19
EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG PADA VARIETY SHOW Fenie Nurfauziah, Filia Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok E-mail: [email protected] Abstrak Percakapan merupakan salah satu proses komunikasi. Ada berbagai cara mengutarakan ujaran dalam percakapan. Dalam setiap ujaran mengandung makna yang ingin disampaikan penutur, baik secara implisit maupun eksplisit. Makna dugaan dalam sebuah ujaran disebut dengan implikatur. Sedangkan eksplikatur ialah bentuk eksplisit dari sebuah ujaran. Skripsi ini membahas tentang eksplikatur dalam implikatur ujaran pada variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan implikatur ujaran bahasa Jepang melalui eksplikatur berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 12 data yang sudah dianalisis, implikatur dapat dibagi tiga jenis, yaitu implikatur konvensional, implikatur percakapan, dan implikatur konvensional percakapan. Dengan membagi jenis implikatur tersebut, maksud ujaran penutur dapat diketahui berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasionalnya secara eksplisit. Explicatures in Japanese Speech Implicatures on Variety Show Abstract Conversation is one of communication processes. There are ways to communicate a speech in a conversation. Every speech contains meaning in which the speaker intends to convey implicitly and explicitly. Presumed meaning in a speech is referred as an implicature, while explicit form is referred as an explicature. The focus of this study is to explain the explicature in implicature on a variety show. The purpose of this study is to explain the implicature in Japanese speech through explicature based on speech interactions and situational contexts. The research’s result shows that based on the 12 datas analyzed, implicatures can be divided into three types: conventional implicature, conversational implicature, and conversational conventional implicature. By dividing the three implicatures, the speaker’s intended meaning can be recognized based on the speech interaction between explicit speech and situational context. Keyword: communication; conversation; explicature; implicatures; variety show. Pendahuluan Komunikasi verbal mengandung makna referensial dan makna penutur. Makna penutur ini merupakan kajian dalam pragmatik yang termasuk salah satu cabang linguistik. Makna penutur ini dapat direalisasikan dalam ujaran langsung dan taklangsung. Pemilihan ujaran langsung dan taklangsung ini mempertimbangkan konteks situasi yang menjadi lingkungannya. Halliday dan Hasan (1992: 6) dalam bukunya memaparkan mengenai konteks. Menurut mereka, konteks adalah hal yang menyertai teks. Bahkan mereka mengatakan bahwa konteks mendahului teks atau ujaran. Sebuah situasi hadir terlebih dahulu sebelum pengujaran (Halliday dan Hasan, 1992: 6). Oleh karena itu, peranan konteks dalam ujaran sangat penting Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG PADA VARIETY SHOW

Fenie Nurfauziah, Filia

Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok

E-mail: [email protected]

Abstrak

Percakapan merupakan salah satu proses komunikasi. Ada berbagai cara mengutarakan ujaran dalam percakapan. Dalam setiap ujaran mengandung makna yang ingin disampaikan penutur, baik secara implisit maupun eksplisit. Makna dugaan dalam sebuah ujaran disebut dengan implikatur. Sedangkan eksplikatur ialah bentuk eksplisit dari sebuah ujaran. Skripsi ini membahas tentang eksplikatur dalam implikatur ujaran pada variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan implikatur ujaran bahasa Jepang melalui eksplikatur berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 12 data yang sudah dianalisis, implikatur dapat dibagi tiga jenis, yaitu implikatur konvensional, implikatur percakapan, dan implikatur konvensional percakapan. Dengan membagi jenis implikatur tersebut, maksud ujaran penutur dapat diketahui berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasionalnya secara eksplisit.

Explicatures in Japanese Speech Implicatures on Variety Show

Abstract

Conversation is one of communication processes. There are ways to communicate a speech in a conversation. Every speech contains meaning in which the speaker intends to convey implicitly and explicitly. Presumed meaning in a speech is referred as an implicature, while explicit form is referred as an explicature. The focus of this study is to explain the explicature in implicature on a variety show. The purpose of this study is to explain the implicature in Japanese speech through explicature based on speech interactions and situational contexts. The research’s result shows that based on the 12 datas analyzed, implicatures can be divided into three types: conventional implicature, conversational implicature, and conversational conventional implicature. By dividing the three implicatures, the speaker’s intended meaning can be recognized based on the speech interaction between explicit speech and situational context.

Keyword: communication; conversation; explicature; implicatures; variety show.

Pendahuluan

Komunikasi verbal mengandung makna referensial dan makna penutur. Makna penutur ini

merupakan kajian dalam pragmatik yang termasuk salah satu cabang linguistik. Makna

penutur ini dapat direalisasikan dalam ujaran langsung dan taklangsung. Pemilihan ujaran

langsung dan taklangsung ini mempertimbangkan konteks situasi yang menjadi

lingkungannya. Halliday dan Hasan (1992: 6) dalam bukunya memaparkan mengenai konteks.

