑsti sama eca

sama alfan]

„Hesti, Allesa,

dan Arfan‟

21. tadi ada

helikoptel yang

balu.

[tadi ada

helikᴐptǝl jaŋ

balu]

„ada helikopter

baru‟

Page 79: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

65

f) Ujaran enam kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 78 kata dari 13

ujaran enam kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.6

Ujaran Enam Kata Ar

No. data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. bu Osa, tadi aku

ke taman.

[bUʔ osa tadi aku

kǝ taman]

„Ar ke taman‟

2. bukan, mama

Ade yang antel

Meli.

[bukan mama

ade jaŋ antǝl

meli]

„mama Ade yang

mengantar

Melly‟

3. ini enggak, ini

buat di lumah?

[ini ǝŋɡaʔ ini buat

di lumah]

„menanyakan

yang ditunjuk

untuk di rumah

atau tidak‟

4. ini enggak, buat

di lual itu.

[ini ǝŋɡaʔ buat di

lual itu]

„sesuatu yang

ditunjuk untuk di

luar‟

5. Monita, itu buat

apa yang ijo?

[monita itu buat

apa jaŋ iʝo]

„menanyakan

kegunaan sesuatu

yang ia tunjuk‟

6. ini aku sama

Tasya naik

mobil.

[ini aku sama taʃa

naIk mobIl]

„Ar dan Tasya

naik mobil‟

7. yang cewek,

naik ini yang

cewek.

[jaŋ cewԑʔ naIk

ini jaŋ cewԑʔ]

„perempuan naik

yang ini‟

8. kok dianya /kᴐʔ diaɲa ʝatᴐh „menanyakan

Page 80: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

66

jatoh, kok

kasian banget.

kᴐʔ kasian baŋǝt/ alasan dia yang

dimaksud

terjatuh dan

mengasihani

yang terjatuh‟

9. ni mobil ada

banyak, ya ini?

/ni mobIl ada

baɲak ja ini/

„menanyakan

jumlah mobil‟

10. mis Lilo, tadi

keletanya ada

panjang.

/mIs lilo, tadi

kǝletaɲa ada

panʝaŋ/

„ada kereta yang

panjang‟

11. mis Lilo, tadi

aku liat keleta.

/mIs lilo tadi aku

liat kǝleta/

„Ar melihat

kereta‟

12. kayak cewek-

cewek di hape

pak Hamim

/kajaʔ cewԑʔ-

cewԑʔ di hape paʔ

hamIm/

„Seperti cewek-

cewek yang ada

di Hp Pak

Hamim‟

13. kak gak mau,

yang ini dulu.

[kaʔ ɡaʔ mau, jaŋ

ini dulu]

„subjek mau

melakukan yang

lain terlebih

dahulu‟

g) Ujaran tujuh kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 28 kata dari 4 ujaran

tujuh kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.7

Ujaran Tujuh Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. Bu Osa, [bUʔ osa „minum Azka

Page 81: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

67

minumnya

Azka disimpan

di atas.

minUmɲa azka

disImpan di atas]

disimpan di atas‟

2. Monita, tadi

aku yang

malem aku bisa

[monita tadi aku

jaŋ malǝm aku

bisa]

„menyatakan

bahwa subjek

bisa‟

3. Owi gak boleh

liat, aku yang

punya.

[owi ɡaʔ bolԑh

liat aku jaŋ puɲa]

„larangan kepada

Owi untuk

melihat karena

milik Ar‟

4. Ini Alfannya

suka naik

sepeda ini tu.

[ini alfanɲa suka

naIk sǝpeda ini

tu]

„Ar suka naik

sepeda itu‟

h) Ujaran delapan kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 16 kata dari 2 ujaran

delapan kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.8

Ujaran Delapan Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. ini boneka ikut

kan ikut kan

mau gak?

[ini boneka ikUt

kan ikUt kan

maU ɡaʔ]

„menanyakan

kepada boneka

mau ikut atau

tidak‟

2. Eca suka naik

ini, naik mobil

eca enggak?

[eca suka naIk ini

naIk mobIl eca

ǝŋɡa]/

„menanyakan

apakah Eca suka

naik mobil atau

tidak‟

Page 82: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

68

i) Ujaran sembilan kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 9 kata dari 1 ujaran

sembilan kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.9

Ujaran Sembilan Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. Enggak lagi

ngantel Meli,

Mama Ade

yang ngantel

Meli.

[ǝŋɡaʔ laɡi ŋantǝl

meli mama ade

jaŋ ŋantǝl meli]

„mama Ade

sedang

mengantar

Melly‟

j) Ujaran sepuluh kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 20 kata dari 2 ujaran

sepuluh kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.10

Ujaran Sepuluh Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. Monita, tadi

ada olang

meninggal tadi

ada pocong

yang loncat.

[monita tadi ada

olaŋ mǝnIŋɡal

tadi ada pocᴐŋ jaŋ

lᴐncat]

„ada orang yang

meninggal dan

ada pocong yang

loncat‟

2. aku juga naik

keleta kata bu

Lili, tadi aku

[aku ʝuɡa naIk

kǝleta kata bUʔ

lili tadi aku liat]

„Ar juga naik

kereta‟

Page 83: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

69

liat.

k) Ujaran empat belas kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 14 kata dari 1 ujaran

empat belas kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-

ujaran tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.11

Ujaran Empat Belas Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. aku naik dulu

ya, aku liat

balon udala ya

pakek mobil

ini melah ya

[aku naIk dulu ja

aku liat balᴐn

udala ja pakԑʔ

mobIl ini melah

ja]

„Ar berimajinasi

naik balon udara

pakai mobil

merah‟

l) Ujaran lima belas kata

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 15 kata dari 1 ujaran

lima belas kata yang dihasilkan oleh Ar. Adapun ujaran-ujaran

tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.12

Ujaran Lima Belas Kata Ar

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. mis Lilo, tadi

aku liat keleta

kata bu Lili

aku naik keleta

kata bu Lili.

[mIs lilo tadi aku

liat kǝleta kata

bUʔ lili aku naIk

kǝleta kata bUʔ

lili]

„Ar tadi melihat

kereta dan kata

Bu Lili nanti Ar

naik kereta‟

Page 84: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

70

b. Bl (41 Bulan)

1) Latar Belakang Bl (41 Bulan)

Bl lahir pada tanggal 08 November 2015. Menurut

pernyataan Supervisor Lembaga YSI, Bl lahir di salah satu rumah

sakit swasta di Jakarta dan dititipkan di Yayasan Sayap Ibu Jakarta

pada tanggal 11 April 2016. Bl dititipkan karena ia ditinggalkan

oleh orang tua dan keluarganya di rumah sakit. Maka dari itu,

pihak rumah sakit kemudian menghubungi Yayasan Sayap Ibu agar

Bl dapat diasuh dengan baik. Bl dilahirkan secara normal, tetapi ia

mengalami permasalahan tumbuh kembang yang lebih berat

dibandingkan subjek Ar. Bl baru bisa berjalan pada usia 2 tahun

karena kakinya tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Sama halnya

dengan Ar, Bl juga mendapatkan berbagai terapi. Berhubung Bl

masuk di YSI pada usia 5 bulan, maka pada saat itu Bl langsung

mendapatkan terapi yang intensif. Akibat permasalahan tumbuh

kembang yang cukup berat, Bl memiliki berat badan dan postur

badan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan anak seusianya.

Bl merupakan 1 kelompok bermain dengan Ar. Maka dari

itu, Bl juga disekolahkan di tempat yang sama dengan Ar.

Berdasarkan hasil pengamatan, Bl cenderung lebih pendiam dan

suka melamun dibandingkan Ar. Subjek Bl lebih sering dan mudah

menangis. Selain itu, ia juga lebih sulit berkonsentrasi pada saat

belajar di sekolah. Meskipun demikian, Bl memiliki rasa ingin tahu

yang sangat tinggi terhadap sesuatu.3

2) Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian terhadap subjek Bl, diperoleh

681 kata dari 287 ujaran. Ujaran-ujaran tersebut terdiri atas 73

ujaran satu kata, 97 ujaran dua kata, 75 ujaran tiga kata, 29 ujaran

3Wawancara dengan Supervisor Lembaga Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada 04 April 2019

pukul 11.00 WIB.

Page 85: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

71

empat kata, 9 ujaran lima kata, 3 ujaran enam kata, dan 1 ujaran

sepuluh kata.

a. Ujaran satu kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 75

ujaran satu kata. Adapun ujaran-ujaran yang dihasilkan Bl yaitu

sebagai berikut.

Tabel 4.13

Ujaran Satu Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. Iqis [IqIs] „Bilqis; salah

seorang anak

yang diasuh di

YSI‟

2. coklat [coklat] „cokelat; warna

cat air‟

3. melah [melah] „merah; warna

cat air‟

4. kakak [kakaʔ] „kakak,

panggilan untuk

peneliti‟

5. kuning [kunIŋ] „kuning; warna

cat air‟

6. kebalik [kǝbalIk] „terbalik‟

7. keltas [kǝltas] „kertas; lembaran

yang bisa ditulis‟

8. ijo [iʝo] „hijau; warna cat

air‟

9. ailnya [aIlɲa] „airnya‟

10. campul- [campUl-campUl] „campur-campur;

Page 86: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

72

campul mengaduk-aduk‟

11. belubah [bǝlubah] „berubah;

menjadi lain dari

semula‟

12. iya [ija] „iya‟

13. olen [olԑn] „oranye; merah

kekuning-

kuningan‟

14. buka [bukaʔ] „buka‟

15. putih [putIh] „putih; warna cat

air‟

16. bisa [bisa] „bisa; mampu‟

17. takut [takUt] „takut; tida

berani‟

18. udah [udah] „sudah; telah

jadi‟

19. sakit [sakIt] „sakit; berasa

tidak nyaman di

tubuh karena

menderita

sesuatu‟

20. pelosyotan [pǝloʃᴐtan] „perosotan;

permainan anak-

anak yang

digunakan

dengan

meluncurkan

bagian badan ke

bawah‟

21. ayo [ajo] „ayo; mengajak‟

Page 87: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

73

22. pelmisi [pǝlmisi] „permisi;

meminta izin

untuk lewat‟

23. keleta [kǝleta] „kereta;

kendaraan‟

24. tiga [tiɡa] „tiga‟

25. awas [awas] „awas; hat-hati‟

26. capek [capԑʔ] „capai; lelah;

letih‟

27. basah [basah] „basah‟

28. kelingetan [kǝliŋǝtan] „keringatan;

bercucur

keringat‟

29. antli [antli] „antre; menunggu

mendapatkan

giliran‟

30. doa [doʔa] „doa;

permohonan‟

31. buka [bukaʔ] „buka‟

32. gajah [ɡaʝah] „gajah; binatang

memiliki belalai

dan gading‟

33. kuda [kuda] „kuda; binatang

yang dipiara

orang sebagai

kendaraan atau

tunggangan‟

34. kula-kula [kula-kula] „kura-kura;

binatang melata

yang memiliki

Page 88: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

74

tempurung‟

35. makan [makan] „makan;

memasukkan

sesuatu ke dalam

mulut‟

36. belom [bǝlᴐm] „belum; masih

dalam keadaan

tidak‟

37. cacing [cacIŋ] „cacing‟

38. saya [saja] „saya‟

39. batuk [batUk] „batuk;

mengeluarkan

bunyi yang keras

seperti menyalak

yang disebabkan

oleh penyakit

pada jalan

pernapasan atau

paru-paru‟

40. belhasil [bǝlhasIl] „berhasil;

mendatangkan

hasil‟

41. apel [apǝl] „apel; buah‟

42. anggul [aŋɡUl] „anggur; buah

yang batangnya

merambat dan

buahnya kecil-

kecil sebesar

kelereng‟‟

43. belesin- [belesIn-belesIn] „beres-beresin;

Page 89: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

75

belesin berberes-beres‟

44. susun [susUn] „susun‟

45. Owi? [owi] „Owi; nama salah

seorang siswa di

sekolah Baby

Day Care‟

46. motol [motᴐl] „motor;

kendaraan beroda

dua‟

47. keltasnya [keltasɲa] „kertasnya‟

48. penghapus [pǝŋhapUs] „penghapus; alat

untuk menghapus

tulisan‟

49. ini [ini] „ini; menunjuk

sesuatu‟

50. mainan [maInan] „mainan; alat

untuk bermain‟

51. halum [halUm] „harum; wangi‟

52. azka [azka] „Azka; nama

salah seorang

siswa di PAUD

YSI‟

53. enak [enak] „enak; sedap;

lezat‟

54. amim [amIm] „Hamim; salah

seorang

pengasuh di YSI‟

55. ih [Ih] „ih; menyatakan

jijik dan takut‟

56. sapi [sapi] „sapi; binatang

Page 90: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

76

pemamah biak‟

57. ulel [ulǝl] „ular; binatang

melata, tida

berkaki,

tubuhnya

memanjang dan

bersisik‟

58. disuntik [disUntIk] „disuntik;

dimasukkan

cairan obat ke

dalam badan‟

59. ondel-ondel [ᴐndԑl- ᴐndԑl] „ondel-ondel;

orang-orangan

dalam ukuran

besar terbuat dari

bahan ringan

yang digerak-

gerakkan oleh

orang yang

berada di

dalamnya‟

60. ada [ada] „ada‟

61. pesawat [pǝsawat] „pesawat; kapal

terbang‟

62. lagi [laɡi] „lagi; kembali

seperti semula‟

63. dibuang? [dibuaŋ] „dibuang?‟

64. yes [jes] „yes (dalam

bahasa Inggris),

yang berarti „iya‟

Page 91: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

77

b. Ujaran dua kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan

ujaran dua kata sebanyak 194 kata dari 97 ujaran. Adapun

ujaran yang dihasilkan Bl yaitu sebagai berikut.

dalam bahasa

Indonesia‟

65. kucing [kucIŋ] „kucing‟

66 singa [siŋa] „singa‟

67. gigi [ɡiɡi] „gigi; tulang

keras dan kecil-

kecil berwarna

putih yang

tumbuh tersusun

dan berakar di

dalam gusi‟

68. balon [balᴐn] „balon; bola yang

terbuat dari karet

dan diisi udara‟

69. guguk [ɡuɡUk] „anjing‟

70. liat [liat] „lihat‟

71. badut [badUt] „badut; pelawak‟

72. cantik [cantIk] „cantik; indah;

elok‟

73. mulut [mulUt] „mulut; rongga di

muka, tempat

gigi dan lidah

untuk

memasukkan

makanan‟

Page 92: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

78

Tabel 4.14

Ujaran Dua Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. mau ini. [maU ini] „mau ini; Bl

menginginkan

sesuatu yang ia

tunjuk‟

2. ih, sama! [Ih sama] „menyatakan

heran karena ada

yang sama‟

3. kamu gambal! [kamu ɡambal] „memerintahkan

untuk gambar‟

4. ih jatoh! [Ih ʝatᴐh] „menyatakan

heran karena ada

yang jatuh‟

5. walna hijau. [walna hiʝau] „warna hijau‟

6. ini apa? [ini apa] „menanyakan

sesuatu‟

7. melukis, ya? [mǝlukIs ja] „menanyakan

kegiatan yang Bl

lihat adalah

melukis atau

bukan‟

8. itu apa? [itu apa] „menanyakan

sesuatu yang

letaknya jauh dari

Bl‟

9. keltasnya

cakep.

[kǝltasɲa cakǝp] „kertasnya cakep

(bagus)‟

Page 93: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

79

10. itunya sama. [ituɲa sama] „menyamakan

sesuatu yang Bl

tunjuk‟

11. bulu kucing. [bulu kucIŋ] „bulu kucing‟

12. kuningnya

sama.

[kunIŋa sama] „warna

kuningnya sama‟

13. minum, ya? [minUm ja] „menanyakan

boleh minum atau

tidak‟

14. aku mau. [aku maU] „aku mau‟

15. walna ini. [walna ini] „warna ini; Bl

menunjuk warna‟

16. aku bisa. [aku bisa] „aku bisa; Bl

bisa; mampu‟

17. aku takut. [aku takUt] „Bl tidak berani‟

18. nanti kena. [nanti kǝna] „nanti kena‟

19. gak mau. [ɡaʔ maU] „tidak mau;

penolakan‟

20. takut jatuh. [takUt jatUh] „Bl takut terjatuh‟

21. ada mainan. [ada maInan] „ada mainan;

mengnformasikan

bahwa ada

mainan‟

22. mainan ini. [maInan ini] „menunjuk

mainan‟

23. itu

pelosyotan.

[itu pǝloʃᴐtan] „menunjuk

perosotan yang

letaknya jauh

darinya‟

24. Alesa gulung- [alesa ɡulUŋ- „Allesa

Page 94: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

80

gulung. ɡulUŋ] menggulung-

gulung sesuatu‟

25. ini o. [ini o] „ini huruf o‟

26. kakak Ani. [kakaʔ ani] „kakak Ani‟

27. sekalang aku. [sǝkalaŋ aku] „sekarang aku‟

28. buka kakak! [bukaʔ kakaʔ] „meminta untuk

dibuka‟

29. Owi, jangan! [owi ʝaŋan] „Owi dilarang

untuk melakukan

sesuatu‟

30. kak, kotol. [kaʔ kotᴐl] „Kak, kotor;

memberitahu

bahwa kotor‟

31. apa, ya? [apa ja] „menanyakan

sesuatu‟

32. kula-kula lagi. [kula-kula laɡi] „kura-kura lagi‟

33. gajah lagi. [ɡaʝah laɡi] „gajah lagi‟

34. ini kula-kula. [ini kula-kula] „menunjukkan

bahwa ada kura-

kura di dekatnya‟

35. yang belom. [jaŋ belᴐm] „yang belum‟

36. ih tutupnya. [Ih tutUpɲa] „ih tutupnya;

menyatakan rasa

takut kepada

tutup cat air‟

37. buah apa? [buah apa] „menanyakan

nama buah‟

38. ini pisang? [ini pisaŋ] „ini pisang‟

39. gak kebalik? [ɡaʔ kǝbalIk] „tidak terbalik?‟

40. jendela putih. [ʝǝndela putIh] „jendela berwarna

Page 95: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

81

putih‟

41. kok sama? [koʔ sama] „kok sama?‟

42. buah apel. [buah apǝl] „buah apel‟

43. ini kebalik. [ini kǝbalIk] „ini terbalik‟

44. ke doktel? [ke dᴐktǝl] „ke dokter?‟

45. pak Hamim. [paʔ hamIm] „Pak Hamim‟

46. dibelesin lagi. [dibelԑsIn laɡi] „dibereskan lagi‟

47. ambil, ya? [ambIl ja] „ambil, ya?;

menanyakan

untuk diambil

atau tidak‟

48. mau susu. [mau susu] „mau susu; Bl

menginginkan

susu‟

49. ini dia. [ini dia] „ini dia;

menemukan

sesuatu yang

dcari‟

50. tarok situ. [tarᴐʔ situ] „taruh di situ;

memerintahkan

untuk meletakkan

sesuatu di tempat

yang Bl tunjuk‟

51. bikin ini. [bikIn ini] „bikin ini;

membuat sesuatu

yang ditunjuk‟

52. mana

hapusan?

[mana hapUsan] „mana

penghapus?;

menanyakan

letak penghapus‟

Page 96: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

82

53. ini udah. [ini udah] „ini sudah‟

54. ini, ya? [ini ja] „ini, ya?;

memastikan‟

55. buang

sampah.

[buaŋ sampah] „buang sampah‟

56. itu Owi. [itu owi] „itu Owi;

menunjuk Owi,

teman Bl di Baby

Day Care‟

57. Alesa, ini. [alesa ini] „Allesa, ini;

menunjukkan

sesuatu yang

didekatnya

kepada Allesa‟

58. ini Iqis. [ini iqIs] „ini Bilqis;

menunjuk Bilqis‟

59. ni Alesa. [ni alesa] „ni Allesa;

menunjuk Allesa‟

60. kak, haus. [kaʔ haUs] „Kak, haus;

menyatakan

bahwa Bl haus

dan ingin minum‟

61. bu Osa [buʔ osa] „Bu Osha; guru di

PAUD YSI‟

62. Gazi, bu. [ɡazi buʔ] „Gazi, Bu; Bl

melaporkan Gazi

ke Bu Osha‟

63. gak ada. [ɡaʔ ada] „tidak ada; tida

punya‟

64. mau pindah. [maU pIndah] „Bl mau pindah‟

Page 97: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

83

65. mama, dadah. [mama dadah] „Mama, dadah;

memberikan

salam perpisahan

kepada

mamanya‟

66. ini keleta. [ini kǝleta] „ini kereta;

menunjukkan

kereta (mainan)

yang ada di

dekatnya‟

67. aku mana? [aku mana] „aku mana?;

menanyakan

posisi atau

keberadaan Bl‟

68. mau jus. [mau ʝUs] „mau jus; Bl

menginginkan

jus‟

69. ih, jus. [Ih ʝUs] „ih jus;

menyatakan rasa

antusias akan

adanya jus‟

70. jangan

ditahan!

