Upload
lamhanh
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM STUDI
ANESTESIOLOGI DAN
REANIMASI FK UNUD
2016
BUKU PANDUAN
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
ii
KATA PENGANTAR
KETUA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI Pengembangan layanan kedokteran yang hanya terkait 4 spesialis dasar atau dulu disebut 4 spesialis besar jelas tidak akan berkembang jauh jika profesi Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri Ginekologi tidak mendapat dukungan peran profesi Anestesiologi. Jalan keluar sementara dengan memberdayakan peran perawat jelas jauh menyimpang dari tujuan pengembangan ilmu kedokteran dan kepentingan patient safety.
Pencapaian sasaran MDG-4 dan MDG-5 terutama yang terkait upaya penurunan mortalitas tidak akan pernah tercapai tanpa tunjangan dari profesi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang mempunyai kompetensi yang baik sangat tergantung kepada sistem pendidikan dokter spesialis, salah satunya melalui program studi anestesiologi dan reanimasi di FK Unud. Tujuan revisi Buku Panduan ini adalah untuk memberikan informasi kepada staf pengajar dan peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tentang pelaksanaan program pendidikan tersebut.
Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.
Diharapkan bahwa Buku Panduan ini dapat dipakai sebagai pegangan dalam melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi, sehingga siapapun yang akan mengelola pendidikan tersebut akan dapat berjalan dengan baik.
Walaupun demikian, isi buku ini tentu masih banyak kekuranganya. Apabila dalam pelaksanaannya masih ada hal-hal yang belum jelas, dapat meminta penjelasan kepada Sekretariat Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kami sebagai pelaksana Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud tetap membuka diri dan berterima kasih atas masukan-masukan yang bermanfaat bagi perbaikan Buku Panduan ini.
Denpasar, 1 Februari 2016 Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Made Wiryana
KATA PENGANTAR KEPALA BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
iii
FK UNUD/ RSUP SANGLAH
Buku Panduan ini disusun untuk memandu pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud baik oleh staf pengajar maupun oleh peserta didik.
Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8.
Proses studi anestesiologi dan reanimasi direncanakan berlangsung selama 4 tahun, dibagi menjadi tiga tahap dengan beban studi 135 SKS. Pada setiap tahap dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dan diakhiri dengan ujian CBT dan ujian OSCE untuk menilai kompetensi. Melalui sistem seleksi penerimaan yang baik dan pelaksanaan pendidikan yang berdisiplin tinggi, FK Unud diharapkan menghasilkan Dokter Spesialis Anestesi yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan dokter–dokter spesialis lulusan negara lain yang lebih maju dalam era globalisasi yang akan datang. Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh staf pengajar dan peserta didik dalam melaksanakan program pendidikan. Masukan, kritik, dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan buku ini dikemudian hari. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan FK Unud yang telah berkenan memberi kata sambutan, seluruh Staf Pengajar Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud yang telah memberi masukan-masukan untuk revisi dan perbaikan buku ini. Semoga sumbangan pikiran dan masukan-masukan yang telah diberikan mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa. Semoga Buku Panduan ini bermanfaat.
Denpasar, 1 Februari 2016
Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud-RSUP Sanglah
I Ketut Sinardja
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
iv
Mari kita panjatkan puji syukur kehadadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud ini. Tantangan era globalisasi mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat khususnya dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran. Tantangan tersebut kita hadapi melalui pembinaan dan pendidikan, khususnya IPDS Anestesiologi dan Reanimasi dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan lulusan seorang Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan lulusan spesialis dari negara maju. Buku Panduan ini merupakan salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan proses pendidikan yang baik dan benar. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FK Unud dalam menjawab tantangan masa depan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran yang sangat pesat. Pada kesempatan ini perkenankan kami atas nama Pimpinan Fakultas menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Kepala Bagian/SMF Anestesi dan Terapi Intensif dan Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi beserta Staf FK Unud atas terbitnya Buku Panduan ini.
Denpasar, 1 Februari 2016 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Putu Astawa
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i Kata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ............................. ii
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
v
Kata Pengantar Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif ......................... iii Sambutan Dekan FK Unud .............................................................................................. iv Daftar Isi.......................................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN ............................................................. 2
2.1 Visi.............................................................................................................. 2 2.2 Misi ............................................................................................................ 2 2.3 Tujuan Umum ............................................................................................ 3 2.4 Tujuan Khusus ............................................................................................ 3
BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN ................................................. 4
3.1 Sejarah dan Dasar Hukum ......................................................................... 4 3.2 Struktur Organisasi .................................................................................... 5 3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud ............................. 9 3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi ........................... 9 3.5 Fungsi Ketua program Studi (KPS) ............................................................. 10 3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian ............................... 11 3.7. Sekretaris Program Studi .......................................................................... 11 3.8. Sekretaris Bagian ...................................................................................... 12 3.9. Bendahara ................................................................................................. 12 3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi ......................................................... 12
BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI ....................................................................................................... 13 4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik ............................................................... 13
4.1.1 Persyaratan Umum ........................................................................... 13 4.1.2 Persyaratan Khusus .......................................................................... 13 4.1.3 Syarat Kesehatan (Mutlak) ............................................................... 14 4.1.4 Syarat Tambahan .............................................................................. 14
4.2 Alur Pendaftaran ....................................................................................... 14 4.2.1 Registrasi Pendaftaran...................................................................... 14 4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran ....................................................... 14 4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online ........................................................ 15
4.3 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 15 4.4 Pengelolaan Ujian ...................................................................................... 16
4.4.1 Tes Potensi Akademik Dan Kemampuan Bahasa Inggris .................. 16 4.4.2 TesKOmpetensi Dasar dan Wawancara ........................................... 17 4.4.3 Tes Kesehatan ................................................................................... 18
4.5 Kapasitas Penerimaan ............................................................................... 18
BAB V SELEKSI DAN ALOKASI ...................................................................................... 19 5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Lulusan ..................................................... 19
5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi ........................................ 19 5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Terseleksi .................................... 19 5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian ................................................................... 19 5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA) ............................................................ 19
5.2 Pengumuman Hasil .................................................................................... 20
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
vi
5.3 Pendaftaran Kembali ................................................................................. 20
BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF – COMBINED DEGREE ............................................................................................................ 22 6.1 Standar Kurikulum Pendidikan .................................................................. 22
6.1.1. Model Kurikulum ............................................................................. 22 6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum ............................. 22 6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum ...................................... 23
BAB VII PENDIDIKAN ..................................................................................................... 33 7.1 Kegiatan Ilmiah .......................................................................................... 33
7.1.1 Karya Ilmiah ...................................................................................... 33 7.1.2 Laporan Pagi ..................................................................................... 33 7.1.3 Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care ........................... 34
7.2 Ilmiah Wajib/Rutin ..................................................................................... 34 7.2.1 Panduan Presentasi .......................................................................... 34 7.2.2 Journal Reading ................................................................................ 35 7.2.3 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 35 7.2.4 Laporan Kasus ................................................................................... 36 7.2.5 Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster
Ilmiah Nasional atau International .................................................. 36 7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat ................. 37
BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ............................................................ 38 8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading ........................................................ 38 8.2 Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka ....................................................... 38 8.3 Pedoman Penulisan Laporan Kasus ........................................................... 38 8.4 Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver ................................ 39 8.5 Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis .............................. 40
BAB IX PESERTA DIDIK ................................................................................................. 43 9.1 Hak Peserta Didik ....................................................................................... 43 9.2 Cuti Akademik ............................................................................................ 43 9.3 Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik .............................................. 43 9.4 Chief Residen ............................................................................................. 44 9.5 Pelayanan Medis ........................................................................................ 45 9.6 Tugas Jaga .................................................................................................. 46
9.6.1 Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) ......................................................... 46 9.6.2 Ruangan Perawatan.......................................................................... 47
BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK ........................................................................... 49
10.1 Tata Tertib Akademik .............................................................................. 49 10.2 Tata Tertib Umum ................................................................................... 49
BAB XI SANKSI, TEGURAN DAN PENGHARGAAN ......................................................... 51 11.1 Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan................................... 51 11.2 Sanksi Akademik ...................................................................................... 51 11.3 Acuan Nilai Sanksi .................................................................................... 52 11.4 Acuan Point Penghargaan ....................................................................... 53
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
vii
BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN .......................................................................... 55
12.1 Pendahuluan ............................................................................................ 55 12.2 Evaluasi Kompetensi ................................................................................ 55 12.3 Tahapan Evaluasi dan Ujian Peserta Didik .............................................. 60
BAB XIV STASE MANDIRI ............................................................................................... 66 14.1 Latar Belakang ......................................................................................... 66 14.2 Tujuan ...................................................................................................... 66 14.3 Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan ............................ 66 14.4 Teknis Kegiatan ........................................................................................ 66
BAB XV PANDUAN ADAPTASI DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI . 68 15.1 Tujuan ...................................................................................................... 68 15.2 Syarat ....................................................................................................... 68 15.3 Penatalaksanaan ...................................................................................... 68 15.4 Penilaian .................................................................................................. 68 15.5 Penghentian Adaptasi .............................................................................. 69 15.6. Kurikulum Inti Adaptasi .......................................................................... 69
BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU ......................................................... 71 16.1 Tujuan ...................................................................................................... 71 16.2 Syarat ....................................................................................................... 71 16.3 Penatalaksanaan ...................................................................................... 71 16.4 Penilaian .................................................................................................. 71
BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD ... 72 17.1 Persyaratan Staf Pengajar ....................................................................... 72 17.2 Tugas Staf Pengajar ................................................................................. 72
17.2.1 Penasihat Akademik ...................................................................... 72 17.2.2. Pembimbing Ilmiah dan Klinis ...................................................... 73 17.2.3 Pendidik ......................................................................................... 74 17.2.4 Penilai ............................................................................................ 74
BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS .......................................................................... 75
18.1 Pengertian ............................................................................................... 75 18.2 Tata Kerja ................................................................................................. 75
BAB XIX PEDOMAN ETIK PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA ....................................................................................................... 76
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 81
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
1
BAB I PENDAHULUAN
Berkat anugerah Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa, dan atas bimbingan
serta kepercayaan yang besar dari para senior dan guru kami di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UI, kami Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah diberikan kesempatan untuk ikut serta melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi
Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8. Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.
Selama mengikuti pendidikan, peserta didik akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis sesuai dengan kurikulum yang telah disusun berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi serta standar pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di samping itu, peserta didik juga diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pra pendidikan (pradik) yang diselenggarakan oleh TK-PPDS FK Unud bekerja sama dengan Diklat RSUP Sanglah.
Pemahaman dan pendalaman keilmuan pada setiap jenjang/tahapan pendidikan akan diperolehnya melalui: kuliah, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri, tugas baca, pembahasan atau diskusi kasus laporan pagi, stase sub bagian (divisi), acara konferensi ilmiah/presentasi karya tulis, bed-side teaching, bimbingan/demonstrasi, mengikuti acara seminar/simposium dan acara lain di luar program pendidikan, pembuatan karya ilmiah tinjauan pustaka, journal reading serta membuat tugas akhir berupa karya tulis ilmiah hasil penelitian klinik terapan. Pemahaman dan pendalaman keilmuan dapat juga diperolehnya dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk membimbing dan membina kelompok kecil Mahasiswa Kedokteran FK Unud maupun para medis yang sedang mengikuti pelatihan.
Evaluasi proses belajar mengajar dan keberhasilan peserta didik mengikuti proses belajar mengajar dilakukan secara kontinyu melalui observasi dan melalui ujian terstruktur sesuai dengan sistem evaluasi yang tertuang pada MCCC PPDS FK Unud, yaitu terhadap: pengetahuan, keterampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan profesionalisme.
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
2
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
2.1 VISI Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu menghasilkan lulusan dokter
spesialis anestesi yang unggul, mandiri, profesional, dan berbudaya serta mempunyai daya
saing di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2025.
Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut.
Unggul :
SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa
dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).
Mandiri :
SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan kemampuan siap
berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.
Profesional :
SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar prosedur
operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.
Berbudaya :
SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan ketajaman
nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal
untuk berinteraksi di masyarakat.
2.2 MISI
Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban, tanggung
jawab, dan rencana tindakan adalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki
kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif
yang terstandarisasi dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan
kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
3
3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan
peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional,
regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini.
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman
nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun
permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal.
2.3 Tujuan Umum
Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter spesialis anestesi yang
profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang mampu menerapkan dan
memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di bidang anestesiologi dan terapi
intensif serta mempunyai budi pekerti yang tinggi, bermartabat luhur dan mampu
menetapkan diri sebagai panutan bagi masyarakat dan organisasi profesinya untuk
menunjang program pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2.4 Tujuan Khusus
Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam menyelenggarakan
pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi adalah:
1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu serta
berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator,
Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah Researcher.
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau lulusan S3
serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang memadai, berkualitas
untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu dan
berdaya saing nasional dan internasional
3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya inovatif dan
teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi intensif melalui
pendekatan inter atau multidisipliner untuk mengembangkan pengetahuan dan
teknologi yang diakui nasional dan internasional serta bermanfaat bagi masyarakat
dan keilmuan.
4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai prinsip
Badan layanan Umum (BLU).
5. Menyiapkan dan membantu pemerataan dokter spesialis anestesi di Indonesia.
BAB III
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
4
ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN
3.1 Sejarah dan Dasar Hukum I. Di Denpasar sampai dengan tahun 1979, Anestesi merupakan salah satu seksi dari
Bagian Ilmu Penyakit Bedah FK UNUD/RS Sanglah. Pada saat itu pelayanan
Anestesia dilaksanakan oleh perawat yang dilatih.
II. Tahun 1980, berdiri sendiri sebagai Lab Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNUD
yang dipimpin oleh Dr Wayan Sukra (Spesialis Anestesiologi), setelah menyelesaikan
pendidikannya di FK UI.
III. Mulai saat itu pengelolaan pendidikan mahasiswa FK UNUD untuk cabang
Anestesiologi dan pelayanan anestesia di RS Sanglah dikelola secara mandiri.
IV. Tahun 1985 dan 1986 berturut-turut mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf
Dokter Spesialis Anestesiologi, selanjutnya sampai tahun 1990 mendapatkan
tambahan 2 (dua) orang staf lagi, sehingga jumlah staf menjadi 5 (lima) orang.
Kemudian pada tahun 2002 jumlah staf menjadi 9 (sembilan) orang, selanjutnya
sampai tahun 2004 jumlah staf menjadi 14 (empat belas) orang.
V. Pada tahun 1991 bersamaan dengan mulai dioperasikannya Instalasi Rawat Darurat
(IRD), pelayanan terapi intensif ( RTI ) mulai dilaksanakan.
VI. Pada bulan Juli 2002, mulai melaksanakan pendidikan pendahuluan PPDS I bidang
Anestesiologi dan Reanimasi yang berasal dari peserta didik PPDS I Bagian
Anetesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang sekaligus berlaku sebagai pembina atau
“bapak angkat”.
VII. Pada tahun 2006 diadakan visitasi oleh Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi
Indonesia dan dinyatakan layak untuk menyelenggarakan pendidikan mandiri, yang
dinyatakan dengan SK Operasional dari DIKTI dengan Nomor SK 3745/D/T/2006
tanggal SK 28 September 2006 yang berlaku sampai tanggal 28 september 2008. Ijin
Operasional diperpanjang dengan nomor SK 1591/D/T/K-N/2009 tanggal SK 25
Maret 2009 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret 2012 dan diperpanjang lagi
dengan nomor SK 12430/D/T/K-N/2012 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret
2015. Selanjutnya perpanjangan ijin operasional Program Studi adalah berdasarkan
pengisian data pada PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi).
3.2. Struktur Organisasi
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
5
Pengelolaan program studi anestesiolgi dan reanimasi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) yang bekerjasama dengan Kepala Bagian / SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud – RS Sanglah, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Kepala Bagian/SMF dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC Sekretaris Bagian/SMF dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
6
Bendahara Bagian/SMF dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR Ketua Program Studi Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO Sekretaris Program Studi dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR Koordinator Skill Lab dr. I Ketut Wibawa Nada, SpAn, KAKV Koordinator Perpustakaan dr. Kadek Agus Heryana Putra, SpAn Koordinator Kurikulum dan Profesi dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAN KAR Koordinator Tata Usaha Pendidikan I Nyoman Ariawan Koordinator Ilmiah dan Penelitian Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA Koordinator Tim Pelaksana Penjaminan Mutu ( TPPM ) Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, SpAn KAR Koordinator Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat dr. I Made Subagiartha, SpAn, KAKV, SH Anggota 1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 3. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 8. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. Dr.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An., M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 15. dr. IGN Maha Alit Aribawa, Sp.An, KAR 16. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 17. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 18. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 19. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 20. dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 21. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 22. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An 23. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
7
Sub Divisi Terapi Intensif 1. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Saraf 1. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesi Kepala Leher 1. Dr.dr. I Wayan Suranadi, SpAn KIC 2. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 3. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 4. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Toraks Kardiovaskuler 1. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 2. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 6. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 7. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 8. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Anak 1. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 2. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 3. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 4. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 5. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Umum 1. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 2. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 3. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 4. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An 5. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 6. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 7. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
8
8. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Kebidanan 1. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 6. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Regional 1. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesi Manajemen Nyeri 1. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesia Ambulatory 1. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 2. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 4. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 5. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An
Sub Divisi Anestesia Emergency 1. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 8. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 9. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 10. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 11. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
9
i. Bertindak sebagai pembantu Pimpinan FK Unud untuk menyelenggarakan Prpgram Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS ) yang diangkat dengan SK Rektor Unud atas usulan Dekan FK Unud
ii. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota iii. Tugas dan tanggung jawab:
a. Menyelenggarakan proses praseleksi calon peserta didik PPDS b. Melakukan koordinasi dengan Tim Seleksi Program Studi dalam proses seleksi
calon peserta didik dan melaporkannya kepada Pimpinan FK Unud c. Melaksanakan Orientasi Tatalaksana Rumah Sakit Pendidikan bekerja sama
dengan Bidang Diklat RSUP Sanglah d. Menyelenggarakan Program Pra Pendidikan Terintegrasi antara peserta didik
beberapa Program Studi secara bersamaan terutama pada mata kuliah dasar umum
e. Melakukan koordinasi dengan semua program studi selama proses belajar mengajar berlangsung
f. Melakukan pengawasan terhadap dinamika peserta didik program studi bekerjasama dengan para KPS/SPS
g. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan peserta didik yang diberhentikan dan atau peserta didik yang telah lulus untuk di wisuda ke Pimpinan Fakultas/Rektor, selanjutnya melaporkannya ke Dirjen Dikti Kemendikbud RI
h. Melakukan koordinasi dengan KPS/SPS dalam mengatur pelaksanaan adaptasi Dokter Spesialis lulusan luar negeri
i. Membina komunikasi dengan panitia-panitia terkait j. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan keuangan rutin terkait dengan
penyelenggaraan PPDS 3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi
I. Ketua program studi adalah pimpinan tertinggi di program studi dan secara
fungsional bertanggung jawab terhadap dekan
II. Masa jabatan ketua program studi adalah 4 tahun dan tidak boleh menjabat lebih
dari dua (2) kali masa jabatan berturut turut.
III. Tugas ketua program studi, yaitu mengatur :
IV. Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
V. Pembinaan tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga administrasi;
VI. Kerjasama dengan badan/ lembaga lainnya;
VII. Pembinaan budaya ilmiah secara berkelanjutan.
VIII. Dalam melaksanakan tugas sehari – hari, ketua program studi dibantu oleh sekretaris
program studi
IX. Bilamana ketua program studi berhalangan tidak tetap, sekretaris program studi
bertindak sebagai pelaksana harian ketua program studi.
3.5. Fungsi Ketua program Studi (KPS)
I. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan kurikulum pendidikan dan
menyusun buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum pendidikan
program studi anestesi dan reanimasi berbasis penjaminan mutu Universitas
Udayana dan sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
10
II. Menyelenggarakan seleksi penerimaan calon peserta didik bekerjasama dengan TKP
PPDS dan Kabag serta Staff terkait.
III. Melaporkan hasil seleksi kepada Tim Koordinasi Pendidikan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (TKP PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
IV. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan
proses belajar mengajar bekerjasama dengan Kepala Bagian dan bagian lain yang
terkait.
V. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan
VI. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus seobjektif mungkin,
dengan melibatkan semua tenaga pendidik sesuai perencanaan pelaksanaan program
studi.
VII. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada
Pembantu Dekan I yang meliputi:
a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar
b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/ penundaan
c. Penghentian pendidikan
d. Penyelesaian pendidikan ( calon wisudawan)
e. Daftar semua staf pengajar resmi
VIII. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan
untuk Kepala Bagian dan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, staf
administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa);
IX. Membimbing dan menilai hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran residen di
lingkungan Program Studi untuk bahan evaluasi diri dan pengembangan selanjutnya;
X. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan mutu
Program Studi;
XI. Bertanggung jawab terhadap kapasitas daya tampung, persyaratan penerimaan dan
melakukan koordinasi proses seleksi penerimaan Program Pendidikan Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi baru di RSUP Sanglah denpasar.
XII. Mengajukan usul penugasan Dosen atau Staf Wali atau Pembimbing Akademik
kepada Dekan melalui Kepala Bagian;
XIII. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi residen dengan pembimbing
akademis;
XIV. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan
Dekan
3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian
I. Kapala bagian adalah pimpinan tertinggi di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK
UNUD
II. Masa jabatan kepala bagian adalah empat (4) tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali.
III. Tugas kepala bagian, yaitu:
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
11
a. Menyusun dan memantau konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya;
b. Melaksanakan kebijakan yang berlaku di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan
mengkoordinasi pelaksanaan rencana dan strategi program kerja yang telah
disusun
c. Menyusun dan memantau konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan
penelitian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui
kecocokannya;
d. Berkoordinasi dengan Ketua Program Studi untuk memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan pelayanan serta pendidikan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi Universitas Udayana
e. Menyusun rencana anggaran biaya operasional pertahun berdasarkan beban
kerja Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan ketentuan yang berlaku untuk
kelancaran kegiatan
f. Membimbing dan memberi masukan terhadap hasil kegiatan peserta didik di
lingkungan Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sebagai bahan pengembangan
program pendidikan
g. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
3.7. Sekretaris Program Studi
i. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi
ii. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program
studi, bila Ketua Program Studi berhalangan.
iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai
laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman.
iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi (studi
lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan klinis
residen).
v. Mengkoordinasikan residen yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf
pembimbing untuk kelancaran tugas akademik;
vi. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi
Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan.
3.8. Sekretaris Bagian i. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan terapi
intensif.
ii. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila
Kepala bagian berhalangan.
iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai
laporan.
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
12
iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi lanjut,
pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi)
v. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan
3.9. Bendahara
i. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana
masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan bagian dan program studi.
ii. Membuat catatan dan laporan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan
program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi.