Menurut mereka, konteks adalah hal yang menyertai teks. Bahkan mereka mengatakan bahwa

konteks mendahului teks atau ujaran. Sebuah situasi hadir terlebih dahulu sebelum pengujaran

(Halliday dan Hasan, 1992: 6). Oleh karena itu, peranan konteks dalam ujaran sangat penting

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 2: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

untuk mengetahui maksud dari penutur. Pada pencermatan awal yang dilakukan, ditemukan

percakapan bahasa Jepang sebagai berikut.

Mertua Perempuan : 美味しい?

Oishii? enak

‘enak?’ àMenantu Laki-laki : 麺がスゴイ・・・

Men ga sugoi mi NOM luar biasa

‘(rasa) minya luar biasa’

Dialog antara kedua orang tersebut diambil dari percakapan dalam variety show Jepang,

Monitaringu. Kata men secara literal bermakna makanan ‘mi’. Partikel ga merupakan partikel

nominatif. Partikel nominatif ga digunakan untuk menunjukan subjek dalam kalimat. Kata

sugoi secara literal bermakna ‘luar biasa’.

Kata sugoi ‘luar biasa’ mengandung makna hal yang di luar dari biasanya. Rasa mi rebus

biasanya gurih. Rasa mi rebus pada umumnya memiliki keseimbangan rasa antara asin,

sedikit masam dan agak pedas. Kata sugoi yang bermakna ‘luar biasa’ ini mengimplikasikan

‘rasa yang tidak biasa dari rasa mi rebus yang normal’. Dengan demikian, mi yang sedang

dimakan penutur memiliki dua makna dugaan. Makna yang pertama, mi tersebut bermakna

‘unggul dari pada yang biasa’. Makna yang kedua, mi tersebut ‘di bawah dari rasa normal mi

rebus. Mitra tutur yang mendengar ujaran menantu laki-laki tampaknya menangkap

pemaknaan yang kedua, yaitu ‘rasa mi rebus di bawah normal’. Hal ini dapat diketahui dari

konteks percakapan tersebut.

Konteks situasi yang melatarbelakangi percakapan dialog di atas ialah seorang menantu

laki-laki (target), diundang makan siang oleh ibu mertuanya. Tanpa mengetahui bahwa

makanan itu sengaja dimasak tidak enak oleh mertuanya. Kuah mi rebus tersebut

dicampurkan dengan cuka dan garam yang berlebihan. Mi tersebut tidak diberi bumbu selain

itu sehingga rasanya sangat asin dan asam. Ibu mertuanya yang mengetahui hal tersebut,

sengaja menanyakan rasa mi rebus itu kepada menantunya. Berikut ini adalah gambar

tayangan video yang menjelaskan konteks situasinya.

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 3: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

Pendengar dialog tersebut maupun penonton dapat mengetahui bahwa makna kata sugoi yang

dimaksud oleh penutur adalah makna kedua, yakni mi dengan rasa di bawah rasa normal.

Pokok bahasan pada penelitian ini adalah eksplikatur dalam implikatur ujaran bahasa

Jepang pada variety show. Menurut Grice (1975) implikatur adalah makna implisit atas suatu

ujaran. Berkaitan dengan implikatur, Sperber dan Wilson (1995) mengusulkan eksplikatur.

Menurut mereka, eksplikatur adalah penjelasan atas implikatur. Penjelasan atas implikatur ini

dilakukan dengan memperhatikan konteks ujaran. Eksplikatur menurut pandangan Sperber

dan Wilson masih berupa konsep. Belum ditemukan penelitian yang membahas mengenai

eksplikatur atas implikatur. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana eksplikatur menjelaskan implikatur ujaran dalam bahasa Jepang?

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan implikatur melalui eksplikatur berdasarkan

interaksi antara ujaran dan konteks situasional pada percakapan bahasa Jepang dalam variety

show. Penjelasan implikatur dilakukan dengan menguraikan ujaran bahasa Jepang yang

disandikan.

Kemaknawian penelitian ini dapat dilihat dari segi metodologis. Pertama, mengenai

alternatif pemerolehan data natural. Data natural dapat diperoleh melalui sumber data berupa

Gambar 2. Telop Ujaran Implikatur

Gambar 1. Telop Ujaran Shikakenin

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 4: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

variety show. Data natural ini diperoleh dari sadap rekam yang dilakukan pihak stasiun

televisi. Setelah melakukan sadap rekam untuk tujuan acara program variety show, pihak

stasiun televisi meminta izin untuk menayangkan hasil rekamannya. Kemaknawian penelitian

yang kedua ialah menawarkan metode analisis penjelasan implikatur melalui eksplikatur.

Menurut pendapat Grice (1975), makna harfiah sama dengan eksplikatur. Namun menurut

pendapat Sperber dan Wilson (1986), makna harfiah berbeda dengan eksplikatur. Menurut

mereka, eksplikatur menjelaskan implikatur. Sperber dan Wilson telah mengagas mengenai

konsep eksplikatur. Meskipun demikian, Sperber dan Wilson belum melakukan penelitian

bagaimana menjelaskan implikatur melalui eksplikatur.

Pembahasan dibatasi pada ujaran yang mengandung implikatur. Untuk membuktikan

makna dugaan yang terdapat di dalam implikatur dilakukan penelurusan melalui eksplikatur.