[ʝaŋan ditahan] „jangan ditahan!;

Bl melarang

lawan bicaranya

untuk menahan‟

71. ini kue. [ini kue] „ini kue‟

72. kue klupuk. [kue klupUk] „kue kerupuk; Bl

mengartikan

kerupuk sebagai

kue‟

Page 98: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

84

73. ini disuntik. [ini disUntIk] „ini disuntik;

menunjukkan

bekas suntikan‟

74. ni bola. [ni bola] „ini bola;

menunjukkan

bola yang ada di

dekatnya‟

75. ni ikan. [ni ikan] „ini ikan;

menunjukkan

ikan yang ada di

dekatnya‟

76. buang, ya? [buaŋ ja] „menanyakan

harus dibuang

atau tidak‟

77. mau melihat. [mau mǝlihat] „mau melihat; Bl

ingin melihat‟

78. ni pesawat. [ni pǝsawat] „ini pesawat‟

79. ikut misis. [ikUt mIsIs] „Bl ingin ikut

dengan gurunya.‟

80. ada semut. [ada sǝmUt] „ada semut;

menyatakan ada

semut di

dekatnya‟

81 mama minum. [mama minUm] „mama minum;

Bl meminta

minum ke

mamanya‟

82. di sampah. [di sampah] „di sampah; di

tempat sampah‟

83. Putli mau. [Putli mau] „Puteri, mau; Bl

Page 99: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

85

menginginkan

apa yang dimiliki

Puteri‟

84. ih kupu-kupu! [Ih kupu-kupu] „menyatakan

perasaan heran

dan takjub karena

melihat kupu-

kupu‟

85. mau ujan. [maU uʝan] „mau hujan; akan

terjadi hujan‟

86. kalo ini? [kalᴐʔ ini] „menanyakan

perbandingan

antara sesuatu

dengan sesuatu

yang ia tunjuk‟

87. mau pelmen. [mau pǝlmԑn] „Bl

menginginkan

permen‟

88. ih balon! [Ih balᴐn] „menyatakan

perasaan heran

karena melihat

balon‟

89. mau singa. [mau siŋa] „Bl

menginginkan

singa‟

90. ulang taun. [ulaŋ taUn] „ulang tahun‟

91. yang ini. [jaŋ ini] „yang ini;

menunjuk ulang

tahun yang

sedang

Page 100: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

86

c. Ujaran tiga kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 228

kata dari 76 ujaran tiga kata. Ujaran tersebut antara lain sebagai

berikut.

Tabel 4.15

Ujaran Tiga Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. saya, bu Osa. [saja bUʔ osa] „saya Bu Osha‟

2. lambutnya

walna bapak-

bapak.

[lambUtɲa walna

bapaʔ-bapaʔ]

„rambutnya

warna bapak-

bapak, warna

putih‟

3. walna apa,

ya?

[walna apa ja] „menanyakan

warna‟

4. ih ini belum. [Ih ini bǝlUm] „menyatakan rasa

takut karena

belum

dilaksanakan‟

92 iya balon. [ija balᴐn] „iya balon‟

93. sama

hapenya.

[sama hapeɲa] „sama Hp-nya‟

94. mau foto. [maU foto] „Bl mau ikut

berfoto

95. liat badut. [liat badUt] „Bl mau melihat

badut‟

96. aku walna. [aku walna] „Bl mau

mewarnai‟

97. kayak gigi? [kajaʔ ɡiɡi] „seperti gigi?‟

Page 101: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

87

menyelesaikan

sesuatu‟

5. itu cantik,

kan?

[itu cantIk kan] „memastikan

yang ditunjuk

benar-benar

cantik‟

6. aku mau

kuning.

[aku maU kunIŋ] „Bl

menginginkan

warna kuning‟

7. aku walna

coklat.

[aku walna coklat] „Bl

menginginkan

warna cokelat‟

8. aku bunga ah. [aku buŋa ah] „Bl mau

menggambar

bunga‟

9. aku mau

coklat.

[aku maU coklat] „Bl

menginginkan

warna cokelat‟

10. ini walna

coklat.

[ini walna coklat] „ini warna

cokelat;

menunjuk cat air

berwarna

cokelat‟

11. aku walna ini. [aku walna ini] „Bl

menginginkan

warna yang

ditunjuknya‟

12. aku tiup aja. [aku tiUp aʝa] „aku tiup saja‟

13. kakak minta

tisu.

[kakaʔ mInta tisu] „Bl meminta tisu

ke kakak‟

Page 102: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

88

14. mau walna

kuning.

[maU walna

kunIŋ]

„Bl

menginginkan

warna kuning‟

15. kakak, gak

bisa.

[kakaʔ ɡaʔ bisa] „Bl tidak bisa‟

16. itu ada lumah. [itu ada lumah] „menunjukkan

bahwa ada

rumah‟

17. aku mau naik. [aku maU naIk] „Bl mau naik‟

18. kak aku jatoh. [Kaʔ aku jatᴐh] „Bl terjatuh dan

melaporkan ke

kakaknya‟

19. Alesa, tu

Alesa.

[alesa tu alesa] „menunjuk-

nunjuk Allesa‟

20. ini punya

siapa?

[ini puɲa siapa] „menanyakan

kepemilikan

benda yang

ditunjuknya‟

21. ih, ada ikan! [Ih ada ikan] „menyatakan rasa

heran karena

adanya ikan‟

22. iya, ada ikan. [ija ada ikan] „membenarkan

adanya ikan‟

23. ih, ada kula-

kula!

[Ih ada kula-kula] „menyatakan rasa

heran karena ada

kura-kura‟

24. ini bukan

gajah?

[ini bukan ɡaʝah] „memastikan

bahwa yang

ditunjuk bukan

gajah‟

Page 103: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

89

25. aku mau

gajah.

[aku mau ɡaʝah] „Bl

menginginkan

gajah‟

26. kakak, ini

apa?

[kakaʔ ini apa] „menanyakan

sesuatu‟

27. di sini ni. [di sini ni] „ada sesuatu di

dekatnya‟

28. aku minum,

ya?

[aku minUm ja] „meminta

persetujuan

untuk minum‟

29. buah apa, ya? [buah apa ja] „menanyakan

buah apa‟

30. Owi mana

Owi?

[owi mana owi] „mencari Owi‟

31. sustel aku

minum.

[sUstǝl aku

minUm]

„Bl meminta

minum kepada

suster‟

32. aku mau susu. [aku maU susu] „Bl mau minum

susu‟

33. kakak pulang,

ya?

[kakaʔ pulaŋ ya] „memastikan

kakak akan

pulang atau

tidak‟

34. bu Osa ingus. [bUʔ osa iŋUs] „memberitahu Bu

Osa bahwa ada

ingus di

hidungnya‟

35. gak mau bis. [ɡaʔ mau bIs] „Bl tidak mau

naik bus‟

36. itu bu Osa. [itu bUʔ osa] „menunjukkan

Page 104: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

90

sesuatu yang jauh

darinya kepada

Bu Osha‟

37. ini walna apa? [ini walna apa] „menanyakan

warna‟

38. di bu Osa. [di bUʔ osa] „ada di Bu Osha‟

39. itu Iqis di

sekolah.

[itu iqIs di

sǝkolah]

„menunjukkan

bahwa Bilqis ada

di sekolah‟

40. awas, ini

siapa?

[awas ini siapa] „memerintahkan

untuk meminggir

dan menanyakan

seseorang‟

41. Alesa, yang

ini.

[alesa jaŋ ini] „menunjukkan

sesuatu ke

Allesa‟

42. Alfan, yang

ini.

[alfan jaŋ ini] „menunjukkan

sesuatu pada

Arfan‟

43. bu, sudah bu. [bUʔ sudah bUʔ] „Bl sudah

menyelesaikan

tugas dari guru‟

44. kakak, aku

bisa.

[kakaʔ aku bisa] „menyatakan

bahwa Bl bisa‟

45. ni belom ni. [ni belᴐm ni] „menyatakan

bahwa ada yang

belum selesai‟

46. bu Osa, tu. [bUʔ osa tu] „menunjukkan

sesuatu yang jauh

kepada Bu Osha‟

Page 105: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

91

47. Azka, ini

belom.

[azka ini belᴐm] „menyampaikan

kepada Azka

bahwa ada yang

belum‟

48. Eca, jangan

dicolet!

[eca ʝaŋan dicolԑt] „melarang Allesa

untuk mencoret‟

49. oh, sama ibu. [ᴐh sama ibuʔ] „menyatakan rasa

yakin bahwa

barang yang ia

cari ada di ibu‟

50. aku mau susu. [aku maU susu] „Bl ingin minum

susu‟

51. aku mau liat. [aku maU liat] „Bl ingin

melihat‟

52. mau liat

doggy.

[maU liat dᴐɡi] „Bl ingin melihat

anjing‟

53. aku mau naik. [aku maU naIk] „Bl ingin naik‟

54. Eca, ada

nasinya.

[eca ada nasiɲa] „memberitahu

Allesa bahwa ada

nasi‟

55. nasi Allesa

itu.

[nasi alesa itu] „ada nasi Allesa

di sana‟

56. kue klupuk

ini.

[kue klupUk ini] „kerupuk‟

57. aku mau juga. [aku maU ʝuɡa] „Bl juga mau‟

58. bial aja, kotol. [bial aʝa kotᴐl] „biarkan saja

karena itu kotor‟

59. iya, lapal bu. [ija lapal bUʔ] „Bl lapar‟

60. ni ada cacing. [ni ada cacIŋ] „ada cacing‟

61. gak mau ah. [ɡaʔ maU ah] „tidak mau, ah;

Page 106: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

92

menolak‟

62. itu bekas

Allesa.

[itu bǝkas alesa] „yang ditunjuk

adalah bekas

Allesa‟

63. kak, itu kak. [kaʔ itu kaʔ] „memberi tahu

kepada kakak

tentang seuatu

yang ia tunjuk‟

64. ambil lagi ya? [ambIl laɡi ja] „meminta

persetujuan

untuk mengambil

lagi sesuatu yang

dimaksud‟

65. aku jadi

mama.

[aku ʝadi mama] „Bl berpura-pura

menjadi mama‟

66. jadi mama

ondel-ondel.

[ʝadi mama ᴐndԑl-

ᴐndԑl]

„Bl berimajinasi

menjadi mama

ondel-ondel‟

67. itu udah

telbang.

[itu udah tǝlbaŋ] „itu sudah

terbang‟

68. itu sebelah

sana.

[itu sǝbǝlah sana] „itu di sebelah

sana‟

69. aku mau ini. [aku maU ini] „Bl

menginginkan

sesuatu yang ia

tunjuk‟

70. ini nenek noh. [ini nenԑʔ nᴐh] „menunjuk

nenek‟

71. kalo ini apa? [kalᴐʔ ini apa] „menanyakan

sesuatu yang ia

Page 107: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

93

tunjuk‟

72. aku mau

ondel-ondel.

[aku maU ᴐndԑl-

ᴐndԑl]

„Bl ingin ondel-

ondel

73. aku mau

singa.

[aku maU siŋa] „Bl ingin singa‟

74. ini kayak ini. [ini kajaʔ ini] „menyamakan

sesuatu dengan

hal lainnya‟

75. aku mau

balon.

[aku maU balᴐn] „Bl mau balon‟

d. Ujaran empat kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 116

kata dari 29 ujaran empat kata. Ujaran tersebut antara lain

sebagai berikut.

Tabel 4.16

Ujaran Empat Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. bukan ini, apa

ya?

[bukan ini apa ja] „mengingat-ingat

sesuatu‟

2. ini kakek, ini

nenek.

[ini kakԑʔ ini

nenԑʔ]

„ini kakek, ini

nenek‟

3. mis, aku mau

coklat.

[mIs aku maU

coklat]

„Bl meminta

warna cokelat ke

gurunya‟

4. aku mau

walna coklat.

[aku maU walna

coklat]

„Bl mau warna

cokelat‟

5. itu, aku walna

ini.

[itu aku walna ini] „menunjuk warna

apa yang ia

Page 108: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

94

inginkan‟

6. ni, aku walna

ini.

[ni aku walna ini] „ni aku warna ini;

menunjuk warna

yang ada di

dekatnya yang ia

inginkan‟

7. yang balu

yang… ini.

[jaŋ balu aŋ ini] „yang baru

yang… ini‟

8. aku mau

walna kuning.

[aku maU walna

kunIŋ]

„Bl mau warna

kuning‟

9. kakak, gak

bisa kakak.

[kakaʔ ɡaʔ bisa

kakaʔ]

„Bl mengeluh

tidak bisa‟

10. ini ada

posyotan ini.

[ini ada poʃᴐtan

ini]

„memberi tahu

bahwa ada

perosotan‟

11. aku duduknya

di sini.

[aku dudUkɲa di

sini]

„memberi tahu

bahwa Bl

duduknya di sini‟

12. ih ada ikannya

dua.

[Ih ada ikanɲa

dua]

„menyatakan rasa

heran karena ada

dua ikan‟

13. kakak makan

lagi, ya?

[kakaʔ makan laɡi

ja]

„meminta

persetujuan

untuk makan

lagi‟

14. ada gajah lagi,

ya?

[ada ɡaʝah laɡi ja] „menanyakan

apakah ada gajah

lagi atau tidak‟

15. satu, tangan

ada dua.

[satu taŋan ada

dua]

„tangan ada dua‟

Page 109: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

95

16. kakak Monita,

gak bisa.

[kakaʔ Monita ɡaʔ

bisa]

„Kakak Monita,

tidak bisa;

mengeluh tidak

bisa‟

17. eh, salah ni,

ya?

[eh salah ni ja] „menyatakan

ketakutannya

kalaumelakukan

kesalahan‟

18. bu Osa

minjem

penghapus.

[bUʔ osa mInjǝm

pǝŋhapUs]

„Bl meminjam

penghapus ke Bu

Osa‟

19. selamat siang,

bu Osa.

[sǝlamat siaŋ bUʔ

osa]

„memberi salah

kepada Bu Osa‟

20. ni buang

sampah, ya?

[ni buaŋ sampah

ja]

„meminta izin

untuk membuang

sampah‟

21. enggak, gak

mau bis.

[ǝŋɡaʔ ɡaʔ mau

bIs]

„tidak mau bus‟

22. mau minum,

susunya

coklat.

[maU minUm

susuɲa coklat]

„mau minum

susu cokelat‟

23. aku mau di

sini

[aku maU di sini] „Bl ingin di sini‟

24. ma, aku mau

pelmen.

[ma aku maU

pǝlmԑn]

„Bl

menginginkan

permen

25. mau ke mana,

ya?

[maU ke mana ja] „Bl bingung

hendak ke mana

26. aku sama pak

Hamim.

[aku sama paʔ

hamIm]

„Bl bersama Pak

Hamim‟

Page 110: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

96

27. ini sendalnya

punya Putli.

[ini sǝndalɲa puɲa

putli]

„memberi tahu

bahwa senda

yang ia tunjuk

milik Puteri‟

28. kakak main

itu, yuk.

[kakaʔ maIn itu

jUʔ]

„Bl mengajar

bermain‟

29. iqis mau yang

ini.

[iqIs maU jaŋ ini] „Bilqis mau yang

ini (yang ia

tunjuk)‟

e. Ujaran lima kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 35

kata dari 7 ujaran lima kata. Ujaran tersebut antara lain sebagai

berikut.

Tabel 4.17

Ujaran Lima Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. mau dilap,

aku mau

coklat.

[maU dilap, aku

maU coklat]

„Bl ingin dilap

dan ingin

cokelat‟

2. kakak, aku

mau yang

coklat.

[kakaʔ aku maU

jaŋ coklat]

„Bl meminta

warna cokelat‟

3. aku mau

walna yang

ini.

[aku maU walna

jaŋ ini]

„Bl

menginginkan

warna yang ia

tunjuk

4. aku talok

yang ini, ya?

[aku talᴐʔ jaŋ ini

ja]

„Bl meminta izin

untuk

Page 111: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

97

meletakkan

sesuatu yang

ditunjuknya‟

5. aku suka

walna yang

coklat.

[aku suka walna

jaŋ coklat]

„Bl suka warna

cokelat‟

6. aku mau

nempel yang

balu.

[aku maU nempԑl

jaŋ balu]

„Bl mau

menempelkan

kertas yang baru‟

7. ih, mau itu

mau liat.

[Ih maU itu maU

liat]

„Bl ingin melihat

yang ia tunjuk‟

8. gak, kotolnya

gak ada

kotolnya.

[ɡaʔ kotᴐlɲa ɡaʔ

ada kotᴐlɲa]

„penolakan

bahwa tidak ada

yang kotor

9. ada nenek Fan

ada nenek

[ada nenԑʔ fan ada

nenԑʔ]

„memberi tahu

kepada Alfan

bahwa ada

nenek‟

f. Ujaran enam kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 18

kata dari 3 ujaran enam kata. Ujaran tersebut antara lain

sebagai berikut.

Tabel 4.18

Ujaran Enam Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. aku mau

walna yang

balu yang…

[aku maU walna

jaŋ balu jaŋ]

„Bl ingin warna

yang baru‟

Page 112: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

98

2. aku mau yang

ini, yang

coklat.

[aku maU jaŋ ini

jaŋ coklat]

„Bl ingin warna

cokelat‟

3. gak mau kaca

mata, aku

mau ini.

[ɡaʔ maU

kacamata aku maU

ini]

„Bl tidak mau

kacamata, ia

bersikeras untuk

menginginkan

benda yang ia

tunjuk‟

g. Ujaran sepuluh kata

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Bl menghasilkan 10

kata dari 1 ujaran sepuluh kata. Ujaran tersebut antara lain

sebagai berikut.

Tabel 4.19

Ujaran Sepuluh Kata Bl

No. Data Transkripsi

Fonetik

Makna

1. aku gak mau

ke doktel, aku

takut suntik,

aku nangis.

[aku ɡaʔ maU kǝ

dᴐktǝl aku takUt

sUntIk aku naŋIs]

„Bl tidak mau

disuntik, kalau

disuntik Bl

menangis‟

B. Pembahasan

1. MLU (Mean Length of Utterance)

Pada bagian pembahasan ini, penulis akan menganalisis rata-rata

panjang ujaran anak usia 4 tahun (Ar dan Bl) di Yayasan Sayap Ibu

Jakarta. Penulis memerlukan ujaran sebagai alat untuk menghitung MLU

dari tiap-tiap subjek penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Edisi V, ujaran adalah bagian kalimat atau kalimat yang

Page 113: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

99

dilisankan.4 Ujaran yang diambil adalah segala jenis ujaran yang memiliki

makna baik secara leksikal maupun gramatikal.

Penulis menggunakan rumus MLU Brown untuk menghitung rata-rata

panjang ujaran Ar dan Bl. MLU dapat diperoleh dengan cara membagi

jumlah kata dengan jumlah ujaran. Sebelum menghitung MLU, maka yang

perlu dilakukan adalah mengklasifikasikan data berdasarakan jumlah

ujaran. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penulis dalam menghitung

jumlah ujaran dan jumlah kata. Berdasarkan hasil dari klasifikasi data,

maka diperoleh rata-rata panjang ujaran sebagai berikut:

a. Ar (48 bulan)

Jumlah ujaran yang dihasilkan oleh Ar berdasarkan hasil penelitian

yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.20

Jumlah Ujaran dan Jumlah Kata Ar

4Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V

Daring, 2016, (kbbi.kemendikbud.go.id/entri/ujaran). Diakses pada tanggal 20 Juni 2019 pukul

09.30 WIB.

Ujaran Jumlah Ujaran Jumlah Kata

Satu kata 43 43

Dua kata 96 192

Tiga kata 86 258

Empat kata 57 228

Lima kata 21 105

Enam kata 13 78

Tujuh kata 4 28

Delapan kata 2 16

Sembilan kata 1 9

Sepuluh kata 2 20

Empat belas kata 1 14

Lima belas kata 1 15

Total 327 1006

Page 114: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

100

MLU= Jumlah kata

Jumlah ujaran =

1006

327 = 3.07 kata per ujaran

Ar adalah satu-satunya anak laki-laki berusia 4 tahun (48 bulan)

yang tinggal di Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Berdasarkan hasil

penelitian, Ar menghasilkan 1006 kata dari 327 ujaran. Ujaran

tersebut terdiri dari 43 ujaran satu kata, 96 ujaran dua kata, 86 ujaran

tiga kata, 57 ujaran empat kata, 21 ujaran lima kata, 13 ujaran enam

kata, 4 ujaran tujuh kata, 2 ujaran delapan kata, 1 ujaran sembilan kata,

2 ujaran sepuluh kata, 1 ujaran empat belas kata, dan 1 ujaran lima

belas kata. Setelah diklasifikasikan berdasarkan jumlah kata,

selanjutnya rata-rata panjang ujaran (MLU) Ar dihitung berdasarkan

rumus Brown, yaitu jumlah kata dibagi dengan jumlah ujaran. Setelah

dihitung, maka diperoleh rata-rata panjang ujaran atau MLU Ar

sebanyak 3,07 kata per ujaran. Artinya, panjang ujaran Ar berdasarkan

teori Brown berada pada tahap IV (empat), sedangkan pada usia 4

tahun atau 48 bulan anak seharusnya berada pada tahap V (lima). Hal

ini menunjukkan bahwa panjang ujaran Ar masih di bawah rata-rata.

b. Bl (41 bulan)

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh jumlah ujaran yang

dihasilkan oleh subjek Bl adalah sebagai berikut.