3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi
i. Subdivisi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan berkoordinasi dengan KPS.
ii. Subdivisi merupakan unit pelaksana pendidikan praktik profesi di bidang ilmu
anestesi dan terapi intensif.
iii. Bekerjasama dengan tim pengampu mata ajar menyelenggarakan kuliah yang
berkaitan dengan subdivisi.
iv. Melakukan bimbingan ketrampilan klinik residen yang menjalani stase/rotasi di
subdivisi bersangkutan.
v. Sebagai pembimbing tugas/karya ilmiah di subdivisi masing masing
vi. Mengkoordinasikan subdivisi bidang ilmu dalam hal menyangkut kebijakan,
kebutuhan, permasalahan, dan kendala yang ada pada setiap divisi selama kegiatan
pengajaran di divisi masing – masing.
vii. Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antar setiap subdivisi bidang ilmu
yang ada agar terjadi kesinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan
pendidikan di semua tingkat divisi.
viii. Melakukan penilaian / evaluasi berkelanjutan terhadap residen yang stase di
subdivisi tersebut
ix. Berkoordinasi dan menyusun rencana pengembangan pelayanan dan pendidikan di
bagian anestesi dan terapi intensif.
x. Melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah di masing masing subdivisi
BAB IV
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik 4.1.1 Persyaratan Umum
a. Warga negara Indonesia yang memiliki ijazah dokter umum yang sah dan diakui pada Perguruan Tinggi (PT) Negeri atau PT Swasta yang telah terakreditasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau Perguruan Tinggi luar negeri dengan ijazah yang telah disetarakan oleh Direktorat Jenderal
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
13
Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. b. Warga negara asing yang memiliki ijazah dokter dan memperoleh ijin belajar
dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia serta mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
4.1.2. Persyaratan Khusus 1) Persyaratan akademik:
a. Memiliki Sertifikat profesi Dokter Umum.
b. Batas umur maksimum 35 tahun saat masuk untuk program reguler dan maksimum 40 tahun untuk program non reguler (rekomendasi khusus dari institusi yang mengirim, misalnya dari TNI/Polri, Pemda NTT dan daerah terpencil yang lain)
c. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.75 baik untuk program akademik maupun program profesi. Jika IPK kurang dari 2.75 maka yang bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari Dekan atau ketua PSPD institusi asal.
d. Nilai sekurang-kurangnya B untuk bidang Ilmu Anestesi pada saat pendidikan profesi dokter umum
e. Bagi calon residen yang telah dinyatakan tidak lulus pada program studi anestesiologi dan reanimasi sebanyak tiga kali, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mengikuti seleksi pada program studi tersebut.
f. Memiliki sertifikat TOEFL (TOEFL like) ≥ 500 atau IELTS ≥ 6.0 Nilai TOEFL merupakan TOEFL yang diakui dan masih berlaku, misalnya dari Lab Bahasa di Universitas Udayana
ii. Persyaratan Administrasi :
Persyaratan administrasi yang wajib diunggah/upload pada saat pendaftaran secara Online sebagai berikut (masing-masing file mak 300 kb) : a. Ijazah asli atau fotokopi yang telah disahkan. b. Transkrip akademik asli atau fotokopi yang telah disahkan. c. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku. d. Daftar Riwayat Hidup. e. Surat Ijin Belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta). f. Surat Keterangan pimpinan instansi induk yang menyatakan penyerahan calon
residen kepada Rektor Unud selama dididik pada program studi dokter spesialis Universitas Udayana.
g. Surat Keterangan (persetujuan untuk mengikuti pendidikan spesialis atasan instansi tempat bekerja).
h. Surat Rekomendasi dari IDI setempat (tidak melanggar kode etik dan malpraktek)
i. Surat keterangan selesai PTT dari Kemenkes dan atau surat keterangan akan menyelesaikan PTT bagi yang belum menyelesaikan masa baktinya atau Surat Keterangan Penundaan PTT dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat .
j. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). k. Proposal penelitian dalam bentuk file .PDF ( max 1 MB ) l. Sertifikat pendidikan tambahan, workshop, seminar, piagam penghargaan. m. Pas foto berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel. n. Bagi pelamar yang sudah pernah mendaftar sebelumnya dan belum diterima,
supaya melampirkan surat penolakannya.
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
14
4.1.3. Syarat Kesehatan (Mutlak) a. Berbadan sehat, dengan melampirkan surat keterangan dokter yang
dikeluarkan oleh tim Kesehatan yang dikoordinir oleh Bagian/SMF Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah
b. Lulus tes psikologi yang dilaksanakan oleh Tim Penguji Psikotest dari Bagian Perilaku FK Unud
c. Lulus tes psikiatri oleh Tim Penguji Psikiatri dari Bagian Psikiatri FK Unud d. Tidak menderita buta warna dengan melampirkan hasil tes buta warna dari
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unud/RSUP Sanglah 4.1.4 Syarat Tambahan
a. Mempunyai prestasi (lulus cumlaude atau sebagai dokter teladan) b. Mempunyai pengalaman bertugas di daerah khususnya daerah terpencil
sebagai PNS/Wamil/PTT c. Mempunyai pengetahuan/keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG d. Mempunyai karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang
tidak/sudah dipublikasikan e. Mempunyai pengalaman dalam proses belajar-mengajar f. Mampu menggunakan computer (word processing, data processing,
multimedia, Internet) disertai sertifikat jika ada. g. Redomendasi khusus yang relevan
4.2 Alur pendaftaran 4.2.1 Registrasi Pendaftaran Registrasi pendaftaran dilakukan untuk mendapatkan Bukti Registrasi Pendaftaran yang berisi Nomor Pendaftaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI. Registrasi Pendaftaran dilakukan secara online pada laman berikut : https://e-registrasi.unud.ac.id 4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran Biaya pendaftaran calon residen baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana untuk mengikuti seleksi penerimaan residen baru sebagai berikut: - Program Profesi, Magister, PPDS : Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu).
- Program Doktor : Rp. 850.000,- (delapan ratus lima puluh ribu ). Biaya pendaftaran calon residen baru dibayarkan melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor Bank BNI dengan cara sebagai berikut : - Menyebutkan nomor pembayaran yang diterima melalui email masing-masing peserta.
- Melakukan pembayaran Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan. 4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online - Melakukan pendaftaran awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman : https://e-registrasi.unud.ac.id
- Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI dengan cara menyebutkan Nomor Pendaftaran yang dikirim melalui email ke masing-masing peserta.
- Login di laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memilih jalur dan memasukkan username dan password sesuai dengan username dan password yang diterima melalui email dan selanjutnya mengisi biodata dan mengupload berkas sesuai dengan persyaratan di jalur seleksi.
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
15
- Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk pada sistem online.
- Petunjuk teknis pengisian formulir pendaftaran dapat dilihat pada Lampiran pada Buku Panduan ini. 4.3 Jadwal Kegiatan
SEMESTER GANJIL
Uraian Kegiatan Tanggal Pelakasanaan
Pendaftaran Online Awal Maret – Awal April
Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :
Tes Kesehatan Minggu ke-2 s/d minggu ke-4 April
Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara (Jadwal disesuaikan dengan Prodi )
Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 April
Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara
Akhir April
Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA
Awal Mei 2016
Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei
Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei
Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Mei
SEMESTER GENAP
Uraian Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
Pendaftaran Online Akhir Mei – akhir Juni
Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :
Tes Kesehatan Minggu ke-1 s/d Minggu ke-3 Juli
Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara
Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli
Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA
Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli
Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli
Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli
Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli
4.4. Pengelolaan Ujian Rancangan ujian untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru program profesi Universitas Udayana meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Wawancara. 4.4.1 TES POTENSI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS 4.4.1.1.Persiapan
Persiapan persiapan dilaksanakan sebelum ujian dilaksanakan berdasarkan prinsip
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
16
efisiensi dan efektivitas. Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas persiapan dan pelaksanaan ujian dalam upaya memastikan pelaksanaan ujian dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Persiapan pelaksanaan ujian meliputi: A. Persiapan Materi Ujian Instrumen ujian yang digunakan sebagai prediktor akan menentukan kualitas dan objektivitas seleksi. Instrumen ujian merupakan prediktor yang dimaksudkan untuk menjaring calon residen yang mempunyai kemampuan akademik memadai sesuai dengan kebutuhan program studi. Materi TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris disiapkan oleh Panitia Penerimaan Residen Baru Program Profesi dan Pascajarjana Universitas Udayana bekerjasama dengan Laboratorium Bahasa Universitas Udayana dalam mempersiapkan materi Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mempersiapkan TPA dilaksanakan oleh Tim Pembuat dan Pengembang Soal Universitas Udayana. Tes Kompetensi Dasar dan wawancara dipersiapkan oleh masing-masing Program Studi. B. Persiapan Lokasi Ujian Pada tahap ini panitia menyiapkan kelengkapan administratif serta kelengkapan ruang ujian. Penentuan lokasi ujian dilakukan berdasarkan perkiraan peserta sementara dengan mempertimbangkan prediksi jumlah peserta. Lokasi ujian yang sudah ditetapkan kemudian diunggah ke sistem pendaftaran online. C. Rekrutmen Petugas Pelaksana Ujian Proses rekrutmen petugas pelaksana ujian terdiri dari Penanggung Jawab Lokasi (PJL) Penanggung Jawab Ruang (PJR) dan Pengawas (P) mengacu pada ketentuan dan persyaratan, serta tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: - Penanggung Jawab Lokasi (PJL) adalah petugas yang bertindak sebagai koordinator pengawas beberapa ruang ujian dalam satu lokasi ujian. - Penanggung Jawab Ruang (PJR) adalah pengawas yang ditunjuk mengkoordinir pengawasan dalam ruang ujian. - Pengawas adalah petugas yang mengawasi pelaksanaan ujian tulis sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku diruang ujian. D. Pencetakan Nomor Peserta Ujian Panitia Pengatur Ruang mencetak nomor peserta ujian kemudian menempelkan di meja ujian masing-masing peserta. Nomor ujian peserta dicetak sesuai dengan distribusi lokasi ujian yang telah ditetapkan. Untuk membantu peserta dalam pencarian ruang, panitia juga membuat Peta Lokasi Ujian.
4.4.1.2 Pelaksanaan Ujian Panitia Penyelenggara mempersiapkan pembagian naskah untuk pelaksanaan ujian sesuai jadwal dan ruang/lokasi ujian. Pembagian naskah dan LJU disesuaikan dengan ruang/lokasi ujian yang akan digunakan. Kegiatan ujian tulis dimulai dengan: pembagian naskah/LJU dan dukungan administrasi lainnya disesuaikan dengan jumlah ruang ujian dengan urutan sebagai berikut : A. Penyerahan Naskah Ujian
Naskah ujian diserahkan oleh panitia kepada Penanggung Jawab Lokasi berupa lembar soal dan lembar jawaban dalam satu amplop yang tersegel. Selanjutnya Penanggung Jawab Lokasi menyerahkan naskah ujian berikut Lembar Jawaban kepada Penanggung Jawab Ruang. Paling lambat tiga puluh menit sebelum ujian
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
17
dimulai naskah ujian harus sudah berada di ruang ujian. B. Pelaksanaan Ujian - Tiga puluh menit sebelum ujian dimulai peserta ujian harus sudah berada di ruang ujian dengan menempati tempat sesuai dengan nomor ujian.
- Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta ujian, serta menanda tangani berita acara.
- Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian.
- Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan oleh pengawas.
- Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban secara benar dan tepat.
- Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu :
Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU).
Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran.
Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta.
Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir pengawas dan lain-lain.
4.4.2 TES KOMPETENSI DASAR DAN WAWANCARA
a. Test kompetensi dasar dan wawancara dilaksanakan oleh program studi. b. Materi wawancara dan tes kompetensi dasar dibuat oleh program studi. c. Nilai rentang wawancara dan tes kompetensi dasar : (0-100) d. Program Studi menginput hasil nilai wawancara dan tes kompetensi dasar melalui
sistem secara online serta mengupload softcopy hasil wawancara dan tes kompetensi dasar yang telah divalidasi oleh ketua program studi.
4.4.2.1. Seleksi di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FDK Unud
a. Tim Seleksi Penerimaan calon sebanyak 5 orang yang terdiri dari: a. KPS dan SPS b. Kepala dan Sekretaris Bagian c. 1 orang staf senior
b. Bila berhalangan, pengganti akan ditentukan berdasarkan senioritas. c. Materi Penilaian
1. Syarat-syarat mutlak 2. Syarat-syarat tambahan
Prestasi yang baik (lulus cumlaude, dokter teladan)
Karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang tidak/sudah dipublikasikan (bila ada)
Pengalaman dalam proses belajar-mengajar (bila ada)
Pengalaman bertugas di daerah (PNS/Wamil/PTT)
Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud
18
Kemammpuan menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, internet) disertai sertifikat jika ada.
Keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG
Redomendasi khusus yang relevan
Potensi akademik bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan.
4.4.2.2. Pelaksanaan, dilaksanakan oleh tim seleksi dalam bentuk
a. Menilai syarat-syarat (mutlak dan tambahan) b. Ujian tulis: untuk menilai potensi akademik c. Wawancara: untuk menilai potensi akademik, penampilan, perilaku professional,
kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan
4.4.3 TES KESEHATAN
Sebagai salah satu persyaratan menjadi calon residen baru program profesi dan pascasarjana Universitas Udayana adalah sehat jasmani dan rohani yang ditentukan dari hasil tes kesehatan oleh dokter yang berwenang. Khusus untuk tes kesehatan calon residen PPDS dilakukan oleh Panitia Tes Kesehatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana dengan biaya tes kesehatan tidak termasuk dalam biaya pendaftaran (ditanggung peserta seleksi).
4.5 Kapasitas Penerimaan
Kapasitas penerimaan peserta didik Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud setiap semesternya sebanyak ± 9 orang peserta didik.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
19
BAB V SELEKSI DAN ALOKASI
Penetapan kelulusan seleksi penerimaan residen baru program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 dilaksanakan dalam rapat khusus dengan agenda seleksi dan alokasi yang dihadiri oleh Rektor/Dekan, Ketua Panitia dan Koordinator. 5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Kelulusan Kriteria seleksi dan kelulusan perlu ditetapkan sebelum proses seleksi dan kelulusan dilakukan. Penetapan ini diperlukan agar proses seleksi dan kelulusan dapat dilakukan dengan efisien, efektif dan transparan. 5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi Sebelum dilakukan seleksi dan alokasi untuk masing masing program studi, dilakukan penentuan peserta yang tidak terseleksi dengan kriteria sebagai berikut: - Peserta ujian yang tidak secara penuh mengikuti proses ujian
- Peserta ujian yang tidak lengkap mengisi nomor ujian sehingga tidak dikenal identitasnya dalam proses
- Peserta ujian yang disimpulkan telah melakukan kecurangan 5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Treseleksi Peserta ujian yang memenuhi kerteria yang tercantum pada poin 5.1.1 dan atau dinyatakan tidak valid oleh program studi ditetapkan sebagai peserta yang tidak terseleksi. 5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian Sebelum dilakukan pembobotan setiap mata ujian dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Pembobotan penilaian hasil ujian untuk masing masing program studi sebagai berikut :
No Hasil Ujian Bobot (%)
1 Tes Potensi Akademik 20
2 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 10
3 Tes Kompetensi Dasar 40
4 Wawancara 30
5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA) Nilai akhir peserta ujian dihitung sebagai fungsi dari parameter berikut: - Hasil Ujian Tes Potensi Akademik (X1)
- Hasil Ujian Tes Kemampuan Bahasi Inggris (X2)
- Hasil Ujian Tes Kompetensi Dasar (X3)
- Hasil Ujian Tes Wawancara (X4) Secara matematis Nilai Akhir (NA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Keterangan: x = parameter
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
20
f = bobot Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah ditentukan pada poin 5.1.3 5.1.5 Pemeringkatan Peserta Pemeringkatan peserta untuk masing-masing program studi dilakukan dalam urutan yang menurun, mulai dari peserta dengan nilai akhir yang tertinggi sampai dengan peserta ujian dengan nilai akhir yang terendah. Peserta yang mempunyai nilai akhir yang sama dengan nilai peserta yang mempunyai nilai terendah, maka peserta yang mempunyai nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang lebih tinggi yang diprioritaskan. Tetapi, apabila nilai TKD nya juga sama, maka peserta yang mempunyai nilai wawancara lebih tinggi yang diprioritaskan. 5.2 Pengumuman Hasil Hasil kelulusan yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana diumumkan melalui laman Unud : http://www.unud.ac.id/ dan laman Pasca Unud http://www.pps.unud.ac.id/. POB PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA 17 5.3 Pendaftaran Kembali Peserta yang berhak melakukan pendaftaran adalah peserta yang telah dinyatakan lulus berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana. Pendaftaran ulang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Universitas Udayana. Syarat-syarat pendaftaran ulang adalah sebagai berikut : - Membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan program studi melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI dengan menunjukkan/menggunakan Nomor Peserta yang tertera pada Tanda Peserta Seleksi Masuk.
- Registrasi secara online dapat dilakukan melalui laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memasukan username dan password sesuai dengan acount pendaftaran. Kemudian mengisi data sesuai dengan formulir yang telah disediakan dan selanjutnya di cetak. Hasil cetakan terdiri 2 (dua) lembar yaitu lembar Biodata dan lembar Bebas NAPZA. Kelengkapan yang harus dipersiapkan oleh peserta seleksi untuk melakukan registrasi ulang sebagai berikut: - Kartu Tanda Peserta Seleksi Masuk.
- Slip bukti pembayaran biaya pendidikan dari Bank.
- File photo berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel.
- Bukti registrasi mahasiswa baru online.
- Lembar Bebas NAPZA yang telah ditandatangani yang didapat dari registrasi online.
- Ijazah dan transkrip asli, ditunjukkan kepada petugas pada saat registrasi ulang. Sebelum melakukan registrasi ulang, peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus wajib memperhatikan hal-hal berikut ini : - Peserta yang dinyatakan lulus harus mendaftar di tempat dan waktu yang telah ditentukan.
- Peserta yang tidak mendaftar pada tempat dan waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri.
- Panitia berhak atas pembatalan kelulusan calon peserta apabila peserta terbukti tidak
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
21
memenuhi syarat yang ditetapkan atau informasi/berkas yang diberikan sebelumnya tidak sesuai dengan aslinya.
Registrasi dilaksanakan pada alamat berikut : Bagian Pendidikan Biro Administrasi Akademik Universitas Udayana
Jl. Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Badung, Bali – Kode Pos : 80361 Telp. (0361) 701954, ext. 110, 109; Fax. (0361) 702422
Email : [email protected]
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
22
BAB VI KURIKULUM
PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF - COMBINED DEGREE Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana tahun 2016 mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun
2015 tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif serta
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Materi kurikulum 2016 dan panduan pelaksanaan kurikulum dapat dibaca dengan lengkap pada buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum. 6.1. Standar Kurikulum Pendidikan
6.1.1. Model Kurikulum
Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi
(competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam
problem – problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar
para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-
long education).
Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal.
Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap pendidikan.
Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi akademik dan
materi profesi.
6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum
Isi kurikulum harus berorientasi pada rumusan capaian pembelajaran dengan pendekatan
menguasai teori dan aplikasi bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bersifat kumulatif
dan/atau integratif. Kurikulum dituangkan kedalam bahan kajian yang distrukturkan dalam
bentuk mata kuliah dan modul pembelajaran. Kurikulum harus bersifat interaktif, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Isi kurikulum harus meliputi kedokteran perioperatif, anestesiologi, perawatan intensif,
kedokteran gawat darurat, manajemen nyeri, dan metodologi penelitian.
Mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015, Kurikulum
Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari
88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta 11.2%
kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk mencapai 3
kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan kompetensi lanjut
dengan beban studi total 135 SKS.
6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
23
Struktur kurikulum meliputi tiga tahap, yaitu tahap I (pemahaman/adaptasi), tahap II
(pendalaman) dan tahap III (pemantapan). Durasi kurikulum tahap I dilaksanakan 4 (empat)
semester dengan beban studi 63 SKS, tahap II dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban
studi 36 SKS, dan tahap III dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS. Total
beban studi adalah 135 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu 8 semester.
Beban studi ( SKS ) terdiri atas beban studi akademik dan beban studi profesi. Berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SNPT ) yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015, dipakai acuan penetapan sks
sebagai berikut :
1) 1 sks akademik = 1 sks kuliah / lecture / tutorial, yang terdiri dari :
a) tatap muka 50 menit/minggu/semester = 20 jam/semester/6 bulan
b) penugasan terstruktur 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan
c) kegiatan mandiri 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan
2) 1 sks seminar atau sejenis yang terdiri dari :
a) tatap muka 100 menit/minggu/semester = 40 jam/semester/6 bulan, meliputi
kegiatan laporan pagi, laporan siang, laporan kasus, journal reading, tinjauan pustaka
b) kegiatan mandiri (presentasi ilmiah regional / nasional / international) 70
menit/minggu/semester = 28 jam/semester/6 bulan
3) 1 sks profesi = 1 sks praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat sebanyak 170 menit/minggu/semester = 68 jam/semester/6 bulan
Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan
stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana – RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar jam kerja pagi.
Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred,
Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic/Structured).
Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan
dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh divisi bidang
minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau
tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh KATI.
Tabel 6.1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi
Semester & Tahapan Beban Studi (SKS) Jumlah
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
24
Pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau pembagian tingkat perilaku yang dicapai:
Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester
Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester
Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester
Jumlah beban studi peserta didik adalah 135 sks, dengan 44 modul.
Tahap 1 (Pemahaman/adaptasi): 4 (empat) semester; Semester 1, 2, 3 dan 4
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pendidikan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi. Dalam tahap ini, peserta program diharapkan mampu merubah pola pikir serta
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi pada
tahap-tahap pendidikan berikutnya.
Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi
pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa materi akademik
dan/atau materi profesi. Tahap ini memiliki beban studi total 63 (enam puluh tiga) sks
sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 4 (empat) semester.
Mata kuliah pada tahap I dapat terdiri dari :
1. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan
dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan, peneliti, pemikir yang
berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar manusia yang baik, serta
memahami problema yang berkaitan dengan medikolegal. MKDU diberikan oleh tim dari TKP
PPDS-1 FK UNUD dengan beban studi sebanyak 9 sks.
2. MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan
pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis anestesiologi dan terapi
intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.
Akademik Profesi
Semester 1
Tahap 1 28 sks 35 sks 63 sks Semester 2
Semester 3
Semester 4
Semester 5 Tahap 2 4 sks 32 sks 36 sks
Semester 6
Semester 7 Tahap 3 9 sks 27 sks 36 sks
Semester 8
Jumlah Keseluruhan 41 sks 94 sks 135 sks
Persentase 30.37% 69.62% 100%
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
25
3. Mata Kuliah Keahlian dan keterampilan (MKK) merupakan pengalaman belajar yang
didapatkan dari teori, pengalaman klinis, dan pengalaman meneliti.
4. Mata Kuliah Lain : yaitu mata kuliah yang dirancang untuk mencapai kompetensi
pendukung dan kompetensi khusus/lain.
5. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) berupa keterampilan dalam mempertahankan
patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat), pemberian ventilasi buatan manual dan resusitasi
jantung paru.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan nafas,
kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum, anestesi
regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang punggung),
THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post anesthesia care unit
( PACU ) , resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah abdominal bawah dan atas
(pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang, onkologi sederhana, disertai dengan
tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan penyulit yang mungkin timbul. Semuanya
diterapkan baik pada pembedahan elektif maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata
laksana pra dan pasca bedah. Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian
nutrisi enteral dan parenteral (termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan
pengalaman dasar-dasar terapi intensif (tahap 1).