Tinjauan Teoretis

Paul Grice membedakan dua jenis makna dugaan oleh penutur saat menuturkan ujarannya,

yaitu (i) what is said (apa yang dikatakan) dan (ii) implikatur (apa yang diimplikasikan).

Perbedaan antara apa yang dikatakan dan apa yang diimplikasikan dapat dilihat sebagai

perbedaan antara konten eksplisit dari sebuah ujaran dan makna implisitnya. Menurut Grice

(1975: 44), apa yang seseorang ujarkan berkaitan erat dengan makna konvensional dari kata-

kata (kalimat) yang diujarkan. Untuk mengidentifikasi secara lengkap apa yang diujarkan oleh

penutur, perlu diketahui (a) mengacu pada apa pronomina yang digunakan dalam ujaran, (b)

waktu ujaran tersebut, dan (c) makna atas kata atau frasa yang taksa. Sedangkan, implikatur

merupakan komponen dari makna penutur yang mengangkat aspek atas apa yang dimaksud

penutur tanpa menjadi bagian dari apa yang diujarkan. Menurut Grice, implikatur terdiri atas

implikatur konvensional dan implikatur percakapan atau konversasional.

Sedangkan, implikatur menurut Sperber dan Wilson adalah “proposisi yang disampaikan

oleh sebuah ujaran, tetapi tidak secara eksplisit”. Poin penting mengenai hubugan antara

eksplikatur dan implikatur ialah kesimpulan yang diimplikasikan harus dapat disimpulkan

dari eksplikatur bersama dengan asumsi-asumsi kontekstual yang sesuai. Eksplikatur

diperoleh melalui kombinasi proses menguraikan kode dan simpulan. Ujaran yang berbeda

dapat menyampaikan eksplikatur yang sama dengan cara yang berbeda, tergantung proses

decoding (penguraian kode) dan simpulan yang terlibat. Selain itu, proporsi atas proses

decoding dan simpulan juga mempengaruhi derajat keeksplisitan (degree of explicitness).

“Semakin besar kontribusi relatif atas decoding, dan semakin kecil kontribusi dari simpulan

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 5: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

pragmatik, sebuah eksplikatur akan menjadi lebih eksplisit (dan sebaliknya)” (Sperber dan

Wilson, 1995: 182 dalam Sperber dan Wilson, 2012: 13)

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskriptif. Penulis

mendeskripsikan hasil cuplikan gambar tersebut untuk kemudian dianalisis dan ditulis dalam

skripsi ini. Ruang lingkup penelitian ini membahas eksplikatur dalam implikatur pada ujaran

bahasa Jepang yang terdapat pada percakapan variety show Monitaringu. Dalam dunia

pertelevisian, Jepang mempunyai berbagai macam jenis acara dengan gaya yang berbeda-beda

untuk menarik penonton. Masing-masing acara tersebut memiliki daya tarik dan ciri khasnya

dari setiap stasiun televisinya. Salah satu jenis acara yang sangat digemari segala kalangan

usia adalah バラエティ番組 (variety show). Definisi variety show menurut Kashima Ga1

(2011)

バラエティ・ショーとは現代用語の基礎知識カタカナ外来語/略語辞典による定義:一つ

の番組のなかに歌・話・寸劇などを組み合わせて一つの流れを作るという演 出 形 式えんしゅつけいしき

番組ばんぐみ

。 baraeti shoo to wa gendai yougo no kiso chishiki katakana gairaigo/ryaku jiten ni yoru teigi: hitotsu no bangumi no naka ni uta, hanashi, sungeki, nado wo kumi awasete hitotsu no nagare wo tsukuru to iu enjutsu keishiki no bangumi. ‘Menurut kamus katakana bahasa serapan dari terminologi modern Jepang, variety show merupakan suatu format produksi program acara, yang terdiri dari salah satu pertunjukan hiburan musik, bincang-bincang, komedi, dan sejenisnya yang dijadikan suatu alur acara hiburan.’

Kashima juga menambahkan hanya dunia pertelevisian Jepang yang memiliki jenis acara

variety show. Hal tersebut membuat variety show menjadi ciri khas yang menonjol dari acara

pertelevisian Jepang. Selain itu, visualisasi juga termasuk komponen penting yang menjadi

daya tarik suatu program acara. Salah satunya adalah Telop. Menurut Kaoru Shitara2 telop

adalah tulisan atau gambar yang dimunculkan dalam program televisi sebagai penjelasan

tambahan isi program acara. Penggunaan telop Jepang sedikit berbeda dengan dunia

pertelevisian negara lain. Jepang lebih banyak menggunakan telop dalam bentuk teks atau

1 Jurnal penelitian Kashima Ga, Terebi bangumi ni okeru baraeti bangumi no ichi zuke. Kyoto Kouka Joshi University, 2011.

2 Jurnal penelitian Kaoru Shitara, Moji Teroppu to Shichousha Ishiki. Mukogawa Joshi University, 2009.

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 6: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

gambar, dengan berbagai macam font unik dan warna yang bervariasi untuk menguatkan

penjelasan dari isi tayangan tersebut. Shitara juga memaparkan bahwa selain untuk penjelasan

simbol tentang isi acara kepada penonton televisi, telop juga membuat mereka lebih mudah

mengetahui poin-poin penting dari isi acara tersebut.