Tabel 4.21

Jumlah Ujaran dan Jumlah Kata Bl

Ujaran Jumlah Ujaran Jumlah Kata

Satu kata 73 73

Dua kata 97 194

Tiga kata 75 225

Empat kata 29 116

Lima kata 9 45

Page 115: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

101

M

MLU= Jumlah kata

Jumlah ujaran=

681

287 = 2.37 kata per ujaran.

Berdasarkan tabel di atas, Bl menghasilkan ujaran sebanyak 681

kata dari 287 ujaran. Ujaran tersebut terdiri atas 73 ujaran satu kata, 97

ujaran dua kata, 75 ujaran tiga kata, 29 ujaran empat kata, 9 ujaran

lima kata, 3 ujaran enam kata, dan 1 ujaran sepuluh kata. Berdasarkan

hasil penghitungan rata-rata panjang ujaran anak (MLU) menggunakan

rumus Brown, yaitu jumlah kata dibagi jumlah ujaran, maka diperoleh

hasil sejumlah 2,37 kata per ujaran. Artinya, rata-rata panjang ujaran

(MLU) Bl yaitu 2,37 kata per ujaran. Jika disesuaikan dengan tabel

Brown, maka rata-rata panjang ujaran Bl berada pada tahap II (dua).

Hal ini berarti kemampuan berbahasa pada Bl berada di bawah rata-

rata karena menurut teori Brown anak usia 41 bulan seharusnya berada

pada tahap V (lima).

Berdasarkan data yang telah dihitung, baik Ar maupun Bl, keduanya

memiliki MLU di bawah rata-rata. Rendahnya MLU yang dimiliki oleh Ar

dan Bl menunjukkan bahwa pemerolehan bahasa yang mereka miliki juga

rendah. Rendahnya pemerolehan bahasa akan berpengaruh pada

kemampuan berbahasa terutama kemampuan berbicara pada anak.

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang diperlukan anak

untuk menyampaikan pikiran, keinginan, gagasan, serta pendapatnya. Oleh

karena itu, pemerolehan bahasa perlu diperhatikan kembali guna

kemampuan bahasa anak yang baik.

Enam kata 3 18

Sepuluh kata 1 10

Total 287 681

Page 116: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

102

Tabel 4.22

MLU Ar dan Bl

Subjek Usia (Bulan) MLU Tahapan

Ar 48 Bulan 3.07 IV

Bl 41 Bulan 2.37 II

Jumlah MLU yang diperoleh Ar yaitu 3.07 kata per ujaran, sedangkan

MLU yang diperoleh Bl adalah 2.37 kata per ujaran. Artinya, berdasarkan

teori Brown, Ar berada pada tahap IV (empat), sedangkan Bl berada pada

tahap II (dua). Data ini menunjukkan bahwa meskipun mereka memiliki

rentang usia yang sama, tetapi ternyata mereka memiliki panjang ujaran

yang berbeda. Berdasarkan teori Brown, anak yang memiliki usia yang

sama akan memiliki MLU yang sama pula.5 Namun, penelitian terhadap 2

subjek penelitian di YSI (Ar dan Bl) menunjukkan hasil yang berbeda dan

berada di bawah rata-rata. Artinya, anak yang memiliki usia yang sama,

belum tentu memiliki MLU yang sama pula.

Berdasarkan teori Brown, anak yang memiliki usia 41 bulan ke atas,

seharusnya memiliki MLU yang berada pada tahap V, bukan berada pada

tahap II ataupun IV, seperti yang terjadi pada kedua subjek penelitian.

Tahapan II dalam teori Brown merupakan tahapan yang seharusnya

dicapai oleh anak dengan rentang usia 2.0-2.5 tahun. Adapun tahap IV

merupakan tahapan yang seharusnya dicapai oleh anak usia 3.0-4.0 tahun.

Artinya, jika melihat pada tahapan tersebut, pemerolehan bahasa pada Ar

dan Bl berada di bawah rata-rata dan tidak sesuai dengan teori Brown.

Berdasarkan penelitian relevan, rendahnya MLU pada anak usia 4

tahun juga terjadi pada subjek dalam penelitian yang berjudul “The

Analysis of Utterances Produced by 3 and 4 Years Old Children” yang

dilakukan oleh Maria Hutabarat, M. Zaim, dan Rusdi Noor Rosa. Anak

usia 4 tahun dalam penelitian tersebut memiliki MLU yang berada pada

5David Ingram, First Language Acquisition: Method, Description, and Explanation,

(New York: University of Cambridge Press, 1999), h. 50.

Page 117: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

103

tahap IV (3.02, 3.28, dan 3.4).6 Temuan yang sama juga terjadi pada

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rayhan Rianda Nasution,

mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Fakultas Sastra Inggris pada tahun

2017 dengan judul tesis “The Analysis of Utterances Produced by 3 and 4

Years Old Children”. Anak usia 4 tahun yang menjadi subjek dalam

penelitian ini memiliki MLU 2.59 kata per ujaran dan berada pada tahap

III.7 Selain itu, hasil penelitian yang relevan juga terjadi pada anak usia 4

tahun (48 bulan) dalam penelitian yang berjudul “Pemerolehan Bahasa

Anak di Sumatera Barat” dalam Jurnal Lingua tahun 2018 oleh Marsis dan

Witri Annisa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak usia 48

bulan memiliki MLU 3.66 dan 3.3 yang berarti berada pada tahap IV.8

Berdasarkan teori Brown dan penelitian yang relevan, terdapat

ketidakrelevansian antara teori dan hasil penelitian yang terjadi di

lapangan. Hasil penelitian dari beberapa penelitian relevan yang telah

disebutkan di atas menunjukkan bahwa MLU yang dihasilkan anak usia 4

tahun berada di bawah standar tahapan yang telah ditetapkan Brown.

Marsis dan Witri Annisa, Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas

Bung Hatta, dalam penelitiannya yang berjudul “Pemerolehan Bahasa

Anak di Sumatera Barat” dalam Jurnal Lingua tahun 2018, menyatakan

bahwa ketidaksesuaian hasil MLU yang terjadi di lapangan dengan

tahapan MLU yang telah ditetapkan oleh Brown dipengaruhi faktor

perbedaan bahasa yang diteliti. Pada penelitian yang relevan, peneliti

meneliti subjek yang memiliki B1 bahasa Indonesia, sedangkan B1 subjek

dalam teori Brown bukan bahasa Indonesia. Namun, anggapan tersebut

belum dapat diterima sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.9

6Mastaria Hutabarat dkk, “The Analysisi of Utterances Produced by 3 and 4 Years Old

Children”dalam Jurnal English Language and Literature E-Journal Vol. 1 No.1, September 2012,

ISSN 2302-3546, h. 1. 7Muhammad Rayhan Rianda Nasution, “The Analysis of Utterances by 3 and 4 Years Old

Children”, Tesis pada Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, 2017,

(http://repositori.usu.ac.id). Diakses tanggal 23 November 2018 pukul 16.33 WIB. 8 Marsis dan Witri Annisa, “Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat (Kajian Mean

Length of Utterance [MLU]”dalam Jurnal Lingua Vol. XIV, Januari 2018, h.35. 9Ibid., h. 40

Page 118: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

104

2. Faktor Pemerolehan Bahasa

Berdasarkan beberapa teori dan pendapat yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya (bab II), bahasa diperoleh dari dua faktor utama,

yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang berasal

dari dalam diri sang anak yang meliputi faktor LAD, faktor genetik

(keturunan), intelegensi, usia, kesehatan, dan jenis kelamin. Adapun

faktor luar yaitu faktor yang berasal dari luar diri sang anak, seperti faktor

motivasi yang melibatkan stimulus dan respons, lingkungan (baik

lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial), dan milieu.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa dua

subjek penelitian, yaitu Ar (48 bulan) dan Bl (41 bulan), memiliki MLU

atau panjang ujaran di bawah rata-rata. Keduanya memiliki MLU yang

berada di tahap yang berbeda. Subjek Ar berada pada tahap IV (empat),

sedangkan Bl berada pada tahap II (dua). Rata-rata panjang ujaran dari

kedua subjek penelitian tergolong rendah karena pada usia tersebut mereka

seharusnya berada di tahap V (lima), bukan pada tahap II (dua) ataupun IV

(empat). Rendahnya MLU dari kedua subjek penelitian menunjukkan

bahwa kemampuan berbahasa mereka juga rendah. Rendahnya

kemampuan berbahasa dari subjek yang diteliti disebabkan oleh dua

faktor, antara lain sebagai berikut.

a. Faktor Dalam

Faktor dalam adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan bahasa Ar dan

Bl adalah faktor kesehatan meliputi lahir secara prematur dan lambat

bicara.

1) Lahir secara prematur

Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan

kurang dari 37 minggu dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.

Akibatnya, sebagian besar organ tubuhnya juga belum berfungsi

dengan baik karena kelahirannya yang masih dini. Organ tubuh

Page 119: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

105

bayi prematur umumnya belum dapat bekerja secara sempurna. Hal

ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuaikan diri dengan

kehidupan di luar rahim sehingga ia pun banyak mengalami

gangguan.10

Menurut penelitian Zwiten, Brand and Wit tahun 2003

dalam Mariyana, menyatakan bahwa prematur akan menyebabkan

keterlambatan mental anak, keterlambatan dalam perkembangan

bicara dan bahasa, serta berpengaruh terhadap konsentrasi dan

perilaku.11

Sejalan dengan pendapat tersebut, Endarwati dalam

Putri dkk, menyatakan bahwa bayi yang terlahir prematur memiliki

permasalahan dengan perkembangan otak dan perkembangan

emosi. Beberapa risiko gangguan tumbuh kembang bayi prematur,

yaitu: pendengaran dan penglihatan, kemampuan bahasa,

psikomotorik dan perilaku, kemampuan kognitif, dan

perkembangan emosional. Kemampuan unik manusia untuk

memperoleh bahasa adalah hasil dari berfungsinya sistem syaraf.

Ketidaksempurnaan pada sistem syaraf akan memengaruhi

kemampuan berbahasa seseorang.12

Berdasarkan beberapa

pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa prematur dapat

menjadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan berbahasa

pada anak.

Berdasarkan hasil penelitian, subjek Ar dan Bl memiliki

kemampuan berbahasa yang rendah karena faktor bawaan. Subjek

Ar terlahir secara prematur, akibatnya pertumbuhan dan

perkembangan subjek Ar pun terlambat, seperti berat badan,

kemampuan merangkak, berjalan, berbicara, dan sebagainya.

10

Yunisa Priyono, Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter, (Yogyakarta: Media Pressindo,

2010), h.29. 11

Rina Mariyana, “Hubungan Riwayat Prematur dengan Tumbuh Kembang Anak Usia

Satu Tahun: dalaam Jurnal Human Care Vol. III, Oktober 2018, h. 5. (https://ojs.fdk.ac.id).

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019 pukul 15.00 WIB. 12

Anisah Kartika Putri dkk, “Kemampuan Berbahasa Anak Lahir Prematur Usia Dua

Tahun: Kajian Psikolinguistik” dalam Jurnal Arkhais Vol. IX, Juni 2018, h.2.

(https://journal.unj.ac.id). Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019 pukul 15.00.

Page 120: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

106

Subjek Ar baru menujukkan perkembangan pada usia 2.5 tahun.

Berbeda dengan subjek Bl, Bl tidak terlahir secara prematur. Akan

tetapi Bl memiliki keterlambatan dalam tumbuh kembang yang

menyebabkan Bl dalam berjalan. Subjek Bl baru bisa berjalan pada

usia 2 tahun. Hal ini karena tubuhnya tidak tumbuh dan

berkembang dengan baik. Oleh karena itu, pada usia 4 tahun

mereka memiliki postur badan yang lebih kecil dibandingkan

dengan anak seusia mereka lainnya.

Keterlambatan tumbuh kembang ini juga berdampak pada

kemampuan berbahasa Ar dan Bl. Hal ini disebabkan karena

keterlambatan tumbuh kembang membuat alat ujar atau orang

wicara mereka juga mengalami keterlambatan dalam tumbuh

kembang. Akibatnya, kemampuan berbicara mereka berada di

bawah standar yang telah ditetapkan Brown. Meskipun demikian,

sejak usia 5 bulan mereka sudah diberikan berbagai terapi seperti

fisioterapi, terapi SI (Sensori Integrasi), dan terapi wicara. Terapi

ini ternyata cukup membantu karena pada usia 2.0-2.5 tahun kedua

subjek penelitian telah menunjukkan berbagai perkembangan dari

tubuhnya.

2) Lambat bicara (speech delay)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor Lembaga

Yayasan Sayap Ibu Jakarta, subjek penelitian Ar dan Bl mengalami

gangguan lambat bicara (speech delay) sejak kecil. Lambat bicara

(speech delay) adalah kegagalan mengembangkan kemampuan

berbicara pada anak yang diharapkan dapat dicapai pada usianya.

Keterlambatan dalam berbicara dapat disebabkan oleh adanya

keterlambatan perkembangan yang terjadi karena belum dicapainya

tingkat kematangan seperti kematangan organ bicara. Selain itu,

Page 121: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

107

gangguan ini juga dapat disebabkan oleh kurangnya stimulasi atau

kurang terpapar dalam lingkungan sosial.13

Berdasarkan hasil observasi, subjek Ar dan Bl mengalami

permasalahan dalam tumbuh kembangnya. Akibatnya, hal tersebut

memengaruhi kematangan alat ujar kedua subjek. Selain itu, anak-

anak yang tinggal dan diasuh di YSI biasanya tidak diperbolehkan

untuk bermain di luar lingkungan yayasan serta tidak diizinkan

untuk berkomunikasi dengan orang luar tanpa perizinan dari pihak

yayasan. Hal tersebut menyebabkan kehidupan sosial dan

bermasyarakat Ar dan Bl terbatas, sehingga stimulus yang mereka

dapatkan juga terbatas. Selain stimulus dari lingkungan luar

yayasan, di YSI pengasuh biasa menggunakan bahasa sehari-hari

yaitu bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan antar-pengasuh

atau antar-karyawan. Namun, bahasa yang digunakan pengasuh

untuk berkomunikasi dengan anak-anak adalah bahasa Indonesia.

Selain pengasuh yang menggunakan bahasa Jawa, di YSI sering

dikunjungi oleh volunter-volunter asing yang tidak terlalu lancar

menggunakan bahasa Indonesia. Volunter ini sering mengadakan

kegiatan di YSI dalam kurun waktu yang cukup lama, berkisar

antara 3-4 bulan dengan berbagai kegiatan rutin setiap minggunya.

Penggunaan bahasa sang ibu yang beraneka ragam yang menjadi

salah satu penyebab kedua subjek penelitian mengalami lambat

bicara (speech delay).

Meskipun kedua anak yang menjadi subjek penelitian

mengalami keterlambatan dalam berbicara (speech delay), pihak

yayasan telah memberikan terapi kepada mereka guna

meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemampuan lainnya.

Kedua anak ini mengikuti beberapa terapi, yaitu fisioterapi, terapi

Sensori Integrasi (SI), dan terapi wicara. Terapi ini sangat berguna

13

Adika M., “Bagaimana Mendidik Anak yang Bandel?”, dalam Majalah Kesehatan

Muslim Edisi VI, (Yogyakarta: Pustaka Muslim, 2013), h. 17.

Page 122: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

108

dalam memberikan stimulus kepada anak guna meningkatkan

tumbuh kembang dari kedua subjek penelitian.

b. Faktor Luar

Faktor luar adalah faktor pendorong yang berasal dari luar diri si

anak. Adapun faktor luar yang memengaruhi pemerolehan bahasa pada

Ar dan Bl adalah sebagai berikut.

1) Lingkungan keluarga atau tempat tinggal

Tempat tinggal menjadi faktor yang memengaruhi

kemampuan berbahasa seorang anak. Berhubung anak yang

menjadi subjek penelitian peneliti adalah anak yang tidak diasuh

oleh keluarga kandung, maka anak-anak tersebut diasuh dan

tinggal di Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Keluarga memiliki peranan

yang sangat penting terutama dalam memberikan perhatian, kasih

sayang, serta stimulus yang mampu merangsang anak

meningkatkan kemampuan berbicara. Sebelum anak mampu

berbicara, anak biasanya terlebih dahulu menyimak orang tuanya

yang berbicara, baru kemudian akan meniru apa yang dikatakan

dan diperbuat oleh orang tuanya. Berhubung anak yang tinggal di

YSI adalah anak yang tidak memiliki orang tua, maka yang

menjadi orang tua mereka adalah perawat yang mengasuh mereka

atau pramusiwi.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti, bayi-bayi yang masih belum bisa berjalan biasanya hanya

dibiarkan di dalam ruangan bayi. Pramusiwi hanya mengawasi

tanpa ada kegiatan interaksi intensif seperti yang biasa dilakukan

oleh seorang ibu atau orang tua pada umumnya. Setiap anak yang

sudah memasuki ruang kamar, maka tidak boleh ada seorang pun

yang memasuki ruangan tersebut kecuali pramusiwi atau penjaga

yang bertugas. Hal ini menyebabkan kegiatan interaksi yang terjadi

antara pramusiwi dan anak hanya sekadar saja. Padahal, anak

Page 123: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

109

seharusnya sering diajak berinteraksi sejak bayi agar nantinya ia

dapat menyimak serta meniru ujaran yang disampaikan

pengasuhnya.

Meskipun anak-anak yang tinggal di YSI tidaklah sedikit,

tetapi hal tersebut tidak memberikan pengaruh besar terhadap

kemampuan berbahasa pada anak-anak di sana. Terlebih lagi anak-

anak yang diasuh bukanlah anak-anak yang normal, melainkan

anak-anak yang memiliki masalah dalam tumbuh kembang. Jarang

sekali terdapat anak-anak normal yang masih berada di dalam

yayasan tersebut karena jika anak tersebut normal biasanya sudah

diadopsi oleh orang lain, terutama jika anak tersebut masih bayi

atau berusia di bawah 5 tahun. Oleh karena itu, meskipun kedua

subjek penelitian diasuh dan tinggal di lingkungan yang ramai

dengan anak-anak, kemampuan berbahasa mereka masih di bawah

rata-rata.

2) Lingkungan di luar tempat tinggal

Selain lingkungan di dalam tempat tinggal, lingkungan sekitar

di luar tempat tinggal juga akan memengaruhi keterampilan

berbahasa pada anak. Subjek Ar dan Bl tinggal di yayasan yang

terletak di lingkungan padat penduduk. Yayasan Sayap Ibu Jakarta

terletak di pinggir jalan raya. Adapun pada bagian kanan kiri

yayasanmerupakan gedung sekolah serta tempat perbelanjaan. Hal

ini menyebabkan anak-anak di Yayasan Sayap Ibu Jakarta tidak

diperbolehkan main di luar gerbang yayasan, apalagi tanpa adanya

pengawasan dari pramusiwi. Anak-anak biasanya hanya

diperbolehkan bermain di dalam gedung yayasan atau taman yang

berada di depan PAUD Yayasan Sayap Ibu. Oleh karena itu, anak-

anak tidak bisa berinteraksi dengan sembarang orang, apalagi

orang luar yang tidak memiliki kepentingan khusus. Jika dicermati,

hal ini dianggap wajar mengingat anak yang diasuh di YSI adalah

Page 124: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

110

anak-anak yang berkebutuhan khusus dan/atau anak yang memiliki

kekurangan secara fisik, maka kekhawatiran kepada anak yang

lepas kendali tidak bisa dihindarkan.

3) Lingkungan sekolah

Sekolah menjadi salah satu tempat di mana anak mampu

meningkatkan kemampuan berbahasanya. Selain karena di dalam

kelas belajar tentang bahasa, di sekolah juga terjadi interaksi antara

guru dan peserta didik serta peserta didik dengan peserta didik

lainnya. Kedua subjek penelitian yaitu Ar dan Bl mengikuti

kegiatan pembelajaran di dua sekolah yang berbeda. Setiap hari

Senin dan Kamis mereka bersekolah di PAUD Yayasan Sayap Ibu

yang terletak di sebelah gedung Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Adapun pada hari Rabu dan Jumat mereka bersekolah di Baby

Kangaaroo Kids and Baby Daycare Jakarta yang terletak di Jalan

Cikanjang No.56, Kebayoran Baru.

Di PAUD YSI mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran

dengan baik. Hal ini dikarenakan usia mereka masih sangat kecil

yaitu 4 tahun dengan latar belakang lambat bicara (speech delay),

sedangkan teman-teman yang lainnya sudah berusia di atas mereka.