Ketentuan Dasar Keterampilan tahap 1 :
Laringoskopi Intubasi :
o Tingkat 1.1-1.2. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan
video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara langsung ke mulut pasien,
tanpa melihat layar monitor video laringoskopi. Tindakan wajib didampingi
konsulen dan layar monitor diarahkan kepada konsulen.
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan
video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor videolaringoskopi.
Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau chief residen.
o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan menggunakan
videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi klasik.
Regional anestesi ;
o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum
spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen
o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum
spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen atau chief residen
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar dengan
menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh konsulen
o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal, wajib
didampingi oleh konsulen.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
26
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian
harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi
stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct
observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)
yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.
Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat ilmu
dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik dengan
benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar
2. Mampu melakukan komunikasi medis
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan melakukan
keterampilan anestesi elektif tingkat awal
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar
dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar
5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar,
melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar
6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan
intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan
benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung
7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan
analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan
penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara
farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi.
8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan tindakan
anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip dasar
anestesi regional dengan benar.
9. Mampu menjelaskan identifikasi dan penanganan dengan benar efek samping dan
komplikasi anesthesia regional, antara lain total spinal, high block, Local Anesthetic systemic
toxicity ( LAST )
10. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa 1 laporan kasus, 1 jurnal
reading dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada
Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill dengan konsulen dan
tercatat dalam buku log sebelum diijinkan untuk mengerjakan tindakan dengan
pendampingan chief residen
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
27
pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
I. GA IV nafas spontan II. GA- Face Mask
III. GA – LMA IV. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II V. GA OTT-RSI
VI. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas )
VII. Pain Management PCA
VIII. PNB Basic
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut :
Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455 kasus
Jumlah anestesi umum : 420 kasus
Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar : 5
Manajemen nyeri akut :100
Manajemen nyeri kronik / kanker :20
Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian lokal dalam bentuk ujian
tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian Objective Structure Clinical
Examination (OSCE) yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh Tim Pelaksana
Penjamin Mutu (TPPM). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah
memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada
mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif I ( 1 laporan kasus + 1 jurnal reading + 1
poster ilmiah).
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 4 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu
ke 23-24 semester 4. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan
mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan
kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap
dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap
pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 / ke-3 ujian CBT dan
OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan
yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya.
Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan
selanjutnya.
Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source
Feedback/MSF ( 10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).
Pada akhir tahap ini juga akan dilakukan evaluasi nasional berupa ujian tulis nasional / Ujian
Board.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
28
Tahap 2 (Pendalaman): 2 (dua) semester; semester 5 dan 6
Tahap ini merupakan tahap pendalaman yang bertujuan untuk memberi bekal kepada
peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan tahapan yang diharapkan. Pengalaman klinis meliputi tatalaksana anestesi,
pengelolaan pasien gawat yang memerlukan pembedahan, pengelolaan pasien gawat yang
memerlukan terapi dan terapi intensif, peripheral nerve block intermediate, antisipasi dan
penanganan penyulit yang mungkin timbul.
Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi
pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa sebagian besar
materi profesi dan atau sebagian kecil materi akademik. Tahap ini memiliki beban studi total
minimal 36 (tiga puluh enam) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 2
(dua) semester.
Mata kuliah pada tahap 2 terdiri dari :
1. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang penyusunan karya ilmiah
3. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD)
4. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian
harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi
stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct
observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)
yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan dalam KKSD dan KKSL berupa
tatalaksana anestesi bedah mata, bedah paru, bedah saraf perifer,anestesi di luar kamar
operasi, Pediatri neonates dan infant, urologi komplek, onkologi komplek, bedah plastic,
pasien elektif dengan status fisik ASA tinggi, pasien geriatri terapi intensif tahap 2
(pemberian ventilasi buatan dengan berbagai mesin, nutrisi, terapi gagal ginjal akut, trauma
ganda, sepsis, dan lain-lain). Peserta didik juga diajarkan cara pembuatan laporan kasus dan
laporan ilmiah lainnya serta mulai melakukan publikasi ilmiah di tingkat nasional, minimal
berupa poster.
Pada akhir pendidikan tahap 2, peserta didik diharapkan:
1. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah dengan benar berupa 1 tinjauan
pustaka dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada
pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.
2. Mampu melakukan komunikasi medis dengan benar
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
29
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar dan melakukan
keterampilan anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan melakukan
keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar
5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar dan
melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar
6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan
benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan
benar dan menjelaskan dasar-dasar manajemen bencana dengan benar
7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar dan melakukan
perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar
8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan melakukan
penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar
9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate dengan
menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve stimulator.
10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif di RS jejaring
dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS jejaring tersebut.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. RA BSA Laparotomi ii. GA FM Neonatus-infant
iii. GA OTT Neonatus-Infant iv. GA LMA pediatri v. IV Line Neonatus
vi. RA Lumbar Epidural vii. RA Caudal Pediatri single shot
viii. CVC Jugularis dengan USG Guide ix. Arteri Line x. TIVA manual
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut ( hanya jumlah kasus yang dikerjakan pada tahap
2, bukan akumulasi dari jumlah kasus tahap 1 ) :
Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300 kasus
Jumlah anestesi umum : 270 kasus
Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10 kasus
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
30
Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian local kenaikan tingkat
dalam bentuk ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian OSCE
yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh TPPM. Peserta didik dapat mengikuti
ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan
dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II ( 1
Tinjuan pustaka + 1 poster ilmiah) .
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 6 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu
ke 23-24 semester 6. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan
mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan
kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap
dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap
pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 dan selanjutnya ujian
CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan
dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan
berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap
pendidikan selanjutnya.
Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source
Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).
Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua
persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar
anestesiologi dan terapi intensif II
Tahap 3 (pemantapan) : 2 semester; semester 7 dan 8
Merupakan tahap pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai yang diinginkan. Selain kemampuan medis, juga dilatih kemampuan
nonmedik dengan melaksanakan tugas-tugas manajerial sebagai chief resident, melakukan
tugas pengaturan ketenagaan peserta PPDS (dibawah supervisi KPS/SPS), tugas sebagai
pembimbing residen yang lebih muda, mahasiswa, dan paramedik), serta tata laksana
konsultasi antar disiplin ilmu.
Pencapaian kompetensi pada tahap ini meliputi seluruh komponen pada kompetensi utama,
kompetensi pendukung dan kompetensi khusus. Materi pembelajaran dalam tahap ini
berupa materi profesi dan materi akademik dengan proporsi yang sesuai. Beban studi pada
tahap ini 36 (tiga puluh enam) sks yang harus dicapai dalam 2 (dua) semester.
Mata kuliah pada tahap 3 dapat terdiri dari :
1. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang pembuatan karya ilmiah/penelitian
3. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
31
dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian
harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi
stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct
observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)
yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien ICU (tahap
3), bedah saraf (trauma kepala), bedah thoraks dan kardiovaskular, pengetahuan dan
kesempatan asistensi bedah jantung terbuka dan tertutup. Pada akhir tahap ini peserta didik
diharuskan menyelesaikan penelitian yang telah dimulai pada awal semester 7.
Pada akhir semester 7 dilakukan ujian kenaikan tingkat menjadi Chief Ibs berupa ujian tulis
dengan system CBT dan dilakukan yudisium sebagai pertanda kenaikan menjadi Chief Ibs.
Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik menjadi Chief IBS.
Masa chief residen dapat diakhiri bila peserta didik telah lulus ujian OSCE Anesthesia Crisis
Management (ACM) dan telah melakukan tugas Chief IBS selama paling sedikit 24 minggu.
Ujian Osce ACM dapat diikuti bila peserta didik tersebut telah menyelesaikan dan
mempresentasikan tugas jurnal reading 2 dan minimal telah menjalani masa chief IBS selama
16 minggu.
Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji dari IPDS lain yang
ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN) Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif.
Pada akhir pendidikan tahap ini, peserta didik diharapkan :
1.Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar
2. mampu melakukan manajemen perioperative dengan paripurna
3. Mampu melakukan manajemen anestesi paripurna
4. Mampu menangani Anesthesia Crisis Management ( ACM ) dengan paripurna
5. Mampu melakukan manajemen anestesi terapi intensif paripurna
6. Mampu melakukan manajemen nyeri paripurna
7. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa jurnal reading 2 dengan
baik
8. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3 ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide
iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube iv. TIVA-TCI v. GA OTT Intubasi sulit
vi. Awake Intubation vii. Fiberoptic Intubation
viii. PNB Intermediate ix. Caudal Kontinyu x. RA Epidural Thorakal
xi. Setting Ventilator ICU
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
32
9. Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang telah ditetapkan oleh Program Studi
Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud, mengacu pada peraturan konsil kedokteran
Indonesia no 38 tahun 2015.
6.2. Pemberlakuan dan Penyesuaian Kurikulum
Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana tahun 2016 mulai berlaku pada tahun ajaran 2016 semester genap.
Peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester genap tahun 2016 masih
tetap menggunakan kurikulum lama (2014/2015) yang telah berjalan, akan tetapi dilakukan
beberapa penyesuaian dengan kurikulum 2016, yaitu penyesuaian pada kegiatan ilmiah dan
system evaluasi hasil pendidikan.
Kegiatan ilmiah peserta didik yang telah menjalani pendidikan sebelum tahun 2016
disesuaikan dengan kegiatan ilmiah pada kurikulum 2016, yaitu :
a. Tahap 1 : semester 1-4 i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1
atau International 1 b. Tahap 2 : semester 5-6
i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2
atau International 1 c. Tahap 3 : semester 7-8
i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis
Pada semester berapapun dan tahap pendidikan berapapun peserta didik tersebut berada
saat buku panduan ini diberlakukan, peserta didik tersebut harus segera menyesuaikan dan
melengkapi semua kegiatan ilmiahnya sesuai tahap pendidikannya saat itu dan tidak perlu
melengkapi kekurangan kegiatan ilmiahnya pada tahap sebelumnya sesuai kurikulum 2016.
Sistem evaluasi peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester
genap tahun 2016, akan mengikuti system evaluasi pada kurikulum 2016 dengan beberapa
penyesuaian. Secara garis besar, system evaluasi akan menggunakan pola kurikulum 2016 :
Pretest ( 10% ), Multi Source Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE
(35% ).
Sistem evaluasi peserta didik disesuaikan sebagai berikut :
1) Residen harus menyelesaikan evaluasi DOPS sesuai dengan tahapan jenjang pendidikannya, yaitu :
Tahap 1. Melakukan prosedur : i. GA IV
ii. GA- Face Mask iii. GA – LMA
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
33
iv. GA – OTT v. GA NTT
vi. RA-BSA vii. RA-Block Perifer
viii. RA Caudal
ix. RA-Epidural
Tahap 2. Melakukan prosedur : i. CVC
ii. Arteri line 2) Residen harus menyelesaikan Evaluasi A-CEX sesuai stase pada kurikulum lama (
2014/2015 )
3) Residen harus menyelesaikan Evaluasi pretest sesuai stase pada kurikulum lama
(2014/2015)
4) Penilaian MSF dilakukan sesuai stase pada kurikulum lama ( 2014/2015 )
5) Evaluasi CBT dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama ( 2014/2015
)
6) Evaluasi OSCE dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama (
2014/2015 )
BAB VII PENDIDIKAN
7.1. Kegiatan Ilmiah 7.1.1. Karya Ilmiah Selama menempuh pendidikan di program studi anestesiologi dan reanimasi, peserta didik diwajibkan menyusun tugas ilmiah wajib dan ilmiah tambahan lainnya. Berikut ilmiah wajib/ rutin yang harus dilaksanakan oleh peserta didik: d. Tahap 1 :
i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
34
iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1 atau International 1
e. Tahap 2 : i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2
atau International 1 f. Tahap 3
i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis
Tugas ilmiah lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dari mata ajar dan atau divisi pada saat peserta didik menjalani stase dan menjadi wewenang dari dosen yang bersangkutan. 7.1.2. Laporan Pagi Tujuan pelaksanaan acara laporan pagi adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang masalah-masalah perioperatif, gawat darurat dan nyeri serta cara penanggulangan, baik yang aktual ataupun yang potensial akan terjadi pada penatalaksanaan Anestesia dan Terapi Intensif baik pada kasus elektif maupun kasus gawat darurat di kamar operasi.
Kehadiran konsulen pada acara laporan pagi akan sangat bermanfaat dalam alih pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif kepada peserta didik. Panduan Laporan Pagi Instalasi Bedah Sentral
Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00 Wita, dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh semua peserta didik, PPDS tamu dan konsulen pembimbing
Tugas tambahan yang diberikan oleh konsulen berupa presentasi dapat dilaksanakan sebelum acara laporan pagi dimulai, sebagai sarana berbagi pengetahuan antar peserta didik
Acara laporan pagi atau ilmiah dalam bahasa Inggris (Morning Report) diselenggarakan setiap hari Rabu dan Jumat
Peserta didik yang mendapatkan acara operasi sebelum atau tepat Pk. 08.00 Wita, diperkenankan meninggalkan acara setelah mendapatkan ijin konsulen yang membimbing laporan
Laporan tindakan anestesi kasus elektif di Instalasi Bedah Sentral disampaikan oleh peserta didik yang bertugas di masing-masing kamar operasi
Panduan Laporan Jaga IRD dan Ruangan
Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi Gawat Darurat serta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh peserta didik yang bertugas sesuai dengan kompetensinya
Perencanaan tindakan anestesia yang dipresentasikan pada laporan pagi merupakan hasil diskusi peserta didik dengan Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP). Diskusi perioperatif meliputi segala aspek, antara lain: ilmu dasar, teori klinik umum atau khusus, teknik anestesia yang akan dilakukan, dan lain-lain
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
35
Setiap peserta didik diwajibkan proaktif berpartisipasi dalam diskusi. Kemampuan mengemukakan pendapat yang sistematis dan logis merupakan salah satu kompetensi yang akan dinilai
Pada akhir acara, Chief residen yang memimpin laporan membuat resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga
Resume pembahasan kasus dalam laporan pagi dan laporan jaga bersifat rekomendasi. Keputusan akhir mengenai suatu kasus tergantung pada keputusan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) mengacu pada kondisi di lapangan
Sebagai penutup acara dilakukan doa bersama demi keberhasilan kerja dan keselamatan pasien
7.1.3. Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care
Pembahasan kasus-kasus intensif care dilaksanakan dalam bentuk Small Group Discussion (SGD) setiap hari sabtu di ruang diskusi/ pertemuan Instalasi Rawat Intensif Terpadu
SGD dapat dilakukan dengan mengundang narasumber dari bidang ilmu lain untuk menambah wawasan peserta didik tentang suatu kasus
Kasus disampaikan oleh peserta didik / PPDS tamu dipimpin oleh Konsultan Intensive Care (KIC)
Kasus dipresentasikan dalam bentuk perjalanan perkembangan penyakit (timeline), antara lain perkembangan klinis, laboratorium, terapi, pola ventilasi mekanik, dan lain sebagainya sehubungan dengan penyakitnya
7.2. Ilmiah Wajib/Rutin
7.2.1. Panduan Presentasi
Peserta didik menghubungi konsulen pembimbing untuk menentukan waktu presentasi ilmiah akan dilaksanakan
Setelah waktu presentasi ditetapkan, maksimal 2 hari sebelumnya peserta didik menghubungi sekretariat program studi untuk menyampaikan perihal tersebut, mengumpulkan hard dan soft copy ilmiah, dan mendapatkan form penilaian
Peserta didik kemudian melapor ke chief dan membagikan soft copy ilmiah kepada peserta didik lain
Chief residen bertanggungjawab atas mobilisasi peserta didik agar kegiatan ilmiah dan pelayanan dapat tetap terlaksana dengan baik
Sarana dan prasarana dipersiapkan oleh peserta didik berkoordinasi dengan sekretariat program studi. Acara presentasi dihadiri oleh peserta didik dan konsulen
Peserta didik yang tidak bertugas dan telah ditunjuk oleh chief residen wajib mengikuti acara ilmiah
Presentasi diberikan waktu selama 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan diskusi selama 40 menit
Peserta yang hadir wajib membawa dan telah membaca materi yang akan disampaikan serta berperan secara aktif dalam kegiatan diskusi
Penilaian terhadap peserta didik meliputi: mutu karya tulis (format penulisan dan isi pokok bahasan), penyajian (persiapan, format slide dan penampilan), dan kemampuan diskusi dalam pembahasan. (keterampilan kognitif)
Dalam 1 hari maksimal dilakukan tiga kali presentasi ilmiah oleh peserta didik.
7.2.2. Journal reading
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
36
Tujuan
Ditujukan untuk melatih peserta didik menelaah secara kritis laporan penelitian/ laporan kasus, memperoleh pengetahuan dari literatur yang baru, melatih pertimbangan tentang kemungkinan perlu tidaknya hasil laporan penelitian tersebut diterapkan, melatih melakukan presentasi dalam bahasa inggris.
Ketentuan
Journal reading dilakukan dua kali, yaitu pada tahap 1 dan tahap 3
Judul journal reading dapat berupa laporan penelitian atau laporan kasus terbaru (paling lama tiga tahun terakhir), diambil dari majalah/ jurnal Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif terakreditasi, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada pembimbing dan selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing
Bimbingan journal reading minimal 3 kali
Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing sampai waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan.
Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum maju presentasi
Presentasi dalam bahasa inggris
7.2.3. Tinjauan Pustaka Tujuan
Ditujukan untuk melatih peserta didik menyusun karya tulis ilmiah melalui studi kepustakaan untuk membahas dan merumuskan suatu masalah Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dalam bentuk tulisan ilmiah berdasarkan rujukan dari berbagai kepustakaan dan kemudian membuat kesimpulannya. Tinjauan pustaka yang dibuat diharapkan dapat menjadi bahan dalam pembuatan tesis sebagai karya akhir peserta didik.
Ketentuan
Tinjauan pustaka dilakukan satu kali pada tahap 2
Di awal semester 5, peserta didik dapat mengajukan 3 judul tinjauan pustaka kepada pembimbing yang telah ditentukan. Pembimbing akan memilih salah satu dari 3 judul tersebut melalui sekretariat prodi. Apabila sampai minggu pertama semester 6 peserta didik belum mengajukan 3 judul tinjauan pustaka, maka pembimbing akan langsung menentukan judul tinjauan pustaka yang harus dibuat oleh peserta didik.
Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir dan merupakan referensi utama.
Bimbingan tinjauan pustaka minimal 3 kali
Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi
7.2.4. Laporan Kasus
Tujuan
Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan sumber informasi/ keterangan ilmiah sebanyak mungkin untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase; untuk meningkatkan kemampuan analisis dan memecahkan masalah
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
37
yang dihadapi pada kasus tersebut secara kritis dan sistematis dan selanjutnya mampu membuat publikasi ilmiah terbatas terkait dengan kasus yang dilaporkannya
Ketentuan
Laporan kasus dilakukan satu kali pada tahap 1 (semester 3-4)
Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir
Bimbingan laporan kasus minimal 3 kali
Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi
7.2.5. Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional
atau International Tujuan
Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasi. Publikasi ilmiah dapat berupa laporan kasus untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase, atau dapat juga berupa penelitian kecil atau pilot study untuk meningkatkan kemampuan analisis dan selanjutnya mampu membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
Ketentuan
Dilakukan dua kali bila publikasi ilmiah tingkat nasional atau 1 kali bila publikasi ilmiah di tingkat international.
Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
Bila melakukan penelitian kecil / pilot study, dipilih topik yang menarik dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya atau sebagai penelitian awal dari tesis yang akan dibuat pada tahap 3 pendidikan.
Sumber acuan laporan kasus minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir
Sumber acuan penelitian kecil / pilot study harus berasal dari jurnal resmi, bukan text book, minimal 10 buah.
Bimbingan sebelum publikasi ilmiah minimal 3 kali dan telah disetujui dosen pembimbing
Bila melakukan pilot study, harus mendapat persetujuan dari koordinator ilmiah dan penelitian bagian anestesi dan terapi intensif
Harus melapor dan mendapatkan ijin tertulis dari sub seksi publikasi ilmiah bagian anestesi dan terapi intensif sebelum mengirimkan abstrak / naskah publikasi
Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat prodi sebelum dipublikasi ilmiah
7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat
Selain berperan dalam pelayanan kesehatan, peserta didik juga terlibat dalam bimbingan kepada mahasiswa dan melakukan pengabdian bagi masyarakat yang ada di fakultas maupun kerjasama dengan institusi lain, sehingga memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
38
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh chief residen untuk mengatur mobilisasi peserta didik 7.4. Peserta Kegiatan Ilmiah Rutin
Selain membuat karya ilmiah, peserta didik wajib mengikuti kegiatan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh peserta didik lainnya, sebagai peserta, berupa journal reading, tinjauan pustaka, laporan kasus ataupun kegiatan ilmiah lainnya. Jumlah kewajiban peserta didik sebagai peserta kegiatan Ilmiah dalam setiap tahap pendidikan diatur sebagai berikut :
I. Tahap I : minimal mengikuti 30 presentasi kegiatan ilmiah II. Tahap II : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah
III. Tahap III : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
39
BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH
8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading
Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Telaah jurnal / critical appraisal - Naskah jurnal yang diterjemahkan ke bahasa indonesia - Naskah jurnal asli
Cetak - Print out naskah. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas
bufalo hijau - Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6
slide/ halaman
Presentasi. - Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan sesuai dengan naskah aslinya, ukuran
huruf terkecil 20, maksimal 7-8 baris dalam 1 layar
Penilaian - Penilaian journal reading mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh
Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001:2008 8.2 Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka
Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Kata pengantar - Daftar isi, daftar gambar, daftar tabel - Bab 1 - Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan
diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan - Bab 2 – Tinjauan Pustaka - Bab 3 – Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi tinjauan, dengan/atau tanpa saran - Daftar pustaka
Cetak - Print out naskah
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo biru benhur
- Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman
Presentasi. Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan: halaman judul, pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20
Penilaian Penilaian tinjauan pustaka mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : 2008
8.3 Pedoman Penulisan Laporan Kasus
Susunan naskah: sesuai dengan artikel publikasi ilmiah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Format artikel (sesuai contoh di bawah)
o Title dan Judul
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
40
o Abstract dan Abstrak: berisi informasi spesifik tentang kasus yang akan dibahas sehingga tanpa membaca makalah laporan kasus secara lengkap sudah dapat diperoleh gambaran dan dimengerti tentang kasus yang dilaporkan. Kesimpulan yang diberikan juga hanya data pokok saja. Jumlah kata tidak boleh lebih dari 100 kata. Di bawah abstrak dicantumkan 4-5 kata kunci
o Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan
o Kasus: berisi kronologis langkah-langkah penegakan diagnosis, terapi dan pengamatan / penanganan lanjut termasuk kegagalan atau keberhasilannya.
o Diskusi: berisi pembahasan/diskusi mengenai kasus yang diangkat berdasarkan kajian pustaka yang diperoleh
o Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi diskusi, dengan/atau tanpa saran o Daftar Pustaka
Cetak - Print out naskah
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo merah
- Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman
Presentasi. Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan: halaman judul, abstrak, pendahuluan, kasus, diskusi, kesimpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20
Penilaian Penilaian laporan kasus mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : 2008
8.4. Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver Sistem ini dianjurkan sebagai cara penulisan rujukan yang diseragamkan untuk majalah biomedik, yang disahkan oleh International Stering Commitee of Medical Journal Editor di Vancouver, British Columbia, pada 1978 sebagai “gaya Vancouver” dan akhir akhir ini telah dianut oleh lebih dari 130 majalah buku. Sistem ini menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya, dengan cara penunjukan di dalam naskah dan pemberian urutan sesuai dengan pemunculannya yang pertama kali didalam naskah. Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai enam, bila jumlahnya lebih dari enam maka hanya tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et al. Perhatikan penempatan tanda baca koma, titik, titik koma, titik dua. Contoh cara Vancouver
Majalah: 1. Basta MT, Kholy AE. Enzyme-linked immunosorbent assay for determination of
antobodies, J Immunol. 1975; 23: 7 - 11. Baldwin KM, Winder WW, Terjung RL, et al. Glycolytic enzymes in different types of sketal muscle: adaptation to exercise. Am J Physiol 1973; 225: 962-6.