Pada penelitian ini, penulis memilih satu variety show Jepang sebagai sumber data yang

akan dianalisis. Nama acara tersebut adalah ニンゲン観察バラエティ『モニタリング』

Ningen kansatsu! Monitaringu “Mencermati reaksi alami manusia” yang tayang setiap Kamis,

pukul 19.56 – 22.00 JST di stasiun televisi TBS. Dalam satu episode, acara ini menayangkan

tayangan sadap rekam bagaimana reaksi manusia jika mereka berada di situasi yang tidak

biasa dalam kehidupan sehari-hari. Pada acara ini, manusia yang dimaksud adalah masyarakat

Jepang. Setiap segmen terdiri dari target (korban) dan shikakenin (orang yang berinteraksi

dengan target dan mengetahui alur cerita acara). Ujaran-ujaran yang terdapat pada acara

tersebut, dipilah dalam bentuk cuplikan-cuplikan gambar yang kemudian akan dideskripsikan.

Data yang dibahas dalam skripsi adalah 12 data, namun dalam naskah ringkas ini penulis akan

membahas 5 data. Tabel I. Kodifikasi Sumber Data

No Kode alfabet Judul segmen Tanggal disiarkan

1

A

初めて挨拶に行く彼女の実家が

大家族だったら彼氏は、受け入

れる?逃げ出す? Hajimete aisatsu ni iku kanojo no jikka ga daikazoku dattara kareshi wa… uke ireru? Nigedasu? ‘Ketika mengetahui keluarga pacar perempuan ternyata memiliki banyak anggota keluarga, apakah pacar laki-laki akan menerimanya? Atau kabur melarikan diri?’

5 Agustus 2016

2

B

もしも美女に「サンオイル塗っ

て」と頼まれたら彼女と来てい

る彼氏は・・・塗っちゃう?塗

らない? Moshimo bijyo ni “sanoiru nutte” to tanomaretara, kanojo to kiteiru kareshi wa… nucchau? Nuranai? ‘Jika seorang laki-laki yang datang (ke pantai) bersama pacarnya, (tiba-tiba) dimintai tolong mengolesi krim oleh gadis cantik, apakah mereka akan mengolesinya? Atau tidak?’

18 Agustus 2016

3

C

もしもタクシーに自分しか見え

ない人がいたら・・信じる?信

じない? Moshimo takushii ni jibun shika mienai hito ga itara... anata nara

25 Agustus 2016

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 7: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

shinjiru? shinjinai? ‘Jika di dalam taksi kamu tiba-tiba bisa melihat makhluk halus, kamu akan percaya? atau tidak?’

4

D

もしも妻の実家で食べる姑の料

理が激マズだったら婿は・・言

う?言わない? Moshimo tsuma no jikka de taberu shuutome no ryouri ga geki mazu dattara, muko wa... iu? Iwanai? “Kalau masakan mertua dari istri sangat tidak enak, apakah sang menantu akan mengatakannya? Atau tidak?”

8 September 2016

5

E

コンビニのくじで当たったお米

が30キロ米俵だったら、もら

う?もらわない? Konbini no kuji de atatta okome ga 30 kiro komedawara dattara, morau? Morawanai? “Kalau beras yang (Anda) dapatkan melalui undian adalah sekarung beras 30kg, apakah anda menerimanya? Atau tidak?”.

8 September 2016

6

F

コンビニのくじで当たったシャ

ンプーがその場で行うシャンプ

ーだったら・・・もらう?もら

わない? Konbini no kuji de atatta shampuu gas ono ba de okonau shampuu datarra… morau? Morawanai? “Kalau pembersih rambut yang (Anda) dapatkan dari undian ternyata jasa pembersih rambut… apakah Anda akan menerimanya? Atau menolaknya?”

8 September 2016

7

G

コンビニのくじで当たった牛乳

が乳牛だったら・・・ もらう?もらわない? Konbini no kuji de atatta gyuunyuu ga nyuugyuu dattara… morau? Morawanai? ‘Kalau susu sapi yang didapat dari lotre ternyata sapi perah sungguhan, apakah Anda akan menerimanya? Atau menolaknya?’

8 September 2016

8

H

突然ドラマの代役をオファーさ

れたら・・・演じる?断る? Totsuzen dorama no daiyaku wo ofaa saretara... enjiru? Kotowaru? “Jika tiba-tiba (Anda) ditawari jadi pemeran pengganti… apakah anda akan melakukannya? Atau menolaknya?”.

15 September 2016

オシャレな美容室の店員が全員

高齢者だったら・・・困る?困

らない? Oshare na biyoushitsu no tenin ga

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 8: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

9 I zenin koureisha dattara... komaru? Komaranai? “Jika pegawai salon berkelas semuanya adalah orang lanjut usia… (apakah anda merasa) bermasalah? Atau tidak?”