Beberapa siswa ada pula yang juga mengalami speech delay atau

lambat bicara, tetapi ia sudah berusia 7 tahun dan sudah

diperbolehkan masuk ke sekolah yang normal. Di PAUD YSI,

anak Ar bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, tetapi

untuk Bl sulit diatur karena ia sering melamun dan terkadang tidak

mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Perbedaan

usia dan kemampuan antara kedua subjek penelitian dan teman-

temannya yang berada di PAUD YSI memengaruhi kegiatan

berinteraksi anak. Anak jarang berinteraksi dan mengungkapkan

keingingannya. Beda halnya di Baby Kangaroo Kids and Baby

Daycare yang mana tempat tesebut lebih difokuskan untuk

Page 125: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

111

kelompok bermain dan tempat penitipan anak, sehingga Ar dan Bl

lebih bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dan bermain di sana.

Mereka juga mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik

karena masih seumur dan bahkan ada yang lebih kecil dari mereka.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa subjek Ar (48

bulan) dan Bl (41 bulan) memiliki MLU di bawah rata-rata atau tergolong

rendah. Subjek Ar (48 bulan) memiliki MLU 3.07 kata per ujaran atau

berada pada tahap IV (empat), sedangkan Bl (41 bulan) memiliki MLU

2.37 kata per ujaran atau berada pada tahap II (dua). Meskipun kedua

subjek penelitian memiliki MLU di bawah rata-rata, tetapi Ar memiliki

MLU di atas Bl. Hal ini disebabkan oleh faktor kesehatan. Menurut

Pernyataan Supervisor Lembaga YSI, Bl mengalami permasalahan tumbuh

kembang lebih parah dibandingkan Ar. Selain itu, meskipun mereka

memiliki rentang usia 4 tahun, usia Bl berbeda 7 bulan lebih muda

dibandingkan Ar.14

Hal ini menyebabkan kematangan alat ujar Bl belum

semaksimal Ar.

Rendahnya MLU pada kedua subjek penelitian disebabkan oleh 2

faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam dipengaruhi oleh

faktor kesehatan yang terdiri atas faktor lahir prematur, dan lambat bicara

(speech delay). Adapun faktor luar meliputi lingkungan keluarga atau

tempat tinggal, lingkungan sekitar atau di luar tempat tinggal, dan

lingkungan sekolah. Marsis dan Witri Annisa, Dosen Pendidikan Bahasa

Indonesia, Universitas Bung Hatta, dalam penelitiannya yang berjudul

“Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat” dalam Jurnal Lingua tahun

2018, menyatakan bahwa ketidaksesuaian hasil MLU yang terjadi di

lapangan dengan tahapan MLU yang telah ditetapkan oleh Brown

dipengaruhi faktor perbedaan bahasa yang diteliti. Pada penelitian yang

relevan, peneliti meneliti subjek yang memiliki B1 bahasa Indonesia,

sedangkan B1 subjek dalam teori Brown bukan bahasa Indonesia. Namun,

14

Wawancara dengan Supervisor Lembaga Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada 04 April

2019 pukul 11.00 WIB.

Page 126: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

112

anggapan tersebut belum dapat diterima sehingga perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut.15

Berdasarkan hasil pengamatan, subjek Ar dan Bl lebih banyak

berkomunikasi di lingkungan sekolah dibandingkan lingkungan tempat

tinggal. Hal ini dikarenakan di lingkungan sekolah anak lebih banyak

mendapatkan motivasi dan stimulus untuk berbicara daripada di tempat

tinggal. Di sekolah, mereka bertemu dengan teman-teman yang seusia.

Selain itu, banyak permainan dan media yang mampu merangsang rasa

ingin tahu anak sehingga mereka akan banyak berbicara. Peran aktif guru

yang selalu intensif mengawasi dan merespon segala pertanyaan anak juga

memengaruhi kemampuan berbahasa mereka. Jika dibandingan dengan

tempat tinggal, Ar dan Bl cenderung hanya diawasi dan dibiarkan bermain

bebas di lingkungan yayasan. Selain itu, teman sepermainan di yayasan

pun hanya 4-5 orang dengan usia yang berbeda jauh sehingga ketika

bermain pun mereka bermain sendiri dengan teman dekatnya.

Meskipun pengasuhan yang diberikan oleh YSI tidak semaksimal

pengasuhan yang diberikan oleh orang tua, tetapi YSI memberikan terapi

kepada anak-anak asuhnya, terutama anak-anak yang berkebutuhan

khusus. Subjek Ar dan Bl sejak usia 5 bulan sudah mendapatkan terapi

fisioterapi, terapi Sensori Integrasi (SI), dan terapi wicara. Meskipun

keduanya sudah diberi terapi, pengobatan, serta pengawasan maksimal

oleh yayasan, tetapi tetap saja pengasuhan, pengawasan, dan terapi terbaik

ada pada orang tua dan keluarga. Hal ini karena di lingkungan keluarga

anak akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh dan

intensif, sehingga akan memberikan dorongan dan stimulus yang besar dan

efektif bagi tumbuh kembang anak.

15

Marsis dan Witri Annisa, “Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat (Kajian Mean

Length of Utterance [MLU]”dalam Jurnal Lingua Vol. XIV, Januari 2018, h. 40.

Page 127: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

113

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan landasan teoretis dan hasil penelitian terhadap rata-rata

panjang ujaran anak usia 4 tahun di Yayasan Sayap Ibu Jakarta, maka penulis

dapat menarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Penelitian terhadap dua subjek (Ar dan Bl) menghasilkan rata-rata panjang

ujaran (MLU) di bawah rata-rata. Subjek Ar (48 bulan) memiliki MLU

3.07, artinya panjang rata-rata Ar berada pada tahap IV (empat). Adapun

subjek Bl (41 bulan) memiliki MLU 2.37 dan berada pada tahap II (dua).

Menurut teori Brown tentang MLU, anak yang memiliki usia 41 bulan ke

atas seharusnya memiliki MLU 4.0 ke atas dan berada pada tahap V

(lima), sedangkan Ar dan Bl memiliki MLU di bawah tahapan yang telah

ditentukan Brown.

2. Pemerolehan bahasa Ar dan Bl dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor

dalam dan faktor luar. Faktor dalam yaitu faktor kesehatan yang meliputi

faktor prematur dan faktor gangguan lambat bicara (speech delay).

Adapun faktor luar meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan luar

sekitar tempat tinggal dan faktor lingkungan sekolah. Ketidaksesuaian

hasil MLU yang terjadi di lapangan dengan tahapan MLU yang telah

ditetapkan oleh Brown bisa pula dipengaruhi faktor perbedaan bahasa

yang diteliti oleh Brown dan peneliti. Namun, anggapan tersebut belum

dapat diterima sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Meskipun

keduanya sudah diberikan terapi, pengobatan, serta perlakuan khusus yang

maksimal, tetapi tetap saja pengasuhan dan terapi terbaik ada pada orang

tua dan keluarga.

Page 128: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

114

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, terdapat beberapa saran yang diajukan

penulis, yaitu:

1. Saran untuk pihak Yayasan Sayap Ibu Jakarta, rata-rata panjang ujaran

anak usia 4 tahun di Yayasan Sayap Ibu Jakarta masih tergolong rendah,

maka dari itu diperlukan motivasi dan stimulus yang efektif dari

lingkungan tempat tinggal. Misalnya, pramusiwi mengajak anak berbicara

dengan intensif agar kosakata yang dimiliki anak juga bertambah.

2. Pengasuhan terbaik berada pada orang tua dan keluarga, maka dari itu

tidak sepatutnya orang tua dan keluarga menitipkan atau meninggalkan

anak di panti asuhan atau rumah sakit.

Page 129: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

115

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Anas dan Mohammad Jauhar. Dasar-dasar Psikolinguistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka Jakarta. 2015.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi V Daring. 2016. (kbbi.kemendikbud.go.id/entri/ujaran). Diakses

pada tanggal 20 Juni 2019 pukul 09.30 WIB.

Chaer, Abdul. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Creswell, John W. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2016.

Dardjowidjodjo, Soenjono. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Manusia.

Jakarta: IKAPI. Cet. V. 2008.

Dharmowijono, Widjajanti W. dan I Nyoman Suparwa. Psikolinguistik: Teori

Kemampuan Berbahasa dan Pemerolehan Bahasa Anak. Bali: Udayana

University Press. 2009.

Fernandez, Eva M. dan Helen Smith Cairns. Fundamentals of Psycholinguistics.

UK: Wiley-Black Well. 2007.

Fitrah, Muh. dan Luthfiyah. Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,

Tindakan Kelas, & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak. 2017.

Hutabarat, Mastaria dkk. “The Analysisi of Utterances Produced by 3 and 4 Years

Old Children” dalam Jurnal English Language and Literature E-Journal

Vol. 1 No. 1, 2012.

Ingram, David. First Language Acquisition: Method, Description, and

Explanation. New York: University of Cambridge Press. 1999.

Kapoh, Ruty J. “Beberapa Faktor yang Berpengaruh dalam Perolehan

Bahasa”dalam Jurnal Interlingual Vol. 4, 2010.

Page 130: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

116

M., Adika. “Bagaimana Mendidik Anak yang Bandel?” dalam Majalah Kesehatan

Muslim Edisi VI. Yogyakarta: Pustaka Muslim. 2013.

Mariyana, Rina. “Hubungan Riwayat Prematur dengan Tumbuh Kembang Anak

Usia Satu Tahun: dalaam Jurnal Human Care Vol. III, Oktober 2018.

Marsis dan Witri Annisa. “Pemerolehan Bahasa Anak di Sumatera Barat (Kajian

Mean Length of Utterance [MLU]” dalam Jurnal Lingua Vol. XIV,

Januari 2018.

Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Cet. XXXV. 2016.

Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2016.

Nasution, Muhammad Rayhan Rianda, “The Analysis of Utterances by 3 and 4

Years Old Children”, Skripsi pada Sarjana Universitas Sumatera Utara,

Medan, 2017. http://repositori.usu.ac.id, 23 November 2018.

Nuryani dan Dona Aji Karunia Putra. Psikolinguistik. Jakarta: Mazhab Ciputat.

2013.

Priyono, Yunisa. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter. Yogyakarta: Media Pressindo.

2010.

Putri, Anisah Kartika dkk, “Kemampuan Berbahasa Anak Lahir Prematur Usia

Dua Tahun: Kajian Psikolinguistik” dalam Jurnal Arkhais Vol. IX, Juni

2018.

Rahardi, Kunjana. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga. 2005.

Restoeningroem dan Zaenal Arifin. Teori dan Hakikat Psikolinguistik. Jakarta: PT

Pustaka Mandiri. 2019.

Page 131: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

117

Sejarah Yayasan Sayap Ibu Jakarta, http://sayapibujakarta.org/sejarah/ diakses

pada tanggal 04 April 2019 pukul 19.25 WIB.

Suhartono dkk. Psikolinguistik. Banten: Universitas Terbuka. 2016.

Susanti, Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: Rajawali Pers. 2018.

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai

Aspeknya. Jakarta: Kencana. Cet. III. 2014.

Tarigan, Henry Guntur. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa. 1986.

. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

2011.

Wawancara dengan Supervisor Lembaga Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada 04

April 2019 pukul 11.00 WIB.

Page 132: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

+,

Nama

NIM

.lurusan/Prodi

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

NIP

UJI REFERENSI

Monita Sholeha

1 l 150130000008

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

"Rata-Rata Panjang Ujaran Anak Usia 4 Tahun

Berdasarkan Teori Brown (Studi Kasus pada Anak di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta)"

Dr. Nuryani, M.A.

19820628 200912 2 003

No. Judul Buku dan Nama Pengarang Halaman Paraf

Pembimbing

1 Susanti, Elvi. Keterampilan Berbicara.

Depok: Rajawali Pers. 2018.

1

ru2. Chaer, Abdul. Psikolinguistik Kajian

Teoritik. .Takarta: Rineka Cipta. 2009.

1

,il3. Restoeningroem dan Zaenal Arifin. Teori

dan Hakikat Psikolinguistik, Jakarta: PT

Pustaka Mandiri. 2019.

-)

1-4. Tarigan, Henry Guntur. Psikolinguistik.

Bandung: Angkasa. 1986.

7

4,5. Tarigan, Henry Guntur. Pengaiaran

P emero lehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

201 1.

8

6. Suhartono dkk. P s i kol in gui s t i k. Banten :

Universitas Terbuka. 2016.

8(4

,/I

t. Nuryani dan Dona Aji Karunia Putra.

Psikolinguist ik. Jakarta: Mazhab Ciputat.

2013.

8

,d-

8. Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak

Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai

9

a

4

Page 133: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Aspeknya. Jakarta: Kencana. Cet. III. 2014.

9. Ahmadi, Anas dan Mohammad Jauhar.

D as ar-das ar P s ikolinguis tik. Jakarta:

Prestasi Pustaka Jakarla. 2015.

9

I10, Dardjowidjodjo, Soenj ono. P sikolinguistik

Pengantar Pemahaman Manusia. Jakarla:

IKAPI. Cet. V.2008,

10

,illl Fernandez, Eva M. dan Helen Smith

Cairns. Fundamentals of Psycholinguistics.

UK: Wiley-Black Well. 2007.

11

12. Ingram, David. First Language

Acquisition. Melhod, Description, and

Explanation. New York: University of

Cambridge Press. 1999.

11

13. Restoeningroem dan Zaenal Ariftn. Teori

dan Hakikat Psikolinguistik. Jakarta: PT

Pustaka Mandiri. 2019.

13

t4. Dharmowijono, Widjajanti W. dan I

Nyoman Suparwa. Psikolinguistik; Teori

Kemampuan Berbahasa dan P emerolehan

Bahasct Anak. Bali: Udayana University

Press. 2009.

l3

15. Kapoh, Ruty J. "Beberapa Faktor yang

Berpengaruh dalam Perolehan

Bahasa"dalam Jurnal Interlingual Yol. 4,

2010.

14

+16. Hutabarat, Mastaria dkk. "The Analysisi of

Utterances Produced by 3 and 4 Years Old

Children " dalam Jurnal English Language

and Literalure E-Journal Yol. I No. 1,

17

I

Page 134: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

2012.

t7. Nasution, Muhammad Rayhan Rianda,

"The Analysis of Utterances by 3 and 4

Years Old Children", Skripsl pada Sarjana

Universitas Sumatera Utara, Medan, 2017.

http :/,irepositori.usu.ac.id, 23 November

2018.

18

18. Marsis dan Witri Annisa. "Pemerolehan

Bahasa Anak di Sumatera Barat (Kajian

Mean Length of Utterance [MLU]" dalam

.lurnal Lingua Vol. XIV, Januari 2018.

t9

419. Fitrah, Muh. dan Luthfiyah. Metodologi

Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas, & Studi Kasus. Sukabumi: CV

Jejak. 2017.

2t

+20. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Cet. XXXV. 2016.

22

421 Creswell, John W. Research Design.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 201 6.

22

422. Rahardi, Kunjana. Pragmatik; Kesantunan

Imperatif Bahasa Indone sia. Jakarta:

Erlangga. 2005.

24 I

&z). Muhammad. Me tode P enelitian Bahasa.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2016.

25

424. Sejarah Yayasan Sayap Ibu Jakarta,

http : //sayapibqj akarta.org/sei arah/ diakses

pada tanggal 04 April 2019 pukul 19.25

WIB.

27

25. Badan Pengembangan dan Pembinaan 99

4

Page 135: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi VDaring.2}l6.

(kbbi. kemendikbud. go.id/entri/uj aran).

Diakses pada tanggal 20 Juni 2019 pukul

09.30 wIB.

26. Priyono, Yunisa. Merawat Bayi Tanpa

Baby Sitter. Yogyakarta: Media Pressindo.

2010.

105

,4

27. Mariyana, Rina. "Hubungan Riwayat

Prematur dengan Tumbuh Kembang Anak

Usia Satu Tahun: dalaam Jurnal Human

Care Yol.lll, Oktober 2018.

105

428. Putri, Anisah Kartika dkk, "Kemampuan

Berbahasa Anak Lahir Prematur Usia Dua

Tahun: Kajian Psikolinguistik" dalam

Jurnal Arkhais Vol. IX, Juni 2018.

105

29, M., Adika. "Bagaimana Mendidik Anak

yang Bandel?" dalam Majalah Kesehatan

Muslim Edisi VI. Yogyakarta: Pustaka

Muslim.2013.

107

Page 136: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

LEMBAR UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul "Rata-Rata

Panjang Ujaran Anak Usia 4 Tahun Berdasarkan Teori Brown (Studi Kasus pada

Anak di Yayasan Sayap Ibu Jakarta)" yang disusun oleh Monita Sholeha, NIM

11150130000008, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

telah disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing pada 2019.

Jakarta, 24 J:uurrr2019

NIP" 19820628 200912 2 003

Page 137: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 541 2 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1tlSURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : B-06461F l/l(M.01 .310212019Lamp. : -Hal : Bimbingtn Skripsi

Narna

NIM

Jurusan

Semester

JLrdul Skripsi

Tembusan:l. Dekan FITK1 Ir,4.h."i",,,..,ho

.lakarta, l1 Februari 2019

I(epada Yth.,

Dr. Nuryani, M.A.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUN Syarif HidayatullahJakarla.

As s alamu' alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pernbimbing IlIl(materi/teknis) penulisan skripsi rnahasiswa:

Monita Sholeha

1 1 1 50130000008

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

VIII (Delapan)

"Analisis Rata-rata Panjang Ujaran Anak Usia 4 Tahun di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta"

Jndnl tersebut telah disetujui oleh Jurr"rsan yang bersangkr,rtan pada tanggal 2lNovenrber 2018, abstraksiloutline terlarnpir. SaLrdara dapat melakukan perr"rbahan

redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohonpembirnbing menghu bun gi Jrrusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terirna kasih.

[)[/as s a I amtr' o I aikunt w r. v, b.

i, M.Hum.

Sastra lndonesia

Page 138: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

TRANSKRIPSI DATA

Penelitian Hari Ke-1

Senin, 18 Maret 2019 pukul 07.00 s.d. 11.00 di PAUD Sayap Ibu

Keterangan:

Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

Bl : Bilqis (Subjek Penelitian 2)

Al : Allesa (Siswa sekaligus teman satu YSI)

Mo : Monita (Peneliti)

Bo : Bu Osha (Guru PAUD SI)

Z : Seluruh siswa

Z1 : Azka (Siswa PAUD SI)

Z2 : Gazi (Siswa PAUD SI)

Z3 : Aida (Siswa PAUD SI)

Z4 : Meisha (Siswa PAUD SI)

Percakapan

Bo : Sudah bermain belum?

Ar : Sudah.

Bo : Sudah berdoa belom?

Ar : Belom

Bo : Oh belum ya, tunggu dulu. Siapa yang pimpin doa? Kamu, ya?

Z1 : Mari teman-teman kita berdoa bersama-sama untuk bermain dan belajar.

Bo : Hitung semuanya

Z : Satu, dua, tiga. Tangan ke atas, tangan ke samping, tangan ke depan

dilipat rapi. Berdoa mulai. Bismillahilohmanilohim lobbi zidni ilma

warzukni fahman. Amin. Ya Tuhan, belilah ilmu kepadaku dan belilah

pemahaman kepadaku. Amin.

Bo : Alfatehahnya

Z : Bismillahilohmanilohim. Alhamdulillahilobbil „alamin. Allohmanillohim,

malikiyau middin, iyya kana‟budu waiya kanastangin, ihdinassilotol

Page 139: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

mustaqim. Silotollazi na am am ta‟alaihim goilil magdu bi‟alaihim

waladolin. Amin.

Bo : Selamat pagi semuanya!

Z : Selamat pagi Bu Osha.

Bo : Apa kabarnya?

Z : Baik.

Bo : Semuanya sehat?

Z : Sehat.

Bo : Sudah mandi?

Z : Sudah.

Bo : Sudah gosok gigi?

Z : Sudah.

Bo : Sudah sarapan?

Z : Sudah.

Bo : Apa sarapannya pagi ini?

Z2 : Ayam. Ayam mulu bosen aku.

Bo : Masa sih? Bilang dong sama mama kalo bosen. Mama aku bosen makan

ayamnya, nanti mama ganti yang laen yah. Jangan itu aja.

Kamu pakek apa?

Z3 : Daging.

Bo : Waduh.

Kamu makan apa pagi ini?

Ar : Tempe.

Bo : Tempe. Kamu makan apa pagi ini?

Z1 : Ikan. Ikan lele.

Bo : Kamu makan apa?

Z4 : (geleng kepala)

Bo : Ih geleng-geleng. Masa ga mau makan pagi-pagi?

Z : Makan.

Bo : Biar apa Azka kalo makan pagi-pagi? Biar se-hat.

Ar : Bial ininya gak bolong (sambil menunjuk perut).

Page 140: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bo : Nanti dimakan cacingnya biar bolong ya. Kamu makan apa pagi ini?