Buku dan monografi
2. Guyton AC, Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia: WB Saunders, 1978. Weinsten L, Swartz MN, Pathogenic properties invasing microorganisms. In: Sodeman WA Jr.Sodeman WA, eds. Pathologic Physiology: Mechanisms of Disease. Philadelphia: WB Saunders, 1974: 457-72.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
41
Penerbitan badan atau lembaga resmi 3. National Center for Health Statistics. Acute Conditions: Incidence and Associated
Disability. Rockville Maryland: National Center for Health Statistics, 1972. 8.5. Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis Penulisan Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis, dan Disertasi yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana Univesitas Udayana 2015. Penulisan daftar pustaka atau referensi tetap menggunakan sistem vancouver.
JOURNAL READING - Times New Roman 14, Bold -
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
42
ACTIVATION OF CENTRAL OPIOID RECEPTORS INDUCES
CARDIOPROTECTION AGAINST
ISCHEMIA REPERFUSION INJURY - Times New Roman 16, Bold, 1 spasi -
IDA BAGUS ALIT
- 4,5 cm x 4,5 cm -
Ida Bagus Alit
NIM 1114108201
- Times New Roman 12, Bold, 1 spasi -
PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO
- Times New Roman 12, Bold, 1 spasi -
PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016 - Times New Roman 14, Bold, 1 spasi -
LAPORAN KASUS - Times New Roman 14, Bold -
INVASIVE MOLE CAUSING ACUTE ABDOMEN
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
43
MOLA INVASIF YANG MENGAKIBATKAN ABDOMEN AKUT - Times New Roman 16 Bold, 1 spasi - English/ Indonesia -
IDA BAGUS ALIT, WIRYANA
- Times New Roman 12, Bold - Peserta Didik, Pembimbing -
Abstract
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Keyword: gestational trophoblastic neoplasia, invasive mole, uterine perforation, acute
abdomen
Abstrak
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kata kunci: neoplasia trofoblas gestasional, mola invasif, perforasi uterus, abdomen akut
- Times New Roman 12, Bold (judul, kata kunci), 1 spasi -
Pendahuluan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
- Times New Roman 12, Bold (judul), 1,5 spasi -
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
44
BAB IX PESERTA DIDIK
9.1 Hak Peserta Didik
I. Mempergunakan seluruh fasilitas pendidikan sesuai mekanisme yang ada dengan penuh tanggung jawab
II. Memberikan usul kepada KPS/ SPS untuk kelancaran pendidikan melalui wakil peserta didik
III. Mengambil cuti tahunan di luar cuti akademik sebanyak 12 hari kerja mulai semester 3 atas persetujuan chief residen dan KPS/SPS
IV. Mendapat bimbingan dan konseling akademik maupun non akademik V. Mendapat informasi tentang nilai tes/ ujian/ tugas yang telah dilakukan
VI. Mengklarifikasi setiap laporan atas pelanggaran afektif, psikomotor, dan kognitif VII. Mendapatkan pelayanan surat menyurat bila dibutuhkan
VIII. Berhak untuk menolak melakukan suatu prosedur atau pemeriksaan yang tidak sesuai dengan etika
IX. Berhak untuk melaporkan kepada pengelola pendidikan suatu tindakan / prosedur yang tidak sesuai dengan standar dan mengarah pada tindakan malpraktek
9.2 Cuti Akademik Cuti akademik adalah hak peserta didik untuk berhenti sementara dari kegiatan akademik karena alasan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan tetap memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh FK Unud Prosedur dan Ketentuan Cuti Akademik
Peserta didik dapat mengambil cuti akademik setelah kuliah dua semester dengan mengikuti tata cara yang diatur dalam panduan akademik Universitas Udayana
Permohonan cuti diajukan kepada KPS atas persetujuan penasihat akademik. KPS akan meneruskan ke TKP PPDS-1 dan FK Unud, untuk selanjutnya diteruskan ke Rektor Unud
Permohonan cuti akademik disampaikan paling lambat dua minggu sebelum semester yang bersangkutan dimulai
Cuti akademik diberikan maksimal dua semester kumulatif
Selama cuti akademik, residen tidak membayar SPP
Waktu cuti akademik tidak diperhitungkan dalam lamanya masa studi
Setelah cuti akademik selesai, residen dapat aktif kembali dengan melapor ke KPS, TKP PPDS-1, dan Biro Administrasi Akademik Unud paling lambat dua minggu sebelum pembayaran SPP semester berikutnya
Selama cuti akademik residen tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan akademik
Apabila dua semester setelah cuti akademik residen tidak mendaftar kembali, maka haknya sebagai residen hilang
9.3 Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik
I. Mengikuti seluruh program pendidikan sesuai aturan II. Mengisi dengan lengkap buku log residen
III. Mengisi dengan lengkap dan benar semua catatan rekam medis pasien sesuai aturan JCI dan KARS
IV. Memelihara seluruh fasilitas pendidikan yang disediakan oleh Prodi / Bagian dan rumah sakit
V. Memelihara kebersihan di lingkungan pendidikan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
45
VI. Membayar biaya pendidikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan VII. Melengkapi seluruh syarat administrasi untuk dapat memberikan pelayanan di RSUP
Sanglah VIII. Melayani pasien dengan profesional
IX. Melakukan evaluasi, pemeriksaan dan monitoring pasien pada periode perioperatif saat jam kerja maupun diluar jam kerja
X. Bekerja sama dengan penuh toleransi antar teman sejawat, karyawan, perawat XI. Mengikuti seluruh arahan dari staf pengajar dan manajemen rumah sakit
XII. Ikut berperan serta dalam proses pendidikan baik di dalam maupun di luar rumah sakit XIII. Ikut berperan serta secara aktif dalam kegiatan ektra kurikuler 9.4 Chief Residen Tugas dan Tanggung Jawab
I. Sebagai koordinator dan bertanggung jawab atas persiapan, pelaksanaan, dan pemulihan anestesia
II. Sebagai wakil konsulen untuk memberikan tindakan anestesia dan terapi intensif, atas persetujuan konsulen
III. Berperan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi residen junior dan mahasiswa kedokteran
IV. Bertanggung jawab atas jawaban konsultasi dari bagian lain dengan sepengetahuan konsulen
V. Dapat melakukan konsultasi dengan bagian lain atas sepengetahuan konsulen VI. Berperan dalam pengabdian masyarakat
VII. Penanggung jawab utama pelayanan pasien rawat inap kelas 2 & 3 VIII. Penanggung jawab utama pelayanan di klinik anestesi dan klinik nyeri anestesi
IX. Sebagai anggota Tim Kesehatan RI 1 atau 2 X. Sebagai tenaga ahli pada sistem rujukan di rumah sakit daerah
XI. Mengatur stase, jadwal jaga, pembagian tugas, mobilisasi peserta didik atas persetujuan KPS/ SPS
XII. Mengatur ijin dan cuti peserta didik sebelum diserahkan ke KPS/SPS XIII. Menjadi penengah bila terjadi kesalahpahaman antara sesama peserta didik dan antar
peserta didik Prodi lain XIV. Wajib mengevaluasi dan melaporkan morbiditas dan mortalitas kepada konsulen
terkait serta KPS/SPS serta membuat presentasi terkait kasus morbiditas / mortalitas tersebut.
XV. Membantu mengawasi dan membimbing residen junior dalam pelaksanaan pendidikan dan melaporkan kepada KPS / SPS apabila ada residen junior yang tidak melakukan aturan Prodi.
XVI. Wajib melaporkan kepada KPS/ SPS apabila mengetahui ada tindakan diluar hukum yang dilakukan oleh peserta didik
XVII. Membantu pelayanan Anestesia dan Terapi Intensif di rumah sakit jejaring di luar RSUP Sanglah atas sepengetahuan dan seizin Kepala Bagian/SMF dan atau KPS/SPS
XVIII. Bersama dengan konsulen menghadiri acara joint conference untuk pembahasan kasus kompleks bersama program studi lain.
XIX. Tidak menciptakan kebijakan 9.5 Pelayanan Medis
I. Melayani pemberian anestesia/analgesia pasien bedah elektif, bedah emergensi, dan bedah rawat jalan di kamar bedah yang sesuai SOP yang telah ditetapkan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
46
II. Melayani pemberian anestesia/analgesia di RS yang ditunjuk atas sepengetahuan atau seijin Kepala Bagian/SMF dan KPS atau dalam keadaan darurat atas seijin konsulen Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP)
III. Melayani konsultasi untuk pasien di ruangan dan melayani tindakan pada pasien darurat medik, baik di ruangan ataupun ruang resusitasi
IV. Melakukan persiapan preoperatif pada pasien yang akan dilakukan pembedahan elektif atau darurat. Instruksi atau anjuran harus ditulis pada status pasien di ruangan dan ditandatangani disertai nama jelas dan cap residen serta dilaporkan ke konsulen DPJP
V. Setiap kasus bedah elektif yang bermasalah, bila ada penyulit atau perlu ditunda dahulu dan lain-lain, harus dilaporkan dan dikonsultasikan kepada konsulen DPJP
VI. Setiap kasus bedah akut yang ada permasalahan (dengan penyulit atau kasus sulit di luar kemampuan peserta didik yang bertugas) harus dikonsultasikan kepada chief residen dan konsulen DPJP.
VII. Konsultasi pasien harus dilakukan oleh peserta didik paling senior yang bertanggung jawab pada kasus tersebut kepada konsulen DPJP atau konsulen yang ditunjuk
VIII. Penilaian pasien untuk indikasi masuk ruang terapi intensif (RTI) sesuai dengan indikasi yang telah ditetapkan dengan sepengetahuan konsulen DPJP RTI
IX. Semua permintaan yang bersifat konsultasi khusus (penundaan pembedahan, tidak ada indikasi masuk RTI, dan lain-lain), jawaban konsultasi harus atas sepengetahuan dan disertai nama dan cap konsulen DPJP
X. Melayani tindakan medik pada pasien di RTI XI. Premedikasi diberikan atas sepengetahuan dan menjadi tanggung jawab peserta
pendidikan yang akan mengerjakan pasien tersebut dan sepengetahuan DPJP XII. Setiap tindakan anestesia/analgesia dan tindakan khusus yang dilakukan untuk
pertama kalinya harus didampingi oleh konsulen atau chief residen, dan pada kasus-kasus gawat darurat/ cito hendaknya atas sepengetahuan konsulen DPJP
XIII. Peserta didik dapat melakukan tindakan, minimal didampingi oleh peserta didik tahap 3 bila telah minimal tiga kali disupervisi oleh konsulen
XIV. Setiap tindakan anestesia/analgesia harus dibuatkan status anestesia (catatan medik anestesia)
XV. Pasien pasca anestesia menjadi tanggung jawab peserta pendidikan selama minimal 24 jam pasca bedah. Pasien yang tergolong berisiko tinggi atau dengan penyakit yang memerlukan perawatan/pengawasan intensif dapat diserah terimakan kepada dokter jaga dengan pesan-pesan khusus secara tertulis dan lisan
XVI. Penanganan nyeri akut pasca bedah dilakukan selama minimal 72 jam atau kurang dari 72 jam bila sudah tidak diperlukan dan residen yang melakukan pembiusan sebelumnya wajib melakukan follow up setiap hari bekerja sama dengan tim acute pain service (APS). Bila diperlukan, penanganan nyeri dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
XVII. Keseluruhan pelayanan Anestesi yang dilakukan oleh peserta didik harus mengikuti SOP di RSUP Sanglah dan wajib didokumentasikan pada status: jawaban konsul Anestesi, evaluasi praanestesi, informed consent Anestesi, status Anestesi dan status follow up pasca Anestesi
XVIII. Peserta didik bekerja sama dengan perawat Anestesi dan DPJP wajib mendokumentasikan setiap kejadian efek samping yang berhubungan dengan tindakan Anestesi dalam suatu formulir yang telah disediakan dan akan dievaluasi setiap enam bulan oleh unit penjaminan mutu Anestesi
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
47
XIX. Peserta didik yang menjalani stase di ruang terapi intensif, wajib datang lebih awal setiap harinya untuk melakukan visite terlebih dahulu sebelum mengikuti lapporan pagi.
XX. Peserta didik yang menjalani stase di ruang terapi intensif tetap wajib datang dan melakukan visite pada hari minggu / hari libur lainnya. Setelah selesai visite, dapat mengoperkan tugas observasi kepada residen yang bertugas jaga pada hari minggu / hari libur tersebut.
9.6 Tugas Jaga 9.6.1 Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) Jaga Triage Instalasi Rawat Darurat (IRD) Peserta Didik Tahap 1
Merespon panggilan resusitasi di IRD maupun ruang perawatan sekitar area IRD ( ruang ratna, PJT, radiologi IRD, area poliklinik/rekam medis/ rehabilitasi medik pada jam kerja )
Bertanggung jawab melakukan penanganan dan monitoring pasca resusitasi
Melakukan tindakan-tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien emergency di ruang triage IRD
Melaporkan pasien kepada residen tahap 2, berkonsultasi dengan residen tahap 2 apabila dijumpai permasalahan diruang resusitasi, baik dengan pasien, keluarga pasien, atau bagian lain
Membuat laporan jaga di buku jaga Peserta Didik Tahap 2
Merespon panggilan resusitasi di IRD maupun ruang perawatan sekitar area IRD ( ruang ratna, PJT, radiologi IRD, area poliklinik/rekam medis/rehabilitasi medik pada jam kerja )
Bertanggung jawab melakukan penanganan dan monitoring pasca resusitasi
Membantu peserta didik tahap 1 menangani dan melakukan tindakan-tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien emergency di ruang triage IRD
Melaporkan pasien kepada chief jaga IRD, berkonsultasi dengan chief jaga IRD apabila dijumpai permasalahan diruang resusitasi, baik dengan pasien, keluarga pasien, atau bagian lain
Peserta Didik Tahap 3 (Chief Jaga IRD)
Menerima konsultasi dari residen tahap 2
Chief jaga IRD akan berkonsultasi dengan konsulen jaga apabila tidak dapat menyelesaikan permasalahan
Chief IRD akan membuat keputusan dan berkoordinasi dengan bagian lain untuk tindak lanjut pasca resusitasi
Jaga OK Instalasi Gawat Darurat (IGD) Peserta Didik Tahap 1
Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya (bedah umum)
Melakukan persiapan pra anestesia
Membuat laporan jaga yang diketahui oleh senior jaga
Memantau pasien pascabedah di ruang pemulihan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
48
Melaksanakan pengelolaan nyeri pasien-pasien pascabedah elektif sesuai dengan instruksi
Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya (bedah umum)
Peserta Didik Tahap 2
Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya
Bertanggungjawab atas persiapan yang telah dilakukan oleh peserta didik tingkat 1
Bertanggung jawab atas perawatan pasien di ruang pemulihan
Melaporkan kepada leader jaga ( Chief IRD ) mengenai permasalahan yang ditemui pra, durante, dan pascabedah
Bertanggungjawab atas laporan jaga
Menyampaikan laporan jaga pada acara laporan pagi Peserta Didik Tahap 3 (Chief Jaga IRD)
Sebagai koordinator dan bertanggungjawab atas pelayanan anestesia di area IGD
Bertanggungjawab atas manajerial sumber daya di area IGD 9.6.2 Ruangan Perawatan Jaga Acute Pain Service (APS) Peserta Didik Tahap 1 dan 2
Bertanggungjawab atas manajemen nyeri pasien pasca bedah dan pasien konsultasi manajemen nyeri kanker dan nyeri kronik
Dilaksanakan oleh semester 3 (Tahap 1) sebagai APS Junior dan semester 4 (Tingkat 2) sebagai APS senior
Bekerja sama dengan semua residen yang mempunyai pasien pasca operasi yang masih diikuti untuk penanganan nyeri akut pasca operasi.
Setiap harinya tim jaga APS melakukan serah terima pasien dengan tim stase APS
Pasien-pasien yang di follow up dan konsul manajemen nyeri dilaporkan ke DPJP manajemen nyeri
Jaga Ruang Terapi Intensif Peserta Didik Tahap 2 dan 3
Menerima dan menjawab konsultasi pasien-pasien yang akan masuk RTI dari bagian lain.
Melakukan tindakan – tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien yang dirawat di RTI maupun pasien yang dikonsulkan atas persetujuan trainee/ konsulen jaga RTI, meliputi: a. Intubasi endotrakea b. Setting ventilator c. Pemasangan CVC d. Pemasangan jalur intravena e. Pemasangan jalur arteri f. Terapi oksigen g. Terapi keseimbangan asam basa h. Terapi cairan dan elektrolit i. Terapi inotropik dan vasopressor j. Resisusitasi jantung paru otak k. Nutrisi enteral (termasuk pemasangan akses postpyloric) dan parental l. Terapi supportif lainnya
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
49
Membuat resume pasien konsultasi intensif di buku laporan jaga
Mengikuti tindakan operatif pasien – pasien RTI yang memerlukan tindakan pembedahan
Berkonsultasi dengan chief jaga ruangan dan/atau konsulen jaga RTI apabila dijumpai permasalahan di ICU, baik dengan pasien, keluarga pasien atau bagian lain
Wajib datang lebih awal setiap harinya untuk melakukan visite terlebih dahulu sebelum mengikuti lapporan pagi.
Tetap wajib datang dan melakukan visite pada hari minggu / hari libur lainnya. Setelah selesai visite, dapat mengoperkan tugas observasi kepada residen yang bertugas jaga pada hari minggu / hari libur tersebut.
Chief Jaga Ruangan (Peserta Didik Tahap 3)
Bertanggungjawab atas pelayanan anestesia di ruang perawatan (APS, ruang terapi intensif, operasi cito di Instalasi Bedah Sentral, ruang radiologi, burn unit, bayi tabung dan ruang rawat inap lainnya)
Bertanggung jawab menjawab dan memeriksa semua pasien konsul di ruangan, IRD maupun klinik anestesia
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
50
BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK
10.1. Tata Tertib Akademik
I. Residen wajib mengikuti seluruh proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan
II. Residen wajib mengikuti bimbingan oleh penasihat akademik yang telah ditentukan III. Residen wajib menyusun tugas ilmiah teapt waktu di bawah bimbingan konsulen
yang ditunjuk IV. Residen wajib mengikuti ujian yang telah ditentukan apabila telah memenuhi semua
persyaratan V. Tata tertib akademik secara lengkap tertuang di Buku Pedoman Peraturan Akademik
10.2. Tata Tertib Umum
I. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelayanan dengan baik dan profesional II. Peserta didik wajib saling menghormati dan menjalin kerjasama dalam pendidikan
dan pelayanan III. Kehadiran
a. Absensi kehadiran sidik jari di sekretariat dimulai Pk. 05.00 sampai Pk. 07.00 Wita, dan absensi pulang dimulai pk.16.00
b. Setelah selesai laporan pagi dan kembali ke tempat tugas, wajib melakukan absensi sidik jari kembali di masing – masing tempat tugas tersebut dan setelah selesai bertugas wajib melakukan absensi pulang sidik jari di temapt bertugas tersebut.
c. Peserta didik yang tidak melakukan absensi pada jam tersebut di atas, sehubungan dengan tugas sebagai peserta didik, wajib melapor ke sekretariat Prodi (kecuali telah melapor hari sebelumnya)
d. Peserta didik yang istirahat sakit wajib melapor ke sekretariat Prodi dan melampirkan surat keterangan sakit
e. Peserta didik yang tidak dapat bertugas secara mendadak wajib melapor ke KPS/SPS
f. Peserta didik yang tidak hadir tanpa keterangan yang kuat dan ijin sesuai aturan yang berlaku merupakan tindakan pelanggaran
g. Cuti akademik dan cuti di luar akademik telah diatur pada Buku Pedoman Peraturan Akademik
IV. Dilarang membuat kegaduhan atau berbicara keras di samping ruang kuliah/diskusi/perpustakaan yang dapat mengganggu proses belajar
V. Dilarang membantu peserta didik lain saat ujian VI. Dilarang menjiplak karya ilmiah orang lain
VII. Mengikuti tata tertib di RS tempat bekerja VIII. Menggunakan pakaian yang rapi dan sopan saat bertugas (dilarang menggunakan T-
shirt/ baju kaos, bahan jeans, cadar, sandal, sepatu dengan hak lebih dari 5 cm, tindik)
IX. Menggunakan jas dokter lengan pendek, kecuali saat tugas jaga (pakaian jaga sesuai ketentuan yang berlaku) dan tugas di ruang operasi (pakaian ruang operasi)
X. Menggunakan identitas saat bertugas, dan pin sebagai tanda tingkat pendidikan: warna merah untuk residen observer, warna kuning untuk tahap 1 (jumior), warna hijau untuk tingkat 2 (madya), warna biru untuk tingkat 3 (chief). Pin digunakan di dada sebelah kiri
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
51
XI. Pakaian jaga tidak diperkenankan dipakai di luar areal RS XII. Dilarang berambut gondrong (rambut dipotong rapi, tidak boleh menutupi telinga,
tidak boleh berdiri), dilarang memelihara jenggot dan kumis secara berlebihan. Bagi dokter wanita yang berambut panjang wajib mengikat/menjalin rambutnya dengan rapi. Dilarang menggunakan cat rambut
XIII. Tidak diperkenankan merokok di tempat bertugas/ areal RS XIV. Tidak diperkenankan memukul siapapun dengan alasan apapun XV. Bersikap profesional saat bertugas
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
52
BAB XI SANKSI, TEGURAN dan PENGHARGAAN
11.1. Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan
I. Setiap residen mempunyai nilai sanksi nol (0) pada awal setiap tahap pendidikan II. Morbiditas/mortalitas yang dilakukan oleh residen dilaporkan secara tertulis oleh chief
residen / konsulen ke sekretariat Prodi pada lembar laporan morbiditas/mortalitas dan log book residen.