22 September 2016

10

J

【特別なコーナー】些細な喧嘩

から口をきかなくなり 6年・・・妹と仲直り結婚式に出

席してほしい! 【Tokubetsu na koonaa】Sasai na kenka kara kuchi wo kikanaku nari 6 nen… imouto to nakanaori kekkon shiki ni shusseki shite hoshii! “[Segmen spesial] Dari pertengkaran kecil, (dua bersaudara) tidak saling bicara selama 6 tahun, (kakak) ingin berbaikan dengan adik dan ingin adiknya hadir ke acara pernikahan dia.”

13 Oktober 2016

11

K

スーパーでメンタリストの

DaiGoに勝ったら秋の味覚タダでもらえる!あなたなら勝て

る?勝てない? Suupaa de mentarisuto no DaiGo ni kattara aki no mikaku wo tada de moraeru! Anata nara kateru? Katenai? “Kalau (Anda) menang bermain (kartu) melawan mentalist DaiGo, (Anda) bisa membawa pulang makanan musim gugur! Jika Anda melakukannya, apakah anda bisa menang? Atau tidak?”.

3 November 2016

12

L

突然「この 1000万を届けて」と見知らぬ人にお願いされた

ら・・・届ける?届けない? Totsuzen “kono sen man wo todokete” to mi shiranu hito ni onegai saretara… todokeru? Todokenai? “Jika tiba-tiba ada orang tidak dikenal meminta “tolong antarkan uang sepuluh juta yen ini”, apakah Anda akan mengantarnya? Atau menolaknya?”

1 Desember 2016

Keterangan untuk kode sumber data ialah sebagai berikut dengan contoh kode data

MNTR20160805A-1:

MNTR singkatan dari judul variety show Monitaringu

2016 tahun variety show disiarkan

08 bulan variety show disiarkan

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 9: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

05 tanggal variety show disiarkan

A judul segmen yang disiarkan

-1 jika dalam segmen tersebut terdiri dari beberapa target, target yang

pertama diberi tanda – dari angka 1. Target yang kedua diberi tanda –

dan angka 2, dan seterusnya.

Hasil Penelitian

Eksplikatur dalam penelitian ini terbagi atas (i) eksplikatur dalam implikatur konvensional,

(ii) eksplikatur dalam implikatur percakapan, dan (iii) eksplikatur dalam implikatur

konvensional dan percakapan. Adapun distribusi atas ketiga eksplikatur tersebut berdasarkan

jumlah data dalam skripsi ialah

Tabel II. Distribusi Eksplikatur dalam Implikatur

No Eksplikatur Data Jumlah Data 1 Eksplikatur dan

Implikatur Konvensional

(1), (2), (3), (4) 4

2 Eksplikatur dan Implikatur Percakapan

(5), (6), (7), (8), (9), (10), (11)

7

3 Eksplikatur dan Implikatur

Konvensional Percakapan

(12) 1

Jumlah Total 12

Eksplikatur atas implikatur konvensional diuraikan atas konteks leksikon yang ada dalam

ujaran. Sedangkan eksplikatur atas implikatur percakapan diperoleh dari konteks situasi

ujaran. Dengan perkataan lain, implikatur konvensional cukup ditarik dari mental leksikon.

Sedangkan untuk menarik implikatur percakapan tidak cukup jika hanya melalui mental

leksikon. Konteks yang menjadi lingkungan teks sangat diperlukan untuk memperoleh

implikatur percakapan.

Pembahasan

Bagian analisis data pada bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama adalah eksplikatur

dalam implikatur konvensional, subbab ke dua adalah eksplikatur dalam implikatur

percakapan, dan subbab ketiga adalah eksplikatur dalam implikatur konvensional dan

percakapan. Penyajian data dalam analisis memiliki penomoran sebagai berikut.

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 10: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

(1) penomoran untuk data 1

(I-1) implikatur data 1

(E-1) eksplikatur data 1

1. Eksplikatur dalam Implikatur Konvensional

Berikut akan diuraikan eksplikatur dalam implikatur konvensional. (1)

{Target merupakan laki-laki yang diundang oleh pacarnya untuk mengunjungi rumah

keluarganya. Ketika sudah tiba di rumah kediaman keluarga pacarnya, target kaget karena

pacarnya memiliki banyak anggota keluarga. Lalu target tiba-tiba ditanya oleh salah satu adik

pacarnya. Target merespons pertanyaan tersebut.}

Pada gambar di atas, dialog yang terjadi adalah sebagai berikut:

Adik pacarnya :お姉ちゃんとは結婚しますか?

Oneechan to wa kekkon shimasu ka? kakak perempuan dengan TOP akan menikah

Gambar 3. Telop Ujaran Shikakenin Data 1

Gambar 4. Telop Ujaran Implikatur Konvensional Data 1

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 11: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

‘(Apakah kakak) akan menikah dengan kakakku?’

àTarget :そういう風になったらいいなぁって

Sou iu fuu ni nattara ii naa tte seperti itu P menjadi baik filler QUOT

‘(saya pikir) alangkah baiknya jika bisa mencapai

ke tahap itu’

MNTR20160805A (I-1)

‘Target bersedia menikah dengan pacar perempuannya suatu saat nanti.’