Al : Telol.

Bo : Kamu makan apa? Ayo harus smile pagi-pagi ga boleh jutek. Ayo

senyumnya mana?

Ar : Tadi Iqisnya nangis.

Bo : Nangis? Kenapa sih nangis? Pagi-pagi kok nangis?

Ar : Sama Pak Hamin.

Bo : Sama Pak Hamin? Diapain sama Pak Hamin?

Ar : Nangis.

Bo : Nangis? Gimana nangisnya? HUAAAAAAAA… Gitu nangisnya?

Ar : Iya.

Bo : Iya gitu ya? Bagus tidak kalau begitu?

Z : Tidak.

Bo : Gak bagus. Harus smile dulu dong pagi-pagi. Ketawanya gimana?

Cheese!!! Giginya mana? Kan udah gosok gigi.

Ar : Bu Osha, minumnya Azka disimpan di atas.

Z1 : Kalo kena angin ntal jatoh.

Bo : Kalo kena angin ntar jatoh? Ngga dong, kan ada airnya. Kalo ada airnya

engga, kalo gak ada airnya bisa jatoh. Tapikan ada airnya. Ada airnya,

gak?

Z1 : Ada.

Bo : Azka hari ini bawa kue apa?

Z1 : Abis.

Bo : Haaa… Bu Osha gak dikasih. Kuenya udah habis. Pagi-pagi udah habis

kuenya?

Z1 : Ntar beli lagi ntar.

Bo : Dibagi-bagi sama teman-teman ya?

Z1 : Iya.

Bo : Yang lain juga, ya? Kalo punya kue harus diba… gi…

Nih buat Gazi. Nih buat Aida. Nih buat Arfan. Nih buat Azka. Buat

Memei. Buat…

Page 141: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Aleca…

Bo : Buat Bilqis. Kalo punya makanan dibagi-bagi sama te… man…

Z1 : Itu belum.

Bo : Oiya, buat kakak. Aduuh, iya, kakak siapa namanya? Tanya dulu dong.

Z1 : Ga tau.

Bo : Tanya dong. Kakak namanya siapa?

Z : Kakak namanya siapa?

Mo : Nama kakak, Kak Monita.

Bo : Siapa katanya?

Z : Monita.

Bo : Hai kakak Monita. Bilang dong.

Z : Hai…

Bo : Gimana bilangnya kalo minta potongi kuku sama mama?

Z : Mama tolongi potongi kuku.

Bo : Karena apa?

Z1 : Panjang.

Bo : Udah panjang ya. Bicara sama mama ya.

Ar : Naik bis.

Bo : Oiya nanti kita naik bis.

Z1 : Bisnya jauh banget gak?

Bo : Engga. Bisnya ditarok di situ dulu. Berhenti di situ dulu. Parkir dulu.

Cari parkir yang baik dulu. Cari parkir yang rapih dulu biar tidak kena

macet. Siapa yang mau ikut?

Z : Saya

Bo : Syaratnya apa kalo mau ikut?

Z1 : Pintel.

Bo : Tidak boleh apa?

Z : Nangis.

Bo : Harus apa? Bera…?

Z :…ni

Page 142: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bo : Kamu jidatnya kok ada titiknya kayak orang India? Gazy kayak orang

India. Ada tahi lalatnya di atas jidat, ya? Kayak orang India, ya?

Ar : Tu ada tai lalat tu.

Bo : Di mana?

Ar : Di jidat.

Mo : Kamu ada gak?

Bo : Kamu ada gak? Haha oke. Sekarang kita nyanyi dulu. Satu, dua, tiga…

Z : Selamat pagi Ibu Osha, kami sudah sedia menerima tuga Ibu dengan

riang gembira. Selamat pagi Bu Osha, Selamat pagi Kak Monita…

Bo : Selamat pagi Gazy, selamat pagi Mbak …?

Z : Ida.

Bo : Selamat pagi Mbak …?

Z : Eca.

Bo : Aleesa. Selamat pagi Mbak?

Z : Iqis.

Bo : Bilqis.

Z : Bilqis.

Bo : Selamat pagi Bu …?

Z : Bu Pipit.

Z : Selamat pagi semua…

Bo : Indonesia?

Z : Merdeka.

Z : Aku bisa…

Bo : Aku bisa… Indonesia?

Z : Aku bisa.

Bo : Benderanya warna apa?

Ar : Melah putih.

Bo : Lagu kebangsaannya apa?

Z : Indonesia…

Bo : Raya… Kemudian lambang negaranya apa?

Z : Galuda

Page 143: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bo : Burung garuda. Dasar negaranya apa? Apa dasar negaranya?

Z : Pancasila

Bo : Coba sebutkan pancasilanya. Satu, dua, tiga…

Z : Pancasila, satu ketuhanan yang maha esa. Dua, kemanusiaan yang adil

dan beradab. Tiga, kemanusiaan yang adil dan beradab. Empat,

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Bo : Tepuk tangan dulu. Anak-anak sudah mulai hapal. Nanti belajar lagi di

rumah, ya. Bilang sama mamanya gimana?

Z : Mama, ajalin aku latihan hapal Pancasila.

Bo : Ya, bilang gitu ya…

Ar : Bu Osha, tadi aku ke taman.

Bo : Taman mana?

Ar : Bapak Kholid.

Bo : Di mana sih, taman Bapak Kholid? Di mana?

Ar : Naik motol.

Bo : Oh, ikut ya?

Ar : Sama Pak Hamim.

Bo : Sama Pak Hamim juga?

Ar : Di taman.

Bo : Di bawah. Pakai sepatu di bawah, tidak di meja. Jangan buka-buka

sepatunya, ya? Sepatunya dipake.

Z1 : Gatal kakinya.

Bo : Oh gitu, makanya cuci kaki dulu.

Z2 : Aku pake los kaki bola.

Bo : Kaos… kaos kaki. Bilangnya gimana?

Z2 : Kaos kaki.

Bo : Jangan gitu, gak kedengeran Bu guru…

Z2 : Kaos kaki bola.

Ar : Bu Osa ada itu.

Page 144: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bo : Ada apa?

Ar : Yang cantik.

Bo : Yang cantik? Iya… Apa yang cantik itu namanya?

Ar : Bunga…

Bo : Bunga apa itu namanya?

Ar : Bunga matahali.

Bo : Matahari… Mana ya absennya ya, Bu Osa nyari-nyari absennya…

Z1 : Ga ada, lupa bawa.

Bo : Tangannya dilipat. Nara…

Z2 : Ga ada.

Bo : Ke mana Nara?

Z : Ga ada.

Bo : Nara ke mana ya?

Z1 : Sakit.

Bo : Sakit? Oh tidak… Aida?

Z4 : Saya Bu Osa…

Bo : Gazy?

Z2 : Saya Bu Osa…

Bo : Meisha?

Z5 : Saya Bu Osa…

Bo : Arfan?

Ar : Saya Bu Osa…

Bo : Aleesa?

Al : Saya Bu Osa…

Bo : Bilqis?

Bl : Saya Bu Osa…

Bo : Good job! Kemudian… sudah semua?

Z1 : Azka belum.

Bo : Azka belom. Azka?

Z1 : Saya Bu Osa.

Bo : Okedeh. Semua sudah absen?

Page 145: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Z1 : Sudah.

Al : Bu Osa ini belom…

Bo : Udah tadi. Kakak siapa namanya ni? Kakak Meisha. Siapa?

Al : Kakak Meisha.

Bo : Duduk yang manis! Ntar jegak, uuuuh… palaknya benjol…

Ar : Bocol.

Bo : Bocor nantinya.

Ar : Beldalah.

Bo : Berdarah nantinya. Di kasih obat merah. Makanya duduknya yang manis

dulu.

Ar : Bocol nantinya?

Bo : Iya bocor nantinya, makanya yang rapi duduknya. Hari ini kita mau

mewarnai gambar. Bentar lagi ada Mrs. Dari Jepang, ya.

Ar : Ayumi?

Bo : Ayuminya sudah sembuh Ayuminya. Mrs. Kana, Mrs. Ayumi. Sekarang

Ibu Osha di sini ada keluarga kecil. Namanya siapa yang ini?

Z : Bapak.

Bo : Yang ini siapa namanya?

Z : Ibu, mama.

Bo : Ibu, mama boleh. Kakak, punten boleh bantu kasih nama ya Kak.

Ar : Bu Osa mau di sini.

Mo : Punya Arfan mau dinamain ga?

Ar : Itu kipasnya telbang…

Mo : Kenapa kipasnya?

Ar : Kipasnya…

Mo : Kipasnya kenapa? Terbang-terbang?

Ar : (Mengangguk)

Mo : Mau dinamain gak? Siapa namanya?

Bl : Iqis

Mo : Bilqis?

Bl : (mengangguk)

Page 146: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Ayo, Aleesa mau ga?

Al : Mau.

Mo : Wah bawa apa itu?

Al : Kakak aku mau ini, Kak.

Mo : Mau apa? Mau ini? (menunjuk pensil warna) berdua bareng-bareng ya.

Al : Aku coklat.

Mo : Yang cokelat yang mana hayo, yang cokelat mana?

Al : Enggak ada.

Mo : Ini isinya di sini. Bilqis mau warna apa?

Bl : Coklat.

Mo : Cokelat? Itu dipegang Kak Aleesa. Hayo mana cokelatnya.

Bl : Mau ini…

Mo : Mau nyari apa, Qis? Ini, mau ini gak? Ini mirip cokelat.

Bl : Bukan ini, apa ya?

Mo : Mau warna apa ya? Ini warna apa ya? Warna apa?

Al : Aku mau sama Kakak.

Mo : Ayo sama Kakak yuk.

Al : Kok gambalnya gak sama.

Bl : Ih sama.

Mo : Yang sama?

Bl : Kamu gambal.

Mo : Kakak juga gambar?

Bl : Ih jatuh.

Mo : Ih jatuh juga. Semuanya jatuh. Bajunya mau warna apa?

Bl : Melah.

Mo : Baju melah? Warna melah yang mana melah?

Bl : Kakak.

Mo : Iya sayang. Kamu mau warna apa?

Bl : Hmmm… Walna hijau.

Mo : Ini warna apa? Green, hijau.

Mo : Rambutnya mau warna apa, Iqis?

Page 147: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Lambutnya walna bapak-bapak.

Al : Kayak suntik (menunjuk gambar).

Mo : Kayak apa? Kayak suntik?

Al : Lambut kucing.

Mo : Rambut kucing?

Al : Sama nenek putel.

Mo : Sama nenek?

Al : Sama kakek.

Al : Ini kakek, ini nenek.

Mo : Yang mana kakek? (bertanya ke Bilqis)

Bl : Ini kakek, ini nenek.

Al : Ini kakek, ini papa.

Al : Ini mama, ini nenek.

Mo : Ini warna apa? (bertanya kepada Bilqis) Ku?

Bl : Kuning.

Mo : Aleesa mau ke mana?

Al : Tisu.

Bl : Kebalik.

Mo : Apanya yang kebalik? Aleesa gambarnya PR ya, di rumah ya. PR. Tau ga

PR apa?

Al : Ini mau cokelat.

Mo : Semuanya cokelat. Kumpulinya ke Bu Osha.

Bl : Kakak.

Mo : Iya, nanti main sama kakak ya. Minjam dong Iqis (pensil warna).

Bl : Walna apa ya? (pertanyaan retorikal)

Mo : Iqis, ini buat Iqis?

Bl : Iqis.

Mo : Itu makanan.

Bl : Ini apa?

Mo : Kuas.

Bl : Melukis, ya?

Page 148: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya.

Bl : Ih ini belum.

Mo : Ya nulisnya satu aja. Siapa yang belum dikasih nama?

Al : Saya.

Mo : Sayanya siapa nih?

Al : Allesa.

Bl : Itu apa?

Bl : Itu cantik, kan?

Mo : Itu buat tempat warna. Yah Iqis jatuh kertasnya.

Bl : Keltas.

Mo : Kertas.

Bl : Keltasnya cakep.

Mo : Ini wrna apa?

Bl : Hijo.

Mo : Ini warna apa?

Al : Coklat.

Mo : Itu lihat, itu warna apa Aleesa?

Al : Bilu tua.

Bl : Ih sama.

Mo : Mana sama?

Bl : Itunya sama (menunjuk cat air).

Mo : Iya sama.

Bl : Bulu kucing.

Mo : Bukan, bukan bulu kucing. Buat cat. Warna apa itu? Itu kuas.

Al : Ini buat aku, ya?

Mo : Iya

Al : Ih sama…

Mo : Iya, sama siapa itu? Kak…?

Al : Kak Meimei, Kak Memei.

Mo : Iqis suka warna apa, Qis?

Bl : Aku mau kuning.

Page 149: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Mau kuning? Siapa mau kuning? Iqis?

Al : Aku walna hijo.

Bl : Kuningnya sama (sambil menunjuk cat yang dipegang Mrs. Kana)

Mo : Kuningnya sama, sama apa? Hayuk.

Bl : Ailnya…

Mo : Kenapa airnya?

Bl : Minum, ya?

Mo : Jangan diminum. Ayo campur.

Bl : Campul-campul.

Mo : Aduk.. aduk… Wah berubah warna. Berubah warna apa itu? Berubah ga?

Bl : Belubah.

Mo : Berubah warna apa itu?

Bl : Hijo.

Mo : Alisa udah campur? Ini campur ini udah (menunjuk merah dan biru)?

Al : Belum.

Mo : Belum? Coba campur, warnanya jadi beda. Baru warnanya coba. Ini

campur biru.

Al : Aku walna kuning.

Mo : Warna kuning yang mana?

Bl : Aku walna cokelat.

Mo : Walna cokelat. Ayo gambar di sini (menunjuk kertas). Aleesa mau

gambar apa? Bunga?

Al : Iya.

Bl : Aku bunga ah.

Bl : Aku walna coklat.

Mo : Mau warna coklat? Bilang Miss aku mau coklat.

Bl : Miss aku mau cokelat.

Mo : Yah, lengket.

Bl : Aku mau cokelat.

Ms : Coklat?

Bl : Iya.

Page 150: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Mau warna coklat Miss.

Bl : Mau walna coklat.

Mo : Mau coklatnya apa warnanya?

Bl : Coklat.

Mo : Coklat?

Bl : Mau coklat.

Mo : Iqis gambar apa?

Bl : Mau dilap, aku mau coklat.

Mo : Mau coklat?

Bl : Kakak aku mau yang coklat.

Al : Aku mau walna coklat.

Bl : Aku mau.

Mo : Itu warna apa namanya?

Al : Kuning.

Mo : Putih.

Al : Mau pink.

Mo : Ini putih campur ke merah jadinya pink.

Bl : Aku mau cokelat.

Mo : Bilang Miss-nya, Miss aku mau cokelat gitu.

Bl : Mis aku mau coklat.

Mo : Qis, pipinya ijo Qis.

Bl : Kakak aku mau coklat.

Bl : Aku mau warna coklat.

Bl : Aku mau coklat.

Mo : Iya, nanti dikasih ya warna cokelat ya. Iqis mau warna apa?

Bl : Aku mau coklat.

Mo : Hayo mau pake warna ini gak?

Bl : Ini walna coklat.

Al : Aku bisa ini.

Mo : Pencet ya kuat-kuat. Bisa ga?

Al : Kelas.

Page 151: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Aku mau walna yang ini.

Mo : Itu warna apa namanya? Oren.

Bl : Olen.

Al : Mau walna ini.

Mo : Itu warna apa namanya? Hitam.

Bl : Aku talok yang ini, ya?

Mo : Iya.

Al : Aku walna ini, ya?

Mo : Iya

Al : Aku walna apa, ya?

Al : Kakak pinjem Kak please.

Bl : Buka.

Bl : Itu, aku walna ini.

Mo : Itu namanya warna putih.

Bl : Putih.

Bl : Ni aku walna ini.

Mo : Pencet sendiri ya. Bisa gak?

Bl : Bisa.

Bl : Walna ini.

Mo : Minta sama Allesa, minta ya…

Bl : Aku walna ini…

Mo : Ini nih, Iqis milih sendiri mau yang mana.

Bl : Walna ini.

Mo : Oh iya, campur warna ini ga?

Bl : Haaa walna ini.

Mo : Ih bulet.

Bl : Aku walna ini.

Mo : Ini udah tadi, yang baru, yang baru. Warna yang mana yang belom ya?

Bl : Aku mau walna yang balu yang…

Mo : Walna barunya yang mana yang balu.

Bl : Yang balu yang… ini.

Page 152: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Warna apa namanya dulu?

Bl : Aku suka walna yang cokelat.

Mo : Kakak bukain, bisa?

Bl : Aku bisa.

Bl : Aku mau walna yang ini.

Mo : Bisa gak niupnya?

Bl : Aku tiup aja.

Bl : Aku bisa.

Bl : Aku takut.

Mo : Kenapa takut?

Bl : Nanti kena.

Mo : Gak kena. Dah, duduk ya…

Bl : Gak mau.

Mo : Gak, gak papa, duduk ya.

Al : Aku gak takut.

Mo : Iya, Aleesa gak takut.

Bl : Takut.

Mo : Siapa yang takut angkat tangan!

Bl : Takut.

Al : Ditutup.

Mo : Ditutup? Kok bukanya dari situ? Tutup sini.

Mo : Yah kotor, kamu cuci tangan pake air, ya? Iqis tangannya kotor gak, Qis?

Bl : Gak bisa.

Mo : Aleesa duduk sini, ntar capek lagi berdiri.

Al : Takut.

Mo : Takut apa?

Al : Takut katak.

Mo : Kodok? Gak papa kok. Iqis bersihin dulu.

Bl : Gak bisa.

Al : Ambil.

Mo : Ambilin tolong bilang gitu.

Page 153: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Al : Ambilin tolong.

Bl : Aku mau walna kuning.

Bl : Kakak minta tisu.

Mo : Minta tisu, ini lap tangannya.

Bl : Mau walna kuning.

Mo : Mau dibersihin ga tangannya?

Al : Belum mau.

Bl : Kakak gak bisa.

Al : Kena.

Mo : Kena apa itu?

Al : Kena ini.

Mo : Ini namanya cat.

Al : Cat.

Mo : Wah dibersihin, rajin sekali. Sekarang bersihin tangan Iqis.

Al : Ih jolok.

Mo : iya, jorok.

Bl : Gak mau.

Al : Aku mau susu.

Mo : Mau susu, iya ini ya. Yuk bersihin tangannya. Udah bersih belum?

Bl : Udah.

Al : Belum

Mo : Bersihin ya.

Page 154: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-2

Rabu, 20 Maret 2019 pukul 07.30 s.d. 11.00 di Baby Kangaroo Kids and Baby

Daycare

Keterangan:

Bl : Bilqis (Subjek Penelitian 2)

Mo : Monita (Peneliti)

Al : Allesa ( Siswa di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare sekaligus

teman di YSI)

Ml : Ms. Lilo (Guru di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare)

Percakapan

Mo : Iqis udah makan belum?

Bl : Udah.

Bl : Kakak gak bisa Kakak.

Al : Mis Lisa, aku main itu, main ini.

Mo : Iqis bisa gak?

Bl : (Mengangguk)

Al : Tu temennya Alfan yang botak.

Mo : Alfan yang mana? Yang botak? Yang mana?

Al : Yang botak.

Mo : Iqis bisa?

Al : Iqis.

Mo : Kak Arfannya mana?

Bl : Sakit.

Mo : Ini ga mau main di sini?

Bl : Ini ada posyotan ini.

Mo : Iya, ada perosotan

Al : Mau posyotan.

Mo : Apa Allesa mau posyotan?

Al : Posyotan.

Mo : Belum dipasang posyotannya.

Page 155: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Al : Di sini.

Bl : Itu ada lumah

Bl : Aku mau naik.

Mo : Nanti Jatuh.

Bl : Takut jatuh.

Bl : Kak aku jatuh.

Mo : Siapa yang mau jatuh?

Bl : Gak mau.

Bl : Ada mainan.

Mo : Ada mainan? Mainan apa, Qis?

Bl : Mainan ini.

Mo : Tu mainan apa namanya? Perosotan.

Bl : Pelosotan.

Mo : Yuk, mau turun gak?

Bl : Gak mau.

Mo : Gak mau?

Bl : Takut jatuh.

Mo : Ayo Aleesa mau ke mana? Mau ke sini?

Al : Iya.

Mo : Ayo siapa yang mau digendong?

Al : Mau gendong.

Al : Aku mau gosok gigi.

Mo : Mau gosok gigi? Belum mandi?

Bl : Ayo…

Mo : Ayo ke mana, Qis? Hayo geser ntar jatuh nih.

Bl : Pelmisi.

Mo : Permisi.

Bl : Pelmisi.

Bl : Aku duduknya di sini.

Mo : Di sini? Iya. Aleesa mau naik apa?

Al : Mobil.

Page 156: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Ini apa?

Bl : Keleta.

Mo : Iqis, aayo satu, dua…

Bl : Tiga.