III. Konsulen yang mengetahui morbiditas / mortalitas dapat langsung memberikan nilai sanksi pada log book residen dan tetap mengisi lembar laporan morbiditas/mortalitas.
IV. Nilai sanksi diberikan sesuai dengan tingkat morbiditas / mortalitas dan kategorinya V. Sekretariat Prodi meneruskan laporan kepada KPS/SPS.
VI. Jika nilai sanksi ≥ 40, KPS/SPS akan memanggil residen untuk mengklarifikasi. KPS/SPS mencatat hasil klarifikasi dan ditandatangani oleh KPS/SPS dan residen.
VII. Nilai sanksi dievaluasi pada masing-masing tahap pendidikan. Nilai pelanggaran pada tahap sebelumnya tidak diakumulasikan ke tahap berikutnya.
VIII. Nilai sanksi maksimal adalah 100. IX. Residen yang memperoleh prestasi akademik dan non akademik tertentu akan
mendapatkan point penghargaan sebagai point nilai tambah residen tersebut yang dapat menjadi nilai pengurang dari point sanksi dan teguran.
X. Sanksi dikeluarkan (drop out) harus melalui mekanisme pelaporan hasil klarifikasi dari tim yang nantinya akan diusulkan ke Dekan FK Unud untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan akademik. Keputusan pengeluaran (drop out) peserta didik berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana
XI. Peserta didik yang dipandang oleh rapat staf pengajar sulit untuk meneruskan pendidikan. Perlu ditegaskan bahwa pengunduran diri lebih dini lebih baik daripada tertunda-tunda, sehingga yang bersangkutan dapat menentukan pilihan program studi lain yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuannya.
11.2. Sanksi Akademik
I. Sanksi akademik berupa teguran, surat peringatan 1-3, skorsing pendidikan dan penghentian pendidikan sementara kepada residen tergantung total nilai pelanggaran dan ada bukti melakukan pelanggaran akademik atau tindakan kriminal. Sanksi diberikan oleh KPS dengan pertimbangan dari kepala bagian.
II. Teguran atau atau surat peringatan diberikan setiap saat bila residen telah mencapai batas atas nilai pelanggaran di setiap kategori pelanggaran.
III. Residen yang telah mendapat 2x surat peringatan, apabila kembali mendapatkan surat peringatan yang ke-3 maka akan langsung masuk pelanggaran kategori 4.
IV. Pengeluaran residen (drop out) dari pendidikan dilakukan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan dari Dekan Fakultas atas pertimbangan dan pengesahan Senat Fakultas.
NILAI KATEGORI SANKSI
0-20 Kategori 1 Teguran lisan dari TPPM
21 – 40 Kategori 2 Surat peringatan oleh KPS/SPS dengan usulan dari TPPM
41 – 60 Kategori 3 Surat peringatan + sanksi dan tugas ilmiah
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
53
oleh KPS/SPS dengan usulan dari TPPM
61 – 80 Kategori 4
Surat peringatan + Rapat pendidikan + tunda yudisium kenaikan tingkat 1 bulan / skorsing 1 bulan, dengan usulan dari TPPM, tetap mengikuti semua kegiatan ilmiah
81 - 99 Kategori 5 Surat peringatan + Rapat pendidikan + skorsing 3 bulan, dengan usulan dari TPPM, tetap mengikuti semua kegiatan ilmiah
≥ 100 Kategori 6 Dikeluarkan (drop out)
11.3. Acuan Nilai Sanksi Pemberian nilai sanksi berdasarkan pada jenis pelanggaran yang dilakukan, dibagi atas pelanggaran kognitif, pelanggaran psikomotor dan pelanggaran afektif.
JENIS PELANGGARAN NILAI
KOGNITIF
Kurang menguasai ilmu pada tingkat kompetensinya 10
Terlambat menyelesaikan tugas akademik sesuai instruksi konsulen tanpa alasan yang kuat
20
Membuat tugas ilmiah yang diberikan konsulen tanpa referensi jelas
5
Tidak melakukan kewajiban tugas akademik sesuai instruksi konsulen dalam waktu 1 bulan dari deadline yang telah ditentukan tanpa alasan yang kuat
20
Menjiplak karya / tulisan ilmiah orang lain (plagiat) dalam pembuatan tugas akademik / ilmiah apapun
40
Terlambat menyelesaikan tugas ilmiah sehingga menghambat tahapan pendidikan
40
Ketidakmampuan menyelesaikan tahapan pendidikan n+1/2n waktu pendidikan yang ditetapkan oleh Prodi
100
JENIS PELANGGARAN NILAI
PSIKOMOTOR
Tidak mempersiapkan STATIC sebagaimana mestinya 5
Kurang cakap melakukan tindakan pada tingkat kompetensinya
5
Melakukan tindakan di luar kompetensi 20
Memberikan obat atau melakukan tindakan yang tidak lazim, tanpa izin/ konsultasi dengan chief residen (CR)/ konsulen
30
Kelalaian dalam menangani pasien sehingga jatuh dalam kondisi yang lebih buruk
30
Menyebabkan kematian pasien tanpa konsultasi dengan konsulen
50
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
54
JENIS PELANGGARAN NILAI
AFEKTIF
Tidak membawa buku log saat bertugas 2
Tidak hadir di tempat pendidikan tanpa alasan yang jelas 10
Tidak fokus saat mengikuti kegiatan ilmiah atau mengganggu jalannya kegiatan ilmiah
3
Datang terlambat atau pulang sebelum waktunya tanpa menginformasikan kepada chief residen atau konsulen
5
Komunikasi tidak lancar, tidak bisa dihubungi oleh konsulen saat diperlukan
3
Tidak menghadiri kegiatan / acara yang diwajibkan oleh Prodi/Bagian/SMF
5
Meninggalkan tempat kerja tanpa izin konsulen / berada di tempat yang tidak semestinya saat jam kerja / jam jaga
15
Membocorkan rahasia jabatan kedokteran 20
Tidak melaporkan kejadian morbiditas/mortalitas kepada konsulen terkait dan KPS/SPS
30
Melalaikan dan atau merusak barang-barang RS / alat pendidikan
20
Memberikan keterangan palsu yang berkaitan dengan pendidikan dan pelayanan sebagai seorang residen
40
Menjawab konsultasi dari bagian lain tanpa seijin dan sepengetahuan konsulen
20
Bekerjasama dengan perusahaan farmasi dan mendapat imbalan tanpa seijin dan diketahui KPS/SPS/Kepala bagian
40
Menolak perintah chief residen/ konsulen yang sesuai aturan pendidikan atau melalaikan kewajiban
30
Memukul siapapun di tempat pendidikan 50
Mencemarkan nama baik konsulen, bagian, institusi pendidikan
60
Pencurian, manipulasi alat RS, atau alat pendidikan 100
Mabuk, berjudi 100
Menghasut teman untuk melawan kebijakan bagian/pimpinan/konsulen
100
Melanggar hukum pidana / perdata 100
Penyalahgunaan obat narkotik atau sejenisnya 100
11.4. Acuan Point Penghargaan
I. Prestasi akademik : a. Juara Lomba ilmiah tingkat daerah / wilayah : 5 b. Juara Lomba Ilmiah tingkat nasional : 10 c. Juara Lomba ilmiah tingkat Internasional : 20 d. Publikasi di jurnal nasional terakreditasi : 10 e. Publikasi di Jurnal International : 15 f. Oral presentasi paper tingkat nasional : 10 g. Oral presentasi paper tingkat international : 20
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
55
II. Prestasi non akademik : a. Juara Tingkat wilayah / daerah : 5 b. Juara tingkat nasional : 10 c. Juara tingkat international : 15
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
56
BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN
12.1. Pendahuluan Evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas serta kompetensi peserta didik dalam proses pendidikan yang sedang dijalaninya. Evaluasi dapat menentukan pencapaian peserta didik dalam proses pendidikan sehingga dapat diambil suatu kebijakan apakah program dapat dilanjutkan, diubah, atau ditingkatkan.
Evaluasi hasil pendidikan dilakukan pada akhir setiap tahap pendidikan secara lokal maupun nasional. Evaluasi kompetensi dalam melakukan prosedur dengan tepat dan efektif sesuai dengan fasilitas dan kondisi pasien, untuk mengatasi masalah kesehatan dan promosi kesehatan dibidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. Rincian Komponen Area Kompetensi :
a. Mampu memberikan pelayanan anestesi paripurna;
b. Mampu memberikan pelayanan kedokteran perioperatif yang meliputi
keterampilan menangani permasalahan kesehatan umum terkait dengan proses
pre, intra dan post operatif;
c. Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan dalam
kegawatdaruratan (emergency);
d. Mampu memberikan pelayanan Terapi Intensif;
e. Mampu memberikan pelayanan nyeri paripurna.
12.2. Evaluasi Kompetensi
Evaluasi dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan area kompetensi tingkat pendidikan, meliputi kompetensi “Knowledge, Technical Skill, Cognitive Skills, Communication Skills, Professionalism, Afektif dan Psikomotor” Pada Tahap 1 dan tahap 2 dilakukan evaluasi Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Dasar
Bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif :
Mampu memahami prinsip-kerja alat atau mesin anestesia, demikian pula alat-alat monitor invasif dan non-invasif, EKG, pulse oxymetri, kapnograf, stimulator saraf, BIS, USG (ultrasonography), X-Ray imaging, CArm.
Mampu memahami/menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium, foto thorax, scan kepala, EKG, Echocardiography dan lain-lain yang diperlukan.
Mampu memahami cara mengatur posisi pasien yang aman selama operasi dan mengetahui akibat buruknya.
Memahami kelaikan mesin anestesia dan ventilator serta peralatan pendukung lainnya.
Menguasai pengetahuan tentang patofisiologi penyakit/comorbid yang menyertai kondisi pasien, dihubungkan dengan tindakan anestesia.
Memahami fisiologi dan patofisiologi penyakit dan comorbid pasien pediatri dan neonatus.
Memahami teori anestesia pada bedah baik dewasa dan anak.
Memahami teori anestesia regional yang meliputi sarafsaraf tepi, subarakhnoid dan epidural.
Memahami teori premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia dan pengelolaan pasca anestesia/pasca bedah.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
57
Memahami problema kekhususan anestesia pada bedah umum, bedah THT, bedah mata serta bedah obstetri dan ginekologi.
Memahami tanda-tanda penyulit anestesia serta mampu dengan cepat mengatasi problem tersebut.
Memahami secara dini keadaan darurat yang mengancam nyawa, baik pada waktu induksi, selama maupun pasca-anestesia, dan dalam keadaan kritis serta mengetahui cara cara mengatasinya.
Memahami teori tindakan resusitasi jantung paru otak.
Memahami pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang mengancam nyawa dan atau cacat.
Memahami teori nyeri akut dan nyeri kronis yang dapat meliputi jaras nyeri, neurobiology nosiseptik dan neuropatik.
Memahami klasifikasi, diagnosis nyeri, dan akibat efek samping dan/atau komplikasi nyeri serta penatalaksanaan nyeri paripurna pada semua golongan pasien, baik dengan atau tanpa menggunakan alat bantu, seperti terapi farmakologi, terapi non-farmakologi, alat bantu diagnostik, pemandu tindakan dan monitoring.
Keterampilan Teknis :
Mampu melakukan penilaian kondisi pasien preoperatif.
Mampu mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi.
Mampu melakukan teknik dan interpretasi pemantauan fungsi fungsi vital, EKG, oksimetri pulsa, kapnografi, monitor neuro-muskular.
Mampu mengoperasikan meja operasi.
Mampu mengoperasikan berbagai mesin anestesi.
Mampu melakukan beberapa teknik induksi anestesia inhalasi, intravena, perektal.
Mampu menggunakan sungkup muka, sungkup laring, intubasi trakeal serta melakukan pemeliharaan anestesia dengan aman.
Mampu mengelola jalan napas dengan cara-cara seperti yang tertera pada butir-7.
Mampu memberikan ventilasi bantu dan ventilasi kendali manual.
Mampu melakukan ekstubasi dan pengawasan problema-problema dan komplikasi pasca-ekstubasi dan pasca-anestesia.
Mampu melakukan teknik anestesia/analgesia spinal, epidural dan blok saraf tepi serta mampu mengatasi komplikasi akut yang mungkin terjadi.
Mampu melakukan resusitasi jantung paru otak (RJPO), bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut.
Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang mengancam nyawa dan atau cacat.
Mampu mengelola pasien pasca-anestesia, baik di ruang pulih (PACU/Post Anesthesia Care Unit) maupun di ICU.
Mampu memberikan anestesi pada bedah digestif.
Mampu memberikan anestesi pada bedah ortopedi.
Mampu memberikan anestesi pada trauma.
Mampu memberikan anestesi pada bedah plastik.
Mampu memberikan anestesi pada bedah onkologi.
Mampu memberikan anestesi pada bedah mata.
Mampu memberikan anestesi pada bedah THT dan bedah mulut.
Mampu memberikan anestesi pada bedah urologi.
Mampu memberikan anestesi pada bedah pediatri.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
58
Mampu memberikan anestesi pada bedah geriatri.
Mampu melakukan anestesia rawat jalan.
Mampu melakukan anestesia di luar kamar bedah.
Mampu melakukan klasifikasi nyeri dan menegakkan diagnosis nyeri melalui serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan.
Mampu melakukan pengelolaan kasus nyeri, baik terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi (intervensi dan non-intervensi) dan mampu mengenali dan mengatasi efek samping / komplikasi yang disebabkannya.
Pada Tahap 3 dilakukan evaluasi Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Lanjut Bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif : Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif:
Memahami problema dan teknik anestesia bedah otak, bedah jantung, bedah paru dan bedah transplant.
Memahami teori critical care pada kasus-kasus di Intensive Care Unit.
Memahami cara melakukan prosedur klinik serta penggunaannya, tindakan invasif, seperti pemasangan kateter vena sentral, kateter intra arterial, kateter Swan Ganz, krikotirotomi, pungsi pleura pada pneumothorak, dan lain lain.
Menguasai prinsip-prinsip penting pengelolaan pasien kritis.
Memahami cara mengelola unit ICU.
Memahami sistem penanganan bencana.
Keterampilan :
Mampu menilai pasien ICU, baik pasca bedah dan bukan pasca bedah, dan melakukan tindakan awal terhadap keadaan yang mengancam nyawa pasien.
Mampu memberikan anestesia pada bedah saraf.
Mampu melakukan asistensi pada anestesia bedah jantung terbuka.
Mampu memberikan anestesi bedah paru, vaskular, jantung tertutup.
Mampu memberikan anestesi pada penyakit khusus.
Mampu melakukan intubasi sulit.
Mampu mengelola pasien PACU/RR, High Care Unit (HCU) dan ICU.
Mampu melakukan tindakan invasive: pemasangan kateter vena sentral, intra-arterial, krikotirotomi, punksi intrapleural.
Mampu menjawab konsultasi, baik dalam hubungan bidang anestesia maupun kasus ICU dan manajemen nyeri.
Mampu melakukan dan mengkoordinasi penanganan bencana. Pada Tahap 2 dan tahap 3 dilakukan evaluasi Pengelolaan ICU atau Terapi Intensif :
Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif :
Memahami prinsip-prinsip umum kedokteran gawat darurat dan Terapi Intensif (Emergency and Critical Care Medicine), Resusitasi Jantung Paru Otak, meliputi Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support), Bantuan Hidup Lanjut (Advanced Life Support) dan Bantuan Hidup Jangka Panjang (Prolonged Life Support).
Mampu menjelaskan indikasi masuk dan keluar ICU.
Mampu menjelaskan indikasi dan pengelolaan prosedur invasif seperti pemasangan kateter vena central, kateter Swan-Ganz, kateter intra-arterial, CRRT (continuous renal replacement therapy), perikardiosentesis, trakeostomi.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
59
Mampu menjelaskan pengelolaan jalan napas dan bantuan napas dengan / tanpa ventilasi mekanik.
Mengenal tanda dan gejala yang mengancam nyawa pasien akibat gangguan pernapasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan hepar.
Mampu menjelaskan pengelolaan nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien kritis.
Mampu menentukan mati klasis dan mati batang otak.
Mampu menjelaskan penanganan akhir kehidupan: mengakhiri dan menunda bantuan hidup (withdrawing dan with-holding life support).
Keterampilan : Menguasai keterampilan dalam posedur klinik, baik untuk pemantauan, diagnosis, maupun untuk terapi:
Pemasangan kateter vena sentral, intra arterial.
Pemasangan pungsi pleura untuk pneumothoraks ventil, dan krikotirotomi.
Menanggulangi keadaan yang mengancam nyawa pasien akibat gangguan pernapasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan hepar.
Mampu mengelola nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien kritis.
Melakukan konsultasi pada disiplin ilmu kedokteran lain pada saat yang tepat.
Melakukan jawaban atas konsultasi pasien-pasien dari ruang perawatan atau rumah sakit lain yang akan dirawat di ICU.
Melakukan komunikasi dengan sejawat dari beberapa disiplin terkait sebagai anggota tim.
Melakukan bimbingan kepada peserta program atau residen lain, mahasiswa kedokteran maupun perawat.
Mampu menanggulangi dan mengelola pasien bayi di ICU/NICU.
Mampu menanggulangi dan mengelola pasien anak di ICU/PICU.
Mampu menanggulangi dan mengelola pasien dewasa di ICU. Pada Semua Tahap Dilakukan Evaluasi Kompetensi Keterampilan Komunikasi :
Menciptakan dan mempertahankan Komunikasi terhadap kolega, pasien/keluarga, paramedis yang dilakukan dengan Jujur, Terbuka, dan Bersikap baik
Memberikan informasi selengkapnya menggunakan keterampilan non verbal efektif, penjelasan, pertanyaan, dan menulis.
Bekerja secara efektif dengan orang lain sebagai anggota atau pemimpin dari grup yang profesional, khususnya pada tim pelayanan kesehatan yang dapat terdiri dari para profesional dari disiplin ilmu lain.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif, maupun masalah yang lebih luas dari bidangnya;
Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
60
Pada Semua Tahap Dilakukan Evaluasi Kompetensi Profesionalisme:
Memperlihatkan rasa hormat, penghargaan, integritas dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien dan masyarakat yang lebih dari kepentingan diri sendiri
Bertanggung jawab dan bertindak secara bertanggung jawab
Memperlihatkan komitmen pada kesempurnaan dan pengembangan profesi yang berkelanjutan.
Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika baik pada pemberian maupun penghentian pelayanan klinis, menjaga rahasia terhadap informasi pasien, persetujuan tindakan, dan praktik bisnis, menunjukkan sensitivitas dan kepekaan terhadap perbedaan budaya, termasuk kewaspadaan terhadap latar belakang budaya pasien sendiri. Belajar dari kritik.
Evaluasi Psikomotor dan Evaluasi Afektif
Menggunakan format Multi Source Feedback ( MSF ), yaitu pengamatan/observasi secara terus-menerus selama mengikuti kegiatan pendidikan (portofolio) yang dilakukan dengan mencari masukan dari minimal 4 orang yang terkait dengan pendidikan dan stase yang sedang dijalani. Sebelum mengakhiri stase, peserta didik akan mendapatkan 4 penilaian MSF, antara lain dari 2 konsulen terkait, 1 perawat anestesi dan 1 dokter operator.
Evaluasi “Log Book” berkaitan dengan jumlah kasus yang ditangani, kegiatan yang dilakukan peserta didik serta aktivitas pendidikan lainnya. Log book merupakan salah satu sarana penilaian kompetensi pada level 4, yaitu melakukan / mengerjakan tindakan / prosedural skill yang telah dilakukan peserta didik
I. Pada saat menerima log book baru residen yang bersangkutan wajib menempelkan foto berwarna dengan ukuran 3x4 pada halaman 1 dan mengisi data yang ada pada halaman 1 dengan menggunakan tinta hitam dan huruf balok.
II. Log book adalah buku raport selama pendidikan yang tidak boleh hilang. Apabila Residen yang bersangkutan menghilangkan Log Book, wajib mengganti dengan log book yang baru dan meminta tanda tangan pada dosen sesuai dengan buku yang lama.
III. Log book tidak diperkenankan untuk dicoret–coret atau tip ex. Apabila terdapat kesalahan penulisan maka tulisan dicoret dan diberi paraf.
IV. Log book berisi data residen, jadwal rotasi stase, evaluasi pendidikan, kegiatan ilmiah yang dilakukan, tugas akademik tambahan, prosedur anestesi yang dilakukan, jenis dan jumlah kasus yang ditangani, penelitian dan publikasi ilmiah serta pengabdian masayarakat.
V. Residen wajib meminta tandatangan konsulen setiap selesai mengerjakan suatu tindakan / prosedural skill ataupun kegiatan ilmiah / akademik lain.
VI. Residen wajib mengisi rotasi stase sesuai dengan KRS yang telah disetujui dosen PA dan koordinator rotasi kurikulum
VII. Sebelum mengikuti ujian evaluasi CBT dan OSCE, residen wajib mengumpulkan log book untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan tahapan pendidikan yang ditempuh.
VIII. Sebelum mendaftar ujian akhir nasional, residen wajib mengumpulkan log book untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan standar kompetensi yang ada.
12.3.Tahapan Evaluasi Dan Ujian Peserta Didik :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
61
I. Ujian Orientasi, Introduksi, Prakondisi (OIP), dilakukan pada akhir masa OIP dalam bentuk esai
II. Pretest stase dalam bentuk esai III. Evaluasi saat rotasi stase subdivisi :
A. Case Based Discussion ( CBD ) Merupakan suatu bentuk evaluasi harian yang berkesinambungan dari suatu kasus dalam periode perioperatif. CBD dilakukan dengan konsulen yang menjadi DPJP atas kasus tersebut. Diskusi dilakukan mulai dari saat visite preoperative, persiapan di kamar operasi, tatalaksana anestesia dan pemeliharaan anestesia sampai penanganan pasca operasi dan pain management pasca operasi. CBD dilakukan sesuai rotasi stase residen yang bersangkutan. Dari setiap stase, residen minimal mengumpulkan 5 CBD dalam log book.
B. Anesthesia Clinical Evaluation Exercise ( A-CEX) . Mulai dilaksanakan pada 2 minggu terakhir stase atas persetujuan konsulen subdivisi. Peserta didik yang diuji melakukan tatalaksana perioperatif Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Penilai melakukan pengamatan tatalaksana yang dilakukan peserta didik sambil memberikan penilaian kompetensi berdasarkan formulir penilaian yang sudah disiapkan. Selesai melakukan evaluasi A-CEX, peserta didik dapat memberikan umpan balik kepada penilai dan ditulis dalam lembar penilaian A-CEX. Tatacara dan syarat Evaluasi A-CEX :
1) Mulai dilakukan pada 2 minggu terakhir terakhir stase 2) Telah mempunyai 5 CBD sesuai stase 3) Yang bertindak sebagai penilai adalah konsulen sub divisi terkait, bukan DPJP
kasus tersebut. 4) 1 hari sebelum evaluasi A-CEX, residen melaporkan kepada konsulen divisi
terkait. Bila diijinkan, residen mencari kasus dan melaporkan kasus tersebut mulai saat evaluasi kunjungan preop pada sore harinya dan berdiskusi dengan konsulen tersebut
5) Saat pelaksanaan A-CEX keesokan harinya, residen tersebut agar menghubungi konsulen bersangkutan agar hadir di tempat penilaian. Penilaian harus dilakukan oleh konsulen subdivisi yang sama dengan saat laporan preop.