(E-1)

Pada data (1), kata sou iu ‘seperti itu’, kata fuu ni ‘suasana’, nattara ‘kalau bisa

menjadi’. Kata ii adalah adjektiva yang memiliki makna harfiah ‘baik; bagus’. Lalu

filler naa merupakan pendapat penutur. Kata sou iu fuu ni merujuk kepada

‘pernikahan’ sesuai dengan pertanyaan pentutur. Penutur menggunakan partikel

kuotatif tte sebagai pemarkah kuotatif ujarannya. Kata ii memiliki makna leksikon

sesuatu yang baik, bagus, dan positif. Ujaran ini termasuk implikatur konvensional

karena konteks leksikon pada kata ii secara konvensi menunjukan persetujuan penutur

terhadap pertanyaan adik pacarnya bahwa dia setuju untuk menikahi pacarnya suatu

hari nanti.

(2) {Di sebuah pasar swalayan, sedang diadakan permainan untuk mendapatkan buah-buahan

musim gugur, dengan cara mengikuti sebuah permainan kartu melawan pesulap terkenal,

DaiGo. Jika memenangkan permainan tersebut, maka target akan mendapatkan buah-buahan

secara gratis, jika kalah tidak mendapat potongan harga. Ketika target pertama ditanya apakah

yakin bisa menang atau tidak, target tidak menjawab pertanyaan secara lugas.}

Gambar 5. Telop Ujaran Implikatur Konvensional Data 2

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 12: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

Pada gambar di atas, dialog yang terjadi adalah sebagai berikut:

Pegawai toko :意気込みの方は?

Ikigomi no hou wa? persiapan GEN bagian TOP

‘(bagaimana) persiapan anda (menghadapi DaiGo)?’

àTarget :意気込み・・・頑張ります

Ikigomi ganbarimasu persiapan berusaha

‘persiapan... (saya akan) berusaha’

MNTR20161103K-1

(I-2)

‘Target menerima tantangan untuk bermain kartu melawan pesulap tersebut’

(E-2)

Pada data (2), kata ikigomi memiliki padanan kata ‘persiapan’. Namun dalam konteks

tersebut, maksud penutur lebih merujuk persiapan batinnya. Lalu kata ganbarimasu

memiliki makna harfiah ‘semangat; berusaha’. Pada konteks ini, makna leksikon

ganbarimasu menunjukan penutur menerima dan akan berusaha melakukan permainan

tersebut dengan baik walau tidak mengetahui bagaimana hasil akhirnya. Ujaran ini

termasuk ke dalam implikatur konvensional karena secara konvensi kata ganbarimasu

menunjukan implikasi yang sesuai dengan konteks leksikonnya.

2. Eksplikatur dalam Implikatur Percakapan

Berikut pembahasan mengenai eksplikatur dalam implikatur percakapan. (3) {Alur cerita pada episode ini, target yang merupakan seorang menantu (penutur laki-laki)

diundang oleh mertuanya untuk makan masakan buatannya. Target tidak mengetahui kalau

mertuanya sengaja mencampur masakan mi kuah tersebut dengan cuka yang berlebih,

sehingga rasanya tidak enak. Ketika target menyicipi dan mengetahui rasanya tidak enak,

mertuanya menanyakan rasa masakannya. Lalu target hanya menjawab tanpa menjelaskan apa

yang dia rasakan secara lugas.}

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 13: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

Pada gambar di atas, dialog yang terjadi adalah sebagai berikut: Mertua perempuan :美味しくない?(口に)合わん? Oishikunai? (kuchi ni) awan? tidak enak (mulut P ) tidak sesuai

‘(Rasanya) tidak enak? Tidak sesuai selera ya?’

àMenantu laki-laki :いや・・・ 初めて食べました・・・ Iya hajimete tabemashita tidak pertama kali makan

‘Bukan... (ini) pertama kalinya saya memakan (makanan dengan rasa seperti ini)’

MNTR20160908D-1

Gambar 6. Telop Ujaran Shikakenin Data 3

Gambar 7. Telop Ujaran Implikatur Percakapan Data 3

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 14: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

(I-3)

‘Target belum pernah memakan mi rebus dengan rasa tidak enak seperti itu’

(E-3)

Pada data (3) di atas, kata iya ’tidak’ menegasikan kalimat tanya pentutur. Kata

hajimete memiliki padanan makna ‘pertama kali’ dan tabemashita adalah ‘makan-

bentuk lampau’. Secara umum, kata ‘pertama kali’ dapat diparafrasekan sebagai suatu

hal yang baru pertama kali dirasakan. Makna pertama bisa hal positif dan kedua bisa

juga makna negatif. Dalam konteks ini, penutur memiliki pengetahuan bahwa cita rasa

mi rebus adalah asin dan gurih. Namun dalam konteks ini, mi tersebut memiliki rasa

terlalu asin dan asam, sehingga penutur menyiasati jawabannya agar tidak melukai

perasaan mitra tutur dengan memberikan informasi bahwa dia baru pertama kali

makan mi dengan rasa tersebut. Ujaran tersebut termasuk ke dalam jenis implikatur

percakapan karena konteks leksikonnya tidak dapat menunjukan apa yang penutur

implikasikan yaitu rasa mi kuah yang tidak enak. Dengan perkataan lain, dibutuhkan

konteks situasionalnya untuk mengetahui implikatur ujaran tersebut.