Bl : Pelmisi.

Bl : Itu pelosotan.

Al : Ihhh…

Mo : Apa?

Al : Angin.

Mo : Aleesa kenapa digulung-gulung? Kebanjiran digulung-gulung celananya?

Bl : Allesa tu Allesa…

Mo : Allesa kenapa?

Bl : Allesa gulung-gulung.

Mo : Allesa digulung juga?

Bl : (Mengangguk)

Mo : Enggak Allesa. Iqis doang yang digulung.

Al : Iya, dua, tiga ini.

Mo : Sudah satu berapa Allesa?

Al : Ha?

Mo : Sudah satu berapa?

Al : Tiga.

Mo : Dua, sudah dua baru tiga.

Al : Tiga, kan?

Mo : Dua.

Al : Mana dua?

Mo : Mana tiga?

Al : Ini, ini satu ni.

Mo : Mana satu?

Bl : Ini o.

Mo : Mana o?

Bl : Awas.

Page 157: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Entar jatuh, entar jatuh.

Bl : Aku bisa.

Mo : Iqis bisa? Bisa jatuh?

Al : Ini posyotan, yang ini tangga.

Mo : Yang mana tangga Allesa?

Al : Ini.

Mo : Yang perosotan mana?

Al : Ini.

Mo : Iya pinter.

Al : Yang ini?

Mo : Ini apa namanya? Pegangan.

Al : Ini pegangan.

Mo : Warna pegangannya warna apa?

Al : Melah.

Mo : Salah. Biru.

Al : Bilu.

Al : Kalo ini walna apa?

Mo : Warna merah.

Al : Melah.

Al : Kalo yang ini walna apa?

Mo : Warna kuning. Awas nanti Allesanya kena!(berbicara ke Bilqis). Awas.

Aduh sakit ga? (bertanya ke Allesa). Gantian, sekarang Allesanya turun.

Al : Allesanya tulun.

Mo : Allesa Aleesa, masih inget ga, kakak namanya siapa?

Bl : Kakak Ani.

Mo : Salah. Kakak Monita.

Bl : Monita.

Al : Monati.

Al : Mo ni ta.

Mo : Iya, Monita.

Al : Aku tulun.

Page 158: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Sekalang aku.

Mo : Pusing gak?

Al : Enggak.

Mo : Capek gak?

Al : Enggak.

Mo : Iqis capek ga Qis?

Bl : Capek.

Al : Capek.

Mo : Hah Allesa capek?

Al : Main lagi.

Mo : Katanya capek.

Bl : Buka Kakak.

Al : Bisa gak Kakak gini?

Bl : Basah.

Mo : Itu keringetan namanya.

Bl : Kelingetan.

Mo : Allesa ga keringetan?

Al : Aku bisa gini.

Mo : Coba, Oh iya.

Al : Mau lewat.

Mo : Allesa mau lewat.

Bl : Owi, jangan!

Al : Ini aku, Alfan.

Mo : Antre di belakang.

Bl : Antli.

Mon : Antre yang bener.

Bl : Antli.

Al : Lama ni.

Mo : Apannya yang lama Allesa? Sengaja.

Al : Sengaja.

Mo : Ayo Qis. Temennya udah antri.

Page 159: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Aku sama Owi.

Mo : Iqisnya turun, ayo turun.

Mo : Kakak boleh ikutan gak? Boleh?

Al : Ih ikut-ikutan.

Mo : Ikut-ikutan? Emang Eca bilang Kakak ikut-ikutan? Boleh ikutan ga?

Al : (Mengangguk)

Bl : Doa?

Mo : Iya, baca doa ya. Iqis mau buka gak?

Bl : Buka.

Mo : Iya buka, ya.

Bl : Ini punya siapa?

Mo : Punya Iqis.

Al : Kakak, ini.

Mo : Iya ada apa, Ca?

Al : Masukin.

Bl : Kak, kotol.

Mo : Kotor? Gapapa, kan nanti cuci tangan lagi Iqisnya.

Bl : Ih ada ikan.

Mo : Mana ikannya? Yah jatoh, jatoh ya, Qis?

Bl : Iya ada ikan.

Bl : Ih kula-kula.

Mo : Ih kura-kura?

Bl : Iya.

Mo : Di Eca ada kura-kura gak, Ca?

Al : Di sini.

Mo : Di sini, Ca? Kenapa giginya?

Bl : Ini bukan gajah?

Mo : Gajah.

Bl : Aku mau gajah.

Mo : Iqis mau gajah.

Bl : Apa ya?

Page 160: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Ini apa?

Mo : Apa itu? Gajah.

Bl : Gajah.

Bl : Ini apa?

Mo : Itu apa? Itu namanya kuda.

Bl : Kuda.

Bl : Ini apa? Ini apa?

Bl : Kakak, ini apa?

Bl : Kak, ini apa?

Mo : Ini kura-kura.

Bl : Kula-kula.

Bl : Ini apa?

Mo : Kura-kura.

Bl : Kula-kula lagi?

Mo : Iya.

Mo : Eca udah habis, Ca?

Al : Belum habis.

Mo : Belum habis.

Bl : Ini apa?

Mo : Itu masih kura-kura lagi, Qis.

Bl : Iya.

Bl : Makan?

Mo : Iya dimakan, gak boleh dicelupin.

Bl : Ih ada ikannya dua.

Mo : Waah ada ikannya dua, Qis. Mam. Dua-duanya langsung makan.

Bl : Kakak makan lagi ya?

Bl : Ini apa?

Mo : Gajah.

Bl : Gajah.

Mo : Iya.

Bl : Mau apa, ya?

Page 161: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Gajah lagi.

Bl : Ada gajah lagi, ya?

Mo : Iya, ada gajah lagi.

Ml : Eca, Kaki itu ada di atas apa di bawah?

Al : Bawah.

Al : Kakak, tolong bukain.

Bl : Ini apa?

Mo : Kura-kura.

Al : Iqis buka itu buka itu.

Mo : Apa, Ca?

Al : Sudah dibuka.

Mo : Belum, Ca. Belum dibuka.

Bl : Di sini ni.

Al : Ada jamnya.

Ml : Iqis sudah?

Bl : Belom.

Ml : Belom? Yuk temennya sudah selesai ni, mau belajar katanya. Tolong

disimpan ya.

Bl : Ini kula-kula.

Mo : Iya kura-kura.

Bl : Cacing.

Al : Kak, aku mau cuci tangan, Kak.

Mo : Iya.

Ml : Eca tasnya simpen, Ca!

Al : Di kolong.

Ml : Gak di kolong, di loker.

Al : Di pasir, ya?

Ml : Di pasir? Di sini, di sini.

Al : Enggak.

Ml : Siapa yang pernah liat bendera?

Bl : Saya.

Page 162: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Batuk.

Mo : Batuk.

Ml : Siapa yang permah melihat bendera Indonesia?

Bl : (Angkat tangan)

Bl : Satu, tangan ada dua.

Mo : Iya, ada dua.

Bl : Aku minum, ya?

Mo : Mau minum? Iya.

Ml : Iqis, Iqis setelah minum sudah ya…

Ml : Siapa yang mau menempel bendera ini?

Z : Saya.

Ml : Mis Lilo mau nanya, sudah siap belum?

Bl : Sudah.

Mo : Mau nempel ga?

Al : Sini.

Ml : Ini siapa namanya ini?

Bl : Iqis.

Ml : Bilqis. Nanti ya dinamain.

Al : Ini ikut.

Mo : Ga didorong mejanya.

Al : Sakit.

Mo : Apanya yang sakit?

Al : Ini.

Ml : Ayo, Qis.

Bl : Aku mau nempel yang balu.

Ml : Mau nempel yang baru?

Bl : Yang belom.

Mo : Mau nempel yang belom? Tuh dikasih sama Misnya.

Al : Mana lemnya Mrs. Lilo, lem.

Ml : Lem? Boleh.

Bl : Ih tutupnya.

Page 163: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Loker Eca yang mana, Ca?

Al : Yang ini.

Bl : Belhasil….

Ml : Bilqis ini buah apa?

Bl : Buah apa?

Ml : Apel.

Bl : Apel.

Mo : Ini buah apa namanya?

Bl : Buah apa ya?

Mo : Stroberi.

Bl : Ini pisang?

Mo : Bukan, itu pir.

Mo : Kebalik gak?

Bl : Gak kebalik.

Al : Kok helikoptelnya ada matanya?

Mo : Helikopter ada matanya?

Al : Kaca matanya.

Mo : Kaca matanya?

Al : Mata.

Mo : Itu namanya jendelanya.

Al : Jendela.

Bl : Jendela putih.

Mo : Bendera.

Al : Ini apa?

Mo : Itu kapal laut.

Mo : Ini buah apa ya Qis? Kok Kak Monita ga tau?

Bl : Anggul.

Bl : Kok sama?

Bl : Itu apa?

Mo : Itu lemon.

Bl : Ini apa?

Page 164: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Semangka.

Mo : Kebalik gak?

Bl : Gak kebalik.

Mo : Itu buah apa tadi namanya, Qis?

Bl : Buah apel.

Mo : Ini kebalik ga?

Bl : Ini kebalik.

Bl : Belesin-belesin.

Ml : Ayo Ca kita susun, Ca.

Bl : Susun.

Al : Kok ada matanya?

Ml : Iya ada matanya.

Al : Keletanya di sini.

Bl : Owi mana Owi?

Mo : Kenapa?

Bl : Owi?

Mo : Owi? Owinya tadi ke dokter.

Bl : Ke doktel.

Bl : Aku gak mau ke doktel aku takut suntik aku nangis.

Mo : Nangis? Siapa tadi yang bangun tidur nangis? Iqis nangis ga tadi pagi?

Bl : Motol.

Mo : Naik motol sama siapa?

Bl : Pak Hamim.

Al : Keltasnya?

Ml : Tarok di meja Mis Lilo Eca. Terima kasih Eca.

Bl : Dibelesin lagi…

Ujaran yang tidak terekam namun dicatat oleh peneliti.

1. Bilqis

Sustel aku minum

Ambil ya

Page 165: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mau susu

Ini apa?

Aku mau susu

Ini dia

Buka

Cokelat

Kakak Monita, gak bisa

Kakak pulang ya?

Page 166: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-3

Senin, 21 Maret 2019 pukul 07.30 s.d. 11.00 di PAUD Sayap Ibu

Keterangan:

Bl : Bilqis (Subjek penelitian 2)

Mo : Monita (Peneliti)

Al : Allesa (Siswa PAUD SI sekaligus teman di YSI)

Bo : Bu Osha (Guru PAUD SI)

Percakapan

Bl : Tarok situ.

Mo : Kenapa, Qis? Tarok di situ?

Mo : Ih Eca pinter.

Al : Di bawah.

Mo : Tarik itu.

Al : Nyangkut.

Al : Sakit.

Mo : Apanya sakit?

Al : Belum kecabut.

Al : Gak mau, aku mau main.

Al : Kak, ini.

Mo : Sakit, ya?

Al : Enggak.

Mo : Terus kenapa dibuka?

Al : Gak sakit.

Mo : Eca, mana pensilnya?

Al : Ih kita sama.

Al : Bu Osa minjem hapus.

Al : Gini?

Mo : Iya gitu.

Bl : Bikin ini.

Mo : Ayo lanjutin!

Page 167: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Mana hapusan?

Mo : Minta sama Bu Osha.

Bl : Salah ni ya?

Bo : Tuh kan, ada penghapus jadi hapus mulu gak selesai nulisnya. Bu Osha

ambil penghapusnya sini, 1, 2, 3. Sini penghapusnya. Jadi gak selesai-

selesai. Sini penghapusnya Bu guru. Kasih sama Bu Osha. Kasih! Gak

selesai-selesai nulisnya nulis mulu jadinya tu. Sini.

Mo : Iqis, ayo ni belom.

Bl : Ini udah.

Mo : Allesa ini belom?

Al : Apa?

Mo : Ini belom.

Al : Buang sampah.

Bl : Ini udah.

Mo : Udah?

Bl : Itu apa?

Al : Bu Osa ni.

Al : Gak bisa.

Bo : Bisa, aku bisa. Gitu dong.

Mo : Allesa terus.

Al : Gak mau.

Al : Bu Osa minjem penghapus.

Bo : Oke. Good job!

Mo : Udah selesai belum Eca?

Al : Belom.

Mo : Balikin ke Bu Oshanya. Bilang apa?

Al : Makasih Bu Osa.

Mo : Enggak, yang di belakang gak ditulis.

Al : Udah.

Mo : Ih tangannya merah-merah. Kena apa?

Al : Kena pintu.

Page 168: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Penghapus.

Mo : Bilang ke Bu Osha. Bu Osha mau minjem penghapus.

Bl : Ini ya?

Mo : Bilang dulu ke kakaknya bilang. Kak, minjem boleh gak?

Al : Tusuk.

Mo : Apa? Ih nanti kena. Itu kotor.

Al : Itu…

Mo : Apa, Ca?

Al : Daun.

Mo : Daun?

Al : Coklat itu.

Al : Sama, coklat.

Al : Itu sama.

Mo : Yang mana yang sama?

Al : Ih sama.

Mo : Mana? Enggak. Udah selesai belom? Nanti gak boleh main loh.

Mo : Udah belom Iqis?

Bl : Belom.

Al : Azka.

Bl : Bu Osa, ingus.

Bo : Tadi mana tisunya kamu?

Mo : Mau ke mana?

Bl : Buang sampah.

Mo : Bilqiiiis… Ngapain? Ayo sini. Ayo naik bis gak?

Bl : Gak mau bis.

Mo : Gak mau bis?

Mo : Aleesa dipanggil Bu Osha.

Bl : Itu Bu Osa.

Mo : Mana?

Bl : Ini walna apa?

Mo : Jangan berebutan. Itu warna pink.

Page 169: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Al : Sama ni.

Mo : Mana gambar Iqis?

Bl : Ini.

Mo : Tisu yang tadi mana?

Bl : Di Bu Osa.

Mo : Itu kukunya ga diwarnain, nanti berdarah Eca.

Al : Beldalah.

Mo : Ini siapa sih, Qis?

Bl : Itu Iqis di sekolah.

Mo : Sekolah mana?

Bl : Awas, ini siapa?

Bl : Itu Owi.

Mo : Mana Allesa?

Bl : Allesa ini.

Bl : Ini Iqis.

Mo : Ini?

Bl : Ni Allesa.

Mo : Mana Allesa?

Bl : Allesa yang ini.

Mo : Itu?

Bl : Ini Iqis.

Mo : Ini Iqis. Ini?

Bl : Ini Allesa.

Mo : Ini?

Bl : Alfan yang ini.

Bl : Alfan mana?

Mo : Ini.

Bl : Ini apa?

Mo : Air minum, Qis. Itu minum siapa, Qis? Iqis mau minum?

Bl : Iya.

Mo : Pakek minum Kakak ya?

Page 170: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Iya.

Mo : Bentar ya.

Bl : Kak haus.

Mo : Duduk dulu yang mau minum duduk dulu.

Bl : Ini apa?

Mo : Minum.

Bl : Mainan.

Mo : Gak boleh dimainin, itu untuk kalo digigit nyamuk. Sini Kakak bukain,

yang mana digigit nyamuk?

Bl : Ini.

Mo : Cium, harum ga?

Bl : Halum.

Mo : Dah duduk, tuh. Eca mau gambar? Duduk. Iqis duduk.

Bl : Selamat siang Bu Osa. (Bilqis terapi)

Al : Aku mau minum susunya.

Mo : Kok kamu gak terapi?

Al : Terapi kok.

Al : Ingusnya.

Mo : Lap pakek tisu ingusnya netes. Lap! Ayo Allesa.

Al : Mobil.

Mo : Mobil. Udah selesai belom? Biar minum susu, biar cepet pulang. Minum

susu dulu.

Al : Udah.

Mo : Baca doa dulu, gimana doanya.

Al : Ininya kasih kacang.

Mo : Habisin dulu.

Al : Ini di sini.

Mo : Apanya? Ayo habisin dulu.

Al : Kosong.

Bo : Salim dulu.

Al : Selamat siang Ibu Osa.

Page 171: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bo : Pulang sama Kakak Moni, ya.

Mo : Makasih ya, Bu.

Mo : Siapa mau pulang?

Al : Saya.

Al : Ih itu jatoh kotol.

Mo : Iya, itu jatuh, kotor. Awas jatuh kuenya. Enak gak kuenya?

Al : Enak.

Mo : Enak. Seneng gak main sama Kakak?

Al : Seneng.

Mo : Besok kita ketemu lagi ya di sekolah.

Al : Ada mobil.

Mo : Iya ada mobil. Iqis terapinya di mana?

Al : Telapi.

Mo : Kamar kamu di mana?

Al : Di situ.

Mo : Di situ.

Al : Ada ininya ni.

Mo : Itu apa? Kincringan?

Al : Ini bawa aja.

Mo : Makan dulu kuenya, nanti jatoh kayak yang di tanah tadi.

Al : Dibawa.

Mo : Sini Kakak bawain. Di mana kamarnya?

Al : Sini.

Mo : Dadah…

Al : Dadah…

Ujaran yang tidak terekam namun dicatat oleh peneliti

1. Bilqis

Bu, sudah bu

Kakak aku bisa

Ni belom ni

Page 172: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Azka

Bu Osa, tu

Bu Osa

Gazi tu

Azka ini belom

Ni buang sampah ya?

Gak ada

Eca jangan dicolet

Bu Osa ni

Mau pindah

Bu Osa ingus

Buang sampah

Enggak, gak mau bis

Oh sama ibu

Di Bu Osa

Mau minum susunya cokelat

Page 173: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-4

Rabu, 22 Maret 2019 pukul 07.30 s.d. 11.00 di Baby Kangaroo Kids and Baby

Daycare

Keterangan:

Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

Mo : Monita (Peneliti)

Al : Allesa ( Siswa di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare sekaligus

teman di YSI)

Ml : Ms. Lilo (Guru di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare)

Percakapan 1 (sebelum KBM dimulai)

Ar : Kakak ada foto.

Mo : Foto siapa ni?

Ar : Foto Mis Lilo.

Al : Cat ail.

Ml : Iya, cat airnya di situ, ya.

Al : Cat ail

Ar : Ini talok di sini, Ca.

Al : Celitanya aku mau masak.

Mo : Itu warna apa , Ca?

Mo : Warna coklat mana, Ca?

Al : Tinggal.

Mo : Ini bentuknya apa?

Al : Bulat.

Ar : Ini buat ail?

Mo : Iya, cat air buat mewarnai.

Ar : Walnai apa?

Mo : Warnai di kertas nanti bisa warnai gambar.

Ar : Walnai keltas?

Ml : Iya, itu buat hari Senin Ms. Lilonya.

Ar : Ininya kebalik, ya? (sambil menunjuk tutup toples.

Page 174: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya. Ini warna apa, Ca?

Al : Melah.

Mo : Pink.

Mo : Apanya yang dicopot?

Al : Ih basah.

Mo : Yah, ada yang dibuka, ya? Yang mana yang copot?

Al : Ih copot.

Mo : Oh ini ni, bocor.

Al : Bocol.

Mo : He‟eh.

Al : Ini bocol juga gak?

Ar : Mis Lilo bocol.

Ml : Mana coba lihat?

Ar : Ni…

Mo : Tangannya merah-merah.

Ar : Melah-melah.

Ml : Oiya, sebaiknya kita tidak main ini ya, takutnya bocor. Terima kasih.

Main yang lain aja ya, baloknya ya.

Al ; Ini…

Mo : Nih masih banyak. Kasih Ms.-nya.

Ar : Nih…

Ml : Terima kasih, Arfan.

Ml : Iya.

Al : Tempatnya yang sini.

Ar : Kasih tempatnya.

Al : Satu aja.

Mo : Lagi, lah. Jangan satu aja.

Al : Satu.

Mo : Satu. Nih, ga mau dimasukin?

Al : Masukin aja.

Mo : Emang muat?

Page 175: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Al : Muat.

Mo : Aduh.

Al : Kaget, gak?

Mo : Kaget Kakak.

Al : Ini yang bikin-bikin.

Mo : Bikin apa? Bikin kertas sini.

Al : Aku bisa bikin lumah.

Mo : Bisa bikin rumah?

Ar : Kak, ini gak bisa.

Mo : Apanya yang ga bisa? Iya, kan ada ininya. Ga bisa, satu aja, niih. Ga bisa

dua. Tutup coba. Tuh bisa, kan? Tuh.

Ar : Ini ga bisa?

Mo : Engga.

Ar : Kalo ini bisa?

Mo : Bisa.

Al : Pula-pula sakit.

Mo : Pura-pura sakit?

Al : Mundul.

Mo : Mundur?

Al : Iya.

Al : Tajemnya. (Menunjuk balok berbentuk atap rumah)

Mo : Tajemnya?

Al : Iya, ini yang…

Mo : Yang mana? Minta tolong dulu.

Al : Kakak, tolong.

Mo : Yang mana?

Al : Yang ini.