6) Residen dinyatakan berhasil melewati stase tersebut apabila memperoleh nilai minimal memuaskan.
7) Bila residen belum memperoleh nilai memuaskan, maka evaluasi A-CEX diulang sampai mencapai nilai minimal memuaskan.
C. Direct Observed Procedural Skills (DOPS).
Merupakan bentuk evaluasi keterampilan peserta didik dalam melakukan suatu prosedur klinis. Penilai melakukan pengamatan terhadap prosedur yang dilakukan peserta didik dan memberikan penilaian sesuai formulir DOPS. Selesai melakukan ujian praktik, peserta didik peserta didik dapat memberikan umpan balik kepada penilai dan ditulis dalam lembar penilaian Tatacara dan syarat Evaluasi DOPS :
7) Dapat mulai dilakukan setelah menjalani stase 1 minggu di divisi terkait. 8) Sudah pernah mendapatkan bimbingan procedural skill minimal tiga ( 3 ) kali
oleh konsulen secara langsung
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
62
9) Yang bertindak sebagai penilai adalah konsulen yang menjadi DPJP atau yang mewakili
10) Residen dinyatakan berhasil melewati evaluasi DOPS tersebut apabila memperoleh nilai minimal memuaskan
11) Bila residen belum memperoleh nilai memuaskan, maka evaluasi DOPS diulang sampai mencapai nilai minimal memuaskan.
12) Residen harus menyelesaikan evaluasi DOPS sesuai dengan tahapan jenjang pendidikannya, yaitu : Tahap 1. Melakukan prosedur :
iii. GA IV nafas spontan iv. GA- Face Mask v. GA – LMA
vi. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II vii. GA OTT-RSI
viii. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas ) ix. Pain Management PCA
x. PNB Basic
Tahap 2. Melakukan prosedur : i. RA BSA Laparotomi
ii. GA FM Neonatus-infant iii. GA OTT Neonatus-Infant iv. GA LMA pediatri v. IV Line Neonatus
vi. RA Lumbar Epidural vii. RA Caudal Pediatri single shot
viii. CVC Jugularis dengan USG Guide ix. Arteri Line x. TIVA manual
Tahap 3. Melakukan prosedur : i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3
ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube iv. TIVA-TCI v. GA OTT Intubasi sulit
vi. Awake Intubation vii. Fiberoptic Intubation
viii. PNB Intermediate ix. Caudal Kontinyu x. RA Epidural Thorakal
xi. Setting Ventilator ICU
IV. Ujian kompetensi : A. Ujian Tulis Nasional ( BOARD )
Ujian tulis nasional (board) diselenggarakan oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia. Ujian dilaksanakan sekali dalam setahun secara serentak di seluruh pusat pendidikan. Ujian dilaksanakan oleh masing-masing pusat pendidikan dan diawasi oleh minimum seorang staf dari pusat pendidikan lain. Diikuti oleh semua peserta didik IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif minimal sedang duduk di
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
63
semester III dan telah lulus ujian kualifikasi. Dilakukan ujian remedial untuk peserta didik yang belum lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian akhir nasional. Materi ujian meliputi semua materi Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK) antara lain anatomi-fisiologi organ target anestesia-analgesia, farmakologi, fisika klinik anestesi dan resusitasi. Buku bacaan wajib sebagai pegangan untuk mengikuti ujian ini dibatasi maksimum 3 (tiga) buku ajar dan jika perlu ditambah satu pustaka/ literatur yang dianggap penting diketahui oleh setiap dokter. Bentuk soal ujian adalah pilihan ganda yang disusun oleh KATI berdasarkan data dari masing-masing pusat pendidikan. Biaya ujian dibebankan kepada peserta ujian.
B. Ujian Computerized Base Test ( CBT )
Ujian CBT (Computerized Based Test) adalah ujian berbasis komputer yang diadakan menjelang kenaikan tingkat. Peserta didik (residen) yang menjalani ujian CBT (Computerized Based Test) adalah peserta didik yang akan naik tingkat dari tahap I (semester 4 menuju semester 5), tahap II (semester 6 menuju semester 7), tahap III (Akhir semester 7). Ujian CBT (Computerized Based Test) diadakan dengan tujuan untuk mengevaluasi penguasaan residen terhadap keilmuan di setiap stase yang sedang dijalani. Tatacara dan syarat ujian CBT : Setiap peserta didik (residen) yang hendak mengikuti ujian CBT (Computerized
Based Test) mendaftarkan diri kepada sekretaris program studi Anetesiologi dan
Reanimasi
Saat mendaftar, diharapkan peserta didik (residen) untuk mengumpulkan pas foto
berwarna dengan latar belakang merah berukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah.
Saat mendaftar, peserta didik (residen) menyerahkan semua persyaratan yang telah
dikumpulkan dan telah diverifikasi oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu ( TPPM )
Program Studi Anetesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana – RSUP Sanglah Denpasar kepada sekretaris program studi Anetesiologi
dan Reanimasi
1) CBT Tahap 1 a) Syarat Ujian :
Lulus ujian OIP
Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.
Pretest stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi)
A-CEX stase minimal 8 buah dari 9 stase (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior dan senior, digestive, onkologi, urologi) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 8 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Ilmiah journal reading 1 buah, laporan kasus 1 buah, 1 publikasi ilmiah nasional / international
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
64
Materi ujian: mata ajar 11-20 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase: ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi
Nilai diumumkan maksimal 3 hari setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama
2) CBT Tahap 2
a) Syarat Ujian :
Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.
Pretest stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior)
A-CEX stase minimal 6 buah dari 7 stase (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 10 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Ilmiah tinjauan pustaka 1 buah dan publikasi ilmiah 1 buah
Materi ujian: mata ajar 22-34 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior, Pasien ASA Physical status tinggi, uncommon disesase, PNB Intermediate, operasi Mayor)
• Nilai diumumkan maksimal 3 hari setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama
3) CBT Tahap 3
a) Syarat Ujian :
Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.
Pretest stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior dan ICU Senior)
A-CEX stase minimal 2 buah dari 3 stase (BTKV, bedah saraf senior, ICU Senior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 3 sebanyak 11 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Ilmiah journal reading 2
Sudah berstatus chief IRD selama minimal 12 minggu
Materi ujian: mata ajar 35-43 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase Bedah saraf senior, BTKV, ICU senior, Chief IRD dan Chief IBS.
C. Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) 1) Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dilakukan setiap bulan Februari dan
Agustus, meliputi OSCE tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 a) OSCE tahap 1
i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tahap 1
Lulus ujian OIP
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
65
Pretest stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi)
A-CEX stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior dan senior, digestive, onkologi, urologi) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 8 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Ilmiah journal reading 1 buah, laporan kasus 1 buah, 1 publikasi ilmiah nasional / international
Sudah lulus ujian CBT Tahap 1
Jumlah total kasus yang ditangani sesuai dengan standar kompetensi tahap 1 yang telah ditentukan prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud
Materi ujian: mata ajar 11-20 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase: ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi
ii) Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama
b) OSCE Tahap 2 i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tahap 2
Lulus ujian tulis nasional (board)
Pretest stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior)
A-CEX stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 2 sebanyak 10 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Ilmiah tinjauan pustaka 1 buah dan publikasi ilmiah 1 buah
Sudah lulus ujian CBT Tahap 2
Jumlah total kasus yang ditangani sesuai dengan standar kompetensi tahap 2 yang telah ditentukan prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud
Materi ujian: mata ajar 22-34 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior, Pasien ASA Physical status tinggi, uncommon disesase, PNB Intermediate, operasi Mayor)
ii) Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama
c) OSCE Tahap 3
i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tingkat 3 : OSCE Anesthesia Crisis Management (ACM )
Pretest stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior dan ICU Senior)
A-CEX stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior, ICU Senior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Evaluasi DOPS tahap 3 sebanyak 11 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
66
Ilmiah journal reading 2
Sudah lulus ujian CBT Tahap 3
Sudah berstatus chief IBS selama minimal 16 minggu
Materi ujian: mata ajar 35-43 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase Bedah saraf senior, BTKV, ICU senior, Chief IRD dan Chief IBS.
Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian, untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus
D. Ujian proposal penelitian dan tesis.
Ujian proposal dan tesis sesuai dengan Buku Panduan Program Magister, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana 2015
E. Ujian Lisan Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI). Ditujukan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar; untuk menentukan apakah peserta didik telah mempunyai cukup pengetahuan, ketrampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan telah memiliki sikap profesional sebagai Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif. Ujian lisan yang meliputi seluruh area kompetensi spesifik yang ada dalam standar kompetensi dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
F. Ujian OSCE Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI). Merupakan ujian akhir nasional yang akan dikembangkan oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI).
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
67
BAB XIV STASE MANDIRI
14.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya jumlah peserta didik program studi anestesiologi dan reanimasi dari tahun ke tahun, sedangkan jumlah dan variasi kasus yang ada di RS pendidikan tidak terlalu signifikan meningkat, dan untuk mengembangkan kompetensi, maka diperlukan kerja sama dengan RS jejaring dan RS afiliasi pendidikan. Kerjasama ini bertujuan untuk saling menguntungkan 14.2 Tujuan
I. Meningkatkan jumlah dan variasi kasus yang ditangani oleh peserta didik II. Memahami sistem rujukan dan pelayanan kesehatan di RS jejaring
14.3 Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan Perjanjian kerjasama dengan RS jejaring pendidikan dibuat oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Direktur RSUP Sanglah, dan RS Jejaring, yang diketahui dan dilaksanakan oleh Kepala Bagian/SMF dan KPS 14.4 Teknis Kegiatan
I. Kewajiban RS Jejaring Pendidikan a. Menyediakan fasilitas akomodasi dan konsumsi untuk peserta PPDS program studi
anestesiologi dan reanimasi, yang ditempatkan di RS Jejaring b. Memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik sesuai dengan tingkatannya c. Mendiskusikan hasil evaluasi penampilan kerja peserta didik selama di RS Jejaring d. Dokter Spesialis Anestesi yang berada di RS Jejaring, bertanggung jawab terhadap
kegiatan pelayanan Anestesi yang dilimpahkan kepada peserta didik e. Bila tidak terdapat Dokter Spesialis Anestesi di RS jejaring, yang bertanggungjawab
terhadap pelayanan Anestesi oleh peserta didik adalah direktur RS
II. Kewajiban Peserta Didik a. Pada jam kerja bersama-sama dokter dan paramedis setempat memberikan
pelayanan/ konsultasi sesuai tingkatannya b. Berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berada di RS jejaring bila diperlukan c. Membuat laporan pada akhir tugas
III. Pembagian Tempat Tugas a. Selama pendidikan peserta didik hanya mendapatkan dinas luar di RS jejaring satu
kali, kecuali ada kebijakan khusus b. Pembagian tempat tugas dilakukan secara undian yang ditentukan oleh KPS/SPS c. Bila ada jasa medis yang diberikan oleh RS Jejaring diserahkan ke bendahara IPDS
yang nantinya akan dibagi rata kepada peserta didik yang berdinas luar atau sesuai kebijakan IPDS
Nama Rumah Sakit Jejaring Pendidikan 1. RSUD TC. HILLER Maumere (NTT) 2. RSUD dr. Soebandi Jember (Jawa Timur) 3. RSUD Larantuka 4. RSUD Gianyar ( Bali ) 5. RSUD Badung-Kapal
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
68
6. RS lain yang dianggap memenuhi syarat dikemudian hari sebagai RS jejaring
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
69
BAB XV PANDUAN ADAPTASI
DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI 15.1 Tujuan Tujuan menyelenggarakan adaptasi spesialis lulusan luar negeri adalah untuk memberikan kesempatan penyesuaian bagi mereka yang sah ijasahnya serta dinilai layak untuk memperoleh kesempatan adaptasi, sehingga pada akhirnya program adaptasi akan:
I. Dapat menerangkan kemampuan bidang Ilmu Anestesi yang sudah dipelajarinya, menurut kaidah yang lazim dianut dokter spesialis Anestesi di Indonesia, sesuai dengan masalah kesehatan di Indonesia dan sumber daya yang tersedia
II. Menguasi pola penatalaksanaan bidang Ilmu Anestesi dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia
III. Memahami dan menghayati tata nilai serta profesi Ilmu Anestesi berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia, sehingga dapat diterima dikalangan profesi anestesi dan kalangan profesi dokter pada umumnya
15.2 Syarat Calon adaptasi harus mempunyai persyaratan administrasi:
I. Ijasah dinilai sah oleh Panitia Penilai Ijasah Sarjana Lulusan Luar Negeri (PPISLN, Kemendikbud)
II. Kurikulum pendidikannya telah dikaji oleh Board Study of Anaesthesiology (minimal mencapai 75% kurikulum program studi anestesiologi dan reanimasi)
III. Surat permintaan dari konsorsium Ilmu Kesehatan Kemendikbud 15.3 Penatalaksanaan
I. Lama adaptasi ditentukan berkisar minimal 2 semester dengan mengingat pengalaman belajar rata-rata peserta didik IPDS dibandingkan dengan pengalaman belajar mereka yang akan beradaptasi
II. Harus memahami kebijakan rumah sakit, etika medik, dan medikolegal dimana dia beradaptasi
III. Mengikuti semua aturan tata tertib dan etika peserta didik di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud
IV. Mengikuti semua aturan dan panduan pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan tahapannya, termasuk aturan sanksi dan teguran.
V. Mengisi KRS sesuai yang telah ditetapkan oleh KPS / SPS VI. Berhak mendapatkan KHS sesuai tahapannya
15.4 Penilaian
I. Penilaian dilakukan secara terus menerus dengan pengujian secara bertahap sesuai dengan kurikulum peserta adaptasi dan tahapan kurikulumnya. Peserta didik adaptasi wajib mengikuti semua prosedur penilaian sesuai tahapan pendidikannya, yaitu penilaian A-CEX, DOPS, CBT dan OSCE.
II. Sebagai pelengkap penilaian, peserta adaptasi diharuskan pula membuat makalah ilmiah dan melakukan penyajian dalam konferensi ilmiah.
III. Pelaporan kemajuan hasil progam adaptasi termasuk bidang perilaku dilakukan setelah peserta menjalani program yang ditetapkan dengan kemungkinan sebagai berikut:
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
70
a) Perkembangan pencapaian adaptasinya menunjukkan penyelesaian sesuai jadwal semula.
b) Perkembangannya menunjukan kekurangan/kelebihan yang mungkin akan merubah jadwal semula dengan penambahan atau pengurangan waktu adaptasinya.
IV. Penilaian akhir mengikuti aturan dari Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia ( KATI ) yaitu melalui ujian nasional yang ditetapkan oleh KATI
15.5 Penghentian Adaptasi Penghentian adaptasi dapat terjadi sebagai berikut:
a) Peserta adaptasi mengundurkan diri b) Peserta adaptasi membuat kesalahan berat yang mengakibatkan cacat tubuh atau
kematian kasus yang seyogyanya dapat dihindarkan c) Peserta adaptasi membuat kesalahan yang berulang-ulang setelah diperingatkan
secara lisan/tertulis tanpa menunjukan usaha perbaikan yang memadai d) Peserta adaptasi tidak menunjukan kemajuan yang sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan dan program pembinaan yang khusus diberikan bagunya juga tidak memberikan hasil baik
e) Peserta adaptasi menolak menyelesaikan tugas yang tercakup dalam program adaptasinya
f) Peserta adaptasi dinyatakan melanggar Kode Etik Kedokteran 15.6. Kurikulum Inti Adaptasi. Kurikulum adaptasi mengacu pada kurikulum inti di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud, sebagian mata ajar pada tahap 2 dan tahap 3 dengan mengikuti rotase stase sesuai mata ajar tersebut.
Pendidikan Adaptasi
Stase
Lama Pembelaj
aran (minggu )
No Mata Ajaran Kode Mata
Ajar
Nomor
Modul
Beban Studi Jenis
Komp
etensi Utama
Kelompok
Mata kuliah Wajib/
Keterampila
n klinis
Ketua Tim
Pengampu (sks)
Akade
mik Profesi
20 Intensive care I ATI 403
13,16,21
2 2 Lanjut MKB / KKSD
dr. I Wayan Suranadi,
SpAn KIC
ICU Junior 8 minggu
25 Intensive Care II KKA
504
28,29,3
5,38 - 4 Lanjut
MKB /
KKSL
dr. Putu Agus Surya Panji,
SpAN KIC ICU Madya 8 minggu
23 Anestesi IV KKA
502
32,33,3
4
- 3 Dasar MKK /
KKSL
dr. Kadek
Agus Heryana P,
SpAn
Rotasi Pediatri
Madya (Neonatus dan infant) 4
minggu, geriatri 2
minggu,
6 minggu
35 Anestesi VI KKA 701
35,36 - 3 Lanjut MKB / KKSL
dr. I Putu
Pramana S, SpAn KMN
KNA
BEDAH SARAF Senior
4 minggu
27
Keterampilan Klinik
Anestesiologi dan
Terapi Intensif III
KKA
602
8,9,17,18,22,
24,26,2
7, 35
- 3 Dasar MPB /
KKSL
dr.
Pontisomaya
Parami, SpAn MARS
Bedah saraf Junior 4
minggu, 4 minggu Rotasi : CathLab,
PS ASA tinggi
operasi urologi mayor, geriatri,
digestif, mata,
orthopedi, obgyn, odc, operasi airway,
8 minggu
28
Keterampilan
Klinik
Anestesiologi dan Terapi Intensif IV
KKA
603
18.19,23,27,
35,36
- 3 Dasar MPB /
KKSL
dr. I Ketut
Wibawa
Nada, SpAN KAKV
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
71
29 PNB Intermediate ATI
604
31,41
,43, 1 1 Lanjut
MKK,MKB
/ KKSL
Dr.dr.
Tjok.G.A.
Senapathi,
SpAn KAR
uncommon ds, PNB
Intermediate
30
Keterampilan Klinik
Anestesiologi dan Terapi Intensif V
KKA
605
28,29
,32,33,34
- 3 Lanjut MKB, MPB
/ KKSL
dr. I Putu
Kurniyanta, SpAN
pediatri senior 4 minggu, 2 minggu
rotasi : geriatri + uncommon ds
6 minggu
36 Anestesi VII KKA 702
38,39 - 3 Lanjut MKB / KKSL
dr. I Md. Subagiartha,
SpAn KAKV
BTKV dan Chief IRD
4 minggu
37 Intensive care III KKA
703 13 - 4 Lanjut
MPB /
KKSL
dr. I Ketut
Sinardja, SpAn KIC
ICU Senior & Chief
IRD 4 minggu
38
Keterampilan
klinik Anestesiologi dan
terapi intensif VI
KKA 704
3,35,36 - 3 Lanjut MPB / KKSL
dr. I Md. Gd.
Widnyana,
SpAn KAR
Asisten CHIEF
IRD,-- Koordinasi bedah SARAF, High
PS ASA, Cath
Lab,spine, operasi jantung, luka bakar -
-, RS Jejaring
Mandiri
4 minggu
39
Keterampilan
klinik Anestesiologi dan
terapi intensif VII
KKA 705
31,37,38
- 3 Lanjut MPB / KKSL
dr. Tjahya
Aryasa EM,
SpAn
40
Keterampilan
Klinik
Interventional Pain Management
ATI
706
4,31,40,
42 1 2 Lanjut
MKK, MKB
/ KKSL
dr. IGN Mahaalit A, SpAn KAR
41 Anesthesia Crisis
Management
ATI
707
14,21,2
9,31,44 1 2 Lanjut
MKK, MKB
/ KKSL
Dr.dr. Tjok
G.A.
Senapathi, SpAn KAR
44 Seminar Anestesiologi dan
Terapi Intensif I
ATI 803
31 1 - Umum
MKB Dr.dr.Tjok Gde Agung
Senapathi,
SpAn KAR
JURNAL Reading
UJIAN CBT
TIM TPPM Minggu 22-24
semester 1 Remedi
UJIAN OSCE ACM TIM TPPM Setelah Lulus CBT Remedi
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
72
BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU
Residen tamu adalah residen dari program studi lain yang berhubungan dengan anestesi dan menjalani stase di prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud sebagai bagian dari kurikulum pendidikannya. 16.1 Tujuan Tujuan menyelenggarakan pendidikan residen tamu adalah untuk memberikan kesempatan mengenal dan mempelajari tentang ruang lingkup anestesiologi dan reanimasi sehingga residen tamu tersebut dapat memahaminya. Pada akhir stase residen tamu diharapkan dapat memahami dan mengetahui ranah utama dari program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud :
I. Ranah ilmu kedokteran perioperative II. Ranah ilmu Anestesia
III. Ranah penatalaksanaan nyeri IV. Ranah kedokteran gawat darurat ( emergency ) V. Ranah terapi intensif
16.2 Syarat Calon residen tamu harus membawa surat pengantar dari KPS bersangkutan dan menyerahkan buku log / lembar penilaian dari KPS bersangkutan. 16.3 Penatalaksanaan
I. Lama pendidikan residen tamu ditentukan oleh KPS prodi yang mengirim, berkisar 1-4 minggu.
II. Harus memahami kebijakan rumah sakit, etika medik, dan medikolegal dimana dia mengikuti pendidikan sebagai residen tamu
III. Mengikuti semua aturan tata tertib dan etika peserta didik di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud
IV. Mengikuti semua aturan dan panduan pelaksanaan pendidikan V. Mengikuti semua acara ilmiah di bagian anestesi dan terapi intensif FK Unud
VI. Wajib hadir minimal 80% dari seluruh kegiatan pendidikan VII. Wajib membuat satu (1) karya ilmiah selama stase di prodi anestesiolgi dan reanimasi
FK unud dan wajib mempresentasikan sebelum keluar dari stase. VIII. Karya ilmiah dapat berupa laporan kasus ataupun tinjauan pustaka yang sesuai
dengan ranah utama anestesi dan berhubungan dengan keilmuan prodi yang bersangkutan.
IX. Pembimbing karya ilmiah ditunjuk oleh KPS anestesiologi dan reanimasi. 16.4 Penilaian
Penilaian diberikan oleh KPS anestesiologi dan reanimasi dengan memperhatikan absensi kehadiran, masukan dari konsulen anestesi, serta penilaian karya ilmiah residen tamu.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
73
BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
FK UNUD 17.1 Persyaratan Staf Pengajar Staf pengajar adalah mereka yang karena kemampuannya sebagai Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif diberi wewenang untuk membimbing, mendidik, dan menilai peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi 17.2 Tugas Staf Pengajar 17.2.1 Penasihat Akademik Penasihat akademik adalah staf Bagian/SMF yang memberikan bantuan berupa nasihat akademik dan non-akademik kepada peserta didik yang mempunyai permasalahan dimana permasalahannya tersebut mengganggu jalannya pendidikan peserta didik yang bersangkutan maupun kegiatan pendidikan pada umumnya, dengan tujuan akhir supaya peserta didik yang bersangkutan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
Penasihat akademik diangkat dan diberhentikan atas usulan oleh Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah beserta Ketua Program Studi melalui Rapat Staf Pembimbing Akademik ditetapkan berdasarkan usulan Kepala Bagian ke Dekan Fakultas Kedokteran Udayana untuk dibuatkan surat keputusan.