(4) {Target adalah seorang laki-laki yang sedang berlibur ke pantai bersama pacarnya. Ketika

pacarnya sedang ke toilet, shikakenin yang merupakan seorang gadis cantik datang menyapa

target dan meminta tolong untuk mengoleskan krim tabir surya dipunggungnya. Target

merespons ujaran tersebut.}

Gambar 8. Telop Ujaran Shikakenin Data 4

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 15: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

Pada gambar di atas, dialog yang terjadi adalah sebagai berikut: Shikakenin :サンオイルを塗ってもらっていいですか? Sanoiru wo nutte morattemo ii desu ka? krim ACC dioleskan boleh COP Q

‘Boleh minta tolong oleskan krim tabir surya (dipunggung saya)?’

àTarget :今彼女を待っているんですよ Ima kanojo wo matteiru n desu yo sekarang pacar ACC menunggu N COP FP

‘Sekarang saya sedang menunggu pacar saya’

MNTR20160818B-1

(I-4)

‘Target menolak permintaan wanita tersebut yang memintai tolong untuk

mengoleskan krim tabir surya di punggungnya.’

(E-4)

Pada data (4), kata ima keterangan waktu ‘sekarang’, kanojo adalah ‘pacar

perempuan’, wo adalah partikel akusatif, matteiru adalah ‘menunggu’, n disini adalah

bentuk penegasan maksud ujaran, kopula desu, dan final particle yo yang artinya

penutur memberikan informasi baru. Konteks leksikon dalam ujaran ini tidak dapat

menunjukan implikatur ujaran penutur. Sehingga ujaran ini termasuk ke dalam jenis

implikatur percakapan karena sangat bergantung dengan konteks situasionalnya yaitu

penutur menolak memenuhi permintaan gadis tersebut.

Gambar 9. Telop Ujaran Implikatur Percakapan Data 4

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 16: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

3. Eksplikatur dalam Implikatur Konvensional dan Percakapan

Berikut akan diuraikan eksplikatur dalam implikatur konvensional dan percakapan.

(5)

{Sepasang suami istri ini sedang melihat lokasi film yang sedang berlangsung, namun tiba-

tiba salah satu pemeran mengalami sakit pencernaan sehingga membutuhkan pemeran

pengganti. Lalu sang suami (target) ditawarkan menjadi peran pengganti tersebut dan

menyanggupinya. Mereka dibawa ke ruang ganti, diberikan naskah dan dibiarkan bersama

sang istri untuk bersiap-siap. Target yang tidak memiliki pengalaman dunia akting, merasa

gugup dan berbicara dengan istrinya.}

Pada gambar di atas, dialog yang terjadi adalah sebagai berikut:

àTarget : ヤバイ!めっちゃ・・・ どうしよう

Yabai! meccha dou shiyou gawat sangat bagaimana ini

‘Gawat! (Aku) sangat... bagaimana nih’

Istri : 恐怖だね Kyoufu da ne takut COP FP

‘Ketakutan ya’

MNTR20160915H-2

(I-5)

‘Target terpaksa menerima tawaran menjadi peran pengganti padahal tidak

mempunyai pengalaman dunia akting’

Gambar 10. Telop Ujaran Shikakenin dan Implikatur Gabungan Data 5

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 17: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

(E-5)

Pada data (5), kata yabai merupakan kata adjektiva bermakna harfiah ‘bahaya; gawat’.

Lalu kata meccha merupakan kata adverbia yang secara literal memiliki makna

‘sangat’, dan dou shiyo kata interogatif ‘bagaimana ini’. Penutur tidak menuntaskan

ujarannya karena sedang panik, sehingga dia menyerahkan interpretasi ujaran dia

kepada mitra tutur yang juga mengetahui situasi dan kondisi penutur. Lalu istrinya

langsung merespons dengan mengucapkan kyoufu dane ‘ketakutan ya’. Hal ini

mengimplikasikan bahwa penutur terpaksa menerima tawaran tersebut. Secara

konvensi, kata yabai memiliki makna leksikon yang sudah menunjukan konteks

bahwa penutur sedang gawat. Namun kata meccha tidak memiliki makna leksikon

yang secara konvensi menunjukan sebuah konteks. Sehingga dapat di kategorikan

bahwa ujaran ini termasuk ke dalam jenis implikatur gabungan yaitu implikatur

konvensional dan percakapan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dipaparkan di atas, ditemukan eksplikatur dalam tiga

jenis implikatur. (i) Eksplikatur dalam implikatur konvensional, (ii) Eksplikatur dalam

implikatur percakapan, (iii) Eksplikatur dalam implikatur gabungan (konvensional dan

percakapan).

Tolak ukur dalam implikatur konvensional adalah konteks leksikon itu sendiri. Konteks

leksikon merupakan hal yang telah menjadi konvensi atau kesepakatan bersama. Contohnya

kata sugoi. Konteks kata sugoi memiliki konvensi sesuatu yang di luar normal, baik itu secara

positif maupun negatif.

Adapun tolak ukur dalam implikatur percakapan dapat dilihat dari konteks situasional.