Mo : Ini.

Al : Iya.

Ar : Ada kupu-kupu.

Mo : Mana ada kupu-kupu? Itu bunga.

Page 176: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Enggak.

Mo : Iya.

Ar : Ini kupu-kupu.

Mo : Itu pasangannya mana?

Ar : Ini buat ail?

Mo : Engga, bukan buat air.

Ar : Yang itu buat ail?

Mo : Engga. Susun!

Ar : Aduh panas!

Mo : Yang ini gak mau, Ca?

Al : Mau dong.

Mo : Mau dong.

Al : Ini naik dulu ini.

Mo : Naik dulu.

Al : Gak jatoh, kan?

Mo : Enggak. Kurang tinggi? Ini miring nih.

Al : Kak, tidak dipegang.

Mo : Ga usah dipegang.

Al : Jadinya jatoh.

Al : Aku buat lumah.

Mo : Muat gak?

Al : Muat.

Mo : Wah jatoh.

Al : Alfan tidak dijatohin.

Ar : Ih tidak dipukul sama aku.

Al : Ke situ dulu.

Mo : Nih.

Al : Sini-sini aku aja.

Mo : Sini-sini aku aja. Dah. Biarin, Sini Kakak bantu. Dah. Emang gak bisa

ditutup. Dah.

Ar : Ini belom.

Page 177: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Terima kasih Arfan.

Al : Stop, stop, stop.

Mo : Dah, yuk Ca.

Al : Bial aku aja, bial aku.

Mo : Bareng-bareng.

Mo : Yuk, senam yuk.

Al : Mama, aku mau minum.

Al : Mama mau minum?

Percakapan 2 (saat KBM dimulai)

Al : Kok ada di sini?

Mo : Kamu mau deket aku?

Al : Buka ini.

Ml : Iya nanti, kita berdoa dulu. Eca, ayo berdoa sendiri.

Al : Gak minta.

Mo : Ayo berdoa. Enggak, enggak minta.

Al : Mis Lilo bukain.

Al : Kita sama.

Mo : Kamu mau deket Kakak?

Al : Aku gak mau deket Kakak.

Mo : Takut diminta, ya?

Mo : Arfan mau susu juga?

Ar : Mau susu juga.

Ar : Banyak semut, ya?

Ml : Iya banyak semut.

Ar : Nanti semut, ya?

Ml : Iya.

Ar : Dimakan semut.

Al : Tolong Mis.

Ml : Owi lagi pergi ke Singapur, ya.

Ar : Lagi nyapu?

Page 178: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ml : Owi lagi pergi ke Singapur, ya.

Ar : Aku mau biskuit.

Ml : Ya, nanti. Dimakannya nanti setelah nanti, kita mau selesai

Ar : Pakek tisu.

Ml : Mama Isla gak kelihatan lagi, ke mana sih mama Isla?

Ar : Mama Isla udah kelual.

Ml : Udah keluar? Bener? Ke mana mama Isla udah keluarnya?

Ar : Mis Lilo digantung.

Ml : Oh digantung, kayak hanger digantung. Mama Yuyun mana mama

Yuyun? Mama Yuyun pasti lagi nganter Melly.

Ar : Enggak lagi ngantel Melly, mama Ade yang ngantel Melly.

Ml : Siapa yang nganter Melly? Mama Yuyun?

Ar : Bukan, mama Ade yang antel Melly.

Ar : Kaget.

Al : Digantung.

Ml : Iya, gantung ya kayak hanger. Nanti makannya nanti, ya.

Al : Aku bisa buka yang ujung.

Al : Aku gak kenceng.

Al : Mis Lilo aku gak kenceng.

Ar : Ih cicak.

Ml : Iya, cicaknya mencari makan.

Ar : Kok cicaknya mau mencali makan?

Ml : Iya.

Ml : Eca lagi dong ini, di rumah Eca pohonnya warna apa?

Ar : Kok ada pohon?

Ml : Iya, nanti Arfan juga ada pohon kok kalau mau. Ada kok, udah disiapin

sama Ms. untuk Arfan. Ini dulu diselesain.

Ar : Aku mau pohon.

Al : Ada kelinci, emangnya ada kelinci?

Ml : Uh, ada.

Al : Ini coklat.

Page 179: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Al : Aku ini mau dihapus.

Mo : Mau dihapus gambarnya?

Al : Iya.

Al : Ih gelap.

Ml : Iya mataharinya.

Al : Kok matahali?

Ml : Mataharinya sedang meredup sedikit.

Al : Mis Lilo udah.

Ml : Udah?

Al : Ini yang walna melah.

Ml : Iya. Coba Eca lanjutin lagi.

Al : Kebalik, yang di sini.

Al : Gak bisa nih kebalik.

Mo : Terbaik? Iya puter.

Ml : Tarok lokernya Allesa.

Al : Yang mana?

Ml : Nah iya, terus krayonnya kasih Alfan. Bilang apa? Terima kasih Alfan.

Al : Kak Monita belom.

Al : Aku mau pakek tisu.

Mo : Mau pake tisu? Apanya?

Al : Kuenya.

Ujaran yang tidak terekam namun dicatat oleh peneliti.

1. Arfan

Mama mau minum.

Itu ada Supelmen.

Supelmen.

Itu Supelmen.

Ih gelap.

Tumpah.

Kalo ba belum, ya?

Page 180: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Kok cicaknya mencali makan?

Ini punya siapa?

Page 181: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-5

Rabu, 27 Maret 2019 pukul 09.00 s.d. 10.00 di Baby Kangaroo Kids and Baby

Daycare

Keterangan:

Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

Mo : Monita (Peneliti)

Ml : Ms. Lilo (Guru di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare)

Ow : Khowri (Siswa di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare)

Percakapan

Ar : Mama Ina, ini kasih Eca?

Ar : Eca ini punya kamu.

Mo : Apa itu?

Ar : Bukain.

Mo : Tebak ini hewan apa ya?

Ar : Dinotulus.

Mo : Dinotulus.

Ar : Buaya.

Mo : Cicak.

Ar : Cicak.

Mo : Yang didinding Arfan makan. Ih kotor. Gak ditarok, gak ditarok.

Ar : Ini cicak bisa jalan?

Mo : Iya. Coba dimakan cicaknya. Aammmm, kalo yang di dinding bisa

dimakan gak?

Ar : Gak bisa.

Mo : Kok gak bisa, ini bisa.

Ar : Kalo ini bisa, enak.

Ar : Ini pelmen.

Ow : Yupi.

Ar : Bukan Yupi, ini pelmen.

Mo : Permen Yupi. Owi mana punya Owi?

Page 182: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ow : Gak ada.

Ar : Bukain.

Mo : Bukain.

Ar : Ini enggak ini buat di lumah?

Mo : Kalo ada waktunya boleh minum, ya…

Ar : Ini enggak buat di lual itu.

Mo : Oh buat di luar.

Ar : Ini enggak.

Mo : Iya.

Ar : Ininya panjang?

Mo : Iya. Eh udah habis.

Ar : Ni tinggi?

Mo : He‟eh tinggi.

Ar : Namanya apa?

Mo : Namanya Tenggo (Tango) rasa stroberi.

Ar : Lasa stobeli.

Ar : Monita itu buat apa yang ijo(?)? (menunjuk rok yang terbuat dari tali

rapiah)

Mo : Yang ijo itu buat dipakai di rok. Nanti pas pentas. Siapa yan makek bulu-

bulunya?

Ar : Ini buat nali?

Mo : Iya buat nari.

Ar : Nali apa?

Mo : Yamko Rambe Yamko.

Ar : Nali Yamko?

Mo : He‟eh.

Ar : Kok itunya bagus?

Mo : Kenapa?

Ar : Itunya bagus?

Mo : Yang mana? Ini, ini?

Ar : Minum susu…

Page 183: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Minum susu? Ya. Bisa gak bukanya?

Ar : Monita, tadi aku yang malem aku bisa.

Mo : Kakak. Tadi malem bisa?

Ar : Ya.

Mo : Coba.

Ar : Susu kotak.

Mo : Susu kotak?

Ar : Iya.

Mo : Ini rasa apa?

Ar : Lasa coklat.

Mo : Pinter. Uh bisa. Sampahnya jangan buang sembarangan, ya!

Mo : Iqis mana Iqis Fan?

Ar : Iqis sakit.

Mo : Dari kemaren sakit?

Ar : Iya.

Mo : Waktu sama Bu Osa juga gak masuk Iqisnya?

Ar : Iya.

Mo : Mana sedotannya?

Ar : Sedotan.

Mo : Kebuang, ya?

Ar : Monita, ada cincin.

Mo : Cincin siapa?

Ar : Cincin Meli.

Mo : Cincin Meli kok bisa ada di tas Arfan?

Ar : Iya.

Ar : Ini pakek tisu?

Mo : Gak usah gak papa.

Ar : Ini pakek tisu, ya?

Mo : Buat nanti aja. Apa mau buat hari ini? Mau sekarang?

Ar : Owi gak boleh liat, aku yang punya.

Ar : Tu, siapa tu?

Page 184: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Monita, tadi ada olang meninggal tadi ada pocong yang loncat.

Mo : Oh iya? Di mana?

Ar : Dibawa polisi.

Mo : Oh iya?

Ar : Iya.

Mo : Arfan ngeliatnya di mana?

Ar : Ngeliatnya ambulan.

Mo : Di ambulan. Takut gak?

Ar : Takut.

Ar : Tadi bunyinya dinyala sama polisi.

Mo : Oooh… Eh, ini masih ada? Punya banyak Arfan?

Ar : Gak, aku punya dua.

Mo : Dua?

Ar : Iya.

Mo : Yang itu punya Arfan juga yang dipinjem Owi?

Ar : Iya, punya Owi kan baleng-baleng.

Mo : Oh bareng-bareng?

Ar : Iya.

Ar : Ni salju.

Mo : Mana salju?

Ar : Ni.

Mo : Oh iya.

Ar : Ini walna pink.

Mo : Warna pink, itu gambar apa?

Ar : Ini apa?

Mo : Burung hantu.

Ar : Ni apa?

Mo : Itu mana? Wah itu mobil.

Ar : Itu mobil ini.

Mo : Iya buat di salju.

Ar : Buat di salju?

Page 185: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya.

Ar : Ini mobil?

Mo : Iya.

Ar : Buat naik?

Mo : Iya.

Ar : Naik apa?

Mo : Naik sama orangnya.

Ar : Ni anaknya?

Mo : Iya.

Ar : Ni anak ibunya?

Mo : Yang ini anaknya, ini ibunya.

Ar : Ini dedenya, ini ibunya?

Mo : Iya.

Ar : Ada bapak gak?

Mo : Ada, bapaknya lagi cari makan.

Ar : Cali makan.

Mo : Iya.

Ar : Buat ini bulung hantu?

Mo : Iya.

Ar : Ini dede sama ibu?

Mo : Iya.

Ar : Ntal dedenya nais (nangis)?

Mo : Iya kalo gak dikasih makan nanti dedenya nagis.

Ar : Ni Monita bulung hantunya jatoh.

Mo : Jatoh? Tadinya di mana emang?

Ar : Di sini.

Mo : Uuuuh.

Ar : Jatoh.

Mo : Trus siapa yang nolongin?

Ar : Ini olangnya.

Mo : Baik ya orangnya ya.

Page 186: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Tadi olangnya tolongin.

Mo : He‟eh.

Ar : Bulung hantunya ini dede.

Mo : Dede. Ibunya ke mana?

Ar : Gak ada.

Mo : Gak ada.

Ar : Baca lagi.

Ar : Ganti lagi ni.

Ar : Ini Owinya udah baca.

Mo : Udah baca, iya. Sekarang Arfan mau baca yang mana lagi?

Ar : Lagi ini.

Ar : Aku ada pensil.

Ar : Monita aku ada pensil.

Mo : Iya. Kok warnanya gini?

Ar : Iya.

Ar : Itu bukunya ada banyak.

Mo : Ada banyak? Arfan bawanya dari mana?

Ar : Bawanya di sini.

Ar : Jadi Monita jadi ininya ditalik.

Mo : Ditarik?

Ar : Iya sama ini.

Mo : Itu siapa namanya? Alex.

Ar : Ni apa?

Mo : Itu mobil juga.

Ar : Ni?

Mo : Itu juga mobil, Cuma beda warnanya.

Ar : Mobil-mobil ini.

Mo : (Mengangguk)

Ar : Ni cewek-cewek Owi suka ini?

Ar : Owi ini Owi main helikoptel?

Ar : Tapi ininya bisa nyeblang?

Page 187: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya, yang mana yang bisa nyebrang? Iya, kan kalo helicopter terbangnya

di atas.

Ar : Atas ke awan?

Mo : He‟eh.

Ar : Kok mutel-mutel?

Mo : Iya bisa muter-muter, kalo gak muter dianya gak terbang.

Ar : Gak teblang?

Mo : He‟eh.

Ar : Nanti jatoh?

Mo : Iya, nanti jatoh.

Ar : Kalo talik yah?

Mo : Iya. Dia mau menyelamatkan.

Ar : Liat apa olangnya?

Mo : Liat jalan biar gak nabrak mobil yang lain.

Ar : Nablak mobil.

Ar : Kok ininya bisa nyala?

Mo : Yang mana yang bisa nyala?

Ar : Ini mobilnya bisa nyala?

Mo : Kalo gak nyala mobilnya gak bisa jalan.

Ar : Gak jalan?

Mo : He‟eh.

Ar : Kok ininya pakek ini?

Mo : Kenapa?

Ar : Kok pakek ini?

Mo : Itu biar selamat di jalan.

Ar : Ini namanya apa?

Mo : Itu namanya helm.

Ar : Helem?

Mo : Iya, yang di kepala itu namanya helm.

Ar : Kalo ini topinya?

Mo : Iya, namanya helm tapi beda warna.

Page 188: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Helep ini apa?

Mo : Helm.

Ar : Helem.

Ar : Ni kalo ini?

Ar : Ini helep?

Mo : Helm.

Ar : Ni juga sama helep?

Mo : Helm pake m, helm.

Ar : Kok ininya naik mobil ini?

Ar : Aku suka naik mobil.

Ar : Ini aku sama Tasya naik mobil.

Ar : Ni Owi naik helikoptel.

Ar : Siapa lagi?

Ar : Ni Eca naik ini.

Ar : Ini boneka ikut kan ikut kan mau gak?

Ar : Ini Alfannya suka naik sepeda ini tu.

Ar : Ni naik mobil ni.

Ar : Tu kayak mobilan ya?

Ar : Ni ada helokoptel ni.

Ar : Monita…

Mo : Oy.

Ar : Ni.

Mo : Iya, tu mobil.

Ar : Ada helikoptel lagi ni.

Ar : Ini bisa naik?

Mo : Bisa, nanti terbang ke udara.

Ar : Ke udala?

Mo : Iya, terbang ke atas.

Ar : Enggak, cewek-ceweknya liat ini.

Ar : Ni liat?

Mo : Iya. Nanti dia naik ke atas sini.

Page 189: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Yang cewek naik ini yang cewek?

Ar : Ni balon udala.

Ar : Kok dianya jatoh kok kasian banget?

Mo : Iya, dianya jatoh ke salju dari pohon.

Ar : Di salju.

Ar : Ni olangnya tolong-tolong.

Ar : Ni tolongin ni bulungnya.

Ar : Olangnya tolong?

Ar : Tolong.

Ar : Itu buat nyali Biampo?

Mo : Iya.

Ar : Koli, ini nyali yang Koli.

Mo : Iya.

Ar : Anaknya enggak?

Ar : Pakek lengkap?

Ar : Gantian lagi.

Ar : Aku suka naik ini.

Ar : Eca suka naik ini naik mobil Eca enggak?

Ar : Eca mau naik mobil?

Ar : Naik ini helikoptel kaya Koli?

Ar : Beldua?

Ar : Mau naik?

Ar : Mau liat balon udala?

Ar : Aku naik dulu ya aku liat balon udala ya pake mobil ini melah ya.

Ar : Aku suka naik mobil Monita.

Mo : Iya, mana?

Ar : Aku suka naik mobil.

Mo : Suka?

Ar : Suka.

Mo : Iya, nanti naik ya.

Ar : Ini Arfan sama Tasya.

Page 190: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya.

Ar : Naik mobil.

Ar : Aku ni naik mobil

Ar : Ni Tasya sama Alfan.

Ar : Ni mobil ada banyak ya ini?

Ar : Ada banyak?

Mo : Selesai.

Ar : Selesai.

Mo : Punya Allesa mana?

Ar : Alesa udah ditalok di tas.

Ar : Mau minum dulu.

Mo : Yaudah, ni.

Ar : Gak bisa.

Mo : Gak bisa? Minumnya dikit-dikit. Udah, udah minumnya? Gak keluar

airnya? Enggak? Keluar gak? Ada yang nyangkut yah? Gak keluar? Mau

dibuka aja gak tutupnya? Awas tumpah ya minumnya. Yah lepas

sedotannya, sini Kakak benerin.

Ar : Enggak, ini punya Alfan.

Ar : Itu, di situ.

Mo : Arfan ininya lepas.

Ar : Punya Alfan itu lepas, ya?

Mo : Iya.

Ar : Itu gak mau kelual?

Ar : Kakak benelin?

Mo : Iya.

Ar : Itu kenapa?

Mo : Sakit.

Ar : Monita tadi ada keleta.

Mo : Kereta? Di mana?

Ar : Di sana di sekolahan.

Mo : Di sekolahan?

Page 191: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Iya.

Ar : Mis Lilo tadi aku liat keleta kata Bu Lili aku naik keleta kata Bu Lili.

Ar : Mis Lilo tadi keletanya ada panjang.

Mo : Panjang?

Ar : Iya.

Ar : Tadi aku liat.

Mo : Liat?

Ar : Iya.

Mo : Berapa banyak?

Ar : Tadi ininya banyak.

Ar : Mis Lilo tadi aku liat keleta.

Ar : Aku juga naik keleta kata Bu Lili tadi aku liat.

Ar : Tau Edi ga?

Mo : Edi? Siapa?

Ar : Mis Edinya di atas?

Mo : Iya di atas.

Ar : Itunya ininya sakit?

Mo : Iya sakit.

Ar : Abis apa?

Mo : Kena panas.

Ar : Kena panas?

Mo : He‟eh. Jadi jangan makan yang panas-panas ya.

Ar : Monita aku bisa.

Mo : Bisa apa?

Ar : Ni melahnya udah?

Mo : Udah.

Ar : Ni belom?

Mo : Iya belom.

Ar : Ni sama putihnya?

Mo : Iya. Gak papa tulis aja.

Ar : Ih kayak mengpink.

Page 192: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya kan kena merah ininya tadi. Jangan kena merah ih, nant pink-pink.

Tuh kan, nanti pink lagi.

Ar : Ih Eca, jangan.

Mo : Eh, gak boleh marah-marah, nanti cepet tua.

Ar : Putihnya satu?

Mo : Iya.

Ar : Apa itu?

Mo : Itu bendera merah putih. Bendera negara apa? Indo..

Ar : …nesa.

Mo : He‟eh.

Ar : Udah.

Mo : Udah. Ih ini belom putihnya ni. Warna merah lagi Fan ini belom kena

warna merahnya Fan.

Ar : Bisa sulap?

Mo : Bisa dong.

Ar : Kentut lagi.

Mo : Siapa yang kentut?

Ar : Alfan.

Mo : Ih Arfan kentut. Kenyang, ya?

Ar : Ininya peleset.

Mo : Iya, makanya jangan jalan-jalan. Tuh kan, kakinya ke sini.

Ar : Monita.

Mo : Eh, jatoh-jatoh. Nanti jatuh loh.

Ar : Jatoh lagi.

Page 193: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-6

Rabu, 10 April 2019 di Yayasan Sayap Ibu Jakarta pukul 15.30-17.30.

Keterangan:

Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

Bl : Bilqis (Subjek Penelitian 2)

Mo : Monita (Peneliti)

Ph : Pak Hamim (Pengasuh 1)

Ma : Mama (Pengasuh 2)

Percakapan

Bl : Pak Hamim.

Bl : Dipoteknya di sini ni. (menunjuk pisang yang dimakan)

Ph : Enak gak?

Bl : Enak.

Ph : Enak dong.

Ar : Kayak banana.

Ph : Emang banana.

Bl : Mama dadah.

Bl : Amim.

Bl : Aku mau di sini.

Ar : Indonesia. (sambil teriak)

Ar : Aku mau naik.

Mo : Arfan mau naik?

Ar : Iya.

Mo : Berat gak Arfan? Uh berat. (sambil menggendong Arfan)

Ar : Putli belat.

Mo : Putri berat, iya.

Bl : Ini apa?

Mo : Tiang.

Bl : Ini keleta.

Ar : Ma ini lasanya apa ma?

Page 194: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ma : Rasanya susu.

Ar : Susu sapi.

Bl : Ma aku mau pelmen.

Mo : Hayo sandal siapa yang jatoh?

Bl : Aku.

Bl : Aku mana?