Berikut ini daftar nama pembimbing akademik berdasarkan SK Dekan No 98/IV/UN.14:/PP/2012: 1. Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An, KIC 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 3. dr. I B Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gst Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi,Sp.An, KIC 7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 8. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR
I. Tugas Penasihat Akademik
a) Memberikan informasi tentang program pendidikan yang akan ditempuh, fasilitas dan sarana beserta prasarana pendidikan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan.
b) Memberikan bimbingan dan nasehat kepada peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi baik diminta maupun tidak mengenai berbagai masalah yang dihadapi selama masa pendidikannya, menumbuhkan kebiasan dan cara belajar yang efektif.
c) Mengevaluasi hasil proses pendidikan yang telah dicapai berdasarkan tahap pendidikannya.
d) Berkoordinasi dengan KPS atau SPS bila ada masalah selama proses pendidikan untuk bersama-sama dicarikan proses pemecahannya.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
74
e) Memberikan rekomendasi kepada KPS atau SPS tentang tingkat keberhasilan belajar peserta didik.
Dalam pelaksanaan tugasnya, penasihat akademik bertugas berdasarkan peraturan yang berlaku. Penasihat akademik dianjurkan untuk melakukan bimbingan dan konseling sebanyak minimal tiga kali dalam satu semester atau sampai permasalahan peserta didik dianggap selesai dan dilaporkan saat rapat staf.
II. Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah kegiatan antara penasihat akademik dan peserta didik apabila diperlukan untuk menyelesaikan masalah akademik maupun non-akademik yang terjadi selama masa pendidikan dimana permasalahan tersebut dapat mengganggu jalannya pendidikan peserta didik yang bersangkutan maupun kegiatan pendidikan pada umumnya.
Bimbingan dan konseling dapat merupakan inisiatif dari Ketua Program Studi/ pengelola pendidikan maupun dari peserta didik.
Teknis pelaksanaan (waktu, tempat, dan lama) bimbingan konseling diatur berdasarkan kesepakatan antar penasihat akademik dan peserta didik. Secara umum, ruang bimbingan konseling difasilitasi oleh Ketua Program Studi/ pengelola pendidikan.
III. Mekanisme Bimbingan dan Konseling
a) Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari seorang ahli (konsulen) yang ditunjuk berdasarkan SK Fakultas kepada peserta didik, agar peserta didik dapat menyelesaikan studi secepatnya.
b) Bentuk pelayanan yang diberikan oleh bimbingan dan konseling dapat berupa: i. Konseling pribadi berkaitan dengan masalah-masalah pribadi
ii. Konseling pendidikan yang berkaitan dengan masalah akademik iii. Bimbingan karier peserta didik untuk membantu memilih lapangan kerja iv. Bimbingan pemecahan masalah tertentu secara berkelompok
c) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan oleh dosen penasihat akademik, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan atau yang disepakati bersama
17.2.2. Pembimbing Ilmiah dan Klinis Pembimbing ilmiah dan klinis berkewajiban untuk:
I. Membimbing peserta didik pada kegiatan ilmiah (journal reading, tinjauan pustaka, laporan kasus)
II. Membimbing peserta didik pada pembuatan proposal penelitian dan penulisan tesis III. Memberikan bimbingan persiapan ujian board dan ujian lisan nasional IV. Mendampingi/bimbingan peserta didik pada saat laporan pagi/laporan sore V. Membimbing peserta didik di ruang operasi, unit gawat darurat, ruang terapi intensif,
poliklinik, dan ruang perawatan VI. Membimbing peserta didik di skill lab
VII. Membimbing peserta didik pada pengabdian masyarakat 17.2.3 Pendidik Berwenang dan bertanggungjawab dalam meningkatkan bidang ilmiah peserta didik, dan berkewajiban untuk melaporkan hasil pendidikannya kepada penilai yang membawahinya atau kepada pengelola program studi, serta diberi tugas sebagai berikut:
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
75
I. Perencanaan perkuliahan: menyususn silabus, SAP dan menyusun modul II. Memberikan perkuliahan
III. Evaluasi materi perkuliahan IV. Belajar sepanjang hayat: studi tingkat lanjut, pelatihan, penelitian, dan lainnya V. Fungsi manajemen: mengatur waktu perkuliahan, menegakan disiplin dan
menginformasikan nilai tes/ ujian/ tugas kepada peserta didik 17.2.4 Penilai Staf Bag/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar menjadi seorang penilai dengan syarat: a. Terhitung mulai dari tahun ke lima menjadi staf sampai akhir masa tugasnya (purnabakti) b. Sudah menjabat sebagai konsultan (Spesialis 2) dan atau ; c. Golongan IV d. Mendapatkan SK dekan sebagai penilai kegiatan evaluasi yang akan dilakukan Tugas staf sebagai penilai a. Sebagai penguji/penilai pada waktu penerimaan peserta didik baru b. Sebagai penguji/penilai pada ujian lokal maupun nasional c. Sebagai penguji/penilai pada ujian proposal penelitian dan tesis
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
76
BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS
18.1 Pengertian Yang dimaksud dengan tim khusus adalah tim yang diberi tugas untuk mengambil keputusan-keputusan yang dianggap penting, misalnya penerimaan yang bermasalah, perbedaan pendapat, dan penghentian pendidikan.
Tim ini membantu Kepala Bagian/SMF serta KPS dalam mengambil keputusan penting tentang pendidikan. Tim diketuai oleh Kepala Bagian/SMF dan atau KPS/SPS dengan anggota: a. Staf pengajar senior yang ditunjuk (2-3 orang) b. Penasehat akademik peserta didik bersangkutam
18.2 Tata Kerja a. Keputusan dianggap sah bila 50% + 1 anggota hadir b. Hasil keputusan selanjutnya diserahkan kepada KPS untuk ditindaklanjuti, dan bila
diperlukan dilaporkan kepada dekan / rektor.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
77
BAB XIX PEDOMAN ETIK
PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA
MUKADIMAH Keanggotaan dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intesif Indonesia adalah hak istimewa para dokter spesialis Anestesi dan Terapi Intensif yang memiliki dedikasi terhadap ketentuan etis dalam perawatan kesehatan. Peserta PPDS I Anestesi adalah anggota muda dalam perhimpunan. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,didorong oleh keinginan menjalankan profesi yang luhur , maka para SpAn yang terhimpun dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia telah merusmuskan pedoman Etik Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia yang diuraikan dalam pasal-pasal sebagai berikut:
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap Peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Sumpah Dokter dan KODEKI
Pasal 2 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa tindakan Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif berisiko tinggi dan dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus dilakukan dengan upaya sungguh-sungguh, tepat, dan cermat.
Pasal 3 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi tidak akan mengupayakan pengakhiran
kehidupan manusia ataupun memperpanjang proses kematian pada pasien-pasien yang akan meninggal secara alamiah.
Pasal 4 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa dalam melaksanakan
profesinya perlu bekerja sama dengan profesi medis, paramedis, dan non medis lainnya. Pasal 5
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa untuk mewujudkan profesinya yang optimal diperlukan keadaan sehat jasmani dan rohani.
Pasal 6 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa untuk mewujudkan
profesinya diperlukan kompetensi tinggi dengan kebebasan teknis, disertai dengan moral luhur, rasa kasih saying dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 7 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus mengawasi dan mencegah obat-obat
yang digunakan selama melakukan pelayanan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif untuk tidak disalahgunakan.
KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN
Pasal 8
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
78
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu dan atau mengalami kesulitan dan komplikasi berat, ia wajib minta batuan atau merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai kompetensi dalam hal tersebut dan memberitahukan melalui chief residen.
Pasal 9 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus memberikan informasi yang benar
kepada pasien dan atau keluarganya berkaitan dengan tindakan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif yang akan dilakukan pada pasien tersebut.
Pasal 10 Setiap PPDS Ilmu Anestesi harus memberikan kesempatan kepada pasien dan
atau keluarga terdekat untuk memberikan persetujuan atau penolakan terhadap tindakan pelayan Ilmu Anestesi dan Rawat Intensif yang akan dilakukan.
Pasal 11 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya secara optimal dalam
melakukan pelayanan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif sesuai standar profesi dan atau menurut kaidah kedokteran yang telah teruji secara ilmiah kebenarannya.
Pasal 12 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus melakukan penilaian dan pertimbangan
profesi yang matang berdasarkan keadaan pasien, persetujuan pasien dan atau keluarganya dalam menentukan pasien tidak perlu diresusitasi dan setelah konsultasi dengan CR atau Konsulen.
Pasal 13 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Pasal 14
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melindungi pasien yang memperoleh tindakan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dari perbuatan yang tidak bersusila atau menyinggung martabat manusia.
Pasal 15 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi tidak dibenarkan meminta atau menerima
imbalan dalam bentuk apapun dari pasien.
KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 15
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang bekerja dalam satu tim dengan profesi medis lainnya harus menghormati kebebasan, kewajiban dan hak profesi masing-masing yang mandiri.
Pasal 16 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang lebih senior harus memberikan nasehat
dan bimbingan kepada sejawat lainnya yang kompetensinya kurang memadai. Pasal 17
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang mengetahui adanya penyimpangan pelayanan, atau melakukan penipuan dalam profesi harus melaporkan kepada organisasi profesi melalui Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi.
Pasal 18
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
79
Setiap peserta PPDS Anestesiolgi harus menghormati dan tenggang rasa dalam menjalin hubungan profesi dengan peserta PPDS lainnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 19 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib saling tolong menolong dan tidak boleh
saling mendikreditkan. Pasal 20
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib menghormati seniornya dalam batas kewajaran.
Pasal 21 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang bekerja dalam satu kelompok harus
mentaati kewajiban dan haknya yang telah disepakati bersama-sama secara adil.
KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI DAN KELUARGA Pasal 22
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus memelihara kesehatan jasmani dan rohaninya, supaya dapat bekerja dan belajar dengan baik.
Pasal 23 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus senantiasa mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran / kesehatan. Pasal 24
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.
KEWAJIBAN TERHADAP KOMUNITAS DAN PERHIMPUNAN PROFESI Pasal 25
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berpartisipasi dalam komunitas profesinya.
Pasal 26 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berpartisipasi dalam kemajuan
komunitas dan perbaikan kesehatan masyarakat. Pasal 27
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya memajukan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi kedokteran.
Pasal 28 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya berpartispasi memelihara dan
mengembangkan perhimpunan profesi kedokteran, khususnya di bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intesif.
KEWAJIBAN TERHADAP INSTITUSI PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Pasal 29 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melaksanakan semua peraturan dan
ketentuan Rumah Sakit.
Pasal 30
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
80
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melaksanakan semua ketentuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran melalui Bag / SMF Ilmu Anestesi.
Pasal 31 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib memelihara dan mempergunakan
fasilitas yang disediakan oleh Fakultas dan Rumah Sakit dengan baik. Pasal 32
Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib menjaga dan meningkatkan nama baik Intitusi / Rumah Sakit / Bagian.
PENJELASAN Pasal 1
Sumpah Dokter di Indonesia telah diakui dalam PP No. 26 tahun 1960. Lafal ini terus disempurnakan sesuai dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal profesi kedokteran baik dalam lingkungan nasional maupun internasional. Penyempurnaan Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II tahun 1981, pada Rapat Kerja Nasional Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan Majelis Pembinaan dan Pembelaan Anggota (MP2A) tahun 1993, dan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II tahun 2001.
Pasal 2 Cukup Jelas
Pasal 3 1. Dilarang turut serta dan atau melakukan euthanasia. 2. Dilarang turut serta dan atau melakukan penyiksaan dan eksekusi mati. 3. Dilarang turut serta atau melakukan abortus provokatus kriminalis. 4. Dilarang memperpanjang kehidupan pada kasus-kass yang telah mati batang
otak.
Pasal 4 Cukup Jelas
Pasal 5 Cukup Jelas
Pasal 6 Cukup Jelas
Pasal 7 Setiap peserta PPDS harus mengendalikan diri, mencegah dan mengawasi
penyalah-gunaan obat-obatan terutama narkotik, obat penenang dan zat adiktif oleh diri sendiri maupun orang lain.
Pasal 8 Dokter yang mempunyai kompetensi dalam hal tersebut adalah dokter yang
mempunyai kompetensi keahlian di bidang tertentu menurut dokter yang waktu itu sedang menangani pasien.
Pasal 9 Yang dimaksud dengan informasi adalah keterangan yang benar yang berkaitan
dengan tindakan yang akan dilakukan, tujuannya, keuntungan dan kerugiannya serta kemungkinan resiko dan komplikasinya.
Pasal 10 Cukup Jelas
Pasal 11
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
81
Standar profesi adalah standar profesi yang disusun oleh organisasi profesi dan disahkan oleh Departemen Kesehatan. Yang dimaksud dengan teruji secara ilmiah adalah yang telah dilakukan penelitian dengan metodologi penelitian kedokteran yang benar dan telah diterima oleh masyarakat kedokteran.
Pasal 12 Pasien yang tidak perlu diresusitasi adalah (tetapi tidak terbatas pada) pasien
yang telah mati batang otak, hidup vegetative dan stadium terminal penyakit, berdsarkan pertimbangan medis dan persetujuan keluarga terdekat.
Pasal 13 Cukup jelas
Pasal 14 Cukup jelas
Pasal 15 Setiap anggota tim mempunyai tugas dan kewajiban profesi masing-masing dan
sadar akan batas-batas kewenangan dan tanggungjawabnya. Pasal 16
Demi kepentingan keselamatan pasien dan martabat profesi, maka sejawat yang kompetensinya kurang memadai perlu diberi nasehat dan pembinaan, baik secara langsung maupun melalui perhimpunan profesi. Sedangkan terhadap sejawat yang menyimpang atau melakukan penipuan dalam profesi perlu diberi nasehat baik secara langsung maupun melalui perhimpunan profesi.
Pasal 17-25 Cukup Jelas
Pasal 26 Setiap peserta PPDS harus berpartisipasi dalam program Departemen Kesehatan,
IDI, IDSAI, dan organisasi profesi lainnya. Pasal 27-32
Cukup Jelas
LAMPIRAN 1
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
82
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
83
LAMPIRAN 2
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
84
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
85
LAMPIRAN 3
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
86
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
87
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
88
LAMPIRAN 4
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
89
LAMPIRAN 5
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
90
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
91
LAMPIRAN 6
Kode dokumen : No. Revisi :
SELEKSI PENERIMAAN CALON PESERTA PPDS-1
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
92
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
FK UNUD/RSUP SANGLAH
PENILAIAN WAWANCARA
NAMA CALON :
NAMA PENILAI :
NO PENILAIAN TERHADAP RENTANG
NILAI
1 Motivasi/Alasan Masuk PPDS Anestesi 0 5 10
2 Cita-cita dan Harapan Masa Depan 0 5 10
3 Pemahaman Nyeri 0 5 10 15
4 Pemahaman Kedokteran Gawat Darurat 0 5 10 15
5 Pemahaman Kedokteran Perioperatif 0 5 10 15
6 Penampilan/Sikap 0 5 10
7 Keterampilan Berkomunikasi 0 5 10
8 Pemahaman Nilai-nilai Profesionalisme 0 5 10 15
J U M L A H
NILAI TOTAL
PENILAI :
(………………………………..)
LAMPIRAN 7
Kode dokumen : No. Revisi :
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
LAPORAN MORBIDITAS / MORTALITAS
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
93
Denpasar, Kepada Yth. KPS Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD di tempat Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Dengan ini melaporkan bahwa pada hari / tanggal ……………………………………………………………….. pk…………………… residen : Nama : Rotasi stase : Melakukan tindakan morbiditas / mortalitas berupa : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………..
Hormat saya, Laporan diterima : Oleh : Tanggal : …………………………………
LAMPIRAN 8
Kode dokumen : No. Revisi :
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
94
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD EVALUASI MORBIDITAS / MORTALITAS
Nama peserta program : Semester : Stase : Tanggal presentasi : Setting : Elective * / Emergency * / Ruangan * Kasus :
Penilaian Pelanggaran
Ringan Sedang Berat
Dampak
Kurangnya pengetahuan
Disiplin
Tanggung Jawab
Komunikasi
Kejujuran
Kesimpulan : Rekomendasi Tindak Lanjut : ___________________________________________________
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….......
Dokter Konsulen ----------------------------------------------
LAMPIRAN 9
Kode dokumen : No. Revisi :
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
SURAT PERINGATAN / TEGURAN / SANKSI
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
95
Denpasar, No : Lamp : Hal : Kepada Yth.
_________________________________
PPDS 1 Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
1. Menimbang : A. Adanya kejadian morbiditas / mortalitas :
(a) Kasus : (b) Tanggal :
B. Total Nilai Sanksi saat ini : C. Rekomendasi tindak lanjut hasil evaluasi kasus morbiditas / mortaitas :
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Mengingat : Masa pendidikan saat ini semester…………… 3. Memperhatikan :
A. Standar pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif tahun 2015 B. Standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif tahun
2015 C. Buku pedoman peraturan akademik program studi anestesiologi dan
reanimasi tahun 2016 D. Buku panduan program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud tahun
2016 4. Memutuskan :
A. Memberikan surat peringatan tertulis ke-……(……………..) B. Memberikan skorsing pendidikan selama ……(……………..) minggu C. Memberikan tugas akademik tambahan :
i. __________________________________________________ ii. __________________________________________________
D. Tetap hadir setiap hari untuk mengikuti laporan pagi, laporan kasus dan kegiatan ilmiah lainnya
E. Tidak boleh memberikan pelayanan anesthesia dan terapi intensif kepada pasien selama ____(___________) minggu
KPS ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD MADE WIRYANA
LAMPIRAN 10
Kode dokumen : FR-PSP-004.01 No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
EVALUASI JURNAL READING
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
96
Nama peserta program : Semester : Tanggal presentasi : Judul : Sumber : Penilai :
LINGKUP
NILAI
Bobot Angka
( 51-100 )
Total
A. Kemampuan mengambil intisari journal Telaah Jurnal / critical appraisal ( 30 % ) Pemahaman materi jurnal ( 10% )
30%
10%
B. Penyerahan journal ke pembimbing (minimal 3 hari sebelum presentasi) 10%
C. Penyajian 1. Kejelasan slide 2. Isi slide 3. Kejelasan bicara 4. Waktu 5. Sikap
20%
D. Diskusi 1. Relevansi jawaban 2. Kemampuan argumentasi
30%
Penilai …………………………………………..
LAMPIRAN 11
Kode dokumen : FR-PSP-003.05 No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
LEMBAR PENILAIAN TINJAUAN PUSTAKA
Nama peserta program : Semester :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
97
Tanggal presentasi : Judul : Penilai :
BATAS LULUS 75 NILAI 51 - 100
I. PENDAHULUAN 1. Apakah latar belakang dikemukakan dengan baik? 2. Apakah tujuan diformulasi dengan jelas?
II. ISI 1. Substansi isi memuat pengetahuan yang essential 2. Isi makalah tersusun sistematik, rinci dan berisi informasi
terbaru 3. Sesuai dengan judul dan tujuan 4. Bahasa yang digunakan baik dan benar 5. Cara penulisan sesuai dengan kaidah penulisan makalah
kedokteran yang sudah berlaku baku
III. DISKUSI 1. Apa jawaban penyaji sesuai dengan pertanyaan? 2. Apakah jawaban penyaji benar, jelas dan sesuai
kepustakaan?
IV. DAFTAR PUSTAKA 1. Mencukupi jumlah yang dipersyaratkan 2. Penulisan sesuai metode vancouver yang terbaru 3. Jumlah textbook/majalah 5 tahun terakhir minimal 10 buah
V. PRESENTASI 1. POWER POINT
Mengikuti aturan baku dalam jumlah baris per slide, jumlah kata per kalimat, penggunaan ukuran dan type font huruf
Isi : sistematik, menarik dan jelas
Bahasa yang digunakan baik dan benar 2. CARA MEMBAWAKAN
VERBAL : Isi, pilihan kata
VOCAL : nada, perubahan nada suara
VISUAL : sikap, bahasa tubuh
BOBOT NILAI : I + II + III + IV+ V =……………………….. Keterangan : Penilai, 51 – 60 = Sangat buruk 61 – 67 = Buruk 68 – 75 = Cukup 76 – 89 = Baik 90 – 100 = Sangat Baik …………………………………………………… LAMPIRAN 12
Kode dokumen : FR-PSP-018.01 No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KASUS
Nama peserta program : Semester : Tanggal presentasi :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
98
Judul : Penilai : NILAI 0 - 100
A. BAHASA LISAN : B. PENULISAN AVA : C. KEMAMPUAN PRESENTASI MAKALAH : D. KEMAMPUAN DISKUSI : E. SUSUNAN MAKALAH : F. PENGETAHUAN MATERI / BAHASAN KASUS :
NILAI = (A+B+C+D+E+F) 6
Penilai …………………………………………..
LAMPIRAN 13
Kode dokumen : No. Revisi :
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD FORMULIR PENILAIAN MULTI-SORCE FEEDBACK (UMPAN BALIK MULTI-SUMBER)
Lengkapi pertanyaan ini dengan memberi tanda silang(x). Gunakan tinta hitam dan dengan huruf kapital
Nama peserta didik
Nama panggilan peserta didik
NIM NIM harus diisi
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
99
Dinilai oleh Jabatan
Tandatangan
NIP NIP harus diisi
Tanggal
Pengampu Mata Kuliah /
Stase Subdivisi
Setingan klinis yang dinilai Ruang operasi ICU HCU Kamar Bersalin Klinik Anestesi/ Nyeri
Triage / IRD Ruang Rawat Pasien PACU Lainnya
Bagaimana penilaian dokter
residen ini dalam hal :
(nilai)
Baik
( 4 )
Cukup
( 3 )
Perlu
perbaikan
( 2 )
Tidak
dapat
diterima
(1)
Tanpa
komentar
Pengetahuan, Keterampilan dan Performance 1. Kemampuan dalam menilai
masalah pasien
2. Kemampuan untuk merencanakan
perawatan pasien
3. Kewaspadaan dalam menilai
kekurangan sendiri
4. Kemampuan untuk selalu
menambah pengetahuan dan
ketrampilan terbaru
5. Respon terhadap nyeri yang
dialami pasien
6.Skil dan teknik (masih bisa
ditingkatkan)
7.Kemampuan untuk bekerja secara
simultan dan efektif dalam
lingkungan yang kompleks
8.Kemampuan dalam memanfaatkan
waktu secara efektif berdasarkan
skala prioritas
9. Kemampuan bekerja dibawah
stres
10. Kemampuan dan Keefektifan
dalam membagi ilmu dengan kolega
11. Kemampuan dalam
mengambialih kepemimpinan pada
keadaan tertentu
12. Tetap bersih dan akurat dan
tercatat secara serentak
Kualitas dan Keamanan 13. Berkontribusi untuk membangun
audit, dan penilaian kebijakan klinis
14. Sebagai penjaga dan pelindung
keamanan dan kenyamanan pasien
15. Merespon secara cepat setiap
keluhan dari pasien
Komunikasi, Kerjasama dan Teamwork 16. Berkomunikasi dengan pasien
17. Berkomunikasi dengan keluarga
pasien
18. Komunikasi verbal dengan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
100
kolega
19. Komunikasi tertulis dengan
kolega
20. Kemampuan dalam membaca
dan menilai kontribusi setiap orang
21. Kehandalan dan aksesibilitas
Menjaga Kepercayaan 22. Menghargai privasi pasien, dan
menjaga kerahasiaan
23. Ramah, perhatian dan jujur
dengan pasien
24. Mengobati pasien secara tepat
dan tanpa diskriminasi
25. Mengobati kolega secara tepat
dan tanpa diskriminasi
26. Jujur dan objektif dalam menilai
dan menasses kolega
NILAI AKHIR
Apakah ada perhatian khusus tentang kejujuran dan kesehatan dokter ini? Ya
Tidak
Jika ya, jelaskan
Komentar atau penilaian tambahan
Jika ada kotak yang dinilai dengan penilaian minor atau sangat baik, jelaskan
NILAI TOTAL : (NILAI POINT 1-26) / 26
Tandatangan Residen :
Tanggal
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
101
Lampiran 14
Kode dokumen : No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
Bimbingan Procedural Skill
Nama Residen
Stase
NIM
Procedural Skill :
Bimbingan ke :
Nama Konsulen
Divisi
Tanggal
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
102
Tandatangan
Tempat:
OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU
Ruang Rawat Inap Lain – Lain
Kasus dan Procedural skill yang dilakukan
Fokus bimbingan* (Problem aktual dan problem potensial, Penyulit, komplikasi)
Hal yang berjalan dengan baik ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemempuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety).