Sebuah ujaran memiliki implikatur percakapan jika konteks leksikon tidak cukup menjelaskan

maksud dari ujaran. Dalam hal ini, pada umumnya konteks situasional hanya dipahami oleh

penutur dan pentutur. Sebagai contoh ujaran target pada data (4), ima kanojo wo matteirun

desu yo yang bermakna ‘sekarang saya sedang menunggu pacar saya’. Konteks leksikon yang

terdapat dalam ujaran tersebut tidak dapat menunjukan maksud dari ujaran penutur.

Implikatur gabungan terdiri atas implikatur konvensional dan percakapan. Dalam

implikatur gabungan ini implikatur konvensional membantu menjelaskan makna dugaan yang

terdapat dalam implikatur percakapan. Hal ini dapat dilihat dalam ujaran pada data (5), yabai!

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 18: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

meccha…doushiyou ‘gawat! (aku) sangat…. bagaimana ini’. Konteks leksikon pada kata

yabai (implikatur konvensional) membantu penjelasan atas implikatur ujaran pada data (5).

Eksplikatur atas implikatur ujaran dapat dijelaskan dengan melakukan pencermatan atas

ujaran dan segala unsur kontekstual yang melingkupinya. Interaksi antara konteks leksikon

dan konteks situasional inilah yang menjadi bahan pertimbangan dalam menjelaskan

eksplikatur atas implikatur percakapan.

Daftar Referensi Sumber Pustaka

Blutner, R. (2007). Optimality Theoretic Pragmatics and the Explicature/Implicature Distinction. In N. Burton-

Roberts (Ed.), Pragmatics (pp. 67-89). Houndmills, Basingstoke, Hampshire: Palgrave/MacMillan.

Chomsky, Noam (1957). Syntactic Structures. The Hague/Paris: Mouton.

Grice, H.P. (1975). Logic and Conversation. Dalam Cole & Morgan, 1975: 41-58. New York: Academic Press.

Halliday M.A.K and Hasan Ruqaiya. (1992). “Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek bahasa dalam

pandangan semiotik sosial” Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Kashima Ga. (2011). The Variety TV Programs in All TV Programs. Kyoto: Kabushiki Gaisha Tanaka Press

Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Mey, Jacob L. (2001). Pragmatics: An Introduction (Second Edition). Melden/Oxford: Blackwell.

Soenjono Dardjowidjojo. (2005). Psikolinguistik Pemahaman Bahasa Manusia Edisi kedua. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia

Sperber, D and Wilson, D. (2012). Meaning and Relevance. New York: Cambridge.

Sperber, D and Wilson, D. (2012). 1995. Relevance: Communication and Cognition (dalam Sperber, D and

Wilson, D. 2012 Meaning and Relevance). Oxford: Blackwell

Tsunehiro, Otsu. (2004). Gengo Bunka Kenkyu Shousho XII “Hatsuwa to Imi Kaishaku” Fukuoka: Shima

Insatsu Yugen Gaisha

Werth, Paul (1999). Text Worlds: Representing Conceptual Space in Discourse. London: Longman.

Sumber Jurnal

Yamane, Ichiro. (2003). Some Logical, Psychological Extraction Models of Implication in Conversations.

Journal of Sugiyama Jogakuen University. Humanities., (34), 73–91.

Yamazaki, Tatsuro. (2007). Introduction to Linguistics. Keizai Shirin, 75(1), 427–453.

Sumber Penelitian

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017

Page 19: EKSPLIKATUR DALAM IMPLIKATUR UJARAN BAHASA JEPANG …

Natal, P. Sitanggang. 2009. Reflektivitas Implikatur Percakapan dalam Tayang Bincang Politik di Televisi

Indonesia pada Masa Sepuluh Bulan menjelang Kampanye Resmi Pemilu 2009. Tesis Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Nurhayati. 2008. Makna dan Fungsi Pemarkah emporal dalam Teks Naratif Bahasa Inggris: Kajian Stilistik

Naratif atas Dua Novel Detektif Klasik; the Hound of the Barkervilles dan Nemesis. Disertasi Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Korpus Data

モニタリング 2016年 8月 video di dailymotion http://www.dailymotion.com/id/relecance/universal/search/モ

ニタリング8月 (diakses pada 16 Agustus 2016, 22.13 WIB)

モニタリング 2016年 9月 video di dailymotion http://www.dailymotion.com/id/relecance/universal/search/モ

ニタリング9月 (diakses pada 21 September 2016, 12.10 WIB)

モニタリング 2016年 10月 video di dailymotion http://www.dailymotion.com/id/relecance/universal/search/

モニタリング10月 (diakses pada 17 Oktober 2016, 16.25 WIB)

モニタリング 2016年 11月 video di dailymotion http://www.dailymotion.com/id/relecance/universal/search/

モニタリング11月 (diakses pada 6 november 2016, 10.58 WIB)

モニタリング 2016年 12月 video di dailymotion http://www.dailymotion.com/id/relecance/universal/search/

モニタリング12月 (diakses pada 2 Desember 2016, 19.28 WIB)

Eksplikatur dalam ..., Fenie Nurfauziah, FIBUI, 2017