Bl : Aku mau.

Mo : Iqis mau apa? Kamu mau apa?

Bl : Aku mau susu.

Mo : Ini bukan susu, ini jus.

Bl : Aku mau susu.

Mo : Baiklah, “Kakak aku mau jus.”

Bl : Mau jus.

Mo : Gantian ya.

Bl : Ih jus.

Mo : Arfan mau.

Ar : Ini masih ada.

Mo : Apanya yang masih ada?

Ar : Pelmen.

Mo : Oh, habisin dulu ya.

Mo : Hayolo kehabisan.

Mo : Masih ada?

Ar : Udah.

Mo : Enak?

Ar : (Mengangguk)

Mo : Suka?

Ar : Ada lagi gak?

Mo : Cuma satu, jadi bareng-bareng ya.

Al : Aku dulu.

Mo : Yah tumpah.

Al : Tuh kan tumpah.

Page 195: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Ar : Ini lasa apa?

Mo : Mangga.

Mo : Pakek dulu, nanti gak Kakak kasih.

Ma : Kak, jangan kasih Kak, jangan kasih Kak, gak pakek sandal Kak.

Ar : Mau.

Mo : Mau lagi.

Ar : Itu lasanya apa?

Mo : Mangga.

Ar : Mangga

Mo : Mangga.

Ar : Pil?

Mo : Gak pakek pir. Gantian sama Eca.

Ar : Udah.

Ar : Itu buat apa?

Ar : Ni lasanya mangga?

Mo : Iya, buat bareng-bareng.

Ar : Baleng apa?

Mo : Kita bareng-bareng.

Ar : Olang?

Mo : Iya. Arfan orang bukan?

Ar : Bukan.

Mo : Kalo bukan orang apa dong namanya?

Ar : Hesti sama Eca sama Alfan.

Mo : He‟eh.

Ar : Kakak mau ngapain?

Mo : Ngapain?

Ar : Ini pakek tas?

Mo : Hayo mau ke mana?

Ar : Mau, Eca udah.

Mo : Tasnya tarok sini aja ah, capek, berat.

Ar : Capek?

Page 196: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : He‟eh.

Ar : Ntal ininya sakit? (menunjuk bahu)

Mo : Iya ininya sakit.

Ar : Ntal habis deh.

Mo : Satu kali satu kali lagi ya.

Ar : Udah habis ya?

Mo : Iya gak papa habis.

Ar : Ntal habis ya?

Mo : He‟eh.

Ar : Eca udah.

Mo : Ganti Arfan lagi, trus Hesti lagi.

Mo : Masih ada gak?

Ar : Mau lagi.

Mo : Hah habis ya?

Ar : Habis sama Alfan.

Mo : Yaah habis.

Bl : Aku mau liat.

Mo : Mau foto gak?

Mo : Yuk main lagi yuk!

Bl : Ih mau itu mau liat.

Mo : Gak boleh, ni doggy.

Bl : Mau liat doggy.

Mo : Arfan udah habis, buang.

Bl : Ih.

Mo : Yuk main yuk!

Bl : Jangan ditahan.

Mo : Jangan ditahan? Yuk main yuk!

Bl : Aku mau naik.

Mo : Mau naik apa?

Mo : Merosotnya yang bener, nanti…

Ar : Nanti jatoh?

Page 197: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya nanti jatoh nanti kepalanya berdarah.

Ar : Kayak cewek-cewek di hape Pak Hamim.

Mo : Iya, kayak cewek-cewek di hape Pak Hamim.

Ar : Pak Hamim.

Mo : Pak Hamim?

Ar : Iya.

Mo : Itu kenapa celananya? Sakit sempit ya?

Bl : Iya.

Mo : Ini pampers-nya, ih berdarah.

Bl : Eca ada nasinya. (Menunjuk nasi yang tumpah di rumah-rumahan)

Mo : Iya nasinya jatoh.

Bl : Nasi Allesa itu.

Bl : Ada kacangnya di situ.

Bl : Ini kue.

Mo : Kue apa namanya?

Bl : Kue klupuk.

Mo : Klupuk.

Bl : Kue klupuk ini.

Ar : Putli… (teriak memanggil Puteri)

Ar : Putli ni. (memberikan kue)

Bl : Aku mau juga.

Ar : Yupi.

Ar : Eca aku mau.

Ar : Tuh kan jatoh.

Ar : Baleng-baleng ya?

Mo : Iya bareng-bareng.

Ar : Ni ada sapi.

Mo : Mana? Kemaren kamu bawa apa? Buaya ya yang pas di sekolah?

Ar : Bukan, ni sapi.

Mo : Sapi?

Ar : Iya.

Page 198: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Wah itu apa?

Bl : Sapi.

Mo : Sapi.

Ar : Eca aku mau dua.

Mo : Satu-satu.

Ar : Mama, ini kayak gajah.

Mo : Iqis mana sapinya?

Bl : (hanya tertawa)

Mo : Yah jatoh kuenya.

Bl : Bial aja, kotol.

Mo : Kotor.

Mo : Tu Iqis sekali ngambil banyak.

Ar : Bial gendut.

Ar : Ni bial gendut. (sambil memegang perut)

Mo : Biar gendut.

Ar : Kayak Misis.

Mo : Kayak Misis siapa?

Ar : Miss Ketlin.

Ar : Habis makan yang banyak.

Ar : Ni disuntik.

Mo : Disuntik, biar apa di suntik?

Ar : Ni apa?

Mo : Ular itu.

Bl : Ulel.

Mo : Iya uler.

Ar : Ni ulelnya, ulelnya panjang.

Mo : Iya, ulernya panjang.

Ar : Nanti bajunya bolong.

Mo : Iya nanti bajunya bolong digigit uler.

Ar : Ni bajunya bolong.

Ar : Itu di tv.

Page 199: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Di tv?

Ar : Ni jatoh lagi.

Mo : Jatoh lagi, banyak banget yang jatoh.

Mo : Laper bu.

Bl : Iya lapal bu.

Mo : Siapa suka disuntik?

Ar : Doktel.

Mo : Arfan pernah disuntuk gak?

Ar : Tadi ada helikoptel yang balu.

Mo : Oh iya?

Mo : Yang buku cerita yang ada burung hantu nolongin itu.

Ar : Kenapa?

Mo : Adak an di buku Arfan?

Mo : Ada.

Bl : Disuntik.

Mo : Jangan disuntik, kan sakit. Eca mau disuntik juga?

Ar : Itu makanan bukan disuntik.

Mo : Makanan bukan disuntik. Iqis habis lagi? Waah.

Ar : Ni aku gendut.

Mo : Oiya? Udah gendut emang?

Mo : Eh kemaren Kakak ngasih kerayon udah ada?

Ar : Ni gendut.

Mo : Mana? Segini gendut? Nanti kalo kurus gimana badannya?

Mo : Habis lagi Qis? Oh ditarok di sana?

Bl : Iya.

Mo : Dimakan. Dimakan, jangan ditarok.

Mo : Jangan ditarok di sini, kotor. Tarok aja di dalem biarin aja.

Mo : Jangan ditarok sini ya, kotor ya.

Bl : Gak, kotolnya gak ada kotolnya.

Mo : Itu disimpen, habis segini ambil lagi. Habisin dulu ya.

Bl : Ni ada cacing.

Page 200: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Iya ada cacing Iqis.

Ar : Ambulan.

Mo : Ambulan? Bunyi ambulan gimana?

Ar & Bl: Huihuihuiiiii (menirukan bunyi ambulan)

Mo : Itu bunyi polisi apa ambulan?

Ar : Polisi.

Bl : Ini disuntik.

Mo : Disuntik? Coba suntik paha Iqis.

Bl : Ni bola.

Mo : Iya bola.

Bl : Ni ikan.

Mo : Ikan.

Mo : Bunyi ikan gimana? Blobokblobokblobok…

Bl : Ni ikan.

Ar : Ni ikan juga.

Mo : Mana? Oiya… ikan apa itu ya?

Ar : Ikan paus.

Bl : Ni apa?

Mo : Kura-kura bukan ya?

Bl : Bukan.

Mo : Yah jatoh.

Bl : Cacing.

Ar : Yah jatoh.

Mo : Jangan dijatohin, sayang makanannya, enak masukin ke perut.

Mo : Tidak dijatohin, dimakan ya, tidak dijatohin, nanti habis punya Arfan,

Arfannya gak punya makanan.

Mo : Yee punya Arfan habis duluan.

Bl : Buang ya?

Mo : Jangan dong, nanti kamu gak bisa makan.

Mo : Dimakan ya, jangan dibuangin.

Mo : Bareng-bareng ya, Iqis, itu punya Eca.

Page 201: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Gak mau ah.

Mo : Gak mau ah, mau main apa? Ih kotor tu bajunya nanti.

Mo : Ih kotor ih.

Bl : Itu bekas Allesa.

Mo : Bekas Allesa? Iya? Jatoh?

Bl : Kak itu Kak.

Bl : Ambil lagi ya?

Mo : Gak boleh, itu kotor, itu buang.

Mo : Itu kotor gak boleh diambil lagi ya.

Bl : Mau melihat.

Mo : Melihat itu? (menunuk pohon)

Bl : Ondel-ondel.

Mo : Mana ondel-ondel? Gak ada ondel-ondel.

Bl : Belom.

Mo : Belum.

Bl : Ada.

Mo : Ada tapi ya?

Bl : Iya.

Mo : Kamu nungguin ondel-ondel?

Bl : Aku jadi mama.

Mo : Jadi mama? Mama ondel-ondel?

Bl : Jadi mama ondel-ondel.

Bl : Ni pesawat.

Mo : Mana pesawatnya?

Bl : Pesawat.

Bl : Itu udah telbang.

Mo : Iya udah terbang. Iqis mau naik pesawat gak?

Bl : Mau.

Mo : Mau.

Mo : Itu mobilnya banyak banget, mau ke mana ya?

Bl : Mau ke mana ya?

Page 202: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Ikut Misis.

Mo : Ikut Misis?

Bl : Iya.

Mo : Ikut Misis ke Jepang.

Bl : Ada semut.

Mo : Mana semutnya?

Bl : Itu sebelah sana.

Mo : Dah, naik.

Bl : Lagi.

Mo : Dari sana. Sini aja ni, bisa liat ondel-ondel.

Mo : Yuk masuk, yuk.

Bl : Aku sama Pak Hamim.

Mo : Oh yaudah sama Pak Hamim.

Bl : Amim, mau es klim.

Ar : Pak Hamim mau naik.

Bl : Mama minum.

Bl : Aku mau ini.

Bl : Dibuang?

Bl : Di sampah?

Bl : Putli mau.

Ar : Olalaga?

Ar : Tiga ya, Ma?

Ma : Iya, di Jepang.

Ar : Di Jepang ada mamanya?

Ma : Iya.

Bl : Yes.

Bl : Ih kupu-kupu

Bl : Ini sendalnya punya putli

Bl : Kakak main itu yuk

Bl : Mau ujan

Page 203: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Penelitian Hari Ke-7

Kamis, 11 April 2019 di Yayasan Sayap Ibu Jakarta pukul 15.30-17.30.

Keterangan:

Ar : Arfan (Subjek Penelitian 1)

Bl : Bilqis (Subjek Penelitian 2)

Mo : Monita (Peneliti)

Al : Allesa (Teman Ar dan Bl di YSI)

Ph : Pak Hamim (Pengasuh)

Percakapan

Bl : Ada nenek Fan ada nenek.

Al : Kakak, ada pocong. (Menunjuk gambar di buku cerita)

Mo : Hah, mana?

Bl : Ini nenek noh. (Menunjuk gambar di buku cerita)

Mo : Itu namanya kelelawar bukan pocong.

Al : Aku takut.

Mo : Hiiiiiiiiii… Itu apa?

Ar : Kelelawal.

Bl : Kalo ini apa?

Mo : Mobil.

Ar : Di sini ada apa? (Menunjuk gambar mobil)

Mo : Ada bannya. Yang ini namanya ban mobil.

Mo : Udah habis belom? Udah?

Bl : Belom.

Al : Aku mau.

Mo : Mau? Minta sama Iqis.

Al : Iqis minta.

Mo : Masih ada ga?

Bl : Udah.

Al : Udah habis.

Mo : Hayo siapa yang buang sampahnya?

Page 204: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Iqis mau yang ini.

Mo : Nanti jajanan yang lain ya. Eca mau jajanan yang lain gak? Udah habis

belum? Udah habis buang. Ini apa sih?

Bl : Buah.

Mo : Ini rambut, ni kayak Eca ni rambut.

Bl : Ni apa?

Mo : Ni sepatu. Ini susu. Ini lilin. Ini bawang putih.

Bl : Kalo ini?

Mo : Susu. Ininya habis, jajanan yang lain aja ya. Buang dulu sampah ke tong

sampah. Buang ya. Masih ada? Udah habis.

Bl : Ini apa?

Ar : Ni apa?

Mo : Snek, mau gak?

Ar : Snek apa?

Mo : Makan dulu, nanti Kakak kasih mau gak?

Ar : Aku mau ini.

Mo : Iya.

Ar : Aku mau yang ini.

Mo : Yang mana? Makan dulu buahnya.

Bl : Aku mau yang ini yang coklat.

Bl : Ini apa?

Ar : Kak gak mau, yang ini dulu.

Mo : Yang ini nanti. Masuk ke sana dulu ada acara, nanti buka ini deh.

Ar : Aku sudah makan buah.

Mo : Siapa yang udah makan buah?

Al : Ni apa?

Mo : Ni guguk. Nanti jatoh, hancur.

Al : Ini apa?

Mo : Guguk.

Al : Ini guguk.

Al : Ini apa?

Page 205: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Anjing laut.

Al : Ini?

Mo : He‟eh.

Al : Gelak. (Gerak)

Bl : Mau pelmen.

Mo : Mau permen.

Bl : Aku mau gajah.

Mo : Mau kodok gak?

Bl : Aku mau ondel-ondel.

Mo : Hah ondel-ondel? Kamu mau ondel-ondel?

Bl : Iya.

Bl : Ih balon.

Mo : Ih balon. Mau balon gak?

Bl : Kucing.

Mo : Mau hewan apa lagi?

Bl : Singa.

Mo : Singa?

Mo : Nih mau hewan apa lagi?

Bl : Gigi.

Mo : Gigi? Tapi dibuka lebar-lebar mulutnya.

Bl : (Membuka mulutnya)

Bl : Aku mau singa.

Mo : Mau singa? Kita cari ya.

Bl : Mau singa.

Bl : Ulang taun.

Mo : Ulang taun? Ni kaca mata.

Bl : Gak mau kaca mata aku mau ini.

Mo : Ni, yang kaca mata liat ya.

Bl : Yang ini. (Menunjuk salah satu fitur yang ada di Snapgram)

Mo : Ni yang mana? Yang ini?

Bl : Ini.

Page 206: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Yang mana? Pilih.

Bl : Iya balon.

Bl : Balon.

Bl : Balon.

Bl : Sama hapenya.

Mo : Ayok mau hewan apa?

Bl : Mau ini.

Bl : Mau foto.

Mo : Yang guguk aja ya? Yang kucing ni.

Bl : Guguk.

Bl : Mau ini.

Mo : Mau ini gini ni, jauhin dikit biar keliatan mukanya.

Bl : Liat.

Mo : Tu siapa tu?

Bl : Iqis.

Mo : Sana liat, unjukin ke Arfan, Arfan liat.

Bl : Liat badut.

Bl : Badut.

Mo : Badut.

Bl : Ini kayak ini.

Mo : Cantik gak?

Bl : Cantik.

Mo : Kamu mau balon gak?

Bl : Aku walna.

Mo : Iya, itu warna apa? Merah.

Bl : Mulut.

Mo : Iya mulutnya warna merah.

Bl : Kayak gigi?

Mo : Iya kayak gigi.

Bl : Aku mau balon.

Mo : Itu, itu ambil.

Page 207: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Bl : Balon.

Mo : Mau balon?

Bilqis kemudian pergi mengikuti acara ulang tahun.

Page 208: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

TRANSKRIPSI WAWANCARA

Kegiatan wawancara dilakukan di Yayasan Sayap Ibu Jakarta pada hari

Kamis, 04 April 2019.

Keterangan:

Mo : Monita (Peneliti)

S ; Pak Sudarno (Supervisor Lembaga YSI Jakarta)

Percakapan:

Mo : Kalau di yayasan ini ada standar anak untuk bisa masuk di sini?

S : Standar apa ni?

Mo : Seperti usia atau yang lainnya.

S : Kalau usia kita usia anak, mendapat rujukan dari Dinas Sosial DKI

Jakarta, kalau dari rumah sakit biasanya melapor, kalau dibawa dari

orang tua ada prosedurnya sendiri seperti kelengkapan administrasi,

KTP, dll. Selain itu kita lihat juga permasalahnnya itu apa. Kalau tidak

ada gangguan tetap harus diasuh keluarga, karena sebaik-baik

pengasuhan ada pada keluarga, tetapi jika ada gangguan maka akan kami

terima.

Mo : Ada batasan usianya gak, Pak?

S : Anak, anak itu kan usia 0-17 tahun. tapi di sini kebanyakan bayi.

Mo : Kalau saat ini, usia yang besar berapa Pak di sini?

S : 18 masih ada. Seharusnyakan sudah kerja, tapi karena kondisinya

keterbatasan, maka tidak boleh bekerja.

Mo : Berarti anak-anak yang di sini itu rata-rata adalah anak yang

berkebutuhan?

S : Di sini kan ada dokter sama tempat terapi, kalau dia masih di sini berarti

dia ada masalah, terutama masalah kesehatan. Seperti Ar dan Bl, itu telat

tumbuh kembang.

Page 209: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Oh, Ar dan Bl yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Sebelumynya Bapak pernah bilang Ar dan Bl itu speech delayed, nah itu

bawaan dari lahir atau bagaimana, Pak?

S : Kalau Ar kan memang prematur ya, kalau prematur masih rentan

keterlambatan. Dia memang dari lahir terlambat, berat badannya

terlambat, kemudian juga tumbuh kembang… semua terlambat. Dia

mulai kelihatan bagus itu usia 2.5 tahun. Bl lebih berat, karena usia 2

tahun itu baru bisa jalan. Dia juga ada masalah fisik juga Bl. Cuma dia

baru masuk sini usia 7 bulanan dari RS Fatmawati.

Mo : Itu ditinggalkan?

S : Ditinggalkan dan di sana kan belum lapor ke dinas sosial jadi langung ke

sini.

Mo : Oh gitu. Kalau Ar dari lahir atau bagaimana?

S : Dari bayi, dilahirkan di rumah sakit, karena orang tua dan keluarga besar

tidak sanggup merawat karena tidak ada bapaknya, masuk ke sini.

Mo : Tapi ibunya masih ada?

S : Masih hidup, ada. Masih anak-anak atau gimanalah gitu saya gak ngerti

juga.

Mo : Mereka mulai terapinya sejak kapan, Pak?

S : Anak-anak ini?

Mo : Iya.

S : Sejak bayi, dari 5 bulan 4 bulan udah terapi, udah fisioterapi, terapi

medis.

Mo : Oh semuanya langsung berarti ya. Berarti terapi ini cukup membantu ya

karena memberikan stimulus. Kalau sekolahnya, mereka sekolah usia

berapa?

S : Baru tahun kemarin ini (usia 3 tahun).

Mo : Oh gitu. Oh ya Pak, mereka kalau main hanya bermain dengan teman

seusia mereka saja atau membaur?

S : Semua.

Page 210: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

Mo : Oh ya, ini kan perawatnya beda-beda ya kan Pak, ada shift-shift-nya gitu,

itu tugasnya hanya sekadar mengawasi atau bagaimana, Pak?

S : Tugasnya semua sama, yang namanya perawat kan mengawasi,

mengasuh, memberi minum, makan, pakaian, ya semua.

Mo : Tapi tidak seintensif bagaimana orang tua?

S : Ya sama, ngajak ngomong, kalo ada tugas sekolah apa bantuin, Cuma ga

memberi ASI.

Mo : Kalau bahasa pertama yang mereka gunakan itu apa? Kan perawatnya

itu banyak? Apa tetap pakai bahasa Indonesia?

S : Bahasa Indonesia percakapan. Walaupun kalo yang gede, kan kadang

antarkarywan atau pegawai ada yang ngomong Jawa, ada satu dua ya dia

ngikutin. Tapi bahasa pertamanya bahasa Indonesia.

Mo : Oh begitu, baik Pak, itu saja, terima kasih.

Page 211: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

DOKUMENTASI

A. Dokumentasi Kegiatan di PAUD Yayasan Sayap Ibu Jakarta

B. Dokumentasi Kegiatan di Baby Kangaroo Kids and Baby Daycare Jakarta

Page 212: RATA -RATA PANJANG UJARAN ANAK USIA 4 TAHUN …

C. Dokumentasi Kegiatan Harian Subjek Penelitian di Yayasan Sayap Ibu

Jakarta

D. Dokumentasi Wawancara