Hal yang harus diperbaiki ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemampuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety dan penanganan pasca tindakan).
Rencana pembelajaran dan
pengembangan *** ( simulasi, tugas baca, tugas sari pustaka, presentasi kasus, kursus )
Umpan balik residen :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
103
LAMPIRAN 15
Kode dokumen : No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
CASE BASED DISCUSSION ( CBD )
Nama Residen
Stase
NIM
Penilaian CBD ke :
Nama Penilai
Divisi
Tanggal
Tandatangan
Tempat:
OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
104
Ruang Rawat Inap Lain – Lain
Kasus yang dibahas
Fokus diskusi * (Problem aktual dan problem potensial, Penyulit, komplikasi)
Hal yang berjalan dengan baik ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemempuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety).
Hal yang harus diperbaiki ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemampuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety dan penanganan pasca tindakan).
Rencana pembelajaran dan
pengembangan *** ( simulasi, tugas baca, tugas sari pustaka, presentasi kasus, kursus )
Umpan balik residen :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
105
LAMPIRAN 16
Kode dokumen : No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD LEMBAR PENILAIAN A-CEX
(Anesthesia Clinical Evaluation Exercise)
Nama Residen
Stase
NIM
Penilaian A-CEX ke :
Nama Penilai
Divisi
Tanggal
Tandatangan
Tempat:
OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU
Ruang Rawat Inap Lain – Lain
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
106
Deskripsi Kasus:
Domain Di bawah
ekspektasi
Border
line
Memuaskan
/satisfactory
Superior Excellent Belum
dinilai
Keterangan
4 5 6 7 8 9
1. Penilaian Pre
Operasi:
Pertanyaan yang
sesuai (termasuk
riwayat yang sesuai
dengan
pembedahan)
Anamnese dan
pemeriksaan fisik
terfokus sesuai
dengan kondisi
pasien
2. Komunikasi dan
Kemampuan Dasar :
Pasien (termasuk
penjelasan anestesia
dan kesempatan
untuk bertanya)
Staf Medis
Staf Non-Medis
3. Keamanan Pasien
Informed Consent
Identitas Pasien
Pemeriksaan Mesin
Kemampuan
observasional
Kewaspadaan
situasi
Produk darah
Personal (sarung
tangan dan masker,
dkk)
Sidedness
Teknik steril
Benda tajam
Label obat
Elektrikal, dkk
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
107
4. Penilaian Klinis :
Menggunakan
teknik yang sesuai
Manajemen
anestesia yang tepar
5. Profesionalisme :
Hormat
Peduli
Empati
Masalah Etik
Menyadari
keterbatasan diri
sendiri
6. Organisasi dan
efisiensi
Organisasi
Persiapan
Penggunaan waktu
yang efisien
Antisipasi
7. Perawatan klinis
secara keseluruhan
Efektif
Gabungan
keseluruhan hal di
atas
NILAI AKHIR :
Kemampuan secara
umum untuk melakukan
Clinical Evaluation /
evaluasi klinis
Kompeten untuk
melakukan tanpa
supervisi
Membutuhkan supervisi
jika terjadi komplikasi
Masih perlu banyak
latihan
Komentar Penilai:
Umpan Balik Residen :
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
108
LAMPIRAN 17
Kode dokumen : No. Revisi : 0
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD
Direct Observational Procedural Skill ( DOPS )
Nama Residen
Stase
NIM
Penilaian DOPS ke :
Nama Penilai
Divisi
Tanggal
Tandatangan
Tempat:
OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU
Ruang Rawat Inap Lain – Lain
Jumlah prosedur yang telah dilakukan oleh residen:
0 1-4 5-9 >10
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
109
Deskripsi Prosedur :
Berikan penilaian
berdasarkan skala
berikut ini:
Di bawah
ekspektasi
Borderline Memuaskan
/satisfactory
Superior Excellent Belum
dinilai
Keterangan
4 5 6 7 8 9
1. Mendemonstrasi
kan pengetahuan
tentang indikasi,
anatomi yang
relevan dan
prosedur teknis
2. Mendapatkan
informed consent
3. Mendemonstrasikan
persiapan pre
prosedur yang tepat
4. Mendemonstrasikan
kewaspadaan
situasi
5. Teknik aseptik
6. Kemampuan teknis
7. Mencari bantuan
jika diperlukan
8. Manajemen post
prosedur
9. Kemampuan
komunikasi
10. Perhatian
terhadap pasien
11. Penampilan
secara umum
NILAI AKHIR
Kemampuan secara
umum untuk melakukan
prosedur
Kompeten untuk
melakukan tindakan
tanpa supervisi
Membutuhkan supervisi
jika terjadi komplikasi
Masih perlu banyak
latihan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
110
Komentar Penilai :
Umpan Balik Residen :
LAMPIRAN 18
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : I (satu)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
1 MKDU 01 Filsafat Ilmu 2
2 MKDU 02 Metodologi Penelitian & Statistik 2
3 MKDU 03 Biologi Molekuler 2
4 MKDU 04 Statistik 2
5 MKDU 05 Evidence Based Medicine 1
6 ATI 101 OIP : Farmakologi Klinik 1
7 ATI 102
OIP : Fisiologi dan Farmakologi pada anestesi dan terapi
intensif
2
8 ATI 103 OIP : Dasar anestesi dan gawat darurat 4
9 ATI 104 OIP :Anestesi I 4
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
111
10 ATI 105 OIP : Keterampilan klinik anestesiologi dan terapi intensif I 4
Total SKS dan (N X K) 24
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : II (dua)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 201 Anestesi II 4
KKA 202 Keterampilan klinik dan terapi intensif II 4
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
112
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : III (tiga)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
ATI 301 Manajemen Nyeri Akut 4
ATI 302 Emergency medicine I 4
KKA 303 Emergency medicine II 4
ATI 304 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif I 4
ATI 305 PNB Basic 2
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : IV (empat)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 401 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif II 4
ATI 402 Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri 4
ATI 403 Intensive care I 4
ATI 404 Seminar Anestesiologi dan terapi Intensif I 1
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
113
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : V (lima)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 501 Anestesi III 3
KKA 502 Anestesi IV 3
KKA 503 Anestesi V 3
KKA 504 Intensive Care II 4
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VI (Enam)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
ATI 601 Pembelajaran Anestesiologi Klinik 2
KKA 602 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3
KKA 603 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3
ATI 604 PNB Intermediate 2
KKA 605 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif V 3
ATI 606 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif II 1
KKA 607 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3
KKA 608 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3
KKA 609 Emergensi Medicine III 3
Total SKS dan (N X K) 23
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
114
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VII (Tujuh)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 701 Anestesi VI 3
KKA 702 Anestesi VII 3
KKA 703 Intensive care III 4
KKA 704 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VI 3
KKA 705 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VII 3
ATI 706 Keterampilan Klinik Interventional Pain Management 3
ATI 707 Anesthesia Crisis Management 3
Total SKS dan (N X K) 22
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
115
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STUDI ( KRS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VIII (Delapan)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 801 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi Intensif V 3
KKA 802 Kegawatdaruratan anestesilogi dan terapi intensif VI 3
ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif III 1
ATI 804 Manajemen Klinik 3
ATI 805 Penelitian 4
Total SKS dan (N X K) 14
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
116
LAMPIRAN 19
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : I (satu)
Periode :
N
O
KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE
ORIENTAS
I ( STO )
1
ATI 102
OIP : Fisiologi dan Farmakologi
pada Anestesi dan terapi
Intensif
2 ATI 103
OIP : Dasar anestesi dan gawat
darurat
STO 1.1
3 ATI 104 OIP :Anestesi I
4
ATI 105
OIP : Keterampilan klinik
anestesiologi dan terapi intensif
I
KETERANGAN :
• Skill Lab 2 minggu : STO 1.1
• digestive 2 minggu : STO 1.2
• onkologi 3 minggu : STO 1.3
• mata 2 minggu : STO 1.4
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
117
• urologi 2 minggu : STO 1.5
• obgyn 2 minggu : STO 1.6
• pediatri 2 minggu : STO 1.7
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : II (dua)
Periode :
NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE ( ST )
1
KKA
201 Anestesi II
2 KKA
202
Keterampilan klinik dan
terapi intensif II
KETERANGAN :
• orthopedi junior 4 minggu : ST. 2.1.
• THT Junior 4 minggu : ST. 2.2
• minimal invasif 4 minggu : ST. 2.3
• Obgyn junior 4 minggu : ST.2.4
• PACU 4 minggu : ST.2.5
• Pediatri Toddler 4 mgu : ST.2.6
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
118
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : III (tiga)
Periode :
NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE
ATI 301 Manajemen Nyeri Akut
ATI 302 Emergency medicine I
KKA
303 Emergency medicine II
ATI 304
Kegawatdaruratan
anestesiologi dan terapi
intensif I
ATI 305 PNB Basic
KETERANGAN :
• Resusitasi 4 minggu : ST.3.1
• Orthopedi senior & PNB Basic 4 minggu : ST.3.2.
• Obgyn senior 4 minggu, ; ST.3.3
• Digestive junior 4 minggu :ST.3.4
• THT senior 4 minggu : ST.3.5
• APS Junior : ST.3.6
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………..
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
119
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : IV (empat)
Periode :
NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE
1
KKA
401
Kegawatdaruratan anestesiologi
dan terapi intensif II
2 ATI 402
Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri
ST.4.4
3 ATI 403 Intensive care I
ST.4.5
4 ATI 404
Seminar Anestesiologi dan
terapi Intensif I
------- -------
KETERANGAN :
• Digestive senior 4 minggu : ST.4.1.
• Onkologi Junior 4 minggu : ST.4.2
• Urologi Junior 4 minggu : ST.4.3
• APS Senior : ST.4.4
• ICU Junior : ST.4.5
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………..
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
120
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : V (lima)
Periode :
NO KODE NAMA
MATAKULIAH
TANGGAL / BULAN STASE
1 KKA
501 Anestesi III
2 KKA
502 Anestesi IV
,
3 KKA
503 Anestesi V
4 KKA
504 Intensive Care II ST.4.8
KETERANGAN :
• Mata 4 minggu : ST.4.1
• ODC 2 minggu : ST.4.2
• Anestesi luar kamar operasi 2 minggu : ST.4.3
• Pediatri Madya (Neonatus dan infant) 4 minggu : ST.4.4
• geriatri 2 minggu : ST.4.5
• penyakit khusus, bedah minimalis, urologi senior 4 minggu : ST.4.6
• onkologi senior & plastik 4 minggu : ST.4.7
• ICU Madya : ST.4.8
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………..
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
121
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VI (enam)
Periode :
NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL /
BULAN STASE
ATI
601
Pembelajaran Anestesiologi Klinik ------------- Kolaborasi
KKA
602 Keterampilan Klinik Anestesiologi
dan Terapi Intensif III
Keterampilan Klinik Anestesiologi
dan Terapi Intensif IV
PNB Intermediate
KKA
603
ATI
604
KKA
605
Keterampilan Klinik Anestesiologi
dan Terapi Intensif V
ATI
606
Seminar Anestesiologi dan Terapi
Intensif II ----------------- -----------------
KKA
607 Kegawatdaruratan Anestesiologi
dan Terapi Intensif III
Kegawatdaruratan Anestesiologi
dan Terapi Intensif IV
Emergensi Medicine III
RS Jejaring supervisi SpAn :
KKA
608
KKA
609
KETERANGAN :
Bedah saraf Junior 4 minggu : ST.6.1
4 minggu Rotasi : CathLab, PS ASA tinggi operasi urologi mayor, geriatri, digestif, mata, orthopedi,
obgyn, odc, operasi airway, uncommon ds, PNB Intermediate : ST.6.2
pediatri senior 4 minggu,
2 minggu rotasi : geriatri + uncommon ds
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
122
……………………………. …………………………………..
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU RENCANA STASE
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester :VII (Tujuh)-VIII (Delapan)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE
KKA
701 Anestesi VI
KKA
702 Anestesi VII
KKA
703 Intensive care III
KKA
704
Keterampilan klinik
Anestesiologi dan terapi intensif
VI
Keterampilan klinik
Anestesiologi dan terapi intensif
VII
Keterampilan Klinik
Interventional Pain Management
KKA
705
ATI 706
ATI 707 Anesthesia Crisis Management
KKA
801
Kegawatdaruratan anestesiologi
dan terapi Intensif V
CHIEF IBS
KKA
802
Kegawatdaruratan anestesilogi
dan terapi intensif VI
ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi
Intensif III
ATI 804 Manajemen Klinik ------------- ------------------
ATI 805 Penelitian
KETERANGAN :
BEDAH SARAF Senior : ST.7.1
BTKV dan Chief IRD : ST.7.2
ICU Senior & Chief IRD : ST.7.3
CHIEF IRD, Koordinasi bedah SARAF, High PS ASA, Cath Lab,spine, operasi jantung, luka bakar :
ST.7.4
RS Jejaring Mandiri : ST.7.5
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
123
Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi
……………………………. …………………………………..
LAMPIRAN 20
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : I (satu)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
1 MKDU 01 Filsafat Ilmu 2
2 MKDU 02 Metodologi Penelitian & Statistik 2
3 MKDU 03 Biologi Molekuler 2
4 MKDU 04 Statistik 2
5 MKDU 05 Evidence Based Medicine 1
6 ATI 101 OIP : Farmakologi Klinik 1
7 ATI 102
OIP : Fisiologi dan Farmakologi pada anestesi dan terapi
intensif
2
8 ATI 103 OIP : Dasar anestesi dan gawat darurat 4
9 ATI 104 OIP :Anestesi I 4
10 ATI 105 OIP : Keterampilan klinik anestesiologi dan terapi intensif I 4
Total SKS dan (N X K) 24
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
124
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : II (dua)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 201 Anestesi II 4
KKA 202 Keterampilan klinik dan terapi intensif II 4
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : III (tiga)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
ATI 301 Manajemen Nyeri Akut 4
ATI 302 Emergency medicine I 4
KKA 303 Emergency medicine II 4
ATI 304 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif I 4
ATI 305 PNB Basic 2
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
125
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : IV (empat)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 401 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif II 4
ATI 402 Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri 4
ATI 403 Intensive care I 4
ATI 404 Seminar Anestesiologi dan terapi Intensif I 1
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : V (lima)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 501 Anestesi III 3
KKA 502 Anestesi IV 3
KKA 503 Anestesi V 3
KKA 504 Intensive Care II 4
Total SKS dan (N X K)
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
126
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VI (Enam)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
ATI 601 Pembelajaran Anestesiologi Klinik 2
KKA 602 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3
KKA 603 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3
ATI 604 PNB Intermediate 2
KKA 605 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif V 3
ATI 606 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif II 1
KKA 607 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3
KKA 608 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3
KKA 609 Emergensi Medicine III 3
Total SKS dan (N X K) 23
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
127
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VII (Tujuh)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 701 Anestesi VI 3
KKA 702 Anestesi VII 3
KKA 703 Intensive care III 4
KKA 704 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VI 3
KKA 705 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VII 3
ATI 706 Keterampilan Klinik Interventional Pain Management 3
ATI 707 Anesthesia Crisis Management 3
Total SKS dan (N X K) 22
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
128
KARTU HASIL STUDI ( KHS )
Nim :
Nama :
Angkatan :
Pembimbing Akademik :
Semester : VIII (Delapan)
Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X
K
KKA 801 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi Intensif V 3
KKA 802 Kegawatdaruratan anestesilogi dan terapi intensif VI 3
ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif III 1
ATI 804 Manajemen Klinik 3
ATI 805 Penelitian 4
Total SKS dan (N X K) 14
IP Semester = KPS
IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =
Maksimum kredit yang dapat diambil =
*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik
(…………………………….)
NIP.
LAMPIRAN 21
KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
129
Komisi Ujian Nasional
PERATURAN PELAKSANAAN UJIAN
I. HAK ANGGOTA PENGUJI :
1. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang sudah disiapkan.
2. Memberikan pengarahan apabila dirasa perlu
3. Untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan waktu tidak lebih dari 3
menit
4. Apabila dirasa perlu, dapat mempersilakan anggota penguji yang lain
membantu memperjelas pertanyaan
II. HAK CALON YANG DIUJI :
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan penjelas apabila ada pertanyaan dari
penguji yang dianggap kurang jelas
2. Mengajukan permintaan data penunjang
III. PENETAPAN ANGKA :
1. Tiap anggota penguji menggunakan daftar jawaban yang telah dipersiapkan
sebagai dasar minimum
2. Angka terakhir adalah jumlah angka dari masing-masing penguji dibagi jumlah
penguji
3. Jika perbedaan nilai > 20 diantara anggota penguji, penetapan angka
dilakukan dengan mendengarkan rekaman jawaban dan catatan dari pencatat
bukan penguji
IV. PENETAPAN ANGKA KELULUSAN:
1. Minimum passing level ditetapkan 70
2. Jika calon tidak mencapai MPL setelah 3 topik, maka 2 topik berikutnya
diujikan langsung.
V. LAIN-LAIN :
1. Untuk masing-masing calon, jumlah penguji minimum 3 orang, terdiri dari 2
penguji dari pusat pendidikan yang bersangkutan, dan 1 orang penguji yang
ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional KATI
2. Satu orang pencatat bukan penguji berasal dari pusat pendidikan yang
menyelenggarakan ujian.
3. Semua pertanyaan dan jawaban direkam.
Denpasar,
Ketua Komisi Ujian Nasional KATI
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
130
ttd
Prof. Sri Wahjoeningsih, dr. SpAn.KIC.KAO
LAMPIRAN 22
KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)
Komisi Ujian Nasional
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
131
SCORING / PEMBERIAN NILAI UJIAN LISAN NASIONAL
NO CARA MENJAWAB NILAI
1 Jawaban Lengkap Tanpa Pengarahan 90
2 Jawaban Lengkap Dengan Sedikit Pengarahan 80
3 Jawaban Kurang Lengkap Dengan Cukup Pengarahan 70
4 Jawaban Kurang Lengkap (Lebih Dari 50%) Dengan Cukup Pengarahan 60
5 Jawaban Kurang Lengkap (Kurang Dari 50%) Dengan Cukup Pengarahan 50
6 Jawaban Salah Meskipun Dengan Cukup Pengarahan 0
7 Bila Soal Berantai :
1. Jawaban Pertama Salah 2. Jawaban Berikutnya Maksimum Mendapat Nilai
0 70
CATATAN BILA ADA EKSTRA JAWABAN YANG BAIK, NILAI DAPAT DIPERHITUNGKAN DAN JAWABAN DAPAT DIBERI NILAI SAMPAI 100 MINIMUM PASSING LEVEL : 70 LAMPIRAN 23
KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)
Komisi Ujian Nasional
PENILAIAN
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
132
ANGKA NILAI MUTU MARKAH INTERPRETASI
90-100 4.00 A Baik Sekali 85-89 3.75 A-
80-84 3.50 B+ Baik 75-79 3.00 B
70-74 2.75 B- Cukup
65-69 2.50 C+ Kurang 60-64 2.00 C
50-59 1.75 C- Kurang
45-49 1.00 D Kurang Sekali 0-44 0.00 E
NILAI BATAS LULUS 2.75 B Cukup
PREDIKAT
3.75-4.00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
3.00-3.74 : Sangat Memuaskan
2.75-2.99 : Memuaskan
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
133
Lampiran 24 Bimbingan Kegiatan Ilmiah Rutin
JOURNAL READING 1 (SEMESTER 1-4)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /
TGL
PARAF
KETERANGAN
NO PRESENTASI
JR-1 TANGGAL JUDUL / SUMBER
*) NILAI PEMBIMBING
TANDA
TANGAN
1
LAPORAN KASUS 1 (SEMESTER 1-4)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /
TGL
PARAF
KETERANGAN
NO PRESENTASI
LK-1 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF
1
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
134
PUBLIKASI ILMIAH / POSTER 1 (SEMESTER 1-4)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI
/ TGL
PARAF
KETERANGAN
NO
DISEMINASI
PUBLIKASI
TANGGAL
JUDUL PEMBIMBING PARAF
1
TINJAUAN PUSTAKA 1 (SEMESTER 5-6)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /
TGL
PARAF
KETERANGAN
NO PRESENTASI
TP-1 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF
1
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
135
PUBLIKASI ILMIAH / POSTER 2 (SEMESTER 5-6)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI
/ TGL
PARAF
KETERANGAN
NO
DISEMINASI
PUBLIKASI
TANGGAL
JUDUL PEMBIMBING PARAF
1
JOURNAL READING 2 (SEMESTER 7-8)
BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /
TGL
PARAF
KETERANGAN
NO PRESENTASI
JR-2 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF
1
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
136
Lampiran 25
BIMBINGAN PROPOSAL PENELITIAN
PROPOSAL PENELITIAN
BIMBING
AN KE- TANGGAL BAB PEMBAHASAN PEMBIMBING PARAF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
137
PERBAIKAN PROPOSAL PENELITIAN
BIMBING
AN KE- TANGGAL BAB PERBAIKAN PEMBIMBING PARAF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
138
BIMBINGAN TESIS
TESIS
BIMBING
AN KE- TANGGAL BAB PEMBAHASAN PEMBIMBING PARAF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud
139
PERBAIKAN TESIS
BIMBING
AN KE- TANGGAL BAB PERBAIKAN PEMBIMBING PARAF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11